Bab 2 Resistor

Embed Size (px)

Citation preview

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

BAB II PEMELAJARANA. RENCANA BELAJAR SISWA1. KompetensiElektronika.

: Membaca dan Mengidentifikasi Komponen

2. Rencana belajar siswa diisi oleh siswa dan disetujui oleh guru Kompetensi sebagai berikut: NAMA SISWA : . TINGKAT/KELAS : . Tempa Jenis Kegiatan/Sub Tangg Wakt Paraf No t Kompetensi al u Guru Belajar 1. Membaca dan 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.mengidentifikasi komponen Resistor Membaca dan mengindentifikasi komponen Capasitor Membaca dan mengindentifikasi komponen Induktor Membaca dan mengindentifikasi komponen Transformator Membaca dan mengindentifikasi komponen Transistor Membaca dan mengindentifikasi komponen Thyristor Membaca dan mengindentifikasi komponen Dioda Membaca dan mengindentifikasi Piranti OPTIC Membaca dan mengindentifikasi MOS, CMOS dan FET

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

10

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

KEGIATAN BELAJAR 1 RESISTOR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

11

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1: Resistor

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 Setelah mempelajari materi tentang resistor ini diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan nilai resistor dengan membandingkan hasil identifikasi kode warna dan pengukuran dengan multimeter. 2. Menentukan nilai resistor yang dirangkai seri. 3. Menentukan nilai resistor yang dirangkai paralel 4. Menentukan nilai resistor yang dirangkai seri-paralel. 5. Memahami resistor sebagai pembagi tegangan 6. Memahami Thermistor b. Uraian Materi Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincincincin berwarna dalam OHM (), sesuai dengan nama orang yang pertama kali menemukan tahanan listrik yaitu George Simon Ohm. Satu Ohm (1 ) adalah besarnya perlawanan listrik sebuah kolom air raksa dengan penampang yang serba sama (homogen) yang panjangnya 106,3 cm dan luas penampangnya 1 mm2 pada suhu 00C . 1 M (mega ohm) = 1.000 K (kilo ohm) = 10 6 (ohm). 1) TUJUAN PEMBUATAN RESISTORDikeluarkan oleh :

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

12

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Tahanan atau resistor adalah salah satu jenis komponen elektronika yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Adapun tujuan dari pembuatan tahanan: a) b) Mengatur kuat arus listrik. Membagi tegangan.

c) Sebagai elemen pemanas pada alat-alat listrik misalnya filamen pada seterika. 2) FUNGSI RESISTOR Fungsi Resistor adalah sebagai berikut : a) Mengatur arus listrik ( melawan arus listrik) b) Membagi arus listrik c) Membagi tegangan listrik d) Sebagai elemen pemanas; seperti solder, solder atraktor, heater, setrika listrik, rice cooker, kompor listrik dll.

4) RESISTOR BERDASARKAN KEGUNAAN DAN PEMAKAIANBerdasarkan kegunaan dan pemakaiannya, dibedakan menjadi : a. Tahanan Linier, yang terdiri dari:1)

3) Jenis Resistor Ada 5 (lima) macam resistor yang kita kenal, yaitu : a) Resistor Karbon b) Resistor Kompon c) Resistor Kawat Gulung ( Wire Wound ) d) Resistor Serbuk Besi e) Resistor Film Logam ( Metal Film )

Tahanan tetap

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

13

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Yaitu tahanan yang nilainya sudah tetap (tidak berubah) dan nilai tahanannya ditunjukkan dengan kode warna yang melingkar pada badan tahanan. GAMBAR 1 : BENTUK FISIK TAHANAN TETAP

Simbul Resistor

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

14

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

GAMBAR 1 : BENTUK FISIK TAHANAN TETAP

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

15

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

GAMBAR 1 : BENTUK FISIK TAHANAN TETAP

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

16

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 2 : Resistor Karbon Senyawaan GAMBAR 3 : FILM RESISTORS DAN BENTUK PISIKNYA ADALAH :

1.

Carbon Film

2. Metal Film

3. Metal Oxide Film

4.Metal Film Fusible

5.

Metal Glaze

Gambar 4 : Konstruksi Resistor Film Gambar 5 : Thick Film / High Voltage Resistors :

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

17

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 5 : Thick Film / High Voltage Resistors :1. Silicon Thick Film 2. High Voltage Hybrid 3. High Voltage & High Value

4. Unlacquered

5. Thick type

film

Hybrid

GAMBAR 6 : KONSTRUKSI WIRE WOUND RESISTORS :

GAMBAR 7 : WIRE WOUND RESISTORS :

1. Silicon Axial

1. Ceramic Encased Axial

2. Ceramic Encased Vertical

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

18

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

3. Fusible wire wound

4.

Silicon Radial

Gambar 8 : Spesifikasi Resistor Metal Film

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

19

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Spesifikasi Resistor Metal Film

Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap karena ukuran hambatannya sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. Untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

20

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna. a) Warna-warna Kode. Tahanan tetap merupakan tahanan yang nilai hambatannya tetap dan tidak berubah-ubah lagi, adapun besarnya hambatan suatu tahanan tetap ditunjukkan dengan kode khusus yang berupa kode warna yang melingkar pada badan tahanan yang menyerupai bentuk gelang. Gelang warna yang melingkar pada badan tahanan ini umumnya berjumlah empat buah, tetapi ada juga juga yang berjumlah lima dan maksimal enam buah gelang yang melingkar. Setiap warna dan letak gelang mempunyai arti tersendiri, seperti yang ditunjukkan pada gambar 10 dan tabel di bawah. Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada masing-masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap:

KODE WARNA RESISTOR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

21

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 9 : Kode Warna Resistor

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

22

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 10 : Kode Warna Resistor dan Cara Menentukan Tahanannya

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

23

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Tabel 1: Tabel Kode Warna ResistorN o Warna Kode Cincin ke1 Angka ke1 Cincin ke2 Angka ke2 Cincin ke-3 Jumlah nol Cincin ke 4 Toleransi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Hitam Coklat Merah Orange Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas PerakTanpa warna

1 2 3 4 5 6 7 8 9 -

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -

0 00 000 0000 00000 000000 0000000 00000000 00000000 0 0,1 0,01

1%

5% 10 % 20 %

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

24

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 11 : Kode Warna Resistor 4 Cincin Warna

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

25

The Resistor Colour Code

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

Colour Number MODUL Black 0 Kelas:X-

RESISTOR

Brown No. : 01/DLE/2011 1 TAV Red 2 Orang e Yellow Green Blue Violet Grey White 3 4 5 6 7 8 9

WARNA-WARNA KODE RESISTOR

Gambar 12. Fixed Resistor

R = 270000 1 % R = 270 K 1 %

red, violet, gold bands represent 27 0,1 = 2,7 blue, green, silver bands represent 65 0.01 = 0,65

b)

Contoh-Contoh dan Evaluasi : 1). Resistor dengan 4 cincin warna I II III IV I . Kuning = 4 II. Ungu = 7 III. Merah = 00 IV. Perak = 10% R = 4700 10 % R = 4,7 K 10 %. R = 4 K 7 10 %2) Resistor dengan 5 cincin warna

I II III IV

V

3)

I. Merah = 2 II. Merah = 2 III. Hitam = 0 IV. Merah = 00 V. Coklat = 1 % R = 22000 1 % R = 22 K 1 % Pada gambar di bawah sebuah tahanan dengan 4 gelang warna. Kita menentukan nilai dari tahan tersebut dengan cara tabel di bawah ini.Dikeluarkan oleh :

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

26

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 13 : Resistor 4 gelang Harga Gelang Gelang Gelang Gelang 1 2 3 4 ( ( ( ( coklat ) hitam ) merah ) emas ) 1 0 102 5% Faktor Pengali Toleransi

4)

Berarti nilai hambatan dari resistor tersebut 10 x 102 = 1000 dengan toleransi sebesar 5 %, atau dengan kata lain resistor ini mempunyai hambatan berkisar antara 950 sampai 1050 atau 1000 5 %. Pada gambar berikut , sebuah tahanan dengan 5 gelang

warna.

Gambar 14 : Resistor 5 gelang Harga Gelang 1 1Dikeluarkan oleh :

Faktor Pengali

Toleransi

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

27

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

( coklat ) Gelang 2 ( hitam ) Gelang 3 ( hitam ) Gelang 4 ( hitam ) Gelang 5 ( coklat )

0 0 1 1%

Berarti nilai hambatan resistor tersebut 100 x 1 = 100 1 %.5)

Pada gambar dibawah sebuah tahanan dengan 6 gelang warna.

Gambar15 : Resistor 6 gelang Harga Gelang Gelang Gelang Gelang Gelang Gelang ) 1 2 3 4 5 6 ( ( ( ( ( ( coklat ) hitam ) hitam ) coklat ) perak ) merah 1 0 0 10 10 % 50 Faktor Pengali Toleransi Koef. Suhu

Berarti nilai hambatan resistor tersebut 100 x 10 = 1000 dengan toleransi 10 % dan koefiensien suhu 50 ppm / 0C.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

28

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

6) Sebuah Resistor seperti gambar berikut :

3500 3,5 K Berapakah Nilai tahanan Resistor tersebut : Jawab : Nilai Tahana Resistor gambar di atas adalah 3,5 KOhm Karena pada gelang keempat tanpa warna, maka toleransinya adalah 20 %. Jadi Nilai Resistor 3,5 KOhm 20 %

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

29

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

7)

Evaluasi :a. 1 Tentukan nilai-nilai dari resistor dibawah ini dan Isikan data ke tabel di bawah untuk mempermudah penentuan nilai tahanan. 6

Merah-Merah-Merah-Emas 2 7

Kuning-Ungu-Orange-Emas

Coklat-Hitam-Hitam-Perak 3 8

Coklat-Hitam-Coklat-Perak

Hijau-Ungu-Kuning-Emas

Coklat-Hitam-Hijau-Emas

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

30

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

4

9

Orange-Putih-Orange-Emas 510

Kuning-Ungu-Kuning-Perak

Coklat-Hitam-Emas-Perak Tabel 1. Gambar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Warna 1STkuning

Coklat-Hijau-Emas

Warna 2NDungu

Warna 3RDorange

Warna 4THemas

Nilai Tahanan47 kOhm

Toleransi5%

Tentukan warna dari nilai-nilai resistor dibawah ini !

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

31

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

1. 2. 3. 4. 5. 6.

18 5 % 270 10 % 8,2 k 10 % 33 k 5 % 470 k 10 % 120 k 10 %

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

32

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

KUNCI JAWABAN : a. Warna adalah : 1 6 Nilai Tahanan Resistor berdasarkan Kode

2,2 KOhm 5 % 2 7

47 KOhm 5 %

10 Ohm 10 % 3 8

100 Ohm 10 %

570 KOhm 5 %

1 MOhm 5 %

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

33

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

4

9

39 KOhm 5 % 5 1 0

470 KOhm 10 %

1 Ohm 10 % Kode Warna dan Nilai Resistor adalah : 1 4

1,5 Ohm 20 %

Coklat-Abu-abu-HitamEmas 2 5

Orang-Orange-OrangeEmas

Merah-Ungu-Coklat-Perak

Kuning-Ungu-OrangeEmas

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

34

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

3

6

Abu-abu-Merah-MerahPerak

Coklat-Merah-KuningPerak

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

35

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

2). Resistor tidak tetap/Variable Resistor (Potensiometer) a) Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 4 di bawah. GAMBAR 16 : SIMBOL DAN BENTUK FISIK RESISTOR TIDAK TETAP/VARIABLE RESISTOR (POTENSIOMETER)

Simbol Variabel Resistor

Simbol Trimpot

Trimpot

Trimpot

Trimpot

Potensiometer

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

36

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

GAMBAR 16 : SIMBOL DAN BENTUK FISIK RESISTOR TIDAK TETAP/VARIABLE RESISTOR (POTENSIOMETER)

Simbol Variabel Resistor

Potensiometer dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama tergantung pada bahan resistif yang dipergunakan, yaitu: Karbon senyawaan, karbon yang dituang berbentuk jalur padat atau lapisan karbon ditambah zat pengisi. Dituang pada suatu substrat atau dasar, seperti gambar berikut :1)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

37

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 17 : Potensiometer Karbon Gulunqan kawat Nikhrom atau kawat resistansi lainnya yang digulung pada sebuah bentuk isolasi biasanya berbentuk pipa kecil.2)

Gambar 18 : Resistor Gulungan Kawat Nikhrom

Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat digunakan sebagai resistor variabel dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

38

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 19 : Resistor Variabel (Rheostat) Cermet suatu lapisan film tebal pada sebuah substrat atau dasar keramik.3)

Gambar 20 : Resistor Cermet Potensiometer yang dijual umum ada dua tipe, yaitu: tipe A yang perubahan resistansinya bersifat logaritmis bila diputar dan tipe B yang perubahan resistansinya bersifat linier bila diputar.

b) Trimpot Nilai hambatan Trimpot dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

39

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 21 : Simbol Trimpot dan Jenis-jenis Trimpot Keterangan gambar: (1). Simbol Trimpot (4). Trimpot 1 K Ohm. (2). Simbol Trimpot (5). Trimpot 47 K Ohm (3). Trimpot 100 K Ohm (6). Berbagai jenis Trimpot.

Pengetrim pengaturan Pengetrim pengaturan

pasang PCB atau yang jarang dilakukan pasang PCB atau yang jarang dilakukan

"trimpot", "trimpot",

ditujukan ditujukan

untuk untuk

Gambar 22 : Fisik Trimpot

c) Resistor tidak linier Yaitu tahanan yang nilai hambatannya berubah tak linier. Perubahan ini dapat berubah-ubah yang disebabkan oleh salah satu jenis faktor. Adapun faktor yang dimaksud adalah suhu dan cahaya, yang terdiri dari:KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

40

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

1) Tahanan berubah-ubah akibat pengaruh cahaya Salah satu contoh tahanan yang tergantung pada intensitas cahaya adalah disebut LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa disebut photo resistor. LDR terbuat dari bahan campuran cadmium selenida, Calmium sulfida, Indium Autimonide dan Lead Sulfida. Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.

Gambar 23 : LDR (Light Dependen Resistor)Keterangan gambar: (a) Simbol LDR. (b) Simbol LDR (c) Bentuk Pisik LDR (d) LDR (e) Bentuk Pisik LDR

Light Dependent Resistor adalah resistor yang nilai resistansinya berubah-ubah karena adanya intensitas cahayaKOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

41

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

yang diserap. LDR juga merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperature negative, dimana resistansinya dipengaruhi oleh intrensitas cahaya. LDR dibentuk dari cadium Sulfied (CDS) yang mana CDS dihasilkan dari serbuk keramik. Secara umum, CDS disebut juga peralatan photo conductive, selama konduktivitas atau resistansi dari CDS bervariasi terhadap intensitas cahaya. Jika intensitas cahaya yang diterima tinggi maka hambatan juga akan tinggi yang mengakibatkan tengangan yang keluar juga akan tinggi begitu juga sebaliknya disinilah mekanisme proses perubahan cahaya menjadi listrik terjadi. CDS tidak mempunyai sensitivitas yang sama pada tiap panjang gelombang dari ultraviolet sampai dengan infra merah. Hal tersebut dinamakan karakteristik respon spectrum dan diberikan oleh pabrik. CDS banyak digunakan dalam perencanaan rangkaian bolak-balik (AC) dibandingkan denagn photo transistor dan photo dioda.

Gambar 24: (a) Karakteristik LDR dan (b) Simbol LDR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

42

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 25 : Pengukuran Tahanan LDR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

43

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 26 : Contoh Rangkaian Aplikasi LDR

Gambar 27 : Rangkaian Aplikasi LDR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

44

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 28 : Rangkaian Aplikasi LDR

Gambar 29 : Rangkaian Aplikasi LDR Rangkaian Sensor Cahaya menggunakan LDR dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 30 : Rangkaian Sensor Cahaya Rangkaian Sensor ini ditaruh di atas stepper motor, seperti pada gambar 2, sehingga LDR bisa berputar. Untuk itu dibutuhkan kabel yang agak

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

45

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

panjang dan tidak kaku untuk mengakomodasi putaran sebesar 360 derajat.

Gambar 31 : Posisi Rangkaian Sensor Setelah menghubungkan rangkaian dan menghubungkan supply tegangan yang tepat, download-lah program LITESURV.HEX ke DT-51 MinSys Ver3.0. Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Rangkaian Sensor Cahaya berfungsi sebagai comparator yang akan menghasilkan level tegangan 'high' pada pin Out jika intensitas cahaya yang diterima LDR sedikit dan tegangan pada LDR lebih besar dari tegangan pada potensiometer. Selama dalam kondisi tersebut, program akan memerintahkan motor untuk berputar. Jika intensitas cahaya yang diterima LDR besar dan tegangan pada LDR lebih kecil dari tegangan pada potensiometer, maka level tegangan pada pin Out bernilai 'low' dan program akan menghentikan putaran motor. Agar kabel rangkaian sensor tidak melilit, maka algoritma program hanya mengakomodasi perputaran 360 derajat ke kiri dan ke kanan.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

46

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 32 :Rangkaian Alarm LDR anti maling Anti-pencurian rangkaian alarm itu menghasilkan alarm terdengar ketika kulkas dibiarkan terbuka selama waktu tertentu. Alarm serbaguna sirkuit ini didasarkan pada dua IC pewaktu 555s. Kedua ICS adalah sebagai astabil Multivibrators kabel. Sebuah LDR dihubungkan secara paralel dengan waktu kapasitor C1 dari IC 1. Ketika sudah benar-benar menutup pintu tidak akan ada cahaya di dalam lemari es dan menawarkan resistansi tinggi LDR R1 tetap penuh. Ketika pintu dibiarkan terbuka, lampu di dalam lemari es akan tetap glown, LDR akan diterangi, dan jatuh. Perlawanan ini membuat C1 berhenti pengisian dan mulai melaksanakan (Dengan kata yang sederhana, ini karena pada resistansi rendah LDR tinggal melewati banyak arus di dalam jalan dan kapasitor paralel mendapatkan kurang arus). Sekarang IC 1 mulai berosilasi sedikit dan setelah waktu tertentu dari 25 (waktu T1) detik tinggi. Ini outputnya keluar menaruh membuat IC 2 untuk menghasilkan osilasi dan menghasilkan suara bip depan 20 (waktu T2) detik dan siklus diulang pintu sampai tertutup.

Daftar Komponen alarm anti maling: R1: 10K 1/4W Resistance R3: 2.2 M 1/4W Resistance R4: 1M 1/4W Resistance C1: 10F/25V Electrolytic CapacitanceKOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

47

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

C2: 100nF/63V Polyester Capacitance D1: 1N4001 Diode IC1,IC2: NE 555 Timer ICs BZ1: Piezo Buzzer B1: 3V Cell Catatan: Tempatkan LDR cukup dekat untuk lampu di dalam lemari es.

Gambar 33 : IC 555 Keterangan : 1. Ground, adalah pin input dari sumber tegangan DC negatif. 2. Trigger, masukan negatif dari bawah komparator (komparator B) yang menjaga osilasi tegangan pada kapasitor terendah 1 / 3 Vcc dan mengatur RS flip-flop. 3. Output, pin output dari IC555. 4. Reset, dengan pin yang berfungsi untuk me-reset kait di dalam IC yang akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini terhubung ke sebuah transistor tipe PNP-pintu gerbang, jadi transistor akan aktif jika diberi logika rendah. Biasanya pin ini dihubungkan langsung dengan Vcc untuk mencegah reset. 5. Control Voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan referensi input negatif (komparator A). Pin ini dapat dibiarkan menggantung, tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar pin 10nF ke tanah. 6. Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada kapasitor dari melebihi 2/3 Vcc.KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

48

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

7. Discharge, pin ini terhubung ke open kolektor transistor Q1 tersambung ke ground emitternya. Switching transistor berfungsi untuk menjepit node yang sesuai ke ground pada waktu tertentu. 8. Vcc, pin ini untuk menerima suplai tegangan DC. Biasanya akan bekerja optimal jika diberi 5-15V. penawaran saat ini dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10-15mA. 2) Tahanan berubah-ubah akibat pengaruh suhu Salah satu contoh tahanan yang tergantung pada suhu disebut Thermistor atau kepanjangan dari THERMal resISTOR. Thermistor terbuat dari material semikonduktor yang akan memiliki nilai resistansi tinggi seiring dengan kenaikan suhu.

Gambar 34 : Bentuk fisik Thermistor a) Sejarah Termistor Nama termistor berasal dari Thermally Sensitive Resistor. Termistor biasanya termasuk material-material semikonduktor yang dibagi dua golongan yaitu : oksida logam dan semikonduktor kristal tunggal. Negative Temperature Coefficient (NTC) pertama kali ditemukan oleh Faraday pada perak sulfid pada tahun 1833. Pemahaman tentang termistor oksida ini mengalami perkembangan yang sangat pesat oleh Becker, Vervey dkk pada akhir tahun 1940-an. Termistor kristal germanium dipelajari oleh Lark-Horovitz dkk pada tahun 1946, dan oleh Estermann (meneliti Si), Hung dan Gliessman pada tahun 1950, Friedberg padatahun 1951, dan kemudian Fritzsche dan Kunzler dkk. Silikon pada suhu rendah dipelajari oleh

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

49

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Morin, Maita dan Cralson pada tahun 1954-1955. Broom juga mempelajari termometer GaAs pada tahun 1958. b) Struktur Termistor Termistor atau thermal resistor adalah suatu jenis resistor yang sensitive terhadap perubahan suhu. Prinsipnya adalah memberikan perubahan resistansi yang sebanding dengan perubahan suhu. Perubahan resistansi yang besar terhadap perubahan suhu yang relatif kecil menjadikan termistor banyak dipakai sebagai sensor suhu yang memiliki ketelitian dan ketepatan yang tinggi. Termistor yang dibentuk dari bahan oksida logam campuran (sinteringmixture), kromium, kobalt, tembaga, besi, atau nikel, berpengaruh terhadapbkarakteristik termistor, sehingga pemilihan bahan oksida tersebut harus dengan perbandingan tertentu. Dimana termistor merupakan salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yang tinggi. Komponen dalam termistor ini dapat mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperatur. Dengan demikian dapat memudahkan kita untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik. Termistor dapat dibentuk dalam bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada lingkungan yang akan dicatat suhunya. Lingkungan ini termasuk kelembaban udara, cairan, permukaan padatan, dan radiasi dari gambar dua dimensi. Maka, termistor bisa berada dalam alatalat seperti disket, mesin cuci, tasbih (manik-manik), balok, dan satelit. Ukurannya kecil dibandingikan dengan termometer lain, ukurannya dalam range 0.2mm sampai 2 mm. Pengambaran struktur dan sambungannya diperlihatkan pada gambar berikut :

Gambar 35 : Struktur dan Sambungan Thermistor Termistor dibedakan dalam 2 jenis, yaitu termistor yang mempunyai koefisien negatif yang disebut NTC ( Negative Temperature Coefisient), temistor yang mempunyai koefisien positif yang disebut PTC ( Positive TemperatureCoefisient). KeduaKOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

50

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

jenis termistor ini mempunyai fungsinya masing masing, tetapi di pasaran, yang lebih banyak digunakan adalah termistor NTC. Karena termistor NTC material penyusunnya yaitu metal oksida, dimana harganya lebih murah dari material penyusun PTC yaitu Kristal tunggal. 3) Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu. a.PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien) Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin besar nilai hambatanya. Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:

Gambar 36 : PTC Keterangan gambar : (1). Simbol PTC; (2) dan (3) PTC

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

51

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 37 : Bentuk Fisik PTC

Positive Temperature Coeffisient (PTC) disebut juga Thermistor, dari namanya bisa diartikan Koefisien Temperatur Positif jadi bergantung pada temperatur positif. Disini apa yang berubah ? PTC termasuk dalam kelompok Resistansi yang variabel, jadi signal output yang dihasilkan oleh PTC ini adalah resistansi atau tahanan. Nilai tahanan besar bila koefisien temperatur naik/semakin pana.s Nilai tahanan kecil bila koefisien temperatur turun. b. NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien) Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

52

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 38 : (a) Simbol NTC dan (b) NTC Negative Temperature Coeffisient (NTC) disebut juga thermistor, akan berubah nilai resistansinya apabila terjadi perubahan temperature. Untuk perubahan temperatur sama seperti PTC namun jika NTC perubahannya panasnya ke arah kecilnya resistansi. Untuk lebih jelas,berikut datanya Nilai tahanan kecil bila koefisien temperatur naik/semakin panas. Nilai tahanan besarl bila koefisien temperatur turun. Conclution : * PTC - jika temperatur panas maka tahanan besar(positive) * NTC - jika temperatur panas maka tahanan kecil (negative) Gambar 39 : Bentuk Fisik NTC (Negative Temperatur Coefisien)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

53

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 39 : Bentuk Fisik NTC (Negative Temperatur Coefisien)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

54

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

5) ANALISIS PRAKTIS RANGKAIAN ELEKTRONIKABagian berikut akan membahas beberapa teori pokok elektronika yang nantinya berguna untuk menganalisa suatu rangkaian AC maupun DC sederhana. Dalam analisa praktis suatu rangkaian biasanya melibatkan suatu persamaan trigonometri atau aljabar sederhana. Tapi sebelum membahas teori-teori tersebut sebaiknya dipahami dulu pengertian dasar elektronika sebagai berikut : 1. Rangkaian Linier (Linear Circuit). Adalah suatu rangkian yang tersusun dari komponen-komponen linier. Sedangkan yang dimaksud dengan komponen linier adalah komponen yang perubahan outputnya (misalnya voltage) akan sebanding atau proporsional dengan inputnya. 2. Rangkaian Non Linier (Non Linear Circuit). Adalah suatu rangkaian yang tersusun dari komponen-komponen non linier. Sedangkan yang dimaksud dengan komponen non linier adalah komponen yang perubahan outputnya (misalnya voltage) akan tidak sebanding atau tidak proporsional dengan input-nya. Contoh Thermistor, yang merupakan suatu resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu. Jadi perubahan nilai output yang dihasilkan tidak linear terhadap suhu bukan hanya ditentukan oleh input. Contoh rangkaian untuk thermistor ada dibawah ini (RT = Thermistor)Kalau di lihat grafik output (Tegangan V) dan input (suhu) pada arus yang tetap akan terlihat sebagai berikut :

Gambar 40 : Rangkaian dengan menggunakan thermistor.KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

55

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

3. Rangkaian Resistive. Kalau resistor diberi simbol R dengan satuan Ohm ( ) dan kuat arus diberi simbol i dengan satuan ampere (A) serta tegangan diberi simbol V dengan satuan Volt (V), maka Hukum Ohm akan ditulis sebagai ; i = V/R atau e = i x R atau R = V/i Resistor adalah suatu komponen linear (pada kondisi ideal). Dan bisa membentuk suatu rangkaian linier, rangkaian seri atau rangkaian paralel atau rangkaian seri-paralel. a) Rangkaian Seri Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh resistor yang dirangkai. Rangkaian Seri mempunyai arus yang sama besar pada setiap komponennya, dimana arus hanya mengalir dalam satu lintasan saja.

R1

+

R2

+

R3

Gambar 41 : 3 Buah Resistor Seri

Gambar 42 : Rangkaian Seri Resistor

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

56

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Beberapa karakteristik atau teorema dasar dalam rangkaian seri, yaitu: 1. 2. Resistansi total Rt = R1 + R2 + .+ Rn Besarnya arus total I t = I1 = I2 = = In 3. 4. 5. Besarnya tegangan total Vt = V1 + V2 + + Vn Tegangan jatuh pada masing masing komponen / resistansi V1 = R1 . I ; V2 = R2 . I ; Vn = Rn . I Daya total rangkaian Pt = P1 + P2 + + Pn Dimana : P1 = I . R1 ; P2 = I2 . R2 ; Pn = I2 . Rn2

Pengukuran arus dan tegangan dari rangkaian seri :

Gambar 43 : Pengukuran Tegangan dan Arus Rangkaian Seri

Contoh 1 : Diketahu seperti gambar berikut : Pertanyaan : Berapa Tahahan Total Resistor Seri (Rs) : Jawab :

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

57

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

RS = R1 + R2 + R3 . Rs = 3 K = 3.000 RS = 2000 5%Contoh 2 :

Rs = Resistansi Seri

Diketahui seperti gambar berikut : Dimana : R1 = 10 ohm, R2 = 20 ohm, R3 = 30 ohm V = 30 volt Ditanya : 1. R total (Rt) rangkaian ? 2. Arus total (It) rangkaian ? 3. Besar Arus yang mengalir pada Resistor ( IR1, IR2 dan IR3 ) 4. Besar Tegangan pada Resistor ( VR1, VR2 dan VR3 ) Gambar 44 : Resistor Hubungan Seri Jawab: Rt = R1 + R2 + R3 = 10 + 20 + 30 = 60 ohmIt = V 30 volt = = 0,5 Amper Rt 60 ohm

It

Gambar 45: Rangkaian Pengganti

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

58

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 46 : Gambar Rangkaian Pengukuran Arus dan Tegangan Karena rangkaian hubungan seri, maka : It = IR1 = IR2 = IR3 = 0,50021 A = 500,21 A = 0,5 Ampere.

VR1 = IR1 . R1 = 0,5 . 10 = 5 Volt

VR2 = IR2 . R2 = 0,5 . 20 = 10 Volt

VR3 = IR3 . R3 = 0,5 . 30 = 15 Volt

Contoh 3 : Diketahui seperti gambar rangkaian di bawah ini ! Dimana : R1 = 100 ohm R2 = 330 ohm V = 15 volt Ditanya : Besar tegangan (V) di masing masing resistror ? Jawab: Rt = R1 + R2 = 100 ohm + 330 ohm = 430 ohm Gambar 47 : 2 buah Resistor Hub SeriIt = V 15 volt = = 34 ,88 mA Rt 430 ohm

VR1 = It . R1 = (34,88 x 10-3 A)(100 ohm) = 3,488 volt VR2 = I . R2 = (34,88 x 10-3 A)(330 ohm) = 11,512 volt Atau V2 dapat di cari dengan cara: VR2 = V VR1 = 15 volt 3,488 volt = 11,512 volt

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

59

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 48 : Rangkaian Pengukuran Arus dan Tegangan Contoh 4 : Dua (2) buah resistor dipasang dalam rangkaian seri, dengan harga resistansi sebesar 2 ohm dan 8 ohm. Tentukanlah daya total dan daya yang hilang dari masing masing resistor tersebut bila besarnya tegangan sumber adalah 10 volt ? Diketahui : R1 = 2 ohm R2 = 8 ohm V = 10 volt Ditanya : daya total dan daya pada masing masing R ? Jawab 10 ohmIt = 10 volt V = =1 A Rt 10 ohm

Gambar 49 : 2 buah Resistor Hub Seri

: Rt = R1 + R2 = 2 ohm + 8 ohm =

Pt = V. It = (10 volt).(1 A) = 10 Watt

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

60

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

P1 = I2 . R1 = (1 )2 A (2 ohm) = 2 Watt P2 = I2 . R2 = (1)2 A (8 ohm) = 8 Watt b) Rangkaian Paralel Rangkaian paralel didefinisikan sebagai suatu rangkaian yang memiliki lintasan arus yang lebih dari satu dalam besar tegangan yang sama. Adalah suatu rangkaian yang pada setiap komponennya akan dilewatinya tegangan yang sama besar. Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, tergantuing dari hasil perbandingan nilai masing-masing. Rp = (R1 x R 2) (R1 + R2) atau 1 Rp = 1 + R1 Rp = Resistansi Paralel 1 . . . sesuai banyaknya resistor R2 Rp = 2 K x 2 K 2K+2K Rp = 1 K Rp = 1000 Rp = 1000 5%x 1000 5% (1000 +1000 ) 5% Rp = 500 5 % Gambar 50 : Resistor Paralel Jika resistor R1, R2 dan R3 disusun secara paralel seperti pada gambar berikut:

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

61

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 51 : 3 Buah Resistor Paralel Maka harga total resistansi (RTP ) rangkaian adalah

Teorema yang berlaku pada Rangkaian Paralel Resistor, diantaranya: 1. Besar Resistansi total rangkaian1 1 1 1 = + +... + Rt R1 R 2 Rn

2. 3. 4.

Besarnya arus total It = I1 + I2 + + In Besarnya tegangan total Vt = V1 = V2 = = Vn Besarnya arus dari masing masing lintasan adalah :I1 = V V ; I2 = R1 R2 V Rn

; In =

5.

Daya total rangkaian Pt = P1 + P2 + + Pn

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

62

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Jika hanya ada dua resistor pada rangkaian paralel tersebut, maka persamaan diatas bisa ditulis menjadi :

Gambar 52 : 2 Buah Resistor Paralel Dan jika setiap resistor pada rangkaian tersebut berharga sama maka persamaan diatas bisa ditulis RTP = R/n, dimana n adalah jumlah resistor pada rangkaian. Pada rangkaian paralel ini harga tegangan disetiap cabangnya (resistornya) adalah sama. Jika V adalah tegangan yang melalui rangkaian paralel, maka; V = VR1 = VR2 Sedangkan Kuat arus yang melalui rangkaian adalah penjumlahan dari kuat arus yang melalui setiap resistornya. It = I R1 + IR2 = (VR1 / R1) + (VR2 / R2) = V / RTP Sedangkan Daya total (P PTotal Total

) bisa kita hitung sebagai;

= PR1 + PR2 + PR3 = (IR12 x R1) + (IR22 x R2) + (IR32 x R3) = IP 2 x RTS

Contoh 1 : Seperti gambar di bawah, dimana harga R1 = 60k , R2 = 12k , R3 = 30k dengan dan V = V = 12 Volt DC Hitung :

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

63

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

1. 2. 3.

Total resistansi dari rangkaian (RTotal ) Besar arus yang mengalir di rangkaian (I Besar daya (PTotal)

Total

)

Gambar 53. Resistor Hubungan Paralel

=

RTotal = 7,5 k Sedangkan : I = I R1 + IR2 + IR3 = (VP / R1) + (VP / R2) + (VP / R3) = (12/60k) + (12/12k) + (12/30k) = 0,2 mA + 1 mA + 0,4 mA = 1,6 mA Sedangkan Daya total (P Total ) bisa kita hitung sebagai berikut :Total

P

Total

= PR1 + PR2 + PR3 = (IR12 x R1) + (IR22 x R2) + (IR32 x R3) = (0,22 x 60) + (12 x 12) + (0,42 x 30) = 2,4 + 12 + 4,8

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

64

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

= atau PTotal

19,2 watt

= (IP )2 x RTS = 1,6 mA x 7,5 k = 19,2 watt

Untuk menghitung Daya Total tanpa harus menghitung I dahulu juga dapat dilakukan karena dalam paralel nilai V sama, maka rumus lain yang dapat digunakan sebagai berikut: P = V2 Rt c) Rangkaian Seri Paralel (Hubungan Campuran) Adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel.

Gambar 54 : Rangkaian Seri-Paralel

RT = R1 + ( Rp) R2+R3

Rp = RS x R4 RS + R4

RS

=

RS = 2 K + 1 K = 3K Rp = 3 K x 6 K

Rp = 2 K Dikeluarkan oleh :

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

65

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

RT = = = =

3K + 6K 500 + 2 K 1 K = 1.000 500 + 2.000 2.500 2K5

Gambar 55 : Rangkaian Fixed Resistor Seri Paralel

R T = 1 K + [(1 K 5% x 1 K 5%)/ (1k 5%+ 1K 5%)] = 1 K 5% + 500 5% = 1 K 5 5% d) Resistor Sebagai Pembagi Tegangan. Menghubungkan resistor seri seperti ini pada tegangan DC memiliki satu keuntungan, tegangan yang berbeda muncul di setiap resistor menghasilkan sebuah rangkaian yang disebut Rangkaian Pembagi Tegangan. Rangkaian yang ditunjukkan di bawah adalah pembagi tegangan sederhana di mana tiga 1V, 2V dan 6V dihasilkan dari satu supply tegangan battery 9V. Hukum tegangan Kirchoff menyatakan bahwa " tegangan dalam rangkaian tertutup sama dengan jumlah semua tegangan (IR) di seluruh rangkaian". Rangkaian dasar Resistor Seri sebagai Pembagi Tegangan dapat dilihat pada Gambar rangkaian dibawah ini.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

66

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 56 : Rangkaian dasar Resistor Pembagi Tegangan Dalam rangkaian dua resistor yang dihubungkan secara seri melalui Vin, yang merupakan tegangan listrik yang terhubung ke resistor, Rtop, di mana tegangan keluaran Vout adalah tegangan resistor Rbottom yang diberikan oleh formula.

Gambar 57 : Resistor Sebagai Pembagi Tegangan Jika resistor dihubungkan secara seri pada rangkaian maka tegangan yang berbeda akan muncul di setiap resistor. Dimana tegangan tertinggi berada pada resistor yang nilai tahanannya terbesar. Namun, harus berhati-hati ketika menggunakan jaringan jenis ini sebagai impedansi karena dapat mempengaruhi tegangan keluaran. Misalkan Anda hanya memiliki 12V DC supply dan rangkaian Anda yang memiliki impedansi 50 memerlukan pasokan 6V. Menghubungkan dua nilai yang sama resistor, misalkan masing-masing 50 bersama-samaKOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKADikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

67

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

sebagai sebuah jaringan pembagi tegangan/potensial di 12V akan mendapatkan hasil yang diharapkan /baik sampai anda menambahkan beban rangkaian kedalam jaringan.. Hal ini ditunjukkan seperti rangkaian di bawah ini.

Contoh 1 Menghitung tegangan di X dan Y. a) Tanpa penambahan RL b) Dengan RL tersambung

Gambar 58 : Resistor Pembagi Tegangan Seperti gambar di atas, Vout tegangan output tanpa resistor beban terhubung memberikan kita yang diperlukan yakni 6V, tapi tegangan

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

68

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

output yang sama pada saat beban Vout terhubung turun menjadi hanya 4V, (Resistor dalam Parallel). Maka tegangan keluaran Vout ditentukan oleh rasio Vtop untuk Vbottom dengan efek mengurangi level tegangan sinyal atau dikenal sebagai Attenuation sehingga harus berhati-hati bila menggunakan jaringan pembagi potensial. Semakin tinggi beban impedansi menimbulkan efek pembebanan pada output. Sebuah resistor variabel, potensiometer atau sering disebut juga Pot, adalah contoh yang baik dari multi-resistor pembagi tegangan. Pengaturan dengan memutar/menggeser tombol pada portensiometer akan menghasilkan Resistansi yang berbeda pada kaki resistor sehingga akan menghasilkan tegangan keluaran yang kita harapkan dengan lebih akurat. Resitor merupakan komponen pasif yang bersifat menghambat. Selain fungsi menghambat resistor juga memiliki fungsi pembagi tegangan. Rangkaian pembagi tegangan yang disusun dengan resistor terlihat seperti Gambar di bawah :

Besarnya Vout memenuhi persamaan:

Gambar 59 : Potensiometer sebagai pembagi tegangan Rangkaian pembagi tegangan di atas menghasilkan Vout yang konstan. Untuk mendapatkan nilai Vout yang dapat diatur tegangannya maka rangkaian di atas dapat diubah dengan sebuah potensiometer. Gambar potensiometer sebagai pembagi tegangan seperti Gambar di atas.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

69

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 60 : Contor Rangkaian Resistor Pembagi Tegangan

Gambar 61: Resistor sebagai pembagi tegangan

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

70

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Gambar 62 : Potensiometer Digital (Untuk Volume Amplifier) Substitutions : C1 = 0,1uf Ceramic Disc Capacitor U1 = DS1669 Digital Pot IC (See Notes) S1, S2 = Momentary Push Button Switch MISC = Board, Wire, Socket For U1 Signal input tidak boleh kurang dari -0,2 V.

c. Rangkuman 1. Resistor adalah komponen pasif yang fungsinya sebagai penahan aliran listrik dalam rangkaian elektronik, maka dapat dipakai untuk mengatur arus listrik dan membagi tegangan listrik. 2. Macam-macam Resistor dapat dikelompokkan kedalam : a) Resistor dengan nilai resistansi tetap (Fixt Resistor), nilai resistansinya memakai kode warna : Resistor dengan 4 (empat) cincin warna toleransi 5%, 10% 2) Resistor dengan 5 (lima) cincin warna toleransinya 1 % b) Resistor dengan nilai resistansi, dapat dirubah linier/Variabel: 1) Potentio: Geser, Putar 2) Trimer Potentio (Trimpot), perubahan dengan alat obeng. c) Resistor dengan nilai perubahan resistansi tidak linier: 1) Berubah positif terhadap kenaikan suhu PTC

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

71

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

2) 3)

Berubah negatif terhadap kenaikan suhu NTC Berubah negatif terhadap terhadap kenaikan intensitas sinar LDR d) Resistor dirangkai seri nilai resistansinya hasil jumlah seluruh nilai resistansi dalam rangkaian. e) Resistor dirangkai parallel nilai resistansinya merupakan hasil perbandingan dari nilai resistansi dalam rangkaian. f) Resistor yang dirangkai seri parallel nilai resistansi penggantinya merupakan hasil kombinasi nilai seri parallel dalam rangkaian sesuai konfigurasi merangkainya.

d. Tugas 1. Persiapkan Resistor yang memiliki warna-warna kode sesuai pada Tabel. 2. Persiapkan Multimeter dan lakukan Pengukuran, cantumkan dalam tabel hasil pengukuran nilai resistor 3. Tulis nilai Resistor sesuai dengan nilai kode warnanya. 4. Lakukan ke dalam Tabel Tabel 2: Membaca dan mengidentifikasi Resistor Nilai N Resistor Pengukur Nilai Kode o an

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

72

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

N o 1

Resistor

Nilai Pengukur an .

Nilai Kode .

2

.

.

3

.

.

4

.

.

5

.

.

. LEMBAR PENILAIAN TUGAS MANDIRI Nama Siswa : . Nomor Induk : . Program Keahlian : Teknik Audio-Video Nama Jenis Pekerjaan : Membaca dan Mengidentifikasi Resistor N o 1 1 Aspek Pekerjaan 2 Persiapan: Skor Maks 3 Skor Perolehan 4 Keteranga n 5

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

73

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

Menyiapkan Alatbahan Penyiapan tempat 2 Pelaksanaan Pekerjaan: Pembacaan Kodewarna Pengoperasian Multimeter Pengisian tabel Pelaporan: Sistimatika penulisan Validitas data Total Skor Yudisium

20 10

................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ .

................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ . ................ .

20 15 15

3

10 10 100

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

74

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

RESISTOR

No. : 01/DLE/2011

Kelas: XTAV

KRITERIA PENILAIAN TUGAS MANDIRI N o 1 Aspek Penilaian Persiapan: Kriteria Penilaian Alat-bahan disiapkan sesuai Alat-bahan disiapkan tidak sesuai Tempat disiapkan sesuai Tata Laksana Bengkel Tempat disiapkan tidak sesuai Tata Laksana Bengkel Pembacaan Kode warna sesuai Pembacaan Kode warna tidak sesuai Penggunaan multimeter sesuai Penggunaan multimeter tidak sesuai Pengisian tabel sesuai Pengisian tabel tidak sesuai Sistimatika laporan sesuai Sistimatika laporan tidak sesuai Validitas data sesuai Validitas data tidak sesuai Skor 20 1 10 1 20 1 15 1 15 1 10 1 10 1

2

Pelaksana an Pekerjaan

3

Pelaporan :

Arti tingkat penguasaan Kompetensi yang anda peroleh adalah : 1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%; (A) 2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%; (B) 3. Cukup, dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%; (C) 4. Kurang, tidak dapat melanjutkan materi berikutnya