27
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Lambung Penyakit lambung, sering disebut juga sakit maag adalah yang diakibatkan oleh kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-lama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul rasa sakit yang sangat mengganggu sipenderita. Gejala khas sakit pada lambung adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman waktu menelan, dan rasa sakit waktu menelan. Gejala tambahannya meliputi serangan asma yang frekuen, batuk lama rekfakter dengan pengobatan, suara serak, mual dan muntah, nyeri pada dada dan sering sendawa (Abdullah, 2008). Maag sendiri merupakan kosa kata Belanda yang berarti lambung, yang kemudian di Indonesiakan menjadi maag yaitu sakit pada lambung. Umumnya penyakit ini sering terjadi pada orang bergolongan darah O. Penyakit ini berupa peradangan selaput lendir (mukosa) lambung (gastritis) atau luka mukosa lambung (gastric ulcer) yang dikenal dengan istilah tukak lambung (ulcus pepticum). Lambung dalam keadaan sakit terdapat borok-borok pada mukosa lambung. Borok terjadi akibat tidak seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin dan mukus yaitu produk kelenjar pada mukosa lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan mukosa lambung. Karena lambung terletak di rongga perut bagian atas agak ke kiri (ulu hati), maka penderita biasanya mengeluh sakit di bagian itu (Abdullah, 2008). 2.1.1 Penyebab Penyakit Lambung Penyebab penyakit pada lambung adalah zat yang dapat menginhibisi sekresi asam lambung. Misalnya zat kimia Histamin dan Anti Inflamasi non steroid. Kerja berat, pikiran tegang, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan kadar asam lambung yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat asam saat perut kosong, minum minuman beralkohol, dan mengisap rokok berlebihan Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Lambung - USU-IRrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27475/3/Chapter II.pdf · ub mukosa lambung. 2.1.2 Penyembuhan Penyakit Lambung . Berdasarkan

  • Upload
    lethuan

  • View
    237

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penyakit Lambung

Penyakit lambung, sering disebut juga sakit maag adalah yang diakibatkan oleh

kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-lama tidak kuat menahan

asam lambung tadi sehingga timbul rasa sakit yang sangat mengganggu sipenderita.

Gejala khas sakit pada lambung adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman waktu

menelan, dan rasa sakit waktu menelan. Gejala tambahannya meliputi serangan asma

yang frekuen, batuk lama rekfakter dengan pengobatan, suara serak, mual dan muntah,

nyeri pada dada dan sering sendawa (Abdullah, 2008).

Maag sendiri merupakan kosa kata Belanda yang berarti lambung, yang kemudian di

Indonesiakan menjadi maag yaitu sakit pada lambung. Umumnya penyakit ini sering

terjadi pada orang bergolongan darah O. Penyakit ini berupa peradangan selaput

lendir (mukosa) lambung (gastritis) atau luka mukosa lambung (gastric ulcer) yang

dikenal dengan istilah tukak lambung (ulcus pepticum). Lambung dalam keadaan

sakit terdapat borok-borok pada mukosa lambung. Borok terjadi akibat tidak

seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin dan mukus yaitu produk kelenjar pada

mukosa lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan mukosa lambung.

Karena lambung terletak di rongga perut bagian atas agak ke kiri (ulu hati), maka

penderita biasanya mengeluh sakit di bagian itu (Abdullah, 2008).

2.1.1 Penyebab Penyakit Lambung

Penyebab penyakit pada lambung adalah zat yang dapat menginhibisi sekresi asam

lambung. Misalnya zat kimia Histamin dan Anti Inflamasi non steroid. Kerja berat,

pikiran tegang, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan kadar asam

lambung yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat

asam saat perut kosong, minum minuman beralkohol, dan mengisap rokok berlebihan

Universitas Sumatera Utara

juga dapat menjadi penyebab penyakit ini. Demikian pula dengan infeksi bakteri

Helicobacter pylory yang dapat menyerbu lapisan sub mukosa lambung.

2.1.2 Penyembuhan Penyakit Lambung

Berdasarkan penyebab penyakit lambung diatas, penyembuhannya dilakukan dengan

menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi

pada selaput lendir lambung, dan mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir

atau kekejangan otot dinding lambung. Obatnya adalah antasid, anti-histamin, anti-

kolinergik, demulcent (dapat mengurangi iritasi lokal pada tukak lambung, dan secara

fisik melindungi sel-sel di bawahnya terhadap kontak dengan iritan dari luar). Khusus

untuk sakit lambung karena infeksi bakteri H. Pylory pengobatannya menggunakan

antibiotika. Penyembuhan juga harus memperbaiki pola makan yang baik misalnya

penderita dianjurkan untuk makan dalam jumlah sedikit tetapi sering.

2.1.3 Tanda-Tanda Maag

Tanda-tandanya penyakit maag adalah berasa tidak nyaman, sakit di ulu hati, mual,

muntah, kembung, cepat kenyang dan nafsu makan berkurang. Pada kasus tertentu,

ciri-cirinya di bagian perut hingga terasa menusuk ke belakang, di malam hari, atau

rasanya nyeri sempat datang dan pergi, misalnya setelah makan sedikit, rasa nyeri

hilang, tapi sebentar kemudian kambuh lagi. Selain itu maag bisa juga menyebabkan

luka di kerongkongan, diiringi panas yang terasa membakar naik, mulut pahit dan

sering bersendawa. Sering muntah agak asam, suhu badan naik, muka pucat, nafsu

makan kurang, kalau sedang kosong perut terasa sakit, pedih, dan sesak pada bagian

atas, ulu hati sakit hingga kadang-kadang membuat kita terbangun di tengah malam,

buang hajat tidak teratur, terkadang sembelit atau mencret. Ini disebabkan terlalu

banyak mengonsumsi lemak dan sedikit serat. Pola makan yang kurang baik ini bisa

menyebabkan adanya klep di kerongkongan dan menimbulkan rasa tidak nyaman jika

asam lambung naik ke kerongkongan. Penyakit maag ini timbul disebabkan pola

makan yang tidak teratur, stres dan bakteri helicobacter pylory. Stres juga bisa

memacu meningkatkan asam lambung. Sedangkan helicobacter pylory akan

menimbulkan gangguan di lambung dan usus 12 jari. Kuman yang hanya tinggal di

Universitas Sumatera Utara

lambung ini berkembang akibat mengonsumsi makanan dan minuman air yang tidak

bersih. Pada keadaan parah, bisa mengakibatkan pendarahan dan maag kronis.

Penyaklit maag tidak segera diobati bisa jadi tukak. Tukaknya adalah

pendarahan pada lambung, kalau terjadi pendarahan yang berat, dan tidak bisa teratasi

penderita bisa meninggal. Ada dua jenis kelainan maag, yakni dispepsia fungsional

dan organik. Dispepsia fungsionsal hanya ditandai oleh kelainan minimal, seperti

kemerahan pada alat pencernaan. Sedangkan kelainan organik lebih parah yaitu

berupa luka dalam usus jari 12 atau kerongkongan, juga disetai polip. Tingkat

keparahan penyakit maag pada seseorang tidak bisa ditentukan hanya dengan

mengamati gejalanya. karena setiap orang memiliki sensitivitas dan psikis yang

berbeda. Ada orang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja tetapi merasakan sakit

yang luar biasa. Sebaliknya ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitas

seperti biasa, padahal lambung sudah luka parah. Obat-obatan yang bisa menyebabkan

penyakit maag ini adalah obat-obatan organik dan jamu-jamuan antara lain jamu pegal

linu.

Untuk mengetahui kelainan pada alat pencernaan hanya bisa dilihat dengan

cara endoskopi (teropong saluran pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat,

apakah alat pencernaan penderita luka atau tidak. Ada juga kemungkinan penderita

penyakit maag tidak tertolong karena pendarahan. Ada empat penyebab terjadinya

pendarahan di saluran cerna yaitu:

1. Karena sakit maag, lambung sudah bocor

2. Karena penyakit liver

3. Ada kanker lambung.

4. Pendarahan disebabkan makan obat rematik.

Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Pencegahan Penyakit Maag

Memperbaiki pola makan memberi kontribusi penyembuhan penyakit maag yang

sangat baik. Makanan yang mudah dicerna, nasi lembut, banyak makan makanan

berserat dan tidak merangsang atau tidak terlalu pedas adalah salah satu pola yang

baik dalam penyembuhan sakit maag. Hindari stres, karena stres menyebabkan asam

lambung meningkat sehingga terjadilah penyakit maag.

2.2 Definisi Dispepsia

Dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan

pada bagian atas perut. Kata dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti

“pencernaan yang jelek”. Menurut Konsensus Roma tahun 2000, dispepsia

didefinisikan sebagai rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berpusat pada perut

bagian atas. Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang

gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman

atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan

keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut terasa

penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak mengeluarkan

gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita selama beberapa

minggu /bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-menerus (Almatsier, 2004).

2.3 Klasifikasi Dispepsia

Penyebab dispepsia pada anak-anak adalah memberi makan terlalu banyak atau susu

kaleng yang tidak cocok. Namun kadang-kadang dapat pula timbul karena penyakit,

misalnya tukak lambung. Penyebab timbulnya gejala dispepsia sangat banyak

sehingga diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya penyebab dispepsia yaitu:

2.3.1 Dispepsia Organik

Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik

sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi

Universitas Sumatera Utara

banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun Dispepsia organik dapat digolongkan

menjadi:

a. Dispepsia Tukak

Keluhan penderita yang sering diajukan ialah rasa nyeri ulu hati. Berkurang atau

bertambahnya rasa nyeri ada hubungannya dengan makanan. Hanya dengan

pemeriksaan endoskopi dan radiologi dapat menentukan adanya tukak di lambung

atau duodenum.

b. Refluks Gastroesofageal

Gejala yang klasik dari refluks gastroesofageal, yaitu rasa panas di dada dan

regurgitasi asam terutama setelah makan.

c. Ulkus Peptik

Ulkus peptik dapat terjadi di esophagus, lambung, duodenum atau pada divertikulum

meckel ileum. Ulkus peptikum timbul akibat kerja getah lambung yang asam terhadap

epitel yang rentan. Penyebab yang tepat masih belum dapat dipastikan. Beberapa

kelainan fisiologis yang timbul pada ulkus duodenum:

a. Jumlah sel parietal dan chief cells bertambah dengan produksi asam yang

makin banyak.

b. Peningkatan kepekaan sel parietal terhadap stimulasi gastrin.

c. Peningkatan respon gastrin terhadap makanan

d. Penurunan hambatan pelepasan gastrin dari mukosa antrum setelah

pengasaman isi lambung.

e. Pengosongan lambung yang lebih cepat dengan berkurangnya hambatan

pengosongan akibat masuknya asam ke duodenum.

Menurunnya resistensi mukosa duodenum terhadap asam lambung dan pepsin dapat

berperan penting. Insiden ulkus peptik meningkat pada kegagalan ginjal kronik. Ulkus

juga dapat berkaitan dengan hiperparatiroidisme, sirosis, penyakit paru dan jantung.

Kortikosteroid meningkatkan resiko ulkus peptik dan perdarahan saluran pencernaan.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ulkus peptik antara lain merokok,

golongan darah O, penyakit hati kronik, penyakit paru kronik dan pankreatitis kronik.

Universitas Sumatera Utara

Gastritis atrofik kronik, refluks empedu dan golongan darah A merupakan predisposisi

untuk ulkus lambung.

c. Penyakit Saluran Empedu

Sindroma dispepsia ini biasa ditemukan pada penyakit saluran empedu. Rasa nyeri

dimulai dari perut kanan atas atau di ulu hati yang menjalar ke punggung dan bahu

kanan.

d. Karsinoma

Karsinoma dari saluran makan (esophagus, lambung, pancreas dan kolon) sering

menimbulkan keluhan sindrom dispepsia. Keluhan yang sering diajukan yaitu rasa

nyeri perut. Keluhan bertambah berkaitan dengan makanan, anoreksia dan berat badan

menurun.

e. Pankreatitis

Rasa nyeri timbul mendadak yang menjalar ke punggung. Perut terasa makin tegang

dan kembung.

f. Dispepsia pada sindrom malabsorbsi

Pada penderita ini di samping mempunyai keluhan rasa nyeri perut, nausea, sering

flatus, kembung, keluhan utama lainnya ialah timbulnya diare yang berlendir.

g. Dispepsia akibat obat-obatan

Banyak macam obat yang dapat menimbulkan rasa sakit atau tidak enak di daerah ulu

hati tanpa atau disertai rasa mual dan muntah, misalnya obat golongan NSAIDs,

teofilin, digitalis, antibiotik oral (terutama ampisilin, eritromisin dan lain-lain).

h. Gangguan Metabolisme

Diabetes Mellitus dengan neuropati sering timbul komplikasi pengosongan lambung

yang lambat sehingga timbul keluhan nausea, vomitus, perasaan lekas kenyang.

Universitas Sumatera Utara

Hipertiroid mungkin menimbulkan keluhan rasa nyeri di perut dan vomitus,

sedangkan hipotiroid menyebabkan timbulnya hipomotilitas lambung.

i. Dispepsia akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori

Helicobacter pylori adalah sejenis kuman yang terdapat dalam lambung dan berkaitan

dengan keganasan lambung. Hal penting dari Helicobacter pylori adalah sifatnya

menetap seumur hidup, selalu aktif dan dapat menular bila tidak dieradikasi.

Helicobacter ini diyakini merusak mekanisme pertahanan penjamu (keadaan manusia

yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor resiko untuk terjadinya penyakit) dan

merusak jaringan. Helicobacter pylori dapat merangsang kelenjar mukosa lambung

untuk lebih aktif menghasilkan gastrin sehingga terjadi hipergastrinemia.

2.3.2 Dispepsia Fungsional

Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai keluhan dispepsia yang telah

berlangsung dalam beberapa minggu tanpa didapatkan kelainan atau gangguan

struktural/organik/metabolik berdasarkan pemeriksaan klinik, laboratorium, radiology

dan endoskopi. Dalam konsensus Roma II, dispepsia fungsional didefinisikan sebagai

dispepsia yang berlangsung sebagai berikut: sedikitnya terjadi dalam 12 minggu, tidak

harus berurutan dalam rentang waktu 12 minggu terakhir, terus menerus atau kambuh

(perasaan sakit atau ketidaknyamanan) yang berpusat di perut bagian atas dan tidak

ditemukan atau bukan kelainan organik (pada pemeriksaan endoskopi) yang mungkin

menerangkan gejala-gejalanya. Gambaran klinis dari dispepsia fungsional adalah

riwayat kronik, gejala yang berubah-ubah, riwayat gangguan psikiatrik, nyeri yang

tidak responsive dengan obat-obatan dan dapat juga ditunjukkan letaknya oleh pasien,

dimana secara klinis pasien tampak sehat. Beberapa hal yang dianggap menyebabkan

dispepsia fungsional antara lain:

a. Sekresi Asam Lambung

Kasus dengan dispepsia fungsional, umumnya mempunyai tingkat sekresi asam

lambung baik sekresi basal maupun dengan stimulasi pentagastrin dapat dijumpai

kadarnya meninggi, normal atau hiposekresi.

Universitas Sumatera Utara

b. Dismotilitas Gastrointestinal

Yaitu perlambatan dari masa pengosongan lambung dan gangguan motilitas lain. Pada

berbagai studi dilaporkan dispepsia fungsional terjadi perlambatan pengosongan

lambung dan hipomotilitas antrum hingga 50% kasus.

c. Diet dan Faktor Lingkungan

Intoleransi makanan dilaporkan lebih sering terjadi pada kasus dispepsia fungsional.

Dengan melihat, mencium bau atau membayangkan sesuatu makanan saja sudah

terbentuk asam lambung yang banyak mengandung HCL dan pepsin. Hal ini terjadi

karena faktor nervus vagus, dimana ada hubungannya dengan faal saluran cerna pada

proses pencernaan. Nervus vagus tidak hanya merangsang sel parietal secara langsung

tetapi efek dari antral gastrin dan rangsangan lain sel parietal.

d. Psikologik

Stress akut dapat mempengaruhi fungsi gastrointestinal dan mencetuskan keluhan

pada orang sehat. Dilaporkan adanya penurunan kontraktilitas lambung yang

mendahului keluhan mual setelah stimulus stress sentral.

2.3.3 Pengobatan Dispepsia

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pasien, tindakan dokter adalah jika

mempunyai ulkus, dapat diobati dan akan diberikan antasid atau sejenisnya dan jika

mengalami infeksi terutama oleh H Pylori, perlu diberi antibiotika.

Obat yang bisa mengurangi kadar asam di lambung akan sangat membantu. Obat itu

juga bisa membantu jika mengalami penyakit refluks asam. Pemeriksaan Endoskopi

bisa dilakukan jika masih mengalami nyeri pada lambung meskipun telah minum obat

dispepsia selama delapan minggu.

2.4 GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD adalah proses aliran balik/refluks yang berulang, dengan atau tanpa keluhan

mukosa namun menimbulkan gangguan dari kualitas hidup manusia. Keluhan tipikal:

nyeri dibelakang tulang dada (heart burn) menjalar ke tenggorokan, regurgitasi atau

Universitas Sumatera Utara

rasa asam di lidah, dan keluhan tipikal rasa nyeri dada, perubahan suara jadi serak,

pada asma sebagian ada faktor refluks. Kejadian di Asia lebih jarang (0,9-5%). Terapi:

dilakukan dengan Omeprazole 2x20 mg 1 minggu atau Esomeprazole 2x40 mg.

Endoskopi dilakukan bila tidak ada kemajuan terapi namun ada alarm

symptom. Initial healing terapi dilakukan sampai tingkat step down. Penggunaan

terapi empirik dapat dilakukan jangka panjang yang memberikan efektivitas sekitar

80-90%. Tanda-tandanya adalah muntah-muntah hebat, demam, muntah darah

(hematemesia), anemia, ikterus, dan penurunan berat badan. Gejalanya antara lain,

rasa nyeri pada bagian tengah atas perut, nyeri malam hari. Rasa nyeri berkurang

dengan obat antisekresi asam. Pada penderita dapat ditemukan pola pain-food-relief.

Artinya bila penderita makan, nyerinya hilang, tetapi dalam waktu 1,5 sampai 2 jam

akan kembali mengalami nyeri perut lagi. Begitu juga bila pada penderita diberikan

obat antisekresi asam (Abdullah, 2008).

Penyakit Refluks Gastro-Esofageal (GERD) adalah fenomena biasa yang dapat

timbul pada setiap orang sewaktu-waktu. Pada orang normal, refluks ini terjadi pada

posisi tegak sewaktu habis makan. Karena sikap posisi tegak tadi dibantu oleh adanya

kontraksi peristaltik primer, isi lambung yang mengalir masuk ke esofagus segera

dikembalikan ke lambung.

Refluks sejenak ini tidak merusak mukosa esofagus dan tidak menimbulkan

keluhan atau gejala. Oleh karena itu, dinamakan refluks fisiologis. Keadaan ini baru

dikatakan patologis, bila refluks terjadi berulang-ulang yang menyebabkan esofagus

distal terkena pengaruh isi lambung untuk waktu yang lama. Istilah esofagitis refluks

berarti kerusakan esofagus akibat refluks cairan lambung, seperti erosi dan ulserasi

epitel skuamosa esofagus. Meskipun telah dilakukan penelitian yang luas dan

mendalam, etiologi GERD masih belum dipahami betul. Dikatakan etiologi GERD

adalah multifaktorial atau dengan kata lain ada beberapa keadaan yang memudahkan

terjadinya refluks patologis. Penyebabnya antara lain adalah inkompetensi sfingter

esofagus bawah, relaksasi sfingter sepintas dan terkomprominya mekanisme anti-

refluks yang lain (misalnya karena adanya kompresi ekstrinsik sfingter esofagus

Universitas Sumatera Utara

bawah oleh diafragma krural, lokasi sfingter, integritas ligamentum frenoesofageal,

bersihan asam di esofagus). Mekanisme penyakit GERD dapat dilihat pada Gambar

2.1.

Gambar 2.1 Mekanisme GERD

Mekanisme anti-refluks :

- Bentuk diafragma kanan

- Segmen intra-abdominal

- Sudut masuk esofagus ke lambung

- Mukosa esofagus yang menyempit

- Sfingter gastro-esofageal

Berbagai zat yang menurunkan kompetensi sfingter esofagus bawah termasuk coklat,

alkohol, lemak, tembakau, dan mungkin kafein dapat memperberat GERD. Gejala

klasik GERD terdiri dari rasa panas di ulu hati, regurgitasi asam, disfagia, dan nyeri

dada merupakan gejala yang sering dikeluhkan. Rasa panas di ulu hati dan regurgitasi

asam terjadi setelah makan dan perubahan posisi, seperti berbaring. Regurgitasi asam

bisa menginduksi asma melalui mikroaspirasi asam atau melalui vagal bronkospasme

yang disebabkan oleh pemaparan asam intra-esofageal. Disfagia yang menetap dan

progresif pada makanan padat, sering terdapat fibrosis dan pembentukan striktur.

Universitas Sumatera Utara

Untuk diagnosa, sayangnya tidak ada pemeriksaan tunggal yang dapat

dijadikan “gold standard” untuk diagnosis. Pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat

dilakukan:

a. Barium meal

Dapat dipakai sebagai screening test untuk membedakan dengan ulkus peptikum

dan mengetahui kemungkinan komplikasi dari refluks.

b. Tes perfusi asam (Bernstein)

Tes ini menunjukkan sensitivitas dari distal esofagus terhadap asam.

c. Endoskopi dengan biopsi

Terdapatnya erosi, ulkus, atau striktur memberikan diagnosis yang lain akibat

perlukaan karena refluks.

d. Manometri esofagus

Pemeriksaan ini harus dipikirkan pada pasien dengan perkiraan diagnosis lain

(gangguan motilitas) atau operasi anti-refluks.

e. Pengukuran pH 24 jam

Pemeriksaan ini bisa sangat membantu pada pasien dengan gejala yang atypical

atau pemeriksaan-pemeriksaan lain negatif.

Pengobatan GERD dikenal 3 bentuk :

1. Tindakan khusus

Sebagian besar pasien GERD dengan keluhan rasa panas di ulu hati dan regurgitasi

asam tanpa adanya kerusakan mukosa biasanya membaik dengan mengubah gaya

hidup.

Yang dapat dilakukan adalah :

a. Jangan berbaring setelah makan.

b. Hindari mengangkat barang berat.

c. Hindari pakaian yang ketat, terutama di daerah pinggang.

d. Tempat tidur bagian kepala ditinggikan.

Universitas Sumatera Utara

e. Turunkan berat badan pada pasien yang gemuk.

f. Membiasakan tidur dengan lambung tidak terisi penuh.

g. Jangan makan terlalu kenyang.

h. Hindari makanan berlemak.

i. Kurangi atau hentikan pemakaian kopi, alkohol, coklat, dan makanan yang

dibubuhi rempah-rempah.

j. Jangan merokok.

k. Jangan menggunakan obat-obatan yang menurunkan sfingter esofagus bawah.

Untuk sebagian pasien dengan derajat penyakit yang lebih berat dan menunjukkan

kerusakan mukosa berupa peradangan dan ulserasi, dibutuhkan obat-obat untuk

menyembuhkannya.

2. Tindakan medis terapi stadium akut

Tujuan pengobatan medis adalah untuk mempercepat pengosongan lambung,

melindungi permukaan mukosa dan menetralisasi atau menekan pembentukan

asam lambung. Terapi obat dengan obat prokinetik, obat golongan ini secara

teoritis paling sesuai untuk pengobatan GERD oleh karena penyakit ini dianggap

lebih condong ke arah gangguan motilitas gastro-esofageal daripada hipersekresi

asam. Yang termasuk golongan ini adalah betanecol, metoklopramid, domperidon,

dan cisapride, yang semuanya memiliki sifat mempercepat peristaltik saluran

pencernaan di samping meninggikan tekanan sfingter esofagus bawah.

2.5 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence yang membuat

penggunaan secara knowledge (pengetahuan) yang khusus untuk menyelesaikan

masalah tingkat manusia yang pakar (ahli). Seorang pakar adalah orang memiliki

keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai pengetahuan atau

kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang

dimilikinya.

Universitas Sumatera Utara

Sistem pakar merupakan suatu program komputer yang dirancang berdasarkan

pengetahuan dan kaidah-kaidah dan mampu bertindak menyerupai atau sama dengan

pakar. Hal ini pada awalnya bertolak dari keinginan manusia untuk mengetahui cara

kerja otak manusia itu sendiri, dengan demikian timbul teori tentang berpikir,

sehingga seorang berusaha keras membuat model tersebut. Jika diperhatikan, pada

dasarnya seseorang sebenarnya sudah merupakan sebuah sistem pakar, sehingga

proses pengembangan sistem pakar tidak lain adalah proses transfer kepakaran

seorang ahli dalam sistem komputer. Untuk melakukan hal tersebut tidak begitu saja

dilakukan, tetapi diperlukan sebuah alat pembangun khusus untuk mengembangkan

sistem pakar itu kemudian pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ahli

tersebut serta ditambah referensi lain dimasukkan ke dalam basis data komputer

tersebut sebagai basis pengetahuan (Kusumadewi, 2003).

2.5.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis

pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai

seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar menjadi suatu kategori yang

lebih luas dari program-program yang dikenal sebagai sistem berbasis pengetahuan

dan merupakan suatu program dasar yang menyediakan suatu kualitas keahlian

tentang suatu masalah dalam suatu bidang khusus.

Sistem pakar adalah sebuah teknik inovatif baru dalam menangkap dan

memadukan pengetahuan. Kekuatan terletak dalam kemampuannya memecahkan

masalah-masalah praktis pada saat sang pakar berhalangan. Kemampuan sistem pakar

karena didalamnya terdapat basis pengetahuan yang berupa pengetahuan non formal

yang sebahagian besar berasal dari pengalaman. Pengetahuan ini diperoleh seorang

pakar dari pengalamannya bekerja selama bertahun-tahun pada sebuah bidang

keahlian tertentu.

Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Karakteristik Sistem Pakar

Ada berbagai karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem yang lain.

Karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan sistem pakar.

Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Memiliki kemampuan memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.

3. Berdasarkan pada kaidah/rule (aturan tertentu).

4. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

5. Keluarannya bersifat anjuran.

6. Memiliki fasilitas informasi yang handal.

7. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

2.5.3 Komponen-komponen Sistem Pakar

Sebuah program sistem pakar terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

1. Basis pengetahuan.

2. Akusisi Pengetahuan (Knowledge).

3. Mesin Inferensi (Inferensi Engine).

4. Antar Muka Pemakai (User Interface).

2.5.3.1 Basis pengetahuan

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk

memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah. Komponen sistem pakar

ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi

Universitas Sumatera Utara

tentang objek dalam area permasalahan tertentu, sedang aturan merupakan informasi

tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Dalam

studi kasus pada sistem berbasis pengetahuan terdapat beberapa karakteristik yang

dibangun untuk membantu pemakai dalam membentuk serangkaian prinsip-prinsip

arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi:

1. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar

2. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap

3. Pengetahuan sering miskin spesifikasi

4. Amatir menjadi ahli secara bertahap

5. Sistem pakar harus fleksibel

6. Sistem pakar harus transparan

2.5.3.2 Akusisi Pengetahuan

Akusisi Pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam

menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam

tahap ini knowledge engineer merusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya

ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi

dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.

Ada empat metode utama dalam akusisi pengetahuan (Turban, 1988) yaitu:

1. Wawancara

2. Analisis Protokol

3. Observasi pada pekerjaan pakar

4. Induksi aturan dari contoh

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.3 Mesin inferensi

Bagian mesin inferensi merupakan bagian yang mengatur proses penalaran sistem

yang digunakan oleh seorang pakar serta mengarahkannya menuju solusi yang terbaik

yang dapat dilakukan berdasarkan basis pengetahuan.

Metode inferensi terdiri dari dua tipe yaitu :

a. Backward Chaining

Backward chaining memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju

fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut.

b. Forward Chaining

Forward chaining merupakan kebalikan dari fordward chaining yaitu pendekatan

yang dimulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan. Forward chaining

merupakan suatu penalaran deduktif, yang menentukan fakta spesifikasi dari

aturan-aturan yang umum untuk mendapatkan konklusi yang lebih khusus.

2.5.3.4 Antar Muka Pemakai

Antar muka pemakai (user interface) adalah bagian penghubung antara program

sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dan

pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbentuk “Ya” atau

“Tidak”. Program ini akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari

pemakai.

2.6 Representasi pengetahuan

Ada berbagai metode representasi pengetahuan yang biasa digunakan yaitu: logika,

pohon, jaringan semantik, bingkai (frame) serta kaidah produksi.

Universitas Sumatera Utara

2.6.1 Logika

Logika adalah bentuk representasi pengetahuan yang paling tua. Pada dasarnya proses

logika adalah proses membentuk kesimpulan atau menarik suatu inferensi berdasarkan

fakta yang telah ada. Input dari proses logika berupa premis atau fakta-fakta yang

diakui kebenarannya sehingga dengan melakukan penalaran pada proses logika dapat

dibentuk suatu inferensi atau kesimpulan yang benar. Proses logika dapat dilihat pada

Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Proses Logika.

Contoh penalaran untuk proses logika

Premis – 1 : Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah.

Premis – 2 : Hari ini hujan turun.

Konklusi : Hari ini saya tidak akan berangkat kuliah.

2.6.2 Pohon

Untuk menghindari kemungkinan adanya proses pencarian suatu node secara

berulang, maka digunakan struktur pohon. Struktur pohon digunakan untuk

menggambarkan keadaan secara hirarkis. Struktur pohon terdiri dari node-node yang

menunjukkan objek, dan arc (busur) menunjukkan hubungan antar objek. Struktur

pohon dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini:

Input Output

Premis Inferensi

Atau atau

Prose logika

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Struktur Pohon.

2.6.3 Jaringan Semantik

Jaringan semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan

hubungan antar berbagai objek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran

yang menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tersebut. Objek disini

bisa berupa benda atau peristiwa. Antara 2 objek dihubungkan oleh busur yang

menunjukkan hubungan antar objek. Contoh jaringan semantik dapat dilihat pada

Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Contoh Jaringan Semantik

2.6.4 Bingkai (Frame)

Frame adalah blok-blok atau potongan-potongan yang berisi pengetahuan mengenai

objek-objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi dan lain-lain. Frame memiliki slot yang

menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek. Frame biasanya digunakan

untuk merepresentasikan pengetahuan yang didasarkan pada karakteristik yang sudah

A

B C D

F G H I J K L

Pergi Budi

Sekolah Gereja

Toko

Sawah Kebun Binatang

Universitas Sumatera Utara

dikenal, yang merupakan pengalaman-pengalaman. Contoh diagram frame dapat

dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Contoh diagram frame

Sumber: Kusumadewi, 2003

2.6.5 Kaidah produksi

Kaidah produksi merupakan salah satu bentuk representasi pengetahuan yang sangat

populer dan banyak digunakan. Representasi pengetahuan dengan kaidah produksi,

pada dasarnya berupa aplikasi aturan (rule) yang berupa:

1. Antecedent, yaitu bagian yang mengekpresikan situasi atau premis (pernyataan

berawalan IF).

2. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi

yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan

berawalan THEN)

Konsekuensi atau konklusi yang dinyatakan pada bagian THEN baru dinyatakan

benar, jika bagian IF pada sistem tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan

tertentu.

Frame alat-alat transfortasi

Frame macam-macam angkutan darat

Frame macam-macam mobil

Transfortasi darat

Slot Mobil

Slot Sedan

Slot bensin

Universitas Sumatera Utara

Contoh:

IF lalulintas pagi ini padat

THEN saya naik sepeda motor saja

Representasi pengetahuan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah kaidah

produksi. Ada empat kriteria dalam memilih teknik representasi pengetahuan, yaitu:

1. Kemampuan representasi, artinya teknik yang pilih harus mampu

merepresentasikan semua jenis pengetahuan yang akan dimasukkan kedalam

sistem pakar.

2. Kemudahan dalam penalaran, artinya teknik yang dipilih harus mudah diproses

untuk mendapatkan kesimpulan.

3. Efisiensi proses akuisisi, artinya teknik yang dipilih harus mampu membantu

pemindahan pengetahuan dari pakar kedalam komputer.

4. Efisiensi proses penalaran, artinya teknik yang dipilih harus dapat melakukan

efisiensi dalam proses untuk mencapai kesimpulan.

2.7 Klasifikasi Sistem Pakar

Berdasarkan kegunaanya, sistem pakar diklasifikasikan menjadi 7 jenis, yaitu:

diagnosis, pengajaran, interpretasi, prediksi, perencanaan, kontrol dan monitor.

2.7.1 Diagnosis

Diagnosis adalah langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui (mengenal)

suatu objek. Sistem pakar diagnosis biasanya digunakan untuk merekomendasikan

obat untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian elektronik dan

sebagainya. Prinsipnya adalah menemukan apa masalah atau kerusakan yang terjadi.

Universitas Sumatera Utara

2.7.2 Pengajaran

Pengajaran merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam ilmu

pengetahuan dan pendidikan. Sistem pakar dapat memberikan instruksi dan

pengajaran tertentu terhadap suatu topik permasalahan. Contoh pengembangan sistem

pakar di bidang ini adalah sistem pakar pengajaran bahasa inggris, sistem pakar untuk

pengajaran astronomi dan lain-lain.

2.7.3 Interpretasi

Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interpretasi melakukan proses

pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem

yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan

suara kemudian menganalisanya dan kemudian membuat suatu rekomendasi

berdasarkan rekaman tersebut.

2.7.4 Prediksi

Keunggulan dari seorang pakar adalah kemampuannya memprediksi ke depan. Contoh

yang mudah kita temui adalah bagaimana seorang pakar metrologi memprediksi cuaca

besok berdasarkan data-data sebelumnya. Kemampuan ini juga dipunyai oleh sistem

pakar. Penggunaan sistem pakar dalam prediksi misalnya untuk peramalan cuaca,

penentuan masa tanaman dan sebagainya.

2.7.5 Perencanaan

Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek,

dimana sistem pakar dalam membuat perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan

jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan

lebih optimal.

Universitas Sumatera Utara

2.7.6 Kontrol

Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, dimana

dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan

dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi

pengobatan yang tepat bagi pasien.

2.7.7 Monitor

Sistem pakar dibidang ini banyak digunakan militer, yaitu menggunakan sensor radar

kemudian menganalisanya dan menentukan posisi objek berdasarkan posisi radar

tersebut.

2.8 Keuntungan Sistem Pakar

Beberapa keuntungan sistem pakar adalah sebagai berikut:

a. Memungkinkan orang awam dapat mengerjakan pekerjaan para ahli.

b. Dapat melakukan proses secara berulang secara otomatis.

c. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang

termasuk keahlian langkah).

d. Meningkatkan produktivitas dengan jalan meningkatkan efisiensi.

e. Menghemat waktu kerja.

f. Menyederhanakan pekerjaan.

g. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidakpastian.

h. Keluaran bersifat anjuran (saran).

i. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

j. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara

2.9 Kemampuan Tambahan

Untuk lebih meningkatkan kemampuan program sistem pakar, diperlukan komponen-

komponen tambahan yaitu fasilitas penjelasan, kemudahan memodifikasi,

kompatibilitas dan kemampuan belajar.

2.9.1 Fasilitas Penjelasan

Pada saat pertama sekali menggunakan sistem pakar, para pemakai akan terkejut akan

kecepatan sistem pakar. Rasa terkejut ini akan berkembang menjadi rasa tidak percaya

pada kebenaran kesimpulan yang diambil, untuk itulah diperlukan fasilitas untuk

menjelaskan bagaimana prosesnya sampai kesimpulan itu diperoleh.

2.9.2 Kemudahan memodifikasi

Kemudahan memodifikasi merupakan suatu hal penting, dikarenakan ilmu

pengetahuan itu berkembang dan kemampuan seorang pakar juga akan bertambah

terus. Oleh sebab itu sebuah program sistem pakar harus mudah untuk dimodifikasi,

terutama dalam hal basis pengetahuan dari sistem pakar tersebut.

2.9.3 Kompabilitas

Kompabilitas adalah kemampuan dari program sistem pakar untuk dijalankan.

Biasanya program sistem pakar dibuat untuk dijalankan pada suatu konfigurasi

komputer tertentu, dan ini kadang menyulitkan. Kemampuan suatu program sistem

pakar untuk dijalankan pada berbagai jenis komputer, merupakan suatu nilai lebih,

sebab akan memperluas pemakaian sistem tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2.10 Visual Basic (VB 6.0)

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (Object

Oriented Programming / OOP). Object Oriented Programming adalah pemrograman

yang terdiri dari beberapa objek yang berkomunikasi atau berhubungan dan

melakukan suatu aksi dalam suatu kejadian (event), sehingga istilah object banyak

digunakan dalam pemrograman Visual Basic ini. Objek-objek digambarkan pada layar

dan melakukan properti terhadap objek yang digambarkan lalu menuliska metoda-

metoda terhadapa objek tersebut sisuai dengan tujuan program. Pada pemrograman

Visual Basic, perancangan program dimulai dengan perencanaan dan pendefenisian

tujuan program, lalu merancang keluaran dan media hubungan dengan pemakai, dan

langkah terakhir adalah penulisan kode program tersebut (Kurniadi, 2000).

2.11 Database (Basis data)

Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa, diberi nama dan tanpa pengulangan yang tidak perlu

(redudansi) untuk memenuhi berbagai kebutuhan, dengan tujuan utamanya adalah

memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

Basis data terdiri dari beberapa unsur :

1. Enterprise

Enterprise (badan, lembaga) diartikan sebagai sembarang badan organisasi seperti

instansi pemerintah, sekolah, bank, rumah sakit, industri atau badan usaha lain

yang merupakan unit kerja yang dalam batas-batas tertentu bekerja sebagai satu

kesatuan.

Universitas Sumatera Utara

2. Entity

Entity (kesatuan) merupakan elemen atau bagian dalam enterprise yang

kesemuanya direkam. Entity-entity dalam suatu interprise saling terkait antara

yang satu dengan yang lain melalui satu atau lebih relasi.

3. Attribut

Attribut adalah unsur-unsur entity yang menjelaskan ciri atau watak yang dipilih

untuk direkam. Attribut ini merupakan satuan terkecil dari pada data yang

mempunyai arti bagi pemakai data.

4. Nilai Data

Nilai data adalah sekumpulan dari karakter-karakter atau nilai yang diisikan pada

suatu elemen data.

5. Record Data

Record data merupakan sekumpulan harga data yang saling berhubungan dalam

satu entity.

6. Elemen Data Kunci

Elemen data kunci merupakan elemen data yang berdasarkan harganya dapat

diketahui dengan pasti harga elemen data lainnya dalam suatu entity

7. File Data

File data adalah kumpulan dari beberapa record yang membentuk suatu kesatuan.

2.12 Teori Dempster-Shafer

Teori Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian

(Kusumadewi, 2003) berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi

kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk

mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi

kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster

dan Glenn Shafer.

Universitas Sumatera Utara

Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval:

[Belief, Plausibility]

Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (bukti) dalam mendukung suatu

himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence,

dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian.

Plausability (Pl) dinotasikan sebagai:

Pl(s)=1-Bel(-s)

Plausability juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin ¬s, maka dapat dikatakan bahwa:

Bel = (¬s) = 0.

Pada teorema Dempster-Shafer kita mengenal adanya frame of discernment yang

dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan

hipotesis.

Misalkan : θ = {A,F,D,B}

Dengan :

A = Alergi; F = Flu;

D = Demam; B = Brokitis.

Tujuan kita adalah membangkitkan kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua

evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai contoh, panas

mungkin hanya mendukung {F,D,B} Untuk itu perlu adanya probabilitas densitas (m).

Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subset-

nya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset dari θ semua berjumlah 2n.

Jadi harus ditunjukkan bahwa jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1.

Andaikan tidak ada informasi apapun untuk memilih keempat hipotesis tersebut, maka

nilai: M{θ}=1,0

Universitas Sumatera Utara

Jika kemudian diketahui bahwa panas merupakan gejala dari flu, demam dan bronhitis

dengan m= 0,8 , maka:

M{F,D,B}= 0,8

M{θ}= 1-0,8 = 0,2

Andaikan diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya,

dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka

dapat dibentuk fungsi kombinasi m2 sebagai m3, yaitu m3(Z) = m2.

Nilai yang dihasilkan dari teori ini berupa persentase tiap elemen-elemen θ,

dan juga semua subset-nya. Makin rendah persentase frame of discernment

menggambarkan makin baik tingkat pemahaman user dalam materi tersebut. Penilaian

diberikan kepada elemen-elemen berdasarkan hasil persentasi ini.

Universitas Sumatera Utara