26
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perfilman animasi pun semakin dibutuhkan dalam pembuatan film film baik dalam film animasi total yang berbentuk 3D maupun film film nyata yang dilakukan syuting juga membutuhkan teknik animasi untuk mendapatkan efek yang dapat didapatkan dengan teknologi computer tanpa merusak lingkungan dan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Untuk itulah disini kita harus membuat sesuatu yang memiliki nilai moral tinggi yang dapat membentuk karakter dan menggugah perasaaan orang orang yang menontonnya. 1.2 Lingkup Tugas Akhir Untuk menambah wawasan tentang dongeng anak anak yang memiliki pesan moral didalamnya, seperti yang telah dipelajari sebelumnya, pembuatan Tugas Akhir ini akan menggunakan pendekatan dengan tehnik Animasi. Dalam hal ini, lingkup tugas akan dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani melalui pendekatan penerapan tehnik ilmu Animasi. Dan cerita akan dibatasi sekitar cerita dongeng yang akan diberi bumbu agar terlihat lebih menarik, dan dapat memberikan info info kepada anak anak.

BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perfilman animasi pun

semakin dibutuhkan dalam pembuatan film film baik dalam film animasi total yang

berbentuk 3D maupun film film nyata yang dilakukan syuting juga membutuhkan

teknik animasi untuk mendapatkan efek yang dapat didapatkan dengan teknologi

computer tanpa merusak lingkungan dan mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Untuk itulah disini kita harus membuat sesuatu yang memiliki nilai moral tinggi yang

dapat membentuk karakter dan menggugah perasaaan orang orang yang

menontonnya.

1.2 Lingkup Tugas Akhir

Untuk menambah wawasan tentang dongeng anak anak yang memiliki pesan moral

didalamnya, seperti yang telah dipelajari sebelumnya, pembuatan Tugas Akhir ini

akan menggunakan pendekatan dengan tehnik Animasi. Dalam hal ini, lingkup tugas

akan dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani melalui pendekatan penerapan

tehnik ilmu Animasi. Dan cerita akan dibatasi sekitar cerita dongeng yang akan

diberi bumbu agar terlihat lebih menarik, dan dapat memberikan info info kepada

anak anak.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

2

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari

beberapa sumber, antara lain:

2.1.1 Kepustakaan dan Website

Data yang diambil berasal dari buku referensi yang telah diterbitkan dan situs-situs di

internet:

Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya Sumbi Sambangsari

Cerita Rakyat Asli Indonesia karya Monika Cri Maharani

2.1.2 Wawancara Singkat dan Survey

Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara dan survey adalah:

� Masyarakat mengetahui menyukai cerita rakyat Indonesia tapi kurang

adanya info dan fasilitas yang disajikan dengan menarik.

� Target Audience untuk animasi film pendek “One Thousand Candi”, yang

diketik pada Bab 4 poin 4.2.d dibawah.

� Banyak yang tertarik, namun tidak semuanya mengetahui cerita Roro

Jonggrang.

� Masyarakat sangat tertarik akan adanya animasi film pendek yang

menceritakan dongeng rakyat Indonesia.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

3

2.2 Pemilihan Media

Media yang digunakan untuk menginformasikan dan mengajak masyarakat lebih

mengetahui tentang dongeng “One Thousand Candi” ini adalah komunikasi

visualanimasi film pendek 2D yang hasil akhirnya berdurasi lebih dari 3 menit dan

kurang dari 15 menit. Agar penonton tidak bosan menikmatinya karena durasinya

tidak terlalu panjang.

2.3 Data Cerita Roro Jonggrang

Rara Jonggrang (ejaan alternatif: Loro Jonggrang; Lara Jonggrang) adalah sebuah

legenda atau cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta di

Indonesia. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang

berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.

Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu,

CandiPrambanan, Keraton Ratu Baka, dan arcaDewiDurga yang ditemukan di dalam

candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".

Legenda ini adalah dongeng atau folklor lokal yang menjelaskan asal mula yang ajaib

dari situs-situs bersejarah di Jawa, yaitu Keraton Ratu Baka, Candi Sewu, dan arca

Durga di ruang utara candi utama Prambanan. Meskipun candi-candi ini berasal dari

abad ke-9, akan tetapi diduga dongeng ini disusun pada zaman yang kemudian yaitu

zaman Kesultanan Mataram.

2.3.1 Kesimpulan Cerita Roro Jonggrang

Versi yang sekarang akan dibuat

Dikisahkan pada zaman dahulu kala, di kerajaan Baka yang dipimpin oleh

seorang raksasa jahat bernama Prabu Baka. Tidak puas dengan wilayah kerajaan yang

dipimpinnya, Prabu Baka ingin memperluas wilayah kerajaannya dan merebut

wilayah Kerajaan Pengging yang subur dan makmur.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

4

Prabu Baka dibantu oleh penasihatnya yang cantik bernama Patih Gupala

berusaha merebut Kerajaan Pengging.Mereka menyerang kerajaan tersebut. Pada saat

itu, Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo hamper kehilangan

akal, tapi akhirnya mengutus anaknya Bandung Bondowoso yang ternyata

mempunyai kesaktian ke medan perang untuk bertempur melawan Prabu Baka.

Bandung Bondowoso pun akhirnya menang melawan Prabu Baka, dan tidak sengaja

membunuh Prabu Baka ketika ingin menyelamatkan ayahnya. Dengan

kemenangannya ini, ayahnya, Prabu Damar Moyo mengutus dirinya untuk

memerintah kerajaan Baka.

Dengan pengalaman perangnya yang pertama kali, dengan sedih ia menerima

kemenangannya karena belum pernah membunuh orang. Ditengah perjalannya ke

istana Baka, ia bertemu dengan seseorang wanita cantik yang langsung memikat

hatinya. Setelah mengenal lebih lanjut, barulah diketahui dari anak buahnya bahwa

putri cantik itu adalah anak dari raksasa Raja Baka, bernama Roro Jonggrang.Roro

Jonggrang yang tidak mengetahui jati diri Bandung juga mulai jatuh hati kepada

Bandung, tanpa tahu bahwa Bandung adalah pembunuh ayahnya. Seakan takdir

sengaja mempertemukan mereka dan mempermainkan mereka, Bandung Bondowoso

yang sudah tidak tahan dengan kenyataan itu mencoba untuk mengakui semuanya

kepada Roro Jonggrang dan ingin melamarnya apabila Roro juga dapat menerima

kenyataan tersebut.

“Maukah kau menikah denganku, Roro?” kata Bandung Bondowoso

denganperasaan bimbang. “Tapi sebelum kau menjawabnya ada yang harus kau

ketahui..” lanjut Bandung. Roro terkejut mendengar lamaran yang tiba tiba itu,

apalagi mereka baru bersama selama beberapa saat saja.

Sebelum Roro sempat menjawab dan menyelesaikannya, Patih Punggala yang

merupakan teman ayahnya, tahu bahwa Roro semakin dekat dengan pembunuh Raja

Baka tidak senang dengan hal itu, Patih Punggala pun menggunakan siasatnya untuk

mengganggu pembicaraan tersebut dan memanggil Roro saat itu juga. Roro dan Patih

Punggala sudah berusaha untuk mebalaskan dendam ayahnya selama ini, walapun

Roro tidak tau bahwa Bandung adalah orang yang dicari carinya.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

5

Patih Punggala pun memberitahukan Roro tentang semua kenyataan tersebut.

Roro yang baru mengetahui kenyataan tersebut, terkejut dan tidak bias berkata apa

apa. Apalagi Patih Punggala yang terus memaksanya untuk menerima lamaran

tersebut untuk dapat lebih mudah membalaskan dendam Prabu Baka. Roro Jonggrang

yang sudah jatuh hati pada Bandung Bondowoso sangatlah ingin menerima lamaran

tersebut tapi bukan dengan cara yang demikian, tapi ia juga tidak dapat membantah

perintah teman dekat ayahnya, Patih Punggala.

Roro Jonggrang pun memikirkan segala cara agar Bandung Bondowoso bisa

menarik kembali lamarannya. Akhirnya Roro pun memutuskan memberikan

persyaratan kepada Bandung agar dia menyerah dengan sendirinya. Ia pun

memberikan syarat yang amat mustahil bagi Bandung Bondowoso untuk dapat

memenuhinya. Roro menyebutkan bahwa ia hanya akan dipersuntung oleh Bandung

apabila Bandung dapat membangun 1000 candi untuknya.

Kebingungan untuk memenuhi persyaratan itu, Patih Gupala dating memberikan

bantuan kepada Bandung Bondowoso, karena ia ingin pernikahan itu dilangsungkan.

Tentu saja Roro melihat itu tidak tinggal diam, ia memikirkan segala cara untuk

menggagalkan penyelesaian pembangunan candi tersebut. Roro pun mengetahui

kelemahan para raksasa yang merupakan bangsanya sendiri, yaitu asap. Para raksasa

sangat sulit melihat dalam kabut asap, sehingga ketika pembangunan itu semakin

cepat, Roro pun menyalakan api dan membuat asap yang tebal untuk mengganggu

para raksasa. Sampai akhirnya pagi pun tiba.

Pembangunan telah selesai dilaksanakan, hanya saja setelah dihitung candinya

kurang satu. Patih Gupala yang akhirnya tau bahwa Roro lah yang mengganggu

bangsanya sendiri, murka dan mengutuk Roro menjadi candi yang ke 1000. Bandung

kebingungan diantara keramaian dan kenyataan yang baru diterimanya itu, akhirnya

sadar Patih Gupala memiliki maksud jahat pada dirinya, dan bertempur melawan

Patih Gupala.Pertempuran sengit terjadi antara Patih dan Bandung, Bandung yang

sudah tau kelemahan para raksasa pun memanfaatkan kelemahan tersebut dan

mengalahkan Patih Gupala.Namun, Patih Gupala masih berniat membunuh Bandung,

yang akhirnya Bandung Bondowoso pun membunuh Patih Gupala.Dengan kematian

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

6

Patih Gupala, kutukan Roro pun perlahan sirna, tubuh Roro perlahan kembali, dan

mereka pun hidup berbahagia. Selesai.

2.3.2 Karakter One Thousand Candi

a. Roro Jonggrang

Seorang wanita anak Raja Boko, raksasa, yang cantik dan tidak seperti ayahnya,

ia sangat cerdas dan baik hati.

b. Bandung Bondowoso

Pangeran dari Kerajaan Pengging yang membantu ayahnya ketika menghadapi

serangan Raja Boko, masih belum pernah menghadapi perang sebelumnya, lincah

dan banyak akal.

c. Raja Baka

Raja yang digerakan oleh Patih Punggala dan tidak suka berpikir hanya mengikuti

nasihat temannya itu, menjadi korban dari ambisi Patih Punggala.

d. Patih Punggala

Penasihat juga teman dekat dari Raja Boko yang jahat dan penuh ambisi ingin

menguasai pemerintahan Raja Boko.

e. Para Prajurit

2.3.3 Definisi Dongeng

Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,

menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna

hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.Dongeng juga merupakan dunia

hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara

turun-temurun dari generasi ke generasi. Adapun ciri-ciri dongeng, yaitu:

a. Alur sederhana

b. Singkat

c. Tokoh tidak diurai secara rinci

d. Penceritaan lisan

e. Pesan dan Tema ditulis dalam cerita

f. Pendahuluan singkat dan langsung

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

7

2.3.4 Animasi dan Animasi Pendek

Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan

hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada

awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang

kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak.Dengan bantuan

komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan

cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi

daripada film animasi 2 dimensi.

Animasi pendek (short animation) berupa sebuah film cerita animasi yang durasinya

kurang dari 15 menit. Biasanya dikerjakan dalam tim kecil ataupun sendiri, oleh

karena itu karakter dalam cerita juga seminimal mungkin agar efisien. Sebuah

animasi pendek yang bagus biasanya menghibur, simple, original dan mudah diingat.

2.4 Produk Pembanding

Film animasi yang telah pernah mengangkat bertema dongeng:

2.4.1 Snow White and the Seven Dwarfs (1937)

Snow White and the Seven Dwarfs ("Putri Salju dan Tujuh Kurcaci") adalah

sebuah film animasi yang dihasilkan Walt Disney dan ditayangkan ke bioskop

oleh RKO Radio Pictures pada tanggal 4 Februari1937 di Bioskop Carthay Circle

di Amerika Serikat. Merupakan film pertama dalam jaringan kartun dari Disney -

film animasi klasik Walt Disney.

2.4.2 Sleeping Beauty (1959)

Sleeping Beauty adalah sebuah klasik film animasi diproduksi oleh Walt Disney

dan dirilis pada tanggal 29 Januari1959 oleh Buena Vista Distribution.Film ini

disutradai oleh Les Clark, Eric Larson, dan Wolfgang Reitherman. Kisah film ini

didasarkan dari cerita rakyat Putri Tidur oleh Charles Perrault.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

8

2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung:

� Animasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang, oleh karena itu

peluang untuk berhasil masih ada.

� Cerita rakyat ini telah dikenal dalam masyarakat, namun tidak ada yang

mengetahui kebenaran dari faktanya dan ceritanya secara detil.

Faktor Penghambat:

� Melalui animasi film pendek, cerita hanya disampaikan secara garis besar.

� Masih kurangnya bahan film yang mengangkat masalah yang sama secara

detil walaupun sudah pernah di angkat secara singkat dalam film film lainnya.

2.6 Analisa Target Audience

Target primer dalam Film Pendek Roro Jonggrang ini adalah anak anak dan

remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

terutama film animasi. Sedangkan target sekunder untuk Film Pendek Roro

Jonggrang adalah semua masyarakat yang senang dan tertarik dengan dongeng anak

anak.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

9

BAB 3

MASALAH DAN TUJUAN DESAIN

3.1 Identifikasi Masalah

� Masih kurang berkembangnya dunia perfilman di Indonesia terutama dalam

bagian 3D Animasi

� Semakin dibutuhkan cerita cerita yang mendidik masyarakat untuk meningkatkan

moralitas masyarakat

3.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara merancang dan mengkomunikasikan sebuah film animasi pendek

dongeng “Roro Jonggrang” dengan pendekatan baru yang dapat diterima oleh

masyarakat Indonesia.

3.3 Tujuan Desain Animasi

Tujuan yang hendak dicapai adalah:

� Menciptakan film animasi pendek yang menghibur dan memiliki nilai moral yang

bias disampaikan

� Memberikan sentuhan baru pada dunia perfilman 3D Indonesia

� Meningkatkan perkembangan film animasi Indonesia

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

10

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

a. Teori komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari

satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.apabila tidak ada bahasa verbal

yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan

menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,

menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi

b. Teori Sinematografi dan Fotografi

Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνηµα "gerakan" dan graphein - γράφειν

"merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar

fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni

fotografi tetap.Banyak kesulitan teknis dan kemungkinan-kemungkinan kreatif yang

muncul ketika kamera dan elemen adegan sedang bergerak.

Penempatan sudut kamera juga berpengaruh pada kondisi psikologis penonton,

contohnya adalah jika kita menggunakan High Angle – kamera lebih tinggi dari garis axis

kamera , maka penonton akan diposisikan lebih tinggi dari subjek, hal ini yang membuat

penonton merasa subyek lebih kecil baik secara fisik atau lebih rendah derajatnya dalam

tatanan sosial. Pada film hal ini sering digunakan untuk memperlihatkan pengemis,

rakyat jelata dsb. Sedangkan penggunaan Low Angle – Kamera lebih rendah dari garis

aksis kamera, maka penonton diposisikan lebih rendah dari subjek, hal ini yang membuat

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

11

penonton merasa subjek lebih tinggi secara fisik atau lebih tinggi derajat nya dalam

tatanan sosial. Hal seperti ini banyak kita temukan di film untuk memperlihatkan raja ,

hakim dsb. Kemudian ada juga yang disebut dengan Eye level – kamera sama tingginya

dengan level subjek atau jika subjek berdiri / duduk kamera berada pada aksis yang sama

dengan posisi subjek. Bisa dikatakan sebagai pandangan subjek ke subjek lain dalam

sebuah potongan tapi bukan Point of View.

c. Teori Karakter Desain

Karakter desain merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pembuatan

sebuah animasi. Karena melalui visual gambar, tokoh-tokoh yang akan dibuat haruslah

memiliki ciri-ciri dari sifat yang ingin disampaikan dari cerita tersebut.

d. Teori Warna

Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang

melihatnya.Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis.Molly

E. Holzschlag, seorang pakar dalam warna, dalam bukunya Creating Color Scheme

membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons

secara psikologis kepada pemirsanya, hal ini penting karena akan membangun mood

dalam penceritaan.

e. Teori Audio/Sound Effect

Sound Effect digunakan untuk menekankan artistik, keseruan, menegangkan dari suatu

film, acara televisi, animasi, videogameatau bahkan suatu titik kreatif tanpa

menggunakan dialog atau musik.

f. Teori Tipografi

Tipografi yang digunakan untuk judul-judul dalam poster, cover DVD, dll adalah tipe

“Decorative/Digital”, yaitu jenis huruf yang digunakan untuk keperluan periklanan dan

memberikan penekanan. Tipe decorative yang kuno agar dapat menunjukkan karakter

dan isi dari animasi film pendek “One Thousand Candi”.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

12

One Thousand Candi

Basic dari font untuk “One Thousand Candi”kira kira

4.2 Strategi Kreatif/Komunikasi

a. Fakta

Masyarakat mulai melupakan cerita rakyat local dan lebih memperhatikan

dongeng dongeng barat.

b. Masalah yang akan dikomunikasikan

Menceritakan kembali sebuah dongeng kebudayaan yang sudah ada namun belum

diketahui secara luas, dengan sedikit improvisasi agar bisa diterima oleh

masyarakat Indonesia.

c. Tujuan Komunikasi

MenyajikanFilm “One Thousand Candi”dalam Animasi Pendek yang lebih

menarik, mudah diterima oleh masyarakat Indonesiaserta memiliki nilai jual dan

dapat diingat oleh masyarakat.

d. Target Audience

Yang menjadi target audience dari animasi pendek ini adalah:

a. Demografis

� Jenis Kelamin :Semua jenis

� Usia : 13tahun keatas

� Agama : Semua agama

� Pendidikan :SD keatas

� Kelas Ekonomi: Menengah keatas

b. Geografis

� Wilayah : Pulau Jawa

� Domisili : Kota dan pinggiran kota

c. Psikografis

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

13

� Tertarik terhadap film kartun / animasi

� Mempunyai hobi menonton film dan mendengarkan cerita

� Tertarik dengan peninggalan sejarah

� Menyukai dongeng dongeng

e. Premis/Keyword

Cinta, Pengorbanan, Janji

f. Nama Animasi Pendek

“One Thousand Candi”

g. Storyline/Sinopsis

Dikisahkan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Baka, sang raksasa dan

anak buahnya, ditemani dengan penasihatnya yang cantik Patih Gupala, dan anak

raksaa tersebut Roro Jonggrang. Dikarenakan dari keserakahan penasihatnya akan

kekuatan dan kekuasaan, Prabu Baka ditipu untuk menyerang kerajaan

tetangganya yaitu kerajaan Pengging yang subur dan makmur. Dengan maksud

ingin membunuh Prabu Baka dalam medan perang, Patih Gupala pun membujuk

Prabu Baka untuk perang. Kalah di medan perang, Patih Gupala mendapatkan

keinginannya, yaitu membunuh Prabu Baka, namun Kerajaan Pengging membalas

datang menyerang kerajaan Baka dan merebut semuanya.

Roro melihat semua itu lari dan tumbuh dewasa diluar kerajaan, dan jatuh cinta

saat bertemu dengan putra mahkota kerajaan Pengging, tanpa mengetahui itu,

Patih Gupala pun kembali muncul dan melihat adanya kesempatan dari kejadian

ini memaksa Roro untuk menerima lamaran dari Bandung. Roro ditengah

kebingungannya memutuskan harus melindungi Bandung dari Patih Gupala,

memberikan syarat yaitu ingin dibangunkan 1000 candi yang sangat mustahil

untuk dicapai, agar Bandung mundur dengan sendirinya, dan Patih Gupala

kehilangan kesempatan untuk membunuh Bandung.

Patih Gupala tidak menyerah begitu saja, membantu Bandung membangun 1000

candi, namun Roro yang pandai mengganggu mereka sehingga mereka gagal

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

14

membangun candi ke 1000 dalam waktu yang dijanjikan. Patih Gupala tau Roro

yang mengganggu, mengamuk dan menyihir Roro.Bandung tidak tinggal diam,

Patih Gupala yang ingin menyihir Bandung juga terkena sihirnya sendiri karena

pantulan pedang Bandung.Patih Gupala menjadi patung di candi ke 1000 itu dan

Roro kembali dari wujud patungnya akibat kalahnya Gupala. Akhirnya mereka

pun hidup berbahagia.

Selesai.

4.3 Strategi Desain

4.3.1 Manner mood/Tone/Look

Mood yang ingin ditampilkan pada film animasi pendek ini lebih mengarah

pada suasana mistis, kuno, dan cerah untuk 3d animasinya.Dikarenakan

targetnya adalah para remaja.Sedangkan untuk environmentnya, warnanya lebih

terang, dengan unsur seperti berkabut untuk kedalamannya.

4.3.2 Strategi Verbal dan Audio

Animasi film pendek ini adalah menggunakan verbal yang minim dalam

berkomunikasi. Namun, untuk mempermudah penonton mengerti maksud yang

akan disampaikan, penulis menggunakan music dan sound effect untuk

menambahkan suasana tenang, tegang, marah, dan lain-lain. Penggunaan suara

hanya digunakan minim untuk menghindari kelemahan dari rekaman suara

karena tidak adanya pembaca dialog yang handal.

4.3.3 Strategi Visual

4.3.3.1 Karakter

Film ini didukung oleh dua karakter utama.Dan dua belas karakter

pendukung.Dan semua karakter-karakter tersebut akan menggunakan gaya semi

realis seperti yang dibahas sebelumnya. Berikut profilnya:

a. Karakter utama

1. Roro Jonggrang

Putri dari raja kerajaan Baka yang pintar namun baik hati

2. Bandung Bondowoso

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

15

Putra dari Raja Pengging yang akhirnya menduduki Kerajaan Baka,

sedikit bodoh tapi polos dan pemberani, tergila gila pada Roro.

b. Karakter pendukung

1. Prabu Baka

Terlalu sayang dengan putrinya sehingga mudah dibohongi Patih

Gupala

2. Patih Gupala

Penasihat cantik yang haus akan kekuatan dan kekuasaan karena harus

berada dibawah perintah raksasa yang polos dan bisa menyihir

3. Para prajurit

Setia dengan Prabu Baka, dan melanjutkan kesetiaannya kepada Raja

Baka, yang menduduki Kerajaan Baka.

4.3.3.2 Environment

Berdasarkan pembahasan diatas yang mengenai, looks dari animasi film

pendek ini akan menggunakan komposisi 2D layer dan 3D layer, dan cerita

tentang “One Thousand Candi” ini diadaptasi dari cerita legenda Yogyakarta,

environment pada animasi ini akan diadaptasi dari keadaan suatu kerjaan

dijaman kuno yang masih memiliki nilai seni yang tinggi.

4.4 Strategi Media

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan data yang diperoleh dari target audience, untuk

mencapai hasil yang maksimal, maka media utama yang digunakan untuk Animasi Film

Pendek “One Thousand Candi” adalah DVD video dengan frame rate 25 FPS, dengan

resolusi layar 1280x720.

Media lain yang akan dipertimbangkan sebagai pendukung, antara lain:

a. Packaging DVD

Packaging merupakan hal terpenting tidak boleh dianggap remeh, karena

masyarakat kurang lebih akan menilai baik buruknya sebuah produk dari tampilan

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

16

luarnya. Semakin bagus packagingnya, akan semakin menarik. Desain packaging

DVD merupakan turunan dari posternya.

b. Poster

Poster promosi film merupakan media terbaik untuk menuangkan intisari sebuah

film. Poster dibuat untuk menarik perhatian masyarakat dan memberikan

bayangan kepada masyarakat akan film yang akan dibuat.

c. Standing Banner

Sebuah bentuk promosi dari film animasi pendek yang akan dibuat, sehingga

masyarakat mengetahui gaya film yang akan diceritakan dan genrenya.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

17

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

5.1 Sinopsis

Bandung yang tergila gila pada Roro akhirnya pun melamar Roro dengan

memberanikan dirinya. Roro ingin menerimanya. Namun ia tahu, apabila ia menerima

lamaran Bandung, itu akan mendatangkan malapetaka bagi Bandung. Gupala yang

merupakan penasihat Raja Baka terus berada disamping Roro memperhatikan gerak gerik

Roro. Dengan berat hati Roro harus mengiyakan lamaran tersebut, tapi dengan akalnya ia

pun menyiasati lamaran tersebut. Sehingga apabila Bandung ingin menikahi Roro, ia

harus membangun seribu candi untuk dirinya. Bandung dan Gupala pun bersatu untuk

membangun seribu candi tersebut dalam 1 hari. Namun diganggu Roro, sehingga

pembangunan candi tersebut kurang cepat, walaupun hanya kurang 1 candi saja. Gupala

yang marah karena tau akan hal tersebut mengutuk Roro dan berniat untuk menyihir

Bandung juga agar kerajaan Bandung menjadi miliknya. Sayang sekali, Bandung yang

menahan sihirnya dengan pedang akhirnya memantulkan sihir Gupala dan Gupala yang

menjadi batu. Roro dan Bandung pun hidup berbahagia.

5.2 Treatment

Treatment cerita terdiri dari tiga bagian yaitu opening, isi, dan ending.

a. Opening

Berisi tentang pengenalan masalah dan karakter.

b. Isi

Menceritakan sejarah kembali bagaimana pertemuan Roro dan Bandung, juga konflik

yang diderita Roro saat dilamar Bandung, yang akhirnya Roro memutuskan untuk

memberikan syarat pembangunan seribu candi.

c. Ending

Pembangunan Candi tidak selesai dan mencapai klimaks di pertempuran Gupala

dengan Roro dan Bandung.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

18

5.3 Karakter

5.3.1 Karakter Utama

a. Roro Jonggrang

Seorang putri yang baik hati dan cerdas

Gambar 5.1 Roro Jonggrang

b. Bandung Bondowoso

Seorang pangeran dari kerajaan Pengging yang ingin sekali menikahi Roro.

Gambar 5.2 Bandung Bondowoso

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

19

5.3.2 Karakter Pendukung

a. Gupala

Penasihat yang bias menyihir dan ingin mengusai tahta kerajaan.

Gambar 5.3 Gupala

b. Prajurit

Setia membantu Bandung dan melindunginya.

Gambar 5.4 Prajurit

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

20

5.3.3 Characters Comparison

Gambar 5.15 Perbandingan Karakter

5.4 Environment

Gambar 5.16 Environment 3D

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

21

5.5 Properti dan lain-lain

Gambar 5.22 Properti dan lainnya

5.6 Desain Logo

Gambar 5.23 Logo Animasi film pendek

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

22

5.7 Poster

Gambar 5.26 Poster “One Thousand Candi”

5.11 Screenshots

Gambar 5.30 Screenshots Film

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

23

5.12 Spesifikasi Visual

Spesifikasi Visual “One Thousand Candi”, yaitu :

Ukuran : 720x576 px (PALD1/DV)

Durasi : 4 menit 09 detik

Fungsi Film : Dibuat untuk menghibur sekaligus memberikan informasi dan wawasan

tentang moralitas dan cinta.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

24

BAB 6

PENUTUP

6.1 Simpulan

Film Animasi sudah sangat berkembang di berbagai Negara dan diminati oleh

penonton dari berbagai umur, dapat digunakan sebagai fasilitas untuk mengajarkan

moralitas kepada masyarakat dan menyampaikan pesan tersirat yang di terima dalam

bentuk yang lebih menyenangkan, untuk itu harus terus dikembangkan sehingga bias

dimanfaatkan secara maksimal, Film One Thousand Candi ini ingin menyampaikan

bahwa harta kekuasaan bukanlah segalanya, akan tetapi dengan cinta dan

pengorbanan akan muncul dunia yang lebih indah dan bahagia.

Cerita rakyat Indonesia masih ada banyak ragamnya yang belum diketahui oleh

masyarakat luas, akankah baiknya apabila kita meneliti lebih jauh dongeng dongeng

Indonesia yang unik adanya untuk diolah menjadi tontonan menarik yang memiliki

nilai seni dan pesan moral yang baik.

6.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan animasi film pendek dengan

judul “One Thousand Candi” ini yaitu agar dalam menyampaikan informasi

khususnya kepada anak-anak dan para remaja hendaknya dapat lebih dipersingkat dan

dibuat semenyenangkan mungkin agar dapat lebih mudah menangkap maksud/pesan

tersebut.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

25

DAFTAR ISTILAH

Animasi Film yang bergerak dan dibuat sudah dengan campur tangan computer. Sinematografi Ilmu yang mempelajari tata letak dan peletakan objek dalam kamera agar enak untuk dilihat. Treatment Alur cerita film dalam garis besar yang biasanya ditulis terlebih dahulu. Properti Alat alat yang dibuat dalam film animasi yang dipergunakan karakter didalam film tersebut. Environment Lingkungan dalam film animasi yang dijadikan tempat karakter melakukan adegan filmnya. Screenshots Cuplikan cuplikan dari cut yang ada di film yang difoto untuk dilampirkan. Reference Referensi atau contoh yang dipergunakan.

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01560-DS Ringkasan001.pdf · remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton

26

DAFTAR PUSTAKA

Sumbi Sambangsari. (2008). Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Wahyu Media, Jakarta.

Monika Cri Maharani. (2010). Cerita Rakyat Asli Indonesia Dari 33 Provinsi. Cikal Aksara, Jakarta.

Bonnie, S., Adhicipta, R.W. (2009). Mastering Chibi Character. PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Adi Kusrianto. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Penerbit Andi, Yogyakarta

Richard Williams. (2003). The Animator’s Survival Kit. File PDF

Februari 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Rara_Jonggrang_(legend)

Maret 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan

Maret 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Dongeng

April 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Cinematography

April 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_visual

April 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi