Upload
dangdung
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
16
BAB 3
ANALISIS DATA
Novel Utsukushisa to Kanashimi to dibagi kedalam sembilan sub-judul yang saling
berkaitan, diawali dengan (1) 除夜の鐘 / Joya no kane (Lonceng Kuil)、(2)
早春 / Sousyun (Musim semi yang datang lebih awal)、(3)満月祭 / Mangetsusai
(Perayaan bulam purnama)、(4)梅雨空 / Tsuyuzora (Hujan)、(5)石組みー枯
山水 / Isigumi-karesansui (Taman batu)、(6)火中の蓮華 / Kachuu no renge
(Teratai dalam api)、(7)千筋の髪 / Sensuji no ke (Seribu rambut)、(8)夏痩せ
/ Natsu yase (Musim panas yang hilang)、(9)湖水 / Kosui (Danau). Setiap sub-
judul mempunyai alur dan waktu serta sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar,
alur dalam novel Utsukushisa to Kanashimi to, dapat dianalisis dengan teori tujuh alur.
Seperti dalam analisis di bawah ini :
3.1 Analisis Tujuh Unsur Alur
Saya mengambil teori Pengkajian Sastra Rekaan Waluyo yaitu, teori tujuh unsur alur.
Dalam eksposition yang merupakan salah satu dari tujuh unsur alur, analisis yang ada
hanya sekedar memaparkan, menjelaskan dan memperkenalkan kepada pembaca
mengenai tempat kejadian, waktu, tema dan tokoh yang ada dalam novel Utsukushisa to
Kanashimi to.
Analisis feminisme radikal yang melahirkan lesbianisme terhadap dua tokoh
perempuan dalam novel Utsukushisa to Kanashimi to akan diurutkan melalui analisis
17
tujuh unsur alur yang selanjutnya seperti Inciting Moment, Rising Action, Complication,
Climax, Falling Action dan Denouement. Melalui analisis tujuh unsur alur ini, saya dapat
melihat urutan kejadian yang menunjukkan dua tokoh perempuan dalam novel
Utsukushisa to Kanashimi to memilih menjadi lesbian terlepas dari ada atau tidaknya
unsur feminisme radikal dalam diri kedua tokoh tersebut. Berikut merupakan paparan
dan analisis tujuh unsur alur.
3.1.1 Eksposition
Eksposition adalah, paparan awal cerita. Pengarang mulai memperkenalkan tempat
kejadian, waktu, tema dan tokoh-tokoh.
3.1.1.1 Tempat Kejadian
Dalam Utsukushisa to Kanashimi to, masing-masing sub-judul memiliki waktu dan
tempat kejadian yang tidak beraturan, pengarang menyerahkan pengurutan tempat dan
waktu kejadian kepada pembaca.
Cerita dibuka oleh kisah perjalanan Oki Toshio ke Kyoto tanggal 29 Desember,
untuk mendengarkan Lonceng Tahun Baru sekaligus bertemu dengan kekasih lamanya
24 tahun silam, Ueno Otoko. Seperti dalam kutipan dibawah ini :
a. Latar : Otoko dan ibunya pindah ke Kyoto
母に京都へつれられて行ったとしかわからない。(早春、53:2)
Terjemahan : Oki tidak mengetahui Otoko ikut ibunya pindah ke Kyoto
b. Latar : Oki dalam kereta menuju Kyoto
暮れの二十九日である。大木は京都へ除夜の鐘を聞きに行くのだった。
(除夜の鐘、8:1)
18
Terjemahan : Sore hari tanggal 29 Desember, Oki pergi ke Kyoto untuk mendengarkan
lonceng kuil.
Selain Kyoto, novel Utsukushisa to Kanashimi to juga mengambil setting di Tokyo,
seperti dalam kutipan dibawah ini :
c. Latar : Oki kembali kerumahnya untuk menanyakan kepada istrinya apakah Taichiro
sudah pergi meninggalkan Tokyo.
「太一郎は...」と文子に聞いた。
「太一郎は東京へ出かけました。」
(千筋の髪、191:3)
Terjemahan :
“ Mana Taichiro?” Oki bertanya kepada Fumiko
“ Ia sudah meninggalkan Tokyo”
Analisis : Dari ketiga kejadian diatas, dapat dilihat bahwa tempat kejadian dalam novel
ini mengambil setting di Tokyo ( tempat tinggal Oki ) dan di Kyoto ( tempat tinggal
Otoko ).
3.1.1.2 Waktu
Dalam novel Utsukushisa to Kanshimi to tidak dijelaskan kapan waktu terjadinya
cerita. Menurut analisis saya, pengarang sengaja tidak menyebutkan dengan pasti kapan
waktu terjadinya cerita untuk menjaga kelanggengan cerita agar dapat dinikamti dari
masa ke masa.
19
3.1.1.3 Tema
Ada dua tema yang saling berkaitan dalam cerita Utsukushisa to Kanashimi to yaitu,
perselingkuhan dan lesbianisme. Seperti dalam kutipan dibawah ini :
a. Perselingkuhan
Latar : Perselingkuhan Oki dengan Otoko diketahui dengan jelas oleh Fumiko, istri Oki
karena ia mengetikkan naskah novel yang Oki yang bercerita tentang perselingkuhannya
dengan Otoko.
夫と音子との恋愛はむろん勘づいて、...(早春、44:15)
Terjemahan : (Fumiko) pasti mengetahui suaminya mempunyai hubungan cinta dengan
Otoko.....
b. Lesbianisme
Latar : Percakapan Oki dan istrinya ketika mengomentari lukisan yang diberikan Keiko,
mereka berasumsi lukisan itu merupakan gambaran perasaan cinta Keiko kepada Otoko.
「同性愛?」文子は虚を突かれて、「二人は同性愛なんですか?」
(早春、60:6)
Terjemahan : “Lesbian?” Fumiko seperti tidak percaya, “ Mereka sepasang kekasih?”
Analisis : Dari dua kutipan diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa novel Utsukushisa
to Kanashimi to mempunyai dua tema berbeda tetapi memiliki keterkaitan. Dalam
analisis berikutnya, saya akan lebih jelas mengupas mengenai lesbianisme yang
dianalisis melalui dua tokoh perempuan dalam novel ini.
20
3.1.1.4 Tokoh
Perkenalan tokoh tersebar dalam sub-sub judul yang berbeda. Tokoh-tokoh
Utsukushisa to Kanashimi to terdiri dari delapan tokoh yaitu, Ueno Otoko, Oki Toshio,
Sakami Keiko, Taichiro (anak laki-laki Oki), Fumiko (istri Oki), Ibunya Otoko, Kumiko
(anak perempuan Oki), Omiyo (pembantu Otoko). Berikut ini paparan penggambaran
tokoh-tokoh tersebut :
1) 上野音子 / Oeno Otoko
Otoko diperkenalkan sebagai seorang wanita yang setelah kepindahannya ke Kyoto ia
memutuskan untuk menjadi seorang pelukis.
a. Latar : Oki melamunkan tentang masa lalunya bersama Otoko karena Oki sempat
melihat foto Otoko disuatu majalah yang menampilkan profil Otoko.
...京都に移って京都風に美しくなった女画家...(除夜の鐘、13:5)
Terjemahan : .....setelah perpindahannya ke Kyoto, ia menjadi pelukis wanita yang
cantik, tipikal wanita Kyoto......
Selain itu, Otoko merupakan gambaran seorang wanita berusia sekitar 40 tahun.
b. Latar : Oki menerka usia Otoko, karena saat ia berpisah 24 tahun lalu, Otoko masih
berusia 16 tahun.
音子は四十のはずである。(除夜の鐘、15:13)
Terjemahan : Otoko pasti sekarang berumur 40 tahun.
Analisis : Perkenalan tokoh Otoko digambarkan oleh lamunan Oki tentang hubungan
nya dengan Otoko. Menurut saya, pengarang menggambarkan Otoko sebagai seorang
pelukis wanita yang tetap cantik walau di usianya yang tidak muda lagi.
21
2) 年雄大木 / Toshio Oki
a. Latar : Oki mengingat-ingat usia Otoko ketika berpisah dengannya, ia sendiri
sekarang berusia 55 tahun
大木は五十五になっている。(除夜の鐘、15:13)
Terjemahan : Oki saat ini berusia 55 tahun.
b. Latar : Setiap menyebut nama Oki, orang-orang selalu mengawali dengan novelnya
yang bercerita kisah cintanya dengan Otoko yang sangat laris di pasaran.
大木はこの小説に『十六七の小女』という題をつけた。(早春、39:14)
Terjemahan : Judul novel Oki adalah Gadis 16 Tahun.
Analisis : Oki Toshio diperkenalkan sebagai seorang pria yang berprofesi sebagai
penulis novel berusia 55 tahun yang telah beristri dan mempunyai 2 anak. Ia menulis
novel yang mengisahkan percintaannnya dengan Otoko.
3) 坂見けい子 / Sakami Keiko
Latar : Otoko mengajak Keiko, memenuhi undangan Oki untuk mendengarkan lonceng
tahun baru.
...音子は女弟子の坂見けい子をつれ、...(早春、33:2)
Terjemahan : ......Otoko membawa serta muridnya, Sakami Keiko.....
Analisis : Sakami Keiko diperkenalkan sebagai murid perempuan melukis Otoko.
4) 太一郎 / Taichiro
Latar : Oki sedang menunggu Taichiro kembali setelah mengantarkan Keiko ke stasiun.
22
大木は息子の太―郎の帰りを待った。(早春、61:4)
Terjemahan : Oki menunggu putranya, Taichiro kembali pulang.
Analisis : Taichiro dilukiskan pengarang sebagai anak laki-laki Oki dan Fumiko.
5) 音子の母 / Otoko no Haha
Latar : Ibunya mengajak Otoko pindah ke Kyoto.
母に京都へつれていかれてから、音子にどのようなことがあったか、音子が絵
をかいてひとりを通したというほかは、大木は許しくは知らぬ。
(早春、35:2)
Terjemahan : Oki mengetahui perpindahan Otoko ke Kyoto karena mengikuti ibunya,
menjalani kehidupannya sebagai pelukis
Analisis : Ibu Otoko tidak secara jelas digambarkan, bahkan sampai cerita berakhir,
pembaca tidak mengetahui siapa nama ibu Otoko. Penggambarannya hanya dikisahkan
seputar campurtangannya dalam hidup Otoko, bagaimana ia dengan penuh kasih
merawat Otoko setelah kematian bayinya dan ia membawa Otoko pindah agar dapat
melupakan Oki.
6) 文子 / Fumiko
Latar : Fumiko mengetahui perselingkuhan suaminya karena mengetikkan novel karya
Oki yang menceritakan hubungan gelapnya dengan Otoko.
大木の妻の文子は結婚するまで、邦文タイピストとして、ある通信社につとめ
ていた。(早春、42:18)
23
Terjemahan : Sebelum menikah, istri Oki, Fumiko adalah seorang juru ketik disebuah
kantor berita
Analisis : Fumiko diperkenalkan sebagai istri Oki yang sebelum menikah pernah
bekerja di sebuah kantor surat kabar sebagi juru ketik, oleh karena itu ia yang
mengetikkan naskah novel Oki.
7) 組子 / Kumiko
Latar : Setelah menikah ia tinggal dilondon dan hanya berkirim surat sekali waktu.
組子は結婚して夫とロンドンにゆくと、手紙も年二三度しかよこさない。
(早春、62:2)
Terjemahan : Setelah menikah, Kumiko dan suaminya tinggal di London, dalam
setahun ia menulis surat 2 atau 3 kali.
Analisis : Kumiko adalah anak perempuan Oki dan Fumiko, adik Taichiro, ia tidak
secara rinci digambarkan, hanya sebagian kecil kehidupannya yang dituliskan didalam
cerita.
8) おみよ / Omiyo
a. Latar : Omiyo masuk kedalam ruangan memberitahukan bak air panas untuk Otoko
telah siap.
おみよは寺の雇い女だけれども、音子たちの離れの用たしもしてくれていた。
掃除、洗濯から、台所のかたづけ、時には食事ごしらえもまかせられる。
(石組みー枯山水、126:3-4)
24
Terjemahan : Omiyo adalah wanita yang bekerja di kuil, membantu Otoko dan muridnya.
Mulai dari membersihkan rumah, mencuci sampai memyiapkan makanan di dapur.
b. Latar : Otoko ingat ketika Omiyo datang pertama kali ke kuil tempatnya tinggal
おみよはもう五十三か四で、寺へ来てから六年のあいだ……
(石組みー枯山水、126:7-8)
Terjemahan : Usia Omiyo mungkin 53 atau 54 tahun, sudah 6 tahun sejak ia datang
pertama kali ke kuil.....
Analisis : Omiyo diperkenalkan sebagai seorang wanita separuh baya yang membantu di
tempat Otoko, mulai dari memasak, mencuci, membersihkan rumah samapai meyiapkan
segala keperluan Otoko dan muridnya.
3.1.2 Inciting Moment
Inciting moment adalah peristiwa mulai adanya problem-problem yang ditampilkan
oleh pengarang untuk kemudian dikembangkan atau ditingkatkan. Merupakan peristiwa
awal terjadinya permasalahan yang melingkupi tokoh-tokoh dalam novel ini.
Latar : Oki melamunkan tentang masa lalunya, ia ingat ketika Otoko menyebutnya anak
manja padahal, usianya dua kali lipat usia Otoko.
十六歳の小女が三十一歳の男を『坊や』と呼んだのも、大木はふしぎなことだ
った。(除夜の鐘、15:12)
Terjemahan : Oki merasa aneh, seorang anak perempuan berusia 16 tahun memanggil
dengan sebutan anak manja kepada pria berusia 31 tahun.
Analisis : Peristiwa diatas adalah inciting moment dalam novel Utsukushisa to
Kanashimi to, karena peristiwa tersebut merupakan sebuah awal dari permasalahan yang
25
akan dihadapi oleh tokoh-tokoh yang ada dalam Utsukushisa to Kanashimi to. Oki
maupun Otoko tidak menyadari perselingkuhan mereka 24 tahun silam akan menjadi
tragedi dimasa yang akan datang. Cinta terlarang mereka yang kemudian membawa
petaka bagi mereka berdua dan orang disekeliling mereka. Perselingkuhan antara laki-
laki muda yang sudah beranak-istri dengan seorang gadis berusia 16 tahun yang
kemudian melahirkan bayi prematur yang ahkirnya mati, dan karena kematian bayinya
Otoko menjadi gila serta sempat melakukan percobaan bunuh diri.
3.1.3 Rising Action
Rising action adalah penanjakan konflik. Selanjutnya terus terjadi peningkatan
konflik. Konflik-konflik dalam sebuah novel, sangat beragam bentuknya, masing-
masing konflik saling berkaitan walaupun dihadirkan dalam waktu yang berbeda.
a. Latar : Oki teringat ketika Otoko melahirkan anak hasil hubungan mereka. Saat itu
Otoko berumur 17 tahun.
十七歳の音子は大木の子を八か月で早産したのだった。
(除夜の鐘、17:13-14)
Terjemahan : Otoko berusia 17 tahun ketika melahirkan bayi prematur pada usia
kehamilan 8 bulan, anak hasil hubungannya dengan Oki.
b. Latar : Ibu Otoko mengetahui Oki telah berkeluarga
大木が妻子のある男にしろ、...(除夜の鐘、18:3-4)
Terjemahan : “ Oki adalah pria yang telah mempunyai istri dan anak......”
c. Latar : Percobaan bunuh diri Otoko yang akhirnya membuatnya masuk rehabilitasi
mental
26
産んだ子が死んで二月ほど後に、音子が眠り薬で自殺くわだてたことを、大木
は思い出した。(除夜の鐘、28:15)
Terjemahan : “Oki teringat, dua bulan setelah kematian bayi prematurnya, Otoko
melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum obat tidur.”
d. Latar : Fumiko mengetahui perselingkuhan suaminya dengan Otoko
十七で音子が早産をしたこと、音子の母の病院からの手紙を文子が見つけて知
れた。(早春、45:8)
Terjemahan : Fumiko mengetahui bahwa Otoko yang berusia 17 tahun melahirkan bayi
prematurnya dari surat ibunya Otoko untuk Oki yang ia temukan.
Analisis : Saya mencantumkan beberapa kutipan yang merupakan rising action dalam
Utsukushisa to Kanashimi to, yang merupakan penanjakkan konflik dari permasalahan
awal yang terjadi. Dari urutan kejadian di atas, dapat dilihat satu sama lain saling
berkaitan, Otoko yang masih remaja harus dihadapkan dengan kenyataan karena
kematian bayinya yang lahir pada usia kehamilan 8 bulan , ia juga harus menerima
realita bahwa ayah dari bayinya adalah suami orang lain yang telah memiliki keluarga,
karena semua itu Otoko memutuskan mengakhiri hidupnya dengan meminum obat tidur
melebihi dosis. Ia sempat masuk rumah sakit jiwa untuk pemulihan mental. Sedangkan
Fumiko, mengetahui bahwa perselingkuhan suaminya dengan seorang gadis remaja telah
melahirkan bayi prematur merupakan hal yang menyakitkan baginya.
Menurut saya, semua konflik yang saya tampilkan diatas, merupakan peluang
terjadinya konflik lanjutan yang akan dihadapi tokoh-tokoh dalam Utsukushisa to
Kanashimi to. Pengarang memberikan unsur ketegangan dari peristiwa satu ke peristiwa
lain, membawa emosi pembaca naik-turun sesuai ritme cerita. Selanjutnya konflik
27
diataas menjadi semakin rumit oleh bertambahnya tokoh yang berperan dalam cerita
tersebut.
3.1.4 Complication
Complication adalah konflik yang semakin rumit.
Latar : Percakapan Otoko dengan Keiko, saat itu Otoko menanyakan alasan Keiko
menyerahkan lukisannya kepada Oki, yang berlangsung seperti dibawah ini :
「けい子さん、あなたこの前、東京へ帰った時、北鎌倉のお宅へお寄りしたん
でしょう?」と音子は少しかたい声で言った。
「はい。」
「どうして?」
「お正月に東京駅へお見送りした時、大木先生が見てやるから、とどけなさい
とおしゃったんです。」
「......。」
「先生、あたしは先生の復讐をやりたいです。」と言うけい子は冷たく落ちつ
いた。
「復讐?」音子は思いがけない、けい子の言葉におどろいて、「復讐ですっ
て?わたしのために...」(満月祭、69:10-20)
Terjemahan :
“ Keiko, kemarin ketika kamu pulang ke Tokyo, kamu sempat singgah di Kamakura
Utara bukan ?” Otoko bertanya dengan suara pelan tapi tegas.
“ Iya ”
28
“ Mengapa? ”
“ Waktu aku mengantarkan bapak Oki ke stasiun pada waktu Tahun Baru, karena ia
mengatakan ingin melihat lukisan ku, aku diminta singgah ketempatnya.”
“.............”
“ Sensei, aku ingin membalaskan dendam sensei.” Keiko berkata dengan nada suara
yang dingin
“ Balas dendam?” Otoko tidak menyangka, kata-kata Keiko sangat mengejutkan “ Balas
dendam untukku....”
Analisis : Percakapan diatas saya pilih sebagai complication, atau perumitan masalah.
Menurut saya, complication semakin rumit karena bertambahnya tokoh-tokoh yang
masuk dalam permasalahan tersebut. Masalah-masalah yang telah ada pada rising action,
seperti kematian bayi prematur Otoko, perselingkuhan dan permasalahan rumah tangga
Oki, diperumit dengan campur tangan Keiko yang akan membalaskan dendam Otoko
terhadap Oki. Dendam yang dimaksudkan Keiko disini adalah tentang perlakuan Oki
kapada Otoko 24 tahun silam yang menghancurkan hidup Otoko, ditambah rasa
cemburu bahwa Otoko masih menyimpan cintanya pada Oki dan tidak mendendam sama
sekali atas apa yang telah menimpanya. Balas dendam Keiko bukan hanya kepada Oki,
tapi juga melibatkan Taichiro, anak Oki. Keiko ingin menghancurkan keluarga Oki,
sama seperti Oki menghancurkan hidup Otoko. Masalah semakin dipersulit dengan
bertambahnya pemain yang masuk kedalam permasalahan yang telah ada.
29
3.1.5 Climax
Dalam climax, cerita harus merupakan puncak dari seluruh cerita itu dan semua
kisah / peristiwa sebelumnya ditahan untuk dapat menonjolkan saat klimaks cerita
tersebut. Dalam Utsukushisa to Kanashimi to, puncak cerita atau klimaks ada dalam sub
judul paling akhir, seperti dibawah ini :
Latar : Otoko mendengar berita adanya kecelakaan perahu mototr di danau Biwa, tempat
Keiko dan Taichiro menginap. Ia segera bergegas dan menjumpai Keiko yang sudah tak
sadarkan diri, sedangkan Taichiro dikabarkan hilang dan belum ditemukan.
大木年雄と妻の文子が部屋にはいって来た。大木は音子と目が合うと、そこに
立ちどまった。
「上野、上野さんですね。」と文子が言った。「あなたですね。」
音子と文子は初対面であった。
「太一郎を殺させたのは、あなたですね。」文子の声は感性がないように静か
だった。
音子は唇を働かしただけで言葉はなく、片手をけい子のベッドに突いてからだ
をささえた。文子は近づいて来た。音子は避けるように肩を引いた。
文子はけい子の胸に両手をかけて揺さぶりながら、「起きなさい、起きなさ
い」と呼んだ。文子の手はしだいに荒々しさを加えて、けい子の頭までぐらぐ
ら揺れた。「起きないの?起きないの?」
「薬で眠らせられているんですから...。」と音子は言った。「目がさめま
せんわ。」
30
「このひとに聞くことがあるんです。息子のいのちにかかわることです。」と
文子はなおけい子を揺り起こそうとした。
「後にしよう。大勢で太一郎さがしていてくれるんだ。」と大木が言うと、文
子の肩を抱きすくめるようにして、部屋を出て行った。
音子は苦しい息をしながら、ベッドに倒れこんで、けい子の寝顔を見つめた。
けい子の目じりから涙のつぶが流れた。
「けい子さん。」
けい子は目をあいた。涙をきらきら浮べたまま音子を見上げた。
(湖水、275:8-7,276:1-8)
Terjemahan :
Oki Toshio dan istrinya, Fumiko masuk. Oki terpaku melihat Otoko.
“ Kamu Nona Ueno?” kata Fumiko. Ini merupakan pertemuan pertama mereka.
“ Karena kamu putraku, Taichiro terbunuh “ Fumiko berkata dengan sura yang tenang
dan tanpa emosi.
Otoko tidak dapat menggerakkan bibirnya, tidak ada satu patah kata pun yang keluar,
sebelah tangannya bersandar pada ranjang Keiko. Fumiko menghampirinya. Otoko
menghindarinya.
Fumiko mencengkram dada Keiko dengan kedua tangannya dan menguncang-
guncangkan sambil berkata “ Bangun! Bangun!” Kepala Keiko bergoyang kedepan dan
kebelakang “ Mengapa kamu tidak juga bangun?”
“ Ia masih dalam pengaruh obat tidur....” Otoko berkata, “ Ia tidak akan membuka mata”
31
“ Ada yang harus aku tanyakan padanya tentang hidup dan mati putraku.” Fumiko masih
berusaha membangunkan Keiko.
“ Kita tanyakan nanti ya. Semua orang sedang mencari Taichiro.” Oki menenangkan
istrinya. Oki merangkul bahu Fumiko dan membawanya keluar. Sambil menarik nafas,
Otoko bersandar pada ranjang dan menatap wajah Keiko yang sedang tidur. Ada tetes
air mata yang keluar dari matanya yang terpejam.
“ Keiko “
Keiko membuka matanya. Tetes air mata berkilau saat ia memandang Otoko.
Analisis : Menurut saya, peristiwa ini merupakan puncak dari keseluruhan cerita yang
mengakhiri kisah perselingkuhan 24 tahun silam. Keiko sudah membuktikan cintanya
kepada Otoko dengan membalaskan dendamnya kepada Oki dengan cara membunuh
Taichiro. Modus pembunuhan Keiko adalah karena didasari rasa cintanya terhadap
Otoko yang terlalu besar, ia ingin menghancurkan keluarga Oki, dengan cara mengambil
nyawa Taichiro, agar Oki merasakan bagaimana rasanya kehilangan seorang anak,
seperti yang Otoko pernah rasakan ketika bayinya meninggal. Dalam kejadian itu pula,
semua tokoh dalam novel ini bertemu secara langsung dengan emosi yang berbeda-beda.
Hal ini juga merupakan titik balik dari rising action. Klimaks merupakan kejadian
puncak dari sebuah cerita. Setelah mencapai klimaks, para tokoh telah melepaskan
emosinya dan merupakan tanda berakhirnya sebuah cerita.
Dalam teori tujuh unsur alur yang saya gunakan pada bab sebelumnya, masih ada
dua unsur alur yang seharusnya ada dalam sebuah cerita rekaan, yaitu (6) Falling action,
yang merupakan kejadian menurunnya emosi setelah cerita mencapai klimaks dan (7)
Denovement, yang merupakan penyelesaian masalah. Dalam Utsukushisa to Kanashimi
32
to, pengarang tidak memaparkan turunnya emosi para tokoh rekaan setelah pencapaian
klimaks, tidak juga menyuguhkan penyelesaian atas masalah yang timbul. Pengarang
sengaja menggantung cerita dan menyerahkan penyelesaian masalah pada pembaca,
karena pembaca diharapkan dapat berasumsi terhadap cerita tersebut dan juga untuk
memberikan kesan yang tidak dapat dilupakan oleh pembaca.
3.2 Analisis Tokoh dan Penokohan
Saya menggunakan Teori Pengkajian Fiksi karya Burhan Nurgiyantoro mengenai
tokoh dan penokohan. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, orang-orang
yang muncul dalam cerita sebuah novel merupakan orang-orang dengan karakter rekaan,
dari kemunculan tokoh-tokoh tersebut, dapat dilihat dari bahasa verbal (kata-kata) dan
non-verbal (tingkah laku) yang dilakukan oleh tokoh tersebut. Sedangkan penokohan
menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah
cerita. Sedangkan penokohan menunjuk pada teknik pewujudan dan pengembangan
tokoh dalam sebuah cerita. Siapa tokoh cerita , bagaimana perwatakan dan bagaimana
penempatan dan pelukisan tokoh tersebut. Sebenarnya, apa dan siapa tokoh cerita itu
tidak penting benar selama pembaca dapat mengidentifikasi diri pada tokoh-tokoh
tersebut, atau pembaca dapat memahami dan menafsirkan tokoh-tokoh itu sesuai dengan
logika cerita dan persepsinya.
Analisis saya berikutnya hanya akan mengenai tokoh-tokoh perempuan yang sering
muncul dan mempunyai pengaruh besar dalam menentukan alur cerita. Tokoh-tokoh
tersebut adalah Ueno Otoko dan Sakami Keiko. Berikut ini analisis saya terhadap kedua
tokoh tersebut secara verbal dan non-verbal.
33
3.2.1 Analisis Tokoh dan Penokohan Perempuan yang Sering Muncul dan
Menentukan Jalannya Cerita Dihubungkan Dengan Feminisme Radikal
yang Melahirkan Lesbianisme
Kedua tokoh perempuan yang saya analisis merupakan tokoh-tokoh perempuan yang
sering muncul dan mempunyai pengaruh besar dalam menentukan jalannya cerita dalan
novel ini. Analisis tokoh ini akan saya kaitkan dengan feminisme radikal yang
melahirkan lesbianisme. Gerakan feminisme radikal merupakan gerakan perempuan
yang menentang sistem patriarki yang dianggap mengikat kebebasan kaum perempuan,
hal inilah yang membatasi analisis saya hanya pada tokoh perempuan.
3.2.1.1 Analisis Tokoh dan Penokohan Secara Verbal
Saya akan menganalisis komunikasi secara verbal atau percakapan / kata-kata yang
dilakukan tokoh dalam sebuah karya fiksi. Teknik pelukisan ini akan harmonisasikan
dengan teknik pelukisan tokoh secara non-verbal pada analisis selanjutnya.
3.2.1.1.1 Ueno Otoko
Otoko merupakan tokoh utama dalam Utsukushisa to Kanashimi to karena
pengarang menceritakan seluruh sisi kehidupannya. Otoko digambarkan sebagai seorang
wanita yang sangat berorientasi pada keluarga, dapat terlihat dari percakapan di bawah
ini :
a. Latar : Percakapan Otoko dengan Keiko, Otoko mengatakan sebuah keluarga
mempunyai kekuatan untuk bertahan ketika Keiko mengatakan akan menghancurkan
keluarga Oki.
34
「そういうけれど、家庭ってずいぶん堅固なものよ。」(満月祭、74:4)
Terjemahan : “Walaupun begitu, sebuah keluarga pasti dapat bertahan.”
Dari pernyataan diatas, jelas terlihat bahwa jauh di lubuk hatinya , Otoko
mendambakan sebuah keluarga. Selain itu Otoko masih menyimpan cinta kepada Oki,
menandakan kesetiaanya , seperti terlihat dari percakapannya dengan Keiko dibawah
ini :
b. Latar : Keiko bersikeras akan membalaskan dendam kepada Oki.
「けい子さんが復讐してくれたって、わたしの愛はほろびないわ。」
(満月祭、77:14)
Terjemahan : “Walaupun Keiko membalaskan dendamku, tidak akan menghancurkan
cintaku.”
Otoko masih mencintai Oki, walaupun Oki telah memberikan pengalaman pahit
baginya, juga kerena Oki pernah memberikan bayi untuknya, walau akhirnya bayi
prematur itu meninggal, tapi kenangan akan bayinya masih tetap hidup di diri Otoko.
c. Latar : Keiko menanyakan kepada alasan Otoko masih menyimpan cinta kepada Oki
dan tidak mendendam sama sekali.
「わたしの場合は、赤んぼのこともあったし...。」
(石組みー枯山水、113:17)
Terjemahan : “Saat itu, aku memilki bayi….”
Otoko memiliki naluri seorang ibu, dan saat itu Oki memberinya bayi walupun
akhirnya meninggal sebelum Otoko sempat melihatnya. Ia juga mempunyai pandangan
35
bahwa hubungannya dengan Keiko tidak akan bertahan lama. Seperti dalam
pernyatannya di bawah ini :
d. Latar : Keiko mengatakan ia siap untuk menghadapi apapun, asalkan berada
disamping Otoko, tapi Otoko membantahnya.
「上野先生のおそばにおいていただいていれば、あたしはしあわせですわ。」
「ありがたいけれど、わたしはやっぱり女だわ。」
「男なんて、大きらい...。」
「いけないわ。それがほんとうなら、長くつづくほど...。」と音子は哀し
げに言った。(石組みー枯山水、115:7-10)
Terjemahan :
“Aku akan merasa senang, asalkan selalu disamping Ueno sensei”
“ Aku senang, tapi tetap saja aku ini seorang perempuan.”
“ Aku sangat benci laki-laki…”
“ Jangan begitu. Kalaupun hal itu benar, tidak akan bertahan lama….” Otoko berkata
dengan sedih.
Otoko juga mempunyai pemikiran bahwa seorang wanita haruslah menikah dan
mempunyai anak. Sanagt bertolak belakang dengan apa yang sedang ia jalani bersama
Keiko sekarang.
e. Latar : Percakapan Otoko dangan Keiko, saat mengatakan bahwa wanita harus
menikah dan memilki anak.
「女には、結婚ということも、子供ということもあるし。」
(石組みー枯山水、123:3)
36
Terjemahan : “ Seorang wanita, harus meikah dan mempunyai anak.”
Karena pemikiran diatas, Otoko merasa bersalah pada ibunya tidak menikah. Seperti
kutipan dibawah ini :
f. Latar : Percakapan Otoko dengan ibunya katika ibunya memintanya untuk menikah
agar kelak ketika tua ia tidak merasa kesepian.
「あたしが結婚出来ないのは、お母さまにすまないと思っています。」と音子
は言った。(火中の蓮華、155:1)
Terjemahan : “ Aku merasa bersalah pada ibu karena tidak menikah” Otoko berkata.
Analisis : Dari semua komunikasi verbal diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa tokoh
Otoko dalam novel Utsukushisa to Kanashimi to, merupakan seorang wanita yang
sangat mendambakan keluarga, ia juga masih menyimpan cintanya terhadap Oki dan
bayinya. Menurut saya, dalam diri tokoh Otoko tidak terdapat unsur-unsur feminisme
Radikal, walaupun akhirnya Otoko menjadi Lesbian. Hal tersebut tergambar dengan
jelas dalam percakapan Otoko yang menyadari bahwa hubungannya dengan Keiko yang
sesama wanita tidak akan bertahan lama, karena Otoko memiliki pemikiran bahwa
seorang wanita harus menikah dan mempunyai anak. Keputusan Otoko untuk tidak
menikah adalah karena ia menjaga cintanya untuk Oki, walaupun ia merasa bersalah
kepada ibunya atas keputusannya tersebut.
Dalam pemikiran feminisme Radikal, yang pada akhirnya melahirkan aliran
lesbianisme, fokus pemikirannya adalah menganggap sistem patriarki yang notabene ada
dalam keluarga, merupakan sumber penderitaan bagi perempuan. Sedangkan dalam
tokoh Otoko, ia tidak menganggap bahwa keluarga, dan patriarki merupakan sebuah
penderitaan baginya, walaupun pada kenyataannya ia menderita oleh laki-laki. Ia masih
37
menganggap sebuah keluarga merupakan hal yang penting bagi seorang perempuan.
Selain itu, ia juga tidak merasa bahwa seksualitas dan kelas dalam masyarakat terhadap
perempuan, yang dia alami merupakan suatu penindasan yang menimbulkan trauma
baginya. Keputusannya menjalin hubungan sejenis dengan Keiko lebih diakibatkan
karena rasa kesepiannya bukan karena ia seorang yang menganut faham feminisme
radikal. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam diri tokoh Ueno Otoko dalam novel
Utsukushisa to Kanashimi to tidak terdapat unsur-unsur feminisme Radikal, walaupun
pada kenyataanya ia menjalin hubungan dengan sesama jenis (lesbian).
3.2.1.1.2 Sakami Keiko
Tokoh Keiko merupakan tokoh tambahan tetapi memiliki peranan yang penting
dalam menentukan jalannya cerita dalam novel Utsukushisa to Kanashimi to. Tokoh
Keiko digambarkan sebagai seorang gadis muda yang eksentrik, ia dilukiskan sebagai
seorang yang sedikit gila karena hasil lukisan abstraknya, hal itu tercermin dalam
komunikasi verbal dibawah ini :
a. Latar : Otoko memperkenalkan Keiko kepada Oki, mengatakan bahwa Keiko adalah
muridnya yang sedikit gila.
「わたしのところにいる坂見けい子です。顔に似合わない、少し気ちがいさん
ですわ。」(除夜の鐘、28:5)
Terjemahan : “Ini adalah Sakami Keiko yang tinggal bersamaku, ia agak sedikit gila,
tidak sepadan dengan wajahnya”
38
Keiko dan Otoko merupakan sepasang kekasih, dalam hal ini pasangan lesbian
cenderung lebih posesif dan cemburu terhadap pasangannya. Hal ini juga terjadi pada
hubungan Keiko dan Otoko. Dapat dilihat dalam komunikasi verbal di bawah ini :
b. Latar : Percakapan Keiko dengan Otoko ketika Otoko menanyakan alasannya
membalaskan dendam Otoko
「なんのために...?」
「あたしの嫉妬もありますわ。」(満月際、70:15)
Terjemahan :
“ Untuk apa?”
“ Karena aku cemburu “
Keiko juga digambarkan sebagai seseorang yang tidak dapat menahan gejolak
emosinya, selain itu ia juga mempunyai sikap yang aneh, ia meminta Otoko menarik
rambutnya keras-keras. Tercermin dari percakapan dibawah ini :
c. Latar : Percakapan Keiko dengan Oki ketika Keiko datang mengunjunginya di Tokyo.
Mereka mengomentari lukisan perkebunan teh hasil karya Keiko
「先生、まだ、あたし地味なんてものは知りませんわ。絵でも、感性で
も...。」(梅雨空、95:17)
Terjemahan : “ Sensei ( Oki ), saya tidak pernah tahu bagaimana menjadi menundukkan
emosi, dalam lukisan ataupun perasaaan saya...”
d. Latar : Percakapan Keiko dengan Otoko, ketika Otoko menata rambutnya.
「先生、もっと強く引っばって...。」とけい子が言った。「髪をつかんで、
あたしをぶらさげてみて...。」(火中の蓮華、141:11)
39
Terjemahan : “ Tarik lebih kencang lagi sensei... “ Keiko berkata. “ Ikat rambutku agar
aku terayun-ayun....”
Selain keanehannya, Keiko mempunyai pemikiran bahwa banyak wanita yang tidak
bahagia dan untuk menghibur hatinya wanita menciptakan ilusi sendiri.
e. Latar : Percakapan Keiko dengan Oki ketika membahas tentang wanita
「哀しい身の上の女が多いですから、そういう妄想にとらわれてしまって、自
分のなぐさめにするのだと、あたしは思いますわ。」(梅雨空、99:5)
Terjemahan : “ Menurut saya, banyak wanita yang tidak bahagia lalu mereka berkhayal
untuk menghibur dirinya sendiri.”
Walaupun Keiko memiliki kepribadian yang aneh dan ia menjalin hubungan sesama
jenis, ia menyadari hubungan seperti itu merupakan hubungan yang tidak sempurna.
Terlihat dalam komunikasi verbal di bawah ini :
f. Latar : Percakapan Keiko dengan Oki, ketika Oki menanyakan hubungannya dengan
Otoko.
「けい子さんが今、その犠牲をささげている人は、音子さんですか。」
「...。」
「そうでしょう。」
「そうかもしれませんでしたけれど、音子先生は女ですもの。女が女にささげ
る犠牲の暮らしには、無垢なところがありませんわ。」
(梅雨空、100:5)
Terjemahan :
“ Sekarang apakah kamu mengorbankan diri pada Otoko?”
40
“.................”
“ Benar bukan ?”
“ Mungkin saya memang mengorbankan diri, tapi Otoko sensei juga seorang perempuan.
Lagipula, bila seorang wanita hidup dengan mengorbankan diri kepada wanita lain, itu
bukan merupakan sesuatu yang sempurna.”
Hubungan yang Keiko jalin bersama Otoko karena ia membenci laki-laki. Jelas
terlihat dalam pernyataan dibawah ini :
g. Latar : Otoko berkata seorang wanita harus memiliki anak dan menikah
「男なんて、大きらい...。」(石組みー枯山水、115:9)
Terjemahan : “ Aku sangat membenci laki-laki “
Keiko juga digambarkan sebagai seorang yang keras kepala dan teguh pada
pendiriannya. Ia akan tetap melakukan apa yang menurut dirinya benar. Seperti pada
percakapannya dengan Otoko.
h. Latar : Otoko meminta Keiko untuk berjanji agar tidak lagi mengungkit-ungkit
tentang balas dendam dan menghentikan perbuatannya menghancurkan keluarga Oki.
......、「女の執念でしょうか。女の意地でしょうか。女の嫉妬でしょ
うか。」(石組みー枯山水、119:13)
Terjemahan : “ Aku tidak tahu, apakah ini karena harga diri seorang perempuan, atau
sifat buruk perempuan atau rasa cemburu ?”
Keiko berpendapat bahwa rasa benci bukan berasal dari sakit karena cinta. Seperti
dalam komunikasi verbal dibawah ini :
i. Latar : Percakapan Keiko dengan Otoko mengenai masalah perempuan.
「女の憎しみまでも、愛じゃありませんの?」
41
(石組みー枯山水、120:3)
Terjemahan : “ Kalau sampai wanita memilki kebencian, itu namanya bukan cinta kan?”
Keiko berpikir, perempaun tidak bisa disamakan dengan laki-laki, ia menganggap
perempuan adalah makhluk yang menyedihkan. Ia membandingkan perasaan perempuan
dengan perasaan laki-laki.
j. Latar : Percakapan Keiko dengan Otoko ketika membahas tentang masalah perempuan
「先生。女って可哀想なものなんでしょうか。若い男は、六十のお婆さんに恋
することないでしょう。ところが十代の女でも、五十、六十の男に本気に愛を
することがありますね。欲望ずくでなく...。ねえ、先生。」
(石組みー枯山水、123:7)
Terjemahan : “ Sensei, perempuan itu makhluk yang menyedihkan ya. Seorang laki-laki
muda tidak akan mencintai nenek berusia 60 tahun kan? Tetapi, sebaliknya gadis berusia
10 tahun dapat mencintai pria berumur 50 atau 60 tahun. Tanpa menginginkan
sesuatu.....iyakan sensei?”
Selain itu, Keiko juga beranggapan bahwa perempuan adalah makhluk yang bodoh,
karena tetap mencintai laki-laki yang memberinya penderitaan.
k. Latar : Keiko mengomentari sikap Otoko yang masih tetap mencintai Ok
「あたしはいやなんです。先生が大木先生を、今でも愛してらっしゃるんです
もの。あんなひどいめのあわされて、まだ愛してらっしゃるんですもの。女の
ばか...。あたしはそれがいやなんですわ。」
(石組みー枯山水、112:5)
42
Terjemahan : “ Aku tidak mau seperti itu. Sensei sampai sekarang masih tetap mencintai
Oki. Walaupun sudah disakiti, masih mencintainya. Perempuan merupakan makhluk
yang bodoh...... Aku tidak akan seperti itu”
Sebagai seorang lesbian, Keiko sangat mencintai pasangannya. Ia mengatakan hal itu
kepada Taichiro, seperti dalam kutipan dibawah ini :
l. Latar : Taichiro menanyakan apakah Keiko mencintai Otoko
「けい子さんは音子先生を、そんなに愛してるんですか。」
「ええ、死ぬほど...。」(千筋の髪、205:13)
Terjemahan :
“ Apakah kau mencintai Otoko?”
“ Aku rela mati untuknya.....”
Analisis : Tokoh Keiko dalam Utsukushisa to Kanashimi to merupakan tokoh yang
memegang peranan penting yang menentukan alur cerita dalam novel tersebut, selain
tokoh Ueno Otoko. Menurut analisis saya, dalam diri tokoh Keiko yang digambarkan
oleh pengarang, terdapat unsur-unsur feminisme radikal yang akhirnya melahirkan aliran
lesbianisme. Keiko menganggap penderitaan perempuan disebabkan oleh perbuatan laki-
laki, oleh karena itulah ia memilih menjadi lesbian walau ia mengetahui bahwa
hubungan sesama jenis yang sekarang dijalaninya bersama Otoko bukan merupakan
hubungan yang sempurna. Lesbian merupakan hubungan yang dilakukan oleh sesama
perempuan yang tertarik secara estetika dan emosional. Biasanya pasangan lesbian akan
marasa cemburu yang berlebihan dan melakukan apapun untuk menjaga hubungannya.
Dalam hal ini, Keiko merasa cemburu karena Otoko, pasangan lesbiannya, masih
mencintai Oki, kekasihnya di masa lalu, yang telah membuat Otoko menderita. Keiko
43
juga melakukan cara apapun untuk membuktikan cintanya kepada Otoko dengan cara
membalaskan dendam terhadap keluarga Oki, pria yang telah menghancurkan hidup
Otoko.
Selain itu, tokoh Keiko juga digambarkan sebagai seorang yang eksentrik dan
dangan pemikiran yang ekstrem, hal itulah yang menjadi salah satu faktor ia menganut
faham feminis radikal yang ia terapkan dalam kehidupannya bersama Otoko. Feminisme
radikal melahirkan aliran lesbianisme sebagai reaksi yang mengabaikan kepentingan
politik kaum lesbian. Feminisme radikal dipandang essensialis karena menganggap
biologi perempuan sebagai dasar penindasan perempuan. Seperti halnya Keiko, ia
menganggap bahwa penindasan perempuan terhadap laki-laki dikarenakan unsur
biologis, bahwa perempuan harus menikah dan mempunyai anak dan menganggap
perempuan sebagai kelas yang lebih rendah dibanding laki-laki.
Feminis radikal menganggap laki-laki sebagai sumber utama penderitaan perempuan,
sistem patriarki yang dianggap mengekang dan mengikat perempuan dibawah kekuasaan
laki-laki. Hal inilah yang membuat Keiko memilih menjadi lesbian.
Pemikiran-pemikiran Keiko mengenai perempuan dan permasalahan percintaan
perempuan yang menyebabkan penderitaan merupakan suatu tanda bahwa tokoh Keiko
menganut faham feminisme radikal.
3.2.1.2 Analisis Tokoh dan Penokohan Secara Non-Verbal
Setelah saya menganalisis komunikasi secara verbal, selanjutnya saya akan
menganalisis komunikasi secara non-verbal atau teknik pelukisan tingkah laku tokoh
44
untuk melihat harmonisasi atau kecocokan antara ucapan dan tingkah laku tokoh yang
bersangkutan dalam sebuah karya naratif.
3.2.1.2.1 Ueno Otoko
Walaupun Otoko sangat mendambakan keluarga yang sempurna, dan dia
mempunyai pandangan bahwa seorang wanita harus menikah dan mempunyai anak,
tetapi dia tetap ingin mempertahankan hubungannya dengan Keiko. Seperti dalam
bahasa non-verbal dibawah ini :
a. Latar : Otoko mengajak Keiko ke Kiyamachi untuk memperbaiki hubungan mereka
setalah pertengkaran mengenai keinginan balas dendam Keiko.
そのあとの和解のために、音子は木屋町の床へけい子を連れて来ているのだが、
しかしもう二人のあいだに心の底からの和解はあるだろうか。
(火中の蓮華、147:10)
Terjemahan : Otoko mengajak Keiko ke Kiyamachi untuk berdamai setelah
pertengkaran yang terjadi, tapi apakah masih ada perdamaian didalam hati keduanya?
Selam bersama Keiko, Otoko memang merasakan kebahagiaan, Otoko tidak
merasakan kesepian, tapi Otoko juga merasa Keiko sangat keras kepala. Otoko berpikir,
apakah perempuan lebih keras terhadap sesamanya di banding dengan laki-laki?
b. Latar : Otoko merasa Keiko adalah orang yang keras kepala, karena tetap
menginginkan balas dendam walau Otoko sudah membujuknya agar tidak melakukan
hal itu.
45
女は女にたいして、男にたいしてよりも、しつっこいものであろうかと考える
と、音子にはいつものにがい思いがみあげて来た。
(火中の蓮華、149:10)
Terjemahan : Otoko berpikir, apakah perempuan lebih keras kepala kepada sesama
perempuan dibandingkan kepada laki-laki? Pikiran itu selalu datang padanya.
Otoko menjalani hubungannya dengan Keiko sebagai pelarian karena ia tidak dapat
bersatu dengan Oki. Semua yang ia lakukan bersama Keiko adalah peniruan atas apa
yang Oki lakukan terhadapnya. Seperti dalam bahasa non-verbal dibawah ini:
c. Latar : Ketika Otoko mencumbu Keiko
けい子にそういう風にした時も、音子は思い出していた。むかし音子が大木に
されたのと同じことなのであった。(火中の蓮華、150:12)
Terjemahan : Saat ia bersama Keiko, Otoko melakukan apa yang Oki lakukan
terhadapnya di masa lalu.
Keputusan Otoko untuk menjadi lesbian bukan semata-mata karena ia salah sorang
penganut faham feminisme, tapi lebih dikarenakan ia menjaga cintanya kepada Oki.
Seperti dalam bebarapa bahasa non-verbal di bawah ini :
d. Latar : Otoko kembali teringat perpisahannya dengan Oki dan hubungannya dengan
Keiko saat ini.
音子は大木と別れさせられてから二十年の上、人に胸をさらわせたことはなか
った。そのあいだに音子の若い日、女の年月は過ぎ去って行った。そうしたあ
とに音子の乳房にふれたのは、同性のけい子のであった。
(火中の蓮華、153:11)
46
Terjemahan : Lebih dari 20 tahun, setelah perpisahannya dengan Oki, tidak ada seorang
pun yang menyentuhnya. Selama itu juga, Otoko telah kehilangan masa mudanya.
Tangan yang akhirnya menyentuhnya adalah tangan Keiko, seseorang yang berjenis
kelamin sama dengannya.
e. Latar : Otoko terkenang ketika pertama kali dia tiba di Kyoto bersama ibunya.
母につれられて京都に移ってからの音子にも恋愛や結婚の誘いは幾度かあった。
しかし音子は恋愛を避けて通った。男が自分を好きになっているとわかると、
大木との思い出がにわかに生き生きとして来るのだった。
(火中の蓮華、153:15)
Terjemahan : Sebenarnya, saat dia ikut pindah bersama ibunya ke Kyoto, Otoko punya
beberapa kesempatan untuk bertemu dengan seseorang dan menikah, tapi dia sangat tahu
siapa laki-laki yang dicintainya, kenangannya bersama Oki terus hidup dalam dirinya.
f. Latar : Ingatan Otoko tentang Oki
むかし大木におぼえさせられたのを思い出して、それに似通うようにけい子を
抱いた時、神聖な像はけがれて消えるかと音子はおそれたが、やはり神聖な像
は別に浮んでいた。(火中の蓮華、158:16)
Terjemahan : Otoko kembali teringat Oki, semua hal yang ia lakukan bersama Keiko,
akan menghapus kesucian cintanya pada Oki, tapi ternyata kenangan itu tetap
merupakan sesuatu yang istimewa.
g. Latar : Otoko menjaga cintanya pada Oki.
47
女のけい子にではなくもし男にふれたら、音子は奥に秘めて守って来た、大木
を愛した自分の神聖な像はたちまちのうちに崩れるのではないかとおそれたり
した。(火中の蓮華、162:2)
Terjemahan : Bila laki-laki yang menyentuhnya, bukan perempuan seperti Keiko, Otoko
takut visi sakralnya tentang cintanya pada Oki akan hancur.
Selain kecitaannya kepada Oki, Otoko juga masih terbayang-bayang akan bayinya
yang sudah meninggal. Ia menganggap cintanya pada Oki dan bayinya menciptakan
keindahan dan kesedihan dalam dirinya.
h. Latar : Otoko memandangi sketsa bayi prematurnya yang telah meninggal
大木との愛の美しさとかなしみも、その絵になければならない。
(夏痩せ、217:17)
Terjemahan : Otoko merasakan keindahan dan kesedihan atas cintanya pada Oki, sama
seperti ketika ia melihat sketsa bayinya.
Otoko merasa sudah mengalami banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya
dalam hidup, Oki, bayinya dan ibunya. Karena kesepiannya itu ia terdorong untuk
menjalin hubungan sesama jenis dengan murid perempuannya.
i. Latar : Otoko menilai hubungannya dengan Keiko hanya sebagai pelarian dari rasa
kesepiannya.
音子が女弟子のけい子、同性の娘に愵れているのも、はじめはむしろけい子の
方からまつわり寄られたにしろ、音子自身の自己思慕、自己憧憬が、そういう
形を取ったのではなかろうか。(夏痩せ、221:14)
48
Terjemahan : Sekalipun ia telah digiring ke dalam kegilaan terhadap Keiko, murid
melukisnya, yang jauh lebih muda dan berjenis kelamin sama dengan dirinya, apakah ini
bukan bentuk lain dai kegilaannya terhadap dirinya sendiri?
Analisis : Bahasa non-verbal yang telah saya paparkan, lebih menguatkan analisis saya
bahwa dalam diri tokoh Ueno Otoko sama sekali tidak mengandung unsur-unsur
feminisme radikal. Keputusannya menjadi lesbian dikarenakan rasa kesepiannya yang
telah ditinggalkan orang-orang yang ia cintai, selain itu Otoko juga menjaga visi sakral
tentang cintanya terhadap Oki dengan cara menjalin hubungan dengan sesama
perempuan. Hal ini dimaksudkan agar kesucian Oki dalam dirinya tetap utuh tanpa
dinodai oleh laki-laki lain. Semua hal yang Otoko lakukan terhadap Keiko merupakan
pengulangan atas apa yang telah Oki lakukan padanya. Hal tersebut menandakan adanya
harmonisasi antara analisis verbal dangan analisis non-verbal, bahwa dalam diri tokoh
Ueno Otoko tidak terdapat unsur-unsur feminisme radikal, walaupun tokoh tersebut
menjalani kehidupan sebagai lesbian.
3.2.1.2.2 Sakami Keiko
Keiko baru saja lulus dari sekolah menengah atas ketika datang dan memohon agar
Otoko menerimanya sebagai murid melukis, Keiko juga mengatakan bahwa ia jatuh
cinta begitu melihat foto Otoko dalam sebuah majalah. Terlukis dalam komunikasi non-
verbal diberikut ini:
a. Latar : Otoko ingat ketika pertama kali bertemu Keiko
49
けい子が音子のところへ来たのは、高等学校をでてすぐだった。東京で音子の
絵の個展を見、ある週刊のグラフで音子の写真を見て、音子にあこがれてとい
うことだった。(火中の蓮華、137:9)
Terjemahan : Ketika datang ke tempat Otoko, Keiko baru saja lulus sekolah menengah
atas. Keiko pernah melihat pameran lukisan tunggal Otoko dan setelah melihat foto
Otoko di sebuah terbitan mingguan, dan ia langsung jatuh cinta pada Otoko.
Keiko juga digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik.
b. Latar : Otoko teringat awal mula hubungannya dengan Keiko
そのけい子が音子に妖精じみて見えたのは、けい子にいきなり抱きつかれたこ
とであった。(火中の蓮華、137:9)
Terjemahan : Saat itu, Keiko terlihat sepreti seorang bidadari, tanpa sadar Otoko telah
jatuh kedalam pelukan Keiko.
Keiko tetap ingin terlihat cantik dan menarik dihadapan Otoko, walaupun kekasihnya
juga seorang perempuan. Ia mencukur semua bulu ditubuhnya agar kulitnya halus.
c. Latar : Otoko melihat Keiko sedang mencukur bulu kakinya.
その音子が女ではあっても、けい子はやはり女のなめらかな肌でありたいとが
っているのだ。(火中の蓮華、160:2)
Terjemahan : Keiko tetap ingin kulitnya mulus walaupun Otoko adalah seorang wanita
juga.
Keiko digambarkan sebagai seorang yang bergejolak, ia mersa tidak puas akan cinta
yang damai. Dapat dilihat dari bahasa non-verbal diberikut ini :
d. Latar : Otoko mengajak Keiko ke Kiyamachi
50
波風の立たぬ愛情にけい子は安んじていられぬ性質らしく、音子にさからって
みたり、争ってみたり、すねてみたりは、日ごろのことだけれども...
Terjemahan : Keiko memiliki tabiat yang bergejolak, bahkan dalam percintaannya, ia
selalu berselisih faham dengan Otoko, bertengkar, atau merajuk....
Analisis : Sakami Keiko digambarkan sebagai seorang lesbian. Lesbian adalah gadis
atau perempuan yang secara estetika, seksual, romantis dan / atau secara emosional
tertarik terhadap gadis atau perempuan lainnya. Jelas tergambar dalam bahsa non-verbal
yang menunjukkan bahwa ia jatuh cinta pada Otoko, seorang perempuan. Sama halnya
dengan hubungan normal antara laki-laki dan perempuan, sebagai lesbian, Keiko juga
menjaga dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk pasangannya. Hal ini terlihat
ketika ia ingin tampil di hadapan Otoko dengan kulit yang mulus, walau Otoko juga
seorang perempuan seperi dirinya. Dari analisis non-verbal diatas, ditambah analisis
sebelumnya (verbal ), saya menyimpulkan bahwa dalam tokoh Sakami Keiko terdapat
unsur-unsur feminisme radikal yang melahirkan lesbianisme. Keputusan tokoh Keiko
menjadi lesbian sangat bertolak belakang dengan Otoko. Keiko menjadi lesbian karena
ketertarikannya kepada Otoko secara estetika yang akhirnya mengikatnya secara
emosional.