Upload
fina-nidaul-mufiddah
View
289
Download
19
Embed Size (px)
DESCRIPTION
menetapkan strategi produk
Citation preview
BAB 12
MENETAPKAN STRATEGI PRODUK
Oleh
KELOMPOK 12
Fina Nidaul Mufiddah (1011031048)
Tiaraku Oktia (1011031082)
Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
Bandarlampung
10 Oktober 2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya kepada kami, hanya dengan kemurahan dan
bimbinganNya lah kami dapat menyelesaikan tugas manajemen pemasaran ini.
Pada kesempatan yang baik ini kami mengucapakan terimakasih yang setulusnya
kepada yang terhormat Bapak Aripin Ahmad,S.E.,M.Si. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Pemasaran.
Kami sadari bahwa dalam menyelesaikan tugas ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu semua saran dan kritik yang bersifat membangun selalu kami
harapkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandarlampung, Oktober 2011
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik dan Klasifikasi Produk……………………..3
B. Diferensiasi………………………………………………..5
C. Hubungan Produk dan Merek…………………………….7
D. Pengemasan, Pelabelan, Penjaminan, dan Garansi………12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………….15
B. Saran……………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pemasaran mulai dengan perumusan sebuah penawaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan akan menilai
tawaran berdasarkan tiga elemen dasar: fitur dan kualitas produk, bauran dan
kualitas layanan, serta harga. Keputusan tentang merek produk, lini produk, dan
bauran produk dapat dipandang sebagai suatu hierarkhi atau tataran dalam
manajemen produk. Percepatan perubahan di masyarakat yang diakibatkan peran
teknologi informasi menjadikan konsumen semakin kritis terhadap produk yang
ditawarkan perusahaan. Dengan demikian kecenderungan pasar dan siklus hidup
produk lebih cepat berubah disesuaikan dengan keinginan konsumen. Bagi
perusahaan terus mengembangkan ide-ide inovatif untuk produk menjadi suatu
keharusan, disebabkan siklus hidup produk semakin pendek dan produk lebih
cepat using. Adaptasi produk dengan keinginan konsumen tidak boleh
mengabaikan kualitas. Semakin produk inovatif dan berkualitas maka semakin
mudah diterima konsumen, terlebih di pasar yang terdiri dari banyak kompetitor
di dalamnya. Konsumen yang terus berubah disebabkan pengaruh lingkungan
ekonomi, social, budaya, dan lingkungan fisik, menjadi semakin banyak tuntutan
terhadap produk. Perusahaan tidak dapat memasarkan produk yang general dan
statis, melainkan memasarkan produk yang spesifik dan dinamis. Setiap produk
yang diluncurkan disuatu waktu dan tempat, seharusnya melalui proses
penyesuaian dan spesifikasi keinginan konsumen, tidak hanya produk dapat
diterima, melainkan akan memunculkan promosi negatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah, yaitu
1. Apa saja ciri-ciri produk dan bagaimana cara produk-produk itu diklasifikasi
2. Bagaimana perusahaan mendiferensiasikan produk
3. Bagaimana cara perusahaan membangun dan mengelola bauran produk dan lini
produknya
4. Bagaimana cara perusahaan mengkombinasikan produk-produk untuk
menciptakan co-brand yang kuat atau merek-merek ramuan
5. Bagaimana cara perusahaan menggunakan pengemasan, pelabelan, jaminan,
dan garansi sebagai alat pemasaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik dan Klasifikasi Produk
1. Tingkat Produk: Hierarki Nilai Pelanggan
Dalam merecanakan tawaran pasarnya, pemasar selalu memikirkan secara
mendalam lima tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih
banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan. Lima
tingkat itu antara lain :
1.1 Manfaat inti yaitu layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya
dibeli pelanggan
1.2 Produk dasar yaitu memberikan bagian-bagian mendasar pada sesuatu
yang dibeli pelanggan
1.3 Produk yang diharapkan yaitu beberapa atribut dan kondisi yang
biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini
1.4 Produk yang ditingkatkan yaitu sesuatu yang melampaui harapan
pelanggan
1.5 Calon produk yaitu meliputi segala kemungkinan peningkatan dan
perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut
pada masa mendatang.
2. Klasifikasi Produk
2.1 Daya Tahan dan Wujud
Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu
a. Barang yang tidak tahan lama adalah barang-barang berwujud yang
biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan
b. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan
walaupun sudah digunakan berkali-kali
c. Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan
mudah habis.
2.2 Klasifikasi Barang Konsumen
Jenis produk yang dibeli konsumen diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan
belanja yaitu
a. Barang sehari-hari adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli
pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit
b. Barang khusus yaitu mempunyai ciri-ciri atau identifikasi merek yang unik
dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya
pembelian yang khusus
c. Barang yang tidak dicari adalah barang-barang yang tidak diketahui
konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya.
2.3 Klasifikasi Barang Industri
Kita dapat membedakan tiga kelompok barang industri yaitu
a. Bahan baku dan suku cadang adalah barang-barang yang seluruhnya masuk
ke produk produsen tersebut
b. Barang modal adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan dan pengelolaan produk jadi
c. Perlengkapan dan layanan bisnis adalah barang dan jasa berumur pendek
memudahkan pengembang atu pengelolaan produk jadi.
4
B. Diferensiasi
1. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk terhadap
1.1 Bentuk
Ukuran, model, atau struktur fisik produk
1.2 Fitur
Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru
yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan kemudian
menghitung nilai pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan
1.3 Mutu Kinerja
Level berlakunya karakteristik dasar produk
1.4 Mutu Kesesuaian
Tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi
terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan
1.5 Daya Tahan
Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi
normal dan/ berat
1.6 Keandalan
Ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak dalam
periode waktu tertentu
5
1.7 Mudah Diperbaiki
Ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak
atau gagal.
1.8 Gaya
Penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi
pembeli.
2. Rancangan: Kekuatan Pemaduan
Adalah totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk
tertentu menurut yang disyaratkan oleh pelanggan.
3. Diferensiasi Jasa
Pembeda utama pelayanan yaitu
a. Kemudahan Pemesanan: mengacu pada seberapa mudah pelanggan dapat
melakukan pemesanan ke perusahaan
b. Pengiriman: mengacu pada seberapa baik produk atau jasa diserahkan
kepada pelangganu
c. Pemasangan: mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat
produk tertentu beroperasi di lokasi yang direncanakan
d. Pelatihan Pelanggan: mengacu pada pelatihan para pegawai pelanggan untuk
menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien
e. Konsultasi Pelanggan: mengacu pada pelayanan data, sistem informasi dan
saran yang diberikan penjual kepada pembeli
f. Pemeliharaan dan Perbaikan: program pelayanan perusahaan untuk
membantu pelanggan menjaga produk yang mereka beli senantiasa dalam
kondisi kerja yang baik.
6
C. Hubungan Produk dan Merek
1. Hierarki Produk
Enam tingkat hierarki produk yaitu
1.1 Keluarga kebutuhan: kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu
kelompok produk
1.2 Keluarga produk: semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan
inti dengan lumayan efektif
1.3 Lini poduk: sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait
erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada
kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang
sama, atau masuk ke dalam rentang harga tertentu
1.4 Jenis produk: sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama
memiliki salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut.
1.5 Barang atau varian produk: unit tersendiri dalam suatu merek atau lini
produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan,
atau suatu ciri lain.
2. Bauran dan Sistem Produk
Sistem produk adalah sekelompok barang berbeda, tetapi saling berhubungan
yang berfungsi dengan cara yang saling melengkapi.
Bauran produk adalah kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli.
Bauran produk suatu perusahaan memiliki:
a. Lebar: suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak lini produk yang
berbeda dimiliki perusahaan tersebut
b. Kedalaman: suatu bauran produk mengacu pada jumlah seluruh barang
dalam bauran tersebut
7
c. Keluasan: suatu bauran produk mengacu pada beberapa banyak jenis yang
ditawarkan masing-masing produk dalam lini tersebut
d. Konsistensi: suatu bauran produk yang mengacu pada seberapa erat
hubungan berbagai lini produk dalam penggunaan akhir, ketentuan produksi,
saluran distribusi, atau hal-hal lainnya.
Keempat dimensi bauran produk ini memungkinkan perusahaan tersebut
memperluas bisnisnya melalui empat cara. Perusahaan dapat menambah ini
produk baru, sehingga memperlebar bauran produknya. Perusahaan dapat
memperpanjang setiap lini produk. Perusahaan dapat menambah lebih banyak
jenis produk ke dalam setiap produk dan memperdalam bauran produknya.
3. Analisis Lini-Produk
Manajer-manajer lini produk perlu memahami profil pasar setiap lini produk,
meliputi:
3.1 Penjualan dan Laba
Suatu perusahaan dapat menggolongkan produk-produknya menjadi
empat tipe yang menghasilkan margin kotor berbeda, yang bergantung
pada volume penjualan dan promosinya, meliputi:
a. Produk inti
b. Kebutuhan pokok
c. Kekhususan
d. Barang kemudahan
3.2 Profil Pasar
Manajer lini produk harus menganalisa bagaimana lini tersebut
diposisikan terhadap lini pesaing dan melakukan pemetaan produk yang
memiliki manfaat yaitu mengidentifikasi segmen pasar.
8
4. Panjang Lini-Produk
Suatu perusahaan dapat memperpanjang lini produknya dengan dua cara yaitu
4.1 Perentangan Lini
Perentangan lini terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya
melampaui cukupannya sekarang. Perusahaan tersebut merentangkan
lininya ke pasar bawah dan pasar atas, atau keduanya.
4.1.1 Perentangan ke Pasar bawah
Suatu perusahaan yang berada di pasar menengah mungkin ingin
memperkenalkan lini dengan harga yang lebih rendah karena salah
satu dari ketiga alasan berikut:
a. Perusahaan tersebut mungkin mengamati peluang-peluang
pertumbuhan yang kuat sebagai pengecer besar-besaran.
b. Perusahaan tersebut mungkin ingin membatasi pergerakan
pesaing-pesaing dalam kelas yang lebih rendah yang tadinya
mungkin mencoba untuk beralih ke pasar lapis atas.
c. Perusahaan tersebut mungkin menemukan bahwa pasar
menengah sedang mengalami kemunduran.
4.1.2 Perentangan ke pasar atas
Perusahaan mungkin ingin memasuki bagian atas pasar tersebut
untuk memperoleh pertumbuhan yang lebih besar, margin laba
yang lebih tinggi, atau sekedar memposisikan diri sebagai
produsen lini lengkap.
4.1.3 Perentangan dua arah
Perusahaan merentangkan lini produknya ke dua arah
9
4.2 Pengisian Lini
Ada beberapa motif untuk melakukan pengisian lini: memperoleh
tambahan laba, berupaya memuaskan penyalur yang mengeluhkan
kehilangan penjualan karena tidak memiliki jenis produk dalam lini
tersebut, berupaya memanfaatkan kapasitas yang berlebihan, berupaya
menjadi perusahaan terdepan dengan lini lengkap, dan mencoba
menutup lubang agar tidak diisi pesaing.
4.3 Modernisasi Lini, Penonjolan Jenis Produk, dan Pemangkasan
Dalam pasar produk yang berubah cepat, modernisasi dilakukan terus-
menerus. Manajer-manajer lini produk secara berkala harus mempelajari
lini untuk melihat produk yang tidak menghasilkan lagi sehingga
menekan laba.
5. Penetapan Harga Bauran Produk
Kita dapat membedakan enam keadaan yang melibatkan penetapan harga
bauran produk: penetapan harga lini, penetapan harga ciri pilihan, penetapan
harga produk pelengkap, penetapan harga dua bagian, penetapan harga produk
sampingan, dan penetapan harga penggabungan produk.
5.1 Penetapan Harga Lini Produk
Perusahaan-perusahaan biasanya mengembangkan lini-lini produk alih-
alih hanya satu produk dan memperkenalkan tahap-tahap harga.
5.2 Penetapan Harga Ciri Pilihan
Perusahaan menawarkan produk, ciri khas, dan jasa pilihan bersama
produk utamanya.
5.3 Penetapan Harga Produk Pelengkap
Beberapa produsen menetapkan harga rendah untuk suatu produk dan
menetapkan harga yang tinggi untuk beberapa komponen pelengkap.
10
5.4 Penetapan Harga Dua Bagian
Perusahaan-perusahaan jasa sering terlibat dalam penetapan harga dua
bagian, yang terdiri atas tarif tetap ditambah biaya pemakaian yang tidak
tetap.
5.5 Penetapan Harga Produk Sampingan
Jika produk sampingan tersebut memiliki nilai bagi kelompok
pelanggan, barang tersebut seharusnya dikenakan harga berdasarkan
nilainya. Setiap pendapatan yang diperoleh dari produk sampingan
tersebut akan memudahkan perusahaan itu mengenakan harga yang lebih
rendah untuk produk utamanya jika persaingan memaksanya untuk
bertindak seperti itu.
5.6 Penetapan Harga Penggabungan Produk
a. Penggabungan murni: terjadi apabila perusahaan hanya menawarkan
produk-produknya sebagai satu gabungan
b. Penggabungan campuran: penjual menawarkan barang satuan maupun
gabungan
Ada tiga pedoman tepat mengimplementasikan strategi penggabungan
yaitu
a. Jangan mempromosikan produk individual dalam satu paket sesering
dan semudah gabungan
b. Batasilah promosi pada satu barang tunggal dalam bauran jika masih
ingin mempromosikan produk-produk individual
c. Jika memutuskan untuk menawarkan rabat besar pada produk
individual, itu harus merupakan kekecualian mutlak dan dilakukan
dengan bijaksana.
11
6. Penentuan Merek Bersama dan Penentuan Merek Ramuan
6.1 Penentuan Merek Bersama
Dimana dua atau lebih merek terkenal digabung dalam satu produk
gabungan atau dipasarkan bersama dalam satu mode. Empat bentuk
merek bersama yaitu merek-bersama sesama-perusahaan (contoh:
General Mills mengiklankan yogurt Trix dan Yoplait), merek-bersama
usaha patungan (contoh: bola lampu General Electric dan Hitachi di
Jepang dan kartu kredit Citibank AAdvantage),
merek-bersama multi-sponsor (contoh: kasus Taligent, suatu aliansi
teknologi antara Apple, IBM, dan Motorola), merek-bersama eceran
(contoh: dimana restoran-restoran cepat saji, menggunakan lokasi yang
sama sebagai cara untuk mengoptimalkan baik ruang maupun laba.
6.2 Merek Ramuan
Kasus khusus dari merek bersama. Termasuk di sini penciptaan ekuitas
merek untuk bahan-bahan, komponen, atau suku cadang yang mungkin
tercakup dalam produk-produk bermerek lain.
D. Pengemasan, Pelabelan, Penjaminan, dan Garansi
1. Pengemasan
Semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk produk. Kemasan
mencakup tiga tingkat bahan yaitu kemasan primer, sekunder, dan pengiriman.
12
Faktor yang telah berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai
alat pemasaran:
a. Swalayan
Makin banyak produk yang dijual secara swalayan. Mengingat bahwa 53
persen dari seluruh pembelian dilakukan karena dorongan hati, kemasan
yang efektif harus melakukan banyak tugas penjualan: menarik perhatian,
menjelaskan fitur produk tersebut, menciptakan keyakinan konsumen, dan
memberi kesan yang menyenangkan secara keseluruhan.
b. Kemakmuran konsumen
Meningkatnya kemakmuran konsumen berarti konsumen bersedia
membayar sedikit lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan, keandalan,
dan gengsi kemasan yang lebih baik.
c. Citra perusahaan dan merek
Kemasan berperan bagi pengakuan langsung terhadap perusahaan atau
merek tersebut.
d. Peluang inovasi
Pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat yang besar bagi
konsumen dan laba bagi produsen.
Pengemasan harus mencapai sejumlah tujuan:
a. Identifikasi merek
b. Sampaikanlah informasi yang deskriptif dan persuasif
c. Permudahkan proteksi dan transportasi produk
d. Bantulah penyimpanan di rumah
e. Bantulah konsumsi produk
13
2. Pelabelan
Label melakukan beberapa fungsi yaitu mengidentifikasi produk atau merek,
menunjukkan kelas produk, menjelaskan produk, mempromosikan produk
melalui grafik-grafik yang menarik.
3. Jaminan dan Garansi
Jaminan merupakan persyaratan formal dari kinerja produk yang diharapkan
oleh pengusaha pabrik.
Garansi mengurangi persepsi risiko pembeli. Garansi ini menyatakan bahwa
produk tersebut bermutu tinggi dan bahwa perusahaan tersebut serta kinerja
layanannya dapat diandalkan.
Garansi berfungsi sangat efektif dalam dua situasi. Yang pertama adalah
apabila perusahaan atau produk tersebut tidak terkenal. Situasi kedua adalah
apabila mutu produk tersebut lebih unggul dibandingkan dengan pesaing.
14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi
atas bauran produk, lini produk, merek, pengemasan, dan pelabelan.
2. Produk dapat dikelompokkan dengan beberapa cara. Dari segi daya tahan
dan keandalan. Dalam kategori barang konsumen, barang industri.
3. Merek dapat didiferensiasikan berdasarkan jumlah dimensi produk atau
jasa berbeda.
4. Perusahaan dapat mengubah komponen produk bauran pemasarannya
dengan memperpanjang produknya melalui perentangan lini.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka dalam menetapkan stretegi produk
sebaiknya:
1. Pemasar perlu memikirkan secara mendalam kelima tingkat produk:
manfaat inti, produk dasar, produk yang diharapkan, produk yang
ditingkatkan, dan produk potensial, yang mencakup semua peningkatan dan
transformasi yang akhirnya mungkin dialami produk tersebut.
2. Dalam hal kemasan, produsen harus menciptakan nilai kenyamanan bagi
pelanggan dan nilai promosi bagi produsen itu sendiri.
15