17
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces Analisis kompetitif dengan menggunakan model Lima Kekuatan Porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan(David, 2011). Persaingan itu, menurut Porter adalah sebagai berikut : 1. Persaingan antar perusahaan pesaing 2. Potensi masuknya pesaing baru 3. Potensi pengembangan produk pengganti 4. Daya tawar pemasok 5. Daya tawar konsumen Gambar 2.1 Porter's Five Forces Source : (David, 2011) 1.1.1 Persaingan antar Perusahaan Pesaing Merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif lainnya. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika perusahaan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan pesaing..Seperti penurunan harga, peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyedia layanan, perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan. 1.1.2 Potensi Masuknya Pesaing Baru Semakin mudahnya perusahaan baru masuk ke suatu industri tertentu, maka intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat. Hambatan bagi masuknya perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

1.1 Porter’s Five Forces

Analisis kompetitif dengan menggunakan model Lima Kekuatan Porter

adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak

perusahaan(David, 2011). Persaingan itu, menurut Porter adalah sebagai berikut :

1. Persaingan antar perusahaan pesaing

2. Potensi masuknya pesaing baru

3. Potensi pengembangan produk pengganti

4. Daya tawar pemasok

5. Daya tawar konsumen

Gambar 2.1 Porter's Five Forces

Source : (David, 2011)

1.1.1 Persaingan antar Perusahaan Pesaing

Merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif lainnya. Strategi

yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika perusahaan

memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan

pesaing..Seperti penurunan harga, peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyedia

layanan, perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.

1.1.2 Potensi Masuknya Pesaing Baru

Semakin mudahnya perusahaan baru masuk ke suatu industri tertentu, maka

intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat. Hambatan bagi masuknya

perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

8

cepat, kebutuhan untuk menguasi teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya

pengalaman, loyalitas konsumen yang tinggi, preferensi merek yang kuat,

persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan

regulative pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi

yang kurang menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diam-diam

berkubu, dan potensi penyaring pasar.

1.1.3 Potensi Pengembangan Produk Pengganti

Di banyak industri, perusahaan berkompetinsi ketat dengan produsen produk-

produk pengganti. Dimana akan sangat berpengaruh apabila produk pengganti

tersebut memiliki harga yang lebih murah dan biaya peralihan konsumen juga turun.

1.1.4 Daya Tawar Pemasok

Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industry

khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat

sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan

mentah lain sangat tinggi.

Di dalam banyak industry, perusahaan membentuk kemitraan strategis

dengan memilih pemasok dalam upaya mengurangi persediaan biaya logistic,

mempercepat ketersediaan komponen generasi berikutnya, meningkatkan kualitas

suku cadang dan komponen yang disediakan dan mengurangi tingkat cacat, dan yang

terakhir yaitu penghematan biaya yang penting bagi perusahaan dan juga pemasok

mereka.

1.1.5 Daya Tawar Konsumen

Daya tawar pelanggan merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industry ketika kelompok pembeli terpusat atau

membeli dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak

teridentifikasi, ketika switching costyang dikeluarkan pelanggan kecil, ketika

pelanggan menjadi sangat penting bagi pembeli, dan ketika pelanggan mengetahui

informasi yang lengkap mengenai pembeli (produk, harga, biaya).

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

9

2.2 Business Model Canvas

Model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi

menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.Model bisnis ibarat cetak biru

sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses, dan sistem.

Model bisnis kanvas merupakan bahasa yang dapat mendeskripsikan dan

memanipulasi model bisnis, serta menciptakan strategi baru.Model bisnis dapat

dijelaskan melalui Sembilanblok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir

bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut

mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis, yaitu pelanggan, penawaran,

infrastruktur, dan kelangsungan financial.

Gambar 2.2 Business Model Canvas

Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)

2.2.1. Customer Segments

Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau

organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.Pelanggan

adalah inti dari semua model bisnis.Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan

keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk

lebih memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka dalam

segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, prilaku, dan atribut lain.

Sebuah model bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan,

besar ataupun kecil.Suatu organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani

dan mana yang diabaikan.Setelah memutuskan, bisnis model dapat dirancang dengan

hati-hati serta dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan spesifik

pelanggan.(Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 20-21)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

10

2.2.2. Value Propositions

Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan antara produk dan

layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposi nilai

adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan

lain. Proposisi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan

kebutuhan pelanggan, setiap proposisi nilai berisi gabungan produk atau jasa tertentu

yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik.Dalam hal ini, proposisi nilai

merupakan kesatuan, atau gabungan, manfaat-manfaay yang ditawarkan perusahaan

kepada pelanggan.Beberapa proposisi nilai menjadi inovatif dan mewakili sebuah

penawaran baru atau mengubah penawaran yang ada. Proposisi nilai lain mungkin

sama saja dengan penawaran pasar yang sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut

tambahan. (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 22-23)

Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui panduan

elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut.Nilai dapat

bersifat kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya

desain dan pengalaman pelanggan). Beberapa elemen yang dapat berkontribusi pada

penciptaan nilai pelanggan, yaitu :

1. Sifat baru

2. Kinerja

3. Penyesuaian atau Kustomisasi

4. “Menyelesaikan pekerjaan”

5. Desain

6. Merek atau status

7. Harga

8. Pengurangan biaya

9. Pengurangan resiko

10. Kemampuan dalam mengakses

11. Kenyamanan atau kegunaan

2.2.3. Channels

Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan

berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk

memberikan proposisi nilai.Saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

11

penghubung antara perusahaan dan pelanggan.Saluran adalah titik sentuh pelanggan

yang sangat berperan dalam setiap kejadiaan yang mereka alami.

Saluran menjalankan beberapa fungsi, termasuk :

1. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan.

2. Membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan.

3. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik.

4. Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan.

5. Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan.

Saluran memiliki lima fase yang berbeda. Masing-masing saluran dapat

mencakup sebagian atau bahkan kelima fase tersebut.Saluran dapat membedakan

antara salura langsung dan tidak langsung, dan antara saluran yang kita miliki dan

yang dimiliki

mitra.

Gambar 2.3 Channel

Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)

2.2.4. Customer Relationships

Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis

hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik

(Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 28-29).Sebuah perusahaan harus menjelaskan

jenis hubungan yang ingin dibangunnya bersama segmen pelanggan.Hubungan dapat

bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Hubungan pelanggan

dapat didorong oleh motivasi berikut :

1. Akuisisi pelanggan

2. Retensi (mempertahankan) pelanggan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

12

3. Peningkatan penjualan (upselling)

Hubungan pelanggan yang diterapkan dalam model bisnis suatu perusahaan

sangat mempengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Hubungan pelanggan dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yang

mungkin sudah ada dalam hubungan perusahaan dengan segmen pelanggan,

diantaranya :

1. Bantuan personal

2. Bantuan personal yang khusus

3. Swalayan

4. Layanan otomatis

5. Komunitas

6. Kokreasi

2.2.5. Revenue Streams

Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan

perusahaan dari masing-masing segment pelanggan (biaya harus mengurangi

pendapatan untuk menghasilkan pemasukan) (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 30-

31).Jika pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus pendapatan adalah urat

nadinya.Perusahaan harus bertanya kepada dirinya sendiri, untuk nilai apakah

masing-masing segmen pelanggan benar-benar bersedia membayar?Terjawab dengan

tepat perusahaan dapat menciptakan satu atau lebih arus pendapatan dari masing-

masing segmen pelanggan.Masing-masing arus pendapatan mungkin memiliki

mekanisme penetapan harga yang berbeda, seperti daftar harga yang tetap,

penawaran, pelelangan, kebergantungan pasar, kebergantungan volume, atau

manjemen hasil.

Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan, yaitu :

1. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran

pelanggan.

2. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik

untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun

menyediakan dukungan pelanggan pasca-pembelian.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

13

Beberapa cara membangun arus pendapatan, yaitu :

1. Penjualan asset

2. Biaya penggunaan

3. Biaya berlangganan

4. Pinjaman atau penyewaan atau Leasing

5. Lisensi

6. Biaya komisi

7. Periklanan

Masing-masing arus pendapatan memiliki mekanisme penetapan harga yang

berbeda.Jenis mekanisme penetapan harga yang dipilih dapat membedakan

pendapatan yang dihasilkan.

Terdapat dua jenis mekanisme penetapan harga, yaitu penetapan harga tetap

dan penetapan harga dinamis.

Gambar 2.4 Pricing Mechanism

Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)

2.2.6. Key Resources

Blok bangunan sumber daya utama menggambarkan asset-aset terpenting

yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi (Osterwalder & Pigneur,

2012, pp. 34-35).Setiap model bisnis memerlukan sumber daya utama.Sumber daya

memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai,

manjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

14

memperoleh pelanggan. Kebutuhan sumber daya utama berbeda-beda sesuai jenis

model bisnis.

Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau

diperoleh dari mitra utama. Sumber daya utama dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Fisik

2. Intelektual

3. Manusia

4. Financial

2.2.7. Key Activities

Blok bangunan aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus

dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur,

2012, pp. 36-37).Setiap model bisnis membutuhkan sejumlah aktivitas

kunci.Aktivitas kunci diperlukan untuk menciptakan dan memberikan proposisi nilai,

menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan, dan memperoleh

pendapatan. Aktivitas kunci bergantung pada jenis model bisnisnya.

Kategori aktivitas kunci, antara lain :

1. Produksi

2. Pemecahan masalah

3. Platform atau jaringan

2.2.8. Key Partnerships

Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan

mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp.

38-39).Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan kemitraan

menjadi landasan dari berbagai model bisnis.Perusahaan menciptakan aliansi untuk

mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya

mereka.

Terdapat empat jenis kemitraan, yaitu :

1. Aliansi strategis antara non-pesaing.

2. Coopetition : kemitraan strategis antarpesaing.

3. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

15

4. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat

diandalkan.

2.2.9. Cost Structure

Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk

mengoperasikan model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 40-41).Blok

bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika mengoperasikan

model bisnis tertentu.Menciptakanan dan memberikan nilai, mempertahankan

hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, menyebabkan timbulnya

biaya.Perhitungan biaya relative lebih mudah setelah sumber daya utama, aktivitas-

aktivitas kunci, dan kemitraan utama ditentukan.

Struktur biaya dibedakan dalam dua kelas, yaitu :

1. Terpacu biaya (cost-driven)

2. Terpacu nilai (value-driven)

Karakteristik struktur biaya :

1. Biaya tetap

2. Biaya variable

3. Skala ekonomi

4. Lingkup ekonomi

2.3 Consumer Behaviour Analysis

Model perilaku pelanggan

Perilaku pelanggan adalah perilaku yang ditampilkan oleh pelanggan dalam

mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa

yang mereka perkirakan akan memuaskan kebutuhan mereka(Sciffman, 2010).

2.3.1 Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah proses dalam membagi pasar kedalam beberapa

kategori pelanggan dengan kebutuhan umum atau karakteristik.

2.3.2 Target pasar

Target pasar adalah pemilihan satu atau lebih segmen yang diidentifikasikan

untuk dilakukan persuasi.

1. Positioning

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

16

Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang

konsumen dari sebuah nama perusahaan, produk atau jasa. Positioning

adalah bagaimana sebuah produk atau jasa dimata konsumen yang

membedakannya dengan produk pesaing.

2. Nilai pelanggan

Nilai pelanggan dapat dipikirkan sebagai rasio antar manfaat yang

didapatkan oleh pelanggan dengan sumberdaya yang dikeluarkan

untuk mendapatkan manfaat tersebut.

3. Kepuasan pelanggan

Kepuasaan pelanggan merupakan persepsi setiap pelanggan terhadap

kemampuan dari produk atau jasa dengan persepsi yang mereka

harapkan.

2.4 Healthy (Kesehatan)

Terdapat empat komponen utama dalam pengertian kesehatan menurut WHO

(World Health Organization), yaitu :

1. Sehat jasmani, komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya,

berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata

bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi, berotot, tak gemuk,

nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua

manfaat fisiologi badan jalan normal.

2. Sehat mental, sehat mental serta sehat jasmani senantiasa dikaitkan

keduanya dalam pepatah kuno Men Sana In Corpore Sano yang berarti

jiwa yang sehat ada didalam badan yang sehat. Atribut seseorang insane

yang mempunyai mental yang sehat yaitu seperti berikut :

• Senantiasa merasa senang dengan apa yang ada pada dianya, tak

sempat menyesal serta kasihan pada dirinya sendiri, senantiasa senang,

enjoy serta mengasyikkan dan tak ada sinyal tanda konflik kejiwaan.

• Bisa bergaul dengan baik serta bisa terima kritik dan tak gampang

tersinggung serta geram, senantiasa pengertian serta toleransi pada

keperluan emosi orang lain.

• Bisa mengontrol diri serta tak gampang emosi dan tak gampang takut,

cemburu, tidak suka dan hadapai serta bisa merampungkan persoalan

dengan cara cerdik serta bijaksana.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

17

3. Kesejahteraan sosial, batasan kesejahteraan sosial yang ada di tiap-tiap

area atau negara susah diukur serta benar-benar bergantung pada kultur,

kebudayaan serta tingkat kemakmuran penduduk setempat. Dalam makna

yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial yaitu situasi kehidupan berbentuk

perasaan aman damai serta sejahtera, cukup pangan, sandang serta papan.

Dalam kehidupan penduduk yang sejahtera, penduduk hidup teratur serta

senantiasa menghormati kebutuhan orang lain dna penduduk umum.

4. Sehat spiritual, komponen penambahan pada pengertian sehat oleh WHO

(World Health Organization) serta mempunyai makna utama dalam

kehidupan keseharian penduduk. Tiap-tiap individu butuh memperoleh

pendidikan resmi ataupun informal, peluang untuk liburan, mendengar

alunan lagu serta music, siraman rohani seperti ceramahan agama serta

yang lain supaya berlangsung keseimbangan jiwa yang dinamis serta tak

monoton.

Ke empat komponen ini dikenal untuk sehat positif atau dikatakan “Positive

Health”.

2.5 Natural Diet

Diet sering disalah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk

mendapatkan berat tubuh yang ideal, yang menyalahartikan arti berat badan sendiri,

atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.Padahal berdasarkan asal sarapan

katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola makan.Tentu saja saat ini

masih banyak orang yang menyalahartikan arti berat badan sendiri.Oleh karena itu

perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya.

Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan

Ahli Gizi Indonesia, diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi

makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi atau

diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita,

kesehatan atau penurunan berat badan.

Oleh karena itu diet dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang dalam

mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang

ideal.

2.6 Lean Startup

Lean startup diambil dari konsep lean yang digunakan untuk revolusi dalam

bidang manufaktur. Konsep lean tersebut dikembangkan oleh Taiichi Ohno dan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

18

Shigeo Shingo di Toyota.Prinsipnya adalah menghasilkan pengetahuan dan

kreativitas setiap pekerja, penyusutan, ukuran tiap batch, just in time production,

control terhadap inventori dan akselerasi cycle time. Konsep ini menekankan

perbedaan antara aktivitas-aktivitas yang menghasilkan nilai dan yang tidak berguna

sehingga dapat mengasilkan produk berkualitas.

Lean startup mengadaptasi konsep ini kedalam bidang kewirausahawan.

Konsep ini menghimbau para wirausahawan untuk menilai pencapaian mereka

dengan cara berbeda dengan cara konvensional yang disebut validated learning.

Dengan pembelajaran secara ilmiah sebagai tolak ukurnya, dapat ditemukan dan

dieleminasi sumber dari hal tidak berguna yang ada pada kewirausahawan.

2.7 Mobile Application Development

Mobinex, penyedia terkemuka aplikasi mobile perangkat solusi online,

berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan dari operator seluler, penyedia konten,

perusahaan media, dan perusahaan dengan pengalaman pengguna(Pavaloaia,

2013).Metodologi yang diusulkan pada tahun 2009 (diperbaharui pada tahun 2010

(http://docslide.us/documents/mobile-application-development-methodology-

v3.html)) untuk tujuan pengembangan aplikasi mobile.Fase utama metodologi

diwakili dalam Gambar 2.5.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

19

Gambar 2.5 Fase Mobile Application Development

Source : (Pavaloaia, 2013)

Need Assessment

Fase ini harus mengedepankan scenario tentang bagaimana aplikasi akan

digunakan dalam kehidupan nyata. Pada fase ini pertanyaan-pertanyaan berikut akan

menjawab:

• Fitur pengguna mana yang akan dikembangkan untuk segmen?

• Layanan apa yang akan diintegrasikan ke aplikasi?

• Bagaimana pengguna tersegmentasi akan menggunakan aplikasi

secara real time?

• Apaskenario kegunaan aplikasi? (sambil berjalan, didalam mobil,

lingkungan, lingkungan kerja, dll)

• Tentukan informasi offline/online?

• Platform yang akan didukung?

• Memutuskan metode distribusi aplikasi?

Storyboarding

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

20

Storyboarding digunakan ntuk menentukan interface dan karakteristik

struktural dan alur kerja aplikasi.Ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

• Bagaimana akan menjadi flow chart aplikasi?

• Apa jenis informasi akan dimasukkan pada halaman?

• Model yang akan digunakan untuk presentasi konten?

Pada fase ini, item berikut harus ditentukan:

• Struktur dari halaman dalam aplikasi

• Navigasi tombol dan halaman

• Aliran halaman dalam lingkup aplikasi

Server/Client UML flow

Server/Client UML flow menunjukkan operasi pada sumber data dan

penggunaannya, dan juga diagram yang menentukan sumber daya yang akan

memberikan data dinamis.

Design

Design adalah hasil desain visual antarmuka aplikasi. Ini akan menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut :

• Apa yang akan menjadi ‘Nama Merek’ untuk aplikasi? (misalnya

Nama aplikasi, Nama merek, Brand Image, dll)

• Bagaimana segmen akan dirancang?

• Apa media visual dan audio yang akan digunakan dalam aplikasi?

• Apa jenis ponsel yang akan digunakan untuk aplikasi ini?

Offline/Online Development

Fase tersebut mengalir dari aplikasi offline untuk versi online dengan

terintegrasi data dinamis ini.

• Apa kriteria keberhasilan untuk kinerja aplikasi?

• Metode pengiriman apa yang akan digunakanuntuk aplikasi ini?

Test

Ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

• Apa yang akan menjadi kasus test (menulis uji kasus harus mulai dari

awal pengembangan dan akan berkembang dalam setiap langkah)

• Apakah aplikasi memenuhi persyaratan kinerja yang akan ditetapkan?

• Masalah yang telah terjadi selama test?

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

21

• Masalah yang dapat terjadi selama pengiriman aplikasi?

Signing process

Apakah apkikasi memenuhi kriteria tertentu seperti fungsi, visual, dan atau

kegunaan?

• Dimana platform mobile, proses penandatanganan akan dioperasikan?

• Apakah perubahan dalam fungsi secara visual dan atau kegunaan

dalam aplikasi setelah penandatanganan?

Application distribution

• Bagaimana aplikasi disampaikan? (Wireless Application Protocol

(WAP), download, dll))

• Bagaimana menghindari kesulitan selama pengiriman aplikasi?

Regular updates

Struktur organisasi digunakan untuk melakukan update konten secara berkala

dari aplikasi.

• Apa yang akan menjadi periode pembaruan aplikasi?

• Siapa yang akan bertanggung jawab untuk update?

• Apa yang dibutuhkan untuk pembaruan aplikasi?

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

22

2.8 Kerangka Berpikir

Topik :

Startup E-Business : Analisa

dan Perancangan Aplikasi

Mobile Healthy Natural DIet

Berbasis Android

Analisis Industri

Porter`s Five Forces

Consumer Behaviour

Penurunan hasil analisa ke

dalam perancangan

Implementation :

Prototype

Analisis Industri

Customer Segments

Customer Relationship

Key Activities

Key Partnerships

Key Resources

Revenue Streams

Value Propositions

Cost Structure

Channels

Mobile Application

Development

Storyboarding

Server / Client UML

Flow

Design UI

Offline / Online

Development

Testing of the developed

application

Signing Process : Process

of Encoding Certificate

into Application

Application Disribution

Regular Update

Penjelasan kerangka berpikir pada Gambar 2.6 dijelaskan bahwa penulisan ini

dimulai dengan melakukan analisis dengan menggunakan Porter’s Five Forces dan

Consumer Behaviour. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa

Gambar 2. 6 Kerangka Berpikir

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter’s Five Forces dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika ... berotot, tak gemuk, nafas tak bau,

23

kelayakan ide, memberikan gambaran umum tentang industri yang akan dimasuki,

pelanggan yang akan dilayani, dan memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan

ide tersebut.

Setelah melakukan analisis industri, dilanjutkan dengan membuat bisnis

model dengan menggunakan Business Model Canvas. Business Model Canvas

dilakukan untuk menggambarkan bagaimana ideakan dilaksanakan sebagai sebuah

bisnis. Tahap selanjutnya dari analisa industri dan melakukan bisnis model yaitu

desain sistem, dimana semua hasil analisis akan digunakan dan diubah menjadi

desain sistem.

Analisa sistem dan desain akan dibuat dengan menggunakan Need

Assessment dan Mobile Application Development yang diwakili oleh Storyboarding,

Server / client UML flow, Design UI, Offline / online development, Testing of the

developed application, Signing process : process of encoding certificate into

application, Application distribution, dan Regular update.Setelah sistem tersebut

dirancang maka rencana dari aplikasi tersebut akan dilaksanakan.