10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya, yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992:18). Sehingga penting bagi anak usia dini mendapatkan pendidikan yang sesuai bagi anak dalam mengembangkan berbagai aspek dalam diri mereka. Anak mendapatkan pendidikan dari keluarga (Orang tua) sebagai lingkungan yang pertama dikenal sejak anak dilahirkan. Ketika dilahirkan anak mengenal ayah, ibu dan saudara sebagai lingkungan pertamanya, anak menerima bimbingan kebaikan dari keluarga yang memungkinkannya berjalan di jalan keutamaan sekaligus bisa berperilaku di jalan kejelekan sebagai akibat dari pendidikan keluarga yang salah. Kedua orang tuanyalah yang memiliki peran besar untuk mendidiknya agar tetap dalam jalan yang sehat dan benar. Anak dapat melakukan proses pendidikan dalam keluarga dengan aman dan nyaman.

Bab 1 Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anak usia dini penting belajar konsep berhitung

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahAnak usia dini adalah individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya, yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992:18). Sehingga penting bagi anak usia dini mendapatkan pendidikan yang sesuai bagi anak dalam mengembangkan berbagai aspek dalam diri mereka.Anak mendapatkan pendidikan dari keluarga (Orang tua) sebagai lingkungan yang pertama dikenal sejak anak dilahirkan. Ketika dilahirkan anak mengenal ayah, ibu dan saudara sebagai lingkungan pertamanya, anak menerima bimbingan kebaikan dari keluarga yang memungkinkannya berjalan di jalan keutamaan sekaligus bisa berperilaku di jalan kejelekan sebagai akibat dari pendidikan keluarga yang salah. Kedua orang tuanyalah yang memiliki peran besar untuk mendidiknya agar tetap dalam jalan yang sehat dan benar. Anak dapat melakukan proses pendidikan dalam keluarga dengan aman dan nyaman. Dalam pertumbuhannya seorang anak memerlukan lingkungan yang dapat diterimanya sebagai tempat bersosialisasi, saat inilah seorang anak akan berhadapan dengan lingkungan selain keluarga. Sehingga penting bagi orang tua membawa anak mereka untuk bersosialisasi di luar rumah, diantaranya dengan mendaftarkan anak ke sekolah formal. Taman Kanak-kanak merupakan sekolah formal akan membantu anak bersosialisasi di luar keluarganya saja, yang bertujuan mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini diantaranya yaitu aspek kognitif, bahasa, fisik dan sosio emosional.Di masa inilah anak akan berinteraksi dengan orang-orang selain keluarganya. Dengan berada di sekolah anak akan bertemu dengan teman dan guru sehingga anak dapat mengembangkan seluruh aspek yang dimiliki. Salah satu aspek yang harus dikembangkan adalah aspek kognitif. Suryadi (2010) menyebutkan perkembangan kognitif terdiri atas dua bidang: yakni logika-matematika dan sains. (https://primazip.wordpress.com diakses tanggal 9 April 2015, 04:14) Perkembangan kognitif pada anak usia 4-5 tahun dapat ditandai dengan kemampuan untuk mengenali kata-kata dan suara yang serupa, sudah bisa berhitung minimal sampai 20, memahami konsep ukuran, dapat memahami urutan kejadian sehari-hari, dan sudah dapat menyusun puzzle.Memahami konsep berhitung merupakan salah satu unsur perkembangan aspek kognitif logik-matematik yang perlu diberikan kepada anak usia dini dalam pendidikan anak usia dini. Kemampuan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika bahkan sebelum disebut matematika, pembelajaran ini dinamakan pelajaran berhitung. Kemampuan berhitung dibutuhkan setiap aspek kehidupan sehari-harinya. Mengenalkan angka 1 (satu), 2 (dua), hingga 10 (sepuluh) kepada anak usia dini harus disesuaikan dengan perkembangan anak, harus menyenangkan dan tidak memaksakan. Pembelajaran yang menyenangkan akan membantu guru dapat meningkatkan pembelajaran konsep angka ke konsep berhitung. Penjumlahan dan pengurangan sederhana diajarkan kepada anak usia dini sebagai dasar dalam berhitung.Selama ini pelajaran matematika masih di anggap sebagai pelajaran yang sulit dipelajari serta gurunya kebanyakan tidak menyenangkan, membosankan, menakutkan dan sebagainya. Menurut Ariesandi Setyono (2010:7). Berdasarkan hasil PISA (Program Of International Student Assessment) 2006. Kualitas Pembelajaran Indonesia berada peringkat 50 dari 57 negara untuk bidang matematika. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa kualitas pembelajaran matematika di Indonesia sangatlah rendah. Pembelajaran berhitung pada anak usia dini diperlukan metode yang sesuai pada perkembangan anak. Pembelajaran yang menyenangkan untuk anak, biasanya dilakukan melalui kegiatan layaknya bermain. Mayesty (1990:196-197) mengungkapkan, bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Oleh karena itu, anak tidak membedakan antara bermain, belajar, dan bekerja. Apabila kegiatan dilakukan secara menyenangkan, tentu anak tidak merasa bahwa dirinya sedang belajar.Metode dan cara pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik perkembangan anak sehingga anak merasa bosan saat menerima materi pembelajaran matematika.pendidikan memberikan pembelajaran matematika sesuai dengan tuntunan kurikulum pemerintah. Media yang menarik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses belajar mengajar karena media pembelajaran merupakan cara dalam menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.Ular tangga adalah salah satu alat permainan yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Oleh sebab itu pada usia 4-5 tahun merupakan periode terpenting untuk merangsang pertumbuhan otak anak dalam permainan ular tangga. Penyediaan alat permainan ini merupakan kegiatan pokok yang benar-benar harus efektif dan efisien. Yaitu harus dipilih dan ditentukan berdasarkan karakteristik anak sehingga proses kegiatan berlangsung dengan baik dan memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. Media permainan edukatif ini selalu dirancang dengan pemikiran yang dalam. Melalui bermain alat tersebut anak mampu mengembangkan penalarannya permainan edukatif merupakan sarana belajar yang utama bagi anak usia dini. (Mayke S Tadjasaputra, 2001:83)Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran membantu pengajar dalam menyampaikan materi sehingga lebih menarik para siswa bisa memahami materi yang disampaikan dengan baik serta dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan pada anak usia dini. Dengan bantuan media yang menarik, anak akan lebih mudah untuk memahami materi pelajaran, hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar anak. Seperti permainan ular tangga ini dapat membantu anak didik yang kurang menyukai pembelajaran berhitung yang disampaikan guru menjadi tidak bosan dan lebih menyukai pembelajaran karena dilakukan seolah sedang bermain. Dengan adanya permainan ini selain memberi kemudahan bagi siswa juga dapat memberikan motivasi belajar.Berdasarkan pada penjabaran di atas, peneliti merasa perlu lebih mengkaji tentang pembelajaran yang efektif pada anak usia dini dalam memahami konsep berhitung melalui berbagai media pembelajaran yang menarik seperti permainan ular tangga. Peneliti melakukan penelitian di Raudhatul Athfal Sakila Ciputat karena pada RA ini pembelajaran berhitung masih dilakukan dengan metode yang konservatif, yaitu guru mengajarkan dengan mengenalkan huruf dengan klasikal di kelas yang monoton. Guru di depan siswa mengenalkan angka dan konsep berhitung tanpa bantuan media atau permainan kepada anak.Raudhatul Athfal Sakila Ciputat merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia 4-5 tahun di kelompok A dan usia 5-6 tahun di kelompok B. Guru-guru Raudhatul Athfal Sakila Ciputat mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif dan cenderung apa adanya, sehingga membosankan dan kurang efektif bagi perkembangan anak usia dini.Peningkatan informasi terhadap pengembangan metode pembelajaran anak usia dini secara berkelanjutan hendaknya dapat digali oleh guru sebagai tenaga pendidik. Metode pembelajaran terus berkembang mengikuti perkembangan jaman yang lebih baik bagi anak dalam pembelajaran.Oleh karena sangat penting dan menarik pembahasan tentang permainan ular tangga bagi anak usia dini meningkatkan pemahaman bilangan maka, peneliti ingin menuangkan dalam penelitian dengan judul: Upaya Meningkatkan Pemahaman Bilangan Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Usia 4-5 Tahun Raudhatul Athfal Sakila Ciputat.B. Identifikasi masalahBerdasarkan uraian diatas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:1. Perkembangan kognitif logika-matematika masih belum dilaksanakan dengan baik oleh guru.2. Guru belum menerapkan metode yang sesuai pada perkembangan anak pada pembelajaran berhitung pada anak usia dini. 3. Anak kurang menyukai pelajaran matematika karena menurut anak, pelajaran matematika rumit dan membosankan4. Guru tidak berusaha mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan untuk anak, biasanya dilakukan melalui kegiatan layaknya bermain. Seperti permainan Ular tangga sebagai salah satu alat permainan yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak.

C. Rumusan MasalahRumusan masalah pada penulisan skripsi ini bertujuan untuk memudahkan dan membatasi ruang lingkup pembahasan pada masalah yang pokok. Penulisan skripsi ini dibatasi pada Upaya Meningkatkan Pemahaman Bilangan Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Usia 4-5 Tahun di Raudhatul Athfal Sakila Ciputat.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis:1. Secara teoritis Penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang alat permainan edukatif ular tangga maupun untuk meningkatkan pemahaman bilangan pada anak usia 4-5 tahun.

2. Secara praktisHasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:a. Kepala sekolahMemberikan masukan kepada pihak sekolah dalam usaha peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam penyampaian materi pembelajaran yang dapat meningkatkan dan mengembangkan pemahaman bilangan anak melalui alat permainan ular tangga.b. Guru Menambah pengetahuan tentang media alternatif yaitu permainan ular tangga sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi bilangan.c. Orang tua Dapat memberikan pengetahuan pemberian stimulasi kepada anak dalam memahami konsep berhitung dengan menyediakan fasilitas dan media pembelajaran berhitung di rumah.d. PenelitiSebagai masukan bagi penelitian selanjutnya yang tertarik pada masalah yang sama untuk melakukan penelitian dengan alat permainan ular tangga yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Mayesty, Mary, Creative Activities for Young Children 4th Ed: Play,. Development, and Creativity. 1990