22
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum / Dasar Penjabaran teori-teori umum yang ada dalam penulisan skripsi. 2.1.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dan mendukung operasi dari suatu organisasi. (O'Brien & Professor, 2010) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam sebuah perusahaan yang membantu pengolahan transaksi harian, mendukung operasi dan bersifat manajerial serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. (Hutahaean, 2015) Sistem informasi didefinisikan berbeda-beda menurut para ahli. Tetapi secara umum memiliki kesamaan di mana sistem merupakan gabungan dari beberapa bagian yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. Sehingga sistem informasi adalah sebuah sistem dengan kumpulan komponen yang berfungsi untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk suatu instansi. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen seperti : 1. Blok masukkan (Input Block), data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi. 2. Blok modal (Model Block), metode matematik untuk memanipulasi masukkan agar menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok keluaran (Output Block), keluaran yang berupa informasi yang berkualitas dan berguna. 4. Blok teknologi, teknologi untuk menerima masukkan, menjalankan model, dan mengirimkan keluaran. Teknologi tediri dari unsur : a. Teknisi (Human ware atau Brain ware) b. Perangkat lunak (Software) c. Perangkat keras (Hardware)

BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2018_1...bergabung dalam forum di internet, mengirim data dari satu komputer ke komputer lain melalui FTP, atau HTTP,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 9

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori-teori Umum / Dasar

    Penjabaran teori-teori umum yang ada dalam penulisan skripsi.

    2.1.1 Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdapat pada suatu

    organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

    harian dan mendukung operasi dari suatu organisasi. (O'Brien &

    Professor, 2010)

    Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam sebuah

    perusahaan yang membantu pengolahan transaksi harian, mendukung

    operasi dan bersifat manajerial serta menyediakan pihak luar tertentu

    dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. (Hutahaean, 2015)

    Sistem informasi didefinisikan berbeda-beda menurut para ahli.

    Tetapi secara umum memiliki kesamaan di mana sistem merupakan

    gabungan dari beberapa bagian yang saling berhubungan untuk

    mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. Sehingga sistem

    informasi adalah sebuah sistem dengan kumpulan komponen yang

    berfungsi untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk

    suatu instansi.

    Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen seperti :

    1. Blok masukkan (Input Block), data yang dimasukkan ke dalam sistem

    informasi.

    2. Blok modal (Model Block), metode matematik untuk memanipulasi

    masukkan agar menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok keluaran (Output Block), keluaran yang berupa informasi yang

    berkualitas dan berguna.

    4. Blok teknologi, teknologi untuk menerima masukkan, menjalankan

    model, dan mengirimkan keluaran. Teknologi tediri dari unsur :

    a. Teknisi (Human ware atau Brain ware)

    b. Perangkat lunak (Software)

    c. Perangkat keras (Hardware)

  • 10

    5. Blok basis data (Data Base Block), merupakan sekumpulan data yang

    saling terhubung dan tersimpan di dalam hardware.

  • 11

    6. Blok kendali (Control Block), banyak faktor yang dapat merusak

    sistem informasi, untuk itu dilakukan beberapa pengendalian yang

    dirancangkan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan terhadap

    sistem.

    Selain itu sebuah sistem memiliki banyak ciri-ciri, salah satu ciri-

    ciri yang dimiliki oleh sebuah sistem adalah :

    Gambar 2.1.1 Contoh Input, proses, output (Mulyani, 2016)

    Berdasarkan gambar 2.1.1.1 bahwa sebuah sistem akan dimulai

    dengan proses input yang menjadi pemicu (trigger) kemudian sistem

    akan memproses inputan sesuai dengan perintah yang telah ditanamkan

    dalam sistem, kemudian sistem akan memberikan output berdasarkan

    inputan yang yelah dimasukkan.

    2.1.2 Analisa dan Perancangan Sistem

    Analisa adalah pemecahan unsur-unsur, hubungan atau prinsip

    organisasi ke bagian-bagian yang lebih kecil (Lapau, 2012).

    Peranangan sistem adalah proses bagaimana menentukan secara

    rinci banyak komponen dari sebuah sistem informasi yang harus

    diimplementasikan (Arif, 2016).

    Dengan demikian berdasarkan pengertian diatas bahwa analisa

    dan perancangan sistem adalah proses menentukan secara rinci

    komponen dari sebuah sistem informasi yang ingin diimplementasikan.

    2.1.3 Prototype

    Salah satu teknik dalam pengembangan sistem adalah prototipe

    (prototyping) yang merupakan teknik pengembangan sistem yang

    menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga

    pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran terhadap sistem

  • 12

    yang akan digunakan nantinya. Dalam pengembangan sistem informasi,

    prototype biasa ditampilkan dalam bentuk user interface program

    aplikasi serta contoh reporting yang dihasilkan. (Mulyani, 2016)

    Dengan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prototype

    adalah bentuk sederhana dari sebuah sistem yang ingin dibuat, sehingga

    pengguna mengerti dan dapat melihat bagaimana tampilan (user

    interface) serta kerja dari sistem yang dibuat tersebut.

    McLeod dan Schell mendefinisikan 2 tipe dari prototype salah

    satunya yaitu:

    1. Evolutionary Prototype

    a. Evolutionary Prototype adalah prototype yang terus

    dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user sehingga

    kebutuhan sistem terpenuhi.

    b. Tahapan Evolutionary Prototype

    Gambar 2.1.2 Tahapan Evolutionary Prototype (Mulyani, 2016)

    Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Analisa kebutuhan pengguna, pengembang berdiskusi bersama

    user untuk mengetahui kebutuhan dari user.

    2. Membuat prototype, pengembang membuat prototype sesuai

    dengan kebutuhan user.

    3. Menyesuaikan prototype dengan kebutuhan user, pengembang

    menanyakan kepada pengguna apakah prototype yang dibuat

    sudah sesuai dengan keinginannya.

  • 13

    4. Menggunakan prototype, mulai dikembangkan sistem dengan

    prototype yang sudah sesuai dengan keinginan user.

    2.1.4 Internet

    Menurut (Downing, Covington, Covington, & Covington, 2009)

    internet adalah sebuah pesan kooperatif yang menghubungkan jaringan

    komputer yang ada di seluruh dunia. Pengguna internet dapat melihat

    informasi melalui World Wide Web (WWW), bertukaran e-mail,

    bergabung dalam forum di internet, mengirim data dari satu komputer

    ke komputer lain melalui FTP, atau HTTP, dan bahkan dapat melalui

    komputer tersebut secara langsung.

    2.1.5 Website

    Menurut (Hidayat, 2010) website dapat diartikan sebagai

    kumpulan halaman yang membuat informasi berupa teks, gambar, suara

    atau gabungan dari semuanya yang membentuk rangkaian bangunan

    yang saling terkait.

    Dengan pengertian yang sudah disampaikan di atas dapat

    disimpulkan bahwa website adalah sekumpulan dokumen yang

    berisikan informasi dan saling terhubung antara satu dengan yang

    lainnya dan dapat diakses menggunakan internet dengan melalui

    browser.

    2.1.6 Database

    Menurut (Connolly & Begg, 2015) database merupakan suatu

    kumpulan beberapa data yang dapat digunakan secara bersamaan oleh

    banyak departemen dan pengguna. Database juga dapat didefinisikan

    sebagai kumpulan data yang terpadu dan dapat mengintegrasikan

    catatan dan menganalisis kebutuhan informasi dari suatu organisasi

    yang memiliki hubungan antar entitas.

    Dengan pengertian yang sudah disampaikan di atas dapat

    disimpulkan bahwa database merupakan media untuk menyimpan

    kumpulan data yang sudah di identifikasi entitas, atribut, dan

  • 14

    hubungannya satu sama lain yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

    kebutuhan suatu organisasi atau perusahaan.

    2.1.7 Axure RP

    Axure adalah aplikasi dekstop yang di gunakan untuk membuat

    wireframes, prototype interaktif, flow diagrams, dan dokumentasi untuk

    tujuan aplikasi bisnis, website, dan aplikasi mobile. Axure berfokus

    kepada fleksibilitas, dengan menawarkan fitur drag dan drop untuk

    memudahkan para non-coder (orang yang tidak dapat melakukan

    koding) dalam membuat tampilan aplikasi. Axure dapat diekspor

    menjadi file HTML agar dapat dilihat melalui website. (Axure, 2018)

    2.1.8 Visual Paradigm

    Visual Paradigm adalah perangkat lunak yang dirancang untuk

    tim software deployment untuk memodelkan sistem informasi bisnis

    dan mengelola proses pengembangan. Visual Paradigm mendukung

    bahasa modeling seperti Undified Modeling Language (UML), SysML,

    SoaML, BPMN, XMI, dan lain-lain. Aplikasi ini membangun fitur

    lengkap yang diperlukan oleh perusahaan untuk analisa proses bisnis,

    desain sistem, desain database, dan lain-lain. (Visual, 2018)

    2.2 Teori-teori Khusus

    Penjabaran teori – teori khusus yang ada dalam penulisan skripsi.

    2.2.1 Dashboard

    Menurut (Pramudijono, 2015) “dashboard adalah sebuah

    tampilan visual berisikan informasi yang dibutuhkan oleh pemangku

    kepentingan dalam rangka melakukan monitoring dan sebagai dasar

    analisa untuk melakukan pengambilan keputusan.”

    Menurut (Jacobs & Rudis, 2014) dashboard menyediakan suatu

    layar atau halaman untuk memberikan informasi yang paling kritis atau

    relevan dengan cara paling ringkas dan efektif yang memungkinkan

    user untuk lebih memahami elemen-elemen yang ditampilkan, jika

    perlu memberikan yang paling sesuai dengan keputusan.

  • 15

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

    dashboard adalah tampilan yang menyediakan informasi dalam bentuk

    teks atau grafik yang berfungsi untuk memberikan informasi secara

    efektif dan efisien sehingga membantu dalam pengambilam keputusan.

    Gambar 2.2.1 Contoh Dashboard (Almasaeed, 2017) .

    Menurut (Eckerson, 2010) dashboard memiliki 3 bagian

    berdasarkan level users yaitu, Operational Dashboard, Tactical

    Dashboard, dan Strategic Dashboard

    Tabel 2.2.1 Tipe - Tipe Pengguna Dashboard

    Operational Tactical Strategic

    Focus Monitoring

    operations

    Optimize Process Execute strategy

    Emphasis Monitoring Analysis Collaboration

    Users Supervisors+ Manager+ Executives+

    Scope Operational Departmental Enterprise

    Information Detailed Detailed/Summary Summary

    Updates Intra-day Daily/Weekly Monthly/Quarterly

    “Looks like a...” “Dashboard” “BI Portal” “Scorecard”

  • 16

    Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :

    a. Operational Dashboard

    Pada Operational Dashboard lebih berfokus terhadap memantau

    setiap operasi yang ada dan memberitahukannya secara mendetail

    tentang operational dan di update secara berkala. Level ini

    dikerjakan oleh user yang berada di tingkat supervisor.

    b. Tactical Dashboard

    Pada Tactical Dashboard lebih berfokus terhadap mengoptimalkan

    setiap proses yang ada dan menganalisis proses tersebut. Tactical

    Dashboard memberikan informasi yang ada secara per-hari ataupun

    per-minggu. Level ini dikerjakan oleh user yang berada di tingkat

    manager.

    c. Strategic Dashboard

    Pada Strategic Dashboard lebih berfokus terhadap menjalankan

    strategi yang dapat mengoptimalkan organisasi / perusahaan

    tersebut. Pada bagian ini user lebih menekankan terhadap setiap

    kolaborasi yang ada dan memberikan pembaharuan setiap bulan.

    Level ini dikerjakan oleh user yang berada di tingkat executive.

    2.2.2 Laporan

    Laporan merupakan dokumen yang berisikan data yang didapat

    dari hasil pengamatan atau percakapan dengan orang lain, yang

    kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang berguna untuk

    pengambilan keputusan (Sutabri, Analisis Sistem Informasi, 2012).

    2.2.3 Sistem Informasi Eksekutif

    Menurut (Sutabri, Konsep Sistem Informasi, 2012) sistem

    informasi eksekutif adalah sebuah sistem yang digunakan oleh manajer

    untuk membantu memecahkan masalah.

    Merupakan sebuah sistem informasi yang menyediakan informasi

    secara ringkas dan mudah dipahami oleh top-level-management dalam

    mengontrol dan mengawasi kinerja perusahaan (Widyastuti, Abdillah, &

    Kurniawan, 2014).

  • 17

    Menurut (Azad, Amin, & Alauddin, 2012) sistem informasi

    eksekutif adalah sejenis manajemen sistem informasi yang bertujuan

    untuk memfasilitasi dan mendukung kebutuhan informasi serta

    pengambilan keputusan oleh eksekutif senior dengan menyediakan

    informasi serta tampilan yang mudah dimengerti.

    Dengan pengertian yang sudah disampaikan di atas dapat

    disimpulkan bahwa sistem informasi eksekutif adalah sebuah sistem yang

    menyediakan data yang berasal dari internal ataupun eksternal untuk

    menampilkan tampilan yang mudah dimengerti sehingga membantu

    eksekutif senior dalam mengambil keputusan.

    Menurut (Azad, Amin, & Alauddin, 2012) komponen dalam sistem

    informasi eksekutif terdiri dari :

    a. Hardware: perangkat keras mencakup empat (4) komponen yang

    diperlukan dalam sistem informasi eksekutif seperti :

    • Input data-entry devices, perangkat ini memungkinkan eksekutif

    senior memasukkan, memverifikasi, dan memperbaharui data.

    • The central processing unit (CPU), merupakan inti karena

    mengendalikan komponen sistem komputer lainnya.

    • Data storage files, digunakan untuk menyimpan informasi bisnis

    yang berguna, serta membantu dalam mencari riwayat bisnis

    dengan mudah.

    • Output devices, perangkat output visual seperti monitor untuk

    dapat dilihat oleh senior eksekutif.

    b. Software: merupakan komponen penting untuk merancang sistem

    informasi eksekutif yang efektif dan berikut merupakan empat (4)

    komponen penting yang dibutuhkan :

    • Text base software, merupakan hal yang paling umum dan

    disimpan dalam bentuk dokumen

    • Database, merupakan basis data heterogen yang ada di berbagai

    platform komputer yang spesifik dan terbuka, sehingga dapat

    mengakses data internal dan eksternal.

  • 18

    • Grapic base: merupakan volume teks yang diubah menjadi

    bentuk grafik sehingga memudahkan senior eksekutif melakukan

    pengamatan, contohnya Scatter diagram dan Bar chart.

    Berikut merupakan keunggulan dan kelemahan dari penerapan

    sistem informasi eksekutif :

    Tabel 2.2.2Keunggulan dan kelemahan penerapan SIE

    (Azad, Amin, & Alauddin, 2012)

    Keunggulan Kelemahan

    1. Mudah digunakan, tidak

    membutuhkan pengalaman

    komputer yang luas.

    1. Ketergantungan dengan sistem.

    2. Menyediakan information

    summary tepat waktu.

    2. Fungsionalitas terbatas dengan

    desain

    3. Informasi yang disediakan

    lebih mudah dimengerti

    3. Informasi yang berlebihan untuk

    beberapa manajer

    4. Menyaring data untuk

    manajemen 4. Manfaat sulit dihitung

    5. Meningkatkan tracking

    information 5. Biaya implementasi yang tinggi

    6. Menawarkan efisiensi untuk

    mengambil keputusan

    6. Sistem dapat menjadi lambat,

    besar, dan susah dikelola

    -

    7. Dapat menyebabkan data yang

    kurang dapat diandalkan dan

    kurang aman

    2.2.4 Metode SDLC Waterfall

    Menurut (Pressman, 2015) metode SDLC Waterfall sering

    disebut dengan “Linear Sequential Model”. Metode waterfall pertama

    kali diperkenalkan oleh Winson Royce pada tahun 1970 dan metode ini

    banyak digunakan dalam Software Engineering. Metode waterfall

  • 19

    merupakan pendekatan alur perangkat lunak secara terstruktur dan terurut

    dimulai dari communication, planning, modeling, construction, dan

    deployment.

    Gambar 2.2.2 Metode SDLC Waterfall (Pressman, 2015)

    Berikut merupakan penjelasan dari gambaran yang ada di atas :

    a. Communication (Project intiation & requirements gathering) :

    pada tahap ini akan dilakukan komunikasi antara pengembang dan

    user demi untuk memahami tujuan yang sesuai. Untuk menghadapi

    masalah yang terjadi diperlukan analisis untuk mengumpulkan

    data-data yang diperlukan, serta mendefinisikan fitur dan fungsi

    website.

    b. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking): Tahap ini merupakan

    tahap perancangan di mana pengembang memberitahukan estimasi

    sistem yang akan dikerjakan, risiko yang dialami, sumber data yang

    diperlukan dalam pembuatan sistem, dan tracking proses

    pengerjaan sistem.

    c. Modeling (Analysis & Design): Tahap ini merupakan tahap

    perancangan dan permodelan sistem yang akan dikerjakan dan

    berfokus pada tampilan interface, dan algoritma program.

    d. Construction (Code & Test): Tahap ini merupakan tahap

    penerjemahan bentuk sistem dalam bentuk kode atau bentuk bahasa

    yang dipahami oleh mesin, serta dilakukan pengujian sistem yang

    bertujuan untuk menemukan kesalahan yang mungkin nantinya

    akan terjadi.

    e. Deployment (Delivery, Support, Feedback): Tahap ini merupakan

    tahap implementasi software, pengembangan software dan hasil

    feedback yang diberikan dari user agar sistem tetap berjalan dan

    berkembang sesuai dengan kebutuhan.

  • 20

    2.2.5 UML (Unified Modeling Language)

    Unified modeling language (UML) adalah satu set standar untuk

    membangun model informasi menggunakan notasi yang ditentukan oleh

    objek (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012)

    Menurut (Nugroho, 2009) UML adalah sebuah tools yang sangat

    bermanfaat untuk melakukan analisis dan mendukung dalam

    perancangan sistem. Adapun tujuan modeling digunakan untuk

    mengsederhanakan permasalahan dan sebagai sarana komunikasi dan

    visualisasi antar pengembang serta dokumentasi untuk menelaah perilaku

    sistem.

    Berdasarkan pengertian yang ada di atas dapat disimpulkan

    bahwa UML adalah sebuah tools yang digunakan untuk membantu

    pengembang dalam menentukan dan memvisualisasikan sebuah sistem

    informasi berorientasi objek.

    UML sendiri menyediakan berbagai macam diagram untuk

    memodelkan aplikasi berorientasi objek, berikut merupakan bagian-

    bagian UML yang sering bagi pengembang sistem :

    1. Activity Diagram

    Activity diagram adalah sebuah diagram yang menjelaskan

    aktivitas pengguna (or system) yang melakukan setiap aktivitas secara

    berurutan sehingga mudah dimengerti (Satzinger, Jackson, & Burd,

    2012).

    Menurut (Nugroho, 2009) Activity Diagram adalah sebuah

    diagram yang mudah dimengerti yang digunakan untuk

    menggambarkan sebuah alur aktivitas / kegiatan secara beruruta.

    Untuk itu activity diagram dibuat bertujuan agar memahami alur

    kegiatan secara keseluruhan dalam sebuah perusahaan.

    Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012) dalam pembuatan

    activity diagram terdiri dari simbol atau notasi sebagai berikut:

  • 21

    Gambar 2.2.3 Notasi atau simbol pada activity diagram

    Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012)

    Berdasarkan gambar diatas symbol atau notasi tersebut

    dijelaskan sebagai berikut:

    • Swimlane heading: adalah kolom yang berisikan nama actor yang

    melakukan sebuah aktivitas.

    • Starting: menandakan mulainya suatu aktivitas dalam sebuah alur

    kerja.

    • Transition Arrow: menggambarkan urutan antar aktivitas dan

    hubungan antar activity.

    • Activity: kegiatan individu/system dalam sebuah alur kerja.

    • Ending: menandakan akhir dari suatu aktivitas dalam sebuah alur

    kerja.

    • Synchronization bar: komponen yang membagi aktivitas menjadi

    beberapa alur disebut dengan split dan yang menggabungkan

    beberapa aktivitas menjadi satu alur dalam alur kerja disebut join.

    • Decision activity: digunakan pada saat melakukan verifikasi atau

    pengecekan pada sebuah aktivitas.

  • 22

    Gambar 2.2.4 Contoh activity diagram “create customer account”

    Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012)

    2. Usecase Diagram

    Use case diagram merupakan sebuah diagram yang

    menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem yang diidentifikasi

    dari sebuah kegiatan bisnis yang ada. (Wazlawick, 2014).

    Use case adalah diagram yang dibuat untuk mendefinisikan

    persyaratan fungsional dari sebuah sistem yang memberikan response

    berdasarkan permintaan oleh pengguna (Satzinger, Jackson, & Burd,

    2012).

    Dalam pembuatan use case diagram terdiri dari beberapa

    komponen sebagai berikut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012):

    • Actor: adalah orang yang berinteraksi dengan sistem yang

    menyediakan dan menerima data.

    • Connecting line: untuk menunjukkanactor mana yang berinteraksi

    dengan sistem.

    • Use case: respon dari apa yang dilakukan oleh sebuah sistem

    berdasarkan perintah dari actor.

  • 23

    • Automation boundary: batasan dari sebuah sistem

    Gambar 2.2.5 Contoh use case diagram

    Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012)

    3. Class Diagram

    Menurut (Burd, Satzinger, & Jackson, 2012) class diagram

    adalah salah satu diagram utama dari UML yang digunakan untuk

    menggambarkan relasi antar class pada sebuah sistem. Pembentukan

    class diagram merupakan aktivitas penting yang dapat mempengaruhi

    sistem yang dirancang sampai pada tahap coding. Class diagram

    digambarkan dengan elemen berupa kotak yang menunjukkan class

    dan interface. Notasi yang ada pada class diagram dibagi menjadi 2

    yaitu kotak bagian atas dinamakan class dan kotak bagian bawah

    dinamakan attributes. Dalam class diagram juga digambarkan

    interaksi hubungan antar class sepertu hubungan asosiasi, agregasi,

    dan komposisi.

    a. Asosiasi

    Asosisasi merupakan hubungan antar class. Dalam asosiasi

    umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut yang

    berasal dari class lain.

  • 24

    Gambar 2.2.6 Contoh asosiasi class diagram (Tanuwijaya,

    2016).

    Dari contoh di atas menunjukkan domain class yang sederhana

    di mana terdapat 3 class yaitu : Member, Sales Order, dan Product.

    Dapat dilihat bahwa Member class dapat memiliki miminal 1 dan

    maksimal banyak Sales Order Class. Dan Sales Order Class dapat

    memiliki minimal 1 dan maksimal 1 Member class. Sales Order

    Class dapat memiliki minimal 1 dan maksimal banyak Product

    Class, dan Product Class dapat memiliki minimal 1 dan maksimal

    banyak Sales Order Class.

    b. Agregasi

    Agregasi adalah hubungan antar class yang memiliki hubungan

    “has – a.”

    Gambar 2.2.7 Contoh agregasi class diagram (Tanuwijaya,

    2016).

    Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa mobil mempunyai

    kaca spion tetapi secara logika dapat dikatakan bahwa mobil tetap

    bisa berfungsi dengan baik walaupun tidak memiliki kaca spion.

    c. Komposisi

    Komposisi adalah hubungan antar class yang memiliki

    hubungan “Part-of.”

  • 25

    Gambar 2.2.8 Contoh komposisi class diagram

    (Tanuwijaya, 2016).

    Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa mesin

    merupakan hal penting yang harus ada di dalam sebuah mobil.

    Secara logika dapat dikatakan bahwa mobil tidak dapat berfungsi

    sama sekali bila tidak memiliki sebuah mesin.

    4. Usecase Description

    Menurut (Wixom & Tegarden, 2013) Usecase Description

    dibuat untuk menjelaskan lebih detail terhadap tipe-tipe usecase

    yang telah dibuat sebelumnya. Usecase description merupakan salah

    satu diagram UML yang dibuat untuk menggambarkan

    fungsionalitas suatu proses bisnis yang melibatkan sebuah sistem.

    Untuk membuat usecase description terdapat beberapa elemen antara

    lain :

    a. Overview Information

    Elemen yang menyediakan informasi dasar dari sebuah

    usecase. Adapun informasi yang diberikan adalah :

    • Usecase name : berisikan informasi nama usecase yang

    dijelaskan.

    • Usecase ID : berisikan kode unik dari tiap usecase.

    • Importance level : berisikan seberapa penting usecase yang

    dibuat. Ada 3 tipe dari usecase yaitu : high, middle, low.

    • Primary actor : berisikan nama pengguna / pelaku yang

    menggunakan sistem yang terkait dengan jalannya sebuah

    usecase.

    • Usecase type : berisikan tentang tipe dari usecase.

    • Stakeholder : berisikan informasi tentang seseorang yang

    berkepentingan terhadap usecase yang dibuat.

  • 26

    • Brief description : ringkasan singkat secara umum dari

    usecase yang akan dijelaskan.

    • Trigger type : berisikan informasi tentang tipe yang memicu

    terjadinya usecase tersebut, ada 2 macam seperti trigger type

    adalah pemicu yang berasal dari luar dan temporal type

    adalah pemicu yang dapat terjadi pada jangka waktu tertentu.

    • Trigger : berisikan tentang sesuatu hal atau tindakan yang

    memicu terjadinya sebuah usecase.

    b. Relationship

    Relationship merupakan sebuah elemen yang

    menjelaskan hubungan antar satu usecase dengan usecase yang

    lain, ataupun hubungan antar actor dan usecase. Ada 4 tipe

    dasar relationship yaitu :

    • Association relationship : hubungan antar usecase dengan

    actor yang terlibat dalam satu usecase yang berhubungan.

    • Include relationship : untuk memecah sebuah usecase yang

    kompleks menjadi beberapa bagian terpisah yang

    menjelaskan inclusion dari tiap usecase.

    • Extend relationship : ekstensi dari sebuah usecase yang ada.

    Ekstensi ini dapat dijalankan apabila usecase utamanya telah

    dijalankan terlebih dahulu.

  • 27

    c. Generalization relationship

    Menjelaskan generalisasi dari tiap order, contohnya

    membuat laporan dikelompokkan menjadi membuat laporan

    baru dan membuat laporan lama.

    d. Flow of Event

    Flow of Event merupakan elemen yang terakhir dari

    pembuatan usecase description, dimana pada tahap ini

    menjelaskan tentang proses bisnis dari usecase yang ada. Proses

    ini terdiri dari 3 yaitu :

    • Normal flow : berisikan tentang langkah umum dari sebuah

    proses bisnis dari tiap usecase.

    • Sub flow : proses yang terlalu kompleks akan dipecah menjadi

    beberapa bagian dan masih berhubungan dengan alur

    normalnya.

    • Alternative / Exeptional flow : berisikan informasi tentang

    kendala yang menyebabkan proses bisnis tidak dapat berjalan

    baik

    Gambar 2.2.9 Contoh use case description (Satzinger, Jackson, & Burd, 2011)

  • 28

    5. System sequence diagram

    System sequence diagram adalah sebuah diagram yang

    menggambarkan aliran informasi antara aktor eksternal dan sistem

    selama use case atau scenario (Satzinger, Jackson, & Burd, 2011) .

    Didalam sebuah system sequence diagram terdiri dari beberapa

    notasi sebagai berikut:

    Gambar 2.2.10 Notasi system sequence diagram (Satzinger, Jackson, & Burd, 2011)

    Berdasarkan gambar diatas notasi dalam system sequence

    diagram dapat dijelaskan didalam table berikut ini:

    Tabel 2.2.5. 1 Notasi system sequence diagram (Satzinger, Jackson, & Burd,

    2011)

    Name Notasi Keterangan

    Clerk Actor Menjelaskan orang yang

    berinteraksi dengan sistem

    An Input Message Arrow ( Solid Arrow)

    Seorang actor yang

    melakukan permintaan

    atau perintah terhadap

    sebuah sistem.

    A returned value Arrow (Dashed Arrow)

    Hasil dari permintaan yang

    diterima kemudian

    kirimkan kepada actor.

  • 29

    Name Notasi Keterangan

    :System Object

    Menjelaskan sebuah

    aktivitas yang dilakukan

    secara otomatis dari

    sebuah sistem.

    Lifeline Lifeline Menjelaskan urutan

    perintah yang di baca dari

    atas kebawah.

    6. First cut sequence diagram

    First cut sequence diagram adalah sebuah diagram yang

    menggambarkan urutan mendetail yang menggunakan semua elemen

    yang digunakan oleh system sequence diagram (SSD). Perbedaan

    antara first cut sequence diagram dan SSD adalah objek sistem diganti

    dengan semua objek internal dan pesan di dalam sistem.

    Gambar 2.2.11 Contoh first cut sequence (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012)

  • 30

    7. Multilayer Sequence Diagram

    Pengertian Multilayer Sequence Diagram menurut (Satzinger, Jackson,

    & Burd, 2012) adalah gabungan antara Sequence Diagram dan juga

    pengembangan dari First Cut Sequence Diagram yang ditambahkan dengan berbagai

    layer seperti :

    - Data Access Layer

    Prinsip pembagian tugas merupakan faktor yang mendukung berjalannya data

    access layer. Data access layer digunakan untuk mendukung jaringan multitier

    dimana database terdapat dalam satu server. Design seperti ini membuat sistem

    menjadi kuat dan juga membuat sistem menjadi fleksibel.

    - View Layer

    Final step dalam multilayer design adalah dengan menambahkan view layer.

    ViewLayer merupakan kelas untuk mewakili tampilan input dan output aplikasi

    tersebut.

    Gambar 2.2.12 Contoh Multilayer Diagram