28
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pulau Kecil Pengertian pulau kecil menurut Undang-Undang 27 Tahun 2007 adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. Di samping kriteria utama tersebut, beberapa karakteristik pulau-pulau kecil adalah secara ekologis terpisah dari pulau induknya (mainland island), memiliki batas fisik yang jelas dan terpencil dari habitat pulau induk, sehingga bersifat insular; mempunyai sejumlah besar jenis endemik dan keanekaragaman yang tipikal dan bernilai tinggi; tidak mampu mempengaruhi hidroklimat; memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif kecil sehingga sebagian besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut serta dari segi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas dibandingkan dengan pulau induknya. Pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang besar karena didukung oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi, pertahanan dan keamanan serta adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan hutan bakau (mangrove). Ketiga ekosistem tersebut saling berinteraksi baik secara fisik, maupun dalam bentuk bahan organik terlarut, bahan organik partikel, migrasi fauna, dan aktivitas manusia. Selain potensi terbarukan pulau-pulau kecil juga memiliki potensi yang tak terbarukan seperti pertambangan dan energi kelautan serta jasa-jasa lingkungan yang tinggi nilai ekonomisnya yaitu sebagai kawasan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, media komunikasi, kawasan rekreasi, konservasi dan jenis pemanfaatan lainnya. Disamping memiliki potensi yang besar, pulau-pulau kecil memiliki kendala dan permasalahan yang cukup kompleks dalam pengelolaannya, yaitu: i) belum jelasnya definisi operasional pulau-pulau kecil; ii) kurangnya data dan informasi tentang pulau-pulau kecil; iii) kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap pengelolaan pulau-pulau kecil; iv) pertahanan dan keamanan; v) disparitas perkembangan sosial ekonomi; vi) terbatasnya sarana dan prasarana dasar; vii) konflik kepentingan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pulau Kecil

Pengertian pulau kecil menurut Undang-Undang 27 Tahun 2007 adalah pulau

dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Km2 (dua ribu kilometer persegi)

beserta kesatuan ekosistemnya. Di samping kriteria utama tersebut, beberapa

karakteristik pulau-pulau kecil adalah secara ekologis terpisah dari pulau induknya

(mainland island), memiliki batas fisik yang jelas dan terpencil dari habitat pulau

induk, sehingga bersifat insular; mempunyai sejumlah besar jenis endemik dan

keanekaragaman yang tipikal dan bernilai tinggi; tidak mampu mempengaruhi

hidroklimat; memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif kecil sehingga

sebagian besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut serta dari segi sosial,

ekonomi dan budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas dibandingkan

dengan pulau induknya.

Pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang besar karena didukung

oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi, pertahanan dan keamanan serta

adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu

karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan hutan bakau (mangrove). Ketiga

ekosistem tersebut saling berinteraksi baik secara fisik, maupun dalam bentuk bahan

organik terlarut, bahan organik partikel, migrasi fauna, dan aktivitas manusia.

Selain potensi terbarukan pulau-pulau kecil juga memiliki potensi yang tak

terbarukan seperti pertambangan dan energi kelautan serta jasa-jasa lingkungan yang

tinggi nilai ekonomisnya yaitu sebagai kawasan berlangsungnya kegiatan

kepariwisataan, media komunikasi, kawasan rekreasi, konservasi dan jenis

pemanfaatan lainnya.

Disamping memiliki potensi yang besar, pulau-pulau kecil memiliki

kendala dan permasalahan yang cukup kompleks dalam pengelolaannya, yaitu:

i) belum jelasnya definisi operasional pulau-pulau kecil;

ii) kurangnya data dan informasi tentang pulau-pulau kecil;

iii) kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap pengelolaan pulau-pulau kecil;

iv) pertahanan dan keamanan;

v) disparitas perkembangan sosial ekonomi;

vi) terbatasnya sarana dan prasarana dasar;

vii) konflik kepentingan dan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

10

viii) degradasi lingkungan hidup (DKP, 2003).

Terdapat tiga kriteria yang dapat digunakan dalam membuat batasan pulau

kecil, seperti yang dikemukakan Retraubun (2001) yaitu :

1. Secara Ekologis

• Habitat/ Ekosistem pulau kecil cenderung memiliki spesies endemik yang tinggi

dibandingkan proporsi ukuran pulaunya.

• Memiliki resiko lingkungan yang tinggi, misalnya akibat pencemaran dan

kerusakan akibat aktivitas transportasi laut dan aktivitas penangkapan ikan, akibat

bencana alam seperti gempa tsunami.

• Keterbatasan daya dukung lingkungan pulau (ketersediaan air tawar dan tanaman

pangan).

2. Secara Fisik

• Terpisah dari pulau besar

• Bentuk gugusan atau sendiri

• Tidak mampu mempengaruhi hidroklimat laut

• Luas pulau tidak lebih dari 10.000 km2

• Rentan terhadap perubahan alam dan atau manusia seperti bencana angin badai,

gelombang tsunami, letusan gunung berapi, fenomena kenaikan permukaan air

laut

(sea level rise) dan penambangan.

3. Secara Sosial – Budaya – Ekonomi

• Ada pulau yang berpenduduk dan tidak

• Penduduk asli mempunyai budaya dan sosial ekonomi yang khas 11

• Kepadatan penduduk sangat rendah (1-2 orang per hektar)

• Ketergantungan ekonomi lokal pada perkembangan ekonomi luar (pulau induk,

kontinen)

• Keterbatasan kualitas sumberdaya manusia

• Aksesibilitas (sarana, jarak, waktu) rendah atau maksimal satu kali sehari. Jika

aksesibilitasnya tinggi maka keunikan pulau lebih mudah terganggu.

2.2 Sustainable Architecture

Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya. Sudah

banyak inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan. Baik dalam hal material,cara membangun,

maupun bentuk dari bangunan itu sendiri. Namun sayangnya banyak dari bangunan tersebut yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

11

dibuat dengan tanpa memperhatikan aspek lingkungan untuk jangka panjang. Sehingga menjadi

timbul masalah baru yang membawa dampak negatif kepada lingkungan itu sendiri.

Hal tersebut diperparah dengan kondisi iklim yang semakin memburuk dan dampaknya

sudah sebagian dapat kita rasakan saat ini. Isu ini sudah berkembang menjadi isu global yang biasa

kita dengar yaitu global warming.

Bila hal ini tidak dipikirkan bagaimana penyelesaiannya, entah apa yang akan terjadipada

bumi kita akibat perkembangan dalam bidang arsitektur khususnya. Oleh karena itu

saat ini kita harus mulai bertindak. Arsitektur berkelanjutan atau yang biasa dikenal

dengan Sustainable architecture lahir sebagai salah satu aksi yang harus kita lakukan

untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan.

Arsitektur berkelanjutan memiliki banyak pengertian dari berbagai pihak.

Beberapa diantaranya adalah pengertian yang dikutip dari buku James Steele, Suistainable

Architecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa

membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, darisatu kawasan ke

kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.”

Secara umum, pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah sebuah konsep terapan dalam

bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep

mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi

vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem

pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi

sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi

pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat

dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

Pembangunan yang berkelanjutan sangat penting untuk diaplikasikan di era modern ini.

Maksud dari pembangunan yang berkelanjutan adalah:

1. Environmental Sustainability:

a. Ecosystem integrity

b. Carrying capacity

c. Biodiversity

Yaitu pembangunan yang mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama

karena memungkinkan terjadinya keterpaduan antar ekosistem,yang dikaitkan dengan

umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti iklim planet,

keberagaman hayati, danperindustrian. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

12

daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi

pasti,bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupanmanusia, akibat dari

berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

2. Social Sustainability:

a. Cultural identity

b. Empowerment

c. Accessibility

d. Stabilitye. Equity

Yaitu pembangunan yang minimal mampu mempertahankan karakter darikeadaan sosial

setempat. Namun, akan lebih baik lagi apabila pembangunantersebut justru meningkatkan

kualitas sosial yang telah ada. Setiap orangyang terlibat dalam pembangunan tersebut, baik

sebagai subjek maupunobjek, haruslah mendapatkan perlakuan yang adil. Hal ini diperlukan agar

tercipta suatu stabilitas sosial sehingga terbentuk budaya yang kondusif.

3. Economical Sustainability:

a. Growth

b. Development

c. Productivity

d. Trickle-down

Yaitu pembangunan yang relative rendah biaya inisiasi dan operasinya. Selain itu, dari

segi ekonmomi bisa mendatangkan profit juga, selain menghadirkan benefit seperti yang

telah disebutkan pada aspek-aspek yangtelah disebutkan sebelumnya. Pembangunan ini

memiliki ciri produktif secara kuantitas dan kualitasnya, serta memberikan peluang

kerja dan keuntungan lainnya untuk individu kelas menengah dan bawah. Arsitektur

berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen Internasionaltentang

pembangunan berkelanjutan karena arsitektur berkaitan erat dan focus perhatiannya

kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama konsep pembangunan

berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan pengembangan lingkungannya, di samping

pilar pembangunan ekonomi dan sosial.

Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung arsitektur berkelanjutan,

antaralain dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisisensi penggunaan

material, penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemenlimbah.

Perlunya lebih banyak promosi bagi arsitektur berkelanjutan adalah sebuah keharusan,

mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer bumi

yang memberi dampak pada pemanasan global.Semakin banyak arsitek dan konsultan arsitektur

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

13

yang menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak pula bangunan yang

tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat pembangunan. Dorongan untuk

lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur berkelanjutan antara lain dengan mendorongpula

pihak-pihak lain untuk berkaitan dengan pembangunan seperti developer,pemerintah dan lain-lain.

Mereka juga perlu untuk didorong lebih perhatian kepada keberlanjutan dalam pembangunan ini

dengan tidak hanya mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-

banyaknya tanpa kontribusi bagilingkungan atau memperhatikan dampak lingkungan yang

dapat terjadi.

Sebagai proses perubahan, pembangunan berkelanjutan harus dapat menggunakan sumber

daya alam, investasi, pengembangan teknologi, serta mampu meningkatkanpencapaian kebutuhan

dan aspirasi manusia. Dengan demikian, arsitektur berkelanjutan diarahkan sebagai produk

sekaligus proses berarsitektur yang eratmempengaruhi kualitas lingkungan binaan yang

bersinergi dengan faktor ekonomidan sosial, sehingga menghasilkan karya manusia yang mampu

menelada nigenerasi berarsitektur di masa mendatang.

Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan,mulai dari

proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaranbangunan. Visi arsitektur

berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisigas rumah kaca (greenhouses

effect), juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas

dibanding kuantitas ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan,

kenyamanan, estetika dan nilai tambah.

Secara normatif, hal ini sudah terakomodasi dalam peraturan perundangan

seperti ketentuan tentang fungsi bangunan gedung, persyaratan tata bangunan yang berkaitan

dengan aspek lingkungan dan estetika pada berbagai skala dan cakupanbaik ruangan, bangunan,

lingkungan, maupun persyaratan keandalan bangunan gedung yang meliputi keselamatan,

kesehatan, kenyamaman dan kemudahan. Darisisi ini, kesadaran faktor manusia dikedepankan

dibanding faktor lain. Hal ini mengingat paradigma yang juga sudah berubah dan mengalami

perkembangan yang awalnya sebagai paradigma pertumbuhan ekonomi, kemudian bergeser

keparadigma kesejahteraan. Di era reformasi dan demokratisasi politik di

Indonesia,mulai bergeser ke pola paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia (people

centered development paradigm) yang lebih bernuansa pemberdayaan komitmen internasional.

Penerapan arsitektur berkelanjutan diantaranya:

1. Dalam efisiensi penggunaan energi:

a. Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimalpada siang hari, untuk

mengurangi penggunaan energi listrik.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

14

b. Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara buatan(air conditioner).

c. Menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara-carainovatif lainnya.

d. Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung dan mengolah

air hujan untuk keperluan domestik.

e. Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan penghawaan alami merupakan

konsep spesifik untuk wilayah dengan iklim tropis.

2. Dalam efisiensi penggunaan lahan:

a. Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus dijadikan bangunan, atau

ditutupi dengan bangunan, karena dengan demikian lahan yangada tidak memiliki cukup lahan hijau

dan taman. Menggunakan lahan secaraefisien, kompak dan terpadu.

b. Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan

berbagai inovasi, misalnya pembuatan atap diatas bangunan (tamanatap), taman gantung (dengan

menggantung pot-pot tanaman pada sekitarbangunan), pagar tanaman atau yang dapat diisi

dengan tanaman, dindingdengan taman pada dinding ,dan sebagainya.

c. Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudah menebang pohon-pohon,

sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan bangunan.

d. Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuai dengan fleksibilitas buka-tutup

yang direncanakan sebelumnya) dapat menjadi inovasiuntuk mengintegrasikan luar dan

dalam bangunan, memberikan fleksibilitasruang yang lebih besar.

e. Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjadi tolak

ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan, misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang

diperlukan? Dimana letak lahan (dikota atau didesa) dan bagaimana konsekuensinya terhadap

desain? Bagaimana bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruang-ruang? Berapa banyak

potensi cahaya dan penghawaan alami yang dapat digunakan?

3. Dalam efisiensi penggunaan material :

a. Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan,sehingga tidak

membuang material, misalnya kayu sisa dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.

b. Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masihbisa digunakan,

misalnya sisa bongkaran bangunan lama.

c. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-

baiknya, terutama untuk material seperti kayu.

4. Dalam penggunaan teknologi dan material baru :

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

15

a. Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan

air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tanggadan bangunan lain

secara independen.

b. Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka

kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka

terhadap inovasi, misalnya bambu.

5. Dalam manajemen limbah :

a. Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water,grey

water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota.

b. Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistem dekomposisi limbah

organik agar terurai secara alami dalam lahan, membuat benda-bendayang biasa menjadi limbah

atau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau dapat dengan mudah

terdekomposisi secara alami.

Apabila di rangkum uraian penerapan arsitektur berkelanjutan di atas maka

akanterbagi kepada tiga hal:

1. Energy issues -> efficiency, renewable.Energi sangat perlu diberi perhatian khusus

oleh Arsitek, terutama energy listrik,karena listrik sangat berkaitan dengan bidang

Arsitektur. Banyak bangunan di Indonesia yang masih harus menyalakan lampu ketika digunakan

pada siang hari. Tentu hal tersebut sangat aneh, mengingat Indonesia memiliki sinar matahari yang

berlimpah. Matahari selalu bersinar sepanjangtahun di langit Indonesia yang hanya mengenal dua

musim tersebut

Salah satu penyebab keanehan tersebut adalah desain yang kurang

memasukkan cahaya matahari ke dalam bangunan. Mungkin salah satu solusi yang

bisa diberi adalah perbanyak bukaan pada fasad, perkecil tebal bangunan,atau buat

atrium yang menggunakan skylight.

2. Water conservation -> reduce, recyclePerlu adanya kesadaran bahwa kita haruslah

menlakukan penghematan terhadap air bersih. Karena untuk saat ini, air bersih mulai

mengalami kelangkaan. Bahkan di suatu tempat, untuk mendapatkan air bersih harus

mengantri, kemudian membeli dan menggotongnya ke rumah. (tidak melaluipipa)

Misalnya untuk hal-hal/kegiatan yang tidak begitu memerlukan air bersih, seperti

menyiram kotoran setelah buang air besar. Padahal kita bisa memanfaatkan airhujan

untuk hal tersebut, apalagi di Indonesia terdapat curah hujan yang cukup tinggi

sehingga penghematan air bersih sangat feasible untuk dilakukan.

Cara penghematan:

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

16

a. Gunakan air hujan tersebut (tampung) hingga tak ada lagi yang terbuang begitu

saja.

b. Bila ada sisa, resapkan air hujan ke dalam tanah. Selama ini, air hujan selalu

langsung dialirkan ke selokan yang berakhir di laut. Hal ini tidak memberikan

kesempatan pada air hujan untuk meresap ke dalam tanah karena semua selokan

diberi perkerasan seluruh permukaannya.

c. Bila masih ada lebihnya, baru dialirkan ke dalam selokan-selokan kota.Selain

menghemat air bersih, cara seperti ini bisa mengurangi tingkat banjir. Karena

selokan-selokan tidak akan dipenuhi air.

3. Material alam. Penggunaan material alam sangat direkomendasikan untuk dipakai

karena akan lebih bersahabat kepada penggunanya. Di sinilah terungkapkan bahwa

ada perbedaan yang cukup besar antara material alam dengan material buatan

manusia. Material alam yang merupakan karya Tuhan tidak meradiasikan panasdan

tidak merefleksikan cahaya.

Contoh: daun pada pepohonan. Kita akan merasa sejuk berada di bawahnya.Berbeda

dengan tenda ataupun material buatan manusia lainnya. Kita akan tetap merasa panas

dan tidak nyaman.

Aplikasinya dalam berarsitektur, misalnya penggunaan cobbale stone pada bak

kontrol. Selain dapat menyerap air, cobbale stone ini bisa ditumbuhi rumput.

Danrumput itulah yang membawa ‘ruh’ pada bak kontrol. Sehingga space berubah

menjadi place. Space adalah ruang yang belum punya makna. Place adalah space

yang telah memiliki kehidupan di dalamnya.Intinya, seorang arsitek sebaiknya

mendesain dengan menggunakan prinsip ekologi dan tidak melulu menggunakan

hardscape.

Citra dalam arsitektur berkelanjutan dapat dipandang dari tiga sisi dan dapat

pula menyatu jadi satu kesatuan. Citra dalam arsitektur berkelanjutan ini

merepresentasikan sikap arsitek dalam melihat karakter dan kondisi setempat baik

lingkungan dan budaya sebelum mendesain. Oleh karena itu, karya arsitektur

berkelanjutan ini sangat kaya akan keunikan local dan ramah lingkungan meskipun

dibalut dalam kemasan berteknologi tinggi.

Dalam citra natural atau alami, tujuan sebuah arsitektur berkelanjutan adalah

untuk bekerja sama dengan alam, bukan melawannya. Ekorintis menjadi nilai moral

yang digunakan untuk mendesain karya arsitektur tanpa merusak system alami yang

ada. Perangkat dalam sistem alami ini menomorsatukan ekosistem dan ekologi di

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

17

dalamnya, dimana bangunan dalam rancangannya tidak merusak sistem alami

ekosistem yang lebih dulu ada sebelum bangunan tersebut didirikan. Citra natural

selalu lebih menonjolkan unsur alam dan keanekaragaman hayati daripada

bangunannya sendiri sehingga desainnya tidak terlihat kontras, namun menyatu

dengan alam dengan menggunakan material alami dan material lokal.

Citra kultural menitik beratkan kepada kearifan lokal setempat dimana

bangunan tersebut didirikan. Hal ini mencerminkan pandangan antropologis di mana

unsur-unsur kultural yang telah lama hadir di tempat bangunan tersebut didirikan

harus dilestarikan. Unsur-unsur simbolis dan manifestasi estetis masing-masing

tempat berbeda-beda. Dalam sebuah karya arsitektur berkelanjutan, unsur-unsur di

dalamnya harus bias memahami perbedaan ini. Dengan tetap melestarikan unsur

kultural dimana karya arsitektur berkelanjutan tersebut dibangun makan keberlajutan

citra dari tempat tersebut turut terjaga. Citra kultural banyak berkaitan dengan genius

loci setempat, misalnya pada permukiman adat, dan lain-lain.

Citra teknik menitik beratkan kepada inovasi bagaimana mewujudkan sebuah

arsitektur berkelanjutan melalui teknologi. Penyelesaiannya dapat dilakukan secara

tradisional atau modern. Teknik pengerjaan bangunan di arsitektur berkelanjutan

dapat diturunkan dan dikembangkan dari arsitektur tradisional, namun mungkin

dengan menggunakan alat-alat dan material baru, misalnya penggunaan kaca,

aluminium sampai pada penyelesaian perancangan pasif dengan double skin yang

bias bergerak mengikuti arah cahaya matahari. Demikian juga penggunaan panel

surya dan alat-alat lainnya untuk membudidayakan penggunaan sumber energi alami

untuk listrik dalam bangunan.

Arsitektur berkelanjutan harus selalu menerapkan prinsip-prinsip responsive

terhadap iklim. Akan sangat aneh sekali jika kita mendesain sebuah bangunan di

iklim tropis namun menggunakan desain untuk bangunan iklim sub tropis. Sebuah

karya arsitektur berkelanjutan yang responsif terhadap iklim dapat dibuat menjadi

zero energy/energi bersih sampai dengan nol, maksudnya adalah energi yang

dikeluarkan bangunan mendekati nol. Dengan demikian sebuah arsitektur

berkelanjutan menjadi sebuah bangunan mandiri sepenuhnya (untuk bangunan),

kawasan mandiri (untuk skala kota). Banyak perancangannya menggunakan

perancangan pasif, mengolah kondisi alam dan lingkungan setempat menjadi energi

dalam bangunan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

18

Dapat disimpulkan bahwa sebuah karya arsitektur berkelanjutan menggunakan

prinsip-prinsip tradisional ke dalam konsep yang lebih modern dalam penggunaan

energi sementara citra local masih terlihat. Kesemuanya itu menjadi poin yang utama

dalam mendesain arsitektur berkelanjutan baik dari skala kota, kawasan sampai

dengan bangunan baik bangunan sederhana seperti rumah tinggal sampai bangunan

bertingkat banyak. Kesemuanya harus memasukan unsur-unsur berkelanjutan

sebagai cerminan dan keberlanjutan dari prinsip-prinsip arsitektur tradisional yang

ada dalam bentuk modern.

Penggunaan material-material yang berkaitan dengan keamanan dan

kenyamanan penghuni bangunan. Material disini adalah material yang akan

digunakan, yang digunakan dan setelah digunakan. Maka, kriteria-kriteria untuk

arsitektur berkelanjutan, adalah :

Menggunakan material yang :

• Durable, tahan lama, tahan banting

• Reclaimable yang bias diklaim

• Non-toxic, tidak beracun yang dapat membahayakan kesehatan penghuni

• Biodegradable, material yang bias mengalami biodegradasi, yaitu bias di

serap dalam tanah. Jika tidak bias diserap, harus dapat diolah lagi. Namun

prioritaskan material yang bias diserap tanah jika telah dipakai.

• Marterial yang sedikit memberikan emisi ke udara dalam proses

pembuatannya dan dalam penggunaan pada bangunan

• Memiliki umur yang Panjang atau merupakan material yang dapat diperbaiki

(repairable)

• Material yang jika diambil cepat tumbuh kembali, misalnya bambu.

Apabila kriteria tersebut dalam sebuah desain adalah dengan :

• Reuse, menggunakan material bangunan yang telah digunakan

• Recycle, menggunakan material hasil daur ulang atau material yang bias

didaur ulang

• Penggunaan material yang jika diambil untuk digunakan pada sebuah

bangunan, cepat tumbuh kembali, misalnya bambu dan material lainnya

• Menggunakan material lokal/setempat

• Menggunakan sistem konstruksi prefabrikasi dengan sistem modular untuk

melakukan efisiensi penggunaan material. Misalnya saja mengikuti modul

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

19

ukuran keramik, sehingga dalam pemasangan dan kontruksinya tidak

membuang bangyak keramik bekas

• Re-utilisation, pemanfaatan kembali material-material tersebut atau

• Adaptive reuse, mengalihfungsikan sebuah bangunan. Banyak bangunan lama

yang sebenarnya merupakan bangunan bersejarah terabaikan, sehingga timbul

upaya pelestarian bangunan bersejarah tanpa merobohkannya namun

dialihfungsikan kembali.

2.3 Resort

2.3.1 Definisi Resort

Resort merupakan salah satu kawasan yang di dalamnya terdapat

akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjang kegiatan wisata. Beberapa

definisi resort oleh beberapa sumber yaitu,

Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi

seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk

mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu.

Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan

olahraga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya.

(Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah Air Indonesia, hal.13, November, 1988)

Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/ di

pegunungan yang banyak dikunjungi (John.M.Echols, Kamus lnggris-

Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987).

Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang

dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya (A.S. Hornby,

Oxford Leaner's Dictionary of Current English, Oxford University Press,

1974).

Resort adalah sebuah kawasan yang terencana yang tidak hanya sekedar

untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y.Gee,Resort

Development and Management,Watson-Guptil Publication 1988).

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Resort

adalah sebuah tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di

tepi pantai, di pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan

bersantai dimana fasilitas ini diperuntukan untuk pengunjung yang datang

untuk menikmati potensi alam yang ada dan berekreasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

20

Karakteristik resort yang memiliki kesamaan dari beberapa sumber

diatas antara lain:

a) Umumnya resort berlokasi di tempat tempat berpemandangan indah,

pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian

kota, lalu lintas yang padat dan bising, “hutan beton” dan polusi perkotaan.

Pada resort, kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan

rekreasi merupakan tuntutan utama terhadap pasar dan berpengaruh terhadap

harganya.

b) Motifasi pengunjung untuk bersenang-senang dan mengisi waktu luang

menuntut ketersediaan fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area prifasi.

Fasilitas rekreasi outdoor, meliputi kolam renang, lapangan tennis, dan

penataan landscape.

c) Wisatawan yang berkunjung cenderung mencari akomodasi arsitektur

dan suasana yang khusus dan berbeda dengan resort lainya. Wisatawan

pengguna resort cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur

yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang

bernuansa etnik.

d) Sasaran yang ingin dicapai adalah wisatawan yang akan berkunjung,

berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan

tempat tempat lainya yang memiliki panorama indah.

Berdasaran keputusan dirjen pariwisata No.14/U/11/88 tentang

pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan resort. Dapat dijelaskan pada

klasifikasi standar di bawah ini:

1) Resort bintang satu: minimal 20 kamar.

2) Resort bintang dua: minimal 20 kamar.

3) Resort bintang tiga: minimal 30 kamar.

4) Resort bintang empat: minimal 50 kamar.

5) Resort bintang lima: minimal 100 kamar.

6) Resort bintang lima+diamond. Resort dengan kualaitas lebih baik dari resort

bintang lima.

Dari bawah ini merupakan berbagai fasilitas yang ada dalam sebuah

resort berbintang empat dengan 69 kamar:

1. Area parkir yang berlokasi di depan pintu masuk lobby resort. Area ini

harus mampu menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan. Para

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

21

pengunjung yang datang ke tempat rekreasi pada umumnya menggunakan

bebrapa macam jenis kendaraan di antaranya kendaraan umum maupun

pribadi. Standar ukuran yang digunakan akan dijelaskan pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1Jenis-Jenis Kendaraan Pengunjung

Jenis kendaraan Panjang (m)

Lebar (m)

Tinggi (m)

Radius putaran berbentuk lingkaran

Sepeda motor 2,20 0,70 1,00 1,00 Mobil pribadi 4,70 1,75 1.50 5,75 Mobil pribadi ukuran besar

5,00 1,80 2,00 6,00

Bus 11,00 2,50 3,95 10,25 Sumber: Neufert, 2013:105

2. Lobby resort, merupakan sebuah area dimana tamu yang datang akan

melakukan registrasi, sebuah area dimana tamu resort satu bertemu dengan

tamu hotel lainya dan dimana tamu melakukan proses keberangkatan (check-

out) dari hotel. Lobby resort juga biasa digunakan seperti area membaca pada

umumnya. Di bawah ini merupakan penjelasan dari standar ruang pada

fasilitas lobby sebagai ruang utama pada Tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Standar Ruang-ruang Lobby

Ruang Sumber Standar Main lobby BPDS 0,65-0,9 m²/orang Lounge Area NAD 2,5 m²/ orang receptionist BPDS 10 m²/ unit Ruang Kasir NAD 2.75 m²/ orang Costumer Service NMH 12 m²/ unit Toilet Umum NAD 3,6 m²/ orang

Sumber: http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html

3. Restoran, merupakan tempat penjualan makanan atau minuman. Berbagai

macam jenis restaurant disugukan untuk memenuhi kebutuhan tamu seperti

coffe shop, spesial restaurant (Indonesia, jepang, dan westren), dan lainya.

Biasanya semakin banyak kamar resort. Semakin banyak fasilitas yang

tersedia. Untuk standar acuan yang dipakai dijelaskan pada Tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Standar Ruang-ruang Penunjang

Ruang Sumber Standar Restoran NAD 2.5 m²/ orang

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

22

cafe NAD 2.5 m²/ orang Gudang NAD 250x0,24 m²

Sumber: Neufert, 2013:105

4. Meeting room atau function room, adalah tempat yang di sewakan untuk

berbagai macam kebutuhan seperti meeting, rapat, seminar dan lain

sebagainya. Ruang ini disebut juga sebagai banquet room. Standar ruang

meeting dan function dijelaskan pada Tabel 2.4.

Tabel 2. 4 Standar Ruang-ruang Penunjang

Ruang Sumber Standar Meeting room HMC(hotel, motel and

condomonium) 1,1-1,3 m²/ orang

function room HMC 1,8 m²/ orang Sumber: http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html

5. Tempat untuk entertaintment dan olahraga merupakan fasilitas yang

ditawarkan kepada tamu yang ingin mendapatkan hiburan (musik dan

pertunjukan lainya) dan pelatihan (tennis, golf, renang, dan lainya). Untuk

standar kolam renang terbuka yang bukan digunakan oleh perenang bidang

air 500-1200 m² kedalaman air 0,50- 1,35 m. (Sumber: Neufert, 2013:193)

6. Laundry dan drycleaning, merupakan fasilitas untuk mencuci, pengeringan

dan penyetrikaan pakaian tamu. Fasilitas ini merupakan fasilitas penunjang

untuk mendapatkan keuntungan tambahan dijelaskan pada tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Standar Ruang-ruang Penunjang

Ruang Sumber Standar Chief laundry TSS 7,5-9,5 m²/ orang Laundry TSS 0,5 m²/ kamar

Gudang

laundry

HPD(hotel planing

and design)

0,0023 m²/ kamar

Sumber: http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html

2.3.1 Fasilitas Penunjang Tambahan

1. Tempat untuk para karyawan seperti EDR (employees diningroom), locker,

toilet, mushola, dan lain- lain. Standar ruang pekerja dapat dilihat pada tabel

2.6.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

23

Tabel 2. 6 Standar Ruang-ruang Penunjang Tambahan

Ruang Sumber Standar Locker NAD 0,882 m²/ orang

Toilet karyawan NAD 0,5 m²/ kamar Musholla NAD 1,008 m²/ orang

Sumber: Neufert, 2013:105

2. Ruang penyimpanan atau gudang material untuk oprasional seperti,

makanan, minuman, perlengkapan gudang dan sebagainya. Dapat dilihat

pada Tabel 2.7.

Tabel 2. 7 Standar Ruang-ruang Penunjang Tambahan

Ruang Sumber Standar Gudang makanan HPD 0,1 m²/ kamar Gudang minuman NAD 0,18 m²/ kamar Gudang pendingin HPD 0,1 m²/ kamar

Gudang bahan NAD 0,14 m²/ kamar Ruang cuci TSS 0,2 m²/ kamar

Sumber: http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html

3. Office atau kantor untuk berbagai jenis aktifitas di dalam resort dimulai dari

general manager, front office manager, F&B manager, chief accounting,

personal manager, sampai bagian terbawah. Penjelasan mengenai standar

ruang kantor pada resort dijelaskan pada tabel 2.8.

Tabel 2. 8 Standar Ruang-ruang Penunjang Tambahan

Ruang Sumber Standar General manager TSS 1.33 m²/ orang

Sekertaris TSS 1,8-2,3 m²/ orang F&B manager HPD 7,5-9,5 m²/ orang

Staf admin HPD 1,8-2,3 m²/ orang Akuntan HPD 7,5-9,5 m²/ orang

Arsip HPD 0,02 m²/ orang Rapat HPD 1,5-2 m²/ orang

Sumber: http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html

4. Ruang atau tempat lain yang digunakan untuk berbagai maksud seperti

koridor, tangga, lift, pos security, ruang perbaikan dan perawatan, dan

sebagianya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa oprasional resort harus

didukung dengan berbagai fasilitas yang dapat mendukung kelancaran

aktifitas penjualan. Kelengkapan fasilitas yang tersedia memberi dampak

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

24

lama masa tinggal tamu dan uang yang akan dikeluarkan oleh tamu. Semakin

besar pengeluaran yang dikeluarkan, semakin menambah pemasukan bagi

resort tersebut. Dengan demikian telah memenuhi standart yang harus

dimiliki sebagai industri jasa akomodasi.

2.3.2 Jenis-jenis Kamar Resort

Kamar resort merupakan fasilitas utama untuk penjualan dan penyewaan

kamar. Berbagai tipe kamar dan berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya. Jenis-

jenis kamar resort, contoh-contoh kamar sesuai kualifikasinya menurut Agustinus

Darsono (2011:52) sebagai berikut:

a) Single room: Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi satu tempat

tidur untuk satu orang tamu.

b) Twin room: Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua tempat

tidur untuk dua orang tamu.

c) Triple room: Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua tempat

tidur atau satu tempat tidur double jenis queen dengan satu tempat tidur

tambahan untuk tiga orang tamu.

d) Superior room: Jenis kamar tamu yang cukup mewah dilengkapi satu double

bed jenis queen atau twiin bed. Tempat tidur jenis queen bed digunakan

untuk dua orang tamu.

e) Suite room: Jenis kamar tamu mewah, yang dilengkapi beberapa kamar tamu,

ruang makan, dapur kecil dan kamar tidur dengan sebuah king bed.

f) President suite room: Kamar resort yang terlengkap fasilitasnya dengan harga

yang mahal. Pemberian nama jenis kamar di resort berbeda-beda sesuai

dengan selera manajemen masing-masing. Di bawah ini merupakan

keterangan gambar pada jenis-jenis kamar resort pada Tabel 2.9.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

25

Sumber: Neufert, 2012:128

Tabel 2. 9 Ukuran dan Tipe Kamar Resort

Single bed

Double Bed

Triple Room

Superior Room

Suite Room

President Suite

2.4 Studi Banding

2.4.1 Alila Seminyak Resort, Bali

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

26

Gambar 2. 1 Site Plan Alila Seminyak Resort, Bali

Sebuah resor kontemporer dengan taman vertikal dan kuil kuno di

jantungnya memberi karakter yang benar-benar khas ke Alila Seminyak,

menjadikannya tempat tambahan terbaru ke pantai di tempat peristirahatan

resor di Bali. Desain memaksimalkan lokasi istimewa resort yang menawarkan

pemandangan laut yang menakjubkan di setiap kesempatan sambil

mempertahankan suasana privasi dan individualitas. Hotel ini dirancang untuk

menjadi taman rahasia di kawasan ramai Seminyak, Bali.

Gambar 2. 2 Alila Seminyak Resort, Bali

Perpaduan arsitektur kontemporer yang unik, ditenun dengan tanaman

hijau vertikal, tanaman memeluk erat, atap hijau dan teras lanskap, dirancang

untuk meramaikan indra. Ruang hijau berlimpah, direplikasi di koridor, lobi

dan semua ruang publik, yang berventilasi secara alami oleh angin laut. Dan

ketika datang ke akomodasi 240 kamar dan suite di Alila Seminyak, termasuk

satu 811 meter persegi, penthouse tiga kamar tidur, menawarkan pengalaman

spektakuler. Bertempat di empat bangunan terpisah di seluruh resor, kamar dan

Sumber: https://www.theplan.it/eng/project_shortlist/1221/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Sumber: https://www.theplan.it/eng/project_shortlist/1221/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

27

suite menampilkan gaya kontemporer, terdiri dari ruang yang dirancang dan

dapat digunakan secara serius.

Gambar 2. 3 Alila Suite Room - Alila Seminyak Resort, Bali

Gambar 2. 4 Penthouse Alila - Alila Seminyak Resort, Bali

Sumber: https://www.theplan.it/eng/project_shortlist/1221/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Sumber: https://www.theplan.it/eng/project_shortlist/1221/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

28

Gambar 2. 5 Beach Suite Room - Alila Seminyak Resort, Bali

S

emua kamar dirancang untuk memaksimalkan pandangan dan dilengkapi

dengan pintu geser, balkon yang lebar dan layar shading matahari yang

mengaburkan perbedaan antara di dalam dan di luar sehingga memungkinkan

para tamu untuk sepenuhnya merangkul pengalaman sisi pantai dari properti

ini. Terhadap kanvas keanggunan abadi ini, sentuhan tujuan dapat ditemukan

dalam detail unik seperti lampu dan perabotan yang dirancang khusus dengan

menggunakan interpretasi kontemporer motif batik dan desain Bali. Di luar

daya tarik estetisnya, desain Alila Seminyak juga didasarkan pada

keberlanjutan dan perayaan lokalnya.

Alila Seminyak Resort adalah resort pertama di Indonesia yang

melampaui standar EarthCheck Building, Planning and Design yang ketat. Ini

berarti Allila Seminyak (terutama di Australasia dan Indonesia) adalah

pengembangan terkemuka mengenai pembangunan berkelanjutan dan kinerja

perbaikan ekologis jangka panjang. Hotel ini telah dirancang dengan standar

keberlanjutan yang paling ketat.

Selama pembangunan hotel, URBNarc bekerja sama dengan arsitek

lansekap dan tim konstruksi untuk membersihkan saluran drainase yang

berdekatan dan bekerja dengan semua tetangga untuk menciptakan solusi

berkelanjutan untuk menjaga saluran drainase tetap bersih. Rumput Vettiver

dan jenis tanaman lainnya yang membantu secara alami membersihkan air dari

bahan limbah yang ditanam secara strategis. Jalan dan jalur telah dirancang

dengan sedikit atau tanpa beton untuk memungkinkan pengisian air tanah

maksimum. Spesies tanaman lokal yang pada gilirannya menarik fauna mikro

lokal burung dan kupu-kupu telah ditanam secara strategis melalui properti

sesuai dengan konsep pembuatan taman rahasia.

Penggunaan bahan bangunan lokal, dan penggabungan sistem

lingkungan, energi dan sumber daya yang efisien juga merupakan bagian

integral dari disain. Semua arsitektur, lansekap dan interior selesai seluruhnya

dari bahan lokal. Selain itu, tata letak tata ruang Alila Seminyak dirancang

untuk memaksimalkan penggunaan pendinginan alami, naungan dan siang hari

untuk mengurangi penggunaan energi, memanfaatkan angin laut alami, tanpa

Sumber: https://www.theplan.it/eng/project_shortlist/1221/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

29

AC di tempat umum. Benar-benar modern namun memberi penghormatan

kepada tradisi, Alila Seminyak memunculkan bar dalam hal desain, inovasi dan

keberlanjutan resor, memberikan kesan spektakuler atas reputasi operator hotel

untuk memberi para tamu pengalaman yang sangat berbeda.

2.4.2 Four Season Resort at Landaa Giraavaru, Maldives

Gambar 2. 6 Site Plan Four Season at Landaa Giraavaru, Maldives

Four Season at Landaa Giraavaru yang luas menggabungkan 103

bungalow dan vila bertema desain Maldivian kontemporer. Tersembunyi di

balik gerbang turquoise tradisional, semua akomodasi berbasis darat memiliki

akses pantai, kolam renang dan taman pribadi mereka yang indah. Beach Villas

dan Family Beach Villas juga memiliki kolam renang sepanjang 12 meter,

ruang tamu di lantai pasir dengan sofa dan makan kaki di pasir, dan loteng

yang menghadap ke laut. Bertempat di panggung di atas laguna yang tenang,

Villa Air - beberapa dengan kolam renang - menawarkan pemandangan

Samudera Hindia yang indah melalui jendela lantai ke langit-langit, tempat

berjemur yang luas, shower outdoor, dan jaring untuk bermalas-malasan di atas

air. Land & Ocean Villas menghubungkan tempat tinggal berbasis tanah dan

kamar tidur berlantai air di dek kolam renang yang luas, sedangkan Apartemen

Landaa tiga kamar tidur uber-luxe memiliki pantai sendiri seluas 80 meter dan

ruang tamu seluas 2.000 kaki persegi di al fresco.

Sumber: https://www.fourseasons.com/maldiveslg/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

30

Gambar 2. 7 Sunset Water Villa with Pool, Maldives

Gambar 2. 8 Sunset Water Villa, Maldives

Sumber: https://www.fourseasons.com/maldiveslg/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Sumber: https://www.fourseasons.com/maldiveslg/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

31

2.4.3 Mercure Maldives Kooddoo Resort, Maldives

Gambar 2. 9 Site Plan Mercure Maldives Kooddoo Resort, Maldives

M

e

rcure Maldives Kooddoo Resort terletak di wilayah selatan Maladewa

kepulauan 100 kilometer sebelah utara Khatulistiwa. Atol terkenal

untuk kehidupan laut yang luar biasa dan gaya hidup santai. Pulau Kooddoo,

dengan vegetasinya yang matang, pantai berpasir yang lembut dan lokasi yang

mudah dijangkau, adalah Pintu gerbang yang sempurna ke berbagai tempat

hanya menunggu untuk dijelajahi.

Mercure Maldives Kooddoo Resort menyediakan fasilitas untuk tamu

penyandang cacat demi memudahkan tamu selama menginap. Membawa

akomodasi kelas menengah yang trendi ke selatan selatan Maldives.With 68

vila termasuk 43 yang terletak di atas air dan 25 tersebar di sepanjang pantai

berpasir putih.

Resor ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan lokal, warna-

warna cerah dan perabotan bergaya dan desain interior untuk mencerminkan

budaya Maldivian dan semangat perjalanan.

Sumber: https://exciting-travel.com/hotel/mercure-maldives-kooddoo/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

32

Gambar 2. 10 The Beach Villas – Mercure Maldives Kooddoo

T

he Beach Villas terletak di sepanjang pantai berpasir putih yang dikelilingi lanskap

tropis di bawah naungan pohon kelapa dewasa. Vila memiliki bak mandi outdoor &

shower.

Gambar 2. 11 The Over Water Villas – Mercure Maldives Kooddoo

The Over Water Villas terletak di laguna pirus. Mereka menawarkan

tamu kesempatan untuk tinggal di atas air dan mengalami liburan tanda tangan

Maldivian.

Sumber: https://exciting-travel.com/hotel/mercure-maldives-kooddoo/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Sumber: https://exciting-travel.com/hotel/mercure-maldives-kooddoo/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

33

Gambar 2. 12 Beach Pool Villa – Mercure Maldives Kooddoo

Tersebar di sepanjang pantai berpasir putih yang dikelilingi oleh lanskap

tropis di bawah naungan pohon kelapa dewasa, vila-vila kami menampilkan

permulaan tambahan kolam renang pribadi.

Gambar 2. 13 Over Water Sunset Pool Villas – Mercure Maldives Kooddoo

Indulgensi Maladewa yang terbaik. Terletak di atas laguna pirus dengan

pemandangan barat yang tidak terganggu untuk mengalami matahari terbenam

tropis dan kolam renang pribadi.

Sumber: https://exciting-travel.com/hotel/mercure-maldives-kooddoo/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Sumber: https://exciting-travel.com/hotel/mercure-maldives-kooddoo/, diakses tanggal 14 Maret 2018

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

34

2.5 Novelty

Dalam melakukan perancangan sebuah resort menurut Undang-Undang 27

Tahun 2007 adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Km2 (dua

ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. Di samping kriteria utama

tersebut, beberapa karakteristik pulau-pulau kecil adalah secara ekologis terpisah

dari pulau induknya (mainland island), memiliki batas fisik yang jelas dan terpencil

dari habitat pulau induk, sehingga bersifat insular; mempunyai sejumlah besar

jenis endemik dan keanekaragaman yang tipikal dan bernilai tinggi; tidak mampu

mempengaruhi hidroklimat; memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif

kecil sehingga sebagian besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut serta

dari segi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas

dibandingkan dengan pulau induknya.

Arsitektur berkelanjutan memiliki banyak pengertian dari berbagai pihak.

Beberapa diantaranya adalah pengertian yang dikutip dari buku James Steele, Suistainable

Architecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa

membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, darisatu kawasan ke

kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.”

Penggunaan material-material yang berkaitan dengan keamanan dan

kenyamanan penghuni bangunan. Material disini adalah material yang akan

digunakan, yang digunakan dan setelah digunakan. Maka, kriteria-kriteria untuk

arsitektur berkelanjutan, adalah :

Menggunakan material yang :

• Durable, tahan lama, tahan banting

• Reclaimable yang bias diklaim

• Non-toxic, tidak beracun yang dapat membahayakan kesehatan penghuni

• Biodegradable, material yang bias mengalami biodegradasi, yaitu bias di

serap dalam tanah. Jika tidak bias diserap, harus dapat diolah lagi. Namun

prioritaskan material yang bias diserap tanah jika telah dipakai.

• Marterial yang sedikit memberikan emisi ke udara dalam proses

pembuatannya dan dalam penggunaan pada bangunan

• Memiliki umur yang Panjang atau merupakan material yang dapat diperbaiki

(repairable)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

35

• Material yang jika diambil cepat tumbuh kembali, misalnya bambu.

Apabila kriteria tersebut dalam sebuah desain adalah dengan :

• Reuse, menggunakan material bangunan yang telah digunakan

• Recycle, menggunakan material hasil daur ulang atau material yang bias

didaur ulang

• Penggunaan material yang jika diambil untuk digunakan pada sebuah

bangunan, cepat tumbuh kembali, misalnya bambu dan material lainnya

• Menggunakan material lokal/setempat

• Menggunakan sistem konstruksi prefabrikasi dengan sistem modular untuk

melakukan efisiensi penggunaan material. Misalnya saja mengikuti modul

ukuran keramik, sehingga dalam pemasangan dan kontruksinya tidak

membuang bangyak keramik bekas

• Re-utilisation, pemanfaatan kembali material-material tersebut atau

• Adaptive reuse, mengalihfungsikan sebuah bangunan. Banyak bangunan lama

yang sebenarnya merupakan bangunan bersejarah terabaikan, sehingga timbul

upaya pelestarian bangunan bersejarah tanpa merobohkannya namun

dialihfungsikan kembali.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id€¦ · adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan

36