21
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG Jasa perbankan saat ini, telah banyak mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam layanannya. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini diasumsikan akan memberikan perubahan dalam bentuk layanan jasa yang diberikan dan juga memberikan pengaruh dalam penentuan lokasi. Perubahan bentuk layanan jasa dan penentuan lokasi ini dalam jangka panjang akan berimplikasi terhadap bentuk kota. Salah satu faktor penting yang menentukan layanan jasa yang disediakan dan pertimbangan dalam pemilihan lokasi adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai. Bab ini membahas mengenai gambaran umum Kota Bandung dan perkembangan teknologi telekomunikasi di wilayah studi dan gambaran umum jasa perbankan di Indonesia, perkembangan jasa perbankan di Kota Bandung, perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan serta perkembangan produk dan delivery chanels. 3.1 Kondisi Umum Kota Bandung Kondisi kota Bandung yang akan diuraikan di sini meliputi profil kota Bandung yang juga meliputi penentuan kota Bandung sebagai pusat pemerintahan, kota pendidikan dan jasa perdagangan yang menunjang berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu akan diuraikan ketersediaan telepon rumah serta perkembangan telepon seluler dan internet di kota Bandung. 3.1.1 Profil Kota Bandung Dalam memasuki proses globalisasi dan liberalisasi perdagangan internasional visi Indonesia di bidang informasi dan telematika dicanangkan dengan konsep Nusantara 21. Konsep ini dimaksud agar bangsa Indonesia memiliki daya saing dan ketahanan yang tangguh dengan penguasaan dan 32

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG

Jasa perbankan saat ini, telah banyak mengintegrasikan teknologi

informasi dan komunikasi ke dalam layanannya. Pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi ini diasumsikan akan memberikan perubahan dalam bentuk

layanan jasa yang diberikan dan juga memberikan pengaruh dalam penentuan

lokasi. Perubahan bentuk layanan jasa dan penentuan lokasi ini dalam jangka

panjang akan berimplikasi terhadap bentuk kota. Salah satu faktor penting yang

menentukan layanan jasa yang disediakan dan pertimbangan dalam pemilihan

lokasi adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai. Bab ini membahas

mengenai gambaran umum Kota Bandung dan perkembangan teknologi

telekomunikasi di wilayah studi dan gambaran umum jasa perbankan di

Indonesia, perkembangan jasa perbankan di Kota Bandung, perkembangan

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan serta

perkembangan produk dan delivery chanels.

3.1 Kondisi Umum Kota Bandung

Kondisi kota Bandung yang akan diuraikan di sini meliputi profil kota

Bandung yang juga meliputi penentuan kota Bandung sebagai pusat

pemerintahan, kota pendidikan dan jasa perdagangan yang menunjang

berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu akan

diuraikan ketersediaan telepon rumah serta perkembangan telepon seluler dan

internet di kota Bandung.

3.1.1 Profil Kota Bandung

Dalam memasuki proses globalisasi dan liberalisasi perdagangan

internasional visi Indonesia di bidang informasi dan telematika dicanangkan

dengan konsep Nusantara 21. Konsep ini dimaksud agar bangsa Indonesia

memiliki daya saing dan ketahanan yang tangguh dengan penguasaan dan

32

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

33

penggunaan teknologi informasi dan telematika, dalam rangka memperkokoh dan

mendukung proses pembangunan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan

masyarakat adil dan makmur.

Sejalan dengan visi Indonesia di bidang informasi dan telematika, arah

kebijakan kota Bandung di dalam bidang informasi dan telematika juga

memperlihatkan arah yang sama. Kebijakan dalam bidang informasi dan

telematika tersebut mulai ditunjukkan pada tahun 1971, setelah disepakatinya

Master Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai

pusat pemerintahan, pusat pendidikan tinggi, pusat perdagangan, pusat industri

dan pusat kebudayaan serta pariwisata (Rencana Tata Ruang Tingkat II Bandung

Tahun 1992, Revisi RIK Bandung 2005). Sudah ada kesesuaian antara rencana

pengembangan sistem informasi nasional dengan fungsi kota Bandung.

Kesesuaian tersebut membuat pengembangan sistem informasi dan telematika

yang digunakan sebagai pengembangan sistem pemerintahan, pendidikan dan

perdagangan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.

Visi Kota Bandung berkaitan dengan penataan ruang yang merupakan

penjabaran lebih lanjut dari visi Kota Bandung adalah: Kota Bandung sebagai

Kota Pendidikan, Pemerintahan, Jasa Keuangan, dan Jasa Pelayanan yang

BERMARTABAT (Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2003-2013).

Pemerintah Kota Bandung memiliki misi untuk mengembangkan potensi-potensi

untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi bernilai tambah tinggi sebagai

sebuah kota jasa, seperti bisnis teknologi tinggi, industri seni dan disain, industri

riset dan lain-lain. Jaringan kerjasama antara bisnis dan penyedia jasa harus

diciptakan untuk mendukung sektor-sektor pertanian, industri, jasa dan pariwisata.

Kota Bandung dikenal sebagai kota pionir dalam bidang industri, di mana

berbagai industri lahir dengan didukung oleh fasilitas pendidikan dan penelitian

terbaik di Indonesia. Lokasi Bandung yang strategis di Propinsi Jawa Barat

membuatnya mudah untuk berkomunikasi antarkota dan transportasi barang

produksi. Sampai hari ini, Bandung kaya dengan aktivitas industri, dari industri

kerajinan sampai industri berteknologi tinggi seperti pesawat terbang dan

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

34

peralatan elektronik. Pabrik-pabrik ini dilengkapi dengan infrastruktur untuk

menjaga keseimbangan lingkungan.

PT. Telkom dengan pusat riset dan teknologi informasinya (Risti)

berlokasi di Bandung. PT. Telkom adalah perusahaan yang mendominasi sistem

telekomunikasi di Indonesia. Dengan trend teknologi jaringan di seluruh dunia

sekarang ini, Risti juga memfokuskan sistem teknologinya pada jaringan dan

teknologi komputer lainnya. Selama beberapa tahun Risti telah membangun kerja

sama dengan Lucen, Perusahaan teknologi dan Informasi mancanegara, untuk

bekerja sama dalam bidang ini.

Salah satu aspek penting dalam bisnis Bandung adalah pelayanan umum

yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan lain-lain. Bidang usaha

jenis ini juga menjadi aset dalam pertumbuhan ekonomi kota. Kota Bandung

terus-menerus meningkatkan sistem infrastruktur dan fasilitasnya agar

perkembangan ekonomi tetap dapat dipacu dan produknya semakin kompetitif di

pasar global.

Teknologi informasi merupakan suatu jalinan yang berimplikasi terhadap

pembentukan kota. Teknologi baru dapat mendorong dan mengarahkan

pembentukan kota itu sendiri. Kota Bandung sebagai salah satu penentu

kecenderungan teknologi dan tempat dimana bermunculannya teknologi dan

inovasi baru merupakan tempat yang tepat untuk menunjukkan pembentukan kota

meskipun proses tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama.

3.1.2 Media Telekomunikasi Kota Bandung

Media telekomunikasi yang umumnya digunakan di Kota Bandung adalah

telepon, telex, dan faksimili, segala pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

telekomunikasi tersebut baik dari segi kualitas maupun jumlah sambungannya,

harus disediakan oleh PT Telkom yang merupakan salah satu badan usaha milik

Negara yang bergerak dalam pelayanan jasa telekomunikasi. Selain itu, PT

Telkom memberikan berbagai pelayanan berupa pelayanan pengaduan gangguan,

pengaduan tagihan, pemasangan baru, dan jasa telekomunikasi lainnya seperti

mutasi telepon, balik nama, fax, SLI dan hunting dengan memberikan pelayanan

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

35

Service Point. Pelayanan telekomunikasi di Kota Bandung sudah cukup merata

hingga ke seluruh kota, khususnya telekomunikasi telepon, telegram dan fax.

Selain itu pelayanan telekomunikasi ini pun didukung dengan telah meratanya

fasilitas kios-kios telekomunikasi serta box-box telepon umum di seluruh penjuru

kota dan keterhubungannya dengan jaringan telepon selular dan internasional.

Distribusi pelayanan yang diberikan PT Telkom di Bandung dalam Sistem

Sambungan Telepon (SST) pada tahun 2003 berkapasitas 498.044 SST, dimana

15.000 SST disediakan oleh badan lain yang bekerjasama dengan PT Telkom.

Dari kapasitas yang tersedia, terdapat 407.959 SST yang telah berfungsi, dan dari

jumlah tersebut 392.838 SST telah digunakan (tersambung). Dari jumlah yang

tersambung tersebut 389.900 SST digunakan untuk pelayanan umum, yang

meliputi 16.456 SST untuk telepon umum, dan 373.444 SST untuk pemesanan,

yang terdiri dari bisnis, perumahan, dan sosial (Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Bandung 2003-2013).

3.1.3 Perkembangan Telepon Selular (mobilephone)

Perkembangan teknologi komunikasi semakin dinamis seiring

berkembangnya kebutuhan masyarakat perkotan yang sering berpindah-pindah

(mobile). Perkembangan alat komunikasi pun mengikuti kebutuhan, dari

munculnya penyeranta (pager) dan pada akhirnya adalah telepon selular yang

makin banyak digunakan.

Telepon selular digunakan pertama kali pada tahun 1977. Pada awal

perkembangannya jumlah pengguna telepon selular sangat sedikit dan

pertumbuhannya relatif lambat. Pada tahun 1993 jumlah pengguna telepon selular

hanya sekitar 32.792 orang. (Lim,1999: 9).

Tahun 1994, operator telepon selular pertama yang mengoperasikan

jaringannya adalah PT Telkomsel, kemudian diikuti oleh PT Satelindo pada tahun

1995 dan PT Excelcomindo Pratama pada tahun yang sama. Jaringan yang

pertama kali digunakan sangat terbatas wilayah pelayanannya (coverage area).

Perkembangan teknologi telah menarik para pelanggan baru dari sekitar 193.000

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

36

pelanggan pada tahun 1995 langsung melonjak tajam menjadi 593.000 pada tahun

1996 dan terus tumbuh sampai dengan 300-400% pada tahun 2000. (Lim, 1999: 9)

Penggunaan telepon selular, terutama didukung oleh semakin luasnya

‘wilayah pelayanan’ serta berbagai fasilitas yang ditawarkan, seperti ‘sms’ (short

messaging service), semakin memudahkan individu untuk melakukan komunikasi

tanpa dihambat oleh batasan geografis. Perluasan fungsi sms seperti sms banking,

telah membuat masyarakat tidak terpaku pada satu konsentrasi tempat saja untuk

melakukan berbagai aktivitas. Fasilitas tersebut membuat masyarakat dapat

melakukan aktivitas di tempat lain cukup hanya dengan memanfaatkan fitur yang

ada. Fasilitas lain dari telepon selular seperti GPRS (General Pocket Radio

Sistem) membuat telepon selular menjadi salah teknologi yang multifungsi sebab

fungsinya sebagai pengganti modem agar dapat melakukan koneksi melalui

internet. Saat ini dengan adanya teknologi 3 G, telepon seluler bisa digunakan

untuk mengakses internet.

Masuknya operator baru berbasis teknologi Code Division Multiple

Access (CDMA) membuat persaingan di jasa telepon selular semakin menarik

yang ditandai penawaran program yang lebih memperhatikan loyalitas pelanggan.

Strategi operator seluler akan bergeser dari customer oriented menjadi customer

loyalities management. Dalam kondisi seperti itu, penetrasi pasar selular menjadi

lebih cepat. Pada tahun 2003 tercatat terdapat 23 juta pelanggan telepon seluler.

Sedangkan jumlah pengguna telepon seluler pada akhir tahun 2007 diperkirakan

mencapai 80 juta pelanggan.

3.1.4 Perkembangan Internet

Pada tahun 1986 Lembaga Riset Nasional mengembangkan embrio

internet pertama di Indonesia dan menciptakan jaringan informasi yang disebut

IPTEKnet. Penciptaan IPTEKNet ini diprakarsai oleh kalangan akademisi dari

ITB (Institut Teknologi Bandung), UGM (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta),

ITS (Institut Teknologi Surabaya) dan UI (Universitas Indonesia, Jakarta).

Pada waktu itu jaringan yang dibuat hanyalah jaringan antar universitas

yang disebut dengan UniNet. Akhir tahun 1990 proyek pembuatan jaringan

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

37

terpaksa harus dihentikan akibat mahalnya perangkat keras yang dibutuhkan

untuk menopang operasional jaringan. April 1993, Komite Perencanaan IPTEKnet

berhasil membuat jaringan Micro-IPTEKnet yang melibatkan pemerintahan dari

enam negara berbeda. Beberapa universitas dan perguruan tinggi bergabung

dengan IPTEKnet untuk mempopulerkan penggunaan internet. Juni 1994, akses

internet yang diluncurkan menjadi penyedia jasa layanan internet non komersial

yang dipakai untuk penelitian dan dunia pendidikan.

ITB berusaha untuk mengembangkan teknologi pembuatan jaringan

internet. Pertama, koneksi ke internet dilakukan dengan menggunakan modem

sederhana kemudian beralih ke Internet Radio (Radio Package Network) sampai

kemudian berubah menjadi Internet Service Provider (ISP) yang didukung oleh

Japan Satellite Corporation. Teknologi yang digunakan adalah teknologi packet

radio 1200bps. Tahun 1995, ITB memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps

ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKnet, sehingga akses internet dapat

diberikan secara cuma-cuma. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi

ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet

Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps dari

Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar

2Mbps.

ITB kemudian menjadi pusat internet yang menyediakan akses internet

bagi berbagai universitas dan pusat-pusat pendidikan. ITB juga berperan dalam

penyediaan internet bagi masyarakat karena sebagian besar alumninya mendirikan

ISP komersial dan mendorong penggunaan internet bagi perusahaan.

3.1.5 Perkembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di

Kota Bandung

Teknologi informasi dan komunikasi (infokom) berkembang semakin

pesat dipicu adanya internet protocol (IP) dan munculnya aplikasi-aplikasi baru

yang kian inovatif. Indikasi perkembangan ini bisa dilihat dari semakin meluasnya

penggunaan e-mail, chatting, messaging, dan web sebagai sarana berkomunikasi

serta berbagi informasi. Masyarakat di kota Bandung mulai marak memanfaatkan

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

38

internet untuk mendukung kegiatan produktifnya, terutama di perkantoran dan

warung internet (warnet). Keberadaan infrastruktur infokom di kota Bandung

masih terbatas, maka perlu segera dilakukan langkah-langkah pembangunan

infrastruktur jaringan infokom pita lebar (bandwidth) berkecepatan tinggi atau

biasa disebut dengan broadband. Sebagian besar jaringan akses di kota Bandung

masih didominasi kabel telepon yang terbuat dari tembaga. Kegunaannya terbatas

untuk komunikasi suara atau dial up internet berkecepatan rendah. Untuk

melewatkan suara dan informasi berkapasitas besar melalui kabel tembaga,

operator telekomunikasi harus meningkatkan teknologinya dengan menggunakan

Digital Subscriber Access (DSL).

Melalui teknologi ini dilakukan penambahan perangkat di sisi sentral

telepon otomatis (STO) yang dinamakan dengan Digital Subscriber Line Access

Multiplexer (DSLAM). Sedangkan di sisi pelanggan dipasangi modem Digital

Subscriber Access (DSL). Kecepatan data yang diraih bisa mencapai 2

megabit/second (Mbps), tergantung kualitas kabel tembaga, jarak pelanggan dari

STO serta besarnya bandwidth yang disediakan oleh ISP atau penyedia layanan

internet.

Kondisi jaringan transportasi infokom eksisting di kota Bandung masih

belum memadai untuk kebutuhan broadband, mengingat kanalnya masih sempit

dan lebih banyak digunakan untuk komunikasi suara. Langkah PT Telkom Divre

III untuk membangun Regional Metro Junction (RMJ) di kota-kota besar di Jawa

Barat dan Banten, termasuk Bandung, akan memperlebar jaringan transportasi

yang sudah ada, dan bisa dijadikan embrio untuk membuat 'jalan raya' informasi

(information highway) di kota Bandung. RMJ ini juga sejalan dengan konsep

Next Generation Network (NGN) atau disebut juga dengan jaringan

telekomunikasi masa depan yang menyatukan seluruh layanan broadband, baik

suara, data, maupun gambar bergerak diatas platform jaringan berbasis paket

(packet switch). Pada NGN, kendali jaringan dilaksanakan oleh Softswitch,

menggantikan sentral telekomunikasi eksisting yang masih berbasis

penyambungan sirkuit (circuit switch). Saat ini bisa kita lihat di sekitar Bandung

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

39

sudah mulai dilakukan pemasangan kabel optik.

3.2 Gambaran Umum Jasa Perbankan

Dalam subbab ini akan dijelaskan pengertian dan tujuan bank, sejarah

perbankan, dan jenis-jenis bank.

3.2.1 Pengertian dan Tujuan Bank

Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan.

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima

simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank dikenal sebagai tempat

untuk meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu

bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau

menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran

listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya (Kasmir,

2002:23). Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu

badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat

pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain

maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998

Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut

penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan,

dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang

menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang

lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

40

memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima

tabungan dan memberikan pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca

atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang

diberikan dan bunga dari pinjaman.

Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan

pelayan jasa dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat

yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka

meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah

peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi

menjadi sebagai berikut:

a) Penghimpun dana

Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki

beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

1. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu

pendirian.

2. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha

perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.

3. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari

pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang

sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)

b) Penyalur/pemberi Kredit

Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan

tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit

kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam

pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan

berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit

akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti

dan memenuhi persyaratan.

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

41

c) Penyalur dana

Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam

bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan,

pemilikan harta tetap.

d) Pelayan Jasa

Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang”

melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek

wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa

perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia

mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank

menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang

paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat

pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan

cara barter yang memakan waktu.

Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya

kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana

untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan

dengan baik, ekonomi suatu negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini,

uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman

dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.

Dalam menjalankan fungsi dan peranannya, bank sangat sensitif terhadap

perkembangan teknologi. Jika dibandingkan dengan kegiatan pelayanan jasa

lainnya, bank selalu lebih dahulu memanfaatkan kemajuan teknologi dalam

melakukan kegiatannya (Setyono, 1992). Dalam menjalankan kegiatannya, bank

selalu berhubungan dengan pihak lain, kondisi ini memaksa bank untuk memiliki

fasilitas telekomunikasi modern sebagai alat bantu untuk mempermudah

pekerjaannya. Dengan berkembangnya kegiatan perbankan yang ada sekarang,

tuntutan akan teknologi informasi dan komunikasi ini semakin besar. Fasilitas

teknologi bukan hanya alat bantu untuk mempermudah pekerjaan namun juga

sebagai salah satu cara untuk memperoleh nasabah.

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

42

3.2.2 Sejarah Perbankan

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada

zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini

berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia,

Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan

ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri,

sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam

sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam

perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan

antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini

sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan

berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini

kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan

peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan

dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank

lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat

yang semakin beragam.

3.2.3 Jenis-jenis Bank dan Layanan yang Diberikan

Dalam praktek perbankan di Indonesia saat ini, jenis perbankan yang

diatur dalam undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 terbagi menjadi 2,

yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat.

3.2.3.1 Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah

umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

43

juga dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum

sering disebut bank komersil (commercial bank).

Usaha Bank Umum meliputi :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya

yang dipersamakan dengan itu ;

b. Memberikan kredit ;

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang ;

d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya :

1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa

berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan

surat-surat dimaksud ;

2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-

surat dimaksud ;

3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah ;

4. Sertifikat bank indonesia (sbi) ;

5. Obligasi ;

6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun ;

7. instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1

(satu) tahun ;

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah ;

f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi

maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya ;

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan antar pihak ketiga ;

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga ;

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

44

i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu kontrak ;

j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek ;

k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali

amanat ;

l. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan

prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank

indonesia ;

m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak

bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana disebutkan diatas, bank

umum dapat pula :

a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh bank indonesia ;

b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di

bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan

efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan,

dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh bank indonesia ;

c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat

kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah,

dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh bank indonesia ; dan

Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai

dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun

yang berlaku.

Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas:

a. Bank pemerintah, bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh

Pemerintah Republik Indonesia, seperti BRI, BNI, BTN.

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

45

b. Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang sebagian atau seluruh sahamnya

dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi, seperti BPD DKI Jakarta.

c. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank Danamon.

d. Bank Swasta Nasional Bukan Devisa.

e. Bank Campuran, Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih

Bank Umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI

(dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI),

dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri, contoh

Sumitomo Niaga Bank.

f. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo.

Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa. Bank

Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai ke luar

negeri. Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di

dalam negeri saja.

3.2.3.2 Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR

jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu ;

b. Memberikan kredit ;

c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip

syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank indonesia ;

Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

46

3.3 Perkembangan Jasa Perbankan

Dalam subbab ini akan diuraikan perkembangan jasa perbankan dalam

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, perkembangan produk dan

layanan perbankan, delivery chanels perbankan serta perkembangan bank di Kota

Bandung.

3.3.1 Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

oleh Perbankan

Pada awal tahun 1990an, pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi pada kantor bank masih terbatas sebagai pengganti dari alat-alat

kantor konvensional. Kantor bank yang melakukan otomatisasi dalam kegiatannya

pada periode tersebut umumnya menggunakan teknologi untuk urusan

administrasi dan kesekretariatan, manajemen data serta pelayanan nasabah. Belum

banyak bank yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

pemanfaatan yang lebih maju. Sebagian besar kantor pusat bank belum memiliki

jaringan komunikasi data dengan kantor cabangnya. Teknologi informasi dan

komunikasi belum sepenuhnya mempengaruhi kantor bank.

Di era globalisasi saat ini, mobilitas, teknologi jaringan mutakhir, dan

integrasi aplikasi teknologi informasi (TI) di seluruh unit kerja, telah menjadi

kebutuhan utama industri perbankan. Dalam hal teknologi jaringan, pemilik bank

menerapkan sistem jaringan nirkabel. Penerapan ini merupakan salah satu

tindakan untuk meningkatkan efisiensi kerja internal dan pelayanan kepada

nasabah. TI menjadi bagian terpenting dari transformasi bisnis perbankan.

Karena sistem TI bukan kompetensi inti bidang perbankan, pemilik

perbankan mengalihdayakan proyek besar ini pada perusahaan spesialis yang

bergerak di bidang TI. Pengertian alih daya TI di sini adalah penyerahan

pekerjaan yang menyangkut manajemen ataupun teknis sistem TI kepada

perusahaan lain yang memiliki kapabilitas di bidangnya. Untuk melakukan

transformasi alih daya TI, umumnya bank membentuk anak

perusahaan/departemen TI. Pekerjaan yang dilakukan tim dari departemen

tersebut umumnya mencakup empat tugas utama. Pertama, mempelajari alur kerja

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

47

seluruh bagian/divisi. Kedua, bersama vendor yang ditunjuk membangun platform

TI yang baru. Ketiga, melakukan desain ulang di seluruh proses bisnis. Dan

keempat, menerapkan program.

Keempat tugas tersebut biasanya dialihdayakan ke perusahaan-perusahaan

yang dinilai punya kompetensi. Bank Indonesia (BI) misalnya, menggandeng

IBM–yang memang punya spesialisasi di bidang transformasi bisnis–, sebagai

mitra utama pengembangan sistem TI. Untuk menunjangnya, BI juga melibatkan

vendor besar lain seperti Microsoft, Hewlett-Packard, dan lainnya termasuk

vendor-vendor menengah dan kecil. Dengan mengalihdayakan sistem TI-nya,

sebuah bank bisa lebih fokus pada agenda kerja penting lainnya. Agenda itu

antara lain: program peningkatan kualitas keahlian dan kompetensi SDM;

penambahan ATM; pembangunan cabang-cabang baru; dan sebagainya.

3.3.2 Perkembangan Produk dan Layanan Perbankan

Pada awal perkembangannya perbankan hanya merupakan jasa

menyimpan uang dan menyalurkan kredit. Pada saat ini jasa perbankan telah

berkembang dengan sangat luas. Perbankan mulai menyediakan jasa lain yang

menyangkut layanan keuangan seperti asuransi, investasi, dan lain-lain. Jika dulu

nasabah memilih bank karena tingkat bunganya yang berbeda, saat ini bank

memperebutkan nasabah dengan menawarkan berbagai fitur yang memudahkan

nasabah dalam melakukan transaksi.

Dalam penelitian ini bank yang menjadi studi kasus adalah Bank Mandiri,

produk dan layanan perbankan Bank Mandiri sangat bervariasi, mulai dari

korporat, konsumer, internasional, retail dan lain sebagainya. Layanan yang

identik dengan e-banking adalah retail banking yang melayani nasabah

perseorangan. Sehingga untuk penelitian ini, dibatasi pada pemanfaatan e-banking

oleh nasabah perorangan.

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

48

Gambar 3.1 Produk dan Jasa Retail Bank Mandiri

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

49

Produk yang ditawarkan untuk nasabah perorangan adalah Tabungan, Giro

Rupiah, Giro Valas, Mandiri Dolar, Deposito Rupiah, Deposito Valas, Deposit on

Call, Tabungan Haji, Tabungan Rencana Mandiri, Tabungan Bisnis, Tabungan

TKI, Tabungan Micro dan Tabungan Kapel. Dengan adanya perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi, Bank Mandiri mengembangkan layanannya

sehingga nasabah bisa melakukan transaksi selain di kantor bank dan ATM, yaitu

dengan menyediakan layanan internet banking, sms banking dan call mandiri.

3.3.3 Delivery Chanels Perbankan

Istilah delivery chanels dalam perbankan adalah suatu fasilitas pelayanan

yang dapat diberikan kepada nasabah, dalam rangka memberikan kemudahan dan

kenyamanan didalam bertransaksi. Delivery chanels ini menjadi sangat penting

akibat adanya persaingan yang sangat ketat diantara perbankan nasional untuk

dapat meraih sumber dana dari nasabah. Ada beberapa jenis delivery chanels

mulai dari yang konvensional sampai yang berteknologi canggih yang dapat

diberikan oleh bank kepada nasabah antara lain:

1. Branch Delivery chanel

Untuk dapat melayani dan menjangkau nasabah sebanyak-banyaknya

maka pengembangan jaringan berupa Kantor Cabang baik cabang utama maupun

cabang pembantu merupakan hal yang sangat menentukan, karena banyaknya

kantor cabang dan luasnya jaringan merupakan nilai tambah bagi suatu bank.

Namun demikian peranan teknologi juga sangat menentukan dalam mendukung

luasnya jaringan tersebut diatas. Di Indonesia bank dengan jaringan terluas,

menjangkau sampai tingkat kecamatan bahkan ada beberapa sampai kedesa-desa

tertentu akan tetapi karena belum semua jaringan didukung dengan teknologi

sehingga tidak bisa bertransaksi secara online.

Saat ini bank-bank besar di Indonesia menerapkan teknologi dalam

meningkatkan pelayanannya. Dengan adanya teknologi yang dapat dimanfaatkan

oleh perbankan maka pola pelayanan juga mulai berubah, pada saat masih manual

maka pelayanan dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan produk yang ada

Page 19: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

50

di bank, apabila mau melakukan transaksi penyetoran tabungan maka harus

mengantri di teller tabungan, apabila mau transaksi deposito harus mengantri di

teller deposito demikian juga jika mau melakukan transaksi giro maka harus

mengantri dibagian teller giro, hal tersebut dikenal dengan istilah pelayanan single

teller, pelayanan demikian akan sangat menyulitkan nasabah yang akan

melakukan dua transaksi sekaligus pada saat datang ke bank.

Dengan memanfaatkan teknologi dimana telah dibuat aplikasi sedemikian

rupa dan terintegrasi maka pelayanan nasabah bisa dilakukan dalam single entry

didalam pelayanan disebut pelayanan multi teller dimana seorang teller dapat

melayani transaksi tabungan, giro, deposito dan lainnya, dengan demikian

nasabah tidak perlu repot untuk berpindah teller.

2. ATM Delivery chanel

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah

ATM (Automatic Teller Machine). Dengan perkembangan teknologi yang pesat

hampir seluruh transaksi dapat dilakukan melalui ATM, mulai dari penarikan

tunai, transfer, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, bahkan setoran tunai

maupun cetak buku dapat dilakukan di ATM. Komponen ATM itu terdiri dari

kotak ATM, tombol angka, layar monitor dan kamera (optional) ini yang biasa

nampak dari luar, sementara didalamnya bisa terdiri dari satu unit computer CPU,

key board, modem, kotak uang, printer kecil dan card reader. Setiap transaksi

yang terjadi informasinya akan diterima oleh computer kemudian dikirimkan ke

pusat data melalui sarana telekomunikasi baik line telpon, Vsat maupun radio,

ATM ini dapat dimonitor statusnya dari pusat data sehingga dapat diketahui

apakah ATM ini sedang mati atau uangnya sudah habis.

Saat ini jaringan ATM bisa dilakukan untuk transaksi lintas Negara,

contohnya bisa dilakukan transaksi penarikan uang tunai di negara manapun

apabila memegang kartu Master yang bergambar Cirrus Maestro dilakukan

pengambilan uang tunai di ATM yang berlogo Cirrus Maestro, demikian juga

dengan kartu Visa.

Page 20: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

51

3. Mobile Banking Delivery chanel

Fasilitas layanan ini merupakan inovasi atau pengembangan dari fasilitas

sebelumnya yaitu phone banking. Transaksi phone banking adalah transaksi

menggunakan fixed phone kemudian dilayani oleh operator atau oleh mesin

penjawab sehingga nasabah dapat melakukan transaksi seperti yang diinginkan,

kelemahan dari fasilitas ini hanya bisa dilakukan di rumah atau dikantor,

sementara transaksi mobile banking menggunakan telepon seluler dan

transaksinya bisa berupa SMS, atau menu-menu yang ada dilayar ponsel

kemudian nasabah mendapat notifikasi atas transaksi melalui SMS, kemudahan

dari fasilitas mobile banking adalah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Bank memberikan pelayanan mobile banking, karena jumlah pengguna

alat komunikasi ini sangat banyak dan alat komunikasi ini sudah digunakan oleh

seluruh kalangan masyarakat. Kendala yang dihadapi perbankan di Indonesia

adalah jumlah operator telepon yang banyak dan sering ganti-ganti penyedia SIM

card. Di negara-negara lain jumlah operator telepon hanya satu atau dua saja,

sehingga kolaborasi antara bank dan operator telepon bisa dilakukan dengan lebih

mudah.

4. Internet Banking Delivery chanel

Jika kita berbicara tentang teknologi secara tidak langsung berhubungan

dengan suatu alat sebagai pengolah data yang mempunyai kemampuan

menyimpan, kecepatan dan ketepatan menghitung yang tinggi sering disebut

komputer, tetapi kalau kita bicara internet sudah pasti didalam pikiran kita

terbayang komputer. Dengan perkembangan teknologi informasi yang demikian

pesat terutama teknologi internet membuat semua bisnis berusaha untuk

memanfaatkan kehebatan teknologi internet tersebut. Bisnis perbankan juga tidak

mau ketinggalan sehingga mereka memberikan pelayanan yang disebut internet

banking.

Sebagai bank pelopor pada teknologi ini di Indonesia adalah Bank Bali

yang sekarang berubah menjadi Bank Permata, kemudian diikuti oleh BII

kemudian disusul oleh BCA dan sekarang hampir semua bank besar memberikan

Page 21: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN · PDF fileMaster Plan Kota Bandung yang berisi pengembangan kota dengan fungsi sebagai ... yang meliputi jasa perbankan, konsultan, rumah sakit, dan

52

fasilitas internet banking tersebut. Fasilitas internet banking ini penggunaannya

lebih luas lagi karena bukan sekedar nasabah perorangan tetapi juga nasabah

perusahaan, karena ada bank yang memberikan layanan cash manajemen system.

3.3.4 Perkembangan Bank di Kota Bandung

Jasa layanan perbankan berdasarkan lingkup usahanya, memiliki

konsumen yang luas. Perbankan merupakan jasa yang tergantung pada pasar,

dengan meningkatnya pasar maka akan semakin banyak dibuka kantor bank baru,

untuk melayani tuntutan pasar tersebut. Bandung mengalami pertumbuhan jumlah

penduduk dalam jangka waktu 1980 hingga 2000 yang diiringi dengan kenaikan

kepadatan penduduk, yaitu tahun 1980 adalah 10.808 jiwa/Km2, tahun 1990

adalah 12.802 jiwa/Km2, dan tahun 2000 adalah 16.035 jiwa/Km2.

Perkembangan bank di Kota Bandung mengikuti pertumbuhan penduduk ini,

selama hampir 30 tahun terakhir, jumlah kantor bank yang ada di Kota Bandung

mengalami peningkatan pesat, pada tahun 1980 jumlah kantor bank di Kota

Bandung berjumlah 40 buah, pada akhir tahun 1990 jumlahnya meningkat

menjadi 142 buah sedangkan sampai dengan tahun 2007 jumlah bank di Kota

Bandung telah mencapai 509 buah. Jumlah tersebut belum termasuk kantor bank

umum syariah yang saat ini mulai bermunculan di Kota Bandung. Bank umum

mulai menawarkan produk syariahnya di Kota Bandung, sehingga perkembangan

perbankan di Kota Bandung saat ini adalah menjamurnya bank umum syariah

(hasil wawancara dengan Bank Indonesia). Pada tahun 2007 saja, telah dibuka 31

kantor bank umum syariah. Untuk ketersediaan teknologi di bank-bank tersebut,

secara umum mengikuti teknologi dari pusat, jika bank tersebut merupakan

cabang dari bank besar dengan teknologi yang canggih, maka ketersediaan

teknologi bank tersebut di Bandung juga canggih.

Perkembangan jumlah kantor bank ini akan berimplikasi pada konfigurasi

ruang yang akan dibahas lebih lanjut pada bab 4. Selain menjamurnya kantor

cabang, perkembangan bank di Kota Bandung juga ditandai dengan banyaknya

jumlah ATM yang dioperasikan, sampai dengan juni 2007, tercatat ada 858 ATM

yang tersebar di daerah perdagangan, pendidikan dan juga perumahan.