41
6 BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) Secara garis besar. Sejarah perkembangan PT. Pos Indonesia (Persero) dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Seiring dengan perkembangan kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat-menyurat selama era kolonial Belanda, maka Jendral G. W. Baron mendirikan Kantor Pos yang pertama di Batavia, pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan Kantor Pos semakin penting dan berkembang setelah adanya penemuan teknologi telegram dan telepon (PTT). Jawatan PTT berdasarkan Staatbland no 359 tahun 1816 Dengan di keluarkannya Undang-Undang Perusahaan Negara Hindia- Belanda (Indiche bedrijevenwet = IBW), sejak tahun 107 jawatan PTT (Post Telegraf and Telepoon Dienst) dikelola oleh Departemen Perusahaan- Perusahaan Pemerintah (Department Van Fouverments Bedfriaveri). Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia. Jawatan PTT dibagi menurut Struktur Organisasi Pemerintah Militer Jepang. Sehingga ada jawatan Sumatera, Jawatan Jawa dan Jawatan Sulawesi. Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 serta dilakukan pengambilalihan Kantor Pos PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintah Militer Jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur sekelompok anggota AMPTT dan tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Hari Bakti dan yang kemudian menjadi Hari Bakti Postel. Perubahan status jawatan PTT terjadi lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 240 tahun 1961 dan diundangkan pada tanggal 27 Desember1969 serta ditetapkan melalui SK Menteri Perhubungan tanggal 27 Agustus 1964 No. UM/II/7. agar diperoleh kebebasan bergerak yang lebih luas dalam mengembangkan usaha, PN Pos dan Giro da PN Telekomunikasi berdasarkan PP No.29 tahun 1965 PP o.30 tahun 1965. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 9 tahun 1959, status usaha Perusahaan Negara dikelompokkan menjadi 3 status, yaitu : Perusahaan

BAB 2 asli LAPORAN KERJA PRAKTEK

  • Upload
    gustu

  • View
    72

  • Download
    14

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 2 kerja praktek di kantor pos indonesia

Citation preview

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1 Sejarah Berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero)

    Secara garis besar. Sejarah perkembangan PT. Pos Indonesia (Persero)

    dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Seiring dengan perkembangan

    kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat-menyurat selama era

    kolonial Belanda, maka Jendral G. W. Baron mendirikan Kantor Pos yang

    pertama di Batavia, pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan Kantor Pos

    semakin penting dan berkembang setelah adanya penemuan teknologi

    telegram dan telepon (PTT). Jawatan PTT berdasarkan Staatbland no 359

    tahun 1816

    Dengan di keluarkannya Undang-Undang Perusahaan Negara Hindia-

    Belanda (Indiche bedrijevenwet = IBW), sejak tahun 107 jawatan PTT (Post

    Telegraf and Telepoon Dienst) dikelola oleh Departemen Perusahaan-

    Perusahaan Pemerintah (Department Van Fouverments Bedfriaveri).

    Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda

    di Indonesia. Jawatan PTT dibagi menurut Struktur Organisasi Pemerintah

    Militer Jepang. Sehingga ada jawatan Sumatera, Jawatan Jawa dan

    Jawatan Sulawesi.

    Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27

    September 1945 serta dilakukan pengambilalihan Kantor Pos PTT di

    Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintah Militer

    Jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur sekelompok anggota AMPTT dan

    tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik

    Hari Bakti dan yang kemudian menjadi Hari Bakti Postel.

    Perubahan status jawatan PTT terjadi lagi menjadi Perusahaan Negara

    Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan Peraturan Pemerintah

    (PP) No. 240 tahun 1961 dan diundangkan pada tanggal 27

    Desember1969 serta ditetapkan melalui SK Menteri Perhubungan tanggal

    27 Agustus 1964 No. UM/II/7. agar diperoleh kebebasan bergerak yang

    lebih luas dalam mengembangkan usaha, PN Pos dan Giro da PN

    Telekomunikasi berdasarkan PP No.29 tahun 1965 PP o.30 tahun 1965.

    Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 9 tahun 1959, status usaha

    Perusahaan Negara dikelompokkan menjadi 3 status, yaitu : Perusahaan

  • 7

    Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Persero

    (Persero). Status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perum Pos dan Giro

    berdasarkan PP No.9 tahun 1978. sehubungan dengan terjadinya

    perubahan-perubahan dalam iklim usaha, status sebagai Perum

    disempurnakan khususnya menyangkut tata cara pembinaan dan

    pengawasan berdasarkan PP No. 24 tahun 1984.

    Menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang semakin marak dan penuh

    persaingan diperlukan penyesuaian status yang fleksibel dan dinamis agar

    mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Perubahan status

    Perum Pos dan Giro menjadi PT. POS INDONESIA (Persero) dilaksanakan

    berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 pada tanggal 20 Juni 1995.

    2.1.1 Struktur Organisasi Kantor Pos Denpasar 80000

  • 8

    2.1.2 STRUKTUR ORGANISASI UNIT DENPASAR 80400

  • 9

    2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI KPC

  • 10

    NOMOR : KD. 50/DIRUT/0714

    LAMPIRAN : 1 (Satu) Berkas

    TENTANG

    ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANAAN TEKNIS

    PT POS INDONESIA (PERSERO)

    DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

    Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan daya saing Perusahaan

    perlu dilakukan perubahan strategis dalam pengelolaan

    bisnis pos agar mampu bersaing guna mencapai kinerja

    Perusahaan yang telah di tetapkan;

    b. bahwa untuk melakukan perubahan strategis

    sebagaimana dimaksud pada butir a. di atas, diperlukan

    penyesuaian-penyesuaian organisasi dan tata kerja

    yang lebih efektif dan efisien dalam rangka

    meningkatkan daya saing perusahaan di level Unit

    Pelaksanaan Teknis;

    c. bahwa penyesuaian organisasi di level Unit

    Pelaksanaan Teknis sebagaimana dimaksud pada butir

    b, perlu ditetapkan dan diatur dengan keputusan direksi.

    Mengingat : 1. Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang

    tercantum dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H Nomor 117

    tanggal 20 Juni 1995 yang telah beberapa kali diubah

    terakhir dengan Akta Notaris Nomor: 1 tanggal 13

    Februari 2013 yang dibuat dan disampaikan oleh

    Aryanti Artisari,S.H,M.Kn Notaris di Jakarta;

    2. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor:

    KD. 48/DIRUT/0714 tanggal 08 Juli 2014 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero);

    3. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor:

    KD. 49/DIRUT/0714 tanggal 08 Juli 2014 tentang

  • 11

    Organisasi dan Tata Kerja Regional PT Pos Indonesia

    (Persero);

    Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Komisaris dan Dewan Direksi PT Pos

    Indonesia (Persero) tanggal 26 Juni 2014.

    2. Surat Dewan Komisaris tanggal 07 Juli 2014 Nomor

    296/Dekom/0714 perihal Persetujuan Dewan Komisaris

    atas Penyesuaian Struktur Organisasi PT Pos

    Indonesia (Persero) Tahap I.

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PT POS INDONESIA

    (PERSERO) TENTANG ORGANISASI DAN TATA

    KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PT POS

    INDONESIA (PERSERO).

    BAB I

    PENGERTIAAN

    Pasal 1

    Dalam Keputusan Direksi ini yang dimaksud dengan :

    1. Perusahan adalah PT Pos Indonesia (Persero);

    2. Direksi adalah Direksi PT Pos Indoensi (Persero);

    3. Komisaris adalah Komisaris PT Pos Indonesia (Persero);

    4. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) yang

    berkedudukan di Bandung;

    5. Regional adalah Unit organisasi profit center di bawah Kantor Pusat yang

    bertanggung jawab atas peraihan pendapat bisnis dan pencapaian target

    kinerja operasi serta pengendalian seluruh sumber daya yang diperlukan

    dalam rangka mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;

    6. Unit Pelaksana Teknis disingkat UPT adalah unit organisasi di bawah

    Regional yang melaksanakan fungsi penjualan, pelayanan pelanggan,

    operasional, proses dan jaringan, kegiatan pendukung dan administrasi

    yang terdiri dari: Kantorpos, Mail Processing Center, Kantor Tukar Pos

    Udara, Kantor Tukar Pos Laut, Kantor Filateli Jakarta, Business Mail

    Processing Center, Kantorpos Cabang, Museum Prangko Indonesia;

  • 12

    7. Kantorpos disingkat Kp adalah UPT yang bersifat profit centersebagai

    infrastruktur bisnis dan operasi dibawah Regional;

    8. Mail Processing Center disingkat MPC adalah UPT sebagai infrastruktur

    operasi dibawah Regional yang melaksanakan tugas pemrosesan,

    pendistribusian, transportasi dan pengantarankiriman pos;

    9. Kantor Tukar Pos Udara disingkat KTPU adalah sebagai infrastruktur

    operasi dibawah Regional yang melakukan fungsi khusus pertukaran dan

    atau pengiriman serta penerimaan kiriman pos udara untuk hubungan

    dalam negeri dan luar negeri;

    10. Kantor Tukar Pos Laut disingkat KTPL adalah sebagai infrastruktur operasi

    dibawah Regional yang melakukan fungsi khusus pertukaran dan atau

    pengiriman serta penerimaan kiriman pos laut untuk hubungan dalam

    negeri dan luar negeri;

    11. Kantor Filateli Jakarta disingkat KFJ adalah unit kerja sebagai infrastruktur

    bisnis dibawah Regional yang melakukan fungsi pengelolaan benda-benda

    filateli dan usaha lainnya yang berkaitan dengan kegiatan filateli;

    12. Fasilitas Fisik Pelayanan Pos disingkat FFP adalah titik layanan dimana

    masyarakat mendapatkan layanan jasa pos secara langsung dari petugas

    atau cara lainnya, baik yang dikelola oleh perusahaan maupun yang

    dikelola secara kemitraan;

    13. Outlet adalah jaringan fisik layanan yang terdiri dari Kantorpos, Kantorpos

    Cabang, Loket Ekstensi, Mobile Postal Service (MPS), Pos Keliling Desa

    (PKD), dan Corporate Postal Management (CPM) serta outlet kemitraan;

    14. Outlet Kemitraan adalah jaringan fisik layanan pos yang dikelola secara

    kemitraan , antara lain adalah Agenpos dan Agenpos Desa;

    15. Kantorpos Pemeriksa disingkat Kprk adalah Kantorpos yang membawahi

    Kantorpos Cabang;

    16. Kantorpos Cabang disingkat Kpc adalah UPT sebagai infrastruktur bisnis

    dan operasi dibawah Kprk;

    17. Loket Ekstensi disingkat LE adalah sarana pelayanan pos berbentuk loket

    yang disedikan oleh perusahaan, yang lokasinya diluar Kantorpos;

    18. Mobile Postal Services disingkat MPS adalah kegiatan penyediaan jasa

    pos yang bergerak di tempat tertentu dalam kota secara tetap dan teratur

    dengan menggunakan mobil/kendaraan bermotor roda 4;

  • 13

    19. Pos Keliling Desa disingkat PKD adalah kegiatan penyediaan jasa pos

    yang bergerak dari desa ke desa secara tetap dan teratur dengan

    menggunakan kendaran bermotor roda 2 atau perahu motor;

    20. Corporate Postal Management disingkat CPM adalah fasilitas fisik

    pelayanan yang berada di lokasi milik Mitra;

    21. Business Mail Processing Center disingkat BMPC adalah UPT sebagai

    infrastruktur operasi dibawah Pos Admail yang melaksanakan tugas

    operasional pemrosesan kiriman pos (surat dan paket) korporat dalam

    negeri, sesuai dengan Service Level Agreement yang diminta pelanggan

    serta pengendalian mutu operasi korporat untuk mencapai standar mutu

    yang ditetapkan Perusahaan;

    22. Museum Prangko Indonesia merupkan unit kerja dari Kantor Filateli Jakarta

    dibawah pengendalian Kepala Kantor Filateli Jakarta;

    23. Titik Layanan Lainnya adalah setiap pengembangan outlet yang dikelola

    oleh Perusahaan setelah mendapatkan persetujuan Divisi Outlet.

    BAB II

    KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS

    Pasal 2

    Tempat kedudukan dan wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis meliputi

    seluruh wilayah administratif Negara Indonesia dan atau wilayah lain yang

    ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Direksi.

    Pasal 3

    Unit Pelaksana Teknis mempunyai fungsi kegiatan pelayanan, penjualan,

    dan pengelolaan pelanggan, operasional dan antaran, jaringan,

    pengelolaan jaringan, sumber daya manusia, teknologi dan sarana, serta

    kegiatan pendukung lainnya di tingkat Unit Pelaksana Teknis berdasarkan

    ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

    Pasal 4

    Untuk menyelanggarakan fungsi tersebut pada Pasal 3, Unit Pelaksana

    Teknis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegiatan pelayanan yang meliputi: Penjualan produk pos di loket dan titik

    layanan lainnya, serta optimalisasi properti berdasarkan ketentuan yang

    berlaku di Perusahaan;

  • 14

    2. Kegiatan penjualan dan pelayanan pelanggan meliputi: penawaran produk

    dan promosi serta memberikan layanan pra dan pasca jual meliputi:

    penawaran produk dan promosi, pengelolaan dan pengembangan Outlet,

    penanganan keluhan, dan informasi pelanggan serta kepuasan pelanggan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan;

    3. Kegiatan pengelolan piutang pelanggan korporat meliputi: kelengkapan

    administrasi, manajemen penagihan serta menjamin pelunasan piutang dari

    masing-masing pelanggan korporat;

    4. Kegiatan operasi dan antaran meliputi: indor dan outdor proses, antaran,

    supporting, pick up service, pengawasan, pelaporan dan agensi (pengelolaan

    Agenpos);

    5. Kagiatan pendukung lainnya meliputi: administrasi operasional, administrasi

    umum, akuntansi, perbendaharaan/keuangan, sumber daya manusia,

    teknologi dan sarana.

    Pasal 5

    Jenis Unit Pelaksana Teknis

    Unit Pelaksana Teknis terdiri dari:

    a. Kantorpos.

    b. Mail Processing Center.

    c. Kantor Tukar Pos Udara.

    d. Kantor Tukar Pos Laut.

    e. Kantor Filateli Jakarta.

    f. Business Mail Processing Center.

    g. Kantorpos Cabang.

    h. Museum Prangko Indonesia.

    Pasal 6

    Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis

    (1) Kantorpos diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) tipe dengan tingkat tertinggi tipe

    A dan terendah tipe E.

    (2) MPC diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) tipe dengan tingkat tertinggi tipe A

    dan terendah tipe E.

    (3) Kpc diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelas dengan tingkat tertinggi kelas

    1 dan terendah kelas 4.

  • 15

    Pasal 7

    Penetapan Klasifikasi Kantorpos (Kp), Mail Processing Center (MPC),

    Kantor Tukar Pos Udara (KTPU), Kantor Tukar Pos Laut (KTPL), Kantor

    Filateli Jakarta (KFJ), Business Mail Processing Center (BMPC), Kantor

    Pos Cabang (Kpc), dan Museum Prangko Indonesia (MUPI) ke dalam

    tipe/kelas Unit Pelaksana Teknis yang dimaksud Pasal 6 ditetapkan

    dengan Keputusan tersendiri.

    BAB III

    ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

    Pasal 8

    Kantorpos

    (1) Organisasi dan tata kerja Kantorpos terdiri dari:

    a. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe A (dengan MPC sekota)

    ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Keputusan Direksi ini,

    sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran II Keputusan Direksi ini.

    b. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe A (tanpa MPC sekota) ditetapkan

    sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Keputusan Direksi ini,

    sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran IV Keputusan Direksi ini.

    c. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe B (dengan MPC sekota)

    ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Keputusan Direksi

    ini, sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran VI Keputusan Direksi ini.

    d. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe B (tanpa MPC sekota) ditetapkan

    sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII Keputusan Direksi ini,

    sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran VIII Keputusan Direksi ini.

    e. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe C (dengan MPC sekota)

    ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan Direksi

    ini, sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran X Keputusan Direksi ini.

    f. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe C (tanpa MPC sekota) ditetapkan

    sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XI Keputusan Direksi ini,

  • 16

    sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran XII Keputusan Direksi ini.

    g. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe D ditetapkan sebagaimana

    dimaksud dalam Lampiran XIII Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XIV

    Keputusan Direksi ini.

    h. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe E ditetapkan sebagaimana

    dimaksud dalam Lampiran XV Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XVI

    Keputusan Direksi ini.

    (2) Kantorpos Cabang merupakan unit kerja dari Kantorpos Pemeriksa yang

    terdiri dari Kantorpos Cabang kelas 1 sampai dengan kelas 4.

    Pasal 9

    Mail Processing Center

    (1) MPC adalah infrastruktur operasi di bawah Regional yang melaksanakan

    kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Menerima kiriman pos dari MPC lain, Kantorpos, Kantor Tukar, BMPC.

    b. Memproses dan mengirim kiriman pos yang telah diproses ke MPC lain,

    Kantorpos,Kantor Tukar, BMPC.

    c. Melakukan antaran kiriman pos wilayah kerjanya.

    (2) Organisasi dan tata kerja MPC terdiri dari:

    a. Organisasi dan tata kerja MPC tipe A ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran XVII Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XVIII Keputusan

    Direksi ini.

    b. Organisasi dan tata kerja MPC tipe B ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran XIX Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XX Keputusan

    Direksi ini.

    c. Organisasi dan tata kerja MPC tipe C ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran XXI Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXII Keputusan

    Direksi ini.

    d. Organisasi dan tata kerja MPC tipe D ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran XXIII Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

  • 17

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXIV Keputusan

    Direksi ini.

    e. Organisasi dan tata kerja MPC tipe E ditetapkan sebagaimana dimaksud

    dalam Lampiran XXV Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXVI Keputusan

    Direksi ini.

    Pasal 10

    Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta

    (1) KTPU Jakarta Soekarno-Hatta adalah UPT sebagai infrastruktur operasi di

    bawah Regional yang melakukan fungsi pertukaran, pengiriman, dan

    penerimaan kiriman pos udara untuk hubungan dalam dan luar negeri.

    (2) Organisasi dan tata kerja KTPU Jakarta Soekarno-Hatta ditetapkan

    sebagaimana dimaksud dalam lampiran XXVII Keputusan Direksi ini,

    sedangkan struktrur organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

    XXVIII Keputusan Direksi ini.

    Pasal 11

    Kantor Tukar Pos Laut Tanjungpriok

    (1) KTPL Tanjungpriok adalah UPT sebagai infrastruktur operasi di bawah

    Regional yang melakukan fungsi pertukaran, pengiriman, dan penerimaan

    kiriman pos laut untuk hubungan dalam dan luar negeri.

    (2) Organisai dan tata kerja KTPL Tnjungpriok ditetapkan sebagaiamana

    dimaksud dalam lampiran XXIX Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXX Keputusan

    Direksi ini.

    Pasal 12

    Kantor Filateli Jakarta

    (1) Kantor Filateli Jakarta merupakan infrastruktur di bawah Regional IV Jakarta

    yang memiliki fungsi penyelenggaran pengeloalaan kegiatan filateli dan

    Museum Prangko Indonesia (MUPI) meliputi menjualan, penawaran benda

    filateli, dan produk turunannya, promosi benda filateli, kegiatan pendukung,

    dan administratif terkait lainnya untuk mendukung pencapaian pendapatan

    Perusahan, serta meningkatkan citra Perusahaan.

    (2) Museum Prangko Indonesia merupakan unit kerja dari kantor Filateli Jakarta

    di bawah pengendalian Kantor Filateli Jakarta.

  • 18

    (3) Organisasi dan tata kerja Kantor Filateli Jakarta ditetapkan sebagaimana

    dimaksud dalam Lampiran XXXI Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur

    organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXXII Keputusan

    Direksi ini.

    BAB IV

    NOMENKLATUR JABATAN DAN FORMASI

    Pasal 13

    (1) Nomenklatur jabatan pimpinan pada organisasi tingkat Unit Pelaksana Teknis

    diatur sebagai berikut:

    a. Kantorpos dipimpin oleh Kepala Kantorpos yang disingkat Kkp.

    b. Mail Processing Center dipimpin oleh Kepala Mail Processing Center yang

    disingkat Ka MPC.

    c. Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta dipimpin oleh Kepala

    Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta yang disingkat Ka KTPU

    Jktsh.

    d. Kantor Tukar Pos Laut Tanjungpriok dimpin oleh Kepala Kantor Tukar Pos

    Laut Tanjungpriok yang disingkat Ka KTPL Tpk.

    e. Kantor Filateli Jakarta dimpin oleh Kepala Kantor Filateli Jakarta disingkat

    Ka KFJ.

    f. Business Mail Processing Center dimpin oleh Kepala Business Mail

    Processing Center disingkat Ka BMPC.

    g. Kantorpos Cabang dipimpin oleh Kepala Kantorpos Cabang disingkat Ka

    Kpc.

    h. Museum Prangko Indonesia dipimpin oleh Kepala Cabang Filateli

    Museum PrangkoIndonesia disingkat Ka Cab Filateli-MUPI.

    (2) Penggabungan atau penyederhanaan jabatan dapat dilakukan oleh UPT

    dengan persetujuan Regional dalam rangka efisiensidan efektifitas organisasi.

    Penambahan jabatan harus mendapatkan persetujuan Kantor Pusat dengan

    mengajukan usulan kepada Regional.

    (3) Formasi jabatan dan karyawan ditetapkan dengan ketentuan tersendiri

    berdasarkan struktur organisasi dan beban kerja.

  • 19

    BAB V

    TATA KERJA

    Pasal 14

    (1) Dalam hal pimpinan unit kerja berhalangan, pengaturan tentang penunjukan

    sebagai pelaksana harian mengikuti ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

    (2) Dalam melaksanakan fungsi dan wewenangnya, setiap pimpinan unit kerja

    wajib:

    a. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik di

    lingkungan masing-masing maupun antar unit organisasi di lingkungan

    Perusahaan, serta dengan instansi lain di luar Perusahaan sesuai dengan

    tugas masing-masing;

    b. Menerapkan prinsip-prinsip Good Coorporate Govemence(GCG) dalam

    pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya;

    c. Melaksanakan program perbaikan berkelanjutan (Continuous

    improvement) terhadap kualitas Sumber Daya Manusia di unit kerja

    masing-masing dalam rangka pembinaan karir dan kaderisasi;

    d. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing, serta

    memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;

    e. Menjalankan petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan langsung,

    serta menyampaikan laporan-laporan hanya kepada atasan langsung

    sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan kecuali dalam hal tertentu

    Kantor Pusat dapat meminta laporan langsung ke UPT;

    f. Segala penyebutan terkait dengan nomenklatur jabatan di dalam

    korespondensi disesuaikan dengan keputusan ini.

    (3) Koordinasi antar unit kerja pada level Kantor Pusat, Regional dan UPT

    sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXIII dan XXXIV Keputusan

    Direksi ini.

    (4) Formasi Jabatan Manajer Solusi TI dan Manajer Pemasaran dan

    Pengembangan Outlet ditetapkan hanya di Kantorpos tertentu yang

    penetapannya akan diatur tersendiri.

  • 20

    BAB VI

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 15

    (1) Terhadap pelaksanaan perubahan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana

    Teknis berdasarkan Keputusan ini diberlakukan masa transisi sampai dengan

    tanggal 31 Desember 2014.

    (2) Pada masa transisi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, sepanjang

    fungsi pengelolaan organisasi dan tata kerja Regional belum dilakukan sesuai

    Keputusan Direksi ini, maka Keputusan Direksi Nomor: KD. 17/DIRUT/0312

    tanggal 1 Maret 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana

    Teknis PT Pos Indonesia (Persero) sebagaimana telahbeberapa kali diubah

    terakhir dengan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor :

    KD.92/DIRUT/1013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Perubahan Kedua Atas

    Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.17/DIRUT/0312

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelakasana Teknis PT Pos

    Indonesia (Persero) dinyatakan masih berlaku.

    (3) Dengan berakhinrnya masa transisi, maka :

    a. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.

    17/DIRUT/0312 tanggal 01 Maret 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Area dan Pelaksana Teknis; dan

    b. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.

    91/DIRUT/1012 tanggal 29 Oktober 2012 tentang Perubahan pertama

    atas Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.

    17/DIRUT/0312 tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana

    Teknis; serta

    c. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: 92/DIRUT/1013

    tanggal 31 Oktober 2013 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan

    Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD. 17/DIRUT/0312 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana Teknis.

    Dinyatakan tidak berlaku.

  • 21

    BAB VII

    KETENTUAN LAIN-LAIN

    Pasal 16

    (1) Uraian pekerjaan (job description) Ka UPT dan manajer di unit kerjanya

    sebagai pelaksanaan lenih lanjut dari Keputusan Direksi ini ditetapkan oleh

    Kepala Regional sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

    (2) Uraian pekerjaan (job description) Asman, FP dan Staf di UPT ditetapkan oleh

    Ka UPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

    BAB VIII

    PENUTUP

    Pasal 17

    (1) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan diatur dengan keputusan

    tersendiri.

    (2) Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila di

    kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan

    perubahan sebagaimana mestinya.

    Ditetapkan di : Bandung

    Tanggal : 08 Juli 2014

    Tembusan Keputusan Direksi ini disampaikan kepada yth:

    1. Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero).

    2. Direksi PT Pos Indonesia (Persero)

    3. Kepala Satuan Pengawasan Internal PT Pos Indonesia (Persero).

    4. Para Pemangku Jabatan Struktural dan Pejabat setingkat di Kantor Pusat PT

    Pos Indonesia (Persero).

    5. Para Kepala Perwakilan SPI I s/d XI.

    6. Para Kepala Regional I s/d XI.

    7. Kepala Unit Pelaksana Teknis.

  • 22

    LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

    NOMOR : KD 50/DIRUT/0714

    TANGGAL : 08 JULI 2014

    I. KEPALA KANTOR POS

    1. Kepala Kantorpos bertanggung jawab kepada Kepala Regional;

    2. Kepala Kantorpos mempunyai fungsi mencapai target pendapatan dan

    laba yang ditetapkan serta mengendalikan biaya sesuai besaran alokasi

    yang diterima, mengendalikan jumlah pelanggan korporat, mitra, dan outlet

    kemitraan, mutu layanan dan operasi, dan billing&collectionsKantorpos

    melalui kegiatan pemasaran, penjualan, penagihan, dan pelayanan

    pelanggan, pemanfaatan sumber daya pada Kantorpos, dan pengendalian

    kinerja seluruh Kantorpos Cabang yang berada dalam lingkup Kantorpos

    yang menjadi tanggung jawabnya;

    3. Kepala Kantorpos mempunyai tugas dan tanggung jawab:

    a. Merumuskan dan mengkoordinir penyusunan RKA Kantorpos untuk

    diusulkan kepada Regional;

    b. Menetapkan Target pendapatan dan laba serta alokasi anggaran biaya

    dan mengevaluasi pelaksanaannya serta mengevaluasi pencapaian

    target pendapatan, laba Kantorpos dan Kantorpos Cabang;

    c. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

    pemasaran, penjualan, operasi, penagihan, pelayanan pelanggan,

    keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia dan sarana, aplikasi

    teknologi, dan kegiatan administratif serta mengendalikan dan

    menjamin pelunasan piutang pelanggan korporat, meraih dan

    memelihara pelanggan korporat untuk mendukung kinerja UPT sesuai

    dengan ketentuan Perusahaan;

    d. Mengajukan usulan pengembangan kapasitas Outlet yang berada

    dalam lingkup tanggung jawabnya untuk disampaikan kepada

    Regional;

    e. Mengelola pelaksanaan pelayanan solusi TI untuk kantor sendiri dan

    kantor inboundnya sesuai yang ditetapkan Perusahaan;

  • 23

    f. Mengajukan usulan pengadaan, pengembangan, dan perbaikan

    sarana dan prasarana Kantorpos dan Kantorpos Cabang kepada

    Regional;

    g. Memastikan pelaksanaan seluruh ketentuan atau peraturan yang telah

    ditetapkan Kantor Pusat dan Regional berjalan sebagaimana mestinya

    sesuai dengan yang ditetapkan;

    h. Menjaga dan memelihara aset Perusahaan yang berada di UPT yang

    berada dalam lingkup tanggung jawabnya;

    i. Mewakili Perusahaan di dalam atau di luar Pengadilan dalam lingkup

    tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

    perusahaan;

    j. Mengajukan dan mengevaluasi pelaksanaan pembukaan dan

    pengembangan Agenpos (postal agent) sesuai persyaratan dan

    ketentuan Perusahaan;

    k. Mengevaluasi pencapaian target pendapatan, laba Kantorpos dan

    Kantorpos Cabang;

    l. Menyusun langkah-langkah dan upaya-upaya untuk meningkatkan

    pelanggan korporat dan CPM serta ecommerce;

    m. Mengorganisir pelaksanaan pemeriksaan periodik terhadap

    pelaksanaan pekerjaan di Outlet termasuk Outlet kemitraan dalam

    lingkup tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan Perusahaan;

    n. Memimpin pengelolaan sumber daya Kantorpos dalam rangka

    pencapaian kinerja yang telah ditetapkan;

    o. Mematuhi pagu kas yang telah ditetapkan Perusahaan dalam

    pengelolaan likuiditas UPT;

    p. Mengawasi penyelesaian tagihan dan piutang Kantorpos;

    q. Mengorganisir dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Program

    Kemitraan Bina Lingkungan Perusahaan, berkoordinasi dengan divisi

    Program Bina Lingkungan Perusahaan;

    r. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawannya untuk

    kelanacaran pelaksanaan tugas;

    s. Mengelola sumber daya di kantornya sesuai dengan ketentuan

    perusahaan yang berlaku;

    t. Menyusun dan menyampaikan laporan kepada Kepala Regional dan

    unit kerja yang terkait di Perusahaan.

  • 24

    II. WAKIL KEPALA KANTOR POS BIDANG BISNIS

    1. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis bertanggung jawab kepada Kepala

    Kantorpos.

    2. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis mempunyai fungsi pengarahan,

    pengorganisasian dan pengadilan kinerja proses operasi, layanan dan

    penjualan yang meliputi: layanan jasa suratpos, paketpos, jasa keuangan,

    ritel dan properti, serta layanan lainnya untuk mencapai target pendapatan,

    dan laba UPT serta pemasaran,pengelolaan dan evaluasi pengembangan

    Agenpos sesuai dengan sasaran yang ditetapkan Perusahaan.

    3. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis mempunyai tugas dan tanggung

    jawab:

    a. Menyusun rencana kerja dan anggaran di bagiannya;

    b. Mengarahkan dan mengkoordinir penyusunan target pendapatan di

    bidangnya;

    c. Merancang sasaran mutu operasi di Kantorpos;

    d. Mengkoordinir, mengatur serta mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

    di bidang operasi dan antaran, serta layanjan untuk kelancaran

    operasional agar dapat menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan di

    bidangnya sesuai dengan standar operating procedure(SOP) dan

    uraian pekerjaan yang ditetapkan Perusahaan;

    e. Melakukan pengawasan melekat dalam pengelolaan operasional,

    pelayanan dan penjualan di bidangnya untuk mencegah fraud di

    seluruh Outlet;

    f. Melakukan verifikasi dan validasi terhadap transasksi keuangan, dan

    piutang pendapatan perusahaan terkait dengan layanan, serta

    melakukan evaluasi terhadap umur piutang pendapatan;

    g. Menghimpun data produksi dan keuangan surat pos, paket pos, jasa

    keuangan, ritel, properti dan transaksi layanan lainnya serta

    menganalisa perkembangan layanan;

    h. Mengelola data standar waktu penyerahan surat pos dan paket pos;

    i. Menetapkan pengaturan pelaksanaan kegiatan operasional pada hari

    libur atau cuti bersama berdasarkan ketentuan Kantor Pusat;

    j. Mengevaluasi secara berkala terhadap efektifitas pelaksanaan proses

    dan kinerja operasi meliputi pola penyerahan kiriman ke MPC,

    pengaturan jam buka/tutup pelayanan outlet;

  • 25

    k. Memberikan Asistensi kepada karyawan di lingkungan kerjanya untuk

    menyelesaikan pekerjaannya, dan membantu Kepala Kantorpos dalam

    pengelolaan kegiatan operasional, dan pelayanan outlet;

    l. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja, dan anggaran biaya di

    bidangnya;

    m. Mengelola sumber daya di lingkungan kerjanya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku;

    n. Memberikan pembinaan SDM, melakukan coaching dan counseling

    kepada karyawan di lingkungan kerjanya untuk kelancaran

    pelaksanaan pekerjaan;

    o. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dan

    pertanggungan keuangan di Kantorpos Cabang, Loket Ekstensi, MPS,

    CPM, dan Outlet Kemitraan lainnya;

    p. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan

    Agenpos di Kantorpos;

    q. Menganalisa, mengevaluasi dan melakukan permintaan penambahan

    kapasitas layanan seperti Kantorpos, Kantorpos Cabang, Loket

    Ekstensi, MPS, PKD, CPM kepada Wakil Kepala Kantor Pos Bidang

    Umum;

    r. Berkoordinasi dengan Deputi Bisnis Surat dan Paket dan Deputi Bisnis

    Jasa Keuangan, Ritel, dan Properti di Regional serta Ka MPC

    setempat;

    s. Mewakili Kepala Kantor untuk kegiatan eksternal;

    t. Membuat dan menyampaikan laporan di bidangnya kepada Kepala

    Kantorpos dan unit kerja terkait.

    III. MANAJER PELAYANAN

    1. Manajer Pelayanan bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantorpos

    Bidang Bisnis.

    2. Tugas pokok Manajer Pelyanan adalah melaksanakan dan mengendalikan

    pengelolaan layanan loket surat dan paket, jasa keuangan (pospay, wesel

    pos dan jasa keuangan lainnya), postman dan ecommerce serta penjualan

    prangko, benda pos, filateli dan materai serta benda pihak ketiga lainnya,

    pengelolaan operasional dan layanan giro, serta penyaluran dana untuk

    mencapai sasaran pendapatan, likuiditas Perusahaan dan mutu serta

  • 26

    kepuasan pelanggan, dan melaksanakan serta mengendalikan

    pelaksanaan pekerjaan pelayanan pelanggan yang meliputi: penanganan

    keluhan pelanggan, informasi pelanggan, dan solusi pelanggan sesuai

    dengan ketentuan perusahaan.

    3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pelayanan melakukan

    aktivitas utama:

    a. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    b. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan layanan di loket sesuai

    dengan SOP yang telah ditetapkan untuk menjamin kelancaran

    operasional dan pelayanan di loket sehingga tercipta pelayanan yang

    memuaskan bagi pelanggan untuk mencapai sasaran Perusahaan;

    c. Melayani proses pembukaan, dan penutupan rekening giro pos dengan

    aplikasi giro pos online, proses penarikan kembali rekening giro pos,

    dan pembayaran cek pos serta melakukan proses pemindahbukuan

    dengan buku rekening giro pos, dan bilyet giro pos sesuai dengan SOP

    yang ditentukan perusahaan;

    d. Mengusulkan rencana pengelolaan pelayanan yang meliputi: rencana

    ruang pelayanan, jumlah loket, jenis loket, waktu pelayanan, sistem

    antrian dan lain-lain yang terkait dengan pengelolan layanan di

    Kantorpos;

    e. Melakukan verifikasi data transaksi keuangan dan produksi harian loket

    terhadap penerimaan layanan loket surat dan paket, jasa keuangan di

    loket, penjualan prangko, benda pos dan materai, benda pihak ketiga

    lainnya, proses penyaluran dana, pertanggungan keuangannya,

    pelaporan, dan tertib administrasinya sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku, setoran giro pos, pembayaran cek pos, penyaluran dana, serta

    memastikan kebenaran data tersebut;

    f. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan terkait

    dengan pengelolaan postman serta ecommerce dan mengatur

    penjualan benda postman di Kantorpos;

    g. Melaksanakan kegiatan filateli dalam rangka peningkatan pendapatan

    dan membangun komunitas filateli;

    h. Mencocokan kebenaran data transaksi keuangan dan produksi

    layanan di bagiannya antara neraca loket dan dokumen sumbernya;

  • 27

    i. Melakukan rekonsiliasi dengan bagian Keuangan dan bagaian

    Akuntansi tentang data transaksi data keuangan dan produk harian

    loket penerimaan loket surat dan paket, jasa keuangan, serta penjualan

    prangko, bendapos dan materai, benda pihak ketiga lainnya, setoran

    giro pos, pembayaran cek pos, dan penyaluran dana, serta membuat

    Berita Acara pencocokan transaksi antara web dengan pencatatan di

    Akuntansi;

    j. Mengorganisasikan dan melakukan pemeriksaan pelaksanaan proses

    pabean outgoing internasional di loket;

    k. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

    pelayanan pelanggan (customer service) meliputi: penanganan

    keluhan pelanggan (customer care), informasi pelanggan, solusi

    pelanggan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan, dan

    memberikan tanggapan dengan baik dan benar dalam waktu yang

    wajar dan memuaskan pelanggan terhadap keluhan pelanggan tentang

    layanan di kantorpos;

    l. Mengelola sarana informasi pelanggan untuk memberikan informasi

    layanan pelanggan, mengelola jejak lacak kiriman aplikasi I-Pos atau

    aplikasi yang ditetapkan perusahaan, serta mengelola kegiatan survei

    kepuasan pelanggan;

    m. Memonitor dan mengatur tertib pelaksanaan pelayanan di loket meliputi

    antrian di loket, kelancaran dan kenyamanan pelayanan di loket,

    kepuasan pelayanan di loket;

    n. Melakukan proses penyelesaian klaim ganti rugi paket dan surat

    dengan harga tanggungan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

    Perusahaan;

    o. Memastikan bahwa uang penerimaan dan saksi layanan di loket telah

    disetorkan ke kasir sesuai dengan data transaksi yang sebenarnya;

    p. Melakukan pemeriksaan dan pencocokan saldo hutang biropos dan

    saldo hutang wesel pos dengan pembukuan akuntansi;

    q. Mengawasi penggunaan password untuk operasional layanan di loket,

    dan mengendalikan serta memelihara password seluruh aplikasi

    manajer pelayanan sesuai peraturan yg berlaku;

  • 28

    r. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan seluruh loket layanan termasuk

    pensiun, serta pelaporan dan pertanggungan pembayaran uang

    pensiun Taspen dan Asabri;

    s. Melakukan tertib administrasi, dan penyimpan arsip naskah-naskah

    terkait dibagiannya di tempat yang aman tidak terjangkau oleh yang

    tidak berwenang;

    t. Mengawasi penyerahan kiriman pos dari loket kepada MPC dengan

    manifestserah;

    u. Melaksanakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan pekerjaan

    dibagiannya;

    v. Mengelola sumber daya dibagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

    w. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam

    pelaksanaan tugas;

    x. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    y. Memelihara administrasi data dan laporan pelaksanaan pelayanan

    dibagiannya;

    z. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    IV. MANAJER PENJUALAN

    1. Manajer penjualan bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantorpos

    Bidang Bisnis.

    2. Tugas pokok Manajer Penjualan adalah mengelola dan mengendalikan

    kegiatan penjualan surat, paket dan jasa keuangan di Kantorpos kepada

    pelanggan korporat dan bertanggung jawab atas pencapaian target

    pendapatan surat pos dan paket pos yang ditetapkan Perusahaan, serta

    melakukan pengelolaan pelanggan, akuisisi pelanggan, penggarapan

    pasar untuk meningkatkan penjualan sehingga target dapat dicapai secara

    maksimal dengan biaya seefisien mungkin, dan mengelola, melaksanakan

    serta mengendalikan administrasi penjualan, pengelolaan piutang

    pendapatan di kantorpos dan account executive.

    3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Penjualan melakukan

    aktifitas utama:

  • 29

    a. Membuat uraian tugas (job description) dibagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    b. Menyusun program kerja dan anggaran penjualan di kantorpos serta

    membuat dan mengupdatedata analisis daerah operasi;

    c. Menyusun dan mengendalikan anggaran penjualan, menyeleksi dan

    memilih pelanggan, melaksanakan akuisisi pasar, dan

    mempertahankan pelanggan serta memelihara pelanggan;

    d. Menyusun dan mengalokasikan target penjualan serta mengendalikan

    pelaksanaan penjualan oleh account executive di Kantorpos serta

    target penambahan jumlah Agenpos dan Agenpos Desa baru;

    e. Melakukan dan membangun komunikasi secara intensif kepada

    pelanggan;

    f. Menyusun perencanaan pengelolaan pelanggan yang jadi binannya

    serta merencanakan dan melakukan tugas pembinaan serta

    pemeliharaan kepada pelanggan binaan;

    g. Melaksanakan penggarapan pasar, pengawalan kiriman pelanggan,

    dan prospecting calon pelanggan baru;

    h. Menyiapkan data penjualan dan mengevaluasi pencapaian

    pendapatan penjualan surat dan paket serta jasa keuangan terhadap

    target yang ditetapkan;

    i. Melaksanakan dan mengendalikan aplikasi salesforce;

    j. Melaksanakan dan mengendalikan tertib administrasi piutang,

    penagihan piutang dan penyelesaian piutang pendapatan serta

    rekonsiliasi dengan bagian akuntansi;

    k. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh

    account executive di Kantorpos;

    l. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam

    pelaksanaan tugas;

    m. Menyusun dan menyampaikan laporan kinerja penjualan secara

    periodik;

    n. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    o. Membuat laporan periodik sesuai laporan yang ditetapkan serta

    laporan-laporan penjualan lainnya termasuk laporan piutang

    pendapatan ke Regional.

  • 30

    V. MANAJER PENGAWASAN UNIT PELAYANAN LUAR

    1. Manajer Pengawasan Unit Pelayanan Luar bertanggung jawab kepada

    Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis.

    2. Tugas pokok Manajer Pengawasan Unit Pelayanan Luar adalah

    melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan

    oleh Kantorpos Cabang, Loket Ekstensi, MPS, CPM, unit pelayanan

    lainnya, pengelolaan dan pengembangan Agenpos dan Agenpos Desa

    serta titik layanan lainnya untuk mencapai tertib administrasi dan

    pembukuan akuntansi dengan tertib dan benar sesuai dengan ketentuan

    Perusahaan.

    3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pengawasan Unit

    Pelayanan Luar melakukan aktivitas utama:

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian

    Pengawasan Pelayanan Luar di Kantorpos;

    d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pelayanan

    luar sesuai dengan ketentuan perusahaan;

    e. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang

    dilakukan oleh Kantorpos Cabang, Loket Ekstensi, MPS, CPM, unit

    pelayanan lainnya, Agenpos dan Agenpos Desa serta titik layanan

    lainnya meliputi kegiatan pencocokan transaksi penerimaan dan

    pengeluaran uang antara daftar pertangguangan N2 dengan dokumen

    sumber dan bukti pendukung lainnya, serta melakukan verifikasi

    terhadap kebenaran transaksi keuangan sesuai dengan ketentuan

    Perusahaan;

    f. Melakukan perhitungan kebutuhan uang kas yang ditahan untuk

    likuiditas di Kantorpos Cabang, dan memenuhi kebutuhan uang tunai

    sesuai dengan surat pembayarannya, serta melakukan pengosongan

    kas terhadap penahanan uang tunai yang tidak wajar, berkoordinasi

    dengan bagian Keuangan dan BPM;

    g. Memenuhi permintaan BPM, dan benda pihak ketiga lainnya, register

    berharga dan tidak berharga sesuai dengan kebutuhan dan

    peruntukannya;

  • 31

    h. Melakukan pemeriksaan saldo uang kas, uang yang ditahan, sisa

    persediaan BPM di Kpc, Unit MPS/PKD dan titik layanan lainnya,

    dengan menggunakan C3 dan C6 atau sarana pengawasan lainnya;

    i. Mengorganisasikan, mengendalikan pengelolaan dan pengembangan

    Agenpos;

    j. Menyimpan dan mengarsipkan dengan tertib, dan teratur pertinggal

    resi, register, naskah berharga lainnya di tempat yang aman;

    k. Mencatat data produksi, pendapatan, dan pengeluaran Kpc, unit

    MPS/PKD, Agenpos dan titik layanan lainnya serta membuat laporan

    yang dibutuhkan;

    l. Mendata/mengadministrasi: Nama, alamat, lokasi, kinerja dan

    informasi lainnya tentang Outlet Kemitraan (Agenpos dan Agenpos

    Desa) serta mengelola laporan kinerja sesuai kebutuhan Perusahaan;

    m. Melakukan pembinaan usaha dengan melakukan kunjungan, motivasi,

    dialog dan update informasi serta meneruskan media

    informasi/promosi ke Agenpos;

    n. Membantu kepala Kantorpos mengawasi proses standarisasi,

    pengendalian tampilan fisik dan evaluasi terhadap performace/tampilan

    Outlet Kemitraan;

    o. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

    p. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam

    pelaksanaan tugas;

    q. Melaksanakan pengisisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    r. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    VI. MANAJER PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN OUTLET

    1. Manajer Pemasaran dan Pengembangan Outlet bertanggung jawab

    kepada Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis.

    2. Tukas pokok Manajer Pemasaran dan Pengembangan Outlet adalah

    merencanakan, mengelola dan mengendalikan pembukaan, penutupan

    outlet dan merespon permohonan pembukan outlet kemitraan

    (agenpos/agenpos desa) baru, melaksanakan pemasaran dan

    pengelolaan usaha serta pengembangan outlet untuk mencapai jumlah

  • 32

    dan komposisi outlet yang ideal, efektif dan produktif sesuai ketentuan

    yang ditetapkan Perusahaan.

    3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pemasaran dan

    Pengembangan Outlet melakukan aktivitas utama:

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas dibagiannya sesuai kebijakan dan SOP yang

    berlaku sesuai pedoman Kerja;

    c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan dalam

    lingkup tanggung jawabnya.

    d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pemasaran,

    pengelolaan dan pengembangan outlet telah sesuai dengan kebijakan

    dan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan;

    e. Berkoordniasi dengan Manajer Pelayanan dan Customer Service (CS)

    dalam merespon dan menindaklanjuti setiap permohonan pembukaan

    Agenpos baru;

    f. Berkoordinasi dengan Main Agent (perwakilannya) untuk menjamin

    terlaksananya layanan Jasa Keuangan di Agenpos;

    g. Memeriksa persyaratan pembukaan dan penutupan outlet baru,

    melakukan survei lokasi dan evealuasi untuk menentukan kelayakan

    pembukaan dan penutupan outlet serta pelaporannya;

    h. Membuat draft Surat Ijin Operasi Agenpos baru untuk ditanda tangani

    oleh Kepala Kantorpos dan melaporkannya kepada kepala Regional;

    i. Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk menjamin terlaksananya

    instalasai layanan Agenpos, pelaksanaan Pelatihan Pengelolaan

    Agenpos serta pelaksanaan pick up kiriman dari Agenpos;

    j. Melakukan pembinaan usaha dengan melakukan kunjungan motivasi,

    dialog dan update Informasi serta meneruskan media

    informasi/promosi ke Agenpos dan Outlet lainnya;

    k. Merancang dan melakukan kegiatan pemasaran dan promosi untuk

    pembukaan Agenpos baru kepada komunitas dan masyarakat serta

    mendorong peningkatan transaksi penjualan di Outlet dan Agenpos;

    l. Mendata/mengadministrasi : nama, alamat, lokasi, kinerja dan

    informasi lainnya tentang Outlet, Agenpos dan Agenpos desa serta

    mengelola/membuat laporan kinerja sesuai kebutuhan Perusahaan;

  • 33

    m. Membantu Kepala Kantorpos dalam melakukan dan mengawasi proses

    standarisasi, pengendalian/pengawasan tampilan fisik Outlet,

    Agenpos, Agenpos Desa dan evaluasi terhadap performance/tampilan

    Outlet;

    n. Mengelola sumber daya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

    o. Melakukan bimbingan kepada Karyawan dilingkungan kerjanya dalam

    pelaksanaan tugas;

    p. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    q. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    VII. WAKIL KEPALA KANTOR POS BIDANG UMUM

    1. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Umum bertanggung jawab kepada Kepala

    Kantorpos.

    2. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Umum mempunyai fungsi pengarahan,

    pengorganisasian dan pengendalian pengelolaan Sumber Daya Manusia,

    Akuntansi, Keuangan dan BPM, Teknologi dan Sarana, Audit dan

    Manajemen Risiko untuk mendukung kinerja operasional Kantorpos.

    3. Wakil Kepala Kantorpos Bidang umum mempunyai tugas dan tanggung

    jawab:

    a. Mengkoordinir dan merumuskan penyusunan program kerja, dan

    anggaran perusahaan di bidangnya;

    b. Merumuskan pembuatan uraian tugas staf di Kantorpos berdasarkan

    ketentuan Perusahaan;

    c. Mengarahkan dan mengkoordinir serta meyakinibahwa pelaksanaan

    pekerjaan dalam lingkup tanggung jawabnya telah sesuai dengan SOP

    yang berlaku di Perusahaan;

    d. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan berkait

    dengan sumber daya manusia meliputi: pembuatan dan pembayaran

    daftar gaji/pensiun/pajak karyawan, kenaikan grade/gaji, penilaian

    kinerja karyawan/SMKI, penghargaan, hukuman disiplin, administrasi

    kepegawaian, dan pensiun karyawan telah dilaksanakan sesuai

    dengan ketentuan Perusahaan;

    e. Mengkoordinir pembuatan SMKI dan unit agar dilaksanakan sesuai

    dengan ketentuan Perusahaan;

  • 34

    f. Mengorganisasikan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan akuntansi

    dan keuangan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

    Perusahaan;

    g. Mengendalikan pagu kas di Kantorpos;

    h. Mereview performa laporan keuangan dan laporan profitabilitas

    Kantorpos;

    i. Memonitor pelaksanaan sistem informasi keuangan dan aplikasi terkait

    di bidang keuangan;

    j. Mengendalikan pelaksanaan administrasi perpajakan dan akuntansi

    perpajakan;

    k. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan fungsi treasury;

    l. Mengendalikan dan mengevaluasi proses operasioan keuangan sesuai

    dengan kebijakan yang berlaku;

    m. Melakukan otorisasi atas transaksi pengeluaran kas sesuai dengan

    kewenangannya;

    n. Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi keuangan dan pembukuan

    akuntansi dengan dokumen sumbernya secara periodik;

    o. Mengendalikan dan mengkoordinir pemeriksaan terhadap saldo kas

    UPT, uang yang ditahan Kpc dan sisa persediaan BPM, filateli, dan

    benda pihak ketiga lainnya, dengan pertanggungan keuangan dan

    dokumen seumbernya;

    p. Merencanakan kebutuhan benda pos, prangko, filateli, benda materai

    dan benda pihak ketiga lainnya, untuk operasional Kantorpos;

    q. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

    pengelolaan sarana, kendaraan dinas, peralatan, fasilitas kerja, alat

    tulis kantor, dan teknologi guna mendukung operasional Kantorpos;

    r. Melakukan pengawasan melekat terhadap pekerjaan di bidangnya;

    s. Memberikan tanggapan atau tindak lanjut atas permintaan

    penambahan kapasitas layanan seperti Kantorpos, Kantorpos Cabang,

    Loket Ekstensi, MPS/PKD, CPM dari Wakil Kepala Kantor Pos Bidang

    Bisnis;

    t. Berkoordinasi dengan Deputi Bidang Umum di Regional;

    u. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

  • 35

    v. Melakukan pembinaan SDM, memberikan coaching dan counseling

    kepada karyawan di lingkungan kerjanya;

    w. Mengkoordinir pembuatan laporan di bagiannya untuk disampaikan

    kepada Kepala Kantorpos dan unit kerja terkait.

    VIII. MANAJER SDM

    1. Manajer SDM bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantor Bidang

    Umum.

    2. Manajer SDM mempunyai fungsi mengorganisasikan dan mengendalikan

    pelaksanaan pekerjaan Sumber Daya Manusia, kesekretariatan dan

    kegiatan umum lainnya di UPT dalam lingkup tanggung jawabnya untuk

    mendukung pelaksanaan operasional berjalan dengan tertib dan benar

    sesuai dengan ketentuan Perusahaan.

    3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini,

    Manajer SDM mempunyai tugas dan tanggung jawab:

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja dengan anggaran di

    bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    c. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan

    Sumber Daya Manusia sesuai dengan ketentuan Perusahaan;

    d. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses dan pekerjaan di

    Bagian Sumber Daya Manusia yang meliputi antara lain : pembuatan

    daftar gaji karyawan dan pensiun karyawan, rotasi karyawan, kenaikan

    grade/gaji, pelatihan, hukuman disiplin, penghargaan, cuti, pengisian

    Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) karyawan, pengisian pajak

    karyawan, dan lain-lain terkait dengan kepegawaian serta pengelolaan

    administrasi kepegawaian sesuai dengan SOP yang berlaku;

    e. Melakukan pengawasan terhadap daftar hadir karyawan;

    f. Mengelola penyelesaian piutang karyawan;

    g. Menyusun jadwal kerja dinas hari libur karyawan;

    h. Mengatur tata kelola dan administrasi surat-menyurat;

    i. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan umum lainnya untuk

    mendukung kegiatan operasional;

  • 36

    j. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan terkait

    dengan Sumber Daya Manusia dan melakukan pencocokan

    naskah/dokumen pembayaran dengan pembukuan akuntansi;

    k. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

    l. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    m. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan

    kerjanya;

    n. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    IX. MANAJER TEKNOLOGI DAN SARANA

    1. Manajer Teknologi dan Sarana bertanggung jawab kepada Wakil Kepala

    Kantorpos Bidang Umum.

    2. Manajer Teknologi dan Sarana mempunyai fungsi mengorganisasikan dan

    mengendalikan teknologi dan sarana (kendaraan, gedung, peralatan

    kantor, software, jaringan IT, komputer dan perangkat pendukungnya)

    untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional Kantorpos;

    3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaiamana dimaksud ayat (2) Pasal ini,

    Manajer Teknologi dan Sarana mempunyai tugas dan tanggung jawab :

    a. Menyusun dan merencanakan program kerja serta anggaran biaya di

    bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    c. Mengkoordinir dan mengatur proses pelaksanaan pekerjaan di Bagian

    Teknologi dan Sarana Kantorpos;

    d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan

    teknologi dan sarana sesuai dengan ketentuan Perusahaan;

    e. Mengawasi penggunaan software dan aplikasi termasuk penggunaan

    aplikasi termutakhir yang ditetapkan perusahaan;

    f. Mengawasi pelaksanaan pengamanan sistem informasi dan data

    elektronik;

    g. Melakukan pemeliharaan database lokal aplikasi-aplikasi yang

    diguanakan perusahaan;

  • 37

    h. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan teknologi dan sarana

    (kendaraan, gedung, peralatan kantor, software, jaringan IT, komputer

    dan perangkat pendukungnya serta aset perusahaan lainnya) di UPT

    dalam batas kewenangannya sesuai dengan ketentuan perusahaan;

    i. Melakukan tertib administrasi pengelolaan teknologi dan sarana yang

    meliputi pembuatan Per-1, Per-2, Per-8, Per-9, Per49, Per-73, Per-74,

    Per-75 dan administrasi lainnya terkait teknologi dan sarana;

    j. Melakukan permintaan barang tercetak berharga dan biasa

    berdasarkan jadwal permintaan yang telah ditetapkan perusahaan;

    k. Melakukan pemeriksaan sisa barang tercetak berharga dan biasa

    dengan daftar pertanggungan barang tercetak;

    l. Membantu dukungan operasional teknologi meliputi proses instalasi

    dan pemeliharaan software, perbaikan komputer dan perangkat

    pendukungnya, perbaikan jaringan teknologi, serta melakukan tertib

    administrasinya;

    m. Mengatur pengeluaran operasional kendaraan bermotor sesuai dengan

    ketentuan perusahaan;

    n. Mempertanggungkan pengeluaran biaya teknologi dan sarana dan

    mengadministrasikannya sesuai dengan peruntukannya dalam batas

    kewenangannya;

    o. Menyimpan barang tercetak berharga dan biasa di tempat yang aman

    dan terkunci;

    p. Memenuhi permintaan barang tercetak berharga dan biasa, peralatan

    kerja lainnya dari bagian lain;

    q. Membuat laporan terkait pengelolaan teknologi dan sarana serta

    mengirimkannya ke Regional dan Kantor Pusat sesuai dengan

    ketentuan perusahaan;

    r. Menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) yang

    ditetapkan perusahaan untuk pengelolaan teknologi dan sarana;

    s. Mengendalikan jumlah kebutuhan perangkat teknologi informasi untuk

    menunjang kelancaran operasional bisnis perusahaan;

    t. Menjamin software dan aplikasi yang digunakan di UPT sesuai dengan

    ketentuan perusahaan termasuk penggunaan aplikasi dengan versi

    yang terbaru;

  • 38

    u. Mensosialisasikan pola-pola pengamanan data elektronik dan sistem

    informasi agar tidak digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung

    jawab;

    v. Melaksanakan instalasi/update/upgrade perangkat teknologi (hardware

    / software / jaringan) dan memberikan bantuan teknis serta panduan

    dalam mengatasi masalah-masalah atau gangguan yang berkaitan

    dengan penggunaan perangkat teknologi informasi;

    w. Mengelola infrastruktur layanan TI (Capacity Management);

    x. Mengelola pencatatan konfigurasi sistem layanan TI baik aplikasi

    maupun infrastruktur layanan TI serta tata cara perubahan konfigurasi

    yang diperlukan (Configuration Management);

    y. Melakukan pengelolaan aset teknologi yang meliputi perencanaan,

    pengusulan, pengadaan, penerimaan, pemeriksaan, distribusi, mutasi

    pencatatan, penghapusan, pelaporan, monitoring dan evaluasi dalam

    rangka optimalisasi perangkat TI;

    z. Membuat laporan aset TI, laporan kinerja sisterm dan infrastruktur TI,

    dan laporan pengeluaran biaya teknologi ke Regional;

    aa. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

    bb. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    cc. Melakukan coaching dan counselling terhadap karyawan di lingkungan

    kerjanya;

    dd. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    X. MANAJER AKUNTANSI

    1. Manajer Akuntansi bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantorpos

    Bidang Umum.

    2. Manajer Akuntansi mempunyai fungsi mengorganisasikan dan

    mengendalikan pelaksanaan pengelolaan Akuntansi di UPT agar tercapai

    pembukuan akuntansi yang tertib dan benar sesuai dengan ketentuan

    perusahaan.

    3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini,

    Manajer Akuntasni mempunyai tugas dan tanggung jawab:

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;

  • 39

    b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagau pedoman kerja;

    c. Memimpin dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian

    akuntansi;

    d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan

    akuntansi sesuai dengan ketentuan perusahaan;

    e. Melakukan proses pembukuan dan penyusunan laporan keuangan di

    UPT dengan menggunakan sistem informasi keuangan yang telah

    ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku;

    f. Meyakinkan bahwa pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran

    keuangan di UPT dalam lingkup tanggung jawabnya sesuai dengan

    dokumen sumbernya;

    g. Menyusun laporan kilat UPT dan laporan akuntansi serta

    mengirimkannya ke Regional dan Kantor Pusat sesuai dengan

    ketentuan perusahaan;

    h. Melakukan pemeriksaan terhadap saldo-saldo pada PSA dan

    melakukan pencocokan dengan dokumen sumbernya serta bukti

    pendukung lainnya;

    i. Menyimpan dokumen sumber dan pembukuan akuntansi di tempat

    aman dan tertib;

    j. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

    k. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    l. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan

    kerjanya;

    m. Membuat dan menyampaikan laporan bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    XI. MANAJER AUDIT DAN MANAJEMEN RISIKO

    1. Manajer Audit dan Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Wakil

    Kepala Kantorpos Bidang Umum.

    2. Tugas pokok Manajer Audit dan Manajemen Risiko adalah melaksanakan

    pemeriksaan secara rutin dan berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan

    pada setiap bagian di Kantorpos berdasarkan pedoman pemeriksaan

    periodik yang berlaku, dan melakukan pengukuran standar mutu.

  • 40

    3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Audit dan Manajemen

    Risiko melaksanakan aktivitas utama:

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas (job description) setiap karyawan di bagiannya

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    c. Menyusun jadwal kegiatan pemeriksaan periodik, objek dan materi

    pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    d. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan pada semua

    bagian di Kantorpos agar terhindar dari fraud;

    e. Membuat hasil pemeriksaan hasil periodik dan rutin dalam buku

    pemeriksaan tersendiri serta melaporkannya kepada Wakil Kepala

    Kantorpos Bidang Umum;

    f. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal terdapat indikasi

    kecurangan;

    g. Melaksanakan pengukuran mutu layanan dan operasional, serta

    memberikan laporan kepada Wakil Kepala Kantorpos Bidang Umum

    atas hasil pengukuran mutu;

    h. Mengawasi pelaksanaan pengamanan kiriman pos dan aset

    perusahaan dalam lingkup unit kerja;

    i. Mengkaji pelaksanaan pekerjaan dari aspek manajemen risiko;

    j. Menyimpan dan mengarsipkan hasil pemeriksaan di tempat yang

    aman, dan tidak dapat dijangkau oleh yang tidak berhak;

    k. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelencaran pelaksanaan

    tugas;

    l. Melakuka bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam

    pelaksanan tugas;

    m. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    n. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    XII. MANAJER KEUANGAN DAN BPM

    1. Manajer Keuangan dan BPM bertanggung jawab kepada Wakil Kepala

    Kantorpos Bidang Umum.

  • 41

    2. Manajer Keuangan dan BPM mempunyai fungsi melaksanakan dan

    mengendalikan pengelolaan keuangan dan benda pos, prangko, benda

    filateli, benda materai, dan benda pihak ketiga lainnya.

    3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini,

    Manajer Keuangan dan BPM mempunyai tugas dan tanggung jawab:

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian

    Keuangan dan BPM;

    d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan

    keuangan dan BPM sesuai dengan ketentuan perusahaan;

    e. Melaksanakan fungsi treasury dan mengawasi pelaksanaan kerja kasir;

    f. Melakukan pencocokan pencatatan transaksi keuangan dengan

    neraca atau dokumen sumber terkait serta fisik uangnya;

    g. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan kebenaran transaksi biaya,

    kwitansi, Surat Perintah Bayar beserta kelengkapannya sedimikian

    rupa sehingga akurat dan dapat dipertanggung jawabkan serta

    mengadministrasikan naskah dan arsipnya dengan baik dan aman;

    h. Melakukan pencatatan setoran uang dari kasir di dalam buku anasir

    kas;

    i. Mengatur cash flow di Kantorpos untuk pemenuhan kebutuhan kas dan

    operasional perusahaan, serta penahanan uang kas serta transfer

    uang ke rekening perusahaan sesuai dengan ketentuan pagu kas yang

    ditetapkan perusahaan;

    j. Melakukan pengawasan terhadap uang kas yang ditahan di Kpc dan

    berkoordinasi dengan bagian Pengawasan Pelayanan Luar;

    k. Mengelola persediaan benda pos, prangko, filateli, benda materai dan

    benda pihak ketiga lainnya meliputi: pencocokan penerimaan BPM dari

    Kantor Pusat atau Kantorpos lain dengan daftar

    pengantar/pertanggungan BPM, pencatatan pada buku persediaan

    BPM, tertib administrasi pertanggungan BPM;

    l. Melakukan pemenuhan permintaan BPM, filateli, konsinyasi untuk

    penjualan di loket, Kpc dan titik layanan lainnya sesuai ketentuan

    perusahaan;

  • 42

    m. Membuat perhitungan kebutuhan BPM untuk keperluan penjualan di

    Kantorpos;

    n. Membuat laporan terkait dengan pengelolaan keuangan dan BPM,

    serta mengirimkannya kepada kantor Regional dan Kantor Pusat

    sesuai dengan ketentuan perusahaan;

    o. Menyiapkan dan membuat nota/invoice tagihan piutang pendapatan

    atas transaksi piutang pendapatan berdasarkan jurnal atau neraca

    setelah dicocokan dengan pembukuan akuntansi;

    p. Menyiapkan dan menyerahkan kantung uang remise kepada MPC

    dengan buku serah;

    q. Menerima kantung uang remise dengan buku serah dan mencocokan

    jumlahnya dengan daftar N1;

    r. Menyimpan uang kas, cek, surat berharga lainnya, BPM, dan dokumen

    sumber lainnya di tempat yang aman;

    s. Melakukan pengawasan proses pembayaran pensiun, kredit pensiun,

    pertanggungan keuangan, pelaporan dan tertib administrasinya serta

    pemeriksaan sisa uang pensiun sesuai dengan ketentuan perusahaan;

    t. Melaksanakan pengelolaan pajak Perusahaan;

    u. Menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) yang

    ditetapkan Perusahaan untuk pengelolaan keuangan dan BPM;

    v. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam

    pelaksanaan tugasnya;

    w. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    x. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    XIII. MANAJER SOLUSI TEKNOLOGI INFORMASI

    1. Manajer Solusi Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada Wakil

    Kepala Kantorpos Bidang Umum.

    2. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi mengorganisasikan

    dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung kelancaran

    pelaksanaan operasional di kantorpos sendiri dan Kantorpos Inbound

    Teknologi sesuai yang ditetapkan Perusahaan.

  • 43

    3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaiaman dimaksud ayat (2) Pasal ini,

    Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai tugas dan tanggung jawab

    :

    a. Menysusn dan merencanakan program kerja serta anggaran biaya di

    bagiannya;

    b. Membuat uraian tugas di bagiannya seuai dengan SOP yang berlaku

    sebagai pedoman kerja;

    c. Mengkoordinir dan mengatur proses pelaksanaan pekerjaan di bagian

    TI di Kantorpos;

    d. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya

    teknologi (Financial Management);

    e. Mengelola pemenuhan kebutuhan UPT terkait dengan layanan TI

    (Demand Management);

    f. Mengelola tingkat layanan TI (Service Level Management);

    g. Mengelola ketersediaan layanan TI (Avaibility Management);

    h. Mengelola kesinambungan layanan TI (Service Continuity

    Management);

    i. Mengelola pencatatan konfigurasi sistem layanan TI serta tata cara

    perubahan konfigurasi yang diperlukan (Configuration Management);

    j. Mengelola proses pengumpulan, menganalis, menyimpan, dan berbagi

    ilmu pengetahuan di UPT (Knowledge Management);

    k. Mengelola fungsi layanan untuk penerimaan laporan insiden,

    gangguan, keluhan, dan permintaan layanan TI (Service

    Desk/Helpdesk);

    l. Mengelola proses yang memonitor seluruh kejadian agar operasi

    berjalan normal dan juga mendeteksi dan mengeskalasi kondisi (Event

    Management);

    m. Mengelola insiden layanan TI yang berupa penerimaan laporan

    insiden, penanganan insiden, eskalasi, dan pelaporan insiden layanan

    TI (Incident Management);

    n. Mengelola permasalahan layanan TI yang berupa identifikasi masalah

    dari mulai laporan insiden, penyelesaian masalah, eskalasi

    permasalahan dan pelaporan permasalahan layanan TI (Problem

    Management);

    o. Mengelola pemenuhan permintaan layanan TI (request fullfilment);

  • 44

    p. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang

    berwenang untuk mengakses layanan TI (Access Management);

    q. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer/patch, dan

    mendistribusikan aplikasi yang beroperasi (Realese and deploy

    management);

    r. Membuat laporan kinerja aplikasi dan laporan pengeluaran biaya

    teknologi ke Regional;

    s. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan

    tugas;

    t. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

    u. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan

    kerjanya;

    v. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan

    unit kerja terkait.

    XIV. KEPALA KANTOR POS CABANG

    1. Kepala Kantorpos Cabang bertanggung jawab kepada Kepala Kantorpos

    Pemeriksa.

    2. Tugas pokok Kepala Kantorpos Cabang adalah melakukan transaksi

    pelayanan jasa surat, paket, jasa keuangan dan keagenan, giro dan

    penyaluran dana, pembayaran pensiun, proses tutupan pos dan antaran

    pos serta kegiatan pendukung dan administrasi lainnya sebagai

    infrastruktur bisnis, dan operasi dari Kantorpos Pemeriksa untuk mencapai

    pendapatan, dan mutu operasi;

    3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kantorpos Cabang

    melaksanakan aktivitas utama:

    a. Membuat uraian tugas (job description) di Kantorpos Cabang sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

    b. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan di Kantorpos Cabang telah

    sesuai dengan SOP dan ketentuan Perusahaan;

    c. Melakukan penerimaan transaksi layanan paket, keagenan, BPM dan

    benda filateli, pelayanan jasa surat, jasa keuangan, tabungan, giro dan

    penyaluran dana, pembayaran pensiun, pembayaran weselpos dan

    layanan lainnya sesuai dengan ketentuan Perusahaan;

  • 45

    d. Mempertanggungkan transaksi penerimaan dan pengeluaran

    keuangan yang terjadi di Kantorpos Cabang pada daftar

    pertanggungan N2;

    e. Melakukan permintaan benda pos, materai, prangko dan benda filateli,

    serta benda pihak ketiga lainnya dengan menggunakan daftar

    permintaan N2a;

    f. Melaukan tutupan surat dan paket yang akan dikirmkan ke Kantorpos

    Pemeriksa yang bertalian setiap hari sesuai dengan jadwal tutupan

    yang telah ditetapkan Kantorpos Pemeriksa;

    g. Mencocokan uang hasil penerimaan dan pembayaran transaksi

    keuangan di Kantorpos Cabang dengan naskah dan sumber dokumen

    yang bertalian, sisa uang pembayaran pensiun dengan carik pensiun,

    serta mengirimkan uang remise dalam kantung remise ke Kantorpos

    Pemeriksa dalam kesempatan pertama dan angkutan yang aman;

    h. Mengirimkan naskah pertanggungan keuangan, dokumen sumber,

    resi-resi transaksi, bersamaan dengan kiriman pos di dalam kantung

    pos ke Kantorpos Pemeriksa;

    i. Membuka kantung pos yang diterima dari Kantorpos Pemeriksa

    dengan dihadapan saksi, dan melakukan pemeriksaan dan

    pencocokan uang dan BPM yang diterima serta naskah-naskah yang

    bertalian;

    j. Mengawasi pelaksanaan antaran surat dan paket yang dilakukan oleh

    pengantar pos di Kantorpos Cabang serta pemeriksaan terhadap sisa

    antaran;

    k. Mengembalikan kiriman pos yang tak terantar atau kiriman buntu dan

    naskah-naskah terkait ke Kantorpos Pemeriksa;

    l. Menindaklanjuti keluhan pelanggan terhadap pelayanan di Kantorpos

    Cabang, berkoordinasi dengan Kantorpos Pemeriksa;

    m. Melakukan penahanan uang tunai di Kantorpos Cabang sesuai

    dengan surat pembayarannya, dan bila tidak diperlukan agar segera

    mengirimkan atau mentransfer uang tersebut ke rekening Kantorpos

    Pemeriksa;

    n. Menyimpan barang cetak berharga, uang tunai, naskah-naskah

    berharga lainnya di tempat yang aman;

  • 46

    o. Memelihara aset Perusahaan, dan menjaga keamanan serta

    ketertiban di Kantorpos Cabang;

    p. Melaksanakan tertib administrasi pertanggungan penerimaan dan

    pengeluaran keuangan di Kpc sesuai dengan ketentuan Perusahaan;

    q. Menyerahkan dan menerima kiriman pos termasuk kantung uang

    remise ke dan dari petugas dengan menggunakan buku serah;

    r. Membuat dan menyampaikan laporan terkait kepada Kantorpos

    Pemeriksa.