35
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan semakin majunya perkembangan manusia maka bidang teknologi pun ikut berkembang dengan sangat pesat dengan harapan segala kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan baik. Terlepas dari perkembangan kebutuhan manusia dan teknologi, jika kita perhatikan perkembangan yang terjadi tidak lepas dari peran kelistrikan. Dimana hampir semua peralatan yang digunakan manusia dan teknologi yang berkembang saat ini hampir dipastikan menggunakan listrik untuk mengoperasikannya. Pada masa sekarang ini, perkembangan dalam dunia industri juga terasa semakin meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan perusahaannya secara berkelanjutan dan meminimasi gangguan yang terjadi selama menjalankan proses usahanya. Dalam hal ini juga mencakup pengawasan terhadap penyediaan sumber daya listrik yang memadai. Dengan meminimasi gangguan yang terjadi, dunia industri khususnya perusahaan manufaktur akan dapat memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dan harga yang bersaing, yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan tersebut. PT. Dian Swastatika Sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan semakin majunya

perkembangan manusia maka bidang teknologi pun ikut berkembang dengan sangat

pesat dengan harapan segala kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan baik. Terlepas

dari perkembangan kebutuhan manusia dan teknologi, jika kita perhatikan

perkembangan yang terjadi tidak lepas dari peran kelistrikan. Dimana hampir semua

peralatan yang digunakan manusia dan teknologi yang berkembang saat ini hampir

dipastikan menggunakan listrik untuk mengoperasikannya.

Pada masa sekarang ini, perkembangan dalam dunia industri juga terasa semakin

meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global. Persaingan dunia usaha yang

semakin ketat menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan

perusahaannya secara berkelanjutan dan meminimasi gangguan yang terjadi selama

menjalankan proses usahanya. Dalam hal ini juga mencakup pengawasan terhadap

penyediaan sumber daya listrik yang memadai.

Dengan meminimasi gangguan yang terjadi, dunia industri khususnya perusahaan

manufaktur akan dapat memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dan harga yang

bersaing, yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan

tersebut. PT. Dian Swastatika Sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

2

dalam bidang penyediaan energi listrik dan uap dimana listrik dan uap yang dihasilkan

akan disalurkan kepada pabrik kertas PT. Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP) untuk proses

produksi pembuatan kertas. Untuk menjalankan proses penyediaan sumber energi

tersebut, perusahaan melakukan otomasi yang berarti segala tindakan untuk

menggantikan proses kerja dengan bantuan tenaga manusia menjadi proses kerja dengan

menggunakan berbagai macam mesin yang otomatis dan modern. Dengan adanya

otomasi mesin maka pekerjaan operator akan lebih mudah karena beberapa objek kerja

yang ada, telah diambil oleh ahli mesin tersebut. Akibatnya adalah beban kerja operator

dalam mengendalikan operasional mesin menjadi semakin mudah.

Otomasi mesin juga akan berdampak pada semakin meningkatnya kuantitas yang

output yang diharapkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan jika proses yang

dilakukan secara manual. Di sisi lain, otomasi juga bisa menghasilkan kualitas output

yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya dan dapat meminimasi

kelalaian manusia.

PT. Dian Swastatika Sentosa memiliki banyak sekali mesin-mesin yang

beroperasi selama 24 jam terus-menerus. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan

perawatan secara intensif agar mesin selalu dalam keadaan siap pakai. Yang menjadi

permasalahan dalam perusahaan ini adalah perusahaan kurang melakukan perawatan dan

pemeliharaan mesin dengan baik, sehingga mesin yang beroperasi selama 24 jam ini

sering mengalami gangguan kerusakan yang pada akhirnya sangat berpengaruh terhadap

proses penyediaan energi dimana hal ini seharusnya tidak boleh terjadi.

Untuk menjamin agar mesin dapat beroperasi dengan baik dan optimal diperlukan

suatu sistem perawatan yang baik dan terencana. Sistem perawatan yang kurang baik

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

3

akan menyebabkan mesin mudah rusak dan proses penyediaan energi akan terganggu

bahkan terhenti. Oleh karena itu, perusahaan berupaya melakukan efisiensi maksimum

sistem secara keseluruhan dan berorientasi pada upaya pemeliharaan peralatan secara

produktif. Aktivitas pemeliharaan tersebut secara umum mencakup kegiatan

pengecekan, pembersihan, pelumasan, pendeteksian atas penyimpangan, reparasi atas

kerusakan-kerusakan, penggantian spare part, perancangan mesin dan sebagainya.

Dengan adanya tindakan pemeliharaan (maintenance) yang tepat maka perusahaan

diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan dari sisi peralatan (tool) sehingga

meningkatkan pemenuhan terhadap ketepatan waktu penyediaan energi terhadap

konsumen dan penurunan biaya pemeliharaan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika Sentosa

selalu beroperasi selama 24 jam terus-menerus sehingga dapat mengakibatkan terjadinya

penurunan kehandalan (reliability) dari mesin-mesin yang ada. Salah satu penyebab

terjadinya penurunan kehandalan mesin adalah adanya komponen yang tidak dapat

beroperasi dengan baik pada mesin tersebut sehingga mesin mengalami break down dan

perlu dilakukannya perbaikan atau penggantian komponen. Cogen plant plant Tangerang

PT. Dian Swastatika Sentosa ini sudah memiliki suatu jadwal yang teratur untuk

melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan mesin, namun peristiwa gangguan

selama kegiatan produksi pabrik tetap saja sering terjadi.

Perawatan mesin yang dilakukan oleh PT. Dian Swastatika Sentosa sudah

dilakukan baik secara bulanan, 3 bulanan, dan tahunan secara rutin, namun kegiatan

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

4

perawatan yang ada dilakukan hanya berdasarkan manual dari mesin yang bersangkutan.

Kurangnya pertimbangan atau perhitungan analisis dalam proses pemeliharaan ini dapat

menyebabkan terjadinya kerusakan yang tiba-tiba.

Data-data tentang kerusakan mesin yang sudah terjadi kadang tidak dijadikan

sebagai masukan untuk mempertimbangkan pemeliharaan mesin yang berikutnya. Selain

itu PT. Dian Swastatika Sentosa belum memiliki sistem informasi dalam bidang

pemeliharaan mesin terutama dalam pengendalian penjadwalan pemeliharaan mesin.

Oleh karena itu, akan diusulkan suatu sistem penjadwalan preventive maintenance untuk

PT. Dian Swastatika Sentosa yang dapat membantu penjadwalan pemeliharaan mesin

secara up to date sehingga mendukung kelancaran pelaksanaan proses produksi sesuai

dengan target yang diharapkan.

Dengan adanya perancangan sistem informasi penjadwalan preventive

maintenance mesin ini, diharapkan bagian maintenance perusahaan dapat

mengantisipasi kapan terjadinya kerusakan sehingga bagian maintenance mesin akan

lebih siap dan dapat mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan perawatan terhadap

mesin-mesin yang ada. Dengan demikian apabila mesin berhenti total (breakdown) dapat

diminimalisasi sehingga pemenuhan kebutuhan uap dan listrik tidak mengalami

keterlambatan karena proses produksinya tidak mengalami hambatan. Selain itu, dengan

adanya perancangan sistem informasi ini diharapkan adanya pencatatan data yang lebih

sistematis dan terkomputerisasi sehingga pihak manajemen dapat memperoleh data

maupun informasi yang lebih cepat, akurat dan lengkap.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

5

Berdasarkan masalah-masalah yang ada dan pentingnya perawatan mesin dalam

proses produksi inilah yang melatar belakangi penulisan tugas akhir ini, sehingga

perumusan masalah dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana melakukan pemeliharaan yang tepat terhadap komponen kritis

yang ada dalam pabrik?

2. Berapa interval pemeliharaan yang tepat dalam melakukan tindakan

preventive maintenance?

3. Apa saja kebutuhan informasi yang perlu untuk digunakan dalam

perancangan sistem informasi penjadwalan preventive maintenance?

4. Apa yang dapat diperoleh dengan mengimplementasi sistem informasi

penjadwalan preventive maintenance dalam perusahaan?

1.3 Ruang Lingkup

Agar penyelesaian masalah dapat lebih terarah pada tujuan penelitian sehingga

memberikan manfaat yang diharapkan, maka ruang lingkup penelitian akan dibatasi

sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada departemen maintenance pada cogen plant plant

PT. Dian Swastatika Sentosa yang berlokasi di Serpong - Tangerang.

2. Fokus pada pembahasan skripsi ini akan dilakukan pada mesin-mesin

produksi terutama yang beroperasi selama 24 jam.

3. Observasi dalam PT. Dian Swastatika Sentosa ini dilakukan pada bagian

maintenance selama periode bulan Januari 2008 hingga July 2008.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

6

4. Kriteria mesin kritis ditentukan oleh besarnya jumlah breakdown dan waktu

downtime yang disebabkan oleh waktu untuk memperbaiki berbagai

kerusakan pada suatu mesin.

5. Data waktu downtime hanya dihitung pada saat mesin berhenti karena rusak

dan tidak termasuk pada waktu set-up atau pemeriksaan terjadwal.

6. Pengembangan sistem informasi yang dilakukan berupa perancangan sistem

informasi sampai pada tahap pemrograman dengan menggunakan database

yang mendukung aktifitas sistem pemeliharaan yang diusulkan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengusulkan suatu perbaikan kegiatan preventive maintenance yang dapat

membantu perusahaan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin

dengan menentukan rata-rata selang waktu kerusakan, menganalisa dan

mengevaluasi besarnya reliability (kehandalan) serta besarnya biaya

maintenance pada komponen mesin kritis yang sering mengalami gangguan.

2. Menghitung dan menentukan waktu interval pemeliharaan yang tepat untuk

melakukan tindakan preventive maintenance.

3. Menganalisis kebutuhan informasi untuk mendukung penerapan preventive

maintenance yang dibutuhkan oleh departemen maintenance.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

7

4. Merancang sebuah sistem informasi yang mendukung kegiatan preventive

maintenance untuk membantu proses pengambilan keputusan serta

mengetahui kebutuhan komponen untuk persediaan preventive maintenance

usulan.

1.4.2 Manfaat

a. Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini bagi perusahaan adalah:

1. Membantu perusahaan dalam melaksanakan penerapan preventive

maintenance, sehingga perusahaan dapat menjaga mesin-mesin yang ada

untuk selalu dalam keadaan yang handal dan siap pakai.

2. Mengetahui interval waktu yang tepat untuk melakukan pemeliharaan untuk

setiap komponen mesin sesuai waktu yang dibutuhkan komponen itu sendiri

berdasarkan target reliability perusahaan sehingga dapat meminimasi

kerusakan mesin yang terjadi secara tiba-tiba. Dan meningkatkan kehandalan

dari mesin-mesin yang ada sehingga kelancaran produksi tetap terjamin

3. Dapat meminimasi total biaya sehingga dapat meningkatkan kinerja dari

mesin-mesin produksi dan memperlancar keseluruhan kegiatan proses

produksi.

4. Mendapatkan kebutuhan informasi untuk mengembangkan sistem informasi

yang dibutuhkan oleh departemen maintenance sesuai dengan penerapan

preventive maintenace yang akan diterapkan pada perusahaan.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

8

5. Perusahaan dapat memanfaatkan sistem informasi untuk memberikan

kemudahan mengorganisasikan data kerusakan dan penjadwalan preventive

maintenance sehingga perawatan mesin dapat dilakukan dengan rapi dan

teratur.

b. Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini bagi penulis adalah:

1. Memahami pentingnya preventive maintenance dan menerapkan teori yang

ada untuk mendukung penyelesaian terhadap masalah perawatan mesin itu

sendiri serta mampu menerapkan ilmu yang ada pada kondisi nyata di

lapangan.

2. Mengembangkan kemampuan analisa sistem serta melakukan penyusunan

suatu sistem informasi yang terkait dengan preventive maintenance pada

mesin dan seluruh biaya yang terkait dengan preventive maintenance.

3. Dapat menyelesaikan Studi Program Ganda Teknik Industri dan Sistem

Informasi di jenjang pendidikan strata satu (S1) di Universitas Bina

Nusantara.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Dian Swastatika Sentosa atau dikenal juga dengan singkatan DSS tergabung

dalam badan hukum Indonesia sejak bulan Agustus 1996 dan mulai beroperasi pada

awal tahun 1998 segera pada saat pengalihan sumber tenaga yang digunakan oleh PT.

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (“IKPP”) dan PT. Pindo Deli Pulp & Paper (“PDPP”)

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

9

yang keduanya merupakan pabrik kertas yang membutuhkan pasokan sumber listrik dan

uap air. Kantor pusat PT. Dian Swastatika Sentosa berlokasi di Wisma Indah Kiat, Jl.

Raya Serpong Km 8, Tangerang, dimana pada lokasi tersebut juga terdapat salah satu

dari empat cogen plant yang dimiliki PT. Dian Swastatika Sentosa, yaitu cogen plant

Tangerang. Adapun ketiga aset sumber tenaga (cogen plant) lainnya yang dimiliki oleh

PT. Dian Swastatika Sentosa yaitu di satu di Serang dan dua di daerah Karawang.

Lokasi pabrik PT. Dian Swastatika Sentosa mengoperasikan mesin dan peralatan

pembangkit tenaga listrik, seperti :

• Turbin gas

• Turbin uap

• Mesin diesel

• Ketel dengan bahan bakar gas

• Ketel dengan bahan bakar minyak

• Ketel dengan bahan bakar batu bara.

Dengan total kapasitas keseluruhan mencapai 300 MW untuk tenaga listrik dan

1887 ton/hours untuk uap. Keseluruhan tenaga listrik dan uap yang dihasilkan

digunakan untuk pengolahan bubur kertas.

Untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi perusahaan, PT. Dian Swastatika

Sentosa juga memperluas bidang usahanya pada perdagangan bubur kayu dan kertas

sejak tahun 2004. Sehingga sekarang PT. Dian Swastatika Sentosa memiliki 2 jenis

bisnis yaitu pada :

• Jasa penyediaan energi (Tenaga Listrik dan Uap)

• Bisnis perdagangan bubur kayu untuk kertas.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

10

Sumber : Departemen Maintenance PT Dian Swastatika Sentosa (2003)

Gambar 1.1 Cogen Plant Tangerang PT. DSS

1.5.2 Kebijakan Perusahaan

PT. Dian Swastatika Sentosa memiliki kebijakan mutu. Kebijakan mutu PT. Dian

Swastatika Sentosa adalah “PT. Dian Swastatika Sentosa berusaha untuk memenuhi

kepuasan pelanggan dengan menjamin ketersediaan dan kehandalan penyaluran listrik

dan uap serta berkomitmen untuk melakukan perbaikan sumber daya secara

berkesinambungan”.

Hal ini sesuai dengan visi perusahaan yang senantiasa menjadi : “Sebuah

perusahaan penyedia sumber daya listrik dan uap yang memberikan pelayanan yang

terbaik, profesional dan terpercaya”. Di samping itu juga sejalan dengan misi

perusahaan yaitu sebagai : “Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa sumber

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

11

daya yang menyediakan ketersediaan sumber daya listrik dan uap yang tepat waktu dan

terjamin ketersediaannya”.

1.5.3 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Dian Swastatika Sentosa secara keseluruhan

sampai dengan Desember 2008 :

Sumber : Departemen Maintenance PT Dian Swastatika Sentosa (2003)

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Keseluruhan DSS

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

12

Berikut ini merupakan penjelasan tugas dan wewenang dari jabatan-jabatan yang

terdapat dalam struktur organisasi di atas :

● President Director

Merupakan orang yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada tingkat

tertinggi. Adapun wewenang dan tanggung jawabnya antara lain :

a. Menetapkan dasar-dasar dan kebijakan-kebijakan dalam bidang usaha

perusahaan setiap tahun dalam bentuk Business Strategy.

b. Menetapkan Quality, Health, Safety & Environment Policy.

c. Melaksanakan sistem manajemen mutu, kesehatan, keselamatan dan

lingkungan secara konsisten.

d. Melakukan kontrol terhadap semua aktifitas manajerial.

● Director of Production

Merupakan jabatan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

mengatur pelaksanaan sistem mutu dan mengawasi proses produksi bersama

dengan Plant Manager, mengoperasikan dan memelihara hubungan baik dengan

departemen lainnya pada masing-masing pabrik untuk mengkoordinasikan semua

aktifitas baik pabrik di Serang, Tangerang, dan Karawang dalam hal proses

produksi yang dilakukan pada masing-masing cogen plant yang ada di keempat

wilayah tersebut.

● Financial Controller

Merupakan orang yang bertugas sebagai pengelola arus keuangan yang terjadi

dalam perusahaan, agar semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan selalu

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

13

terkendali dengan baik dan keuangan yang ada penggunaannya juga digunakan

secara jelas dan optimal.

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

- Menentukan prosedur keuangan sesuai kebijakan perusahaan.

- Mengatur keuangan dan menyediakan dana untuk anggaran pemasukan

maupun pengeluaran.

- Memeriksa laporan keuangan dari pencatatan staf accounting.

- Bertanggung jawab terhadap pembayaran kepada supplier (tanggal jatuh

tempo dan jadwal pembayaran).

● Senior HR & GA Manager

Merupakan orang yang berpengalaman dan sudah bekerja cukup lama dalam

perusahaan. Mempunyai pengetahuan yang menyeluruh mengenai kegiatan

administrasi dan pengelolaan personal yang ada dalam perusahaan.

● Plant Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab meliputi pengawasan, operasional

dan mengambil kebijakan terkait pada kinerja dari pabrik yang dipimpinnya agar

dapat berjalan lancer dan sesuai target yang telah ditetapkan.

Tanggung jawab dari plant manager antara lain :

- Memastikan cogen plant agar berjalan dengan selamat, efisien, dan mengarah

pada pelaksanaan terbaik atau prosedur standar operasi yang dibutuhkan.

- Merencanakan, mengorganisasi dan memastikan operasi harian dan produksi

memenuhi kebutuhan yang telah disepakati untuk pengolahan pabrik kertas

atau pelanggan lainnya.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

14

- Mengorganisasi dan memastikan semua operasi yang dibutuhkan dan

rekaman data produksi atau laporan sesuai dengan perintah dan tepat waktu.

- Mengambil inisiatif untuk memahami dan mematuhi semua peraturan yang

terkait dengan keselamatan, kebijakan dan kebutuhan rutin operasi &

maintenance (O & M) pada cogen plant.

- Untuk memimpin, menuntun dan mengawasi kinerja dari berbagai kepala

seksi dan team, agar tetap sejalan dengan harapan dari manajemen.

● Engineering Manager

Bertanggung jawab dan mempunyai wewenang dalam merencanakan,

mempersiapkan dan mengimplementasikan pelaksanaan teknologi baru dalam

perusahaan untuk membantu dan meningkatkan kinerja dari operational mesin-

mesin yang ada dalam pabrik.

● Human Resources & General Affairs Manager

HR & GA Manager mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

melaksanakan tugas yang berkaitan dengan peraturan pemerintah dan undang-

undang, melaksanakan tugas kesekretariatan dan administrasi serta yang

berkaitan dengan pengelolaan personal pada masing-masing pabrik.

● Financial & Accounting Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola aspek financial

dan keuangan perusahaan, agar semua pemasukan dan pengeluaran yang terjadi

dapat dipergunakan dengan maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan.

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

15

● Section Heads

Merupakan kepala seksi dari masing-masing departemen seperti operasional,

maintenance, dan administrasi & umum yang mengkoordinasi, mengawasi dan

bertanggung jawab pada pekerjaan di seksi-seksi yang ada di masing-masing

pabrik.

● Engineering Assistants

Membantu pelaksaan tugas dari Engineering Manager, terutama dalam kegiatan

penelitian dan pengembangan penerapan pengetahuan sumber daya listrik untuk

digunakan diperusahaan.

● Human Resources & General Affairs Assistants

Membantu pelaksaan tugas dari Human Resources & General Affairs Manager,

terutama dalam kegiatan operasional dalam perusahaan sehari-hari.

● Finance Assistants

Membantu pelaksaan tugas dari manajer financial dan accounting, terutama

dalam perhitungan dan pencatata histori mengenai pemasukan dan pengeluaran

keuangan perusahaan.

● Accounting Assistants

Membantu pelaksaan tugas dari manajer financial dan accounting, terutama

dalam pembuatan laporan dari transaksi akuntansi dalam perusahaan.

● Engineers/Foreman

Mempunyai ruang lingkup pekerjaan seperti mengawasi dan bertanggung jawab

pada pelaksaaan pekerjaan preventif maintenance dan korektif.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

16

● Technicians/Operator

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan, perbaikan dan

peningkatan fasilitas peralataan produksi untuk menunjang kelancaran produksi

dan melakukan pengawasan operasional pabrik untuk menjamin kualitas

produksi.

Struktur Organisasi Cogen Plant Tangerang

Sumber : Departemen Maintenance PT Dian Swastatika Sentosa (2003)

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Cogen Plant Tangerang

Berikut ini merupakan penjelasan wewenang dan tanggung jawab dari karyawan

yang secara langsung menangani masalah pemeliharaan mesin pada departemen

maintenance :

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

17

● Maintenance Foreman Diesel Engine

o Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemeliharaan preventif dan korektif

terhadap mesin diesel dan mekanik gas turbin serta peralatan pendukungnya.

o Memimpin serta menilai den operator mesin diesel dalam pelaksanaan

pekerjaan pemeliharaan preventif dan korektif.

o Mengawasi implementasi instruksi kerja sesuai standar ISO 9001 - 2000.

o Mengawasi implementasi K3 sesuai kebijakan perusahaan.

o Menjaga keamanan, kebersihan dan kenyamanan Iingkungan kerja.

o Mengawasi pemakaian bahan produksi dan penanganan limbah oli.

o Mengajukan permohonan pembelian barang setelah memeriksa stok yang

ada.

● Maintenance Foreman Boiler

o Merencanakan dan rnengawasi kegiatan pemeliharaan preventif dan korektif

terhadap HRSG, Aux Boiler, WHB dan sistem pengolahan air.

o Memimpin serta menilai boiler technician dan operator aux boiler dalam

pelaksanaan pekerjaan perawatan preventif dan korektif.

o Mengawasi implementasi instruksi kerja sesuai stander ISO 9001 - 2000.

o Mengawasi implementasi K3 sesuai kebijakan perusahaan.

o Menjaga keamanan, kebersihan dan kenyamanan lingkungan kerja.

o Mengawasi pemakaian bahan produksi dan penanganan limbah oli.

o Mengajukan permohonan pembelian barang setelah memeriksa stok yang

ada.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

18

● Maintenance Foreman lnstrument & Electric

o Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemeliharaan preventif dan korektif

terhadap turbin gas, generator, kompresor gas, sistem kontrol dan sistem

distribusi.

o Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kalibrasi peralatan.

o Memimpin serta menilai Instr & Elect technician, operator HRSG + GT dan

operator control panel dalam pelaksaan pekerjaan perawatan preventif dan

korektif.

o Mengawasi implementasi instruksi kerja sesuai stander ISO 9001 - 2000.

o Mengawasi implementasi K3 sesuai kebijakan perusahaan

o Menjaga keamanan, kebersihan dan kenyamanan lingkungan kerja.

o Mengawasi pemakaian spare part yang digunakan.

o Mangajukan permohonan pembelian barang setelah memeriksa stok yang ada

● Diesel Engine Technician

o Melaksanakan kegiatan pemeliharaan preventif diesel engine den peralatan

pendukungnya sesuai ketentuan.

o Melaksanakan kegiatan pemeliharaan korektif sesuai pengarahan pimpinan.

o Melaksanakan implementasi instruksi kerja sesuai standar ISO 9001 - 2000.

● Instrument & Electric Technician

o Melaksanakan kegiatan pemeliharaan preventif turbin gas, generator,

peralatan listrik dan Instrument serta peralatan pendukungnya sesuai

ketentuan.

o Meleksanakan kegiatan pemeliharaan korektif sesuai pengarahan pimpinan.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

19

o Melaksanakan kegiatan kalibrasi peralatan.

o Melaksanakan imptementasi instruksi kerja sesuai standar ISO 9001 2000.

● Boiler Technician

o Melaksanakan kegiatan pemantauan serta pengujian kualitas air boiler den

sistem air pendingin.

o Membantu kegiatan pemeliharaan preventif boiler, Diesel, turbin gas dan

peralatan pendukungnya sesuai ketentuan.

o Membantu kegiatan pemeliharaan korektif sesuai pengarahan pimpinan.

o Melakukan tugas pengontrolan penerimaan bahan bakar bersama karyawan

PT. IKPP.

o Melaksanakan implementasi instruksi kerja sesuai standar ISO 9001 - 2000.

1.5.4 Pabrik Cogen plant Tangerang

Pabrik Cogen plant Tangerang adalah satu fasilitas yang sudah ada dan

ditempatkan pada bagian selatan dari pabrik kertas Tangerang (IKPP), dekat kota dari

Serpong sekitar 20 km sebelah barat Jakarta, Jawa Barat, Indonesia. Pabrik kertas IKPP

membutuhkan uap dan listrik untuk proses produksinya. Untuk kebutuhan uap diperoleh

dari fasilitas cogen plant plant PT. Dian Swastatika Sentosa, sedangkan untuk daya

listriknya dipenuhi dari cogen plant plant PT. Dian Swastatika Sentosa atau dari PLN

(Perusahaan Listrik Negara). Fasilitas yang ada pada cogen plant plant meliputi :

• 5 Diesel Engines

Terdiri dari 4 mesin diesel merk yanmar (no. mesin 1-4) dan 1 mesin diesel merk

wartsila (no. mesin 5). Kelima mesin diesel ini bertugas untuk menyalurkan daya

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

20

listrik dan lebih bersifat sebagai cadangan atau stand-by. Atau dengan kata lain

mesin diesel ini hanya digunakan ketika fungsi dari gas turbin mengalami

gangguan.

• 5 Auxiliary Boilers

Terdiri dari 4 ketel gas dan 1 ketel diesel. 3 ketel gas bermerk chen-chen, 1 ketel

gas bermerk omnical, dan 1 ketel diesel bermerk emo. Jika mesin diesel

berfungsi sebagai back-up penghasil listrik, maka ketel auxiliary ini berfungsi

sebagai back-up atau stand-by penghasil uap yang biasa dilakukan oleh Heat

Recovery Steam Generators (HRSG).

• 2 Gas Turbin dengan 2 Heat Recovery Steam Generators (HRSG)

Mesin ini merupakan mesin yang utama dan berjalan 24 jam secara terus

menerus. Gas turbin terdiri dari gas turbin A dam gas turbin B. Untuk HRSG

juga terdiri dari HRSG A dam HRSG B. Fungsi gas turbin adalah sebagai

penghasil listrik untuk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (“IKPP”), sedangkan

fungsi dari HRSG adalah sebagai pemasok uap untuk produksi kertas PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk (“IKPP”).

• 1 Coal Fired Boiler (CFB)

Selain gas turbin dan HRSG yang beroperasi selama 24 jam, CFB juga

beroperasi selama 24 jam. Fungsi dari CFB ini adalah untuk mendukung kerja

dari HRSG dalam menyediakan uap untuk proses produksi PT. Indah Kiat Pulp

& Paper Tbk (“IKPP”).

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

21

Fasilitas cogen plant dirancang dengan proses penguapan dan kelistrikan yang

memadai dan menghindarkan pemborosan alat-alat perlengkapan agar dapat

menyediakan pabrik kertas IKPP dengan tingkat ketersediaan sumber energi dan uap

yang tinggi dan kehandalan yang dapat diandalkan.

Bangunan fasilitas cogen plant yang lebih tua memiliki 5 diesel engines, 6 small

heat recovery boilers and 5 auxiliary boilers. Fasilitas cogen plant yang baru

ditempatkan pada bangunan yang terpisah terdiri dari 2 gas turbin dan 2 HRSG, dengan

satu ruang pengendali di dalamnya, satu tingkat diatas ruang peralatan operasi. Di

bagian bawah bangunan ruang pengendali adalah ruang MCC, yang merupakan Boiler

Control Systems dan Burner Management Systems. Terdapat juga sebuah ruang baterai,

untuk menyediakan sumber tenaga yang tidak boleh terganggu untuk ruang control.

Ruang baterai ini ditempatkan dekat dengan ruang MCC ini.

Daya listrik dari PLN terpisah dengan fasilitas cogen plant ini. Trafo PLN 20/3.3

kV ditempatkan pada satu lahan terbuka di luar ruang PLN. Semua kendali tegangan

tinggi, meliputi panel kendali generator diesel dan kendali untuk generator turbin

pembakaran terdapat pada ruang panel ini. Kebutuhan daya listrik pabrik kertas kira-kira

9 MW. Daya ini dicukupi oleh generasi normal dari dua turbin generator pembakaran

(Combustion Turbine Generators) yang menghasilkan daya sebesar 7 MW, dan

kebutuhan daya sisanya sebesar 2 MW dibeli dari PLN. Jika ada penurunan generasi

daya yang dihasilkan oleh turbin generator pembakaran, maka diesel engine yang akan

digunakan sebagai penambah daya dan mencukupi kekurangan listrik yang dibutuhkan.

Sedangkan untuk kebutuhan uap yang dibutuhkan pabrik kertas adalah sekitar 40

ton/hour. Jumlah ini dicukupi oleh generasi normal dari generator uap pemulih panas

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

22

(Heat Recovery Steam Generators) ditambah satu ketel pembakaran batubara (Coal

Fired Boilers). Hasil sisa seperti air mentah, air daur ulang, limbah cair daur ulang, air

pendingin dan minyak solar fasilitas penerimaan dan penyimpanan dimanfaatkan untuk

mendukung operasi dari pabrik kertas IKPP dan fasilitas cogen plant plant.

1.5.4.1 Proses Produksi

Gambar 1.4 Proses Produksi Cogen Plant Tangerang

Pada cogen plant Tangerang mempunyai 2 fungsi produksi, yaitu menghasilkan

power dan uap air untuk pabrik kertas IKPP. Proses berawal dari penyaluran gas alam

dari Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menyalurkan gas NH3 yang merupakan bahan

bakar dari Gas Turbin. Kombinasi dari bahan bakar gas dan udara dapat menghasilkan

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

23

putaran pada Gas Turbin. Namun bahan bakar gas dari PGN tekanannya belum cukup

ideal untuk memutar turbin, sehingga harus dikompresikan dahulu di GFC (Gas Fuel

Compressor) sehingga pressurenya diatas 19 bar. Sedangkan untuk udara didapat dari air

intake dengan pressure 30 mmWG. Putaran Gas Turbin tersebut dapat dimanfaatkan

untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan power.

Selain menghasilkan power, Gas Turbin juga menghasilkan gas buang panas yang

dapat dimanfaatkan oleh HRSG untuk memanaskan air yang disalurkan dari tangki air.

Air mentah yang masuk ke HRSG dan gas buang panas hasil pembuangan dari gas

turbin yang juga disalurkan ke HRSG pada akhirnya menciptakan proses pemanasan air

mentah karena adanya panas dari gas buang. Hasilnya akan menghasilkan uap yang akan

digunakan untuk proses produksi kertas dari IKPP.

1.5.4.2 Sarana Fasilitas Cogen plant

Air - air mentah untuk fasilitas cogen plant berasal dari Sungai Cisadane yang

mengalir berdekatan ke lokasi pabrik kertas IKPP. Satu stasiun pemompa pada sungai,

terdiri dari tiga pompa turbin vertikal dan satu pompa sentrifugal horisontal, stasiun ini

mampu untuk memindahkan air di kira-kira 6,500 m3 /hari. Air disaring dan dimurnikan

sebelum disimpan dalam dua tangki penyimpan air pabrik kertas IKPP. Air dari pabrik

kertas IKPP diringankan sebelum ini dipergunakan sebagai sumber pengisian awal pada

deaerator. Fasilitas cogen plant mempergunakan kurang dari 5.7 persen dari total

kebutuhan air lokasi. Proses air mentah adalah tanggung jawab dari pabrik kertas IKPP.

Daya listrik – fasilitas cogen plant Tangerang secara elektris terkoneksi ke sistem

PLN 20 kV untuk membangkitkan awal penggunaan fasilitas combustion turbine

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

24

generators (CTGs), untuk menyediakan kebutuhan listrik pabrik kertas IKPP ketika

fasilitas generator cogen plant sedang tidak dapat digunakan dan untuk menyediakan

kebutuhan listrik lokasi kantor. Daya yang disediakan oleh PLN sudah dikenal sangat

berbahaya karena tingginya variasi tegangan listrik, dan gangguan frekuensi yang tidak

dapat ditoleransi oleh alat-alat perlengkapan pabrik kertas. Oleh karena dampak yang

dihasilkan dengan menggunakan daya PLN ini, maka pabrik kertas IKPP lebih

cenderung untuk menggunakan fasilitas cogen plant untuk menyediakan daya pada alat-

alat perlengkapan kritis dan memanfaatkan PLN untuk memberi daya untuk kebutuhan

yang tidak kritis.

Uap – fasilitas uap cogen plant Tangerang didasari pada 166oC dan 7 bar. Uap

dihasilkan oleh enam ketel uap, tiga ketel pemulih panas kecil dan dua generator uap air

pemulih panas yang diarahkan langsung pada kepala uap. Uap air kemudian terdistribusi

melalui empat saluran pipa baris ke pabrik kertas IKPP.

Bahan bakar – bahan bakar primer dari turbin pembakaran berasal dari gas alam

yang disediakan oleh PGN (Perusahaan Gas Negara). Ketel uap yang sudah ada juga

mampu untuk menembak gas alam untuk proses menghasilkan uap air. Satu ketel

menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.

Mesin diesel yang sudah ada dan ketel uap mampu digunakan untuk pembakaran

dengan menggunakan minyak solar industri yang tersimpan pada empat tangki baja

penyimpanan minyak. Minyak diantarkan oleh truk dari Pertamina ke tangki

penyimpanan.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

25

Empat tangki minyak diharapkan digunakan untuk menyokong unit generator diesel

yang sudah ada, ketel uap, dan sebagai bahan bakar sekunder untuk generator turbin

pembakaran (CTGs).

1.5.4.3 Alat Perlengkapan Mekanik

• Auxiliary Boiler dan Diesel Engines

Ada lima auxiliary boiler berbahan bakar gas dan minyak yang dipasang

dari 1978 dan 1995. Empat ketel menghasilkan 10 ton/hour dari uap per ketel

dan satu ketel yang diwajibkan untuk menghasilkan 14 ton/hour.

Fasilitas yang ada juga mempunyai 5 diesel engines yang dipasang dari

1978 dan 1991. Empat dari diesel engines diberi level pada 2,000 kW untuk

masing-masing mesin, dan satu diberi level pada 3,500 kW.

• Combustion Turbine Generators dan Heat Recovery Steam Generators

CTGs (Combustion Turbine Generators) dan HRSGs (Heat Recovery

Steam Generators) adalah produk yang diadakan dari European Gas Turbine

yang menjadi bagian dari kelompok ABB Alstom. Untuk menghasilkan daya

sebesar 8.4 MW dan menghasilkan sekitar 40 ton/hour proses penguapan pada

kondisi 7 bar dan 166o C. Alat-alat perlengkapan ditempatkan di dalam satu

bangunan baja dan meliputi dua unit turbin pembakaran gas dengan generator

listrik, kotak roda gigi, melepaskan gas jenuh melalui katup diversi, saluran pipa

pembakar, generator uap air pemulih panas.

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

26

Saringan udara dengan kemampuan pembersih otomatis yang berada pada

atap bangunan terhubungkan oleh saluran yang menuju turbin pembakaran. Satu

kipas udara pembakar yang terpisah dilengkapi dengan masing-masing unit

HRSG untuk penggunaan ketika saluran pipa pembakar sedang dioperasikan

tanpa CTG. Dua pemampat gas dengan satu akumulator dipasang pada satu area

yang tertutup berdampingan dengan bangunan CTG. Kedua pemampat gas

biasanya digunakan untuk menambah permukaan tekanan gas alam sebelum gas

alam tersebut dimasukkan ke turbin pembakaran.

Masing-masing generator pemulih panas dilengkapi dengan dua ketel

berkapasitas penuh penghantar pompa air. Satu unit deaerating dan tangki

penyimpan ditempatkan di atas empat ketel penghantar pompa air.

Turbin pembakaran gas dibeli dengan kemampuan untuk membakar gas

alam atau minyak solar. Jaminan kinerja diberikan untuk tiga mode

pengoperasian yang terpisah untuk memungkinkan CTG dan HRSG beroperasi

secara fleksibel.

Mode ini adalah:

o Operasi gas turbin dan saluran pipa pembakar (TEG + supp)

menghasilkan 20 ton/hour.

o Operasi gas turbin sendiri (TEG) yang menghasilkan 10 ton/hour.

o Operasi saluran pipa pembakar sendiri (supp) yang menghasilkan 20

ton/hour.

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

27

• Sistem Air Pendingin.

Fasilitas cogen plant memanfaatkan satu sel menara pendingin dan satu

empat unit sel menara pendingin untuk menyediakan air pendingin untuk alat-

alat perlengkapan fasilitas.

Sel menara tunggal sudah beroperasi selama sembilan tahun dan dibuat

oleh Liang Hoo Industries untuk generator diesel 3,500 kW. Empat menara sel

sudah sudah berusia enam tahun dan dibuat oleh Liang Chi Industries digunakan

oleh CTGs dan empat generator diesel 2,000 kW. Masing-masing sel

diperlengkapi dengan satu pompa air tunggal untuk pengedaran air penyejuk ke

alat-alat perlengkapan.

• Sistem Pengolahan Air.

Sistem perlakuan air alat-alat perlengkapan ditempatkan secara terpisah

dari fasilitas cogen plant plant. Air mentah dipompa ke Pabrik kertas IKPP dari

Sungai Cisadane. Air disaring dan dimurnikan sebelum disimpan pada dua tangki

penyimpan air Pabrik kertas IKPP. Tangki penyimpanan sebesar 300 m3 untuk

lini produksi dan tangki penyimpanan sebesar 250 m3 untuk lini bukan produksi

dan fasilitas cogen plant. Proses air mentah berjalan dari sungai hingga tangki

penyimpan merupakan tanggung jawab pabrik kertas IKPP.

Air dari tangki penyimpanan sebesar 300 m3 dilewatkan melalui saringan

pasir dan satu pelembut dan disimpan pada 50 m3 sebelum digunakan di ketel.

Air penghantar yang digunakan di ketel dicampur dengan 75% kondensasi dan

dikembalikan pada tangki kondensasi (60 m3 ).

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

28

Sistem pengolahan air fasilitas cogen plant dirancang untuk menyediakan air

pada mutu yang bisa diterima untuk penggunaan pada ketel dan HRSGs.

1.5.4.4 Alat Perlengkapan Listrik

• Generasi Listrik

Fasilitas cogen plant sebenarnya dibagi ke dalam dua area. Area lebih tua

yang pertama dibangun pada 1978, dan alat-alat perlengkapan yang ada

digunakan sebagai alat pendukung yang siap dipakai setiap saat. Area yang baru

dibangun pada 1996 dan alat-alat perlengkapan yang ada digunakan sebagai

pelaksana tugas utama. Ketel yang paling baru (Coal Fired Boiler) dibangun

pada tahun 2004-2005.

Area lebih tua mempunyai 5 diesel engines (dengan keluaran 2, 2, 2, 2, 3.5

MW) yang sedang menghasilkan daya untuk mencukupi kebutuhan listrik pabrik

selama 21 tahun. Satu interkoneksi dengan PLN didirikan untuk menyediakan

kekuatan tambahan ke Pabrik kertas IKPP, melalui dua trafo 20 kV/3.3 kV. Daya

listrik dari PLN mempunyai variasi tegangan listrik yang terkadang

menyebabkan masalah pada beberapa operasi permesinan pada pabrik kertas.

Alhasil, daya elektrik dari PLN digunakan dengan sangat selektif pada pabrik

kertas IKPP.

Pada fasilitas cogen plant, daya yang dihasilkan diberikan pada satu sistem

busbar 3.3 kV untuk distribusikan ke berbagai pusat beban yang bervariasi. Ini

adalah sistem bus tunggal dengan seluruh kabinet penghubung dan panel kontrol

generator terhubung bersama.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

29

Fasilitas baru area mempunyai dua turbin generator gas pada 4.2 MW

masing-masing dan menghasilkan daya pada 3.3 kV untuk memberikan secara

langsung ke sistem busbar 3.3 kV.

• Sistem Pendistribusian Daya

Sistem distribusi fasilitas cogen plant plant adalah berlandaskan rancangan

busbar 3.3 kV. Daya yang dihasilkan oleh lima generator diesel dan dua

generator turbin pembakaran dihantarkan melalui tujuh kontak pemutus ruang

hampa ke sistem busbar. Daya yang ada kemudian didistribusikan melalui

sembilan penghantar ke berbagai beban.

Sistem elektrik dihubungkan dengan PLN melalui dua trafo 20 kV/ 3.3 kV untuk

menyediakan kekuatan tambahan jika dibutuhkan.

1.5.4.5 Alat Perlengkapan Penguapan

• Generasi Uap

Area lebih tua memiliki 5 ketel uap (dengan keluaran 10, 10, 10, 10, 14

ton/hour) dan tiga ketel pemulih panas kecil (dengan total keluaran 3 ton/hour)

yang sedang menghasilkan uap air pada kondisi 7 bar dan 166 oC untuk

mencukupi kebutuhan uap air pabrik selama 21 tahun.

Area fasilitas yang lebih baru memiliki dua generator uap air pemulih

panas pada level 20 ton/hour untuk masing-masing generator pada kondisi 7 bar

dan 166o C untuk menghantarkan secara langsung pada kepala uap.

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

30

Area fasilitas yang paling baru terdiri dari satu ketel batubara pada 20

ton/hour untuk masing-masing ketel pada kondisi 9 bar dan 190o C yang

menyediakan melalui saluran pipa 600 meter untuk kepala uap dan

didistribusikan pada pabrik kertas IKPP.

• Sistem Distribusi Uap

Sistem distribusi uap fasilitas cogen plant plant dipatok pada 7 bar. Uap air

yang dihasilkan berasal dari lima ketel uap, tiga ketel pemulih panas kecil dan

dua generator pemulih panas dan satu ketel batubara dihantarkan secara langsung

pada kepala uap. Uap air kemudian terdistribusi melalui empat saluran ke pabrik

kertas IKPP.

1.5.5 Lingkungan Hidup

Untuk memenuhi tanggung jawab lingkungan, pabrik kertas IKPP telah didirikan

pada suatu program implementasi yang sistematik yang mengacu pada sertifikasi ISO

14000 dan sertifikasi tersebut juga telah diraih pada bulan Agustus 1996.

Program ini secara khusus ditetapkan untuk memenuhi kesadaran lingkungan

sekitar pabrik cogen plant di Tangerang dan secara konstan terus dimonitor setiap 3

bulanan untuk memantau kebisingan, dan setiap 6 bulanan untuk memantau emisi.

Program ini mengacu pada peraturan pemerintah Indonesia berkaitan dengan potensi

polusi dan konsekuensi dari polusi itu sendiri.

Contoh dari kualitas air pada 4 lokasi dalam pabrik kertas IKPP pada bulan

Febuary 2000 dan juga batas toleransi yang diijinkan :

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

31

Tabel 1.1 Kualitas Air di 4 Lokasi Pabrik

Sumber : Departemen Maintenance PT Dian Swastatika Sentosa (2003)

Parameter Allowable Garden Wisma WWT River

NOx ug,Nm3 600 14.6 18.6 3.52 11.6 SO2 ug,Nm3 600 9.75 4.5 4.5 4.5 Partikulate ug,Nm3 200 56 103 159 120

Fasilitas cogen plant pada IKPP Tangerang, selain menyediakan energi dengan

reliabilitas dan ketersediaan yang tinggi juga mengacu memberikan perhatian terhadap

lingkungan.

1.5.6 Sistem Informasi yang Sedang Berjalan

Aktifitas preventive maintenance yang sedang berjalan sekarang diterapkan dengan

melakukan pemeriksaan rutin yang dilakukan berdasarkan pada operating hour dari

masing-masing mesin yang ada, cara perbaikan maupun penanganan gangguan

didasarkan pada pengalaman staff dan kondisi operasional mesin. Metode perawatan

seperti ini kurang memperhatikan kondisi aktual dari umur mesin yang terus bertambah

dan akan terus menurun kehandalannya. Sehingga, sering kali preventive maintenance

yang dilakukan kurang sesuai dengan kebutuhan dari mesin. Departemen maintenance

pada saat ini hanya menggunakan alat bantu sistem informasi berupa software microsoft

excel yang digunakan untuk membuat jadwal pemeliharaan, pembuatan work order, dan

alokasi operator untuk work order, laporan regular check atas gangguan yang terjadi

secara tiba-tiba sampai dengan pendokumentasian kejadian-kejadian yang terkait dengan

proses perbaikan yang dilakukan oleh staff maintenance.

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

22

(Heat Recovery Steam Generators) ditambah satu ketel pembakaran batubara (Coal

Fired Boilers). Hasil sisa seperti air mentah, air daur ulang, limbah cair daur ulang, air

pendingin dan minyak solar fasilitas penerimaan dan penyimpanan dimanfaatkan untuk

mendukung operasi dari pabrik kertas IKPP dan fasilitas cogen plant plant.

1.5.4.1 Proses Produksi

Gambar 1.4 Proses Produksi Cogen Plant Tangerang

Pada cogen plant Tangerang mempunyai 2 fungsi produksi, yaitu menghasilkan

power dan uap air untuk pabrik kertas IKPP. Proses berawal dari penyaluran gas alam

dari Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menyalurkan gas NH3 yang merupakan bahan

bakar dari Gas Turbin. Kombinasi dari bahan bakar gas dan udara dapat menghasilkan

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

33

Kegiatan perawatan dimulai ketika maintenance section head membuat jadwal

perawatan reguler berdasarkan jam operasi dari masing-masing mesin yang ada di

pabrik. Kemudian berdasarkan dengan jadwal yang telah dibuat untuk masing-masing

mesin tersebut maka akan dilakukan perawatan dan perbaikan sesuai dengan urutan

waktu yang ada pada jadwal. Jika perawatan mesin telah selesai maka akan dibuat

laporan reguler check (RC) untuk diperiksa oleh operational section head. Jika mesin

telah beroperasi kembali, maka laporan RC akan di-approved dan segera diserahkan

kepada maintenance section head untuk segera menutup kegiatan perawatan dan

memasukkan kedalam arsip historikal mesin.

Jika terjadi suatu kejadian dimana operator mendapatkan kondisi mesin yang

sedang diawasi sedang berada dalam kondisi abnormal atau timbul gangguan. Maka

operator akan segera melaporkan masalah yang terjadi kepada shift leader yang segera

membuat work order untuk ditindak lanjuti dengan mengadakan kegiatan perbaikan atas

laporan yang telah diajukan operator. Shift leader akan mengkomunikasikan gangguan

yang terjadi kepada maintenance foreman pada masing-masing bagian mesin untuk

kemudian maintenance foreman tersebut akan menugaskan technicians untuk

memperbaiki mesin yang sedang mengalami masalah. Setelah mesin tersebut selesai

diperbaiki maka maintenance foreman dan techinicians akan mendistribusikan laporan

work order yang akan diserahkan pada operational section head untuk selanjutnya

diperiksa dan dipastikan bahwa mesin yang mengalami gangguan telah selesai

diperbaiki. Jika mesin sudah bisa beroperasi kembali, maka maintenance section head

yang akan menutup laporan work order untuk kemudian kasus kerusakan yang terjadi

disimpan kedalam suatu arsip historikal mesin.

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

34

1.5.7 Analisis Masalah dan Kebutuhan Informasi

Setelah dilakukan pengamatan pada PT. Dian Swastatika Sentosa dapat diketahui

beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan di perusahaan, kelemahan –

kelemahan sistem yang ada antara lain :

• Untuk membuat suatu jadwal pemeliharaan departemen maintenance akan

merujuk pada manual book dengan berdasarkan pada operating hour masing-

masing mesin. Pemeliharaan seperti ini kurang memperhatikan kondisi dari

masing-masing komponen mesin yang terus menurun tingkat kehandalannya,

sehingga akan menyebabkan seringnya terjadi gangguan mesin secara tiba-

tiba yang akan mengganggu jadwal produksi yang sedang berjalan.

• Informasi yang terkait dengan kegiatan pemeliharaan mesin secara berkala

kurang terpelihara karena laporan-laporan manual yang tidak terdokumentasi

dengan baik.

• Kurangnya dokumentasi pemeliharaan yang telah dilakukan membuat dasar

waktu pemeliharaan dalam pembuatan jadwal menjadi kurang sesuai dengan

kebutuhan mesin saat ini.

• Pemeliharaan mesin yang dilakukan hanya berdasarkan dengan pengalaman

technicians, sehingga jika technicians tersebut tidak masuk, maka akan

membuat maintenance foreman dan technicians lainnya kebingungan dalam

melakukan pemeliharaan mesin yang seharusnya dilakukan.

• Karena seringnya dilakukan perbaikan atau pemeliharaan secara tiba-tiba

menyebabkan informasi penyediaan komponen cadangan menjadi tidak

akurat.

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00492-TISI Bab 1.pdf · Mesin-mesin yang ada pada cogen plant Tangerang PT. Dian Swastatika

35

Dengan terus terjadinya gangguan mesin yang terjadi secara tiba-tiba ini, maka

kelancaran proses produksi yang sudah direncanakan akan terganggu dan menimbulkan

kerugian baik bersifat materi maupun kepuasan dari pelanggan karena keterlambatan

pasokan sumber daya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat

menampung dan mengatur penjadwalan dengan metode yang tepat yang dapat

diterapkan untuk perusahaan.

Sistem informasi yang dibangun harus dapat memberikan parameter-paramater

waktu yang kuat sebagai dasar pembuatan jadwal secara terus menerus dan akurat,

sehingga jika terdapat kerusakan yang terjadi sebelum waktu pemeliharaan, hal ini

dijadikan informasi untuk melakukan pemeliharaan berikutnya. Untuk mengatasi

permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan komponen dan cara perawatan,

dalam sistem informasi penjadwalan yang dirancang harus dapat memberikan informasi

mengenai jumlah persediaan komponen mesin yang ada sehingga jangan sampai terjadi

kehabisan stok komponen dan memberikan informasi mengenai cara pemeliharaan yang

tepat berdasarkan data perbaikan yang telah dilakukan pada masa sebelumnya.