14
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Daerah irigasi Kecamatan Punduh Pidada yang meliputi beberapa daerah irigasi mempunyai kontribusi terhadap ketahan pangan nasional terutama di kabupaten pesawaran yang mempunyai lahan potensial ±18.848 ha. Dengan usia yang sudah cukup lama telah mengalami perubahan atau penurunan fungsi yang disebabkan oleh kerusakan jaringan sehingga optimalisasi produksi pertanian tidak sepenuhnya dapat diharapkan akibat dari kondisi tersebut terdapat beberapa daerah irigasi yang telah mengalami perubahan fungsi lahan karena kebutuhan air untuk bercocok tanam (khususnya padi) dari jaringan irigasi tidak dapat dipenuhi. Masalah yang timbul sejak dibangunnya daerah irigasi di Kecamatan Punduh Pidada adalah terjadinya penurunan realisasi tanam dari tahun ke tahun. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan realisasi tanam tersebut, diantaranya adalah : 1)Menurunnya kinerja dari jaringan irigasi baik bangunan utama (bendung), bangunan irigasi dan saluran sehingga

Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tes file

Citation preview

Page 1: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Daerah irigasi Kecamatan Punduh Pidada yang meliputi beberapa

daerah irigasi mempunyai kontribusi terhadap ketahan pangan

nasional terutama di kabupaten pesawaran yang mempunyai lahan

potensial ±18.848 ha. Dengan usia yang sudah cukup lama telah

mengalami perubahan atau penurunan fungsi yang disebabkan oleh

kerusakan jaringan sehingga optimalisasi produksi pertanian tidak

sepenuhnya dapat diharapkan akibat dari kondisi tersebut terdapat

beberapa daerah irigasi yang telah mengalami perubahan fungsi lahan

karena kebutuhan air untuk bercocok tanam (khususnya padi) dari

jaringan irigasi tidak dapat dipenuhi.

Masalah yang timbul sejak dibangunnya daerah irigasi di Kecamatan

Punduh Pidada adalah terjadinya penurunan realisasi tanam dari

tahun ke tahun. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

penurunan realisasi tanam tersebut, diantaranya adalah :

1) Menurunnya kinerja dari jaringan irigasi baik bangunan utama

(bendung), bangunan irigasi dan saluran sehingga terjadi kehilangan

air yang menjadi salah satu akibat tidak tercukupinya kebutuhan air

di seluruh areal.

2) Menurunnya debit sungai yang disebabkan oleh menurunnya kualitas

catchment area sebagai penyimpan air akibat penggundulan hutan

sehingga pada saat terjadi hujan, air langsung mengalir dan

mengakibatkan banjir di daerah hilir, akan tetapi ketika tidak terjadi

hujan debit di sungai relatif kecil bahkan pada saat kemarau debit

sungai menjadi sangat kecil.

Page 2: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

3) Sistem pengoperasian yang kurang baik, salah satunya adalah

kurang meratanya pembagian air sehingga pada petak-petak

tertentu terjadi kelebihan air sedangkan pada petak lain terjadi

kekurangan air.

Upaya pemilihan kinerja daerah irigasi di kabupaten pesawaran

khususnya yang berada di Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada

telah dilakukan melalui pengalokasian operasi dan pemeliharaan dari

dana APBD Kabupaten Pesawaran melalui satuan kerja yang ada di

kabupaten pesawaran. Pemulihan kinerja di melalui

perbaikan/rehabilitasi sistem jaringan irigasi belum dapat dilaksanakan

secara menyeluruh, salah satu faktor utamanya adalah belum adanya

data yang memberikan informasi secara pasti, penyebab menurunnya

kinerja di yang telah dibangun tersebut dengan kondisi itu harus

diupayakan perbaikan/rehabilitasi yang dilakukan belum sepenuhnya

dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja jaringan irigasi dan

bangunan air yang ada pada daerah irigasi Kecamatan Punduh Pidada

agar dapat meningkat produksi pangan (khususnya beras), maka perlu

dilakukan usaha perbaikan/rehabilitasi sarana dan prasarana irigasi

yang ada pada daerah irigasi tersebut. Untuk hal tersebut melalui

Dinas Pu Pesawaran perlu dilakukan

“ Inventarisasi Dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi

Kecamatan Punduh Pidada” melalui kegiatan ini diharapkan dapat

memberikan informasi yang tepat tentang kondisi dan kinerja di yang

ada, sehingga dapat dilakukan penanganan perbaikan untuk

mengoptimalkan fungsi di.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi

Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada ini adalah menginventarisasi

daerah irigasi yang ada di Wilayah sungai-sungai yang berada di

kecamatan tersebut untuk mendapatkan informasi kondisi dan fungsi

Bab 1. Pendahuluan I - 2

Page 3: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

daerah irigasi yang ada sehingga dapat dijadikan dasar bagi

penyusunan kegiatan yang dapat mendukung agar daerah irigasi yang

ada dapat berfungsi secara maksimal.

Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah terwujudnya database dan

sistem informasi kondisi dan kinerja daerah irigasi yang ada di Wilayah

Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada sebagai bahan perencanaan

perbaikan kinerja daerah irigasi tersebut.

3. SASARAN

Sasaran dari Pekerjaan Inventarisasi dan Penyusunan Daerah Irigasi

Kecamatan Punduh Pidada ini adalah terbangunnya database Daerah

Irigasi di Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada yang memuat

informasi tentang:

a. Riwayat Daerah Irigasi pada Daerah Irigasi Kecamatan Punduh

Pidada

b. Skema kondisi jaringan irigasi dan bangunan air pada Daerah Irigasi

Kecamatan Punduh Pidada, serta Penyusunan jaringannya.

c. Kendala dan pemasalahan operasionalisasi jaringan irigasi dan

bangunan air pada daerah irigasi di Daerah Irigasi Kecamatan

Punduh Pidada

d. Prioritas perbaikan yang diperlukan pada jaringan irigasi dan

bangunan air Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Nama “ INVENTARISASI DAN PENYUSUNAN JARINGAN IRIGASI

DAERAH IRIGASI KECAMATAN PUNDUH PIDADA”. Organisasi

Pengguna Jasa yaitu DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

PESAWARAN.

5. SUMBER PENDANAAN

Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.

46.207.678,00 termasuk PPN, dibiayai APBD Tahun Anggaran 2010.

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

Bab 1. Pendahuluan I - 3

Page 4: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

1. Lingkup Kegiatan

Secara garis besar lingkup Pekerjaan Inventarisasi dan

Penyusunan Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada :

a. Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai riwayat

Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada

termasuk sarana dan prasarananya, data potensi sumber

daya air; topografi; geologi dan geohidrologi; hidrologi dan

klimatologi; data pertanian; data lingkungan dan kualitas air;

data sosial ekonomi dan kependudukan; luas areal yang

dilayani termasuk jumlah dana yang telah diinvestasikan baik

untuk pembangunan maupun untuk pemeliharaan; peta-

peta; data studi terdahulu yang memuat informasi yang

berkaitan dengan Daerah Irigasi di Kecamatan Punduh

Pidada.

b. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini konsultan harus

berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga data yang

diperoleh akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Membuat skema teknis dan updating Jaringan Irigasi Daerah

Irigasi Kecamatan Punduh Pidada, membuat mencatat

rencana awal kegiatan, kemudian melakukan survey dan

inventarisasi pada daerah irigasi yang ada di Daerah Irigasi

Kecamatan Kecamatan Punduh Pidada, guna mengetahui

kondisi dan fungsi sistem jaringan irigasi yang telah

dibangun.

d. Melakukan survey dan inventarisasi pemanfaatan Bangunan

dan saluran irigasi daerah irigasi yang ada di Daerah Irigasi

Kecamatan Punduh Pidada

e. Menginventarisasi kendala dan permasalahan yang dihadapi

dalam operasionalisasi sistem jaringan irigasi pada Daerah

Irigasi Kecamatan Kecamatan Punduh Pidada

f. Melakukan analisa dan Penyusunan daerah irigasi yang ada

di Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada baik secara

teknis maupun non teknis, dan menyajikan hasil analisa dan

evaluasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

sebelumnya. Analisa dan Penyusunan daerah irigasi ini

Bab 1. Pendahuluan I - 4

Page 5: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

dilakukan secara menyeluruh dalam kesatuan sistem

jaringan yang mendukung kinerja dan fungsinya.

g. Melakukan entry data ke aplikasi sistem informasi

pengelolaan asset irigasi yang telah dibangun oleh Direktorat

Jendral Sumber Daya Air berdasarkan data-data kegiatan

yang telah dilakukan di atas ( lokasi areal daerah irigasi,

kondisi jaringan, bangunan utama, bangunan pelengkap,

bangunan penunjang, kondisi pertanian dan lainnya) beserta

data atributnya (keterangan dari obyek yang ditampilkan).

Pengelolaan data/informasi yang dikemas dan diintegrasikan

dalam suatu aplikasi sistem informasi ini akan menyajikan,

memperbaharui dan menganalisa data secara cepat dan

tepat, serta dipakai untuk mendukung Penyusunan daerah

irigasi tersebut.

h. Menentukan prioritas penanganan terhadap daerah irigasi

yang kinerjanya tidak berfungsi atau kondisinya rusak

ringan/berat, sehingga perlu segera dilakukan perbaikan.

2. Lokasi Kegiatan

Daerah Irigasi Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran

yang bisa dilalui oleh kendaran ± 2,5 jam atau berjarak sekitar 72

Km dari kota Bandar lampung

3. Data dan Fasilitas Penunjang

Penyediaan oleh Pengguna Jasa

Untuk mendukung kelancaran di dalam melakukan studi ini,

maka pihak pemberi pekerjaan dapat menyediakan referensi

data (bila ada) untuk dipinjamkan kepada penyedia jasa yang

berupa gambar, laporan pendukung, surat-surat pendukung

kegiatan untuk keperluan survey dan identifikasi.

Fasilitas Penunjang

Guna kelancaran kegiatan, konsultan harus menyediakan semua

fasilitas pendukung yang dibutuhkan seperti:

- Peralatan kantor dan perlengkapannya

Bab 1. Pendahuluan I - 5

Page 6: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

- Semua kebutuhan dan pengeluaran lainnya yang diperlukan

selama pekerjaan.

- Biaya mobilisasi dan demobilisasi serta biaya lainnya bagi

personil konsultan.

7. METODOLOGI

Metodologi yang dapat dipergunakan dalam melaksanakan kegiatan

ini yaitu:

a. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder dilakukan dari instansi terkait,

sedangkan data primer dengan melakukan survey Inventarisasasi

di lapangan.

b. Metode Analisa Data

Analisis data secara deskriptif maupun kualitatif berdasarkan data-

data yang

Telah dikumpulkan. Dengan data yang diperoleh, dapat dilakukan

analisis

menurut jenis dan sifat kegiatannya. Analisis data harus

memperhitungkan

persyaratan teknis sehingga mencapai koreksi ketelitian yang telah

ditetapkan. Analisis data ini harus mengacu NSPM (Norma, Standar,

Prosedur dan Manual) bidang konstruksi dan bangunan yang

dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Hasil analisis data

disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, peta dan lainnya.

c. Metode Perkiraan Dampak dan Penyelesaiannya

Memperkirakan besarnya perubahan yang terjadi dari sebelum

pembangunan dan setelah pembangunan, memberikan indikasi

tentang arti

pentingnya perubahan tersebut, menjelaskan dampak positif

maupun negatif

yang ditimbulkan akibat pembangunan tersebut baik secara

langsung

maupun tidak langsung, mengevaluasi terhadap perubahan dan

upaya

Bab 1. Pendahuluan I - 6

Page 7: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

penyelesaiannya.

7. KELUARAN.

Keluaran ( output ) yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi

Kecamatan Punduh Pidada adalah tersusunnya database kondisi dan

kinerja daerah irigasi yang ada di Kecamatan Punduh Pidada

mengunakan Pengolah Data Sumber Daya Air – Pengelolaan Aset

Irigasi (PDSDA-PAI) berusaha untuk memenuhi kebutuhan semua

persyaratan berlanjutnya sistem melalui tahapan-tahapan

pengembangan yang konkrit, terstruktur, dan terbuka untuk

dikembangkan lebih lanjut. Kajian-kajian khusus mengenai

kelembagaan, penyusunan perundangan, peningkatan kapasitas

sumberdaya manusia dan prosedur operasional standar, telah

dilakukan sebagai acuan bagi PDSDA-PAI dan selanjutnya dituangkan

ke dalam arsitektur pengembangan PDSDA-PAI yang komprehensif.

Pengolah Data Sumber Daya Air – Pengelolaan Aset Irigasi (PDSDA-

PAI) selain berfungsi sebagai tools yang bisa dimanfaatkan oleh

pengguna operasional, PDSDA-PAI juga bisa mengeluarkan informasi

untuk konsumsi pengambilan keputusan atau manajerial, sebagai

berikut :

Prioritas investasi perbaikan aset

Kondisi aset

Fungsi aset

Tingkat kekritisan aset

Sisa Umur aset

Level of Services (Tingkat Pelayanan) dengan index pertanaman

Ketersediaan Air

dll

Pengembangan PDSDA-PAI menekankan pada fleksibilitas dalam

implementasi. Hal ini dimaksudkan agar program aplikasi akan bisa

diinstalasikan pada lingkungan perangkat keras yang bervariasi sesuai

dengan yang dimiliki oleh instansi setempat (propinsi, kabupaten atau

balai).

Bab 1. Pendahuluan I - 7

Page 8: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

Program aplikasi PDSDA-PAI tidak mensyaratkan spesifikasi perangkat

keras yang eksklusif, sehingga bisa mengoptimalkan penggunaan

komputer sesuai dengan yang dimiliki. Dengan fleksibilitas ini

memungkinkan terjadinya penghematan biaya.

8. CARA PENILAIAN FISIK KOMPONEN BANGUNAN PADA

JARINGAN IRIGASI DAN DAERAH IRIGASI

Jaringan Irigasi (J.I) adalah : Saluran dan bangunan yang merupakan

satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari :

penyediaan, pengamblian, pembagian, pemberian dan penggunaan

air irigasi beserta pembuangnya. Di samping itu jalan inspeksi juga

merupakan bagian dari jaringan irigasi.

Daerah irigasi (D.I) adalah :Kesatuan wiilayah atau hamparan tanah

yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi, terdiri dari :

a. Areal (hamparan tanah yang akan diberi air)

b. Bangunan Utama

c. Jaringan irigasi

Untuk mengetahui status kondisi suatu jaringan irigasi, maka cara

penilaian kondisi dilakukan pada komponen-komponen tertentu dari

setiap jenis bangunan pada suatu jaringan irigasi. Tetapi karena jenis

bangunan dengan bagian-bagiannya yang bervariasi, maka penilaian

kondisi dilakukan terhadap bangunan-bangunan yang berpengaruh

terhadap pelayanan air, yaitu

1. Bangunan Utama

2. Saluran Pembawa/'Talang/Shypon/Terowongan

3. Bangunan Bagi/Sadap/Bagi-Sadap

4. Bangunan Pembuang

5. Bangunan Pada Saluran Pembuang

Komponen-komponen bangunan tersebut di atas yang dinilai

kondisinya dilapangan adalah sebagai berikut :

Bab 1. Pendahuluan I - 8

Page 9: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

Disebut baik jika

Semua Bangunan dan saluran dapat dioperasikan dengan

baik secara mekanis dan hidraulis;

Semua Bangunan dan saluran tidak bocor

Kondisi rata-rata aspek diatas :> 90%

Disebut rusak ringan jika :

Sebagian Bangunan dan saluran tidak dapat dioperasikan

dengan lancar;

Adanya Bangunan dan saluran dijumpai kebocoran;

Kondisi rata-rata aspek di atas : 51 % - 90 %.

Disebut rusak sedang jika :

Semua Bangunan dan saluran tidak dapat dioperasikan

dengan lancar;

Di hilir bangunan dan saluran penuh dijempai endapan atau

lumpur

Kondisi rata-rata aspek diatas : 10 % - 50 %

Disebut rusak berat jika

Semua Bangunan dan saluran tidak dapat dioperasikan

dengan lancar;

Di hilir bangunan dan saluran penuh endapan atau lumpur

Kondisi rata-rata aspek di atas : <10 %

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 90 hari kalender

sejak

ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

10. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat

Komitmen adalah:

a. Laporan Bulanan

Bab 1. Pendahuluan I - 9

Page 10: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

Laporan Bulanan (Monthly Report) diserahkan sebanyak 3 (tiga)

buku setiap bulannya disampaikan selambat-lambatnya pada

minggu pertama bulan berikutnya. Laporan ini berisikan antara lain:

Kemajuan pekerjaan yang telah dan sedang dikerjakan,

dilengkapi dengan progress kegiatan rencana dan realisasi

Permasalahan dan hambatan yang dihadapi serta upaya

penyelesaiannya.

Absensi personil

Daftar peralatan yang dipergunakan, dll.

b. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan (Inception Report) sebanyak 3 (tiga) buku

sebagai bahan diskusi dengan Tim Teknis dan instansi terkait.

Laporan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah

diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK). Laporan pendahuluan

ini berisikan antara lain:

Tujuan, latar belakang, sasaran, lingkup pekerjaan

Gambaran umum lokasi pekerjaan (daerah studi)

Pendekatan dan metodologi

Program dan rencana kerja rencana secara rinci untuk kegiatan

di lapangan maupun dikantor, termasuk menampilkan kurva

“S”, rencana mobilisasi dan jadwal kegiatan tenaga ahli, tenaga

sub professional, tenaga pendukung dan peralatan, disajikan

dalam bentuk Bar Chart.

Pelaksanaan pekerjaan persiapan dan desk studi

c. Laporan Akhir

Laporan Akhir Sementara diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku.

Laporan ini harus sudah merangkum seluruh hasil kegiatan sesuai

dengan lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan konsultan.

Seluruh tanggapan maupun masukan yang diberikan saat diskusi

harus dipertimbangkan sebagai perbaikan dan penyempurnaan

terhadap draft laporan akhir, sehingga laporan akhir diharapkan

sudah sempurna dan dapat diterima semua pihak terkait.

d. Laporan Penunjang

Bab 1. Pendahuluan I - 10

Page 11: Bab 1. Pendahuluan Inventarisasi

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

Laporan penunjang terdiri dari hasil masing-masing kegiatan, yang

disajikan secara jelas dan terinci, antara lain:

1. Database Kondisi dan Kinerja Daerah Irigasi termasuk foto

2. Database Sistem Informasi Geografis (CD)

11. DISKUSI

Sebelum dipersentasikan, konsultan secara periodik melakukan

asistensi/diskusi terhadap laporan yang telah dibuat, selanjutnya

laporan tersebut dibahas/dipersentasikan dihadapan Tim Teknis dan

instansi terkait.

Bab 1. Pendahuluan I - 11