11
36 IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT Wilayah utara Jawa Barat merupakan penghasil ikan laut tangkapan dengan jumlah terbanyak di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2006 jumlah ikan laut tangkapan yang dihasilkan wilayah utara Jawa Barat mencapai 134 936.97 ton (90.3% dari total produksi perikanan laut tangkap Jawa Barat) dengan nilai mencapai Rp. 784.5 milyar, sedangkan hasil perikanan laut tangkapan daerah selatan Jawa Barat hanya mencapai 14 552 ton (9.7% dari total produksi perikanan tangkap laut Jawa Barat) dengan nilai mencapai 106.5 milyar (Dinas Perikanan Jawa Barat, 2008). Daerah utama penghasil ikan laut tangkapan di wilayah utara Jawa Barat terdapat di Kabupaten-Kabupaten Indramayu, Cirebon, serta Subang. Berdasarkan potensi tangkapan ikan laut yang dimiliki (Tabel 11), masing-masing daerah tersebut mampu menjadi produsen ikan laut tangkapan utama di wilayah utara Jawa Barat. Kabupaten Indramayu merupakan daerah dengan hasil ikan laut tangkapan terbanyak yaitu 53% dari total ikan laut tangkapan wilayah utara Jawa Barat. Pangsa produksi ikan laut tangkapan Kabupaten Cirebon dari total produksi ikan laut tangkapan Jawa Barat mencapai 29%, sedangkan Kabupaten Subang mencapai 12%. Persentase produksi ikan laut tangkapan masing-masing daerah di wilayah utara Jawa Barat diperlihatkan pada Gambar 9. Tabel 11. Potensi ikan laut tangkapan wilayah pesisir utara Jawa Barat (10 3 ton/tahun) Kabupaten/Kota Pelagin Besar Pelagin Kecil Demersal Ikan Karang Jumlah Bekasi 5 875 4 179 449 346 10 849 Kerawang 4 220 6 284 3 195 248 13 947 Subang 5 213 10 723 3 947 307 20 190 Indramayu 9 517 14 241 7 206 560 31 524 Kabupaten Cirebon 5 627 11 425 4 261 331 21 644 Kota Cirebon 744 5 664 563 43 7 014 Jumlah 31 196 52 516 19 621 1 835 105 168 Sumber: Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat (2008)

Bab 4 Kondisi Umum Perikanan Laut Tangkap Jawa Barat.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

36

IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN

DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT

Wilayah utara Jawa Barat merupakan penghasil ikan laut tangkapan

dengan jumlah terbanyak di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2006 jumlah ikan

laut tangkapan yang dihasilkan wilayah utara Jawa Barat mencapai 134 936.97

ton (90.3% dari total produksi perikanan laut tangkap Jawa Barat) dengan nilai

mencapai Rp. 784.5 milyar, sedangkan hasil perikanan laut tangkapan daerah

selatan Jawa Barat hanya mencapai 14 552 ton (9.7% dari total produksi

perikanan tangkap laut Jawa Barat) dengan nilai mencapai 106.5 milyar (Dinas

Perikanan Jawa Barat, 2008). Daerah utama penghasil ikan laut tangkapan di

wilayah utara Jawa Barat terdapat di Kabupaten-Kabupaten Indramayu, Cirebon,

serta Subang. Berdasarkan potensi tangkapan ikan laut yang dimiliki (Tabel 11),

masing-masing daerah tersebut mampu menjadi produsen ikan laut tangkapan

utama di wilayah utara Jawa Barat. Kabupaten Indramayu merupakan daerah

dengan hasil ikan laut tangkapan terbanyak yaitu 53% dari total ikan laut

tangkapan wilayah utara Jawa Barat. Pangsa produksi ikan laut tangkapan

Kabupaten Cirebon dari total produksi ikan laut tangkapan Jawa Barat mencapai

29%, sedangkan Kabupaten Subang mencapai 12%. Persentase produksi ikan

laut tangkapan masing-masing daerah di wilayah utara Jawa Barat diperlihatkan

pada Gambar 9.

Tabel 11. Potensi ikan laut tangkapan wilayah pesisir utara Jawa Barat (103 ton/tahun)

Kabupaten/Kota Pelagin Besar

Pelagin Kecil

Demersal Ikan Karang

Jumlah

Bekasi 5 875 4 179 449 346 10 849

Kerawang 4 220 6 284 3 195 248 13 947

Subang 5 213 10 723 3 947 307 20 190

Indramayu 9 517 14 241 7 206 560 31 524

Kabupaten Cirebon

5 627 11 425 4 261 331 21 644

Kota Cirebon 744 5 664 563 43 7 014

Jumlah 31 196 52 516 19 621 1 835 105 168

Sumber: Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat (2008)

37

Gambar 9. Persentase produksi ikan laut tangkapan daerah di wilayah utara Jawa Barat (diolah dari data Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, 2008)

Terdapat sekitar 57 jenis ikan laut tangkapan bernilai ekonomis penting

yang dihasilkan di wilayah pantai utara Jawa Barat (Dinas Perikanan Propinsi

Jawa Barat, 2006a). Tiga jenis ikan laut tangkap dengan jumlah terbanyak yang

dihasilkan di wilayah utara Jawa Barat terdiri dari ikan peperek, ikan tembang,

dan ikan pari. Sepuluh jenis ikan laut tangkap dengan jumlah pasokan besar

pada tahun 2006 diperlihatkan pada Tabel 12, sedangkan sepuluh jenis ikan laut

tangkapan yang menghasilkan nilai tinggi diperlihatkan pada Tabel 13.

Tabel 12. Sepuluh jenis ikan laut tangkap dengan jumlah tangkapan terbanyak yang dihasilkan oleh wilayah utara Jawa Barat pada tahun 2006

No Jenis Ikan Jumlah

(ton)

Persentase dari total jumlah ikan tangkapan (%)

1 Peperek (Leiognathus sp) 16 005.07 11.86

2 Tembang (Sardinella fimbriata) 9 774.84 7.24

3 Pari (Trigonidae) 7 249.70 5.37

4 Gulamah / Tigawaja (Pennahia argentata) 5 458.52 4.05

5 Tongkol Abu-abu (Thunnus tonggol) 5 284.69 3.92

6 Kembung (Restrelliger sp) 4 969.42 3.68

7 Manyung (Arrius thalassinus) 3 967.66 2.94

8 Tongkol Komo (Euthynnus affinis) 3 350.00 2.48

9 Tenggiri (Scomberomorus commerson) 3 145.08 2.33

10 Lemuru (Sardinella longiceps) 3 138.43 2.33

(Diolah dari data Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, 2006a)

38

Tabel 13. Sepuluh jenis ikan laut tangkap di wilayah utara Jawa Barat. yang menghasilkan nilai tinggi pada tahun 2006

No Jenis Ikan Nilai

(Rp. 1 000)

1 Tongkol Abu-Abu (Thunnus tonggol) 76 524 188

2 Peperek (Leiognathus sp) 57 594 125

3 Teri (Stolephorus sp) 52 094 541

4 Tenggiri (Scomberomorus commerson) 46 650 628

5 Kakap Merah (Lobotes surinamensis) 45 404 683

6 Kembung (Restrelliger sp) 41 808 077

7 Bawal Hitam (Formio niger) 41 305 505

8 Bawal Putih (Pampus argenteus) 31 644 865

9 Manyung (Arrius thalassinus) 28 046 540

10 Tembang (Sardinella fimbriata) 27 330 042

Sumber: Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat (2006a)

4.1. Produksi Ikan Laut Tangkapan di Wilayah Subang, Indramayu, dan

Cirebon

Berdasarkan data persentase produksi ikan laut tangkapan pada tahun

2006, terdapat kesamaan jenis ikan yang banyak dihasilkan di sentra perikanan

laut utara Jawa Barat yaitu ikan peperek. Data tersebut juga menunjukkan

adanya kesamaan dominasi jenis ikan laut tangkapan di Kabupaten Subang dan

Kabupaten Indramayu. Jenis ikan dominan yang dihasilkan oleh dua daerah

tersebut pada tahun 2006 adalah ikan peperek, tembang, tongkol, manyung, dan

kembung. Berbeda dengan kabupaten Subang dan Indramayu, ikan pari

merupakan jenis ikan laut tangkap yang banyak dihasilkan di Kota dan

Kabupaten Cirebon. Pada Tabel 14 diperlihatkan 20 jenis ikan laut tangkapan

terbanyak yang dihasilkan di Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Kabupaten Subang dan Indramayu masih sangat didominasi oleh hasil

tangkapan laut jenis ikan dari pada jenis non ikan. Produksi ikan laut tangkapan

di Kabupaten Subang mencapai 88.9% dari total komoditas hasil tangkapan laut

sedangkan Kabupaten Indramayu mencapai 82.44%. Di lain pihak, di Kota dan

Kabupaten Cirebon persentase jenis ikan hasil tangkapan laut dan jenis non ikan

seperti hewan berkulit keras (udang, lobster), hewan berkulit lunak (cumi-cumi,

sotong) dan hewan laut lainnya memiliki perbandingan yang tidak berbeda jauh.

Jumlah ikan laut tangkapan di Kota dan Kabupaten Cirebon mencapai 55.9% dari

39

total komoditas hasil tangkapan laut yang diperoleh (Tabel 15).

Tabel 14. Jenis ikan laut tangkapan yang dominan dihasilkan di Kabupaten

Subang, Kabupaten Indramayu, serta Kota dan Kabupaten Cirebon tahun 2006

No Kabupaten Subang Kabupaten Indramayu Kota dan Kabupaten Cirebon

Jenis Ikan Persentase dari total

komoditas hasil

tangkapan laut daerah

(%)

Jenis Ikan Persentase dari total

komoditas hasil

tangkapan laut daerah

(%)

Jenis Ikan Persentase dari total

komoditas hasil

tangkapan laut daerah

(%)

1 Peperek 10.83 Peperek 43.00 Pari burung 4.73

2 Tembang 8.46 Tembang 10.32 Pari macan 3.93

3 Tongkol abu-abu

8.29 Tongkol komo

4.37 Gulamah 3.37

4 Tigawaja 8.23 Manyung 3.96 Pari kekeh 2.76

5 Selar 4.39 Kembung 3.92 Talang-talang

2.49

6 Layang 4.01 Lemuru 3.27 Beloso 2.34

7 Manyung 3.97 Kakap merah

2.83 Peperek 2.22

8 Kembung 3.50 Selar 2.51 Kembung 1.93

9 Selanget 3.34 Bawal hitam

2.39 Albakora 1.75

10 Pari kekeh 3.29 Bawal putih 1.99 Bawal hitam

1.60

11 Terubuk 3.29 Gulamah 1.96 Sebelah 1.53

12 Cucut botol 2.97 Layang 1.93 Kerapu karang

1.57

13 Tenggiri 2.68 Teri 1.23 Belanak 1.49

14 Remang 2.42 Kuro 1.06 Tenggiri 1.38

15 Belanak 1.97 Mako 0.83 Tembang 1.35

16 Layur 1.44 Slengseng 0.82 Japuh 1.30

17 Bawal hitam 1.33 Pari kekeh 0.73 Kurau 1.26

18 Tongkol komo

1.17 Pari macan 0.69 Tenggiri papan

0.99

19 Kurau 1.15 Cucut tikus 0.62 Teri 0.89

20 Kakap merah 1.13 Kakap putih

0.42 Manyung 0.78

(Diolah dari data Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, 2006a)

40

Tabel 15. Persentase jenis komoditas hasil tangkapan perairan laut (%)

Wilayah Kabupaten Subang Kabupaten Indramayu Kota&Kab Cirebon

Jenis Hasil Tangkapan

Ikan Non ikan Ikan Non ikan Ikan Non ikan

Persentase (%)

88.92 11.08 82.44 17.56 55.90 44.10

(Diolah dari data Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, 2006a)

Adanya perbedaan dominasi jenis ikan laut tangkapan yang diperoleh

Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, serta Kota dan Kabupaten Cirebon

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu meliputi potensi perikanan pada masing-

masing wilayah, jumlah dan jenis alat tangkap maupun perahu atau kapal motor

yang digunakan, sasaran konsumen dari usaha atau industri pengolahan ikan

serta keberadaan usaha atau industri pengolahan ikan. Dalam program

peningkatan produksi perikanan Cirebon, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota

dan Kabupaten Cirebon mengupayakan agar hasil tangkapan laut merupakan

komoditas ekspor. Jenis komoditas perikanan laut tangkap ekspor tidak hanya

jenis ikan tetapi juga non ikan seperti cumi-cumi, sotong, udang karang,

rajungan, dan kepiting. Adanya industri pengolahan berbasis ekspor dan

tingginya nilai komodtas non ikan untuk ekspor mendorong nelayan menangkap

komoditas non ikan. Hal tersebut menjadi faktor penyebab cukup tingginya hasil

tangkapan laut non ikan di Kota dan Kabupaten Cirebon.

4.2. Konsumsi dan Pemanfaatan Ikan Laut Tangkap di Wilayah Utara Jawa

Barat

Sebagian besar hasil ikan laut tangkap dari wilayah utara Jawa Barat

digunakan untuk konsumsi lokal atau daerah. Sekitar 54% dari ikan laut tangkap

tersebut dikonsumsi segar sedangkan sisanya digunakan sebagai bahan baku

produk ikan olahan. Produk ikan olahan yang banyak diproduksi adalah produk

olahan tradisional seperti ikan asin, pindang, dan ikan peda. Dari jenis produk

olahan tradisional tersebut ikan yang diasinkan dan dikeringkan merupakan jenis

yang paling banyak diproduksi. Persentase masing-masing jenis pemanfaatan

ikan laut tangkapan yang diperoleh di wilayah utara Jawa Barat diperlihatkan

pada Tabel 16.

41

Tabel 16. Pemanfaatan ikan laut tangkapan pada tahun 2006 di sentra pengolahan ikan wilayah utara Jawa Barat

Jenis Penggunaan Volume (ton) (%)

Konsumsi segar 72 218.00 54.00

Ikan yang diolah 62 718.57 46.00

a. Pengeringan/ Penggaraman 45 795.13 33.94

b. Pindang 9 401.07 6.97

c. Fermentasi :

- Terasi 496.23 0.37

- Peda 544.85 0.40

d. Pengasapan 4 993.17 3.70

e. Pembekuan 1 047.94 0.78

f. Pengalengan 328.10 0.24

g. Tepung Ikan 112.07 0.08

(Diolah dari data Dinas Perikanan Jawa Barat, 2006a)

Jenis ikan yang banyak digunakan untuk ikan olahan asin dan kering

adalah ikan peperek, manyung, tigawaja, pari, selar, dan kembung. Jenis ikan

tersebut juga merupakan ikan yang banyak diolah menjadi ikan pindang. Jenis

ikan laut yang diolah melalui fermentasi menjadi ikan peda adalah ikan kembung.

Ikan yang banyak diolah menjadi ikan asap adalah ikan cucut dan pari. Ikan yang

diolah menjadi produk ikan beku adalah kakap merah, kerapu, bawal, tongkol,

layur, dan tenggiri. Untuk produk tepung ikan, pada umumnya bahan baku yang

digunakan adalah bagian kepala dan isi perut ikan manyung sebagai limbah hasil

pengolahan ikan manyung untuk produk ikan asin jambal roti. Tepung ikan juga

dapat dihasilkan dari limbah jenis ikan lainnya maupun ikan laut tangkapan yang

sudah rusak. Beragam ikan laut tangkap yang dominan digunakan sebagai

bahan baku produk ikan olahan di wilayah Jawa Barat diperlihatkan pada Tabel

17. Pada Gambar 10-13 diperlihatkan beberapa produk olahan ikan laut

tangkapan yang diproduksi di wilayah utara Jawa Barat khususnya di Kabupaten

Subang, Indramayu, dan Cirebon berdasarkan hasil pengamatan pada tiga

daerah tersebut.

42

Tabel 17. Beragam jenis ikan laut tangkap untuk produk ikan olahan

Produk Ikan Olahan

Jenis Ikan yang Dominan Digunakan sebagai Bahan Baku Produk Ikan Olahan

Ikan kering/asin Peperek, manyung, beloso, tigawaja, pari, layang, selar, teri, japuh, tembang, lemuru, tenggiri, golok-golok, terubuk, kuro, belanak, kembung

Pindang Manyung, cucut, pari, tigawaja, layang, selar, tembang, lemuru, kembung, tongkol

Peda Kembung

Ikan Asap Cucut, pari

Ikan Beku Kakap merah, kerapu, bawal hitam, bawal putih, tongkol, layur, tenggiri

Tepung Ikan Manyung

(Dinas Perikanan Jawa Barat, 2005)

a

b

Gambar 10. Gambar contoh produk ikan olahan tradisional a. Searah jarum jam dari bagian atas kiri: dendeng ikan japuh, ikan asin filet ikan

kuniran, ikan asin tiga waja, peda ikan kembung, dan peda ikan layang b. Ikan asin jambal roti dari hasil pengolahan ikan manyung

43

a b

Gambar 11. Contoh produk ikan olahan kering a. Teri nasi kering; b. Krispi filet ikan kuniran

a. b.

Gambar 12. Produk hasil pengolahan limbah padat ikan a. Pakan ikan hasil pengolahan limbah ikan kuniran

b. Tepung ikan hasil pengolahan limbah ikan manyung dan ikan laut lainnya

Gambar 13. Penampakan kerupuk ikan yang diproduksi di Kabupaten Indramayu

44

Selain produk ikan olahan tradisional yang telah dikemukakan, terdapat

produk ikan laut tangkap olahan bernilai tambah lainnya yang telah

dikembangkan produksinya di Jawa Barat seperti rollade ikan, nugget, bakso

ikan, sosis, abon ikan, dan otak-otak (Dinas Perikanan Jawa Barat, 2006b). Saat

ini surimi beku merupakan produk olahan yang menjadi tren pada industri

pengolahan ikan di pulau Jawa. Surimi beku yang merupakan produk setengah

jadi dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk jelli ikan (fish jelly

product) seperti bakso ikan, nugget ikan, fish finger, otak-otak, dan sebagainya

serta berbagai produk imitasi seperti imitation crabmeat dan imitation shrimp,

mampu memberikan nilai tambah yang cukup besar yaitu 26.87%. Ikan yang

digunakan sebagai bahan baku pembuatan surimi beku adalah ikan-ikan

demersal yang bernilai ekonomi rendah seperti ikan tiga waja, beloso, julung-

julung, mata goyang, dan sebagainya. Ikan-ikan demersal hasil tangkapan di

wilayah pantai utara Jawa merupakan sumber pasokan utama bagi industri

pembuatan surimi beku di pulau Jawa (Rochman, 2008).

Jenis komoditas perikanan laut terbanyak yang diekspor dari Jawa Barat

merupakan jenis ikan laut tangkapan (sekitar 52.4% dari total volume ekspor

perikanan Jawa Barat). Walaupun demikian jumlah tersebut sangat kecil bila

dibandingkan dengan jumlah ikan laut tangkapan yang dihasilkan di Jawa Barat.

Pada tahun 2007, jumlah komoditas perikanan Jawa Barat yang diekspor

mencapai 5.93 ton dengan nilai US$ 18.13 juta, sedangkan jumlah produksi

perikanan Jawa Barat pada tahun 2006 mencapai 149 488.98 ton. Berdasarkan

data Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, ikan laut tangkapan untuk tujuan

ekspor diolah menjadi ikan beku, ikan filet dan ikan kering (khusus untuk ikan teri

nasi). Ikan beku merupakan jenis produk ikan olahan untuk ekspor yang paling

banyak dihasilkan (77% dari total volume ekspor ikan olahan). Sekitar 20% dari

volume ikan ekspor adalah produk ikan teri kering dan 3% merupakan produk

fillet ikan. Jenis ikan yang banyak diekspor sebagai ikan beku dari wilayah Jawa

Barat adalah ikan layur, kurisi, remang dan kambing-kambing. Di lain pihak, jenis

ikan yang diolah menjadi produk fillet ikan ekspor adalah ikan kakap merah dan

ikan kurisi (Gambar 14) (Dinas Perikanan Jawa Barat, 2008).

45

Gambar 14. Persentase masing-masing volume jenis produk ekspor dari total

volume ekspor produk berbahan baku ikan laut tangkap di Jawa Barat (Diolah dari data Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, 2008)

Persentase produk ekspor yang diperlihatkan pada Gambar 14

merupakan produk yang dihasilkan oleh usaha pengolahan ikan berskala besar.

Selain produk tersebut, terdapat produk untuk ekspor yang dihasilkan oleh usaha

skala kecil. Jumlah ekspor yang kecil menyebabkan produk tersebut tidak

dimasukkan dalam daftar ekspor utama perikanan Jawa Barat. Berdasarkan data

Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, usaha kecil yang menghasilkan produk

olahan untuk ekspor terdapat di Kabupaten Indramayu dengan produk olahan

berupa tulang ikan hiu, “hypio” (usus ikan manyung), kulit ikan pari dan hiu, serta

krispi filet ikan kuniran.

Perusahaan pengolahan hasil perikanan laut berskala besar di Jawa

Barat yang melakukan ekspor pada tahun 2007 berjumlah 21 perusahaan. Dari

jumlah perusahaan pengekspor tersebut, hanya sembilan perusahaan yang

mengekspor produk olahan berbahan baku ikan laut tangkapan. Enam

perusahaan pengekspor produk ikan laut tangkapan di wilayah utara Jawa Barat

berada di Kabupaten Karawang (satu perusahaan), Kota Cirebon (tiga

perusahaan), dan Kabupaten Cirebon (dua perusahaan).

Cina, Korea Selatan, dan Hongkong merupakan negara tujuan ekspor

utama perusahaan pengekspor ikan laut olahan di Jawa Barat. Selain ke tiga

negara tersebut, negara tujuan ekspor perusahaan pengekspor ikan di Jawa

Barat adalah Amerika Serikat, Perancis, dan Vietnam. Vietnam yang merupakan

salah satu penghasil dan pengekspor ikan tangkapan utama dunia mengimpor

ikan laut tangkapan untuk diekspor kembali. Jenis produk olahan ikan laut

46

tangkapan yang diproduksi untuk ekspor dan perusahaan pengekspornya di

Jawa Barat pada tahun 2007 diperlihatkan pada Tabel 18.

Tabel 18. Jenis produk olahan ikan laut tangkapan untuk ekspor dan perusahaan pengekspornya di Jawa Barat tahun 2007

No Nama Perusahaan

Jenis Produk Volume (kg) Nilai (US $) Negara Tujuan

Lokasi

1 PT Kemilau Bintang Timur

Ikan teri kering 626 403.30 3 604 437.50 Jepang Kabupaten

Cirebon

2 PD Jaya Sakti Ikan kurisi beku 85 000.00 40 242.00 Cina Kota Cirebon

Ikan layur beku 424 645.00 287 330.03

Cina, Hongkong,

Korea, Vietnam

Bawal beku 25 000.00 12 000.00 Cina

Ikan kambing-kambing beku

25 000.00 10 739.20 Cina

Ikan beku 25 000.00 12 500.00 Hongkong

Ikan remang beku

50 000.00 25 000.00 Hongkong

3 PD Sambu Ikan kurisi beku 50 070.00 25 275.00 Hongkong Kabupaten Cirebon

Ikan layur beku 51 000.00 25 400.00 Cina,

Hongkong

Ikan remang beku

151 460.00 82 849.00 Cina,

Hongkong

Kembung beku 50 015.00 24 948.00 Cina,

Hongkong

Fillet ikan 86 399.00 49 164.10 Hongkong

Ikan kambing-kambing beku

25 000.00 14 000.00 Cina

4 PT Sumber Laut Begindo

Fillet kurisi 5 367.00 5 367.00 Perancis Kabupaten Cirebon

Fillet ikan 8 120.00 5 660.00 Perancis

5 PT Global Tropica Seafood

Ikan layur beku 69 900.00 17 250.00 Korea Kabupaten Karawang

Ikan layur beku 23 300.00 5 750.00 Cina

6 PT ASI Pudjiastuti

Ikan layur beku 46 750.00 24 465.00 Cina Kabupaten

Ciamis

7 PT Seikou Int Ikan teri kering 300.00 6 000.00 Korea

8 PT Sheraton Seafood

Ikan kurisi beku 267 960.00 193 442.00 Cina,

Hongkong Kota

Cirebon

Remang beku 192 770.00 134 960.00 Cina,

Hongkong

Ikan kambing-kambing beku

111 600.00 78 120.00 Cina

9 PT Jiko Gantung Power

Ikan layur beku 734 474.00 1 097 910.5 Korea, Cina Kabupaten Sukabumi

Total 3 135 533.30 5 782 809.33

Sumber: Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat (2008)