102
148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua bahan atau keterangan yang diperlukan untuk menulis penelitian. Data ini disebut informasi, setelah dievaluasi kebenarannya, data akan menjadi fakta. Dalam peyajian data, penulis membagi data dalam dua teknik pengumpulan data; primer dan sekunder. Tabel 4.1 Penyajian Data Primer No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian Wawancara 1. Wawancara Mendalam Maria Mayabubun (PIC) Jordi Paliama (PIC) Molly Prabawaty (PIC) Afrida Pelitasari Bagian teknis event ITB Berlin Adriyatna Rubenta (PIC) - Latar Belakang Indonesia Berpartisipasi dalam spesial event ITB Berlin - Strategi isu dan krisis Pariwisata Indonesia - Strategi media ATL dan BTL - Analisa Peluang Pasar - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya - Analisa SWOT - Pelayanan Perjalanan

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

  • Upload
    hahanh

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

148

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian Data Primer

Penyajian data adalah semua bahan atau keterangan yang diperlukan untuk

menulis penelitian. Data ini disebut informasi, setelah dievaluasi kebenarannya, data

akan menjadi fakta. Dalam peyajian data, penulis membagi data dalam dua teknik

pengumpulan data; primer dan sekunder.

Tabel 4.1

Penyajian Data Primer

No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian Wawancara

1. Wawancara Mendalam Maria Mayabubun

(PIC)

Jordi Paliama

(PIC)

Molly Prabawaty (PIC)

Afrida Pelitasari

Bagian teknis event ITB

Berlin

Adriyatna Rubenta

(PIC)

- Latar Belakang Indonesia

Berpartisipasi dalam spesial

event ITB Berlin

- Strategi isu dan krisis Pariwisata

Indonesia

- Strategi media ATL dan BTL

- Analisa Peluang Pasar

- Komunikasi Bisnis Lintas

Budaya

- Analisa SWOT

- Pelayanan Perjalanan

Page 2: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

149 

 

No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian Wawancara

2. Observasi Kementrian Budaya dan

Pariwisata

Event Pariwisata

Promosi Luar Negeri wilayah Eropa

Barat

ITB Berlin

3. Survei Lapangan Kementrian Budaya dan

Pariwisata

Waktu: 20 Desember 2010 -25

Maret 2011

Tempat : Kementrian Budaya dan

Pariwisata

Divisi : Promosi Luar negeri

wilayah Eropa Barat

Tema : Spesial Event

Page 3: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

150 

 4.1.1 Hasil Wawancara

Penulis melakukan analisa penelitian dengan melakukan wawancara dengan 5 nara

sumber yang dapat dipercaya dan mempunyai tugas atau wewenang dalam partisipasi

pariwisata Indonesia di spesial event ITB Berlin. Hasil wawancara yang dilakukan

sebagai berikut;

1. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-1

Nara sumber : Maria Mayabubun (Merry)

Jabatan : Kepala Promosi Luar Negeri Eropa Kemenbudoar

Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin

Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.

Waktu : Kamis, 19 Mei 2011/ 15.00 WIB

Tabel 4.2

Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-1

No. Pertanyaan Jawaban

1. Pertama kali indonesia

berpartisipasi dilatarbelakangi

oleh apa ya bu?

Karena ITB Berlin adalah travel mart terbesar di dunia

dimana otomatis Indonesia harus berpartisipasi di ITB Berlin

karena dapat mempromosikan pariwisata Indonesia, dan ITB

Berlin dilaksanakan di Jerman yang merupakan pasar utama

pariwisata, sehingga kita terus-menerus harus promosi

disana dan ITB Berlin merupakan pertemuan antara buyers

dan seller ,serta dampak dari ITB Berlin besar bagi

pariwisata Indonesia hasil transaksi 2,72M.

Page 4: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

151 

 

No. Pertanyaan Jawaban

2. Mengapa Indonesia tidak

mengadakan Press Conference,

Apakah karena difaktorkan oleh

Budgeting, Strategi baru dalam

membuat pencitraan pariwisata

Indonesia, dan Perubahan

stuktur organisasi?

Dari analisa tahun-tahun kemarin kurang efektif dan yang

datang juga tidak banyak, dan kadang kita undang mereka,

mereka tidak datang, sehingga kita lebih fokus pada buyers

dan seller, meeting business, dan interview one on one

interview atau kita mengudang wartawan ke paviliun

Indonesia.

3

Tindakan apa yang akan di

lakukan pihak pemerintah

Indonesia dalam building

indonesian goverment indentity

and image dan apa yang

dilakukan dalam menangani

kirisis yang harus direspon

secara cepat dan tepat? Dan Apa

peluang Kemenbudpar 3yang

dimungkinkan dalam sebuah

krisis?

Prinsipnya kalau ada masalah di Indonesia itu kita tetap

promosikan dan kita katakan bahwa kejadian bisa terjadi

dimana saja, dan apabila itu terjadi di Indonesa melihat itu

kejadian Indonesia bagian mana, sehingga secara tidak

langsung menggambarkan Indonesia itu luas dan apabila

turis ingin berwisata ke Indonesia bisa kemana saja, dan kita

katakan bahwa 33 provinsi dan apabila ada gempa di Jogja

dan mempunyai ketakutan maka kita menawarkan, seperti ke

Bali, Lombok, dan Jawa Barat.

Page 5: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

152 

 

No. Pertanyaan Jawaban

4. Dilatar belakangi oleh apa pihak

kemenbudpar mengundang

Trans TV apa karena kredibiliti

Kemenbudpar, melihat pihak

media Trans TV dalam

meliputkan dan implemtasi

packaging kepada receiver itu

sangat baik, menggambarkan

image pariwisata Indonesia.

Sehingga mengundang pihak

Trans TV dalam berpartisipasi

di bidang informasi dan media

di ITB Berlin? Jika ya,

Bagaimana Partisipasi dari TV

one, mengapa pihak

Kemenbudpar memakai pihak

TV one?

Kita tidak melihat media itu middle-up, dan kita tidak pernah

memilih media siapa yang akan kita pakai, bahkan dalam

event besar ini malah sebaiknya kita gunakan media sebanyak

mungkin, tetapi kadang kita melihat konteks middle-up

receivernya seperti TV one, Metro TV, dan Kompas. Dan

makin banyak kita punya banyak uang maka kita banyak

menggunakan media. Karena semakin meluasnya berita

tentang apa yang kita kerjakan semakin baik.

Page 6: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

153 

 

No. Pertanyaan Jawaban

5. Salah satu Target kunjungan wisman

Indonesia adalah utama terhadap wisman

Eropa?

Pengujung terbanyak di Paviliun Indonesia

ITB Berlin 2011 berasal dari wilayah negara

mana? Kalau kita lihat, paviliun Indonesia

terletak zona Asia, apakah hal ini

berpengaruh terhadap kunjungan paviliun ke

Indonesia dari negara-negara Asia yang

berdekatan veneu dalam pavilion di ITB

Berlin

Prinsipnya siapapun yang datang kita kasih

Informasi, bukan pada target ke wisman Eropa.

Dan kita fokuskan singapore, Australia,

Malaysia, dan China karena mereka yang lebih

sering datang ke paviliun karena jaraknya yang

wisman Eropa Jauh.

6. Budaya Jerman dan Indonesia berbeda, dan

apa saja implentasi pihak PIC dalam

memposisikan perbedaan budaya ketika

berpartisipasi dalam event

ITB Berlin dan di Jerman

Kalau di ITB Berlin di bantu sebagai petugas

pelayanan informasi yang mempunyai keahlian

dalam berbahasa Jerman contoh kita

menggunakan pelajar Indonesia di Jerman.

karena orang Eropa terutama orang Jerman

sangat senang apabila kita ada yang bisa

menggunakan bahasa Jerman. Dan orang Eropa

sangat senang dalam minuman wine dan kita

mengadakan gathering dengan wine serta coffee

corner dimana ada bermacam-macam rasa kopi

Page 7: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

154 

 

No. Pertanyaan Jawaban

7. Menurut Ibu sebagai PIC, Strategi dan

manajemen apa yang harus dikembangkan

dari partisipasi Indonesia di ITB Berlin 2011

kemarin terhadap pengembangan citra

pariwisata, dari sisi antara lain;

Dalam force magor seperti yang ditanyakan tadi

kita dapat melakukan strategi dengan analisa

sebelumnya dan kita melakukan kerjasama

dengan pihak swasta publik privat patnership,

dimana kemenbudpar menyediakan lahan tetapi

dalam dekorasi stand dia sendiri, pihak swasta

yang mengeluarkan dana sendiri. Sehingga kita

dapat mengahlikan dana ke awarness campaign.

8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata

merupakan suatu bisnis yang dimana

mempunyai pasar pesaing bisnis, dan siapa

yang menjadi pasar pesaing bisnis pariwisata

Indonesia?

Malaysia, Thailand, Singapore karena kadang-

kadang produk kita hampir sama cuman

packaging kita berbeda sedikit karena packaging

mereka lebih baik, karena kita kadang turis

datang ke Singapore hanya berhenti di Singapore

saja tidak ke Indonesia dan kita harus belajar

strategi-strategi dari mereka, dan tindakan yang

kita lakukan kita harus kemas sebaik mungkin

dari produk kita.

Page 8: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

155 

 

No. Pertanyaan Jawaban

9. Apa saja peranan MICE Indonesia dalam

event ITB Berlin ?

Kemarin kita tidak melibatkan MICE, MICE

akan dilibatkan pada kontribusi besar event

pariwisata Indonesia, mungkin nanti MICE akan

dilibatkan ketika Indonesia menjadi patner

country house dengan Jerman.

10. Berapa lama Jarak Tempuh atau lamanya

perjalanan Indonesia ke Jerman dan

sebaliknya?

Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh

2jam ke singapore+15jam ke Eropa Kami tidak

mengginakan garuda dikarenakan, jika memakai

Garuda kita tidak efesien, Garuda hanya sampai

Amsterdam dan apabila memakai Garuda harus

sambung dengan Airline yang berbeda sehingga

biayanya lebih mahal dan faktor waktu pun

menjadi pertimbangan.

Page 9: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

156 

 2. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-2

Nara sumber : Jordi Paliama

Jabatan : Kasubdit Eropa Barat divisi Promosi Luar Negeri Kemenbudpar

Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin

Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.

Waktu : Selasa/ 10.30 WIB

Tabel.4.3

Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-2

No. Pertanyaan Jawaban

1. Pertama kali indonesia

berpartisipasi dilatarbelakangi

oleh apa ya pak?

Dari berbagai sebagia 12 fokus pasar jerman yaitu ITB

Berlin merupakan event terbesar travel show terbesar di

Dunia, di kalangan pariwisata adalah mecca of tourism

wajib hadir dalam berpartisipasi karena jumlahnya terbesar

di banding di London di ITB Berlin hingga 80%.

2. Mengapa Indonesia tidak

mengadakan Press Conference,

Apakah karena difaktorkan oleh

Budgeting, Strategi baru dalam

membuat pencitraan pariwisata

Indonesia, dan Perubahan stuktur

organisasi ?

Bukan karena Budgeting dan struktur organisasi melainkan

hasil evaluasi, jika dilihat tahun sebelumnya press coference

dengan jurnalis setempat sangat minim dari hasil minim dari

media dari alat pantau nya hanya dari kedutaan Indnesia di

Berlin, kurang memuat berita apa yang di inginkan,

sehingga kurang efektif, dan biayanya kurang besar jadi

biayanya di push ke bagian booth. Sehingga lebih efektif

lebih kearah one on one interview dan meeting business.

Page 10: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

157 

 

No. Pertanyaan Jawaban

3

Tindakan apa yang akan di

lakukan pihak pemerintah

Indonesia dalam building

indonesian goverment indentity

and image dan apa yang

dilakukan dalam menangani

kirisis yang harus direspon

secara cepat dan tepat? Dan Apa

peluang Kemenbudpar 3yang

dimungkinkan dalam sebuah

krisis?

Jika dilihat dari faktor dari kunjungan wisman belum begitu

terlihat dampak penurunan karena krisis, masalah, teror, dan

natural

Cara melakukan tindakannya yaitu dengan siaga 1, antispasi

permasalahan, seperti yang kita sudah lihat cepatnya aparat

Indonesia dalam melakukan penanganan kasus teror bom,

sebetulnya yang lebih berperan dalam masalah ini adalah

kominfo.

Jika dilihat dari segi peluang dari masalahnya

Bisa di jual sebagai objek spesial tourism untuk orang-orang

yang tertarik pada fenomena alam contoh gunung merapi,

cara mengevakuasi korban. Tetapi tetap melihat segi

keamanan touris yang datang seperti membuat batas-batasan

tempat yang boleh di kunjung dan tetap dapat melihat

fenomena alam.

Page 11: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

158 

 

No. Pertanyaan Jawaban

4. Dilatar belakangi oleh apa pihak

kemenbudpar mengundang

Trans TV apa karena kredibiliti

Kemenbudpar, melihat pihak

media Trans TV dalam

meliputkan dan implemtasi

packaging kepada receiver itu

sangat baik, menggambarkan

image pariwisata Indonesia.

Sehingga mengundang pihak

Trans TV dalam berpartisipasi di

bidang informasi dan media di

ITB Berlin? Jika ya, Bagaimana

Partisipasi dari TV one, mengapa

pihak Kemenbudpar memakai

pihak TV one?

Mendatangkan pihak media Trans TV karena melihat dari

hasil pengamatan mengerti tourism menjadi suatu acara atau

liputan yang menarik seperti menjelajah alam, dan salah

satunya juga sebagai apresiasi terhadap media TV dan

kerjasama (MOU) sehingga kita mendatangkan pihak TV

one.

Page 12: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

159 

 

No. Pertanyaan Jawaban

5. Salah satu Target kunjungan

wisman Indonesia adalah utama

terhadap wisman Eropa?

Pengujung terbanyak di Paviliun

Indonesia ITB Berlin 2011

berasal dari wilayah negara

mana? Kalau kita lihat, paviliun

Indonesia terletak zona Asia,

apakah hal ini berpengaruh

terhadap kunjungan paviliun ke

Indonesia dari negara-negara

Asia yang berdekatan veneu

dalam pavilion di ITB Berlin

Target Utama ITB Berlin adalah Eropa khususnya Jerman,

sasaran utama nya jerman. Sedangkan dalam Ruang

Lingkup Zona Asia dalam sub regional yang sama sehingga

dapat menjual dan melakukan transaksi Buyers dan seller

karena menjual produk yang ruang lingkupnya sama

sehingga dapat menjual Indonesia juga, karena jenis pasar

yang sama.

6. Budaya Jerman dan Indonesia

berbeda, dan apa saja implentasi

pihak PIC dalam memposisikan

perbedaan budaya ketika

berpartisipasi dalam event

ITB Berlin dan di Jerman

Dalam segi Budaya tidak menjadi masalah, dan standar

umum internasional

Page 13: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

160 

 

No. Pertanyaan Jawaban

7. Menurut Bapak sebagai PIC,

Strategi dan manajemen apa

yang harus dikembangkan dari

partisipasi Indonesia di ITB

Berlin 2011 kemarin terhadap

pengembangan citra pariwisata

yang akan datang

Yang harus dikembangkan, ITB Berlin merupakan event

yang terbesar di dunia, dengan seller yang besar dan

klasifikasi tingkatan bintang 5 London,Japan,Amerika di

lepas, dan yang akan datang diserahkan pada badan promosi

pariwisata Indonesia, dari persiapan dan pelaksanaan hingga

pengerjaan event akan diserahkan kepada ke promosi dan

public privat patnership (P3) atau kerja sama dalam

pembiayaan partisipasi di tanggung oleh pihak swasta,

sehingga dapat di optimalkan ke dalam paviluin, lahan, dan

membuka pasar-pasar baru lainnya

8. Tidak dipungkiri bahwa

pariwisata merupakan suatu

bisnis yang dimana mempunyai

pasar pesaing bisnis, dan siapa

yang menjadi pasar pesaing

bisnis pariwisata Indonesia?

Alasanya?

Jika Kita lihat Pasar pesaing bisnis adalah negara tetangga

karena berdekatan dan produk yang hampir serupa tetapi

dalam naturalnya dan alamnya Indonesia lebih menang

Page 14: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

161 

 

No. Pertanyaan Jawaban

9. Apa saja peranan MICE

Indonesia dalam event ITB

Berlin ?

Peranan MICE dalam ITB Berlin dapat menjual fasilitas apa

yang di punya dalam menyiapakan meeting business seperti

event di Bali, apabila di garap dengan baik maka akan

berdampak ekonomi yang besar.

10. Berapa lama Jarak Tempuh atau

lamanya perjalanan Indonesia ke

Jerman dan sebaliknya?

Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh 13 jam

(langsung) jika menggunakan singapore airlines, tetapi

kemarin pihak PIC menggunakan SQ dan Indonesia tidak

menggunakan pesawat Garuda Indonesia dikarenakan

Garuda hanya sampai Amsterdam.

Page 15: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

162 

 3. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-3

Nara sumber : Molly Prabawaty

Jabatan : Kepala divisi Promosi Eropa Barat

Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin

Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.

Waktu : Selasa, 19 mei 2011/ 12.00 WIB

Tabel 4.4

Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-4

No. Pertanyaan Jawaban

1. Pertama kali indonesia

berpartisipasi dilatarbelakangi oleh

apa ya bu?

Dalam rangka meningkatkan citra positif

Indonesia dan meningkatkan kunjungan

wisatawan Internasional ke Indonesia

2. Mengapa Indonesia tidak

mengadakan Press Conference,

Apakah karena difaktorkan oleh

Budgeting, Strategi baru dalam

membuat pencitraan pariwisata

Indonesia, dan Perubahan stuktur

organisasi pemasaran Internasional

yang mempunyai peranan dan

pengaruh penting dalam program

kegiatan tiap divisi wilayah ?

Karena biaya yang terbatas, kurang efektif , dan

banyaknya tamu yang datang sehingga kegiatan

disana sangat padat jadi tidak ada waktu dalam

menyelenggarakan press conference, dan dengan

mengadakan awarness campaign,press release

interview one on one dan fokus pada transaksi

bisnis karena sebelumnya pihak Indonesia sudah

bekerjasama dengan para buyers dan seller,

sehingga mencapai sasaran ada hasil transaksi

seperti pada tahun ini hasil transaksi 1,72M

Page 16: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

163 

 

No. Pertanyaan Jawaban

3

Tindakan apa yang akan di lakukan

pihak pemerintah Indonesia dalam

building indonesian goverment

indentity and image dan apa yang

dilakukan dalam menangani kirisis

yang harus direspon secara cepat

dan tepat? Dan Apa peluang

Kemenbudpar 3yang dimungkinkan

dalam sebuah krisis?

Kita selalu katakan bahwa Indonesian the

bigest Archipelgo in the world, bahwa dari

sabang sampai merauke jaraknya sangat jauh,

kalau ada musibah contoh seperti di aceh kita

katakan bahwa aceh itu jauh dari jakarta, jika

wisatawannya ke jogja kita berusaha untuk

ahlikan ke Bali sehingga kita ahlikan ke

daerah-daerah aman, dan dilihat bahwa tiap

daerah mempunyai keanekaragaman budaya

dan keunikan itu dan menjadi daya tarik

wisman.

Page 17: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

164 

 

No. Pertanyaan Jawaban

4. Dilatar belakangi oleh apa pihak

kemenbudpar mengundang Trans

TV apa karena melihat pihak media

Trans TV dalam meliputkan dan

implemtasi packaging kepada

receiver itu sangat baik,

menggambarkan image pariwisata

Indonesia. Sehingga mengundang

pihak Trans TV dalam

berpartisipasi di bidang informasi

dan media di ITB Berlin? Jika ya,

Bagaimana Partisipasi dari TV one,

mengapa pihak Kemenbudpar

memakai pihak TV one?

Karena pihak Trans TV banyak meliput liputan

pariwisata, dan sebetulnya kami juga

mengundang pihak media kompas tetapi

berhubung pihak media kompas tidak bisa

maka itu kami tidak memakai media kompas,

dalam pihak media TV one penontonnya

sangat banyak karena merupakan stasiun TV

berita yang mempunyai target middle-up,

sehingga mendapatkan target receiver yang

diinginkan

Page 18: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

165 

 

No. Pertanyaan Jawaban

5. Salah satu Target kunjungan

wisman Indonesia adalah utama

terhadap wisman Eropa?

Pengujung terbanyak di Paviliun

Indonesia ITB Berlin 2011 berasal

dari wilayah negara mana? Kalau

kita lihat, paviliun Indonesia

terletak zona Asia, apakah hal ini

berpengaruh terhadap kunjungan

paviliun ke Indonesia dari negara-

negara Asia yang berdekatan veneu

dalam pavilion di ITB Berlin

Target utama di event ini ITB Berlin adalah

wisman Eropa. Dan pengunjung yang datang

rata, yang tadi saya katakan bahwa industri

mempunyai buyers sendiri sehingga yang

datang ke paviliun Indonesia sudah diketahui

dan untuk hari terakhir-terakhir acara

kebanyakan yang datang ke paviliun Indonesia

orang Eropa dan Amerika.

6. Budaya Jerman dan Indonesia

berbeda, dan apa saja implentasi

pihak PIC dalam memposisikan

perbedaan budaya ketika

berpartisipasi dalam event

ITB Berlin dan di Jerman

Meminta bantuan sebagai pelajar Indonesia di

Jerman sebagai penerima tamu karena orang

jerman lebih senang kalau kita memakai bahasa

Jerman, dan ketika acara gathering ada stading

party dengan gaya western style dan adanya

wine serta makanan khas Indonesia.

Page 19: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

166 

 

No. Pertanyaan Jawaban

7. Menurut Ibu sebagai PIC, Strategi

dan manajemen apa yang harus

dikembangkan dari partisipasi

Indonesia di ITB Berlin 2011

kemarin terhadap pengembangan

citra pariwisata, dari sisi antara

lain;

Kita harus mendekati tour-tour operator atau

house seller dengan instetif mengajak menjual

paket-paket pariwisata Indonesia,karena dapat

mendatangkan wisatawan internasional.

Dalam segi awareness campaign indonesia

memasang iklan, mengundang wartawan eropa

kita biayai wartawan Eropa ke Indonesia

sehingga menulis tentang Indonesia. Dalam

segi press conference tidak diperlukan untuk

tahun depan lebih ke meeting business. Dan

sharing budget dalam segi meja dengan pihak-

pihak swasta.

8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata

merupakan suatu bisnis yang

dimana mempunyai pasar pesaing

bisnis, dan siapa yang menjadi

pasar pesaing bisnis pariwisata

Indonesia?

Malaysia dan Thailand karena karena menjual

produk yang mirip dan paviliunnya lebih

nyaman Malaysia dan Thailand sangat besar

serta sangat bagus.tetapi dalam segi atraksi

Indonesia masih unggul di banding Malaysia

dan Singapore

Page 20: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

167 

 

No. Pertanyaan Jawaban

9. Apa saja peranan MICE Indonesia

dalam event ITB Berlin

Saat ini MICE tidak dipake karena MICE

mempunyai acara tersendiri,mungkin dalam

2013 akan memakai MICE ketika Indonesia

akan menjadi patner country.MICE akan

digunakan jika Indonesia mengadakan event

besar kalau dalam event ini termasuk kaategori

partisipasi sehingga tidak terlalu begitu

diperlukan

10. Berapa lama Jarak Tempuh atau

lamanya perjalanan Indonesia ke

Jerman dan sebaliknya?

Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh

16 jam KLM airlines, tetapi kemarin pihak PIC

menggunakan SQ dan Indonesia tidak

menggunakan pesawat Garuda Indonesia

dikarenakan Garuda hanya sampai Amsterdam

dan biayanya lebih mahal.

Page 21: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

168 

 4. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-4

Nara sumber : Afrida Pelitasari

Jabatan : Bagian teknis yang mempersiapkan partisipasi Indonesia di ITB Berlin

Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin

Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.

Waktu : Selasa, 19 mei 2011/ 10.30 WIB

Tabel 4.5

Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-4

No. Pertanyaan Jawaban

1. Pertama kali indonesia

berpartisipasi dilatarbelakangi

oleh apa ya bu?

ITB Berlin adalah pariwisata terbesar didunia, jadi Indonesia

wajib ikut partisipasi untuk ekstensi pariwisata Indonesia di

mata Internasional.

2. Mengapa Indonesia tidak

mengadakan Press Conference,

Apakah karena difaktorkan oleh

Budgeting, Strategi baru dalam

membuat pencitraan pariwisata

Indonesia, dan Perubahan

stuktur organisasi pemasaran

Internasional ?

Tidak mengadakan press conference dari pimpinan Dirjen

Pemasaran karena melihat kurang efektif sehingga

membentuk strategi baru dengan mengadakan ke awarness

campaign. Karena sebelumnya kita sudah mengadakan press

conference wartawan yang di undang slalu banyak dan yang

hadir banyak setelah mereka datang mereka tidak menulis dan

tidak ada feedback ke kemenbucpar, maka itu Industri

pariwisata menganggap lebih langsung pada sasaran sehingga

tidak mengadakan press one on one interview mengundang

selected media dengan mewawancara dari PIC dan meeting

Page 22: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

169 

 

No. Pertanyaan Jawaban

3

Tindakan apa yang akan di

lakukan pihak pemerintah

Indonesia dalam building

indonesian goverment indentity

and image dan apa yang

dilakukan dalam menangani

kirisis yang harus direspon

secara cepat dan tepat? Dan Apa

peluang Kemenbudpar 3yang

dimungkinkan dalam sebuah

krisis?

Tahun ini pihak Kemenbudpar tidak melakukan press

conference tetapi dengan one on one interview dengan

mengundang selected media wawancara dengan pimpinan

delegasi sehingga lebih efektif karena pasti mereka menulis.

Dan orang yang berkunjung pada menanyakan bahwa

Indonesia negara yang aman atau tidak, sehingga kita bisa

lebih dapat menjelaskan mengenai Indonesia negara yang

aman.

Page 23: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

170 

 

No. Pertanyaan Jawaban

4. Dilatar belakangi oleh apa pihak

kemenbudpar mengundang

Trans TV apa karena kredibiliti

Kemenbudpar, melihat pihak

media Trans TV dalam

meliputkan dan implemtasi

packaging kepada receiver itu

sangat baik, menggambarkan

image pariwisata Indonesia.

Sehingga mengundang pihak

Trans TV dalam berpartisipasi

di bidang informasi dan media

di ITB Berlin? Jika ya,

Bagaimana Partisipasi dari TV

one, mengapa pihak

Kemenbudpar memakai pihak

TV one?

Sebelumnya kita memakai Metro TV,kompas,bergiliran ,

dan melihat juga bahwa Trans TV banyak meliput

mengenai pariwisata dan TV one merupakan statiun berita

dan melihat bahwa kelas audience nya beda.

Page 24: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

171 

 

No. Pertanyaan Jawaban

5. Salah satu Target kunjungan wisman

Indonesia adalah utama terhadap wisman

Eropa?

Pengujung terbanyak di Paviliun Indonesia

ITB Berlin 2011 berasal dari wilayah

negara mana? Kalau kita lihat, paviliun

Indonesia terletak zona Asia, apakah hal ini

berpengaruh terhadap kunjungan paviliun

ke Indonesia dari negara-negara Asia yang

berdekatan veneu dalam pavilion di ITB

Berlin

Di ITB Berlin di bagi dalam zona wilayah, dan

pada umumnya yang datang utama buyers-

buyers yang menjual paket-paket yang menjual

paket wisata ke Asia dan sudah berkerja sama

dan disana mem-follow up,dan tidak

berpengaruh pada orang-orang Asia karena

zona Asia tetap saja yang sering datang ke

Paviliun Indonesia adalah orang Eropa

terutama orang Jerman.

6. Budaya Jerman dan Indonesia berbeda, dan

apa saja implentasi pihak PIC dalam

memposisikan perbedaan budaya ketika

berpartisipasi dalam event

ITB Berlin dan di Jerman

Kalau di ITB Berlin di bantu sebagai petugas

pelayanan informasi seperti; putri pariwisata

Indonesia, di bantu abang none jakarta dengan

bahasa inggris, dan orang Eropa sangat senang

apabila kalau kita memakai bahasa jerman

sehingga Kemenbudpar memakai pelajar

Indonesia di Jerman sebagai petugas informasi

dengan menggunakan

Page 25: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

172 

 

No. Pertanyaan Jawaban

7. Menurut Ibu sebagai PIC, Strategi dan

manajemen apa yang harus dikembangkan

dari partisipasi Indonesia di ITB Berlin

2011 kemarin terhadap pengembangan citra

pariwisata, dari sisi antara lain;

Yang harus dipersiapkan Indonesia harus

tampil maksimal dalam acara ini dan awarness

campaign perlu ditingkatan, dan press

conference masih perlu dan untuk next time

press conference di adakan dan nanti kita akan

melihat dampaknya, interview one on one perlu

diperbanyak tetapi harus melihat dari segi

budgeting, serta sharing dalam budgeting

diperlukan agar meningkatkan awarness

campaign.

8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata

merupakan suatu bisnis yang dimana

mempunyai pasar pesaing bisnis, dan siapa

yang menjadi pasar pesaing bisnis

pariwisata Indonesia?

Tetangga sebelah, Malaysia karena malaysia

lebih baik dan biayanya promosi malaysia

besar sehingga dalam promosinya lebih baik

dibanding Indonesia, padahal dari segi tempat

wisata kata orang-orang Indonesia lebih baik.

Page 26: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

173 

 

No. Pertanyaan Jawaban

9. Apa saja peranan MICE Indonesia dalam

event ITB Berlin ?

Tugas dari Direktorat MICE mempromosikan

Indonesia dapat menyelenggara MICE,

sebaiknya ikut dalam ITB Berlin, sehingga

dapat bertemu dengan buyers-buyers, pada

partisipasi Indonesia di ITB Berlin pihak divisi

promosi luar negeri wilayah eropa tidak

menggunakan jasa MICE, karena di anggap

bahwa kita masih bisa menghandle event ini.

Dan Mice mempunyai event tersendiri khusus

MICE.

10. Berapa lama Jarak Tempuh atau lamanya

perjalanan Indonesia ke Jerman dan

sebaliknya?

Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh

2jam ke singapore+12jam jika menggunakan

singapore airlines, tetapi kemarin pihak PIC

menggunakan SQ dan Indonesia tidak

menggunakan pesawat Garuda Indonesia

dikarenakan Garuda hanya sampai Amsterdam

dan biayanya lebih mahal.

Page 27: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

174 

 5. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-5

Nara sumber : Adriyatna Rubenta (Ruben)

Jabatan : Kasubbag Rencana dan Program divisi Seketariat Ditjen. Pemasaran

Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin

Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.

Waktu : Selasa, 19 mei 2011/ 14.20 WIB

Tabel 4.6

Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-5

No. Pertanyaan Jawaban

1. Pertama kali indonesia

berpartisipasi dilatarbelakangi

oleh apa ya bu?

ITB Berlin adalah bursa pariwisata terbesar

didunia,sehingga dipandang manjadi event bursa yang prime

dan dihadiri peserta seluruh dunia sehingga Indonesia wajib

hadir dalam partisipasi di ITB berlin salah satunya guna

untuk mencapai pencitraan pariwisata Indonesia dan juga

karena Eropa menjadi pasar dari Indonesia

2. Mengapa Indonesia tidak

mengadakan Press Conference,

Apakah karena difaktorkan oleh

Budgeting, Strategi baru dalam

membuat pencitraan pariwisata

Indonesia, dan Perubahan stuktur

organisasi?

Bukan karena budgeting atau stuktur organisasi tetapi

karena adanya pada format baru yaitu gathering, yang

kemarin kita mainkan, dimana terdapat pemerintah

kemenbudpar dan daerah, swasta melakukan pertemuan

dengan pihak buyers dan seller serta pada media sehingga

lebih efektif, karena dalam tolak ukur dari citra adalah hasil

transaksi sehingga lebih fokus pada target sasaran.

Page 28: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

175 

 

No. Pertanyaan Jawaban

3

Tindakan apa yang akan di

lakukan pihak pemerintah

Indonesia dalam building

indonesian goverment indentity

and image dan apa yang

dilakukan dalam menangani

kirisis yang harus direspon secara

cepat dan tepat? Dan Apa peluang

Kemenbudpar 3yang

dimungkinkan dalam sebuah

krisis?

Melihat peluang kita harus melihat potensi kita apa?.Dalam

hal ini memang kita akui Indonesia mempunyai keaneka

ragam budaya dan keindahan alam,tapi ada yang belum

terekspos bahwa nilai tukar mata uang kita memberikan

value pada calon wisatawan dimana nilai mata uang yang

hanya sekian Euro dan Dollar, mereka dapat menikmati

banyak (value for many), sehingga wisatawan yang datang

kesini liburannya yang dikeluarkan lebih murah sehingga

manfaatnya lebih besar.

Dalam segi permasalahan isu yang ada wisatawan terutama

Eropa biasanya mereka sudah mengetahui apa yang

inginkan dalam wisata dan mencari tahu tempat dia wisata

sehingga mereka sudah tahu kosekuensinya. Dan kita

gambarkan bahwa kejadian di Indonesia itu hanya di

wilayah tertentu saja karena Indonesia luas, dan biasanya

mereka sudah tahu mengenai itu, memang itu berdampak

pada adanya cancel dalam perjalanan tetapi itu tidak

menjadi suatu permasalahan karena mereka biasanya sudah

tahu mengenai Indonesia itu luas

Page 29: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

176 

 

No. Pertanyaan Jawaban

4. Dilatar belakangi oleh apa pihak

kemenbudpar mengundang Trans

TV apa karena kredibiliti

Kemenbudpar, melihat pihak

media Trans TV dalam

meliputkan dan implemtasi

packaging kepada receiver itu

sangat baik, menggambarkan

image pariwisata Indonesia.

Sehingga mengundang pihak

Trans TV dalam berpartisipasi di

bidang informasi dan media di

ITB Berlin? Jika ya, Bagaimana

Partisipasi dari TV one, mengapa

pihak Kemenbudpar memakai

pihak TV one?

Keterkaitan antara MOU dengan media, segmen receiver

dan siaran yang di tampilkan banyak mengenai pariwisata

dan berita, serta dari infomarsi yang kita dapatkan media

yang bisa ikut hadir pada saat itu adalah media tersebut.

Page 30: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

177 

 

No. Pertanyaan Jawaban

5. Salah satu Target kunjungan ke Paviliun

Indonesia adalah utama terhadap calon

wisman Eropa?

Pengujung terbanyak di Paviliun Indonesia

ITB Berlin 2011 berasal dari wilayah negara

mana? Kalau kita lihat, paviliun Indonesia

terletak zona Asia, apakah hal ini

berpengaruh terhadap kunjungan paviliun ke

Indonesia dari negara-negara Asia yang

berdekatan veneu dalam pavilion di ITB

Berlin

Di ITB Berlin di bagi dalam zona wilayah, dan

pada umumnya yang datang utama buyers-

buyers yang menjual paket-paket yang menjual

paket wisata ke Asia dan sudah berkerja sama

dan disana mem-follow up,dan tidak

berpengaruh pada orang-orang Asia karena

zona Asia tetap saja yang sering datang ke

Paviliun Indonesia adalah orang Eropa

terutama orang Jerman.

6. Budaya Jerman dan Indonesia berbeda, dan

apa saja implentasi pihak PIC dalam

memposisikan perbedaan budaya ketika

berpartisipasi dalam event

ITB Berlin dan di Jerman

Komunkasi Lintas Budaya tidak menjadi

peranan penting dan biasanya sudah standart

internasional, dalam menarik kunjungan ke

Paviliun Indonesia kita mengundang orang

yang mempunyai keahlian dalam bahasa

Jerman yaitu mahasiswa Indonesia di Jerman

karena orang jerman senang apabila kita

menggunakan bahasa jerman dan sebagai

adaptasi. Dalam konteks acara memang melihat

apa yang disenangi oleh orang Eropa.

Page 31: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

178 

 

No. Pertanyaan Jawaban

7. Menurut Bapak sebagai PIC, Strategi dan

manajemen apa yang harus dikembangkan

dari partisipasi Indonesia di ITB Berlin 2011

kemarin terhadap pengembangan citra

pariwisata, dari sisi antara lain;

Strategi yang dilakukan yang pertama adalah

daya tarik eventnya, membuat program diluar

program inti seller and buyers itu, seperti

membuat program-program yang unik seperti

tarian, musik tradisonal,nyanyian daerah, dan

kemudian yang kemarin salah satu antraksi

paling menjadi daya tarik utama ketika kita

membawa pelukis tercepat dan mengundang

putri pariwisata karena dia menjadi icon daya

tarik ketika melihat selendang miss tourism

queen in the world.

8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata

merupakan suatu bisnis yang dimana

mempunyai pasar pesaing bisnis, dan siapa

yang menjadi pasar pesaing bisnis pariwisata

Indonesia?

Dari segi ekonomi yang mempunyai nilai mata

uang rendah value for many besar, potensi

antraksi nya persis. Dan salah satunya malaysia

karena mempunyai produk yang serupa.

9. Apa saja peranan MICE Indonesia dalam

event ITB Berlin ?

Dalam ITB Berlin dalam meeting merupakan

aktivitas MICE, dalam hal ini MICE dapat

belajar bagaimana menyelenggarakan event

sebesar ITB Berlin, dan kontribusi dalam

country patner di ITB Berlin.

Page 32: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

179 

 

No. Pertanyaan Jawaban

10. Dalam konteks pelayanan perjalanan,

mengapa Indonesia tidak menggunakan

garuda, apa karena pertimbangan tertentu?

Jika memakai Garuda hanya sampai

Amsterdam tidak langsung ke Jerman dan

apabila memakai Garuda harus sambung

dengan Airlines yang berbeda sehingga

biayanya lebih mahal dan faktor dan jadwal

keberangkatan sehingga waktu pun menjadi

pertimbangan.

 

Page 33: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

180 

 4.2 Pengolahan Hasil Wawancara

4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data (ardianto elvinaro, 2010:201) adalah kegiatan lanjutan

setengah pengumpulan data. Dalam pengolahan data, peneliti melakukan tahap

pengolahan dari bab1-4 melaui data primer dan sekunder, hingga mengetahui

strategi kemenbudpar dalam pencitraan pariwisata.

Pengolahan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara conclusion

drawing or verification, yaitu dengan cara editing (melakukan kecocokan

jawaban dari sebuah pertanyaan yang telah diwawancara oleh 5 narasumber) ,

koding (mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari narasumber kedalam kategori

yang diberi tanda kode), tabulasi (jawaban yang sudah diberi kode, kategori

jawaban kemudian dimasukan), sehingga hasil wawancara dapat menemukan

titik jawabannya dan dapat dimasukan kedalam pembahasan dan dapat

dibandingkan dengan hasil pengamatan atau data-data penguat dari data

sekunder.

Page 34: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

181 

 Tabel 4.7

Daftar Kecocokan Hasil Wawancara no.1

Latar Belakang Indonesia Berpartisipasi di ITB Berlin

Pendapat Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Indonesia Berpartisipasi di ITB Berlin

dilatarbelakangi oleh ITB Berlin

merupakan event bursa pariwisata

terbesar dan mempunya dampak yang

sangat besar untuk mencapai tujuan

pariwisata Indonesia

S S S S S

Kategori Tally Jumlah

01 IIII 5

Kesimpulan No.1:

Dapat ditarik kesimpulan dari data kecocokan 5:5 mengatakan bahwa latar belakang

Indonesia berpartisipasi di ITB Berlin karena ITB Berlin merupakan event bursa pariwisata

terbesar dan mempunya dampak yang sangat besar untuk mencapai tujuan pariwisata

Indonesia dan pertemuan terbesar antara buyers dan seller 01.

5:5 1

Page 35: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

182 

 Tabel 4.8

Daftar Kecocokan Hasil Wawancara no.2

Pertanyaan No.2 Tidak diadakannya press coference di karenakan oleh faktor

budgeting, strategi baru atau struktur organisasi yang baru?

Asumsi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Faktor Budgeting K.S T.S K.S K.S K.S

Faktor Strategi Baru S S S S S

Faktor Struktur Organisasi yang Baru T.S T.S T.S T.S T.S

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

-

IIII

I

0

4

1

02 S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

0

03 S

KS

TS

-

-

IIII

0

0

5

-

4:5

1:5

5:5

-

-

-

-

5:5

1

2

Page 36: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

183 

 Kesimpulan No.2:

Penulis menarik kesimpulan dari data kecocokan jawaban 5:5, bahwa tidak diadakannya

Press Coference di karenakan oleh Faktor Strategi baru karena dilihat dari evaluasi

tahun-tahun sebelumnya bahwa Press Coference kurang efektif, sehingga Kemenbudpar

langsung kepada target untuk mecapai tujuannya dengan cara one on one

interview,awarness campaign dan meeting business sehingga lebih menghasilkan

feedback yang diinginkan dan tolak ukur pencitraan yaitu hasil dari transaksi.Dan

dilanjutkan pada budgeting karena mengadakan press conference harus menyewa ICC

yang harganya relatif mahal. Sehingga lebih baik dananya dioptimalkan dalah awarness

campaign, desain paviliun, serta untuk membuka pasar insdutri baru. Dan perubahan

struktur organisasi tidak menjadi pemicu dalam keefektifitasan kinerja 02.

Page 37: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

184 

 Tabel 4.9

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.3

Pertanyaan No.3: Tindakan yang dilakukan oleh Kemenbudpar adalah melakukan

tindakan cepat dari penanganan krisis, dan meliputi teror bom aparat pemerintah sudah

bekerja sangat baik. Dan Peluang dalam sebuah krisis ini meliputi asumsi-asumsi yang

berbeda-beda,antara lain:

Pendapat Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Mengatakan bahwa Indonesia in the bigest

Archipelago dan indonesia mempunyai

wilayah yang sangat luas, dan tetap promosi

pariwisata

S - S - -

Menjual objek pariwisata untuk orang yang

yang tertarik pada fenomena alam dan tetap

pada batasan yang aman.

- S - - -

Meningkatkan awarness campaign dan

mendatangkan wartawan interview

mendalam mengenai Indonesia dan

mengatakan bahwa Indonesia negara yang

aman.

- - - S -

Dengan adanya nilai mata uang yang rendah

itu menjadi senjata wisatawan untuk datang

ke Indonesia karena (value for many)

- - - - S

Page 38: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

185 

 

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

II

-

-

2

0

0

02 S

KS

TS

I

-

-

1

0

0

03 S

KS

TS

I

-

-

1

0

0

Kesimpulan No.3

Dari hasil wawancara dilihat nara sumber mempunyai argumen yang berbeda-beda, dan

melihat pengukuran ada kecocokan dari 2:2. Maka itu penulis menyimpulkan bahwa

tindakan yang dilakukan oleh Indonesia dan melihat sebuah peluang dalam sebuah

strategi yaitu dengan mengatakan bahwa Indonesia In The Bigest Archipelago dan

indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, dan tetap promosi pariwisata 01.

2:2

-

-

1:1

-

-

-

1:1

-

1

Page 39: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

186 

 Tabel 4.10

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.4

Pertanyaan No.4: Strategi Kemendbudpar dalam memilih pihak media untuk

membentuk citra dan komunikasi. Pemilihan media Trans TV dan TV one dikarenakan

oleh beberapa faktor dari jawaban nara sumber sebagai berikut:

Asumsi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Kerjasama (MOU) S S S S S

Segmen Receiver Middle-Up T.S K.S S S S

Peliputan acara sejalan dengan yang dinginkan

oleh pihak pariwisata Indonesia

T.S K.S S S S

Apresiasi terhadap media S S S S S

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

1

02 S

KS

TS

III

I

I

1

1

1

03 S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

0

5:5

-

1:5

3:5

1:5

5:5

-

1

3

2

Page 40: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

187 

 Kesimpulan No.4:

Dari hasil pengolahan jawaban, penulis menarik kesimpulan bahwa pemilihan pihak

media dikarenakan adanya kerja sama (MOU) dan apresiasi terhadap media (5:5) 01. Dan

dari data (3:5) dikatakan bahwa pemilihan media merupakan analisa dari pengamatan

bahwa media ini diharapkan dapat memberikan konstribusi atau feedback yang

diinginkan oleh Kemenbudpar 02.

Page 41: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

188 

 Tabel 4.11

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.5

Pertanyaan No.5: Dari manakah yang paling banyak berkunjung ke paviliun Indonesia di ITB Berlin?

Asumsi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Rata dari peserta yang hadir

(karena jadwal pertemuan

antara buyers dan seller sudah

ada)

S - S - -

Eropa S S KS S KS

Asia T.S K.S S S S

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

II

-

-

2

0

0

02 S

KS

TS

III

II

-

3

2

0

03 S

KS

TS

III

I

I

3

1

1

2:2

-

-

3:5

2:5

0

3:5

1:5

1:5

1

2

Page 42: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

189 

 Kesimpulan No.5:

Dari hasil pengolahan jawaban penulis menarik kesimpulan bahwa pengujung terbanyak

ke Indonesia berasal dari Eropa dan Asia (3:5) 01+02 ,karena letaknya di Jerman (Eropa)

sehingga banyak orang Eropa dan Jerman merupakan target utama wisatawan yang

datang ke Indonesia dan dikuti oleh Asia karena zona paviliun berada di zona Asia.

Tabel 4.12

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.6

Implementasi yang dilakukan oleh PIC dalam konteks komunikasi bisnis lintas budaya

Implementasi PIC Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Dalam segi manner standar Internasional dan

tidak menjadi hal penting.

S S S S S

Dalam segi menarik kunjungan orang Eropa ke

Paviliun Indonesia dengan mengundang

mahasiswa Indonesia di Jerman yang fasih

berbahasa jerman, karena orang jerman sangat

senang apabila kita menggunakan bahasa mereka

dan mempermah adaptasi

S - S S S

Dalam segi acara kita melihat apa yang

disenangi oleh orang Eropa

S - S S -

Page 43: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

190 

 

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

IIII

-

-

5

-

-

02 S

KS

TS

IIII

-

-

4

-

-

03 S

KS

TS

III

-

-

3

-

-

Kesimpulan No.6 :

Dari hasil pengolahan data pada no.6 penulis dapat menarik kesimpulan bahwa 5:5

mengatakan dalam konteks perbedaan budaya tidak menjadi kendala dan hal yang

diperhatikan karena hanya standar internasional biasanya 01, dan 4:4 dengan keterlibatan

mahasiswa Indonesia di Jerman merupakan hal yang baik dalam adaptasi karena orang

jerman akan senang apabila kita menggunakan bahasa jerman 02, serta diikuti bahwa 3:3

dalam membentuk acara kita harus analisa apa yang disenangi sehingga dapat menarik

perhatian receiver kita 03.

5:5

-

-

4:4

-

-

3:3

-

-

1

2

Page 44: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

191 

 Tabel 4.13

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.7

Pertanyaan No.7: Strategi Manajemen yang harus dikembangkan untuk mencapai target

dari segi yang akan datang

Strategi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Melakukan kerjasama dengan pihak swasta

dari segi budgeting, kerjasama dalam bentuk

Public Privat Patnership sehingga dapat

mengembangkan awarness campaign

S S S S S

Mengadakan Press Conference TS TS TS S TS

Desain Paviliun di kembangkan dan

penampilan atraksi yang unik.

- S S S S

Page 45: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

192 

 

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

0

02 S

KS

TS

I

-

IIII

1

0

4

03 S

KS

TS

IIII

-

-

4

0

0

Kesimpulan No.7:

Dari 5:5 bahwa strategi yang harus ditingkatkan yaitu melakukan kerjasama dengan

pihak swasta dari segi budgeting, kerjasama dalam bentuk Public Privat Patnership

sehingga dapat mengembangkan dan pengoptimalkan awarness campaign, sehingga

dapat lebih menarik perhatian dan memberikan informasi secara tidak langsung

merupakan aspek dari strategi pembentukan citra 01.

5:5

-

-

1:5

-

4:5

4:5

0:5

1

2

Page 46: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

193 

 Tabel 4.14

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.8

Pertanyaan No.8: Pasar pesaing bisnis pariwisata Indonesia

Pesaing Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Tetangga sebelah yaitu Malaysia,

Thailand, Singapore, dan Beijing.

S S S S S

Negara yang mempunyai nilai

mata uang rendah karena bisa

menjadi (value for many)

- - - - S

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

0

02 S

KS

TS

1

-

-

1

0

0

5:5

-

-

1:1 2

0

0

1

Page 47: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

194 

 Kesimpulan No.8:

Dari hasil pengolahan data 5:5, Bahwa pasar pesaing bisnis pariwisata yang utama yaitu

tetangga negara sebelah yaitu Malaysia, Thailand, Singapore, dan Beijing, karena

menjual produk yang sama dengan packaging yang lebih baik 01.

Tabel 4.15

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.9

Perrtanyaan No.9: Peranan MICE dalam partisipasi Indonesia di ITB Berlin

Pesaing Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Dalam melakukan Meeting MICE diperlukan

dalam melakukan pertemuan besar seperti di

ITB Berlin

- - - - S

Negara yang mempunyai nilai mata uang

rendah karena bisa menjadi (value for many)

S S S S S

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

I

-

-

1

0

0

02 S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

0

1:5 2

-

-

5:5 1

0

0

Page 48: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

195 

 Kesimpulan No.9:

5:O mengatakan bahwa keterlibatan MICE di partisipasi Indonesia tidak ikut serta,

MICE akan dilibatkan ketika Indonesia membuat acara event besar

Tabel 4.16

Daftar Cocok Hasil Wawancara no.10

Dalam konteks pelayanan perjalanan, sebab pihak PIC tidak menggunakan Garuda

Indonesia, dan memakai airlines luar negeri.

Alasan pemilihan airlines luar negeri Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna

Tidak Efisien dari segi waktu, biaya,dan

bongkar muat barang karena Garuda hanya

sampai ke Belanda dan apabila ingin naik

pesawat Garuda harus sambung dari

pesawat yang berbeda

S S S S S

Kategori Pengukuran Tally Jumlah

01

S

KS

TS

IIII

-

-

5

0

0

Kesimpulan No.10

Dapat ditarik kesimpulan jawaban no.5 dari 5:5, sebab pihak PIC tidak menggunakan

Garuda Indonesia, dan memakai airlines luar negeri karena Tidak Efisien dari segi

5:5

-

-

Page 49: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

196 

 waktu, biaya,dan bongkar muat barang karena Garuda hanya sampai ke Belanda dan

apabila ingin naik pesawat Garuda harus sambung dari pesawat yang berbeda

Keterangan :

S = Setuju

K.S = Kurang Setuju

T.S = Tidak Setuju

Contoh 4:5 = Dari 5 nara sumber 4 setuju

Page 50: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

197

 

4.3 Penyajian Data Sekunder

Tabel 4.17

Penyajian Data Sekunder

No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian

1.

2.

3.

Penelitian kepustakaan: kajian

teoritik sampai dengan

menghasilkan deskripsi teori

Mekanisme studi kepustakaan

dengan memperhatikan: kartu

katalog, buku referensi: buku

katalog, indeks, indeks

majalah, indeks harian, kamus

umum, jurnal, dan ensiklopedi

umum.

Pencatatan data: data atau

informasi, sumber data secara

teliti: nama penulis, judul,

edisi, penerbit, dan halaman.

Kementrian Budaya

dan Pariwisata

ITB Berlin

Laporan Kegiatan tahun

sebelumnya

Strategi isu dan krisis

Pariwisata Indonesia

Persiapan Event

Forecast

Page 51: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

198

 

4.3.1 Komunikasi Korporat, Organisasi, Strategi Bauran PR

1. Pengorganisasian

Pengembangan kepariwisataan merupakan tanggung jawab seluruh komponen

bangsa yaitu pemerintah pusat dan daerah dan masyarakat (2009:68). Ditingkat

pusat, Departement Pariwisata Kebudayaan dan Pariwisata bersama-sama

dengan departemen dan lembaga non departement terkait berperan sebagai

fasilitator agar pariwisata dapat berkembang dengan cepat bagi kesejahteraan

masyarakat. Peran sektor swasta menjadi sangat penting karena mengadakan

penjualan langsung produk pariwisata ke pasar dalam dan luar negeri

(2009:68).

2. Koordinasi Pusat dan Daerah

Dalam rangka melaksanakan pembangunan kepariwisataan, Presiden RI telah

membuat Instruksi Presiden RI Nomor 16 Tahun 2005, tetang kebijakan

Pembangunan Kebudayan dan Pariwisata, tanggal 25 Desember 2005. Presiden

menginstruksikan kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para Kepala

Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kepala Kepolisian Negara RI, para

Kepala Lembaga Pemerintah Non Departement, Kepala Kepolisian Negara RI,

para Gubernur, Bupati dan Walikota untuk:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik dalam bentuk jasa atau

kemudahan yang diperlu-kan wisatawan mancanegara yang hendak

berkunjung ke Indonesia dan kemudahan bagi wisatawan nusantara dalam

melakukan perjalanan untuk mengenali dan mencintai alam dan ragam

budaya Indonesia.

Page 52: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

199

 

b. Mengambil langkah-langkah nyata guna mengoptimalkan akselerasi

pembangunan kebudayaan dan pariwisata nasional dalam upaya

menyejahterahkan masyarakat, membuka lapangan kerja, memberatas

kemiskinan dan memeratakan pembangunan.

c. Secara proaktif melakukan upaya perlindungan, pengembangan dan

pemanfaatan sumber daya alam dan budaya untuk pembangunan

kebudayaan dan pariwisata.

d. Menggunakan tema [sic] “Indonesia Ultimate in Diversity” dalam setiap

kegiatan promosi yang dilakukan di luar negeri dan tema [sic] “Kenali

Negerimu Cintai Negerimu Ayo Tamasya Jelajahi Nusantara” dalam setiap

kegiatan di dalam negeri.

Apabila instruksi tersebut dilaksanakan sebaik-baiknya, setiap instasi

mendukung upaya peningkatan jumlah kunjungan wisman dan pergerakan

wisnus, diharapkan konstribusi sebesar-besarnya sektor pariwisata terhadap

perekonomian nasional, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja

dapat terpenuhi (2009:68)..

3. Organisasi Pendukung dan Lingkungan Pemasaran

Dalam lingkup nasional, perhatian pemasaran pariwisata Indonesia terfokus

pada 12 pasar utama. Agar pemasaran efektif, manajemen pemasaran

membentuk sistem perencanaan pemasaran, sistem organisasi pelaksanaan

pemasaran, sistem pengendalian pemasaran, dan informasi pemasaran. Pasar,

bauran pemasaran , dan sistem yang dibentuk satu sama lain saling berkaitan

membentuk lingkaran, seperti pada gambar Organisasi Pendukung dan

Page 53: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

200

 

Lingkungan Pemasaran yang terletak di bagian tengah. Untuk berkunjung ke

Indonesia, wisman membutuhkan infornasi dari agen perjalanan, tour operator,

respresentatif office atau langsung dari maskapai penerbangan. Sebagai tuan

rumah yang baik, masyarakat hendaknya selalu meningkatkan kesadaran

terhadap kepariwisataan sesuai dengan “Sapta Pesona” yaitu membangun

destinasi yang aman,tertib, bersih, sehat, indah, ramah, dan penuh kenangan

(2009:70).

Gambar 4.1

Organisasi dan Pemasaran Pendukung Dalam Peningkatan Wisman

Sumber :Strategi Pemasaran Pariwisata Luar Negeri 2009

Meskipun ditemui banyak persaingan di area destinasi, wisman sebagai pembeli

bebas memilih produk yang disukai seperti garmen, hotel, kuliner, spa, wisatawan alam,

Page 54: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

201

 

dan wisata budaya. Perjalanan wisman dari tempat tinggal sampai Indonesia tergambar

pada segi empat berwarna hijau.

Dalam rangka meningkatkan daya saing sesuai indeks daya saing oleh World

Economic forum dan mewujudkan Indonesia sebagai tujuan wisatawan terbaik di

ASEAN, diperlukan kerja sama dari komponen-komponen pendukung peningkatan

jumlah wisman. Komponen ini merupakan fondasi pembangunan kepariwisataan

Indonesia yang terdiri atas Departement, Lembaga Pemerintah, Non Departement,

Pemerintah Daerah sepertu tertera pada gambar segi empat terluar.

4. Pembentukan Kelompok Kerja

Kelompok kerja lebih bertujuan mendekati konsumen dengan cara tertentu agar wisman

lebih berfikir, merasakan atau bertindak kemudian melakukan transaksi dan

mengunjungi Indonesia. Sehubunga dengan bisnis dan pemasaran dalam kelompok kerja

tersebut, pencapaian tugas harus diukur sesuai batas waktu yang telah ditetapkan

misalnya secara periodik setiap bulan, triwulan, semester, dan setahun. Ukuran

keberhasilan bermuara pada berapa jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia. Salah

satu tugas kelompok kerja adalah mengkomunikasikan program, produk, insentif, nilai

tambah, kepada wisman. Sebagai misal, untuk program [sic] Visit Indonesia Year,

produk yang ditawarkan golf, spa tradisional, paket akhir pekan, paket liburan, paket

akhir tahun, paket pulang kampung. Sedangkan insentif programnya adalah lebih murah,

lebih dapat pelayanan dan lebih nyaman. Nilai tambah yang diperoleh wisman adalah

berwisata lebih berkualitas, lebih menikmati dengan pelayanan khusus, memperoleh

paket lebih banyak destinasi, lebih banyak produk.

Page 55: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

202

 

Kelompok kerja merencanakan program dan kegiatan agar wisman dapat ditarik

oleh iklan dan didorong oleh industri untuk berkunjung ke Indonesia sehingga wisman

yang semula tidak ada niat berkunjung kemudian berubah menjadi berkunjung ke

Indonesia. Kemenbudpar membentuk kelompok kerja untuk mempercepat pencapaian

sasaran jumlah kunjungan 8 juta wisman pada tahun 2009, terutama berasal dari 12

pasar luar negeri, yaitu: Eropa, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, China, Korea

Selatan, Taiwan, India, Amerika Serikat, Filipina, dan Timur Tengah (2009:72).

5. Peran Kelompok Kerja Pada Model Dagmar

Kelompok kerja sebagai katalisator berlangsungnya proses transaksi kunjungan

(first time) dan transaksi kunjungan ulang (repeater) wisman ke Indonesia dengan tahan

pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.2

Strategi Peningkatan Kunjungan Wisman

Sumber: adaptasi dari Chartered Institute of Marketing yang dikutip Strategi

Pemasaran Pariwisata Luar Negeri 2009

Page 56: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

203

 

Guna membantu mengindetifikasi apa yang diinginkan oleh wisatawan, maka

stakeholders pariwisata Indonesia dan kelompok kerja dapat mengembangkan model

diatas untuk setiap fokus pasar.

Anggota kelompok kerja terdiri dari Asosiasi, Industri pariwisata, penerbangan

dan instasi terkait.

Tabel 4.17

Model DAGMAR : Peran Kelompok Kerja

Tingkatan DAGMAR Peran Komunikasi Kelompok Kerja

Ketidaksadaran Untuk membangun kesadaran tentang Indonesia di 12 pasar.

Kesadaran Untuk membangun tingkat kesadaran diantara audiens wisman

sasaran yang lebih besar

Pemahaman Untuk mendidik atau menginformasikan kepada audiens wisman

tentang aspek-aspek khusus dari Indonesia

Keyakinan Untuk membangun persepsi tertentu atau untuk meluruskan

persepsi yang salah tentang Indonesia

Tindakan Untuk menggerakan kunjungan wisman atau respon langusng atau

melalui perantara di 12 pasar. Untuk meningkatkan penjualan

produk, paket wisata, atau uji coba produk.

Sumber: Adaptasi dari Tom Brannan, Intergrated Marketing Communication

Page 57: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

204

 

6. Pengembangan Branded Office

Tahun 2008 telah didirikan branded office yang berlokasi di kota-kota antara

lain: Muenchen (Eropa), Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), Sydney (Australia),

Tokyo (Jepang), Seoul (Korea Selatan), Beijing (China), Dubai ( Timur Tengah),

dan New Dehli (India). Tahun 2009 akan dijajagi kemungkinan perlunya didirikan

office baru antara lain di Taipe, Amsterdam, dan London (2009:75).

7. Program Pemasaran Terpadu

Proses pemaran terpadu akan menghadapi permasalahan karena masing-masing

tour operator atau travel agent Indonesai mempunyai pangsa pasar dan standar harga

sendiri-sendiri. Pada pasar yang sama, tour operator atau travel agent punya

hubungan bisnis berbeda dengan mitranya di luar negeri. Pemerintah dapat bertindak

sebagai fasilitator agar para pelaku pariwisata dapat bersatu dalam menghadapi pasar

global sesuai spesialisasi masing-masing. Pola kerja sama pemasaran antara bisnis

(B2B) diharapkan dapat lebih dikembangkan dalam kelompok kerja.

Page 58: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

205

 

Gambar 4.3

Menjaring wisman dengan integrated marketing

Sumber :Strategi Pemasaran Pariwisata Luar Negeri 2009

8. Penggaran Pemasaran

Apabila menghadapi beberapa pilihan dilematis, akan lebih baik mengurangi kegiatan

nonprioritas dari pada mengurangi persentase anggaran untuk seluruh kegiatan, sehingga

anggaran yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal. Prinsipnya buka pemerataan

kegiatan kepada bagian atau bidang yang ada dalam organisasi tetapi lebih

dititikberatkan pada pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk anggaran pemasaran yang

strategis seperti branded office, peningkatan kesadaran pasar, kampanye destinasi,

peningkatan citra dapat dialoksikan pada anggaran jangka panjang

Anggaran pemasaran yang berdampak lebih pendek dapat dikategorikan pada

kelompok taktik pemasaran seperti penjualan langsung, program harga promosi,

program insentif, co-marketing, co-branding, co-produk pariwisata. Anggaran yang lain

adalah anggaran yang rutin seperti gaji, peralatan, perjanan rutin, dan perawatan asset.

Page 59: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

206

 

Perhitungan anggaran pemasaran lebih rinci disusun tersendiri sesuai dnegan

peraturan dan kaidah masing-masing organisasi. Namun secara umum anggaran

pemasaran dapat dikelompokan ke dalam budget strategis dan budget taktis. (2009:77).

4.3.2 Analisis Pasar Pariwisata Indonesia

Optimalisasi proses manajemen pemasaran dapat menjadi salah satu dapat

menjadi salah satu jalan meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam mencapai sasaran.

Proses manajemen pemasaran tersebut terdiri atas analisis peluang-peluang pasar,

penelitian dan pemilihan pasar, pengetahuan destinasi dan produk yang diminati pasar,

pengembangan strategi pemasaran, perencanaan taktik pemasaran, dan pelaksanaan serta

pengendalian upaya pemasaran (2009:14), beberapa analisa pasar Kemenbudpar sebagai

berikut:

1. Analisis Peluang Pasar

Pendapatan lebih menjadi salah satu pendorong wisatawan dalam melakukan

perjalanan. Faktor lainnya adalah ketersediaan trasportasi, destinasi yang menarik,

dan lengkapnya informasi yang diterima wisman. Peluang yang terdapat di pasar

dapat ditentukan berdasarkan statistik jumlah penduduk, jumlah wisman,

pendapatan per kapita, dan pertumbuhan ekonominya. Pasar yang mempunyai GDP

per kapita tinggi, tidak atau kurang sensitif terhadap perubahan ekonomi dunia

seperti memburuknya perekonomian. Peluang ini akan lebih besar apabila

wisatawan menganggap bahwa berwisata telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup

mereka. Wisatawan dalam merencanakan perjalanan sangat terpengaruh pada

keamanan, kemudahan pencapaian, biaya, jarak tempuh, waktu tempuh dari tempat

asal wisman ke destinasi.

Page 60: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

207

 

Disamping itu, keanekaragaman flora dan fauna serta budaya Indonesia diharapkan

dapat menjadi produk yang dapat menjadi produk yang dapat menarik wisman.

Dengan pengemasan produk dan pemasaran yang memadai sesuai perkembangan

jaman akan lebih banyak menarik wisman ke Indonesia. Faktor yang dapat

membatalkan perjalanan wisatawan dan tidak dapat diduga sebelumnya, serta sangat

sensitif bagi wisatawan adalah isu keamanan, bencana alam, dan wabah penyakit.

Untuk menghadapinya, pada waktu isu negatif terjadi, perlu digalakkan

penyebarluasan informasi bahwa wilayah Indonesia sangat luas dan tersedia banyak

pilihan destinasi dan produk wisata yang sangat menarik.

Umumnya negara-negara pasar utama mempunyai GDP per kapita lebih tinggi dari

Indonesia, tetapi bila dihitung berdasarkan tabel tersebut, pertumbuhan GDP dari

negara-negara pasar mengalami penurunan dari rata-rata pertumbuhan 5,1% pada

tahun 2007, turun menjadi 3,8% pada tahun 2008 atau lebih lambat -1,3%.

2. Pemilihan Fokus Pasar

Memilih pasar utaman, perlu diketahui ukuran pasar, pertumbuhan pasar, dan rata-

rata pertumbuhan dalam periode tertentu. Ukuran pasar digambarkan dari seberapa

besar jumlah kunjungan wisman dari pasar mancanegara. Pertumbuhan pasar

ditentukan dengan perbedaan jumlah kunjungan wisman dari tahun ke tahun dari

suatu pasar. Pasar yang akan dibidik merupakan pasar prospektif, dalam hal ini

mempunyai jumlah kunjungan wisman dan devisa relatif besar. Terhadap 3 pilihan

fokus pasar yaitu fokus pasar berdasarkan perolehan devisa, fokus pasar

berdasarkan jumlah kunjungan wisman, fokus pasar berdasarkan devisa dan jumlah

kunjungan wisman.

Page 61: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

208

 

3. Fokus Pada Perolehan Devisa

Pemilihan pasar terfokus pada perolehan devisa yaitu seleksi pasar yang

mengutamakan perolehan devisa seleksi pasar tanpa memperhatikan jumlah

wisman. Pasar yang dipilih mempunyai populasi berpendapatan rata-rata menengah

ke atas. Sebagai konsekuensi, pasar ini harus disediakan peroduk yang berkualitas

tinggi. Pemilihan ini berdasarkan prinsip seminimal mungkin wisatawan dan

semaksimal mungkin pendapatan devisa. Hal ini dapat mendukung pariwisata

berkelanjutan dari sisi kapasitas destinasi, agar destinasi tidak terancam

kelestariannya karena kunjungan wisman yang melebihi kapasitas.

Tabel 4.19

Perolehan devisa

No. Pasar Utama Jumlah Penduduk

(Juta)

GDP/ cap

(USD)

Pertumbuhan

%

2007

Pertumbuhan

%

2008

1. Singapura 4,6 41.291 7,7 3,6

2. Malaysia 27,3 7.866 6,3 5,7

3. UK 61,0 45.681 3,0 0,9

4. Jerman 82,1 46.498 2,5 1,8

5. Netherlands 16.7 54.445 3,4 2,2

6. Perancis 62,0 48.012 2,1 0,8

7. Rusia 141,4 12.578 8,1 7,0

Page 62: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

209

 

No. Pasar Utama Jumlah Penduduk

(Juta)

GDP/ cap

(USD)

Pertumbuhan

%

2007

Pertumbuhan

%

2008

8. Jepang 127,7 37.940 2,0 0,7

9. Australia 21,3 50.150 4,1 2,5

10. China 1.327,6 3.180 11,9 9,7

11 Korsel 48.5 19.637 4,9 4,1

12 India 1.186,0 1.043 9,3 7,9

13 Filipina 90,3 1.907 7,1 4,4

14 Arab Saudi 24,9 21.220 3,5 5,8

15 Indonesia 227,8 2.181 6,3 6,0

Untuk mementukan fokus pasar diperlukan indentifikasi negara-negara pasar

dengan pendapatan penduduk perkapita tinggi, pengeluaran wisman per kunjungan

rata-rata tinggi, motivasi wisman cenderung memilih wisata berbiaya tinggi,

wisatawan minat khusus yang tidak sensitif terhadap kemahalan harga, dan tidak

terpengaruh terhadap aksesbilitas, jarak ataupun biaya.

4. Fokus Pada Jumlah Wisman

Pemilihan pasar terfokus pada perolehan jumlah wisman yaitu seleksi pasar yang

mengutamakan perolehan jumlah wisman tanpa memperhatikan jumlah devisa.

Page 63: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

210

 

Pemilihan ini berdasarkan prinsip sebanyak mungkin jumlah kunjungan wisman dan

semaksimal mungkin pendapat devisa. Tingginya jumlah wisman dapat

meningkatkan peluang usaha jasa pariwisata dan lapangan kerja.

Dalam menentukan fokus pasar diperlukan data pasar dengan jumlah kunjungan

wisman rata-rata tinggi, jumlah penduduk negara pasar. Jarak pasar ke Indonesia

dipandang dapat mempengaruhi peningkatan jumlah kunjungan wisman. Sebagai

contoh, untuk meningkatkan jumlah wisman, lintas batas dapat menjadi pasar yang

wisatawannya relatif mudah dan seketika dapat ditarik masuk ke Indonesia.

5. Fokus Pada Jumlah Wisman

Pemilihan pasar terfokus pada perolehan jumlah wisman dan devisa yaitu seleksi

pasar yang mempertimbangkan gabungan perolehan jumlah wisman dan devisa.

Selanjutnya, pemilihan fokus pasar akan berdasarkan pada gabungan jumlah

kunjungan wisman dan perolehan devisa.

6. Daing Saing Pariwisata Indonesia

Negara Indonesia untuk kawasan ASEAN mempunyai potensi terbesar dalam

sumber daya alam dan budaya. Kekuatan pariwisata Indonesia dikarenakan tersedia

lebih banyak pilihan destinasi dan produk wisata dibanding para pesaing di kawasan

ini. World Economic Forum setiap tahun memberikan indeks daya saing pariwisata

untuk 134 negara berdasarkan berbagai aspek antara lain infrastruktur, pelayanan,

budaya, aksesibilitas, dan kemudahan-kemudahan lainnya.

Untuk wilayah Asia hanya Singapura, Jepang, Hongkong, Korea Selatan dan

Taiwan yang termasuk dalam 20 peringkat internasional tertinggi indeks daya saing.

Dari sumber yang sama,berita baiknya adalah bahwa dalam The Global

Page 64: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

211

 

Competitiveness Report 2008-2009, Indonesia naik peringkat indeks daya saingnya

yaitu peringkat 80 menjadi peringkat 55.

7. Peramalan Jumlah Kunjungan Wisman

Perencanaan dan pengambilan keputusan membutuhkan perkiraan-perkiraan tentang

apa yang akan terjadi di masa depan, karena itu diperlukan analis untuk membuat

peramalan (forecasting). Salah satu cara untuk membuat forecasting adalah dengan

model time series. Analisis time series mempelajari pola pergerakan jumlah

kunjungan wisman baik

4.3.3 Trend dan Prospek Pariwisata Indonesia 2011

Dalam melakukan trend dan prospek pariwisata Indonesia melakukan

strategi pemasaran 2011 sebagai berikut (Kemenbudpar):

1. Peningkatan Kemudahaan Wisatawan yaitu dengan meningkatkan pelayanan

keimigirasian, bea cukai, dan pajak.

2. Peningkatan Kualitas yaitu dengan melakukan infrastruktur di pintu masuk

utama, transportasi, hotel, restoran, dan informasi.

3. Peningkatan Kerjasama yaitu dengan melakukan peningkata nkerjasama

dengan lintas sektor pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, dan swasta

4. Peningkatan Pemasaran Vertikal dan Horizontal, salah satunya dalam

melakukan kegiatan pemasaran dengan media event dengan pendukung

strategi-strategi sebagai berikut:

a. Citra pariwisata melalui iklan pada media massa

b. B2B (business to business): Industri dengan Mitra

c. B2C (business to Consummer): wisatawan ke wisatawan

Page 65: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

212

 

d. Komunitas online dan offline : social, profesi, hobi, dan penggunaan

produk

e. Media Sosial : Facebook dan Twitter

f. Memperbesar konektivitas : antar masyarakat atau wisatawan

g. Memperbesar kerumunan (crowd) wisatawan

h. Memperbesar kontribusi sektor pemerintah, swasta dan media demi

kemajuan pariwisata Indonesia

5. Peningkatan Penanganan Isu tak terduga seperti penangangan alam,

keamanan, dan kesehatan.

4.3.4 Strategi Bauran PR

Seperti diketahui, salah satu tujuan jangka panjang pemasaran pariwisata adalah

Indonesia menjadi salah satu destinasi dunia yang aman, nyaman, dan sangat menarik

bagi wisatawan internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi

pemasaran.

Strategi pemasaaran merupakan rencana pelaksanaan pemasarn untuk meraih

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, strategi pemasaran untuk masing-masing

pasar akan berbeda sesuai dengan destinasi dan produk yang disukai oleh wisman.

Untuk meningkatkan efektifitas, pemasaran harus mempelajari implementasi

rencana pemasaran sebaik-baiknya, karena rencana pemasaran tersebut adalah

instrument penting untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan upaya pemasaran

yang akan dilakukan. Dalam mencapai sasaran, para pemasar pariwisata dari

pemerintah, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat diharaokan dapat membuat

suatu sinergi kegiatan pemasaran.

Page 66: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

213

 

1. Grand Strategy

Pariwisata Indonesia pada timgkat nasional, telah mempunyai grand strategy

yaitu struktur atau ketangka utama pengembangan pemasaran yang termuat

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang. Rencana tersebut kemudian dirinci dalam Rencana Strategi

(Renstra). Dalam Rencana Kerja Pemerintah termuat strategi pemasaran.

2. Pull dan Push Strategy

Salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan oleh berbagai instansi

pemerintah dan swasta adalah Pull Strategy dan Push Strategy:

a. Pull Strategy adalah strategi pemasaran yang mempunyai tujuan menarik

konsumen secara langsung dari pasar dengan meningkatkan kesadaran secara

langsung dari pasar dengan meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk

berkunjung ke Indonesia. Adanya peningkatan kesadaran produk pariwisata

dan keinginan berkunjung ke Indonesia, diharapkan dapat memantapkan

posisi Indonesia sebagai destinasi pilihan wisatawan internasional.

Penggunaan dana lebih efektif dan efisien, maka dalam strategi ini lebih

condong menggunakan media eletronik dan cetak lokal dan disesuaikan

dengan statistik musim kunjungan. Sebagai contoh, agar wisman langsung

berkunjung ke Indonesia perlu diadakan pemasangan iklan sebelum liburan

sekolah dan liburan panjang.

b. Push Strategy

Strategi pemasaran ini bertujuan mendorong industri pariwisata di dalam dan

luar negeri untuk mengadakan pengenalan dan penjualan produk pariwisata

Page 67: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

214

 

Indonesia. Pemerintah Indonesia memfasilitasi industri dalam dan luar negeri

untuk mengadakan pertemuan bisnis, pengadaan bahas promosi, kerjasama

promosi, dan kemudahan lain untuk mendatakan wisman. Push Strategy

digunakan karena anggaran pemasaran terbatas. Diusahakan seminimal

mungkin pemasangan iklan di media masa eketronik dan cetak. Unutk meraih

sasaran, pemasaran mengadakan atau mengikuti bursa pariwisata (event),

travel fair dan sejenisnya di luar negeri.

Dalam rangka mendukung industri pariwisata, pemerintah perlu bekerja sama

dengan swasata dalam pembuatan bahan-bahan promosi berupa VCD, DVD,

kalender event, tourist map, booklet, leaflet, travel planner, travel news,

infosheet, kit, baliho. Untuk meningkatkan citra destinasi dan mendorong

pembentukan paket wisata diadakan kegiatan educational tour yang diikuti

oleh tour operator, penulis, wartawan, tokoh, selebriti dari negara pasar. Pull

Strategy akan lebih banyak memakan dana pemasarn dari pada push strategy.

3. Horizontal Marketing

Horizontal Marketing atau New-Wave Marketing (hermawan kartajaya, new

wave marketing):

Merupakan pedekatan pemasaran baru. Pendekatan vertikal above the line dan

line below the line menuju pendekatan horizontal offline dan online. Offline

melalui intimacy, mendekati komunitas untuk membuat kesaksian tentang

destinasi dan produk pariwisata Indonesia. On line melalui excitement,

menggunakan teknologi informasi, komunitas internet misalkan blog, facebook,

milist, memberikan cerita atau kesaksian tentang Indonesia. Dalam suatu

Page 68: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

215

 

komunitas online internet biasanya mempunyai anggota dengan ketertarikan

tentang Indonesia.

Dalam suatu komunitas online internet biasanya mempunyai anggota dengan

ketertarikan dan kepentingan yang sama seperti gaya hidup, hoby, spritual.

Apabila ada seorang anggota mailist atau facebook menyampaikan testimoni

tentang pengalaman berwisata ke Indonesia maka informasi ini akan mempunyai

dampak berganda karena para anggota komunitas akan meneruskan testimoni

tersebut kepada temannya atau kepada komunitas lainnya lagi, sehingga dapat

terjadi interaksi antar anggota bahkan antar komunitas.

Hukum Reed yang dikemukakan oleh David Reed professor MIT Amerika

Serikat, menyatakan bahwa dengan memanfaatkan jaringan antar komunitas

terutama social networking secara exponensial meningkatkan nilai jaringan antar

komunitas terutama social networking secara exponensial dalam komunitas

berjumlah N maka nilainya adalah 2N. Kalau anggota aktif suatu komunitas

pemain golf dalam mailist atau facebook berjumlah N=30 orang kemudian

menerima testimoni berwisata ke Indonesia dari salah satu anggotanya maka nilai

jaringannya meningkat menjadi 230 atau sebesar 1.073.741.824. Hukum Reed ini

diharapkan berlaku pula untuk komunitas dalam masyarakat (offline).

Dalam horizontal marketing berbagai komunitas didorong untuk memberikan

cerita (word of mouth) tentang Indonesia menyangkut produk pariwisata

kemanan, keunikan, harga, iklim, alam, budaya dan lainnya kepada

komunitasnya secara langsung (offline) dengan emosi keakraban, kekeluargaan,

persahabatan, satu pekerjaan, satu profesi, dan satu hobi. Selain itu, offline dapat

Page 69: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

216

 

berupa kegiatan mendorong pelaksanaan promosi oleh pihak lain sebagai co-

sponsor, mendukung acara kesenian, peluncuran produk, peluncuran pelayanan

penerbangan, event olahraga, kampanye kesehatan, lingkungan, dan kebersihan.

Cara lain menceritakan tentang Indonesia adalah melalui media eletronik (online)

yang menimbulkan rasa suka cita melalui internet, blog pribadi, facebook,

mailist, intranet, televisi, surat kabar, majalah, buku, novel. Seperti Barack

Hussein Obama, dalam kampanyenya menggunakan strategi horizontal

marketing antara lain memanfaatkan online di situs-situs internet, sehingga

terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.

4. Pasar dan Produk Pariwisata Indonesia bagian Eropa

Kawasan Eropa merupakan pasar yang sangat potensial karena tediri dari negara

Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Rusia, yang mempunyai rata-rata pendapatan

per kapita tinggi. Wisman dari pasari ini diharapkan datang ke Indonesia

terutama wisman kelas menengah atas.

Urutan priorotas destinasi wisman Eropa berturut-turut adalah Jakarta, Batam,

Medan, Surabaya, Manado, dan Indonesia Bagian Timur. Wisatawan Eropa

umumnya menyukai wisata bahari, ekowisata di destinasi Indonesia bagian

Timur.

5. Bauran dan Taktik Pemasaran

Strategi pemasaran dapat dilanjutkan dengan bauran pemasaran dan taktik

pemasaran. Taktik pemasaran yang diambil dapat berupa bagian dari bauran

pemasaran, tetapi lebih detail mencakup antara lain diversifikasi produk, harga

paket (ground handling), harga tiket pesawat, program weekend, program great

Page 70: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

217

 

sale, dan program pemasaran lainnya yang lebih spesifik dan mengarh pada

penjualan langsung. Disamping taktik harga, taktik pengemasannya dengan

cerita dan citra produk secara spesifik, unik, membuat sensasi dan nilai tambah

bagi wisman. Pengemasan kembali produk dikaitkan dengan legenda, mitos, dan

keanehan lain, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi pasar termasuk

penyebaranluasan informasinya.

Page 71: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

218

 

4.4 Pengolahan Data Sekunder

1. Komunikasi Korporat dan Organisasi dalam Strategi Pencitraan

Kemenbudpar

Komunikasi Korporat dan Komunikasi Organisasi dalam

kemenibudpar dapat dilihat dalam pengorganisasian dimana

dapat dilihat pada gambar dibawah komunikasi yang

dilakukan oleh Kemenbudpar meliputi komunikasi antar

departement, jasa, industri, media, kedutaan, pemerintah

daerah, kerjasama luar negeri, dan masyarakat. Dimana

komunikasi dilakukan oleh pihak keseluruhan stakeholders

dan organisasinya meliputi sumber daya manusia tenaga kerja Kemenbudpar dan

semua dari segi bidang pariwisata

Gambar 4.5

Komunikasi Korporat dan Organisasi Kemenbudpar Indonesia

Gambar: 4.4

Page 72: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

219

 

2. Strategi PR Dalam Pencitraan Dengan Analisa Pasar Di

Spesial Event

Strategi PR berperan dalam membuat suatu persepsi dan

membuat opini publik yang baik yaitu citra berdasarkan realita

atau dapati kita sebut dengan proses PRC (Persepsi Realitas

Citra) dengan analisa pasar dan dalam analisa seorang PR harus

membentuk SWOT dimana nantinya akan mengetahui trend dan

prospek sehingga dalam mengimplementasikan strategi

pencitraan secara tepat.

Gambar 4.7

Strategi tolak ukur pencitraan dengan hasil transaksi

Gambar: 4.6

Page 73: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

220

 

3. Strategi Pencitraan dengan tolak ukur hasil transaksi event melalui strategi

pemasaran

Dalam melakukan pencitraan dengan tolak ukur penulis

melihat bahwa Kemenbudpar melakukan kerjasama dengan

pihak korporat dan organisasi, menganalisa pasar dan

melakukan SWOT, dan mengimpentasikan tindakan

dengan melakukan strategi pemasaran dengan bauran

pemasaran PR 4P+Push dan Pull Strategy serta melakuan

horizontal marketing atau komunikasi.

Gambar: 4.8

Page 74: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

221

 

4.5 Uji Asumsi

Seperti pada asumsi penulis mengenai penelitian ini “apabila Indonesia

berusaha untuk melakukan pengembangan kebudayaan dan pariwisata dengan

berpartisipasi dalam bursa efek pariwisata internasional seperti berpartisipasi

dalam spesial event Internasionale Tourismus Borse (ITB) Berlin seharusnya

akan menciptakan citra pariwisata dan mendorong jumlah kunjungan wisatawan

internasional ke Indonesia” dan ternyata dapat dilihat bahwa strategi untuk

mencapai yang dilakukan oleh Kemenbudpar dapat mendorong hasil transaksi

dengan dilihat berdasarkan hasil transaksi yang didapatkan dari partisipasi

Indonesia dalam ITB Berlin 2011 meningkat, dapat dilihat dari data laporan

kegiatan event ITB Berlin dan wawancara oleh 5 narasumber, bahwa kenaikan

hasil transaksi tahun 2011 sekitar Rp.1,72 Trilyun mengalami peningkatan

dibanding tahun 2011 Rp. 1,4 Trilyun. Dan Indonesia mendapatkan mendapatkan

penghargaan Go Asia Award 2011, yaitu “Cerftificate of Achievement” sebagai

Ranking ke-3 “Most Popular Destination in Asia ”yang dipilih berdasarkan

voting para pengguna dan pengunjung The Asia –Travel-Community GoAsia.de.

Serta pada tahun yang akan datang di spesial event ITB Berlin Indonesia menjadi

Patner House Country ITB Berlin .

Page 75: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

222

 

4.6 Pembahasan

Dalam analisa mengenai strategi pencitraan Kemenbudpar dalam

partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin 09-13 maret 2011, maka itu

dalam pembahasan ini penulis mengawali uraian dengan komunikasi korporat

dan komunikasi organisasi yang mempunyai tujuan dalam memanajemen aspek

sumber daya manusianya setelah itu menyusun strategi pencitraan dengan

fondasi kredibilitas dan dapat diuji pengukurannya selanjutnya melakukan

tindakan dan salah satunya dalam hal ini menggunakan PR tools yaitu event

management, publikasi, lobbying, dan kerjasama dengan berbagai pihak yang

dapat mempengaruhi citra baik dari media atau industri pariwisata.

Dalam menyelenggarakan komunikasi untuk membentuk citra organisasi

tersebut, yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi menumbuhkan saling

pengertian antara korporasi dengan organisasi, untuk keoptimalan dalam

melakukan tindakan dan pihak eksternal. Pihak eksternal (masyarakat dan

wisatawan mancanegara). Saling pengertian antara stakeholders, berkembang

melalui hubungan baik antara keduanya dan peningkatan komunikasi internal

dan eksternal. Adapun hubungan baik itu terjadi apabila terselenggara

komunikasi yang baik maka itu dibutuhkan fungsi PR dalam perusahaan yang

membentuk citra sosial (social image), yang pada gilirannya membentuk citra

korporasi atau organisasi (corporate image) di mata pihak luar. Selanjutnya dari

sisi wadah dimana PR berada, penulis juga menganalisa mengenai fungsi PR-ing

dan strategi PR-ing yang diimplementasikan oleh Kemenbudpar untuk mencapai

tujuan organisasi dengan melihat konsep event yang diikuti dan membentuk

Page 76: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

223

 

strategi pencitraan. Oleh karena itu, penulis harus mengembangkan teori dengan

teori khusus meliputi pariwisata dan bisnis pariwisata, konsep strategi, analisa

SWOT, dan dalam strategi bisnis mencoba membuat strategi ketertarikan target

utama (audience Jerman) dengan komunikasi bisnis lintas budaya.

Dalam hal ini penulis melakukan gabungan antara teori dengan

implementasi strategi PR-ing Kemenbudpar dengan,sehingga penulis dapat

menarik analisanya dalam strategi kemenbudpar membentuk citra.

1. Manajemen Krisis Menjadi Suatu Peluang

Melihat permasalahan yang timbul yang mempengaruhi pariwisata Indonesia

dari segi citra dan jumlah kunjungan wisman seorang PR yang tertera pada

bab.1 bahwa PR sebagai profesional yang mengatur fungsi manajemen

seperti berperan dalam menangani krisis, membuat suatu persepsi dan

membuat opini publik yang baik menjadi citra berdasarkan realita atau

dengan proses PRC (Persepsi-Realitas-Citra) untuk mencapai tujuan suatu

organisasi. Dalam hal ini penulis melihat bahwa Kemenbudpar berpartsipasi

dalam spesial event ITB Berlin dikarenakan ITB Berlin merupakan event

terbesar didunia dan mempunyai dampak yang sangat besar untuk mencapai

tujuan pariwisata Indonesia (kesimpulan wawancara mendalam no.1,

hal.177).

Dalam membuat strategi peluang dari krisis, sebelumnya mendifinisikan

krisis, sebagai berikut:

:

Page 77: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

224

 

Steven Fink (2009:54):

“A crisis is an unstable time or state of affairs in which a decisive change is impending one with the distinct possibility of a highly desirable and extremely positibe outcome, or one with the distinct possibility of a highly undesirable outcome. It usually a 50-50 proposition, but you can improve the odds”.

 

Dari pengertian krisis menurut Steven Fink, krisis adalah waktu yang tidak

stabil atau keadaan di mana perubahan yang menentukan adalah salah satu yang

akan datang dengan kemungkinan yang berbeda dari yang sangat diinginkan dan

hasilnya sangat positif, atau satu dengan kemungkinan yang berbeda dari hasil

yang sangat tidak diinginkan. Biasanya sebuah proposisi 50-50, tetapi Anda dapat

meningkatkan peluang

Dari pengertian diatas dapat dilihat krisis dari dua sisi seperti dalam bahasa

Cina, krisis diucapkan dua arti, yaitu “bahaya” dan “peluang” atau disebut dengan

two side in the same coin. Jadi suatu krisis terdapat peluang dari sebuah masalah

bergantung reaksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Melihat manajemen krisis menjadi suatu peluang, berdasarkan pada

(kesimpulan wawancara mendalam no.3, hal.179) :

“2:5 nara sumber mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Indonesia dan melihat sebuah peluang dalam sebuah strategi yaitu dengan Mengatakan bahwa Indonesia in the bigest Archipelago dan indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, dan tetap promosi pariwisata dan 3 nara sumber mempunyai strategi yang berbeda”.

Page 78: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

225

 

Krisis Public Relation adalah peristiwa, rumor, atau informasi yang

membawa pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas

perusahaan.

Dari analisa mengenai menajemen krisis menjadi suatu peluang di

Kemenbudpar penulis menyimpulkan bahwa pendekatan publikasi menjadi

peran utama, maka itu pada event ITB Berlin press conference tidak

dilakukan melihat feedback yang didapat kurang memuaskan, sehingga

melakukan pendekatan media dengan one on one interview, MOU, dan

membuat strategi langsung pada sasaran receiver.

2. Strategi Manajemen PR dalam Korporat dan Organisasi di Kemenbudpar

Strategi Manajemen PR dalam Korporat dan Organisasi di Kemenbudpar dapat

dilihat dalam pengorganisasian mengenai pihak yang bersangkutan baik dari segi

PIC , bagian teknis yang mempersiapkan partisipasi Indonesia di ITB Berlin,

Karyawan Promosi Luar Negeri, Dirjen Pemasaran, KBRI di Berlin, PCO, media,

Indutri yang berpartisipasi di paviliun Indonesia di Jerman (bab.3 halaman 103-

104), dan koordinasi daerah (bab.4 halaman 188). Dari analisa pada bab.3 dan bab.4

penulis menarik kesimpulan bahwa strategi manajemen PR baik dalam korporat dan

organisasi di Kemenbudpar harus mengoptimalkan kinerja stakeholders, strategi

kerjasama dengan pihak yang mempunyai pengaruh penting, dan pembagian jobdesk

yang efektif, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara tepat, efesien, dan

efektif.

Page 79: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

226

 

3. Analisa Strategi dalam menciptakan citra dengan proses persepsi realita citra

Gambar 4.9

Analisa SWOT di Partisipasi Event ITB Berlin

Analisis SWOT (2003:18) adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman

(Threats). Dilain pihak proses pengambilan keputusan yang strategis selalu

berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijaksanaan

perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategi (strategic planner) harus

menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (Kekuatan, Kelemahan, Peluang,

dan Ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini, hal ini disebut dengan analisis

Page 80: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

227

 

situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi tersebut adalah analisis

“SWOT”.

Disamping itu, penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus diperhitungkan

dalam analisis SWOT, karena pada dasarnya SWOT adalah singkatan dari lingkup

Internal Strategic dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats

yang dalam hal ini dihadapi dunia pertelevisian. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal, Peluang, (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal

Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).

Melihat adanya peluang dari permasalahan melihat dari segi kekuatan dan kelemahan,

penulis menyimpulkan bahwa peluang yang ada dari partisipasi event ini untuk

menekankan pada strategi mengambil strategi bisnis, manajemen, dan strategi investasi

Maka itu, penulis menarik kesimpulan tindakan yang dilakukan oleh pihak

Kemenbudpar berdasarkan pada gambar mekanisme pemicu:

Gambar 4.10

Page 81: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

228

 

Dari gambar diatas penulis menarik kesimpulan strategi yang digunakan oleh pihak

Kemenbudpar strategi manajemen, pemasaran, media, kerjasama dengan berbagai pihak

yang mempunyai pengaruh dalam tujuan organisasi, strategi bisnis, dan investasi. Semua

dilakukan oleh pihak Kemenbudpar bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yaitu

kerjasama regional dan internasional, serta dapat melakukan misi Kemenbudpar (lihat

bab.3, hal. 87). Maka itu dalam pencitraan harus mempunyai dasar tujuan dibentuknya

citra sehingga mempunyai tolak ukur, kredibilitas jangka panjang, dan mencapai tujuan

organisasi.

4. Analisa Pencitraan Kemenbudpar

Melihat strategi PR dalam melakukan pencitraan yang telah digunakan pihak

Kemenbudpar, yaitu mengindetifikasi masalah yang timbul dan membentuk

alternatif permasalahan, melakukan tindakan pemasaran, bisnis, dan kerjasama

dengan memanfaat media pendukung yaitu event management, dan melakukan

analisa SWOT (lihat bab.4, hal.217), mengaplikasikan strategi yang sudah dibuat,

terakhir pada evaluasi mengenai pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan dan

untuk melihat apa yang harus dikembangkan untuk selanjutnya.

Dengan hasil analisa penulis menarik dari uji asumsi (lihat bab.4, hal.209), bahwa

strategi yang sudah dilakukan dapat menciptakan citra dan mendorong jumlah

wisman, serta strategi pencitraan ini dapat mencapai tujuan organisasi dalam jangka

waktu panjang.

Page 82: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

229

 

4.6.1 Perbandingan Keseluruhan Event Kemenbudpar Dari Hasil Transaksi 2011

1. Vakantibeurs 2011

Berdasarkan kuestioner dan hasil wawancara yang dilakukan kepada masing masing

perusahaan, didapat hasil sebagai berikut : Panorama Destination yang memegang 4 tour

operator besar seperti Fox Vakantie, Tui tahun 2011 telah berhasil mendatangkan sekitar

1.200 wisatawan, Untuk tahun ini dengan gencarnya promosi yang telah dilakukan oleh

pemerintah di Vakantibeurs dan telah dibukanya kembali penerbangan langsung Garuda

Indonesia dari Amsterdam ke Jakarta maka Panorama memprediksi akan memperoleh

sekutar 1400 wisman. Sementara PT. Asli Budhi dan Indo Dream Tours and Travel dari

Yogyakarta yang baru pertama ikut pada Vakantiebeurs, tahun 2011 tekah berhasil

mendatangkan masing-masing 250 wisatawan, tahun ini kedua perusahaan tersebut telah

menargetkan 300 wisman. 4 Tour Operator Belanda seperti PT. Dari Java, tahun lalu

telah mengirim antara 800 dan 1000 wisman ke Indonesia Hotel Melia tahun lalu telah

menerima 1000 wisatawan asal Belanda. Berdasarkan hasil wawancara dan kuestioner

diperkirangkan masing-mesing Perusahaam akan mendatangkan 950 wisman asal

Belanda. Perusahaan yang turut serta pada Vakantiebeurs 2011 ada 18 Perusahaan, jadi

total wisman yang dihasilkan = 18 X 950 = 17.100 wisman. Apabila dengan asumsi

pengeluaran per kunjungan US$ 1.176 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$

20.109.600,- atau Rp 185.008.320.000 Jadi hasil transaksi Indonesia di Vakantiebeurs

2011 sekitar Rp. 185 Milyar.

Page 83: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

230

 

2. Asean Tourism Forum 2011

Dalam keikutsertaan Kembudpar yang diwakili oleh 22 sellers (15 full delegates, 7 co-

delegates) pada ATF ke-30 dengan dihadiri oleh 442 buyers telah terjadi transaksi

diperkirakan sebanyak 17.500 pax dengan total transaksi sebesar Rp. 24.150.000.000,-

/USD 2,625,000 (Dua puluh empat milyar seratus lima puluh juta rupiah), dengan

asumsi rata-rata USD 150/pax, atau naik 43% dibanding tahun 2010 yang mencapai

USD 1,500,000. Sedangkan dari keseluruhan transaksi sellers Indonesia (69 full

delegates, 7 co-delegates), total transaksi diasumsikan mencapai Rp.111.090.000.000,- /

USD 12,075,000 (Seratus sebelas milyar sembilan puluh juta rupiah) dengan total

kunjungan sebanyak 80.500 pax. Dan outcomes, yaitu:

a. Terlaksananya kegiatan travel exchange (Travex) di ATF 2011;

b. Terlaksananya PSA antara sellers dengan buyers;

c. Citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menarik

untuk dikunjungi;

d. Terjualnya paket-paket wisata Indonesia kepada para buyers.

3. Fitur Madrid 2011

Berdasarkan questioner, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 25 prospective

appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 446 wisman. Dari 10 perusahaan yang

turut serta pada FITUR 2011 dapat dihasilkan 4.460 wisman. Apabila dengan asumsi

pengeluaran wisman Spanyol per kunjungan US$ 1.532 maka total devisa yang

dihasilkan adalah US$ 6.832.720 atau Rp. 62.861.024.000,- Jadi hasil transaksi

Indonesia pada FITUR 2011 sekitar Rp. 62 Milyar.

Page 84: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

231

 

4. Hasil Transaksi atau outcomes ArabHealth Tourism 2011

Pada kegiatan Arab Health 2011 ini terdapat 500 pax transaksi. Apabila dengan asumsi

pengeluaran per pax US$ 1,950 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$ 975,000

atau Rp 9,75 Milyar. Jadi hasil transaksi Indonesia di Arab Health 2011 adalah sekitar

Rp. 9,75 Milyar.

5. Associations of Culinary Professionals (ACP) pada kejuaraan Bocuse d’Or

(Perancis) 2011

a. Indonesia menjadi peserta Bocuse d’Or setelah masuk 4 besar Bocuse d’Or Asia

pada tahun 2010 yang diselenggarakan pada bulan Maret 2011 di Shanghai China.

Keikutsertaan ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam ajang Bocuse d’Or

World Final.

b. Pada tanggal 2 Maret 2011 bertempat di Hotel Borobudur, ACP menyerahkan

sertifikat penghargaan kepada Kementerian Budpar atas dukungannya terhadap tim

ACP yang ikut serta pada Bocuse d’Or World Final (terlampir)

c. Liputan untuk peserta Bocuse d’Or berasal yang berasal dari tingkat lokal maupun

uinternasional6.

6. SOUTH ASIA TRAVEL & TOURISM EXPO (SATTE) 2011

Dikenalnya Indonesia sebagai destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dan

terjualnya paket-paket wisata secara langsung kepada buyer, khususnya destinasi Jakarta

dan Bali.

7. SALES MISSION BAHRAIN 2011

a. Dikenalnya Indonesia sebagai Negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia

yang memiliki keanekaragaman budaya, destinasi aman dan nyaman untuk

Page 85: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

232

 

dikunjungi oleh wisman Timur Tengah khususnya Bahrain serta meningkatnya

jumlah kunjungan wisman Timur Tengah khususnya dari Bahrain.

b. Terjadi 69 kali kontak bisnis antara Sellers Indonesia dengan buyers Bahrain dengan

perkiraan transaksi sebesar 2768 pax (senilai US$.3.044.800) pada acara table top

yang diharapkan dapat menggaet wisman asal Bahrain untuk berwisata ke

Indonesia.

8. SALES MISSION OMAN

a. Dikenalnya Indonesia sebagai Negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia

yang memiliki keanekaragaman budaya, destinasi aman dan nyaman untuk

dikunjungi oleh wisman Timur Tengah khususnya Oman serta meningkatnya

jumlah kunjungan wisman Timur Tengah khususnya dari Oman.

b. Terjadi 75 kali kontak bisnis antara sellers Indonesia dengan buyers Oman pada

acara table top dengan perkiraan transaksi sebesar 1875 pax (senilai US$ 2.062.500)

yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman Oman untuk

berkunjung ke Indonesia.

9. BORZA INTERNAZIONALE DEL TURISMO

Berdasarkan questioner yang dibagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 130

prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 1.375 wisman. Dari 6

perusahaan yang turut serta pada BIT 2011 dapat dihasilkan 8.250 wisman. Apabila

dengan asumsi pengeluaran wisman Italia per kunjungan US$ 1.389 maka total devisa

yang dihasilkan adalah US$ 11.459.250 atau Rp. 105.425.100.000,- Jadi hasil transaksi

Indonesia pada BIT 2011 sekitar Rp. 105 Milyar.

Page 86: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

233

 

10. Moscow International Festival Golden Dolphin, (Gostiny Dvor, Moscow, Russia)

17-20 Februari 2011

a. Terlaksananya kegiatan pelayanan informasi mengenai keanekaragaman wisata

bahari, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur;

b. Meningkatnya wawasan masyarakat Russia tentang keanekaragaman wisata “bahari,

khususnya di wilayah Indonesia bagian timur;

c. Meningkatnya Citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman,

dan menarik untuk dikunjungi.

11. Outbond Travel Mart (OTM) (Mumbai, India), 18-20 Februari 2011

1. Dari hasil survey yang diterima melalui evaluation sheet rata –rata dari mereka

memiliki appointmen dengan tour operator/travel agent India dari 25 hingga 100

kali.

2. Bila 10 industri pariwisata mendapatkan kontrak bisnis, dengan kunjungan

bervariasi mulai dari 25 hingga 75 pax, atau rata-rata sebanyak 50 pax dalam 3

bulan ke depan, sedangkan akomodasi sebesar US$ 65 permalam selama 7 hari

perkunjungan, maka akan didapat nilai investasi sebesar : 10 industri X 50 pax X

US$ 65 akomodasi permalam X 7 hari kunjungan X US$ 1 = US$ 22.750.000 atau

setara dengan Rp. 20.475.000.000 asumsi US$ 1 = Rp. 9.000. kami tidak

memasukan harga ticket karena belum adanya penerbangan nasional yang melayani

rute dimaksud.

3. Harga tiket perjalanan kami ambil dari salah satu , yang menjual tiket penerbangan

ke Jakarta dan Bali dengan harga berkisar INR 21.000 dan INR 24.000 atau setara

dengan Rp. 6,5 hingga 7 juta.

Page 87: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

234

 

12. Perth Holiday & Travel Expo 2011(Ballroom Burswood Entertainment Complex,

Perth,Australia) 19-20 Februari 2011

Kehadiran Indonesia pada bursa pariwisata ini adalah sangat penting sebagai eksistensi

produk pariwisata Indonesia di mata masyarakat Australia Barat diantara kompetitor lain

seperti Malaysia, Thailand, India, China, Korea, Jepang, Dubai, Oman dan New

Zealand. Keikutsertaan beberapa industri pariwisata nasional serta Garuda Indonesia dan

Indonesia Air Asia pada kegiatan ini semakin menambah kuat citra produk pariwisata

Indonesia, meskipun destinasi Bali dan Lombok menjadi unggulan dari produk

pariwisata Indonesia. Kota Perth memang sangat potensial untuk digarap secara intensif

dan berkelanjutan karena waktu tempuh antara Perth dengan Indonesia melalui Bali

hanya memerlukan waktu 3,5 jam melalui udara. Peluang ini dimanfaatkan oleh Garuda

Indonesia dengan menyediakan penerbangan Jakarta – Perth dengan frekuensi 3x sehari

dan Indonesia Air Asia 4x sehari. Kemudahan akses dan tingginya mata uang dollar

Australia saat ini dapat menarik minat wisatawan Australia Barat berkunjung ke

Indonesia, terutama untuk berlibur. Oleh karena itu partisipasi Indonesia pada kegiatan

ini sangat efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia.

13. NATAS TRAVEL FAIR (SINGAPORE EXPO) 25 – 27 Februari 2011

Dalam keikutsertaan Indonesia yang diikuti oleh 42 sellers baik pada acara table top

maupun pameran NATAS Travel Fair dengan jumlah pengunjung sebanyak kurang lebih

75.000 pengunjung ini telah terjadi transaksi dengan konsumer diperkirakan sebanyak

4.342 pax x 777 USD = USD 3.373.734 (RP. 29.850.000.000,-). Batam masih

merupakan destinasi yang paling diminati yang kemudian disusul oleh Bali, Bandung,

Yogyakarta, Solo, NTB, DKI Jakarta, Surabaya (Bromo), Lombok dan Pulau Komodo.

Page 88: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

235

 

14. MATTA FAIR (PUTERA WORLD TRADE CENTER) 11 - 13 MARET 2011

Dalam keikutsertaan Indonesia yang diwakili oleh 98 sellers diperkirakan telah terjadi

transaksi dengan konsumen sebanyak Rp.19.907.725.000,- (19,9 milyar) dengan

perhitungan 16.925 pax x RM 392. Bandung masih merupakan destinasi yang paling

diminati kemudian disusul Jakarta, Bali, Yogyakarta, Sumbar, Sumut, Solo, Bali dan

Surabaya.

15. INDONESIAN FOOD FESTIVAL (THE GRACE HOTEL, SYDNEY) 10-27

MARET 2011

a. Indonesian Food Festival 2011 merupakan kegiatan promosi pariwisata Indonesia

pertama yang dilakukan oleh Garuda Indonesia South Australia dan KJRI Sydney.

b. Melalui penyelenggaraan kegiatan ini, terbukti bahwa kebudayaan Indonesia

khususnya masakan Indonesia mampu menarik minat warga Australia maupun

Indonesia yang berada di Sydeny, sekaligus dapat di komersialkan dilihat dari

jumlah pengunjung yang hadir tiap malamnya hanya untuk menikmati sajian

masakan khas Indonesia di restoran tersebut.

c. Bagi warga negara Indonesia di Australia, kegiatan semacam ini dapat memberikan

rasa kebanggaan dan memupuk rasa cinta tanah air serta mewujudkan rasa rindu

akan masakan Indonesia dengan cita rasa khas Indonesia, karena dimasak oleh 2

chef yang didatangkan langsung dari Indonesia.

d. Seringnya Indonesia hadir di pasar Australia, akan meningkatkan pemahaman dan

pengenalan masyarakat Australia terhadap Indonesia. Diharapkan melalui kegiatan

semacam ini akan meningkatkan minat calon wisatawan Australia untuk berkunjung

Page 89: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

236

 

ke Indonesia, tidak hanya untuk menikmati keindahan alamnya tetapi juga makanan

dan kebudayaannya.

16. CRUISE SHIPPING MIAMI (CSM) (MIAMI, FLORIDA, USA) 14 – 17

MARET 2011

Berdasarkan questioner yang kami bagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 5

prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 4.813 wisman. Dari 4

perusahaan yang turut serta pada CSM 2011 dapat dihasilkan 19.250 wisman. Apabila

dengan asumsi pengeluaran wisman asal Amerika Serikat per kunjungan US$ 1.409

maka total devisa yang dihasilkan adalah US$ 27.126.068 atau Rp. 244.134.612.000,-

Jadi hasil transaksi Indonesia pada CSM 2011 sekitar Rp. 244 Milyar.

17. Bursa Pariwisata Moscow International Travel and Tourism (MITT) (Moscow

Expocentre, Moscow-Russia) 16 s.d 19 Maret 2011

Berdasarkan questioner yang kami bagikan kepada 11 peserta, peserta mendapatkan 250

appointment prospective dengan jumlah perkiraan perolehan wisman Rusia sebanyak

2500 wisatawan. Apabila dengan asumsi pengeluaran per kunjungan wisman Rusia

US$ 1.526, maka total devisa yang dihasilkan diperkirakan adalah US$ 3.815.000, - atau

Rp. 33.572.000.000. Jadi hasil transaksi Indonesia di MITT 2011 diperkirakan sekitar

Rp. 33,6 milyar.

18. SALON MONDIAL DU TOURISM, MAP ( Paris, Perancis) 17-20 Maret 2011

Berdasarkan questioner yang kami bagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata

mendapatkan 68 appointment prospective dengan jumlah perolehan rata-rata 450

wisman. Yang turut serta pada Salon Mondial du Tourisme 2011 ada 6perusahaan, jadi

Page 90: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

237

 

total wisman yang dihasilkan = 6 X 150= 900 wisman. Apabila dengan asumsi

pengeluaran per kunjungan US$ 1.406 maka total devisa yang dihasilkan adalah USD.

1,265,400 atau Rp 11,388,600,000,- Jadi hasil transaksi Indonesia kali ini adalah sekitar

Rp. 11 Milyar.

19. LA Times Travel & Adventure Show (Los Angeles Convention Center, California,

Amerika Serikat) 19-20 Maret 2011

a. Partisipasi Indonesia pada event ini disambut baik oleh para Travel Agent baik

travel agent dari Indonesia yang ada di Los Angeles maupun travel agent Amerika,

karena selama ini mereka merasa kehilangan mengenai informasi pariwisata

Indonesia, setelah ditutupnya kantor P3I di Los Angeles tahun 1999. Mereka juga

mengeluhkan kurangnya informasi pariwisata yang didapatkan dari KJRI Los

Angeles.

b. Destinasi pariwisata Indonesia di mata masyarakat Amerika Serikat khususnya

negara bagian California sangat dikenal, khususnya Bali dan tempat-tempat diving

di Indonesia seperti Wakatobi, Raja Ampat dan Bunaken, bahkan ada pengunjung

stand Indonesia yang menceritakan bahwa destinasi diving tersebut merupakan yang

terindah di seluruh dunia.

c. Paket wisata yang ditawarkan oleh industri pariwisata Indonesia banyak diminati

oleh para pengunjung stand Indonesia, hal ini terbukti mereka langsung mengisi

formulir yang disediakan mengenai minat mereka untuk berkunjung ke Indonesia.

Selama dua hari pameran didapat sekitar 380 formulir peminat yang dikembalikan

kepada travel agent Indonesia untuk ditindakjuti.

Page 91: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

238

 

d. Para pengunjung pameran khususnya travel agent dan travel writer Amerika

mempertanyakan penerbangan langsung dari Amerika ke Indonesia dengan Garuda

Indonesia, dan pihak wakil Garuda Indonesia masih menunggu kepastian dari

pimpinan di Jakarta.

Jumlah transaksi di stand Indonesia selama 2 hari oleh 4 industri pariwisata

diperkirakan sebesar US$ 942,000 atau Rp 8,5 milyar (4 perusahaan x 20 kontak x

10 pax x US$ 1.178).

20. Sales Mission to Europe Wina (Austria), Munich & Stuttgart (Germany) 15, 16, 17

Maret 2011

a. Sales Mission to Europe 2011 merupakan program tahunan yang diselenggarakan

untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan umumnya dari Eropa,

khususnya dari Jerman dan Austria mengingat kedua Negara ini memiliki tingkat

kebutuhan untuk berwisata yang cukup tinggi.

b. Sales Mission to Europe 2011 merupakan puncak rangkaian promosi terpadu

Indonesia yang bersinergi dengan pelaksanaan ITB Berlin 2011, yang mana ITB

Berlin merupakan ajang promosi terbesar di dunia. Sehingga promosi melalui Sales

Mission to Europe ini merupakan wadah promosi yang sangat baik bagi investasi

pariwisata Indonesia, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi yang

dimiliki oleh Indonesia, seperti Komodo yang kini masuk dalam daftar “New 7

Wonders”. Selain mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata dan industri pariwisata, kegiatan ini juga mendapat dukungan yang

sangat besar dari Kedutaan Besar RI di Berlin dan Wina, serta Konsulat Jenderal RI

di Frankfurt.

Page 92: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

239

 

c. Konsep penyelenggaraan kegiatan ini sangat bagus, mengingat melalui ajang

promosi seperti ini, kita dapat memperkenalkan potensi pariwisata, seni budaya

Indonesia yang beragam jenisnya, yang mana masih banyak potensi yang dimiliki

oleh Indonesia belum dikenal luas oleh masyarakat mancanegara, khususnya Eropa.

Serta, memperkuat pencitraan dari “Wonderful Indonesia” di mata masyarakat

dunia, khususnya Eropa.

d. Sales Mission to Europe 2011 dikalkulasikan menghasilkan 1190 transaksi atau

USD 11.9 juta (Rp.119milyar).

21. UKRAINE INTERNATIONAL TRAVEL AND TOURISM (KIEV, UKRAINA) 23

- 25 MARET 2011

a. Berdasarkan hasil wawancara dari ke empat peserta dari Industri yang berada di

stand Indonesia, PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan Hotel Bvlgary yang

baru pertama kali ikut UITT lebih memfokuskan untuk menjual citra perusahaan.

Sedangkan PT. Pegasus Indonsia yang sebelumnya telah merintis pasar Rusia

mendapatkan kontak baru di Ukraina. Berdeda dengan Bali Partners yang sejak

awal telah merintis pasar Ukraina mendapat lebih banyak kontak baru. Secara

keseluruhan telah terjadi 120 appointment prospective.

b. Hari hasil transaksi ke 4 perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah

1.250 wisman sampe periode bulan Agustus 2011. Dengan rata-rata harga paket

wisata USD. 1.400 maka hasil transaksi adalah 1.250 X 1.400 = USD. 1.750.000.

Dihitung dengan kurs Rupiah Rp. 8.900 per Dollar AS maka hasil transaksi adalah

sebesar Rp. 15.575.000.000.-

Page 93: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

240

 

c. Penghargaan “Active Support and Successful Organization of the National

Pavilion” diberikan oleh panitia penyelenggara untuk penampilan stand Indonesia

dan diterima oleh Direktur Pengembangan Pasar pada acara Gala Dinner yang

dihadiri oleh Pejabat Pemerintah Ukraina dan para undangan lainnya. Penghargaan

ini merupakan pengakuan industri pariwisata Ukraina atas partisipasi Indonesia

secara terus menerus pada kegiatan UITT, baik oleh Kembudpar ataupun yang

diwakilkan oleh KBRI Kiev.

22. SYDNEY TRAVEL XPO 2011 (THE DOME, SYDNEY OLYMPIC PARK,

SYDNEY – AUSTRALIA) 26 – 27 MARET 2011

Sydney Travel Xpo 2011 adalah kegiatan bursa pariwisata yang murni consumer show,

sehingga tidak ada transaksi di kegiatan ini. Kehadiran Indonesia pada bursa pariwisata

di Sydney adalah sangat penting sebagai bentuk eksistensi produk dan konsistensi

promosi pariwisata Indonesia di Australia di antara kompetitor lain seperti Malaysia,

Singapura, Philipina, Thailand dan Vietnam. Keikutsertaan 4 industri pariwisata dari

Bali dan Lombok serta dukungan dari KJRI Sydney, Garuda Indonesia dan VITO

Australia pada kegiatan ini semakin menambah kuat citra produk pariwisata Indonesia.

Selain pihak pemeintah dan BUMN, peserta dari Indonesia didominasi oleh industri

yang berasal dari Bali dan Lombok. Hal ini didasari oleh tingginya jumlah wisatawan

mancanegara asal Australia berkunjung ke Bali dan Lombok. Oleh karena itu kehadiran

Indonesia pada setiap bursa pariwisata di Australia sangatlah penting untuk

mempromosikan destinasi Bali and beyond. Namun demikian sangat disayangkan

karena pada kegiatan kali ini jumlah pengunjung yang datang ke Sydney Travel Xpo

2011 sangat sedikit sekali.

Page 94: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

241

 

23. FESTIVAL (INDOFEST) (RYMILL PARK, ADELAIDE, AUSTRALIA) 10

APRIL 2011

a. Indonesia Festival 2011 merupakan festival yang ke-5 terbesar di Adelaide yang

mendapat perhatian sangat luas dari masyarakat Adelaide sebagai wahana promosi

kebudayaan dan pariwisata Indonesia, yang selama ini masyarakat Australia yang

hanya lebih mengenal khusus Bali.

b. Dampak dari penyelanggaraan Festival Indonesia akan lebih memperkenalkan

Indonesia secara menyeluruh, Indonesia lebih dikenal secara dekat baik dari

kebudayaan dan kerukunan masyarakat Indonesia yang ditampilkan dengan secara

terpadu pada festival ini dan juga untuk menghindari perbedaan RAS.

c. Masyarakat Adelaide banyak menanyakan informasi destinasi pariwisata Indonesia

selain Bali, pengunjung stand sangat tertarik dengan destinasi seperti alam,

adventure dan surfing.

d. Pemerintah South Australia sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan festival

ini, sebagai upaya mempererat hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia

dan Australia, sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan antara masyarakat

South Australia ke Indonesia, demikian juga sebaliknya.

e. Disamping itu liputan media setempat terhadap festival ini, karena festival ini

dihadiri oleh Governor of South Australia dan juga dihadiri oleh (oposisi) dari

Partai Liberal, Ms. Isabel Redmond. Pada sambutannya dari kedua tokoh tersebut

menyampaikan bahwa Indonesia merupakan sahabat Australia dan negara tetangga

yang paling dekat di kawasan Asia, dan merupakan potensi yang sangat besar bagi

Page 95: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

242

 

hubungan ekonomi, politik, kebudayaan dan pariwisata. Untuk itu perlu

ditingkatkan hubungan antar negara di berbagai bidang.

24. CHINA OUTBOUND TRAVEL & TOURISM MARKET (COTTM) (CHINA

WORLD TRADE CENTER, BEIJING, RRT) 13-15 APRIL 2011

Berdasarkan kuesioner yang kami bagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 312

prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata sekitar 108 wisman. Dari 6

perusahaan yang turut serta pada COTTM 2011 dapat dihasilkan 645 wisman. Apabila

dengan asumsi pengeluaran wisman RRT per kunjungan US$ 888,54 maka total devisa

yang dihasilkan adalah US$ 573.108 atau Rp. 5.157.974.700,-. Jadi hasil transaksi

Indonesia pada COTTM 2011 sekitar Rp. 5 Milyar.

25. BRISBANE TRAVEL EXPO 2011 (BRISBANE, AUSTRALIA) 15-17 APRIL 2011

Selama mengikuti Brisbane Travel Expo 2011, industri pariwisata Indonesia yang turut

serta yaitu Bali Wedding Expert mendapatkan 18 prospective appointment. Hasil

transaksi yang diperoleh dari Bali Wedding Expert yang khusus menjual paket

pernikahan adalah sebanyak 150 wisman. Apabila dengan asumsi pengeluaran wisman

Australia per kunjungan US$ 1.447 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$

217.050 atau Rp. 1.953.450.000,- Jadi hasil transaksi Indonesia pada Brisbane Travel

Expo 2011 sekitar Rp. 2 Milyar.

25. Visit Indonesia Fremantle – Bali International Yacht Race 2011 (Fremantle –

Australia dan Sanur – Bali) 21 – 23 April 2011 dan 10 Mei 2011

Visit Indonesia Fremantle – Bali International Yacht Race 2011 adalah kegiatan lomba

balap kapal layar (yacht) hasil kerjasama antara Kementerian Kebudayaan dan

Page 96: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

243

 

Pariwisata, KJRI Perth, Garuda Indonesia dengan Fremantle Sailing Club (FSC) yang

bertujuan untuk mempromosikan pariwisata bahari dan meningkatkan citra pariwisata

Indonesia di dunia serta lebih memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan

Australia. Karena Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau, maka melalui perlombaan

ini dapat menjadi wahana mempromosikan destinasi-destinasi bahari di Indonesia yang

dapat menarik lebih banyak kapal-kapal layar (yacht) dan para pelaut internasional untuk

berlayar ke Indonesia. Oleh karena itu partisipasi Indonesia pada kegiatan ini sangat

efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia.

26. ASIA DIVE EXPO ADEX (HALL 404 SUNTEC SINGAPURA) 22 - 24 APRIL

2011

Pada keikutsertaan Kemenbudpar dan 7 (tujuh) industri pada ADEX 22 – 24 April 2011

diperkirakan terjadi transaksi sebanyak ± 103 pax dengan nilai transaksi sebesar Rp.

1.019.700.000,-. Pada kesempatan ini sebanyak 30 industri melakukan promosi secara

independent.

27. TACTICAL PROMOTION TIMUR TENGAH (MEKKAH & MADINAH) 25 – 26

APRIL 2010

a. Kegiatan Tactical Promotion di Kota Madinah diselenggarakan dalam format Lunch

Gathering. Diperkirakan melalui kegiatan ini akan terjadi kontak bisnis sebanyak 10

transaksi per seller. Bila kegiatan ini diikuti oleh 9 sellers maka rata-rata terjadi 90

transaksi. Rata-rata per inquiries terdiri dari 10 orang, sehingga dapat diperkirakan

900 orang wisatawan akan datang ke Indonesia melalui kegiatan lunch gathering di

Kota Madinah. Apabila dengan asumsi pengeluaran per kunjungan US$ 1,610,95

Page 97: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

244

 

(PES 2010) maka total devisa yang dihasilkan adalah 900 x US$ 1,610,95 = US$

1.449.855 atau Rp 13,3 Miliar

b. Kegiatan Tactical Promotion di Kota Makkan juga diselenggarakan dalam format

Dinner Gathering. Diperkirakan melalui kegiatan ini akan terjadi kontak bisnis

sebanyak 15 transaksi per seller. Bila kegiatan ini diikuti oleh 9 sellers maka rata-

rata terjadi 135 transaksi. Rata-rata per transaksi terdiri dari 10 orang, sehingga

dapat diperkirakan 1.350 orang wisatawan akan datang ke Indonesia melalui

kegiatan dinner gathering di Kota Makkah. Apabila dengan asumsi pengeluaran per

kunjungan US$ 1,610,95 (PES 2010) maka total devisa yang dihasilkan adalah 1350

x US$ 1,610,95 = US$ 2.174.782 atau Rp 20 Miliar.

Page 98: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

245

 

4.6.2 Tolak Ukur Pencitraan dan Hasil Kunjungan Wisman ke Indonesia

Dapat dilihat dari outcomes event-event yang telah diikuti oleh

Kemenbudpar 2011 dan outcomes di event ITB Berlin ini lebih besar

dibandingkan event yang lain. Hal ini dapat menjadi salah satu latar belakang

Indonesia berpartisipasi di ITB Berlin. Event ITB Berlin merupakan event

terbesar bursa pariwisata didunia, yang dimana pertemuan buyers dan seller dari

segi industri pariwisata di dunia. Sehingga peluang di ITB Berlin ini sangat besar

dan Indonesia pun berpartisipasi di ITB Berlin.

Dari hasil Pencitraan melalui media event management dengan strategi

PR dan mengukur hasil transaksi guna untuk meningkatkan jumlah kunjungan

wisman, dapat dilihat sebagai berikut:

Pengeluaran Anggaran Event

Rp. 4.300.000.000

Hasil Transaksi

Rp. 1.720.000.000.000

Rp. 1.720.000.000.000- Rp. 4.300.000.000 = Rp. 1.715.700.000.000

Keuntungan transasksi dari partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin sebesar:

Rp. 1.715.700.000.000

Page 99: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

246

 

Dari Jumlah kentungan hasil transasksi event ITB Berlin ini dapat mendongkrak jumlah

kunjungan Wisman, berikut data statistik wisman ke Indonesia berdasarkan fokus negara

2011:

Tabel 4.20

JANUARI - MEI, 2011 VS 2010

BULAN 2011 2010 (+/-) %

JANUARI 548.821 493.799 11,14

FEBRUARI 568.057 523.135 8,59

MARET 598.068 594.242 0,64

APRIL 608.093 555.915 9,39

M E I 600.191 600.031 0,03

TOTAL JAN-MEI '11 2.923.230 2.767.122 5,64

J U N I 613.422

J U L I 658.476

AGUSTUS 586.530

SEPTEMBER 560.367

OKTOBER 594.654

NOVEMBER 578.152

DESEMBER 644.221

GRAND TOTAL 7.002.944

Sumber: Kemenbudpar divisi Pemasaran dan BPS

Page 100: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

247

 

Tabel 4.21

Page 101: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

248

 

Page 102: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf · 148 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Primer Penyajian data adalah semua

249