45
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), “Sistem merupakan suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.” Menurut Hall (2001, p5), “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.” Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sebuah kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sama. 2.2 Pengertian Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2006, p5), “Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan dan diproses untuk menyediakan arti bagi pengguna.” Menurut Wilkinson et al (2000, p5), “Informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna bagi orang-orang yang terlibat.” Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diproses sehingga memiliki arti bagi para penggunanya.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

  • Upload
    vucong

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), “Sistem merupakan suatu

kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Hall (2001, p5), “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih

komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

mencapai tujuan yang sama.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sebuah kumpulan

komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p5), “Informasi merupakan data

yang telah diorganisasikan dan diproses untuk menyediakan arti bagi pengguna.”

Menurut Wilkinson et al (2000, p5), “Informasi adalah pengetahuan yang

berarti dan berguna bagi orang-orang yang terlibat.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah

diproses sehingga memiliki arti bagi para penggunanya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

9

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5), sebagaimana yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary menyatakan bahwa, “Sistem informasi dapat

merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah,

dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

Menurut Hall (2001, p7), “Sistem informasi adalah suatu kumpulan

prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan kepada para pemakai.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah

kombinasi dari orang-orang, piranti keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan

sumber daya data yang mengumpulkan data, memprosesnya menjadi informasi

dan mendistribusikannya kepada pihak yang membutuhkan.

2.4 Sistem Informasi Akuntansi

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2006, p5), ”Sistem informasi akuntansi adalah

sebuah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan, bersama informasi lainnya yang diperoleh dalam proses

transaksi akuntansi yang rutin.”

Menurut Wilkinson et al. (2000, p7), “Sistem informasi akuntansi adalah

kesatuan struktur dalam sebuah entitas, seperti perusahaan, yang mempekerjakan

sumber-sumber fisik dan komponen-komponen lain untuk mengubah data

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

10

ekonomi ke dalam informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan

kebutuhan informasi dari berbagai pemakai.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan

sebuah sistem yang menggunakan sumber-sumber fisik dan komponen lainnya

untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi dan keuangan yang berguna

bagi para pemakainya.

2.4.2 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson et al. (2000, p8), tujuan dari sistem informasi akuntansi

adalah :

1. Mendukung operasional sehari-hari.

Dalam rangka operasional sehari-hari, sebuah perusahaan melaksanakan

sejumlah kejadian bisnis yang disebut transaksi. Transaksi dapat dibedakan

menjadi :

• Transaksi akuntansi, yang meliputi kejadian atau transaksi yang

menggambarkan perubahan nilai ekonomis.

• Transaksi non akuntansi, seperti melakukan pesanan pembelian, yang

akan mengarah kepada transaksi akuntansi.

2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan internal.

Tujuan yang sama pentingnya adalah untuk memberikan informasi bagi

pengambilan keputusan. Tujuan yang kedua ini dibantu oleh aktivitas yang

secara umum disebut pemrosesan transaksi. Manajer perusahaan merupakan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

11

pembuat keputusan utama yang menggunakan hasil dari pemrosesan

transaksi.

3. Memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan pekerjaan.

Setiap perusahaan harus memenuhi kewajiban hukumnya. Kewajiban penting

tertentu terdiri atas pemberian informasi kepada pengguna eksternal.

Menurut Rama dan Jones (2006, p6), kegunaan dari sistem informasi

akuntansi adalah :

1. Menghasilkan laporan eksternal

Sistem informasi akuntansi digunakan untuk menghasilkan laporan khusus

untuk memenuhi kebutuhan infomasi investor, kreditur, kolektor pajak, agen

hukum, dan lainnya.

2. Mendukung aktivitas rutin

Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani operasi

rutin dari siklus operasi perusahaan.

3. Pengambilan keputusan

Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan non

rutin pada berbagai tingkat dalam organisasi.

4. Perencanaan dan pengendalian

Sistem informasi digunakan untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas.

Informasi mengenai anggaran dan biaya-biaya standar disimpan dalam sistem

informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan antara anggaran

yang ditetapkan dengan jumlah yang sebenarnya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

12

5. Implementasi pengendalian internal

Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kehilangan atau

pencurian dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

2.4.3 Komponen-Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6-7), terdapat 6 komponen dari

sistem informasi akuntansi, yaitu :

1. People, yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai macam

fungsi.

2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis, yang terlibat

dalam pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas

organisasi.

3. Data, tentang organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software, yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Information technology infrastructure, termasuk komputer, peralatan di

sekellingnya, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk

mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data dan

informasi.

6. Internal control and security measures, yang mengamankan data dalam

sistem informasi akuntansi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

13

2.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang Dagang, dan Penerimaan

Kas

2.5.1 Pengertian Penjualan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004, PSAK no 23.1), ”Penjualan

barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang

yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang dagang yang dibeli pengecer

atau tanah dan properti lain yang dibeli untuk dijual kembali.”

Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005, p290), sebagaimana yang

diterjemahkan oleh Aria Farahmita menyatakan bahwa, “Penjualan adalah

jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang yang dijual, baik secara

tunai ataupun kredit.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan suatu kegiatan

perpindahan barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual kembali dan barang

yang dibeli untuk dijual kembali ke tangan pelanggan dengan membebankan

sejumlah tertentu, baik secara tunai ataupun kredit.

2.5.2 Pengertian Piutang Dagang

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p295), “Piutang adalah uang yang

terhutang oleh konsumen atas barang yang telah dijual atau jasa yang telah

diberikan kepadanya.”

Menurut Kieso et al (2004, p318), “Piutang merupakan klaim terhadap

konsumen atau yang lainnya atas uang, barang atau jasa.”

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

14

Jadi dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan klaim terhadap pihak

lain yang muncul sebagai akibat dari suatu transaksi yang telah terjadi

sebelumnya.

2.5.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Wilkinson et al (2000, p416), tujuan sistem informasi akuntansi

penjualan adalah :

1. Mencatat pesanan penjualan secara akurat dan cepat

2. Mengidentifikasi pelanggan yang layak mendapat kredit

3. Mengirimkan produk atau melakukan pelayanan pada waktu yang tepat

4. Menagih piutang ke pelanggan pada waktunya

5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara cepat dan akurat

6. Melakukan posting penjualan dan penerimaan kas ke account yang

berhubungan ke dalam buku besar piutang

7. Mengamankan produk sampai pengiriman

8. Mengamankan kas sampai dideposit

2.5.4 Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan, Piutang Dagang, dan Penerimaan Kas

Menurut Wilkinson et al. (2000, p419), dokumen yang digunakan dalam

sistem informasi akuntansi penjualan, piutang dagang, dan penerimaan kas

adalah :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

15

1. Customer order

Dapat berupa pesanan pembelian yang diterima dari pelanggan atau formulir

yang dipersiapkan oleh karyawan penjualan dari perusahaan penjual.

2. Sales order

Formulir formal yang memiliki banyak salinan yang dipersiapkan dari

pesanan pelanggan.

3. Order acknowledgment

Biasanya berupa salinan pesanan penjualan yang dikirimkan ke pelanggan

untuk menyatakan penerimaan pesanan.

4. Picking list

Berupa salinan pesanan penjualan atau dokumen terpisah yang dikirimkan ke

gudang untuk mengambil barang yang dipesan dari tempat penyimpanan.

5. Packing slip

Berupa salinan pesanan penjualan atau picking list yang ditempelkan bersama

barang ketika dipersiapkan untuk pengiriman.

6. Billing of lading

Dokumen pengiriman yang digunakan untuk perusahaan pengiriman yang

akan mengirimkan produk.

7. Shipping notice

Biasanya berupa salinan pesanan penjualan atau dokumen pengiriman

terpisah yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang telah dikirimkan.

8. Sales invoice

Dokumen yang dikirimkan ke konsumen untuk menyatakan berapa jumlah

penjualan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

16

9. Remittance advice

Dokumen yang menunjukkan jumlah penerimaan kas dari konsumen.

10. Deposit slip

Dokumen yang menyertai penyetoran kas ke bank.

11. Back order

Dokumen yang dipersiapkan ketika kuantitas dari persediaan tidak

mencukupi pesanan penjualan.

12. Credit memo

Dokumen yang memungkinkan pengurangan kredit konsumen untuk

pengembalian penjualan atau penyisihan penjualan.

13. Credit application

Formulir yang dipersiapkan ketika konsumen baru mengajukan kredit,

menunjukkan data rinci yang menyinggung kondisi keuangan saat ini dan

tingkat pendapatan.

14. Salesperson call report

Formulir yang digunakan untuk menggambarkan panggilan yang dibuat oleh

bagian penjualan kepada konsumen potensial dan mengidentifikasi hasil dari

panggilan tersebut.

15. Delinquent notice

Catatan yang dikirimkan kepada konsumen yang melewati batas saldo kredit.

16. Write-off notice

Dokumen yang dipersiapkan oleh manajer kredit ketika akun dinyatakan

tidak dapat ditagih.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

17

17. Cash register receipts

Formulir yang digunakan oleh retailer untuk menggambarkan penerimaan

kas.

2.5.5 Prosedur-Prosedur dalam Sistem Informasi Penjualan, Piutang Dagang,

dan Penerimaan Kas

Menurut Wilkinson et al. (2000, p422-428), prosedur-prosedur dalam

sistem informasi akuntansi penjualan, piutang dagang, dan penerimaan kas

adalah :

• Order Entry

Setiap pesanan dari pelanggan dimasukkan ke dalam sebuah formulir

penjualan berdasarkan formulir pesanan pembelian dari pelanggan atau

pesanan melalui telepon. Langkah awal yang dilakukan dalam memasukkan

pesanan adalah pengecekan apakah jumlah barang yang dipesan sudah

tersedia. Apabila jumlah barang yang ada tidak mencukupi, maka akan

dilakukan proses back order. Kemudian akan dilakukan pengecekan status

kredit pelanggan dengan membandingkan jumlah limit kredit dengan total

piutang ditambah dengan total pesanan penjualan. Apabila semua kebijakan

kredit telah terpenuhi, maka dibuat customer order acknowledgement untuk

pelanggan, picking list untuk bagian gudang, dan salinan file cadangan.

• Shipping

Apabila barang yang dipesan telah disiapkan oleh bagian gudang, maka

proses selanjutnya adalah proses pengiriman. Beberapa dokumen yang

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

18

diperlukan dalam proses pengiriman, antara lain : packing slip, bill of lading,

dan shipping notice.

• Billing

Setelah shipping notice diterima, pada saat itu, (1) sales invoice dicetak, (2)

pendebetan piutang pelanggan dengan jumlah yang ditagih, (3) catatan

persediaan dikurangi dengan jumlah barang yang telah dikirimkan, (4) sales

order ditutup ke sales history file, (5) record baru dibuat dalam sales invoice

file, dan (6) jumlah penjualan dan piutang diposting ke akun buku besar yang

bersangkutan. Sales invoice akan dikirimkan kepada pelanggan.

• Preparing Analyses and Reports

Pada akhir hari, sebuah daftar tagihan dan ringkasan piutang akan dicetak.

Daftar tagihan adalah sebuah daftar transaksi penjualan yang terdiri dari data-

data berkaitan dengan tagihan penjualan yang disiapkan pada hari tersebut.

Ringkasan piutang menunjukkan perubahan pada akun pelanggan yang

terjadi akibat transaksi pada hari tersebut.

• Handling Sales Returns and Allowances

Retur penjualan terjadi ketika pelanggan yang tidak puas mengirimkan

kembali seluruh atau sebagian barang yang dipesan. Untuk itu, memo kredit

akan disiapkan untuk mengurangi akun piutang pelanggan sebagai dampak

dari retur penjualan.

• Processing Back Orders

Back order diperlukan ketika jumlah persediaan tidak mencukupi untuk

memenuhi semua pesanan. Back order melibatkan penyiapan form back

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

19

order, menunjukkan pelanggan yang memesan, nomor pemesanan, jumlah

yang dibutuhkan, dan tanggal permintaan. Form ini akan dikirimkan ke

pemasok yang terpilih.

2.5.6 Prosedur Retur Penjualan

Menurut Hall (2001, p179), retur penjualan terjadi karena beberapa alasan

yaitu :

• Penjual mengirimkan barang yang salah kepada pembeli.

• Barang yang dikirimkan rusak.

• Barang rusak dalam pengiriman.

• Penjual terlambat mengirimkan barang atau barang tertunda dalam

pengiriman, dan pembeli menolak untuk menerimanya.

Menurut Hall (2001, p179-181), prosedur retur penjualan adalah sebagai

berikut :

• Sales Department

Berdasarkan slip retur yang diterima, bagian penjualan menyiapkan memo

kredit yang berfungsi sebagai otorisasi untuk pelanggan menerima kredit atas

barang yang dikembalikan.

• Credit Department

Manajer kredit mengevaluasi kondisi retur untuk mengambil keputusan

mengabulkan atau menolak kredit.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

20

• Billing Department

Bagian penagihan menerima memo kredit dari bagian penjualan dan

mencatatnya dalam jurnal. Kemudian bagian penagihan akan mengirimkan

memo kredit ke bagian pengendalian persediaan untuk di-posting.

• Inventory Control and AR Departments

Bagian pengendalian persediaan menyesuaikan catatan persediaan dan

meneruskan memo kredit ke bagian piutang.

• General Ledger Department

Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian penagihan dan

pengendalian persediaan dan ringkasan akun dari bagian piutang. Bagian

buku besar akan mem-posting voucher jurnal ke dalam akun-akun pengendali

yang bersangkutan.

2.5.7 Laporan-Laporan yang Terkait dengan Sistem Informasi Penjualan,

Piutang Dagang, dan Penerimaan Kas

Menurut Wilkinson et al. (2000, p436-442), laporan-laporan yang terkait

dengan sistem informasi akuntansi penjualan, piutang dagang, dan penerimaan

kas adalah :

1. Operational listing and reports

Laporan atau daftar ini merupakan kumpulan dari informasi transaksi

operasional / kegiatan sehari-hari perusahaan yang meliputi monthly

statement, open orders report, sales invoice register, shipping register, cash

receipts journal, dan credit memo register.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

21

2. Inquiry display screens

Penyelidikan oleh karyawan klerikal yang lebih spesifik dan melibatkan data

yang relatif terbatas.

3. Scheduled managerial reports

Berbagai macam laporan yang biasanya dipersiapkan secara periodik untuk

digunakan oleh manajer pemasaran, yang terdiri dari accounts receivable

aging schedule, reports on critical factors, sales analyses, dan cash flow

statements.

4. Demand managerial report

Demand managerial reports adalah laporan khusus yang tidak dijadwalkan.

Informasinya digunakan terutama untuk pengambilan keputusan dan

pengendalian.

2.6 Syarat-Syarat Pemberian Limit Kredit

Menurut Munawir (2004, p235-p236), syarat-syarat pemberian kredit, yang

terkenal dengan 5C, yaitu :

1. Character

Keterangan mengenai sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran pelanggan

dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Keterangan ini diperoleh dengan

cara (1) mengenal dari dekat, (2) mengumpulan keterangan mengenai

aktivitas calon pelanggan, dan (3) mengumpulkan keterangan dari rekan-

rekan, pegawai, dan saingan mengenai reputasi, kebiasaan pribadi, pergaulan

sosial, dan lain-lain.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

22

2. Capacity

Hal ini menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan pelanggan beserta

staf-nya, baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang

usahanya. Kapasitas pelanggan dapat dilihat dari angka penjualan dan

pembeliannya, angka hasil produksi, perhitungan laba rugi perusahaan, dan

data finansial lainnya.

3. Capital

Hal ini menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan yang

ditunjukkan oleh ratio finansialnya. Manajer kredit biasanya memberikan

perhatian khusus pada solvabilitas, likuiditas dan rentabilitas pelanggan

terhadap kewajiban-kewajibannya.

4. Collateral

Collateral berarti jaminan. Hal ini menunjukkan besarnya aktiva yang akan

dikaitkan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan ke pelanggan.

5. Conditions of Economy

Hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada

sektor usaha pelanggan.

Dalam skripsi ini, hanya satu kriteria yang digunakan untuk menilai

pelanggan dalam rangka penentuan besarnya limit kredit yang dapat diambil

pelanggan yaitu capacity. Kriteria capacity dapat dilihat dari besarnya nilai

transaksi yang dilakukan oleh para pelanggan perusahaan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

23

2.7 Pajak Pertambahan Nilai

2.7.1 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai

Menurut Waluyo (2000, p 263), ”Pajak Pertambahan Nilai merupakan

pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (di dalam daerah pabean),

baik konsumsi barang maupun konsumsi jasa.”

Menurut Mardiasmo (2004, p226-230), hal-hal yang berkaitan dengan

pajak pertambahan nilai sebagai berikut :

1. Pajak keluaran adalah PPN terutang yang wajib dipungut oleh pengusaha

kena pajak yang melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP, atau ekspor

BKP.

2. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan

takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri

Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan takwim.

3. Barang kena pajak (BKP) adalah barang terwujud yang menurut sifat atau

hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan

barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang

PPN.

4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau

pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang,

melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari

luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar

daerah pabean.

Pengusaha kena pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan

barang kena pajak dan atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenakan pajak

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

24

berdasarkan Undang-undang PPN 1984, tidak termasuk pengusaha kecil yang

batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali

pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena

pajak.

2.7.2 Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai

Menurut Mardiasmo (2004, p226), Undang-undang yang mengatur

pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (PPnBM) adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak

Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor

18 Tahun 2000. Undang-undang ini disebut Undang-undang Pajak Pertambahan

Nilai 1984.

2.7.3 Faktur Pajak

Menurut Mardiasmo (2004, p246), “Faktur Pajak adalah bukti pungutan

pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan BKP

atau penyerahan JKP, atau bukti pungutan pajak karena impor BKP yang

digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.” Faktur Pajak dapat berupa :

• Faktur Pajak Standar

• Faktur Pajak Gabungan

• Faktur Pajak Sederhana

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

25

• Dokumen-dokumen tertentu yang ditetapkan sebagai Faktur Pajak Standar

oleh Dirjen Pajak

2.7.4 Rumus Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai

Menurut Mardiasmo (2004, p238-241), tarif PPN yang berlaku saat ini

adalah 10% (sepuluh persen). Rumus perhitungan pajak pertambahan nilai

sebagai berikut :

PPN = dasar pengenaan pajak x tarif pajak.

2.8 Sistem Pengendalian Internal

2.8.1 Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Rama dan Jones (2006, p103), ”Pengendalian internal adalah

proses yang dipengaruhi oleh jajaran direksi, manajemen, dan personel lainnya,

dengan tujuan untuk menyediakan jaminan kepastian sehubungan dengan

pencapaian tujuan dalam beberapa kategori, yaitu keefektivitasan dan efisiensi,

laporan keuangan yang bisa diandalkan serta kesesuaian dengan hukum dan

regulasi yang berlaku.”

Menurut Bodnar dan Hoopwood (2001, p182), “Pengendalian internal

adalah sebuah proses – yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan

personel lain – yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang masuk akal

berkaitan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut : (a) keandalan

pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasional, dan (c) kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

26

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal merupakan sebuah

proses yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk melindungi kekayaan

organisasi, mengecek keandalan informasi dan kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku.

2.8.2 Komponen – komponen Pengendalian Internal

Menurut Rama dan Jones (2006, p105), Laporan COSO mengidentifikasi

lima komponen pengendalian internal yang berpengaruh terhadap kemampuan

organisasi untuk mencapai tujuan pengendalian internal sebagai berikut :

1. Control environment

Merujuk kepada beberapa faktor yang disusun organisasi untuk

mengendalikan kesadaran para karyawannya. Faktor-faktor tersebut meliputi

integritas, nilai etika, filosofi manajemen, dan gaya operasi. Hal ini juga

termasuk cara manajemen menetapkan otoritas dan tanggung jawab,

mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia serta perhatian dan

arahan yang diberikan oleh jajaran direksi.

2. Risk assessment

Merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap risiko yang dapat

menghambat pencapaian tujuan pengendalian internal.

3. Control activities

Merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan organisasi untuk

menangani resiko. Aktivitas pengendalian meliputi :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

27

• Performance reviews, kegiatan yang berhubungan dengan analisis

terhadap kinerja, misalnya dengan membandingkan hasil yang didapat

dengan anggaran, standar perhitungan dan data pada periode sebelumnya.

• Segregation of duties, terdiri dari penetapan tanggung jawab untuk

mengotorisasi transaksi, melakukan transaksi, mencatat transaksi, dan

menjaga aset yang dilakukan oleh karyawan yang berbeda.

• Application controls, berhubungan dengan aplikasi sistem informasi

akuntansi.

• General controls, pengendalian yang lebih luas yang berkaitan dengan

berbagai aplikasi.

4. Information and communication

Sistem informasi dalam perusahaan merupakan kumpulan prosedur (manual

dan otomatis) dan pencatatan dalam memulai, mencatat, memproses dan

melaporkan kejadian atas proses-proses yang terjadi dalam organisasi.

Komunikasi melibatkan penyediaan pemahaman atas peran dan tanggung

jawab individu.

5. Monitoring

Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan

bahwa pengendalian internal organisasi harus berjalan sesuai tujuan yang

telah ditetapkan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

28

2.9 Metode Object Oriented Analysis and Design

2.9.1 Objek

Menurut Mathiassen et al. (2000, p4), ”Object is an entity with identity,

state, and behavior.” Objek adalah suatu entitas dengan identitas, keadaan

(tingkatan hidup) dan tingkah laku. Setiap objek digambarkan secara

terkelompok ( kumpulan) karena ada beberapa objek yang memiliki sifat atau

fungsi yang sama yang dikenal dengan istilah class. Class adalah suatu deskripsi

atas kumpulan objek yang saling menggunakan struktur, pola tingkah laku, dan

atribut secara bersama-sama.

2.9.2 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Menurut Mathiassen et al. (2000, p12), “OOA&D is a collection of general

guidelines for carrying out analysis and design.”, yang berarti OOA&D adalah

sekumpulan pedoman-pedoman umum untuk melaksanakan analisis dan

perancangan.

Menurut Mathiassen et al. (2000, p14), “Analisis dan perancangan

berorientasi objek terbagi ke dalam empat aktivitas utama yaitu :

a. Problem domain analysis

b. Application domain analysis

c. Architectural design

d. Component design

Keempat aktivitas utama dalam analisis dan perancangan berorientasi objek

dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

29

Gambar 2.1 Aktivitas Utama dalam OOA&D Sumber : Mathiassen et al, 2000, p15

2.9.3 System Definition

Menurut Mathiassen et al. (2000, p24), ”System definition is a conscise

description of a computerized system expressed in natural language.” System

definition merupakan deskripsi singkat dari sebuah sistem terkomputerisasi yang

dinyatakan dalam bahasa alami. Suatu system definition mengekspresikan

property-property yang fundamental untuk pengembangan dan penggunaan

sistem. Hal tersebut mendeskripsikan sistem dalam konteks, informasi apa yang

harus dikandungnya, function mana yang harus tersedia, di mana hal tersebut

akan digunakan, dan kondisi pengembangan mana yang diterapkan.

Tujuan dari system definition adalah untuk menerangkan berbagai

interpretasi dan kemungkinan yang berbeda. System definition membantu

menangani gambaran umum dari berbagai pilihan-pilihan yang berbeda, dan

dapat digunakan untuk membandingkan berbagai alternatif. System definition

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

30

yang akhirnya dipilih harus menyediakan landasan-landasan yang baik untuk

kelangsungan aktivitas analisis dan perancangan.

2.9.4 Rich Picture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p26), ”Rich picture is an informal

drawing that presents the illustraor’s understanding of a situation.” Rich picture

adalah sebuah gambaran informal yang mewakili pemahaman ilustrator terhadap

situasi dari sistem. Dengan membuat rich picture, kita dapat memperjelas

pandangan user mengenai situasi, permasalahan, dan memperoleh gambaran

umum dari situasi dengan cepat. Tujuan pembuatannya bukan untuk membuat

deskripsi yang mendetail dari semua keadaan yang mungkin, tetapi lebih untuk

memperoleh gambaran umum.

2.9.5 The FACTOR Criterion

Menurut Mathiassen et al. (2000, p.39), kriteria FACTOR terdiri dari enam

elemen, sebagai berikut:

• Functionality

Fungsi-fungsi sistem yang mendukung tugas-tugas application domain.

• Application Domain

Bagian organisasi yang mengadministrasi, memonitor, dan mengontrol

problem domain.

• Condition

Kondisi di mana sistem akan dikembangkan dan digunakan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

31

• Technology

Mencakup teknologi yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem dan

teknologi di mana sistem akan dijalankan.

• Objects

Objek-objek utama dari problem domain.

• Responsibility

Tanggung jawab keseluruhan dari sistem dalam hubungannya dengan

konteks.

2.9.6 Problem Domain Analysis

Menurut Mathiassen et al. (2000, p6), ”Problem domain is part of a context

that is administrated, monitored or controlled by a system.” Problem-domain

analysis memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani oleh sistem dan

menghasilkan sebuah model yang merupakan gambaran dari class, objek,

struktur dan perilaku (behavior) yang ada dalam problem domain. Aktivitas

utama dalam problem domain analysis dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Aktivitas Utama dalam Problem Domain Sumber : Mathiassen et al (2000, p46)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

32

2.9.6.1 Classes

Menurut Mathiassen et al. (2000, p53), ”Class is description of collection

of objects sharing structure, behavioural pattern, and attribute.” Class adalah

gambaran atau definisi kumpulan dari objek yang berbagi structure, behaviour

pattern, dan attribute yang sama. Class merupakan kegiatan yang pertama

dilakukan di dalam analisis problem domain.

Menurut Mathiassen et al (2000, p53-55) untuk menjalankan kegiatan class

dapat dimulai dengan mengidentifikasikan kandidat / calon yang mungkin untuk

classes dan events dalam model problem domain. Setelah itu, evaluasi dan pilih

secara kritis classes dan events yang benar-benar relevan dengan konteks sistem.

Pemilihan class tersebut bertujuan untuk mendefinisikan dan membatasi

problem domain. Sementara pemilihan kumpulan event yang dialami atau

dilakukan oleh satu atau lebih objek bertujuan untuk membedakan tiap-tiap kelas

dalam problem domain. Kegiatan class akan menghasilkan sebuah event table

dengan class dan event yang berkaitan seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1

berikut.

Tabel 2.1 Contoh Event Table Classes Events Customer Assistant Apprentice Appointment Plan Reserved √ √ √ √ Cancelled √ √ √ Treated √ √ Employed √ √ Resigned √ √ Graduated √ Agreed √ √ √

Sumber : Mathiassen et al (2000, p50)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

33

2.9.6.2 Structure

Menurut Mathiassen et al. (2000, p69), structure bertujuan untuk

mendeskripsikan hubungan struktural antara class dan object dalam problem

domain. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam structure, yaitu pembelajaran

abstrak, hubungan statis di antara class; pembelajaran konkrit, hubungan dinamis

di antara object; dan pemodelan hanya hubungan-hubungan struktural yang

diperlukan. Hasil dari kegiatan structure adalah sebuah class diagram dengan

class dan structure.

Menurut Mathiassen et al (2000, p72-77) terdapat dua tipe structure dalam

object-oriented, yaitu :

1. Class Structures

Class structures memperlihatkan hubungan-hubungan konseptual yang statis

di antara classes, yang terdiri dari :

a. “Generalization : A general class (the super class) describes properties

common to a group of specialized classes (the subclasses).” Generalisasi

merupakan suatu class yang umum (super class) yang mendeskripsikan

sebuah grup class-class khusus (subclass). Contoh generalization

structure dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Contoh Generalization Structure Sumber : Mathiassen et al (2000, p73)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

34

b. ”Cluster : A collection of related classes.” Cluster merupakan

sekumpulan class yang saling berkaitan. Contoh cluster structure dapat

dilihat pada gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Contoh Cluster Structure Sumber : Mathiassen et al (2000, p75)

2. Object Structures

Object structures memperlihatkan hubungan-hubungan yang dinamis di

antara object dalam problem domain, yang terdiri dari :

a. “Aggregation : A superior object (the whole) consists of a number of

inferior objects (the parts).” Aggregation merupakan suatu objek superior

(keseluruhan) yang terdiri dari sejumlah objek-objek inferior (bagian-

bagian). Contoh aggregation structure dapat dilihat pada gambar 2.5

berikut.

Gambar 2.5 Contoh Aggregation Structure Sumber : Mathiassen et al (2000, p76)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

35

Terdapat tiga tipe struktur agregasi, yaitu :

• Whole-Part, dimana objek superior merupakan penjumlahan dari

objek inferior; jika menambahkan atau menghilangkan salah satu

objek inferior, berarti mengubah objek superior secara mendasar.

• Container-Content, dimana objek superior merupakan wadah bagi

objek inferior; jika menambahkan atau menghilangkan salah satu

content, tidak akan mengubah properti dasar dari objek superior

secara mendasar.

• Union-Member, dimana objek superior merupakan gabungan dari

anggota-anggota yang terorganisasi. Penambahan atau pengurangan

beberapa anggota tidak akan mengubah gabungan secara mendasar.

Terdapat batasan yang lebih rendah pada jumlah anggota karena tidak

mungkin sebuah gabungan tanpa anggota.

b. ”Association : A meaningful relation between a number of objects.”

Association merupakan suatu hubungan yang berarti di antara sejumlah

objek. Contoh association structure dapat dilihat pada gambar 2.6

berikut.

PersonCar1..*

0..*

Gambar 2.6 Contoh Association Structure Sumber : Mathiassen et al (2000, p77)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

36

2.9.6.3 Behavior

Menurut Mathiassen et al. (2000, p89), kegiatan behavior merupakan

kegiatan terakhir dalam analisis problem domain yang bertujuan untuk

memodelkan apa yang terjadi (perilaku dinamis) dalam problem-domain sistem

sepanjang waktu. Tugas utama dari kegiatan ini adalah menggambarkan pola

perilaku (behavioral pattern) dan atribut dari setiap class. Hasil dari kegiatan ini

adalah sebuah pola perilaku (behavioral pattern) dengan attributes untuk setiap

class dalam suatu class diagram, yang dikenal dengan statechart diagram yang

dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut.

Gambar 2.7 Contoh Statechart Diagram Sumber : Mathiassen et al (2000, p90)

Menurut Mathiassen et al (2000, p90), “Event trace : A sequence of events

involving a specific object.” Event trace merupakan serangkaian kejadian yang

melibatkan sebuah objek yang spesifik. Contoh event trace untuk class

Pelanggan : account opened – amount deposited – amount withdrawn – amount

deposited – account closed.

Menurut Mathiassen et al (2000, p90), “Behavioral pattern : A description

of possible event traces for all objects in a class.” Behavioral pattern merupakan

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

37

suatu deskripsi dari event trace yang mungkin untuk seluruh objek dalam sebuah

class. Tiga jenis notasi untuk behavioral pattern yaitu :

• Sequence, dimana event muncul satu per satu secara berurutan.

• Selection, dimana terjadi pemilihan satu event dari sekumpulan event yang

muncul.

• Iteration, dimana sebuah event muncul sebanyak nol atau beberapa kali.

Contoh behavioral pattern untuk class Pelanggan : account opened +

(amount deposited | amount withdrawn)* + account closed.

2.9.7 Application Domain Analysis

Menurut Mathiassen et al. (2000, p6), ”Application domain is the

organization that administrates, monitors, or controls a problem domain.”

Application domain analysis memfokuskan pada bagaimana target sistem akan

digunakan dengan menentukan kebutuhan function dan interface. Aktivitas

utama dalam application domain analysis dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.8 Aktivitas Utama dalam Application Domain Sumber : Mathiassen et al (2000, p117)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

38

2.9.7.1 Usage

Menurut Mathiassen et al. (2000, p120), use case adalah pola interaksi

antara sistem dan actor di dalam application domain. Use case dapat

digambarkan dengan menggunakan spesifikasi use case, di mana use case

dijelaskan secara singkat namun jelas dan dapat disertai keterangan objek sistem

yang terlibat dan function dari use case tersebut atau dengan diagram statechart

karena use case adalah sebuah fenomena yang dinamik.

Menurut Mathiassen et al (2000, p119), actor adalah abstraksi dari user

atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem. Cara untuk

mengidentifikasi actor adalah dengan mengetahui alasan actor mengggunakan

sistem. Masing-masing actor memiliki alasan yang berbeda untuk menggunakan

sistem. Cara lainnya yaitu dengan melihat peran dari actor seperti yang

dinyatakan oleh use case di mana actor tersebut terlibat. Masing-masing actor

memiliki peran yang berbeda-beda.

Kegiatan usage merupakan kegiatan pertama dalam analisis application

domain yang bertujuan untuk menentukan bagaimana actor yang merupakan

pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju. Hasil dari

analisis kegiatan usage ini adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan

actor yang ada yang digambarkan dalam actor table dan use case diagram pada

tabel 2.2 dan gambar 2.9 berikut.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

39

Tabel 2.2 Contoh Actor Table Actors

Use Cases Account Owner Creditor Administrator

Liquidity Monitor

Payment √ √ Cash withdrawal √ Money transfer √ √ √ Account information √ √ √ Credit information √ √ Registration √ Monitoring √ Error correction √

Sumber : Mathiassen et al (2000, p121)

payment

cash withdrawal

money transfer

account information

credit information

registration

monitoring

error connection

Account owner

Creditor

Liquidity monitor

Administrator

Gambar 2.9 Contoh Use Case Diagram Sumber : Mathiassen et al (2000, p122)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

40

2.9.7.2 Function

Menurut Mathiassen et al. (2000, p137-142), kegiatan function

memfokuskan pada bagaimana cara sebuah sistem dapat membantu actor dalam

melaksanakan pekerjaan mereka. Tujuan dari kegiatan function adalah untuk

menentukan kemampuan sistem memproses informasi. Hasil dari kegiatan ini

adalah sebuah daftar function-function yang merinci function-function yang

kompleks. Daftar function harus lengkap, menyatakan kebutuhan kolektif dari

pelanggan dan actor dan harus konsisten dengan use case.

Function memiliki empat tipe yang berbeda, yaitu :

• Update, function ini disebabkan oleh event problem domain dan

menghasilkan perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut.

• Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari model

yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks.

• Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan

actor dan mengakibatkan sistem menampilkan bagian yang berhubungan

dengan informasi dalam model.

• Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan

actor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi yang disediakan oleh

actor atau model, hasil dari function ini adalah tampilan dari hasil komputasi.

Menurut Mathiassen et al (2000, p142), cara untuk mengidentifikasi

function adalah dengan melihat deskripsi problem domain yang dinyatakan

dalam class dan event, dan melihat deskripsi application domain yang

dinyatakan dalam use case. Class dapat menyebabkan munculnya function read

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

41

dan update. Event memungkinkan munculnya kebutuhan terhadap function

update. Sementara use case dapat menyebabkan munculnya segala macam tipe

function.

2.9.7.3 Interface

Menurut Mathiassen et al. (2000, p151-152), ”Interface is a facilities that

make a system’s model and functions available to actors.” Interface merupakan

sebuah fasilitas yang menghubungkan model sistem dan function dengan actor.

Interface digunakan oleh actor untuk berinteraksi dengan sebuah sistem.

Interface dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :

1. User interface adalah interface yang menghubungkan user dengan sistem.

2. System interface adalah interface yang menghubungkan sistem satu dengan

sistem lain.

Sebuah user interface yang baik harus dapat beradaptasi dengan pekerjaan

dan pemahaman user terhadap sistem. Kualitas user interface ditentukan oleh

kegunaan atau usability interface tersebut bagi pengguna. Usability bergantung

pada siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut digunakan.

Oleh karena itu, usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan objektif.

Hasil dari kegiatan interface adalah sebuah deskripsi elemen-elemen user

interface dan system interface yang lengkap di mana kelengkapan menunjukkan

pemenuhan kebutuhan pengguna. Hasil dari kegiatan user interface berupa form

presentasi dan dialogue style, sebuah daftar lengkap dari elemen-elemen user

interface, diagram window terpilih, dan diagram navigasi. Sedangkan hasil dari

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

42

kegiatan system interface berupa class diagram untuk peralatan dan protocol

eksternal untuk berinteraksi dengan sistem yang lain.

2.9.8 Architecture Design

Menurut Mathiassen et al. (2000, p173-176), keberhasilan suatu sistem

ditentukan dari kekuatan desain arsitekturalnya. Architectural design bertujuan

untuk menstrukturisasikan suatu sistem yang terkomputerisasi. Aktivitas-

aktivitas yang terdapat dalam architectural design adalah :

1. Criteria, aktivitas ini mendefinisikan apa saja kondisi dan kriteria yang

digunakan pada rancangan yang akan dibuat.

2. Component, mendefinisikan bagaimana suatu sistem distrukturisasikan

menjadi komponen-komponen.

3. Process, bertujuan untuk mendefinisikan bagaimana proses sistem

didistribusikan dan dikoordinasikan.

Aktivitas utama dalam architectural design dapat dilihat pada gambar 2.10

berikut.

Gambar 2.10 Aktivitas Utama dalam Architectural Design Sumber : Mathiassen et al (2000, p176)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

43

2.9.8.1 Criteria

Menurut Mathiassen et al. (2000, p177-186), tujuan dari sebuah criteria

adalah untuk mempersiapkan prioritas dari sebuah perancangan. Sebuah desain

yang baik memiliki tiga ciri-ciri, yaitu :

1. Tidak memiliki kelemahan

Syarat ini menyebabkan adanya penekanan pada evaluasi dari kualitas

berdasarkan review dan eksperimen dan membantu dalam menentukan

prioritas dari kriteria yang akan mengatur dalam kegiatan perancangan.

2. Menyeimbangkan beberapa criteria

Konflik sering terjadi antar criteria, oleh karena itu untuk menentukan

criteria mana yang akan diutamakan dan bagaimana cara untuk

menyeimbangkannya dengan kriteria-kriteria yang lain bergantung pada

situasi sistem tertentu.

3. Usable, flexible, dan comprehensible

Kriteria-kriteria ini bersifat universal dan digunakan pada hampir setiap

proyek pengembangan sistem.

Tabel 2.3 berikut ini merupakan kriteria umum yang digunakan untuk

menentukan kualitas suatu software.

Tabel 2.3 Kriteria Umum untuk Kualitas Software Criterion Ukuran dari Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan

konteks, organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis.

Secure Ukuran keamanan sistem dalam menghadapi akses yang tidak terotorisasi terhadap data dan fasilitas.

Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fasilitas platform teknis. Correct Pemenuhan dari kebutuhan. Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

44

melaksanakan fungsi. Maintainable Biaya untuk menemukan dan memperbaiki kerusakan

sistem. Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dibentuk

dapat melaksanakan fungsi yang diinginkan. Flexible Biaya untuk mengubah sistem yang dibentuk. Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman

terhadap sistem. Reusable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem pada

sistem lain yang berhubungan. Portabel Biaya untuk memindahkan sistem ke platform teknis yang

berbeda. Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang lain.

Sumber : Mathiassen et al (2000, p178)

2.9.8.2 Component Architecture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p189-190), ”Component architecture is a

system structure composed of interconnected components.” Arsitektur komponen

merupakan sebuah struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang

saling berhubungan. Komponen merupakan kumpulan dari bagian-bagian

program yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki fungsi yang jelas.

Sebuah arsitektur komponen yang baik membuat sistem menjadi lebih mudah

untuk dipahami, mengorganisasikan pekerjaan desain, menggambarkan stabilitas

dari konteks sistem dan mengubah tugas perancangan menjadi beberapa tugas

yang lebih tidak kompleks.

Menurut Mathiassen et al (2000, p193), beberapa pola umum dalam desain

komponen arsitektur adalah :

1. Layered-architecture pattern

Merupakan bentuk yang paling umum dalam software. Sebuah arsitektur

layered terdiri dari beberapa komponen yang dibentuk menjadi lapisan-

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

45

lapisan dimana lapisan yang berada di atas bergantung kepada lapisan yang

ada dibawahnya. Perubahan yang terjadi pada suatu lapisan akan

mempengaruhi lapisan yang ada diatasnya. Contoh layered-architecture

pattern dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut.

Gambar 2.11 Layered Architecture Pattern Sumber : Mathiassen et al (2000, p193)

2. Generic-architecture pattern

Pola ini digunakan untuk merinci sistem dasar yang terdiri dari komponen

interface, function, dan model. Dimana komponen model terletak pada

lapisan yang paling bawah, diikuti dengan system function layer dan paling

atas komponen interface. Contoh generic-architecture pattern dapat dilihat

pada gambar 2.12 berikut.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

46

Gambar 2.12 Generic Architecture Pattern Sumber : Mathiassen et al (2000, p196)

3. Client-server architecture pattern

Pola ini awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah distribusi sistem di

antara beberapa processor yang tersebar secara geografis. Komponen pada

arsitektur ini adalah sebuah server dan beberapa client. Tanggung jawab

daripada server adalah untuk menyediakan database dan resource yang dapat

disebarkan kepada client melalui jaringan. Sementara client memiliki

tanggung jawab untuk menyediakan antar muka lokal untuk setiap

penggunannya. Contoh client-server architecture pattern dapat dilihat pada

gambar 2.13 berikut.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

47

Gambar 2.13 Client-Server Architecture Pattern Sumber : Mathiassen et al (2000, p197)

Menurut Mathiassen et al (2000, p200), tabel 2.4 berikut ini adalah

beberapa jenis distribusi dalam arsitektur client-server dimana U (user interface),

F (function), dan M (model).

Tabel 2.4 Jenis Arsitektur Client-Server Client Server Architecture

U U+F+M Distributed presentation U F+M Local presentation U+F F+M Distributed functionality U+F M Centralized data U+F+M M Distributed data

Sumber : Mathiassen et al (2000, p200)

2.9.8.3 Process Architecture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p209), ”Process architecture is a system-

execution structure composed of interdependent processes.” Arsitektur proses

adalah struktur dari eksekusi sistem yang terdiri dari proses-proses yang saling

bergantung. Hasil aktivitas proses berupa sebuah deployment diagram yang

menjelaskan distribusi dan kolaborasi dari komponen program dan objek aktif

pada processor.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

48

Menurut Mathiassen et al (2000, p215), terdapat tiga jenis pola distribusi,

yaitu :

1. Centralized Pattern

Pola ini menyimpan semua data pada server pusat dan client hanya

menangani user interface saja. Keuntungannya adalah dapat

diimplementasikan pada client secara murah, semua data konsisten karena

hanya berada di satu tempat, strukturnya mudah dimengerti dan

diimplementasikan, dan kemacetan jaringannya moderat. Pola ini

digambarkan pada gambar 2.14 berikut.

Gambar 2.14 Deployment Diagram untuk Centralized Pattern Sumber : Mathiassen et al (2000, p216)

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

49

2. Distributed Pattern

Semua data terdistribusi ke client dan server hanya menyebarkan model yang

telah di-update di antara client. Keuntungannya adalah waktu akses yang

rendah, kinerja lebih maksimal, dan back up data banyak. Kerugiannya

adalah redundansi data sehingga konsistensi data terancam, kemacetan

jaringan tinggi, arsitektur sulit dipahami dan diimplementasikan. Pola ini

digambarkan pada gambar 2.15 berikut.

Gambar 2.15 Deployment Diagram untuk Distributed Pattern Sumber : Mathiassen et al (2000, p217)

3. Decentralized Pattern

Pola ini berada di antara kedua pola di atas. Di sini client memiliki data

tersendiri sehingga data umum hanya berada pada server. Server menyimpan

data umum dan fungsi atas data-data tersebut, sedangkan client meyimpan

data milik application domain client. Keuntungannya adalah konsistensi data,

tidak ada duplikasi data, lalu lintas jaringan jarang karena jaringan hanya

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

50

digunakan data umum di server di-update. Kekurangannya adalah semua

processor harus mampu melakukan fungsi yang kompleks dan memelihara

model dalam jumlah besar, sehingga meningkatkan biaya hardware. Pola ini

digambarkan pada gambar 2.16 berikut.

Gambar 2.16 Deployment Diagram untuk Decentralized Pattern Sumber : Mathiassen et al (2000, p219)

2.9.9 Component Design

Menurut Mathiassen et al. (2000, p231), tujuan dari component design

adalah untuk menentukan implementasi kebutuhan dalam kerangka arsitektural.

Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah deskripsi dari komponen-komponen sistem.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

51

Aktivitas utama dalam component design dapat dilihat pada gambar 2.16 berikut

ini.

Gambar 2.17 Aktivitas Utama dalam Component Design Sumber : Mathiassen et al (2000, p232)

2.9.9.1 Model Component

Menurut Mathiassen et al. (2000, p236), “Model component is a part of a

system that implements the problem domain model.” Model component

merupakan bagian dari sistem yang mengimplementasikan model problem

domain. Hasil dari kegiatan komponen model adalah revisi class diagram dari

kegiatan analisis yang terdiri atas kegiatan penambahan class, atribut dan

struktur baru yang mewakili event.

2.9.9.2 Function Component

Menurut Mathiassen et al. (2000, p251), “Function component is a part of

a system that implements functional requirements.” Function component

merupakan bagian dari sistem yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional.

Tujuan dari function component adalah untuk memberikan akses bagi user

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00016-AKSI Bab 2.pdf · ... seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan ... baik secara

52

interface dan komponen sistem lainnya ke model. Hasil utama dari kegiatan ini

adalah class diagram dengan operation dan specification dari operation yang

kompleks.

2.9.10 Connecting Component

Menurut Mathiassen et al (2000, p271-273), connecting component

digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen sistem. Pada connecting

component terdapat dua konsep, yaitu :

1. Coupling adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menentukan bagaimana

dekatnya hubungan antara dua class atau component.

2. Cohesion merupakan ukuran seberapa kuatnya keterikatan dari suatu class

atau component.