35
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnis Dalam kegiatan bisnis, mutlak diperlukan suatu model agar bisnis tersebut dapat berjalan. Model tersebut menentukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan. Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas (merchandise), kemudian dijual kembali dan mendapatkan laba. Model yang lain adalah perusahaan jasa penyiaran televisi. Perusahaan tersebut menggunakan model berbentuk pemberian informasi secara cuma-cuma ke publik (free broadcasting), namun perusahaan ini mendapatkan pemasukan dari pihak yang ingin informasinya disebarluaskan, sehingga perusahaan jasa penyiaran televisi sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan lainnya sebagai salah satu media periklanan. Model-model tersebut tidak hanya menjadi model yang utama digunakan dalam suatu kegiatan bisnis, melainkan dapat juga menjadi model tambahan untuk mempertahankan bisnis tersebut atau hanya untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Amazon.com sebagai contoh, pada awalnya merupakan suatu bisnis secara on-line yang hanya melakukan penjualan produk berupa buku. Untuk menghasilkan pendapatan tambahan, Amazon.com menerapkan model tambahan dengan melakukan penjualan produk selain buku. Model-model tersebutlah merupakan Model Bisnis.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Model Bisnis

Dalam kegiatan bisnis, mutlak diperlukan suatu model agar bisnis tersebut

dapat berjalan. Model tersebut menentukan bagaimana cara dan nilai apa saja

yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun

jasa yang ditawarkan. Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli

suatu komoditas (merchandise), kemudian dijual kembali dan mendapatkan laba.

Model yang lain adalah perusahaan jasa penyiaran televisi. Perusahaan tersebut

menggunakan model berbentuk pemberian informasi secara cuma-cuma ke

publik (free broadcasting), namun perusahaan ini mendapatkan pemasukan dari

pihak yang ingin informasinya disebarluaskan, sehingga perusahaan jasa

penyiaran televisi sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan lainnya sebagai

salah satu media periklanan. Model-model tersebut tidak hanya menjadi model

yang utama digunakan dalam suatu kegiatan bisnis, melainkan dapat juga

menjadi model tambahan untuk mempertahankan bisnis tersebut atau hanya

untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Amazon.com sebagai contoh, pada

awalnya merupakan suatu bisnis secara on-line yang hanya melakukan penjualan

produk berupa buku. Untuk menghasilkan pendapatan tambahan, Amazon.com

menerapkan model tambahan dengan melakukan penjualan produk selain buku.

Model-model tersebutlah merupakan Model Bisnis.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

8

Menurut Timmers (2000, p31) Model Bisnis didefinisikan sebagai

arsitektur dari produk, jasa dan arus informasi, dan sumber-sumber pendapatan

serta keuntungan untuk penyedia (supplier) dan pengguna (customers).

Menurut Turban (2004, p11) Model Bisnis adalah suatu metode dalam

melakukan bisnis agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan untuk

mempertahankan keberadaan perusahaannya.

Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang

digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis agar menghasilkan

pendapatan sehingga dapat mempertahankan bisnisnya.

2.2 Pengertian Internet

Sebelum tahun 1970, penyebaran informasi dilakukan melalui media cetak

(surat kabar, majalah, buku, atau brosur). Proses ini membatasi bentuk informasi

yang ingin disampaikan yang hanya berupa teks dan gambar, memerlukan biaya

yang cukup besar dalam percetakan dan pengiriman, dan sangat memakan waktu

penyampaian informasi tersebut yang tergantung pada lokasi tujuan.

Penyebaran informasi melalui Internet mulai digunakan pada tahun 1970.

Dengan perkembangan Internet yang pesat, saat ini penyebaran informasi tidak

hanya berupa dokumen yang memuat teks dan gambar, bahkan melalui dokumen

dalam bentuk multimedia (perpaduan grafik, animasi, suara dan video).

Menurut Greenlaw dan Hepp (2002, p98), Internet merupakan suatu sistem

komunikasi yang sangat luas yang menyediakan layanan universal sehingga

memungkinkan beberapa komputer dapat berkomunikasi. Internet terdiri dari

kumpulan jaringan yang terhubung melalui router. Internet juga merupakan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

9

jaringan informasi yang mengubah cara manusia untuk berkomunikasi,

berinteraksi, dan membagi komunikasi yang dapat menjangkau seluruh dunia.

Awalnya Internet mempunyai 4 aplikasi utama, yaitu E-mail, News,

Remote Login, dan File Transfer. Pada awal tahun 1990, Internet mempunyai 5

aplikasi utama, dengan tambahan aplikasi WWW (World Wide Web).

a. E-mail

Merupakan suatu aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat,

mengirim dan menerima surat elektronik (electronic mail). Aplikasi E-mail

mengirimkan surat elektronik melalui Internet. Surat tersebut dapat berupa

teks, gambar, suara, video, program dan sebagainya.

b. News

Newsgroups merupakan suatu tempat atau forum yang berhubungan dengan

suatu topik tertentu untuk melakukan penyampaian atau pertukaran pesan.

Tiap Newsgroups mempunyai etika, gaya, dan kostum tersendiri dalam

menyampaikan suatu topik baik bersifat teknik maupun non-teknik

diantaranya komputer, ilmiah, hiburan, politik, dan sebagainya.

c. Remote Login

Dengan menggunakan suatu program, para pengguna Internet dapat log on

dengan komputer yang terhubung dengan Internet. Untuk dapat terhubung

dengan komputer yang terhubung dengan Internet, para pengguna Internet

harus mengetahui account dari komputer tersebut.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

10

d. File Transfer

Dengan menggunakan suatu program, para pengguna Internet dapat meminta

data dari satu komputer atau memperbanyak (copy) data dari satu komputer

ke komputer lainnya.

e. World Wide Web (WWW)

WWW merupakan suatu kumpulan informasi pada beberapa server komputer

yang terhubung satu sama lain secara online dalam jaringan Internet. WWW

mencakup dua hal penting, yaitu Web Browser dan Web Server. Kedua hal

ini bekerja dengan sistem client-server.

• Web Browser

Web Browser merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk

menjelajahi halaman web (webpage) serta informasi yang terdapat pada

WWW. Web Browser harus menunjuk alamat dari sebuah atau bagian

dari informasi pada Internet yang disebut dengan URL (Uniform

Resource Locator). Web Browser berkomunikasi dengan Web Server

dengan menggunakan protokol yang terdapat pada WWW, seperti HTTP

(Hyper Text Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol).

• Web Server

Web Server merupakan suatu aplikasi untuk melayani request dari client

(Web Browser) dengan memberikan suatu respon. Sebagai contoh,

request dari client berupa HTTP request, Web Server merespon HTTP

request dengan HTTP response yang biasanya merupakan sebuah

halaman web. Web Server adalah sebagai information storage, karena

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

11

dalam sebuah Web Server tersimpan webpage, script, multimedia files

maupun program.

2.3 Konsep Jaringan

Menurut Tanenbaum (1996, p2), jaringan komputer merupakan

sekumpulan komputer yang saling berhubungan untuk melaksanakan suatu

tugas.

Sedangkan menurut Norton & Kearns (1999, p5), jaringan merupakan

suatu mekanisme yang memungkinkan komputer yang tersebar dan penggunanya

untuk berkomunikasi dan berbagi sumber daya.

Local Area Network (LAN) adalah kumpulan komputer dalam sebuah

jaringan yang meliputi area terbatas. Ciri-ciri LAN yaitu:

• Meliputi sebuah lokasi fisik terbatas (ruangan atau gedung).

• Dapat berupa peer jaringan ataupun client-server.

• Memiliki transfer data berkecepatan tinggi.

• Dikontrol oleh administrasi lokal (local administrator).

Wide Area Network (WAN) adalah merupakan jaringan yang meliputi area

yang luas (antar kota bahkan antar negara). Ciri-ciri WAN :

• Meliputi wilayah yang luas (antar kota bahkan antar negara).

• Menghubungkan jaringan dengan layanan-layanan yang diperlukan seperti

layanan E-mail, WWW (World Wide Web), File Transfer dan E-commerce

Service.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

12

2.4 Wireless LAN (WLAN)

WLAN (Wireless LAN) adalah merupakan jaringan LAN yang bersifat

tanpa kabel (wireless) yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer tanpa

menggunakan kabel.

WLAN menggunakan spread spectrum yaitu teknologi modulasi yang

menggunakan gelombang radio untuk menghubungkan komunikasi antar

komputer yang terhubung dalam suatu area yang terbatas.

Keuntungan daripada WLAN adalah :

• Dapat mencakup area yang luas (Convenience).

• Bersifat mobilitas (Mobility).

• Meningkatkan produktivitas (Productivity).

• Mudah diterapkan pada area yang diinginkan (Deployment).

• User mudah terhubung pada jaringan (Expandability).

• Menghemat biaya (Cost).

2.5 Wireless Router

Router merupakan peralatan yang digunakan untuk menghubungkan dua

jaringan yang berbeda. Selain sebagai penghubung dua jaringan yang berbeda,

router juga digunakan untuk menentukan jalur terbaik penyampaian sebuah

paket dalam jaringan.

Wireless Router adalah merupakan router yang dapat membuat point to

point dan point to multipoint wireless links untuk menghubungkan ke dalam

suatu jaringan tanpa perlu menggunakan kabel (wireless).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

13

Wireless Router berbeda dengan Access Points yang menghubungkan

wireless clients dan jaringan LAN dengan kabel (wired). Wireless Router sangat

efektif digunakan untuk menyediakan akses dalam cakupan yang luas. (Muller

2003, p53)

2.6 Public Switched Telephony Network (PSTN)

PSTN merupakan suatu jaringan telepon konvensional. Sistem telepon

terdiri atas sebuah unit telepon, yang terdiri dari unit penerima suara (receiver)

dan unit pengirim suara (transceiver). Sistem telepon ini mampu menyediakan

komunikasi suara secara dua arah (full-duplex).

Mekanisme switching ini terbagi menjadi dua, yaitu circuit-switched dan

packet-switched. Pada mekanisme switching ini, memungkinkan seseorang untuk

men-dial atau memanggil pihak yang ingin dituju. Jaringan telepon PSTN

menggunakan mekanisme circuit-switched. Jaringan circuit-switched adalah

jaringan yang mempunyai saluran terdedikasi yang dialokasikan hanya untuk

satu host saja selama transmisi data (percakapan) sehingga jalur tersebut tidak

dapat digunakan oleh host lain selama belum didealokasikan. Antara unit telepon

yang satu dengan unit telepon yang lainnya yang berdekatan tersambung ke

suatu stasiun lokal. Selanjutnya stasiun-stasiun lokal tersebut tersambung ke

stasiun utama.

Dengan adanya mekanisme switching maka koneksi telepon dapat terjadi

pada stasiun lokal yang sama atau melalui sambungan ke stasiun lokal lainnya

sesuai dengan jalur yang ditentukan dengan mekanisme switching tersebut.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

14

2.7 IP Telephony / Voice over IP (VoIP)

Voice over Internet Protocol (VoIP) sebagai sebuah kategori pada

hardware dan software yang memungkinkan orang menggunakan Internet

sebagai media pengirimannya untuk melakukan panggilan telepon dengan

mengirimkan data suara dalam paket melalui IP berbeda dengan jaringan telepon

konvensional yang media pengirimannya melalui Public Switched Telephony

Network (PSTN).

Voice over IP (VoIP) atau juga sering disebut IP Telephony merupakan

suatu aplikasi transmisi suara yang menggunakan IP datagram sebagai media

pengiriman data beserta suara. Dengan menggunakan VoIP akan menjadikan

biaya percakapan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan Public

Switched Telephone Network (PSTN), karena menggunakan Internet sebagai

media pengirimannya. Selain itu, dengan VoIP juga menyediakan berbagai

layanan seperti call forwarding, call waiting, voicemail, conference calls, dan

caller ID. (Douglas 2004, p499)

VoIP yang sederhana adalah dua buah komputer terhubung dengan Internet

dapat berkomunikasi melalui suara. Untuk dapat menggunakan VoIP, suatu

komputer harus terhubung Internet, mempunyai speaker sebagai media penerima

suara, microphone sebagai media pengirim suara, dan dengan dukungan

perangkat lunak khusus seperti Skype, kedua pengguna komputer dapat

berkomunikasi melalui suara dengan menggunakan VoIP.

Pada perkembangannya, VoIP tidak lagi hanya dapat melakukan

komunikasi dari komputer ke komputer, namun dapat juga melakukan

komunikasi dari pesawat telepon yang terhubung VoIP, dan melakukan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

15

komunikasi ke pesawat telepon. Sistem VoIP secara sederhana dapat

digambarkan seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Sistem sederhana VoIP

2.8 Session Initiation Protocol (SIP)

SIP merupakan standar yang diciptakan oleh Internet Engineering Task

Force (IETF) yaitu komunitas para ahli jaringan yang menentukan cara kerja

dari Internet dan protokol-protokol yang bekerja dalam Internet, dan juga

menjelaskan sebuah standar komunikasi.

SIP atau IETF RFC 2543 adalah sebuah signaling protocol berbasis teks

standar untuk memulai dan mengatur sesi komunikasi multimedia dengan dua

atau lebih peserta.

Dalam bahasa yang lebih teknis, SIP diartikan sebagai protokol berbasis

client-server yang ditransmisikan melalui TCP atau UDP, tetapi biasanya

implementasi SIP menggunakan UDP karena kemudahan dan kecepatannya.

(Douskalis 2000, p69).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

16

2.9 Media Gateway

Media Gateway berfungsi seperti switch atau IP gateway yang mengubah

satu tipe format data dari suatu jaringan menjadi format data yang diperlukan

oleh jaringan yang lain.

Media Gateway membatasi kanal dari suatu circuit-switched dan streaming

media dari suatu packet-switched. Data input dapat berupa data audio, data

video, atau data real-time multipoint communication, dimana Media Gateway

dapat mengendalikan secara bersamaan.

Pengendali Media Gateway (The Media Gateway Controller) sering

disebut juga sebagai softswitch.

2.10 Pemasaran

2.10.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2002, p9), pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut McLeod (2001, p449), pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan

dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang

memuaskan dalam hubungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian,

promosi, dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.

Menurut Rangkuti (2002, p48), pemasaran adalah suatu proses kegiatan

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

17

manajerial. Akibat dari faktor-faktor tersebut adalah masing-masing individu

maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,

menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki komoditas.

2.10.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2001, p18), manajemen pemasaran adalah

didefinisikan sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari

program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

memelihara pertukaran dengan pembeli sasaran yang menguntungkan

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

organisasi. (Kotler 2002, p9).

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran

adalah suatu proses analisis perencanaan dan implementasi yang mempunyai

tujuan menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

menciptakan tujuan perusahaan.

2.10.3 Riset Pemasaran

Riset pemasaran (marketing research) adalah kegiatan penelitian di bidang

pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah,

tujuan masalah, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil

penelitian (Rangkuti 2002, p1). Tujuan riset pemasaran adalah:

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

18

• Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan kenyataan

yang ada secara obyektif.

• Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). “Find it and tell it

like it is”.

2.10.4 Bauran Pemasaran

Angipora (2002, p24) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai suatu

perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan

untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Menurut Kotler (2002, p18), bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk terus menerus mencapai

tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Menurut McLeod (2001, p449), alat-alat tersebut diklasifikasikan menjadi

empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran, yaitu:

1. Produk (product)

Adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau

suatu gagasan.

2. Harga (price)

Harga terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar

oleh pelanggan untuk produk itu.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

19

3. Promosi (promotion)

Promosi berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan

produk, termasuk periklanan dan penjualan langsung.

4. Tempat (place)

Tempat berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik

kepada pelanggan melalui saluran distribusi.

2.10.5 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p8-17), konsep pemasaran inti

teridiri dari :

1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan

Kebutuhan manusia (needs) adalah pernyataan dari perasaan kekurangan.

Keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan

kepribadian seseorang. Ketika didukung oleh daya beli, keinginan berubah

menjadi permintaan (demands).

2. Produk dan jasa

Produk (products) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar

untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan pelanggan. Selain barang nyata,

produk meliputi jasa, yang merupakan aktivitas atau manfaat yang

ditawarkan untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat

pada kepemilikan apapun.

3. Nilai, kepuasan dan mutu

Nilai pelanggan (customer value) merupakan selisih antara nilai yang

diperoleh pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu produk,

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

20

dengan biaya yang dikeluarkan (cost) untuk memperoleh produk tersebut.

Kepuasan pelanggan (cutomer satisfaction) bergantung pada perkiraan

kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli.

Kepuasan pelanggan berkaitan dengan kualitas. Manajemen mutu total (total

quality management) adalah suatu program yang dirancang untuk

memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus-menerus.

4. Pertukaran , transaksi, dan hubungan

Pertukaran (exchange) adalah suatu tindakan untuk memperoleh obyek yang

diharapkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai pengganti.

Transaksi (transaction) adalah suatu perdagangan yang melibatkan paling

sedikit dua bentuk nilai, persetujuan mengenai kondisi, persetujuan mengenai

waktu dan persetujuan mengenai tempat. Transaksi pemasaran merupakan

bagian dari gagasan yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran

(relationship marketing). Hubungan pemasaran yaitu proses menciptakan,

memelihara, dan meningkatkan hubungan timbal balik dengan pelanggan dan

pihak lain yang berkepentingan.

5. Pasar

Pasar (markets) adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari sebuah

produk.

6. Pemasaran

Pemasaran (marketers) berarti mengelola pasar untuk menghasilkan

pertukaran dan hubungan dengan tujuan menciptakan nilai dan memuaskan

kebutuhan akan keinginan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

21

2.10.6 Proses Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p67), proses pemasaran adalah

proses yang (1) menganalisis peluang pemasaran; (2) menyeleksi pasar sasaran;

(3) mengembangkan bauran pemasaran; dan (4) mengatur usaha pemasaran.

Rencana strategis mendefinisikan misi dan tujuan perusahaan secara

keseluruhan. Dalam setiap unit bisnis, pemasaran memainkan peran dalam

membantu pencapaian seluruh tujuan strategis.

Konsumen sasaran berada dibagian tengah. Perusahaan mengindentifikasi

seluruh pasar, membaginya ke dalam segment yang lebih kecil, memilih segment

yang paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian dalam pelayanan serta

pemuasan segment ini. Perusahaan merancang bauran pemasaran yang disusun

oleh faktor-faktor dibawah kendalinya produk, harga, lokasi, dan promosi. Untuk

mendapatkan bauran pemasaran yang terbaik dan dapat melaksanakannya,

perusahaan turut serta dalam analisis pemasaran, perencanaan, implementasi,

dan pengawasan. Melalui kegiatan-kegiatan ini, perusahaan melakukan

pengamatan dan penyesuaian terhadap lingkungan pemasaran.

2.11 Product Life Cycle

Konsep yang paling penting untuk mendukung kegiatan-kegiatan

pengembangan produk adalah hipotesa tentang product life cycle (siklus

kehidupan produk). Oleh Roland Polli dan Victor Cook dinyatakan bahwa

produk mengalami tahap-tahap perkenalan, pertumbuhan dan kemunduran dalam

siklus kehidupannya.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

22

Pada kenyataannya dapat terjadi bahwa masing-masing tahap dalam siklus

kehidupan produk itu menjadi lebih pendek karena para pesaing segera

mengikuti jejak perusahaan dengan meniru produknya. Atau dapat pula dengan

memperkenalkan merk mereka pada harga yang rendah. Hal ini dapat

menyebabkan turunnya marjin keuntungan dan market share bagi perusahaan

(penemu produk baru). Jika pemasaran produk baru itu dipandang kurang

menguntungkan / cenderung menurun terus, maka perusahaan dapat

mengembangkan lebih banyak produk baru supaya posisi pasarnya dapat

dipertahankan.

Gambar 2.2 Siklus umum produk

2.12 Pembedaan Produk (Product Differentiation)

Product differentiation atau pembedaan produk merupakan dasar bagi

penjual dalam menentukan motif-motif pembelian selektif. Menurut Chamberlin,

kelompok barang itu berbeda jika terdapat faktor-faktor penting yang dapat

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

23

membedakan barang dari penjual lainnya. Faktor-faktor tersebut sangat penting

karena dapat menimbulkan selera yang berbeda-beda pada para pembeli.

Pembedaan produk ini dilakukan sebagai upaya mengintegrasikan konten,

konteks, dan infrastruktur produk dan layanan yang ditawarkan kepada

pelanggan. Untuk dapat menciptakan pembedaan yang kukuh haruslah

berkonsentrasi pada 3 dimensi pembedaan (differentiation) yaitu konten (what to

offer), konteks (how to offer), infrastruktur (enabler).

2.13 Analisa Kelayakan Investasi

Analisis biaya manfaat adalah proses membandingkan perkiraan biaya, dan

manfaat dengan cara mengevaluasi suatu sistem yang diusulkan (Alter 1999,

p404). Analisis biaya manfaat digunakan untuk menganalisa kelayakan dari

suatu investasi. Dengan menggunakan analisis biaya manfaat maka dapat

diperhatikan berapa biaya dan manfaat yang akan dikeluarkan atau diterima atas

sistem yang diusulkan. Perbandingan yang dilakukan yaitu membandingkan

manfaat dengan biaya yang dikeluarkan, semakin besar manfaat yang akan

diterima dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan maka sistem itu

mungkin untuk diimplementasikan dan semakin besar biaya yang akan

dikeluarkan, dibandingkan, dan diimplementasikan.

Analisis biaya manfaat dapat digunakan dalam 2 cara :

1. Sebagai alat perencana yang akan membantu dalam mengambil keputusan

apakah suatu sistem layak atau tidak untuk diimplementasikan pada suatu

organisasi.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

24

2. Sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai dengan

tujuan yang diinginkan.

a. Payback Period

Payback period adalah jangka waktu dalam tahun yang diperlukan

perusahaan untuk membayar kembali modal suatu investasi untuk produk

baru. Dalam membuat penilaian produk baru dengan payback period,

manajemen dapat mengatur proyek-proyek berdasarkan lamanya payback

period. Semakin pendek payback period-nya maka semakin cepat

perusahaan dapat meningkatkan labanya.

ProfitInvestmentPeriodPayback =

b. Return On Investment

Return on investment adalah perbandingan dari pemasukan per tahun

terhadap dana investasi, dengan demikian, memberikan indikasi profitabilitas

suatu investasi.

%100Investment

IncomeROI ×=

2.14 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang

ingin diteliti. Sedangkan sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang

dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

mewakili populasinya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

25

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian

sampel, diantaranya adalah sebagai berikut :

• Seringkali tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi atau

populasinya relatif banyak.

• Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak.

• Menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

• Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam.

Agar data yang diambil berguna maka data tersebut haruslah obyektif dan

representatif. Oleh karena itu, pengambilan yang sistematik diperlukan tiga

keputusan sebagai berikut :

1. Unit pengambilan sampel.

2. Ukuran sampel.

3. Prosedur pengambilan sampel.

Pengambilan sampel (sampling) adalah suatu proses yang dilakukan untuk

memilih dan mengambil sampel secara “benar” dari populasi, sehingga dapat

digunakan sebagai “wakil” yang sah dari populasi tersebut. Ada 2 metode

penarikan sampel :

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik ini meliputi:

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

26

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple karena pengambilan sampel anggota populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi tersebut. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi

dianggap homogen.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang

mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka

populasi pegawai itu berstrata. Jumlah yang harus diambil meliputi strata

pendidikan tersebut.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan

diketahui atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu

negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana

yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya

berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

27

2. Non Probability Sampling

a. Sampling Sistematik

Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi

yang telah diberi nomor urut. Misalkan anggota populasi yang terdiri dari

100 orang. Dari semua anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai

dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor

ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya

kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai

sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.

b. Sampling Kuota

Teknik ini untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-

ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh,

melakukan penelitian pendapat masyarakat terhadap produk industri

tertentu. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan

data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian

dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang

ditentukan.

c. Sampling Aksidental

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

28

d. Sampling Purposive

Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada teknik ini

unsur populasi yang ditentukan menjadi sampel didasarkan pada tujuan

penelitian. Teknik ini disebut juga teknik Judgemental (peneliti yang

menentukan sendiri besar sampelnya).

e. Sampling Jenuh

Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang

dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua

anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling

Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian

membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua

orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih teman-temannya untuk

dijadikan sampel. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin

banyak.

2.15 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data penelitian pada dasarnya dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Data Subyek

Data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari

seseorang yang menjadi subyek penelitian.

2. Data Fisik

Data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

29

3. Data Dokumenter

Data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, memo dan lain

sebagainya.

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data

penelitian terdiri atas :

1. Data Primer

Data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.

2. Data Sekunder

Data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara.

2.16 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dibagi 3, yaitu :

1. Metode wawancara

Menurut Donald R. Cooper dan William Emory, metode ini memiliki

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode ini adalah semua jenis

informasi abstrak dapat dikumpulkan hanya dengan bertanya kepada orang

lain, dapat secara langsung mempelajari opini dan sikap orang lain hanya

dengan bertanya, informasi tentang peristiwa-peristiwa masa lampau

seringkali hanya tersedia bila ditanyakan kepada orang-orang yang

mengingat peristiwa-peristiwa tersebut. Kekurangannya antara lain mutu

informasi sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan responden

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

30

untuk bekerjasama, orang-orang tertentu pada waktu tertentu gagal melihat

manfaat dalam berpartisipasi mereka juga takut diwawancarai karena

beberapa alasan pribadi atau mereka memandang topik yang sedang diteliti

terlalu sensitif.

Ada delapan pedoman dalam menyusun wawancara:

a. Pikirkan sasaran survei.

b. Pikirkan bagaimana wawancara dilakukan.

c. Pikirkan pengetahuan dan kepentingan responden.

d. Pikirkan kata pengantar.

e. Pikirkan urutan pertanyaan yang tepat.

f. Pikirkan tipe pertanyaannya.

g. Pikirkan jawaban yang mungkin saat memikirkan pertanyaan.

h. Pikirkan bagaimana data akan diolah.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan

dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.

a. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data

telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan

wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama

dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

31

pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara

sebagai pengumpul data. Supaya setiap pewawancara mempunyai

ketrampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon

pewawancara.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematik dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan.

Contoh : Bagaimana pendapat Bapak atau Ibu terhadap kebijakan

pemerintah tentang impor gula saat ini? Dan bagaimana dampaknya

terhadap pedagang dan petani?

2. Kuesioner (Angket)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan

bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat tertutup

atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim

melalui pos, atau Internet.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

32

Dalam hubungannya dengan leluasa tidaknya responden untuk memberikan

jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, maka terdapat beberapa jenis

pertanyaan :

• Pertanyaan tertutup atau berstruktur, kemungkinan jawaban sudah

ditentukan lebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban lain.

• Pertanyaan terbuka atau tidak berstruktur, kemungkinan jawaban tidak

ditentukan lebih dahulu dan responden bebas untuk memberikan jawaban

yang lain. Bentuk pertanyaan ini jarang digunakan dalam kuesioner.

• Kombinasi tertutup dan terbuka, jawabannya sudah ditentukan tetapi

disusul dengan pertanyaan terbuka.

• Pertanyaan semi terbuka, pada pertanyaan ini, jawabannya sudah

tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.

Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka

observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Dari segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi

participant observation (observasi berperan serta) dan non participant

observation selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

33

observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak

terstruktur.

a. Observasi Berperanserta (Participant Observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan

observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,

tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku

yang nampak.

Dalam suatu perusahaan misalnya, peneliti dapat berperan sebagai

karyawan, ia dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam

bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan satu

karyawan dengan karyawan lain, hubungan karyawan dengan supervisor

dan pimpinan, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dan lain-lain.

b. Observasi Nonpartisipan

Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independent. Misalkan dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat

mengamati bagaimana perilaku pembeli terhadap barang-barang, barang-

barang apa saja yang paling diminati pembeli saat itu. Peneliti mencatat,

menganalisis dan selanjutnya dapat membuat simpulan tentang perilaku

pembeli dan barang-barang apa saja yang paling diminati pembeli.

Pengumpulan data dengan metode ini tidak akan mendapatkan data yang

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

34

mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai

dibalik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.

c. Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematik, tentang apa yang akan diminati dan dimana tempatnya. Jadi

observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti

tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan

peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur atau angket observasi

dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi.

Misalnya peneliti akan melakukan pengukuran terhadap kinerja

karyawan bidang pemasaran melalui pengamatan, maka peneliti dapat

menilai setiap perilaku dengan menggunakan instrumen yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan tersebut.

d. Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan

secara sistematik tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan

karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen

yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Dalam suatu pameran produk industri dari berbagi negara, peneliti belum

tahu pasti apa yang akan diamati. Oleh karena itu peneliti dapat

melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan

analisis dan kemudian dibuat simpulan.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

35

2.17 Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh

data atau angka ringkasan berdasarkan kelompok data mentah. Data atau angka

atau ringkasan dapat berupa frekuensi, jumlah, proporsi, presentase, rata-rata dan

sebagainya. Tujuan dari pengolahan data adalah mendapatkan data statistik yang

dapat digunakan untuk menjawab persoalan secara agregat atau kelompok bukan

satu per satu secara individu.

2.18 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak

merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam

penelitian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial

meliputi statistik parametrik dan statistik nonparametrik.

1. Statistik Deskriptif dan Inferensial

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

36

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat simpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada

populasi (tanpa diambil sampel) jelas akan menggunakan statistik deskriptif

dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka

analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial.

Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin

mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat simpulan yang

berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin

membuat simpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang

digunakan adalah statistik inferensial.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui

tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,

mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan

mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi,

melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan

dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu

diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi atau membandingkan dua

rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat

diketahui bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak

ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi,

sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

37

Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik

probabilitas) adalah teknis statistik yang digunakan untuk menganalisis data

sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok

digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik

pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Statistik ini disebut statistik probabilitas karena simpulan yang diberlakukan

untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang

(probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan

untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran

(kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Bila peluang

kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1% maka

taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut

dengan taraf signifikansi. Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis

akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel sesuai teknis analisis yang

digunakan. Misalkan uji-t akan digunakan tabel-t, uji F digunakan tabel F.

Pada setiap tabel sudah disediakan untuk taraf signifikansi berapa persen,

suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan. Dapat diberikan contoh misalnya

dari hasil analisis korelasi ditemukan koefisien korelasi 0,54 dan untuk

signifikansinya 5%. Hal itu berarti hubungan variabel sebesar 0,54 itu dapat

berlaku pada 95 dari 100 sampel yang diambil dari suatu populasi. Jadi

signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasi dengan kesalahan

tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan itu dapat

digeneralisasikan. Ada perbedaan signifikan berarti perbedaan itu dapat

digeneralisasi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

38

2. Statistik Parametrik dan Nonparametrik

Pada statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan nonparametrik.

Statistik parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui

statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter

populasi itu meliputi : rata-rata dengan notasi µ (mu), simpangan baku σ

(sigma), dan varians (σ2). Sedangkan statistiknya adalah meliputi : rata-rata

(x bar), simpangan baku (s), dan varians (s2). Jadi parameter populasi yang

berupa µ diuji melalui X garis, selanjutnya σ diuji melalui s, dan σ2 diuji

melalui s2. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data

sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian

yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel.

Penggunaan statistik parametrik dan nonparametrik tergantung pada asumsi

dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametrik memerlukan

terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah

satu tes mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi

linieritas. Statistik nonparametrik tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi,

misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh

karena itu statistik nonparametrik sering disebut “distribusi free”(bebas

distribusi). Statistik parametrik mempunyai kekuatan lebih daripada statistik

nonparametrik, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.

Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang

dianalisis. Statistik parametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

39

data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametrik kebanyakan

digunakan untuk menganalisis data nominal ordinal.

Dalam statistika dibedakan adanya 4 macam skala pengukuran yang dapat

digunakan untuk menganalisis data, yaitu :

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan

atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat

berupa kata-kata antara lain :

1. Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

2. Sangat positif, positif, netral, negatif, sangat negatif.

3. Sangat baik, kurang baik, cukup baik, tidak baik, sangat tidak baik.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

40

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi nilai,

misalnya:

1. Sangat setuju / sangat positif diberi nilai 5

2. Setuju / positif diberi nilai 4

3. Ragu – ragu / netral 3

4. Tidak setuju / negatif 2

5. Sangat tidak setuju / sangat negatif 1

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas yaitu

“ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif”; dan

lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio

dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat 1,2,3,4,5

interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka

pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau

“tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila

ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan

yang dinyatakan.

3. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk semantic deferential dikembangkan

oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya

bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam

satu garis kontinu yang jawabannya sangat positifnya terletak di bagian

kanan garis, dan jawabannya yang sangat negatif terletak di bagian kiri

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00382-SK Bab 2.pdf · Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang ... Tiap Newsgroups

41

garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan

biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik

tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

4. Rating Scale

Skala pengukuran dimana data yang diperoleh semuanya adalah angka

kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab,

senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak

pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating scale,

responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang

telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang

telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak

terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi

responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur

status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses

kegiatan dan lain-lain.