34
42 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Dalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini membutuhkan sarana pendukung baik perangkat lunak dan perangkat keras. 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain: Router RB951-2n Tabel 4.1 Spesifikasi RB951-2n (Sumber routerboard.com/RB951-2n, diakses tanggal 17 Febuari 2013) Product Code RB951-2n CPU Speed 300 Mhz RAM 32MB Architecture MIPS-BE LAN ports 5 Gigabit 0 Mini PCI 0 Integrated Wireless Yes Wireless standards 802.11b/g/n USB 0 Power Jack 8-30V DC 802.3af support No PoE 8-28V DC on Ether1 Voltage Monitor No PCB temperature monitor No CPU temperature monitor No Dimensions 113x89x28mm Temperature range -20C .. +50C RouterOS License Level 4 Antenna gain 1.5dBi Current Monitor No TX Power 17dBm CPU AR9331 Max Power Consumption 3W

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

  • Upload
    vuthuy

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

42

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1. Spesifikasi Sistem

Dalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini

membutuhkan sarana pendukung baik perangkat lunak dan perangkat keras.

4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain:

• Router RB951-2n

Tabel 4.1 Spesifikasi RB951-2n

(Sumber routerboard.com/RB951-2n, diakses tanggal 17 Febuari

2013)

Product Code RB951-2n

CPU Speed 300 Mhz

RAM 32MB

Architecture MIPS-BE

LAN ports 5

Gigabit 0

Mini PCI 0

Integrated Wireless Yes

Wireless standards 802.11b/g/n

USB 0

Power Jack 8-30V DC

802.3af support No

PoE 8-28V DC on Ether1

Voltage Monitor No

PCB temperature monitor No

CPU temperature monitor No

Dimensions 113x89x28mm

Temperature range -20C .. +50C

RouterOS License Level 4

Antenna gain 1.5dBi

Current Monitor No

TX Power 17dBm

CPU AR9331

Max Power Consumption 3W

Page 2: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

43

• Modem FirstMedia

• PC Client

• Kabel UTP

• RJ-45

4.1.2. Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain:

• Winbox

• MikroTik OS

Gambar 4.1 Jenis lisensi dan fitur MikroTik OS (Sumber Citraweb Indonusa Infomedia, p29)

Tabel 4.2 Spesifikasi Modem Motorolla SB 5100

(Sumber http://reviews.cnet.com/search-results/motorola

surfboard-sb5100-cable/4507-5_7-30482516.html,

diakses tanggal 17 Febuari 2013)

Interface Type USB/Ethernet

Connectivity Technology Wired

Max Transfer Rate 38.0 Mbps

Protocols & Specifications DOCSIS 2.0

Line Coding Format

256QAM, 16 QAM, 64 QAM, 128 QAM,

QPSK, 8 QAM, 32 QAM

Page 3: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

44

Page 4: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

45

4.2. Rancangan Topologi

4.2.1. Rancangan Topologi Logical

Gambar 4.2 Rancangan Logical Topologi Yayasan Karya Sang Timur

Perwakilan Jakarta-Banten

Page 5: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

46

Router digunakan untuk sentralisasi jaringan pada setiap unit dan

yayasan. Pada router tersebut dapat diimplementasikan bandwidth

management, polis dan security jaringan. Pada percobaan ini RB 951-2n hanya

memiliki 5 interface Fast Ethernet, maka jaringan TK dan SD digabung

menjadi satu. Hal ini dikarenakan kegiatan operasional TK yang tidak banyak

sehingga sisa dari bandwidth tersebut dapat digunakan oleh SD yang memiliki

kegiatan operasional yang paling besar.

4.2.2. Pengalamatan IP

Dalam memudahkan manajemen jaringan, hal pertama yang harus

dilakukan adalah mengganti sistem pengalamatan yang lama. Pada sistem yang

lama, pengalamatan menggunakan servis DHCP untuk setiap perangkat

jaringan yang ada. Pada sistem yang baru, pengalamatan akan diberikan secara

static kepada sebagian perangkat, terutama perangkat yang terdapat pada bagian

operasional sekolah. Penggunaan IP static pada bagian operasional sekolah

dimaksudkan untuk memudahkan management dan juga dokumentasi jaringan,

karena management pada jaringan yang menggunakan DHCP lebih sulit dan

dapat menyebabkan terjadinya computer name conflict antar komputer.

Perangkat yang diluar bagian operasional akan mendapatkan alamat IP melalui

servis DHCP. Berikut ini adalah tabel rincian penggunaan alamat IP

berdasarkan tiap unit.

Tabel 4.3 Alokasi pengalamatan IP tiap unit pada Yayasan Karya Sang Timur Perwakilan Jakarta-Banten

Bagian / Unit Range IP Address Jumlah Host

Yayasan (192.168.14.0/24)

Absensi 192.168.14.1 – 192.168.14.2 2 Host

Biara 192.168.14.3 – 192.168.14.5 3 Host

Printer 192.168.14.6 – 192.168.14.7 2 Host

Tata Usaha 192.168.14.8 – 192.168.14.11 4 Host

Page 6: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

47

Pengalamatan IP yang digunakan untuk tiap unitnya (kecuali TK dan SD)

berada pada range yang berbeda, pemisahan range ini bertujuan untuk

pembagian bandwidth jaringan tiap unit.

4.3. Implementasi Sistem

Setelah perancangan jaringan telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan konfigurasi pada MikroTik. Berikut ini adalah langkah – langkah dalam

membuat jaringan komputer dengan menggunakan MikroTik sesuai dengan topologi

yang telah dirancang:

TK (192.168.4.0/24)

Admin 192.168.4.1 1 Host

Kelas 192.168.4.2 – 192.168.4.7 6 Host

Lab DHCP 20 Host

Tata Usaha 192.168.4.8 1 Host

Printer 192.168.4.9 – 192.168.4.11 3 Host

SD (192.168.4.0/24)

Lab 192.168.4.12 – 192.168.4.56 45 Host

Kepala Sekolah 192.168.4.57 1 Host

Printer 192.168.4.58 – 192.168.4.60 3 Host

Tata Usaha 192.168.4.61 – 192.168.4.65 6 Host

SMP (192.168.16.0/24)

Admin 192.168.16.1 1 Host

Kelas 192.168.16.2 – 192.168.16.16 15 Host

Lab Lantai 1 DHCP 45 Host

Lab Lantai 2 DHCP 45 Host

Penilaian 192.168.16.17 – 192.168.16.36 20 Host

Perpustakaan 192.168.16.37 – 192.168.16.38 2 Host

Printer 192.168.16.39 – 192.168.16.41 3 Host

Tata Usaha 192.168.16.42 – 192.168.16.44 3 Host

SMA (192.168.1.0/24)

Kelas 192.168.1.1 – 192.168.1.21 22 Host

Kepala Sekolah 192.168.1.22 1 Host

Lab DHCP 45 Host

Guru 192.168.1.23 – 192.168.1.52 30 Host

Printer 192.168.1.53 – 192.168.1.55 3 Host

Tata Usaha 192.168.1.56 – 192.168.1.58 3 Host

Page 7: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

48

4.3.1. Winbox

Winbox merupakan sebuah aplikasi yang disediakan oleh MikroTik dan

merupakan salah satu cara untuk melakukan konfigurasi. Untuk

menghubungkan Winbox ke MikroTik, dapat menggunakan alamat IP yang

terdapat pada interface MikroTik maupun menggunakan alamat MAC.

Gambar 4.4 Tampilan login winbox dengan menggunakan alamat

MAC.

Gambar 4.3 Aplikasi Winbox.

Page 8: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

49

Pada gambar 4.4, textbox “Connect To” akan diisi dengan alamat

MikroTik yang akan dikonfigurasi. Winbox dapat mendeteksi semua MikroTik

yang terhubung ke perangkat komputer yang digunakan untuk konfigurasi,

sehingga pengguna tetap dapat mengkonfigurasi meskipun MikroTik belum

memiliki alamat IP. Kemudian pada bagian login dan password, masukkan

username dan password yang digunakan untuk mengakses MikroTik, setelah

itu tekan tombol “Connect” untuk masuk ke halaman utama Winbox seperti

gambar 4.5. Pada Winbox, juga terdapat menu “New Terminal” yang digunakan

untuk konfigurasi menggunakan command layaknya konfigurasi menggunakan

Console.

Gambar 4.5 Tampilan awal winbox.

Page 9: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

50

4.3.2. Konfigurasi Interface

Penamaan pada interface dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi fungsi

masing – masing interface yang ada, sehingga kesalahan konfigurasi dapat

dihindari serta mempermudah dokumentasi dan identifikasi ketika terjadi

masalah.

Gambar 4.7 Tampilan nama interface secara default.

Gambar 4.6 Tampilan menu New Terminal pada Winbox.

Page 10: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

51

Untuk merubah nama tiap interface, hal pertama yang harus dilakukan adalah

masuk kedalam bagian interface. Kemudian gunakan perintah set yang diikuti

dengan interface yang hendak dikonfigurasi beserta dengan nama baru yang

akan diberikan terhadap tiap interface.

4.3.3. Konfigurasi Alamat IP untuk setiap Interface pada Router.

Alamat IP pada interface router akan digunakan sebagai alamat gateway pada

tiap host jaringan, alamat gateway ini yang menjadi jalur keluar dari suatu

jaringan menuju jaringan lain, seperti contohnya agar komputer host dapat

melakukan komunikasi keluar dari jaringannya menuju akses internet.

Pengaturan alamat IP terdapat pada bagian IP Address, kemudian gunakan

perintah add yang diikut dengan interface, alamat IP, alamat Network serta

alamat Broadcast dari masing-masing unit. Untuk interface “FirstMedia”

Gambar 4.8 Tampilan nama interface setelah dikonfigurasi.

[admin@MikroTik] > interface set ether1 name=FirstMedia

[admin@MikroTik] > interface set ether2 name=Yayasan

[admin@MikroTik] > interface set ether3 name=TK/SD

[admin@MikroTik] > interface set ether4 name=SMP

[admin@MikroTik] > interface set ether5 name=SMA

Page 11: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

52

pengalamatan dikonfigurasi secara dinamis yang akan diberikan oleh server

DHCP ISP tersebut.

[admin@MikroTik] /ip address>

add interface=SMP

address=192.168.16.254/24

network=192.168.16.0

broadcast=192.168.16.255

[admin@MikroTik] /ip address>

add interface=TK/SD

address=192.168.4.254/24

network=192.168.4.0

broadcast=192.168.4.255

[admin@MikroTik] > ip address

[admin@MikroTik] /ip address>

add interface=Yayasan

address=192.168.14.254/24

network=192.168.14.0

broadcast=192.168.14.255

[admin@MikroTik] > ip dhcp-client

[admin@MikroTik] /ip dhcp-client> add interface=FirstMedia

disabled=no

Page 12: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

53

Setelah konfigurasi selesai, dilakukan pengecekan untuk memastikan

konfigurasi yang dimasukkan berhasil.

Gambar 4.10 Tampilan hasil konfigurasi alamat IP tiap interface.

Gambar 4.9 Alamat IP yang didapat dari DHCP ISP

[admin@MikroTik] /ip address>

add interface=SMA

address=192.168.1.254/24

network=192.168.1.0

broadcast=192.168.1.255

Page 13: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

54

4.3.4. Konfigurasi DHCP pada Router.

Pengaturan untuk mengaktifkan servis Dynamic Host Configuration Protocol

(DHCP) yang diperlukan untuk beberapa perangkat jaringan pada unit – unit

Sekolah Sang Timur Tomang. Untuk dapat menjalankan servis DHCP,

diperlukan sebuah DHCP pool berisikan alamat – alamat IP yang akan

diberikan kepada perangkat jaringan yang meminta alamat IP. Jumlah DHCP

Pool dibuat berdasarkan banyak servis DHCP Server yang akan dijalankan.

[admin@MikroTik] /ip pool>

add name=Pool_SMA

ranges=192.168.1.100-192.168.1.250

[admin@MikroTik] /ip pool>

add name=Pool_SMP

ranges=192.168.16.100-192.168.16.250

[admin@MikroTik] > ip pool

[admin@MikroTik] /ip pool>

add name=Pool_TK/SD

ranges=192.168.4.100-192.168.4.200

Page 14: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

55

Setelah DHCP Pool telah dikonfigurasi, selanjutkan dilakukan konfigurasi

DHCP Server dengan menggunakan pool masing-masing.

[admin@MikroTik] /ip dhcp-server>

add name=DHCP_SMA

interface=SMA

address-pool=Pool_SMA

disabled=no

[admin@MikroTik] /ip dhcp-server>

add name=DHCP_SMP

interface=SMP

address-pool=Pool_SMP

disabled=no

[admin@MikroTik] > ip dhcp-server

[admin@MikroTik] /ip dhcp-server>

add name=DHCP_TK/SD

interface=TK/SD

address-pool=Pool_TK/SD

disabled=no

Gambar 4.11 Tampilan hasil konfigurasi pool DHCP.

Page 15: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

56

4.3.5. Konfigurasi Gateway pada Router

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi gateway sebagai jalur keluar

menuju jaringan internet.

Pada gambar 4.13 hanya terdapat rute dari masing – masing interface, namun

tidak terdapat rute untuk menuju ke jaringan luar atau internet. Oleh karena itu

dilakukan konfigurasi agar interface “FirstMedia” menjadi jalur keluar menuju

jaringan internet.

[admin@MikroTik] > ip route add gateway=FirstMedia

Gambar 4.13 Tampilan sebelum konfigurasi gateway.

Gambar 4.12 Tampilan hasil konfigurasi DHCP.

Page 16: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

57

4.3.6. Konfigurasi DNS pada Router

Untuk dapat terhubung ke internet, router dikonfigurasi untuk mengetahui

nama domain. Alamat Domain Name Server (DNS) yang digunakan adalah

alamat yang diperoleh dari ISP.

[admin@MikroTik] > ip dns

[admin@MikroTik] /ip dns> set primary-dns=202.73.99.2

secondary-dns=61.247.0.2

Gambar 4.14 Tampilan hasil konfigurasi gateway.

Page 17: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

58

4.3.7. Konfigurasi Network Address Translation (NAT) pada Router

NAT dikonfigurasi pada interface yang menuju ke internet, sehingga semua

jaringan yang berada di jaringan lokal dapat mengakses internet.

4.3.8. Pengaturan Bandwidth dengan menggunakan Queue Tree

Untuk pengaturan bandwidth dapat dilakukan dengan queue, bandwidth

akan dibagi secara merata untuk setiap unit yang ada. Untuk mengetahui

darimana paket data berasal, maka paket data tersebut ditandai berdasarkan

alamat IP asal paket dengan menggunakan perintah “mangle”.

[admin@MikroTik] > ip firewall

[admin@MikroTik] /ip firewall> nat add chain=srcnat

action=masquerade

out-interface=FirstMedia

Gambar 4.15 Tampilan hasil konfigurasi alamat DNS.

Page 18: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

59

[admin@MikroTik] /ip firewall> mangle

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

add src-address=192.168.14.0/24

action=mark-connection

new-connection-mark=mark_Yayasan

chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

chain=prerouting

action=mark-packet

new-packet-mark=pmark_Yayasan

passthrough=yes

connection-mark=mark_Yayasan

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

add src-address=192.168.4.0/24

action=mark-connection

new-connection-mark=mark_TK/SD

chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

chain=prerouting

action=mark-packet

new-packet-mark=pmark_TK/SD

passthrough=yes

connection-mark=mark_TK/SD

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

add src-address=192.168.16.0/24

action=mark-connection

new-connection-mark=mark_SMP

chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

chain=prerouting

action=mark-packet

new-packet-mark=pmark_SMP

passthrough=yes

connection-mark=mark_SMP

Page 19: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

60

Sebagai percobaan, digunakan jaringan internet FirstMedia yang

terdapat pada SD Sang Timur Tomang. Percobaan dilakukan saat kegiatan

sekolah sedang tidak berjalan, dan pada saat percobaan dilakukan, hanya

terdapat 3 PC yang beroperasi. Spesifikasi yang diperoleh dari hasil pengujian

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.16 Spesifikasi bandwidth FirstMedia

pada SDK Sang Timur

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

add src-address=192.168.1.0/24

action=mark-connection

new-connection-mark=mark_SMA

chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

chain=prerouting

action=mark-packet

new-packet-mark=pmark_SMA

passthrough=yes

connection-mark=mark_SMA

Page 20: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

61

SDK Sang Timur Tomang memiliki bandwidth sebesar up to 4 Mbps untuk

akses ke internet, dengan informasi tersebut maka bandwidth akan dibagi

sebesar 600 kbps pada downlink yang akan dikonfigurasikan pada max-limit

untuk koneksi downlink dan 300 kbps pada max-limit untuk koneksi uplink

untuk tiap unit yang ada.

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=uplink_SMP

parent=FirstMedia

limit-at=50600

packet-mark=pmark_SMP

max-limit=300000

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=downlink_SMP

parent=SMP

limit-at=480000

packet-mark=pmark_SMP

max-limit=600000

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=uplink_SMA

parent=FirstMedia

limit-at=50600

packet-mark=pmark_SMA

max-limit=300000

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=uplink_Yayasan

parent=FirstMedia

limit-at=50600

packet-mark=pmark_Yayasan

max-limit=300000

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=downlink_Yayasan

parent=Yayasan

limit-at=480000

packet-mark=pmark_Yayasan

max-limit=600000

Page 21: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

62

Untuk interface TK/SD, max-limit pada downlink dan uplink lebih besar dua

kali lipat karena interface tersebut digunakan oleh dua unit sekolah.

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=uplink_TK/SD

parent=FirstMedia

limit-at=50600

packet-mark=pmark_TK/SD

max-limit=300000

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=downlink_TK/SD

parent=TK/SD

limit-at=960000

packet-mark=pmark_TK/SD

max-limit=1200000

[admin@MikroTik] /queue tree>

add name=downlink_SMA

parent=SMA

limit-at=480000

packet-mark=pmark_SMA

max-limit=600000

Page 22: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

63

4.3.9. Pengaturan Firewall

Untuk mengamankan dan juga membatasi hak akses pada jaringan Yayasan dan

Sekolah Sang Timur, dibuatlah sebuah policy melalui konfigurasi firewall. Hal

pertama yang dilakukan adalah konfigurasi agar router memeriksa semua paket

data yang melalui router dan melakukan block terhadap paket data yang tidak

diinginkan diinginkan atau paket invalid. Paket invalid adalah sebuah paket

yang rusak dan tidak bisa diproses oleh perangkat jaringan.

Gambar 4.17 Tampilan hasil konfigurasi Queue Tree.

Page 23: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

64

Selanjutnya untuk menjaga integritas data tiap unit, dibuatlah sebuah policy

firewall untuk mencegah komunikasi tiap unit sekolah, dan hanya

memperbolehkan komunikasi antara unit terhadap yayasan serta koneksi ke

internet.

Konfigurasi pertama adalah untuk melakukan drop paket data yang berasal dari

subnet alamat IP unit SMA ke unit SMP.

Tambahkan konfigurasi policy untuk melakukan drop paket dari subnet alamat

IP unit SMA ke unit TK/SD.

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=forward

action=drop

src-address=192.168.1.0/24

dst-address=192.168.4.0/24

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=forward

action=drop

src-address=192.168.1.0/24

dst-address=192.168.16.0/24

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=forward

connection-state=established

comment=”allow established connections”

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=forward

connection-state=related

comment=”allow related connections”

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=forward

connection-state=invalid

action=drop

comment=”drop invalid connections”

Page 24: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

65

Tambahkan konfigurasi policy untuk melakukan drop paket dari subnet alamat

IP unit TK/SD ke unit SMP.

Untuk meningkatkan keamanan, setelah membuat chain untuk policy jaringan

LAN, port dan protocol yang biasanya menjadi celah bagi Trojan maupun

virus.

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=virus protocol=tcp dst-port=135-139

action=drop comment="Drop Blaster Worm"

add chain=virus protocol=udp dst-port=135-139

action=drop comment="Drop Messenger Worm"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=445

action=drop comment="Drop Blaster Worm"

add chain=virus protocol=udp dst-port=445

action=drop comment="Drop Blaster Worm"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=593

action=drop comment="________"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1024-1030

action=drop comment="________"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1080

action=drop comment="Drop MyDoom"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1214

action=drop comment="________"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1363

action=drop comment="ndm requester"

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=forward

action=drop

src-address=192.168.4.0/24

dst-address=192.168.16.0/24

Page 25: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

66

Setelah chain selesai dibuat, hubungkan terhadap chain forward.

add chain=forward action=jump

jump-target=virus comment="jump to the virus chain"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1364

action=drop comment="ndm server"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1368

action=drop comment="screen cast"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1373

action=drop comment="hromgrafx"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1377

action=drop comment="cichlid"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=1433-1434

action=drop comment="Worm"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=2745

action=drop comment="Bagle Virus"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=2283

action=drop comment="Drop Dumaru.Y"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=2535

action=drop comment="Drop Beagle"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=2745

action=drop comment="Drop Beagle.C-K"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=3127-3128

action=drop comment="Drop MyDoom"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=3410

action=drop comment="Drop Backdoor OptixPro"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=4444

action=drop comment="Worm"

add chain=virus protocol=udp dst-port=4444

action=drop comment="Worm"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=5554

action=drop comment="Drop Sasser"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=8866

action=drop comment="Drop Beagle.B"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=9898

action=drop comment="Drop Dabber.A-B"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=10000

action=drop comment="Drop Dumaru.Y"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=10080

action=drop comment="Drop MyDoom.B"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=12345

action=drop comment="Drop NetBus"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=17300

action=drop comment="Drop Kuang2"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=27374

action=drop comment="Drop SubSeven"

add chain=virus protocol=tcp dst-port=65506

action=drop comment="Drop PhatBot, Agobot, Gaobot"

Page 26: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

67

4.3.10. Pengamanan Router

Selain pengamanan jaringan, pengamanan router juga merupakan hal yang

penting dilakukan untuk menghindari konfigurasi pihak yang tidak memiliki

hak.

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dengan menggunakan Winbox:

• Konfigurasi Account untuk akses konfigurasi Router.

Account dibutuhkan untuk dapat mengakses konfigurasi router,

pengaturan account terdapat pada bagian “System”, kemudian masuk

kedalam menu “Users”. Setelah itu tambahkan user baru dan user

tersebut hanya boleh diakses oleh Yayasan melalui alamat IP

192.168.14.1. Dengan demikian, perubahan konfigurasi router hanya

bisa dilakukan melalui satu PC yang memiliki hak.

Gambar 4.18 Tampilan Add User

Page 27: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

68

• Matikan Port Servis yang Tidak Digunakan.

Router MikroTik dapat menjalankan beberapa servis, dan akan

lebih baik jika port servis yang tidak dibutuhkan dan hanya

mengaktifkan port SSH dan port Winbox.

Gambar 4.20 Hasil Konfigurasi disable port servis.

[admin@MikroTik] >ip services

[admin@MikroTik] /ip services>set ftp disabled=yes

[admin@MikroTik] /ip services>set telnet disabled=yes

[admin@MikroTik] /ip services>set www disabled=yes

[admin@MikroTik] /ip services>set www-ssl disabled=yes

Gambar 4.19 Tampilan hasil konfigurasi User

Page 28: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

69

• Mencegah BruteForce via SSH.

Langkah berikutnya adalah mengamankan akses konfigurasi

secara remote melalui SSH. Router akan menolak dan menandai

permintaan akses sebuah alamat IP setelah password yang dimasukkan

salah berkali-kali.

[admin@MikroTik] >ip firewall filter

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=input protocol=tcp dst-port=22

src-address-list=ssh_blacklist action=drop

comment="Drop SSH BruteForce" disabled=no

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=input protocol=tcp dst-port=22

connection-state=new action=add-src-to-address-list

address-list=ssh_stage1 address-list-timeout=1m

disabled=no

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=input protocol=tcp dst-port=22

connection-state=new src-address-list=ssh_stage1

action=add-src-to-address-list address-list=ssh_stage2

address-list-timeout=5m disabled=no

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=input protocol=tcp dst-port=22

connection-state=new src-address-list=ssh_stage2

action=add-src-to-address-list address-list=ssh_stage3

address-list-timeout=10m disabled=no

[admin@MikroTik] /ip firewall filter>

add chain=input protocol=tcp dst-port=22

connection-state=new src-address-list=ssh_stage3

action=add-src-to-address-list address-list=ssh_blacklist

address-list-timeout=24h disabled=no

Page 29: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

70

4.4. Evaluasi / Analisis Hasil Percobaan

Setelah konfigurasi maka dilakukan pengujian dan analisis, berikut hasil analisis

yang diperoleh:

4.4.1. Evaluasi Bandwidth Management

Pengetesan bandwidth sebelum konfigurasi dilakukan tercatat sebesar 2.81

Mbps, dan setelah Queue Tree diaktifkan dan dilakukan pengetesan ulang,

tercatat bandwidth yang didapat adalah sebesar 576.10 kbps atau sekitar 1/5

dari bandwidth awal.

4.4.2. Evaluasi Pengaturan Hak Akses Unit

Untuk menguji pengaturan hak akses, dilakukan percobaan dengan

menggunakan Ping dari unit ke unit lainnya.

Gambar 4.21 Hasil Tes Bandwidth setelah Queue Tree diaktifkan.

Page 30: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

71

Dari gambar 4.22 di atas dapat dilihat bahwa PC pada subnet IP yayasan dapat

terkoneksi dengan PC pada subnet IP TK/SD.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa PC dari subnet IP TK/SD dapat

terkoneksi dengan PC subnet IP Yayasan. PC TK/SD dan PC Yayasan dapat

terkoneksi satu sama lain.

Gambar 4.23 Hasil ping dari salah satu PC

pada subnet IP TK/SD ke IP Yayasan

Gambar 4.22 Hasil ping dari salah satu PC

pada subnet IP Yayasan ke IP TK/SD

Page 31: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

72

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa PC dari subnet IP TK/SD tidak dapat

terkoneksi dengan PC subnet IP SMP setelah diterapkannya pengaturan hak

akses yaitu PC subnet IP tiap unit sekolah tidak bisa berhubungan satu sama

lain.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa PC dari subnet IP TK/SD tidak dapat

terkoneksi dengan PC subnet IP SMA setelah diterapkannya pengaturan hak

Gambar 4.25 Hasil ping dari salah satu PC

pada subnet IP TK/SD ke IP SMA

Gambar 4.24 Hasil ping dari salah satu PC

pada subnet IP TK/SD ke IP SMP

Page 32: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

73

akses yaitu PC subnet IP tiap unit sekolah tidak bisa berhubungan satu sama

lain.

4.4.3. Evaluasi Proteksi Terhadap SSH Brute Force

Pengujian terhadap policy untuk mencegah Brute Force ke router via SSH

dilakukan dengan percobaan SSH dari salah satu PC pada jaringan SMA. Pada

percobaan, password diinputkan secara acak untuk akses konfigurasi MikroTik.

Dari gambar di atas bias dilihat bahwa IP 192.168.1.200 telah masuk ke dalam

stage 1, stage 2, stage 3, dan blacklist. Jika sudah masuk ke dalam daftar

blacklist maka IP tersebut tidak dapat melakukan SSH lagi selama 24 jam.

Gambar 4.26 Tampilan Address-List dari IP yang telah diblok

Page 33: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

74

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa IP yang sudah masuk ke dalam

blacklist sudah tidak dapat melakukan SSH lagi.

4.4.4 Evaluasi Perbandingan Sistem Lama dengan Sistem Baru

Sistem Lama Sistem Baru

- Tidak ada pembagian bandwith

pemakaian Internet

- Tersebar pada setiap unit sehingga

menggunakan ISP yang berbeda

- Adanya pembagian bandwith uplink

dan downlink

- Tersentralisasi pada yayasan dan

menggunakan 1 ISP dengan

kecepatan yang lebih tinggi dengan

harga yang relatif lebih murah

Gambar 4.27 Tampilan Hasil Percobaan SSH setelah IP diblok

Page 34: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00617-IF Bab4001.pdfDalam membangun jaringan pada Yayasan dan Sekolah Sang Timur ini ... pembagian

75

- Tidak adanya security - Terdapat security, antara lain :

Packet Filtering, pengamanan dari

Brute Force melalui SSH, dan

mematikan port service yang tidak

digunakan

- Tidak terdapat komunikasi data

antara unit dengan yaysan

- Terdapat komunikasi data antara

unit dengan yayasan