21

Click here to load reader

Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

Tugas : KelompokMata kuliah : Desain dan Pengembangan KurikulumDosen Pembimbing : Prof. DR. Nurhayati, M. Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

BENAZIR WAFIEK SIDDIK 071 404 030RAODAH M. 071 404 014ASRIANI 071 404 078MELLY FITRIANI 071 404 080RISKIANI RAZAK 071 404 036EKA AYU PERTIWI 071 404 096

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2010

Page 2: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah makalah

yang kami buat telah selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa mengirim shalawat

kepada junjungan Rasulullah karena berkat beliau kita yang dulu berada pada jalan

yang gelap sekarang pada jalan yang terang benderang.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing

karena dengan tugas ini kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Selain dosen

Pembimbing tidak lupa pula kami mengucapkan kepada teman-teman yang telah

membantu pembuatan makalah ini, agar makalah ini dapat selesai tepat pada waktu

yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing.

Dalam makalah ini kami memuat atau membahas tentang pengertian

kurikulum dan belajar mengajar dalam implementasi kurikulum. Selain itu kita juga

membahas apa-apa saja yang mencakup tentang mengajar juga pembelajaran dalam

pengajaran yang dilakukan. Selain itu sebelum melakukan praktikum mengajar kita

juga harus mengetahui konsep dasar mengajar dan pengertian mengajar itu sendiri.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting

dalalam system pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang

tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga

memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa.

Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak

diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juhga sebaliknya, tanpa

kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung

secara efektif.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang kita kenal dengan KTSP

merupakan kurikulum yang dianjurkan oleh Pemerintah untuk dikembangakn di setiap

lembaga pendidikan formal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Page 3: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

tentang Sistem Pendidikan Nasioanal da Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang tandar Nasional Pendidikan. Oleh sebab itu, ssetiap sekolah khususnya para

kepala sekolah beserta guru perlu memahami baik secara teoritis maupun praktik

pengembangan KTSP

Diharapkan makalah ini bermanfaat baik untuk mahasiswa kependidikan

seperti mahasiswa UNM, FKIP, UIN, UM dan UMI maupun untuk siswa-siswa

pelajar SMA maupun SMP agar dapat lebih mengetahui system pendidikan yang ada

di Indonesia sehingga kurikulum tingkat satuan pendidikan ini dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapakan karena adanya kerja sama dari semua pihak yang terlibat

dalam pelaksanaan kurikulum ini.

Makassar, Agustus 2010

Kelompok III

Page 4: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan saat sangat berkembang, karena semakin tingginya teknologi

dan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dunia pendidikan juga selalu

diperbaharui. Apalagi saat ini, dengan perkembangan teknologi-teknologi yang dapat

mempermudah jaringan untuk mendapatkan informasi-informasi yang diinginkan

hanya dengan atau melalui internet.

Pada saat ini, di Indonesia sendiri sudah banyak siswa atau murid yang telah

mengenal internet sehingga mudah mencari tugas-tugas yang doberikan. Dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan tersebut melalui teknologi-teknologi yang canggih

maka kurikulum yang kita gunakan di Indonesia juga disesuaikan dengan kemajuan

teknologi-telknologi tanpa mengubah dasar-dasar atau landasan-landasan kurikulum

tersebut.

Selain kurikulum yang mengalami perubahan, atau kurikulum yang diubah

sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan jasa yang ada di masyarakat,

pembelajaran juga disesuaikan dengan kemampuan-kemampuan guru, sehingga guru

dapat memiliki kemampuan-kemampuan yang dapat menunjang tercapainya tujuan

pembelajaran. Saat ini kurikulum dan pembelajaran berperan sangat penting sehingga

sulit sekali untuk dipisahkan antara satu dengan yang lain karena memiliki hubungan

yang sangat erat.

Di Indonesia sendiri pengembangan kurikulum sangat penting, sekarang ini

kurikulum yang dijalankan di Indonesia adalah KTSP (kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan). Pengembangan KTSP sendiri didasarkan dua landasan pokok yaitu,

landasan empiris dan landasan formal. Yang menjadikan landasan empiris adalah

pertama adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari sudut

proses maupun hasil belajar. Dari sudut proses misalnya pendidikan kita kurang

mampu mengembangkan peserta didik secara utuh. Proses pendidikan cenderung

Page 5: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

berorientasi hanya pada pengembangan kognitif atau pengembangan intelektual;

sedangkan pengembangan sikap dan psikomotorik cenderung terabaikan. Melalui

KTSP sebagai kurikulum yang berorientasi pada pencapian kompetensi mendorong

proses pendidikan tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual saja, akan

tetapi kuga pembentukan sikap dan keterampilan secara seimbang yang dapat

direfleksikan dalam kehidupan nyata.

Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak

diimplemenasikan dalam bentuk pembelajaran. Maka pembelajaran tidak akan

berlangsung secara efektif. “Wiithout a curriculum or plan, there can be no effective

instruction and without instruction the curriculum has little meaning”.

(Saylor, Alexander & Lewis, 1981: 10).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana meningkatkan keprofesional guru?

2. Jelaskan Kompetensi profesional guru Menurut Charles E. Johnson (1974),?

3. Jelaskan Kompetensi profesional guru Menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005?

4. Bagaimana peran Guru dalam proses pembelajaran?

C. Tujuan

1. Sebagai mahasiswa dapat mengetahui bagaimana meningkatkan keprofesionalan

guru.

2. Sebagai mahasiswa dapat mengetahui kompetensi keprofesional guru menurut

Charles E. Johnson dan menurut UU No.14 Tahun 2005 dan peranan guru

dalam proses pembelajaran.

Page 6: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

BAB IIPEMBAHASAN

Sebelum kita melangkah tentang bagaimana landasan kurikulum itu, maka kita

juga harus mengetahui pengertian kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan salah

satu komponen yang memiliki peran penting dalam system pendidikan, sebab dalam

kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harua dicapai sehingga

memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang

pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Oleh karena itu, maka setiap

pengembangan kurikulum pada jenjang manapun harus didasarkan pada asas-asas

tertentu.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan

Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelengaraan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan isi dan bahan

pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai

tujuan penyelengaraan sauna pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya

pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Di Indonesia sering terjadi perubahan kurikulum. Sekarang ini di Indonesia du

gunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau sering dikenal KTSP, yang

sebelumnya digunakan KBK atau Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dimana Proses

pembelajaran merupakan suatu system. Dengan demikian, pencapaian standar prosese

untuk meningkatkan kualitas pendidikan (proses pembelajaran) dapat dimulai dari

menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi kualitas

proses pembelajaran. Begitu banyak komponen yang dapat mempengaruhi kualitas

pendidikan, komponen yang dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah

komponen guru. Mengapa, karena guru merupakan ujung tombak yang berhubungan

langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar.

Page 7: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

A. Meningkatkan Profesional Guru.

1. Guru sebagai Jabatan Profesional.

Mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi

sesuatu proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Oleh sebab itu, dalam proses mengajar terdapat kegiatan membimbing siswa

agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya; melatih

keterampilan baik keterampilan intelektual, maupun keterampilan motorik

sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang cepat berubah dan

penuh persaingan, memotivasi siswa agar dapat memecahkan berbagai

persoalan hidup dalam masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan,

membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif, kreatif dan lain

sebagainya.

Untuk menyakinkan bahwa guru sebagai pekerjaan profesional marilah kita

tinjau syarat-syarat atau ciri pokok dari pekerjaan profesional.

a) Pekrjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara

mendalam yang hanya mungkin didapatkan dari lembaga-lembaga

pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan kepada

keilmuan yang dimilikinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.

b) Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu

yang spesifik sesuai jenis profesinya, sehingga antara profesi yang satu

dengan yang lainnya dapat dipisahkan secara tegas.

c) Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepadalatar

belakang pendidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat,

sehingga semakin tinggi latar belakang pendidikan akademis sesuai

dengan profesinya, semakin tinggi pula tingkat keahliannya, dengan

demikian semakin tingggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya.

d) Suatu profesi lain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak

terhadap social kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki

Page 8: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

kepekaan yang sangat tinggi terhadap setiap efek yang ditimbulkannya

dari pekerjaan profesinya itu.

2. Mengajar Sebagai Pekerjaan Profesional

Apakah mengajar sebagai pekerjaan profesional? Mari kita tinjau ciri dan

karakteristik dari proses mengajar sebagai tugas utama profesi guru.

a) Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan

tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh

karena itu, dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan

khusus yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang

spesifik. Untuk menjadi seorang guru profesional diperlukan latar

belakang yang sesuai, yaitu latar belakang kependidikan keguruan.

b) Sebagaimana halnya tugas seorang dokter yang berprofesi

menyembuhkan penyakit pasiennya, maka tugas seorang guru pun

memiliki bidang keahlian yang jelas, yaitu mengantarkan siswa kearah

tujuan yang diinginkan. Hasil pekerjaan guru seperti mengembangkan

minat dan bakat serta potensi yang dimiliki seseorang, termasuk

mengembangkan sikap tertentu memerlukan waktu yang cukup panjang

sehingga hasilnya baru dapat dilihat setelah beberapa lama. Mungkin

satu generasi.

c) Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang

keahliannya, diperlukan tingkat keahlian yang memadai. Menjadi guru

bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan, akan

tetapi juga diperlukan kemamuan dan pemahaman tentang pengetahuan

dan keterampilan yang lain, misalnya pemahaman tentang psikologi

perkembangan manusia, pemahaman tentang teori-teori tingkah laku,

kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber

belajar, kemampuan mendesain strategi pembelajaran yamg tepat, dan

lain sebagainya, termasuk kemampuan mengevaluasi proses dan hasil

kerja.

Page 9: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

d) Tugas guru adalah mempersiapkan generasi manusia yang dapat hidup

dan berperan aktif di masyarakat. Oleh sebab itu, tidak mungkin

pekerjaan seorang guru dapat melepaskan dari kehidupan social. Hal ini

berarti, apa yang dilakukan guru akan memiliki dampak terhadap

kehidupan masyarakat.

e) Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang statis, akan tetapi pekerjaan

yang dinamis, yang selamanya harus sesuai dan menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga guru dituntut

peka terhadap dinamika perkembangan masyarakat, baik perkembangan

kebutuhan yang selamanya berubah, perkembangan social, budaya,

politik, termasuk perkembangan teknologi.

3. Kompetensi profesional guru

Menurut Charles E. Johnson (1974), kompetensi merupakan perilaku

rasional guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai denga kondisi yang

diharapkan (kompetensi ditunjukkan oleh penampilan atau unjuk kerja yang

dapat dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan.

Sebagai suatu profesi, terdapat sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang

guru, yaitu :

a) Kompetensi Pribadi

Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal.

Pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan yang harus ditiru.

Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan

dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya :

1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama

sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat

beragama.

3. Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan

system nilai yang berlaku di masyarakat.

Page 10: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya,

sopan santun dan tata krama.

5. Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

b) Kompetensi Profesional

Merupakan kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan

penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini sangat penting karena

berhubungan langsung dengan kinerja yang ditampilkan. Beberapa

kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi ini di antaranya :

1. Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan ( paham akan

tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, tujuan

institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran).

2. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, ( paham tentang

tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori belajar, dan

sebagainya).

3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan

bidang studi yang diajarkan.

4. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan

strategi pembelajaran.

5. Kemmpuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan

sumber belajar.

6. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.

7. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran.

8. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, ( paham

akan administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan).

9. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah

untuk meningkatkan kinerja.

c) Kompetensi Sosial Kemasyarakatan

Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota

masyarakat dan sebagai makhluk social, meliputi :

Page 11: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

1. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman

sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.

2. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap

lembaga kemasyarakatan.

3. Kemampuan untuk menjalin kerja sama yang baik secara individual

maupun secara kelompok.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup kompetensi

pedagogic, komptetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi

profesional.

a) Kompetensi pedagogic merupakan kempuan guru dalam pengelolaan

pemebelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi :

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

2. Pemahaman terhadap peserta didik.

3. Pengembangan kurikulum/silabus.

4. Perancangan pembelajaran.

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

7. Evaluasi hasil pembelajaran.

8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

b) Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang :

1. Mantap.

2. Stabil.

3. Dewasa.

4. Arif dan bijaksana.

5. Berwibawa.

6. Berakhlak mulia.

7. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

Page 12: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

8. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri.

9. Mengembangkan diri sendiri secara mandiri dan berkelanjutan.

c) Kompetensi social merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk :

1. Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat.

2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional.

3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.

4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

d) Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam.

Page 13: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pemabahasan diatas adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan profesional guru ada tiga yaitu Guru sebagai jabatan

profesional, Mengajar sebagai pekerjaan profesional, dan Kompetensi

profesional guru.

2. Kompetensi profesional guru menurut Charles E. Johnson mencakup

kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi social

masyarakat.

3. Kompetensi menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup

kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan

kompetensi profesional.

4. Peranan guru dalam proses pembelajaran yaitu guru sebagai sumber belajar,

guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengelola, guru sebagai demonstrator,

guru sebagai pembimbing, guru sebagai motivator, dan guru sebagai

evaluator.

B. Saran

Sebaiknya para calon guru lebih dapat mengetahui peranan guru untuk dapat

memajukan pendidikan di Indonesia.

Page 14: Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media

Group