22
31 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas reality show Jika Aku menjadi, yang ditayangkan di Trans TV. 3.1.1 Gambaran Umum Trans TV Di Indonesia kecenderungan televisi swasta sudah mengarah kepada sistem di Amerika, dimulai dari garapan program-program sinetron, reality show, variety shoew, kuis dan beberapa acara hiburan lainnya. Dengan adanya tayangan-tayangan seperti itu, membawa suatu hiburan tersendiri bagi masyarakat dalam menerima informasi dan hiburan dari televisi. Tujuan dari program-program televisi yang ada ialah mendapatkan penonton sebanyak-banyaknya atau menarik audiens. 3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh TRANS COORPORATION, yang juga merupakan pemilik dari Trans 7. Trans TV memperoleh ijin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998, Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai

BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

31  

 

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi

objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas reality show Jika Aku

menjadi, yang ditayangkan di Trans TV.

3.1.1 Gambaran Umum Trans TV

Di Indonesia kecenderungan televisi swasta sudah mengarah kepada

sistem di Amerika, dimulai dari garapan program-program sinetron,

reality show, variety shoew, kuis dan beberapa acara hiburan lainnya.

Dengan adanya tayangan-tayangan seperti itu, membawa suatu hiburan

tersendiri bagi masyarakat dalam menerima informasi dan hiburan dari

televisi.

Tujuan dari program-program televisi yang ada ialah mendapatkan

penonton sebanyak-banyaknya atau menarik audiens.

3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV

PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan

perusahaan yang dimiliki oleh TRANS COORPORATION, yang juga

merupakan pemilik dari Trans 7. Trans TV memperoleh ijin siaran pada

tanggal 1 Agustus 1998, Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10

November 2001. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai

Page 2: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

32  

 

diluncurkan dan diresmikan Presiden Gus Dur sejak tanggal 15

Desember 2001. Sejak sekitar pukul 19.00 WIB malam, Trans TV

memulai siaran secara resmi.

Trans TV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia yang

dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan motto “Milik Kita

Bersama”. Konsep tayangan program stasiun ini tidak jauh berbeda

dengan stasiun televisi swasta lainnya. Kantor pusat stasiun ini berada

di Studio TransTV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan.

3.1.3 Struktur Organisasi Trans TV

PT. Televisi Tranformasi Indonesia (Trans TV) dipimpin oleh

suatu direksi yang terdiri dari seorang direktur atau lebih, jikalau

diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya diangkat

sebagai Direktur Utama.

No. Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan

1 Ishadi S.K 1998 2008

2 Wisnutama 2008 Sekarang

Page 3: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

33  

 

DIREKSI

No. Nama Jabatan

1 Wisnutama Direktur Utama

2 Atiek Nurwahyuni Direktur Penjualan dan Pemasaran

3 Warnedy Direktur Keuangan dan Sumber Daya

Gambar 3.1

Page 4: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

34  

 

Gambar 3.2

Gambar .33

Page 5: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

35  

 

3.1.4 Logo Trans TV

Gambar 3.4: Logo PT. Televisi Transformasi Indonesia

Sumber: www.transtv.co.id

Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan

dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari

berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan

serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang

mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

Data perusahaan Trans TV:

Nama Perusahaan : PT. Transformasi Indonesia

Alamat : Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A,

Jakarta 12790

Telepon : (021) 791-77000 (hunting)

Page 6: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

36  

 

(021) 799-2600

Fax : (021) 791-87721

Homepage : www.transtv.co.id

3.1.5 Visi dan Misi Trans TV

Visi dari Trans TV

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun AEAN, memberikan hasil

usaha yang positif baki stakeholders, menyampaikan program-program

berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai morak budaya kerja

yang dapat diterima stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan

kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan

masyarakat.

Misi dari Trans TV

Dari gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan

nilai-nilai demokrasi.

3.2 Prosedur yang Berlaku

3.2.1 Standart Operational Procedure

1. Penentuan tema/obyek liputan ditentukan melalui rapat redaksi, yang

diadakan seminggu sekali.

2. Pembahasan tema/obyek liputan harus mempertimbangkan kapasitas

visual yang memadai, unik, atau menarik untuk dipindahkan ke layar.

Page 7: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

37  

 

3. Objek personalisasi atau narasumber yang dipilih harus dari

kalangan bawah, syukur-syukur memiliki sisi-sisi kehidupan yang

dramatis, unik, atau jarang diketahui khalayak.

4. Obyek/narasumber yang dipilih adalah figur yang memberi inspirasi

(biarpun miskin, tetapi ingin bekerja keras, bukan pemalas). Jadi,

figur seperti pengemis, yang hanya mau minta-minta tapi tak bekerja,

tidak akan dipilih.

5. Pembahasan tema/obyek liputan juga mempertimbangkan sequences

visual dan story masing-masing segmentasi. Menentukan judul

episode untuk tema yang dipilih.

3.2.2 Kerabat Kerja yang Terlibat

Kru yang dibutuhkan (di luar post-pro) antara lain:

- 1 orang Produser

- 2 orang Asisten Produser

- 3 orang Camera Persons (bermental “Fear Factor”)

- 3 orang Reporter (bermental “Fear Factor”). Peran reporter di layar

bisa diganti Talent, agar tidak membosankan.

- 1 orang Production Assistant

- 1 orang Researcher

Page 8: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

38  

 

3.3 Gambaran Umum Jika Aku Menjadi

Gambar 3.5: Logo Tayangan “Jika AKu Menjadi”

Bentuk program yang ingin peneliti teliti adalah jenis program reality

show “Jika Aku Menjadi” dan bentuk program ini menyajikan program yang

informatif dan edukatif, ditujukan untuk semua kalangan.

Program tayangan reality show kini pada umumnya menyajikan dengan

tema percintaan, penyelesaian konflik suatu hubungan, kemelut keluarga, dan

pencarian atas seseorang. Namun program reality show “Jika Aku Menjadi”

memiliki daya tarik yang berbeda bagi khalayak. Program ini merupakan

program yang berkualitas dan memiliki unsur edukasi, program ini tidak hanya

untuk mengejar rating melainkan ingin memenuhi harapan Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) untuk menjadikan program tv yang berkualitas dan ikut berperan

meningkatkan solidaritas terhadap rakyat kecil.

Page 9: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

39  

 

Setiap stasiun televisi memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda

untuk menarik perhatian penonton dan merebut pasar. Banyak hal menarik yang

dilakuan oleh setiap stasiun televisi, yaitu menayangkan program impor, berita

ibukota dan mancanegara, acara musik maupun tayangan reality show.

Dalam penelitian ini, tayangan reality show “Jika Aku Menjadi” pada

hakekatnya adalah suatu upaya untuk melihat kehidupan rakyat kecil.

Tayangan reality show “Jika Aku Menjadi” ditayangkan di Trans TV

setiap Senin-Jumat pukul 18.15 WIB dan setiap Sabtu-Minggu pukul 17.30 WIB.

Target audiens Trans TV dalam tayangan ini adalah masyarakat luas.

Si reporter dalam tayangan ini harus tinggal minimal 2-3 hari dan

menjalani hidup seperti orang dari kalangan bawah yang menjadi narsum-nya. Ia

harus mengikuti aktivitas orang itu, mulai dari pagi, siang, sore, malam (si

reporter numpang menginap di rumah si narasumber), sampai pagi lagi. Jika si

narasumber biasa mandi di kali, si reporter juga harus ikut mandi di kali. Jika si

narasumber tidur di kolong jembatan atau rumah gubuk di pinggir rel kereta api,

si reporter juga harus bergabung di sana. Jika si narasumber adalah kenek bus, si

reporter/talent juga harus membantu menariki uang tarif bus dari para

penumpang.

Segmen pertama yaitu perkenalan talent dengan latar belakang kehidupan

yang profilnya akan diangkat, pekerjaan dan rutinitas kegiatan kesehariannya.

Segmen kedua yaitu talent membatu pekerjaan keluarga yang profilnya sedang

diangkat pada episode itu, kemudian talent berbagi pengalaman yang ia dapat

selama mengikuti aktivitas. Pada segmen terakhir, acara ditutup dengan

Page 10: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

40  

 

mengajak keluarga tersebut jalan-jalan ataupun memberikan sedikit hadiah

kepada keluarga tersebut dengan memberikan sedikit modal usaha atau

pemberian yang berguna.

Dengan penayangan reality show “Jika Aku Menjadi” membuat suatu

kajian atas focus group discussion terhadap acara tersebut pada remaja menjadi

berbeda. Karena acara yang disajikan memberikan suatu pelajaran tidak langsung

kepada kehidupan mereka. Remaja yang bertempat tinggal disuatu wilayah, yang

memiliki latar belakang sosial yang berbeda memiliki kajian yang berbeda

terhadap tayangan “Jika Aku Menjadi”.

Tujuan Tayangan “Jika Aku Menjadi”

Pada dasarnya, tayangan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman,

empati dan simpati terhadap masyarakat kalangan bawah. Tidak dengan cara

membagikan uang, barang, atau renovasi rumah. Namun, menempilkan kegiatan

sehari-hari mereka dirumah, lingkungan sekitar dan tempat mereka bekerja.

a. Target Audiens

Target audiens tayangan “Jika Aku Menjadi” yaitu masyarakat

segmen AB semua umur dan jenis kelamin.

b. Format Program

Dalam program ini, pemirsa seolah-olah diwakili keterlibatannya di

dalam tayangan melalui kesan, pengalaman suka dan duka talent

dalam menghayati kehidupan narasumber.

Page 11: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

41  

 

c. Jenis

Jenis program “Jika Aku Menjadi” adalah Documenter Magazine.

Karena tema yang disajikan mirip dengan tema yang terdapat dalam

suatu majalah. Magazine adalah program yang menampilkan

informasi ringan namun mendalam. Dengan kata lain magazine

adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Dokumenter

adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan

pendidikan namun disajikan dengan menarik.

Program Jika Aku Menjadi masuk dalam kategori magazine dan

dokumenter karena menampilkan segala informasi yang penting dan

menarik dengan sajian santai yang menyuguhkan informasi langsung

seputar kehidupan kalangan kelas bawah.

d. Setting

Menyajikan tayangan keseharian kehidupan kumuh, sederhana dari

masyarakat kelas bawah perkotaan.Misalnya dirumah, lingkungan

sekitar dan di tempat mereka bekerja.

e. Durasi

Senin-Rabu pukul 18.15 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 17.30 WIB.

f. Tayangan

Setiap episode, pemirsa memperoleh informasi secara utuh dan

menyeluruh mengenai kehidupan sehari-harinya.

g. Presenter/reporter

Page 12: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

42  

 

Tidak ada presenter yang memberikan pengantar setiap segmen,

namun host/talent tersebut berasal dari kalangan mahasiswa.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini menggunakan riset

kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan

suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisassikan. Kriyantono (2008:55).

Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisis, sampai menghasilkan

kesimpulan yang merupakan langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang

berupa jawaban terhadap rumusan masalah.

Untuk melakukan penelitian kuantitatif, digunakan metode riset survei. Survei

adalah etode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan

datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang

dianggap mewakili populasi tertentu. Kriantono (2008:59).

Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskritif dan eksplanatif.

Perbedaan dari kedua metode ini adalah dari cara menganalisis datanya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan metode survei eksplanatif/analitik. Survei

eksplanatif bersifat korelasional dimana dalam penelitian ini bertujuan mempelajari

hubungan atau kolerasi antara variabel-variabel yang diteliti. Peneliti dituntut

membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antara

variabel yang diteliti. Kriyantono (2008:60).

Page 13: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

43  

 

Survei eksplanatif dapat dibagi dua sifat: komparatif dan asosiatif. Kriyantono

(2008:60) :

a. Komparatif

Bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara variabel

yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis.

b. Asosiatif

Bermaksud untuk menjelaskan hubungan (korelasi) antara variabel.

Dalam penelitian ini, sifat survei eksplanatifnya adalah asosiatif. Apakah

ada pengaruh hubungan antara tayangan reality show Jika Aku Menjadi

dengan pengetahuan masyarakat.

3.4.1 Variabel

Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep

operasional. Bungin (2008:20)

Variabel merupakan fenomena dan peristiwa yang dapat diukur atau

dimanipulasi dalam proses riset. Dalam penelitian ini, peneliti telah

menetapkan variabel bebas dan juga variabel terikat:

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab

atau pendahulu variabel lainnya. Bungin (2008:21). Dalam penelitian ini

variabel bebasnya adalah program Jika Aku Menjadi yang akan dijadikan

dimensi sebagai variabel X.

Page 14: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

44  

 

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau

yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Bungin (2008:21).

Dalam penelitian ini tanggapan mahasiswa jurusan Marketing

Communication angkatan 2009, yang akan dijadikan dimensi untuk

variabel Y berdasarkan efek komunikasi massa ; kognitif, afektif, konatif.

3.4.2 Populasi dan Sampel

Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang akan

diduga ciri-cirinya. Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat

kaitannya dengan masalah yang akan dipelajari.

Populasi di ambil dari Universitas Bina Nusantara Marketing

Komunikasi angkatan 2009 dengan jumlah 370 orang, dan merupakan

bagian dari pemirsa Jika Aku Menjadi di Trans TV.

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil

dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam pengambilan sampel

terdapat dua syarat yaitu: sampel harus representetif (mewakili) dan

besarnya sampel harus memadai. Suatu sampel dikatakan mewakili

apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian hampir

sama dengan ciri populasinya. Dengan sampel yang representatif ini,

maka informasi yang dikumpulkan dari sampel hampir sama telitinya

dengan informasi yang dikumpulkan populasi.

Page 15: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

45  

 

Untuk mengetahui banyaknya sampel yang harus diambil

didukung rumus dari Taro Yamane, sebagai berikut :

n = N ——— N. d2 + 1

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d2 : Derajat Ketelitian (0,1)

Rumus:

n = N ——— N. d2 + 1

n = 370 —————— 370. 0,12 + 1 n = 171 ————— 370. 0,01 + 1

n = 370 ————— 3,70 + 1

Page 16: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

46  

 

n = 370

———— = 78,723404

4,7

Setelah dihitung menggunakan rumus tersebut maka, didapatkan hasil

sebanyak 79 responden.

3.4.3 Penarikan Sampel

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

non probability sampling, yaitu purposive sampling.

Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar

kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset.

Bungin (2008:156).

3.4.4 Analisis Regresi Linear sederhana

Regresi linear sederhana digunakan untuk meneliti apakah

memang ada hubungan atau pengaruh yang signifikan atau tidak antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Kriyantono

(2006:180).

Berikut tahapan yang dilakukan dalam analisis regresi linear

sederhana:

Page 17: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

47  

 

1. Uji Koefisien Korelasi Sederhana

Uji Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan

untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya

kuantitatif. Tingkat keeratan hubungan (koefisien korelasi) bergerak dari

0-1. Menurut Rakhmat (2005:29), tingkat koefisien korelasi dapat

diklasifikasikan dengan berpedoman pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Interval Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

2. R Square (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square

berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan data deret

waktu (time series) memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup

tinggi (di atas 0,5), sedangkan sampel dengan data item tertentu yang

disebut data silang (crosssection) pada umunya memiliki R Square

maupun Adjusted R Square agak rendah (di bawah 0,5), namun tidak

Page 18: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

48  

 

menutup kemungkinan data jenis ini memiliki nilai yang cukup tinggi

(Nugroho, 2005, p.50-51). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat

terbatas. Semakin kecil angka R2, berarti semakin lemah hubungan

diantara kedua variabel (Sudamanto, 2005).

3. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas (variabel independen) secara parsial terhadap variabel Y

(variabel dependen).

Uji t ditentukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri)

antara variabel GS terhadap variabel GO.

H1: Terdapat pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) antara

variabel GS terhadap variabel GO.

Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi:

- Apabila nilai probabilitas signifikansi < α (0,05), berarti H0 ditolak atau Ha

diterima.

- Apabila nilai probabilitas signifikansi > α (0,05), berarti Ha ditolak atau H0

diterima.

Page 19: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

49  

 

4. Persamaan Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel

mempunyai hubungan kausal (sebab-akibat) atau hubungan fungsional

(Kriyantono, 2006, p.179). secara umum model persamaan regresi linear

sederhana dapat dirumuskan seperti persamaan berikut ini (Trihendradi,

2007, p.13):

Y = a + bX + e

Keterangan:

Y = GO

X = GS

a = Nilai Konstanta

b = Koefisien Regresi X terhadap Y

e = Suku Kesalahan Random

3.4.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang

dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Kriyantono

(2008:93). Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan

mengumpulkan data primer dan sekunder.

Page 20: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

50  

 

3.4.5.1 Data Primer

Untuk mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian

ini, maka peneliti akan menyebarkan kuisioner, yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang akan memberikan data yang sesuai

dengan kebutuhan peneliti.

3.4.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang menjadi pelengkap guna

melancarkan penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi

kepustakaan guna mendapatkan informasi dari litelatur yang

berhubungan.

3.4.6 Teknik Analisis Data

Pada tahap analisis data peneliti “membaca”data melaui proses

pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan

ini mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data ke dalam

suatu pula kategori. Bungin (2008:165).

Dari data kuisioner yang peneliti bagikan, hasilnya akan

ditabulasikan ke dalam tabel tunggal, lalu akan di presentasikan

secara kuantitatif.

Berikut adalah rumus perhitungan presentase angka dalam

tabulasi tunggal yang diungkapkan oleh Umar :

Page 21: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

51  

 

F

P = ——— x 100 %

N

Keterangan :

P : Presentasi

F : Frekuensi jumlah responden yang menjawab

N : Jumlah responden keseluruhan

3.4.7 Permasalahan Yang Timbul

Dalam melakukan penelitian terhadap program reality show Jika

Aku Menjadi, yang ditayangkan oleh Trans TV, ada permasalahan

yang timbul di dalam program tersebut diantaranya :

1. Sulit mendapatkan host atau reporter yang dapat berbaur dengan

kehidupan masyarakat kalangan bawah.

2. Kesulitan dalam perbedaan bahasa antara reporter dan narasumber

tertentu. Misalnya narasumber masih memakai bahasa daerah.

3.4.8 Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi permasalahan yang timbul, maka peneliti

memberikan alternatif bagi masalah tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan reporter, maka diadakan casting terlebih

dahulu.

Page 22: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00536-mc 3.pdf3.1.2 Sejarah dan Latar Belakang Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia

52  

 

2. Untuk mengatasi akan perbedaan bahasa yang digunakan oleh

narasumber, maka tim dari Jika Aku Menjadi harus melakukan

survey terlebih dahulu terhadap narasumber, mulai dari tempat

atau lokasi sampai bahasa yang digunakan. Jika narasumber

menggunakan bahasa daerah, maka setiap syuting, tim

membawa seorang translator yang dapat menerjemahkan bahasa

tersebut.