28
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif yang ditandai dengan bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, namun juga ukuran dan struktur organ-organ dalam tubuh dan otak. Karakteristik pertumbuhan otak anak ditandai dengan kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan akalnya. Pertumbuhan fisik dapat dinilai dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan tanda-tanda seks sekunder (Soetjiningsih, 2013). Sementara itu, perkembangan diartikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik yang menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) (Mayar, 2013). Perkembangan menyangkut proses diferensiasi sel, jaringan, organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa untuk memenuhi fungsinya (Soetjiningsih, 2013). Perkembangan terdiri dari 3 aspek yaitu kognitif, fisk/motorik, dan personal-sosial.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang

terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses

menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah

tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang

bersifat kuantitatif yang ditandai dengan bertambahnya jumlah, ukuran,

dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya

bertambah besar secara fisik, namun juga ukuran dan struktur organ-organ

dalam tubuh dan otak. Karakteristik pertumbuhan otak anak ditandai dengan

kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan

akalnya. Pertumbuhan fisik dapat dinilai dengan ukuran berat (gram, pon,

kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan tanda-tanda seks

sekunder (Soetjiningsih, 2013).

Sementara itu, perkembangan diartikan sebagai perubahan yang dialami

oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan

yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik

yang menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) (Mayar, 2013).

Perkembangan menyangkut proses diferensiasi sel, jaringan, organ dan

sistem organ yang berkembang sedemikian rupa untuk memenuhi fungsinya

(Soetjiningsih, 2013). Perkembangan terdiri dari 3 aspek yaitu kognitif,

fisk/motorik, dan personal-sosial.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

8

Perkembangan kognitif dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan

berfikir yang dimiliki oleh seseorang dalam menghubungkan, menilai dan

mempertimbangkan suatu peristiwa atau kejadian (Sukardi, 2013).

Sedangkan perkembangan fisik/motorik dapat diartikan sebagai

perkembangan yang berkaitan dengan kontrol pergerakan badan melalui

koordinasi aktivitas syaraf pusat, syaraf tepi dan otot (Soetjiningsih, 2013).

Secara umum, perkembangan motorik terbagi menjadi motorik kasar dan

halus. Motorik kasar berkaitan dengan dengan keterlibatan keterampilan otot

besar, sedangkan motorik halus lebih melibatkan gerakan otot kecil

(Lindawati, 2013). Di samping itu, aspek perkembangan yang juga perlu

diperhatikan adalah perkembangan yang menyangkut tingkah laku individu

dan sosial yang disebut dengan perkembangan personal-sosial.

Perkembangan personal berhubungan dengan aspek-aspek yang terdiri dari

kebiasaan, kepribadian, watak dan emosi (Soetjiningsih, 2013). Sedangkan

perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan

sosial dan merupakan proses penyesuaian diri terhadap norma kelompok,

moral dan tradisi melalui pelebiran diri menjadi satu kesatuan yang saling

berkomunikasi dan bekerjasama (Mayar, 2013).

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Dewasa ini, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak menurut Soetjiningsih (2013) yang meliputi:

1. Faktor genetik

Informasi genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah dibuahi

dapat menentukan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat

sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

9

berhentinya pertumbuhan tulang. Selain itu, faktor genetik merupakan

modal dasar yang menentukan pencapaian hasil akhir proses tumbuh

kembang anak yang dapat diketahui melalui potensi yang menjadi ciri

khas anak (Rahmawati, 2012). Potensi genetik ini sulit diubah melalui

segala bentuk usaha baik pendidikan maupun pengalaman (Adriana,

2008).

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan biofisikopsikososial sangat menentukan

pencapaian potensi genetik anak. Lingkungan biofisikopsikososial pada

masa pascanatal dapat digolongkan menjadi:

1. Faktor biologis

a. Jenis kelamin

Dikatakan jika anak laki-laki akan lebih sering sakit

dibandingkan anak perempuan. Hal itu dimungkinkan karena adanya

perbedaan kromosom antara laki-laki (xy) dan perempuan (xx).

b. Umur

Masa balita merupakan masa yang paling rawan, terutama pada

umur satu tahun pertama dimana anak sangat rentan terhadap

penyakit dan sering terjadi kurang gizi. Masa balita ini merupakan

dasar pembentukan kepribadian anak yang perlu mendapat perhatian

khusus.

c. Gizi

Asupan makanan yang kurang baik secara kuantitas dan kualitas

dapat memicu timbulnya malnutrisi pada anak. Kondisi malnutrisi ini

akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan, perkembangan,

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

10

gangguan fungsi dan struktur otak (Husnah, 2015). Hal tersebut juga

diungkapkan oleh Kustiyati dan Firrahmawati (2015) yang

menyatakan jika asupan gizi memiliki peran dalam mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak yang berdampak pada

kinerja otak.

d. Kesehatan

Anak yang memiliki kondisi kesehatan yang baik cenderung akan

berkembang lebih cepat daripada anak yang kondisi kesehatannya

buruk (Suherman, 2002 dalam Trisnawati, 2013). Seperti halnya

kondisi kesehatan kronis seperti autisme, serebral palsi dan

sebagainya diketahui dapat menganggu tumbuh kembang anak.

2. Faktor lingkungan fisik (sanitasi dan keadaan rumah)

Kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan

penting dalam menimbulkan penyakit dimana apabila kebersihannya

kurang menyebabkan anak akan lebih rentan dan sering terkena penyakit.

Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi

seperti diare yang dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak

(Pem, 2015).

Keadaan rumah (struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan

hunian) yang layak, dengan konstruksi bangunan tidak membahayakan

penghuninya, serta tidak penuh sesak, akan menjamin kondisi kesehatan

anak.

3. Faktor psikososial

a. Stimulasi

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

11

Pemberian stimulasi dari lingkungan merupakan hal yang penting

bagi tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang

kurang dari lingkungannya dapat mengakibatkan keterlambatan

perkembangan otak yang berpengaruh terhadap keterlambatan dalam

aspek-aspek perkembangan (Pem, 2015).

b. Motivasi belajar

Motivasi belajar anak penting dalam merangsang perkembangan

anak yang dapat ditumbuhkan sejak dini melalui pemberian

lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya perpustakaan,

buku-buku yang menarik minat baca anak dan bermutu, suasana

tempat belajar yang tenang, sekolah yang tidak terlalu jauh, serta

sarana lainnya.

c. Ganjaran atau hukuman yang wajar

Pemberian ganjaran atas perbuatan baik yang dilakukan anak

seperti memberikan pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan

sebagainya berperan dalam memberikan motivasi yang kuat pada

anak untuk mengulangi perbuatan baik tersebut. Perbuatan salah

yang dilakukan anak harus dihukum dengan cara yang wajar dan

objektif dengan disertai pemberian penjelasan pengertian dan maksud

hukuman tersebut dengan maksud agar anak mengetahui mana yang

baik dan tidak baik.

d. Kualitas Interaksi anak-orangtua

Kualitas interaksi antara anak dan orangtua yang baik akan

menimbulkan keakraban dalam keluarga. Hubungan yang

menyenangkan antara anak dengan orang lain terutama orang tua

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

12

akan mendorong perkembangan kepribadian anak dan interaksi sosial

dengan orang lain.

e. Keikutsertaan dalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Warsito dkk (2012) menyatakan jika keikutsertaan anak dalam

PAUD berperan dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak.

Dengan mengikuti program PAUD anak dipersiapkan untuk mengikuti

jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani serta rohani anak (Jawati, 2013). Selain itu, Khomsan dkk

(2013) menyatakan jika anak yang mengikuti PAUD cenderung akan

mendapat stimulasi perkembangan yang lebih terstruktur, konsisten

dan termonitor dengan baik jika dibandingkan dengan stimulasi yang

diberikan di rumah. Sehingga anak yang mengikuti PAUD memiliki

kemajuan perkembangan kognitif yang lebih baik daripada anak yang

tidak mengikuti PAUD.

4. Faktor keluarga dan adat istiadat (pekerjaan/pendapatan keluarga dan

pendidikan orang tua)

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh

kembang anak yang ditandai dengan tepenuhinya seluruh kebutuhan

anak. Sementara itu, pendidikan orang tua yang baik akan memudahkan

orang tua dalam menerima segala informasi yang berasal dari luar

terutama terkait cara pengasuhan anak yang baik, cara menjaga

kesehatan anak, cara mendidik anak dan sebagainya. Kemudahan orang

tua dalam memperoleh informasi tersebut memberikan kesempatan bagi

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

13

orang tua untuk mendapat pengetahuan baru dalam hal ini terkait tumbuh

kembang anak (Mubarak, 2010 dalam Kustiyati dan Firrahmawati, 2015).

2.3 Konsep Dasar Perkembangan Kognitif

2.3.1 Pengertian Kognitif

Sujiono (2007) dalam Sukardi (2013) menyatakan jika kognitif

merupakan suatu proses berpikir, yang ditandai dengan kemampuan

individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu

kejadian dan peristiwa. Seseorang akan mengolah informasi yang ia

terima menjadi sebuah pengetahuan melalui proses berpikir. Hal itu

sesuai dengan Salimar (2011) yang menyatakan jika perkembangan

kognitif merupakan perkembangan yang melibatkan perubahan-

perubahan dalam hal kemampuan berpikir, pola berpikir, dan cara

individu dalam memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aspek

utama dalam perkembangan kognitif menurut Departemen Pendidikan

Nasional (2007) dalam Herentina (2012) meliputi kemampuan

berbahasa, kemampuan mengingat, kemampuan nalar atau berpikir

logis, kemampuan tilikan ruang, kemampuan bilangan, kemampuan

menggunakan kata, kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat.

Kemampuan kognitif seorang anak akan berkembang secara

bertahap seiring dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf dalam

pusat susunan syaraf. Susunan syaraf dalam otak akan berkembang

dengan cepat apabalia didukung oleh faktor-faktor yang berasal dari

lingkungan, salah satunya adalah melalui pemberian stimulasi (Sukardi,

2013).

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

14

2.3.2 Teori Perkembangan Kognitif

a. Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)

Jean Piaget sebagai salah satu pakar psikologi dalam Sukardi

(2013) menyatakan jika terdapat empat tahapan perkembangan

kognitif antara lain:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Pada tahap ini anak lebih banyak menggunakan gerak

refleks dan panca inderanya untuk berinteraksi dengan

lingkungannya. Anak belajar untuk mengenal dunianya hanya

dengan mengandalkan panca inderanya yaitu melalui aktivitas

meraba, membau, melihat, mendengar, dan merasakan. Hasil

pengalaman yang diperoleh anak melalui aktivitas tersebut

kemudian digunakan untuk membangun persepsi dalam

pikirannya mengenai benda-benda yang ada di sekelilingnya.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)

Dalam tahap ini, anak mulai mengembangkan

keterampilannya dalam berbahasa. Anak akan belajar

menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran

dan kata-kata, pemikiran anak masih bersifat egosentris yang

ditandai dengan anak masih kesulitan untuk melihat dari sudut

pandang orang lain dan kesulitan untuk memahami perasaan

orang-orang disekitarnya. Anak cenderung memiliki pikiran yang

sangat imajinatif yang menganggap setiap benda yang tidak

hidup memiliki perasaan. Selain itu, anak sudah dapat

mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

15

mengumpulkan semua benda yang berwarna merah meskipun

bentuknya berbeda atau mengumpulkan semua benda yang

memiliki bentuk yang sama dengan warna yang berbeda.

3. Tahap Praoperasional konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini anak sudah mampu mengurutkan ukuran,

bentuk atau ciri-ciri suatu benda, memberi nama dan

mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilan, ukuran

atau karakteristik lainnya, sudah tidak lagi memiliki keterbatasan

logika (menganggap benda hidup dan memiliki perasaan), dapat

mempertimbangkan aspek untuk dapat menyelesaikan masalah,

mulai memahami jumlah atau benda-benda yang dapat diubah

dan dikembalikan ke keadaan semula, sudah memahami

kuantitas, panjang atau jumlah benda yang tidak memiliki

hubungan dengan tampilan benda, seperti halnya jika anak diberi

cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan

tahu jika air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda,

air gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain, dan

peghilangan sifat egosentrime yang ditandai dengan kemampuan

anak untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.

4. Tahap Praoperasional Formal (11 tahun ke atas)

Tahap ini terjadi ketika anak menginjak usia 11 tahun (saat

pubertas) dan akan terus berlanjut hingga usia dewasa.

Karakteristik perkembangan pada tahap ini yaitu diperolehnya

kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis,

dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dilihat dari

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

16

aspek biologis, tahap ini muncul saat pubertas (saat terjadi

perubahan besar lainnya) yang menandakan masuknya anak ke

dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral,

perkembangan psikoseksual, dan sosial. Namun, pada beberapa

orang dapat tidak sepenuhnya mencapai perkembangan pada

tahap ini, sehingga ia tidak memiliki keterampilan dalam berpikir

dewasa.

b. Teori Perkembangan Kognitif (Vygotsky)

Lev Vygotsky (1896-1934) yang merupakan seorang psikolog

berkebangsaan Rusia mengembangkan teori yang dikenal dengan

teori revolusi sosio kultural. Vygotsky menyatakan jika

perkembangan manusia sebagai suatu yang tidak terpisahkan dari

kegiatan-kegiatan sosial dan budaya (Sukardi, 2013). Berbeda

dengan teori piaget dimana anak mengembangkan cara berpikir

dan pemahaman melalui tindakan dan interaksi mereka dengan

dunia fisik, pada teori Vygotsky anak lebih sering digambarkan

sebagai makhluk sosial yang mengembangkan cara berpikir dan

pemahaman melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif anak

bergantung pada alat yang disediakan masyarakat dan pikiran

anak dibentuk oleh budaya dimana mereka tinggal (Santrock,

2011).

Vygotsky juga menekan akan pentingnya pengaruh sosial,

terutama pengajaran terhadap perkembangan kognitif anak.

Konsep ini dikenal dengan istilah Zone of Proximal Development

(ZPD) yang merupakan istilah untuk berbagai tugas yang terlalu

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

17

sulit untuk dikuasai anak sendiri, namun dapat dipelajari dengan

adanya bimbingan dan bantuan orang dewasa atau anak lain yang

lebih terampil (Santrock, 2011). ZPD didefiniskan sebagai jarak

atau kesenjangan antara level perkembangan yang aktual yang

ditunjukkan dengan anak mampu memecahkan masalah secara

mandiri dan level potensial yang ditunjukkan dengan anak yang

dapat memecahkan masalah dengan adanya bantuan dari atau

bimbingan oleh orang dewasa atau merupakan hasil kerjasama

dengan teman-teman sebayanya yang lebih terampil melalui

percakapan (Sukardi, 2013).

2.3.3 Klasifikasi Perkembangan Kognitif

Menurut Sukardi (2013) perkembangan kognitif anak dapat

diklasifikasikan menjadi:

Pengembangan auditory yang berkaitan dengan kemampuan

anak dalam mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengar

sehari-hari, mendengarkan nyanyian atau syair dengan baik,

mengikuti perintah lisan sederhana, mendengarkan cerita dengan

baik, mengungkapkan kembali cerita sederhana, menebak lagu

atau apresiasi musik, mengikuti ritmis dengan bertepuk,

menyebutkan nama-nama hari dan bulan, mengetahui nama

benda yang dibunyikan.

Pengembangan visual berhubungan dengan penglihatan,

pengamatan, perhatian, tanggapan, dan persepsi anak terhadap

lingkungan sekitarnya. Kemampuan tersebut meliputi

membandingkan benda-benda dari yang sederhana menuju ke

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

18

yang lebih kompleks, mengetahui ukuran benda atau warnanya,

mengetahui adanya benda yang hilang apabila ditunjukkan

sebuah gambar yang belum sempurna atau janggal, menjawab

pertanyaan tentang sebah gambar, menyusun potongan teka-teki

mulai dari yang sederhana hingga yang rumit, mengenal

namanya sendiri bila tertulis, mengenali huruf atau angka.

Pengembangan taktil yang berhubungan dengan kemampuan

anak dalam mengembangkan indera perabanya, meliputi indera

sentuhan, kesadaran akan berbagai tekstur, dan kosakata untuk

menggambarkan berbagai tekstur benda. Hal ini dapat

dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan seperti bermain dengan

plastisin, menebak dengan meraba tubuh teman, meraba dengan

kertas amplas, meremas kertas karton, meraba biji-bijian.

Pengembangan kinestetik (kelancaran gerak tangan/keterampilan

tangan)

Pengembangan aritmatika untuk mengembangkan kemampuan

berhitung atau konsep perhitungan permulaan yang meliputi

mengenal atau membilang angka, menyebut urutan bilangan,

menghitung benda dan mengenali himpunan dengan nilain

bilangan yang berbeda, memberi nilai pada suatu biangan

himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan operasi

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian,

menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan,

menggunakan konsep waktu, menyatakan waktu dengan jam,

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

19

mengurutkan lima hingga sepuluh benda berdasarkan urutan

tinggi besar, mengenal penambahan dan pengurangan.

Pengembangan geometri yaitu kemampuan pengembangan

konsep bentuk dan ukuran yang meliputi memiilih benda menurut

warna, bentuk dan ukurannya, mencocokkan benda menurut

warna, bentuk dan ukurannya, membandingkan benda menurut

ukurannya besar, kecil, panjang, lebar, tinggi dan rendah,

mengukur benda secara sederhana, mengerti dan menggunakan

bahasa ukuran seperti besar-kecil, tinggi-rendah, dan panjang-

pendek, menciptakan bentuk dari kepingan geometri,

mencocokkan bentuk-bentuk geometri, menyebut, menunjukkan

dan mengelompokkan segi empat,dan menuyusun menara dari

delapan kubus, mengenal ukuran panjang, berat dan isi, meniru

pola dengan empat kubus.

Pengembangan sains permulaan yang berhubungan dengan

berbagai percobaan atau demonstrasi sebagai suatu pendekatan

secara saintifik atau logis dengan tetap mempertimbangkan

tahapan berpikir anak. Adapun kemampuan yang dapat

dikembangkan seperti anak mengeksplorasi berbagai benda di

sekitarnya, mengadakan berbagai percobaan sederhana dan

mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan diteliti.

2.3.4 Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak

Menurut Sukardi (2013) pada dasarnya pengembangan

kognitif bertujuan agar anak dapat mengeksplorasi dunia sekitarnya

melalui panca inderanya. Kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

20

sekitar anak sangat berperan penting dalam membentuk pengetahuan

anak yang akan sangat membantu kelangsungan hidupnya. Dalam

hal ini, orang tua diharapkan dapat memfasilitasi proses

pengeksplorasian anak terhadap dunia sekitarnya dengan terlebih

dahulu mengetahui karakteristik perkembangan anak. Pengetahuan

ini penting agar orang tua dapat memberikan stimulasi dan fasilitas

yang sesuai untuk anak. Adapun karakteristik perkembangan kognitif

anak seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Tahapan perkembangan kognitif anak

Usia Karakteristik Perkembangan Kognitif

0-3 bulan Mulai dapat mengembangkan konsep, seperti halnya sadar

akan sensasi fisik yaitu lapar

Dapat melakukan kontak mata dan menangis untuk

menunjukkan kebutuhan

Senang bermain

Senang memasukkan mainan ke dalam mulut

3-6 bulan Minat terhadap lingkungannya meningkat

Menunjukkan minat pada mainan

Memahami konsep sebab akibat

Akan berusaha untuk meraih benda yang agak jauh dari

jangkauannya

Melakukan eksplorasi pada benda menggunakan mulut dan

tangan

6-9 bulan Menunjukkan ketertarikan pada bagian tubuhnya

Memahami objek dan mengetahui apa yang diharapkan

terhadap benda tersebut

Memahami konsep naik dan turun, serta membuat gerakan

yang sesuai

Mencari benda yang dijatuhkan

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

21

Senang bermain tepuk tangan/cilukba

Senang melempar benda

Mulai bisa makan kue sendiri

9-12 bulan Melakukan eksplorasi terhadap benda-benda yang ada

disekitrnya dengan berbagai cara

Dapat menemukan benda yang disembunyikan

Dapat mnirukan gerakan tubuh dengan mudah

Menyukai minuman dengan cangkir

Dapat melakukan permainan dengan bola

Perhatian pada objek yang permanen

Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang

diinginkan

Senang memasukkan benda ke dalam mulut

Senang mengeksplorasi sekitar, tahu, dan ingin menyentuh

apa saja yang ditemui

Menunjukkan ketertarikan terhadap buku gambar

12-18 bulan Dapat menemukan objek yang disembunyikan

Dapat embedakan bentuk dan warna

Mampu memberi respon terhadap instruksi sederhana

Menggunakan trial and error dalam mempelajari suatu

objek

18-24 bulan Mampu menggelindingkan bola kea rah sasaran

Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga

Dapat mulai bermain pura-pura

Mampu memegang cangkir sendiri, belajar makan dan

minum sendiri

Menikmati gambar sederhana

Mengeksplorasi lingkungannya

Mengetahui bagian-bagian tubuhnya

24-36 bulan Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubunya ketika

diminta

Melihat gambar dan mampu menyebutkan dua benda atau

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

22

lebih dengan benar

Mampu bercerita menggunakan paragraph sederhana

Mampu menggabungkan 2-3 kata ke dalam bentuk kalimat

Menggunakan nama sendiri untuk menyebut dirinya

36-48 bulan Mengenal 2-4 warna

Mampu menyebut nama, umur, dan tempat tinggal

Mengerti arti kata diatas, dibawah dan didepan

Mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri

Bermain dengan teman dan mampu mengikuti aturan

dalam permainan

Mengenakan sepatu sendiri

Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Mampu menghubungkan aktivitas saat ini dengan

pengalaman masa lalu

Mampu menggambar orang dengan kepala ditambah

bagian tubuh lainnya

Memilah objek-objek ke dalam kategori sederhana

48-60 bulan Mampu menggambar garis lurus

Mengenal 2-4 warna

Mampu menyebut nama, umur dan tempat tinggal

Mengerti arti kata diatas, dibawah, didepan

Mampu mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

Bermain bersama teman dan mampu mengikuti aturan

dalam permainan

Mengenakan sepatu sendiri

Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Senang bertanya tentang arti suatu kata

Menggambar rumah yang dapat dikenal

60-72 bulan Menggambar 6 bagian tubuh dan menggambar orang

dengan lengkap

Menggambar segi empat

Mengerti arti lawan kata

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

23

Menjawab pertanyaan mengenai benda terbuat dari apa

beserta kegunaanya

Mengenal angka

Mengenal berbagai macam warna

Mampu mengungkapkan rasa simpati

Mampu mengikuti aturan permainan

Mampu berpakaian sendiri tanpa dibantu

Manulis nama

Memahami angka

Mengembangkan kemampuan membaca dengan baik

Sumber : Soetjiningsih, 2013, hal. 21-23

2.4 Pengertian Air Susu Ibu (ASI)

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah

putih, imunoglobulin, enzim dan hormon, serta protein spesifik, dan zat-zat

gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak

(Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Republik Indonesia No. 03 Tahun 2010). ASI merupakan sumber

kehidupan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi pada

periode extro-gestate atau pasca melahirkan. ASI dihasilkan oleh kelenjar

susu yang tersusun atas berbagai komponen penghasil ASI, seperti alveoli,

ductus, sinus lactiferous, dan puting susu. Alveoli merupakan bagian akhir

dari pembuluh darah yang menjadi tempat awal pembentukan air susu dari

zat makanan dalam darah. Alveoli tersalur melalui saluran susu yang disebut

ductus yang kemudian bersatu membentuk sinus lactiferous. Dari saluran

sinus lactiferous kemudian akan bermuara pada puting susu yang memiliki

klep. Klep ini akan terbuka ketika ada kecupan atau isapan dari bayi (Sitepoe,

2013).

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

24

Tidak ada makanan sesempurna ASI bagi bayi hingga usia 4-6 bulan

dari kelahiran (Sitepoe, 2013). WHO/UNICEF dalam Peraturan Menteri

Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia No. 03 Tahun 2010 merekomendasikan hal penting terkait

pemberian ASI. Rekomedansi tersebut meliputi pemberian ASI segera dalam

waktu 30 menit setelah bayi lahir, pemberian ASI saja (ASI secara eksklusif)

sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif menurut

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 dalam Profil Kesehatan

Indonesia Tahun 2014 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak

dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti

dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin dam mineral),

serta meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.

2.5 Jenis ASI

Air Susu Ibu (ASI) terdiri dari 3 jenis yang terdiri dari kolostrum, ASI

transisi dan matur. Kolostrum merupakan ASI yang pertama kali keluar pasca

kelahiran. Kolostrum dihasilkan dalam tiga atau empat hari setelah

melahirkan melalui payudara ibu yang berupa sejumlah kecil air susu

berwarna kuning dan kental, serta mengandung protein yang tinggi (Beck,

2011). Pembentukan kolostrum dimulai pada semester pertama kehamilan

yang dipengaruhi oleh kerja hormon prolaktin dari kelenjar hipofisis dan

berlanjut hingga semester ketiga yang dipengaruhi oleh prolaktin dari

plasenta.

Perubahan dari kolostrum ke ASI matur berlangsung melalui ASI

transisi. ASI transisi berfungsi sebagai sumber bahan makanan dalam

periode kehidupan pasca kelahiran sampai dengan bayi berusia 4 hingga 6

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

25

bulan secara eksklusif dan setelah itu dapat didukung dengan pemberian

makanan tambahan lainnya (Sitepoe, 2013). ASI jenis ini disekresi pada hari

ke-4 hingga hari ke-10 masa laktasi. ASI transisi mengandung lebih sedikit

protein dan lebih banyak karbohidrat, lemak, serta volumenya dibandingkan

dengan kolostrum (Bahiyatun, 2009 dalam Hani, 2014). Meningkatnya

kandungan karbohidrat dan lemak serta volume air susu bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan bayi yang mulai aktif dan beradaptasi dengan

lingkungannya (Irawati, 2007 dalam Ibrahim, 2012).

Pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisi ASI relatif konstan. Air

susu jenis ini disebut sebagai ASI matur yang merupakan cairan yang

mengandung Ca-kasien, riboflavin, dan karoten yang berperan dalam

menimbulkan warna putih kekuningan pada air susu jenis ini (Bahiyatun,

2009 dalam Hani, 2014). Selain itu, ASI ini tidak mengalami penggumpalan

jika dipanaskan dan mengandung beberapa faktor antimikrobial.

Perbedaan kandungan gizi yang terdapat dalam kolostrum, ASI transisi

dan ASI matur menurut Kristiyansari (2009) dalam Maria (2016) dapat dilihat

melalui tabel berikut:

Tabel 2.2 Komposisi kandungan ASI

Sumber : Kristiyansari, 2009 dalam Maria, 2016

Kandungan Kolostrum ASI Transisi ASI Matur

Energi (Kg Kla)

Laktosa (gr/100 ml)

Lemak (gr/100 ml)

Protein (gr/100 ml)

Mineral (gr/100 ml)

Imonoglobulin :

IgA (mg/100 ml)

IgG (mg/100 ml)

IgM (mg/100 ml)

Lisosum (mg/100 ml)

Laktoferin

57,0

6,5

2,9

1,195

0,3

335,9

5,9

17,1

14,2-16,4

421-520

63,0

6,7

3,6

0,965

0,3

-

-

-

-

-

65,0

7,0

3,8

1,324

0,2

119,6

2,9

2,9

24,3-27,5

250-270

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

26

2.6 Keunggulan dan Manfaat ASI

Keunggulan dan manfaat ASI menurut Peraturan Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

No. 03 Tahun 2010 diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek sebagai

berikut:

1. Aspek Gizi

Komposisi zat gizi dalam ASI sejak hari pertama menyusui akan

berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan tahap adaptasi bayi

(Hanafi, 2012). ASI terdiri dari dua jenis yaitu foremilk (berbentuk

encer, diproduksi di awal proses menyusui, memiliki kadar air yang

tinggi, mengandung tinggi protein, laktosa dan zat gizi lainnya, serta

rendah lemak) dan hindmilk (diproduksi menjelang akhir proses

menyusui yang mengandung tinggi lemak sebagai sumber

tenaga/energi) (Depkes RI, 2007).

Kadar lemak dalam ASI sejumlah 4,5 gr/100 cc berfungsi sebagai

sumber energi, pelarut vitamin larut lemak, dan pelarut asam lemak

esensial (Sitepoe, 2013). Sedangkan kandungan karbohidrat ASI

yang terdiri dari glukosa dan galaktosa sejumlah 6,94 gr/100 gr

berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium (Ca) dan vitamin,

serta membantu pembentukan jaringan otak dan membantu fungsi

Lactobacillus bifida (Sitepoe, 2013). Di samping itu, ASI juga

mengandung beberapa mineral dan vitamin diantaranya yaitu:

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

27

Tabel 2.3 Kandungan mineral dan vitamin dalam ASI dan susu sapi

Jenis Mineral dan Vitamin ASI Susu Sapi

Kalsium (Ca) 46 mg 130 mg

Klorin (Cl) 46 mg 108 mg

Tembaga (Cu) 50 mg 14 mg

Zat Besi (Fe) 70 mg 70 mg

Magnesium (Mg) 4 mg 4 mg

Fosfor (P) 20 mg 120 mg

Kalium (K) 64 mg 145 mg

Natrium (Na) 29 mg 58 mg

Belerang (S) 20 mg 30 mg

Vitamin A 10 µ gr/gr 8 µ gr/gr

Karoten 4 µ gr/gr 7 µ gr/gr

Retinol (Vitamin A aktif) 53 µ gr/100 gr 42 µ gr/100 gr

Vitamin D 1,4 IU/100 gr 1,4 IU/100 gr

Tiamin 1,4 IU/100 gr 1,4 IU/100 gr

Asam nikotinat 170 µ gr/100 gr 80 µ gr/100 gr

Asam pantotenat 200 µ gr/100 gr 350 µ gr/100 gr

Vitamin B6 10 µ gr/100 gr 35 µ gr/100 gr

Asam folat 0,2 µ gr/100 gr 0,1 µ gr/100 gr

Biotin 0,4 µ gr/100 gr 2 µ gr/100 gr

Vitamin B12 0,03 µ gr/100 gr 0,5 µ gr/100 gr

Vitamin C 4 mg/100 gr 2 mg/100 gr

Sumber : Lawrence RA, 1989 dan Kon SK, 1972 dalam Sitepoe, 2013, hal. 38-40

Rasio whei (zat yang membantu penyerapan dan metabolisme

protein ke dalam pembuluh darah dalam 20-40 menit) dan kasien (zat

yang membantu dalam penyerapan dan metabolisme protein ke

dalam pembuluh darah dalam waktu 2-4 jam) dalam ASI yaitu 65:35

menjadikan ASI lebih mudah untuk diserap dan dimetabolisme tubuh

bayi. Enzim-enzim seperti lipase (pengurai lemak), amilase (pengurai

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

28

karbohidrat), dan protease (pengurai protein) menghasilkan sisa

metabolisme yang rendah, sehingga tidak memperberat kerja ginjal

bayi. Keunggulan tersebut tidak dapat ditemukan dalam susu formula

sebagai akibat dari proses produksinya yang menyebabkan

denaturasi enzim-enzim tersebut (Hanafi, 2012).

2. Aspek Imunologik

Manfaat lain yang dapat diperoleh melalui konsumsi ASI yaitu

membantu pembentukan sistem imun tubuh, seperti halnya

kandungan immunoglobulin A (IgA) terutama dalam kolostrum

berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi

yaitu dengan melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai

virus dalam saluran pencernaan. Pada 2 minggu pertama, ASI

mengandung sel darah putih lebih dari 4000 sel per ml yang terdiri

dari Bronchus Associated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi

pernafasan, Gut Associated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi

saluran pernafasan, dan Mammary Associated Lympocyte Tissue

(MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

Selain itu, faktor bifidus yang terkandung dalam ASI berperan

penting untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik (Lactobillus

bifidus) yang tidak dapat ditemukan dalam susu formula. Bakteri ini

berperan penting dalam menjaga keasaman flora usus bayi dan

berguna sebagai penghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan

dan dapat melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang

ditimbulkan oleh infeksi beberapa bakteri patogen (Hanafi, 2012).

3. Aspek Psikologik

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

29

Peran ASI dari aspek psikologis diantaranya yaitu dapat

menumbuhkan rasa percaya diri ibu dalam menyusui, meningkatkan

produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan

meningkatkan produksi ASI, menimbulkan ikatan kasih sayang antara

ibu dan bayi.

4. Aspek Kecerdasan

Interaksi ibu dan bayi serta kandungan nilai gizi ASI sangat

dibutuhkan bagi perkembangan sistem syaraf otak yang dapat

meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan jika bayi

yang diberi ASI memiliki nilai IQ 4,3 poin lebih tinggi pada usia 18

bulan, 4 sampai 6 poin lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 poin

lebih tinggi pada usia 8,5 tahun jika dibandingkan dengan bayi yang

tidak diberi ASI.

Hal itu berkaitan dengan kandungan taurin dalam ASI yang

merupakan sejenis asam amino yang memiliki fungsi sebagai

neurotransmiter dan berperan penting dalam proses maturasi sel

otak. Taurin berperan dalam penghantaran impuls dari sinapsis

syaraf ke syaraf lainnya yang membantu mempercepat penyampaian

informasi yang diperoleh melalui stimulus menuju otak (Hanafi, 2012).

Selain itu, kandungan Decosahexanoic Acid (DHA) dan

Arachidonic Acid (AA) dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel otak

secara optimal. DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk dari

substansi pembentuknya/prekursor yaitu Omega 3 (Asam linolenat)

dan Omega 6 (asam linoleat). DHA dan AA dapat membantu proses

pembentukan sel-sel otak dan serabut syaraf penghubung organ

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

30

reseptor dengan otak maupun otak dengan organ efektor (Hanafi,

2012).

5. Aspek Neurologis

Dengan menghisap payudara ibu akan menyempurnakan

koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas bayi yang baru

lahir.

2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian dapat diketahui jika

praktik pemberian ASI dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

Usia: produksi ASI akan berubah seiring dengan pertambahan usia

ibu. Usia 20-35 merupakan usia terbaik dimana organ-organ

reproduksi wanita telah matang dan siap bereproduksi (Said dan

Pratomo, 2013). Oleh karena itu, pada usia tersebut seorang wanita

dapat dikatakan telah siap untuk hamil dan melahirkan serta menyusui

(Garudiwati, 2014). Namun, pada usia 30 tahun keatas akan terjadi

degradasi payudara dan kelenjar penghasil ASI secara keseluruhan

(Suratmadja, 1997 dan Novita, 2008 dalam Pertiwi, 2012).

Kondisi kesehatan: Ibu yang menderita masalah kesehatan atau

penyakit dapat menyebabkan pemberian ASI menjadi kontraindikasi.

Seperti halnya jika Ibu positif menderita HIV yang sebaiknya tidak

memberikan ASI untuk mencegah penularan virus ketika anak

menggigit puting susu ibu (Elizabeth W. et al., 2014). Selain itu, kondisi

fisik yang sakit menyebabkan ibu berhenti menyusui dengan alasan

ASI yang dikelurkan lebih sedikit atau tidak keluar sama sekali, serta

timbulnya rasa sakit saat menyusui (Abdullah dkk., 2013).

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

31

Pengetahuan dan persepsi yang kurang tepat terkait ASI: Ibu yang

berpengetahuan baik cenderung akan memberikan ASI secara

eksklusif kepada bayinya dibandingkan dengan mereka yang hanya

berpengetahuan cukup atau kurang (Ermianty dkk., 2014). Selain itu,

kurangnya informasi terkait pentingnya kolostrum yang ditandai

dengan masih adanya persepsi ibu yang menganggap kolostrum

sebagai kotoran dan air. Adanya persepsi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan ibu untuk tidak memberikan kolostrum dan

memberi makanan selain ASI pada anaknya (Elizabeth W. et al.,

2014).

Pendidikan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Satino dan

Setyorini pada tahun 2014 menyatakan jika semakin tinggi tingkat

pendidikan ibu, maka semakin baik pula perilku ibu dalam memberikan

ASI eksklusif bagi anaknya. Hal ini dikaitkan dengan semakin

mudahnya dalam mendapatkan informasi tentang ASI pada ibu yang

berpendidikan tinggi.

Dukungan petugas kesehatan memiliki peranan penting dalam

mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif yaitu terkait

pemberian motivasi, peningkatan pengetahuan, dan pendampingan

menyusui yang dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan ibu

untuk memberikan ASI ekaklusif (Azriani dan Wasnidar, 2014).

Dukungan orang terdekat: keberhasilan pemberian ASI secara

eksklusif sangat ditentukan oleh dukungan dari keluarga salah satunya

adalah dukungan suami. Azriani dan Wasnidar (2014) menyatakan jika

ibu yang mendapat dukungan dari suami akan lebih berhasil dalam

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

32

memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dukungan yang dimaksud

yaitu terkait penyediaan dana kesehatan, pembelian makanan bergizi,

pembebasan ibu dari pekerjaan rumah tangga, pemberian keyakinan

dan motivasi.

Budaya yang dianut secara turun-temurun dalam suatu masyarakat

dapat mempengaruhi perilaku menyusui ibu, seperti halnya budaya

masyarakat yang memberikan makanan yang dihaluskan kepada bayi

(Rejeki, 2014).

Ibu yang bekerja di luar rumah cenderung memiliki waktu dan

kesempatan yang lebih sedikit untuk menyusui bayinya dibandingkan

dengan ibu yang tidak bekerja (Lestari dkk., 2013).

Faktor psikis seperti halnya rasa percaya diri yang tinggi, yakin

terhadap kecukupan ASI, tidak stres dan sikap positif terhadap

menyusui diketahui dapat mempengaruhi keberhasilan pemberin ASI

eksklusif (Fahriani dkk., 2014).

2.8 Hubungan Pemberian ASI terhadap Perkembangan Otak dan

Perkembangan Kognitif

ASI sebagai sumber makanan bagi bayi diketahui mengandung zat-

zat yang berhubungan dengan kerja otak, seperti taurin, DHA, dan AA.

Zat-zat tersebut berfungsi dalam pembentukan sel-sel otak serta sinapsis

yang menghubungkan sel-sel syaraf. Sebagai neurotransmiter, taurin yang

berperan penting dalam pematangan (maturasi) sel otak dan dapat

mempercepat hantaran impuls dari organ reseptor menuju otak yang

memudahkan otak dalam merespon stimulasi.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

33

Perkembangan otak yang optimal terjadi mulai masa prenatal hingga

tahun pertama kehidupan. Bentuk dasar otak yang berupa lekukan-

lekukan dan serabut syaraf otak terbentuk melalui proses yang berawal

saat bayi masih berada dalam kandungan dan berlanjut hingga usia

dewasa. Di tahun pertama kehidupan, akan terbentuk 700 sinaps baru

yang siap menghubungkan satu syaraf dengan syaraf lain setiap detiknya.

Proses tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan proses proliferasi

dengan membuat lintasan otak menjadi efisien. Perkembangan awal otak

paling penting terjadi pada tahun pertama dan mencapai puncak

perkembangan kognitif pada tahun kedua yang perlu didukung dengan

asupan zat gizi yang adekuat yaitu melalui pemberian ASI dari lahir hingga

usia 2 tahun. Secara genetik, pemberian ASI diketahui dapat

meningkatkan IQ melalui zat gizi dasar yang dibawa oleh gen FADS2. Gen

ini terlibat dalam pembentukan omega 3 dan omega 6 yang merupakan

unsur penting dalam perkembangan otak (Hanafi, 2012).

Pemberian ASI diketahui dapat mempengaruhi perkembangan kognitif

anak yang dapat ditunjukkan melalui beberapa penelitian. Seperti halnya

penelitian yang dilakukan oleh Lee et al (2016) yang menyatakan jika anak

yang diberi ASI selama ≥9 bulan memiliki perkembangan kognitif yang

lebih baik pada usia 1-3 tahun. Pada anak yang diberi ASI selama ≥12

bulan dengan anak yang tidak diberi ASI diperoleh perbedaan skor

pencapaian perkembangan kognitif sebesar 6,9 pada usia 2 tahun dan 8,3

pada usia 3 tahun. Oleh karena itu, dapat disimpulkan jika durasi

pemberian ASI memiliki hubungan yang kuat terhadap perkembangan

kognitif anak. Sementara itu, pada penelitian lain menunjukkan jika

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anakrepository.ub.ac.id/3799/2/BAB 2.pdf · menuju dewasa, anak akan melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Istilah tumbuh kembang

34

peningkatan durasi pemberian ASI berhubungan dengan peningkatan poin

IQ kognitif anak (Oddy et al., 2010). Hal itu disebabkan karena ASI

mengandung zat gizi yang baik bagi perkembangan dan kematangan sel-

sel otak. ASI mengandung Long-Chain Polyunsaturated Fatty Acid

(LCPUFAs) seperti Docosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid

(AA) berperan sebagai secondary messengers yang menginduksi

pelepasan neurotransmiter asetilkolin dan noradrenalin yang berperan

penting dalam proses berkembangnya fungsi kognitif anak (Oddy et al.,

2010). Selain itu, kontak fisik dan antara ibu dan anak saat menyusui

secara tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak.

Menyusui juga dapat meningkatkan keterikatan antara ibu dan anak yang

dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kognitif anak.

Namun, hasil yang berbeda ditunjukkan dalam penelitian Clark et al

(2006) yang menyatakan jika durasi pemberian ASI yang lama yaitu ≥10

bulan justru menghasilkan pencapaian perkembangan kognitif yang lebih

rendah daripada anak yang diberi ASI dengan durasi lebih pendek. Hasil

yang sama ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Veena et al

(2010) yang menyatakan jika pemberian ASI yang lebih lama tidak

memiliki efek terhadap kemampuan kognitif anak. Hal itu kemungkinan

disebabkan karena adanya kandungan zat berbahaya dalam ASI

berkontribusi dalam menyebabkan penurunan kemampuan kognitif anak

(Clark et al., 2006)