27
35 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan Obyek di dalam penelitian ini adalah PT. Bank Central Asia, Tbk yang merupakan salah satu perusahaan perbankan di Indonesia. Di dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations yang berada di kantor pusat PT. Bank Central Asia, Tbk. Kantor pusat tersebut berada di Menara BCA Lt. 22 Grand Indonesia Jl. MH Thamrin No.1 Jakarta 10310. Telp. 021- 23588000 dan faks 021-23588300. PT. Bank Central Asia, Tbk secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di PT. Bank Central Asia, Tbk yang sering disebut BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

35

BAB 3

OBYEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.1 Profil Perusahaan

Obyek di dalam penelitian ini adalah PT. Bank Central Asia, Tbk yang

merupakan salah satu perusahaan perbankan di Indonesia. Di dalam melaksanakan

penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations yang

berada di kantor pusat PT. Bank Central Asia, Tbk. Kantor pusat tersebut berada di

Menara BCA Lt. 22 Grand Indonesia Jl. MH Thamrin No.1 Jakarta 10310. Telp. 021-

23588000 dan faks 021-23588300.

PT. Bank Central Asia, Tbk secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957

dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu,

dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.

Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan

di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di PT.

Bank Central Asia, Tbk yang sering disebut BCA dan bahkan sempat mengancam

kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka.

Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.

Page 2: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

36

Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil

pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga

telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di

bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah

sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.

Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan

publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham

sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana

itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua

dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari

saham miliknya di BCA.

Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender

penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius,

memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola

perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik

dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai

lembaga intermediasi finansial.

Sumber: KlikBCA (http://www.klikbca.com/individual/silver/company.html)

Page 3: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

37

3.1.1.1 Tonggak Sejarah

• 1955

NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri

sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA).

• 1957

BCA mulai beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di

Jakarta.

• 1970an

BCA memperkuat jaringan layanan cabang. Tahun 1977 BCA

berkembang menjadi Bank Devisa.

• 1980an

Sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia, BCA

mengembangkan jaringan kantor cabang secara luas., seperti menerapkan

online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan

Hari Depan (Tahapan) BCA.

• 1990an

BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM BCA

(Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine).

Page 4: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

38

• 1997-1998

Indonesia mengalami krisis moneter. BCA mengalami rush. Pada tahun

1998 BCA menjadi Bank Taken Over (BTO) dan disertakan dalam

program rekapitalisasi dan restrukturasi yang dilaksanakan oleh Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

• 1999

Proses rekapitalisasi BCA selesai dan sebagian besar kredit yang

disalurkan BCA dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pemerintah

Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 92,8% saham BCA.

• Kilas aksi korporasi periode 2000-2005

• 2000

BPPN melakukan divestasi 22,5% dari total saham BCA melalui

Penawaran Saham Publik Perdana (IPO), sehingga kepemilikan BPPN

berkurang menjadi 70,3%.

• 2001

Penawaran Publik kedua (Secondary Public Offering) 10% dari total

saham BCA. Kepemilikan BPPN atas BCA berkurang menjadi 60,3%

Page 5: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

39

• 2002

Farindo Investment (Mauritus) Limited mengambil-alih 51% total saham

BCA melalui proses tender strategic private placement.

• 2004

BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor

domestik melalui penawaran terbatas.

• 2005

Pemerintah Republik Indonesia tidak lagi memiliki saham BCA dengan

dilakukannya divestasi seluruh sisa 5,02% saham BCA.

• Pengembangan bisnis pada periode 2000an

BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan

elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking,

KlikBCA, Mobile Banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain.

BCA juga mengembangkan beberapa layanan khusus, seperti: BCA Prioritas,

BCABIZZ, dan BCA Consumer Plus. BCA mendirikan fasilitas Disaster

Recovery Centre di Singapura.

BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui

ekspansi ke bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat melalui anak

perusahaannya, BCA Finance.

Page 6: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

40

• 2007

BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan

rumah dengan suku bunga tetap, yang berhasil meraih respon positif dari

pasar. BCA meluncurkan kartu prabayar Flazz Card serta mulai

menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun

keunggulan di bidang perbankan transaksional.

• 2008-2009

BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di

tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi

utama sebagai bank transaksional. BCA telah menyelesaikan

pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha

dan meminimalisasi risiko operasional.

• 2010

BCA mulai memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah dan

pembiayaan sepeda motor. BCA juga memperkuat bisnis perbankan

transaksional melalui pengembangan layanan baru yaitu KlikBCA melalui

Smartphone dan layanan e-Commerce.

3.1.1.2 Visi dan Misi

PT. Bank Central Asia, Tbk mempunyai prioritas utama untuk tetap

mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan

Page 7: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

41

transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia. Layanan perbankan yang

nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting dalam membangun

hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank

transaksi. Adapun visi dan misi PT. Bank Central Asia sebagai berikut:

a) Visi

Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar

penting perekonomian Indonesia.

b) Misi

• Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran

dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

• Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan

finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

• Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA

3.1.1.3 Logo Perusahaan

Gambar 3.1.1.3 Logo PT. Bank Central Asia, Tbk

Page 8: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

42

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1.2.1 Berikut ini adalah Struktur Organisasi PT. Bank Central Asia, Tbk per 31 Desember 2010

Page 9: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

43

Gambar 3.1.2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan

3.1.2.1 Job Description Public Relations Departement

1) Job Description Internal Public Relations

Kegiatan yang menjadi program urusan Internal, yaitu : Program-program

yang men-jadi job desk public relations internal:

1. Info BCA

Majalah internal perusahaan PT. Bank Central Asia, Tbk yang

diperuntukkan untuk kalangan publik karyawan perusahaan.

2. Temu redaktur nasional

Acara gathering antar semua redaktur majalah Info BCA dari

seluruh kantor wilayah dan kantor pusat.

3. My BCA

Updating berita di beberapa rubrik Intranet BCA, antara lain:

Berita Perusahaan, Hotspot, Promo BCA, Aneka Info, Bakti BCA,

InfoBCA, Kliping Berita Harian dan Ayo ke Bank.

Biro Direksi Biro Hubungan Kelembagaan

Aspek Humas

Internal External Corporate Social Responsibility

Sekretariat Perusahaan

Page 10: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

44

4. Email Blast: Forum Komunikasi Manajemen.

5. Kliping harian

Saat ini masih kerjasama dengan Gilang Communication dalam

pengadaan kliping berita mengenai ekubank dan berita ttg 10 Bank

terkemuka.

6. Hiasan lobby

Terkait hari-hari besar keagamaan, di lobby menara BCA dibuat

hiasan lobby untuk acara-acara: Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan

Imlek.

7. Silahturahmi purnabakti

Merupakan Program tahunan, sebagai upaya pembinaan hubungan

baik antara manajemen PT. Bank Central Asia, Tbk dengan mantan

pejabat atau purnabakti PT. Bank Central Asia, Tbk.

• Program Korporasi

1. Rakernas

Rapat Kerja Pimpinan BCA Nasional, merupakan agenda tahunan

yang dilaksanakan setiap akhir tahun

2. BCA Award

Kegiatan event tahunan yang merupakan program apresiasi bagi

insan, cabang atau wilayah yang berprestasi kegiatan ini biasanya

Page 11: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

45

dilaksanakan bersamaan dengan HUT BCA yaitu pada bulan

Februari

3. HUT BCA

Kegiatan perayaan Ulang tahun BCA, yang merupakan program

tahunan, dilaksanakan di seluruh Kanwil, Cabang dan Kantor

Pusat, kegiatan bisanya meliputi: Pengadaan Kostum HUT (kaos

atau jacket), Pemotongan Tumpeng dan makan siang bersama

4. Analyst meeting

Merupakan presentasi mengenai Kinerja keuangan PT. Bank

Central Asia, Tbk, yang dilaksanakan setiap triwulan dan Akhir

tahun. Diawali dengan Press Conference untuk mengundang

media. Setelah itu diadakan Analyst Meeting dengan agenda yang

sama, presentasi kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk

kepada para analyst.

5. BCA Update

Terkait dengan pelaksanaan analyst meeting maka dibuat booklet

berisi Kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk.

6. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

Rapat Umum Pemegang Saham, minimal dilaksanakan 1 tahun 1

kali, namun jika ada perubahan mendasar, maka dapat

dilaksanakan 2 kali dalam setahun (RUPSLB).

Page 12: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

46

7. Lunch together

Merupakan program tahunan HRD, yang dilaksanakan setiap

triwulan bagi manajemen kantor pusat. Kegiatan ini merupakan

upaya manajemen sharing dengan topik menarik baik dari internal

(program ter-update) atau dari eksternal yang sedang trend.

8. COP (community of practice)

Merupakan program dari divisi pelatihan dan pengembangan yang

bertujuan: Meningkatkan teamwork, sharing pengalaman, sharing

pengetahuan, sarana informal solusi.

• Program Divisi/Wilayah/Cabang yang tidak termasuk dalam

Rencana Urusan Internal berupa event-event yang tidak

terjadwalkan di public relations, seperti : pembukaan cabang,

serah terima jabatan, signing, seminar internal, liputan khusus,

dll.

2) Job Description External Public Relation

Adapun job description dari external public relation adalah:

a) Media relations

Media relations yang dilakukan oleh external public relations:

• Monitoring media yang dibantu oleh PR Konsultan.

Page 13: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

47

• Media gathering yang dilakukan biasanya dapat berupa seminar

atau acara makan siang bersama dengan para wartawan di

media.

• Permohonan wawancara dan permohonan data

• Sponsorship yang terkait dengan media. Biasanya sponsorship

untuk acara yang terkait dengan penghargaan, seminar, kegiatan

olah raga, kegiatan sosial,dll.

• Penanganan keluhan melalui media cetak dan elektronik. Media

elektronik dapat dipantau melalui website serta televisi atau

radio.

• Penyebaran informasi misalnya dengan menyebarkan press

release ke media.

b) Materi korporasi

• Iklan korporasi: iklan yang menginformasikan kepada

masyarakat mengenai perusahaan.

• Iklan yang terkait dengan kewajiban dari PT. Bank Central Asia,

Tbk. Iklan tersebut dapat berisikan tentang laporan keuangan,

serta iklan pengumuman.

• Pembuatan desain kartu ucapan. Contoh: kartu ucapan untuk

natal, idul fitri (season greeting), imlek, dll.

Page 14: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

48

• Pengembangan company yang berisi mengenai profile dari PT.

Bank Central Asia, Tbk.

• Laporan tahunan (annual report)

c) Administrasi: pelaporan kegiatan, proses pembayaran, registrasi

proposal atau surat masuk, filing

3) Job Description of CSR in Public relation

Adapun job description dari CSR pada divisi public relations:

a. Kegiatan sosial

Sumbangan untuk kegiatan sosial yang dilakukan PT. Bank Central

Asia, Tbk dapat dikategorikan dalam 4 macam, yaitu: kebudayaan,

pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Semua sumbangan ini akan

tercatat di dalam annual report dan dibaca oleh publik. Sumbangan

tersebut dapat datang dari pihak atau instansi luar dan dari pihak PT.

Bank Central Asia, Tbk.

b. Sponsorship

Semua proposal yang masuk ke akan disetujui jika in line dengan

bisnis PT. Bank Central Asia, Tbk. Selain itu harus mempunyai

dampak yang menguntungkan untuk PT. Bank Central Asia, Tbk,

misalnya menjalin hubungan baik dengan pemerintah atau instansi-

instansi lain. Proposal untuk pengajuan sponsorship ini datang dari

pihak luar perusahaan.

Page 15: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

49

3.2 Prosedur yang berlaku

Prosedur yang berlaku pada PT. Bank Central Asia, Tbk dapat dirumuskan

dalam bentuk fokus strategis BCA yang memungkinkan untuk mencapai

pertumbuhan berkualitas tinggi dan meningkatkan perannya sebagai bank

transaksional yang menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dalam

mendukung tercapainya perekonomian yang kuat dan tujuan pembangunan

nasional.(Sumber: Annual Report BCA 2010)

3.2.1 Pertumbuhan

BCA fokus pada pertumbuhan. Kategori pertumbuhan yang diinginkan

adalah pertumbuhan kredit yang solid. Di tahun 2010, portofolio kredit BCA tumbuh

24,2% dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit sector perbankan Indonesia

sebesar 22,1%. BCA berada di posisi yang menguntungkan untuk senantiasa

berkembang di tengah kondisi ekonomi yang ditandai ileh rendahnya tingkat suku

bunga dan permintaan nasabah yang terus meningkat.

3.2.2 Kualitas penyaluran kredit

Kualitas adalah prioritas utama BCA. Di dalam melaksanakan hal ini, BCA

melakukan peningkatan di dalam kualitas kredit. Dengan menekankan pemberian

kredit yang berkualitas, didasari oleh penentuan kriteria kredit serta langkah

pemantauan dan pengawasan yang ketat, BCA berhasil mempertahankan kualitas

portofolio kredit secara keseluruhan. Ekspansi kredit ditunjang oleh komposisi dana

phak ketiga yang berkualitas, dengan rekening transaksional sebagai porsi utama.

Selain meningkatkan kualitas kredit, BCA juga memperhatikan kualitas produk dan

layanan perbankannya guna memberikan manfaat bagi para nasabah. Pada tahun

Page 16: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

50

2010, BCA mengembangkan teknologi KlikBCA Smartphone dan e-commerce serta

terus menambah fitur-fitur keamanan perbankan elektronik.

3.2.3 Efisiensi

Efisiensi adalah keharusan bagi BCA. Pertumbuhan berkualitas harus

diimbangi dengan efisiensi serta optimalisasi penggunaan sumber daya yang

dimiliki. Pengembangan sumber daya manusia merupakan kunci dalam upaya BCA

untuk meningkatkan efisiensi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif di dalam melaksanakan penelitian ini. Menurut Danim tahun 2002 di

dalam buku karangan Elvinaro Ardianto berjudul “Metodologi untuk Public

Relations Kuantitatif dan Kualitatif” tahun 2011 menyatakan bahwa peneliti

kualitatif percaya bahwa “kebenaran” (truth) adalah dinamis dan dapat ditemukan

hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya dengan situasi

sosial kesejarahan (Ardianto, 2011: 59).

Dalam penelitian dengan metode kualitatif, peneliti menjadi instrumen kunci

dan analisis datanya tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi menggunakan

rumus 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Selain what (data dan

fakta yang dihasilkan dari penelitian, how (bagaimana proses data itu berlangsung),

who (siapa saja yang bisa menjadi informan kunci dalam penelitian), where (di mana

sumber informasi penelitian itu bisa digali atau ditemukan), dan when (kapan sumber

informasi itu bisa ditemukan); yang paling penting dicermati dalam analisis

Page 17: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

51

penelitian kualitatif adalah why (analisis lebih dalam atau penafsiran/interpretasi

lebih dalam ada apa di balik fakta dan data hasil penelitian itu, mengapa bisa terjadi

seperti itu). Why (mengapa) memberikan pemahaman lebih dalam dari hasil

penelitian kualitatif. (Ardianto, 2011: 59)

Pendekatan deskriptif yang peneliti lakukan merupakan pencarian teori bukan

untuk menguji teori yang sudah ada, sehingga perspektifnya tidak tersaring. Metode

ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti

langsung terjun ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat (observer) serta bebas

mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasan-wawasan baru

sepanjang penelitian. (Ardianto, 2011: 60).

Di dalam penelitian ini peneliti mendapatkan menyajikan data berdasarkan

dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder

3.3.1 Data Primer

Dalam penelitian ini, data primer yang didapatkan oleh peneliti, sebagai

berikut:

3.3.1.1 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut,

dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta

dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

melalui pengamatan pancaindra peneliti (Ardianto, 2011: 165).

Page 18: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

52

Dalam penelitian dikenal dua jenis metode observasi:

1. Observasi partisipan. Dengan observasi partisipan, peneliti lebih

memungkinkan mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam

situasi riil, di mana terdapat setting yang riil dikontrol atau diatur

secara sistematis seperti penelitian eksperimental, misalnya. Seperti

namanya, metode ini memungkinkan untuk memahami apa yang

terjadi memahami pola-pola dan interaksi. Pada dasarnya, di sini

peneliti mempunyai dua peran, yaitu sebagai partisipan dan sebagai

peneliti (observer) (Ardianto, 2011: 180).

2. Observasi nonpartisipan adalah jenis metode observasi, dimana

seorang peneliti hanya berperan sebagai “penonton” saja tidak terjun

sebagai pemain seperti dalam observasi partisipan. Jadi, ketika

mengamati kelompok yang menjadi subjek penelitian, peneliti seolah

menjaga jarak, tidak terjun langsung berbaur dengan kelompok

penelitiannya (Ardianto, 2011: 180).

Dalam penelitian ini bentuk observasi yang dilakukan peneliti adalah

observasi partisipan yang merupakan kegiatan terjun langsung ke tempat

penelitian yang dituju dan bertindak sebagai partisipan Peneliti melakukan

pengamatan mengenai kehidupan individu di dalam situasi yang riil. Dalam

hal ini tempat penelitiannya adalah public relations di PT. Bank Central Asia,

Tbk. Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang

menjadi subjek penelitian kegiatan observasi yang peneliti dan sumber

informasi penelitian.

Page 19: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

53

Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pencatatan, pengamatan dan

pelaksanaan secara sistematik mengenai kegiatan-kegiatan serta perilaku dari

divisi public relations sebagai informan yang sesuai untuk jenis kegiatan

yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat secara langsung

proses kegiatan yang dilakukan oleh divisi public relations PT. Bank Central

Asia, Tbk. Melalui kegiatan observasi ini, peneliti juga menerapkan analisis

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dan analisis ROPE

(Riset, Objektif, Program dan Evaluasi) Observasi dilakukan dengan melihat

kegiatan secara rutin yang dilakukan oleh divisi public relations yang

bertujuan untuk mengetahui bagaimana perannya melalui majalah Info BCA

sebagai media komunikasi internal. Selain itu peneliti juga mengamati dan

melakukan kegiatan internal yang dilakukan divisi public relations, dimulai

dari mengerjakan kliping harian berita PT. Bank Central Asia, Tbk sampai

mengikuti rapat redaksi untuk majalah Info BCA. Berdasarkan observasi,

peneliti melihat seberapa efektif kegiatan yang dilakukan dan perkembangan

baru mengenai kegiatan-kegiatan tersebut yang dapat menunjang

keberhasilan divisi public relations PT. Bank Central Asia, Tbk di dalam

menjalankan komunikasi internalnya.

Melalui kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam jangka

waktu selama tiga bulan (Februari sampai Mei), penulis menemukan interaksi

yang kompleks antara peran public relations dalam menjalankan komunikasi

internal melalui majalah Info BCA yang terjalin secara nyata dengan

permasalahan dan pemecahan masalah yang disimpulkan.

Page 20: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

54

3.3.1.2 Wawancara

Berdasarkan Dun tahun 1986 dalam buku karangan Elvinaro Ardianto

tahun 2011 berjudul “Metodologi untuk Public Relations Kuantitatif dan

Kualitatif” menyatakan bahwa wawancara mendalam adalah suatu teknik

metode penelitian di mana seorang responden atau kelompok responden

mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara

bebas. Seringkali pewawancara atau peneliti dilatih secara psikologis agar

dapat menggali perasaan dan sikap yang tersembunyi dari responden

(Ardianto, 2011: 61).

Dengan melakukan wawancara mendalam, peneliti diharapkan dapat

mengetahui alasan yang sebenarnya dari informan mengenai kegiatan yang

dilakukan atau mengenai keputusan yang diambil. Menurut Moleong, Miles,

et al dalam Mantra tahun 2004, informan adalah orang yang dapat

memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang

diteliti dan dapat berperan sebagai narasumber selama proses penelitian

(Ardianto, 2011: 62).

Wawancara memliki dua bentuk, yaitu wawancara sistematik atau

terstruktur dan wawancara terarah. Wawancara sistematik atau terstruktur

adalah wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewawancara

mempersiapkan pedoman tertulis tentang apa yang hendak ditanyakan kepada

responden. Wawancara terarah dilakukan secara bebas, tetapi tidak terlepas

dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah

dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara (Ardianto, 2011: 164). Didalam

penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara sistematik dimana peneliti

Page 21: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

55

terlebih dahulu sudah mempersiapkan pedoman dan daftar pertanyaan yang

akan ditanyakan kepada informan.

Adapun para informan yang peneliti pilih sebagai nara sumber di dlaam

penelitian ini adalah:

1. Public relations PT. Bank Central Asia, Tbk

- Senior Advisor public relations dipilih karena dianggap sebagai informan

utama yang dapat mengambil keputusan untuk membuat strategi dan dapat

meberikan informasi yang kompleks mengenai tujuan pelaksanaan kegiatan

dan sasaran yang dituju. Selain itu, beliau juga merupakan redaktur

pelaksana dari majalah Info BCA.

- Kepala urusan internal public relations dipilih karena sebagai pihak yang

berkaitan langsung dengan pembinaan komunikasi internal melalui majalah

Info BCA karena sebagai redaktur kantor pusat. Peneliti ingin mengetahui

bagaimana peran public relations dalam komunikasi internal.

- Staf internal public relations dipilih karena sebagai pihak yang menjalankan

kegiatan internal serta merasakan dampaknya secara langsung serta

merupakan pihak yang mengetahui secara langsung perencanaan kegiatan dan

implementasi kegiatan internal. Staf tersebut juga terjun langsung dalam

pelaksanaan majalah Info BCA sebagai redaktur kantor pusat.

2. Agency Penerbitan Duta Mutiara Citra yang merupakan agency majalah Info

BCA dipilih sebagai bagian operasional dari majalah Info BCA yang mencari,

mencatat dan mengumpulkan data sampai finishing pada majalah tersebut.

Page 22: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

56

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder didapatkan oleh peneliti melalui metode dokumentasi. Metode

dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data yang

tersedia berbentuk surat, catatan harian, kenang-kenangan, dan laporan. Sifat utama

dari bentuk data-data tersebut tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member

peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lalu (Ardianto, 2011: 167)

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh informasi maupun

data sekunder mengenai teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Data-data

sekunder ini diperoleh dari:

- Studi kepustakaan

Studi kepustakaan ini dengan membaca, mengumpukan data, dan mencatat

mempelajari buku-buku maupun website yang berhubungan dengan topik

analisis penelitian ini.

- Dokumentasi

Dokumentasi yang peneliti harapkan untuk dapat menunjang penelitian ini

meliputi: Annual report BCA tahun 2010, Majalah Info BCA, Program kerja

internal public relations, Evaluasi Majalah Info BCA dan Manual Majalah

Info BCA.

3.3.3 Teknik analisis data

Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah:

- Analisis ROPE

Page 23: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

57

Dalam dunia public relations dikenal juga model perencanaan public

relations. John M. King (dalam Yosal Iriantara, 2004b: 114-115)

menggunakan model ini sebagai model perencanaan public relations. Model

ini pada dasarnya memiliki 4 komponen yakni Riset, Objektif, Program dan

Evaluasi, sehingga disingkat menjadi ROPE. Penggunaan matriks ini pun

memudahkan kita mengidentifikasika aspek-aspek yang mesti kita periksa

saat merumuskan perencanaan (Iriantara, 2011: 56). Analisis ROPE peneliti

gunakan untuk menganalisis bagaimana peran dari divisi public relations di

dalam menjalankan komunikasi internal melalui majalah Info BCA.

- Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

organisasi. Hasil analisis SWOT ini bisa memetakan posisi organisasi di

antara organisasi serupa atau dalam lingkungan organisasi secara

keseluruhan. (Iriantara, 2011: 50-51).

Analisis SWOT peneliti gunakan untuk menganalisis situasi dan hambatan-

hambatan yang dirasakan atau ditemui pada divisi public relations PT. Bank

Central Asia, Tbk di dalam menjalankan komunikasi internal melalui majalah

Info BCA dan bagaimana strategi yang dapat dilakukan dalam mengatasi

hambatan tersebut.

3.4 Permasalahan yang ada

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan bisnis perbankan di

Indonesia tidak dapat terelakkan lagi. Berbagai perusahaan perbankan baik lokal

Page 24: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

58

maupun asing saling berlomba untuk dapat mendirikan perusahaannya di Indonesia.

Begitu banyaknya perusahaan perbankan di Indonesia ini membuat persaingan

semakin ketat. Semua bank saling berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan

promo produk yang diharapkan dapat memuaskan para konsumer sehingga tetap

loyal kepada bank tersebut. Akibat ketatnya persaingan ini membuat PT. Bank

Central Asia, Tbk untuk terus mengembangkan strateginya.

Sebagai perusahaan yang sudah established dan besar, PT. Bank Central

Asia, Tbk mempunyai karyawan yang tergolong banyak. Kantor cabang PT. Bank

Central Asia, Tbk sudah tersebar di seluruh Indonesia. Menurut jurnal karangan

Abdullah dan Anthony tahun 2012 dikutip dari Loraine (1995) menyatakan bahwa

organisasi besar memiliki praktek komunikasi internal yang lemah dibandingkan

dengan organisasi kecil karena pekerjaan spesialisasi dan pemisahan fungsional telah

mengurangi akses ke informasi tentang layanan yang disediakan. Dengan kata lain,

organisasi kecil memiliki jaminan yang lebih besar dari praktek komunikasi internal

yang efektif (Abdullah dan Anthony: 2012). Pendistribusian informasi mengenai

perusahaan tidak dapat tergantung hanya dari mulut ke mulut saja. Karyawan perlu

mengetahui apa saja yang terjadi di perusahaan agar well-informed, sebelum pihak

eksternal mengetahui mengenai informasi tersebut. Diperlukan media sebagai sarana

informasi bagi karyawan yang memuat seluruh kegiatan dan masalah yang sedang

terjadi di PT. Bank Central Asia, Tbk. Pada tahun 1988, bagian internal public

relations PT. Bank Central Asia, Tbk membuat suatu media informasi berbentuk

majalah yang diperuntukkan bagi karyawan. Majalah tersebut dikenal sebagai

majalah Info BCA. Majalah ini dibuat agar pendistribusian informasi mengenai PT.

Bank Central Asia, Tbk diketahui oleh seluruh karyawan, tidak seperti sebelumnya

Page 25: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

59

pendistribusian informasi hanya melalui meeting, dan terbatas hanya orang-orang

tertentu dan tidak dalam waktu yang rutin. Majalah Info BCA sekarang ini dapat

diakses, tidak terbatas oleh waktu dan dapat dibaca kapan saja oleh siapa saja.

Secara garis besar penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran dari

divisi public relations di dalam melaksanakan komunikasi internal melalui majalah

Info BCA serta dampak dan feedback bagi karyawan dengan adanya majalah

tersebut. Peneliti juga menganalisis apa saja yang menjadi hambatan bagi divisi

public relations di dalam melaksanakan kegiatannya dalam majalah Info BCA serta

cara mengatasi hambatan tersebut.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari masalah yang dikemukakan di atas, peneliti merumuskan beberapa

alternatif pemecahan masalah. Dimana alternatif pemecahan masalah tersebut dapat

menjadi bahan evaluasi dan solusi bagi PT. Bank Central Asia, Tbk untuk dapat

mengembangkan strategi public relations di dalam melaksanakan kegiatan dan

komunikasi internal. Adapun alternatif pemecahan masalah diantaranya adalah:

Page 26: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

60

Gambar 3.5 Skema alternatif pemecahan masalah

(Sumber: kompilasi pemikiran dari hasil observasi peneliti)

Penjelasan atas alternatif permasalahan yang ada:

- Persaingan yang ketat di dalam bisnis perbankan menuntut karyawan untuk

mengetahui informasi seputar perusahaan. Karyawan penting untuk mengetahui

keadaan perusahaan sebelum diketahui publik eksternal dan dapat digunakan

pula untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di perusahaan. PT. Bank

Central Asia, Tbk merupakan perusahaan besar yang memiliki jumlah karyawan

yang banyak dan menyulitkan penyebaran informasi yang merata.

- Public relations dapat memanfaatkan komunikasi internal sebagai salah satu

sumber informasi bagi karyawan.

Persaingan yang ketat di dalam bisnis perbankan

Karyawan penting mengetahui informasi seputar perusahaan.

Alternatif pemecahan masalah

Komunikasi internal

Majalah Info BCA

Jumlah karyawan yang banyak

Page 27: BAB 3 OBYEK PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00909-MC Bab3001.pdfpenelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations

61

- Salah satu komunikasi internal yang dilakukan oleh public relations adalah

dengan membuat media komunikasi internal majalah Info BCA. Majalah Info

BCA ini disebarkan dalam bentuk hard copy maupun soft copy yang diunggah

ke dalam situs My BCA.

- Informasi yang ada di dalam majalah Info BCA dapat mengefektifkan alur

downward communications, upward communications, diagonal communications

dan horizontal communications. Tidak hanya informasi dari perusahaan ke

karyawan, tetapi majalah Info BCA juga menginformasikan informasi mengenai

karyawan ke top management, dan antara berbagai divisi dengan berbagai level

yang ada juga saling menginformasikan kegiatan apa saja yang dilakukan.