50
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1.1 Penelitian 2.1.1.1 Pengertian Penelitian Menurut Hasan (2004, h4) penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu atau masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh – sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya). Menurut Sukardi (2005, h4) dalam bukunya “Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya” mengutip pengertian penelitian menurut Kerlinger yaitu proses yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ialah kegiatan memeriksa, mempelajari secara detail serta mendasar pada teori dan memiliki susunan yang sistematis, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh jawaban.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

  • Upload
    vuxuyen

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori umum

2.1.1 Penelitian

2.1.1.1 Pengertian Penelitian

Menurut Hasan (2004, h4) penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu

manusia terhadap sesuatu atau masalah dengan perlakuan tertentu (seperti

memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh

– sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran,

memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan

sebagainya).

Menurut Sukardi (2005, h4) dalam bukunya “Metodologi Penelitian

Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya” mengutip pengertian penelitian

menurut Kerlinger yaitu proses yang mempunyai karakteristik sistematis,

terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban

sementara.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

penelitian ialah kegiatan memeriksa, mempelajari secara detail serta mendasar

pada teori dan memiliki susunan yang sistematis, dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh jawaban.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

9

2.1.1.2 Jenis-jenis Penelitian

Menurut Hasan (2004, h8) ada beberapa jenis penelitian yaitu :

1.Penelitian Survei

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh

fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan –

keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau

politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

2.Grounded Research

Grounded Research adalah penelitian yang mendasarkan diri pada fakta

dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan

generalisasi empiris, menetapkan konsep – konsep, membuktikan teori,

dan mengembangkan teori, di mana pengumpulan data dan analisis

datanya berjalan pada waktu yang bersamaan.

3. Studi Kasus

Studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek penelitian yang

berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan

personalitas.

4.Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan

mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta diadakannya

kontrol terhadap variabel tertentu.

5.Analisis Data Sekunder

Analisis data sekunder adalah analisis atas data yang sudah tersedia.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

10

Menurut Riduwan (2005, h49) metode penelitian dapat berbentuk:

metode penelitian survei, ex post facto, eksperimen, naturalistic, policy

research (penelitian policy), action research (penelitian tindakan), evaluasi,

dan sejarah. Berikut ini diterangkan secara singkat tentang beberapa metode

penelitian :

1. Penelitian Survei

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian – kejadian

relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun

psikologis.” Penelitian survei biasanya dilakukan untuk mengambil

suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi

generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel

yang representatif.

2. Penelitian Ex Post Facto

Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk

meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang

untuk mengetahui faktor – faktor yang dapat menimbulkan kejadian

tersebut.” Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan

penelitian eksperimen yaitu jika X, maka Y dan dalam penelitian ini

tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas (independent).

3. Penelitian Eksperimen

Penelitian dengan pendekatan ekperimen adalah suatu penelitian yang

berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

11

dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian ekperimen ini

pada umumnya dilakukan pada laboratorium.

4. Penelitian Naturalistik

Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode

kualitatif adalah metode penelitian yang diguanakan untuk meneliti

pada kondisi objek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan

data dilakukan secara induktif (penarikan kesimpulan berdasarkan

keadaan – keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum).

Hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

5. Penelitian Kebijakan

Menurut Majchrzak (1984) yang diterjemahkan oleh Riduwan

(2005, h51) “penelitian kebijakan adalah suatu proses penelitian yang

dilakukan pada masalah – masalah sosial yang mendasar, sehingga hasil

temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk

bertindak secara praktis dalam menyelesaikan kasus – kasus di tempat

kerjanya.

6. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan

atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu

untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan

perubahan tersebut dan kemudian, setelah sampai pada tahap

kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, melaksanakan

prosedur tersebut. Tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

12

mengubah situasi, perilaku, organisasi dan termasuk struktur

mekanisme kerja, iklim kerja, sarana dan prasarana, dan lingkungan

sekitarnya.

7. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi dapat dinyatakan juga sebagai evaluasi. Sebagai

evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan

keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan,

produk dengan standart dan program yang telah ditetapkan.

8. Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian

– kejadian yang berlangsung di masa lalu.

Menurut Gulo (2005, h18) ada 3 pertanyaan dasar yang menentukan

tipe penelitian secara empiris, yaitu (1) apa, (2) bagaimana, dan (3) mengapa.

Empat tipe penelitiannya, yaitu :

1. Penelitian Eksploratif

Tipe penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan dasar pertama yaitu

apa. Pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan

melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut.

2. Penelitian Deskriptif

Tipe penelitian ini didasarkan pada pertanyaan dasar yang kedua, yaitu

bagaimana. Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa masalahnya secara

eksploratif, tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa tersebut

terjadi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

13

3. Penelitian Eksplanatif

Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan dasar mengapa. Kita

tidak puas bila hanya mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana

terjadinya, tetapi ingin juga mengetahui mengapa peristiwa itu terjadi.

Dengan kata lain, kita ingin menjelaskan terjadinya suatu peristiwa.

4. Penelitian Eksperimen

Merupakan tipe penelitian di mana datanya belum pernah ada, sehingga

harus diciptakan terlebih dahulu.

Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa metode penelitian

dapat berbentuk: metode penelitian survei, ex post facto, eksperimen,

naturalistic, policy research (penelitian policy), action research (penelitian

tindakan), evaluasi, sejarah, penelitian eksplanatif, penelitian deskriptif,

penelitian eksploratif.

2.1.1.3 Tujuan Penelitian

Menurut Hasan (2004, h11) ada empat tujuan utama penelitian, yaitu

sebagai berikut :

1. Tujuan eksploratif (tujuan penemuan), menemukan sesuatu

(pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.

2. Tujuan verifikatif (tujuan pengujian), menguji kebenaran sesuatu

(pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

3. Tujuan development (tujuan pengembangan), mengembangkan

sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

4. Tujuan penulisan karya ilmiah, pembuatan skripsi, tesis, dan disertasi.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

14

Menurut Sukardi (2005, h4) beberapa tujuan penelitian yang hendak

dicapai antara lain sebagai berikut :

1. Memperoleh Informasi Baru

Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data

yang masih baru jika dilihat dari aspek si peneliti. Walaupun mungkin

saja suatu data atau fakta tersebut telah ada dan berada di suatu

tempat dalam waktu lama. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan

disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka

dpat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru.

2. Mengembangkan dan Menjelaskan

Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui

teori yang didukung fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan

dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering

disebut sebagai hipotesis penelitian

3. Menerangkan, Memprediksi, dan Mengontrol Suatu Ubahan

Seorang peneliti perlu mengetahui variabel bebas (independent

variable) dan variabel tergantung (dependent variable) sehingga ia

dapat mengetahui secara pasti pengaruh variabel satu terhadap

variabel yang lainnya. Dan kemudian dapat menerangkan keterkaitan

dan keterikatan variabel yang ada; dapat memprediksi apa yang

terjadi diantara variabel atau bahkan mengontrol mereka untuk

memperoleh sesuatu yang bermanfaat.

Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa tujuan penelitian

antara lain :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

15

development / mengembangkan, verifikatif / menguji, eksploratif /

menemukan informasi baru, penulisan karya ilmiah.

2.1.2 Sistem Informasi

2.1.2.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2003, p8), “ a system is a group of interrelated

components working together toward a common goal by accepting inputs and

producing outputs in an organized transformation process”, sistem adalah

sebuah kumpulan komponen yang berhubungan dan saling bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan dengan menerima input (masukan) dan memproduksi

output (keluaran) di dalam sebuah proses perubahan yang terorganisasi..

Menurut Turner (1993, p37), “system maybe defined as a set of

components which are related by some form of interaction, and which act

together to achieve some objective or purpose”, sistem dapat diartikan sebagai

satu set komponen-komponen yang saling berhubungan dalam satu pola

interaksi, yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, Sistem adalah kumpulan

elemen berhubungan yang merupakan suatu kesatuan. Dari bahasa Latin dan

orang Yunani, istilah “sistem” diartikan sebagai menggabungkan, untuk

mendirikan, untuk menempatkan bersama. Suatu sistem biasanya terdiri

komponen (atau elemen) yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran

informasi, materi atau energi.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

16

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

serangkaian komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan.

2.1.2.2 Pengertian Informasi

Menurut Mcleod (2004, p10), “information is processed data that is

meaningful; it usually tells the user something that she or he did not already

know.”, informasi adalah data yang telah diproses dan mengandung arti dan

makna; biasanya ia memberitahukan hal yang sebelumnya tidak diketahui oleh

user.

Menurut http://www.V14.com, informasi adalah data yang telah

diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa

fakta, suatu nilai yang bermanfaat atau prospek keputusan. Jadi ada suatu

proses transformasi data menjadi suatu informasi = input – proses – output.

Ciri – ciri atau karakteristik suatu informasi yang baik dan lengkap

adalah sebagai berikut :

a. Reliable (dapat dipercaya).

b. Relevan (cocok atau sesuai).

c. Timely (tepat waktu).

d. Complete (lengkap).

e. Understandable (dimengerti).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi

ialah data yang telah diproses dan memiliki arti bagi user.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

17

2.1.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p7), “an information system can be any

organized combination of people, hardware, software, communications

networks, and data resources that collect, transforms, and disseminates

information in an organization”, sistem informasi merupakan suatu kombinasi

yang teratur dari orang – orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Informasi, sistem

informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu

organisasi : operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan

data.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi terdiri dari orang – orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, dan sumber data yang berada pada suatu organisasi.

2.1.3 User

2.1.3.1 Pengertian User

Menurut O’Brien (2003, p11) “end users (also called users or clients)

are people who use an information system or the information it produces.”,

pengguna (juga disebut sebagai user atau klien) adalah orang-orang yang

menggunakan suatu sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem

informasi tersebut.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

18

Menurut Barata (2004, h5) pihak lain yang mengambil kesempatan

untuk menyediakan alat pemuas kebutuhan adalah penyedia (provider)

sedangkan pihak yang meminta dan menggunakannya disebut sebagai

pengguna (user) atau konsumen (consumer).

Dalam kasus ini, yang dimaksud dengan penyedia adalah

PT. Orindo Alam Ayu yang menyediakan aplikasi Laporan Aktivitas. Dan

pengguna (user) dari aplikasi Laporan Aktivitas tersebut adalah konsultan dari

PT.Orindo Alam Ayu.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa user ialah

orang-orang yang menggunakan aplikasi yang disediakan perusahaan.

2.1.3.2 Harapan User

Beberapa harapan pelanggan menurut Barata (2004, h42) sebagai

berikut:

a. kemudahan dalam memperoleh barang dan atau jasa

b. persyaratan kualitas barang atau jasa

c. cara pelayanan yang tepat, cepat, dan ramah

Menurut Irawan (2006, h24) harapan adalah kunci pokok bagi setiap

pelaku bisnis yang terlibat dalam kepuasan pelanggan

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harapan dari

pengguna ialah keinginan-keinginan dari pengguna untuk mendapatkan

pelayanan yang memuaskan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

19

2.1.4 Kepuasan

2.1.4.1 Pengertian Kepuasan

Dalam buku ”Proposal Penelitian Dengan Contoh”, Supranto (2004,

h62) mengutip teori kepuasan menurut Oliver bahwa kepuasan adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan

dengan harapan.

Menurut Irawan (2006, h3), kepuasan merupakan persepsi terhadap

produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang

dikatakan puas apabila harapannya telah terpenuhi.

2.1.4.2 Pengukuran Kepuasan

Dimensi menurut beberapa sumber :

1. Menurut Murine dan Hayes dalam buku Supranto yang berjudul

“Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan”

Dimensi mutu atau kualitas perangkat lunak

No. Dimensi

1. Correctness/ kebenaran

2. Reliability/ keandalan

3. Useability/ kegunaan

4. Maintainability

5. Testability

6. Portability

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

20

7. Interoperability

8. Intraoperability

9. Flexibility

10. Overall Satisfaction

Tabel 2-1 Tabel dimensi kualitas perangkat lunak menurut Murine dan Hayes

2. Menuruthttp://www.findarticles.com/p/articles/mi_qa3713/is_200007

Dimensi SERVQUAL Untuk Pengukuran Pelayanan Divisi Sistem Informasi

No. Dimensi

1. Reliability / Keandalan

2. Assurance/ Kepastian

3. Emphaty/ Empati

4. Responsiveness/ Responsif

Tabel 2-2 Tabel dimensi SERVQUAL untuk pelayanan divisi sistem informasi

3. Menurut http://www.ebizzasia.com/0218-2004/q&a,0218 dan

menurut http://romisatriawahono.net/2006/06/05/teknik-pengukuran-

kualitas-perangkat-lunak. Menurut Lerbin (2005, h3), dimensi aialah

karakteristik, sifat, atribut. Faktor-faktor McCall yang berkaitan

dengan sifat-sifat operasional software atau dimensi mutu perangkat

lunak. Faktor menunjukkan atribut kualitas produk dilihat dari sudut

pandang pengguna. Sedangkan kriteria adalah parameter kualitas

produk dilihat dari sudut pandang perangkat lunaknya sendiri. Faktor

dan kriteria ini memiliki hubungan sebab akibat (cause-effect)

No. Quality Factor Quality Criteria

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

21

1. Correctness/

kebenaran

Completeness, Consistency,

Traceability

2. Reliability/

keandalan

Accuracy, Error Tolerance,

Consistency, Simplicity

3. Efficiency/ efisiensi Execution Efficiently, Storage

Efficiency

4. Integrity/ integritas Access Control, Access Audit

5. Usability/ kegunaan Communicativeness, Operability,

Training

6. Maintanability Consistency, Conciseness,

Simplicity, Modularity, Self-

documentation

7. Testability Simplicity, Modularity,

Instrumentation, Self-

documentation

8. Flexibility Expandability, Generality,

Modularity, Self-documentation

9. Portability Software System Independence,

Hardware Independence, Self-

documentation, Modularity

10. Reusability Generality, Software System

Independence, Hardware

Independence, Self-documentation,

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

22

Modularity

11. Interoperability Communication Commonality,

Data Commonality, Modularity

Tabel 2-3 Tabel dimensi kualitas perangkat lunak (McCall)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan

pengguna sistem informasi dapat diukur berdasarkan kualitas software dan kualitas

pelayanan divisi sistem informasi.

2.1.5 Data

2.1.5.1 Pengertian Data

Menurut Hasan (2004, h19) data adalah keterangan – keterangan

tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau

anggapan atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan

lain – lain.

Menurut Kountur (2006, h6) data adalah sesuatu yang dimiliki oleh

anggota dari populasi yang dapat diukur.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa data

merupakan merupakan bahan-bahan dari informasi.

2.1.5.2 Jenis-jenis Data

Menurut Kountur (2006, h7) ada dua jenis data berdasarkan bilangan

pengukurannya, yaitu :

1. Data diskrit

Adalah data yang pengukurannya tidak memiliki bilangan desimal.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

23

2. Data kontinus

Adalah data yang pengukurannya memiliki bilangan desimal.

Menurut Hasan (2004, h20) berdasarkan sifatnya, data dibedakan atas

dua, yaitu :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa data

berdasarkan bilangan pengukurannya terbagi jadi: data diskrit dan data

kontinus, berdasarkan sifatnya dibagi jadi data kualitatif dan data kuantitatif.

2.1.5.3 Metode Pengumpulan Data

Menurut Gulö (2005, h115), terdapat beberapa metode pengumpulan

data, yaitu :

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau

kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka

saksikan selama penelitian.

2. Survei

Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan

instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

24

3. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam

hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden

merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.

4. Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada

kuesioner, pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan

pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pernyataan dengan

pilihan jawaban yang tersedia.

5. Metode Dokumenter

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau

peristiwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan

dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber

informasi.

Metode pengumpulan data menurut Widodo (2004, h49) dibagi

menjadi :

1. Studi Lapangan, meliputi :

a. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan

indikator-indikator dari variabel penelitian yang harus direspon oleh

responden.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

25

b. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan secara :

- open-ended : peneliti bertanya kepada responden kunci tentang

fakta-fakta suatu peristiwa dan opini mereka mengenai peristiwa

yang ada.

- terfokus : responden diwawancarai dalam waktu yang pendek.

- terstruktur : menggunakan pertanyaan yang terstruktur.

c. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta empirik yang

tampak dan guna memperoleh dimensi-dimensi baru untuk

pemahaman konteks maupun fenomeda yang diteliti yang terlihat di

kancah penelitian.

d. Dokumentasi

Teknik ini digunakan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen

tertulis, gambar, foto atau benda lainnya yang berkaitan dengan

aspek-aspek yang diteliti.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan

mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur baik

buku, jurnal, majalah, koran atau karya tulis lainnya yang relevan

dengan topik, fokus atau variabel penelitian.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

26

Menurut Hasan (2004, h23) ada beberapa cara dalam pengumpulan data,

yaitu :

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan

terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium) terhadap

objek yang diteliti (populasi atau sampel).

2. Penelusuran Literatur

Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan

menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan

data dari peneliti sebelumnya. Penelusuran literatur disebut juga

pengamatan tidak langsung.

3. Penggunaan Kuesioner

Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap

objek yang diteliti (populasi atau sampel).

4. Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya

jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang

mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa metode

pengumpulan data dibagi menjadi studi lapangan dan studi pustaka.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

27

2.1.6 Kuesioner

2.1.6.1 Pengertian Kuesioner

Menurut Widodo (2004, h49) kuesioner adalah daftar pertanyaan yang

dibuat berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian yang harus

direspon oleh responden.

Menurut Nasution (2004, h128) angket atau kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau

dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti.

Menurut Riduwan (2005, h71) kuesioner (angket) adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon

(responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa kuesioner

adalah daftar pertanyaan yang diisi oleh pengguna.

2.1.6.2 Jenis-jenis Kuesioner

Nasution (2004, h129) berpendapat bahwa angket dapat dibagi menurut

sifat jawaban yang diinginkan yaitu :

1. Angket Tertutup

Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek

jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

28

2. Angket Terbuka

Angket ini memberi kesempatan penuh memberi jawaban menurut

apa yang dirasa perlu oleh responden. Peneliti hanya memberikan

sejumlah pertanyaan berkenaan dengan masalah penelitian dan

meminta responden menguraikan pendapat atau pendiriannya dengan

panjang lebar bila diinginkan.

3. Kombinasi Angket Terbuka dan Angket Tertutup

Di samping angket yang tertutup yang mempunyai sejumlah jawaban

ditambah alternatif terbuka yang memberi kesempatan kepada

responden memberi jawaban di samping atau di luar jawaban yang

tersedia.

Menurut Riduwan (2005, h71) angket dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu:

1. Angket terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan

dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian

sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

2. Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan

dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya

dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (v).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa angket

dibedakan menjadi angket terbuka dan angket tertutup.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

29

2.1.7 Definisi Operasional

Menurut Widodo (2004,h52) definisi operasional merupakan spesifikasi

kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut merujuk

pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang

diperoleh melalui studi pustaka.

Menurut Nazir (2003, h152), definisi operasional adalah suatu definisi

yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional

yang diukur (measured) ataupun definisi operasional eksperimental. Definisi

operasional yang diukur memberikan gambaran bagaimana variabel atau

konstrak tersebut diukur. Definisi operasional ekperimental adalah

mendefinisikan variabel dengan keterangan-keterangan perolehan yang

dilakukan terhadap variabel atau konstrak tersebut.

Menurut Cooper dan Emory (1996, p37), suatu definisi operasional

adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria atau operasi yang dapat

diuji secara khusus. Istilah-istilah ini harus mempunyai rujukan-rujukan

empiris

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa definisi

operasional merupakan spesifikasi kegiatan untuk mengukur konstruk.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

30

2.1.8 Model Penelitian

Menurut Cooper dan Emory (1996, p47), suatu model dirumuskan

sebagai cerminan suatu sistem yang dibuat untuk mempelajari salah satu aspek

dari sistem atau dari sistem sebagai keseluruhan

2.2 Teori-teori khusus

2.2.1 Statistik

2.2.1.1 Pengertian Statistik

Menurut Hasan (2004, h1) statistik adalah ilmu yang mempelajari

tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penafsiran,

dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka – angka.

Menurut Kountur (2006, h3) statistik adalah ilmu yang mengajarkan

cara membuat kesimpulan.

Menurut Sudjana dalam buku Riduwan (2006, h3), statistik adalah ilmu

terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika terapan

dan membicarakan tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana

meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik

kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas –

batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa statistik

ialah ilmu yang mengajarkan bagaimana mengumpulkan data, meringkas data,

mengolah dan menyajikan data dan menarik kesimpulan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

31

2.2.1.2 Fungsi Statistik

Menurut Hasan (2004, h3) fungsi statistik antara lain sebagai berikut :

1. Bank Data

Statistik sebagai bank data adalah menyediakan data untuk diolah dan

diinterpretasikan agar dapat dipakai untuk menerangkan keadaan

yang perlu diketahui atau diungkap.

2. Alat Quality Control

Statistik sebagai alat quality control adalah sebagai alat pembantu

standarisasi dan sekaligus sebagai alat pengawasan.

3. Alat Analisis Data

Statistik sebagai alat analisis data merupakan satu bentuk metode

penganalisian data.

4. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan

Statistik sebagai pemecahan masalah dan pembuatan keputusan

masalah sebagai dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih lanjut

untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan.

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h5); manfaat dan kegunaan

statistik :

1. Sebagai alat komunikasi; sebagai penghubung beberapa pihak yang

menghasilkan data statistik, sehingga beberapa pihak tersebut akan

mengambil keputusan melalui informasi tersebut.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

32

2. Sebagai alat deskripsi, yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data.

3. Sebagai alat regresi, yaitu meramalkan pengaruh data yang satu

dengan data yang lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala

yang akan datang.

4. Sebagai alat korelasi, yaitu mencari kuatnya hubungan data dalam

penelitian.

5. Sebagai alat komparasi, yaitu membandingkan data dua kelompok

atau lebih.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa fungsi

statistik ialah sebagai alat analisis data, pembuatan keputusan, alat pengawasan

dan sebagai alat mengilustrasikan data.

2.2.2 Skala

2.2.2.1 Skala Pengukuran

Menurut Riduwan (2005, h11) jenis – jenis skala pengukuran ada empat

yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio.

1. Skala Nominal

Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut

jenis atau kategorinya atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol

untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari

jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

33

3. Skala Interval

Skala interval ialah skala yang menunjukkan jarak antara satu data

dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

4. Skala Ratio

Skala ratio adalah skala pengukuran yang mempunyai nilai nol

mutlak dan mempunyai jarak yang sama.

Menurut Kountur (2006, h8), salah satu cara untuk melihat data adalah

dengan membedakan data ke dalam empat jenis berdasarkan skala

pengukurannya yaitu:

1. Skala Nominal

Skala nominal hanya menunjukkan perbedaan antar kelompok saja,

tetapi tidak dapat menunjukkan urutannya.

2. Skala Ordinal

Jenis data yang masuk pada skala ordinal adalah data yang ukurannya

dapat membedakan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya

seperti pada skala nominal, tetapi dapat menunjukkan tingkatan atau

urutan antar kelompok. Walaupun skala ordinal dapat menunjukkan

urutan, tetapi perbedaan jarak atau bobot dari satu kelompok dengan

kelompok lainnya belum tentu sama.

3. Skala Interval

Jika pada skala ordinal tidak dapat membedakan jarak atau bobot

antar kelompok, pada skala interval urutan antara satu kelompok

dengan kelompok lainnya sama. Dengan demikian, semua operasi

matematika dapat digunakan untuk data dengan skala interval.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

34

4. Skala Rasio

Jenis data dengan skala rasio sama dengan jenis data dengan skala

interval. Bedanya, pada skala interval, nol itu bukan berarti tidak ada.

Sedangkan pada skala rasio, nol berarti tidak ada sama sekali.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas disimpulkan bahwa jenis skala

berdasarkan pengukurannya, terdiri dari: skala nominal, skala ordinal, skala

interval, dan skala ratio.

2.2.2.2 Skala Sikap

Menurut Riduwan (2005, h87) skala sikap yang sering digunakan ada 5

macam, yaitu :

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam

penelitian gejala soaial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

penelitian.

Dengan menggunakan skala likert , maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan sebagia sub variabel

kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator – indikator

yang dapat diukur. Akhirnya indikator – indikator yang terukur ini

dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang

berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh

responden.

2. Skala Guttman

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

35

Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang

bersifat jelas (tegas) dan konsisten.

3. Skala Diferensial Semantik

Skala Diferensial Sematik atau skala perbedaan semantik berisikan

serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub). Karakteristik bipolar

mempunyai 3 dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek, yaitu :

a. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek.

b. Evaluasi, yaitu hal – hal yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan suatu objek.

c. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek .

4. Rating Scale

Rating scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

5. Skala Thurstone

Skala Thurstone memninta responden untuk memilih pertanyaan yang

ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang

berbeda – beda. Perbedaan antara skala Thurstone dan skala Likert

ialah pada skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki

intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada skala likert tidak

perlu sama.

Menurut Sugiyono (2006, h86) skala sikap yang dapat digunakan untuk

penelitian bisnis ada 5 macam, yaitu :

1. Skala Likert

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

36

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial

2. Skala Guttman

Dengan skala ini akan didapat jawaban yang tegas.

3. Semantic differential

Bentuknya tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya

sangat positif terletak di bagian kanan garis, dan jawaban sangat

negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.

4. Rating Scale

Rating scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

5. Skala Thurstone

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa skala sikap

terdiri dari: skala likert, skala gutman, rating scale, semantic differential, skala

thurstone.

2.2.3 Populasi dan Sampel

2.2.3.1 Pengertian Populasi

Menurut Sugiyono, dalam buku Riduwan (2005, h54), pengertian

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

37

Menurut Hasan (2005, h84) populasi (universe) adalah totalitas dari

semua objek atau individu yang memiliki karateristik tertentu, jelas dan

lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian).

Menurut Santoso (2005, h46), populasi adalah keseluruhan atau

himpunan obyek dengan ciri yang sama.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat – syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

2.2.3.2 Pengertian Sampel

Menurut Arikunto, dalam buku Riduwan (2005, h56) mengatakan

sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).

Menurut Sugiyono, dalam buku Riduwan (2005, h56) memberikan

pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel

adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri – ciri atau keadaan tertentu

yang akan diteliti.

2.2.3.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2006, h119), teknik sampling dapat dikelompokkan

menjadi :

1. Probability Sampling

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

38

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara porporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek

yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari

suatu negara.

2. Non Probability Sampling

Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel meliputi :

a. Sampling Sistematis

Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi

yang telah diberi nomor urut.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

39

b. Sampling Kuota

Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai

ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c. Sampling Insidental

Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui

itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling Jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi realtif kecil,

atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang

sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua

anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar.

Menurut Riduwan dan Akdon (2005, h241), teknik pengambilan

sampling yang umum dilakukan yaitu:

1. Probability Sampling

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

40

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel, yang tergolong teknik probability sampling yaitu:

a. Simple Random Sampling

Merupakan cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak

tanpa memperhatikan strata dalam anggota populasi tersebut. Hali ini

dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis).

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Pengambilan sampel pada anggota populasi secara acak dan berstrata

secara porporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Pengambilan sampel pada anggota populasi secara acak dan berstrata

tetap sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan

sampling ini apabila anggota populasi heterogen.

d. Area Sampling (Cluster Sampling)

Teknik sampling ini dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap

wilayah geografis yang ada.

2. Non Probability Sampling

Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampling yang tidak

memberi kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota

sampel. Teknik non-probability sampling antara lain:

a. Sampling Sistematis

Pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah

diberi nomor urut.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

41

b. Sampling Kuota

Teknik untuk penentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri

tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki.

c. Sampling Aksidental

Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya

siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai

dengan karakteristik, maka orang tersebut digunakan sebagai sampel.

d. Sampling Purposive

Digunakan jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu

dalam pengambilan sampelnya.

e. Sampling Jenuh

Digunakan apabila semua populasi digunakan sebagai sampel.

f. Snowball Sampling

Teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian lama-lama

membesar.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik

sampling merupakan teknik pengambilan sampel.

2.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

2.2.4.1 Validitas

Dalam buku ”Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan

Praktiknya”, Sukardi (2005, h121) menggunakan teori Gay bahwa suatu

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

42

instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa

yang hendak diukur.

Menurut Nasution (2004, h57), suatu skala dikatakan mempunyai

kesahihan atau validitas, bila skala itu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

validitas ialah apabila instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Nasution (2004, h75), macam-macam validitas yaitu :

1. Validitas Isi

Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi atau bahan yang diuji atau

dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran,

pengalaman atau latar belakang orang yang diuji.

2. Validitas Prediktif

Dengan validitas prediktif dimaksud adanya kesesuaian antara

ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya

yang nyata. Diharapkan bahwa suatu tes mempunyai nilai prediktif

yang tinggi artinya apa yang diramalkan oleh tes itu tentang

kelakuan seseorang memang terbukti dari kelakuan orang itu.

3. Validitas Konstruk

Validitas konstruk ini digunakan bila kita sangsikan apakah gejala

yang dites hanya mengandung satu dimensi. Bila ternyata gejala itu

mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas tes itu dapat

diragukan.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

43

Menurut Sukardi (2005, h122), dalam penelitian, vadilitas suatu tes

dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :

1. Validitas Isi

Yang dimaksud dengan validitas isi adalah derajat dimana sebuah

tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur.

2. Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes

mengukur sebuah konstruk sementara atau hypotetical construct.

Konstruk, secara definitif, merupakan suatu sifat yang tidak dapat

diobeservasi, tetapi kita dapat merasakan pengaruhnya melalui satu

atau dua indra kita.

3. Validitas Konkuren

Validitas konkuren adalah derajat dimana skor dalam suatu tes

dihubungkan dengan skor lain yang telah dibuat.

4. Validitas Prediksi

Validitas prediksi adalah derajat yang menunjukkan suatu tes dapat

memprediksi tentang bagaimana seseorang akan melakukan suatu

prospek tugas atau pekerjaan yang direncanakan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa validitas

suatu tes dibedakan menjadi: validitas isi, validitas prediktif, validitas konstruk,

dan validitas konkuren.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

44

2.2.4.2 Reliabilitas

Syarat lainnya yang juga penting bagi seorang peneliti adalah

reliabilitas. menurut Sukardi (2005, h127), suatu instrumen penelitian

dikatakan mempunyai nilai realibilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat

mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.

Menurut Nasution (2004, h56), suatu skala dianggap reliable yaitu

dapat dipercaya, bila secara konsisten memberi hasil yang sama jika diterapkan

pada sampel yang sama pada waktu yang berbeda.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Cronbach's_alpha suatu instrumen

perlu meraih nilai reliabilitas sebesar 0,70 atau lebih untuk dapat digunakan

dalam penelitian.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas ialah apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur yang hendak diukur dan memiliki nilai ≥ 0,70.

Menurut Nasution (2004,p56), untuk menyelidiki, hingga manakah

skala itu reliable dapat diikuti cara-cara berikut :

1. Tes-Retes atau Uji dan Uji Kembali

Sampel yang sama diukur dua kali dengan skala yang sama dan

hasilnya dibandingkan. Koefisien korelasi antara hasil kedua

pengukuran itu menunjukkan hingga manakah skala itu dipercaya.

2. Dua Bentuk Skala Yang Ekuivalen

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

45

Dibuat dua skala yang ekuivalen, yang sama, yang dicobakan

berturut-turut sampai kepada yang sama. Jika hasil keduanya

menunjukkan kesamaan yang tinggi yang nyata dari koefisien

korelasinya, maka skala itu dapat dianggap reliable, dapat dipercaya.

3. Bagi-Dua

Cara ketiga untuk menyelidiki, hinga manakah skala itu dapat

dipercaya ialah dengan membagiduakan secara acak, misalnya

dengan mengambil item bernomor ganjil untuk bagian pertama dan

yang bernomor genap bagi bagian kedua. Tiap bagian diperlukan

sebagai skala tersendiri, walaupun seluruhnya dicobakan kepada

sampel tertentu. Kedua bagian itu kemudian dikorelasikan untuk

mengetahui hingga manakah keduanya reliable.

Menurut Hermawan (2005, h126), terdapat tiga jenis reliabilitas :

1. Test-Retest Reliability

Mencakup pengulangan pengukuran dari orang atau kelompok yang

sama dengan menggunakan alat ukur yang sama dengan

menggunakan alat ukur yang sama dalam kondisi yang dipandang

sama. Hasil dari kedua pengukuran ini kemudian dikorelasikan.

Semakin tinggi korelasinya dari kedua skor hasil pengukuran tersebut,

maka semakin tinggi reliabilitasnya.

2. Alternative-Forms/Parallel Forms Reliability

Mencakup pemberian 2 bentuk pengukuran kepada subyek yang

dipandang serupa tapi tak sama. Kemudian kedua skor hasil

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

46

pengukuran tersebut dibandingkan seperti yang dilakukan pada Test-

Retest Reliability.

3. Internal Consistency Reliability

Mencakup sejauhmana item-item instrument bersifat homogen dan

mencerminkan ”Construct” yang sama yang melandasinya.

Yang saat ini banyak digunakan adalah dengan menggunakan Cronbach’s

alpha. Suatu ”Construct” dianggap ”reliable” jika koefisien alphanya ≥ 0,70.

Menurut Sukardi (2005, h128), ada beberapa tipe reliabilitas tes sering

digunakan dalam kegiatan penelitian dan masing-masing reliabilitas mempunyai

konsistensi yang berbeda, termasuk :

1. Reliabilitas dan Tes-Retes

Reliabilitas tes-retes tidak lain adalah derajat yang menunjukkan

konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. Tes-retes

menunjukkan variasi skor yang diperoleh dari penyelenggaraan satu

tes yang dilakukan dua kali atau lebih, sebagai akibat kesalahan

pengukuran.

2. Reliabilitas Bentuk Ekuivalensi

Sesuai dengan namanya, yaitu ekuivalen, maka tes yang hendak

diukur reliabilitasnya dibuat identik. Setiap tampilannya, kecuali

substansi item yang ada dapat berbeda. Kedua tes tersebut sebaiknya

mempunyai karateristik yang sama.

3. Realibilitas Belah Dua

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

47

Reliabilitas belah dua ini termasuk reliabilitas yang mengukur

konsistensi internal. Yang dimaksud dengan konsistensi internal ialah

salah satu tipe reliabilitas yang didasarkan pada keajekan dalam tes.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-

jenis reliabilitas terdiri dari: Test-Retest Reliability, Alternative-Forms/Parallel

Forms Reliability, Internal Consistency Reliability.

2.2.5 Statistik Deskriptif

2.2.5.1 Rentang Skor

Menurut Sudjana (2002, h47), rentang skor bisa didapatkan dengan cara:

Rentang = Xmax-Xmin

Xmax = data terbesar

Xmin= data terkecil

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h39) rentang ialah data tertinggi

dikurangi data terendah.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

rentang skor didapatkan dengan cara mengurangi data tertinggi dengan data

terendah.

2.2.5.2 Mean

Menurut Kountur (2006, h57) mean adalah ukuran rata – rata yang

merupakan penjumlahan dari seluruh nilai dibagi dengan jumlah datanya.

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h28) rata-rata hitung disebut juga

dengan mean.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

48

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mean

merupakan rata-rata perhitungan dari data-data.

Apabila mean dihitung dari suatu sampel, maka simbol yang digunakan

adalah sebagai berikut :

N

xN

ii∑

== 1μ

Di mana : μ = mean dari suatu sampel

xi = nilai dari data ke-i

N = jumlah data dari sampel

2.2.5.3 Median

Menurut Kountour (2006, h63) Median adalah suatu nilai di mana

setengah dari data berada di bawah nilai tersebut dan setengahnya lagi berada

di atas nilai tersebut setelah nilai disusun berurut.

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h34) median adalah nilai tengah

dari gugusan data yang telah diurutkan mulai dari data terkecil sampai data

terbesar atau sebaliknya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah disusun secara

berurut.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

49

2.2.5.4 Modus

Menurut Kountour (2006, h68), modus adalah salah satu ukuran rata-

rata yang menunjukkan skor atau nilai data yang memiliki frekuensi terbanyak

pada suatu distribusi.

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h32) mode ialah nilai dari data

yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data distribusi,

atau nilai yang sering muncul dalam kelompok data.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa modus

ialah data yang memiliki frekuensi terbanyak dari kumpulan data.

2.2.5.5 Varians

Menurut Kountur (2006, h71) varian adalah ukuran variasi yang

menujukkan seberapa jauh data tersebar dari mean (rata – rata) –nya

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h43), variance adalah kuadrat dari

simpangan baku.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

variance adalah ukuran variasi dari data.

Rumus menghitung varian dari sampel :

sumber : Sudjana, Metode Statistika (Tarsito, Bandung 2002), hal 94

n∑xi2 - ( ∑xi )2

σ2 = n ( n – 1 )

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

50

Di mana :

σ2 = varian dari sampel

xi = skor data ke i dari sampel

n = jumlah data dari sampel

2.2.5.6 Standar Deviasi

Menurut Kountur (2006, h75) standar deviasi adalah akar dari varian.

Menurut Riduwan dan Akdon (2006, h40) standar deviasi ialah suatu

nilai yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar

penyimpangan dari rata-ratanya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

standar deviasi ialah nilai derajat dari varians.

Rumus standar deviasi dari populasi adalah :

( )

N

xN

ii∑

=

−= 1

2μσ

Di mana :

σ = deviasi standar dari sampel

xi = skor data ke-i dari sampel

μ = rata – rata sampel

N = jumlah data dari sampel

2.2.5.7 Interval Kelas

Menurut Sudjana (2002, h47), banyak kelas sering diambil paling

sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluan.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

51

Interval kelas ditetapkan berdasarkan rentang skor dan jumlah kelas

kelasJumlah skor Rentang

=p

2.2.6 Cronbach Alpha

Rumus Alpha adalah sebagai berikut :

sumber : Suharsini Arikunto , Prosedur Penelitan ( Reneka Cipta, Jakarta 1998 ) , hal 191

keterangan : R11 = realibilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total

2.2.7 Metode Pengolahan Data

2.2.7.1 Manual

Menurut Supranto (2000, h25), pengolahan data secara manual

umumnya dilakukan untuk jumlah observasi yang tidak terlalu banyak.

Pengolahan secara manual biasanya memerlukan waktu yang sangat lama,

karena harus meneliti satu per satu dari setiap observasi. Misalkan metode

pengolahan ini dapat kita jumpai pada pemilihan umum yang telah

dilaksanakan.

k ∑σb2

R11 = --------- 1 - ----------- k-1 σt

2

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

52

2.2.7.2 Microsoft Excell 2003

Menurut Firmansyah (2005, h9), Microsoft Office Excell 2003 atau

disingkat Excel 2003 adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk

mengadakan perhitungan data angka, membuat dan menganalisa data,

membuat grafik dan lain-lain. Excell 2003 adalah pengembangan dari program

sebelumnya yaitu Microsoft Excell XP atau 2002.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Excel_2003 ,Microsoft

Excel (full name Microsoft Office Excel) is a spreadsheet program written and

distributed by Microsoft for computers using the Microsoft Windows operating

system and for Apple Macintosh computers. Microsoft Excel (nama lengkapnya

Microsoft Office Excel) adalah suatu program lembar kerja yang dibuat dan

didistribusikan oleh Microsoft untuk komputer-komputer yang menggunakan

sistem operasi Microsoft Windows dan untuk komputer Apple Macintosh.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

Microsoft Office Excel adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk

menghitung dan menganalisis data yang dikembangkan oleh Microsoft.

2.2.7.3 SPSS

Menurut http://js.unikom.ac.id/spss/di.php SPSS atau Statistics Product

Service and Solution merupakan program komputasi statistik yang sangat

populer untuk membuat analisa statistik deskriptif ataupun inferensial.

Kegunaan SPSS terutama dalam bidang bisnis dan ilmu ekonomi, misalnya

riset pemasaran. Sekalipun demikian SPSS juga dapat digunanakan dalam ilmu

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

53

sosial lainnya selama penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan

kuantitatif dan memerlukan bantuan statistik. Dalam Riset Pemasaran SPSS

berguna sekali untuk melakukan prediksi, misalnya prediksi penjualan,

segmentasi pasar, mengukur kepuasan pelanggan, dan lain sebagainya. Letak

keunggulan SPSS dari sisi software ialah SPSS compatible dengan program-

program lainnya, seperti Word dan Excell sehingga perpindahan output sangat

mudah dilakukan.

Menurut http://www.ipa.gov.bn/pgm2003/m_itpgm/m_spss.htm, SPSS

adalah sebuah program teknologi komprehensif pengolahan data dan

penyelesaian analitik untuk memudahkan membuat keputusan. SPSS

mengintegrasi dan menganalisa pemasaran, pelanggan dan data-data operasi

termasuk telekomunikasi, perbankan, keuangan, asuransi, kesehatan,

perindustrian dan sektor umum.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa SPSS

ialah teknologi yang digunakan untuk mengolah data utnuk menghasilkan

analisa statistik .

2.2.8 Metode Analisis Data

2.2.8.1 Korelasi Pearson

Hasan (2005, h234) menyatakan bahwa korelasi ini digunakan untuk

mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk data

interval atau rasio. Disimbolkan dengan r dan dirumuskan :

∑∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−=

))(())((

)()(2222 yynxxn

yxxynRxy

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

54

Nilai dari koefisien korelasi (r) terletak antara −1 dan +1 (−1 ≤ r ≤ +1)

1. jika r = +1, terjadi korelasi positif sempurna antara variabel X dan Y.

2. jika r = −1, terjadi korelasi negatif sempurna antara variabel X dan Y.

3. jika r = 0, tidak terjadi korelasi antara variabel X dan Y.

4. jika 0 < r < +1, terjadi korelasi positif antara variabel X dan Y.

5. jika −1 < r < 0, terjadi korelasi negatif antara variabel X dan Y.

2.2.8.2 Analisis GAP

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Gap_analysis “Gap analysis is a

business assessment tool enabling a company to compare its actual

performance with its potential performance. This provides the company with

insight into areas that have room for improvement.”, Analisis gap adalah alat

pengukur bisnis yang memfasilitasi perusahaan untuk membandingkan kinerja

sebenarnya dengan kinerja potensialnya. Ia memberikan suatu pendekatan

kepada perusahaan menuju area yang mempunyai ruang untuk berkembang.

Jika harapan atas kinerja telah dipahami maka akan memungkinkan

untuk membandingkan harapan tersebut dengan level kinerja sebenarnya pada

saat ini. Perbandingan tersebutlah yang menjadi analisis gap.

Menuruthttp://searchsmb.techtarget.com/sDefinition/0,,sid44gci831294

,00.html “A gap is sometimes spoken of as "the space between where we are

and where we want to be." Gap analysis is undertaken as a means of bridging

that space.”, suatu gap / celah terkadang diistilahkan sebagai “ruang yang

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

55

berada diantara dimana kita berada dan ke mana kita hendak menuju.” Analisis

gap digunakan sebagai jalan untuk menghubungkan ruang tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

analisis gap ialah analisis untuk mengukur gap antara harapan dengan

kenyataan.

2.2.8.3 Analisis Diagram Kartesius

2.2.8.3.1 Tingkat Kesesuaian

Menurut Supranto (2004, h69), tingkat kesesuaian adalah hasil

perbandingan skor kinerja/pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat

kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-

faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

2.2.8.3.2 Diagram Kartesius

Diagram Kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat

bagian yang dibatasi oleh garis yang berpotongan tegak lurus pada titik – titik

( )YX , , di mana X merupakan rata – rata dari rata – rata skor kenyataan dari

kinerja atau kepuasan penumpang seluruh faktor atau atribut dan Y adalah

rata – rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan.

Selanjutnya tingkat unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi

empat bagian ke dalam Diagram Kartesius.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

56

Gambar 2-1 Gambar Diagram Kartesius

Keterangan :

A. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan

pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting,

namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan.

Sehingga mengecewakan atau tidak puas.

B. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan

perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting

dan sangat memuaskan.

A Prioritas Utama

B Pertahankan Prestasi

C Prioritas Rendah

D Berlebihan

nKepentingaY

Y

X XPelaksanaan

(kinerja / kepuasan)

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00320-KA-Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... pengembangan ilmu pengetahuan, dan ... generalisasi

57

C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi

pelanggan. Pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap

kurang penting dan kurang memuaskan.

D. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting,

akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi

sangat memuaskan.