16
1 DAKWAH NABI MUHAMMAD S.A.W. PERIODE MADINAH Standar Kompetensi : 4. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Madinah Kompetensi Dasar : 4.1. Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah 4.2. Mendeskripsikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah. TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an. Q.S. At Taubat 117 Q. S. An Nahl 41 Q.S. Ali Imran : 121 Q.S. Al Hujurat : 9 10 :

Bab 12. Dakwah Nabi Periode Madinah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    DAKWAH NABI MUHAMMAD S.A.W. PERIODE MADINAH

    Standar Kompetensi : 4. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode

    Madinah Kompetensi Dasar : 4.1. Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah 4.2. Mendeskripsikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah.

    TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Quran.

    Q.S. At Taubat 117

    Q. S. An Nahl 41

    Q.S. Ali Imran : 121

    Q.S. Al Hujurat : 9 10

    :

  • 2

    Masjid nabawi di Madinah

    A. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH

    1. Arti Hijrah dan Tujuan Rasulullah SAW dan Umat Islam Berhijrah

    Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui umat Islam.

    Pertama, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai

    Allah SWT untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang disuruh Allah

    SWT dan diridai-Nya. Contohnya, semula siswa itu malas mengerjakan salat 5 waktu

    dan malas belajar. Kemudian dia membuang jauh sifat malasnya itu, sehingga ia

    menjadi siswa yang berdisiplin dalam salat lima waktu dan rajin dalam menuntut

    ilmu. Arti hijrah dalam pengertian pertama ini wajib dilaksanakan oleh setiap umat

    Islam. Rasuluilah SAW bersabda :

    Artinya : Orang berhijrah itu ialah orang yang meninggalkan segala apa yang

    dilarang Allah SWT (H. R. Bukhari)

    Arti kedua dari hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-Islam), karena

    di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan,

    sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian

    umat Islam di negeri kafir itu, berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanan

    dan kebebasan dalam berdakwah dan beribadah.

    Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan umat

    Islam, yakni berhijrah dari Mekah ke Yatsrib pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun

    pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M.

    Tujuan hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Mekah (negeri kafir) ke

    Yatsrib (negeri Islam) adalah :

    - Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum

    kafir Quraisy. Bahkan pada waktu Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di

    Mekah untuk berhijrah ke Yatsrib (Madinah), rumah beliau sudah dikepung oleh

    kaum kafir Quraisy dengan maksud untuk membunuhnya.

    - Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah,

    sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanva dalam berjihad di jalan Allah

    SWT, untuk menegakkan dan meninggikan agama-Nya (Islam) (lihat dan pelajari

    Q.S. An-Nahl, 16: 41-42)

  • 3

    2. Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

    Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun,

    yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah sampai dengan

    wafatnva Rasulullah SAW tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijrah.

    Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah,

    selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surah Makkiyah dan Hadis periode

    Mekah, juga ajaran Islam yang rerkandung dalam 25 surah Madaniyah dan hadis

    periode Madinah. Adapun ajaran Islam periode Mekah sudah dikemukakan dalam

    Bab 6 semester pertama buku ini. Sedangkan ajaran Islam yang rerkandung pada 25

    surah Madaniyah dan hadis periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang

    masalah sosial kemasyarakatan.

    Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-

    orang yang sudah masuk Islam dan kalangan Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang

    yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di

    luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab, dan yang tidak termasuk bangsa

    Arab.

    Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab tetapi

    untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman :

    Artinya: Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi

    alam semesta. (QS. Al-Anbiy, 21: 107)

    Dakwah Rasulullab SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah

    masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam

    baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian

    mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi

    umat yang bertakwa. Selain itu Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya

    melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan

    terbentuk masyarakar madani di Madinah. Usaha-usaha nyata Rasulullah SAW

    seperti tersebur akan dibahas pada sub pokok bahasan tentang strategi Rasulullah

    dalam membentuk masyarakat madani di Madinah.

    Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk

    Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya,

    mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi

    umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia

    serta sejahtera di akhirat.

    Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang

    terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk

    Islam dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang

    kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-

    halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan

    umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah,

    kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.

    Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya

    dalam Surah Al-Hajj, 22 : 39 dan Al-Baqarah, 2 : 90, maka kemudian Rasulullah

  • 4

    SAW dan para sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan

    dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi.

    Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para

    pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta

    rampasan perang, tetapi bertujuan untuk :

    - Membela diri kehormatan, dan harta.

    - Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang

    hendak menganutnya.

    - Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia

    dan Romawi.

    Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu

    negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha

    menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap para penduduk

    Jazirah Arabia, tetapi juga ke luar Jazirah Arabia, maka bangsa Romawi dan Persia

    menjadi cemas dan khawatir kekuasaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu,

    bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan

    umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi tekad bangsa Romawi dan Persia

    tersebut, Rasulullah dan para pengikutnya tidak tinggal diam sehingga terjadi

    peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi, yaitu pertama Perang Mutah

    pada tahun 8 H, di dekat desa Mutah, bagian utara Jazirah Arabia dan kedua

    Perang Tabuk pada tahun 9 H di kota Tabuk, bagian utara Jazirah Arabia.

    Sedangkan bangsa Persia selalu mengadakan penyerangan kepada wilayah

    kekuasaan umat Islam.

    Peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW seperti :

    (1) Perang Badar Al-Kubra, terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 H di sebuah

    tempat dekat Perigi Badar, yang letaknya antara Mekah dan Madinah.

    Peperangan ini terjadi antara Rasulullah SAW dan para pengikutnya dengan

    kaum kafir Quraisy yang telah mengusir kaum Muslimin penduduk Mekah untuk

    pindah ke Madinah dengan meninggalkan rumah dan harta benda. Mereka masih

    tetap bertekad untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin di Madinah.

    Dalam Perang Badar ini kaum Muslimin memperoleh kemenangan yang gilang-

    gemilang.

    (2) Perang Ubud, terjadi pada pertengahan Syaban tahun 3 H. Pada peperangan ini

    kaum Muslimin mengalami kekalahan.

    (3) PerangAhzab (Khandaq), terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H. Ahzab artinya

    golongan-golongan, yaitu gabungan kaum kafir Quraisy, kaum Yahudi, Bani

    Salim, Bani Asad, Gathfan, Bani Murrah, dan Bani Asyja, sehingga berjumlah

    10.000 lebih. Pasukan Azhab ini menyerbu Madinah untuk menumpas Islam dan

    umat Islam. Atas inisiatif dari Salman Al-Farisi, untuk mempertahankan kota

    Madinah dibuat parit yang dalam dan lebar. Berkat inisiatif itu, kekompakan umat

    Islam dan pertolongan Allah SWT, dalam perang Ahzab ini umat Islam

    memperoleh kemenangan.

    Pada tahun keenam hijriah Rasulullah SAW dan para pengikutnya umat Islam

    penduduk Madinah yang berjumlah 1000 orang berangkat menuju Mekah untuk

    melakukan umrah. Agar kaum kafir Quraisy tidak menduga bahwa kedatangan kaum

    Muslimin ke Mekah itu untuk memerangi mereka maka jauh sebelum mendekati kota

    Mekah umat Islam sudah mengenakan pakaian ihram, tidak membawa alat-alat

    perang, kecuali pedang dalam sarungnya, sekadar untuk menjaga diri di perjalanan.

  • 5

    Rombongan kaum Muslimin tiba di suatu tempat yang bernama Al

    Hudaibiyah, yang letaknya beberapa kilometer dari kota Mekah, dengan maksud

    selain untuk beristirahat, juga untuk melihat situasi. Sebenarnya saat itu termasuk

    bulan yang disucikan oleh bangsa Arab sebelum Islam. Mereka dilarang melakukan

    peperangan di dalamnya. Namun dalam kenyataannya, kaum kafir Quraisy telah

    menempatkan sejumlah bala tentara yang cukup besar di perbatasan kota Mekah,

    siap untuk melakukan peperangan.

    Membaca situasi yang demikian, kemudian Rasulullah SAW mengutus sahabat

    Utsman bin Affan memasuki kota Mekah untuk menemui pimpinan kaum kafir

    Quraisy dan menjelaskan kepadanya, bahwa kedatangan mereka ke Mekah bukan

    untuk berperang, tetapi semata-mata untuk melakukan ibadah umrah. Namun kaum

    kafir Quraisy bersikeras tidak mengizinkan kaum Muslimin memasuki kota Mekah,

    dengan alasan akan menjatuhkan kewibawaan kaum kaflr Quraisy pada pandangan

    bangsa Arab.

    Sahabat Utsman ditahan oleh kaum kafir Quraisy, bahkan tersiar kabar bahwa

    beliau telah dibunuh. Menyikapi kabar tersebut kaum Muslimin telah bersepakat

    mengadakan sumpah setia (baiat), untuk berperang melawan kafir Quraisy, sampai

    meraih kemenangan. Sumpah setia itu disebut Baiatur Ridwan.

    Untunglab di saat-saat genting seperti itu sahabat Utsman bin Affan muncul,

    membawa berita akan diadakannya perundingan antara kaum kafir Quraisy dengan

    kaum Muslimin. Maka terjadilah perundingan antara delegasi kaum kafir Quraisy

    yang dipimpin oleh Suhail Ibnu Umar dan delegasi umat Islam yang dipimpin oleh

    Nabi Muhammad SAW.

    Perundingan tersebut melahirkan kesepakatan antara dua belah pihak, dan

    melahirkan sebuah perjanjian, yang dikenal dalam sejarah sebagai perjanjian

    Hudaibiyah (Sulhul Hudaibiyah). Isi perjanjian itu sebagai berikut :

    (1) Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara kaum Quraisy

    penduduk Mekah dan umat Islam penduduk Madinah.

    (2) Orang Islam dari kaum Quraisy yang datang kepada umat Islam, tanpa seizin

    walinya hendaklah ditolak oleh umat Islam.

    (3) Kaum Quraisy tidak akan menolak orang-orang Islam yang kembali dan

    bergabung dengan mereka.

    (4) Tiap kabilah yang ingin masuk dalam persekutuan dengan kaum Quraisy, atau

    dengan kaum Muslimin dibolehkan dan tidak akan mendapat rintangan.

    (5) Kaum Muslimin tidak jadi mengerjakan umrah saat itu, mereka harus kembali ke

    Madinah, dan boleh mengerjakan umrah di tahun berikutnya, dengan persyaratan

    :

    Kaum Muslimin memasuki kota Mekah setelah penduduknya untuk

    sementara keluar dari kota Mekah.

    Kaum Muslimin memasuki kota Mekah, tidak boleh membawa senjata.

    Kaum Muslimin tidak boleh berada di dalam kota Mekah lebih dari tiga hari-

    tiga malam.

    Kaum kafir Quraisy mengetahui, bahwa perjanjian Hudaibiyah itu sangat

    menguntungkan kaum Muslimin. Umat Islam semakin kuat, karena hampir seluruh

    semenanjung Arab, termasuk suku-suku bangsa Arab yang paling selatan telah

    menggabungkan diri kepada Islam. Kaum kafir Quraisy merasa terpojok, dan mereka

    secara sepihak berniat membatalkan perjanjian Hudaibiyah itu, dengan cara

    menyerang Bani Khuzaah yang berada di bawah perlindungan Islam. Sejumlah

  • 6

    orang dari Bani Khuzaah mereka bunuh dan selebihnya mereka cerai-beraikan. Bani

    Khuzaah segera mengadu kepada Rasulullah SAW dan mohon keadilan.

    Mendapat pengaduan seperti itu kemudian Nabi Muhammad SAW dengan

    sepuluh ribu bala tentaranya berangkat menuju kota Mekah untuk membebaskan

    kota Mekah dari para penguasa kafir yang zalim, yang telah melakukan pembunuhan

    secara kejam terhadap umat Islam dan Bani Khuzaah.

    Rasulullah SAW sebenarnya tidak menginginkan terjadinya peperangan, yang

    sudah tentu akan menelan banyak korban jiwa. Untuk itu Rasulullah SAW dan bala

    tentaranya berkemah di pinggiran kota Mekah dengan maksud agar kaum kafir

    Quraisy melihat sendiri, kekuatan besar dan bala tentara kaum Muslimin.

    Taktik Rasulullah SAW seperti itu ternyara berhasil, sehingga dua orang

    pemimpin Quraisy yaitu Abbas (paman Nabi SAW) dan Abu Sufyan (seorang

    bangsawan Quraisy yang lahir tahun 567 M dan wafar tahun 652 M) datang

    menemui Rasulullah SAW dan menyatakan diri masuk Islam.

    Dengan masuk Islamnya kedua orang pemimpin kaum kafir Quraisy itu,

    Rasulullah SAW dan bala tentaranya dapat memasuki kota Mckah dengan aman dan

    membebaskan koba itu dari para penguasa kaum kafir Quraisy yang zalim.

    Pembebasan kota Mekah ini terjadi pada tahun 8 H secara damai tanpa adanya

    pertumpahan darah.

    Bahkan setelah itu, kaum Quraisy berbondong-bondong menyatakan diri

    masuk Islam, menerima ajakan Rasulullah dengan kerelaan hati. Kernudian

    bersama-sama bala tentara Islam mereka membersihkan Kabah dan berhala-

    berhala dan menghancurkan berhala-berhala itu.

    Kaum Muslimin masih menghadapi kaum musyrikin, yang semula bersekutu

    dengan kaum kafir Quraisy yang telah masuk Islam itu, yaitu ; Bani Saqif, Bani

    Hawazin, Bani Nasr, dan Bani Jusyam. Kaum musyrikin tersebut bersatu di bawah

    pimpinan Malik bin Auf (Bani Nasr) berangkat menuju Mekah untuk menyerbu kaum

    Muslimin, yang telah menghancurkan berhala-berhala yang mereka sembah.

    Mendengar berita bahwa kaum musyrikin itu akan menyerang umat Islam di

    Mekah, maka Rasulullah SAW memimpin bala tentaranya sebanyak 12000 orang

    menuju ke lembah Hunain tempat kaum musyrikin berkemah. Maka terjadilah

    pertempuran sengit antara pasukan Islam dan pasukan musyrikin, yang berakhir

    dengan kemenangan di pihak Islam. Perang Hunain ini terjadi dua minggu setelah

    peristiwa pembebasan kota Mekah.

    Sisa pasukan musyrikin melarikan diri ke Thaif. Rasulullab SAW dan bala

    tentaranya mengejar mereka sampai ke Thaif, lalu mengadakan pengepungan

    selama beberapa hari lamanya sehingga pemimpin mereka Malik bin Auf dengan

    seluruh pasukan gabungannya, yaitu: Bani Saqif, Bani Hawazim, Bani Nasr, dan

    Bani Jusyam menyatakan masuk Islam.

    Pada tabun ke-9 dan 10 H berbagai kabilah bangsa Arab seperti Bani Tamim,

    Bani Amr, Bani Saad Ibnu Bakr, dan Bani Abdul Haris datang ke Madinah

    menghadap Rasulullah SAW untuk menyatakan dukungannya.

    Dengan demikian seluruh Jazirah Arabia telah masuk Islam, dan masuk

    wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Madinah. Rasulullab SAW dan umat

    Islam memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang (lihat dan pelajari Q.S. An -

    Nasr, 110: 1-3).

    3. Dakwah Islamiah Keluar Jazirah Arabia

  • 7

    Rasulullah SAW menyeru umat manusia di luar Jazirah Arabia agar memeluk

    agama Islam, dengan jalan mengirim utusan untuk menyampaikan surat dakwah

    Rasulullah SAW kepada para penguasa atau para pembesar mereka.

    Para penguasa atau para pembesar negara yang dikirimi surat dakwah

    Rasulullab SAW itu seperti :

    1. Heraclius, Kaisar Romawi Timur

    Yang menenima surat dakwah Rasulullah, melalui utusannya Dihijah bin

    Khalifah. Heraclius tidak menenima seruan dakwah Rasulullab SAW karena tidak

    mendapat persetujuan dari para pembesar negara dan pendeta. Namun surat

    dakwah itu dibalasnya dengan tutur kata sopan,disamping mengirimkan hadiah

    untuk Rasulullab SAW

    2. Muqauqis, Gubernur Romawi di Mesir

    Rasulullah SAW mengirim surat dakwah kepada Muqauqis melalui utusannya

    yang bernama Hatib. Setelah surat itu dibaca Muqauqis belum bisa menerima

    seruan untuk masuk Islam, namun dia menyampaikan surat balasan kepada

    Rasulullah SAW dan mengirim hadiah-hadiah berupa seorang budak wanita,

    kuda, keledai, dan pakaian-pakaian.

    3. Syahinsyah, Kaisar Persia

    Syahinsyah adalah penguasa yang lalim dan sombong. Karena

    kesombongannya surat dakwah Rasulullah SAW itu dirobek-robeknya.

    Merigetahui surat dakwah itu dirobek-robek, Rasulullah menjelaskan bahwa

    Syahin yang sombong itu akan dibunuh oleh anaknya sendiri pada malam Selasa

    tanggal 10 Jumadil Awal tahun ke-7 hijrah. Apa yang diucapkan Rasulullah SAW

    ternyata sesuai dengan kenyataan. Syahinsyah dibunuh oleh anaknya sendiri

    Asv-Syirwaih karena kelalimannya.

    Kemudian surat dakwah Rasulullah SAW dikirimkan pula kepada An-Najasyi

    (Raja Ethiopia), Al-Munzir bin Sawi (Raja Bahrain), Hudzah bin Ali (Raja

    Yamanah), dan Al-Haris (Gubernur Romawi di Syam). Di antara penguasa-

    penguasa tersebut yang menerima seruan dakwah Rasulullah, hanyalah Al-

    Munzir bin Sawi penguasa Bahrain yang menyatakan masuk Islam dan mengajak

    para pembesar negara dan rakyatnya agar masuk Islam.

    B. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH

    Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode

    Madinah adalah :

    1. Berdakwah dimulai dan diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain

    meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang

    yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.

    2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam

    Surah An-Nahl, 16: 125. (Coba kalian cari dan pelajari!)

    3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya. Dalil wajibnya:

    Al-Quran Surah Ali Imrn, 3: 104, dan Hadis Rasulullah SAW:

    Artinya: Sampaikanlah, apa yang berasal dariku (tentang Islam), walaupun hanya

    satu ayat. (H.R. Bukhari)

  • 8

    4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan

    niat untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.

    Umat Islam dalam melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan

    pokok-pokok pikiran yang dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah SAW, juga

    hendaknya meneladani strategi Rasulullah SAW dalam membentuk masyarakat

    Islam atau masyarakat madani di Madinah.

    Masyarakat Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat yang menerapkan

    ajaran Islam pada seluruh aspek kehidupan sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat

    yang baldatun tayyibatun wa rabbun gafur, yakni masyarakat yang baik, aman, tenteram,

    damai, adil, dan makmur di bawah naungan rida Allah SWT dan ampunan-Nya.

    Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam seperti

    tersebut adalah :

    a. Membangun Masjid

    Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah ialah

    Masjid Quba, yang berjarak 5 km, sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba ini

    dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah (20 September 622 M).

    Setelah Rasulullah SAW menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau

    mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.

    Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ada

    Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum:

    Muhajirin dan Anshor, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nabi

    Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima

    dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni : Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab

    r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abu Thalib k.w.

    Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adalah

    sebagai berikut :

    Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan

    akhlak.

    Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat

    Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. (Lihat Q.S. Al-Jinn, 72 : 18 !).

    Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam bersumber

    kepada A1-Quran dan Hadis.

    Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat

    penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang

    berhak menerimanya, terutama para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar.

    Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan

    sesama Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.

    Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat

    pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita

    luka ikibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencatat adanya seorang

    perawat wanita terkenal pada masa Rasulullah SAW yang bernama Rafidah.

    Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para

    sahahatnya. Masalah-masalah yang dimusyawarahkan antara lain ; usaha usaha

    untuk mengatasi kesulitan, usaha-usaha untuk memajukan umat Islam, dan

    strategi peperangan melawan musuh-musuh Islam agar memperoleh

    kemenangan,

    b. Mempersaudarakan antara Kaum Muhajirin dan Ansar

  • 9

    Muhajirin adalah para sahahat Rasulullah SAW penduduk Mekah yang

    berhijrah ke Madinah. Ansar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli

    Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.

    Rasulullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab

    r.a. mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, sehingga terwujud persatuan

    yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari

    dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar menjadi saudaranya senasab

    (seketurunan), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya

    orang Ansar.

    Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib

    sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh oleh

    seluruh sahahatnya misalnya :

    Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasuluhlah SAW, pahlawan Islam yang

    pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang

    kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW.

    Abu Bakar Ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid.

    Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al Khazraji (Ansar).

    Utsman bin Affan bersaudara dengan Aus bin Tsabit.

    Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Saad bin Rabi (Ansar).

    Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan orang Ansar, termasuk

    Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW dipersaudarakan secara sepasang-

    sepasang, layaknya seperti saudara senasab.

    Persaudaraan secara sepasang-sepasangseperti rersebut, ternyata

    membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Ansar terjalin hubungan persaudaraan

    yang lebih baik. Mereka saling mencintai, saling menyayangi, hormat-menghormati,

    dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

    Kaum Ansar dengan ikhlas memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin

    berupa tempat tinggal, sandang pangan, dan lain-lain yang diperlukan. Namun kaum

    Muhajirin juga tidak diam berpangku tangan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk

    mencari nafkah agar dapat hidup mandiri. Misalnya Abdurrahman bin Auf menjadi

    pedagang, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abu Thalib menjadi petani

    kurma.

    Kaum Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal dan mata pencaharian

    oleh Rasulullah SAW ditempatkan di bagian Masjid Nabawi yang beratap yang

    disebut Suffa dan mereka dinamakan Ahlus Suffa (penghuni Suffa). Kebutuhan-

    kebutuhan mereka dicukupi oleh kaum Muhajirin dan Ansar secara bergotong-

    royong. Kegiatan Ahlus Suffa itu antara lain mempelajari dan menghafal Al-Quran

    dan Hadis, kemudian diajarkannya kepada yang lain. Sedangkan apabila terjadi

    perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, mereka ikut berperang.

    c. Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Islam dan Umat Non-Islam

    Pada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga

    golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir dan Bani

    Quraizah), dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam.

    Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam

    dan tertuang dalam Piagam Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain:

    (1) Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi,

    keagamaan dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk

  • 10

    Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan

    dan memberi keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan.

    (2) Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebebasan beragama.

    (3) Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dan kaum Muslimin, kaum Yahudi, dan

    orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling

    membantu dalam bidang moril dan materil. Apabila madinah diserang musuh,

    maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-membantu dalam

    mempertahankan kota Madinah.

    (4) Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara

    dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah

    SAW untuk diadili sebagaimana mestinya.

    d. Meletakkan Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yan Islami demi

    Terwujudnya Masyarakat Madani

    Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan

    juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya bersumber pada Al

    Quran dan Hadis.

    Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam,

    sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam

    merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga

    tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah).

    Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi sistem

    politik islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat

    wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan peraturan

    yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan peraturan itu

    tidak menyimpang dan tuntunan Al-Quran dan Hadis (dalil naqlinya lihat QS. An-

    Nis, 4: 59).

    Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa system

    ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.

    Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar

    antara lain adanya persamaan derajat di antara semua individu, semua golongan,

    dan semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal

    salehnya atau hidupnya yang bermanfaat (lihat Q.S. Al-Hujurat, 49: 13).

    EVALUASI

    Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Tepat!

    1. Sebutkan isi perjanjian Hudaibiyah!

    2. Jelaskan inti pokok strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Madinah!

    3. Ceritakan tentang peristiwa Isro MIraj Nabi dan jelaskan hikmahnya!

    4. Siapakah yang dimaksud dengan golongan Muhajirin dan Anshor?

    5. Jelaskan fungsi Masjid (lima saja) bagi umat Islam, khususnya pada masa

    Rasulullah!

  • 11

    LATIHAN SOAL SEMESTER GENAP

    1. Q.S. Ali Imran 159 Bacaan ayat tersebut yang tidak ada bacaan tajwidnya adalah

    a. Ikhfa haqiqi c. idgham bigunnah e. Tafkhim b. Matd thobii d. izhar safawi

    2. Q.S. Ali Imran 159 Bacaan ayat tersebut terdapat bacaan tajwid yaitu...

    a. Ikhfa haqiqi c. gunnah e. Mad Arid lissukun b. Izhar halqi d. izhar qomariyah

    c. 3. Q.S. Ali Imran 159 : Dari ayat tersebut yang tidak ada artinya pada isian di bawah ini adalah....

    a. didalam perkara itu c. Dan mohonlah ampun e. dan bermusyawarahlah b. Apabila telah membulatkan tekad d. maka maafkanlah

    4. Pada akhir ayat Q.S. Ali Imrab 159 : Arti ayat di atas adalah...

    a. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal b. Sesungguhnya bertawakkal adalah usaha yang paling baik c. Allah mencintai orang-orang yang bersabar d. Sesungguhnya syaetan itu menjadi musuh nyata bagi orang beriman e. Bermusyawarah pangkal akhirnya adalah bertawakkal

    5. Q.S. Syura 38 terdapat ayat Ayat di atas terdapat hukum bacaan seperti berikut, yaitu...

    a. izhar halqi c. idgham bigunnah e. ikhfa haqiqi b. izhar syafawi d. idgham bila gunnah

    6. Q.S Asy Syura 38 berisi tentang.... a. Ajaran bertawakkal d. ajaran perkawinan b. Ajaran berdemokrasi e. ajaran berakhlak mulia c. Ajaran keimanan

    7. Buah dari senang berinfak dan bersedekah adalah.... a. dimudahkan dalam belajar d. dimudahkan jadi siswa teladan

    b. dimudahkan dalam membantu saudara e. dimudahkan dalam mendapat rizki

    c. dimudahkan dalam membantu saudara

    8. Dalam demokrasi sekuler persoalan apapun dapat dibahas, sedang dalam musyawarah Islami tidak boleh bagi seseorang untuk membahas sesuatu yang telah...

    a. disepakati bersama d. ditetapkan sebelumnya b. dimusyawarahkan sebelumnya e. dipersoalkan bersama c. dijelaskan oleh Al Quran dan Al Hadits

    9. Untuk menjadi muslim yang baik, beriman dan beramal saleh, taat, dan bertakwa maka senantiasa ia harus memiliki sikap As Shidqu Yang artinya ...

    a. Menyayangi anak yatim d. memenuhi janji b. Meninggalkan khianat e. Meraih cita-cita c. Berhati jujur

  • 12

    10. Menyamakan malaikat dengan Allah swt, baik dalam zat, sifat maupun afalnya termasuk perbuatan...

    a. perbuatan yang buruk d. kemaksiatan b. kefasikan dan kemunafikan e, kemungkaran c. syirik dan dosa besar

    11. Beriman kepada malaikat mampu mendorong manusia agar senantiasa mengingat mati dan hidup, serta mempersiapkan bekal untuk...

    a. hidup selamanya d. hidup setelah mati b. hidup di dunia e. mempersiapkan mati c. masa depan anak dan cucunya

    12. Berikut ini termasuk ciri-ciri orang yang betul-betul beriman kepada malaikat, kecuali... a. Senantiasa melaksanakan perintah Allah, terutama yang wajib-wajin b. Usaha sekuat tenaga agar selalu meninggalkan perbuatan haram c. Berusaha agar tatkala meninggal dunia dalam kusnul khatimah d. Menyadari bahwa malaikat itu makhluk Allah yang paling tinggi drajatnya e. Membiasakan diri dengan akhlak terpuji

    13. Setiap mukmin dan mukminat hendaknya menyadari bahwa dimanapun berada, disitulah ada malaikat yang senantiasa....

    a. mengawasi semua sikap dan tingkah laku manusia b. mengontrol ibadah yang dilakukan manusia c. mencari kesalahan perbuatan manusia d. membantu kesusahan manusia e. menyiksa umat manusia

    14. Malaikat IZRAIL adalah malaikat yang bertugas untuk... a. Mencatat perbuatan baik dan buruk manusia b. Menanyai keimanan manusia di alam barzah c. Membagi rizqi kepada semua makhluk di alam ini d. Mencabut nyawa makhluk hidup e. Menyiksa manusia yang masuk di neraka

    15. Selain Malaikat terdapat juga makhluk Jin yang senantiasa terkena kwajiban seperti halnya manusia untuk menjalankan syariah Islam. Sedangkan Rosul yang diikutinya adalah... a. Para Malaikat karena sama-sama makhluk gaib b. Para Ulama Jin c. Para Rosul sebagaimana rosul-rosul manusia d. Para Jin yang beriman ydan beramal soleh e. Para raja-raja jin yang berkuasa

    f. 16. Menurut Hadits Nabi bersilaturrahmi itu selain mempererat tali persaudaraan juga menimbulkan

    hasil seperti berikut, yaitu...

    a. menjadikan pandai d. menjadikan pejabat

    b. mengurangi kebaikan e. memanjangkan umur

    c. menambah masalah hidup

    17. Petunjuk Nabi yang berkaitan dengan bertamu, apabila bertamu itu kalau memang harus menginap maksimal sebaiknya selama...

    a. satu hari b. dua hari c. tiga hari d. lima hari e. tidak ada ketentuan

    18. Menurut Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa memakai perhiyasan emas bagi kaum laki-laki merupakan...

  • 13

    a. kebanggaan yang baik untuk dilakukan d. keindahan yang boleh dipakai b. larangan yang harus dihindari e. dibolehkan bila memakainya c. boleh memakai asal tidak berlebihan

    19. Aurat bagi wanita adalah seluruh bagian tubuhnya harus ditutupi supaya tetap indah dan nyaman, kecuali...

    a. muka dan telapak kakinya d. muka dan tapak tangannya b. muka dan kedua lengannya e. mata dan kedua tangannya c. kedua matanya saja

    20. Islam melalui kedua sumber Al Quran dan Hadits memberikan batasan dan aturan yang jelas mengenai tatacara berpakaian. Pada prinsipnya Islam mewajibkan setiap muslim dalam berpakaian

    untuk...

    a. melaksanakan ibadah sebaik-baiknya d. menghiyasi diri dg pakaian bagus dan mahal

    b. menjaga dan memelihara jiwanya e. melaksanakan berpakaian yang model

    c. menghiyasi diri dg pakaian indah dan iman

    21. Riya adalah termasuk akhlak tercela yang harus dihindari. Tanda bagi orang yang suka bersikap riya adalah... a. suka disanjung c. suka berhutang e. suka beramal

    b. suka membantu d. suka bekerja

    22. Sikap Hasad bila masih tersimpan di dalam hati manusia, maka akan muncul sikap seperti berikut, kecuali....

    a. marah b.dengki c. benci d. permusuhan e. sabar

    23. Iri hati yang dibolehkan berdasarkan hadis Nabi, seperti... a. ingin menguasai istri orang lain, karena merasa istrinya tidak secantik dia b. ingin memiliki ketampanan/kecantikan yang dimiliki orang lain c. terhadap orang yang berilmu pengetahuan tinggi, dan ilmunya itu berguna untuk dirinya dan

    orang lain

    d. kepada seseorang yang kaya raya, dan kekayaannya diperoleh dengan cara haram e. ingin memiliki kedudukan tinggi, yang diraih oleh seseorang dengan cara tidak halal.

    24. Berikut ini yang termasuk perilaku aniaya terhadap diri sendiri ialah... a. melakukan pencurian dan perampokan b. membiarkan diri sendiri berada dalam kebodohan c. lali dalam melaksanakan kegiatan sosial d. bergaul dan beerkenalan dengan orang yang tidak beriman e. tidak mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat

    25. Menurut hadits Nabi HR Abu Daud dan Ibnu Majah, akibat dari perbuatan hasad akan mengurangi amal baik bagi pelakunya, diibaratkan seperti....

    a. tanah yang tersiram air hujan d. api yang menhabiskan kayu bakar b. panas yang tersiram air hujan e. anai-anai yang beterbangan c. minyak diatas air

    26. Sikap riya bisa hilang dari diri manusia, bila manusia mampu.... a. mengamalkan apa yang telah diketahui d. menafsiri diri sendiri b. memahami apa yang ia ketahui e. mengenal agama yang dianutnya c. memahami agama dengan baik.

    27. Pelajar yang memiliki sifat tidak adil pada dirinya sendiri, maka ia akan melakukan... a. Ibadah dengan khusyu dan ikhlas d. berlaku riyadan hasad b. Menghiyasi diri dengan iman dan amal saleh e. memanfaatkan waktu yang kosong

  • 14

    c. Belajar keras dan menghilangkan kemalasan

    28. Orang yang memiliki sikap aniaya dan zalim, biasanya terhadap harta berlaku.... a. Tamak c. Penimbun e. penyayang

    b. Perusak d. Pemboros

    29. Berikut ini yang tidak termasuk perilaku aniaya terhadap sesama manusia adalah.... a. gibah c. fitnah e. mengingatkan pelaku zalim

    b. namimah d. membunuh

    30. Seorang muslim mempunyai saldo uang setiap bulannya, kemudian ditabung di bank pada tanggal 1 januari 2006 setiap bulannya sebesar Rp 10.000.000,- harga emas setiap gramnya Rp 200.000,-

    Jika tanggal 1 Januari 2007 jumlah uang tabungannya sebesar Rp 121.000.000,- maka besar zakat

    yang harus dibayarkan adalah...

    a. Rp 5.000.000,- c. Rp 4.050.000,- e. Rp 1.250.000,-

    b. Rp 2.500.000,- d. Rp 3.025.000,-

    31. Infak bagi seorang muslim hukumnya.... a. wajib b. mubah c. sunah d. makruh e. fardlu kifayah

    32. Imam Malik dan Imam Syafii menyatakan bahwa mengapa kurma, gandum dan kismis itu dizakati, karena....

    a. makanan yang disukai para nabi dan rasul d. menjadi tanaman andalan

    b. hanya dimilki orang Timur Tengah e. hanya hidup dipadang pasir

    c. kesemuanya sebagai makanan pokok

    33. Zakat harta disebut dengan istilah.... a. zakat fitrah b. zakat mal c. zakat infak d. zakat profesi e. zakat tjaroh

    34. Pajak dan zakat sama-sama memilki tujuan seperti berikut, kecuali... a. ekonomi c. keungan e. kemasyarakatan

    b. pendidikan d. politik

    35. Harta benda yang dimiliki seorang muslim tidak dikeluarkan zakatnya apabila belum memenuhi syarat genap satu tahun yang disebut...

    a. haul c. nisab e. qoul

    b. mustahiq d. muzaqqi

    36. Pak Husen memiliki penghasilan banyak karena pekerjaannya sebagai seorang pedagang yang barang dagangannya sudah mencapai nisab, maka cara membayar zakatnya adalah...

    a. dibayar seperti zakatnya unta b. dibayar seperti zakatnya sapi c. dibayar seperti zakatnya kambing d. dibayar seperti ukuran zakat tanaman padi e. e. dibayar seperti zakatnya pemilikan emas

    37. Salah satu persamaan antara haji dan umrah adalah.... a. Persamaan syarat, wajib dan hukumnya d. persamaan miqat waktunya. b. Keharusan wuquf di Arafah e. Mabit di Mina dan Muzdalifah c. Persamaannya Melontar jumrah

    38. Kegiatan yang harus dilakukan oleh jamaah haji adalah Wukuf di Padang Arafah secara serentak bersama-sama yang dilaksankannya pada ....

    a. tanggal 7 Dulhijjah c. tanggal 9 Dulhijjah e. tanggal 11-12-13 Dulhijjah

    b. tanggal 8 Dulhijjah d. tanggal 10 Dulhijjah

  • 15

    39. Pada hari Tasyrik para jamaah haji melaksankan kegiatan.... a. Mabit di Muzdalifah c. wukuf di padang Arafah e. Melontar jumrah b. Salat arbain di masjid nabawi d. Bertahallul

    40. Sai merupakan kegiatan haji dengan berlari-lari kecil antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak tujuh kali, yang keberadaannya bertempat di....

    a. Padang Arafah c. Masjid Madinah e. Muzdalifah

    b. Masjidil Haram d. Mina

    41. Hikmah dan fungsi ibadah haji dapat disebutkan sebagai berikut, adapun yang tidak termasuk didalamnya adalah...

    a. Merupakan sarana untuk menunjukkan kebesaran Allah b. Merupakan konggres besar bagi umat Islam sedunia c. Merupakan jaminan ampunan dari Allah yang sangat besar d. Meningkatkan harta kekayaan yang luar biasa e. Memerteguh iman dan taqwa kepada Allah swt.

    42. Berwakaf diajarkan oleh Islam yaitu menafkahkan harta untuk kepentingan umum bagi keperluan umat Islam, makna wakaf sendiri secara etimologis adalah...

    a. memberikan sesuatu c. membangun sesuatu e. mengabadikan sesuatu

    b. menahan sesuatu d. menafkahkan sesuatu

    43. Harta yang dapat diwakafkan harus memenuhi syarat dan ketentuan wakaf, berikut ini adalah harta yang tidak memenuhi syarat kecuali....

    a. Barang yang mudah dikonsumsi oleh penerimanya b. Kebun yang belum jelas kepemilikannya c. Harta itu masih tanggungan orang lain d. Harta itu harus jelas wujudnya dan batas-batasnya e. Dapat dimanfaatkan dalam waktu singkat

    44. Nadzir adalah orang yang memelihara harta wakaf, adapun tugas dan hak nadzir menurut UU RI N0 41 pasal 11 tahun 2004 sebagai berikut, kecuali...

    a. melakukan pengadministrasian harta benda wakaf b. mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan dan fungsinya c. mengawasi dan ,melindungi harta benda wakaf d. Berhak menerima imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan harta wakaf e. Mewariskan harta wakaf kepada pewarisnya.

    45. Petugas pemerintah yang berwenang mencatat dan mengurusi serah terima harta wakaf serta menerbitkan akta wakaf adalah....

    a. Wakif c. Maukuf e. Pengadilan Agama

    b. NAZDIR d. PPAIW

    46. Hijrah Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Madinah memiliki arti.... a. Pelarian c. perpindahan e. persatuan

    b. Perlindungan d. pengasingan

    47. Setelah Nabi dapat hijrah di Madinah diantara suku ada yang kurang senang dengan kehadiran Nabi Muhammad saw, suku tersebut adalah...

    a. Suku Aus b. Suku Kinanah c. Suku Yamani d. Suku khazraj e. suku Yahudi

    48. Perang antara kaum muslimin dengan orang kafir Quraisy selalu dimenangkan oleh kaum muslimin, adapun yang tidak bisa menang adalah dikala perang...

    a. Perang Badar c. Perang Uhud e. Perang Khandak

  • 16

    b. Perang Muktah d. Perang Siffin

    49. Sewaktu orang Islam di madinah hendak menunaikan haji besar-besaran di kota Makah, orang Kafir Quraisy menyangka perbuatan itu merupakan strategi akan menyerang dirinya, maka timbul

    kebulatan tekad kaum muslimin untuk berikrar mempertahankan Agama Islam sampai titik darah

    penghabisan. Sumpah setia itu dikenal dengan istilah...

    a. Baiatur Ridwan c. Hudzaibiyah e. Fathu Makkah b. Hijriyah d. Assalaamah

    50. Sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah adalah seperti berikut, yaitu.... a. pelanggaran terhadap perjanjian Hudzaibiyah oleh Banu nadzir b. pelanggaran terhadap perjanjian Hudzaibiyah oleh Banu Quraizhah c. pelanggaran terhadap perjanjian Hudzaibiyah oleh Banu Kinanah d. pelanggaran terhadap perjanjian Hudzaibiyah oleh Banu Bakar e. pelanggaran terhadap perjanjian Hudzaibiyah oleh Banu Hasyim

    Soal Uraian

    51. Jelaskan potongan ayat Q.S. Ali Imran Ayat 159 berikut : 52. Seorang muslim ketika menggali sumur menemukan bongkahan emas seberat 200 gram,

    sedangkan harga emas 1gram Rp 200.000,- Berapakah membayar zakatnya?

    53. Jelaskan mustahiq zakat ( 8 orang )sesuai dengan petunjuk Al Quran Surat At Taubah ayat 60 ! 54. Sebutkan 10 Malaikat yang wajib kita ketahui beserta tugasnya !

    55. Jelaskan tiga cara menunaikan ibadah haji bagi kaum muslimin !