BAB 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB 2

Citation preview

BAB 2. DASAR TEORI

Difraksi adalah penyebaran arah gelombang karena melewati celah sempit dimana intensitas cahay dari difraksi akan semakin berkurang disetiap titiknya. Terdapat beberapa macam difraksi yaiyu diantaranya difraksi fraunhofer dan difraksi fresnel. Difraksi fraunhofer terjadi apabila jarak tabir penangkap pola interferens jauh lebih panjang dari pada ukuran celah, maka sinar-sinar pembentuk pola interferens itu boleh dipandang sejajar sehingga analisisnya lebih sederhana. Difraksi fresnel terjadi apabila jarak tabir dari celah tidak jauh lebih panjang dibanding ukuran celah sinar-sinar pembentuk pola iterferens itu tidak layak dipandang sejajar sehingga analisisnyapun tidak sesederhana pada difraksi fraunhofer.( Peter Soedojo:2000,100 )Laser adalah sebuah berkas cahaya yang bersifat koheren dan monokromatik yang diperoleh dari adanya emisi radiasi yang terstimulasi. Laser Helium-Neon adalah salah satu contoh laser empat tingkat. Suatu campuran gas Helium dan Neon diisikan ke dalam suatu tabung sempit. Pengaliran arus elektrik tertentu dalam campuran gas ini akan memompa Helium dari keadaan dasarnya ke keadaan eksitasi pada enenrgi sekitar 20.6Ev. Laser bukanlah alat yang efisien. Laser Helium-Neon yang digunakan bagi percobaan laboratorium atau peragaan, memiliki keluaran cahaya sekitar beberapa miliwatt. Sifat koheren ,kesearahan berkas laserdan rapat energinya yang membuat laser sebagai alat yang bermanfaat.(Kenneth Krane:1982,337 )Dalam prose pemancaran berimbas atom berada pada keadaan tereksitasi. Sebuah foton yang jatuh pada pada atom tersebut dengan energi yang sama akan mengimbasinya memancarkan sebuah foton dengan bertransisi ke keadaan yang lebih rendah atau dasar.(Arthur Beizer:1986,64)Transisi akan terlaksana lebih cepat setelah terimbasi oleh foton yang melewatinya. Atom + fotonatom + 2 foton, hasil terpenting dari eksitasi ini adalah bahwa kedua foton yang terpancarkan bergerak dalam arah yang sama dan energi yang sama pula. Akibatnya gelombang elektromagnet yang bersngkutan benar-benar sefase ( koheren ). Apabila sekumpulan atom yang semua beradapada keadaan tereksitasimaka sebuah foton yang melewati atom pertama, menyababkan terjadi pemancaran berimbas yang menghasilkan dua buah foton. Masing-masing foton ini kemudian menyebabkan pemancaran terimbas, yang menghasilkan total empat buah foton. Proses ini terus berlangsung dengan penggandaan jumlah foton pada tiap tahap hingga tercipta berkas foton yang kuat, yang semuanya koheren dan bergerak dalam arah yang sama.

1. REFERENSI Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

nonama

1Jendol

2"WLDF"

3Rosyid

4TNF

5Yuni R.F

6Zahroh

7Kikik A

8Farida

9Yohana

10Lovita L.S

11Devi M.D

12TSDNIZ

13Salsabila P

14DENTI T

15Aisyah A

16Rizky A.K

17Firman S.A.B

18FIRTANELIA

19SSR

20D.I.P

21VIA AD

22Aciz

23Hafidzah

24Yulis Eka

25Cha

26Bang_yoo

27W

28Zuzu

29N.R.N.V.U

30Iskandar

31Ajay

32Mustika

33Rama

34Iqbal B

35L.Q

36Ita_HR

37G.K.Wardana

38Setol

39Fenida R.P

40Isminingsih

41Dyah R.D.A

42Dini Intan

43Adipur

44Elsa F

45Jung

46KE

47Lana R.A

48Maftuhin

49A.W.D

50Vina Amalia

51F.Zahra

52Yunita

53Leo Ardhi

54risrism

55N. Nilam S

56Rofiqoh N

57AmaliyahZo

58Dien F.Q

59A.K.R