Upload
trinhkien
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)
Dalam penelitian sebelumnya menjelaskan mengenai perbandingan kegiatan
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan topik yang sama dalam
penelitian. Dalam penelitian sebelumnya (State Of The Art) terdapat nama peneliti,
judul penelitian, lokasi, hasil penelitian, perbandingan penelitian.
Tabel 2.1 (State Of The Art)
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
1. Dini
Andini,
2013
Strategi Public
Relations dalam
mempertahankan
citra PT.
CommServ
Network
Indinesia
Jakarta Strategi Public
Relations dalam
mempertahankan
citra PT
CommServ
Network
Indonesia
ditemukan
bahwa
Strategi yang
dilakukan Public
Relations
melalui 2 (dua)
bauran Public
Relations yaitu
pelaksanaan
Penelitian ini
dilakukan dengan
lebih difokuskan
kepada humas yang
melakukan
pertahaanan terhadap
citra perusahaan.
Pada penelitian saya
lebih dilihat dari sisi
seluruh tubuh
perusahaan yang ikut
mempertahankan
citra, karena seluruh
kegiatan perusahaan
selalu terintegrasi
mulai dari pondasi
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
event dan
melakukan
pendekatan
persuasi seperti
lobbying and
negotiation.
Hambatan yang
ditemukan dalam
penelitian ini
adalah
kurangnya
sarana
komunikasi dan
publikasi yang
dimiliki oleh PT
CommServ
Network
Indonesia dalam
melaksanakan
strategi Public
Relations. Public
Relations
menyadari
adanya hambatan
dan
permasalahan
ini, hanya saja
dasar hingga
bangunannya, inilah
yang berpengaruh
pada citra perusahaan
yang sudah ada
sekarang
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
Public Relations
belum
melakukan
upaya untuk
mengatasi
hambatan
tersebut. Public
Relations tidak
berusaha untuk
membangun
sebuah hubungan
dan komunikasi
yang baik
dengan media.
2. Raissa
Christie,
2013
Analisis kegiatan
media relations
Hotel Ibis Slipi
dalam
mempertahanlkan
citra
Jakarta Berdasarkan
hasil penelitian,
kegiatan media
relations Hotel
Ibis Jakarta Slipi
dalam
mempertahankan
citra adalah
dengan
membangun
hubungan yang
baik dengan
Kegiatan media
relations Hotel Ibis
Jakarta Slipi dalam
mempertahankan
citra adalah dengan
membangun
hubungan yang baik
dengan media,
menyediakan
kebutuhan media,
melalui pemberitaan
di media, promosi –
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
media,
menyediakan
kebutuhan
media, melalui
pemberitaan di
media, promosi –
promosi di
media, dan
melalui kegiatan
media relations
lainnya. Dan
dalam
melakukan
kegiatan media
relations,
kegiatan media
relations di Hotel
Ibis Jakarta Slipi
sudah dikatakan
berhasil.
Realisasi
kegiatan media
relations dapat
dilihat dari
berbagai
kegiatan media
relations
promosi namun bagi
PT.MITRA SOLUSI
INTERGITAS
mempertahankan
citra adalah lebij
kepada kegiatan
perusahaan yang
dilakukan terus
menerus tanpa
adanya penurunan
kualitas yang
akhirnya dapat
mempertahankan
citra perussahaan
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
misalnya dengan
melakukan
media visit,
media gathering,
media briefing,
dan sebagainya.
Pemberitaan-pe
mberitaan
mengenai hotel
ibis jakarta Slipi.
Sedangkan
Dalam
melakukan
kegiatan media
relations, tidak
jarang muncul
kendala-kendala
yang tak terduga.
Misalnya saja,
kendala yang
sering dihadapi
adalah ketidak
tersediaan dana
dalam
melakukan
kegiatan media
relations, dalam
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
memilih media
yang sesuai
dengan budget
hotel Ibis Jakarta
Slipi. Kemudian,
tidak tersedianya
media yang
sesuai dengan
profil Hotel Ibis
Jakarta Slipi.
3. Firstcha
Desvita
Susanna,
2011
Strategi Public
Relations dalam
mengelola Image
Perusahaan.
(suatu studi pada
media monitoring
dalam
penyelenggaraan
special event
The Body Shop
Indonesia)
Jakarta Terdapat
perbedaan antara
special event dan
event menurut
The Body Shop,
melalui target
audience dan
objektifnya.
Special event
yang diadakan
public relations
The Body Shop
adalah press
event. Tujuan
press event ialah
mengajak media
Penelitian yang
dilakukan oleh
Firstcha sama-sama
meneliti tentang
bagaimana
mengelola atau
memperthankan citra
yang sudah ada
sebelumnya, firstcha
memfokuskan
penelitiannya pada
kegiatan special
event yang dilakukan
perusahaan,
sedangkan penelitian
ini tidak hanya
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
khususnya,agar
menjembatani
perusahaan
dengan publik, di
saat yang
bersamaan media
mendapatkan
pengalaman unik
mengenai
program
produkdan dapat
menyentuh
konsumen lebih
luas dan
mendalam. Press
event ini
memiliki objektif
yang utama
dalam
mempertajam
merek The Body
Shop sebagai
Merek yang
komit dengan
green,ethic,dan
natural. Pada
prosesinya, acara
berfokus kepada satu
kegiatan, namun
lebih menyeluruh
karena keseluruhan
kegiatan
perusahaanlah yang
pada akhirya
mempengaruhi citra
perusahaan
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
ini dikemas
secara intim
dengan bentuk
(smallgathering).
4. Antoni
Prats Juni,
April
(2011)
Coca-Cola
Strategy: The
brand image
Amerika Strategi
pengembangan
merek Coca Cola
terdiri dari
kebijakan dan
teknik
pengembangan
merek untuk
bersaing dengan
pola pikir
konsumennya
yang berubah.
Sebelumnya,
merek ini
percaya pada
hal-hal berikut :
• Keberanian
• Ketersediaan
• Akseptabilitas
Namun, ini
strategi
pengembangan
Penelitian ini lebih
menekankan kepada
produk , brand image
produk, sedangkan
penelitian yang
sedang saya kerjakan
memfokuskan
kepada citra
perusahaanya, namun
tanpa mengurangi
kualitas dari
produk/jasa yang
ditawarkan.
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
merek Coca Cola
ulang stres pada
bukannya
berikut:
• Nilai Harga
• Pilihan
•Penetrasi
Persuasif
Inti dari
membangun
merek
perusahaan
terletak pada
kenyataan bahwa
ia menginginkan
konsumen
menerima dan
menginginkan
5. Ladipo
Patrick
Kunle
Adeosun ,
Nigeria
Rahim
Ajao
Ganiyu,
Corporate
Reputation as a
Strategic Asset
Nigeria Dalam
masyarakat di
mana pasar yang
jenuh dengan
produk yang
bersaing, dan di
mana konsumen
terus tumbuh
Di dalam penelitian
oleh ladipo ini
Reputasi saat ini
bermain sebagai
pengganti informasi
tentang kekurangan
perusahaan, produk
dan praktek., tetapi di
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
2013 pengaruh,
reputasi
perusahaan
menjadi
pertimbangan
penting bagi
banyak
perusahaan.
Dengan
demikian, aturan
formal dan
hokum tidak lagi
cukup untuk
menjamin
pertukaran yang
efisien barang
dan jasa; di sini
reputasi dan
hasilnya -
kepercayaan
memainkan
peran penting
(Greenspan,
1999). Reputasi
saat ini bermain
sebagai
pengganti
dalam penelitian ini
reputasi adalah
bagaimana
pandangan dan
perasaan khalayak
terhadap perusahaan
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
informasi tentang
kekurangan
perusahaan,
produk dan
praktek
2.2 Landasan Teori
Di dalam melakukan penelitian , teori-teori terkait yang sudah ada sebelumnya
sangat dibutuhkan untuk dijadikan referensi penelitian yang dilakukan penulis.
Berkaitan dengan judul penelitian yaitu “ANALISA KEGIATAN PERUSAHAAN
DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA SEBAGAI PENYALUR TKI KE LUAR
NEGERI (STUDI KASUS : PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS CAB:
JATIASIH)” penulis memiliki beberapa referensi teori-teori umum yang dapat
mendukung dan dikaitkan dengan masalah penelitian.
2.2.1 PJTKI dan Tenaga Kerja Indonesia
A. Pengertian PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia)
Menurut Keputusan Menteri Nomor 204/men/1999 pengertian
PJTKI secara umum adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa
penempatan, penyaluran, dan perlindungan terhadap tenaga kerja
Indonesia (TKI), atau yang dimaksud badan usaha yang berbentuk
perseroan trerbatas yang mendapat izin dari menteri untuk berusaha di
bidang jasa penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
Syarat dan tata cara pendirian PJTKI menurut Keputusan Menteri
nomor 104/men/2002 dan beberapa tambahan lainnya.
1. Badan hukum berbentuk perseroan terbatas (PT) atau koperasi
yang dalam akte pendirian atau anggaran dasarnya
mencantumkan adanya kegiatan di bidang penempatan TKI.
2. Mempunyai kantor dan peralatan kantor uang lengkap serta
alamat yang jelas sesuai dengan surat keterangan domisili dari
instansi yang berwenang.
3. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP)
4. Menyetorkan dana jaminan dalam bentuk deposito atas nama
PJTKI sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta
rupiah) pada bank nasional di Indonesia yang ditunjuk menteri.
4 point diatas adalah point khusus dari Keputusan Menteri
nomor 104/men/2002, dan berikut adalah tambahan lainnya yang juga
menentukan ijin PJTKI yang legal:
5. Memiliki modal di setor yang tercantum dalam akte pendirian
perusahaan sekurang-kurangnya Rp 750.000.000,- (tujuh ratus
lima puluh juta rupiah)
6. Mempunyai tempat penampungan TKI yang memnuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku atau surat pernyataan tentang kesanggupan penyediaan
sarana dan prasarana akomodasi sesuai keperluan untuk proses
persiapan penempatan TKI
7. Surat keterangan undang-undang gangguan.
8. Mempunyai bukti wajib lapor ketenagakerjaan sesuai dengan
undang-undang no.7 tahun 1981.
9. Mempunyai rencana kegiatan perusahaan minimal untuk 3 (tiga)
tahun kalender berturut-turut yang meliputi :
a. kegiatan pemasaran.
b. penyediaan TKI.
c. negara tujuan jumlah TKI yang akan ditempatkan
dan jenis jabatan.
d. perlindungan TKI.
e. organisasi pelaksana.
f. keuangan.
10. Mempunyai pegawai yang berpengalaman di bidang
ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja.
11. Khusus bagi badan hukum yang berbentuk koperasi harus
mendapat rekomendasi dari instansi pemerintah yang
bertanggung jawab di bidang perkoperasian setempat.
12. Penanggung jawab perusahaan atau badan hukum pemohon
tidak pernah dijatuhi sanksi pidana 5 tahun atau lebih
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
PJTKI yang akan melaksanakan penempatan TKI harus
mempunyai mitra usaha dan atau pengguna. Mitra usaha yang dimaksud
harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Berbadan hukum dan memiliki izin usaha sebagai perusahaan
jasa tenaga kerja dari instansi yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundangan negara setempat.
2. Mempunyai alamat dan penaggung jawab yang jelas.
3. Mempunyai perjanjian kerja sama penempatan. PJTKI wajib
mendaftarkan mitra usaha dan pengguna pada perwakilan
Republik Indonesia di negara setempat untuk melakukan
kegiatan penempatan TKI,
Selain daripada syarat- syarat yang harus dimiliki oleh mitra usaha,
PJTKI juga harus memiliki:
1. Surat permintaan nyata TKI ( Job Order) atas nama PJTKI
yang bersangkutan
2. Perjanjian kerja sama penempatan
3. Perjanjian penempatan TKI.
4. Perjanjian kerja
B. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Tenaga Kerja
Indonesia. Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di
Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka
waktu tertentu dengan menerima upah. Sedangkan menurut buku pedoman
pengawasam perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia adalah warga negara
Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di
bidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesenian, dan olahraga profesional
serta mengikuti pelatihan kerja di luar negeri baik di darat, laut maupun
udara dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja yaitu suatu
perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan atau tertulis baik
untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat
syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Dengan adanya
perjanjian kerja ini TKI akan lebih terlindungi apabila nantinya
dikemudian hari pihak majikan atau pihak perusahaan tmpat TKI bekerja
“wanprestasi”maka TKI dapat menentukan sesuai perjanjian kerja yang
telah dibuat sebelumnya.
Sementara itu dalam Pasal 1 Kep.Manakertran RI No Kep
104A/Men/2002 tentang penempatan TKI keluar negeri disebutkan bahwa
TKI adalah baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri
dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur
penempatan TKI. Prosedur penempatan TKI ini harus benarbenar
diperhatikan oleh calon TKI yang ingin bekerja ke luar negeri tetapi tidak
melalui prosedur yang benar dan sah maka TKI tersebut nantinya akan
menghadapi masalah di negara tempat ia bekerja karena CTKI tersebut
dikatakan TKI ilegal karena datang ke negata tujuan tidak melalui
prosedur penempatan TKI yang benar.
Berdasarkan beberapa pengertian TKI tersebut, maka dapat
dikemukakan bahwa TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan TKI dengan
menerima upah.
2.2.2 Konsep Komunikasi
Menurut Broom, “Communication is a reciprocal process of exchanging
signals to inform, persuade, or instruct, based on shared meaning and conditioned by
the communicator’s relationship and sosial context” (Broom, 2009:207). Definisi ini
menjelaskan bahwa, komunikasi adalah proses pertukaran pesan untuk
menginformasikan, mempengaruhi, menginstruksikan, berdasarkan kepada makna
yang disetujui bersaama yanbg disesuaikan dengan kondisi hubungan social antar
komunikator.
PT.MITRA SOLUSI INTEFRITAS adalah perusahaan penyalur tenaga kerja,
oleh karena itu komunikasi sangat diperlukan baik komunikasi kedalam dan keluar.
Komunikasi persuasive digunakan oleh perusahaan untuk menarik kepercayaan calon
TKI untuk mau daatang dan bekerjasama dengan PT.MITRA SOLUSI
INTEGRITAS.Demikian juga komunikai persuasive digunakan guna mempengaruhi
mantra usaha di luar negri untuk mau memakai PT MITRA SOLUSI INTEGRITAS
sebagai penyalur tenaga kerja Indonesia yang dibutuhkan oleh user. Komunikasi
informasi juga digunakan oleh PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS guna
menginformasikan program-program kerja dan prosedur yang berlaku
diperusahaannya agar khalayak mengetahui kegiatan apa yang dilakukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa perusahaan ini menggunakan
komunikasi dalam kegiatannya sehari=hari.
2.2.3 Brand
Menurut American Marketing Association, definisi brand adalah nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut
(Rangkuti, 2009 : 2). Brand terdiri dari berbagai aspek yang terintegrasi dan
menghasilkan suatu pesan untuk brand tersebut. Beberapa aspek tersebut
diantaranya logo, slogan, istilah yang digunakan, lokasi, serta visi dan
misi.Seperti yang kita ketahui dan sudah semakin umum diketahui oleh awam
Brand merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan/produk/jasa yang
bertujuan untuk mengidentifikasi suatu perusahaan/produk/jasa agar memiliki
perbedaan dari perusahaan/produk/jasa yang lainnya.Brand dapat menjadi
penentu suatu keberhasilan atau tidaknya suatu perusahaan. Oleh karena itu,
penting sekali untuk memastikan bahwa brand tersebut akan dapat
mewakilkan suatu perusahaan atau jasa.
Brand yang baik bertujuan untuk memberikan pesan yang jelas,
mengkonfirmasikan kredibilitas perusahaan/Produk/jasa, menghubungkan
prospek target pasar kita secara emosional dan memotivasi mitra usaha dan
khalayak lainnya serta mempertahankan loyalitas. Seperti halnya
PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS sebagai perusahaaan Penyalur Jasa Tenaga
Kerja Indonesia (PJTKI), perusahaan ini juga memiliki brand yang
dipublikasikan kepada khalayak perusahaanya,untuk memberikan pesan yang
jelas ,membuktikan kekredibilitasan perusahaanya, menghubungkan prospek
secara emosional untuk bisa mendapatkan keterkaitan yang lebih erat kepada
prospek sebagai target perusahaan, dan menjaga loyalitas mitra usaha yang
terkait dengan kegiatan bisnis PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS. Agar
berhasil melakukan branding, kita harus memahami kebutuhan dan keingingan
mitra usaha dan prospek. Kita melakukan branding dengan mengintegrasikan
strategi perusahaan ini juga memiliki brand yang dipublikasikan kepada
khalayak perusahaanya, untuk memberikan pesan yang jelas ,membuktikan
kekredibilitasan perusahaanya, menghubungkan prospek secara emosional
untuk bisa mendapatkan keterkaitan yang lebih erat kepada prospek sebagai
target perusahaan, dan menjaga loyalitas mitra usaha yang terkait dengan
kegiatan bisnis PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS. “Strategy is everything.
Brand is everything. Brand strategy is the best vehicle for corporate success,
In a world where any competitors can copy your products, services,
technology, systems, processes, and everything else your company chooses to
employ, the one thing they cannot copy is your brand image (Temporal,
2006:1)” Oleh karena itu strategi branding perusahaan adalah hal penting yang
tidak dapat dipungkiri keharusannya ada di dalam sebuah perusahaan karena
hal tersebut akan menentukan seperti apa brand tersebut di pasar dan citra apa
yang akan dibentuk oleh brand tersebut.
Setelah brand sudah dapat diterima oleh masyarakat maka, dibutuhkan
konsistensi untuk mempertahankan brand tersebut. Hal ini harus dilakukan
agar icitra perusahaan dari brand tersebut tidak akan berubah berubah
Walaupun inovasi terus dikembangkankan dalam perusahaan, inovasi tersebut
harus tetap mencerminkan brand yang sudah ada sehingga sitra perusahaan
akan tetap positif bahkan lebih baik lagi dengan tidak mengurangi apa yang
sudah ada sebelumnya.
Konsistensi dari suatu brand akan membuat prestige tersendiri bagi brand
tersebut yang membuat brand tersebut mencapai suatu titik dimana
masyarakat akan sangat mengenal brand itu dan memberikan kepercayaan
yang besar terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh brand tersebut.
2.2.4 Branding
Branding adalah suatu kegiatan Untuk memperkenalkan suatu brand ke
masyarakat.Branding adalah kegiatan perusahaan untuk membangun dan
membesarkan brand. Pada saat iui brand yang dipublikasikan ke masyarakat
adalah nama perusahaan itu sendiri yaitu PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS
yang memang saat ini sudah dikenal baik oleh masyarakat sekitar dan mitra
usaha perusahaan di luar maupun dalam negeri sebagai PJTKI yang memiliki
izin lengkap dan tidak pernah bermasalah dalam melakukan penyaluran TKI
ke luar negeri.. Kegiatan Branding ini sendiri akan memberikan kekuatan
merek terhadap suatu perusahaan dan akan menonjolkan perbedaan antar
perusahaan PJTKI yang lainnya. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi
branding yang berbeda-beda, tergantung kepada kebutuhan perusahaan dan
inspirasi yang dimiliki perusahaan. Perusahaan biasanya meniru strategi
branding perusahaan lain yang sudah berhasil dikembangkan dengan
ditambahkan inovasi-inovasi dari perusahaan itu sendiri kemudian
diimplementasikan oleh perusahaan untuk membranding perusahaannya
sendiri agar bisa diterima oleh masyarakat dan mitra usahanya. Lain halnya
dengan brand yang sudah lama berdiri. Biasanya brand yang sudah berdiri
sejak lama lebih fokus dalam kegiatan branding. Mereka akan lebih fokus
kepada target market. Jadi kegiatan branding yang dilakukan lebih kepada
target market yang sudah ditetapkan.
Lindstrom mengatakan bahwa, “Branding continuously strives to achieve
authenticity and build a relationship with consumers that will extend from
cradle to grave (Lindstrom, 2005:192).” Jadi dapat dikatakan bahwa branding
merupakan proses penjalinan komunikasi dan hubungan baik antara
perusahaan dan konsumer. Branding itu sendiri akan membuat keaslian
(authenticity) dari brand tersebut dan keaslian itu akan membuat masyarakat
serta mitra usaha semakin percaya dan menggunakan brand tersebut.
2.2.5 Definisi Public Relations
Menurut Scott M, Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom
dalam bukunya “Effective Public Relations” definisi PR, yakni:
Menurut Denny Griswold,Public Relationsadalah suatu fungsi
manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan
prosedur dari seorang individu atau sebuah lembaga atas dasar
kepentingan publik, merencanakan, dan menjalankan rencana kerja untuk
memperoleh pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh publik
(Danandjaja, 2011 : 16).
Dari kedua uraian tersebut dapat dijelaskan, Public Relations
merupakan alat perusahaan yang berfungsi melihat perilaku dan persepsi
publik serta merencanakan suatu kegiatan yang sesuai dengan keinginan
publik.
Menurut John E. Marston, Public Relations merupakan fungsi
manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus
mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,
merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa
yang telah dicapainya
Maksud dari penjelasan diatas adalah bahwa Public
Relationsmerupakan ilmu manajemen yang dilakukan secara berkelanjutan
dan memiliki strategi yang berguna untuk membina hubungan yang baik
antara organisasi dengan publik.
Menurut Scott M. Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Bromm
(Ardianto, 2011: 8) Public Relations is the management function which
evaluate public attitude, identifies the policies and procedures of an
individual or an organization with the public interest, and plans and
executes a program of action to earn public understanding an acceptances
(Public Relations) yang artinya suatu fungsi manajemen yang menilai
sikap publik, mengidentifikasi kebijakan, dan prosedur-prosedur dari
individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan
rencana kerja untuk mendapatkan pengertian dan pengakuan publik).
Di Indonesia, public relations dapat juga disebut sebagai humas.
Menurut Dominick dalam Morissan, humas mencakup hal-hal yang
diuraikan sebagai berikut (Morissan, 2010:8):
1) Humas memiliki kaitan erat dengan opini publik.
Humas berkaitan erat dengan public dimana humas membutuhkan
informasi-informasi dari publik yang akan dikumpulkan dan
dilaporkan kepada manajemen apabila informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan manajemen. Di sisi lain, humas juga
berupaya untuk memengaruhi publik agar publik dapat memberikan
opini yang positif untuk perusahaan.
2) Humas memiliki kaitan erat dengan komunikasi.
Praktisi humas bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dua
arah antara perusahaan dengan publiknya maupun komunikasi internal
perusahaan. Dalam hal ini humas akan menjadi jembatan bagi
perusahaan untuk berkomunikasi dengan publik, begitu pula
sebaliknya.Secara umum khalayak humas terbagi atas khalayak
internal seperti: karyawan, organisasi buruh serta pemegang saham
yang namanya tercatat pada perusahaan dan khalayak eksternal seperti:
badan atau instansi pemerintah, dealer, pemasok, masyarakat sekitar,
media massa dan pemegang saham yang tidak tercatat pada daftar
pemegang saham.
3) Humas merupakan fungsi manajemen.
Humas berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan tujuan
yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah.Humas juga harus secara rutin memberikan saran kepada
manajemen.Humas harus memiliki kegiatan yang terencana dengan
baik.Bagian humas harus mampu mengorganisir dan mengarahkan
dirinya untuk mencapai tujuan tertentu
2.2.6 Fungsi Public Relations
Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal
maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi public dalam upaya
menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan
lembaga organisasi.
Aktivitas public relations adalah menyelenggarakan
komunikasi timbal balik (two ways traffic communications) antara
lembaga dengan public yang bertujuan untuk menciptakan saling
pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu,
kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif
lembaga bersangkutan.Kegiatan publik relations sangat erat kaitannya
dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari
masyarakat.
Menurut Kasali dalam Ruslan (2007:11), mengatakan bahwa:
“Fungsi manajemen dalam konsep public relations bertujuan
menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga,
organisasi, perusahaan, atau produknya terhadap segmen masyarakat
yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak
bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan atau produknya”.
Dalam operasional public relations dikenal dengan penemuan
fakta (fact finding), perencanaan (planning), pengkomunikasian
(communicating), dan pengevaluasian atau pemantauan (evaluating).
Dalam mengevaluasi tersebut melihat sejauh mana perencanaan itu
berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, dikoordinasi atau
diorganisasikan, kemudian bagaimana pelaksanaan dan dalam
pencapaiannya itu hasil apa yang telah diperoleh. Menciptakan citra
perusahaan atau lembaga merupakan goals akhir dari suatu aktivitas
program kerja PR.
Peranan public relations yang luas menyangkut hubungan
dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk relations
dalam arti sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang
cukup besar dalam melakukan kampanye public relations. Bagaimana
meningkatkan kesadaran, pengertian dan pemahaman tentang aktivitas
perusahaan atau lembaga, termasuk membentuk sikap yang
menyenangkan (favorable), iktikad baik (good will), toleransi
(tolenrace), saling pengertian (mutual understand), saling
mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual
appreciation), dan pada akhirnya akan menciptakan citra baik (good
image).
Betrand R. Canfield dalam Arifin (2007 : 8), mengemukakan
tiga fungsi PR yaitu :
1. Mengabdi kepada kepentingan umum (It should serve the
publics interest).
2. Memelihara komunikasi yang baik (Mantaian a good
communication).
3. Menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik (To
stress a good morals and manners).
Kegiatan public relations harus benar-benar dicurahkan untuk
kepentingan umum, harus mampu menciptakan, membina serta
memelihara hubungan kedalam dan keluar. Public relations adalah
perantara antara pimpinan organisasi atau perusahaan dengan publik.
Untuk menjalankan tugasnya sebagai perantara, maka public relations
harus memiliki moral dan tingkah laku yang baik agar ia dapat
memperoleh kredibilitas. Dalam pelaksanaannya public relations
banyak melakukan banyak komunikasi, baik komunikasi langsung
secara personal contract, maupun komunikasi melalui media massa.
Sedangkan fungsi public relations menurut Effendy dalam
Ruslan (2007 : 09) adalah :
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi.
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
publik internal dan publik eksternal.
c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan
opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi dengan
kepentingan umum.
e. Operasional dan organisasi publik relations adalah
bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi
dengan publiknya, untuk mencegah terjadi rintangan psikologis,
baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak
publiknya.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas
yaitu effendi dan betrand yang dikutip pada buku ruslan. Bahwa
fungsi Public Relations yang utama secara garis besarnya adalah
sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh menjalankan komunikasi
internal dan eksternal yang dimaksudnkan untuk membina hubungan
yang harmonis dengan khalayak perusahaan. Selain itu public relations
mempunyai fungsi manajemen , dimana public relations dibutuhkan
untuk memanajemen segala sesuatu yang akhirnya berdampak kepada
citra perusahaan
Dalam seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PT.MITRA
SOLUSI INTEGRITAS, kegiatan yang dilakukan selalu diusahkan
sebagai stratteginya mempertahankan citra yang telah mereka miliki
sebelumnya. Seluruh strategi dan kegiatan yang dilaksanakan
perusahaan dicetuskan oleh PR namun dalam pelaksanaanya , seluruh
warga dalam arti seluruh tubuh yang ada di dalam perusahaan turut
membantu menjaga dan mempertahankan citra yang sudah dimiliki
perusahaan pada saat ini.
Cutlip, Center, dan Broom (2000) memperkenal istilah 7-Cs PR
Communications dalam(Ruslan, 2012:122-123).yang membantu
pelaksanaan strategi public relations dalam melakukan komunikasi,
yaitu:
1. Credibility (Kredibilitas)
Komunikator dalam melakukan komunikasi harus menciptakan
suasana saling percaya agar menimbulkan respect dan keyakinan
dari publik.
2. Contex (Konteks)
Komunikasi yang dilakukan harus berhubungan dengan
lingkungan kehidupan sosial sehingga pesan harus disampaikan
secara jelas dan sikap partisipatif yang dibutuhkan.
3. Content (Isi)
Pesan yang dikomunikasikan harus menyangkut dengan
kepentingan orang banyak sehingga dapat diterima publik sebagai
informasi yang memberikan manfaat.
4. Clarity (Kejelasan)
Pesan harus disusun dengan kata-kata yang dapat dimengerti dan
jelas oleh sumber dan penerima, sehingga sumber dan penerima
memiliki pengertian yang sama terhadap pesan.
5. Continuity and Consistency (kontinuitas dan konsistensi)
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir dan
harus dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang agar
pesan komunikasi memiliki efek sesuai dengan yang diinginkan.
6. Channels (Saluran)
Pesan yang dikomunikasi harus menggunakan saluran yang tepat
agar memiliki efek.Public relations harus menggunakan saluran
yang tepat dan sesuai dengan target audience karena setiap saluran
memiliki efek yang berbeda.
7. Capability of the audience (Kapabilitas Khalayak)
Komunikasi yang dilakukan harus mempertimbangkan
kemampuan dari target sasaran agar komunikasi menjadi efektif.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah kemampuan
membaca, tingkat pengetahuan, dan lain-lain (Ruslan,
2012:122-123).
2.2.7 Tujuan Public Relations
Menurut Bertram R. Canfield dan Frazier Moore (Danandjaja, 2011 :
44) dalam buku “Public Relations, Principles Cases and Problem”, tujuan
Public Relations yaitu:
1. Mengabdi kepada kepentingan publik. Public Relations selalu
siap mendengarkan dan melayani keinginan publik.
2. Menjaga atau memelihara komunikasi yang baik. Public
Relations dapat melakukan komunikasi yang baik.
3. Menitikberatkan kepada moral dan tingkah laku yang
baik.Public Relations memiliki moral dan tingkah laku yang
baik.
Dari uraian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa tujuan
Public Relations adalah untuk mengabdi kepada perusahaan, menjalin
komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publik, dan menjaga
moral serta tingkah laku yang baik untuk menghasilkan persepsi yang baik
dari publik terhadap perusahaan.
2.2.8 Definisi Citra (Image)
Pada bagian ini, penulis membahas mengenai definisi citra
(Image) yang berguna bagi penelitian.Berikut pendapat para ahli
mengenai definisi Image.
Citra (Image) adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek,
orang atau organisasi (Soemirat dan Ardianto, 2010).
Dari uraian tersebut dapat dijelaskan Image sebagai suatu kesan
positif/negatif dari publik terhadap suatu organisasi.
Dari definisi Image di atas, maka dapat dijelaskan bahwa Image
memiliki nilai kepercayaan yang kuat di mata publik. Jika publik telah
menaruh kepercayaan yang positif maka Image perusahaan menjadi
positif juga. Oleh karena itu, Public Relations diwajibkan untuk
membentuk Brand Image positif melalui kepercayaan yang dibentuk
dari opini publik.
2.2.9 Jenis-Jenis citra (Image)
Dari pengertian Image di atas, dapat diuraikan lebih detail
mengenai jeni-jenis Image. Menurut Frank Jefkins (Soemirat dan
Ardianto, 2008 : 117)dalam bukunya Public Relations Technique
mengemukakan jenis-jenis Image sebagai berikut :
1. The Mirror Image (cerminan citra) yaitu bagaimana dugaan
(citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat
perusahaannya.
2. The Current Image (citra masih hangat) yaitu citra yang terdapat
pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau
menyangkut informasi dan pemahaman publik eksternal.
3. The Wish Image (citra yang diinginkan) yaitu manajemen
menginginkan pencapaian prestasi tetentu. Citra ini
diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal
memperoleh informasi secara lengkap.
4. The Multiple Image (citra yang berlapis) yaitu sejumlah
individu atau perusahaan lainnya dapat membentuk citra
tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra
seluruh organisasi atau perusahaan.
Dari uraian di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa ada 4 jenis
Imageyaitu mirror image, current image, wish image, dan multiple
image. Mirror image adalah suatu citra yang terbentuk berasal dari
dugaan dan juga merupakan suatu keyakinan yang diterapkan sebuah
perusahaan.Current Image adalah citra yang timbul berdasarkan
pengalaman yang dirasakan publik. Wish Image adalah harapan yang
diinginkan perusahaan terhadap citra yang ditimbulkan perusahaan.
Multiple Image adalah citra yang dibentuk perusahaan namun belum
tentu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai
skema pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat indikator yang