Click here to load reader
Upload
septifauzie
View
11
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pendahuluan tomat ranti caberawit IL-1
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tawas (Al2(SO4)3) merupakan bahan berbahaya bagi tubuh.1 Penggunaan
larutan tawas dengan konsentrasi 0,75 – 2% pada tikus dapat menyebabkan
penggumpalan sel darah merah2. Tikus yang dipapar tawas konsentrasi 2%, 4%,
6%, 8% selama 2, 4, 6 dan 8 minggu menunjukkan kerusakan jaringan pada organ
hati dan ginjal3. Diet makanan mengandung tawas meyebabkan ion Al akan
dimetabolisme tubuh dan menghasilkan bahan oksidan yang dapat menimbulkan
keradangan4.
Efek membahayakan tawas berhubungan dengan metabolisme tawas dan
keradangan4. Ion Al yang terdapat pada senyawa hasil reaksi antara tawas dengan
air akan diabsorbsi di usus, selanjutnya masuk ke pembuluh darah serta
terdistribusi ke seluruh organ, salah satunya di hepar untuk proses detoksifikasi5.
Proses detoksifikasi ion Al melalui pengikatan Al oleh metallothionein di
sitoplasma. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara ion logam dan
metallothionein maka jumlah logam bebas tidak stabil dan meningkat. Hal ini
menyebabkan terjadinya proses donor elektron sehingga meningkatkan
pembentukan radikal bebas baru6. Radikal bebas yang terbentuk ini akan
mengaktivasi proses peroksidasi lipid7, sehingga memicu terjadinya stres oksidatif
dan menyebabkan nekrosis sel yang akan mengaktivasi sel limfosit T dan B,
2
makrofag, NK sel, sel kupffer, sel mast, sel endotel,neutrofil, miosit jantung,
fibroblast untuk memproduksi sitokin-sitokin proinflamasi seperti IL-1β, TNF-α
dan IFN-γ8.
IL-1β (Interleukin-1β) berperan pada keadaan fisiologis dan patologis.
Secara fisiologis IL-1β berfungsi sebagai faktor pertumbuhan untuk hematopoietic
stem cells, mengawali aktivasi kaskade autokrin parakrin dan adhesi PMN9. Pada
kondisi infeksi, trauma, dan stres oksidatif IL-1β akan diproduksi oleh makrofag
sehingga konsentrasi IL-1β lebih tinggi dari normal8. Dalam kadar tinggi IL-Iβ
menimbulkan efek endokrin dan terdapat dalam sirkulasi darah perifer, sehingga
dapat menyebabkan pembentukan fase akut10.
Herbal mengandung bahan anti inflamasi dan antioksidan. Buah tomat ranti
(Lycopersicum pimpinellifolium Mill.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens)
memiliki potensi tersebut11. Tomat ranti mengandung likopen yang 40 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis tomat lain. Likopen dapat mengakibatkan
perlambatan laju autooksidasi, sehingga dapat menurunkan stres oksidatif12. Cabai
rawit mengandung senyawa vitamn C yang dapat menghambat pembentukan
radikal superoksid, radikal hidroksil dan radikal peroksid13. Flavonoid pada cabai
rawit berperan menghambat asam arakidonat, pembentukan prostaglandin dan
pelepasan histamin12.
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengetahui efek kombinasi tomat
ranti dan cabai rawit terhadap kadar IL-1β serum tikus yag diinduksi tawas.
3
1.2 Rumusan masalah
Apakah efek kombinasi tomat ranti (Lycopersicum pimpinellifolium Mill.)
dan cabai rawit (Capsicum frutescens) mampu menurunkan kadar IL-1β serum
tikus yang diinduksi tawas?
1.3 Tujuan
Membuktikan pengaruh jus tomat ranti (Lycopersicum pimpinellifolium
Mill.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens) terhadap kadar Interleukin-1β (IL-
1β) serum tikus yang diberi tawas.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Keilmuan
Menambah pengetahuan tentang pengaruh kombinasi tomat ranti
(Lycopersicum pimpinellifolium Mill.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens)
kadar IL-1β serum tikus yang di beri tawas.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menjadi salah satu dasar ilmiah dan dasar untuk riset tentang buah Tomat
ranti dan buah Cabai Rawit sebagai antioksidan yang dipicu oleh tawas.