Upload
trinhanh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
Capaian Kinerja 2016
Sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2016, LPMP Propinsi
Lampung berkewajiban untuk mencapai target-target tersebut sebagai bentuk
pertanggungjawaban kinerja instansi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun
kegagalan organisasi dalam upaya pencapaian sasaran strategisnya dan juga sebagai
bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka diperlukan suatu gambaran tentang capaian-
capaian kinerja tersebut. Di bawah ini diuraikan hasil capaian kinerja LPMP Propinsi
Lampung.
A. Indikator kinerja LPMP Lampung tahun 2015-2019
1. 90 % Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru yang disupervisi dan fasilitasi dari
sekolah sasaran penjaminan mutu
Tabel 3.1 Indikator kinerja 1
Kode IKK
1. Prosentase pengawas yang disupervisi dan fasilitasi dari sekolah sasaran penjaminan mutu
2. Prosentase Kepala Sekolah yang disupervisi dan fasilitasi dari sekolah sasaran penjaminan mutu
3. Prosentase guru yang disupervisi dan fasilitasi dari sekolah sasaran penjaminan mutu
2. 80% satuan pendidikan di setiap jenjang telah dilakukan pemetaan, supervisi dan
fasilitasi.
43
Tabel 3.2 indikator kinerja 2
Kode IKKTarget 2016
SK .3.4002.2 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjangpendidikan
IKK.3.4002.2.1 Persentase SD yang telah dipetakan mutunya 100%4602
IKK.3.4002.2.2 Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya 15%691
IKK.3.4002.2.3 Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya 100%1262
IKK.3.4002.2.4 Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya 35%442
IKK.3.4002.2.5 Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya 100%460
IKK.3.4002.2.5 Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya 35%161
IKK.3.4002.2.6 Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya 65%251
IKK.3.4002.2.7 Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya 25%97
IKK.3.4002.2.11
Jumlah Dewan Pendidikan yang terbina 16
SK .3.4005.1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
IKK.3.4005.1.1 Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
25%1151
IKK.3.4005.1.2 Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
25%
316IKK.3.4005.1.2 Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam
pencapaian SNP25%115
IKK.3.4005.1.2 Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
25%97
3. Indeks kepuasan pengguna layanan penjaminan mutu pendidikan mencapai 85 %
4. Tercapainya hasil audit “Wajar Tanpa Pengecualian”
B. Capaian Kinerja LPMP Lampung tahun 2016
Capaian indikator kinerja
1. Capaian 90 % Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru yang disupervisi dan fasilitasi
dari sekolah sasaran penjaminan mutu sampai tahun 2019
43
Tabel 3.3 Output Supervisi dan fasilitasi guru dalam penerapan kurikulum 2013
Jenjang Instruktur Kabupaten Guru Sasaran TotalSD 400 3863 4263SMP 540 1783 2323SMA 433 1888 2321SMK 520 1162 1682Kepala Sekolah 528Pengawas 225TOTAL 1893 8696 11.342
Output Kepala sekolah, pengawas, dan guru yang disupervisi dan fasilitasi dari
sekolah sasaran penjaminan mutu pada tahun 2016 mencapai 11.342 orang atau
12% dari jumlah total guru, pengawas, dan kepala sekolah sejumlah 100.498 orang.
Kegiatan yang mendukung capaian indicator ini adalah kegiatan diklat kurikulum
dari diklat instruktur kabupaten dan guru sasaran, pendampingan penerapan
kurikulum, kegiatan bimtek sekolah model, dan pembekalan pengawas.
2. 80% satuan pendidikan di setiap jenjang telah dilakukan pemetaan, supervisi dan
fasilitasi sampai tahun 2019
Tabel 3.4 Output Capaian indicator kinerja pemetaan, supervise, dan fasilitasi
Kode IKKTarget 2015-2019
Capaian s.d. 2016
SK .3.4002.2
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
6471 6471 atau 100% TERCAPAI
IKK.3.4002.2.1 Persentase SD yang telah dipetakan mutunya 4528 4528IKK.3.4002.2.2 Persentase SD yang meningkat indeks
efektivitasnya5% 5%
IKK.3.4002.2.3 Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya 1,182 1182IKK.3.4002.2.4 Persentase SMP yang meningkat indeks
efektivitasnya20% 20%
IKK.3.4002.2.5 Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya 432 432IKK.3.4002.2.5 Persentase SMA yang meningkat indeks
efektivitasnya20% 20%
IKK.3.4002.2.6 Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya 272 329IKK.3.4002.2.7 Persentase SMK yang meningkat indeks
efektivitasnya10% 10%
IKK.3.4002.2.11
Jumlah Dewan Pendidikan yang terbina
SK .3.4005.1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
16% 24% tercapai
IKK.3.4005.1.1 Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
908 920+98= 1018
IKK.3.4005.1.2 Persentase SMP yang telah disupervisi dan 292 320+27=347
43
Kode IKKTarget 2015-2019
Capaian s.d. 2016
difasilitasi dalam pencapaian SNPIKK.3.4005.1.2 Persentase SMA yang telah disupervisi dan
difasilitasi dalam pencapaian SNP101 124
IKK.3.4005.1.2 Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
43 81
Output meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan ditandai dengan pencapaian persentase satuan pendidikan yang terpetakan mutunya yaitu sampai tahun 2016 mencapai 6471 satuan pendidikan atau 100%. Pencapaian pemetaan ini pada tahun 2016 dilakukan dengan mengolah data hasil akreditasi lalu diperbandingkan dengan hasil pemetaan melalui Evaluasi Diri Sekolah yang sudah dilaksanakan pada tahun 2013. Sekolah yang dipetakan dengan data akreditasi pada tahun 2016 dengan capaian sebagai berikut SD yang dipetakan sejumlah 580 sekolah (10.2%), SMP yang dipetakan sejumlah 166 sekolah (9.1%), SMA yang dipetakan sejumlah 93 sekolah (14.7%), dan SMK yang dipetakan sejumlah 133 sekolah (48.9%).
Kegiatan yang mendukung capaian indicator ini adalah kegiatan pemataan dan analisis hasil akreditasi.
Outcome kinerja Pencapaian Standar Nasional Pendidikan sebagaimana berikut:
Tabel 3.5 Outcome Capaian SNP rerata kabupaten/kota per jenjang basis data EDS 2013
NO Kab/KotaCAPAIAN SNP JENJANG
SD SMP SMA SMK1 Kab. Lampung Barat 5.10 5.10 5.10 5.102 Kab. Lampung Selatan 5.84 5.84 5.84 5.843 Kab. Lampung Tengah 5.50 5.50 5.50 5.504 Kab. Lampung Timur 5.77 5.77 5.77 5.775 Kab. Lampung Utara 4.98 4.98 4.98 4.986 Kab. Mesuji 5.41 5.41 5.41 5.417 Kab. Pesawaran 5.31 5.31 5.31 5.318 Kab. Pringsewu 6.20 6.20 6.20 6.209 Kab. Tanggamus 5.24 5.24 5.24 5.24
10 Kab. Tulang Bawang 5.15 5.15 5.15 5.1511 Kab. Tulang Bawang Barat 5.88 5.88 5.88 5.8812 Kab. Way Kanan 5.53 5.53 5.53 5.5313 Kota Bandar Lampung 6.22 6.22 6.22 6.2214 Kota Metro 6.47 6.47 6.47 6.47
Tabel 3.5.1 Outcome Capaian rerata SNP per standar basis data EDS tahun 2013
SNPCAPAIAN SNP JENJANG
SD SMP SMA SMK1 SKL 4.29 4.17 4.58 4.422 Standar Isi 5.43 6.77 6.92 6.433 Standar Proses 5.23 5.37 5.66 5.23
43
4 Standar Penilaian 6.36 6.52 6.68 6.385 Standar PTK 6.09 6.29 6.63 6.266 Standar Pengelolaan 6.51 6.65 6.87 6.84Rerata (konversi ke %) 71 75 78 74
Tabel 3.5.2 Outcome Capaian rerata SNP per standar basis data Akreditasi tahun 2016
SNPRERATA CAPAIAN SNP
SD SMP SMA SMKISI 81.01 80.59 81.98 79.98PROSES 79.26 78.31 79.73 77.30KOMPETENSI LULUSAN 74.31 73.50 77.63 76.63PENDIDIK DAN TENDIK 77.75 76.28 79.74 74.23SARANA DAN PRASARANA 77.99 78.66 78.41 76.52PENGELOLAAN 78.99 78.64 80.91 75.56PEMBIAYAAN 83.46 83.38 82.77 79.45PENILAIAN 80.73 79.27 81.45 80.05Rerata (konversi ke %) 79.18 78.58 80.33 77.47
Outcome Jumlah satuan pendidikan yang dipetakan capaian SNP–nya dengan
instrument akreditasi sebagai berikut: SD 580 sekolah, SMP 166 sekolah, SMA 93
sekolah, SMK 133 sekolah.
Perbandingan outcome capaian SNP dari tahun 2013 sampai tahun 2016 telah terjadi
peningkatan di seluruh standar, jenjang SD naik dari 71 ke 79.18, jenjang SMP naik
dari 75 ke 78.58, jenjang SMA naik dari 78 ke 80.33, jenjang SMK naik dari 74 ke
77.47 Hal ini menggambarkan keberhasilan penjaminan mutu secara umum yang
dilakukan oleh LPMP, pemerintah daerah, dan pihak satuan pendidikan.
Perbaikan pemetaan perlu dilakukan dengan basis data yang memiliki validitas dan
realibilitas baik dari EDS maupun akreditasi sehingga bisa dibuat tren peningkatan
mutu tiap satuan pendidikan dan indek efektivitasnya.
3. Indeks kepuasan pengguna layanan penjaminan mutu pendidikan mencapai 85 %
sampai tahun 2019
Layanan kepuasan pelanggan dilakukan kepada sekolah berikut pendidik dan tenaga
kependidikan yang diberi layanan oleh LPMP Lampung.
Gambaran tingkat kepuasan pelanggan atas layanan LPMP Lampung dalam diklat
kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
43
Tabel 3.6 Tingkat kepuasan pelanggan
NO ASPEK PENILAIANSD SMP SMA SMK
RERATA %GS IK GS IK GS IK GS IK1 Fasilitas asrama / mess 3.26 4.01 3.24 4.11 3.21 4.04 3.17 4.08 3.64 73%2 Pelaksanaan Diklat 4.25 4.15 4.15 4.21 4.11 3.25 4.09 3.22 3.93 79%3 Lingkungan 3.28 4.05 3.25 3.18 3.22 3.11 3.15 3.09 3.29 66%4 Bahan Ajar 4.01 3.95 3.95 3.98 3.85 3.85 3.82 3.75 3.90 78%5 Kebutuhan Materi Diklat Dengan Peserta 2.58 3.75 2.52 2.53 2.42 2.51 2.38 3.41 2.76 55%6 Ruang Belajar 3.96 3.65 3.92 3.91 3.82 3.26 3.75 3.23 3.69 74%7 Media Belajar 4.11 4.04 4.03 4.01 4.01 3.75 3.96 3.65 3.95 79%8 Widyaiswara / Instruktur 4.06 4.02 4.02 4.02 3.92 3.45 3.87 3.38 3.84 77%9 Pengelola Kelas/ Panitia 4.09 4.05 4.05 4.03 3.97 3.28 3.92 3.18 3.82 76%10 Konsumsi 3.33 3.13 3.21 3.29 3.17 3.31 3.12 3.23 3.22 64%
Total 36.9 38.8 36.3 37.3 35.7 33.8 35.2 34.2 36.04
Rerata 3.96 3.88 3.63 3.72 3.57 3.38 3.52 3.42 3.64 73%
GS=GURU SASARAN , IK= INSTRUKTUR KABUPATEN
Tingkat kepuasan pelanggan tertinggi berasal dari Media Belajar dan Pelaksanaan
Diklat (79%), bahan ajar (78%), Instruktur (77%), panitia (76%), ruang belajar (74%),
asrama (73%), lingkungan (66%), konsumsi (64%), Kebutuhan Materi Diklat Dengan
Peserta (55%).
Secara umum capaian indeks kepuasan pelanggan belum mencapai harapan yaitu
85%. Hal ini memerlukan perhatian dari seluruh komponen LPMP untuk memperbaiki
kinerja secara total agar terjadi indeks kepuasan pelanggan. Rencana perbaikan
kinerja LPMP dibahas di subbab penanganan keluhan pelanggan.
4. Tercapainya hasil audit “Wajar Tanpa Pengecualian” sampai tahun 2019
Audit LPMP oleh BPK tidak dilakukan setiap tahun sehingga hasil audit WTP tidak
selalu diberikan oleh BPK. Di samping itu LPMP Lampung adalah eselon 3A sehingga
tidak wajib diaudit oleh BPK. Sedang hasil audit inspektorat jenderal kementerian
pendidikan, dilakukan setiap tahun hasilnya bukan sampai pada opini seperti opini
BPK. Gambaran capaian kinerja LPMP tahun 2015 lalu memperoleh skor 45.75. Hal
ini memerlukan kerja keras seluruh komponen LPMP untuk memperbaiki kinerja dan
membenahi system sehingga bisa diandalkan untuk mencapai hasil kinerja yang baik.
43
Sesuai rencana strategis LPMP Propinsi Lampung, memiliki beberapa Sub IKK
LPMP yaitu: 1).Sub IKK Presentase satuan pendidikan pada jenis, jenjang dan jalur
pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya, 2). Sub IKK persentase satuan
pendidikan pada jenis, jenjang dan jalur pendidikan yang telah disupervisi mutu
pendidikannya, 3). Sub IKK Satuan pendidikan pada jenis, jenjang, dan jalur
pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 standar, 4). Sub IKK persentase
satuan pendidikan pendidikan menengah yang telah difasilitasi berdasarkan 8
standar, dan 5). Sub IKK Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang difasilitasi
pengembangan profesi, kompetensi, dan kualifikasinya.
Capaian Sub IKK LPMP Propinsi Lampung dideskripsikan sebagai berikut:
1. Sub IKK Presentase satuan pendidikan pada jenis, jenjang dan jalur pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya
Pemetaan mutu pendidikan pada jenis, jenjang dan jalur pendidikan merupakan
amanat Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.Dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan merujuk pada
Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
Secara teknis operasional pelaksanaan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan
Pedoman Teknis Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang disusun tahun 2013. Indikator
kinerja kunci pemetaan mutu pendidikan untuk LPMP Propinsi Lampung
ditetapkan sebesar 6471 satuan pendidikan atau 97% dari jumlah satuan
pendidikan yang ada di propinsi Lampung yaitu ekitar 6.582. Sedangkan Output
hasil pengolahan data akreditasi tahun 2016 mencapai 972 atau 15% satuan
pendidikan dari sejumlah 6471 satuan pendidikan. Outcome capaian mutu terlihat
dari tabel berikut:
Tabel 3.7 Outcome Kenaikan capaian SNP berdasar data EDS 2013 dan Akreditasi 2016
Outcome kenaikan capaian SNP 6% di seluruh jenjang pada tahun 2016 dengan
membandingkan capaian EDS tahun 2013 dengan capaian akreditasi tahun 2016.
Basis data SD SMP SMA SMKEDS 2013 71 75 78 74Akreditasi 2016 79.18 78.58 80.33 77.47Kenaikan 8.18 3.58 2.33 3.47Persentase kenaikan 12% 5% 3% 5%Rerata kenaikan 6%
43
Dengan formula ini, persentase kenaikan mutu jenjang SD sebesar 12%, SMP
5%, SMA 3%, dan SMK 5%.
2. Sub IKK persentase satuan pendidikan pada jenis, jenjang dan jalur pendidikan yang telah disupervisi mutu pendidikannya
Tabel 3.8. Daftar satuan pendidikan yang telah disupervisi mutu pendidikannya di Propinsi Lampung TAHUN 2014-2016 melalui kegiatan Sekolah Berbasis SNP
KAB./KOTA 2014 2015 2016Bandar Lampung 4 SBSNP 4 SBSNPLampung SelatanLampung Tengah 4 SBSNP 4 SBSNPLampung TimurLampung UtaraMetro 4 SBSNP 4 SBSNPPesawaranPringsewu 4 SBSNP 4 SBSNP 9 SBSNPTanggamusTulang BawangTulang Bawang BaratWay KananLampung BaratTOTAL SEKOLAH 16 16 9
3. Sub IKK Satuan pendidikan pada jenis, jenjang dan jalur pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 standar
Satuan pendidikan difasilitasi melalui penerapan kurikulum 2013 sebagai berikut;
Tabel 3.9 Output Satuan pendidikan difasilitasi melalui penerapan kurikulum 2013
Dengan demikian, Output satuan pendidikan yang disupervisi dan difasilitasi sebesar 25% dari jumlah sekolah di Provinsi Lampung.
Outcome satuan pendidikan yang disupervisi dan difasilitasi terlihat dari kompetensi yang dicapai oleh pendidik dalam diklat kurikulum 2013 yang tergambar dari hasil pretes dan postes sebagai berikut;
Tabel 3.10 Kenaikan Outcome standar pendidik dari satuan pendidikan yang disupervisi dan difasilitasi
JENJANG PRE TES POS TEST KENAIKAN %SD IK 1.53 1.96 0.43 30%SD GS 1.40 1.96 0.56 40%
Jenjang SD SMP SMA SMK Total2015 149 154 42 20 3652016 771 320 82 61 1.234total 920 474 124 81 1.599
43
SMP IK 1.50 1.84 0.34 23%SMP GS 1.49 1.82 0.34 23%SMA IK 1.47 1.90 0.43 30%SMA GS 1.49 1.91 0.43 29%SMK IK 10.99 15.98 4.98 46%SMK GS 9.82 14.91 5.08 53%RERATA 3.71 5.29 1.57 34%
Outcome satuan pendidikan yang disupervisi dan difasilitasi terjadi kenaikan kompetensi standar
pendidik mencapai 34%. Indeks efektivitas kenaikan kompetensi jenjang SD 40% (GS) 30%(IK) , SMP
23% (GS) 23% (IK), SMA 29% (GS) 30% (IK), dan SMK 53% (GS) 46% (IK). Dengan demikian,secara
umum terjadi kenaikan indeks efektivitas di seluruh jenjang.
TABEL 3.10.1 OUTCOME STANDAR PENDIDIK PRE DAN POST TEST IK DAN GS SD TAHUN 2016
Jenis kelas Total peserta
Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
IKKelas 1 1.63 1.91 0.29 17.50%Kelas 4 1.64 1.76 0.12 7.58%PAI 1.56 2.24 0.67 43.10%Kepala Sekolah 1.26 1.90 0.64 50.92%
Pengawas 1.55 1.99 0.45 28.92%Rerata kenaikan 29.60%
Guru sasaranKelas 1 1.49 1.93 0.44 29.47%Kelas 4 1.39 1.93 0.53 38.19%nnbPAI 1.38 2.02 0.64 46.02%PJOK 1.34 1.97 0.63 46.77%Rerata kenaikan 40.11%
TABEL 3.10.2 OUTCOME STANDAR PENDIDIK PRE DAN POST TEST IK DAN GS SMP TAHUN 2016
Jenis kelas Total peserta
Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
SMP INSTRUKTUR KABUPATEN
Bahasa Inggris 41 1.49 1.89 0.40 26.67%
Bahasa Indonesia 43 1.41 1.74 0.33 23.48%
IPA 39 1.37 1.77 0.40 29.09%
IPS 40 1.37 1.78 0.41 30.14%
Prakarya 37 1.54 1.82 0.28 18.11%
43
Jenis kelas Total peserta
Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
Matematika 35 1.62 2.36 0.74 45.38%
PAI 42 1.55 1.78 0.23 14.81%
PJOK 40 1.60 1.81 0.21 13.36%
PKN 42 1.65 1.78 0.13 7.75%
Seni Budaya 35 1.59 1.75 0.17 10.49%
Pendidikan Agama Lainnya 38 1.33 1.75 0.43 32.24
%Rerata kenaikan 22.82
%SMP GURU SASARAN
Bahasa Inggris 33 1.62 1.84 0.22 13.29%
Bahasa Indonesia 28 1.26 1.75 0.49 38.70%
IPA 34 1.53 1.85 0.32 20.99%
IPS 31 1.55 1.73 0.18 11.58%
Prakarya 24 1.55 1.78 0.24 15.29%
Matematika 36 1.42 1.76 0.34 24.16%
PAI 31 1.38 1.72 0.34 24.54%
PJOK 25 1.52 1.78 0.27 17.58%
PKN 29 1.36 1.65 0.30 21.94%
Seni Budaya 23 1.42 1.83 0.42 29.48%
Pendidikan Agama Lainnya 30 1.74 2.36 0.62 35.80
%Rerata kenaikan 23.03
%
TABEL 3.10.3 OUTCOME STANDAR PENDIDIK PRE DAN POST TEST IK DAN GS SMA TAHUN 2016
Jenis kelas (IK) Total peserta
Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
Agama Lainnya 1.47 2.01 0.54 36.92%Antropologi 1.37 1.92 0.54 39.47%BAHASA ASING LAINNYA 1.36 1.92 0.56 41.08%BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 1.32 1.96 0.64 48.23%
43
Jenis kelas (IK) Total peserta
Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
Bahasa dan Sastra Inggris 1.39 1.99 0.60 42.93%Biologi 1.51 1.84 0.33 21.93%EKONOMI 1.36 1.76 0.40 29.30%Fisika 1.36 1.88 0.52 38.46%GEOGRAFI 1.63 1.91 0.28 17.11%Kimia 1.55 1.90 0.35 22.67%KS DAN WAKA 1.51 1.75 0.24 16.09%Matematika 1.61 2.23 0.62 38.21%PAI 1.60 1.89 0.29 18.09%PJOK 1.62 1.92 0.30 18.76%PKN 1.63 1.89 0.26 15.84%Prakarya dan Kewirausahaan 1.55 1.83 0.28 17.71%SEJARAH INDONESIA 1.25 1.72 0.47 37.41%seni Budaya 1.54 1.85 0.32 20.60%SOSIOLOGI 1.31 1.85 0.55 41.92%
Rerata kenaikan 0.43 30%
Tabel 3.10.3.1 GURU SASARAN
Jenis kelas Total peserta
Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
Agama Lainnya 25 1.49 2.02 0.53 35.75%Antropologi 34 1.39 1.93 0.53 38.19%BAHASA ASING LAINNYA 30 1.38 1.93 0.55 39.76%BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 38 1.34 1.97 0.63 46.77%
Bahasa dan Sastra Inggris 43 1.41 2.00 0.59 41.61%Biologi 46 1.53 1.85 0.32 20.99%EKONOMI 47 1.38 1.77 0.39 28.15%Fisika 39 1.38 1.89 0.51 37.17%GEOGRAFI 49 1.65 1.92 0.27 16.30%Kimia 43 1.57 1.91 0.34 21.75%KS DAN WAKA 42 1.52 1.76 0.24 15.99%Matematika 39 1.62 2.24 0.62 37.97%PAI 48 1.61 1.90 0.29 17.98%PJOK 38 1.63 1.95 0.32 19.87%PKN 45 1.64 1.92 0.28 16.96%Prakarya dan Kewirausahaan 40 1.56 1.86 0.30 18.88%SEJARAH INDONESIA 39 1.26 1.75 0.49 38.70%seni Budaya 44 1.55 1.88 0.34 21.76%SOSIOLOGI 37 1.32 1.88 0.57 43.12%Rerata kenaikan 1.49 1.91 0.43 29%
TABEL3.10.4 OUTCOME STANDAR PENDIDIK PRE DAN POST TEST IK DAN GS SMK TAHUN 2016
43
Jenis kelas Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
Bahasa Indonesia 10.9 14.2 3.30 30.28%PAI 11.4 12.8 1.40 12.28%PPkn 10.2 16.9 6.70 65.69%Sejarah 10.8 17.3 6.50 60.19%Kwu 12 18.5 6.50 54.17%Pjok 10.2 12.4 2.20 21.57%B. Inggris 11.8 17.7 5.90 50.00%Matematika 12.6 18.6 6.00 47.62%PAI 11.6 13.2 1.60 13.79%Seni Budaya 10.1 17.6 7.50 74.26%C.1 11.3 16.3 5.00 44.25%C.2 10.2 16.5 6.30 61.76%C.3 9.8 15.7 5.90 60.20%
Rerata kenaikan 10.99 15.98 4.98 45.85%
Tabel 3.10.4.1 Guru sasaran
Jenis kelas Rerata Pretest
Rerata Postest kenaikan %
Bahasa Indonesia 8.6 16 7.40 86.05%PAI 8.4 13.2 4.80 57.14%PPkn 8.8 16.3 7.50 85.23%Sejarah 9.1 15.8 6.70 73.63%Kwu 10.2 16.2 6.00 58.82%pjok 10.5 13.8 3.30 31.43%B. Inggris 9.2 17.1 7.90 85.87%Matematika 10.5 16.7 6.20 59.05%PAI 10.9 12.2 1.30 11.93%Seni Budaya 10.7 13.8 3.10 28.97%C.1 9.8 10.8 1.00 10.20%C.2 9.2 14.2 5.00 54.35%C.3 11.8 17.7 5.90 50.00%Rerata kenaikan 9.82 14.91 5.08 53.28%
Outcome pencapaian SNP bisa diukur melalui dua standar yaitu Standar Proses dan Standar Penilaian. Kuantitas capaian kedua standar terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.11 Kuantitas capaian Standar Proses dan Standar Penilaian
Jenjang Jumlah RPPPenyusunan Instrumen Penilaian
Analisis Buku Guru Siswa
Telaah Silabus/KI/KD %
SD 115 115 115 115 115 100SMP 320 320 320 320 320 100
43
SMA 22 22 22 22 22 100SMK 61 61 61 61 61 100
Secara jumlah, seluruh satuan pendidikan yang disupervisi dan difasilitasi telah memiliki perangkat untuk memenuhi standar proses dan standar penilaian.
Kualitas capaian standar proses terlihat berikut;
Tabel 3.12 Kualitas capaian standar proses
Jenjang Jumlah Bahan Ajar
Metode Pembelajaran Inti Instrumen
Penilaian Rata2 %
SD 115 115 104 115 103 107.33 93.33SMP 320 320 312 320 316 316 98.75SMA 22 22 18 22 16 18.667 84.85SMK 61 61 57 61 54 57.333 93.99
Namun demikian, masih banyak sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 belum memiliki buku yang
lengkap untuk semua siswanya. Hal ini disebabkan antara lain sekolah yang sudah membeli buku
secara online, namun buku tersebut tidak dikirimkan oleh penerbit. Penyebab lainnya sekolah tidak
memiliki dana yang cukup untuk menggandakan sendiri buku sehingga masih banyak siswa tidak
mengetahui buku siswa. Hal ini menyebabkan penerapan k13 belum efektif. Oleh sebab itu perlu
perhatian semua pihak agar sekolah bisa memenuhi buku untuk semua siswanya.
Outcome Kualitas capaian standar penilaian terlihat sebagaimana dalam tabel berikut;
Table 3.13 Kualitas capaian standar penilaian
Jenjang Jumlah Analisi KI/KD
Kisi-Kisi Soal
Analisis Butir
Rata-rata %
SD 115 56 45 67 56 48.70SMP 320 78 54 34 55.3 17.29SMA 22 12 9 6 9 40.91SMK 61 54 34 23 37 60.66
Hal yang masih perlu perhatian adalah kemampuan guru menyusun kisi-kisi soal dan intrumen soal
yang masih lemah. Demikian juga penerapan penilaian keterampilan dengan menggunakan teknik
penilaian keterampilan seperti portofolio, unjuk kerja, praktek, proyek maupun produk belum maksimal
dilaksanakan guru. Bahkan sampai satu semester ada banyak sekolah yang belum bisa menerapkan
43
penilaian keterampilan dan cara membelajarkannya. Hal ini perlu dilakukan perbaikan pada penerapan
kurikulum tahun berikutnya.
Pencapaian indicator supervise dan fasilitasi ke satuan pendidikan dicapai dengan dukungan kegiatan
bantuan pemerintah ke satuan pendidikan yang menerapkan K13.
4. Sub IKK Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang difasilitasi pengembangan profesi, kompetensi, dan kualifikasinya
Tabel 3.14. Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah difasilitasi peningkatan kompetensi dan profesionalisenya melalui implementasi Kurikulum 2013 tahun anggaran 2013-2016
MAPELTOTAL GURU2013 2014 2015 2016
SD 27,740 1090 3863SMP 13,795 1413 1826SMA 3,771 1888SMK 1,904 1162Grand Total 4.486 47,594 2503 8659
Proses sertifikasi tahun 2016 dilakukan oleh LPMP Lampung dalam rangka membantu Ditjen GTK. Proses pemberkasan calon peserta sertifikasi dilalkukan oleh LPMP Lampung sampai dinyatakan layak ikut sertifikasi dengan siap diterbitkan form A1.
C. Analisis Capaian Kinerja LPMP Lampung tahun 2016
Capaian kinerja LPMP Lampung tahun 2016 atas indikator kinerja yang terdapat dalam
Renstra Kemdikbud dan Renstra Ditjen Dikdasmen yang diturunkan ke indicator kinerja
LPMP Lampung dapat digambarkan antara lain;
(1) Indikator satuan pendidikan yang dipetakan mutunya berdasar 8 SNP dicapai melalui
data EDS sampai tahun 2013 yang sudah mencakup 97% satuan pendidikan. Pemetaan
mutu pada tahun 2016 dilakukan dengan memanfaatkan data hasil akreditasi mencapai
output 972 (15%) satuan pendidikan dengan rincian SD yang dipetakan sejumlah 580
sekolah (10.2%), SMP yang dipetakan sejumlah 166 sekolah (9.1%), SMA yang dipetakan
sejumlah 93 sekolah (14.7%), dan SMK yang dipetakan sejumlah 133 sekolah (48.9%). Outcome
pemetaan ini adalah persentase kenaikan mutu jenjang SD sebesar 12%, SMP 5%,
SMA 3%, dan SMK 5%. Atas capaian pemetaan mutu ini, LPMP perlu melakukan
perbaikan system dan manajemen sehingga bisa menjaga reliabilitas dan validitas hasil
43
pemetaan setiap tahun. Kerja sama dengan Badan Akreditasi perlu ditingkatkan untuk
bisa menindaklanjuti hasil akreditasi dengan perbaikan berkelanjutan sehingga pada
akreditasi berikutnya, satuan pendidikan bisa meningkatkan kualitasnya. Kepastian
dukungan pendanaan atas kegiatan pemetaan pergi dipertahankan sehingga tidak terjadi
pemetaan tanpa dukungan anggaran dari kegiatan DIPA LPMP. Pemetaan dengan hasil
akreditasi belum mencapai 100% satuan pendidikan karena masih banyak sekolah yang
belum diakreditasi atau masa berlaku akreditasinya habis sehingga perlu reakreditasi.
(2) Indikator indeks efektivitas satuan pendidikan dilakukan dengan perbandingan
pemetaan dari EDS tahun 2013 dengan akreditasi tahun 2016 memperlihatkan kenaikan
pada setiap standar yang diukur pada 6 standar. Antara tahun 2013 dan tahun 2016,
secara umum, Persentase kenaikan mutu yang menjadi indeks efektivitas jenjang SD
sebesar 12%, SMP 5%, SMA 3%, dan SMK 5%.
(3) Layanan supervise dan fasilitasi ke satuan pendidikan dilakukan melalui kegiatan
Sekolah Berbasis SNP dan penerapan kurikulum 2013 ke satuan pendidikan. Output total
satuan pendidikan yang mendapat supervise dan fasilitasi adalah 1599 (24,71%) dari
total satuan pendidikan dengan rincian SD 920 (16,2%) satuan pendidikan, SMP 474
(25,97%), SMA (19,65%), SMK (29,78%). Sedangkan layanan Sekolah Berbasis SNP
baru perintisan di Kabupaten Pringsewu sejumlah 9 satuan pendidikan pada tahun 2016
dan pada tahun 2015 sejumlah 16 satuan pendidikan di Kota Bandarlampung, Kota
Metro, Kab. Pringsewu, dan Kab. Lampung Tengah masing-masing 4 satuan pendidikan.
Outcome supervise dan fasilitasi ke satuan pendidikan terlihat dari kenaikan kompetensi
pendidik dari pre tes dan pos test sebagai berikut SD kenaikan 35%, SMP kenaikan
23%, SMA kenaikan 30%, dan SMK kenaikan 50%.
43
1. Setiap Kepala Seksi/Subbag memastikan keterlibatan unit kerja lain dengan membatasi proporsi penggunaan SDM internal unit leading sector dibatasi maksimal 60% (dengan catatan :memprioritaskan kesesuaian kompetensi yang dibutuhkan, sekurang-kurangnya ada 2 SDM yang bertugas di kantor untuk semua unit kerja ) dengan memberikan bukti verifikasi setiap surat keputusan pelaksana kegiatan sebelum divalidasi oleh Kepala LPMP Lampung.
43
2. Penanggungjawab kegiatan hanya menetapkan kriteria kompetensi yang diperlukan untuk setiap kegiatan dan disosialisasikan kepada seluruh pegawai LPMP, usulan personal diserahkan sepenuhnya kepada pimpinan dengan mempertimbangkan frekuensi keterlibatan setiap individu.
3. Setiap unit kerja akan menyampaikan hasil perencanaan setiap kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya sebelum pelaksanaan kegiatan kepada tim pengembang lembaga.
4. Memperkuat peran SPI untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan berjalan sesuai komitmen yang disepakati.
5. Merumuskan output total lembaga dengan besaran :1. Pemetaan Mutu Ketercapaian SNP di Satuan Pendidikan2. Fasilitasi dan Supervisi Satuan Pendidikan untuk memenuhi SNP
6. Melaksanakan rapat umum minimal 2 kali dalam satu tahun.
7. Memberikan definisi operasional kegiatan berbasis output sebagai berikut :Fasilitasi : Seluruh kegiatan yang menggunakan pendekatan coaching (seluruh
aktifitas untuk melatih hingga terampil) kepada PTK yang mewakili satuan pendidikan sasaran.
Supervisi : Seluruh kegiatan yang menggunakan pendekatan mentoring (seluruh aktifitas untuk membimbing menjadi lebih baik) ke satuan pendidikan.
43
BAB IV PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari LAKIP LPMP Lampung tahun 2016 semester I, dapat
disimpulkan bahwa secara umum sasaran Strategik yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kinerja tahun 2016 dapat dicapai dan memberi kontribusi terhadap capaian kinerja dan
sasaran Renstra 2015-2019. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya sasaran Strategik dari sasaran Strategik yang ditetapkan. Capaian ini didanai dari DIPA LPMP. Dengan
demikian, core Business LPMP Lampung dapat diwujudkan. Hal ini sekaligus menunjukkan
adanya kontribusi LPMP secara keseluruhan untuk melaksanakan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah yang akuntabel, transparan, dan independen sebagaimana
yang diamanatkan dalam TUPOKSI LPMP Lampung.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut di atas, baik yang berhasil maupun
yang masih belum berhasil, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami
untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil
analisis kami atas capaian kinerja 2016 kami merumuskan beberapa langkah penting
sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan
pertimbangan untuk merumuskan Rencana Kinerja Tahun 2016, yaitu sebagai berikut:
1. Tetap konsisten untuk melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang berada dalam
lingkungan organisasi LPMP, instansi pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya
dalam merumuskan kebijakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah.
2. Mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber-sumber daya dan dana
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran Strategik yang ditetapkan.
3. Lebih memperhatikan aspek-aspek keseimbangan sesuai pola peta statejik yang
menggunakan metodologi Balanced Scorecard dalam implementasi Renja 2016,
sehingga terdapat keseimbangan yang wajar atas pencapaian dari masing-masing tujuan
Strategik.
4. Secara khusus, berkaitan dengan perumusan Renja 2016 sebagai bentuk penegasan
dari Renstra 2015-2019, perlu dilakukan penelitian yang mendalam atas kuantitas target
dari indikator kinerja sasaran-sasaran Strategik yang ditetapkan sehingga dapat
menghindarkan adanya capaian kinerja yang sangat ekstrim di masa-masa mendatang.
Sebagai kata akhir, kami Pimpinan beserta segenap aparat LPMP mengharapkan
agar LAKIP tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para
stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna 43
peningkatan kinerja, serta dapat dijadikan salah satu acuan oleh instansi pemerintah lainnya
dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja. Secara spesifik, bagi LPMP, LAKIP ini adalah salah
satu bahan acuan penting dalam penyusunan dan implementasi:
1. Rencana Kerja (Operational Plan);
2. Rencana Kinerja (Performance Plan);
3. Rencana Anggaran (Financial Plan);
4. Rencana Strategik (Strategic Plan) pada masa-masa mendatang.
43