27
BAB 1 – PENDAHULUAN - LAPORAN KEMAJUAN 1 - 1 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Maksud, Tujuan, dan Sasaran, (3) Ruang Lingkup: Wilayah Perencanaan, Materi, dan Waktu Perencanaan, (4) Fungsi dan Manfaat RZWP3K (5) Pendekatan dan Metodologi, dan (6) Sistematika Pembahasan.

BAB 1 PENDAHULUAN.pdf

  • Upload
    onces

  • View
    95

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 1 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Maksud, Tujuan, dan Sasaran, (3) Ruang Lingkup: Wilayah Perencanaan, Materi, dan Waktu Perencanaan, (4) Fungsi dan Manfaat RZWP3K (5) Pendekatan dan Metodologi, dan (6) Sistematika Pembahasan.

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 2 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    1.1 LATAR BELAKANG

    Sumberdaya pesisir dan lautan, merupakan salah satu modal dasar

    pembangunan saat ini, disamping sumberdaya alam darat. Di dalam lautan

    terkandung sumber pangan yang sangat besar yaitu ikan dan rumput laut.

    Sumberdaya laut lainnya adalah bahan tambang lepas pantai yang berperan

    penting untuk menyuplai energi, serta masih banyak lagi potensi sumberdaya

    hayati dan non hayati laut lain sehingga peranan sumber daya pesisir dan laut

    semakin penting untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat.

    Wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya berbagai kepentingan

    pembangunan baik pembangunan sektoral maupun regional serta mempunyai

    dimensi internasional. Berbagai kegiatan dan pembangunan yang intensif

    dilakukan seperti pelabuhan, pertambangan, perikanan, industri, pariwisata,

    maupun pemanfaatan sumber daya alam secara langsung. Perbedaan yang

    mendasar secara ekologis di wilayah pesisir sangat berpengaruh pada aktifitas

    masyarakatnya.

    Kerentanan perubahan secara ekologis berpengaruh secara signifikan

    terhadap usaha perekonomian yang ada di wilayah tersebut, karena

    ketergantungan yang tinggi dari aktivitas ekonomi masyarakat dengan sumberdaya

    ekologis tersebut. Jika sifat kerentanan wilayah tidak diperhatikan maka akan

    muncul konflik antara kepentingan memanfaatkan sumberdaya pesisir untuk

    pemenuhan kebutuhan hidup dan pembangunan ekonomi dalam jangka pendek

    dengan kebutuhan generasi yang akan datang terhadap sumberdaya pesisir.

    Fenomena degradasi biofisik lingkungan akibat pemanfaatan yang tidak

    berkelanjutan semakin mengkhawatirkan terutama degradasi ekosistem pesisir

    (mangrove dan terumbu karang), pencemaran, maupun perubahan garis pantai

    yang menyebabkan instrusi air laut dan kerusakan infrastruktur pembangunan.

    Berdasarkan kondisit tersebut maka diperlukan kemampuan pemerintah daerah

    dalam mengkoordinasikan berbagai perencanaan sektor melalui pendekatan secara

    komprehensif agar pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil dapat

    terintegrasi, bersifat lestari dan tidak merusak ekosistem.

    Dalam hal ini, salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah adalah

    mengatur pengalokasian ruang atau zona wilayah pesisir untuk dapat digunakan

    dalam memaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir. Sesuai UU

    27 tahun 2007, tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Zonasi

    wilayah pesisir pada hakekatnya merupakan suatu bentuk rekayasa teknik

    pemanfaatan ruang melalui penetapan batas-batas fungsional sesuai dengan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 3 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    potensi sumber daya dan daya dukung serta proses-proses ekologis yang

    berlangsung sebagai satu kesatuan dalam ekosistem pesisir.

    Kabupaten Lingga, secara administrasif memiliki wilayah seluas 211.772

    Km2 dengan 95,09 % adalah perairan laut. Struktur geografis terdiri dari gugusan

    pulau-pulau dengan selat dan alur laut sempit mencapai jumlah 606 pulau.

    Kondisi perairan yang cukup luas menyimpan potensi sumberdaya di bidang

    perikanan dan kelautan yang besar, sehingga sangat penting diberdayakan secara

    optimal, dimanfaatkan dan dikembangkan untuk keberlangsungan pembangunan

    masyarakat di Kabupaten Lingga. Pemerintah Kabupaten yang mempunyai wilayah

    laut, sesuai dengan UU No. 27 tahun 2007 diwajibkan menyusun Rencana Zonasi

    Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

    Rencana zonasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan

    sumberdaya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan

    pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh

    dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan

    setelah memperoleh izin. Sebagaimana yang telah diamanatkan pula di dalam

    Rancangan Perda RTRW Kabupaten Lingga Tahun 2011-2031, yang saat ini dalam

    proses legalisasi, bahwa untuk perencanaan pola ruang laut di Kabupaten Lingga

    akan diatur lebih lanjut dalam.

    Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Lingga perlu menyusun

    dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)

    Kabupaten Lingga, dalam rangka memelihara keberlanjutan sumberdaya pesisir

    dalam jangka panjang serta mengeliminir berbagai faktor tekanan terhadap

    ekosistem pesisir akibat kegiatan yang tidak sesuai (incompatible).

    1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

    Maksud dilaksanakannya kegiatan Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah

    Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga ini adalah untuk

    menyediakan dokumen perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dalam jangka

    panjang (20 tahun kedepan) sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan

    serta menjadi acuan bagi penyusunan rencana zonasi, rencana pengelolaan dan

    rencana aksi.

    Tujuan dari kegiatan Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan

    Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga ini adalah:

    a. Meningkatkan pemahaman semua pihak terkait tentang pentingnya

    pengelolaan sumber daya pesisir dan laut secara optimal, efisien dan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 4 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    berkelanjutan.

    b. Meningkatkan upayaupaya pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-

    pulau kecil secara terpadu di Kabupaten Lingga.

    c. Mendorong peran serta dan keterpaduan antar stakeholder baik

    pemerintahan, antar instansi, swasta dan masyarakat dalam

    mengembangkan upaya pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulaupulau

    kecil yang bertanggung jawab.

    d. Memberikan panduan bagi instansi-instansi di lingkungan Pemerintahan

    Kabupaten Lingga, pihak swasta, masyarakat dan pihak-pihak

    berkepentingan lainnya tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir, laut

    dan pulau-pulau kecil Kabupaten Lingga.

    e. Identifikasi potensi ekonomi di wilayah pesisir Kabupaten Lingga.

    f. Identifikasi sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi Pesisir

    g. Menyusun rencana pengembangan kegiatan ekonomi wilayah pesisir.

    h. Identifikasi programprogram peningkatan ekonomi wilayah pesisir.

    Sedangkan Sasaran dari kegiatan Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah

    Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga ini antara adalah:

    a. Sasaran dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Rencana Pengembangan

    Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil agar tercipta peluang untuk

    mewujudkan perekonomian terpadu, program-program peningkatan

    ekonomi wilayah pesisir sesuai dengan daya dukung wilayah pesisir di

    Kabupaten Lingga.

    b. Memberikan informasi bagi pemerintah daerah dalam pengambilan

    keputusan dalam pengembangan ekonomi wilayah pesisir Kabupaten

    Lingga.

    1.3 RUANG LINGKUP

    1.3.1 RUANG LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN

    Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Rencana Zonasi

    Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga ini, ditetapkan

    bahwa Kawasan Rencana Zonasi mencakup semua wilayah kecamatan di pesisir

    dan saluran air yang ditemukan di Kabupaten Lingga. Secara spesifik, batas

    wilayah daratan untuk Rencana Zonasi ditetapkan sama dengan batas administrasi

    kecamatan, dan batas kearah laut sampai 4 mill laut diukur dari garis pantai ke

    arah laut lepas atau ke arah perairan kepulauan.

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 5 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Gambar 1.1 Peta Wilayah Perencanaan A3

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 6 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    1.3.2 RUANG LINGKUP MATERI RZWP3K

    Adapun ruang lingkup materi Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

    dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga ini terdiri atas:

    A. PENGUMPULAN DAN KOMPILASI DATA

    Dimana kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan dan kompilasi

    data adalah sebagai berikut:

    1. Persiapan Survei, terdiri dari;

    Pembuatan checklist pengumpulan data dan instrument pengumpulan

    data yang memuat kebutuhan data yang diperlukan dalam rangka

    pelaksanaan pekerjaan;

    Pembuatan program kerja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan

    kegiatan Survei;

    Persiapan personil (Surveior).

    2. Pelaksanaan Survei yang dalam pelaksanaannya dapat dikelompokan

    menjadi 2 kegiatan, yakni:

    Survei instansional, merupakan kegiatan pengumpulan data sekunder

    ke SKPD terkait baik dari SKPD Pemerintah Kabupaten Lingga maupun

    dari luar daerah Kabupaten Lingga.

    Survei lapangan, merupakan kegiatan pengumpulan data langsung ke

    lokasi pengembangan ekonomi pesisir untuk menemukan

    permasalahan, hambatan, potensi dan tantangan baik sumberdaya

    alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan manusia di lokasi

    tersebut. Kegiatan ini berupa observasi lapangan, wawancara langsung

    dengan masyarakat di lokasi pengembangan ekonomi pesisir ataupun

    dengan penyebaran formulir Survei.

    3. Evaluasi dan Tabulasi, dimana kegiatan ini dilaksanakan dengan

    mengevaluasi dari data yang sudah terkumpul.

    B. ANALISIS DAN KAJIAN

    Dalam rangka Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

    Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga, maka diperlukan kajian menyeluruh terhadap

    semua aspek kunci pengembangan wilayah ekonomi pesisir sebagai data dasar,

    yang meliputi:

    1. Potensi ekonomi kawasan yang terdiri dari:

    Sumberdaya alam dan produk unggulan yang terfokus sebagai

    penggerak perekonomian;

    Sumberdaya manusia dan kelembagaan yang terkait dengan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 7 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    pengelolaan pengembangan ekonomi kawasan pesisir dan

    pengembangan bisnis;

    Sumberdaya prasarana dan sarana pendukung pengembangan bisnis

    sektor perikanan dan produk unggulan masyarakat pesisir.

    2. Kebijakan pembangunan sektoral dan pembangunan wilayah pesisir dalam

    rangka sinkronisasi dan keterpaduan kebijakan ekonomi kawasan pesisir;

    3. Faktor penghambat dan peluang dalam pengembangan sub sektor

    perikanan dan produk unggulan; dan

    4. Berbagai peluang kerjasama antar wilayah terkait dengan semua aspek

    kunci pengembangan ekonomi pesisir.

    Dari analisa di atas kemudian dilakukan proyeksi arah, skenario dan

    tahapan pengembangan pengembangan ekonomi pesisir dalam jangka menengah,

    yang memuat:

    1. Strategi, arah kebijakan, dan pentahapan pengembangan minapolitan

    dalam jangka lima tahunan, yang dibagi ke dalam pencapaian sasaran

    kuantitatif dan kualitatif setiap tahun;

    2. Setiap sasaran kuantitatif dan kualitatif per lima tahunan, disertai dengan

    indikator keberhasilan dan tolok ukur pengembangan sektor dan produk

    unggulan secara terfokus dan pengembangan semua aspek ekonomi

    pesisir; dan

    3. Strategi, arah kebijakan, dan pentahapan pengembangan ekonomi pesisir

    dikaitkan dengan upaya mendorong pembangunan daerah tertinggal

    disekitarnya.

    C. RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

    KABUPATEN LINGGA

    Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Lingga

    memuat pembahasan substansi mengenai:

    1. Tujuan, Kebijakan, dan Strategis penataan ruang Wilayah Pesisir dan

    Pulau-Pulau Kecil

    2. Rencana struktur ruang wilayah pesisir Kabupaten Lingga

    Rencana struktur ruang terbentuk oleh adanya hubungan dan keterkaitan

    antar pusat-pusat kegiatan yang menjadi bagian dari sistem konstelasi

    regional. Rencana struktur ruang meliputi rencana sistem pusat

    permukiman dan rencana jaringan sistem prasarana, berfungsi untuk

    memberikan layanan bagi kawasan disekitarnya dan memberikan arahan

    pembangunan sistem jaringan prasarana bagi fungsi kegiatan yang ada

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 8 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    maupun fungsi kegiatan yang menunjang keterkaitan pusat-pusat kegiatan

    di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

    Rencana struktur ruang WP3K merupakan pusat-pusat kegiatan yang

    berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan dan

    dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana di WP3K terutama jaringan

    transportasi, energi, dan komunikasi. Rencana struktur ruang WP3K

    ditetapkan berdasarkan pada rencana struktur ruang yang telah

    ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Lingga. Apabila berdasarkan hasil

    analisis diperlukan penambahan fitur terhadap rencana struktur ruang,

    baik pusat kegiatan ataupun jaringan prasarana, maka penambahan

    tersebut dijadikan rekomendasi saat dilakukan proses revisi ataupun

    review RTRW Kabupaten Lingga.

    3. Rencana pola ruang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten

    Lingga

    Rencana pola ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten

    Lingga merupakan rencana distribusi peruntukan ruang wilayah pesisir dan

    pulau-pulau kecil di Kabupaten Linggayang meliputi rencana peruntukan

    ruang untuk fungsi:

    a. Konservasi

    b. Kawasan strategis nasional tertentu

    c. Pemanfaatan umum

    d. Alur laut

    4. Penetapan Kawasan Strategis

    Kawasan strategis WP3K Kabupaten Lingga merupakan bagian wilayah

    pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Lingga yang penataan ruang

    WP3K-nya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting

    dalam lingkup Kabupaten Lingga terhadap ekonomi,sosial budaya,

    dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis WP3K Kabupaten

    Lingga lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis WP3K

    Kabupaten Lingga akanditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata

    ruang kawasan strategis WP-3-K Kabupaten Lingga. Kawasan strategis

    WP3K Kabupaten Lingga diintegrasikan dengan kawasan strategis

    Kabupaten Lingga yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Lingga.

    5. Arahan Pemanfaatan Ruang

    Arahan pemanfaatan ruang WP3K Kabupaten Lingga merupakan

    perwujudan RZWP3K yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 9 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    penataan/pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten

    Lingga. Secara umum, arahan pemanfaatan ruang WP3K harus secara

    sistematis mengkaji opsi-opsi pemanfaatan sumberdaya. Keputusan-

    keputusan penggunaan sumberdaya yang bersifat permanen (irreversible)

    harus dibatasi sedapat mungkin dan dipertimbangkan secara hati-hati.

    Indikasi program utama dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah pesisir

    dan pulau-pulau kecil Kabupaten Lingga meliputi:

    a. Usulan program utama

    b. Lokasi

    c. Besaran

    d. Sumber Pendanaan

    e. Instansi Pelaksana

    f. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan

    6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

    Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Lingga

    adalah ketentuan yang diperuntukan sebagai alat penertiban penataan

    ruang WP3K, meliputi pernyataan kawasan/zona/sub zona, ketentuan

    perizinan, ketentuan pemberian insentif dan disinsentif, serta arahan

    pengenaan sanksi dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah

    Kabupaten Lingga.

    1.3.3 RUANG LINGKUP WAKTU PERENCANAAN

    Kurun waktu Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil di

    Kabupaten Lingga adalah jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan hingga akhir

    tahun perencanaan (20 tahun).

    1.4 FUNGSI DAN MANFAAT RZWP3K

    Fungsi Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K) Kabupaten Lingga adalah:

    a. Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    b. Acuan dalam pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

    kabupaten;

    c. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah

    pesisir dan pulau-pulau kecil kabupaten;

    d. Acuan lokasi investasi dalam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 10 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    kabupaten; yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan swasta;

    e. Pedoman untuk penyusunan rencana zonasi rinci di wilayah pesisir dan

    pulaupulau kecil kabupaten;

    f. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan wilayah pesisir

    dan pulau-pulau kecil kabupaten;

    g. Acuan dalam administrasi pemanfaatan WP3K

    Manfaat Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K) Kabupaten Lingga adalah:

    a. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya WP3K;

    b. Menjamin harmonisasi antara kepentingan pembangunan ekonomi dengan

    pelestarian Sumber daya pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

    c. Mewujudkan keterpaduan pembangunan di wilayah pesisir dan pulau-

    pulau kecil dengan wilayah daratannya;

    d. Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kabupaten dengan wilayah

    sekitarnya.

    1.5 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    1.5.1 PENDEKATAN

    Pendekatan didalam Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan

    Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga adalah: pendekatan perencanaan

    dan tahapan pekerjaan.

    1.5.1.1 PENDEKATAN PERENCANAAN

    Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K)

    Kabupaten Lingga akan dilakukan dengan beberapa pendekatan yang saling

    terintegrasi dan melengkapi. Pendekatan yang pertama adalah dengan

    menserasikan dan mensinkronkan kebijakan dan peraturan. Pendekatan lain yang

    akan dicoba dilakukan adalah dengan melihat kearifan lokal, kondisi sosial budaya,

    aspirasi, dan partisipasi masyarakat yang ada di Kabupaten Lingga. Pendekatan

    yang ketiga adalah melalui kajian keilmuan dengan menggunakan data-data yang

    akurat. Data-data akan diambil melalui Survei baik untuk mengambil data primer

    maupun data sekunder.

    Penyusunan RZWP3K ini akan berusaha untuk melihat kebijakan dan

    peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

    RZWP3K Kabupaten Lingga ini akan menjadi bagian yang terpadu dengan proses

    perencanaan wilayah pesisir secara keseluruhan termasuk di tingkat Provinsi

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 11 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Kepulauan Riau. Dalam penyusunan RZWP3K ini, salah satu kebijakan yang

    menjadi landasan adalah UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah

    Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Undang-undang ini menyebutkan bahwa RZWP3K

    diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

    (RTRW) pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang dalam

    penyusunan ini adalah RTRW Kepulauan Riau dan RTRW Kabupaten Lingga. Hal-hal

    tersebut tersebut menjadi acuan dalam menyusun konsep dan fokus utama muatan

    RZWP3K yang akan disusun.

    Secara lebih jelas dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

    Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-

    pulau Kecil menyebutkan bahwa pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota

    menyusun RZWP3K dengan memperhatikan:

    a. RSWP3K (Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil) provinsi

    atau kabupaten/kota;

    b. Alokasi ruang untuk akses publik;

    c. Alokasi ruang untuk kepentingan sosial, ekonomi, dan budaya dengan

    tetap memperhatikan kepemilikan serta penguasaan sumber daya di

    wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;

    d. Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dengan RTRW provinsi

    dan/atau RTRW kabupaten/kota;

    e. Integrasi ekosistem darat dan laut;

    f. Keseimbangan antara perlindungan dan pemanfaatan berbagai jenis

    sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, jasa lingkungan, dan fungsi

    ekosistem dalam satu bentang alam ekologis (bioekoregion);

    g. Perencanaan pembangunan lainnya seperti Rencana Tata Ruang

    Hutan/Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), Rencana Induk

    Pengembangan Pariwisata (RIPP), Kawasan Rawan Bencana, Wilayah

    Pengelolaan Perikanan (WPP), prasarana perhubungan laut, kawasan

    pemukiman, dan kawasan pertambangan.

    Dalam pendekatan kebijakan juga perlu dipertimbangkan kebijakan

    pembangunan di bidang kelautan dan perikanan yang mencakup aspek

    kewilayahan, aspek ekologis, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi. Selain itu

    dalam pendekatan perencanaannya juga harus mempertimbangkan kearifan lokal,

    kondisi sosial budaya, aspirasi, dan partisipasi masyarakat yang ada di Kabupaten

    Lingga.

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 12 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Masyarakat Kabupaten Lingga yang masih memegang adat istiadat dan

    budaya-budaya lokal akan menjadi suatu masukan dalam menempatkan alokasi

    pemanfaatan sumber daya pesisir karena masyarakatlah yang nantinya akan

    berperan aktif dalam implementasi RZWP3K ini. Proses ini akan diakomodasi juga

    dalam bentuk pertemuan-pertemuan di daerah yang melibatkan berbagai macam

    pemangku kepentingan.

    Gambar 1.2

    Kerangka Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan RZWP3K Kabupaten Lingga

    Sumber: Hasil Diskusi Tim, 2013

    Database Sumber Daya Kelautan Kab. Lingga

    O

    U

    T

    P

    U

    T

    Ilustrasi Kondisi Pesisir dan

    Kelautan Kab. Lingga

    KEGIATAN KONDISI EKSISTING

    Insert Peta

    Lokasi

    Penyusunan Peta RZWP3K Kab. Lingga

    Analisis Potensi dan Daya Dukung

    Sumber Daya Kelautan

    Pengelolaan dan Restorasi Sumber

    Daya Kelautan

    Peta Rencana / Arahan Zonasi WP3K Kab. Lingga

    Rencana / arahan: a. alokasi ruang dalam rencana

    kawasan pemanfaatan umum, rencana kawasan konservasi, rencana kawasan strategis nasional tertentu, dan rencana alur;

    b. keterkaitan antarekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil dalam suatu bioekoregion.

    PETA CEK LAPANGAN /

    SURVEY

    Permasalahan Wilayah Pesisir, Laut & Pulau-pulau Kecil Kab.

    Lingga

    Pemanfaatan Lahan Pesisir &

    Alur Laut

    RTRW, RPJPD Kab. Lingga

    Potensi Sumber Daya Kelautan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 13 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    1.5.1.2 TAHAPAN PEKERJAAN

    Tahapan pekerjaan yang akan dilakukan dalam penyusunan RZWP3K

    Kabupaten Lingga secara umum terdiri atas tahapan penyusunan dan proses

    legalisasi dalam bentuk peraturan daerah. Secara detail tahapan-tahapan yang

    akan dilakukan adalah:

    1. Pembentukan Kelompok Kerja

    Kelompok kerja (Pokja Penyusunan Rencana Zonasi) terdiri atas dua

    komponen yaitu tim pembina dan tim teknis yang disusun berdasarkan

    Surat Keputusan Kepala Daerah (Bupati/Walikota). Kelompok kerja ini

    terdiri dari institusi pemerintah daerah yang memiliki kewenangan dan

    kepentingan di wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil serta pihak-

    pihak terkait lain di daerah seperti LSM dan perguruan tinggi. Pokja ini

    kemudian menyusun rencana kerja dan TOR/RAB.

    2. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data awal tentang isu,

    permasalahan, potensi, pemanfaatan ruang, dan pemanfaatan sumber

    daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di lokasi perencanaan dalam hal

    ini Kabupaten Lingga yang digunakan sebagai data awal dalam membuat

    peta dasar, peta tematik, dan peta rencana kerja.

    3. Survei Lapangan

    Survei lapangan ini dilaksanakan untuk mengumpulkan data sekunder dan

    primer yang belum tersedia dalam rangka penyusunan katalog informasi

    sumber daya (sumber daya alam, sumber daya fisik/buatan, sumber daya

    sosial, dan sumber daya manusia).

    4. Identifikasi Potensi Wilayah

    Berdasarkan Survei lapangan maka selanjutnya akan dilakukan identifikasi

    potensi wilayah.

    5. Penyusunan Dokumen Awal

    Dokumen awal Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

    (RZWP3K) Kabupaten Lingga berisikan tentang (i) deliniasi dan peta

    wilayah perencanaan; (ii) analisa data seperti analisis kebijakan,

    kewilayahan, sosial ekonomi, potensi dan pemanfaatan sumber daya,

    kesesuaian pemanfaatan ruang, serta daya dukung dan daya tampung; (iii)

    matriks kesesuaian pemanfaatan ruang; (iv) matriks keterkaitan antar

    zona; dan (v) draft dokumen awal rencana zonasi (termasuk album peta).

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 14 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    6. Konsultasi Publik/Pembahasan

    Konsultasi publik dilakukan untuk mensosialisasikan hasil-hasil penyusunan

    rencana zonasi sampai pada tahap laporan awal, dimana sosialisasi ini

    dimaksudkan untuk menjaring masukan dan perbaikan data maupun

    informasi mengenai draft rencana zonasi yang telah disusun.

    7. Penyusunan Dokumen Antara

    Dokumen antara merupakan revisi atas dokumen awal yang telah

    dikonsultasikan kepada publik. Oleh sebab itu dokumen antara merupakan

    dokumen awal yang telah diperbaiki berdasarkan masukan dan informasi

    yang diperoleh dari berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Lingga

    atas wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di wilayahnya. Pada tahap

    penyusunan dokumen antara ini dapat saja dilakukan pengumpulan data

    kembali dan proses pengolahan data kembali jika memang dibutuhkan

    untuk menginformasikan tematik atau kondisi lapangan yang belum

    terangkum di dalam laporan awal.

    8. Konsultasi Publik/Pembahasan

    Konsultasi publik pada tahap ini dilakukan dengan maksud untuk

    memverifikasi atau memastikan kembali bahwa data dan informasi

    tematik yang menjadi masukan publik pada tahap konsultasi sebelumnya

    telah dirangkum dengan baik dan benar dalam draft rencana zonasi yang

    disusun, sehingga draft rencana zonasi dapat disepakati oleh semua

    pemangku kepentingan daerah.

    9. Penyusunan Dokumen Final

    Setelah draft rencana zonasi disepakati oleh semua pihak maka disusunlah

    dokumen final (akhir) dari Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau

    Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga yang merangkum keseluruhan rangkaian

    proses, data dan informasi, serta analisis yang dilakukan sejak awal ke

    dalam tiga buku, yakni Buku Data dan Analisa, Buku Rencana Zonasi,

    Album Peta, dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi

    Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kabupaten Lingga. Dokumen yang

    telah disepakati merupakan dokumen final yang kemudian ditindaklanjuti

    kedalam proses penetapannya dalam bentuk peraturan daerah.

    Tahapan pekerjaan yang akan dilakukan disusun sesuai Ketentuan

    mengenai Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir yang dikeluarkan oleh

    Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dirjen Kelautan Pesisir

    dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010.

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 15 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Gambar 1.3

    Tahapan Pekerjaan Penyusunan RZWP3K Kabupaten Lingga

    7 Penyusunan

    Dokumen Antara

    Tahapan Proses/Output

    1 Pembentukan

    Kelompok Kerja

    2 Pengumpulan Data

    3 Survey Lapangan

    4 Identifikasi

    Potensi Wilayah

    5 Penyusunan

    Dokumen Awal

    6 Konsultasi Publik

    8 Konsultasi Publik

    Menyusun Kelompok Kerja

    Menyusun Rencana Kerja

    Menyusun TOR/RAB

    Pengumpulan Data Sekunder

    Peta Dasar, Peta Tematik, Peta Rencana Kerja

    Pengumpulan Data Primer

    Informasi Kondisi Wilayah Pesisir

    Mengidentifikasi Jenis dan Jumlah Sumberdaya

    Identifikasi pemanfataan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil

    Identifikasi potensi pengembangan

    Analisa Data: Analisis Kebijakan, Kewilayahan, Sosial, Potensi, dan Pemanfaatan sumberdaya, Pemanfaatan Ruang, Kesesuaian Ruang, Daya Dukung

    Menyusun Matriks Keterkaitan Antar Zona

    Membuat Draft Awal Rencana Zonasi dan Album Peta

    Menyampaikan draft awal Rencana Zonasi

    Menjaring masukan untuk menilai kelayakan/ kesesuaian tentang draft zona yang dibuat

    Memeriksa konsistensi draft awal Rencana Zonasi dengan RTRW dan aturan-aturan lain

    Kesepakatan awal tentang draft rencana zonasi

    Revisi Dokumen Awal

    Menyampaikan hasil revisi draft Rencana Zonasi Informasi Kondisi Wilayah Pesisir

    Kesepakatan untuk Finalisasi Rencana Zonasi

    9 Penyusunan

    Dokumen Final Dokumen Final

    10 Penetapan Mengajukan Rencana Zonasi untuk Pengesahan

    Sumber: Ketentuan mengenai Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kab/Kota, 2010

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 16 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    1.5.2 METODODOLOGI

    Metodologi didalam Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan

    Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga adalah: metodologi pengumpulan

    data, metode analisis data, perumusan struktur ruang, dan perumusan pola ruang.

    1.5.2.1 METODE PENGUMPULAN DATA

    Data merupakan keterangan objektif tentang suatu fakta baik dalam

    bentuk kuantitatif, kualitatif, maupun gambar visual (images) yang diperoleh baik

    melalui observasi langsung maupun dari yang sudah terkumpul dalam bentuk

    cetakan atau perangkat penyimpan lainnya. Data ini selanjutnya akan diolah

    menjadi suatu informasi sehingga ditemukanlah suatu interpretasi.

    Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran awal

    tentang isu, permasalahan, potensi, pemanfaatan ruang, dan pemanfaatan sumber

    daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Lingga yang digunakan

    sebagai data awal dalam membuat peta dasar, peta tematik, dan peta rencana

    kerja. Selain itu pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan kepada sumber

    kedua yaitu lembaga atau institusi yang telah melakukan proses pengumpulan data

    lapangan dan mendokumentasikannya dalam bentuk laporan, buku, diagram, peta,

    foto, dan media penyimpanan lainnya (Survei data sekunder). Pengumpulan dan

    pengolahan data dan informasi dapat dilakukan melalui:

    1. Survei Instansi

    Survei instansi ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi

    sekunder sesuai dengan kebutuhan analisa yang akan dilakukan. Data ini

    merupakan data pendukung dalam penyunan RZWP3K Kabupaten Lingga.

    Survei instansi ini dilakukan pada:

    a. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten

    Lingga.

    b. Bappeda Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga.

    c. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten

    Lingga.

    d. BLH Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga.

    e. Badan Pusat Statistik.

    f. Dinas/instansi lain yang terkait permasalahan pantai, pesisir, dan

    perikanan serta kelautan.

    g. Instansi lain yang telah melakukan kajian terkait pesisir Kabupaten

    Lingga.

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 17 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    2. Inventarisasi Data Dasar Spasial

    Data dasar spasial yang dimaksud adalah berupa peta-peta yang diperoleh

    melalui instansi yang berwenang yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG)

    dan Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL untuk peta laut. Selain itu dicoba

    juga untuk memanfaatkan peta citra LANDSAT yang sesuai dengan lokasi

    perencanaan. Untuk menunjang analisis, maka data berbasis vektor juga

    diperlukan sebagai peta dasar atau base map untuk melakukan koreksi

    geometri terhadap wilayah studi pada citra satelit.

    3. Pemantauan/Survei Lapangan

    Pemantauan lapangan adalah observasi langsung terhadap titik-titik lokasi

    yang sesuai dengan identifikasi rona awal lingkungan ataupun

    informasi/isu permasalahan yang sedang berkembang. Metode yang

    digunakan adalah wawancara dengan masyarakat pesisir atau instansi

    terkait yang menyangkut isu-isu wilayah pesisir Kabupaten Lingga.

    4. Diskusi dalam Pokja RZWP3K

    Pengumpulan data dalam kegiatan ini dilakukan untuk menggali aspirasi

    dan persepsi dari pemangku kepentingan daerah Kab. Lingga (pemerintah,

    tokoh masyarakat/agama, dunia usaha/swasta, dan kelompok

    masyarakat) terhadap pengelolaan wilayah pesisir baik apa yang sudah

    dilakukan maupun apa yang akan dilakukan.

    5. Kompilasi

    Kompilasi ini merupakan proses verifikasi dan penyajian data dan

    informasi baik dalam format narasi, tabulasi, maupun visualisasi.

    Jenis data dasar yang digunakan untuk memulai proses penyusunan

    rencana zonasi Kabupaten Lingga antara lain berupa peta-peta yang bersumber

    dari beberapa instansi seperti yang diperlihatkan pada Tabel I.1 dan Tabel II.2 di

    bawah ini.

    Tabel I.1

    Jenis Data Dasar RZWP3K Kabupaten Lingga

    No Data Bentang Alam Kedalaman Informasi Sumber

    DARAT

    1 Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)

    Skala 1:100.000 sampai 1:50.000

    Kedalaman Informasi: batas administrasi sampai kecamatan, gedung dan bangunan, jaringan jalan, dan pemanfaatan lahan eksisting.

    BAKOSURTANAL

    2 Peta Sistem Lahan dan Kesesuaian

    Skala 1 : 100.000

    Kedalaman Informasi: BAKOSURTANAL

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 18 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    No Data Bentang Alam Kedalaman Informasi Sumber

    Lahan (Landsystems and Landsuitability)

    Sistem lahan, terdiri dari : pantai, rawa pasut, dataran aluvial, jalur kelokan, rawa-rawa, lembah aluvial, kipas & lahar, teras-teras, dataran.

    Bentuk Lahan, terdiri dari: kemiringan relief, lebar puncak, lembah-lembah, jenis batuan/mineral dominan, daerah iklim, kesesuaian lahan.

    3 Citra Satelit

    Sesuai dengan resolusi yang dibutuhkan.

    Kedalaman Informasi: kerapatan vegetasi, penggunaan lahan pesisir, garis pantai, kelerengan pantai, tipe pantai, materil pantai.

    Data Sekunder (Hasil

    Pengolahan Citra)

    4 RTRW Kab. Lingga

    Skala 1:100.000 sampai 1:50.000

    Kedalaman Informasi:

    Pola Ruang

    Struktur Ruang

    Arahan Pemanfaatan Ruang

    BAPPEDA Kab. Lingga

    LAUT

    5 Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) dan Lingkungan Perairan Indonesia (LPI)

    Skala 1:100.000 sampai 1:50.000

    Kedalaman Informasi: garis pantai, batu karang, terumbu, beting karang, tempat berlabuh, menara suar, dilarang berlabuh, garis cakupan 12 mil laut, stasiun radar, kerangka berbahaya, kabel dalam air, pipa dalam air, sistem pemisahan lalulintas, batas sektor, daerah latihan, daerah larangan, terlarang, pelampung.

    BAKOSURTANAL

    6 Peta Laut

    Skala 1:100.000 sampai 1:50.000

    Kedalaman Informasi: kedalaman, pasut, arus, garis pantai, batu karang, terumbu, beting karang, tempat berlabuh, menara suar, dilarang berlabuh, stasiun radar, kerangka berbahaya, kabel dalam air, pipa dalam air, sistem pemisahan lalulintas, batas sektor, daerah latihan, daerah larangan, dan lain-lain.

    DISHIDROS TNI AL

    7 Citra Satelit

    Sesuai dengan resolusi yang dibutuhkan

    Kedalaman Informasi: arah arus, suhu permukaan, kecerahan, terumbu karang, klorofil, kedalaman, budidaya.

    Hasil Pengolahan Citra

    8 RZWP3K Provinsi

    Skala 1 : 250.000

    Kedalaman Informasi:

    Pola Ruang

    Struktur Ruang

    Arahan Pemanfaatan Ruang

    Dinas Kelautan Perikanan atau nama lainnya

    Sumber: Ketentuan mengenai Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kabupaten Lingga, 2010

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 19 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Tabel I.2

    Klasifikasi Jenis Data dalam Survei Lapangan

    Komponen Data Jenis data

    Sumber Data Teknik

    Pengambilan Data Primer Sekunder

    KEBIJAKAN

    RTRW Sekunder Instansi Studi Pustaka

    RPJM dan Renstra Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Isu dan Masalah Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Studi Terkait Sekunder Instansi Studi Pustaka

    KONDISI FISIK WILAYAH

    Geografis dan administratif Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Geologi dan morfologi Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Topografi Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Iklim dan cuaca Sekunder Instansi Studi Pustaka

    HIDRO-OCEANOGRAFI

    Pasut Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Bathimetri Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Arus Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Angin dan gelombang Sekunder Instansi Studi Pustaka

    Kualitas air laut Primer Pengukuran Observasi

    BIO-EKOLOGI

    Sebaran biota (endemik, langka, hampir punah, invasi)

    Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, observasi, studi

    pustaka

    Kondisi ekosistem pesisir (mangrove, terumbu karang, lamun, lahan basah)

    Primer Sekunder Responden, Pengukuran, dan Instansi

    Wawancara, observasi, studi

    pustaka

    Kondisi sumber daya pesisir (pencemaran, degradasi, isu dan masalah)

    Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, studi pustaka

    SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

    Kependudukan Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, studi pustaka

    Budaya dan adat istiadat Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, studi pustaka

    Perekonomian Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, studi pustaka

    Sarana dan prasarana Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, studi pustaka

    Pemanfaatan ruang eksisting

    Primer Sekunder Responden, Instansi

    Wawancara, studi pustaka

    Sumber: Ketentuan mengenai Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kabupaten Lingga, 2010

    1.5.2.2 METODE ANALISIS DATA

    Pada tahap ini, dilakukan identifikasi potensi wilayah berdasarkan hasil

    survei lapangan yang telah dilaksanakan. Pendekatan metode analisis yang

    digunakan dalam rangka penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-

    pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga ini, mencakup metode analisis sebagai

    berikut:

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 20 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    1. Analisis Kebijakan

    Analisis kebijakan digunakan untuk melihat kedudukan wilayah

    perencanaan dalam hal ini Kabupaten Lingga terhadap kebijakan rencana

    tata ruang nasional dan provinsi, dan menyesuaikan perencanaan yang

    dibuat dengan kebijakan pembangunan daerah, dengan tujuan agar tidak

    terjadi tumpang tindih kegiatan. Di samping itu, analisis juga didasarkan

    pada kebijakan pembangunan nasional, termasuk kebijakan geopolitik dan

    pertahanan keamanan. Hal-hal yang harus ditelaah adalah :

    a. Program-program pemerintah pusat dan provinsi terkait

    pembangunan di wilayah pesisir.

    b. Visi, misi, dan tujuan dan kebijakan pengelolaan wilayah pesisir

    Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga.

    c. Isu dan permasalahan yang berkembang di wilayah pesisir Kabupaten

    Lingga.

    d. RTRW Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga.

    e. Arahan pengembangan, struktur ruang, dan pola ruang dalam RTRW

    Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga.

    f. Analisis sistem perkotaan, kawasan, dan regional wilayah pesisir dan

    pulau-pulau kecil yang berpengaruh terhadap Kabupaten Lingga;

    g. Analisis fungsi dan peran wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di

    Kabupaten Lingga dilihat dari aspek ekonomi-sosial-budaya-politik,

    transportasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dalam pencapaian

    pembangunan nasional ataupun regional secara umum.

    h. Analisis sektor unggulan yang menjadi prime mover di Kabupaten

    Lingga, kecamatan dan kelurahan/desa yang ada di wilayah pesisir

    dan pulau-pulau kecil.

    2. Analisis Kewilayahan

    Analisis kewilayahan merupakan analisis untuk melihat kecenderungan

    perkembangan kawasan di Kabupaten Lingga berdasarkan potensi fisik

    wilayah yang ada. Analisis kewilayahan akan dapat mengeluarkan

    rekomendasi bagi skala pengembangan kawasan yang diharapkan dan

    arahnya. Analisis kewilayahan di sini juga mencakup pada sistem

    permukiman dan sarana prasarana yang ada di dalamnya. Analisis sistem

    permukiman bertujuan memahami kondisi, jumlah, jenis, letak, ukuran,

    dan keterkaitan antar pusat-pusat permukiman di wilayah pesisir dan

    pulau-pulau kecil Kabupaten Lingga.

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 21 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    3. Analisis Sosial Ekonomi

    Analisis sosial ekonomi dilakukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi

    dan strukturnya di Kabupaten Lingga. Lingkup analisis sosial ekonomi

    meliputi sebaran dan jumlah penduduk beserta proyeksinya di masa yang

    akan datang, interaksi penduduk, sebaran potensi ekonomi, basis ekonomi

    lokal, keterkaitan ekonomi dan skala ekonomi (produksi dan pemasaran).

    Analisis sosial ekonomi yang digunakan dalam rangka penyusunan Rencana

    Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    adalah:

    a. Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan di WP3K Kabupaten Lingga

    Analisis ekonomi dan sektor unggulan bertujuan memperoleh

    informasi untuk mewujudkan ekonomi WP3K yang berkelanjutan

    (sustainable) melalui keterkaitan ekonomi antar zonasi di dalam

    Kabupaten Lingga, dan antar Kabupaten Lingga dengan kabupaten

    lainnya, atau sistem ekonomi wilayah yang lebih luas. Analisis

    difokuskan pada kecenderungan pertumbuhan ekonomi WP3K, sektor-

    sektor ekonomi basis dan unggulan dan potensi dan kendala

    pengembangan kegiatan perekonomian WP3K. Analisis ekonomi WP3K

    di Kabupaten Lingga akan meliputi:

    Analisis mengenai ekonomi dasar WP3K di Kabupaten Lingga

    Analisis mengenai sektor-sektor unggulan WP3K di Kabupaten

    Lingga

    Analisis mengenai struktur ekonomi WP3K di Kabupaten Lingga

    Analisis mengenai peluang pertumbuhan ekonomi WP3K di

    Kabupaten Lingga.

    Analisis pergerakan barang dan jasa WP3K.

    Analisis pola persebaran ekonomi WP3K dalam wilayah Kabupaten

    Lingga.

    Analisis mengenai potensi investasi WP3K di Kabupaten Lingga.

    Analisis kecenderungan pertumbuhan ekonomi

    b. Analisis Demografi dan Kependudukan

    Analisis demografi bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai

    aspek-aspek kependudukan, terutama yang memiliki pengaruh timbal

    balik dengan perkembangan sosial dan ekonomi, analisis ini dilakukan

    pula dalam proyeksi 20 tahun ke depan. Analisis demografi ini

    merupakan masukan dalam penyusunan rencana pengembangan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 22 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    sarana dan prasarana wilayah, rencana penyebaran penduduk, dan

    rencana struktur dan pola ruang pada WP3K. Analisis demografi WP3K

    Kabupaten Lingga akan terdiri atas:

    Analisis tingkat perkembangan penduduk.

    Analisis mengenai pergerakan/mobilitas penduduk.

    Analisis distribusi/kepadatan penduduk.

    Analisis struktur umur dan tingkat partisipasi angkatan kerja.

    c. Analisis Sosial Kemasyarakatan

    Analisis sosial kemasyarakatan WP3K di Kabupaten Lingga, meliputi:

    Analisis adat-istiadat penduduk WP3K yang menghambat dan

    mendukung pembangunan Kabupaten Lingga.

    Analisis tingkat partisipasi/peran serta masyarakat WP3K dalam

    pembangunan Kabupaten Lingga.

    Analisis pergeseran nilai dan norma yang berlaku dalam

    masyarakat.

    Analisis kinerja tingkat pelayanan fasilitas dan utilitas sosial.

    d. Analisis Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia

    Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia pengelola diperoleh

    dengan cara melakukan kajian deskriptif kualitatif terhadap informasi

    dari kajian demografi. Masukan utama analisis ini adalah kondisi

    tingkat pendidikan pada analisis demografi. Analisis kelembagaan

    dilakukan untuk melihat kelembagaan Kabupaten Lingga khususnya

    dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilnya. Analisis

    kelembagaan ini meliputi struktur kelembagaan kabupaten, struktur

    kelembagaan masing-masing lembaga terkait pembangunan,

    mekanisme koordinasi internal dan lintas kelembagaan dalam

    pembangunan, kondisi SDM daerah yang meliputi kualitas maupun

    kuantitas, serta kebutuhan pengembangannya.

    4. Analisis Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya

    Analisis potensi dan pemanfaatan sumber daya ini untuk melihat sumber

    daya yang terdapat pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten

    Lingga dan bagaimana kondisi pemanfaatan yang sudah dilakukan dari

    sumber daya tersebut.

    5. Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang

    Analisis kesesuaian pemanfaatan ruang merupakan analisis yang melihat

    pada potensi wilayah pesisir berdasarkan kriteria-kriteria teknis kegiatan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 23 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    pemanfaatan ruang yang direncanakan. Analisis ini menggunakan metode

    overlay peta dengan pembobotan untuk masing-masing variabel fisik,

    sosial, ekonomi dan budaya berdasarkan kriteria kegiatan. Dalam teknik

    analisis ini pertama kali disusun adalah matriks parameter kesesuaiannya

    dan klasifikasinya berdasarkan pedoman penyusunan RZWP3K Kabupaten

    yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Setelah disusun

    matriks kesesuaian maka peta-peta tematik mengenai parameter-

    parameter tersebut dioverlay.

    Dari hasil analisis ini akan dihasilkan kesesuaian lahan pemanfaatan ruang

    dalam bentuk peta kesesuaian pemanfaatan ruang, yang antara lain akan

    meliputi kesesuaian pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung

    (konservasi), kawasan pemanfaatan umum, zona alur dan kawasan

    strategis. Adapun variabel yang menjadi pertimbangan dalam kesesuaian

    pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dilihat

    pada Tabel I.3.

    Tabel I.3

    Kesesuaian Pemanfaatan Pesisir

    A. Kesesuaian Pesisir untuk Mangrove

    No Variabel Data Kriteria Kesesuaian

    Baik Sedang Buruk

    1 Kelerengan Pantai dan Pasang Surut: Frekuensi Rendaman (hr/km)

    >15 5-15 10

    B. Kesesuaian Pesisir untuk Terumbu Karang

    No Variabel Data Kriteria Kesesuaian

    Sedang Sedang Buruk

    1 Kedalaman (m) 4-15 30

    2 Kecepatan Arus (m/det) 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4

    3 Salinitas 31-33 28-30 30

    4 Kecerahan 90-100 80-89 =3

    2 Kecepatan Arus (m/det) 0,1-0,3 0,3-0,4 >0,4

    3 Jumlah Hari Hujan (hari/thn) 150-180 110-150

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 24 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    D. Kesesuaian Pesisir untuk Perikanan Budidaya di Laut

    No Variabel Data Kriteria Kesesuaian

    Sedang Sedang Buruk

    1 Tinggi Gelombang (m) 0-1 1-2 >=3

    2 Kecepatan Arus (m/det) 0,1-0,3 0,3-0,4 >0,4

    3 Jumlah Hari Hujan (hari/thn) 150-180 110-150 0,4

    3 Jumlah Hari Hujan (hari/thn) 150-180 110-150

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 25 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Untuk pusat-pusat kegiatan yang berbasis sumber daya kelautan

    perikanan yang belum terakomodir dalam RTRW ditetapkan berdasarkan kriteria:

    a. Dominasi kegiatan yang berbasis kelautan dan perikanan (perikanan

    budidaya, perikanan tangkap, wisata bahari)

    b. Sentra pengolahan hasil-hasil produksi perikanan

    c. Rencana Strategis WP3K Kabupaten Lingga

    Jaringan aksesibilitas di wilayah pesisir secara umum terbagi atas dua

    jenis. Pertama jaringan aksesibilitas yang terdapat di wilayah daratan, yang dalam

    hal ini adalah jaringan jalan dan titik-titik pengikatnya. Kedua adalah jaringan

    aksesibilitas yang berada di wilayah perairan laut, seperti alur pelayaran. Kedua

    jenis jaringan aksesibilitas ini merupakan satu kesatuan dan harus terintegrasi.

    Penetapan jaringan aksesibilitas yang terdapat di wilayah daratan mengacu pada

    jaringan yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Lingga.

    Untuk jaringan aksesibilitas di wilayah perairan laut yang belum

    terakomodir dalam RTRW Kabupaten Lingga diklasifikasikan atas:

    a. Pelabuhan perikanan dan tempat pendaratan ikan.

    b. Alur pelayaran perdagangan dan penumpang beserta dermaganya.

    c. Alur pelayaran nelayan.

    d. Pusat pertumbuhan WP3K Kabupaten Lingga.

    Jaringan infrastruktur di WP3K secara umum terbagi atas dua kategori.

    Pertama jaringan infrastruktur yang terdapat di wilayah daratan, seperti jaringan

    listrik, telekomunikasi, dan air bersih. Kedua adalah jaringan infrastruktur yang

    berada di wilayah perairan laut, seperti alur kabel bawah laut dan pipa bawah

    laut. Penetapan jaringan infrastruktur yang terdapat di wilayah daratan mengacu

    pada jaringan yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Lingga. Sementara dalam

    menentukan jaringan infrastruktur yang berada di wilayah perairan laut, hal

    pertama yang menjadi acuan adalah jaringan yang tercantum dalam RTRW Provinsi

    Kepulauan Riau dan RTRW Kabupaten Lingga.

    1.5.2.4 PERUMUSAN POLA RUANG

    Pola ruang secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam dua kategori

    yaitu zona-zona yang berada di wilayah daratan dan yang berada di wilayah

    perairan/pasang surut. Dalam menentukan pola ruang di WP3K, hal pertama yang

    menjadi acuan adalah pola ruang yang tercantum dalam RTRW Provinsi Kepulauan

    Riau dan RTRW Kabupaten Lingga. Untuk zona-zona yang berbasis sumber daya

    kelautan dan perikanan yang belum terakomodir dalam RTRW Provinsi Kepulauan

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 26 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    Riau dan RTRW Kabupaten Lingga ditetapkan berdasarkan kriteria:

    a. Keterkaitan dengan struktur ruang.

    b. Kesesuaian zona-zona untuk kegiatan berbasis sumber daya kelautan dan

    perikanan.

    c. Matriks keterkaitan antar zona.

    d. Rencana Strategis WP3K Kabupaten Lingga.

    Kesesuaian zona-zona untuk kegiatan berbasis sumber daya kelautan dan

    perikanan diperoleh melalui analisis kesesuaian wilayah yang telah diuraikan

    sebelumnya. Zona-zona yang diperoleh melalui analisis kesesuaian wilayah

    kemudian diintegrasikan dengan rencana struktur ruang dan rencana strategis

    WP3K Kabupaten Lingga. Sementara, matriks keterkaitan antar zona menguraikan

    hubungan antar zona/sub-zona dalam suatu wilayah perencanaan untuk melihat

    harmonisasi antar zona/sub-zona. Matriks ini berisikan susunan aktifitas/nilai

    untuk tujuan komersial, industri, lingkungan, permukiman, dan rekreasi.

    Matriks tersebut berfungsi untuk menjelaskan susunan aktifitas yang

    dapat diterapkan didalam masing-masing peruntukan zona/sub-zona. Baik struktur

    ruang maupun pola ruang yang dihasilkan kemudian dikonsultasikan dengan para

    pemangku kepentingan (stakeholder) melalui mekanisme pembahasan. Hal ini

    penting dilakukan karena pada akhirnya para pemangku kepentinganlah yang akan

    mengimplementasikan pola dan struktur ruang.

    Gambar 1.4

    Matriks Keterkaitan Antar Zona

    Budidaya Air Payau Budidaya Air Payau

    Budidaya Air Laut Budidaya Air Laut

    Pelabuhan * * Pelabuhan

    Alur Pelayaran * + Alur Pelayaran

    Pertanian Pertanian

    Permukiman + Permukiman

    Pertambangan * * + + + * Pertambangan

    Mangrove + * * * Mangrove

    Terumbu Karang + * * * + Terumbu Karang

    Kawasan Konservasi + * * + * + + Kawasan Konservasi

    Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut * * + * * * Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut

    Wisata Pesisir + + + + * + + + Wisata Pesisir

    Wisata Bahari + + + * + + + + Wisata Bahari

    Hutan + * * * + + + + + Hutan

    Industri * * + + * + * * * + * * * Industri

    Peternakan * * * + * * * * * * * + Peternakan

    Keterangan:

    Bertentangan/Potensi Konflik = * Netral =

    Perlu Kehati-hatian = Saling Mendukung = +

  • BAB 1 PENDAHULUAN -

    LAPORAN KEMAJUAN 1 - 27 Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten Lingga

    1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Laporan Kemajuan penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau

    Pulau Kecil (RZWP3K) di Kabupaten Lingga disajikan dengan sistematika sebagai

    berikut:

    Bab 1 : PENDAHULUAN

    Bab ini membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Maksud, Tujuan,

    dan Sasaran, (3) Ruang Lingkup: Wilayah Perencanaan, Materi, dan

    Waktu Perencanaan, (4) Fungsi dan Manfaat RZWP3K (5) Pendekatan

    dan Metodologi, dan (6) Sistematika Pembahasan.

    Bab 2 : TINJAUAN KEBIJAKAN

    Bab ini membahas mengenai: (1) Landasan Hukum, (2) Kebijakan

    Sektoral: Renstra kementrian kelautan dan perikanan, RPJP Provinsi

    Kepulauan Riau, dan rencana RPJMD Kabupaten Lingga, (3) Kebijakan

    Spasial: RTRW Propinsi Kepulauan Riau dan RTRW Kabupaten Lingga.

    Bab 3 : GAMBARAN EKSISTING KABUPATEN LINGGA

    Bab ini membahas mengenai: (1) Kondisi Geografis dan Administratif,

    (2) Kondisi Fisik Dasar Pesisir Daratan dan Perairan, (3) Pemanfaatan

    Ruang Wilayah Pesisir Daratan dan Perairan, (4) Kondisi Infrastruktur

    Kelautan dan Pesisir (5) Perekonomian Kelautan dan Perikanan, dan (6)

    Kondisi Sosial Masyarakat Pesisir.

    Bab 4 : ISU-ISU POKOK PERMASALAHAN

    Bab ini membahas mengenai: (1) Isu-Isu Pokok Spasial, (2) Isu-Isu Pokok

    Pengembangan Kegiatan Pesisir, (3) Isu-Isu Pokok Pengembangan

    Infrastruktur Wilayah, dan (4) Isu-Isu Pokok Pemasaran Hasil Produksi

    Perikanan.

    Bab 5 : ANALISIS RZWP3K KABUPATEN LINGGA

    Bab ini membahas mengenai Analisis: (1) Kesesuaian Peruntukan Pesisir

    (Darat dan Laut), (2) Daya Dukung Kawasan, Zona dan Subzona, (3)

    Rencana Pengembangan Pesisir, (4) Sosial Masyarakat, (5) Kebutuhan

    Infrastruktur Pendukung Pengembangan Kegiatan pada Zona dan

    Subzona, (6) Pentahapan Pengembangan Zona dan Subzona, (7)

    Kebutuhan Investasi Pengembangan Kegiatan Zona dan Subzona, (8)

    Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, dan (9) Rencana Penataan

    Zona dan Subzona.