Bab 3_Kajian Pengaruh KRP Thd Pembangunan

Embed Size (px)

Citation preview

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

BAB 3PENGKAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANBerdasarkan Rencana, maupun kebutuhan Program, terhadap penyusunan KLHS RTRW

Kabupaten Kotawaringin Barat, maka dari sekian banyak Kebijakan, dilakukanperumusan ulang sehingga lahirlah KRP yang terkait dengan isu-isu yang telah ditetapkandi atas. Namun demikian, perumusan KRP ini secara substansi adalah tidak berbedadengan KRP yang tertuang dalam dokumen raperda maupun naskah Rencana, akademis Program RTRWKotawaringin yang dapat Barat. Adapun Kebijakan, diidentifikasi menimbulkandampak

lingkungan yang dapat ditelaahpada pembahasan berikut: 3.1 Penelaahan Isu-Isu Strategis Lingkungan yang Berdampak Penting Bagi Pembangunan Berkelanjutan Penelaahan isu-isu strategis lingkungan merupakan langkah awal sebelum mengkaji secara rinci pengaruh tiap kebijakan, rencana dan program RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan dapat fokus telaah khusus yang berpijak dari sudutpandang aspek lingkungan hidup. Dalam pendekatan ini KLHS diselenggarakan sebagai proses yang terpisah dengan sistem AMDAL dan menggunakan prosedur dan pendekatan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai atau memiliki karakteristik sebagai penilaian lingkungan. Pola kelembagaan semacam ini terbentuk karena terkait dengan proses pengambilan keputusan di Parlemen atau Kabinet. Dalam beberapa

Laporan Akhir

III-1

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

kasus, KLHS diselenggarakan sebagai bagian dari penilaian yang lebih luas atau sebagai KLHS bagian dari uji ini kebijakan disebut yang pula lain. sebagai Model EIA kelembagaan untuk semacam

Modified/Appraisal Style atau Environmental Appraisal, dengan maksud memastikan keberlanjutan lingkungan Environmental Sustainability Assurance Jika menilik dari hasil Focus Group Discussion (FGD) pada tahap sebelumnya, dan kemudian dilakukan penelaahan pada isu yang memiliki fokus sama, maka akan didapat beberapa isu strategis lingkungan yang dianggap penting dan berpengaruh bagi pembangunan berkelanjutan, yaitu sebagai berikut:Tabel 3.1 Isu Strategis Lingkungan No . 1. 2. Sumber Hasil FGD Isu StrategisLingkugan Penurunan kualitas air sungai dan permukaan Degradasi Lingkungan kawasan sempadan sungai

3.

4.

Menurunnyakualitas air sungai (sekonyer) dan permukaan Lemahnya pengamanan/ perlindungan kawasan sempadan (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Perlunya sanksi yang tegas terhadap pembuangan limbah di kawasan sempadan atau pertambangan yang tidak sesuai aturan (dalam kota) Aktivitas penambangan liar di bantaran sungai Sekonyer dan Arut Sanksi yang tegas terhadap pembuangan limbah akibat aktivitas pendulangan di kawasan sempadan atau pertambangan yang tidak sesuai aturan(Sekonyer dan Arut-pangkut) Penambangan liar (PETI) di pantai kawasan Tanjung Puting Berkurangnya tutupan lahan(Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Kurangnya fungsi daerah resapan air(kota) Pembangunan jaringan irigasi yang mengeringkan (drain) lahan/rawa(Kumpai batu, Arut Selatan) Minimnya ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaanatau IKK Lahan pertanian tanaman pangan berkurang (Kumpai Batu Bawah, lahan basah menjadi kebun) Lemahnya pengawasan/ pengendalian

Minimnya daerah resapan air/ RTH

Konversi lahan pertanian produktif

Laporan Akhir

III-2

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

5.

6.

7.

8.

9. 10 11

12 13

pemanfaatan ruang kota, (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Lemahnya pengawasan pemanfaatan ruang kota (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Kurangnya perhatian terhadap kelompok masyarakat peduli hutan, (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Kawasan Hutan (HP) di Kabupaten Kotawaringin Barat harus dipertahankan Pembuangan limbah domestik di badan air/sungai (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Lemahnya sanksi yang tegas terhadap pembuangan limbah di kawasan sempadan atau pertambangan yang tidak sesuai aturan(Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Penangkapan ikan dengan cara tidak ramah lingkungan misalnya dengan menggunakan racundan/ atau listrik (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Lemahnya pengawasan/ pengendalian pemanfaatan ruang kota, Lemahnya pengawasan pemanfaatan ruang kota Konsistensi terhadap aturan/ regulasi daerah terkait pengembangan dan pembangunan kawasan perkotaan Masih adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Kurangnya kesadaran dengan cara pembukaan lahan Masih adanya aktivitas perburuan (di Suaka Margasatwa Lamandau) Berkembangnya bangunan-bangunan sarang walet di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat Perubahan fungsi kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan (misal; kebun masyarakat/perusahaan) yang belum sesuai dengan prosedur perijinan (Lingkup Kabupaten Kotawaringin Barat) Pengelolaan sampah Domestik dari TPS ke TPA (IKK) Belum adanya sinkronisasi dan persamaan persepsi penerapan tata ruang wilayah dengan tata ruang dari hulu ke hilirdan antar kabupaten(Lingkup Kabupaten

Degradasi kawasan hutan

Peningkatan pencemaran sampah dan limbah cair di sungai-sungai utama

Penegakan hukum (perencanaan, pengendalian , pengawasan, mekanisme perijinan)

Potensi kebakaran hutan dan lahan

Pelestarian flora fauna suakamargastawa Meningkatnya bangunan walet Alih fungsi kawasan hutan (non hutan)

Pencemaran Lingkungan (sampah) Sinkronisasi penataan ruang wilayah

Laporan Akhir

III-3

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

14 15 16 17

Kotawaringin Barat) Penambangan liar di kawasan pantai (Arut Selatan dan Kumai) Degradasi rawa gambut (Arut Selatan dan Kumai) Perlindungan terhadap mangrovedi kawasan Kumai dan Arut Selatan Perlindungan/pengamanan lahan dengan kelerengan >25%

Degradasi kawasan pantai Degradasi rawa gambut Perlindungan terhadap mangrove Perlindungan/pengamanan lahan dengan kelerengan >25%

Hasil Analisis, 2011

3.1

PenelaahanKebijakan,Rencana dan Program Terkait KonsekuensiLingkungan Strategis Setelah proses identifikasi

Penting

kebijakan/rencana/program Barat, proses selanjutnya lingkungan

(KRP) adalah secara

RTRW

Kabupaten

Kotawaringin

Penelaahankebijakan/rencana/program RTRW Kotawaringin Barat yang potensial A. menimbulkan konsekuensi terhadap strategis, baik konsekuensi negatif maupun positif. Rencana/ Program yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif Berdasarkan KRP RTRW yang telah ditelaah, berikut diantaranya yang berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif terhadap lingkungan, sehingga perlu antisipatif :Tabel 3.2KRP Berkonsekuensi NegatifNo 1. Kebijakan Perencanaan sistem jaringan prasarana transportasi Rencana/ Program Pembangunan terminal penumpang Tipe C Natai Suka (Antar Kota dalam Provinsi) di Pangkalan Bun; rencana pembangunan dan peningkatan status terminal Tipe B pada bundaran GM Arsyad menuju Kabupaten Sukamara dan Kab. Lamandau; pengembangan Terminal Tipe C pengumpul yang berlokasi di Simpang Runtu, Amin Jaya, dan Kumai; pengembangan Terminal Tipe C untuk mendukung fungsi PPK yang berlokasi di Kotawaringin Lama; pembangunan Terminal Tipe C yang berlokasi di Arut Utara; III-4

Laporan Akhir

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

No

Kebijakan

2.

Perencanaan sistem sarana permukiman

3.

Perencanaan sistem prasarana wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat

Rencana/ Program terminal barang berupa terminal truk angkutan barang yang lokasinya di dekat pergudangan, pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan yaitu di Kumai; pengembangan Jembatan Timbang di Simpang Runtu ; dan pengembangan Gedung Uji Kendaraan bermotor di Bundaran Pangkalan Lima. Pengembangan dermaga LLASDP di Pangkalan Bun, Kumai dan Kotawaringin Lama Pengembangan pelabuhan multi purpose Tanjung Kalap di Bumiharjo Pengembangan Pelabuhan Roro (ASDP) di Kecamatan Kumai Peningkatan pelabuhan penumpang Kumai Peningkatan pelabuhan pengumpul Pangkalan Bun Rencana pengembangan pelabuhan niaga berada di Kecamatan Kumai Pengembangan Bandar Udara baru di Bogam Raya sebagai bandar udara pengumpul di Kecamatan Kumai Pengembangan perumahan baru Perencanaan sarana pendidikan Perencanaan sarana kesehatan Perencanaan sarana peribadatan Perencanaan sarana perdagangan Perencanaan sarana olahraga Penyediaan jaringan transmisi telekomunikasi Pembangunan PLTU Batubara di Kecamatan Pangkalan Banteng; Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) terdapat di Pangkalan Bun dan Kumai; Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdapat di Kumai; Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terdapat tersebar di seluruh Kabupaten. Pembangunan Jaringan Transmisi Tegangan Menengah 150 KV Sampit Pangkalan Bun; Pangkalan Bun - Nanga Bulik; Pembangunan Kabel Bawah Laut dari Pangkalan Bun ke Kudus Jawa Tengah lokasi di Kecamatan Kumai; Pembangunan Gardu Induk (GI) di Pangkalan Bun Depo BBM di Pangkalan Bun dan Kumai

Laporan Akhir

III-5

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

No

Kebijakan

4. 5. 6.

Perencanaan kawasan budidaya Perencanaan kawasan peruntukan industri Perencanaan kawasan pariwisata

7.

Kawasan Pertumbuhan Ekonomi

8.

Kawasan Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Rencana/ Program kecamatan dan/atau fasilitas umum serta Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) di Pangkalan Bun Pengembangan hutan rakyat pada kawasan hutan dan tanah milik masyarakat Pembangunan kawasan industri dan kegiatan industri di Bumiharjo, Kumai Melakukan kegiatan perencanaan, pengembangan, dan promosi objek wisata yang dilakukan di Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting dan Pangkalan Bun; Kawasan Pantai Kubu-Pantai Keraya dan Kawasan Kotawaringin Lama; dan Kawasan PangkutKerabu-Panahan Pengembangan fasilitas angkutan udara dan pelabuhan Peningkatan dan penyediaan fasilitas prasarana kota Pengembangan objek wisata alam dan pendidikan

Hasil Analisis, 2011

B.

Rencana/ Program yang banyak menimbulkan konsekuensi positif Adapun berdasarkan KRP RTRW yang telah ditelaah, berikut

diantaranya yang berpotensi menimbulkan konsekuensi positif:Tabel 3.3KRP Berkonsekuensi PositifKebijakan No 1. Kawasan Lindung Rencana/ Program Penataan ulang batas kawasan taman nasional Penataan ulang batas kawasan, penetapan kawasan, dan pengelolaan kawasan Inventarisasi penggunaan lahan kawasan Reboisasi kawasan yang telah rusak terbakar Inventarisasi penggunaan lahan sempadan pantai, sungai, dan danau Identifikasi kawasan rawan kebakaran hutan Pengendalian dan pencegahan bahaya kebakaran hutan (kegiatan mitigasi, kesiagaan, dan pemadaman api) III-6

Laporan Akhir

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Kebijakan No 2. Kawasan Budidaya

Rencana/ Program mangrove Penataan kawasan hutan produksi Pengembangan dan intensifikasi lahan basah di Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Lama, dan Kumai. Pengembangan dan intensifikasi lahan kering untuk tanaman pangan di Kecamatan Kotawaringin Lama, Pangkalan Banteng, dan Arut Utara. Pengelolaan limbah industri terpadu Pengendalian pusat-pusat pelayanan pengarahan pengembangan pada area perkotaan Pengembangan sistem angkutan perkotaan terpadu dengan sistem regional Pemantauan perkembangan kegiatan dalam kawasan Menyiapkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) berupa kontainer di setiap kecamatan dan/atau fasilitas umum serta Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) di Pangkalan Bun Pengarahan alokasi pusat-pusat pelayanan dan permukiman Pengendalian dan pengawasan terhadap semua bentuk kegiatan yang berpotensi untuk mengurangi kapasitas dan kualitas sumber daya air Pembentukan perangkat insentif dan disinsentif untuk pengguna ruang kota

3. 4.

Kawasan Peruntukan Industri Kawasan Pertumbuhan Ekonomi

5. 6.

Kawasan Tertinggal Kawasan Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Hasil Analisis, 2011

3.1

Matriks Pengaruh Berkelanjutan

KRP

Terhadap

Pembangunan

Dari hasil penelaahan konsekuensi positif dan negatif dari kebijakan, rencana dan program RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat ini, tahap selanjutnya adalah penyusunan pengaruh KRP terhadap pembangunan berkelanjutan. Adapun matriks pengaruh ini bertujuan untuk memperoleh total frekuensi dampak positif dan negatif dari seluruh kebijakan, rencana dan program RTRW Kotawaringin Barat. Untuk lebih jelasnya tergambar dalam matriks berikut:

Laporan Akhir

III-7

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Laporan Akhir

III-8

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Tabel 3.4Matriks Pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program terhadap Isu Strategis Lingkungan

Laporan Akhir

III-9

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Isu Isu Strategis LingkunganMi ni m ny a D Degradas Kualita ae i s air ra Lingkung sungai h an dan re kawasan permuk sa sempada aan pa n sungai n ai r/ R T H Ko nv er si la ha n pe rt an ia n pr od uk tif Penin gkata n penc emar an samp ah dan limba h cair di sunga isunga i utam a Po te ns i ke ba ka ra n hu ta n da n la ha n

Kebijakan/ Rencana/ Program

D eg ra da si ka w as an hu ta n

Penegak an hukum (perenca naan, pengend alian , pengawa san, mekanis me perijinan)

Pe le st ar ia n flo ra fa un a su ak a m ar ga st a w a

M en in gk at ny a ba ng un an w al et

Ali h fu ng si ka w as an (h ut an ke no n hu ta n)

Pe nc e m ar an Li ng ku ng an (s a m pa h)

Si nk ro ni sa si pe na ta an ru an g wi la ya h

D e g r a d a s i k a w a s a n p a n t a i

D e g r a d a s i r a w a g a m b u t

Pe rli nd un ga n te rh ad ap m an gr ov e

Perl ind ung an/ pen ga ma nan laha n den gan kele ren gan >25 %

Frek uens i Dam pak (+)

Frek uens i Dam pak (-)

Pembangunan terminal penumpang Tipe C Natai Suka (Antar Kota dalam Provinsi) di Pangkalan Bun; Rencana pembangunan dan peningkatan status terminal Tipe B pada bundaran GM Arsyad menuju Kabupaten Sukamara dan Kab. Lamandau; Pengembangan Terminal Tipe C pengumpul yang berlokasi di Simpang Runtu, Amin Jaya, dan Kumai; Pengembangan Terminal Tipe C untuk mendukung fungsi PPK yang berlokasi di Kotawaringin

-

+

-

+

2

2

-

+

-

+

2

2

-

+

-

+

2

2

-

-

-

-

-

0

5

Laporan Akhir Isu Isu StrategisLingkungan

III-10

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

7

Laporan Akhir

III-11

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Berdasarkan hasil matriks pengaruh KRP terhadap pembangunan berkelanjutan di atas, didapatkan bahwa nilai frekuensi dampak negatif (146) sedikit lebih besar daripada frekuensi dampak positif (142). Oleh karena itu beberapa kebijakan, rencana dan program dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat ini perlu dievaluasi atau dibuat alternatif penyelesaian masalah, khususnya KRP yang mempunyai dampak negatif dalam permasalahan lingkungan terutama dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Sedangkan untuk KRP yang memiliki dampak atau implikasi positif terhadap isu-isu strategis lingkungan yang ada perlu untuk dipertahankan pada KRP Raperda sehingga bisa ditindaklanjuti melalui pembangunan fisik dan sebagainya. Terdapat 5 (lima) kebijakan, rencana dan program yang memiliki tingkat frekuensi dampak negatif besar, yaitu: Pembangunan kawasan industri dan kegiatan industri di Bumiharjo, Kumai (12) Pengembangan dermaga LLASDP di Pangkalan Bun, Kumai dan Kotawaringin Lama (9) Pengembangan fasilitas angkutan udara dan pelabuhan (8) Pengembangan pelabuhan multi purpose Tanjung Kalap di Bumiharjo (7) Pembangunan Banteng (6) Selain itu KRP RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat juga mempengaruhi isu-isu strategis lingkungan (pembangunan PLTU Batubara di Kecamatan Pangkalan

berkelanjutan), sehingga beberapa isu strategis muncul dalam frekuensi dampak negatif yang tinggi. Hal ini berarti sebagian KRP RTRW dinilai berpeluang adalah : Minimnya daerah resapan air (22) Pencemaran lingkungan (sampah) (18)III-12

untuk

menimbulkan

dampak

negatif

terhadap

permasalahanlingkungan. Adapun isu-isu strategis lingkungan tersebut

Laporan Akhir

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Sinkronisasi penataan ruang wilayah (15) Peningkatan pencemaran sampah dan limbah cair di sungaisungai utama (14)

Keempat isu strategis lingkungan di atas merupakan isu yang dianggap prioritas untuk dipecahkan bersama mengingat KRP RTRW yang ada akan sering bersinggungan dengan isu-isu lingkungan tersebut. Pemecahan permasalahan tersebut nantinya dibahas pada bab berikutnya hingga muncul rekomendasi.

Laporan Akhir

III-13

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

BAB 3..................................................................................................................................1 PENGKAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN............................................1 3.1 Penelaahan Isu-Isu Strategis Lingkungan yang Berdampak Penting Bagi Pembangunan Berkelanjutan................................................1 3.2 PenelaahanKebijakan, Rencana dan Program Penting Terkait Konsekuensi Lingkungan Strategis................................................3 3.3 Matriks Pengaruh KRP Terhadap Pembangunan Berkelanjutan................................................................................................................7 Tabel 3.1 Isu Strategis Lingkungan..........................................................................2 Tabel 3.2KRP Berkonsekuensi Negatif...........................................................4 Tabel 3.3KRP Berkonsekuensi Positif.............................................................6 Tabel 3.4 Matriks Pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program terhadap Isu Strategis Lingkungan.................................................................8Tabel 3.4Matriks Pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program terhadap Isu Strategis Lingkungan

Laporan Akhir

III-14