Upload
lamhanh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
71
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
4.1.1 Profil Universitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara merupakan lembaga penyedia jasa pendidikan yang
berawal dari institut pelatihan komputer, Modern Computer Course yang berdiri pada 21
Oktober 1974. Dengan dibekali ekspansi yang terus menerus, didasari dengan landasan yang
kuat, visi yang jelas dan dedikasi tinggi serta tingginya minat masyarakat, maka Modern
Computer Course akhirnya berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) pada
tanggal 1 Juli 1981 dengan program studi Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi.
Tiga tahun kemudian, pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapatkan status ”Terdaftar” dan
berganti nama menjadi AMIK Jakarta. Pada tanggal 1 Juli 1985, AMIK membuka pendidikan
Komputerisasi Akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara pada tanggal 21
September 1985.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memberi penghargaan pada
AMIK sebagai Akademi Komputer Terbaik melalui Kopertis Wilayah III Jakarta, pada tanggal
17 Maret 1986. Semakin tingginya kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
pemahaman mengenai komputer (computer literate) mendorong AMIK Bina Nusantara untuk
mendirikan STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara
pada tanggal 1 Juli 1986. Lembaga pendidikan ini menawarkan program studi S-1
Manajemen Informatika dan Teknik Informatika sedangkan program S-1 Sistem Komputer
masih berjalan dalam proses.
72
Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK
Bina Nusantara dan menawarkan program pendidikan berjenjang Diploma (D-3) dan Strata 1
(S-1). STMIK Bina Nusantara mendapatkan status ”Terakreditasi” untuk semua jenjang dan
jurusan pada 18 Maret 1992. Dengan berbekal reputasi yang baik, maka STMIK Bina
Nusantara meresmikan Program Master dibidang Manajemen Sistem Informasi, yang
pertama di Indonesia pada tanggal 10 Mei 1993.
Universitas Bina Nusantara (atau yang lebih sering disingkat dengan nama UBiNus)
berdiri pada tanggal 8 Agustus 1996 dan mendapatkan legalisasi oleh pemerintah. STMIK
Bina Nusantara lalu bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20
Desember 1998. Universitas Bina Nusantara telah memiliki lima fakultas, yaitu Ilmu
Komputer, Ekonomi, Teknik, Sastra, Matematika dan Statistik, serta Program Master.
4.1.2 Profil Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara dimulai
sejak September 1996, sejalan dengan pengembangan Bina Nusantara menjadi sebuah
universitas. Pemilihan Program Studi Manajemen ini dilakukan dengan suatu pemahaman
bahwa perubahan makro yang berdampak multi - dimensional membutuhkan pemimpin dan
pelaku bisnis yang tangguh, berwawasan global dan mampu memanfaatkan Teknologi
Informasi. Universitas Bina Nusantara yakin bahwa ilmu manajemen adalah ilmu yang
dinamis, dan Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara memiliki kiprah yang
aktif didalamnya.
Hal tersebut terbukti pada tanggal 29 Mei 2000, ketika Program Studi Manajemen
Universitas Bina Nusantara mendapatkan Akreditasi Peringkat B dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi, Depdiknas - RI. Tidak sekedar berpuas diri, tim Program Studi
Manajemen Universitas Bina Nusantara terus berbenah diri, meningkatkan kompetensi dan
73
menyempurnakan mutu pendidikan, sehingga pada tanggal 9 Januari 2004, berdasarkan SK
No. 001/BAN-PT/Ak-VII/I/2004, Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara
berhasil mendapatkan Peringkat A dari badan akreditasi yang sama.
4.1.2.1 Visi dan Misi Jurusan Manajemen
Seperti organisasi - organisasi pada umumnya, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Bina Nusantara memiliki visi dan misi, yaitu sebagai berikut:
• Visi Jurusan Manajemen
Menjadi jurusan panutan dalam menerapkan bidang ilmu manajemen, terutama
terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan teknologi informasi.
• Misi Jurusan Manajemen
Menyelenggarakan pendidikan komprehensif di bidang bisnis yang memberikan
peluang untuk membangun kompetensi dalam program Kewirausahaan
(Entrepreneurship), Pemasaran Internasional (International Marketing), dan E -
Business.
4.1.2.2 Struktur Organisasi Jurusan Manajemen
Struktur organisasi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara
dapat digambarkan dalam gambar di bawah ini:
74
Sumber: Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bina Nusantara
Keterangan :
1. Dekan
a. Lingkup kerja: membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam lingkungan fakultas.
b. Wewenang dan tanggung jawab:
• Membina Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan di lingkungan fakultasnya.
• Ikut mendorong terlaksananya Visi dan Misi Universitas Bina Nusantara.
• Melaksanakan koordinasi dengan para Direktur dalam fungsi terkait.
• Melaksanakan koordinasi dengan Dekan fakultas lain untuk tugas-tugas lintas
fakultas.
• Membina hubungan kerjasama dengan fakultas lain di dalam Universitas dengan
pihak luar dalam kaitan dengan bidang ilmunya.
Dekan Fakultas Ekonomi
Ketua Jurusan Manajemen
Sekretaris
Jurusan
Koordinator Bidang
Ilmu (KBI)
Koordinator Mata
Kuliah (KMK)
Kepala Lab.
Manajemen
75
2. Ketua Jurusan (KaJur)
a. Lingkup kerja:
• Mengembangkan sebuah program berdasarkan pencapaian dari kompetensi inti
(core competence) dan produk.
• Membuat suatu strategi untuk memiliki HAKI yang terdaftar setiap tahun.
• Mengelola dan memastikan terjadinya pencapaian akademis yang baik
(Academic Excellent Achievement) dalam Jurusan.
• Mengelola dan memastikan riset dan tanggung jawab sosial perusahaan
(Research and Corporate Social Responsibility) yang baik dalam Jurusan.
• Mendukung unit – unit WR3 untuk memastikan jumlah siswa yang mendaftar
dalam Jurusan.
• Memastikan semua kerjasama (partnership) dilakukan berdasarkan kontrak yang
ada.
• Memastikan Pertumbuhan dan Keberadaan Komunitas BiNusian (BiNusian
Community Existence and Growth).
• Memastikan Efektivitas Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Capital
Development Effectiveness)
b. Wewenang dan tanggung jawab:
• Memutuskan tindakan – tindakan yang diperlukan berdasarkan peraturan dan
mekanisme yang ada untuk hal – hal yang terkait dengan :
1. Implementasi kebijakan akademis, rencana program dan anggaran tahunan
untuk Jurusan.
2. Tindakan disipliner dan pencapaian prestasi akademis dari Ketua Jurusan,
KBI, KMK, laboratorium, dosen dan mahasiswa.
76
3. Pengembangan jasa untuk semua stakeholders terutama para mahasiswa
dan dosen dalam Jurusan / Program Studi.
4. Efektivitas dan efisensi proses pengembangan.
• Menyusun tujuan, rencana program tahunan serta anggaran tahunan.
• Mengarahkan realisasi rencana program untuk mencapai tujuan Jurusan
• Membuat laporan tiap bulan, tiap semester, serta tiap tahun untuk Dekan
• Memimpin dan mengkoordinasi program pengembangan dosen – dosen.
• Mengajukan pengembangan kurikulum dan sistem operasional kepada Dekan.
• Mengkoordinasikan pengembangan para mahasiswa untuk program akademik
dan non akademik.
• Melakukan proses perekrutan untuk para calon dosen
• Menetapkan skor akreditasi yang ditargetkan
• Memastikan pencapaian tujuan Jurusan dalam rangka untuk mencapai tujuan
BiNus secara keseluruhan.
• Memastikan adanya atmosfir akademis yang kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran.
• Memastikan dan meningkatkan indeks kepuasan stakeholder.
• Memastkan dan meningkatkan citra Jurusan yang baik di kalangan publik.
• Mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan pihak – pihak
eksternal setelah sebelumnya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Dekan.
• Melakukan semua tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan dan
mekanisme yang ada dalam rangka untuk mematuhi semua kualitas yang
disyaratkan dalam ISO 9000 : 2000.
77
3. Sekretaris Jurusan (SekJur)
a. Lingkup Kerja: membantu Ketua Jurusan melakukan tugas yang berkaitan dengan
Jurusan atau Program Studi agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mutu
yang ditetapkan.
b. Wewenang dan tanggung jawab:
• Memonitor pelaksanaan perkuliahan yang menyangkut kehadiran dosen,
kelengkapan dan kesesuaian penyampaian materi kuliah.
• Melaksanakan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh Universitas.
• Membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugas lain yang masih terkait
dengan Jurusan / Program Studi. Didalam melaksanakan tugasnya Sekretaris
Jurusan wajib melakukan koordinasi dan kerjasama sebaik-baiknya dengan
seluruh unit yang terkait di Universitas Bina Nusantara.
4. Koordinator Bidang Ilmu Manajemen (KBI)
a. Lingkup kerja: membantu Fakultas dan Jurusan dalam menunjang Perguruan
Tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang meliputi
pengembangan ilmu, kurikulum, pengembangan dosen, penelitian, publikasi, dan
pengabdian masyarakat.
b. Tugas:
• Menyusun rencana kegiatan Pengembangan Bidang Ilmu.
• Memimpin dosen dalam kelompok ilmunya untuk mengembangkan bidang
keilmuannya dalam bentuk:
- seminar dan pelatihan
- pembuatan bahan e-learning / modul pembelajaran
78
• Bersama Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Dekan lain, dan Dosen lain
mengadakan penelitian. Secara rinci kegiatan tersebut meliputi:
- Membantu menyusun rencana penelitian
- Membantu proposal penelitian
- Mengadakan seminar penelitian
c. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab terhadap terlaksana dan tercapainya
pengembangan bidang ilmu yang diasuh sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
d. Wewenang:
• Mengusulkan kepada Ketua Jurusan tentang perubahan mata kuliah dan materi
kuliah yang dianggap telah kadaluarsa.
• Memberi masukan kepada Ketua Jurusan tentang perubahan kurikulum Jurusan /
Program Studi.
• Mengusulkan kepada Ketua Jurusan tentang pembukaan bidang ilmu baru.
5. Koordinator Mata Kuliah (KMK)
a. Wewenang dan tanggung jawab:
• Mengevaluasi, mengoreksi dan menyetujui judul outline Tugas Akhir / Skripsi.
• Menunjuk dosen pembimbing sesuai dengan judul outline Tugas Akhir / Skripsi.
6. Kepala Lab. Manajemen
a. Wewenang dan tanggung jawab:
• Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk
hal – hal yang terkait dengan kebijakan akademik operasional praktikum setelah
dikonsultasikan dengan Kepala Jurusan.
79
• Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk
hal – hal yang terkait dengan disiplin dan prestasi asisten lab.
• Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk
hal – hal yang terkait dengan disiplin dan prestasi praktikan.
• Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk
hal – hal yang terkait dengan peningkatan layanan lab. kepada dosen dan
praktikan.
• Melakukan konsultasi dengan pihak eksternal sepengetahuan Kepala Jurusan,
setelah dikonsultasikan dengan Dekan, setelah dikonsultasikan dengan Rektor.
• Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk
hal – hal yang terkait dengan peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional
praktikum.
• Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan Sistem Mutu ISO-9000.
4.1.3 Profil Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen
Saat ini Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara
menyediakan program studi berjenjang Strata 1 (S-1). Sama seperti umumnya Jurusan
Manajemen di perguruan tinggi lain, Jurusan Manajemen memberikan 3 (tiga) bidang
peminatan yang dapat dipilih oleh para mahasiswa Jurusan Manajemen. Pemilihan peminatan
ini dilakukan pada tahun kedua (semester empat) dan mulai diterapkan saat mereka berada
pada tahun ketiga (mulai semester lima).
Untuk menajamkan peminatan tersebut, masing – masing peminatan tersebut dalam
pelaksanaannya dibekali dengan mata kuliah – mata kuliah khusus yang membedakan
peminatan yang satu dengan peminatan yang lain dan mata kuliah umum yang diberikan
kepada mahasiswa semua peminatan.
80
Peran Jurusan Manajemen dalam pemilihan peminatan ini hanya terbatas pada
pemberian pengarahan singkat (briefing) kepada para mahasiswa saat mereka duduk di
semester empat mengenai perbedaan yang ada dalam masing – masing peminatan,
terutama dalam hal mata kuliah – mata kuliah khusus sampai bagaimana pemilihan
peminatan melalui internet dilakukan. Jurusan Manajemen memberikan kebebasan penuh
kepada para mahasiswanya dalam memilih peminatan – peminatan tersebut.
Bidang – bidang peminatan tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Bidang Peminatan dalam Jurusan Manajemen
Peminatan Fokus
Kewirausahaan
(Entrepreneurship)
Para lulusannya diharapkan mampu mempraktekkan
pengetahuan bagaimana membuat dan mengelola
usaha / bisnis sendiri.
Pemasaran Internasional
(International Marketing)
Para lulusannya diharapkan mampu mempraktekkan
pengetahuan dalam strategi pemasaran produk baik
dalam lingkup bisnis nasional maupun internasional.
E - Business Para lulusannya diharapkan mampu memahami
bagaimana membuat dan mengelola metode baru
dalam bisnis dalam era digital
Sumber : Katalog Universitas Bina Nusantara 2003 – 2004, 2004 – 2005
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen dibekali dengan mata kuliah – mata
kuliah khusus (MPB / Mata Kuliah Perilaku Berkarya) yang mulai diberikan sejak awal
peminatan, yaitu sejak semester 5, seperti disajikan dalam tabel berikut:
81
Tabel 4.2 Matakuliah Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen
(Angkatan 2003 dan 2004)
Kode Mata
Kuliah
Nama Mata Kuliah Kredit
Mata
Kuliah
J0402 Strategi Bisnis
(Business Strategy)
2/0 sks
J0714 Manajemen Perbankan dan Asuransi
(Banking and Insurance Management)
4/0 sks
J0704 Business Plan 4/0 sks
J0494 Manajemen Perubahan
(Change Management)
4/0 sks
J0652 Seminar Kewirausahaan
(Entrepreneurship Seminar)
2/0 sks
Total SKS 16 sks
Sumber : Katalog Universitas Bina Nusantara 2003 – 2004, 2004 – 2005
Penelitian ini mengambil populasi penelitian mahasiswa peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara angkatan 2003 dan 2004. Jumlah mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen angkatan 2003 dan 2004 dapat dilihat pada
tabel berikut di bawah ini:
82
Tabel 4.3 Jumlah Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Angkatan Jumlah
Mahasiswa
Angkatan 2003 202
Angkatan 2004 183
Total 385
Sumber : Layanan dan Registrasi Informasi
Maka berdasarkan rumus Slovin dengan ketelitian 95%, maka diperoleh sampel
untuk mahasiswa peminatan Kewirausahaan angkatan 2003 dan 2004 sebanyak 198, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 4.4 Sampel Terpilih
Angkatan Jumlah
2003 104
2004 94
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan (sebagai
variabel X) dengan skor total (variabel Y).
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :
• Jika r hasil > 0,3 , maka butir atau pertanyaan tersebut valid.
• Jika r hasil > 0,3, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
83
Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson product moment antara
skor tiap butir pertanyaan dengan skor total.
Hasil pengujian validitas ini dapat dilihat pada tabel 4.5 sampai tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.5 Uji Validitas Jiwa Wirausaha
Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan
P1 dan TOTAL (Y) 0.7471 Valid
P2 dan TOTAL (Y) 0.6367 Valid
P3 dan TOTAL (Y) 0.7249 Valid
P4 dan TOTAL (Y) 0.5921 Valid
P5 dan TOTAL (Y) 0.4950 Valid
P6 dan TOTAL (Y) 0.6885 Valid
P7 dan TOTAL (Y) 0.6652 Valid
P8 dan TOTAL (Y) 0.7813 Valid
P9 dan TOTAL (Y) 0.7235 Valid
P10 dan TOTAL (Y) 0.5155 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Tabel 4.6 Uji Validitas Harapan Memilih Peminatan Kewirausahaan
Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan
P1 dan TOTAL (Y) 0.5922 Valid
P2 dan TOTAL (Y) 0.4694 Valid
P3 dan TOTAL (Y) 0.6654 Valid
P4 dan TOTAL (Y) 0.3961 Valid
84
P5 dan TOTAL (Y) 0.4790 Valid
P6 dan TOTAL (Y) 0.7238 Valid
P7 dan TOTAL (Y) 0.7457 Valid
P8 dan TOTAL (Y) 0.6505 Valid
P9 dan TOTAL (Y) 0.5050 Valid
P10 dan TOTAL (Y) 0.7354 Valid
P11 dan TOTAL (Y) 0.7571 Valid
P12 dan TOTAL (Y) 0.7438 Valid
P13 dan TOTAL (Y) 0.6262 Valid
P14 dan TOTAL (Y) 0.6386 Valid
P15 dan TOTAL (Y) 0.4453 Valid
P16 dan TOTAL (Y) 0.4342 Valid
P17 dan TOTAL (Y) 0.4114 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Tabel 4.7 Uji Validitas Kenyataan Memilih Peminatan Kewirausahaan
Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan
P1 dan TOTAL (Y) 0.3952 Valid
P2 dan TOTAL (Y) 0.4427 Valid
P3 dan TOTAL (Y) 0.4266 Valid
P4 dan TOTAL (Y) 0.4566 Valid
P5 dan TOTAL (Y) 0.6491 Valid
P6 dan TOTAL (Y) 0.3672 Valid
P7 dan TOTAL (Y) 0.6709 Valid
85
P8 dan TOTAL (Y) 0.5377 Valid
P9 dan TOTAL (Y) 0.4201 Valid
P10 dan TOTAL (Y) 0.4587 Valid
P11 dan TOTAL (Y) 0.3898 Valid
P12 dan TOTAL (Y) 0.7433 Valid
P13 dan TOTAL (Y) 0.6404 Valid
P14 dan TOTAL (Y) 0.6444 Valid
P15 dan TOTAL (Y) 0.6558 Valid
P16 dan TOTAL (Y) 0.5949 Valid
P17 dan TOTAL (Y) 0.6507 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Berdasarkan hasil uji diatas maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner valid, karena nilai koefisien korelasi Pearson product moment
masing – masing pertanyaan bernilai lebih besar dari nilai 0.3.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh butir-butir pernyataan telah memiliki validitas
butir artinya butir-butir pertanyaan tersebut telah tepat mengukur apa yang ingin diukur
sehingga pertanyaan yang ada dalam kuesioner tidak perlu untuk diubah dan dapat
digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.
Sedangkan uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner.
Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas internal pada instrumen penelitian dengan menggunakan
teknik reliabilitas dengan metode Alpha.
Uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha dilakukan pada instrumen
pertanyaan yang menggunakan kategorisasi jawaban dengan skala bukan 0 dan 1, seperti
86
skala 1 sampai 5, 1 sampai 7 atau -3 sampai 3. Teknik Alpha dilakukan dengan
memperhitungkan varians butir pertanyaan.
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu :
• Bila r hasil > r tabel, maka kuesioner yang diuji reliabel.
• Bila r hasil < r tabel, maka kuesioner yang diuji tidak reliabel.
Pada teknik Alpha, r hasil didapat dengan memperhitungkan varians yang kemudian
dimasukkan pada rumus Alpha. Sedangkan nilai r tabel didapat dari melihat tabel r Product
Moment dengan df (degree of freedom) = n - 2 = 28 dan tingkat kepercayaan 95%, dengan
nilai r tabel 0,3610.
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen r hasil Keterangan
Jiwa Wirausaha 0.855 Reliabel
Harapan Memilih Peminatan Kewirausahaan 0.882 Reliabel
Kenyataan Memilih Peminatan Kewirausahaan 0.845 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Berdasarkan hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner adalah reliabel, karena nilai r hasil lebih besar dari r tabel yaitu 0,3610. Hal ini
menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur
tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil atau konsistensi dalam
mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat
digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.
87
4.3 Analisa Deskripsi Jiwa Wirausaha
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pimpinan Jurusan
Manajemen dan pimpinan Center for Entrepreneurship (CfE) Universitas Bina Nusantara,
maka dapat disimpulkan bahwa jiwa wirausaha yang ingin dibentuk oleh Universitas Bina
Nusantara dalam Jurusan Manajemen antara lain sebagai berikut:
• Mahasiswa yang mampu menguasai teknologi informasi untuk mendukung
pengembangan jiwa wirausaha melalui pengembangan usaha yang dikembangkan
atau dimiliki.
• Mahasiswa yang mampu mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya
selama belajar di Universitas Bina Nusantara dalam pengembangan usahanya
tersebut. Sehingga ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya tersebut akan
mendukung kesuksesan dalam usaha yang akan atau sedang dikembangkannya.
• Mahasiswa diharapkan sudah menjadi wirausaha saat ia lulus atau saat ia mengambil
peminatan Kewirausahaan. Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan diharapkan benar
– benar memiliki cita – cita mengelola, sudah ingin menciptakan bisnis, jadi sudah
memiliki pola pikir yang berbeda.
• Mahasiswa yang memiliki sifat – sifat wirausaha pada umumnya seperti :
- Mampu menciptakan kesempatan usaha
- Dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada
- Dalam mengerjakan segala hal, selalu dilakukan dengan baik, teliti, dan tekun
- Lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain
- Sadar bahwa perlu kerja keras agar berhasil
- Terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan
- Memiliki jiwa kepemimpinan
- Mampu mempertimbangkan resiko
88
- Selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
- Selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam
mengambil keputusan
• Mahasiswa yang mampu menerapkan sifat wirausaha di manapun ia berada,
sehingga walaupun nantinya mahasiswa tersebut memutuskan untuk bekerja di
suatu perusahaan, ia akan dapat memiliki dan mengembangkan jiwa
intrapreneurship (corporate entrepreneurship atau jiwa entrepreneurship dalam
organisasi).
• Mahasiswa yang memiliki karakter yang baik, seperti yang telah diupayakan untuk
dibentuk dalam mata kuliah Character Building I - IV.
4.4 Analisa Jiwa Wirausaha yang dimiliki Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jiwa wirausaha yang dimiliki mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen Universitas Bina Nusantara dapat dianalisa dengan melihat variabel faktor –
faktor alasan yang mendasari mereka memilih Peminatan Kewirausahaan, karakteristik jiwa
wirausaha yang mereka miliki serta harapan dan kenyataan mahasiswa dalam memilih
Peminatan Kewirausahaan.
4.4.1 Faktor – faktor Alasan Memilih Peminatan Kewirausahaan
Untuk mendapatkan faktor – faktor alasan yang berpengaruh bagi para mahasiswa
Jurusan Manajemen dalam memilih Peminatan Kewirausahaaan, maka dilakukan uji Cochran
Q Test dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Uji hipotesis
Hipotesis yang diuji yaitu:
H0 : Semua faktor yang akan diuji memiliki proporsi jawaban “YA” yang sama.
89
Ha : Semua faktor yang akan diuji memiliki proporsi jawaban “YA” yang
berbeda.
2. Mencari Q hitung dengan rumus:
Q hitung =
∑−∑
∑ ∑−−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
n
iR
n
iRk
k
j
k
jCCk 1)(k
2ii
2
j2j
Di mana :
k = jumlah variabel
n = jumlah reponden (pengamatan)
Cj = total respon pada j variabel (kolom)
Ri = total respon pada i pengamatan (baris)
Perhitungan dengan Q hitung dengan bantuan komputer juga dapat dilakukan dengan
bantuan perangkat lunak SPSS versi 12 melalui menu Analyze – Non Parametric Test
– K Related Samples.
3. Penentuan Q tabel :
Dengan α = 0,05, derajat kebebasan atau degree of freedom (df) = k - 1, maka
diperoleh Q tab (0,05 ,df) dari tabel Chi Square Distribution.
4. Dasar Pengambilan Keputusan:
• Q hitung > Q tabel maka H0 ditolak.
• Q hitung < Q tabel maka H0 diterima.
90
5. Kesimpulan:
• Jika menolak H0, berarti proporsi jawaban ”YA” masih berbeda pada semua
atribut. Artinya belum ada kesepakatan diantara para responden tentang atribut
sebagai faktor yang dipertimbangkan.
• Jika menerima H0, berarti proporsi jawaban ”YA” pada semua atribut dianggap
sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua
atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.
6. Langkah – langkah pengolahan data :
Hasil perhitungan dilakukan dengan melakukan tahap – tahap sebagai berikut:
a. Pengujian I
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 41,73
Dengan α = 0,05, df = 10-1=9, diperoleh Qtab (0,05;9) = 16,92.
Keputusan Pengujian I :
Tolak Ho karena Q hitung (41,73) > Q tab (16,92).
Kesimpulan :
Jadi belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan
kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian II dengan membuang
faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan
ke-9 yaitu “Tidak ada pilihan lain”.
b. Pengujian II
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 28,76
Dengan α = 0,05, df = 9-1=8, diperoleh Qtab (0,05;8) = 15,51.
Keputusan Pengujian II :
91
Tolak Ho karena Q hitung (28,76) > Q tab (15,51).
Kesimpulan :
Jadi masih belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan
kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian III dengan membuang
faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan
ke-10 yaitu “Ajakan teman”.
c. Pengujian III
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 16,36
Dengan α = 0,05, df = 8 - 1= 7, diperoleh Qtab (0,05;7) = 14,07.
Keputusan Pengujian III :
Tolak Ho karena Q hitung (16,36) > Q tab (14,07).
Kesimpulan :
Jadi belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan
kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian IV dengan membuang
faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan
ke-2 yaitu “Jumlah sks mata kuliah peminatan”.
d. Pengujian IV
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 12,95
Dengan α = 0,05, df = 7 - 1= 6, diperoleh Qtab (0,05;6) = 12,59.
Keputusan Pengujian IV :
Tolak Ho karena Q hitung (12,95) > Q tab (12.59).
Kesimpulan :
92
Jadi masih belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan
kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian V dengan membuang
faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan
ke-5 yaitu “Kualitas dosen pengampu”.
e. Pengujian V
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 7,97
Dengan α = 0,05, df = 6-1=5, diperoleh Qtab (0,05;5) = 11.07
Keputusan Pengujian V :
Terima Ho karena Q hitung (7,97) < Q tab (11,07).
Kesimpulan :
Jadi sudah ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan
kewirausahaan. Oleh karena itu pengujian dapat dihentikan pada tahap Pengujian V
ini.
Dari hasil pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa alasan para mahasiswa Jurusan
Manajemen mengambil peminatan Kewirausahaan adalah karena faktor – faktor :
- ”Jumlah mata kuliah peminatan” (faktor ke – 1)
- ”Isi mata kuliah peminatan” (faktor ke - 3).
- ”Sistem pembelajaran (tatap muka, case study, praktek,dll)” (faktor ke - 4)
- ”IPK yang telah dicapai” (faktor ke – 6)
- ”Adanya keinginan untuk menjadi wirausaha” (faktor ke - 7)
- ”Untuk mengembangkan bisnis atau usaha yang telah ada” (faktor ke – 8)
93
4.4.2 Karakteristik Jiwa Wirausaha
Hasil pengolahan data sehubungan dengan karakteristik jiwa wirausaha mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen, diperlihatkan pada gambar berikut:
4.023.97
3.8
3.99
4.45
4
3.763.81
4.044.09
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
4.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jiwa Wirausaha
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Gambar 4.2 Jiwa Wirausaha
Keterangan gambar:
1 Mampu menciptakan kesempatan usaha.
2 Dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada.
3 Dalam mengerjakan segala hal, selalu dilakukan dengan baik, teliti, dan tekun.
4 Lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain.
5 Sadar bahwa perlu kerja keras agar berhasil.
6 Terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan.
7 Memiliki jiwa kepemimpinan.
94
8 Mampu mempertimbangkan resiko.
9 Selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
10 Selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam
mengambil keputusan.
a. Mahasiswa Mampu Menciptakan Kesempatan Usaha
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (4,02) bahwa ia dapat menciptakan kesempatan usaha.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk mampu menciptakan kesempatan usaha.
b. Mahasiswa Dapat Memanfaatkan Kesempatan Usaha yang Ada
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (3,97) bahwa ia dapat memanfaatkan kesempatan usaha
yang ada.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang
ada.
c. Mahasiswa Mengerjakan Segala Hal dengan Baik, Teliti, dan Tekun
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (3,80) untuk selalu mengerjakan segala hal dengan baik,
teliti, dan tekun.
95
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk mengerjakan segala hal dengan baik, teliti,
dan tekun.
d. Mahasiswa Lebih Menyukai Kerja Mandiri Dibandingkan Bekerja pada Orang
Lain
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (3,99) untuk lebih menyukai kerja mandiri ketimbang
bekerja pada orang lain.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan
bekerja pada orang lain.
e. Mahasiswa Sadar Bahwa Perlu Kerja Keras Agar Berhasil
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen sangat setuju (4,45) bahwa perlu kerja keras agar berhasil.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk menyadari bahwa perlu kerja keras untuk
mencapai keberhasilan.
96
f. Mahasiswa Terbiasa untuk Disiplin Diri dalam Kehidupan
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (4.00) untuk terbiasa berdisiplin diri dalam kehidupan.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk terbiasa siaiplin diri dalam kehidupan.
g. Mahasiswa Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (3,76) bahwa ia memiliki jiwa kepemimpinan.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk memiliki jiwa kepemimpinan.
h. Mahasiswa Mampu Mempertimbangkan Resiko
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (3,81) bahwa ia mampu mempertimbangkan resiko.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk mampu mempertimbangkan resiko.
i. Mahasiswa Selalu Melakukan Pekerjaan dengan Penuh Tanggung Jawab
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (4,04) untuk selalu mengerjakan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab.
97
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung
jawab.
j. Mahasiswa Selalu Mempertimbangkan Faktor Penghambat maupun
Penunjang dalam Mengambil Keputusan
Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen setuju (4,09) untuk selalu mempertimbangkan faktor penghambat
maupun penunjang dalam mengambil keputusan.
Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk selalu mempertimbangkan faktor penghambat
maupun penunjang dalam mengambil keputusan.
Dengan melihat analisa diatas, maka dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa
apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen
akan mendorong para mahasiswa untuk setuju atau mampu dalam mengembangkan jiwa
wirausaha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen telah memiliki jiwa wirausaha sebagai berikut:
- Mampu menciptakan kesempatan usaha,
- Dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada,
- Dalam mengerjakan segala hal, selalu dilakukan dengan baik, teliti, dan tekun,
- Lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain,
98
- Sadar bahwa perlu kerja keras agar berhasil,
- Terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan,
- Memiliki jiwa kepemimpinan,
- Mampu mempertimbangkan resiko,
- Selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab,
- Selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam mengambil
keputusan.
Bila dilihat lebih jauh, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik jiwa wirausaha
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen yang paling menonjol adalah
bahwa mereka menyadari bahwa diperlukan kerja keras agar berhasil (karakteristik
poin ke – 5), sedangkan karakteristik jiwa wirausaha yang kurang ditonjolkan adalah
memiliki jiwa kepemimpinan (karakteristik poin ke – 7), mengerjakan segala hal
dengan baik, teliti dan tekun (karakteristik poin ke – 3) dan mampu
mempertimbangkan resiko (karakteristik poin ke – 8).
4.4.3 Harapan dan Kenyataan dalam Memilih Peminatan Kewirausahaan
4.4.3.1 Analisa Sikap Wirausaha
Faktor ”Sikap Wirausaha” diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan dalam
seberapa mampu mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap
variabel berjiwa wirausaha, berperilaku wirausaha, dan mengelola usaha.
Hasil penelitian terhadap sikap wirausaha diperlihatkan pada tabel sebagai berikut di
bawah ini:
99
Sikap Wirausaha
4.44 4.29 4.34
3.34 3.33 3.29
0
1
2
3
4
5
P1 P2 P3
Harapan
Kenyataan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Gambar 4.3 Faktor “Sikap Wirausaha
a. Analisa Berjiwa Wirausaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan sangat mampu (4,44) memiliki
jiwa wirausaha dalam faktor “Sikap Wirausaha”.
Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa cukup mampu (3,34) dalam memiliki jiwa wirausaha
dalam faktor “Sikap Wirausaha”.
b. Analisa Berperilaku Wirausaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan sangat mampu (4,29) dalam
berperilaku wirausaha dalam faktor “Sikap Wirausaha”.
Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa cukup mampu (3,33) dalam berperilaku jiwa
wirausaha.
100
c. Analisa Mengelola Usaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan sangat mampu (4,34) dalam
mengelola usaha dalam faktor “Sikap Wirausaha”.
Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa cukup mampu (3,29) dalam mengelola usaha.
Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum, harapan para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen dalam faktor “Sikap Wirausaha” adalah (4.36) sangat
mampu dalam memiliki sikap wirausaha. Sedangkan pada kenyataannya, para mahasiswa
merasa (3.32) cukup mampu dalam memiliki sikap wirausaha, yaitu dalam berjiwa,
berperilaku wirausaha dan mengelola usaha.
4.4.3.2 Analisa Mata kuliah
Faktor “Mata Kuliah” diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap variabel jumlah mata kuliah yang
mendukung peminatan wirausaha, dan isi mata kuliah yang mendukung jiwa wirausaha.
Hasil penelitian terhadap sikap wirausaha diperlihatkan pada tabel sebagai berikut di
bawah ini:
101
Mata Kuliah
4.01 3.91
3.24 3.17
0
12
34
5
P4 P5
HarapanKenyataan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2006
Gambar 4.4 Faktor “Mata Kuliah”
a. Analisa jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam variabel jumlah mata kuliah,
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa
jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha tersebut lengkap (4,01).
Sedangkan kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan
wirausaha tersebut cukup lengkap (3,24).
b. Analisa isi mata kuliah yang mendukung jiwa wirausaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam variabel isi mata kuliah,
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa isi
mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha tersebut lengkap (3,91).
Sedangkan kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa isi mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha
tersebut cukup lengkap (3,17).
102
Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum, dalam faktor ”Mata Kuliah”, harapan
para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah jumlah maupun isi
mata kuliah yang mendukung Peminatan Kewirausahaan yang diberikan lengkap (3.96).
Sedangkan pada kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa dari sisi mata kuliah, baik dari segi jumlah maupun isi, mata
kuliah yang diberikan dalam peminatan Kewirausahaan cukup lengkap (3.20).
4.4.3.3 Analisa Sistem Pembelajaran
Faktor “Sistem Pembelajaran” diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap tatap muka, case study
(studi kasus), studi lapangan, tugas yang diberikan, praktek, bimbingan/konsultasi, dan
dukungan dari praktisi.
Hasil penelitian terhadap faktor ”Sistem Pembelajaran” diperlihatkan sebagai
berikut dalam tabel di bawah ini:
Sistem Pembelajaran
4.04 3.9 3.63 3.53 3.68 3.72 3.753.713.17
2.12 2.36 2.56 2.563.46
0
1
2
3
4
5
P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
Harapan
Kenyataan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2006
Gambar 4.5 Faktor “Sistem Pembelajaran”
103
a. Analisa Tatap Muka
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen mengharapkan tatap muka dilakukan secara sering (4,04)
dalam faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa bahwa tatap muka dalam faktor “Sistem
Pembelajaran” sudah sering (3,71) dilakukan.
b. Analisa Case Study (Studi Kasus)
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa case study (studi kasus)
diberikan sering (3,9) dalam faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan dalam kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa bahwa case study yang diberikan dalam sistem
pembelajaran cukup sering (3,17).
c. Analisa Studi Lapangan
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa studi laangan diberikan
dengan sering (3,63) dalam faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa bahwa studi lapangan kurang sering (2,12) diberikan
dalam sistem pembelajaran.
104
d. Analisa Tugas Yang Diberikan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan seringnya (3,53) tugas yang
diberikan dalam faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa bahwa tugas yang diberikan tersebut sering (3,46)
diberikan.
e. Analisa Praktek
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan seringnya (3,68) praktek dalam
faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa bahwa praktek dalam sistem pembelajaran tersebut
kurang sering (2.36) diberikan.
f. Analisa Bimbingan/Konsultasi
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bimbingan / konsultasi sering
(3,72) diberikan dalam faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Jurusan Manajemen Peminatan
Kewirausahaan, merasa bahwa bimbingan / konsultasi kurang sering (2,56)
diberikan.
105
g. Analisa Dukungan dari Praktisi
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan seringnya (3,75) dukungan dari
praktisi dalam faktor “Sistem Pembelajaran”.
Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen merasa bahwa dukungan dari praktisi dalam sistem
pembelajaran tersebut kurang sering (2,56) diberikan.
Secara umum, dari faktor ”Sistem Pembelajaran”, harapan mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan adalah seringnya (3.75) diberikan sesi tatap muka, case study, studi
lapangan, tugas yang diberikan, praktek, bimbingan / konsultasi, serta dukungan dari
praktisi. Sedangkan dari kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa tatap muka, case study, studi lapangan, tugas yang diberikan,
praktek, bimbingan / konsultasi, serta dukungan dari praktisi telah cukup sering (2.85)
diberikan.
Secara lebih jauh, terdapat kesenjangan (gap) yang besar antara harapan dan
kenyataan, terutama dalam pelaksanaan studi lapangan (1,51), pemberian praktek (1,32),
dukungan dari praktisi (1,19), adanya bimbingan atau konsultasi (1,16). Sedangkan
pelaksanaan sistem pembelajaran yang dinilai paling sesuai dengan harapan mahasiswa
dalam memilih Peminatan Kewirausahaan dengan nilai kesenjangan paling kecil adalah
frekuensi tugas yang diberikan (0,07).
106
4.4.3.4 Analisa Dosen
Faktor “Dosen” diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap faktor dosen berkualitas, pemberi
motivasi, dan pelaku wirausaha.
Hasil penelitian terhadap kriteria dosen diperlihatkan pada tabel sebagai berikut di
bawah ini:
Dosen
4.69 4.62 4.533.84 3.76 3.75
0
1
2
3
4
5
P13 P14 P15
HarapanKenyataan
Sumber : Hasil Pengolahan Data ,2006
Gambar 4.6 Faktor “Dosen”
a. Analisa Kualitas Dosen
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.69) dosen
pengajar yang berkualitas.
Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa diperlukannya (3,84) dosen yang berkualitas.
107
b. Analisa Pemberi Motivasi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.62) dosen
pengajar yang dapat memberi motivasi
Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa diperlukannya (3,76) dosen yang dapat memberi
motivasi.
c. Analisa Pelaku Usaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.53) dosen
pengajar yang juga merupakan pelaku wirausaha.
Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa diperlukannya (3,75) dosen yang juga merupakan
pelaku usaha.
Hasil ini menunjukkan bahwa umumnya, dalam faktor “Dosen”, harapan para
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya
(4.61) dosen yang berkualitas, pemberi motivasi serta sebagai pelaku usaha dalam
Peminatan Kewirausahaan. Sedangkan pada kenyataannya, para mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan merasa bahwa dosen yang berkualitas, memberikan motivasi, serta sebagai
pelaku wirausaha dalam Peminatan Kewirausahaan tersebut adalah diperlukan (3.78).
108
4.4.3.5 Analisa Dukungan Lain
Faktor “Dukungan Lain” diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap variabel Center for
Entrepreneurship (CfE) dan modal usaha.
Hasil penelitian terhadap “Dukungan Lain” diperlihatkan pada tabel berikut:
Dukungan Lain
4.4 4.63.77 3.89
0
1
2
3
4
5
P16 P17
HarapanKenyataan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
Gambar 4.7 Faktor “Dukungan Lain”
a. Analisa Center for Entrepreneurship (CfE)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap Center for Entrepreneurship (CfE)
adalah sangat diperlukannya (4.40) peran Center for Entrepreneurship (CfE)
dalam faktor “Dukungan Lain”.
Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa peran Center for Entrepreneurship (CfE) diperlukan
(3,77) dalam faktor “Dukungan Lain”.
109
b. Analisa Modal Usaha
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.60)
dukungan modal usaha dalam faktor “Dukungan Lain”.
Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen merasa bahwa dukungan modal usaha diperlukan (3,89) dalam faktor
“Dukungan Lain”.
Hasil ini menunjukkan bahwa umumnya, mengenai faktor “Dukungan Lain”,
harapan para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan adalah sangat diperlukannya (4.50)
dukungan dari CfE dan modal usaha dalam Peminatan Kewirausahaan. Sedangkan dalam
kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa
bahwa dukungan Center for Entrepreneurship (CfE) dan modal usaha diperlukan (3.83)
dalam Peminatan Kewirausahaan.
4.5 Usulan Alat Ukur Jiwa Wirausaha
Usulan alat ukur jiwa wirausaha yang dimiliki mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen dapat dianalisa dengan melihat deskripsi jiwa wirausaha yang ingin
dibentuk dan dikembangkan Jurusan Manajemen kepada para mahasiswanya serta dengan
melihat jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen.
Sehingga dengan memperhitungkan analisa – analisa sebelumnya, mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen diharapkan akan memiliki jiwa wirausaha
dengan menerapkan ukuran sebagai berikut:
• Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mampu menguasai
teknologi informasi untuk mendukung pengembangan jiwa wirausaha melalui
110
pengembangan usaha yang dikembangkan atau dimiliki. Hal ini dapat ditunjang
dengan mata kuliah yang sebaiknya diberikan seperti :
- Pengantar Teknologi Informasi (J0282) sebagai Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB) untuk membantu mahasiswa memahami prinsip – prinsip dan
terminologi, komponen serta berbagai aspek dan teknologi informasi mulai dari
komputer, telekomunikasi, sampai dengan aplikasi – aplikasi teknologi informasi
pada dunia bisnis, serta membantu mahasiswa memahami isu – isu terkini
mengenai teknologi informasi dalam dunia bisnis yang meliputi etika, hukum,
virus, serta keamanan dan kejahatan di komputer.
- Sistem Informasi Manajemen (J0454) sebagai Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB) untuk membantu mahasiswa memahami berbagai aspek dalam
bidang sistem informasi manajemen yang meliputi teknologi informasi, aplikasi
sistem informasi, pengembangan dan manajemen sistem informasi.
- Lab. Komputer I (J0292), Lab. Komputer II (J0302), Lab. Komputer III
(J0312) sebagai sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) untuk
memberikan pengetahuan dasar aplikatif perangkat lunak Microsoft Office ©
untuk menunjang usaha atau bisnis yang akan dijalani.
- Lab. Statistik (J0212) sebagai mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
yang membantu para mahasiswa untuk mengidentifikasi permasalahan bisnis
dan solusinya dengan menggunakan metode statistik, membantu mahasiwa
memformulasikan dan mengelola data serta mengembangkan analisa statistik,
menyajikan data, menunjukkan hubungan dan mengetahui manfaat penggunaan
statistik untuk memecahkan masalah – masalah bisnis.
- Lab. Metode Kuantitatif Bisnis (J0232) sebagai sebagai Mata Kuliah
Keahlian Berkarya (MKB) yang membantu para mahasiswa mengidentifikasikan
111
permasalahan bisnis dan solusinya dengan menggunakan metode kuantitatif,
membantu mahasiswa dalam memformulasikan dan mengelola data serta
mengembangkan analisa kuantitatif, menyajikan data, menunjukkan hubungan
dan memahami manfaat penggunaan metode kuantitatif untuk memecahkan
masalah – masalah bisnis.
Oleh karena itu, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen
perlu lulus mata kuliah – mata kuliah tersebut sebagai dasar untuk memahami
konsep teknologi informasi dan aplikasi dasar teknologi informasi dalam pengambilan
keputusan untuk mendukung pengembangan jiwa wirausaha melalui pengembangan
usaha yang mereka kembangkan atau miliki.
• Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen diharapkan
sudah menjadi wirausaha saat ia lulus atau saat ia mengambil peminatan
Kewirausahaan. Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen
diharapkan benar – benar memiliki cita – cita mengelola, sudah ingin
menciptakan bisnis, jadi sudah memiliki pola pikir yang berbeda.
Oleh karena itu, kiranya mahasiswa Peminatan Kewirausahaan harus
mampu menuangkan suatu rancangan usaha (blueprint) tentang usaha yang
realistis yang akan dikelolanya sebagai perwujudan impiannya mengelola suatu
bisnis. Blueprint ini akan memberikan gambaran awal tentang usaha apa yang dicita
– citakan untuk digeluti, perkiraan sumber daya yang dibutuhkan, serta perkiraan
waktu pelaksanaan.
Selanjutnya, rancangan tersebut perlu diwujudkan secara nyata melalui proses
perkuliahan, misalnya dalam mata kuliah Business Plan yang juga didukung oleh
112
Center for Entrepreneurship. Bahkan bila dipandang perlu, rencana bisnis blueprint
ini juga dapat dijadikan penelitian.
Sehingga saat ia lulus nanti, ia siap terjun mengelola bisnisnya. Bisnisnya telah
siap dijalankan dengan bekal yang telah didapatnya semasa kuliah, baik dari segi
mata kuliah, atau adanya dukungan Center for Entrepreneurship. Jadi mahasiswa
dapat mengintegrasikan ilmu yang didapatnya semasa perkuliahan dengan
keberhasilan usahanya.
• Para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mampu
menciptakan kesempatan usaha, dapat memanfaatkan kesempatan usaha
yang ada, serta lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada
orang lain. Hal ini dapat ditunjang dengan mata kuliah yang sebaiknya diberikan
seperti :
- Entrepreneurship (J0692) sebagai Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan
(MKK) yang diberikan sebagai mata kuliah wajib di setiap jurusan. Mata kuliah ini
membantu mahasiswa memahami konsep kewirausahaan (entrepreneurial) dan
mampu menganalisa macam – macam bidang yang yang dapat dikembangkan
berdasarkan kemampuan mahasiswa. Mahasiswa juga dibekali dengan
kemampuan untuk menjalankan sejumlah strategi, seperti Manajemen
Pemasaran, Manajemen Keuangan, serta Manajemen Sumber Daya Manusia.
Hasil akhirnya adalah mahasiswa mampu menyusun Business Plan yang baik.
- Business Plan (J0704) sebagai Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang
diberikan hanya kepada mahasiswa Peminatan Kewirausahaan. Mata kuliah ini
membantu mahasiswa Peminatan Kewirausahaan memahami struktur Business
Plan, bagaimana mengembangkan suatu Business Plan.
113
Dalam mata kuliah – mata kuliah tersebut terdapat tugas yang mengharuskan
mereka melakukan praktek kewirausahaan langsung dan membuat perencanaan
bisnis yang akan dipresentasikan sebagai bahan Ujian Akhir Semester. Sehingga lulus
tidaknya mereka juga dapat dinilai dari seberapa jauh mereka dapat melihat peluang
dan memanfaatkan kesempatan usaha.
Oleh karena itu, para mahasiswa perlu lulus dari mata kuliah – mata kuliah ini,
sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan dalam melihat dan
memanfaatkan peluang.
• Para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen perlu memiliki bekal
untuk tidak hanya menjadi entrepreneur yang handal, namun juga dapat menjadi
lulusan yang smart and good (memiliki karakter yang baik).
Karakter yang baik yang diinginkan terbentuk dalam diri mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen juga terkait dengan karakter wirausaha seperti
menyadari perlu kerja keras agar berhasil, membiasakan untuk disiplin diri
dalam kehidupan, selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung
jawab serta selalu mengerjakan segala hal dengan baik, teliti, dan tekun.
Pembentukan karakter yang baik ini diupayakan terbentuk mata kuliah Character
Building I - IV. Oleh karena itu, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan perlu lulus
mata kuliah Character Building I – IV ini, sebagai dasar pertimbangan bahwa mereka
memiliki pengetahuan dan memahami tentang karakter entrepreneur yang smart
and good.
114
• Para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen perlu memiliki
jiwa kepemimpinan. Hal ini dapat ditunjang dengan mata kuliah yang sebaiknya
diberikan seperti :
- Perilaku Organisasi (J0192) sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
yang membantu mahasiswa memahami berbagai model dan perilaku organisasi,
perilaku individu dan kelompok, masalah (isu – isu) terbaru tentang pandangan
perilaku organisasi dalam perkembangan globalisasi dan organisasi.
- Komunikasi Bisnis I (J0012) sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK), yang membantu mahasiswa memahami dan mengaplikasikan teknik
komunikasi baik verbal maupun non verbal sebagai suatu strategi untuk
menunjang karir.
- Komunikasi Bisnis II (J0022) sebagai Mata Kuliah Keilmuan dan
Keterampilan (MKK) yang membantu mahasiswa memahami teknik – teknik
komunikasi bagaimana menggunakan komunikasi yang efektif dalam karir, serta
mampu menganalisa strategi komunikasi.
- Manajemen Sumber Daya Manusia (J0124) sebagai Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB) yang bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami konsep
dan aplikasi dasar dari Manajemen Sumber Daya Manusia yang modern,
permasalahan dalam seperti karakter manusia yang kompleks, dan sistem
informasi dari sumber daya manusia.
Oleh karena itu, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan perlu lulus mata
kuliah – mata kuliah tersebut sebagai dasar pemahaman untuk mengembangkan
teknik kepemimpinan yang efektif untuk menunjang pengembangan jiwa wirausaha
yang dimilikinya.
115
Jurusan Manajemen juga kiranya dapat memberikan suatu pembekalan
mengenai ilmu kepemimpinan dalam bentuk training atau seminar – seminar
atau bahkan mata kuliah khusus sehingga jiwa kepemimpinan mahasiswa juga dapat
lebih terasah.
• Para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mampu
mempertimbangkan risiko, serta selalu mempertimbangkan faktor
penghambat maupun penunjang dalam mengambil keputusan. Hal ini dapat
ditunjang dengan mata kuliah yang sebaiknya diberikan seperti :
- Manajemen Keuangan I (J0094) sebagai Mata Kuliah keahlian Berkarya
(MKB) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman pengetahuan tentang
manajemen keuangan, memberikan penjelasan nilai waktu dari uang, lapoeran
keuangan, metode perencananaan keuangan, Break Even Point (Titik Impas),
leverage, sales percentage and cash management, analisa rasio dan berbagai
metode pemilihan proyek, menyimpulkan metode pemilihan proyek dengan
menggunakan berbagai metode, memilih metode yang menghasilakn
keuntungan paling besar.
- Manajemen Keuangan II (J0104) sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya
(MKB) yang memberikan pemahaman tentang materi yang terkait dengan
manajemen keuangan seperti pengambilan keputusan jangka pendek (capital
work), keputusan investasi, deviden, kebijakan keuangan dan perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Mahasiswa diharapkan mampu
untuk menggunakan berbagai teknik analisa, baik yang terkait dengan keuangan
dan kondisi keuangan sebuah perusahaan dan perencanaan keuangan.
116
- Manajemen Perbankan dan Asuransi (J0714) yang diberikan sebagai Mata
Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang membantu mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan untuk mampu menyebutkan sisi manajemen dan lingkup industri
perbankan dan asuransi, menggambarkan kesamaan manajemen perbankan dan
asuransi sebagaimana termasuk dalam manajemen resiko, memahami berbagai
aktivitas perbankan dan asuransi sebagai institusi intermediary, menjelaskan
peran dan dukungan institusi perbankan dan asuransi dalam perekonomian.
- Pengantar Manajemen dan Bisnis (J0084) yang diberikan sebagai Mata
Kuliah pengembangan Kepribadian (MPK), yang bertujuan untuk membantu
mahasiswa memahami fungsi aktivitas dan prinsip – prinsip manajemen dan
mengaplikasikan konsep bisnis pada usaha nyata.
- Sistem Informasi Manajemen (J0454) yang diberikan sebagai Mata Kuliah
Keahlian Berkarya (MKB), yang bertujuan untuk membantu mahasiswa
memahami berbagai aspek dalam bidang sistem informasi manajemen yang
meliputi teknologi informasi, aplikasi sistem informasi, pengembangan dan
manajemen sistem informasi.
- Strategi Bisnis (J0402) sebagai Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang
bertujuan untuk membekali para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan untuk
memahami teori strategi dan pembuatan Grand Strategy / strategi perencanaan
bisnis dan memiliki persepsi tentang pelaksanaan strategi bisnis di Perusahaan
Multi Nasional (Multi National Company atau MNC) terutama di Asia Pasifik.
- Manajemen Stratejik (J0134) sebagai mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
yang bertujuan untuk membantu para mahasiswa memahami proses penyusnan
strategi dan kebijaksanaan perusahaan seperti tujuan perusahaan, menentukan
orang yang berkedudukan penting dalam perusahaan, mengidentifikasikan
117
lingkungan internal dan eksternal serta analisa SWOT, penentuan strategi
alternatif, implementasi strategi, dan evaluasi implementasi strategi.
Sehingga dengan demikian, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan perlu
lulus mata kuliah – mata kuliah tersebut sebagai dasar pemahaman dalam
mempertimbangkan resiko serta mempertimbangkan faktor penghambat maupun
penunjang dalam mengambil keputusan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ukuran jiwa wirausaha yang dimiliki
para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur sebagai berikut:
Tabel 4.9 Usulan Alat Ukur Jiwa Wirausaha
Usulan Alat Ukur Jiwa Wirausaha yang Diukur
Lulus mata kuliah – mata kuliah berikut:
- Pengantar Teknologi Informasi
(J0282),
- Sistem Informasi Manajemen (J0454),
- Lab. Komputer I (J0292),
- Lab. Komputer II (J0302),
- Lab. Komputer III (J0312),
- Lab. Statistik (J0212),
- Lab. Metode Kuantitatif Bisnis (J0232)
Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen mampu menguasai
teknologi informasi untuk mendukung
pengembangan jiwa wirausaha melalui
pengembangan usaha yang dikembangkan
atau miliki.
118
Mampu membuat rencana bisnis
(blueprint) yang memberikan gambaran
awal yang realistis tentang usaha apa
yang dicita – citakan untuk digeluti,
perkiraan sumber daya yang dibutuhkan,
serta perkiraan waktu pelaksanaan
Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen memiliki pola pikir, cita
– cita (impian) ingin mengelola bisnis.
Sehingga mereka dapat mempersiapkan diri
selama proses perkuliahan. Jadi nantinya
begitu mereka lulus, mereka memiliki bisnis
yang siap dikelola dan dapat
mengintegrasikan ilmu yang didapat untuk
menunjang kesuksesan usaha.
Lulus mata kuliah – mata kuliah berikut:
- Entrepreneurship (J0692),
- Business Plan (J0704)
Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen mampu menciptakan
kesempatan usaha dan dapat
memanfaatkan kesempatan usaha yang
ada, serta lebih menyukai kerja mandiri
ketimbang bekerja pada orang lain.
Lulus mata kuliah – mata kuliah
Character Building I – IV.
Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen perlu memiliki bekal
untuk tidak hanya menjadi entrepreneur
yang handal, namun juga dapat menjadi
lulusan yang smart and good (memiliki
karakter yang baik). Karakter yang dimaksud
ini juga terkait dengan karakter wirausaha
seperti memiliki kesadaran bahwa perlu
119
kerja keras untuk mencapai
keberhasilan, memiliki tanggung jawab
dalam melakukan berbagai pekerjaan,
memiliki sikap disiplin, serta memiliki
sikap baik, teliti dan tekun dalam
melakukan segala sesuatu.
Lulus mata kuliah – mata kuliah berikut:
- Perilaku Organisasi (J0192)
- Komunikasi Bisnis I (J0012)
- Komunikasi Bisnis II (J0022)
- Manajemen Sumber Daya Manusia
(J0124)
Jurusan Manajemen juga kiranya dapat
memberikan suatu pembekalan
mengenai ilmu kepemimpinan dalam
bentuk training atau seminar – seminar
atau bahkan mata kuliah khusus untuk
mengasah jiwa kepemimpinan
mahasiswa.
Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen memiliki jiwa
kepemimpinan.
Lulus mata kuliah – mata kuliah berikut:
- Manajemen Keuangan I (J0094)
- Manajemen Keuangan II (J0104)
- Manajemen Perbankan dan Asuransi
(J0714)
Para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Jurusan Manajemen mampu
mempertimbangkan resiko dan selalu
mempertimbangkan faktor
penghambat maupun penunjang dalam
120
- Pengantar Manajemen dan Bisnis
(J0084)
- Sistem Informasi Manajemen (J0454)
- Strategi Bisnis (J0402)
- Manajemen Stratejik (J0134)
mengambil keputusan.
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006
4.6 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis selesai
dilakukan, maka selanjutnya dari hasil wawancara dengan pimpinan Jurusan Manajemen
Universitas Bina Nusantara dan pimpinan Center for Entrepreneurship (CfE) dirumuskan
deskripsi jiwa wirausaha yang ingin dibentuk oleh Jurusan Manajemen kepada para
mahasiswanya.
Sedangkan menurut hasil kuesioner yang dibagikan kepada para mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen angkatan 2003 dan 2004, didapatkan
gambaran mengenai jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan
Manajemen, yaitu faktor – faktor alasan para mahasiswa Jurusan Manajemen memilih
Peminatan Kewirausahaan adalah karena mempertimbangkan faktor – faktor ”Jumlah mata
kuliah peminatan” (faktor ke – 1), ”Isi mata kuliah peminatan” (faktor ke - 3), ”Sistem
pembelajaran (tatap muka, case study, praktek,dll)” (faktor ke - 4), ”IPK yang telah dicapai”
(faktor ke – 6), ”Adanya keinginan untuk menjadi wirausaha” (faktor ke - 7) serta ”Untuk
mengembangkan bisnis atau usaha yang telah ada” (faktor ke – 8).
Sedangkan dari sisi karakteristik jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan
Kewirausahaan Jurusan Manajemen, apa yang diberikan dalam Peminatan Kewirausahaan
akan mendorong para mahasiswa peminatan untuk setuju atau mampu dalam
121
mengembangkan sifat – sifat wirausaha. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen telah memiliki jiwa
wirausaha seperti : mampu menciptakan kesempatan usaha, dapat memanfaatkan
kesempatan usaha yang ada, mengerjakan segala hal dengan baik, teliti, dan tekun, lebih
menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain, sadar bahwa perlu kerja keras
agar berhasil, terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan, memiliki jiwa kepemimpinan,
mampu mempertimbangkan risiko, selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung
jawab, dan selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam
mengambil keputusan.
Bila dilihat lebih jauh, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik jiwa wirausaha
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen yang paling menonjol adalah
bahwa mereka menyadari bahwa diperlukan kerja keras agar berhasil (karakteristik
poin ke – 5), sedangkan karakteristik jiwa wirausaha yang kurang ditonjolkan adalah
memiliki jiwa kepemimpinan (karakteristik poin ke – 7), mengerjakan segala hal
dengan baik, teliti dan tekun (karakteristik poin ke – 3) dan mampu
mempertimbangkan resiko (karakteristik poin ke – 8). Untuk itu Jurusan Manajemen
perlu mengupayakan agar para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan dapat memperkuat
karakteristik yang kurang menonjol tersebut.
Lebih jauh lagi, bila dilihat dari sisi harapan dan kenyataan yang dialami mahasiswa
Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen, para mahasiswa merasakan masih adanya
gap (kesenjangan) dalam faktor ”Sikap Wirausaha” yang mereka miliki. Hal ini berarti
walaupun mereka memiliki sikap wirausaha, mereka belum sepenuhnya sangat mampu
(melainkan hanya cukup mampu) berjiwa, berperilaku wirausaha dan mengelola usaha.
Upaya pembentukan jiwa wirausaha yang ingin dibentuk oleh Jurusan Manajemen
kepada para mahasiswanya melalui faktor ”Mata Kuliah”, ”Sistem Pembelajaran”, ”Dosen”,
122
serta ”Dukungan Lain” juga masih menunjukkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Kesenjangan paling besar antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang didapati oleh
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan didapati dalam faktor ”Sistem Pembelajaran”, diikuti
dengan ”Dosen”, ”Mata Kuliah”, serta ”Dukungan Lain”.
Maka dari hasil analisis – analisis sebelumnya mengenai deskripsi jiwa wirausaha
yang ingin dibentuk oleh Jurusan Manajemen kepada mahasiswanya dan jiwa wirausaha
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen dapat dirumuskan suatu usulan
alat ukur yang nantinya dapat digunakan Jurusan Manajemen dalam mengembangkan jiwa
wirausaha. Usulan alat ukur yang diberikan ini hanya sebatas usulan mata kuliah – mata
kuliah, kondisi tertentu yang dapat digunakan sebagai prasyarat mahasiswa masuk ke dalam
Peminatan Kewirausahaan.
Selanjutnya, bila usulan alat ukur ini ingin diterapkan, Jurusan Manajemen
selanjutnya dapat mengambil langkah dengan menetapkan standar nilai minimal (grade)
tertentu untuk melengkapi usulan alat ukur ini. Jurusan Manajemen juga perlu mengkaji
ulang kembali susunan kurikulum, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Module Plan (MP) yang
ada dalam tiap mata kuliah dalam Jurusan Manajemen terutama terkait dengan mata kuliah
– mata kuliah yang dijadikan sebagai alat ukur (prasyarat) dalam Peminatan Kewirausahaan.
Selain itu, dengan melihat juga pada analisa harapan dan kenyataan yang dialami
mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen, Jurusan Manajemen juga perlu
mengkaji model pembelajaran yang ada, yaitu dalam faktor – faktor seperti ”Sistem
Pembelajaran” (tatap muka, case study, studi lapangan, tugas yang diberikan, praktek,
bimbingan / konsultasi, dukungan dari praktisi) yang memiliki kesenjangan paling besar,
diikuti faktor ”Dosen” (berkualitas, pemberi motivasi, pelaku wirausaha), ”Mata Kuliah”
(jumlah dan isi yang mendukung peminatan Kewirausahaan), serta ”Dukungan Lain” (Center
for Entrepreneurship, modal usaha) yang memiliki kesenjangan paling kecil.
123
Jurusan Manajemen juga perlu mempertimbangkan pengembangan model
pembelajaran yang ada, terutama untuk memperkuat karakteristik jiwa wirausaha yang
kurang menonjol dalam diri mahasiswa Peminatan Kewirausahaan. Hal ini diantaranya dapat
dilakukan dengan menambah pembekalan ilmu mengenai kepemimpinan melalui mata kuliah
khusus, training atau seminar – seminar tertentu, atau pengembangan sistem pembelajaran
untuk memacu mahasiswa agar dapat mengembangkan karakter mengerjakan segala
sesuatu dengan baik, teliti, tekun serta mampu mempertimbangkan resiko. Misalnya dengan
kegiatan praktek simulasi bursa saham sebagai pelengkap mata kuliah Manajemen
Keuangan.
Dengan adanya penerapan usulan alat ukur untuk mengembangkan jiwa wirausaha
khususnya di dalam Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen, Jurusan Manajemen
diharapkan akan semakin mampu mencapai sasaran bidang wirausaha yang telah ditetapkan
yaitu penetapan sasaran mutu Universitas Bina Nusantara, berupa 50% (lima puluh persen)
lulusannya dapat menjadi wirausaha dalam waktu dua tahun setelah lulus kuliah (B-
Entrepreneur, 2006, p.2) dan dapat meningkatkan daya saing Universitas Bina Nusantara
secara umum dan Jurusan Manajemen pada khususnya.