Upload
phamkhuong
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 3
ANALISIS SISTEM
3.1.Sejarah Sekolah
Sekolah Kristen Kanaan yang berlokasi di JL. Kran Raya No. 7 (Kemayoran -
Jakarta Pusat) merupakan sebuah lembaga pendidikan formal di bawah naungan
Yayasan Kanaan Jakarta, yang merupakan mitra dari Gereja Yesus Sejati untuk
memberikan pelayanan dalam bidang pendidikan. Sampai saai ini Sekolah Kristen
KanAan telah memiliki beberapa cabang selain di Jakarta, yaitu di Tangerang, Cianjur,
Semarang, Banjarmasin, dan Pontianak, serta dua sekolah dengan nama Kanaan Global
School yang memiliki kurikulum Nasional Plus yang berada di Jambi dan di Jakarta.
Untuk Sekolah Kristen Kanaan yang di cabang Jakarta sendiri berdiri secara
resmi pada tanggal 15 Januari 1970 dengan jenjang pendidikan yang pada awalnya
mulai dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD),
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan sekolah serta kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 10 November
1986 sekolah menambah jenjang pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas
(SMA). Sehingga sampai dengan saat ini Sekolah Kristen Kanaan memiliki jenjang
pendidikan dari KB hingga SMA dengan status “Disamakan” dari Departemen
Pendidikan Nasional dengan kurikulum Pendidikan Nasional Indonesia.
Namun untuk selanjutnya untuk mengikuti perkembangan jaman tentang
teknologi dan komunikasi, rencanya sekolah ini akan memanbah satu jenjang pendidikan
yang baru yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan multimedia di awal
tahun ajaran baru yang akan datang (2012/2013).
58
Direktur
Kepala SekolahBag. Umum Bag. Keuangan Bag. Personalia
Wakil Kepala Sekolah
Bag.Administrasi
Wakil Kepala Sekolah
Bag.Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah
Bag.Kesiswaan
Wali Kelas
Guru
3.2. Visi dan Misi
3.2.1. Visi Sekolah
Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai
Kristiani.
3.2.2. Misi Sekolah
Menjadi sekolah Kristen terkemuka yang mengembangkan potensi siswa secara
optimal, berbudi pekerti luhur dan mampu berperan dalam masyarakat global.
3.3.Struktur Organisasi
Di dalam suatu sekolah sudah pasti terdapat struktur organisasi yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas-aktivitas di sekolah tersebut. Struktur
organisasi SMA Kanaan Jakarta :
Sumber: Data SMA Kanaan Jakarta (2012)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah Kristen Kanaan Jakarta
59
3.4.Tugas dan Wewenang
Struktur organisasi perusahaan membantu dalam memberikan deskripsi kerja yang
akan dilakukan:
1. Direktur
Tugas dari Direktur adalah :
� Bersama dengan tim pendidikan, HRD, keuangan merumuskan tujuan
(jangka pendek dan jangka panjang), rencana dan kebijakan umum sekolah
untuk memberikan arah dan pedoman bagi jalannya pendidikan di sekolah
� Mengikuti rapat koordinasi dengan semua tim secara periodic guna
membahas hasil pelaksanaan kegiatan sekolah, masalah-masalah yang
dihadapi, dan tindak lanjut yang diperlukan.
� Mengikuti semua instruksi dan pedoman yang telah diteteapkan dan
mengevaluasi kegiatan operasional sekolah pada periode yang ditentukan
� Membuat laporan evaluasi operasional sekolah
� Menjalin komunikasi dan koordinasi kerja yang efektif dalam sekolah dan
embangun tim kerja yang baik antar tim di sekolah
� Menentukan tujuan masing-masing fungsi tim sekolah berdasarkan tujuan
dan perencanaan sekolah dan mengambil keputusan penting yang
menyangkut pengelolaan operasional sekolah
� Mewakili sekolah dalam kegiatan-kegiatan khusus yang penting dalam
hubungan dengan pihak eksternal
� Mengawasi penyeleksian dan penempatan kepala tim sekolah dalam
organisasi sekolah
60
� Mengawasi pengeluaran operasional sekolah dan mengambil tindakan
perbaikan jika ditemukan adanya penyimpangan terhadap anggaran yang
ditetapkan
� Menerima laporan keuangan dan hasil operasional sekolah, mengevaluasi,
dan menggunakannya untuk pengambilan keputusan bagi pengembangan
sekolah
� Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan jabatannya sesuai
penugasan yang diberikan
� Berwenang untuk mengatur operasional sekolah berjalan sesuai dengan
prosedur dan kebijakan sekolah
� Memberikan teladan, memimpin sekolah, mengusahakan kemajuan,
perkembangan sekolah sesuai dengan target, visi, misi dan nilai-nilai
Kristiani
� Melakukan perbaikan berkelanjutan sebagai salah satu langkah
pengembangan dan profesionalisme
� Berkarakter positif, beretika baik, berpenampilan rapi, sopan, dan bersahaja
2. Bagian Umum
Tugas Bagian Umum adalah :
• Membuat Program Tahunan/Semester; koperasi sekolah, kantin, satpam,
petugas kebersihan, lokasi sekolah
• Membuat proposal Kegiatan Bidang Umum
• Mengontrol keadaan umum sekolah seluruh jenjang
• Bertanggung jawab atas sarana dan alat-alat kegiatan sekolah
61
• Menginventarisasi seluruh harta kekayaan sekolah perjenjang dan
merangkum keseluruhan.
• Menyeleksi semua permintaan Kasek jenjang bersama bidang yang lain.
• Membuat jadwal kegiatan kerja pegawai kebersihan dan mengatur mutasi
pegawai kebersihan/satpam
• Bersama petugas kepolisian mengatur Satpam
• Bersama Kasek dan bidang yang terkait membuat cetakan-cetakan yang
diperlukan misal : brosur sekolah, buku tabungan dan lain lain
• Mengawasi kegiatan koperasi sekolah dan kantin
• Memeriksa setiap bulan laporan pengambilan dan penjualan barang di
koperasi sekolah.
• Mengawasi keseluruhan fasilitas sekolah, bila ada yang kurang memenuhi
syarat mengatur tenaga untuk membetulkan.
• Mengawasi kebersihan sekolah dan di lingkungannya
• Mengatur tempat parkir, tempat sampah dan lain lain
• Mengurus pembayaran telepon, listrik, air dan lain lain
• Mengikuti rapat kerja tahunan Yayasan
• Membuat laporan kerja ke Pengurus Yayasan setiap akhir bulan,
dikumpulkan bulan berikutnya setiap tanggal 5
3. Bagian Keuangan
Tugas dari Bagian Keuangan adalah :
• Membuat rangkuman pemasukan/pengeluaran uang setiap tanggal 15 dan
membuat rekap keuangan seluruh jenjang
62
• Membuat neraca keuangan setiap akhir tahun
• Membuat perencanaan kenaikan uang sekolah dan membuat laporan
penerimaan uang PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
• Membukukan seluruh keuangan sekolah dan menghitung serta membayar
gaji serta transport pegawai
• Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran uang
• Bila akan mengeluarkan uang berunding dulu dengan bidang terkait dan
disetujui Yayasan.
• Mengusulkan draft-draft kenaikan gaji pegawai sesuai keuangan dan
disetujui Yayasan.
• Membuat perbandingan keuangan dengan 3 tahun yang lalu
• Merahasiakan gaji pegawai.
• Proposal yang diajukan oleh Kasek harus disetujui oleh bidang terkait dan
Pengurus Yayasan baru bisa diuangkan.
• Memeriksa setiap bulan laporan kegiatan keuangan koperasi dan keuangan
lainnya
• Membuat laporan keuangan ke Pengurus Yayasan setiap akhir bulan,
dikumpulkan bulan berikutnya setiap tanggal 5.
4. Bagian HRD/Sekretariat
Tugas Bagian HRD/Sekretariat adalah :
a. Sekretariat
• Mengarsipkan surat masuk/keluar dan membuat surat ke instansi-
instansi/pribadi-pribadi/organisasi lain
63
• Mengarsipkan data ijin sekolah dan mengarsipkan data inventaris sekolah
• Mengarsipkan laporan - laporan : laporan keuangan sekolah, laporan
bidang, laporan Kasek
• Membuat surat pengangkatan /kontrak/tugas dan lain lain
• Membuat rangkuman laporan bidang dan Kasek untuk dilaporkan ke
Pengurus Yayasan setiap akhir bulan.
• Bertanggung jawab atas arsip-arsip Yayasan
b. HRD
• Menerima pegawai, wawancara, seleksi, test dan lain lain
• Mengusulkan peningkatan mutu SDM ke Pengurus Yayasan
• Memberikan surat peringatan pada pegawai yang melanggar tata tertib
sekolah.
• Menghitung hari hadir, hari cuti, terlambat, absen dan lain lain
• Membuat buku induk pegawai
• Membuat rekap surat pengangkatan/kontrak/percobaan pegawai untuk
ditanda tangani Ketua Yayasan.
• Membuat rekap pegawai di seluruh jenjang berdasarkan lamanya tahun
kerja /banyak jam mengajar
• Membuat program mutasi guru/pegawai bersama Bidang Pendidikan.
• Membuat peraturan pegawai
• Membuat uraian kerja pegawai dan memantau pelaksanaannya serta
mengevaluasi pekerjaan pegawai.
64
• Mengusulkan dengan proposal semua keperluan pegawai misal: seragam
guru dan lain lain
• Bertanggung jawab atas data-data kepegawaian.
• Bekerja sama dengan Bidang Pendidikan untuk menerima guru/pegawai
baru
• Menetapkan cuti pegawai dan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk
pegawai bersama Bidang Pendidikan.
• Menyelesaikan perselisihan pegawai dan mengatasi semua persoalan
yang ada hubungannya dengan pegawai misal : PHK dan lain lain.
5. Kepala Sekolah
Tugas dar Kepala Sekolah adalah :
o membuat Program Kerja Sekolah serta mengorganisasikan dan
mengarahkan kegiatan sekolah;
o melaksanakan pengawasan dan pengendalian aktivitas sekolah serta
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Program sekolah;
o mengadakan dan memimpin rapat dan menentukan kebijaksanaan sekolah
o mengatur proses pembelajaran;
o mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) dibantu Wasis;
o mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.
o menyelenggarakan administrasi sekolah, antara lain :administrasi siswa,
administrasi kepegawaian / ketenagaan, administrasi perlengkapan /
sarana prasarana ,administrasi kuangan / RAPBS ,administrasi
65
kurikulum, administrasi kantor, administrasi perpustakaan, administrasi
laboratorium, administrasi ruang ketrampilan / kesenian
o melaksanakan supervisi mengenai :kegiatan belajar mengajar, kegiatan
bimbingan dan penyuluhan / bimbingan karir, kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerja sama dengan masyarakat.
6. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum membantu Kepala Sekolah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
� Menyusun perencanaan kebutuhan guru
� Mengkoordinir program pengajaran & pengembangannya
� Menyusun pembagian tugas guru ( perwalian, upacara bendera ), jadwal
pelajaran, menyusun jadwal evaluasi belajar / Semester I, II, dan kalender
kegiatan sekolah
� Mengkoordinir pelaksanaan ulangan umum / Semester I, II, pelaksanaan
rapat kerja guru, penyusunan daftar buku pegangan guru & siswa,
pengembangan kurikulum dan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala
( Misalnya : nilai-nilai, soal-soal, dsb)
� Merencanakan dan mengkoordinir program perbaikan dan pengayaan serta
program Remedial Teaching
� Merumuskan kriteria : kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan
� Membantu Kepala Sekolah melaksanakan supervisi
� Menindaklanjuti hasil analisa ketercapaian target kurikulum dan daya serap /
ketuntasan dan kopetensi
66
� Mengatur penyimpanan & pemeliharaan arsip yang berhubungan dengan
hasil penilaian & pembelajaran.
� Memasyarakatkan & mengembangkan kurikulum
7. Wakil Kepala Sekolah Bagian Administrasi
Wakil Kepala Sekolah bagian Administrasi membantu Kepala Sekolah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
� Menyusun perencanaan kebutuhan karyawan dan mengatur pengelolaan
Buku Induk Kepegawaian, Daftar Urut Kepangkatan ( DUK )
� Mengatur pelaksanaan registrasi dan kearsipan kepegawaian dan menyiapkan
format kepegawaian ( misal : cuti, kehadiran, izin, dsb )
� Memproses penilaian guru dan mengawasi serta mengadministrasikan
kehadiran guru dan karyawan
� Mengadministrasikan cuti melahirkan dan mengatur cuti karyawan
� Menyusun RAPBS bersama Kasek dan Wakil yang lain
� Mengurusi administrasi keuangan sekolah dan mengawasi pelaksanaan
kesekretarisan / tata usaha, karyawan serta melaksanakan inventarisasi
Sarpras & pengawasan
� Menyusun kebutuhan dan pengawasan Sarpras serta membantu pelaksanaan
supervisi
� Mengawasi pelaksanaan 7 K ( Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan ).
8. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan membantu Kepala Sekolah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
67
� Menyusun program kerja pembinaan siswa dan mengkoordinir
pelaksanaannya
� Mengkoordinir pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS
� Membimbing dan mengarahkan kegiatan OSIS serta membina kepengurusan
OSIS
� Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan kegiatan luar sekolah ( lomba,
kegiatan, kunjungan belajar )
� Mengkoordinir kegiatan upacara bendera dan pelaksanaan ekstrakurikuler
� Mengawasi & mengadministrasikan kehadiran siswa ( melalui Wali Kelas )
� Bekerja sama dengan guru BK, Wali Kelas & guru mata pelajaran dalam
menangani kasus siswa
� Mengkoordinir pelaksanaan MOS
� Pengawasan atas pelaksanaan disiplin siswa di sekolahdan mengkoordinir
pelaksanaan piket guru
� Bersama dengan semua guru melakukan bimbingan perilaku siswa agar
sopan, etis proaktif, toleransi dan kooperatif
9. Wali Kelas
Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
o Pengelolaan Kelas
o Penyelenggaraan Administrasi kelas seperti : denah tempat duduk siswa,
papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi
siswa, buku kegiatan belajar mengajar
o Penyusunan / pembuatan statistik bulanan siswa dan database iventarisasi
siswa
68
o Pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( legger ) dan pembuatan catatan
khusus tentang siswa / peta siswa serta pencatatan mutasi siswa
o Pengisian dan pembagian buku Laporan Pendidikan ( Rapor )
o Bertindak selaku pembimbing dan pembina kelas untuk membina dan
mengawasi disiplin kelas daniventaris kelas
10. Guru
Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, Tugas dan
tanggung jawab seorang guru meliputi :
� Membuat program pengajaran / rencana kegiatan belajar mengajar semester /
tahunan dan satuan pelajaran ( persiapan mengajar )
� Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar semester /
tahunan
� Mengisi daftar nilai siswa dan melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar
� Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
� Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam kegiatan proses belajar
mengajar dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
� Melaksanakan tugas tertentu di sekolah, atas permintaan Kepala Sekolah
� Mengadakan Pengembangan di setiap bidang pengajaran yang menjadi
tanggung jawabnya
� Membuat Lembar Kerja Siswa ( LKS ) dan membuat catatan tentang
kemajuan hasil belajar masing-masing siswa
69
� Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran, dan mengawasi
kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum serta mengelola ketertiban kelas
selama proses pembelajaran
3.5.Sistem yang Berjalan
3.5.1. Sistem Pembelajaran yang Berjalan
Sistem pembelajaran yang sedang berjalan di SMA Kanaan ini kurang lebih sama
dengan sekolah lain pada umumnya, yaitu pertama kali guru-guru di Sekolah Kanaan
masing-masing membuat suatu standar nilai ketuntasan suatu mata pelajaran yang
nantinya akan menjadi sebuah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran.
KKM ini selanjutnya diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk dicek, apabila sekiranya
sudah baik maka Kepala Sekolah akan menyetujuinya dan menyerahkannya ke Wakil
Kepala Sekolah bagian kurikulum untuk bahan patokan standard penilaian.
Bersamaan dengan itu Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan melakukan
pendataan tentang siswa-siswi dan guru yang nantinya akan digunakan untuk bahan
untuk menbagi siswa-siswi ke dalam kelas tertentu ditambah dengan seorang wali kelas
masing-masing di setiap kelas. Data kelas yang sudah dibuat itu lalu diserahkan ke
Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum sebagai bahan untuk membuat jadwal pelajaran
pada periode tersebut. Selanjutnya jadwal pelajaran tersebut diberikan kepada guru-guru
sebagai pedoman jam mengajar siswa.
Untuk selanjutnya guru-guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara rutin
sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, dan di setiap jam mengajarnya guru
melakukan pengecekan terhadap kehadiran siswa, memberikan tugas, dan kuis sesuai
dengan materi dan kurikulum yang ada saat itu. Disini yang bertugas untuk membuat
soal kuis dan materi tugas tentunya adalah guru yang bersangkutan.
70
Seperti pada umumnya di sebuah sekolah pasti ada yang namanya ujian, dimana
ujian tersebut dibagi menjadi 2 yaitu ujuan tengah semester dan ujian akhir semester.
Dan yang bertugas untuk membuat jadwal ujian sekolah adalah Kepala Sekolah,
sedangkan yang membuat soal ujian adalah guru yang bersangkutan dan selanjutnya
akan dicek kembali oleh Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum.
Setelah siswa melakukan ujian, guru yang bersangkutan juga bertugas untuk
memeriksa dan memberikan penilaian akan hasil ujian siswa, dibantu dengan alat scan
dikarenakan semua soal ujian di sekolah ini berupa pilihan ganda guna mengacu pada
Ujian Nasional yang diberikan oleh pemerintah adalah smua berupa pilihan ganda.
Setelah mendapat hasil nilai ujian tersebut, guru mengumpulkan nilai siswa dinilai dari
keaktifan, kehadiran, nilai kuis, nilai tugas, nilai ujian tengah semester, dan nilai akhir
semester dari masing-masing siswa.
Nilai yang sudah terkumpul tersebut selanjutnya diserahkan ke Wakil Kepala
Sekolah bagian administrasi untuk dimasukkan datanya ke SAS (Sistem Administrasi
Sekolah) online. SAS online ini merupakan sebuah sistem penilaian sekolah dari Dinas
Pendidikan. Setelah diproses oleh SAS online, nilai akhir siswa akan keluar dan dapat
dicetak oleh pihak sekolah, untuk selanjutnya akan diserahkan ke masing-masing siswa
di tengah dan akhir semester.
Dan sselanjutnya apabila siswa dan siswi sudah menginjak kelas XII maka akan
mengikuti Ujian Nasional, dan apabila dapat melewati batas minimal nilai yang sudah
ditentukan maka siswa tersebut akan dinyatakan lulus. Apabila tidak siswa dapat
mengikuti ujian paket C untuk bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Selain kegiatan pembelajaran tersebut, masih ada sistem tentang penyampaian
informasi dari pihak sekolah ke siswa-siswi. Saat ini prosesnya yang sedang berjalan
71
adalah ketika ingin memberikan pengumuman yang bersifat umum dan siswa masih di
lingkungan sekolah, Kepala Sekolah akan memberikan pengumuman secara langsung
melalui pengeras suara yang sudah ada di setiap kelas. Dan apabila pengumuman itu
bersifat tidak umum, pengumuman akan disampaikan ke setiap kelas diwakili oleh wali
kelas masing-masing, Lalu apabila siswa sedang idak berada di lingkungan sekolah,
pihak sekolah akan memberikan pengumuman melalui pesan singkat (sms) ke organisasi
inti kelas (ketua kelas, wakil ketua kelas, bendahara, sekretaris) untuk selanjutnya akan
diteruskan ke siswa-siswi lainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut activity diagram dari sistem pembelajaran yang
sedang berjalan :
72
Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
Gambar 3.2 Activity Diagram Sistem Pembelajaran yang Berjalan
73
3.5.2.Sistem Penilaian yang Berjalan
Sistem penilaian yang sedang berlaku di sekolah ini adalah :
1. SAS Online
Merupakan sistem penilaian dari pemerintah, dimana pihak sekolah hanya meng-
ingput data-data nilai seperti nilai kehadiran, nilai kuis, tugas, ujian tengah
semester dan ujian akhir semester dan selanjutnya pemrosesan nilai akhir
dilakukan di sistem pusat. Pihak sekolah pada akhirnya hanya menerima nilai
akhirnya saja, tanpa melakukan proses perhitungan nilai.
2. Penilaian sekolah
a. Standar kenaikan kelas
Sebagai standard untuk kenaikan kelas, sekolah ini menggunakan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) sendiri, dimana KKM ini telah ditetapkan oleh
para guru mata pelajaran yang bersangkutan di setiap periode pembelajaran.
Dan untuk setiap siswa harus memnuhi standard nilai tersebut dengan batasan
minimal 3 nilai yang berada di bawah KKM untuk dapat naik ke kelas
selanjutnya.
b. Standar penjurusan IPA/IPS
Untuk dapat masuk ke jurusan IPA, nilai mata pelajaran IPA yaitu fisika,
kimia dan biologi tidak boleh ada satupun yang dibawah nilai KKM.
Sedangkan untuk dapat masuk ke jurusan IPS, nilai mata pelajaran IPS yaitu
geografi, ekonomi dan sosiologi tidak boleh ada satupun yang berada di bawah
nilai KKM
c. Standar kelulusan
74
Untuk standar kelulusan sendiri, nilai akhir yang ditentukan pemerintah adalah
4,00 , sedangkan nilai akhir yang ditentukan oleh sekolah adalah 5,5. Nilai
akhir itu sendiri diperoleh dari hasil nilai sekolah dan nilai ujian nasional
dengan komposisi :
Nilai Sekolah (NS) = (40% x rata-rata nilai raport semester 3,4,5) + (60% nilai
Ujian Sekolah)
Nilai Akhir (NA) = (40% x NS) + (60% xNilai Ujian Nasional)
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional yang diujikan antara lain :
a) Jurusan IPA
Mata pelajaran yang diujikan : bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
matematika, fisika, kimia, dan biologi
b) Jurusan IPS
Mata pelajaran yang diujikan : bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
matematika, ekonomi, sosiologi dan geografi
3.6. Hasil Wawancara dan Kuisioner
3.6.1. Wawancara
3.6.1.1. Profil Narasumber
Dalam pengambilan informasi dengan menggunakan teknik wawancara kali ini,
dilakukan terhadap :
a) Ibu Dra.Sorta Lucyana Pakpahan sebagai Wakil Kepala Sekolah bagian
Kurikulum SMA Kanaan Jakarta
75
Selain menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, Ibu Sorta
yang kelahiran 2 November 1967 ini juga merupakan seorang guru bidang
studi Pkn ( kelas X dan XI ) dan Sosiologi (kelas XI dan XII). Peran beliau
juga sangat besar dilihat dari pengalaman kerjanya yang terbilang lama di
sekolah ini yaitu dimulai dari 17 Juli 1995 sampai sekarang.
Adapun alasan dipilihnya Ibu Sorta sebagai narasumber kali ini dikarenakan dari pihak
sekolah yang memberikan kepercayaan dan kewenangan kepada beliau sebagai wakil
dari sekolah untuk dimintai informasi tentang sekolah
3.6.1.2. Hasil Wawancara
1. Bagaimanakah sistem pembelajaran di SMA Kanaan Jakarta saat ini?
Jawab :
Sistem pembelajaran di sekolah ini tentunya berdasarkan kurikulum pemerintah
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Terpadu (KTSP), dan juga pengembangannya
disesuaikan dengan kemampuan dan cirik khas dari sekolah.
2. Bagaimana sistem penilaian di sekolah ini?
Jawab :
Sistem penilaian sekolah sekarang sudah menggunakan SAS online, dimana pihak
sekolah hanya menginputkan data nilai seperti nilai ujian, kuis dan penilaian
tentang tingkah laku siswa ke sistem SAS online. Dimana terlebih dahulu
diberikan hak akses berupa username dan password kepada Wakil Kepala Sekolah
bagian Administrasi, bagian Tata Usaha, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum
dan kepala Sekolah untuk dapat memasuki website SAS online tersebut. Lalu SAS
online yang akan memproses nilai siswa, kita hanya akan menerima hasil akhirnya
saja.
76
3. Bagaimanakah komunikasi yang berjalan antara siswa dan guru di sekolah ini?
Jawab :
Komunikasi antara siswa dan guru sudah cukup baik, dimana setiap guru
memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mengungkapkan pertanyaan di
kelas. Lalu untuk diluar kelas biasanya siswa berkomunikasi dengan guru melalui
email atau telepon.
4. Apakah ada interaksi antara guru dan siswa pada saat libur sekolah?
Jawab :
Biasanya kalo sedang libur kenaikan kelas tidak ada karena ingin memberikan
kesempatan bagi siswa untuk dapat menikmati masa liburnya. Tetapi untuk libur
lainnya seperti libur karena kelas XII sedang mengikuti Ujian Nasional biasanya
sebelum libur para guru terlebih dulu memberikan tugas untuk dikerjakan pada
saat liburan.
5. Adakah kesulitan dalam proses pembelajaran selama ini?
Jawab :
Kesulitan yang terjadi di sekolah ini sepertinya sangat umum terjadi di setiap
sekolah, dimana para siswanya kurang termotivasi (malas) untuk membaca atau
mempelajari materi pelajaran sekolah.
6. Pernah kah ibu mendengar tentang e-learning? Bagaimana tanggapan ibu jika
sekolah ini diterapkan sistem e-learning?
Jawab :
Pernah, e-learning menurut saya sangat berdampak positif untuk mendukung
sistem pembelajaran sekolah, jika sekolah ini menerapkan e-learning saya setuju.
77
Tetapi mungkin dalam penerapannya akan mengalami kendala seperti kurangnya
sumber daya manusia yang menguasai teknologi tersebut.
3.6.2. Hasil Kuisioner
3.6.2.1. Populasi Sekolah
Populasi di SMA Kanaan Jakarta saat ini periode 2011/2012 :
a) Siswa
Kelas Laki-laki Perempuan Total
X 29 23 52
XI IPA 3 17 20
XI IPS 1 14 11 25
XI IPS 2 15 10 25
XII IPA 8 8 16
XII IPS 1 11 13 24
XII IPS 2 12 10 22
Total 184
Namun untuk metode kuisioner ini hanya diberikan kepada siswa dan siswi
yang berada pada kelas X dan XI saja dengan total 122 siswa, dikarenakan
siswa dan siswi kelas XII tidak bisa dimintai penilaian mengingat sedang
dipersiapkan untuk konsentasi menghadapi Ujian Nasional
b) Guru
Jabatan Jumlah
Guru 22
Karyawan 8
78
Ya
68%
Tidak
32%
Ya
Tidak
Kepala Sekolah 1
Total 31
3.6.2.2. Hasil Kuisioner Siswa
1. Apakah anda memiliki komputer atau laptop?
a. Ya
b. Tidak
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 83 68%
Tidak 39 32%
2. Adakah jaringan internet di rumah anda?
a. Ya
b. Tidak
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 65 68%
Tidak 57 32%
3. Seberapa sering anda menggunakan internet?
a. < 1 kali dalam seminggu
b. 1-3 kali seminggu
c. > 3 kali seminggu
Ya
53%
Tidak
47% Ya
Tidak
79
< 1 kali
seminggu
20%
1-3 kali
seminggu
46%
> 3 kali
seminggu
34%< 1 kali seminggu
1-3 kali seminggu
> 3 kali seminggu
Jawaban Jumlah Persentase
<1 kali dalam seminggu 24 20%
1-3 kali seminggu 41 46%
>3 kali seminggu 57 34%
4. Dimanakah anda biasanya mengakses internet?
a. Rumah
b. Warnet
c. Sekolah
d. Lainnya, sebutkan : ...................
Jawaban Jumlah Persentase
Rumah 67 55%
Warnet 35 29%
Sekolah 13 11%
Lainnya 6 5%
5. Menurut anda, seberapa besar manfaat internet bagi kebutuhan pendidikan kalian
saat ini?
a. Sangat bermanfaat
b. Bermanfaat
Rumah
55%Warnet
29%
Sekolah
11%
Lainnya
5%
Rumah
Warnet
Sekolah
Lainnya
80
c. Kurang bermanfaat
d. Tidak bermanfaat
Jawaban Jumlah Persentasi
Sangat Bermanfaat 25 20%
Bermafaat 89 74%
Kurang Bermanfaat 5 4%
Tidak Bermanfaat 3 2%
6. Dalam belajar, metode belajar seperti apa yang anda sukai?
a. Membaca buku
b. Praktikum
c. Dibimbing guru
d. Media elektronik
Jawaban Jumlah Persentase
Membaca Buku 20 16%
Praktikum 7 6%
Dibimbing Guru 35 29%
Media Elektronik 60 49%
Sangat
Bermanfaat
20%
Bermanfaat
74%
Kurang
Bermanfaat
4%
Tidak
Bermanfaat
2% Sangat Bermanfaat
Bermanfaat
Kurang Bermanfaat
Tidak Bermanfaat
Membaca
Buku
16%
Praktikum
6%
Dbimbing
Guru
29%
Media
Elektronik
49%
Membaca Buku
Praktikum
Dbimbing Guru
Media Elektronik
81
Sering
32%
Kadang-
kadang
64%
Tidak
Pernah
4%
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
7. Apakah anda sering mengalami kesulitan belajar di dalam kelas?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Jawaban Jumlah Persentase
Sering 39 32%
Kadang-kadang 78 64%
Tidak Pernah 5 4%
8. Apakah anda pernah mendengar aplikasi pembelajaran yang disebut e-learning?
a. Ya
b. Tidak
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 95 78%
Tidak 27 22%
9. Menurut anda perlukah sekolah anda memiliki situs (web) pembelajaran sendiri?
a. Sangat perlu
b. Perlu
c. Netral
d. Tidak perlu
Ya
78%
Tidak
22%
Ya
Tidak
82
Sangat Perlu
19%
Perlu
64%
Netral
12%
Tidak Perlu
5%
Sangat Perlu
Perlu
Netral
Tidak Perlu
Jawaban Jumlah Persentase
Sangat Perlu 23 19%
Perlu 78 64%
Netral 15 12%
Tidak Perlu 6 5%
10. Menurut anda fitur apa yang perlu ada dalam situs pembelajaran tersebut?
i. Adanya penjelasan teori?
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 97 80%
Tidak 25 20%
ii. Adanya soal-soal latihan?
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 86 70%
Tidak 36 30%
Ya
80%
Tidak
20%
Ya
Tidak
83
iii. Adanya saran forum diskusi?
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 115 94%
Tidak 7 6%
iv. Adanya materi pembelajaran atau soal yang dapat diambil sari situs
(download) ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 94 75%
Tidak 28 25%
v. Adanya fitur untuk melihat informasi siswa?
a. Setuju
Ya
70%
Tidak
30%
Ya
Tidak
Ya
94%
Tidak
6%
Ya
Tidak
Ya
75%
Tidak
25%
Ya
Tidak
84
b. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 91 77%
Tidak 31 23%
3.6.3. Hasil Kuisioner Guru
1. Bagaimana situasi belajar mengajar terhadap perkembangan murid di kelas
selama ini?
a. Sangat mendukung
b. Mendukung
c. Cukup mendukung
d. Kurang mendukung
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat Mendukung 4 13%
Mendukung 15 49%
Cukup Mendukung 10 32%
Kurang Mendukung 2 6%
2. Apakah diperlukan waktu tambahan dalam menyampaikan materi agar dapat
memberikan hasil yang maksimal bagi perkembangan murid?
a. Sangat perlu
Ya
77%
Tidak
23%
Ya
Tidak
Sangat Menduku
ng13%
Mendukung
49%
Cukup Menduku
ng32%
Kurang Menduku
ng6%
SangatMendukung
Mendukung
CukupMendukung
KurangMendukung
85
b. Perlu
c. Cukup perlu
d. Tidak perlu
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat Perlu 5 16%
Perlu 17 55%
Cukup Perlu 8 26%
Tidak Perlu 1 3%
3. Apakah anda kesulitan dalam memberikan tugas/PR kepada murid?
a. Sangat sulit
b. Sulit
c. Cukup sulit
d. Tidak sulit
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat sulit 2 6%
Sulit 7 23%
Cukup sulit 16 52%
Tidak sulit 6 19%
4. Apakah sering dilakukan diskusi antar murid?
Sangat Perlu16%
Perlu55%
Cukup Perlu26%
Tidak Perlu3% Sangat Perlu
PerluCukup PerluTidak Perlu
Sangat Sulit6%
Sulit23%
Cukup Sulit52%
Tidak Sulit19% Sangat Sulit
Sulit
Cukup Sulit
Tidak Sulit
86
Ya
90%
Tidak
10%
Ya
Tidak
a. Sangat sering
b. Sering
c. Cukup sering
d. Tidak pernah
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat sering 2 6%
Sering 20 65%
Cukup sering 9 29%
Tidak Pernah 0 0%
5. Apakah anda memiliki komputer atau laptop?
a. Ya
b. Tidak
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 28 90%
Tidak 3 10%
6. Seberapa sering anda menggunakan komputer atau laptop?
a. < 1 kali dalam seminggu
b. 1-3 kali seminggu
c. > 3 kali seminggu
Sangat Sering
6%
Sering65%
Cukup Sering
29%
Tidak Pernah0%
Sangat Sering
Sering
Cukup Sering
Tidak Pernah
87
Jawaban Jumlah Pesentase
< 1 kali dalam seminggu 5 17%
1-3 kali dalam seminggu 19 63%
> 3 kali dalam seminggu 6 20%
7. Seberapa sering anda menggunakan internet dalam menunjang tugas anda
sebagai guru (misalnya mencari referensi bagi proses belajar mengajar)?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Cukup sering
d. Tidak pernah
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat sering 2 6%
Sering 19 62%
Cukup sering 10 32%
Tidak Pernah 0 0%
8. Apakah anda tahu mengenai sistem pembelajaran secara online (e-learning) ?
a. Sangat tahu
Sangat Sering
6%
Sering62%
Cukup Sering32%
Tidak Pernah0%
Sangat SeringSeringCukup SeringTidak Pernah
< 1 kali
dalam
seminggu
17%
1-3 kali
seminggu
63%
> 3 kali
seminnggu
20%
< 1 kali dalam
seminggu
1-3 kali
seminggu
> 3 kali
seminnggu
88
b. Tahu
c. Cukup tahu
d. Tidak tahu
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat tahu 3 10%
Tahu 19 61%
Cukup tahu 8 26%
Tidak tahu 1 3%
9. Menurut anda perlukah adanya sebuah sistem e-learning di sekolah ini dalam
menunjang belajar mengajar?
a. Sangat perlu
b. Perlu
c. Cukup perlu
d. Tidak perlu
Jawaban Jumlah Pesentase
Sangat Perlu 3 10%
Perlu 21 67%
Cukup Perlu 7 23%
Tidak Perlu 0 0%
9. Menurut anda fitur apa yang perlu ada dalam situs pembelajaran tersebut?
Sangat Tahu10%
Tahu61%
Cukup Tahu26%
Tidak Tahu
3% Sangat Tahu
Tahu
Cukup Tahu
Tidak Tahu
Sangat Perlu10%
Perlu67%
Cukup Perlu23%
Tidak Perlu0%
Sangat Perlu
Perlu
Cukup Perlu
Tidak Perlu
89
i. Adanya penjelasan teori?
c. Setuju
d. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 29 94%
Tidak 2 6%
ii. Adanya soal-soal latihan?
c. Setuju
d. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 31 100%
Tidak 0 0%
iii. Adanya saran forum diskusi?
c. Setuju
d. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 31 100%
Tidak 0 0%
Ya94%
Tidak6%
Ya
Tidak
Ya100%
Tidak0%
YaTidak
90
Ya81%
Tidak19%
YaTidak
iv. Adanya materi pembelajaran atau soal yang dapat diambil sari situs
(download)?
c. Setuju
d. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 31 100%
Tidak 0 0%
v. Adanya fitur untuk melihat informasi siswa?
c. Setuju
d. Tidak setuju
Jawaban Jumlah Persentase
Ya 25 81%
Tidak 6 19%
Ya100%
Tidak0%
YaTidak
Ya100%
Tidak0%
YaTidak
91
Menurut dari hasil kuisioner siswa dan guru di atas, maka dapat dirangkum menjadi :
NO Faktor Siswa (%) Guru (%) 1 Jumlah kepemilikan komputer/laptop 68% 90% 2 Tingkat keseringan penggunaan internet 80% 83% 3 Jumlah responden setuju akan adanya e-learning 83% 77% 4 Fitur yang diperlukan dalam e-learning
a. Penjelasan teori 80% 94% b. Soal-soal latihan 70% 100% c. Forum Diskusi 94% 100% d. Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh 75% 100% e. Informasi Siswa 77% 81%
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Tingkat kepemilikan komputer/laptop pada siswa dan guru tinggi, dilihat dari
persentase siswa 68% dan guru 90%.
b. Tingkat penggunaan internet juga tinggi, dimana persentase pada siswa 80% dan
guru 83%.
c. Responden guru dan siswa sebagian besar menyatakan setuju akan adanya sistem e-
learning di sekolah.
d. Terjadi perbedaan antara pendapat guru dan siswa tentang fitur-fitur yang
dibutuhkan pada sistem e-learning, dimana :
Prioritas Guru Siswa 1 Soal-soal latihan - (100%) Forum Diskusi – (94%) 2 Forum Diskusi – (100%) Penjelasan Teori – (80%) 3 Materi pembelajaran dan soal
latihan yang bisa diunduh – (100%)
Informasi Siswa - (77%)
4 Penjelasan Teori - (94%) Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh (75%)
5 Informasi Siswa – (81%) Soal-soal latihan (70%)
Dan untuk itu, keputusan yang akan diambil atas perbedaan tersebut :
92
Prioritas Guru Siswa Total 1 Forum Diskusi –
(100%) Forum Diskusi – (94%) 194%
2 Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh – (100%)
Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh (75%)
175%
3 Penjelasan Teori - (94%)
Penjelasan Teori – (80%)
174%
4 Soal-soal latihan - (100%)
Soal-soal latihan (70%) 170%
5 Informasi Siswa – (81%)
Informasi Siswa - (77%) 158%
Yaitu menghasilkan keputusan bahwa fitur utama yang harus ada dalam e-learning
ini adalah :
1. Forum Diskusi
Fitur yang menyediakakan mediasi atau wadah pertemuan antara guru dan murid
di luar sekolah, untuk dapat berkomunikasi satu sama lain.
2. Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh
Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh setiap waktu, kapan saja
dan dimana saja. Fitur ini memudahkan para guru dan murid dapat mengakses
materi maupun soal latihan tanpa ada batasan waktu dan tempat.
3. Penjelasan Teori
Berisi penjelasan teori dari pelajaran yang sedang ditempuh, dapat berupa file
microsoft word, power point, ataupun dalam bentuk animasi dan video.
3.7.Analisis 5 Kekuatan Porter
Analisis 5 kekuatan Porter ini menyangkut faktor-faktor tentang ancaman pendatang
baru, kekuatan daya tawar-menawar konsumen, ancaman produk pengganti, kekuatan
daya tawar-menawar pemasok, dan persaingan industri sejenis.
93
1. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Pemasok
Pemasok yang dimaksud disini adalah seluruh pemasok yang terkait dengan
kebutuhan sekolah, antara lain pemasok buku cetak, meja, kursi, alat tulis, kertas, tenaga
pengajar dan karyawan. Untuk pemasok buku cetak pihak sekolah ( diketahui dari
wawancara dengan Ibu Sorta selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum )
sebenarnya memberikan kebebasan kepada muridnya untuk memilih membeli buku
melalui sekolah atau membeli sendiri di toko buku. Jadi dari pihak sekolah memberikan
informasi tentang data buku yang digunakan secara detail tentang penerbit, pengarang,
edisi buku, dan lain lain. Selanjutnya untuk memilikinya siswa diperbolehkan untuk
membeli melalui sekolah ataupun membelinya di toko buku, tetapi yang jelas disini
setiap siswa wajib untuk memiliki buku cetak tersebut. Sehingga dengan begitu daya
tawar menawar sekolah dengan pemasok buku cetak tidak terlalu kuat.
Sedangkan untuk tenaga pengajar dan karyawan, perekrutan sepenuhnya
dilakukan oleh pihak sekolah. Pihak sekolah yang membuka lowongan pekerjaan dan
memilih sendiri calonnya yang memenuhi persyaratan yang diinginkan, oleh karena itu
tidak ada daya tawar menawar yang kuat oleh tenaga pengajar dan karyawan ini.
Selanjutnya untuk pemasok peralatan dan perlengkapan sekolah (meja, kursi, alat
tulis, alat praktikum, papan tulis, dan sebagainya) memiliki daya tawar menawar yang
rendah, dikarenakan saat ini jumlah pemasok yang terbilang sudah cukup banyak dan
menawarkan harga dan kualitas yang bervariasi membuat pihak sekolah dapat
menentukan sendiri pemasok yang akan dipilihnya. Maka dapat disimpulkan untuk
faktor daya tawar-menawar pemasok memiliki tingkat persaingan yang lemah, sehingga
bernilai posittif (+)
94
2. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Konsumen
Konsumen di sekolah ini berupa siswa-siswi lulusan SMP Kanaan, lulusan SMP
lain, maupun siswa-siswi pindahan dari sekolah lain. Pada tahun 2012 ini jumlah lulusan
SMP saat ini meningkat dari tahun lalu, yaitu dari 3.697.865 siswa setingkat SMP yang
lulus 99,57 persen atau 3.681.920 orang dan yang tidak lulus 0,43 persen atau 15.945
orang. Ini berarti tingkat kelulusan siswa setingkat SMP meningkat 0,12 persen
dibanding tahun lalu. Tahun lalu angka kelulusan siswa setingkat SMP mencapai 99,45
persen.
Dengan meningkatnya jumlah lulusan SMP ini akan memberikan peluang yang
besar terhadap meningkatnya siswa baru di SMA Kanaan ini, namun untuk kekuatan
daya tawar-menawar konsumen ini termasuk sangat tinggi dalam tingkat pendidikan.
Karena para konsumen memiliki kekuatan besar untuk dapat memilih sekolah mana
yang diinginkan, entah itu dilihat dari jarak sekolah ke rumah, prestasi dan brand image
sekolah maupun tentang harga pendidikannya. Selain itu biaya untuk perpindahan ke
sekolah lain tidak memakan biaya yang sangat besar. Dengan begitu dapat disimpulkan
bahwa pada faktor kekuatan daya tawar-menawar konsumen ini kuat sehingga bernilai
negatif (-)
3. Ancaman Produk Pengganti
Ancaman tentang produk pengganti di sekolah ini antara lain :
a. Homeschooling
Homschooling mulai banyak diminati dikarenakan para orang tua takut anak-
anaknya mengalami salah pergaulan di lingkungan sekolah, dan juga beranggapan
bahwa dengan homeschooling anak mereka dapat lebih mengerti karena
pembelajaran lebih bersifat private Anggapan ini justru salah karena pada metode
95
homeschooling siswa menjadi kurang bersosialisasi dengan dunia luar dan
pembelajaran juga terbatas pada teori, bukan praktek. Sampai saat ini jumlah
homescooling di seluruh Indonesia juga sudah terbilang cukup banyak, yaitu sekitar
1000 sampai 1.500, karena beberapa pesantren dan padepokan pencaksilat pun bisa
dikategorikan sebagai homeschooling. Misalnya Qoriyah Thoyyibah di Gunung
Merbabu yang memenuhi syarat komunitas homeschooling. Kalau di Jakarta ada
sekitar 600-an. Homeschooling tunggal sekitar 100, 500 lainnya homeschooling
majemuk dan komunitas
b. SMK
SMK adalah sekolah kejuruan, dimana siswa-siswi nya setelah lulus sekolah
dapat langsung memasuki dunia pekerjaan tanpa harus memasuki jenjang perguruan
tinggi sesuai dengan bidang kejuruan yang ditekuninya. Siswa-siswi lulusan SMK
mungkin dulu sangatlah dipakai di dalam dunia kerja, namun sekiranya saat ini
banyak perusahaan yang mngutamakan lulsan jenjang sarjana (S1). Jumlah SMK di
Jakarta pun semakin banyak, malah terbilang hampir sama dengan jumlah SMA,
baik itu sekolah negeri ataupun swasta. Dimana menurut sumber Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan Kementrian Pendidikan Nasional, jumlah SMK di
Jakarta saat ini adalah 611 sekolah.
c. Kursus Pelatihan
Kursus pelatihan mungkin mirip dengan SMK, dimana siswa-siswi nya dapat
langsung bekerja seusai lulus pelatihan. Namun bedanya kalau kursus termasuk
dalam pendidikan tidak formal, ijasah yang didapat bukan merupakan ijasah yang
dibuat Dinas Pendidikan, tetapi merupakan sertifikat yang menunjukkan tentang
kelulusan pelatihan yang ditekuninya. Menurut Direktorat Pembinaan Kursus dan
96
Pelatihan, jumlah lembaga pelatihan di Jakarta mencapai 669 yang termasuk dalam
kategori aktif.
d. Kebijakan pemerintah tentang program paket C setara SMA
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
21 Tahun 2011 tentang pelaksanaan ujian nasional program paket A/ULA, program
paket B/WUSTHA, program paket C dan program paket C kejuruan tahun 2011,
mengatakan bahwa pada Ujian Persamaan pada Paket C tidak ada kewajiban untuk
mengikuti pendidikan di kelas, Cukup mendaftar, belajar sendiri dan menunggu
Ujian Nasional. Ijazah dari Paket-C ini juga berpenghargaan sama dengan Ijazah
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat dipergunakan untuk melamar kerja,
melanjutkan sekolah atau kuliah di PTN atau PTS dalam dan luar negeri,
penyesuaian golongan jabatan di TNI, POLRI, PNS dan pegawai swasta.
Dengan adanya kebijakan pemerintah ini secara otomatis mengubah
pandangan siswa-siswi untuk langsung mengikuti Ujian Persamaan tanpa perlu
menghabiskan waktu di jenjang SMA, karena dinilai lebih hemat waktu dan biaya
dan sama-sama memiliki ijasah setara ijasah SMA.
Dengan adanya bermacam-macam variasi produk pengganti ini, menimbulkan
ancaman yang cukup besar terutama adanya jalur cepat Paket C yang baru
ditetapkan oleh pemerintah.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk faktor ancaman produk
pengganti ini memiliki tingkat persaingan yang kuat sehingga bernilai negatif (-).
4. Ancaman Pendatang Baru
Untuk ancaman pendatang baru saat ini adalah SMA Bellarminus, dimana sekolah
ini baru 2 tahun belakangan ini muncul sebagai pesaing SMA Kanaan. Dimana ada
97
beberapa siswa dan siswi SMP Kanaan lebih memilih sekolah ini ketimbang
melanjutkan sekolahnya di SMA Kanaan. Dan untuk yang lainnya dikarenakan
lingkungan sekitar situ sudah terdapat banyak sekali sekolah setara SMA yang sudah
memiliki nama besar, sehingga jika pun ingin mendirikan sekolah baru akan mengalami
kesulitan untuk dapat memperoleh posisi di pasar pendidikan. Selain itu tidak adanya
lahan yang cukup luas untuk dapat digunakan sebagai lahan pembangunan sekolah baru.
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada faktor ancaman
pendatang baru, termasuk pada kategori lemah sehingga bernilai positif (+).
5. Persaingan antar Industri Sejenis
Dari analisa faktor kekuatan Porter di atas maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Pemasok, daya saing lemah, bernilai positif (+)
2. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Konsumen, daya saing kuat, bernilai negatif (-)
3. Ancaman Produk Pengganti, daya saing kuat, bernilai negatif (-)
4. Ancaman Pendatang Baru daya saing lemah, bernilai positif (+)
Sehingga dapat dikatan bahwa untuk industri pendidikan saat ini masih terbilang baik
karena dilihat dari faktor kekuatan Porter terdapat 2 faktor yang bernilai positif dan 2
faktor bernilai negatif. Dengan situasi industri seperti ini mengakibatkan jumlah pesaing
utama SMA Kanaan cukup banyak yaitu diantaranya SMAK 3 Penabur, SMA Jubille,
SMA Gandhi, dan SMA Negeri 2 Jakarta. Sehingga untuk usaha ke depannya maka dari
itu diharapkan untuk SMA Kanaan untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran
dan pemilihan strategi yang tepat untuk terus menarik minat masyarakat untuk
bersekolah di sekolah ini.
98
Gambaran kekuatan Porter SMA Kanaan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Gambar 3.3 Gambaran 5 Kekuatan Porter SMA Kanaan Jakarta
3.8.Analisis Strategis
3.8.1. Tahap Input
3.8.1.1. Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Evaluasi Faktor Intermal (IFE) ini digunakan untuk menganalisis tentang
kemampuan internal organisasi, baik itu kekuatan dan kelemahannya yang digunakan
sebagai acuan dalam menentukan strategi kompetitifnya. Berikut merupakan kelemahan
dan kekurangan SMA Kanaan :
Ancaman Produk Pengganti 1. Homeschooling 2. SMK 3. Kursus Keterampilan 4. Kebijakan Paket C dari
pemerintah Nilai Negatif (-) : Kuat
Kekuatan Daya Tawar-Menawar Pemasok 1. Penerbit Buku Cetak
Pelajaran 2. Tenaga Pengajar dan
Karyawan 3. Pemasok meja, kursi,
kertas, alat tulis, komputer,dan sebagainya
Nilai Positif (+) : Lemah
Persaingan antara Industri Sejenis 1. SMAK 3 Penabur 2. SMA Ghandi 3. SMA Jubille 4. SMA Negeri 2 Nilai Persaingan : Sedang
Kekuatan Daya Tawar-Menawar Konsumen 1. Siswa SMP lulusan
SMP Kanaan 2. Siswa SMP sekolah
lain 3. Siswa SMA
pindahan sekolah lain
Nilai Negatif (-) : Kuat
Ancaman Pendatang Baru 1. SMA Santo Bellarminus
Nilai (+) : Lemah
99
Tabel 3.1 Faktor Kekuatan SMA Kanaan Jakarta
Strengths S1 Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan
menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik.
S2 Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude).
S3 Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%.
S4 Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
S5 Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah.
Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
Kekuatan SMA Kanaan :
1. Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para
siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik.
Sekolah Kristen Kanaan merupakan institusi penyelenggaraa pendidikan berkualitas
berlandaskan nilai-nilai kristiani yang tidak hanya mengembangkan kemampuan
siswa di bidang akademik, olahraga, dan seni saja, tetapi juga iman dan budi pekerti
melalui integritas Iman Kristiani dalam proses belajar mengajar dan kegiatan
kerohanian. Hal ini dibuktikan dengan adanya Fellowship Grow In Faith Programme
di setiap hari Sabtu, yang merupakan sebuah program pembinaan kerohanian siswa
untuk membentuk pribadi siswa dengan akhlak yang baik.
2. Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII pada tahun 2008 dan
Universitas Bunda Mulia pada tahun 2010 untuk predikat lulusan terbaik (summa
cum laude).
100
Pada tahun 2008 yang lalu, SMA Kanaan memperoleh penghargaan dari Universitas
IBII dan UBM atas prestasi untuk meghasilkan lulusan berkualitas. Dimana salah
satu siswa lulusan SMA Kanaan memperoleh predikat lulusan terbaik (summa cum
laude). Hal ini membuktikan adanya pengakuan dan pembuktian tentang kualitas
pendidikan di SMA Kanaan ini, sekaligus membuka mata masyarakat untuk dapat
tertarik untuk masuk ke skolah ini.
3. Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan
dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%.
Di SMA Kanaan ini, seluruh tenaga pengajar dan karyawannya memiliki tingkat
kedisiplinan yang tinggi, hal ini dapat ditunjukkan melalui tabel tingkat kehadiran
guru dan karyawan berikut ini :
Tabel 3.2 Rata-Rata Tingkat Kehadiran Guru dan Karyawan SMA Kanaan
Tahun Persentase Kehadiran 2007 / 2008 96,78 % 2008 / 2009 96,84 % 2009 / 2010 96 % 2010 / 2011 98 %
Sumber : Tata Usaha SMA Kanaan Jakarta (2012)
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa tingkat kehadiran guru dan karyawan
di sekolah ini sangat tinggi. Dengan tingginya tingkat kehadiran ini otomatis
berdampak langsung dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dimana proses
belajar akan berjalan maksimal dan tidak ada waktu yang terbuang setiap harinya.
Dimana seperti yang diketahui umum bahwa di sebuah sekolah jika ada ada guru
yang tidak masuk akan menyebabkan materi pelajaran akan tertinggal.
4. Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
sekolah yang lengkap.
101
Fasilitas yang ada di sekolah ini terbilang memadai, dimana dilengkapi dengan
fasilitas ruang audio visual, auditorium musik, ruang kelas yang dilengkapi dengan
LCD dan AC, ruang laboratorium (fisika, biologi, kimia, komputer), dan jaringan
inertenet wireless (wifi) di seluruh area sekolah. Dengan tersedianya berbagai
macam fasilitas tersebut pastinya akan sangat mendukung proses belajar mengajar di
sekolah ini untuk dapat berjalan secara maksimal.
5. Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang
SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah.
Di sekolah ini antara guru, karyawan dan murid memiliki hubungan yang sangat erat
seperti hubungan kerabat dekat. Hal ini dikarenakan para guru dan karyawan disini
ditanamkan slogan Where every student counts yang berati setiap murid itu berharga,
tanpa melihat SARA ataupun status ekonomi keluarganya. Bahkan saking eratnya
hubungan ini, pihak sekolah tidak segan-segan untuk memberikan bantuan kepada
anak yang termasuk perekonomian kurang mampu untuk mendapatkan bantuan
keuangan dengan mencarikan donatur ataupun orang yang bersedia untuk menjasi
orang tua asuh bagi murid tersebut.
Selain kekuatan di atas, SMA Kanaan juga memiliki kelemahan, yaitu :
Tabel 3.3 Faktor Kelemahan SMA Kanaan Jakarta
Weakness W1 Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. W2 Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. W3 Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat
pemandangan sekolah kurang bagus. W4 Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur
jalan utama W5 Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
102
Kelemahan SMA Kanaan Jakarta adalah :
1. Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun.
Salah satu yang menjadi faktor kelemahan di SMA Kanaan ini adalah jumlah siswa
baru yang semakin menurun dari tahun ke tahun, dimana pada periode tahun terakhir
2010/2011 jumlah siswa baru yang masuk adalah 54. Hal ini membuktikan bahwa
terjadinya minat masyarakat untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini semakin
menurun.
Tabel 3.4 Jumlah Siswa Baru SMA Kanaan
Tahun Jumlah Siswa Baru 2007 / 2008 82 2008 / 2009 67 2009 / 2010 72 2010 / 2011 54
Sumber : Tata Usaha SMA Kanaan Jakarta (2012)
2. Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%.
Selain jumlah siswa baru yang sedikit, kelamahan sekolah ini yang lain adalah
tingkat kelulusan nya yang setiap tahun tidak 100%. Hal ini dapat dilihat dari tabel
jumlah kelulusan siswa selama 4 periode terakhir berikut ini:
Tabel 3.5 Jumlah Kelulusan Siswa SMA Kanaan
Tahun Total Siswa Siswa Lulus Siswa tidak Lulus 2007 / 2008 99 86 13 2008 / 2009 119 91 5 2009 / 2010 93 114 2 2010 / 2011 71 86 2
Sumber : Tata Usaha SMA Kanaan Jakarta (2012)
Dengan tingkat kelulusan siswa yg tidak 100% ini disinyalir akan berdampak pada
kepercayaan masyarakat tentang kualitas sekolah dan pada akhirnya menyebabkan
penurunan jumlah siswa baru di sekolah.
103
3. Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan
sekolah kurang bagus.
Tahun ini SMA Kanaan menginjakkan umur 42 tahun, di usia yg ke 42 tahun ini
tentunya gedung sekolah yang ada sudah terbilang cukup tua, dimana sudah banyak
cat tembok yang mengelupas dan berwarna usang. Walalupun bangunan masih
kokoh dan tidak ada kerusakan gedung, warna cat yang demikian dapat
mempengaruhi masyarakat untuk tertarik ke sekolah ini.
4. Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama
Selain dari bangunan fisik sekolah, hal lain yang menjadi kelemahan sekolah ini
adalah lokasinya yang tidak terletak di jalur jalan utama, dimana untuk mencapai
sekolah ini harus memasuki sebuah gang terlebih dahulu. Hal ini tentu saja membuat
sekolah ini kurang bisa terlihat bagi orang-orang yang melintasi jalan tersebut.
5. Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
Salah satu media untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat adalah melalui
website sekolah, untuk itu SMA Kanaan memiliki sebuah website sekolah yang
tergabung dengan bagian SD, SMP-nya. Namun sayangnya website yang seharusnya
berisi tentang informasi, kegiatan, profil, artikel sekolah ini malah tidak
dimanfaatkan dengan maksimal. Website sekolah ini sangat jarang sekali
diperbaharui pemberitaannya, dimana postingan terakhir adalah Oktober 2011.
Selain itu juga profil sekolah dari jenjang SD sampai SMA masih kosong dan belum
terlengkapi.
3.8.1.2. Matriks IFE
Berdasarkan evaluasi faktor internal di atas makan dapat diturunkan ke dalam
matriks IFE berikut ini :
104
Tabel 3.6 Matriks IFE SMA Kanaan Jakarta
No Faktor Internal Bobot Peringkat Skor Strengths
1 Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik.
0,092 3 0,276
2 Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude).
0,16 4 0,64
3
Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%.
0,183 4 0,732
4 Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
0,176 4 0,704
5 Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah.
0,063 3 0,189
Weakness
1 Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. 0,079 1 0,079
2 Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%.
0,079 1 0,079
3 Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus.
0,047 2 0,094
4 Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama
0,08 2 0,16
5 Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
0,041 2 0,082
Total 1 3,035 Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
3.8.1.3. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ini digunakan untuk menganalisis tentang
keadaan eksternal organisasi, mulai dari lingkungan, pemerintahan, supplier, konsumen
105
maupun para kompetitornya. Pada EFE ini terdapat faktor ancaman dan peluag dari luar
sekolah, berikut ini adalah faktor ancaman SMA Kanaan :
Tabel 3.7 Faktor Ancaman SMA Kanaan Jakarta
Threats T1 Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah T2 Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C T3 Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang tua memilih
menyekolahkan anak di sekolah Internasional T4 Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri T5 Adanya kenaikan pada indeks inflasi
Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
Faktor ancaman SMA Kanaan :
1. Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah
Kompetitor atau pesaing sangatlah umum ada di dunia industri barang atau jasa,
begitu juga dengan SMA Kanaan Jakarta ini. SMA yang berlokasi di daerah
kemayoran ini memiliki kompetitor yang tidak sedikit. Sejak berdiri tahun 1970 satu
persatu mulai berdiri sekolah-sekolah swasta nasional seperti SMAK 3 Penabur,
Jubilee dan sekolah negeri seperti SMAN 2. Dengan jumlah kompetitor yang banyak
ini, tentunya akan menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi SMA Kanaan ini.
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 21
Tahun 2011 tentang pelaksanaan ujian nasional program paket A/ULA, program
paket B/WUSTHA, program paket C dan program paket C kejuruan tahun 2011,
mengatakan bahwa pada Ujian Persamaan pada Paket C tidak ada kewajiban untuk
mengikuti pendidikan di kelas, Cukup mendaftar, belajar sendiri dan menunggu
Ujian Nasional. Ijazah dari Paket-C ini juga berpenghargaan sama dengan Ijazah
106
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat dipergunakan untuk melamar kerja,
melanjutkan sekolah atau kuliah di PTN atau PTS dalam dan luar negeri,
penyesuaian golongan jabatan di TNI, POLRI, PNS dan pegawai swasta. Dengan
adanya keputusan pemerintah ini disinyalir menjadi penyebab pasa siswa dan siswi
untuk tidak melakukan pendidikan di jenjang SMA dikarenakan persyaratan untuk
mengikutinya hanya berupa ijasah SMP. Pada SMA Kanaan sudah terbukti bahwa
dengan adanya kebijakan ini ada beberapa siswa dan siswi yang memutuskan untuk
langsung mengikuti ujian paket C dan melanjutkan sekolah langsung ke jenjang
universitas.
3. Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang tua memilih
menyekolahkan anak di sekolah Internasional
Skill untuk berbahasa Inggris saat ini sangat dibutuhkan sekali apalagi di era
globalisasi ini. Kebanyakan para perusahaan memilih untuk menetapkan kriteria
karyawannya untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris baik secara lisan
maupun tulisan. Hal ini tentunya sekarang membuat para orang tua untuk memilih
menyekolahkan anaknya di sekolah Internasional, karena menurut mereka sekolah
yang berstandar Internasional dengan menggunakan bahasa pengantar Inggris, secara
otomatis dapat memberikan bekal yang cukup dalam memasuki dunia kerja nantinya.
Sedangkan alasan lain yang ditemukan setelah sekolah mewawancarai salah satu
siswa SMP Kanaan yang memilih melanjutkan sekolah SMA di sekolah
internasional adalah dikarenakan keinginannya untuk dapat melanjutkan jenjang
universitas di luar negeri. Dimana menurut siswa tersebut dengan melanjutkan SMA
di sekolah internasional ini diharapkan dapat mempermudah untuk dapat memasuki
universitas di luar negeri.
107
4. Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pada pasal 46 ayat 2 yang berbunyi “Pemerintah dan pemerintah
daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur
dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.”, sekolah-sekolah yang ada di Indonesia akan diberikan bantuan dana subsidi
pendidikan yang diperoleh dari APBD, Namun pada kenyataannya tidak seluruh
sekolah merasakan aliran dana pendidikan tersebut, faktanya justru hanya sekolah-
sekolah negeri nasional daja yang mendapat kucuran dana pemerintah. Hal ini kerap
membuat para sekolah swasta nasional merasa dianaktirikan oleh pemerintah, karena
pemerintah lebih banyak menaruh dukungan kepada sekolah negeri.
5. Adanya kenaikan pada indeks inflasi
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia diketahui bahwa pada bulan April
2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Laju inflasi
tahun 2012 sebesar 0,96 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar
4,19 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan April terutama disebabkan naiknya
harga-harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau. Lima
kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman,
rokok & tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,70 persen; kelompok
bahan makanan sebesar 0,35 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa
keuangan sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen.
108
Tabel 3.8 Inflasi Indonesia Menurut Kelompok Komoditi
Tahun/ Bulan
Bahan Makanan
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok, dan Temabakau
Perumahan, Air, Listrik,
Gas dan bahan Baku
Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi
dan Olahraga
Transport, Komunikasi
dan Jasa Keuangan
Indeks Umum
2012 0.9 2.09 1.26 0.83 1.04 0.36 0.61 1.09 April 0.12 0.62 0.24 -0.46 0.23 0.06 0.21 0.21 Maret -0.33 0.46 0.2 0.15 0.16 0.07 0.1 0.07
Februari -0.73 0.34 0.27 1.22 0.15 0.08 00.6 0.05 Januari 1.85 0.65 0.54 -0.08 0.51 0.15 0.23 0.76 2011 3.64 4.51 3.47 7.57 4.26 5.16 1.92 3.79
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (2012)
Dengan adanya inflasi ini tentu sangat berpengaruh pada perekonomian orang tua
para siswa, dikarenakan sebagian besar orang tua di sekolah ini berprofesi sebagai
wiraswasta, Dimana seperti yang kita ketahui bahwa pendapatan wiraswasta tidak
statis seperti pekerja kantoran yang menerima upah tetap setiap bulannya, ada
waktu-waktu tertentu penjualan dari usahanya mengalami penurunan yang disinyalir
salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga yang menyebabkan inflasi di Jakara
ini.
Selain faktor ancaman di atas, berikut adalah faktor peluang SMA Kanaan :
Tabel 3.9 Faktor Peluang SMA Kanaan Jakarta
Opportunity O1 Loyalitas konsumen yang tinggi O2 Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi O3 Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun O4 Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar
Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah O5 Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung
kegiatan pembelajaran. Sumber : hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
Faktor peluang SMA Kanaan Jakarta :
1. Loyalitas konsumen yang tinggi
109
Untuk dunia pendidikan, loyalitas pelanggan SMA Kanaan bisa dibilang cukup
tinggi, dikarenakan terdapat beberapa siswa maupun siswi sekolah yang merupakan
anak atau kerabat dari orang yang pernah ataupun sedang bersekolah di sekolah ini.
Hal ini tentunya sangat menguntungkan dikarenakan kepercayaan konsumen sekolah
akan kualitas sekolah bagi para siswa sangat tinggi.
2. Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi
Untuk biaya pendidikan sendiri sekolah pesaing SMA Kanaan memiliki jumlah
biaya yang sangat jauh lebih tinggi. Dimana menurut beberapa sumber diketahui
bahwa biaya sekolah SMAK 3 Penabur adalah sekitar 30juta untuk uang pangkal dan
1,2juta untuk uang bulanannya, sedangkan untuk sekolah Jubilee adalah sekitar
25juta untuk uang pangkal dan 1juta untuk uang bulanannya. Hal ini sangat jauh
diatas biaya sekolah SMA Kanaan yang hanya 7-8juta untuk uang pangkal dan
700ribu untuk uang bulanannya.
3. Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun
Akhir-akhir ini beredar isu tentang pencanangan program wajib belajar 12 tahun di
Jakarta oleh Bapak Gubernur D.K.I Jakarta Fauzi Bowo, dimana menurutnya akan
terealisasi pada tahun 2013 mendatang. Hal ini tentunya akan membawa dampak
positif bagi SMA Kanaan, dikarenakan dapat membukakan mata masyarakat akan
pentingnya untuk mengenyam dunia pendidikan di SMA. Dengan begitu dapat
memungkinkan sekolah untuk mendapat siswa baru yang lebih banyak.
4. Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di
lingkungan sekitar sekolah
Faktor lain yang akan menjadikan peluang bagi SMA Kanaan adalah adanya
perencanaan proyek pembangunan Apartemen Bandar Kemayoran di dekat sekolah.
110
Dengan adanya apartemen ini akan meningkatkan jumlah populasi di daerah
lingkungan sekolah, dan selanjutnya populasi yang bermukim di apartemen ini sudah
pasti akan menjadi calon pengguna sekolah selanjutnya.
5. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan
pembelajaran.
Di era globalisasi ini tekonologi informasi berkembang dengan sangat cepat, arus
pertukaran informasi pun semakin cepat dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Apalagi sejak kemunculan internet, setiap orang juga dapat terhubung satu sama lain
secara langsung dan memungkinkan untuk berinteraksi satu sama lain. Dengan
kemudahan yang diberikan, internet menjadi semakin dikenal dan dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Berikut tabel perkembangan internet di Indonesia :
Tabel 3.10 Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumalatif)
Tahun Pelanggan Pemakai 1998 134.000 512.000 1999 256.000 1.000.000 2000 400.000 1.900.000 2001 518.000 4.200.000 2002 667.002 4.500.000 2003 865.706 8.080.534 2004 1.087.428 11.226.143 2005 1.500.000 16.000.000 2006 1.700.000 20.000.000 2007 2.000.000 25.000.000
Sumber : Statistik APJII (2007)
Pemanfaatan internet juga tidak terbatas hanya untuk dunia bisnis, tetapi akhir-akhir
ini sudah merambah ke dunia pendidikan. Dimana sekolah-sekolah sudah
memanfaatkan internet ini dalam mendukung pertukaran informasi dari guru ke guru
maupun guru ke siswa.
111
3.8.1.4. Matriks EFE
Sedangkan menurut evaluasi faktor eksternal diatas, maka matriks EFEnya
adalah :
Tabel 3.11 Matriks EFE SMA Kanaan Jakarta
No Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor Opportunity
1 Loyalitas konsumen yang tinggi 0,12 4 0,48
2 Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi
0,042 3 0,126
3 Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun
0,108 2 0,216
4 Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah
0,233 3 0,699
5 Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
0,201 2 0,402
Threads
1 Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah
0,044 1 0,044
2 Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C
0,067 2 0,134
3 Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah Internasional
0,031 1 0,031
4 Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri
0,12 2 0,24
5 Adanya kenaikan pada indeks inflasi 0,064 1 0,064
Total 1 2,436 Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan
Jakarta
3.8.2. Tahap Pencocokan
3.8.2.1. Matriks SWOT
112
Strengths 1. Sekolah Kanaan berada di bawah
bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik.
2. Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude).
3. Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%.
4. Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
5. Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah.
Weakness 1. Tingkat jumlah siswa baru di
sekolah ini menurun. 2. Tingkat kelulusan siswa-siswa di
sekolah ini tidak 100%. 3. Bangunan fisik sekolah yang
sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus.
4. Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama
5. Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
Opportunity 1. Loyalitas konsumen yang tinggi 2. Sekolah pesaing memiliki harga
biaya sekolah yang sangat tinggi
3. Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun
4. Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah
5. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
SO Strategies 1. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.(pengembangan produk) (S3, S4, O2, O5)
2. Menerapkan srategi cost leadership (penetrasi pasar) (S4, S5, O1, O2, O3, O4)
WO Strategies 1. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (pengembangan produk) (O5, W1, W2, W5)
2. Memanfaatkan website sekolah sebagai media promosi (penetrasi pasar) (O1, O3, O4, O5, W1, W4, W5)
Threats 1. Banyaknya sekolah pesaing di
kawasan sekitar sekolah 2. Adanya kebijakan pemerintah
tentang jalur khusus paket C 3. Adanya tren berbahasa Inggris
membuat kalangan orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah Internasional
4. Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri
5. Adanya kenaikan pada indeks inflasi
ST Strategies 1. Mengadakan kerjasama dengan
universitas-universitas untuk memberikan beasiswa kuliah kepada siswa-siswi berprestasi. (integrasi horizontal)( S2, T1, T2, T5)
2. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah untuk memberikan beasiswa sekolah kepada siswa-siswi berprestasi (integrasi horisontal) (S1, S2, S3, S5, T1, T4, T5)
WT Strategies 1. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. (pengembangan produk) ( W1, W2, W5, T1, T3)
2. Merenovasi bangunan sekolah (pengembangan produk) ( W1, W3, W4, T1)
Gambar 3.4 Matriks SWOT SMA Kanaan Jakarta
113
Dari matriks SWOT diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi alternatif
yang memungkinkan untuk diterapkan di SMA Kanaan ini adalah :
1. Mengadakan kerjasama dengan universitas-universitas untuk memberikan beasiswa
kuliah kepada siswa-siswi berprestasi. (integrasi horisontal) ( S2, T1, T2, T5)
Berdasarkan kekuatannya yaitu didapatkannya piagam penghargaan dari beberapa
universitas serta ancamannya yaitu banyaknya sekolah pesaing, tren berbahasa
inggris dan meningkatnya inflasi di Jakarta, maka strategi yang dapat dipilih SMA
Kanaan adalah dengan mengadakan kerjasama dengan memberikan beasiswa kuliah.
Diharapkan dengan adanya program beasiswa ini dapat meningkatkan minat
masyarakat agar lebih tertarik untuk masuk ke sekolah ini, dan tentunya dapat
meringakan beban biaya pendidikan di perguruan tinggi bagi para orang tua.
2. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah untuk memberikan beasiswa sekolah
kepada siswa-siswi berprestasi (integrasi horisontal) (S1, S2, S3, S5, T1, T4, T5)
Selain strategi untuk bekerja sama dengan universitas dalam memberikan program
beasiswa, dilihat dari kekuatan dan ancamannya maka SMA Kanaan juga dapat
mengadakan kerjasama dengan pemerintah juga untuk mengadakan program
beasiswa untuk pendidikan sekolah.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi. (pengembangan produk) ( W1, W2, W5, T1, T3)
Dilihat dari kelemahannya yaitu tingkat jumlah siswa baru yang menurun dan tingkat
kelulusan yang tidak 100% maka hendaknya sekolah meningkatkan kualitas dan
kuantitas proses belajar mengajar mahasiswa dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi seperti internet, yaitu dengan menggunakan sistem e-learning.
Dimana dengan adanya e-learning dapat membantu siswa untuk mengakses materi
114
dimana dan kapan saja dan selain itu dapat mengatasi keterbatasan waktu dan jarak
antara guru dan murid.
4. Merenovasi bangunan sekolah (pengembangan produk) ( W1, W3, W4, T1)
Dengan kelemahan jumah siswa baru yang menurun, lokasi sekolah yang tidak
strategis, dan bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat serta
ancaman sekolah akan banyaknya pesaing, , maka strategi yang dapat dipilih yaitu
dengan merenovasi gedung sekolah dengan mengecat ulang tembok sekolah agar
memberikan pemandangan yang baik tentang image sekolah pada saat melewati
SMA Kanaan ini.
5. Menerapkan srategi cost leadership (penetrasi pasar) (S4, S5, O1, O2, O3, O4)
Dengan kekuatan dan peluang yang ada dapat ditarik suatu strategi alternatif yang
dipilih yaitu menerapkan strategi cost leadership, yaitu dimana sekolah menerapkan
biaya pendidikan yang rendah dibandingkan dengan sekolah kompetitornya. Hal ini
tentunya memberikan peluan karena tentunya tidak semua masyarakat mampu untuk
menyekolahkan anak mereka di sekolahan yang harganya selangit, para orang tua
juga tentunya mempunyai keterbatasan penghasilan untuk membagikan kebutuhan
ke dalam porsi tertentu. Tetapi walaupun menerapkan biaya rendah, dengan kualitas
guru dan fasilitas yang memadai tentunya akan menarik minat pasar.
6. Memanfaatkan website sekolah sebagai media promosi (penetrasi pasar)(O1, O3,
O4, O5, W1, W4, W5)
Dengan kelemahan dan peluang yang ada maka sekolah hendaknya memanfaatkan
website yang ada sebagai media promosi untuk memperkenalkan sekolah kepada
masyarakat. Dengan begitu diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mau
bersekolah di sekolah ini.
115
3.8.2.2. Matriks IE
Dari hasil perhitungan matriks IFE dan EFE sebelumnya yaitu dengan
diperoleh hasil total IFE : 3,035 dan hasil total EFE yaitu 2,436 maka dapat diperoleh
hasil matriks IE SMA Kanaan, yaitu :
I II III
IV V VI
VII VIII IX
Gambar 3.5 Matriks IE SMA Kanaan Jakarta
Menurut matriks IFE dan diatas, dapat diperoleh bahwa posisi SMA Kanaan
berada di kuadaran IV (empat) yaitu pada posisi tumbuh dan membangun yang
berarti strategi alternatif yang bisa dipilih adalah : integrasi ke depan, belakang,
pengembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan produk.
3.8.3. Tahap Keputusan
3.8.3.1. Matriks QSPM
Untuk dapat memilih strategi alternatif yang akan diperbandingkan di matriks
QSPM maka terlebih dahulu melakukan penilaian dari strategi yang sering muncul dari
tahap pencocokan (matriks SWOT dan matriks IE) :
Strategi Alternatif SWOT IE
Integrasi ke depan - x
SKOR BOBOT EFE
4,00
3,00
2,00
1,00
3,00 2,00 1,00
SKOR BOBOT IFE
116
Integrasi ke belakang - x
Integrasi horisontal x -
Pengembangan pasar - x
Penetrasi pasar x x
Pengembangan produk x x
Berdasarkan tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi
alternatif yang akan dipilih untuk dimasukkan dalam matriks QSPM adalah penetrasi
pasar dan pengembangan produk. Dan berikut ini adalah matriks QSPM dari SMA
Kanaan Jakarta :
Pengembangan Produk - Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (e-learning)
Penetrasi Pasar - Memanfaatkan website sekolah sebagai media promosi
NO Faktor Bobot AS TAS AS TAS
Strength
1 Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik.
0,092 - - - -
2 Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude).
0,16 2 0,32 3 0,48
3 Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%.
0,183 4 0,732 2 0,366
4 Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
0,176 4 0,704 2 0,352
117
5 Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah.
0,063 - - - -
Weakness
1 Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. 0,079 1 0,079 2 0,158
2 Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. 0,079 1 0,079 1 0,079
3 Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus.
0,047 2 0,094 1 0,047
4 Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama
0,08 2 0,16 1 0,08
5 Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
0,041 1 0,041 1 0,041
Opportunity
1 Loyalitas konsumen yang tinggi 0,12 - - - -
2 Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi
0,042 - - - -
3 Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun
0,108 1 0,108 1 0,108
4 Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah
0,233 - - - -
5 Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
0,201 1 0,201 1 0,201
Threads
1 Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah 0,044 2 0,088 4 0,176
2 Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C
0,067 - - - -
3 Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah Internasional
0,031 3 0,093 4 0,124
4 Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri 0,12 3 0,36 4 0,48
5 Adanya kenaikan pada indeks inflasi 0,064 4 0,256 3 0,192
TOTAL 3,315 2,884
Gambar 3.6 Matriks QSPM SMA Kanaan Jakarta
Menurut hasil mariks QSPM di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada SMA
Kanaan Jakarta sebaiknya memilih strategi pengembangan produk yaitu meningkatkan
kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi dengan menggunakan e-learning, dikarenakan pada strategi alternatif ini
diperoleh total nilai yang lebih besar.
118
3.9. Analisa Kebutuhan Pelatihan dengan Gap Analysis
SMA Kanaan adalah sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun
1970, dimana sekolah ini Kanaan telah memiliki beberapa cabang selain di Jakarta, yaitu
di Tangerang, Cianjur, Semarang, Banjarmasin, dan Pontianak, serta dua sekolah dengan
nama Kanaan Global School yang memiliki kurikulum Nasional Plus yang berada di
Jambi dan di Jakarta. Dalam menjalankan proses bisnisnya, SMA Kanaan berlandaskan
visinya yaitu menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai
Kristiani dan visinya menjadi sekolah Kristen terkemuka yang mengembangkan potensi
siswa secara optimal, berbudi pekerti luhur dan mampu berperan dalam masyarakat
global.
Untuk dapat mencapai visi dan misinya tersebut, SMA Kanaan pastinya akan
menyediakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas, diantaranya dengan
menyediakan fasilitas sekolah yang memadai, sumber tenaga pengajar yang berkualitas,
dan menyediakan lingkungan sekolah maupun suasana sekolah yang menunjang
kegiatan belajar mengajar. Namun terkadang apa yang diharapkan tidak selamanya akan
berjalan seperti yang diinginkan, tujuan kinerja yang hendak dicapai terkadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini beberapa kinerja yang ingin dicapai dalam
sekolah ini :
a. Meningkatkan tingkat kesadaran siswa-siswi dalam membaca buku pelajaran
sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan di sekolah.
b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional 100%.
c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya meningkat
Sedangkan pada kenyataannya, kinerja yang sebenarnya terjadi adalah :
119
a. Tingkat kesadaran siswa dan siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan
mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan masih rendah. Dengan
kegiatan belajar yang dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan tenaga pengajar
yang ahli tidak bisa menumbuhkan tingkat kesadaran siswa-siswi untuk belajar.
b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional tidak 100%. Hal ini
dapat dilihat dari masih adanya siswa-siswi yang tidak lulus Ujian Nasional di
sekolah ini.
c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya menurun, menandakan minat dan kepercayaan
masyarakat akan sekolah ini semakin menurun.
Adanya perbedaan antara kinerja yang diharapkan dan yang sesungguhnya terjadi di
atas, dimungkinkan terjadi karena beberapa faktor berikut ini :
a. Teknik pembelajaran di kelas yang itu-itu saja membuat siswa-siswi merasa jenuh
untuk belajar.
b. Waktu yang terbatas ditambah adanya libur-libur sekolah pada saat musim Ujian
Nasional, menyebabkan materi pelajaran tidak dapat terserap dengan baik.
c. Para siswa dan siswi hanya dapat bertatap muka dengan guru pada jam pelajaran
sekolah saja.
Dari data di atas maka dapat disimpulkan hasil dari gap analysis ini sebagai berikut :
120
Gambar 3.7 Analisa Kebutuhan Pelatihan dengan Gap Analysis pada SMA Kanaan
Jakarta
3.10. Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan
Setelah melakukan wawancara, memberikan kuisioner, analisis sistem yang
berjalan dan analisis SWOT dan gap analysis pada SMA Kanaan Jakarta, maka dapat
disimpulkan bahwa permahasalahan yang dihadapi :
Kinerja yang ingin dicapai
a. Meningkatkan tingkat kesadaran siswa-siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan di sekolah.
b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional 100%.
c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya meningkat
Visi dan Misi Sekolah
a. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani
b. Menjadi sekolah Kristen terkemuka yang mengembangkan potensi siswa secara optimal, berbudi pekerti luhur dan mampu berperan dalam masyarakat global
Perbedaan
Penyebab perbedaan
a. Teknik pembelajaran di kelas yang itu-itu saja membuat siswa-siswi merasa jenuh untuk belajar.
b. Waktu yang terbatas ditambah adanya libur-libur sekolah pada saat musim Ujian Nasional, menyebabkan materi pelajaran tidak dapat terserap dengan baik.
c. Para siswa dan siswi hanya dapat bertatap muka dengan guru pada jam pelajaran sekolah saja.
Kinerja yang sebenarnya
a. Tingkat kesadaran siswa dan siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan masih rendah.
b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional tidak 100%.
c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya menurun
121
a. Teknik pembelajaran di kelas yang kurang bervariasi membuat siswa-siswi merasa
jenuh untuk belajar.
b. Waktu yang terbatas ditambah adanya libur-libur sekolah pada saat musim Ujian
Nasional, menyebabkan materi pelajaran tidak dapat terserap dengan baik.
c. Para siswa dan siswi hanya dapat bertanya dan berdiskusi dengan guru pada jam
pelajaran sekolah saja.
d. Analisa hasil kuisioner menemukan bahwa adanya perbedaan kebutuhan antara
guru dan siswa akan fitur pada sistem e-learning :
Prioritas Guru Siswa 1 Soal-soal latihan - (100%) Forum Diskusi – (94%) 2 Forum Diskusi – (100%) Penjelasan Teori – (80%) 3 Materi pembelajaran dan soal
latihan yang bisa diunduh – (100%)
Informasi Siswa - (77%)
4 Penjelasan Teori - (94%) Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh (75%)
5 Informasi Siswa – (81%) Soal-soal latihan (70%)
3.11. Usulan Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, maka solusi permasalahan
yang diusulkan adalah :
a. Menyediakan variasi dalam metode pembelajaran, dengan cara membuat
penyampaian materi menjadi lebih menarik yaitu dengan menggunakan video
atau animasi. Dimana dengan dibuat ke dalam bentuk yang lebih menarik ini
dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk belajar.
b. Menyediakan tambahan waktu belajar di luar jam sekolah, agar materi
pembelajaran dapat terserap dengan lebih baik.
122
c. Menyediakan media forum diskusi antara siswa dan guru diluar sekolah, agar
siswa dan guru dapat tetap berkomunikasi satu sama lain.
d. Fitur-fitur utama yang dibutuhkan dalam sistem e-learning sesuai dengan hasil
kuisioner yang harus ada, yaitu :
1) Forum Diskusi
2) Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh
3) Penjelasan Teori
Dan fitur yang harus ada dengan pertimbangan pengontrolan dan pengawasan :
4) Soal-soal latihan
Yang terakhir fitur yang hanya sebagai pelengkap
5) Informasi Siswa