Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Getaran
2.1.1 Definisi Getaran
Getaran adalah gerakan teratur dari benda atau media dengan arah
bolak- balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin
atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis
(Anies, 2014). Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating),
memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan kedepan. Gerakan
tersebut terjadi secara teratur dari bendaatau media dengan arah bolak
balik dari kedudukannya (ILO, 2013)
2.1.2 Jenis Getaran
Menurut Anies Tahun 2014, Getaran mekanis dibagi dalam dua jenis
yaitu getaran seluruh tubuh dan getaran getaran lengan tangan.
a. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration)
Vibrasi mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh pada
range frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0,1 – 10000 Hz.
Vibrasi seluruh tubuhi umumnya dialami pengemudi kendaraan,
traktor, bus, helikopter. Vibrasi seluruh tubuh oleh alat angkut tersebut
dapat menimbulkan seluruh badan menjadi ikut bergetar oleh
beroperasinya alat – alat berat yang memindahkan vibrasi mekanis
6
dari alat berat yang dimaksud ke seluruh badan tenaga kerja lewat
vibrasi lantai melalui kaki.
b. Getaran Lengan Tangan (Hand Arm Vibration)
Getaran lengan-tangan yaitu getaran yang merambat melalui tangan
akibat pemakaian peralatan yang bergetar. Frekuensi yang berkisar
antara antara 2-1500 Hz berpotensi untuk menimbulkan kerusakan
jaringan. Getaran pada alat yang frekuensinya 5-20 Hz, meskipun
relatif kecil tetapi sudah berbahaya.
2.1.3 Sumber Getaran
Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam industri
logam, perakitan kapal, otomotif, pertambangan, kehutanan, dan proses
konstruksi. Banyak dari alat ini menggunakan berbagai alat yang
menghasilkan getaran baik getaran seluruh tubuh (whole body vibration)
atau getaran lengan dan tangan (hand arm vibration). Tabel 2.1 berikut
menyebutkan beberapa alat yang mengahasilkan getaran:
7
Tabel 2.1 Alat yang menghasilkan getaran
Industry Type of vibration Common vibration source
Agriculture Whole body Tractor operation
Boiler making Segmental Pneumatic tools
Construction Whole body / segmental
Heavy equipment vehicles,
pneumatic drills, jackhammers,
Etc.
Diamond cutting Segmental Vibrating tools
Forestry Whole body / segmental Tractors operation / Chain saw
Furniture
manufacture Segmental Pneumatic chisel
Iron & Steel Segmental Vibrating hand tool
Lumber Segmental Chain saw
Machine tools Segmental Brating hand tool
Mining Whole body Vehicle ooperation rock drills
Riverting Segmental Hand tools
Rubber Segmental Pneumatic hand tools
Sheet metal Segmental Stamping tools
Shipyards Segmental Pneumatic hand tools
Stone dressing Segmental Pneumatic hand tools
Textile Segmental Sewing machine looms
Transportation Whole body Vehicle operation
(House, 2011)
2.1.4 Efek Getaran
Getaran dapat berpengaruh negatif terhadap sebagian anggota tubuh
ataupun seluruh tubuh. Contoh efek dari getaran yaitu saat memegang alat
yang bergetar dapat mempengaruhi tangan dan lengan pengguna sehingga
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi pada tangan.
Sebaliknya, mengemudi traktor pada jalan yang bergelombang dengan
kursi yang dirancang kurang sesuai dapat menimbulkan getaran ke seluruh
tubuh sehingga mengakibatkan nyeri pada punggung bagian bawah (ILO,
2013).
8
Getaran dapat dirasakan melalui lantai dan dinding oleh orang-orang
disekitarnya. Misalnya, mesin besar di tempat kerja dapat menimbulkan
getaran yang mempengaruhi pekerja yang tidak memiliki kontak langsung
dengan mesin tersebut dan dapat menyebabkan nyeri dan kram otot (ILO,
2013).
2.2 Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong atau mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip dari mesin
gerinda yaitu roda gerinda berputar dan bersentuhan dengan benda kerja dan
terjadi pemotongan atau pengasahan. (ILO,2013).
Menurut Mursidi dan Rahmat (2013), Mesin gerinda tangan (hand
grinder) adalah mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Jenis
mesin gerinda tangan ini adalah jenis mesin yang serba guna sebab bisa
dipergunakan untuk menggerinda ataupun memotong benda logam, kayu, bahan
bangunan, kaca dan bisa pula dipergunakan untuk memoles mobil. Mesin gerinda
tangan biasanya dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong. Jenis-jenis mesin gerinda tangan berdasarkan
kecepatan rotasi atau rpm:
a. 6.500 rpm
b. 8.500 rpm
c. 11.000 rpm
d. 12.000 rpm
9
(ILO,2013)
Gambar 2.1 Mesin Gerinda
2.3 Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
2.3.1 Definisi Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) merupakan sindroma yang
diakibatkan oleh penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus yang
dapat menimbulkan gejala vaskuler, muskuloskeletal dan neurologik yang
mengenai jari, tangan dan lengan. Penggunaan alat yang bergetar antara
lain, bor (drill), mesin gerinda, bor listrik, gergaji, dan jackhammers, (Safe
Work Australia, 2012).
Menurut House Tahun 2010, HAVS merupakan masalah yang
timbul karena paparan dari penggunaan alat yang bergetar ke bagian jari
sampai lengan. HAVS meliputi kelainan vaskular, neurologik dan
muskuloskeletal.
10
(HSE, 2008)
Gambar 2.2 Gejala Hand Arm Vibration Syndrome
2.3.2 Patofisiologi Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
Pekerja yang terpapar oleh penggunaan alat yang bergetar akan
dikenai tiga stressor yaitu, getaran pada jari sampai lengan, kebisingan
yang ditimbulkan alat tersebut, dan keadaan lingkungan. Penggunaan yang
berulang secara terus menerus menimbulkan paparan stressor menjadi
kronis sehingga tidak hanya merusak sistem saraf perifer melainkan pusat
sistem saraf otonom. Kelenjar adrenal kemudian mengeluarkan
ketokolamin dalam menanggapi stressor yang diterima oleh pekerja
tersebut. Selain itu, hipotalamus dan sistem limbik mengeluarkan
neurohormonal dan neurotransmitter yang menyebabkan pembuluh darah
vasokonstriksi sehingga terjadi hipoksia dan perfusi ke jaringan target
menurun. Sirkulasi dan saraf perifer mengalami kerusakan sehingga kulit
pada jari menjadi pucat atau bercak berwarna merah sampai biru, keadaan
ini dinamakan Fenomena Raynaud, (House, 2010).
11
(Dispenza, 2015)
Gambar 2.3 Fenomena Raynaud
Gejala pada Fenomena Raynaud yaitu awalnya jari-jari memutih dan
terasa dingin, jari-jari kemudian menjadi kebiruan akibat kurangnya suplai
oksigen kemudian jari-jari memerah oleh karena terjadi vasodilatasi
pembuluh darah dan aliran darah kembali lancar. Keadaan ini dapat
menimbulkan kesemutan, kram, dan nyeri. Perubahan warna tersebut tidak
selalu dijumpai pada penderita. Namun keluhan tidak nyaman, pucat, dan
jari dingin tetap muncul (Dispenza, 2015)
12
2.3.3 Klasifikasi Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
Menurut Gemne G dalam jurnal Ron House Tahun 2011, HAVS di
klasifikasikan menjadi 4 stage, yaitu :
Tabel 2.2 Klasifikasi Stockholm
Note: The staging is made separately for each hand. The grade of disorder is indicated by the
stage and number of affected fingers on both hands, e.g. Stage/hand/number of digits.
(House, 2011)
(CDC, 2010)
Gambar 2.4 Stage HAVS
Vascular component
Stage Grade Description
0 No attacks
1v Mild Occasional attacks affecting only the tips of one or more fongers
2v Moderate Occasional attacks affecting distal and middle (rarely also proximal)
phalanges of one or more fingers
3v Severe Frequent attacks affecting all phalanges of most finger
4v Very severe As in stage 3, with thropic changes in the fingertips
Sensorineural component
Stage Description
0SN Vibration-exposed but no symptoms
1SN Intermitten numbness with or without tingling
2SN Intermitten or persistent numbness, reduced sensory perception
3SN Intermitten or persistent numbness, reduced tactile discrimination
and or manipulative dexterity
13
2.3.4 Faktor Resiko Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
Setiap orang yang menggunakan alat yang memiliki getaran
frekuensi tinggi atau high impact ( misalnya gergaji, penggiling,
jackhammers, gerinda) untuk waktu yang lama beresiko terkena Hand Arm
Vibration. (WorksafeNB, 2013).
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi kejadian HAVS antara lain:
a. Usia
Usia adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak individu
dilahirkan (Nimpuno, 2014). Usia sangat berpengaruh terhadap
kesehatan, pertambahan umur dapat memperbesar risiko apabila
umur pekerja 29 - 60 tahun maka pekerja lebih rentan terkena
gangguan atau keluhan kesehatan akibat dari getaran lengan-tangan.
Karena kemampuan elastisitas tulang, otot ataupun urat semakin
berkurang sebagai peredam dari getaran yang dirambatkan ke tubuh.
Menurut Depkes RI Tahun 2009, usia dibagi menjadi beberapa
kategori yaitu :
Tabel 2.3 Kategori Usia
Kategori Usia
Masa Balita 0-5 tahun
Masa Anak-anak 5-11 tahun
Masa remaja awal 12-16 tahun
Masa remaja akhir 17-25 tahun
Masa dewasa awal 26-35 tahun
Masa dewasa akhir 36-45 tahun
Masa lansia awal 46-55 tahun
Masa lansia akhir 56- keatas
14
b. Masa Kerja
Masa kerja adalah waktu atau lamanya pekerja telah melakukan
pekerjaan tersebut. Sehingga dapat diketahui lamanya paparan bagi
pekerja akibat getaran lengan tangan. Ketika masa kerja lebih lama
dalam menggunakan alat getar maka paparan yang sampai ke tubuh
makin sering. Hal itu akan mempermudah pekerja terkena HAVS.
Pekerja dengan masa kerja yang ≥ 3 tahun memiliki kerentanan
untuk gangguan kesehatan dibandingkan yang <3 tahun.
c. Lama Kerja
Lama kerja adalah waktu atau lamanya pekerja melakukan
pekerjaan sehari – hari. Sehingga dapat diketahui lamanya paparan
bagi pekerja akibat getaran lengan tangan. Tingkat intensitas getaran
yang lebih tinggi serta waktu pemaparan yang lama akan
mengakibatkan kerusakan pada tulang – tulang dan sendi.
Pemaparan yang lama terhadap getaran, terutama bila bersamaan
dengan faktor lain yang berbahaya seperti dingin, kebisingan dan
beban statis dapat mengakibatkan timbulnya penyakit akibat getaran.
d. Jenis Kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin
mempengaruhi tingkat risiko keluhan otot. Kekuatan otot wanita
hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan otot pria, sehingga daya
tahan otot pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita menurut
Tarwaka. Perempuan mempunyai perbedaan fisik dengan laki-laki,
sehingga lebih rentan terkena paparan getaran.
15
e. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan APD sangat berpengaruh terhadap kesehatan pekerja.
APD merupakan salah satu cara untuk meminimalkan risiko
Penyakit Akibat Kerja (PAK). APD yang digunakan untuk
mengurangi paparan vibrasi terhadap lengan-tangan berupa sarung
tangan (Mason, 2011).
2.3.5 Gejala Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
Menurut Guideline Save Work Australia Tahun 2015, pemaparan
jangka panjang secara terus menerus pada Hand Arm Vibration dapat
mengganggu sirkulasi di tangan dan lengan bawah pekerja, dan
menyebabkan kerusakan saraf, tendon, otot, tulang pada tangan dan
lengan.
Menurut House Tahun 2011, gejala-gejala yang dapat timbul pada
pekerja yang terkena HAVS, yaitu :
a. Gejala Vaskular
Gejala vaskular yang lebih dikenal dengan gejala Raynaud.
Kondisi ini ditandai dengan pemucatan jari. Pertama ujung jari
memucat, tapi satu atau lebih jari bisa terkena dengan pemaparan
getaran yang secara terus menerus. Pemucatan jari dipicu oleh
dingin, kondisi yang dingin, atau menangani objek dingin.
Pemucatan berlangsung sampai jari menjadi hangat dan
vasodilatasi memungkinkan kembalinya sirkulasi darah.
16
b. Gejala Sensorineural
Gejala Sensorineural merupakan efek neurologis seperti mati
rasa,kesemutan, nyeri, ambang sensorik tinggi untuk
sentuhan,dan mengurangi kecepatan konduksi saraf.
c. Gejala Muskuloskeletal
Gejala ini berupa gangguan otot seperti kelemahan, rasa nyeri,
dan kekakuan pada sendi tangan dan lengan.
2.3.6 Upaya Pencegahan Hand Arm Vibration Syndrome
Berdasarkan jurnal Health and Safety Esecutive Tahun 2008, upaya
yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor resiko terpaparnya
getaran yaitu :
1. Menggunakan alat yang frekuensi getarannya lebih rendah
2. Selalu menggunakan alat yang tepat setiap melakukan pekerjaan
(untuk mengintervensi pekerjaan agar tidak timbul HAVS)
3. Memeriksa alat sebelum menggunakannya untuk memastikan alat
tersebut terpelihara dan dapat dioperasikan dengan baik.
4. Memastikan alat disimpan di tempat yang jelas supaya alat tersebut
tetap dapat digunakan.
5. Menghindari penggunaan alat yang berlebihan
6. Mendorong supaya sirkulasi darah baik yaitu dengan:
a. Menggunakan sarung tangan, topi dan bantalan pemanas
jika tersedia.
b. Mengurangi atau berhenti mengkonsumsi rokok karena
dapat menurunkan aliran darah (blood flow)
17
c. Memijat dan menggerakkan jari saat istirahat kerja
2.4 Produksi Industri Mebel
Kayu hasil penebangan disebut logs atau gelondong. Logs didistribusikan
oleh Perhutani atau penjual kayu yang resmi ke pembeli kayu dan pusat
penggergajian kayu (sawmill) menggunakan angkutan khusus baik di darat
maupun melalui laut. Penyimpanan kayu harus benar supaya kayu tidak cepat
retak dan tidak keropos akibat serangga dan jamur. Kayu log / gelondong
kemudian dibelah dengan ukuran ketebalan papan sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pembuatan furniture kayu. Proses pembelahan log ini membutuhkan
ketelitian dan pengalaman yang cukup tinggi, para pengusaha furniture harus bisa
mengatur posisi logs dengan gergaji sawmill sehingga kayu logs dapat maksimal
dalam penggunaannya dan tidak banyak terbuang menjadi limbah. Setelah papan
kayu di belah, papan-papan tersebut harus di keringkan terlebih dahulu sebelum
bisa di proses menjadi produk jadi. Ada beberapa cara dalam pengeringan papan
kayu, untuk perusahaan furniture dengan kapasitas produksi yang besar biasa
menggunakan sistem water heater ataupun electric heater dengan skala ruangan
yang besar, sedangkan untuk pengrajin kecil biasa menggunakan sistem kiln
dry/oven panggang atau batu bara. Sebelum masuk ke dalam ruangan kiln dry
papan-papan yang telah di belah harus di angin-anginkan di ruangan yang
bersirkulasi udara baik dan kering. Hal ini untuk menurunkan resiko kerusakan
papan akibat perubahan struktur kayu yang drastis. Proses ini memakan waktu
kurang lebih 1 minggu.Setelah itu papan-papan kayu bisa di masukkan ke dalam
ruangan kiln dry,.hal ini juga membutuhkan teknik dan pengamatan tersendiri
tentang penataan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghindari
18
kerusakan papan yang terlalu parah. Setelah papan kayu kering dari proses kiln
dry, papan tersebut bisadi produksi menjadi produk furniture (Jamaludin, 2014).
Menurut Jamaludin Tahun 2014, Ada beberapa proses yang harus di lalui
dalam Produksi furniture yaitu:
a. Pembahanan
Dalam proses ini papan tersebut di mal / di ukur sesuai dengan
kebutuhan dan kemudian di potong sesuai ukuran. Selain dari proses
pembelahan papan diatas, proses ini juga beresiko tinggi dalam
pengguanaan papan yang sia-sia.
b. Molding atau Pembentukan
Pada proses ini komponen furniture yang masih mentah dari
pembahanan di proses untuk menjadi komponen dengan bentuk dan
ukuran yang sebenarnya.proses ini juga mencakup proses ukir kayu
c. Assembling atau Perakitan
Dalam proses ini komponen-komponen dari proses molding di rakit
menjadi furniture yang di inginkan. Pekerja yang berpengalaman di
butuhkan dalam hal ini untuk menghasilkan produk yang sesuai.
d. Finishing
Pada proses finishing dilakukan pengampelasa, proses ini bertujuan
untuk memperhalus permukaan kayu sebelum dilakukan pengecatan.
Pada kegiatan ini menggunakan mesin gerinda untuk menghaluskan
permukaan kayu. Proses menggerinda membutuhkan ketelitian yang
tinggi untuk menghasilkan tekstur yang sesuai dengan permintaan.
19
(Mebel SG, 2016)
Gambar 2.5 Proses Menggerinda
2.5 Hasil Penelitian yang Sejenis
Berdasarkan penelitian Anna (2013), Menyatakan hasil uji statistik
terhadap hubungan getaran mekanis dengan kejadian HAVS pada pekerja mesin
gerinda di PT. INKA (Persero) Madiun menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu
p-value = 0,003 dan korelasi (r) = 0,368.
Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Anselm pada penebang kayu
di Jepang tahun 2014, para pekerja penebang kayu mengalami rasa kesemutan
pada jari, mati rasa, perubahan warna pada kulit jari. Hal tersebut merupakan
gejala penting pada HAVS yang merupakan indikasi dari kerusakan pembuluh
darah, dan kerusakan saraf akibat paparan getaran tangan.
Penelitian yang dilakukan oleh House et.al di Kanada pada tahun 2014
menyatakan bahwa dari 139 pekerja yang mengalami HAVS terjadi penurunan
yang signifikanterhadap kualitas hidup QoL, indikator yang paling penting dari
penurunan kualitas hidup padapekerja dengan keluhan HAVS yaitu dari jumlah
skor Stockholm.
20
Penelitian yang dilakukan Azmir pada pekerja pemotong rumput di
Malaysia tahun 2016, penelitian tersebut meyatakan bahwaterdapat gejala HAVS
positif antara kelompok paparan yang rendah dan kelompok paparan yang tinggi.
Ratio prevalensi dianggap tinggi karena terdapat indikator jari memutih dan mati
rasa,3,63, 95% CI [1.41, 9.39] dan 4,24, 95% CI [2.18, 8.27].
Penelitian yang dilakukan oleh Hagberg di Swedia pada tahun 2014
menyatakan bahwa pada grup yang terpapar getaran (47 pekerja) menunjukkan
adanya penurunan sensitivitas dari dingin ke panas pada 2 jari bilateral
(P < 0.01), 5 jari pada tangan kiri (P < 0.05) dan 5 jari pada tangan kanan
(P < 0.01). Demikian pula, tactilometry menunjukkan secara signifikan
peningkatan ambang persepsi getaran pada pekerja (P < 0.05).
Penelitian lain yang dilakukan House tahun 2016, pada 134 subjek skor
nyeri 6 (4-6) pada jari jair dan skor 5 (1-7) pada tangan. Terdapat korelasi yang
signifikan secara statistik pada finger pain dengan SVS stage(r = 0.239; P < 0.01).
Terdapat korelasi yang negatif antara hand pain dengan kekuatan mengenggam (r
=−0.185; P < 0.05).