15
BAB III PERENCANAAN TRASE Perencanaan trase dilakukan berdasarkan keadaan topografi. Topografi merupakan bentuk permukaan tanah asli (alam) yang digambarkan secara grafis pada bidang kertas kerja dalam bentuk garis-garis yang sering disebut transis. Garis-garis transis ini digambarkan pada setiap kenaikan atau penurunan 0,5 meter. Menurut Diwiryo (1975), pemilihan lintasan trase yang menguntungkan dari sudut biaya adalah pemilihan trase yang menyusuri atau sejajar garis transis. Namun demikian pemilihan trase seperti ini sulit dipertahankan apabila medan yang dihadapi merupakan medan berat, yaitu medan yang terdiri dari pegunungan dan lembah-lembah dengan luas pengukuran topografi yang relatif sempit. Dalam perencanaan ini, pencarian trase dilakukan dengan cara coba-coba dengan memperhatikan batasan- batasan yang telah ditetapkan dalam tugas ini yaitu kelandaian < 10 %. Peta topografi yang ditentukan pada tugas perencanaan ini merupakan : Keadaan Gunung dan Lembah

BAB 3 ok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pondasi

Citation preview

BAB IIIPERENCANAAN TRASE

Perencanaan trase dilakukan berdasarkan keadaan topografi. Topografi merupakan bentuk permukaan tanah asli (alam) yang digambarkan secara grafis pada bidang kertas kerja dalam bentuk garis-garis yang sering disebut transis. Garis-garis transis ini digambarkan pada setiap kenaikan atau penurunan 0,5 meter.Menurut Diwiryo (1975), pemilihan lintasan trase yang menguntungkan dari sudut biaya adalah pemilihan trase yang menyusuri atau sejajar garis transis. Namun demikian pemilihan trase seperti ini sulit dipertahankan apabila medan yang dihadapi merupakan medan berat, yaitu medan yang terdiri dari pegunungan dan lembah-lembah dengan luas pengukuran topografi yang relatif sempit.Dalam perencanaan ini, pencarian trase dilakukan dengan cara coba-coba dengan memperhatikan batasan-batasan yang telah ditetapkan dalam tugas ini yaitu kelandaian < 10 %.Peta topografi yang ditentukan pada tugas perencanaan ini merupakan : Keadaan Gunung dan Lembah Beda tinggi antara garis transis adalah 0,5 meter Skala 1 : 2000 Pada titik awal diberi nama titik 4elevasi muka jalan= + 724,200 m dpl Pada titik akhir diberi nama titik 4elevasi muka jalan = + 716,300 m dpl

Langkah awal dari pencarian trase dimulai dengan cara menarik garis rencana yang agak sejajar dengan garis countour supaya diperoleh kelandaian yang kecil, karena situasi medan merupakan medan berbukit maka alternatif ini dihadapkan dengan tikungan tajam serta jarak lintasan menuju titik terjauh.Pada langkah awal perencanaan lintasan ini adalah menelusuri garis-garis transis dengan pertimbangan-pertimbangan agar diperoleh kelandaian yang relatif kecil, maksimal mencapai kelandaian yang disyaratkan pada tugas rancangan ini, yaitu 10 %. Kemudian diperhatiakan jumlah tikungan serta jarak lintasan yang diperoleh. Setelah diperoleh lintasan dengan berbagai kriteria di atas, perlu diperhatikan lagi volume cut dan fill yang terjadi. Dalam hal ini disarankan agar penimbunan tidak dilakukan pada tanjakan dan tidak lebih dari 5 meter. Pemilihan yang terakhir didasarkan pada kelandaian, tanjakan, jumlah tikungan, jarak tempuh dan volume cut dan fill. Hal ini akan terlihat pada alinemen vertikal.Dari hasil pemilihan trase ini dapat disimpulkan bahwa untuk memilih trase yang lebih ekonomis tidak dapat hanya berpedoman pada panjang trase. Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah besarnya pekerjaan tanah (cut dan fill). Berdasarkan pertimbangan tersebut ditetapkan trase rencana dengan medan yang relatif tidak memerlukan pekerjaan tanah yang besar dan jarak yang tidak terlalu panjang. Pemilihan trase didasarkan pada trial dan error.

3.1 Perhitungan trase Langkah langkah pencarian trase dilakukan sebagai berikut :

Trase jalan dari titik A ke titik T seperti di peta transis :1. Titik 4 (x = 9000 ; y = 9709,474) ke titik PI1 (x = 9385,263 ; y = 9665,263)2. PI1 (x = 9385,263; y = 9665,263) ke titik PI2 (x = 9842,105 ;y = 9766,316)3. PI2 (x = 9842,105; y = 9766,316) ke titik PI3 (x = 10128,42 ;y = 9736,842)4. PI3 (x = 10128,42 ; y = 9736,842) ke titik T ( x = 10400 ; y = 9400)

Perhitungan jarak antara titik potong :Titik 4koordinatx = 9000 ;y = 9709,474Titik PI1 koordinatx = 9385,263 ;y = 9665,263Titik PI2koordinatx = 9842,105 ;y = 9766,316Titik PI3koordinatx = 10128,42 ;y = 9736,842Titik 4koordinatx = 10400 ;y = 9400

d6 PI1=

= = 387,79 m

d PI1 PI2=

= = 467,88 m

d PI2 PI3=

= = 287,83 m

d PI3 A=

= = 432,69 m

Sudut Azimut masing-masing titik perpotongan

Sudut Azimut = arc tan

PI1=

= = -161

PI2 =

= = 162

PI3=

= = 45

Menentukan kemiringan jalanTitik 4 ke titik PI1 Elevasi muka tanah 4: 724,2 m Elevasi muka tanah PI1: 718,1 m Jarak titik 4 PI1: 387,79 m

i (4 PI1) = % = -1,573% < 10 %(aman)Titik PI1 ke titik PI2 Elevasi muka tanah PI1: 718,1m Elevasi muka tanah PI2: 719m Jarak titik PI1 PI2: 467,88 m

i (PI1 PI2) = % = 0,192% < 10 % (aman)Titik PI2 ke titik PI3 Elevasi muka tanah PI2: 719 m Elevasi muka tanah PI3: 719 m Jarak titik PI2 PI3: 287,83 m

i (PI2 PI3) = % = 0,000 % < 10 % (aman)Titik PI3 ke titik 4 Elevasi muka tanah PI3: 719 m Elevasi muka tanah 4: 716,3 m Jarak titik PI3 4: 432,69 m

i (PI3 I) = % = 0,624 % < 10 % (aman)

Menentukan titik kritisTitik K1 Elevasi muka tanah = 268 Elevasi muka jalan = 266 + (0,00159 x 316)= 266,503 m Dengan demikian ada galian sebesar = 268 266,503 = 1,497 m < 4 m (aman)Titik K2 Elevasi muka tanah = 268 Elevasi muka jalan = 266 + (0,00159 x 542)= 266,863 m Dengan demikian ada galian sebesar = 268 266,863 = 1,137 m < 4 m (aman)Titik K3 Elevasi muka tanah = 266 Elevasi muka jalan = 267 + (0,00291 x 76)= 267,221 m Dengan demikian ada timbunan sebesar = 267,221 266 = 1,221 m < 8 m (aman)Titik K4 Elevasi muka tanah = 266 Elevasi muka jalan = 267 + (0,00291 x 140)= 267,407 m Dengan demikian ada timbunan sebesar = 267,407 166 = 1,407 m < 8 m (aman)

Titik K5 Elevasi muka tanah = 268 Elevasi muka jalan = 267 - (0,00291 x 250)= 267,727 m Dengan demikian ada galian sebesar = 268 267,727 = 0,273 m < 4 m (aman)Titik K6 Elevasi muka tanah = 261 Elevasi muka jalan = 268 + (-0,01939 x 364)= 260,941 m Dengan demikian ada galian sebesar = 261 260,941 = 0,059 m < 4 m (aman)Dari nilai-nilai tersebut, maka digambarkan sketsa lintasan berdasarkan kemiringan lintasan dan permukaan tanah.Dari sketsa lintasan jalan tersebut, terlihat bahwa pada bagian A PI1 galian, dari PI1 ke PI2 galian, dari PI2 ke PI3 timbunan dan dari PI3 ke T terletak pada bagian galian. Mencermati luas bagian timbunan dan galian sepanjang lintasan jalan kelihatan bahwa luas bagian galianlebih besar dari jumlah luas bagian timbunan. Oleh karena itu perlu diusahakan pengurangan bagian galian..Berdasarkan elevasi permukaan jalan tersebut dapat dicari kemiringan masing-masing penggal jalan sebagai berikut: Titik A ke titik C Elevasi muka tanah A: 258,4 Elevasi muka tanah C: 263

i (A C) = % = 2,19 % < 10 % (aman) Titik C ke titik PI1 Elevasi muka tanah C: 263 Elevasi muka tanah PI1: 266

i (C PI1) = % = 1,25 % < 10 % (aman) Titik PI1 ke titik D Elevasi muka tanah PI1: 266 Elevasi muka tanah D: 267,5

i (PI1 D) = % = 0.667 % < 10 % (aman) Titik ke D titik k2 Elevasi muka tanah D: 267,5 Elevasi muka tanah K2: 268

i (D K2) = % = 0,158 % < 10 % (aman) Titik K2 titik E Elevasi muka tanah K2: 268 Elevasi muka tanah E: 266,1

i (K2 E) = % = -0,809 % < 10 % (aman) Titik E ke titik F Elevasi muka tanah E: 266,1 Elevasi muka tanah 1: 267,65

i (E F) = % = 1,824 % < 10 % (aman)

Titik F ke titik PI3 Elevasi muka tanah F: 267,65 Elevasi muka tanah PI3: 268

i (F PI3) = % = 0,313 % < 10 % (aman) Titik PI3 ke titik G Elevasi muka tanah PI3: 268 Elevasi muka tanah G: 265

i (PI3 G) = % = - 1,63 % < 10 % (aman) Titik G ke titik T Elevasi muka tanah G: 265 Elevasi muka tanah T: 260,05

i (G T) = % = - 2,2 % < 10 % (aman)Dari lintasan jalan baru, dapat dicari ketinggian (elevasi) muka jalan pada masing-masing titik kritis.

Titik K1 Elevasi muka tanah = 268 Elevasi muka jalan = 266 + (0,00158 x 765)= 267,224 m Dengan demikian ada galian sebesar = 268 267,224

Titik K2 Elevasi muka tanah = 268 Elevasi muka jalan = 266 + (0,00159 x 990)= 268 m Dengan demikian tidak ada galian dan tumbunan

Titik K3 Elevasi muka tanah = 266 Elevasi muka jalan = 267 + (-0,00809 x 76)= 266,385 m Dengan demikian ada timbunan sebesar = 266,385 266 = 0,385 m < 8 m (aman)Titik K4 Elevasi muka tanah = 266 Elevasi muka jalan = 267 + (-0,00809 x 64)= 266,482 m Dengan demikian ada timbunan sebesar = 266,482 266 = 0,482 m < 8 m (aman)Titik K5 Elevasi muka tanah = 268 Elevasi muka jalan = 267 - (0,00313 x112)= 267,727 m Dengan demikian ada galian sebesar = 268 267,727 = 0,273 m < 4 m (aman)

Titik K6 Elevasi muka tanah = 261 Elevasi muka jalan = 268 + (-0,022x 364)= 260,961 m Dengan demikian ada galian sebesar = 261 260,941 = 0,039 m < 4 m (aman)Dengan adanya penyesuaian lintasan jalan tersebut, maka bidang galian dan timbunan dianggap seimbang.