Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sepeda
Sepeda merupakan suatu alat yang digunakan sarana transportasi yang ramah
lingkungan, seiring perkembangan zaman. Sepeda telah menggunakan tenaga listrik,
yang disebut sepeda elektrik. Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang
yang berasal dari Prancis, sejak awal abad ke-18 sudah mengenal alat transportasi roda
dua yang diberi nama velocipede. Velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk
hasil rancang bangun kendaraan roda dua yang memiliki stang, tempat duduk, dan
sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya (id.wikipedia.org).
2.1.1 Sepeda Listrik
Menurut Nurul Huda, (2017) Sepeda listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar
minyak yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya
masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan
berlomba-lomba menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda listrik termasuk salah satu
didalamnya. Pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kendaraan ini tidak
memerlukan STNK. Disamping itu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan juga
tidak diperlukannya BPKB.
Sepeda listrik adalah kendaraan ramah lingkungan. Sumber tenaga yang
digunakan sepeda listrik tidak berasal dari bahan bakar minyak melainkan sebuah
baterai. Mekanisme kerja sepeda listrik sederhana, yaitu memanfatkan sumber tenaga
berupa baterai yang digunakan sebagai penggerak motor untuk menjalankan sepeda.
2.2 Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga (kipas angin, mesin cuci, pompa air, blower) dan industri (id.wikipedia.org).
8
2.2.1 Cara Kerja Motor Listrik
Mekanisme kerja motor listrik pada umumnya adalah memanfaatkan arus listrik
untuk menghasilkan medan magnet pada sekitar kumparan untuk memutar poros
(armature) pada motor listrik.
Motor DC terdapat berbagai ukuran dan kekuatan, masing- masing didesain
untuk keperluan yang berbeda-beda namun secara umum memiliki berfungsi dasar yang
sama yaitu mengubah energi elektrik menjadi energi mekanik. Sebuah motor dc
sederhana dibangun dengan menempatkan kawat yang dialiri arus di dalam medan
magnet kawat yang membentuk loop ditempatkan sedemikian rupa diantara dua buah
magnet permanen. Bila arus mengalir pada kawat, arus akan menghasilkan medan
magnet sendiri yang arahnya berubah-ubah terhadap arah medan magnet permanen
sehingga menimbulkan putaran (Anton Firmansyah, 2017).
Uraian prinsip kerja dari sebuah motor listrik diatas dapat ditunjukkan pada
gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Motor DC
( Sumber : teknikelektronika.com )
Prinsip kerja motor listrik DC menggunakan konsep elektromagnet untuk
bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yangbersifat
utara bergerak menghadap ke magnet berkutub selatan dan kumparan bersifat selatan
akan bergerak menghadap ke utara magnet. Kutub utara kumparan bertemu dengan
kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara
magnet makaakan terjadi saling Tarik menarik yang menyebabkan pergerakan
kumparan berhenti. Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan
9
berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Pada saat
perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub
selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet.
Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan
bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan
selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Arus yang mengalir ke kumparan
dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini
akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
2.2.2 Jenis- jenis Motor Listrik
Motor listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu motor listrik arus bolak-balik (AC)
dan motor listrik arus searah (DC). Motor AC memanfaatkan arus listrik bolak-balik
untuk menjalankannya. Motor sinkron, motor induksi satu fasa dan motor induksi dua
fasa termasuk dalam jenis motor listrik arus bolak-balik (AC). Motor DC mempunyai
dua penguat medan, yaitu penguat sendiri memanfaatkan rangkaian kumparan medan
yang terbagi menjadi seri, shunt dan campuran.
Jenis-jenis motor listrik ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.2 Klasifikasi jenis-jenis motor listrik.
( Sumber : http://staff.ui.ac.id/ )
10
2.2.3 Motor Listrik DC
Motor DC adalah suatu komponen yang dapat mengubah energi listrik (berasal
dari sumber DC) yang mengalir di dalamnya menjadi energi mekanik berdasarkan
prinsip medan elektromagnetik. Motor DC mempunyai tiga komponen utama yaitu,
kutub medan (stator), dinamo (rotor) dan komutator. Untuk penjelasannya adalah
seperti di bawah ini:
1. Kutub medan (stator). Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub
magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub
medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub magnet kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetic energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-
kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber
daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Dinamo (rotor). Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektomagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk
menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dynamo berputar dalam
medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan
megnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-
kutub utara dan selatan dinamo.
3. Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga
membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Gambar motor DC dan bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar 2.3 & 2.4 dibawah
ini :
Gambar 2.3 Motor Listrik DC
11
Gambar 2.4 Bagian-bagian dari motor listrik DC
(Sumber : https://engineeringofficer.wordpress.com/2014/05/19/motor-listrik-c)
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :
1. Tegangan dinamo : Meningkatkan tegangan dynamo akan meningkatkan kecepatan.
2. Arus medan : Menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
2.2.4 Motor Brushless DC
Motor BLDC merupakan pilihan tepat untuk aplikasi yang membutuhkan
keandalan tinggi, efisiensi tinggi, dan rasio power-to-volume tinggi. Secara umum,
motor BLDC dianggap sebagai motor dengan performa tinggi yang mampu
menghasilkan torsi yang besar pada range kecepatan yang besar.
Motor BLDC adalah turunan dari motor DC yang paling umum digunakan, yaitu
motor DC dengan sikat dan mereka memiliki kurva karakteristik torsi dan kecepatan
yang sama. Perbedaan utama motor BLDC dan DC adalah penggunaan sikat. Motor
BLDC tidak memiliki sikat dan harus terkomutasi secara elektronik. Komutasi
merupakan perubahan fase arus motor pada waktu yang tepat untuk menghasilkan torsi
rotasional.
Motor BLDC sangat handal karena tidak memiliki sikat yang harus diganti.
Ketika dioperasikan dalam kondisi optimal, usia motor dapat lebih dari 10.000 jam.
Untuk aplikasi jangka panjang, hal ini dapat menjadi keuntungan yang besar. Setiap kali
motor rusak atau perlu diganti, plant atau bagian dari plant harus dimatikan. Hal ini
membutuhkan waktu dan uang, tergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mengganti komponen yang aus dan rusak agar plant dapat berjalan seperti
semula.
12
Motor BLDC (Brushless DC) merupakan motor listrik dengan struktur yang
sederhana, kehandalan yang tinggi dan perawatan yang mudah dengan kelebihan
motor DC seperti efisiensi tinggi, tidak ada kerugian eksitasidan dibandingkan
motor listrik lainnya, motor BLDC telah menunjukkan kinerja yang lebih baik sebagai
aktuator.
Pada dasarnya motor BLDC bekerja menggunakan prinsip gaya tarik antara dua
magnet yang berlainan kutub atau gaya tolak antara dua magnet dengan kutub yang
sama. Rotor pada motor BLDC tersusun dari magnet permanen sehingga kutubnya tetap
sedangkan stator terbuat dari belitan sehingga kutub magnet tersebut dapat berubah
tergantung polaritas arus belitan stator yang diberikan.
Gambar 2.5 Bentuk Fisik Motor BLDC
Cara kerja pada motor BLDC cukup sederhana, yaitu magnet yang berada pada
poros motor akan tertarik dan terdorong oleh gaya elektromagnetik yang diatur
oleh driver pada motor BLDC. Hal ini membedakan motor BLDC dengan motor DC
yang menggunakan sikat mekanis yang berada pada komutator untuk mengatur waktu
dan memberikan medan magnet pada lilitan.
BLDC dapat memberikan rasio daya dan beban yang lebih tinggi secara
signifikan dan memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan motor tanpa sikat
tradisional. Pada prinsip dasar medan magnet adalah kutub yang sama akan saling tolak
menolak sedangkan apa bila berlainan kutub maka akan tarik menarik. Jika memiliki
dua buah magnet dan menandai satu sisi magnet north (utara) dan south (selatan), maka
bagian sisi north akan coba menarik south, sebaliknya jika sisi north magnet pertama
akan menolak sisi north yang kedua dan seterusnya apabila kedua sisi magnet
mempunyai kutub yang sama.
13
Prinsip mengenai kutub magnet tersebut dapat diterapkan dalam prinsip kerja
motor BLDC. Secara umum motor BLDC memiliki medan magnet permanen pada rotor
dan magnet yang berasal dari gaya elektromagnet (magnet yang ditimbulkan dari
pemberian input arus listrik) pada bagian kumparan stator. Pada motor BLDC, Driver
berfungsi untuk mengatur arus masukan yang harus dialirkan ke kumparan stator untuk
dapat menimbulkan medan elektromagnet yang sesuai untuk memutar rotor. Hal
tersebut menjadi pembeda dengan motor DC konvensional, dan menggantikan kerja
komutasi mekanisnya.
2.2.5 Driver Motor DC36V
Pin digital Arduino (umumnya) hanya bisa meng-handle arus sekitar 40 mA,
sehingga untuk menggerakkan motor DC, motor BLDC atau pun beban lainnya
memerlukan arus besar diperlukan driver.
Driver elektronik adalah rangkaian yang digunakan untuk mengontrol aliran
arus pada kumparan stator motor BLDC. Motor BLDC tidak memiliki brush untuk
mengatur aliran arus pada kumparan stator tetapi menggunakan suatu driver untuk
mengatur aliran arus tersebut.
Komponen pokok di dalam driver dapat memberikan ekseskusi PWM sesuai
input masukan throttle, dan juga memiliki fitur lain seperti braker/rem, reverse, speed
control, communication port, dan led indicator.
Gambar 2.6 Driver Motor DC36V
14
Berikut penjelasan penggunaan socket dan wire yang ada pada driver motor BLDC
36V:
1. Socket Power
Socket ini terdiri dari kabel merah besar terhubung ke baterai.
Kabel hitam besar terhubung ke negatif.
Kabel merah kecil ke kunci kontak.
2. Kabel 3 Phase Motor : Kuning, hijau, biru
Ketiga kabel masing-masing terhubung ke motor ( ketiga kabel ini tidak boleh
terjadi konslet/salah pasang)
3. Kabel Hall
Merah (Positif), Hitam (Negatif)
Kuning, biru dan hijau dihubungkan dengan 5 kabel hall yang dari motor.
4. Throtle/handle gas : Socket isi 3
Merah (Positif), Hitam (Negatif)
Abu-abu (Balikan Potensio)
Pemasangan yang terbalik (+) dan (-) maka instalasi pemasangan tidak dapat
berfungsi.
5. Rem
Socket isi 2 berwarna : Hijau dan Hitam dihubungkan pada tuas rem.
6. Speedometer
7. Kabel ini ditandai dengan warna hijau tunggal dihubungkan ke speedometer.
2.3 Baterai/Aki
Baterai (accu, aki) adalah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi
listrik) dalam bentuk energi kimia dimana energi listrik diubah menjadi kimia dan saat
pengeluaran/discharger energi kimia diubah menjadi energi listrik. Dalam standar
internasional setiap satu cell acumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt sehingga aki
12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell. Aki merupakan sel yang
banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki
temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus
listrik kembali.
15
Baterai berfungsi sebagai penyimpan dan supply arus listrik. Karena baterai
sebagai penyimpan dan suplai arus listrik yang sangat baik dan mudah dalam
penggunaan, maka baterai sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
(Riskha Mirandha Hamid, 2017).
Gambar 2.7 Spesifikasi Baterai
Spesifikasi Baterai :
Merek : Chilwee Berat baterai : 4,3 Kg
Model : 6 DZM 12 Rated Capacity : 12 Ampere
Nominal Voltage (V) : 12V
Dimension (L x W x H) : (15cm X 10cm X 10cm)
Sepeda listrik pada umumnya menggunakan baterai berkapasitas 12A untuk
daya 350 Watt dan 20A untuk 500 Watt. Untuk perancangan sepeda listrik yang akan
dibuat membutuhkan baterai yang memiliki tegangan 36V, namun baterai chilwee ini
hanya memiliki tegangan 12V sehingga membutuhkan 3 buah baterai yang dirangkai
secara seri.
Jenis baterai berdasarkan jenis elektrolitnya terdiri dari sel basah (baterai basah) dan sel
kering (baterai kering).
a. Baterai basah
Baterai basah mempunyai ciri – ciri antara lain :
1. Elektrolitnya berbentuk cair.
2. Kapasitas besar dan
3. Bentuk fisik besar.
16
b. Baterai kering
Baterai kering mempunyai ciri–ciri antara lain :
1. Elektrolitnya berbentuk pasta
2. Bentuk fisik umumnya lebih kecil dari baterai basah.
2.4 Mikrokontroler
Menurut David Setiadi (2018:96) Microcontroller merupakan suatu integrated
circuit yang dirancang dengan kepadatan tinggi, dimana bagian yang dibutuhkan suatu
mikrokontroler sudah dibuat menjadi kepingan, mencangkup CPU (Central Processing
Unit), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, RAM (Random Access Memory), Parallel &
Serial, Timer dan Interupt Controller yang berfungsi sebagai pengatur rangkaian
elektronik serta secara umum dapat ditanamkan program di dalamnya.
Defenisi Mikrokontroler menurut Heri Andrianto (2017) yang terdapat dalam
buku yang berjudul Belajar Cepat dan Pemrograman Arduino menjelaskan bahwa
Mikrokontroler (pengendali mikro) pada suatu rangkaian elektronik berfungsi sebagai
pengendali yang mengatur jalannya proses kerja rangkaian elektronik. Di dalam sebuah
IC mikrokontroler terdapat CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan parallel,
port input/output, ADC. Mikrokontroler digunakan dalam sistem elektronik modern
seperti : Sistem manajemen mesin mobil, keyboard computer, instrument pengukuran
elektronik (seperti multimeter digital, synthesizer frekuensi, dan osiloskop), televise,
radio, telepon digital, mobile phone, microwave oven, IP Phone, printer, scanner,
kulkas, pendingin ruangan, CD/DVD player, kamera, mesin cuci, PLC (Programmable
Logic Controller), robot, sistem otomasi, sistem akuisasi data, sistem keamanan,
peralatan medis (MRI, CT SCAN, ECG, EEG, USG), sistem EDC (Elcetronic Data
Capture), mesin ATM, modem, dan router.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah computer dalam satu chip, yang di
dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat
pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika
dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini
telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya
berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa
mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada
orde byte/Kbyte.
17
Berdasarkan defenisi tersebut dapat dinyatakan bahwa mikrokontroler
merupakan komponen utama dari suatu perangkat/produk yang mampu berinteraksi
dengan komponen sekitarnya. Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut
sebagai embedded system atau dedicated system. Embeded system adalah system
pengendali yang tertanam pada suatu produk, sedangkan dedicated sistem adalah sistem
pengendali yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. (Sri Wahyuni, 2015).
Hal ini berbeda dengan suatu PC yang dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan, sehingga mikroprosesor pada PC sering disebut sebagai general purpose
microprocessor (mikroprosesor serba guna). Pada PC berbagai macam software yang
disimpan pada media penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti mikrokontroler hanya
terdapat satu software aplikasi.
1. Penggunaan mikrokontroler antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking System,
sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan, pengkondisi udara,
speedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif.
2. Perlengkapan rumah tangga dan perkantoran : sistem pengaman alarm, remote
control, mesin cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan digital, mesin foto
kopi, printer, mouse.
3. Pengendali peralatan di industry dan robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang paling
popular dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit adalah data
yang dapat diproses dalam satuwaktu adalah 8 bit, jika data yang diproses lebih besar
dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data yang masing-masing terdiri
dari 8 bit. Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan bahasa
pemrograman yang berbeda, sehingga program untuk suatu jenis mikrokontroler tidak
dapat dijalankan pada jenis mikrokontroler lain. Untuk memilih jenis mikrokontroler
yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga kriteria yaitu:
1. Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini menyangkut kecepatan,
kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM dan ROM, jumlah I/O dan timer,
harga per unit.
2. Bahasa pemrograman yang tersedia.
3. Kemudahan dalam mendapatkannya.
18
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer.
Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan
komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.
Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan
yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer,
mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan
kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi
adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.
Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang
dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan
oleh programmer.
2.5 ATMega 328
Menurut Rita Dewi Risanty (2017) ATMega328 ini adalah otak papan pada
Arduino Uno, Komponen ini adalah sebuah IC (Integreted Circuit), yang dipasang ke
header socket sehingga memungkinkan untuk dilepas. Chip ATmega328 memiliki
banyak fasilitas dan kemewahan untuk sebuah chip mikrokontroler.
2.6 Sejarah Arduino
Arduino dikembangkan dari thesis Hernando Barragen pada tahun 2004, seorang
mahasiswa asal Kolombia. Judul thesisnya yaitu “ Arduino Revolusi Open Hardware”.
Arduino diawali di ruang kelas Interactive Design Institute di Ivrea (IDII), pada tahun
2005 di Ivrea, Italia. Arduino ditemukan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dan
diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama menjadi Arduino yang dalam bahasa
Italia berarti teman yang berani.
Tujuan awal dibuat Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan
murah, dari perangkat yang ada saat itu. Dan perangkat tersebut ditujukan untuk pra
siswa yang akan membuat perangkat desain dan interaksi. Saat ini tim pengembangnya
adalah Massimo Banzi dan David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David
Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan 4 hal dalam arduino ini, yaitu :
1. Harga terjangkau, Open Source, hardware maupun software.
2. Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Mac, dan sebagainya.
3. Sederhana, dengan bahasa pemrograman yang mudah bias dipelajari orang awam,
bukan untuk orang teknik saja.
19
Sifat Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat.
Sehingga banyak lahir perangkat-perangkat sejenis Arduino. Seperti DFRduino atau
Freeduino, sedangkan untuk lokal ada Cipaduino yang dibuat oleh SKIR70, lalu
MurmerDuino yang dibuat oleh Robot Unyil.
2.6.1 Board Arduino Uno R3
Board Arduino uno adalah Board Mikrokontroler (Development Board)
menggunakan chip mikrokontroler ATmega328 yang fleksibel dan open-source,
Software dan Hardware nya relatif mudah di gunakan sehingga banyak di pakai oleh
pemula sampai ahli.
Menurut Rosmanila, dkk (2018:33) Arduino adalah kit elektronik atau papan
rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
Menurut Jonshon effendi hutagalung, (2017:81) Arduino adalah sebuah board
mikrokontroler yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang
mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16
MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset.
Arduino mampu men-support mikrokontroler dapat dikoneksikan dengan
komputer menggunakan kabel USB.
Gambar 2.8 Board Arduino Uno R3
Arduino merupakan sebuah board minimum sistem mikrokontroler yang bersifat
open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri
ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel. Arduino memiliki kelebihan
tersendiri dibanding board mikrokontroler yang lain, selain bersifat open source arduino
juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C.
20
Board arduino sudah terdapat loader berupa USB yang memudahkan ketika
memprogram mikrokontroler ke dalam Arduino. Sedangkan pada board mikrokontroler
lain masih membutuhkan rangkaian loader terpisah ketika memprogram
mikrokontroler. Port USB selain untuk loader ketika memprogram, dapat difungsikan
sebagai port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin
digital input/output. Untuk 6 pin analog difungsikan sebagai output digital. Motor
BLDC dapat dikendalikan oleh mikrokontroler.
Berikut ini adalah Table Deskripsi dari Arduino Uno R3
Tabel 2.1 Deskripsi Arduino Uno R3
Mikrokontroler ATMega328
Tegangan Pengoperasian 5V
Tegangan Input Yang
Disarankan 7-12V
Batas tegangan Input 6-20V
Jumlah Pin I/O Digital 14 Pin Digital ( 6 diantaranya
menyediakan keluaran PWM)
Jumlah Pin Input Analog 6 Pin
Arus DC Tiap Pin I/O 40mA
Arus DC Untuk Pin 3,3 V 50mA
Memory Flash 32KB (ATMega328) sekitar 0,5 KB
digunakan oleh bootloader)
SRAM 2KB (ATMega328)
EPROM 1KB (ATMega328)
Clock Speed 16MHz
2.7 Software Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Environment) merupakan sebuah
software untuk memprogram arduino. Pada software tersebut Arduino melakukan
pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang ditanamkan melalui syntax
pemrograman. Arduino menggunakan bahasa C yang dimodifikasi.
21
Arduino IDE adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program,
kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara terminal serial.
Bahasa pemrograman arduino telah dilakukan perubahan untuk memudahkan
pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Didalam mikrokontroler
yang sudah ditanam program disebut bootloader. Fungsi dari bootloader adalah untuk
menjadi penengah anatara compiler Arduino dan mikrokontroler.
Menurut Eka Yogi Prananda, dkk (2017:28) Arduino menggunakan bahasa C
yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga
menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler. Arduino juga menggunakan
software processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino.
Processing merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java.
Berdasarkan defenisi berikut dapat diambil kesimpulan bahwa Arduino IDE
dibuat dari bahasa pemrograman JAVA yang dilengkapi dengan library C/C++
(wiring), yang membuat operasi input/output lebih mudah.
Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang
digunakan adalah IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna
selama pengembangan Arduino. IDE Arduino adalah software yang sangat canggih
ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri atas :
1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan
mengedit program dalam bahasa processing.
2. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner. Sebuah
mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing. Kode yang dapat
dipahami oleh mikrokontroler kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan
dalam hal ini.
3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memory
di dalam papan Arduino.
22
Arduino IDE dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.9 Tampilan Aplikasi Arduino IDE 1.8.10
Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata
“Sketch” digunakan secara bergantian dengan kode program yang keduanya memiliki
arti yang sama.
2.8 Bahasa Pemrograman Arduino
dalam bahasa pemrograman Arduino ada tiga bagian utama yaitu struktur,
variable dan fungsi :
1. Struktur Program Arduino
a) Kerangka Program
Kerangka program Arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok. Blok
pertama adalah void setup() dan blok kedua adalah void loop().
1) Blok Void Setup()
Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat setelah Arduino
dihidupakan atau di-reset. Merupakan bagian persiapan atau instalasi
program.
2) Blok Void Loop()
Berisi kode program yang akan dijalankan terus menerus. Merupakan tempat
untuk program utama.
23
b) Sintaks Program
Baik blok void setup loop() maupun blok function harud diberi tanda kurung
kurawal buka ““ sebagai tanda awal program di blok itu dan kurung kurawal
tutup “” sebagai tanda akhir program.
1. Variabel
Sebuah program msecara garis besar dapat di defenisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan menggunakan sebuah variable.
2. Fungsi
Pada bagian ini meliputi fungsi input/output digital, input/output analog,
advanced I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi komunikasi. Pada proses
uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa pemrograman yang nantinya di
compile oleh AVR-GCC yang hasilnya akan disimpan ke dalam board Arduino.
AVR-GCC compiler merupakan suatu bagian penting untuk software bersifat
open source. Dengan adanya AVR-GCC compiler, maka akan membuat bahasa
pemrograman dapat di mengerti mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat penting,
karena dengan adanya proses ini maka akan membuat proses pemrograman
mikrokontroler menjadi sangat mudah.
Berikut ini merupakan penjelasan siklus yang terjadi dalam melakukan
pemrograman Arduino :
1. Koneksikan board Arduino dengan komputer melalui USB port.
2. Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam board
Arduino.
3. Upload sketsa program ke dalam board Arduino melalui kabel USB dan kemudian
tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada board Arduino. Board Arduino
akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah dibuat dan di-upload ke
papan Arduino.
Komponen-komponen dari Software Arduino IDE :
Menu Bar :
Gambar 2.10 Menu bar software Arduino IDE
24
Berikut adalah penjelasan menu bar software IDE Arduino terdiri dari :
1) FILE
Tabel 2.2 Submenu file pada Arduino IDE
New Membuat sketch baru
Open Membuka file sketch yang pernah dibuat
Sketchbook Membuka file sketch yang pernah dibuat
Examples Membuka contoh-contoh file sketch yang berisi berbagai
macam aplikasi yang disediakan oleh Arduino
Close Menutup sketch
Save Menyimpan sketch
Save as Menyimpan sketch dengan nama lain
Upload to I/O Board Mengunggah program ke board
Page setup Mengatur ukuran halaman pada pencetak
Print Mencetak sketch
Preferences Mengatur setting IDE Arduino
Quit Keluar dari IDE Arduino
2) EDIT
Tabel 2.3 Submenu Edit pada Arduino IDE
Undo Untuk memundur satu step perubahan
Redo Untuk memajukan satu step perubahan
Cut Untuk menghapus kode program pada editor yang sudah
dipilih sebelumnya untuk dipindahkan ke tempat lain, bila
di inginkan menggunakan paste
Copy Menduplikasi kode program pada sketch yang sudah
terpilih sebelumnya untuk di perbanyak ke tempat lain,
bila di inginkan menggunakan paste
Copy for forum Melakukan copy kode dari editor dan melakukan
formatting agar sesuai untuk ditampilkan dalam forum
25
Copy as HTML Menduplikasikan teks yang terpilih kedalam editor dan
menempatkan teks tersebut pada clipboard dalam bentuk
atau format HTML
Paste Menyalin data yang terdapat pada clipboard ke dalam
sketch
Select All Untuk memilih semua teks atau kode dalam halaman
sketch
Comment/Uncomment Untuk mengubah teks atau kode yang sudah terpilih
menjadi berstatus “komen” yang di tandakan muncul
tanda //
Increase Indent Untuk menambahkan indentansi pada baris tertentu
Decrease Indent Untuk mengurangi indentasi pada baris tertentu
Find Memanggil jendela window “find an replace”, dapat juga
berfungsi untuk mencari teks atau kode di halaman sketch,
bisa juga sekalian untuk mengganti teks atau kode
sebelumnya dengan kode baru.
Find Next Menemukan kata setelahnya dari kata pertama yang
berhasil di temukan.
Find Previous Menemukan kata setelahnya dari kata pertama yang
berhasil ditemukan.
3) SKETCH
Tabel 2.4 Submenu Sketch pada Arduino IDE
Verify/compile Untuk mengecek sketch yang di buat apakah ada
kekeliruan dalam segi bahasa programnya (error),
jika tidak ada program yang di buat akan di
compile
Upload Mengirimkan program yang sudah di compile ke
board Arduino
Uplad using programmer Untuk menuliskan bootloader ke dalam IC
mikrokontroler Arduino. Pada kasus ini
membutuhkan perangkat tambahan seperti
USBAsp untuk menjembatani penulisan program
bootloader ke IC mikrokontroler
26
Export compiled binary Untuk menyimpan file dengan ekstensi.hex, yang
nantinya file ini dapat di upload ke board lain
dengan aplikasi yang berbeda.
Show sketch folder Membuka lokasi folder sketch yang saat ini sedang
dikerjakan
Include library Untuk menambahkan library/pustaka yang sudah
di sediakan pengembang ke dalam sketch yang
sedang di kerjakan
Add file Untuk menambahkan file ke dalam sketch
Arduino, file akan muncul sebagai tab baru dalam
jendela sketch
4) TOOLS
Tabel 2.5 Submenu Tools pada Arduino IDE
Auto format Melakukan pengaturan format kode pada jendela
sketch
Archive sketch Menyimpan sketch ke dalam file.zip
Fix encoding & reload Memperbaiki kemungkinan perbedaan antara
pengkodean karakter sketch dan peta karakter
system operasi yang lain
Manage libraries Untuk menginstall library tambahan dari Arduino
team, atau pengembang pihak ke tiga yang sudah
mendaftrakan librarynya di Arduino
Serial monitor Membuka jendela serial monitor untuk melihat
pertukaran data interface komunikasi serial dari
program yang telah dibuat
Serial plotter Untuk menampilkan gelombang sinus
Wifi101/wifiNINA firmware
updater
Untuk mengupdate wifi101/wifiNINA
Board Memilih dan melakukan konfigurasi boad yang
ingin digunakan
27
Port Untuk menyesuaikan port sebagai jalur
komunikasi antara software dengan hardware
Programmer Digunkan ketika melakukan pemrograman chip
mikrokontroler tanpa menggunakan koneksi
onboard USB-serial. Biasanya digunakan pada
proses burning bootloader
Burn bootloader Untuk mengkopikan program bootloader ke dalam
IC mikrokontroler
5) HELP
Menu help berfungsi untuk memberikan bantuan terhadap permasalahan mengenai
pemrograman Arduino. Menu help berisikan file-file dokumentasi yang berkaitan
dengan masalah yang sering muncul, serta penyelesaiannya. Walaupun dalam
keadaan offline dapat diakses. Berikut submenu help :
Tabel 2.6 Submenu Help pada Arduino IDE
Getting starter Setelah memilih getting starter maka akan
dialihkan ke halaman learning, disini akan
diajarkan cara memulai penginstalan arduino dan
juga cara mengujinya sudah siap di gunakan atau
tidak.
Environment Menjelaskan mengenai menu-menu dan shortcut
yang ada pada Arduino IDE
Troubleshooting Menjelaskan cara memecahkan masalah yang
sering muncul saat menggunakan Arduino IDE
Reference Menjelaskan mengenai bahasa sketch yang
digunakan saat memulai menulis di text editor
seperti struktur, variable, dan function
Find in reference Menjelaskan cara membuat comment yang baik
dan tips penggunaanya untuk mempermudah
menulis program di text editor
Frequently asked questions Pihak pengembang akan membantu untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang sering
muncul atas ketidak tahuan pengguna.
28
Visit Arduino.cc Diarahkan ke halaman web arduino.cc, untuk
mengetahui lebih jelas apa saja yang ada di
website resminya
Abaout arduino Melihat versi Arduino yang digunakan
2.9 LCD 16x2
Menurut Olivia M. Sinaulan, dkk (2015:63) LCD (Liquid Cristal Display)
adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data,
baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya dan
pengatur kontras tampilan.
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan modul LCD dengan tampilan 2 x 16
(2 baris dan 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi
dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. Untuk
rangkaian interfacing, LCD tidak banyak memerlukan komponen pendukung. Hanya
diperlukan satu variable resistor untuk memberi tegangan kontras pada matriks LCD.
Dalam LCD CHAR 2 x 16 kita akan menemukan indeks baris dan indeks kolom yang
masing-masing dimulai dari indeks 0.
Gambar 2.11 Tampilan LCD 16x2
Cara menampilkan karakter ke Liquid Crystal Display (LCD) menurut Bachtiar
Efendi (2015) yang terdapat dalam buku yang berjudul Dasar Mikrokontroler
ATMEGA8535 dengan CAVR menjelaskan bahwa untuk menampilkan huruf atau
karakter dapat menggunakan syntax “lcd.print(“…”);” , sehingga apabila dicontohkan
penulisannya sebagai berikut:
lcd.print(“Hello World”);
lcd.print(“apa kabar”);
29
LCD 16x2 memiliki 16 pin konektor yang didefenisikan seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 2.7 Deskripsi Pin LCD 16x2
2.10 Relay
Menurut Olivia M. Sinaulan, dkk (2015:63) Relay merupakan salah satu
komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar mekanik. Fungsi relay yaitu
memisahkan rangkaian listrik tegangan tinggi dengan rangkain listrik tegangan rendah.
Menurut Daniel Alexander Octavianus Turang (2015:78) Relay adalah sebuah
saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah
yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur besi yang akan tertarik
menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada
sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik, kontak jalur akan berubah posisinya dari
kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka.
PIN NAMA PIN FUNGSI
1 VSS Ground voltage
2 VCC +5 volt
3 VEE Contrast voltage
4
RS
Register Select 0 = Instruction Register 1 = Data Register
5
R/W
Enable 0 = Write
Mode 1 =
Read Mode
6
E
Enable 0 = Start to latch data to LCD character 1 = Disable
7 DB0 Data bit ke – 0 (LSB)
8 DB1 Data bit ke – 1
9 DB2 Data bit ke – 2
10 DB3 Data bit ke – 3
11 DB4 Data bit ke – 4
12 DB5 Data bit ke – 5
13 DB6 Data bit ke – 6
14 DB7 Data bit ke – 7
15 BPL Ground voltage
16 GND Ground voltage
30
Dalam bidang elektronika, relay adalah saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Gambar 2.12 Struktur Sederhana Relay
Pada dasarnya, relay terdiri dari 4 komponen dasar (Muhamad Saleh, 2017) yaitu :
1. Electromagnet (Coil).
2. Armature.
3. Switch Contact Point (Saklar).
4. Spring
Kontak Poin (Contact Point) relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi CLOSE (tertutup).
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi OPEN (terbuka).
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari saklar, maka istilah Pole dan
Throw yang dipakai dalam saklar juga berlaku pada relay. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai istilah Pole and Throw :
1. Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay.
2. Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah kontak (Contact)
31
Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka
relay dapat digolongkan menjadi :
1) Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 terminal, 2
terminal untuk saklar dan 2 terminalnya lagi untuk Coil.
2) Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 terminal, 3
terminal untuk Saklar dan 2 terminal nya lagi untuk Coil.
3) Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 terminal,
diantaranya 4 terminal yang terdiri dari 2 Pasang terminal saklar sedangkan 2
terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 saklar yang dikendalikan
oleh 1 Coil.
4) Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki terminal
sebanyak 8 terminal, diantaranya 6 terminal yang merupakan 2 pasang relay SPDT
yang di kendalikan oleh 1 (single) Coil, Sedangkan 2 terminal lainnya untuk Coil.
Selain golongan relay diatas, terdapat juga relay yang Pole dan Throw-nya
melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3 PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4 PDT
(Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya. Beberapa fungsi relay yang telah umum
di aplikasikan ke dalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function).
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function).
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari
Signal Tegangan rendah.
4. Relay juga berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari
kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short) .
2.11 Push Button
Push button adalah sklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan
push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency.
Push button memiliki kontak NC ( Normally Close ) dan NO ( Normally Open ).
32
Gambar 2.13 Bentuk push button 2 kaki
2.11.1 Prinsip Kerja Push Button
Prinsip kerja dari push button yaitu ketika dalam keadaan normal tidak ditekan
maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai
stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start ( menjalankan )
biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor-motor induksi untuk
menjalankan/mematikan motor pada industri-industri.
Push Button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan
dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditean maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap, sehingga arus listrik akan mengalir.
2. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila
ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak
tetap sehingga arus listrik akan terputus.
3. Tipe NC dan NO
Tipe kontak ini memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan
maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka
kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.
33
2.12 Resistor
Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R,
tahanan merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu,
fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen
elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di
sebut Ohm dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus
yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai
yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua
nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan
suatu rangkaian elektronika, oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan
dalam kemasan resistor tersebut.
Rumus Resistor adalah sebagai berikut :
R=V/I
Dimana :
R= Tahanan dengan satuan Ohm.
V= Tegangan dengan satuan Volt.
I= Arus dengan satuan Ampere.
Gambar 2.14 Simbol Resistor
Sumber : Skemaku.com
34
2.12.1 Kapasitas Daya Resistor
Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan
tulisan kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar.
Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor
rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan
sebagai bentuk efesiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
2.12.2 Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resitansi dari nilai yang tercantum
pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi
baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang
terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai toleransi resistor ini ada beberapa
macam yaitu resistor dengan toleransi kesalahan 2% ( resistor 2%) resistor dengan
toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi kesalahan 10% (
resistor 10%).
2.12.3 Jenis-jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
mejadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan
bahan kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi resistor ditentukan dari
panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan
kapasitas daya yang besar.
Gambar 2.15 Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Sumber : Zonaelektro.net
35
2. Resitor Arang
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan
utama batang arang atau karbon. Resistor karbon merupakan resistor yang banyak
digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat ditemuii
dengan kapasitas daya 1/6 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3
Watt.
Gambar 2.16 Resistor Arang
Sumber : elektronika64.wordpress.com
3. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Dalam kutipan E-Book Komponen Elektronika yang ditulis oleh Dedy Irfan dan Irma
Yulia Basri (2018), Resistor oksida logam atau dikenal dengan nama resistor metal
film merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama oksida logam yang
memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai
toleransi 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor
karbon hanya beda warna dan jumlah cincin warna yan digunakan dalam penilaian
resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metal film ini juga diproduksi
dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal
film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan
perangkat militer.
Gambar 2.17 Resistor Oksida Logam
Sumber : repository.unp.ac.id
36
Untuk menentukan nilai dari sebuah resistor dapat dilihat dari perhitungan
sesuai dengan daftar kode warna resistor. Tabel kode warna dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 2.8 Kode Warna Resistor
2.12.4 Menghitung Nilai Resitansi Resistor
Berdasarkan nilai resistansinya, resistor dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Fixed Resistor adalah jenis resistor yang memilki nilai resistansinya tetap. Nilai
resistansi atau hambatan resistor biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode
angka. Cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka dan kode warna.
Contoh :
Contoh resitor SMD dengan kode 473, maka nilai resistor tersebut adalah :
47 x 103 Ohm = 47.000 Ohm = 47 K Ω
Warna Cincin
Cincin
I
Cincin
II
Cincin
III
Cincin
IV
Pengali
Cincin V
Toleransi
Hitam 0 0 0 x 1
Coklat 1 1 1 x 10^1 1%
Merah 2 2 2 x 10^2 2%
Orange 3 3 3 x 10^3 Kuning 4 4 4 x 10^4 Hijau 5 5 5 x 10^5 Biru 6 6 6 x 10^6 Ungu 7 7 7 x 10^7 Abu-abu 8 8 8 x 10^8 Putih 9 9 9 x 10^9 Emas x 0,1 5%
Perak x 0,1 10%
Tanpa warna 20%
37
Gambar 2.18 Resistor SMD Kode 473
Sumber : norsairi.wordpress.com
Selain dari resistor Surface Mount Device ( SMD ), juga terdapat jenis resistor
fixed lainnya seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.19 Resistor tetap ( Fixed resistor)
Sumber : teknilelektronika.com
2. Resistor tidak tetap ( Variable Resistor)
Variable Resitor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan
diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya variable resistor terbagi menjadi
potensiometer, rheostat dan trimpot.
38
Gambar 2.20 Simbol dan bentuk resistor tidak tetap ( variable resistor)
Sumber : teknilelektronika.com
a) Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat
pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan
potensiometer dalam bentuk kode angka. Sebuah potensiometer memiliki 3 buah
terminal (kaki), seperti tampak pada (gambar 2.20). Kaki 1 dan 3 adalah sebuah
resistor tetap sedangkan kaki 2 (kaki tengah) memiliki kontak yang dapat bergeser
sepanjang hambatan 1 dan 3, sehingga bila kontak digeser maka hambatan 1-2 dan
2-3 akan berubah.
Gambar 2.21 Posisi kaki potensiometer
Sumber : nulis-ilmu.com
b) Rheostat merupakan jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan
dan arus yang tinggi. Rheostat (hambatan geser) merupakan resistor variabel yang
didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi.
39
c) Preset resistor atau sering disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis variable resistor yang berfungsi seperti potensiometer tetapi memiliki ukuran
yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas.
Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil
untuk dapat memutar porosnya. Trimmer Potensiometer (Trimpot) merupakan
potensiometer yang hanya bisa diubah nilai hambatanya dengan menggunakan sebuah
obeng untuk memutar kontaknya.
Berikut lambang dan gambar trimpot.
Gambar 2.22 Lambang dan bentuk trimpot
Sumber : repository.unp.ac.id
3. Thermistor (Thermal resistor)
Thermistor merupakan gabungan antara kata Termo ( Suhu ) dan resistor (
pengukur tahanan ). Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930.
Thermistor adalalh jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
( Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “ Thermal Resistor”. Terdapat
dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC ( Negative Temperature Coefficient )
dan Thermistor PTC ( Posistive Temperature Coefficient ).
40
Thermistor sering digunakan sebagai sensor panas atau dapat juga digunakan
untuk menjaga suhu suatu rangkaian atau alat supaya tetap stabil.
Gambar 2.23 Bentuk dan symbol resistor thermistor
Sumber : teknikelektronika.com
Thermistor yang peka terhadap panas biasanya mempunyai koefisien suhu
negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini
sangat peka dengan perubahan suhu yang kecil. Fungsi utamanya untuk mengubah nilai
resistansi karena adanya temperature dalam rangkaian tersebut.
NTC ( Negative Temperature Coefficient ) dan PTC ( Positive Temperature
Coefficient ) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan
temperature di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperature
sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperature
sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk
mengukur suhu atau temperature daerah di sekelilingnya.
Kelebihan Thermistor :
a) Level perubahan output yang tinggi
b) Respon terhadap perubahan suhu yang cepat
c) Perubahan resistansi pada kedua terminal (pin)
Kekurangan Thermistor :
a) Tidak linier
b) Range pengukuran suhu yang sempit
c) Rentan rusak
d) Memerlukan supply daya
e) Mengalami self heating
41
Thermistor dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Thermistor Positif
Pada jenis ini satuan pada inputnya temperature derajat celcius, sedangkan pada
outputnya resistansinya adalah ohm.
2. Thermistor Negatif
Pada jenis ini input dan outputnya sama dengan Thermistor jenis positif,
perbedaanya adalah jika temperature naik maka resistansinya akan turun.
Thermistor dibuat dari bahan semikonduktor. Cara kerja Thermistor yaitu ketika
suhu meningkat maka resistansi Thermistor akan menurun. Hal ini karena Thermistor
terbuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai sifat menghantarkan elektron ketika
suhu naik.
2.13 Flowchart Diagram
Menurut Eka Iswandy (2015 : 73) “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah
kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun
secara sistematis”.
Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system flowchart,
document flowchart, schematic flowchart, program flowchart, process flowchart.
Masing-masing jenis flowchart akan dijelaskan berikut ini.
1. System Flowchart
System flowchart dapat didefenisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
2. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (Document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paper work flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan. Dan formulirt ermasuk tembusan-tembusannya.
42
3. Schematic flowchart
Bagan alir skematik (Schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan
bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur didalam sistem.
Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan
alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang
digunakan. Maksud dari gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi
kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan
gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama
menggambarnya.
4. Program Flowchart
Bagan alir program (Program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dan proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi
bagan alir sistem.
Bagan alir program terdiri dari 2 macam, yaitu bagan alir logika program (program
logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer
program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan
tiap-tiap langkah didalam program komputer secara logika, bagan alat logika
program ini dipersiapkan oleh analis sistem.
5. Process Flowchart
Bagan alir proses (ProcessFlowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan
di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
43
Berikut merupakan notasi atau simbol-simbol dalam penggambaran flowchart :
Tabel 2.9 Notasi/symbol Penggambaran Flowchart
Flow Direction symbol
Yaitu symbol yang
digunakan untuk
menghubungkan antara
symbol yang satu dengan
symbol yang lain.
Simbol manual input
Simbol untuk pemasukan
data secara manual online
keyboard.
Terminator Symbol
Symbol untuk permulaan
(start) atau akhir (stop) dari
suatu kegiatan.
Simbol Preparation
Simbol untuk
mempersiapkan penyimpanan
yang akan digunakan sebagai
tempat pengolahan di dalam
storage
Connector Symbol
Simbol untuk keluar-masuk
atau penyambungan proses
dalam lembar / halaman
yang sama.
Simbol Predefine Proses
Simbol untuk pelaksanaan
suatu bagian (sub
program)/procedure.
Connector Symbol
simbol untuk keluar-masuk
atau penyambungan proses
pada lembar/halaman yang
berbeda.
Simbol Display
Simbol yang menyatakan
peralatan ouput yang
digunakan yaitu layar,
plotter, printer dan
sebagainya.
Processing Symbol
Simbol yang menunjukkan
pengolahan yangdilakukan
oleh computer
Simbol disk and On-line
Storage
Simbol yang menyatakan
input yang berasal dari disk
atau disimpan ke disk.
Simbol manual Operation
Simbol yang menunjukkan
pengolahan yang tidak
dilakukan oleh computer.
Symbol magnetic tape unit
Simbol yang menyatakan
input yang berasal dari pita
magnetik atau ouput
disimpan ke pita magnetic
Simbol Decision
Simbol pemilihan proses
berdasarkan kondisi yang
ada.
Simbol Punch Card
Simbol yang menyatakan
bahwa inputberasal dari kartu
atau output ditulis ke buku.
Simbol Input-Output
Simbol yang menyatakan
proses inoutoutput tanpa
tergantung dengan jenis
peralatannya.
Simbol Dokumen
Simbol yang menyatakan
input berasal dari dokumen
dalam bentuk kertas atau
output dicetak ke kertas.