Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum
2.1.1. Perancangan Furnitur
Perancangan adalah proses, perbuatan merancang
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perancangan).
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi sebagai perancangan sistem dapat
dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang
merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjuk
urutan-urutan proses dari sistem (Syifaun Nafisah, 2003:2).
Furnitur / mebel adalah perabot yang diperlukan, berguna, atau
disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah,
digunakan untuk melengkapi kebutuhan pada rumah, kantor, dan
berbagai tempat lainnya (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mebel).
A. Berdasarkan tipe furnitur :
• Sofa
Sofa adalah tempat duduk panjang yang bisa
menampung 3 sampai 4 orang, memiliki sandaran
belakang dan memiliki lapisan busa yang lembut
sehingga terasa nyaman. Ada beberapa jenis sofa yang
dapat di jumpai diantaranya ada sofa dengan 2 dudukan,
3 dudukan, 4 dudukan, sofa L dan sofa modular.
• Lounge Chair
Longue chair atau kursi santai, memiliki dudukan yang
lebih rendah dan lebih panjang ke bagian belakang, serta
sandaran yang lebih condong ke belakang , sehingga
10
memiliki dimensi ukuran yang lebih besar di banding
jenis kursi lainnya. Longue chair ditujukan untuk
memberikan perasaan santai dan rileks kepada
penggunanya, sesuai namanya, kursi jenis ini cocok
digunakan untuk bersantai di lounge area.
• Bench
Bench atau bangku adalah tempat duduk yang biasanya
tidak memiliki sandaran dan bentuknya panjang sehingga
dapat diduduki oleh beberapa orang, umumnya bench
digunakan dalam waktu singkat karena kurang
memberikan kenyaman jika digunakan duduk dalam
waktu yang cukup lama.
• Bar stool
kursi ini digunakan di bar, bentuknya yang tinggi
memudahkan seseorang untuk meraih minuman atau
makanan yang ada di bar. Dudukan kursi ini biasanya
memiliki tinggi 80 - 90cm, serta memiliki pijakan kaki
pada bagian bawahnya. Selain itu, dudukan kursi bar juga
dapat diputar dan diatur ketinggiannya.
• Arm Chair
Kursi ini termasuk dalam kursi tunggal, kursi Arm chair
memiliki sandaran tangan bagian di kiri dan kanan yang
biasanya terbuat dari kayu atau busa lembut. Kursi jenis
ini memiliki fungsi yang beragam dan dapat digunakan
sebagai kursi kerja, kursi santai, kursi tamu dan kursi
makan.
• Coffe Table
11
Coffee table adalah meja yang biasanya di letekan di
ruang keluarga, ruang tamu ataupun area longue, coffee
table umumnya memiliki bentuk oval ataupun bulat,
diguanakan untuk menaruh barang atau makanan dan di
pasangkan dengan sofa serta kursi.
• Side Table
Meja samping atau side table adalah meja kecil yang
biasanya di letakan bersebelahan dengan kursi ataupun
sofa. Meja samping memiliki berbagai macam jenis
diantaranya ada yang memiliki laci kecil sehingga
memiliki penyimpanan ekstra, namu ada juga side table
yang tidak memiliki laci.
B. Berdasarkan sistem konstruksi :
• Built – in furniture
Built – in furniture adalah sistem konstruksi mebel
dengan memanfaatkan elemen interior berupa dinding,
lantai atau langit-langit bangunan sebagai bidang
konstruksi agar menjadi satu kesatuan.
• Free – standing furniture
Free – standing furniture adalah sistem konstruktur
mebel yang tidak terikat oleh bangunan. Konstruksi
mebel dibuat lepas dan tidak menjadi satu kesatuan
dengan struktur bangunan.
• Knocked-down system
Knocked-down adalah sistem konstruktsi agar komponen
-komponen pada mebel dapat mudah di lepas atau
dibongkar pasang kembali.
12
• Moveable, inflatable, transformable
Inflatable dan transformable adalah tipe furnitur yang
dapat berubah bentuk. Inftalable adalah furnitur yang
dapat dikembangkan dari ukuran kecil menjadi lebih
besar, sedangkan transformable adalah furnitur yang
dapat berubah dari suatu fungsi ke fungsi lain.
C. Berdasarkan material yang digunakan :
• Kayu Solid
Kayu solid menggunakan bahan dasar dari kayu asli.
Kayu solid sering di gunakan sebagai material dasar
karena memiliki daya tahan yang kuat, memiliki serat
kayu yang natural dan mudah untuk di bentuk. Jenis kayu
solid yang sering digunakan adalah kayu jati, kayu
sungkai dan kayu meranti.
• Rotan
pengunaa material rotan sebagai bahan dasar furnitur
masih banyak digunakan karena material rotan memiliki
banyak keunggulan seperti mudah untuk dibentuk, lebih
ringan di bending kayu solid, lebih mudah untuk di
dapatkan daan ramah lingkungan. Jenis rotan yang
paling banyak digunakaan adalah pietriet & core.
• Plywood
Plywood adalah kayu olahan pabrik yang berbahan dasar
dari lapisan – lapisan kayu yang ditumpuk berlapis –
lapis. Lapisan – lapisan kayu ini direkatkan dengan sudut
urat yang diseleraskan untuk menghasilkan produk yang
kuat. Plywood ditujukan untuk Kitchen set, lemari
13
ataupun cabinet.
• Bambu
Bambu adalah alternatif yang diguankan sebagai material
dasar pada furnitur karena mempunyai bentuk yang unik
dan mudah di bentuk, kuat dalam waktu yang cukup
lama, tahan terhadap serangga dan kelembaban serta
mempunyai manfaat tambahan yang ramah terhadap
lingkungan.
• Logam
Penggunaan material logam pada produk furnitur dapat
memberikan karakter yang kuat, kokoh, dan tahan lama.
Jenis logam yang sering digunakan untuk pembuatan
furnitur adalah logam alumunium dan stainless stell.
• Plastik
Penggunaan plastik pada furnitur biasanya menggunakan
PVC. Plastik selalu menjadi alternatif material furnitur
dikarenakan harganya yang murah, tahan air, tidak
berkarat, dan perawatannya yang gampang. Tetapi di sisi
lain furnitur dari plastik sendiri kurang ramah lingkungan
dan mudah rusak (gampang terbakar / tidak dapat
menampung beban berat).
• Kaca
Kaca seringkali dijadikan bahan material untuk
mempercantik furnitur atau bahkan sebagai komponen
utama sebuah furnitur. Seperti kaca sebagai top table
untuk meja makan dan coffee table
14
• Concrete
Concrete atau beton dalam penggunaan furnitur sangat
jarang digunakan, selain berat, prosesnya agak lama, dan
juga tidak dapat dipindahkan. Penggunaan concrete pada
furniture ini mulai berkembang semenjak populernya
gaya industrial.
D. Konstruksi Furnitur
• Joint
Biasanya konstruksi ini digunakan untuk furnitur yang
menggunakan material kayu. Joint sendiri memiliki
berbagai bentuk yang dapat di gunakan sesuai dengan
kebutuhan.
• Sekrup
Konstruksi ini merupakan yang paling mudah
diaplikasikan sehingga banyak furnitur yang
menggunakan konstruksi jenis ini.
• Las
Jenis konstruksi yang dapat diaplikasikan pada furnitur
yang menggunakan material besi. Teknik pengelasan
digunakan untuk menyatukan part-part furnitur agar
membentuk satu kesatuan.
• Bending
Konstruksi bending didapat dari proses pembengkokan
sebuah material yang menghasilkan bentuk yang lebih
organic. Pada sebuah rangka furnitur yang
menggunakan konstruksi ini akan membuat furnitur
tampak seperti satu kesatuan garis.
15
2.1.2. Aksesoris
Aksesoris / aksesori adalah barang tambahan, atau alat ekstra
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/aksesori diakses pada 23 februari).
Aksesoris furnitur adalah benda yang bertujuan untuk mempercantik
furnitur atau pun melengkapi fungsi furnitur itu sendiri. Aksesori
furnitur juga digunakan sebagai dekorasi suatu ruang, dan biasanya
dapat dipindah.
2.1.3. Industri Kreatif
Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan keterampilan,
talenta, dan unsur kreativitas yang berpontensi untuk meningkatkan
kesejahteraan (Simatupang: 2007).
Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan
keterampilan, kreativitas, dan bakat yang dimiliki individu dalam
menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan. Industri ini akan
berfokos untuk memberdayakan daya cipta dan daya kreasi suatu
individu (Departemen Perdagangan RI tahun 2009).
Menurut BEKRAF, terdapat 16 sub-sektor industri kreatif,
berikut ini adalah keenam belas sub-sektor industri tersebut:
• Aplikasi dan pengembangan permainan
• Arsitektur
• Desain produk
• Fashion
• Desain interior
• Desain komunikasi visual
16
• Seni pertunjukan
• Film, animasi, dan video
• Fotografi
• Kriya
• Kuliner
• Music
• Periklanan
• Penerbitan
• Seni rupa
• Televisi dan radio
Beberapa Manfaat yang dapat dirasakan dengan semakin
tumbuhnya industri kreatif di Indonesia:
• Inovasi Baru Semakin Berkembang dengan Cepat
• Membuka dan Menambah Lapangan Kerja
• Nilai dan kualitas suatu produk semakin meningkat
• Manusia akan dituntut semakin kreatif
• Persaingan yang kompetitif
• Pertumbuhan ekonomi
2.1.4. Co – Working Space
A. Sejarah Co – Working Space
Co - working space pertama kali dikenal oleh publik umum
saat ada kemunculan organisasi nirlaba yang bernama C-Base di
tahun 1995. Organisasi yang terletak di Jerman ini punya tujuan
17
untuk menggabungkan kerja sama di antara teknologi komputer,
jaringan antar anggota organisasinya, serta pertemuan dengan
masyarakat umum yang mengandalkan teknologi. Para pesertanya
sering mengadakan pertemuan di sebuah lokasi yang awalnya lebih
dikenal dengan nama Hackerspace.
Nama Hackerspace ini lalu berubah menjadi istilah yang
sekarang kita kenali sebagai coworking space. Istilah coworking
space itu sendiri dicetuskan oleh Bernard Brian DeKoven pada
tahun 1999. Konsep co - working space ini lebih tegas yaitu semua
pekerja yang hadir posisinya setara, tidak mengenal yang mana
atasan yang mana bawahan seperti halnya kerja di kantor
konvensional umumnya. Tempat kerja yang benar-benar memakai
nama coworking space baru muncul di San Francisco, Amerika
Serikat, yaitu pada tanggal 9 Agustus 2005. Banyak kalangan
pengamat bisnis yang menyebut tanggal ini sebagai tanggal lahirnya
coworking space pertama di dunia.
Co - working space pertama ini didirikan oleh developer
bernama Brad Neuberg. Co - working space ini menyediakan
ruangan dengan delapan meja di Spiral Muse, San Francisco. Selain
sebagai tempat bekerja, lokasi tersebut menawarkan makan siang
bersama bagi orang-orangnya. Bahkan ada juga waktu untuk
meditasi sama-sama, atau waktu bersepeda ramai-ramai.
Co – Working Space dalam bahasa Indonesia adalah “ruang
kerja bersama” , yang berarti tempat untuk orang - orang dengan
latar belakang dan organisasi berbeda berbagi ruang untuk bekerja.
Co-working space mengedepankan konsep sharing atau berbagi.
Dalam satu ruangan terdapat berbagai individu, komunitas, maupun
perusahaan, khususnya start-up. Biasanya terdapat satu ruangan
terbuka untuk digunakan bersama dan ruangan-ruangan kecil yang
dapat disewa per individu atau per komunitas atau perusahaan.
18
B. Manfaat Co – Working Space
Bekerja pada co – working space memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya sebagai berikut :
• Bekerja pada lingkungan yang produktif dan kreatif.
Co – working space biasanya dibuat dengan memikirkan
kenyamanan penggunanya, dan juga untuk menjaga pengguna
agar dapat terus berpikir secara kreatif. Begitu pula para
pengguna yang datang ke co- working space pastilah untuk
bekerja, dengan begitu akan menstimulasi para pengguna
lainnya untuk lebih produktif.
• Membangun relasi yang menguntungkan.
Dikarenakan bekerja pada ruang lingkup yang sama, dan latar
belakang yang berbeda menjadikan peluang bisnis dari relasi
yang di dapat dari area co – working semakin besar.
• Menghemat biaya.
Dengan menyewa co – working space sudah pasti akan lebih
menghemat biaya dibanding dengan datang ke cafe atau
coffee shop dengan tujuan yang sama.. belum lagi dengan
menjadi member per bulan yang mendapatkan keuntungan
lebih lagi.
2.1.5. Ergonomi
Ergonomika atau ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem,
serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam
perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan
kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
19
Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan
nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau
prinsip. Sutalaksana (1979) mengatakan “ergonomi adalah ilmu atau
kaidah yang mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem
kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan
manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem
yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.”
2.2. Tinjauan Khusus
2.2.1. Data Hasil Survey Langsung
A. Start Space
- Profil
Start Space merupakan sebuah co –
working space dan cafe yang berada
pada Ruko Graha Boulevard Serpong.
Dengan lokasi yang mudah dijangkau dari
jalan utama. Dengan menggunakan hastag #MulaiDisini, Start
Space mengutamakan untuk menyajikan tempat kerja bersama
yang dapat dinikmati oleh latar belakang profesi yang berbeda.
- Lokasi
Start Space Berlokasi di Ruko Graha Boulevard Summarecon
Serpong, Jln Gading Serpong Boulevard BVA1, Curug
Sangereng, Kec. Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810.
- Makro
Start Space berada pada ruko yang banyak berisikan cafe atau
coffee shop tempat anak muda berkumpul, dan sangat ramai
ketika malam hari.
Gambar 2.1 : Logo Start Space (Sumber : Facebook Start Space)
20
Utara : Terdapat Maybank dan ruko yang sekarang ini
kosong (beberapa bulan lalu dihuni oleh Sports
Icon).
Timur : Terdapat Sky Lounge & Karaoke, Nana Cake
Boutique.
Selatan : Terdapat A&W, Pipe and Puff.
Barat : Merupakan jalan utama, Jalan Gading Serpong
Boulevard.
- Mikro
Pada lantai satu terdapat cafe. Start Space bekerja sama dengan
Skywalker Cafe, dan memiliki seat indoor dan outdoor yang
beragam. Pada lantai 2, merupakan area co - working space yang
memiliki area santai dan area kerja. Lantai 3 adalah private office
yang hanya dapat diakses oleh para pengguna private office dan
memiliki pantry sendiri. Lantai 5 merupakan lantai 4 yang
dihilangkan, berisi dua meeting room yang dapat dijadikan satu.
Gambar 2.2 : Lokasi Start Space (Sumber : Google Map)
21
- Fasilitas
Fasilitas yang diberikan oleh Start Space antara lain adalah cafe,
co – working space, private office, dan meeting room.
• Cafe
Pada area cafe menyajikan berbagai macam food &
beverages, mulai dari makanan ringan sampai berat. Dan
juga memiliki beberapa jenis tempat duduk, diantaranya :
sofa, kursi bar, arm chair, dan juga tempat duduk outdoor
berupa bench.
• Co – Working Space
Gambar 2.3 : Area Cafe (Sumber : Pribadi)
22
Merupakan area utama dari Start Space, terletak pada lantai
2. Terdapat area resepsionis, area komunal, dan area
bersantai dengan bean bag.
• Private Office
Pada lantai 3 terdapat private office berjumlah 5 ruang yang
sudah terisi 4 diantaranya. Terdapat fasilitas tambahan
berupa pantry dan free air mineral yang disediakan,
ditambah lounge area pada luar office.
Gambar 2.4 : Area Co-Working (Sumber : Pribadi)
23
• Meeting Room
Lantai 4 terdapat meeting room dengan hanya 2 ruang yang
dapat digabungkan menjadi 1 tempat
Gambar 2.5 : Area Private Office (Sumber : Pribadi)
Gambar 2.6 : Area Meeting Room (Sumber : Pribadi)
24
- Furnitur & Interior
StartSpace menggunakan furnitur dengan berbagai tipe untuk
mempermudah dan membuat pengguna agar tidak bosan,
beberapa furnitur dibuat tetap pada fungsinya, seperti area
komunal co – working menggunakan kursi kerja yang sesuai
dengan fungsinya, begitu juga arm chair, dan lounge chair. Serta
warna yang disuguhkan sangat beragam dan terasa segar.
Pencahayaan bagus karena banyaknya jendela dan ruang terbuka
sampai lantai 4.
Walaupun menggunakan concrete expose untuk setiap
dindingnya tetapi tetap terasa “fresh” dengan tambahan aksen
warna yang cheerful.
B. WINC
- Profil
WINC merupakan co – working space
yang mengedepankan gaya networking
yang santai untuk memaksimalkan
kinerja. Juga terdapat cafe pada lantai
1.
- Lokasi
Jl. Boulevard Raya Gading Serpong, Curug Sangereng, Kec.
Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810
- Makro
WINC terletak pada ruko yang berisikan banyak cafe dan coffee
shop pada sekelilingnya, terletak pada bagian belakang dari
akses pintu masuk ruko graha boulevard.
Gambar 2.7 : Logo WINC (Sumber : Website WINC)
25
Utara : Pada sisi utara terdapat cafe o! Fish, dan Hikmat
Boutique.
Timur : Terdapat Hot Wingz, dan Demeter Coffee.
Selatan : Scandinavian coffee, Nature Vet, Zucca cafe &
bar.
Barat : Waroeng Woka, Yours & Mine Cafe, serta
terdapat jalan 2 ruas.
- Mikro
Terdiri dari 3 lantai, lantai satu merupakan cafe WINC. Terdapat
outdoor seat seperti panggung, dan indoor cafe dengan 3 seat
sofa dan kursi bar. Lantai 2 adalah area co – working space
dengan pantry dan area santai di dalamnya. Dan pada lantai 3
adalah area private office, terdapat 2 private office yang lumayan
besar dan salah satunya telah terisi.
- Fasilitas
Gambar 2.8 : Lokasi WINC (Sumber : Google Map)
26
Fasilitas yang diberikan oleh WINC antara lain : cafe, co –
working space, meeting room, dan private office.
• Cafe
Menyajikan beberapa makanan ringan dan aneka minuman,
mulai dari teh hingga kopi. Terdapat area outdoor untuk cafe
WINC yang unik berupa panggung dengan cara duduk
l
e
s
e
h
a
n
.
• Co – Working Space
Gambar 2.9 : Cafe WINC (Sumber : Pribadi)
27
Terletak pada lantai 2, memiliki pantry khusus untuk pengguna co – working space, juga terdapat spot untuk bersantai seperti bunk bed.
• Meeting Room & Private Office
WINC hanya memiliki 1 ruang meeting dan 1 private office
yang cukup luas, terletak pada lantai 3. Begitu pula dengan
area private office yang berada tepat berhadapan dengan
meeting room.
Gambar 2.10 : Co – Working WINC
(Sumber : Pribadi)
Gambar 2.11 : Meeting Room & Private Office WINC
(Sumber : Pribadi)
28
- Furnitur & Interior
Disajikan dengan warna monochrome putih sampai hitam, dan
tambahan dekorasi kayu sebagai top table dan partisi ruang.
Dinding concrete expose dengan wall treatment kaca. Furnitur
yang digunakan pun masih dengan tema warna yang sama,
antara putih, hitam, abu – abu, atau pun warna coklat kayu.
C. Jakarta Creative Hub
- Profil
Jakarta Creative Hub adalah co – office dan makerspace program
pemerintah untuk anak muda kreatif dalam mengembangkan minat
dan bakat mereka. Tempat ini diresmikan oleh Pak Basuki Tjahaja
Purnama. Terdapat 3 classroom yang dapat digunakan,
perpustakaan, co – office dan juga area makerspace untuk fashion
design, desain grafis, dan juga woodworking.
- Lokasi
Jl. Kb. Melati 5 No.20, RT.2/RW.8, Kb. Melati, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10230
- Makro
Gambar 2.12 : Logo Jakarta Creative Hub
(Sumber : Twitter Jakarta Creative Hub)
29
Jakarta Creative Hub terdapat pada Graha Niaga Thamrin, level
1, bersebrangan dengan Thamrin Residence dengan posisi
bangunan hook.
Utara : Newton Education Center, Musholla Ekanusa.
Timur : Rukun Raharja, Cakra Studio, dan Bank Amar,
Thamrin Residence. dan Jalan Kb. Melati 5.
Selatan : Pasar Tasik Cideng, dan Jalan Kb. Melati 5.
Barat : KPP Pratama, Masjid Annur, Masjid Al Barokah.
- Mikro
Jakarta Creative Hub berada pada gedung Graha Niaga Thamrin
level 1. Terdiri dari beberapa area, diantaranya adalah area cafe,
meeting room, classroom, co – office, library, dan makerspace.
Pada pintu masuk langsung terlihat resepsionis, classroom, dan
juga cafe. Bagian timur merupakan area classroom dan juga co –
office. Dan sisi utara terdapat makerspace dan library.
- Fasilitas
Beberapa fasilitas yang disediakan oleh Jakarta Creative Hub
adalah : cafe, classroom, meeting space, co - office, makerspace,
dan library.
• Cafe
Berisikan kafe sederhana dan memiliki pantry. Kafe ini
menjual minuman dan makanan ringan.
Gambar 2.13 : Lokasi Jakarta Creative Hub
(Sumber : Google Map)
30
• Classroom
Terdapat 3 classroom pada Jakarta Creative Hub, classroom
A berkapasitas sampai 80 orang, dan classroom B dan C
bekapasitas sampai 50 orang. Biasanya terdapat seminar,
lokakarya, dan pelatihan secara gratis dengan mendaftar
sebagai anggota.
Gambar 2.14 : Area Cafe Jakarta Creative Hub
(Sumber : Pribadi)
31
• Makerspace
Area makerspace ini terbagi menjadi 3, yaitu area desain
digital, woodworking, dan
desain fashion lengkap
dengan fasilitasnya masing
– masing.
• Co – Office
Terdapat 12 co – office yang disewakan dengan harga yang
murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah dengan
syarat penyewa mrupakan pemilik KTP DKI Jakarta.
Gambar 2.15 : Area Classroom Jakarta Creative Hub (Sumber : Pribadi)
Gambar 2.16 : Area Makerspace Jakarta Creative Hub (Sumber : Pribadi)
32
Ukurannya tidak besar, tetapi dapat memakai semua fasilitas
Jakarta Creative Hub yang ada.
• Library
Jakarta Creative Hub memiliki perpustakaan kecil dengan
cubicle untuk membaca, dan area panggung
u
n
t
u
k
bersantai.
Gambar 2.17 : Co – Office Jakarta Creative Hub (Sumber : Pribadi)
Gambar 2.18 : Library Jakarta Creative Hub
(Sumber : Pribadi)
33
- Furnitur & Interior
Bergaya industrial, pada beberapa ceiling diekspos, wall
treatment menggunakan cat putih dengan tambahan beberapa
gambar atau mural di area tertentu. Juga menggunakan aksen
kayu pada pintu. Untuk furniturnya hanya terdapat 2 jenis side
chair, kursi kerja pada office, dan juga kursi bar pada kafe
dengan gaya industrialnya.
2.2.2. Data Survey Website
A. Startup Village
Startup Village terletak di Amsterdam Science Park. Dengan kesan
memberikan “holiday feeling” dan “Friday vibe” setiap harinya.
Dengan menggunakan kontainer dan warna yang cheerful sebagai
daya tarik pengunjung. Pada luar kontainer, furnitur yang disajikan
bergaya semi - rustic, sedangkan pada bagian dalam bergaya urban
modern.
34
Gambar 2.19 : Startup Village (Sumber : Website Startup Village)
Terdapat beberapa fasilitas pada Startup Village ini, diantaranya :
- Meeting Room
- Workshop Area
- Co – Working Space
- Event Space
B. Conclave
Conclave merupakan co – working space yang terdapat di Jakarta
Selatan dan sudah memiliki 4 cabang : Wijaya, Simatupang, Arteri,
dan SCBD, serta 1 di Bandung. Memiliki gaya desain yang sama,
yaitu industrial. Dengan ceiling yang mengekspos pipa dan kabel,
dinding brick expose dan concrete expose. Menggunakan warna
warm, abu - abu, hitam dan warna kayu pada tiap top table dan
ambalan, termasuk juga warna furniturnya. Ceiling yang tidak terlalu
tinggi dan juga pencahayaan warm white untuk memberikan kesan
Gambar 2.20 : Conclave (Sumber : Arsitag.com)
35
warm yang lebih.
Terdapat beberapa fasilitas pada Conclave, diantaranya :
- Co – Working Space
- Meeting Room
- Auditorium
- Private Office
- Games Room
- Library
C. Impact Hub
Didirikan pertama kali di Austin, Texas, Amerika Serikat. Total
sudah didirikan 86 Impact Hub di seluruh penjuru dunia, salah
satunya terdapat di Jakarta Selatan, Indonesia. Co – working space
ini tampak terlihat luas dengan langit – langitnya yang tinggi.
Memadukan gaya industrial dan rustic dan banyaknya tanaman hijau
untuk memberi kesan fresh.
36
Terdapat fasilitas pada Impact
Hub, diantaranya :
- Co – Working Space
- Meeting Space
- Event Space
- Conference Room
2.2.3. Biomimicry
Biomimicry, dari buku ‘Biomimicry: Inovasion Inspired by
Nature’ (Benyus, J, M., 1997) mengungkapkan bahwa kata tersebut
berasal dari Bahasa Yunani Bios (Kehidupan), dan minesis (imitasi)
yang merupakan cara kita mencari atau menemukan inspirasi dengan
melibatkan kondisi-kondisi yang telah ditemukan dari alam dan
diaplikasikan hasil tersebut untuk menyelesaikan permasalahan sehari –
hari. Dari buku tersebut juga diungkapkan bahwa Nature (Alam) itu
tergolong menjadi 3 golongan, dari:
• Nature as Model
Biomimicry merupakan ilmu baru yang difokuskan untuk
mempelajari siklus dari alam yang kemudian bisa diimitasikan atau
mengambil sarana untuk mengembangkan proses dan juga
menyelesaikan permasalahan desain.
• Nature as Measure
Biomimicry menggunakan standar ekologis yang digunakan untuk
menentukan ‘Kebenaran’ inovasi yang telah diciptakan. Setelah 3.8
Billiar tahun berevolusi, ‘Nature’ dapat mengetahui dan
mempelajari: apa yang berfungsi, apa yang benar, apa yang bisa
bertahan.
Gambar 2.21 : Impact Hub (Sumber : Impacthubaustin.com)
37
• Nature as Mentor
Biomimicry adalah sebuah cara baru untuk melihat dan menilai
alam. Alam sudah memperkenalkan sebuah era yang tidak
didasarkan pada apa yang dapat kita ekstrak dari dunia alami, tetapi
pada apa yang dapat kita pelajari darinya.
38