Upload
dinhliem
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
33
BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
Desain Grafis
Desain Grafis / Graphic Design merupakan istilah yang dipakai
sebelum menggunakan Desain Komunikasi Visual, berasal dari kata bahasa
Yunani “Graphos” yang berarti “tulisan/gambar”.Untuk mengantisipasi
perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas,
maka digunakan istilah: Desain Komunikasi Visual.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan
pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen
desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya,
sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.Prinsip yang
diambil sebetulnya berupa pesan visual yang kreatif, asli, inovatif,
komunkiatif, efisien dan efektif sekaligus estetis.
Menurut Widagdo (1993:31) desain komunikasi visual dalam
pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi
pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagat desain komunikasi visual
senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan. Hal itu karena peradaban
dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan lahirnya industrialisasi.
Sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan sistem sosial dan ekonomi,
desain komunikasi visual juga berhadapan pada konsekuensi sebagai produk
massal dan konsumsi massa.
34
Jadi Desain Grafis bisa disebut juga sebagai suatu bentuk komunikasi
visual yang menggunakan teks dan gambar untuk menyampaikan informasi
atau pesan dan melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan
bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar
pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada
komunikan seefektif mungkin.
Kampanye Sosial
Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu
gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi). Sedangkan
sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi Kampanye
sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku
sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat anggota masayarakat
melalui pengembangan wacana tentang sesuatu yang dianggap penting bagi
komunikator, tetapi belum tentu penting bagi khalayak, tergantung masing-
masing kebutuhan dan keperluan yang berbeda satu sama lain dan ditujukan
agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang di laksanakan oleh
pembuat kampanye.
Ciri-ciri kampanye sosial :
1. Informasi kemasyarakat luas
2. Mempopulerkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat
3. Hendak merubah kebiasaan dan perilaku
4. Memperbaiki kondisi sosial
5. Memberikan sebuah pemecahan
6. Mengingatkan khalayak untuk peduli
35
4.1.1 Teori komunikasi
Secara etimologis,istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
communication dan bersumber pada kata communis yang berarti
sama, dalam arti kata sama makna. Yaitu sama mengenai suatu hal.
Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal.
Yang menjadi unsur dari proses komunikasi menurut Harold
Laswell (1948), yaitu;
• Communicator (komunikator)
• Message (pesan)
• Media (media)
• Receiver (Komunikan/Penerima)
• Effect (Efek)
Adapun fungsi komunikasi menurut Laswell adalah sebagai berikut :
• Surveillance of the inviranment (pengamatan lingkungan)
• The correlation of the parts of society in responding to the
environment ( koreksi kelompok-kelompok dalam masyarakat
ketika menanggapi lingkungan)
• The transmission of the social heritage from one generation to
the next (transmisi warisan social dari generasi yang satu
kegenerasi yang lain)
Yang dimaksud dengan surveillance oleh Laswell adalah
kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan informasi megenai
36
peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan, dengan kata lain
penggarapan berita. Kegiatan yang disebut correlation adalah
interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang terjadi
dilingkungan. Dalam beberapa hal, ini dapat didefinisikan sebagai
tajuk rencana atau propaganda.
4.1.2 Teori Komunikasi Massa
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi
yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah)
atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar
orang yang tersebar dibanyak tempat.
Menurut Georg Gerbner pengertian komunikasi massa dengan sebuah
definisi singkat yaitu sebagai produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
berkelanjutan serta paling luas dipunyai orang dalam masyarakat
industri (Rakhmat, 1999 : 188).
Ada beberapa teori yang berhubungan dengan Teori Massa ini,
diantaranya ;
1. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
Teori pengaruh komunikasi massa dalam perkembangannya telah
mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam abad ini.
Dari awalnya, para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi
“peluru ajaib” (bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai
dipengaruhi langsung dan secara besar oleh pesan media, karena
37
media dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik
2. Uses, Gratifications and Depedency
Pendekatan uses and gratifications menekankan riset komunikasi
massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu
memperhatikan mengenai pesannya. Khalayak diasumsikan sebagai
bagian dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media
dan dianggap memiliki tanggung jawab sendiri dalam mengadakan
pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui kebutuhannya,
memenuhi kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhinya.,
bukannya secara pasif saat mengkonsumsi media massa (Rubin dalam
Littlejohn, 1996 : 345).
3. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Menurut Phillip Palmgreen kepuasan yang Anda cari dari media
ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda
tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan
evaluasi Anda tentang bahan tersebut.
4. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh
Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and
gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal
hipotesis penguatan.
Jadi, secara singkat Komunikasi massa merupakan komunikasi
dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar dan
umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus memiliki pesan disusun dengan
38
jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele, bahasa yang mudah
dimengerti/dipahami, bentuk gambar yang baik dan ditunjukan
kepada kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
4.1.3 Teori Periklanan
Secara teoritik iklan sebagai suatu bentuk penyampaian pesan
dalam komunikasi non personal mengikuti alur teori yang berlaku
pada ilmu komunikasi umumnya dan khususnya komunikasi massa.
Berkaitan dengan iklan ada beberapa teori yang patut dicatat sebagai
pegangan dengan teori tersebut kita dapat menjadikannya dasar
pijakan melihat konsep-konsep iklan.
a. Teori Efek Minimal
Michael Scudson mengemukakan teorinya yang
membantah anggapan ini. Menurutnya yang terjadi malah
sebaliknya, ada korelasi negatif antara biaya pemasangan iklan
dengan volume penjualan produksi. Artinya semakin besar
biaya pemasangan iklan akan mempengaruhi makin kecilnya
volume penjualan dan sebaliknya semakin kecil biaya yang
dikeluarkan untuk memasang iklan mengakibatkan semakin
besar volume penjualan. Teori ini kemudian dia sebut dengan
“Teori Efek Minimal”.
Menurut teori efek minimal, iklan memberikan efek
yang sangat kecil atau efek minimal yang pada saat sesuatu
produk benar-benar sangat diperlukan oleh para pembeli
dalam kurun waktu tertentu
39
b. Teori Cutting Edge. ( Efek Samping)
Teori ini mengajarkan bahwa iklan secara tidak
disadari dapat mengubah bentuk prilaku yang menyimpang
dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya
kelompok tertentu. Dikatakan teori “efek samping” , hal ini
karena efek yang semula direncanakan untuk khalayak sasaran
tertentu tidak tercapai malah mencapai efek pada khalayak
yang tidak direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu
terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya kelompok baru.
c. Teori A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement).
Teori ini mengajarkan bahwa khalayak itu dapat
dipengaruhi oleh iklan, dan untuk mendapatkan kelompok
orang yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus
dilakukan tehnik penyampaian pesan yang disebut A-T-R (
awareness, trial, reinforcement). Upaya pertama, menggugah
kesadaran khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada di
sekeliling mereka, harapan kedua ialah setelah menggugah
kesadaran, setiap iklan harus kuat mempengaruhi khalayaknya
terutama segi konatifnya sehingga khalayaknya langsung
mencoba (trial) proses yang ditunjukan menurut iklan tersebut,
harapan ketiga adalah proses peneguhan/pengukuhan
(reinforcement) iklan yang ditampilan harus mempunyai
kekuatan peneguh sikap tertentu (sikap positip terhadap
produk).
d. Teori Selective Influence
40
Bagaimana khalayak merespon pesan-pesan iklan dari
media massa dapat diterangkan melalui teori-teori selective
influence yang terdiri dari empat prinsip :
1. Selective attention ( memilih memperhatikan pesan
tertentu)
• Pertama, perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan
iklan terjadi hanya karena perbedaan dalam struktur
kognitip yang mereka miliki. Cara pandang,
berpikir,berpengetahuan, kepercayaan setiap orang
terhadap sesuatu yang baru ternasuk pesan-pesan iklan
tidaklah sama.
• Kedua, karena keanggotaan seseorang dalam masyarakat
ada dalam pelbagai kelompok social maupun
kemasyarakatan maka ada dugaan memilih perhatian
terhadap pesan tertentu pun akan dipengaruhi oleh
kelompoknya itu.
• Ketiga, bahwa orang lebih berminat jika suatu pesan iklan
dapat membangun citra hubungannya dengan pihak lain.
Pesan iklan membuat orang harus memperhatikannya
karena pesan itu mengakibatkan orang itu aktif
berhubungan dengan anggota keluarganya, tetangganya,
atau kenalan.
2. Selective Perception
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam
41
pemilihan pesan iklan adalah pilihan terhadap sesuatu
pesan yang didasarkan pada “persepsi” tertentu.
Karena adanya perbedaan dalam faktor-faktor kognitif;
minat dan kepercayaan, pengetahuan,sikap dan
kebutuhan, nilai-nilai maka individu secara selektif
pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya. Jadi
terdapat perbedaan penerimaan pesan yang dipersepsi
oleh penerima karena terdapat perbedaan kognisi itu.
3. Selective Recall
Dalam selective recall ini bahwa seseorang
cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yang
diingat saja. Jadi prinsip ini meskipun parallel dengan
seleksi pada perhatian namun setiap orang memilih
pesan iklan yang paling berkesan saja.
4. Selective Action
Selective action dalam periklanan mungkin
mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis
produk apa yang dipilihnya setelah menimbang
keuntungan dan kerugian dari semua produk yang
sama atau iklan menawarkan pada kita untuk
menabung atau tidak pada suatu bank tertentu lantaran
godaan mobil BMW dan hadiah 500 juta.
e. Teori Lingkungan Informasi Pembeli
Teori ini mengajarkan bahwa setiap orang
42
dapat memutuskan membeli sesuatu atau memakai
suatu produk tidak hanya berdasarkan iklan yang
menerpanya. Dalam kenyataanya terdapat berbagai
sumber informasi non iklan yang mungkin saja
berdampak lebih luas dan positip dalam menentukan
pengambilan keputusan terhadap produk ;
• Pengalaman pribadi pembeli
• Komunikasi antar pribadi dalam jaringan keluarga
• Berita media massa yang lain
• Kredibilitas konsumen
• Perusahaan saingannya.
• Kredibilitas media yang digunakan dalam
masyarakat
• Lingkungan informasi yang beragan tentang
produk
• Kegiatan personal selling, promotion, salesman dan
sejenisnya
• Informasi persaingan harga yang diperoleh dari
media non masa.
f. Teori S-O-R
Bahwa tingkah social dapat dimengerti melalui
suatu analisa dari stimuli yang diberikan dan dapat
mempengaruhi reaksi yang spesifik dan di dukung oleh
hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi
43
yang terjadi. Teori S-O-R menitik beratkan pada
penyebab sikap yang dapat mengubahnya dan
tergantung pada kualitas rangsang yang berkomunikasi
dengan organisme.
Dari pemahaman gambar ini dapat dijelaskan
iklan merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh
organisme khalayak. komunikasi akan berlangsung jika
ada perhatian dari komunikan. proses selanjutnya
komunikan mengerti. Kemampuan dari komunikan ini
yang menentukan proses selanjutnya , setelah
komunikan mengolah dan menerimanya maka
terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
4.1.4 Teori Media
Dalam kajian yang dilakukan oleh Frank Biocca dalam
artikelnya yang berjudul ”Opposing Conceptions of the Audience :
The Active and Passive Hemispheres of Communication Theory”
(1998), yang kemudian diakui menjadi tulisan paling komprehensif
mengenai perdebatan tentang khalayak aktif versus khalayak pasif,
ditemukan beberapa tipologi dari khalayak aktif, yakni ;
• Pertama adalah selektifitas (selectivity). Khalayak aktif
dianggap selektif dalam proses konsumsi media yang mereka
pilih untuk digunakan. Meeka tidak asal-asalan dalam
mengkonsumsi media, namun didasari alasan dan tujuan
tertentu.
44
• Karakteristik kedua adalah utilitarianisme (utilitarianism) di
mana khalayak aktif dikatakan mengkonsumsi media dalam
rangka suatu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dan
tujuan tertentu yang mereka miliki.
• Karakteristik yang ketiga adalah intensionalitas
(intentionality), yang mengandung makna penggunaan secara
sengaja dari isi media.
• Karakteristik yang keempat adalah keikutsertaan
(involvement) , atau usaha. Maksudnya khalayak secara aktif
berfikir mengenai alasan mereka dalam mengkonsumsi media.
• Yang kelima, khalayak aktif dipercaya sebagai komunitas
yang tahan dalam menghadapi pengaruh media (impervious to
influence), atau tidak mudah dibujuk oleh media itu sendiri
(Littlejohn,1996 : 333).
Sedang dalam sebuah kampanye social ini memerlukan sarana
implementasi yaitu lewat penggunaan media. Tujuan media yang
menentukan kebutuhan atas jangkuan (reach), frekuensi (frequency),
dan keseimbangan (continuity) atas kampanye yang akan dilakukan.
Ada beberapa tipe media yang digunakan dalam kampanye ini :
• Above the line, sebuah tehnik periklanan untuk
mempromosikan kampanye melalui media televisi,
website, blog, dll.
45
• Below the line, sebuah tehnik periklanan untuk
mempromosikan kampanye melalui media poster, sticker,
buku panduan, billboard, spanduk, dll.
• Alternatif media, pemanfaatan medium seperti sarung ban
mobil, bus ad, taxi ad, balon, dll. Sebagai media iklan
untuk kegiatan komunikasi.
• Ambient media, pemanfaatan medium public untuk
kegiatan komunikasi, sering juga disebut media tak
terduga dan bersifat kejutan. Keunggulannya yaitu untuk
target audien yang segmented/tertentu, misalnya
pemanfaatan toilet, tempat sampah, lift, tempat parkir, dll.
4.1.5 Teori Tipografi
Tipografi merupakan seni dan tehnik untuk type memodifikasi
type glyphs (karakter), dan mengatur type. Karakter diciptakan dan
dimodifikasi menggunakan variasi tehnik ilustrasi. Pengaturan untuk
type adalah pemilihan type faces, point size, line strenght, leading
(line spacing), dan letter spacing. Sebelum era digital, tipografi
merupakan pekerjaan spesialis. Digitalisasi membuka tipografi untuk
generasi baru dan pengguna layout.
Menurut Danton Sihombing MFA dalam bukunya Tipografi dalam
Desain Grafis, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu
statement visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis
yang berbentuk buku, catalog atau brosur. Baik sebagai pelengkap
46
suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama, huruf
memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk
komunikasi grafis.
Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat beberapa kriteria
yang harus, terpenuhi antara lain :
1. Clearity adalah bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu
yaitu harus dapat dilihat secara jelas.
2. Readability adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut
3. Legibility adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut
4. Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf
tersebut
4.1.6 Teori Imagery
Imagery itu dapat berupa fotografi, gtafis, serta ilustrasi. Drs
Soemarsoeno.D, Menyatakan bahwa ilustrasi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu : Utama dan pendamping, Ilustrasi utama
digunakan untuk menyajikan ide utama, sedangkan ilustrasi
pendamping untuk memperjelas ide utama. Sedangkan Fotografi,
biasanya menampilkan sesuatu yang lebih nyata, sehingga
mengungkapkan makna secara emosional.
4.1. 7 Teori Warna
Menurut Graham Davis dalam buku “The Designer’s Toolkit
2000 Colour Palette Swatches” (Ilex, 2008) warna adalah
47
fundamental untuk semua desain. Warna dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan mood, menarik perhatian, mengidentifikasikan
produk, ataupun untuk mengorganisir suatu informasi. Selain itu,
warna juga mendorong dan bekerja sama dengan seluruh arti, symbol
dan konsep pemikiran secara abstrak.
Menurut Russel, 1992, salah satu unsur yang paling serbaguna
untuk sebuah desain adalah warna. Warna dapat menarik perhatian
dan membantu menciptakan sebuah mood, Bergantung pada daya
tarik suatu karya, warna dapat digunakan dengan beberapa alasan
berikut :
• Warna merupakan sbuah alat untuk mendapat perhatian.
• Warna dapat menyoroti unsur-unsur khusus secara reslitis dalam
warna.
• Warna memiliki bahsa psikologis yang menyusun mood karya
tersebut.
Jadi dapat dilihat disini bahwa warna merupakan salah satu
media efektif yang dapat kita gunakan untuk mengkomunikasikan ide,
pesan, dan gagasan gagasan. Kehebatan warna adalah dalam
menerjemahakan sesuatu secara singkat namun begitu kompleks.
4.1.8 Teori Logo
Menurut David E. Carter seorang pakar desain dan penulis
buku “Corporate Identity Manuals” : Setiap produk atau badan usaha
memiliki identitas yang dapat membedakan produk serta badan usaha
48
yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu logo
identitas visual sebagai sesuatu yang dapat mewakili karakter dari
produk atau badan usaha tersebut.
Sedangkan menurut Johm Murphy dan Michael Rowe penulis
buku ”How to Begin Trademarks and Logos” sebuah logo juga harus
dapat :
1. Mengidentifikasikan sebuah produk atau jasa atau perusahaan
2. Membedakannya dari yang lain
3. Mengkomunikasikan informasi, nilai atau kualitas dari produk
atau jasa perusahaan
Disamping itu pula, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
menurut Rowland, penulis buku ”Company Logo Design Theory”
dalam perancangan sebuah logo, yaitu:
• Logo harus dapat mudah dikenali dari kejauhan
• Warna dan proporsi ukuran pada logo haruslah tetap sama ketika
logo tersebut diperkecil maupun diperbesar
• Warna pada latar belakang, simbol serta teks yang merupakan
bagian dari logo harus tetap sama
4.1.9 Teori Ilustrasi
Drs. Soemarsono. D menyatakan bahwa ilustrasi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu: utama dan pendamping. Ilustrasi utama
digunakan untuk menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk
memperjelas ide utama.
49
Sementara menurut Andrew Loomis, Five P’s dan Five
C’s adalah dasar dalam menggambar objek dalam bukunya Succesful
Drawing. 5 P’s mencakup :
• Proportion (Proporsional ) : proporsi objek dalam 3
dimensi (tinggi, kedalaman, dan ketebalan)
• Placement (penempatan) : posisi objek di dalam
sebuah ruang
• Perspective (perspektif) : hubungan antara sudut
pandang dengan subjek
• Planes (Bidang) : penampakan permukaan yang
terbentuk oleh cahaya dan bayangan
• Pattern (Pola) : pertimbangan akan penyusunan
tones dari subjek.
5C’s mencakup:
• Conception (konsep) : visualisasi atas sebuah ide
(rough sketch).
• Construction (konstruksi) : sebuah upaya untuk
menyempurnakan bentuk dari kehidupan ataupun
dari pengetahuan dasar.
• Contour (kontur) : batas-batas dari bentuk dalam
ruang, berdasarkan sudut pandang.
• Character (karakter) : kualitas yang khusus dari
masing-masing objek.
50
• Consistency (konsistensi) : seluruh esensi dari
konstruksi, pencahayaan, dan pattern tergabung
sebagai satu kesatuan.
4.1.10 Teori Ilustrasi
Menurut Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik
diperlukan adanya:
1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat;
2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan;
3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan,
serasi dan selaras;
4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-
unsur layout dan warna;
5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan
antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman
dan keindahan;
6. Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan
7. Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna
gelap dan terang.
4.2 Strategi kreatif
Dengan menggunakan media yang dekat dengan target audience, agar
diharapkan pesan mengenai pentingnya peran orang tua bagi perkembangan
anak serta dampak yang dapat terjadi pada anak yang menjadi korban
kurangnya perhatian tersebut tersampaikan. Walaupun orang tua sibuk
51
dengan dunia kerja ataupun kegiatan lainm tetapi harus tetap ingat bahwa
perhatian dari orang tua merupakan kunci utama dalam perkembangan anak.
4.2.1 Strategi Komunikasi
Fakta Kunci
1. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui hal apa saja
yang termasuk kedalam kasus penelantaran anak
2. Anak kadang dinomor duakan dalam keluarga karena kesibukan
orang tua diluar rumah
Masalah yang akan dikomunikasikan
1. Kurang adanya perhatian yang serius dari pemerintah dan
masyarakat sendiri bagi masalah penelantaran anak
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat awam apa saja yang termasuk
dalam kategori penelataran anak
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat apa yang menjadi dampak dari
kurangnya perhatian dari orang tua kepada anaknya
Tujuan komunikasi
1. Menyusun kampanye sosial yang dapat menumbuhkan kepedulian
terhadap kasus penelantaran anak
2. Bagaimana merancang suatu kampanye sosial yang mampu
memberikan penjelasan yang tepat kepada masyarakat apa saja
yang termasuk dalam kategori penelantaran anak / child neglect
52
3. Merancang suatu kampanye sosial yang dapat meningkatkan
kesadaran akan nasib anak dalam sebuah keluarga
Positioning
Sudah banyak kampanye yang mengankat tema perlindungan anak,
tapi hanya kampanye "They Deserve Better" yang ditujukan untuk
orang tua yang bekerja terutama pada kota kota besar, dimana
kampanye ini bertujuan memberikan pengertian dari penelantaran
anak, dan batasan yang termasuk kedalamnya.
4.2.2 Keywords
Pengabaian, Kurang Perhatian, Anak, Sibuk Bekerja, Kesadaran.
4.3 Strategi Desain
4.3.1 Tone dan Manner
Dalam berkomunikasi nuansa yang ditampilan simple yet touching.
Dibuat dengan penggunaan cat air dan menggunakan ilustrasi yang
sederhana seakan akan menggambarkan perasaan yang dilihat dari
seorang anak mengenai orang tua yang bekerja.
4.3.2 Strategi Visual
Penggunaan tehknik cat air yang sederhana dan tulisan yang sedikit
bahkan menjadi bagian dari ilustrasi dapat menggambarkan dengan
lebih jelas pesan yang ingin disampaikan. warna yang digunakan juga
tidak terlalu tajam dan cenderung soft namun sedikit dramatis, karena
target yang diraih merupakan kalangan B keatas dan pesan yang ingin
53
disampaikan dari mata seorang anak mengenai kedua orang tua yang
bekerja agar lebih mengena dalam personal target. dan yang menjadi
kunci utama adalah penempatan dari media kampanye itu sendri yakni
di tempat yang strategis dan dekat dengan target audience.
Penggunaan tipografi disesuaikan dengan ciri anak yang sederhana
dan sedikit ceria, dimaksud agar lebih mendapat kesan yang dalam
akan personal dari orang tua yang bekerja tersebut.
4.3.3 Warna
Warna yang digunakan adalah warna soft namun sedikit ceria,
karena digambarkan dari sisi anak yang selalu ceria dan juga karena
target audience yang ingin diraih merupakan kalangan B keatas jadi
dibuat tidak terlalu bertele tele dan serius ( karena keseharian mereka
yang sudah terlalu serius jadi dibuat menarik agar lebih menonjol
dibanding suasana kantor yang serius ) dan pesan yang ingin
disampaikan lebih dramatis sehingga target audience lebih mengerti
dengan cepat masalah yang dikampanyekan.
4.3.4 Tipografi
Tipografi yang digunakan adalah typeface Helvetica Neue
untuk keperluan body teks, dan untuk elemen visual dan display,
tipografi yang digunakan adalah yang memiliki karakteristik tidak
54
terlalu serius, sederhana dan gampang terbaca dengan cepat ditujukan
agar target sasaran dapat mengerti dan mendapatkan kesan yang
dalam.
4.3.5 Pemilihan Item
1. Logo kampanye “ THEY DESERVE BETTER “
2. Billboard ( 1 variant )
3. Poster ( 2 variant )
4. Print Ad majalah ( 2 variant )
5. Print Ad Koran
6. Mug ( 2 Variant )
7. Sticker ( 2 Variant )
8. Pin ( 4 Variant )
9. Pembatas Buku ( 2 Variant )
10. Kartu Pos ( 2 Variant )
11. T-Shirt ( 3 Variant )
12. Kalender Meja ( 2 Variant )
13. Pop-up Web Banner ( 1 variant )
14. Mini brochure ( 1 variant )
15. TVC ( 30 detik )
16. Viral Ad ( 1 Menit )
17. Iklan Radio ( 15 detik )