Upload
doanlien
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
55
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Sejarah Perusahaan
PT.METALINDO GUNATAMA berdiri pada tahun 2000, beralamat di
Jl.Mangga Besar I No.78 F Jakarta Barat 11180 Indonesia, merupakan perusahaan
berbentuk perseroan terbatas yang didirikan oleh Ibu Nana Yohana, Bapak Eddy
Tanamal Widjaja, Bapak Amin Kusno, dan ketiganya merupakan warga Negara
Indonesia. Dengan modal awal perseroan berjumlah Rp.500.000.000,- dan NPWP pada
tanggal 25 – Febuari – 2000 dengan no NPWP: 01.967.004.1-032.000.
Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan pipa, fitting, dan valve dengan
ukuran yang beragam. Pelanggan yang membeli produk perusahaan umumnya berasal
dari perusahaan yang bergerak di bidang oil & gas, chemical, minyak kelapa sawit,
kontraktor, dan pabrik kertas.
Pada awalnya perusahaan ini hanya memiliki karyawan sebanyak 10 orang.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang telah mengalami peningkatan dengan
jumlah karyawan menjadi 50 orang. Perusahaan sudah memiliki tempat penyimpanan
atau gudang, dan juga bekerjasama dengan beberapa supplier dari dalam atau luar negeri
sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan. Beberapa pelanggan dari perusahaan
ini antara lain dari Jakarta, Serang, Tangerang, Cilegon, Medan.
56
3.2 Visi dan Misi
Visi pada perusahaan PT.METALINDO GUNATAMA adalah:
• Berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian,
pengangkutan, pertambangan, jasa dan pertanian.
Misi pada perusahaan PT.METALINDO GUNATAMA adalah:
• Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, terutama
berdagang pipa, termasuk impor-ekspor, distributor, grosir.
• Menjalankan usaha dalam bidang kontraktor, pemborongan bangunan-bangunan,
jalanan-jalanan, jembatan, dan irigasi.
• Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian pada umumnya antara lain
industry pipa, industry fitting, industry valve dan accecories
• Menjalankan usaha dalam bidang agro bisnis, peternakan, perikanan, perhutanan,
dan perkebunan.
3.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Stuktur Organisasi pada PT. METALINDO GUNATAMA
Direksi
Komisaris
Bagian Keuangan Bagian Persediaan Bagian Penjualan Bagian Pemasaran
57
3.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi adalah sebagai berikut :
1. Komisaris
Tugas dan tanggung jawab Komisaris adalah :
• Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam
menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
• Setiap waktu berhak untuk memberhentikan sementara anggota
Direksi apabila anggota direksi tersebut bertindak bertentangan
dengan Anggaran dasar atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah :
• Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
• Direksi berhak mewakili perseroan didalam dan diluar Pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan
dengan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala
tindakan yang baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan.
3. Bagian Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab Bagian Pemasaran adalah :
• Memperkenalkan dan menawarkan produk kepada pelanggan.
58
• Memberikan sales order dari pelanggan kepada bagian penjualan
• Berusaha meningkatkan penjualan perusahaan.
4. Bagian Penjualan
Tugas dan tanggung jawab Bagian Penjualan adalah :
• Menerima order pelanggan dari bagian pemasaran.
• Melakukan konfirmasi ketersediaan barang dengan bagian gudang
• Membuat faktur penjualan
• Menerima pembayaran dari pelanggan.
• Membuat laporan penjualan setiap bulan ke Direksi
5. Bagian Keuangan
Tugas dan tanggung jawab Bagian Keuangan adalah :
• Menerima sejumlah kas masuk berupa hasil penjualan barang dari
bagian penjualan
• Membuat purchase order ke supplier
• Membuat laporan keuangan setiap bulan ke Direksi
6. Bagian Persediaan
Tugas dan tanggung jawab Bagian Persediaan adalah :
• Menerima barang dari supplier
• Melakukan pemeriksaan terhadap persediaan dalam gudang
• Bertanggung jawab atas proses keluar masuknya barang di gudang.
• Membuat laporan persediaan setiap bulan ke Direksi
59
3.4 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Rich Picture yang sedang berjalan
Dalam kegiatan operasional sehari-hari PT.Metalindo Gunatama melakukan
aktivitas sebagai berikut yaitu penerimaan di gudang dari supplier oleh kepala gudang.
Pelanggan diberikan katalog oleh sales, kemudian sales menerima order dari pelanggan
dan diserahkan ke manajer penjualan. Manajer penjualan akan memeriksa ketersediaan
barang dengan kepala gudang, apabila barang tersedia, manajer penjualan akan membuat
faktur penjualan sebanyak 3 rangkap. Kemudian faktur penjualan rangkap 1 akan
diserahkan kepada pelanggan, setelah pelanggan membayarkan sejumlah uang, faktur
60
penjualan rangkap 2 diberikan kepada kepala gudang untuk mempersiapkan barang yang
akan dikirimkan ke pelanggan. Kepala gudang mengeluarkan surat jalan dan
mengirimkan barang kepada pelanggan. Manajer keuangan akan menerima faktur
rangkap 3 dan uang dari pelanggan yang diserahkan oleh Manajer penjualan. Kepala
gudang menyerahkan surat permintaan pembelian kepada manajer keuangan, manajer
keuangan membuat purchase order yang akan diserahkan ke supplier.
3.5 Analisa Lima Kekuatan Porter
Tabel 3.1 Lima Kekuatan Porter PT.Metalindo Gunatama
Produk pengganti: Tidak adanya produk pengganti untuk pipa yang digunakan pada perusahaan oil & gas,
Konsumen: - PT.Wilmar Nabati Indonesia -PT.Indah Kiat -PT POLYCHEM -PT.Dystar
Pemasok: -Kozeda stainless pipes -Nippon stell corporation -Sumitomo Corporation -Bakrie pipes -Grupo Tubacex
Pesaing baru: membanjirnya impor pipa baja China yang relatif lebih murah.
Pesaing sejenis: 1. PT.Sinar Teknik Jakarta 2. PT.Inko Metalindo 3. PT.Primanusa Sejati 4. PT.Cahaya Teknik Mandiri 5. PT.Benteler Far East [ Indonesia]
61
• Persaingan Antara Perusahaan Sejenis
Saat ini mulai banyak perusahaan pipa yang bergerak di bidang sejenis, sehingga
persaingan dikatakan cukup kuat. Karena sebagian besar perusahaan berlaku sebagai
distributor pipa dan mengincar perusahaan yang bergerak dalam bidang oil & gas,
chemical, kelapa sawit, kertas dan pembangunan gedung. Untuk bertahan di
persaingan, perusahaan ini memberikan penawaran dengan harga bersaing,
memberikan differensiasi produk berupa merk, ukuran dan kualitas produk yang
terjamin, pelayanan yang tinggi dari perusahaan, dan kerja sama yang baik dengan
supplier.
No. Nama Perusahaan Keterangan Jenis Usaha
1. PT.Sinar Teknik
Jakarta
Jl.Mangga Dua Raya Komp.GBC.Block B.No.41 Mangga-Dua 14430, Jakarta, Indonesia
Importir Pipa dan Valves
2. PT.Inko Metalindo Jl.Husin II/11 Surabaya 60162, Jawa Timur, Indonesia
Importir Pipa dan Valves
3. PT.Primanusa Sejati Jl. Raya Kelapa Gading Selatan, Ruko Beryl 3 No. 39, Gading Serpong, Tangerang 15810, Banten, Indonesia
Importir Pipa dan Valves
4. PT.Cahaya Teknik
Mandiri
Jl. Mangga Dua Raya, Grand Boutique Center Blok B No. 41, JAKARTA UTARA 14430, Indonesia
Importir Pipa dan Valves
5. PT.Benteler Far East [ Indonesia]
Intiland Tower 3rd floor Service Office suite 02, Jl. Panglima Sudirman 101 -103
Importir Pipa dan Valves
62
Surabaya 60271, Jawa Timur, Indonesia
Tabel 3.2 Perusahaan Pesaing Sumber: PT.Metalindo Gunatama
• Potensi Masuknya Pesaing Baru
Pada dasarnya untuk ikut serta dalam usaha perdagangan pipa, perusahaan harus
memiliki modal dan menguasai tata cara perdagangan internasional karena beberapa
barang dagangan tersebut ada yang merupakan barang impor. Dalam analisis potensi
masuknya pesaing baru, yang menjadi ancaman bagi perusahaan pipa yaitu
membanjirnya impor pipa baja China yang relatif murah. Hal ini menyebabkan
produk pipa baja lokal maupun pipa yang diekspor dari supplier negara lain, akan
bertambah persaingannya dan krisis ekonomi global yang memperlemah permintaan
sehingga sejumlah proyek infrastruktur di dalam negeri seperti pemipaan dan
konstruksi migas banyak yang tertunda. Dengan masuknya impor pipa baja China
yang murah dapat mempengaruhi penjualan perusahaan menurun, karena apabila ada
pelanggan yang memilih untuk mendapatkan harga lebih murah daripada kualitas
maka akan memilih produk pipa impor China tersebut. Pipa impor China memiliki
harga lebih murah karena pemerintah China memberikan subsidi ekspor kepada
industrinya sehingga produk pipa yang masuk ke Indonesia menjadi lebih murah.
Oleh karena itu potensi masuknya pesaing baru dikatakan kuat pengaruhnya
terhadap perusahaan. (http://www.bsn.go.id/news_detail.php?news_id=1441)
• Potensi Pengembangan Produk Pengganti
Dalam persaingan perusahaan dengan produk pengganti dari pipa, fitting, valve,
dapat dikatakan produk pengganti tidak berpengaruh terhadap perusahaan, karena
63
barang dagangan dari perusahaan adalah berupa pipa yang digunakan oleh
perusahaan chemical, oil & gas. Oleh karena itu tidak sembarang produk pipa dapat
digunakan untuk menjadi wadah yang mengalirkan cairan tersebut hanya pipa baja
yang dapat mengalirkannya karena sifat khusus dari chemical maupun oil & gas.
Sehingga dalam potensi pengembangan produk pengganti termasuk lemah karena
tidak terdapat barang substitusi.
• Kekuatan Tawar Pemasok
Kekuatan tawar pemasok dapat dikatakan lemah karena terdapat banyaknya supplier
pipa baja. Perusahaan juga memiliki supplier antara lain dari dalam negeri terdapat
Bakrie Pipes, beberapa supplier dari luar negeri seperti Kozeda Stainless Pipes dari
Korea, Nippon Stell Corporation dari Jepang, The Metraflex Company dari Chicago.
PT.Metalindo Gunatama dapat dikatakan tidak kesulitan dengan masalah supplier,
Karena jika mengalami kesulitan dengan pipa impor maka perusahaan masih
memiliki supplier dari dalam negeri yang dapat membantu perusahaan memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Perusahaan juga selalu menjaga hubungan baik dengan
para suppliernya sehingga kerjasama tetap dapat terjaga hingga saat ini.
No. Nama Supplier Keterangan 1. Kozeda Korea 2. Nippon Steel Corporation Jepang 3. Bakrie Pipes Indonesia 4. Sumitomo Metals Jepang 5. The Metraflex Company Chicago 6. Nagano Keiki Jepang 7. Federal Flange Korea
Tabel 3.3 Supplier Sumber: PT.Metalindo Gunatama
64
• Kekuatan Tawar Konsumen
Kekuatan tawar konsumen terhadap PT.Metalindo Gunatama termasuk kuat karena
pelanggan lebih banyak daripada perusahaan yang bergerak di bidang pipa. Hal ini
terlihat dari pembangunan pada mall, pabrik kertas serta perusahaan yang bergerak
di bidang oil & gas yang terus melakukan pembangunan. Perusahaan memberikan
penawaran kepada pelanggannya berupa harga yang bersaing, hanya saja yang
menjadi kendala adalah perusahaan masih terbatas dalam area pemasarannya. Oleh
karena itu apabila pelanggan tidak cocok dengan harga yang diberikan perusahaan
maka akan dengan mudah pelanggan berpindah untuk melakukan transaksi di
perusahaan pipa yang lain.
No. Nama Pelanggan Keterangan Tahun registrasi 1. PT.Wilmar Nabati
Indonesia B & G Tower Lt. 9 Jl. Putri Hijau No. 10, Medan
2004
2. PT. Indah Kiat
Jl.Raya Jakarta-Serang Km.76 Serang 42184, Banten
2005
3. PT.Polychem Jl.Daan Mogot Km.21, Batu Ceper, Kecamatan Cipondoh, Banten
2005
4. PT.Dystar Jl. Australia II Kav.F1, KIEC, Cilegon
2005
5. PT.Pabrik Kertas Noree
Jl Raya Babelan Km 7 8 Bekasi 17610 Indonesia
2006
6. PT.Tjiwi Kimia Plaza BII Menara II Lt. 7 Jl. Thamrin No.51, Jakarta 10350 - Indonesia
2006
7. PT. Riau Andalan Kertas
Jalan Teluk Betung No. 31-32, Jakarta 10230, Indonesia
2007
8. Triputra Agro Persada group
Jl HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav 1-2 Kuningan Jakarta Selatan
2008
Tabel 3.4 Pelanggan Sumber: PT.Metalindo Gunatama
65
Dari keseluruhan analisis lima kekuatan kompetitif Porter ini maka dapat
disimpulkan bahwa produk seperti pipa untuk mengalirkan oil & gas, serta cairan
chemical hampir tidak memiliki produk substitusi, karena tidak sembarang pipa
dapat mengalirkan cairan tersebut, karena sifat dari cairan yang khusus, sehingga
dapat dikatakan produk pengganti tidak berpengaruh terhadap perusahaan. Kekuatan
tawar-menawar pemasok lemah terhadap perusahaan, hal ini merupakan gambaran
yang positif bagi perusahaan, karena perusahaan memiliki beberapa pemasok
sehingga tidak menjadi masalah bagi perusahaan.
Namun dari persaingan dengan perusahaan produk sejenis merupakan hal
yang cukup menjadi pertimbangan bagi perusahaan, sehingga persaingan dikatakan
cukup kuat. Karena beberapa perusahaan pesaing telah menggunakan dan memiliki
teknik pemasaran yang modern, namun perusahaan belum melakukan pemasaran
sampai tahap tersebut. Potensi masuknya pesaing baru seperti pipa impor dari China
merupakan ancaman bagi perusahaan karena dengan pipa harga murah ini dapat
merusak kisaran harga yang ada. Dari pipa China yang murah tersebut, kualitas yang
dimiliki belum tentu terjaga, hal ini berarti potensi masuknya pesaing baru pengaruh
terhadap perusahaan termasuk kuat. Kekuatan tawar konsumen terhadap
PT.Metalindo Gunatama termasuk kuat karena pelanggan lebih banyak daripada
perusahaan yang bergerak di bidang pipa. Oleh karena itu perusahaan harus tetap
berusaha untuk mencapai posisi yang lebih baik lagi di masa mendatang.
66
3.6 Analisa SWOT
3.6.1 Evaluasi Faktor Internal
Dalam melakukan evaluasi faktor internal, data diperoleh dari hasil
wawancara dengan direktur PT.Metalindo Gunatama dan manajer yang terlibat, studi
pustaka dari berbagai sumber literatur, serta perkuliahan yang diikuti oleh penulis.
3.6.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strength)
Faktor-faktor internal teridentifikasi sebagai kekuatan perusahaan
adalah sebagai berikut:
• Reputasi merk
PT.Metalindo Gunatama sangat memperhatikan kualitas, hal ini terlihat
dari produk-produk yang ditawarkan pada pelanggan merupakan produk
dengan merk yang telah dikenal dan diketahui oleh pelanggan bahwa
produk tersebut memiliki kualitas yang terjamin, sehingga pelanggan
dengan mudah dapat mengenali kualitas produk dari merk produk yang
dijual oleh perusahaan.
No. Nama Merk Keterangan 1. Kozeda Korea 2. Bakrie Pipes Indonesia 3. Nippon Steel Jepang 4. Sumitomo Jepang 5. Metraflex Chicago
Tabel 3.5 Merk barang Sumber: PT.Metalindo Gunatama
• Memiliki diferensiasi produk
Perusahaan didalam menjalankan usahanya menerapkan diferensiasi
produk, dimana diferensiasi merupakan salah satu kekuatan dari
perusahaan. Diferensiasi produk dalam perusahaan ini adalah berupa jenis
67
produk yang dijual yaitu pipe, tube, bolt, flange, dan dari beberapa jenis
produk yang ditawarkan kepada pelanggan, memiliki perbedaan dari segi
ukuran (size), merk, tingkat ketebalan suatu jenis pipa, karena kegunaan
tiap produk yang dijual perusahaan berbeda berdasarkan pada jenis cairan
yang akan mengalir dalam pipa.
No. Nama Barang Bahan Keterangan 1. PIPE Stainless Steel A182 F304/L 2. VALVES Stainless Steel - 3. FITTING Carbon Steel A234 WPB 4. FLANGE Stainless Steel - 5. HOSES Hydraulic 6. COUPLING Stainless Steel Hose Metraflex 7. NUT High Tensile - 8. FLANGE Carbon Steel - 9. STUD BOLT Carbon Steel - 10. BOLT Carbon Steel - 11. ELECTRICAL Selenoid Valve Nagano Keiki 12. GASKETING Titanium -
Tabel 3.6 Barang Sumber: PT.Metalindo Gunatama
• Lokasi perusahaan yang letaknya strategis
PT.Metalindo Gunatama yang beralamat di Mangga Besar I merupakan
salah satu perusahaan yang memiliki letak di area perkotaan dan dapat
dikatakan daerah lokasi perusahaan merupakan tempat yang strategis,
karena mempermudah pelanggan dari berbagai daerah untuk bertransaksi
langsung maupun via telepon dan lokasi kantor yang mudah untuk dicapai
oleh pelanggan.
• Harga bersaing
Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pipa, maka
PT.Metalindo Gunatama juga tidak ingin kehilangan pelanggannya oleh
68
karena itu perusahaan juga memberikan penawaran kepada pelanggan
berupa persaingan harga produknya dengan produk dari perusahaan lain,
didalam menentukan harga barang dagangan yang dilakukan sebagai upaya
untuk merebut pasaran dan menarik lebih banyak lagi pelanggan.
• Memiliki kerjasama yang baik dengan supplier tetap
Dalam hal ini perusahaan tidak hanya memperhatikan pelanggan dengan
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, namun PT.Metalindo
Gunatama juga turut serta bekerjasama dan memiliki hubungan baik
dengan suppliernya yang telah terjalin sejak lama hingga saat ini.
No. Nama Supplier Keterangan 1. Kozeda Korea 2. Nippon Steel Corporation Jepang 3. Bakrie Pipes Indonesia 4. Sumitomo Metals Jepang 5. The Metraflex Company Chicago 6. Nagano Keiki Jepang 7. Federal Flange Korea
Tabel 3.7 Supplier Sumber: PT.Metalindo Gunatama
3.6.1.2 Evaluasi Kelemahan (Weakness)
Faktor-faktor internal teridentifikasi sebagai kelemahan perusahaan
adalah sebagai berikut:
• Kurangnya pengetahuan mengenai teknik pemasaran yang modern
PT.Metalindo Gunatama masih melakukan pemasaran produk dengan
teknik pemasaran secara manual serta belum memiliki website yang dapat
memperkenalkan dan menunjang perusahaan untuk lebih dikenal
masyarakat maupun perusahaan lain.
69
• Tidak adanya sistem yang mendukung pengelolaan data
Dalam kegiatan perusahaan transaksi yang terjadi masih menggunakan
pencatatan data manual, data-data dan laporan yang dihasilkan kurang
akurat, serta informasi yang dibutuhkan sering mengalami keterlambatan,
oleh karena itu menyebabkan keterlambatan perusahaan untuk
menyampaikan informasi kepada pelanggan ketika dibutuhkan informasi
yang cepat sehingga pelanggan akan memilih ke perusahaan pesaing dan
hal ini berarti perusahaan telah mengalami kekurangan penjualan.
• Kurangnya pengontrolan terhadap gudang
Pengecekan di gudang masih dilakukan per bulan dengan cara
konvensional dimana perusahaan belum memiliki sistem sehingga sulit
diketahui secara cepat barang yang telah berkurang stocknya di gudang
sehingga dapat terjadi kesalahan-kesalahan seperti barang yang telah tidak
tersedia di dalam gudang tapi tidak diketahui oleh perusahaan.
• Belum memiliki kriteria yang jelas mengenai pemberian kredit kepada
pelanggan
Sampai saat ini perusahaan memberikan kredit belum memiliki criteria
yang jelas masih berupa kepercayaan. Hal ini dapat membahayakan karena
mungkin saja perusahaan mendapatkan pelanggan yang tidak memenuhi
janji untuk membayarkan tagihan sesuai yang sudah dijanjikan dengan
perusahaan, sehingga dapat merugikan perusahaan.
70
• Area pemasaran masih terbatas
PT.Metalindo Gunatama selalu berusaha meningkatkan penjualan dari
waktu ke waktu, dengan cara memberikan karyawan target penjualan yang
harus dicapai, namun sering kali target penjualan yang diinginkan belum
dapat tercapai, karena area pemasaran yang masih terbatas.
3.6.1.3 Hasil Evaluasi Faktor Internal Kekuatan Bobot Rating Bobot*Rating S1 Reputasi merk 0,0712 4 0,2848 S2 Memiliki diferensiasi produk 0,0352 3 0,1056 S3 Lokasi perusahaan yang letaknya
strategis 0,0533 4 0,2132
S4 Harga bersaing 0,1081 4 0,4324 S5 Memiliki kerjasama yang baik dengan
supplier tetap 0,0852 4 0,3408
Sub Total (Kekuatan) 19 1,3768 Kelemahan Bobot Rating Bobot*Rating W1 Kurangnya pengetahuan mengenai
teknik pemasaran yang modern 0,1333 2 0,2666
W2 Tidak adanya sistem yang mendukung pengelolaan data
0,1628 2 0,3256
W3 Kurangnya pengontrolan terhadap gudang
0,1285 1 0,1285
W4 belum memiliki kriteria yang jelas mengenai pemberian kredit kepada pelanggan
0,2011 2 0,4022
W5 Area pemasaran masih terbatas 0,1191 2 0,2382 Sub Total (Kelemahan) 9 1,3611
Total IFE 1,00 2,7379
Tabel 3.8 Matriks Evaluasi Faktor Internal
Sumber: hasil penelitian Dari total nilai perhitungan IFE didapatkan hasil 2,73 yang berarti perusahaan telah
dapat menggunakan kekuatan dan kelemahan dengan baik serta dapat menjalankan
strategi perusahaan dengan baik.
71
3.6.2 Evaluasi Faktor Eksternal
3.6.2.1 Evaluasi Peluang (Opportunity)
Faktor-faktor eksternal teridentifikasi sebagai peluang perusahaan
adalah sebagai berikut:
• Sifat dari barang dagangan yang harus selalu dipelihara atau diperbaharui
Seiring bertambahnya waktu yang berjalan mengakibatkan kualitas dari pipa
pasti akan menurun, sehingga selalu diperlukan pergantian pipa yang baru.
Oleh karena itu transaksi penjualan perusahaan akan tetap terjadi karena sifat
dari barang dagangan yang harus selalu diperbaharui.
• Peningkatan Teknologi
Dengan meningkatnya teknologi yang semakin canggih maka perusahaan
tidak hanya dapat menjual produknya didaerah sekitar lingkungan
perusahaan tetapi perusahaan dapat juga menjual produk mencakup kawasan
yang lebih luas dengan menggunakan koneksi internet, perusahaan dapat
melakukan penawaran produk melalui website sehingga mempermudah
pelanggan dalam memilih barang yang sesuai dengan kebutuhan.
• Pembangunan SPBU dan mall yang terus menerus dilakukan
Saat ini semakin banyak dan mudahnya ditemui mall-mall serta perusahaan
minyak dan gas yang membangun SPBU di berbagai lokasi dan daerah
dimana tujuannya untuk mendapatkan kepuasan dari pelanggan. Hal ini juga
menguntungkan bagi PT.Metalindo Gunatama karena ini berarti semakin
banyak produk perusahaan yang dibutuhkan, maka akan dapat meningkatkan
penjualan.
72
• Perdagangan bebas mengguntungkan perusahaan
Perdagangan bebas yang saat ini terjadi dapat memberikan keuntungan
kepada pihak perusahaan karena perusahaan akan dapat memiliki lebih
banyak supplier dan hal ini tentu saja akan berpengaruh pada tingkat
penjualan.(http://atlasnetwork.org/wp-content/uploads/2009/03/petition-
indonesia.pdf)
• Dukungan kebijakan pemerintah
Dengan adanya dukungan dari kebijakan pemerintah membuat perusahaan
mudah untuk bekerjasama dengan supplier dari luar negeri, hal ini berarti
perusahaan akan mendapatkan supplier lebih bervariasi dalam penjualan
barang dagangannya.
3.6.2.2 Evaluasi Ancaman (Threats)
Faktor-faktor eksternal teridentifikasi sebagai ancaman perusahaan
adalah sebagai berikut:
• Bertambahnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang pipa
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pipa, maka
menjadi semakin ketat perdagangan produk jenis pipa. Hal itu menyebabkan
semakin mudahnya pelanggan mendapatkan produk pipa yang diinginkan.
(http://www.mbpworkshop.co.id/main.php?id=1&lang=ind)
• Munculnya impor pipa dari China yang sangat murah
Pembeli di dalam negeri justru lebih suka membeli produk pipa impor dari
China yang harganya murah, tanpa memandang kualitas. Perbedaan harga
73
pipa baja produksi dalam negeri dan impor dari China cukup besar, atau
sekitar US $ 128 per ton.
(http://www.depperin.go.id/IND/Publikasi/Matriks_Berita/berita.asp?kd=37
9)
• Infrastruktur pendukung yang memburuk
Infrastruktur pendukung seperti pelabuhan seharusnya dalam keadaan yang
terjaga karena PT.Metalindo Gunatama juga melakukan kerjasama dengan
pihak importir dari luar negeri, oleh karena itu apabila terjadi kerusakan
pada infrastruktur pendukung antara lain jalan dan pelabuhan akan
menyebabkan terlambatnya produk sampai di gudang sehingga dapat
menghambat proses berlangsungnya transaksi. (http://dhi.koran-
jakarta.com/berita-detail.php?id=40280)
• Stabilitas politik yang memburuk
Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi krisis walaupun pertumbuhan
ekonominya masih bersifat positif. Namun tetap saja apabila hal ini terus
berlanjut maka akan terjadi stabilitas politik yang semakin buruk, hal itu
dapat menyebabkan perekonomian memburuk sehingga akan berpengaruh
pula pada penjualan pipa dari PT.Metalindo Gunatama.
(http://bisnis.vivanews.com/news/read/73947politik_stabil__investor_masu
k_Indonesia)
• Teknik pemasaran pesaing yang modern
Saat ini mulai ramainya perusahaan pesaing yang menggunakan teknik
pemasaran modern seperti memasarkan produk melalui website, hal ini
74
menjadi ancaman bagi perusahaan karena PT.Metalindo Gunatama masih
melakukan penawaran barang dagangannya secara manual sehingga
perusahaan tidak mendapatkan peningkatan penjualan. (http://cv-sumber-
makmur.indonetwork.web.id/profile/cv-sumber makmur.htm)
3.6.2.3.Hasil Evaluasi Faktor Eksternal
Peluang Bobot Rating Bobot*Rating O1 Sifat dari barang dagangan yang harus
selalu dipelihara atau diperbaharui 0,0269 3 0,0807
O2 Peningkatan Teknologi 0,1705 2 0,341 O3 Pembangunan SPBU dan mall yang
terus menerus dilakukan 0,1236 2 0,2472
O4 Perdagangan bebas menguntungkan perusahaan
0,1257 4 0,5028
O5 Dukungan kebijakan pemerintah 0,1494 2 0,2988 Sub total (Peluang) 13 1,4705 Ancaman Bobot Rating Bobot*Rating T1 Bertambahnya jumlah perusahaan yang
bergerak di bidang pipa 0,1278 2 0,2556
T2 Munculnya impor pipa dari china yang sangat murah
0,1114 3 0,3342
T3 Infrastruktur pendukung yang memburuk 0,1373 2 0,2746 T4 Stabilitas politik yang memburuk 0,1493 2 0,2986 T5 Teknik pemasaran pesaing yang modern 0,2261 1 0,2261 Sub total (Ancaman) 10 1,3891 Total IFE 1,00 2,8596
Tabel 3.9 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Sumber: hasil penelitian
Dari total nilai perhitungan EFE didapatkan hasil 2,86 yang berarti perusahaan telah
dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan potensi pengaruh negatif dari ancaman
eksternal dengan baik.
75
3.6.3 Matriks TOWS Strength-S
1.Reputasi merk 2.Memiliki diferensiasi produk 3.Lokasi perusahaan yang letaknya strategis 4.Harga bersaing 5.Memiliki kerjasama yang baik dengan supplier tetap
Weakness –W 1. Kurangnya pengetahuan mengenai teknik pemasaran yang modern 2.Tidak adanya sistem yang mendukung pengelolaan data 3.Kurangnya pengontrolan terhadap gudang 4. Belum dapat menerima pesanan sesuai spesifikasi pelanggan 5.Area pemasaran masih terbatas
Opportunity – O 1.Sifat barang dagangan yang harus selalu dipelihara atau diperbaharui 2.Peningkatan teknologi 3.Pembangunan SPBU dan mall yang terus menerus dilakukan 4.Perdagangan bebas menguntungkan perusahaan 5.Dukungan kebijakan pemerintah
Strategi SO 1.Fokus pada kepuasan pelanggan (S1,S2,S4,O1)
penetrasi pasar 2. Memperluas penjualan barang ke wilayah geografi baru (O3,S5,O4,O5)
pengembangan pasar
Strategi WO 1.Membangun sistem informasi perusahaan (W2, W3,W4,O2)
diversifikasi konsentrik 2.Meningkatkan penjualan via online (W1, W5, O1, O2)
penetrasi pasar
Threat – T 1.Bertambahnya jumlah perusahaan yang bergerak dibidang pipa 2.Munculnya pipa impor dari china yang sangat murah 3.Infrastruktur pendukung yang memburuk 4.Stabilitas politik yang memburuk 5.Teknik pemasaran pesaing yang modern
Strategi ST 1. Memanfaatkan jaminan kualitas dan reputasi merk untuk meyakinkan pelanggan (S1,S2,S4,T1,T2)
integrasi horizontal 2.Memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang dikirimkan keadaan yang baik dan tiba tepat waktu (S1,S3,S5,T3,T4)
pengembangan produk
Strategi WT 1.Mengembangkan teknik pemasaran dengan cara baru (W1,W5,T5)
penetrasi pasar
Tabel 3.10 Matriks TOWS Hasil Penelitian
76
Dari strategi TOWS didapatkan:
1. Strategi SO
• Fokus pada kepuasan pelanggan (S1,S2,S4,O1) penetrasi pasar
• Memperluas penjualan barang ke wilayah geografi baru (O3,S5,O4,O5)
pengembangan pasar
2. Strategi WO
• Membangun sistem informasi perusahaan (W2, W3,W4,O2)
diversifikasi konsentrik
• Meningkatkan penjualan via online (W1, W5, O1, O2) penetrasi pasar
3. Strategi ST
• Memanfaatkan jaminan kualitas dan reputasi merk untuk meyakinkan
pelanggan (S1,S2,S4,T1,T2) Pengembangan Produk
• Memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang dikirimkan
keadaan yang baik dan tiba tepat waktu (S1,S3,S5,T3,T4) pengembangan
produk
4. Strategi WT
• Mengembangkan teknik pemasaran dengan cara baru (W1,W5,T5)
penetrasi pasar
77
3.7 Permasalahan Yang Dihadapi
Di bawah ini adalah beberapa masalah yang dihadapi oleh PT.METALINDO
GUNATAMA, yaitu:
1. Jumlah persediaan barang sering out of stock dan informasi persediaan barang
tidak tersedianya secara real time
Yang menyebabkan persediaan out of stock adalah karena jumlah transaksi
penjualan melebihi persediaan barang yang tersedia di gudang, maupun yang
diperkirakan dan habis sebelum waktunya. Out of stock adalah kondisi dimana
persediaan mengalami titik paling rendah dan dapat dikatakan tidak tersedianya
barang didalam gudang sehingga dapat mengurangi penerimaan kas bagi
perusahaan karena ketika barang dibutuhkan segera oleh konsumen, perusahaan
tidak memiliki persediaan dalam gudang.
Data persediaan barang masih dicatat secara konvensional dengan menggunakan
Microsoft Excel dari segi penerimaan dan pengeluaran barang. Secara real time
yaitu suatu sistem yang memungkinkan terjaminnya ketepatan transaksi dan
dapat dipantau setiap saat. Karena tidak dilakukan perhitungan otomatis (ketika
terjadi penambahan dan pengurangan jumlah barang), maka pencatatan tersebut
sering tidak sesuai dengan jumlah barang yang nyata terdapat di gudang, oleh
karena itu menyebabkan, perusahaan tidak dapat mengetahui persediaan barang
secara real time.
2. Dalam pencatatan manual yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan
Microsoft Excel belum dapat memudahkan Direksi ketika membutuhkan
informasi mengenai piutang yang jatuh tempo. Piutang jatuh tempo adalah batas
waktu pembayaran yang ditetapkan terhadap piutang perusahaan. Karena dari
78
piutang jatuh tempo, perusahaan dapat memperkirakan besarnya penerimaan kas
terhadap piutang yang masih belum tertagih.
3. Terlambatnya pembuatan laporan setiap akhir bulan sehingga pihak manajemen
tidak memiliki informasi secara pasti mengenai angka penjualan dan penerimaan
kas. Laporan adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang
dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Karena tidak adanya laporan kegiatan
operasional perusahaan, terutama penjualan dan penerimaan kas. Maka arus
informasi dari/ke pelanggan maupun supplier harus melalui beberapa bagian di
perusahaan, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam pengambilan
keputusan.
3.8 Usulan Pemecahan Masalah
1. Perlu dibuat metode perencanaan dan pengendalian yang tepat sehingga
dapat mengelola persediaan barang yang terdapat di gudang dengan lebih
akurat yaitu dengan ROP (reorder point), sehingga tingkat persediaan bisa
dikontrol pula secara real time.
2. Perlu dibuat sistem informasi yang mampu mengelola informasi berkaitan
dengan piutang sehingga informasi yang dibutuhkan tersebut dapat tercatat
dalam dokumentasi yang baik dan mudah dipantau seperti dengan
memberikan laporan mengenai piutang yang jatuh tempo.
3. Perlunya sistem informasi yang dapat memberikan laporan operasional
seperti laporan persediaan, penjualan dan penerimaan kas yang
menggambarkan keadaan perusahaan.