Upload
doliem
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.Teknologi Informasi dan Sistem Informasi
2.1.1 Teknologi lnformasi
Menurut Indrajit (2000, p2) Istilah teknologi informasi mulai dipergunakan
secara luas dipertengahan tahunl980-an. Teknologi ini merupakan pengembangan
dari teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. Definisi
kata infonrrasi sendiri secara internasional telah disepakati sebagai "hasil dari
pettgolahan data" yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih
dibandingkan data mentah. Yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah suatu
teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses
penyaluran data atau informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu.
Teknologi informasi adalah hartlwure (perangkat keras) dan softwure
(perangkat lunak) yang dipergunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras adalah
alat-alat atau objek fisik yang berhubungan dengan pemrosesan infonnasi seperti
konrputer, v,orkstolions, network, data storage dan alat transmisi. Sedangkan
perangkat lunak adalah program komputer yang menginterpretasikan user input dan
menginstruksikan perangkat keras untuk memprosesnya. Yang termasuk perangkat
lunak adalah operating systems, end user software seperti word processor, dan
aplikasi perangkat lunak yang dihubungkan dengan tugas-tugas khusus dalam bisnis
nrisalnya memproses transaksi credit card, desain mobil (Alter, 1999,p42).
6
Teknologi Informasi merupakan bagian dari sistem informasi yang terdiri dari
perangkat keras , perangkat lunak, network, brainware (pengguna teknologi) dan
database (Turban, Mcl-ean, & Wetherbe 1997, p19). Berdasarkan dari definisi
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan bagian dari
sistem informasi. Sistem informasi menggunakan teknologi informasi untuk rnencari,
mengirim, menyimpan, mengambil kembali, mernanipulasi dan menampilkan
infornrasi yang berguna bagi pemakai.
2.1.2 Sistem lnformasi
Menurut Indrajit (2000, p2) kata sistem mengandung arti kr.rmpulan dari
kornponen-komponen yang merniliki unsLrr keterkaitan antara satu dan lainnya.
Menurut Mulyadi (1993, p2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya
satu sama lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari suatu
rangkaian kegiatan, yang saling berhubungan membentuk kesatuan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan. Menurut Alter (1999, p48) informasi adalah data yang
bentlrk dan isinya sesuai dengan kebutuhan. Data adalah seluruh fakta-fakta yang
dikunipulkan, disimpan dan diproses oleh sistem informasi. Infonnasi adalal'r data
yang telah diorganisir dan diproses agar lebih bermakna (Romney & Steinbart, 1999,
p13). Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diambil kesimpr-rlan bahwa informasi
berasal dari data yang telah diproses dan diolah yang sesuai dengan kebutuhan.
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen
dalam perusahan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi. Dalam hal ini teknologi informasi hanya merupakan salah satu
komponen kecil saja dalam fomrat perusahaan. Komponen-komponen lainnya
adalah: proses dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,
pelanggan, sttpplier, rekanan, dan lain sebagainya. Keandalan suatu sistem informasi
dalarrr perusahaan atau organisasi terletak pada keterkaitan antara komponen yang
ada, sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan suatu informasi yang berguna (akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan, dsb) untuk perusahaan (lndrajit, 2000,p2).
Pengertian lain tentang sistem informasi menurut Turban, Mclean, &.
Wetlrerbe (1997, p17) sistem infomrasi merupakan suatu pemrosesan. penyinrpanan,
penganalisaan dan penyebaran informasi untuk tujuan yang spesific. Sistem
infomrasi terdiri dari input (data dan instruksi) dan outp2tt (laporan dan perhitungan).
Sistem informasi memproses input dan menghasilkan output kemudian dikirimkan ke
pcllgguna atau sistem lain.
2.2 Kegunaan Informasi (lnformation Usefulness)
Menurut Romney & Steinbart (1999, p15) ada enam karakteristik agar
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi menjadi lebih berguna dan berarti
sehingga dapat memberikan kepuasan bagi penerima informasi yaitu :
- Relevun
Informasi harus relevan yaitu mengurangi ketidakpastian, meningkatkan
kemampuan para pengambil keputusan untuk membuat prediksi, atau konfirmasi
atau perbaikan terutama pada apa yang telah diharapkan.
9
- Reliable
Informasi bersifat reliable artinya bebas dari kesarahan, bias dan secara akuratmenggambarkan kegiatan atau event dari organisasi.
- Complete
Informasi harus rengkap arti'ya tidak mengh'angkan aspek-aspek penting ataskegiatan atau event yang sedang diukur.
- Timel.y
I'formasi tersedia tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan.- Understunrlnble
Inlormasi harus dapat dimengerti, informasi juga harus berguna bagi pemakainya.- Verifiable
Isi dari informasi harus dapat memberikan persepsi yang sanra bagi par.pcltggu lta i n lornras i.
Kegunaan informasi menurut Alter (1 g()g,p732)terdiri dari :- In'fonntttiort Qurility: informasi yang baik didasarkan pada akurasi, ketepatan,
kelerlgkapan' tepat waktu dan personal atau organisasi yang membuat informasitersebut.
- Informrttiorr Accessibiritl,: kemudahan daram mendapatkan dan memanipurasiinformasi.
- Information presentation: kesirnpuran dan format yang dipresentasikan kepadapemakai.
10
Penggunaan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus sesuai dengan
kebutuhan pengguna, sehingga menimbulkan kepuasan bagi penerima informasi.
2.3 Kualitas Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi. Tanpa
infonnasi maka akan menghambat kemajuan perusahaan. Kualitas informasi
dihasilkan dari suatu sistem informasi yang berpengaruh penting pada persepsi
pengguna sistem informasi mengenai kegunaan atau fungsi serta kemudahan dalam
nremakai system informasi tersebut. Menurut Weber (1999, p897) ukuran kualitas
infonnasi di l ihat pada :
a. Autltenticitl,, informasi itu harus otentik
b. Accurucv, berarti informasi itu harus benar, tidak ada kesalahan dan tidak
menyesatkan
c. Conryleteness, informasi itu harus lengkap.
d. (Jnitlueness (No redundancy), artinya informasi tidak dijelaskan secara bemlang-
ulang.
e. Timeliness, arlinya infonnasi itu tidak boleh terlambat diterima oleh penerinra,
jadi informasi tidak usang.
f. Relevance, infomrasi itu harus bermanfaat bagi pemakainya
g. Compreltensibility, informasi itu harus meliputi banyak hal di segala bidang
secara lengkap.
1r. Precision, artinya informasi harus tepat memenuhi sasaran sesuai dengan
kebutuhan.
t1
i. Conciseness, informasi itu harus ringkas dan padat isinya.
j Informativeness, berarti informasi harus bersifat informatif artinya jelas, tidak
mengambang.
Kualitas dari informasi adalah pengukuran terhadap kualitas informasi
berpusat pada hasil atau keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu sistem dan nilai,
sefta bagaimana penilaian pengguna infonnasi terhadap fungsi atau tingkat
kepentingan relatif dari informasi tersebut. Pada umLrmnya, sebagian besar cara
pengukuran diatas berhubungan dengan persepsi atau cara pandang seseorang atau
kelompok.
Menurut Bailey dan Pearson (1983) terdapat 9 (sembilan) karakteristik
kualitas informasi, adalah sebagai berikut:
a. Accuruc.t'(ketepatan berhubungan dengan nilai atau angka -- informasi harus
akurat.
b. Precision (berhubungan dengan goal atau obyektif yang telah di-se/ np
sebelumnya) infonnasi harus tepat memenuhi sasaran
c. Nilai mata uang atau ukuran-ukuran finansial- informasi tidak harus mahal.
d. Ketepatan waktu dari dihasilkannya keluaran atau outpul - informasi yang
dihasilkan harus tepat waktu.
e. Tingkat "keandalan" dari informasi tersebut - informasi harus bisa diandalkan.
f. Kelengkapan dari informasi tersebut - informasi harus lengkap.
g. Ringkas - informasi harus "ringkas tapi padat".
h. Bentuk dari informasi tersebut.
t2
i. Tingkat relevansi. dari informasi tersebut.
hal tersebut diatas menjadi perhatian dalam riset terhadap kepuasan penggLlna
informasi.
2.4 Peranan Sistem Informasi
Peranan sistem informasi menurut Alter (1 999, plOl ) sebagai berikut :
' Menyediakan komunikasi personal dan organisasi. Dengan melalui sistem
konrunikasi seperti e-mail, voice mail dan videoconferencing.
' Membuat infomrasi dan membantu dalam menganalisanya sepefti beberapa hal
sebagai berikut :
- h(anugement Information System digunakan untuk mendapatkan informasi.
- O.ffice Autontation S)'stem dat't Decision Support Systent digunakan untuk
menganalisa informasi dengan menggunakan spreodsheet.
- Sistem komunikasi untuk koordinasi dan berkomunikasi.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dan membantu dalam
penjelasan tentang keputusan tersebut.
2.5 Peranan Teknologi Informasi dalam Organisasi
Teknologi Informasi memberikan kontribusi yang sangat besar dalam bagi
manajemen strategi perusahaan. Menurut Turban, Mclean, Wetherbe (1997, p78)
peranan teknologi informasi dalam organisasi ada 3 (tiga) peranan yang terdiri dari :
l 3
- Dengan adanya .teknologi
informasi maka dapat menguntungkan perusahaan
secara langsung yaitu dengan dapat membuat suatu program aplikasi, sebagai
corttoh pada PT. Satelindo, dengan adanya teknologi informasi maka dapat
diketahui tanggal, waktu, lokasi dan nomor telepon yang dihubungi oleh
pelanggan pada saat melakukan komunikasi.
- Perubahan strategis dalam teknologi informasi artinya keefektifan dan efisiensi
dalam melakukan suatu pekerjaan akan lebih tercapai
- Dengan adanya teknologi informasi terdapat bttsiness intelligence yaitu
rnengambil dan menganalisa informasi tentang perkembangan suatu inovasi,
perubahan situasi pasar, lingkungan disekitar perusahaan dan kondisi perusahaan
pesaing sehingga hal tersebut sangat menguntungkan bagi perusahaan dalarr
merlyusurl strategi bisnisnya agar lebih unggul dibandingkan perusahaan pesaing.
Pcrauan Teknologi Informasi dalam perusahaan manufaktur dan dagang telah
berkembang pesat. Generasi komputer pertama diciptakan sebagai penyimpan
tratrsaksi dan juga berfungsi untuk memonitor kejadian hari ini, kemaren atau
serninggu yang lalu. Teknologi informasi juga membantu perusahaan untuk
rneningkatkan internal operational dengan cara mengurangi biaya-biaya intemal dan
pengembangan produk yang lebih cepat. Teknologi informasi juga membantu
kegiatan unit layanan pelanggan dalam mencari informasi umum setiap pelanggan
dan informasi yang berhubungan dengan interaksi pelanggan secara spesifik seperti
perbaikan dan jaminan atas keluhan pelanggan (Alter, 1999,pp6-7).
t4
2.6 Hubungan Sumber Daya Manusia dan Kesuksesan
Sistem lnformasi
Sistem Informasi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan sumber
daya manusia yang mendukung kinerja dari sistem informasi tersebut (Alter, 1999,
pp239-242).
- Skills dan Knowledge
Pemakai sistem informasi memiliki keahlian dan pengetahuan yang cukup
mengenai pengoperasian sistem informasi tersebut.
- Involt,ement dan Contmitment
Turut berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi dan comntitment
terhadap apa yang telah dikembangkan.
- Resistance of Change
Sistem informasi berkembang sesuai dengan kebutuhan personal dan organisasi,
oleh karena itu pasti ada beberapa hal yang perlu diubah dalam melakukan
pengembangan sisfo tersebut. Sebagai pengguna sisfo maka diharuskan untuk
tidak menolak adanya setiap perubahan yang timbul atas sistem informasi dan
berusaha untuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut.
- Ununticipcrtecllnnovution
Tidak antisipasi terhadap inovasi yang ditimbulkan oleh sistem informasi.
15
2.7 Layanan
Definisi menurut Kotler (1994, p436) services are activities, benefits, or
sttlisfactions that are offeredfor sale. Senices are intangible, inseparable, variable,
nnil perishable. As a result, they normally require more quality corttrol, supplier
credibility und aduptability. Apabila diterjernahkan secara bebas maka layarran
adalah suatu aktivitas, keuntungan atau kepuasan yang ditawarkan perusahaan untuk
dijual ke pelanggan. Layanan bersifat intangible (tidak berbentuk), insepctrable
(tidak dapat dipisah-pisahkan), variable (berubah-ubah) dan tidak bertahan lama.
Karena layanan merniliki sifat seperti itu maka sebagai hasilnya layanan lebih
rrrenekankan pada kualitas kontrol, kredibilitas supplier dan dapat beradaptasi sesuai
dengan lingkungan dan keadaan.
Karakteristik dari service (Kotler, 1994,p640) terdiri dari :
- Intungibility
Arlinya bahwa seruice tidak dapat dilihat, dirasakan, ataupun didengar sebelum
pelanggan membeli suatu produk.
- Irtscpurubility
Suatu barang diproduksi, ker-nudian disimpan setelah itu dijual dan
dikonsumsikan. Sebaliknya untuk service, pertama kali adalah dijual, kemudian
dihasilkan dan dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan. Service inseparubility
arlinya service tidak dapat dipisahkan dari para provicler-nya yaitu manusia dan
mesin.
16
Variabilit.y
sen'ice variability adalah kualitas dari service yang tergantung pada apa yang
telah disediakan, bagaimana, kapan dan dimana terah disediakan.
Pershohility
Artinya bahwa service tidak dapat disimpan untuk dijual maupun dipergunakan.
2.8 Customer Relationship Management (CRM)
Merturut Dyche (2001, pa) CRM adalah the infrastnrcture that enables the
delineation of and increase in customer value, and the correct means by which to
ntotivate valuable customers to remain loyal-indeed, to buy again. Berdasarkan
defirrisi tersebut maka dapat diterjemahkan secara bebas, Custonter Relationship
Ivfonugement adalah suatu infrastruktur yang mampu menggambarkan dan menaikkan
ctrstonter value dengan kata lain dapat memotivasi pelanggan yang potensial untuk
lebih loyal pada perusahaan.
Perbedaan cRM yang terpenting adararr "operational" vs "Anctl1,1i6r1" cRM.
operutionul CRM biasanya dikenal dengan "front-office" CRM, berhubungan
dengan area atau lokasi dimana pelanggan berada. Analt,ticul CRM biasanya clikenal
derrgan "back-office" atau "strategic" cRM berhubungan dengan pemahaman
aktivitas pelanggan yang beradadifront ffice.
Menurut Brown (2000, p8) CRM, it is the process of acquiring, retuining crnd
growittg profitable customers. It requires a clear focus on the sert,ice attributes that
represent value to the customer and that create lovaltv.
t7
Ada 4 type dari Customer Relationship Managemen I (Brown, 2000, pp11-14):
- Wirt Back or Scn'e
Suatuprosesyangdapatmenyaki r rkanpelangganuntuktetapbergabungatau
rnenyakinkan pelanggan untuk mau bergabung kembali apabila sudah tidak
rnenjadi Pelanggan kembali'
- Prospecting
Prospectitrg adalah suatu usaha untuk mendapatkan pelanggan'
- Loyulty
Suatu usaha agar pelanggan tetap setia atau loyal terhadap penggunaan produk
perusahaan.
- Cross-Se ll/UP-Sell
Mcningkatkan uang yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk tents menggunakan
produk Perusahaan.
2.gSistemInformasiLayananPe|angganPascabayar
Sistem infonnasi layanan pelanggan pascabayar ini mempunyai tujuart
rnemberikan dukungan teknologi informasi sebagai alat pelayanan, serta
nenilgkatkan kemudahan mendapatkan informasi kepada pemakai maupun
pelanggan eksternal.
Sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa
khususnya mernberikan kemudahan pemakai untuk mengguuakan sistenr secara
integrasi.
l 8
Fungsi utama yang terkait pada sistem informasi rayanan peranggan pascabayaradalah:
. Fungsi penjualan
Fungsi penjuaran bertanggung jawab daram merayani kebutuhan pelanggan.
Fungsi penjualan mengisi formulir aplikasi yang diserahkan ke pelanggan untukdiisi data-data pelanggan.
o Fungsi yIp servicejabotabek region
Fungsi YrP service terpisah dengan fungsi front litter, fungsi ini bertanggurlgjawab dalam merayani kebutuhan peranggan vlp untuk area jabotabek. Fu'gsiYrP service memberikan persetujuan dan wewenang kepa d,a fronr riner araskeseluruhan eksekusi yang dilakukan dan rnernberikan informasi dan pelayanan
klrusus pada pelanggan VIp.
. Fungsi. ft-uuct
Ftrngsi fruud unit bertanggung jawab dalam dokumentasi seluruh aplikasi atausurat kontrak berlangganan sefta rnerakukan penagihan biaya pemakaian
hundphone ke peranggan. Fungsi ini juga bertanggung jawab pada pembrokiran
sitrt card pelanggan.
Sistem aplikasi yang dipergunakan adalah:
o Sistem aplikasi data pelanggan pascabayar
Suatu sistem yang berisi seruruh data peranggan pascabayar yang terdiri darinama pelanggan' aramat, jumrah tagihan, tanggarjatuh tempo, segmen peranggan
(vlP atau reguler) dan status sim card peranggan. pada sistem ini juga untuk
t9
melakukan eksekusi yang dibutuhkan berkaitan dengan sim card pelanggan
misalnya pemblokiran, penutupan, dll. Sistem yang dipakai yaitu tailor made
(membeli sistem dari vendor).
Sistem aplikasi pelanggan baru
Sistem aplikasi ini digunakan untuk pengaktifan pelanggan baru. Serta
rnelakukan verifikasi atau pengecekan mengenai calon pelanggan. Misalnya
pengecekan sebelum dilakukan aktivasi, apakah pelanggan tersebut termasuk
pelanggan fraud atau bukan, dll. Sistem yang dipakai adalah umum,
rnenggunakan intranet yang dihubungkan ke sistem aplikasi data pelanggan
pascabayar.
Sistem aplikasi sim carcl
Sistem aplikasi ini digunakan untuk melakukan pengecekan atas status sint carul
pelanggan misalnya kartu rusak, terblokir, dll. Sistem yang dipakai adalah tailor
nrude dari ventlor.
Sistem aplikasi pembayaran
Sistem aplikasi ini digunakan untuk mencetak dan menyimpan data pelanggan
yang melakukan pembayaran tagihan atau pengaktifan suatu fasilitas sim curtl
yang dikenakan biaya pengaktifan. Sistem yang dipergunakan adalah intronet
yang dihubungkan dengan sistem aplikasi data pelanggan pascabayar.
Dokurnen yang dipergunakan adalah:
r Fonnulir perubahan service
20
Formulir i1i digunakan apabila pelanggan melakukan pembahan atau pengaktifan
suatu fasilitas pada sim carrl. Fasilitas yang terdapat pada perusahaan nTisalnya
pengaktifan fasilitas SMS, SLI, roantirzg internasional, call fowarding, coll hold,
fasilitas datalfax, perubahan alamat penagihan dan penggantian sim card atas
permintaan pelanggan.
Formulir metode pembaYaran
Formulir ini digunakan untuk pemilihan metode pembayaran tagihan pelanggan
seperti pembayaran cash, direct debet creclit card dan rekening koran.
BLlkti pembayaran tagihan
Bukti ini digunakan apabila pelanggan melakukan pembayaran secara cnslr'
.laringan prosedur yang rtrembentuk sistem adalah :
. Prosedur aplikasi pelanggan baru
Dalant prosedur ini, fungsi penjualan menerima pesanan dari pelanggan'
Kemudian fungsi penjualan menyerahkan formulir aplikasi baru ke pelanggan
Lrrrtuk diisi setelah itu formulir tersebut diserahkan kefront liner untuk diaktifkan.
o Prosedur penagihan
Fungsi penagihan merniliki database pelanggan yang masih memiliki tunggakan
tagihan. Fungsi penagihan ini juga yang melakukan pemblokiran apabila
pelanggan melakukan tunggakan pembayaran tagihan'
. Prosedur layanan pelanggan
Fungsi layanan pelanggal bertugas memberikan layanan ke pelanggan seperti
pengaktifan fasilitas-fasilitas, menyelesaikan keluhan pelanggan, serta
2T
niemberikan tambahan service (t,alue added service) ke pelanggan agar tetap
loyal terhadap perusahaan.
2.10 User lnformation Safisfaction (UlS)
Secara Lln1un1, tujuan dari pengembangan sistem informasi adalah
memberikan kontribusi efektif bagi perusahaan, menuju produktivitas yang tinggi,
layanan pelanggan yang semakin baik, kualitas dari kehidupan bekerja pengglrna.
Menurut Weber (1999, p893) (Iser Infonnation Satisfoction (UIS) lebili sering
dipergunakan untuk mengukur keefektifan dan efisiensi dari system informasi dalam
tnelakukan system infornmtion research.
Efektif berhubungan dengan "cloing the right thing". Sedangkan efisiensi
nrenekankan pada "doing the right wuy". Efektivitas mewakili pandangan ekstemal
tentang apakah suatu produk yang telah dibuat sesuai dengan keinginan pclanggan.
Efisiensi menekankan pada pandangan internal mengenai penggunaan suatu sumber
cleiya pada sistem kerja yang memproduksi suatu output/produk (Alter, 1999, p5Z).
a. Model pada Efisiensi Sistem Infonnasi
Ada2 (dua) alasan dilakukan efisiensi dalam sistem informasi yang terdiri dari:
1. Untuk mengevaluasi mengenai sistem operasional yang berjalan, untuk
nrenentukan petforntance dari sistem yang perlu ditingkatkan.
2. Untuk menentukan altematif sistem yang akan dibeli, disewa, atau
dikembangkan.
b. Model pada efektivitas sistem informasi
Berikr-rt ini adalah gambar mengenai efektivitas sistem informasi.
22
Use . l| - Amount ' l
l -
] - ' Y P "
_ _ _ _ : t - - J
Ganrbar 2.r. Infurnntiott system Effectiveness Moder(Sumber : Weber, 1999,p894)
Bila dilihat dari model tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa model
mentrniukkan suatu sel hubungan hipotesa antara faktor-faktor yang memiliki
pengaruh pada efektivitas sistem informasi. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
o System Quulity
Merupakan kualitas dari sistem. Lebih menekankan pada komponen dari
htrrclware dan .software dari sistem infonnasi yang dapat mempengaruhi
persepsi pengguna atas kegunaan dan kernudahan penggunaan dari sistem
tersebut.
a aL J
htfornrution.Quality, kualitas informasi yang dihasilkan oleh sisfo tersebut.
Perceivecl Usefulness, kegunaan dari system tersebut yang dapat menunjang
pekerjaan pengguna sehingga dapat meningkatkan petformunce di organisasi.
Computer self-efficacy, kemampuan seseorang dalam mempergunakan
komputer.
Eusy o.f nsc, kemudahan dalam menggunakan system. Apabila pemakai
bersikap negatit,e terhadap s)tstern yang digunakan maka sT,stent tersebut tidak
akan terpakai. Misalnya suatu s.)'.s/err yang bersifat canggih tetapi si
petlggltna tidak dapat menrpergunakan s,ls/erl tersebut karena terlanipau rurnit
clalanr ttrelakukan eksekusi atau nrenjalankan instruksi-instruksi pada systent.
[.sc'. ltclrgguna dapat ntengetahui kegunaan c]ari s-rrslerl dan kenrudahannya
dalarn pengguuiiannya.
orgunizution Impuct, apabila penggllna nremperoleh pengaruh positive
terlradap svstem maka secara tidak langsung dapat memberikan nilai positif
bagi perusahaan.
Ittdividuul Intpuct, pengaruh dari sistem infornrasi pada pengguna dapat
ditunjukkan dengan beberapa cara. Ada 2 (dua) hal yang berpengaruh :
a. users' tusk uccomplishment, pencapaian tugas-tugas yang dikerjakan oleh
pengguna
b. (Iser qualitl, of working life, kualitas pengguna dalam kehidupan
bekerjanya.
24
User Satisfaction
Definisi dari Remenyi, Money dan Twite (1995, p119) kepuasan pemakai
secara umum dipercaya sebagai hasil dari perbandingan antara harapan (atau
kebutuhan) pemakai terhadap sistem informasi dengan kinerja (atau
kapabilitas) sisfo yang dilihat pada sejumlah aspek dari sistem informasi.
Secara spesifik, dikatakan bahwa pandangan keseluruhan terhadap fungsi-
fungsi sistem informasi dipengaruhi oleh besar dan arah kesenj angan (gap)
antara harapan dan kinerja. Kesenjangan positif (negatif) terjadi pada saat
kinerja melebihi (di bawah) harapan. Kesenjangan positif yang besar
menunjukkan bal-rwa sumber daya sistem informasi telah disia-siakan,
sementara kesenjangan negatif yang besar mengidentifikasikan suatu
kebutuhan akan peningkatan kinerja.
Kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanannya. Pada dasarnya,
dalam n-remilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, seorang pelanggan akan
nrencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut; cheaper (lebih
nrr-rrah). better (lebih baik) dan faster (lebih cepat). Disinilah peran sistem
informasi sebagai komponen utanla dalam memberikan keunggulan
kompetitif perusahaan. Oleh karena itu kunci kinerja perusahaan adalah pada
proses yar1g terjadi baik di dalam perusahaan (back offir") maupun yang
berlangsung bersinggungan dgn pelanggan (front offi'u)' Dengan
rrremfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien,
25
efektif, dan lerkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan merniliki
kinerja yang andal (Indrajit, 2000,ppl3-14).
2.11 Pengukuran Kepuasan pengguna
Banyak perlelitian dilakukan untuk menemukan cara mengukur tingkat
kepuasan pengguna. Seperti Delone dan McLean (1992) melakukan pengkajian
terhadap berbagai factor untuk mengukur keberhasilan sebuah sistem informasi.
Mereka menemukan saling keterkaitan diantara enam faktor yaitu: kualitas inforn-rasi
(infbrnufiion cltralit.v), kualitas sistem ($,ste,r, quality), penggunaan (use), kepuasan
pengguna Qtser sutisfuction), pengaruh pada individual (inrtivifltnl impact) serta
penganrh organisasi (organizationul intpacr) seperti pada gamb ar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2. DeLone ancr McLeans's Moder of ls sztccess(Sumber : Delone and Mclean, 1992, pg7)
Seddon dan Kiew (1996) mencoba menggambarkan ulang model Delone dan
Mclean tersebut dalam suatu path model (Gambar 2.2) yangrnenunjukkan hubungan
yang lebih jelas. Setelah melakukan pengujian sebagian terhadap rnodel tersebut
nrereka menyetujui adanya pengaruh dan information quality, system quality, dan
26
usefulness terhadap kepuasan pengguna. Model yang digunakan Seddon dan Kiew
adalah seperti terlihat dalam Gambar 2.3 berikut ini.
lmportance ofthe system
System Quali ty Usefulness
lnformationQuali ty
User Satishction
Gambar 2.3. Model Kepuasan Seddon & Kiew(Sumber: Seddon & Kiew, 1996)
Menurut Seddon dan Kiew (1996), jika faktor usefulness digunakan untuk
lrengukur kepuasan, maka perlu diperhatikan faktor tingkat kcpentingan dari sistem
bagi pengguna. Faktor information quality berhubungan dengan hal-lial seperti
tinteliness, occt$ocy, relevunce dan format dari informasi yang disajikan oleh sebuah
sistenr informasi. System cluulitl'meliputi hal-hal seperti ada tidaknya bugs dalam
sistem, konsistensi dari user interface, response rute pada sistem interaktif,
clokumentasi dan terkadang dari source code serta maintoinability dari source code
tersebut (Seddon & Kiew, 1996, p4).
27
Menurut Remenyi, Money dan Twite (1995, ppll9-l2l) Ada dua pendekatan
yang dipergunakan untuk mengukur kesenjangan kepuasan pemakai sisfo yang terdiri
dari :
0. The Kim Model
Merurnuskan kepuasan pengguna dipengaruhi oleh kesenjangan antara harapan
penggunaan sebelum implementasi Qtre-implementation expectutions) dan
perigalaman pengguna dalam menggunakan sistem Qtost inrplententutiort
experience), serta dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam organisasi
(orgu n izeil iona I fttctors) .
lI
,* Ot*,* lo f G a p s l , Z , Z
I
tMIS des ign &
instal lat ion Gap
III
Il
Information servicedelivery Gap
Information needsdetermination Gap
Gap 1ExpectedInformation
Service
I cupe I o",'"*information
L ierv'|ce ]
{ OrganisationalFactors
I
Secara
UIS :
Gambar 2.4. The Kim Model(Sumber : Remenyi, Money, Twite, 1991, pl20)
fbrrnal, model Kim dapat dirumuskan sebagai berikut :
f(Gapl, GapZ, Gap3, Organizational Factors)
MIS Effect iveneness
28
Berikut penj elasannya:
. Gap l
Perbedaan antara kebutuhan atau harapan pengguna sistem informasi
dengan penafsiran perancang sistem terhadap harapan pengguna.
. Gap2
Perbedaan anrara penafsiran perancang sistem akan kebutuhan atau
harapan pengguna sistem informasi dengan kualitas dari sistem yang
diimplementasikan.
. Gap3
Perbedaan antara kualitas dari sistem yang diimplementasikan dengan
pengalaman pengguna saat menjalankan sistem.
h. The Miller-Doyle Approach
Mencoba merumuskan kepuasan pengguna dengan berusaha mengidentifikasi
kebutuhan pengguna melalui derajat kepentingan yang ditentukan pengguna
pada berbagai faktor dari sistem informasi dengan menggunakan kuesioner.
Selain itu model tersebut juga menilai kemampuan dan kinerja sistem infonnasi
di mata penggunanya.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Miller-Doyle. Kuesioner dibagi
rnenjadi 4 bagian (Remenyi, Twite, Money, 1995, pl24) dimana bagian I berisi
peftanyaan mengenai infonnasi karyawan seperti jenis kelamin dan jabatan. Bagian
II berisi 31 pertanyaan mengenai seberapa baik kinerja yang selama ini di dapat
29
dengan skala pengukuran 1 : sangat setuju (dengan pertanyaan yang diajukan) dan 5
: sangat setuju. Bagian III berisi seberapa besar harapan pemakai pada sistem yang
ditawarkan dengan skala 1 : sangat tidak puas dan 5 : sangat puas. Dan bagian
akhir, yaitu bagian IV berisi 5 pertanyaan yang mengukur kepuasan karyawan
terhadap sistem informasi secara keseluruhan.