32
20 BAB 4 KONS EP DES AIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Teori animasi 3 Dimensi ; Animasi 3D merupakan animasi yang dibuat dengan menggunakan model seperti yang berasal dari lilin, clay, boneka/marionette dan menggunakan kamera animasi yang dapat merekam frame demi frame. Ketika gambar-gambar tersebut diproyeksikan secara berurutan dan cepat, lilin atau clay boneka atau marionette tersebut akan teihat seperti hidup dan bergerak. Animasi 3D dapat juga dibuat dengan menggunakan komputer. Proses awalnya adalah membentuk model, pemberian tekstur, warna, hingga cahaya. Kemudian model tersebut diberi kerangka, warna, hingga cahaya. Kemudian model tersebut diberi kerangka dan gerakanya dirancang satu persatu. Seluruh proses pembuatannya dari awal hingga akhir dikerjakan di computer contohnya film animasinya Walt Disney atau Pixar semacam Shrek, The Cars atau Final Fantasy.

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

  • Upload
    buinhu

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

20 

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori / Metode

4.1.1 Teori animasi

3 Dimensi ;

Animasi 3D merupakan animasi yang dibuat dengan menggunakan model

seperti yang berasal dari lilin, clay, boneka/marionette dan menggunakan kamera

animasi yang dapat merekam frame demi frame. Ketika gambar-gambar tersebut

diproyeksikan secara berurutan dan cepat, lilin atau clay boneka atau marionette

tersebut akan teihat seperti hidup dan bergerak. Animasi 3D dapat juga dibuat

dengan menggunakan komputer. Proses awalnya adalah membentuk model,

pemberian tekstur, warna, hingga cahaya. Kemudian model tersebut diberi

kerangka, warna, hingga cahaya. Kemudian model tersebut diberi kerangka dan

gerakanya dirancang satu persatu. Seluruh proses pembuatannya dari awal hingga

akhir dikerjakan di computer contohnya film animasinya Walt Disney atau Pixar

semacam Shrek, The Cars atau Final Fantasy.

Page 2: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

21 

Penggunaan animasi :

• Animasi Forensik: Animasi dibuat untuk menerangkan terjadinya

kecelakaan, berdasarkan saksi mata, data-dat hasil testing kendaraan.

• Animasi Simulasi: Animasi ini digunakan ntuk membantu

menggambarkan proses terjadinya sesuatu kejadian atau apa yang akan

dihadapi, atau bagaimana sesuatu hal akan terjadi biasa dikenal juga

dengan Infographic Animation.

• Animasi untuk Arsitektur

• Animasi untuk pendidikan: Berguna untuk memperjelaskan tentang

koordinasi gerak, dimana dalam satu gerakan badan diperlihatkan gerakan

tulang-tulang serta sendi tertentu serta hubungannya dengan gerak otot,

yang mana otot yang meregang serta otot mana yang melakukan gerakan

menarik.

• Animasi untuk hiburan dan komersial: Saat ini begitu banyak film animasi

yang dibuat tidak hanya untuk anak-anak saja, tetapi juga untuk

masyarakat luas dimana dapat diciptakan karakter-karaker menarik, yang

masing-masing memiliki watak sendiri-sendiri seolah-olah demikianlah

hidup ini, juga untuk menciptakan khayalan-khayalan untuk memperkuat

visualisasi suatu adegan, dan seringkali digunakan juga untuk keperluan

iklan di televisis (TVCommercial) ( Kuswara, 2003:3).

( Sumber : http://agesvisual.wordpress.com/2008/01/18/animasi-dalam-teori/ )

Page 3: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

22 

Tahapan animasi 3D :

• Modeling

Dalam grafik komputer 3D, 3D modeling adalah proses mengembangkan

representasi matematis dari setiap tiga-dimensi permukaan benda (baik

benda mati atau hidup) melalui perangkat lunak khusus. Produk ini

disebut sebagai model 3D. Hal ini dapat ditampilkan sebagai gambar dua

dimensi melalui proses yang disebut 3D rendering atau digunakan dalam

simulasi komputer fenomena fisik. Model juga dapat secara fisik dibuat

menggunakan perangkat Printing 3D.

Model dapat dibuat secara otomatis atau manual. Manual proses

pemodelan geometris mempersiapkan data untuk komputer grafis 3D

mirip dengan seni plastik seperti mematung.

( Sumber : ( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/3D_model )

• Texture mapping

Texture mapping adalah sebuah metode untuk menambahkan detail,

tekstur permukaan (bitmap atau raster image), atau warna yang dihasilkan

komputer grafis atau model 3D. Penerapannya pada grafis 3D dirintis

oleh Dr Edwin Catmull di gelar Ph.D. tesis 1974.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Texture_mapping )

Page 4: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

23 

• Skeletal animation

 Skeletal animasi adalah teknik animasi komputer, khususnya dalam

animasi vertebrata, di mana karakter direpresentasikan dalam dua bagian:

sebuah representasi permukaan digunakan untuk menggambar karakter

(disebut skin) dan hirarki set tulang hanya digunakan untuk animasi (

disebut skeleton).

Teknik ini digunakan dengan membangun serangkaian 'tulang,' kadang-

kadang disebut sebagai rigging. Setiap tulang memiliki 3 dimensi

transformasi (yang termasuk posisinya, skala dan orientasi), dan parent

opsional tulang. Oleh karena itu tulang membentuk suatu hierarki.

Transformasi penuh simpul child adalah produk dari parent mengubah

dan mengubah sendiri. Jadi memindahkan tulang paha akan

menggerakkan kaki bagian bawah juga. Sebagai karakter animasi, tulang-

tulang mengubah transformasi mereka dari waktu ke waktu, di bawah

pengaruh beberapa animasi controller.

Setiap tulang dalam kerangka ini dikaitkan dengan beberapa bagian dari

karakter representasi visual. Skinning merupakan proses menciptakan

asosiasi ini. Dalam kasus yang paling umum dari sebuah mesh poligonal

karakter, tulang diasosiasikan dengan sekelompok simpul misalnya,

dalam sebuah model dari seorang manusia, maka 'paha' tulang akan

dikaitkan dengan simpul yang membentuk poligon dalam model's paha.

Bagian dari karakter kulit biasanya dapat dikaitkan dengan beberapa

tulang, masing-masing memiliki faktor skala yang disebut dhuwur bobot,

Page 5: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

24 

atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh karena

itu dapat dipengaruhi oleh kedua tulang.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Skeletal_animation )

• Animation

  Komputer animasi (atau CGI animasi) adalah seni membuat gambar

bergerak dengan menggunakan komputer.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_animation )

Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D model

karya seni atau posisi dalam rangka untuk menciptakan ilusi gerak. Ini

adalah ilusi optik gerak karena fenomena kegigihan visi, dan dapat

diciptakan dan ditunjukkan dalam beberapa cara. Metode yang paling

umum untuk menyajikan animasi adalah sebagai sebuah film atau video

program, meskipun beberapa bentuk lain menyajikan animasi juga ada.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Animation )

• Facial animation

Animasi wajah merupakan cara yang merangkum model dan teknik

untuk menghasilkan dan menghidupkan gambar kepala manusia dan

wajahnya. Karena subjeknya dan tipe output, juga terkait dengan banyak

bidang ilmiah dan artistik dari psikologi animasi tradisional.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Facial_animation )

Page 6: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

25 

• Lighting

Pencahayaan atau iluminasi adalah aplikasi cahaya yang disengaja untuk

mencapai efek estetis atau praktis. Pencahayaan termasuk penggunaan

kedua sumber cahaya buatan seperti lampu dan penerangan alami interior

dari siang hari. Pencahayaan alami (melalui jendela, skylight, dll) sering

digunakan sebagai sumber utama cahaya pada siang hari.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Lighting )

• 3 D Rendering

  Proses secara otomatis mengubah wire frame model 3D ke dalam 2D

fotorealistik foto dengan efek 3D pada komputer.  Adalah proses

menghasilkan sebuah gambar dari sebuah model, dengan menggunakan

program komputer. Model adalah deskripsi dari benda tiga dimensi dalam

bahasa didefinisikan secara ketat atau struktur data. Itu akan berisi

geometri, sudut pandang, tekstur, pencahayaan, dan bayangan informasi.

Gambar gambar digital atau gambar grafik raster. Mungkin istilah oleh

analogi dengan "artis render" dari sebuah adegan. 'Rendering' juga

digunakan untuk menggambarkan proses menghitung efek dalam video

editing file untuk menghasilkan output video akhir.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Rendering_(computer_graphics) )

Page 7: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

26 

• Post Production

  Post-produksi adalah bagian dari proses pembuatan film. Ini untuk

semua tahapan produksi yang sebenarnya terjadi setelah akhir pekerjaan

selesai.

* Mengedit gambar / program televisi

* Menulis, (re-) merekam, dan mengedit soundtrack.

* Menambahkan efek khusus visual - terutama komputer-generated

imagery (CGI)

* Transfer film ke Video atau Data dengan Warna telecine dan grading.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Post_production )

• Skenario

Adalah deskripsi sintetis dari suatu peristiwa atau serangkaian tindakan

dan peristiwa / Sinopsis dari suatu tindakan yang diproyeksikan, peristiwa

atau situasi.

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Scenario )

Page 8: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

27 

12 Prinsip animasi :

• Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)

Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat

seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan

lebih realistis.

Misalnya karung beras yang dibuat seolah bisa tertawa geli, malu atau marah.

Atau contoh paling klasik : bouncing ball. Squash ketika berada di tanah, stretch

sebelum dan sesudahnya. Stretching walaupun tidak realistis

• Anticipation (Antisipasi)

Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati dan

dimengerti oleh penonton. Contohnya bila Donald Duck ingin berlari kencang

dia akan mengangkat kaki dahulu untuk mengambil ancang-ancang, lantas

berlari.

• Staging (Penataan Gerak) Staging (Penataan gerak)

Adalah prinsip yang bersifat paling umum karena mencakup banyak area.

Misalnya bagaimana mempresentasikan sebuah karakter agar dapat dikenal

dengan baik oleh penonton. Termasuk ke dalamnya ekspresi yg ingin

ditampilkan, mood yang ingin dibentuk, semua dapat dikomunikasikan dengan

baik kepada penonton bila semua dibentuk dalam penataan gerak yang tepat dan

jelas. Misalnya Minnie Mouse merupakan karakter yang dibuat gerak-geriknya

selalu feminine dalam situasi apapun.

Page 9: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

28 

• Straight Ahead and Pose to Pose

Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada metode Straight

Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambar demi gambar setelah

mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animator bekerja lebih

terencana – - membuat gambar, gerakan, ukuran – - sedini mungkin, sejak awal

sebelum mulai menggambar.

• Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti)

Bila suatu karakter dalam sebuah scene berhenti bergerak, dia tidak akan

berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan penghitungan timing yang tepat. Misalnya

saat Goofy yang bertelinga panjang berhenti bergerak (stop ditempat) makan

telinganya akan tetap berayun atau bila memakai jubah, jubahnya masih tetap

berkelebat disaat berhenti. Inilah yang dimaksud gerakan mengikuti.

• Slow In and Slow Out

Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada

gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek

di akhir gerakan.

• Archs (Konstruksi Lengkung)

• Secondary Action (Gerakan Pedukung)

Adalah gerakan-gerakan yang mendukung suatu ekspresi atau aksi agar lebih

terlihat jelas. Misalkan Seorang yang sedang sedih akan mengusap tangannya ke

Page 10: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

29 

wajah untuk menghapus air mata. Hal ini juga berkaitan dengan staging

(penataaan gerak)

• Timing

• Exaggeration (Melebihkan)

Yang dimaksud dengan “melebih-lebihkan” sesuatu adalah membuat gambar

dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Misalnya

Mickey yang mengendarai mobil butut, mobilnya berguncang dan berisik, lalu

plat nomornya rontok dan pada saat belok bannya meletus.

• Solid Drawing

Adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat

komposisi gambar secara baik dan terlihat hidup.

• Appeal (Daya Tarik)

Adalah suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang

memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet.

Seluruhnya diambil dari http://www.ainaki.org/anggota/detail.php?kat=hak

( Sumber : http://drianimator.wordpress.com/2007/10/06/12-prinsip-animasi/ )

Page 11: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

30 

4.1.2 Teori komunikasi

Komunikasi boleh ditakrifkan sebagai "satu proses perpindahan maklumat,

perasaan, idea, dan fikiran seseorang individu kepada individu atau sekumpulan

individu yang lain". Ia merupakan proses interaksi yang bererti antara hidupan dan

merangkumi kedua-dua:

a.perbuatan menghantar maklumat; dan

b.proses untuk bertukar-tukar maksud;

Agar dapat menghasilkan pemahaman, komunikasi boleh mengambil

bentuk, baik secara lisan mahupun tidak, misalnya bahasa gerak-geri, bahasa

isyarat, sentuhan, hubungan mata, dan penulisan.

Komunikasi biasanya diperikan berdasarkan enam dimensi utama,

seperti yang berikut:

a.Kandungan (apakah yang disampaikan?)

b.Penghantar/Sumber (oleh siapa?)

c.Bentuk (apakah bentuknya?)

d.Saluran (apakah perantaranya?)

e.Penerima/Sasaran (kepada siapa?)

f.Tujuan.

Page 12: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

31 

Proses komunikasi boleh dilihatkan sebagai proses untuk menghantar

maklumat yang tertakluk kepada tiga tingkat peraturan semiotik:

a.Sintaks (sifat tanda dan simbol yang formal)

b.Pragmatik (berkenaan dengan hubungan antara tanda/ungkapan dan

pengguna)

c. Semantik (kajian tentang hubungan antara tanda, simbol, dan

maknanya).

( Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Komunikasi )

4.1.3 Teori komunikasi massa

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik

(radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan,

yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.

• Teori pengaruh tradisi

Awalnya, para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi “peluru ajaib”

(bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi langsung dan

secara besar oleh pesan media, karena media dianggap berkuasa dalam

membentuk opini publik. Menurut model ini, jika Anda melihat iklan Close Up

maka setelah menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close

Up saat menggosok gigi.

Page 13: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

32 

• Uses, gratification, and dependency

Adalah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan serimg diguankan

sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses

and gratifications. Pendekatan uses and gratifications menekankan riset

komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu

memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses

and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang

menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail,

2002 : 388).

• Teori pengharapan nilai

Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media

ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda tentang apa yang

suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan

tersebut.

• Teori ketergantungan

Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini

memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari

media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta

mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu

digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama

terhadap semua media.

Page 14: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

33 

4.1.4 Teori ILM ( iklan layanan masyarakat )

              Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat

PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk

membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus

mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan

umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi

profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Kriteria ILM :

1. Tidak komersil (contoh: iklan pemakaian helm dalam berkendara)

2. Tidak bersifat keagamaan.

3. Tidak bersifat politis.

4. Berwawasan nasional

5. Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat.

6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.

7. Dapat diiklankan.

8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh

dukungan media lokal maupun nasional.

( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan_layanan_masyarakat )

Page 15: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

34 

4.1.5 Teori psikologis anak terhadap tontonan

Adanya kekerasan personal dan struktural dalam tayangan untuk anak-anak ini

tentu sangat memprihatinkan. Hal itu disebabkan televisi telah menjadi media

keluarga yang banyak menyita waktu anak-anak dibandingkan dengan aktivitas

lain, kecuali tidur (Chen, 1996; Greenfield, 1989).

Kedekatan semacam ini tentu mempunyai implikasi serius terhadap proses

internalisasi nilai-nilai ideologis tertentu yang bersifat diskriminatif dan seksis

(Littlejohn, 1996, 2002; Shoemaker dan Reese, 1991, 1996). Artinya, karena

konsep mental psikologis anak belum terbentuk dengan baik, kekerapan exposure

tayangan semacam itu bisa menjadikan kekerasan artifisial menjadi natural. Inilah

bahaya tontonan yang tidak bisa jadi tuntunan!

Teori strukturasi gender (Wolffensperger, 1991) membantu untuk memahami

mengapa ideologi gender dominatif-represif dalam film animasi anak-anak

tersebut gagal untuk dikenali oleh khalayaknya (misrecognition). Teori ini

merupakan modifikasi teori strukturasi Anthony Giddens (1986; 1986) sebagai

varian dari teori ekonomi-politik komunikasi massa dalam paradigma kritis

struktural dikaitkan dengan analisis feminis (Golding dan Murdock, 1995).

Contoh kasus :

  Gadis kecil yang disebut Nene itu hanya cemberut sambil pipinya merona merah.

Ia malu dan marah pada Shinchan tidak hanya akibat persoalan celana dalam itu,

melainkan juga penolakan teman-temannya atas idenya untuk bermain rumah

Page 16: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

35 

tangga-rumah tanggaan. Nene senang sekali menjadi ibu bersuamikan si Bo.

Demikian salah satu adegan dalam serial Crayon Shinchan episode "Tahayul

Kesialan Kazao", yang diputar salah satu stasiun televisi nasional pada 2 April

2006. Beberapa adegan melecehkan wanita juga ditemukan dalam beberapa

episode film animasi "anak-anak" buatan Jepang ini.

Segmen "anak-anak" memang perlu diberi tanda kutip karena cara berpikir yang

ditampilkan anak TK berusia lima tahun dari Kasukabe, Distrik Saitama, Jepang,

itu memang tidak lazim untuk ukuran anak-anak sebaya dengannya. Hal itu

disebabkan tokoh animasi buatan Yoshito Usui ini selalu terobsesi pada seksualitas

wanita dewasa.

Dalam salah satu episode, misalnya, Shinchan minta pada Jin Termos untuk

didatangkan seorang model wanita cantik berbikini. Dengan kekuatan sihirnya,

model cantik itu memang hadir di hadapan Shinchan, tapi tanpa bikini. Soalnya,

lagi kena flu!

Kekerasan seksual semacam itu ditemukan dalam penelitian "Kekerasan Televisi

Terhadap Wanita", yang saya lakukan beberapa waktu lalu. Kekerasan personal

lain yang ditemukan adalah kekerasan psikologis dan fungsional yang dilakukan

tokoh pria terhadap tokoh wanita. Upaya Shinchan memaksa model cantik yang

lagi kena flu untuk hadir di hadapannya itu masuk kategori kekerasan fungsional.

Selain kekerasan personal, ditemukan juga adanya kekerasan struktural. Kekerasan

jenis ini dilakukan oleh nilai, norma, atau sistem sosial tertentu melalui

karakterisasi tokoh-tokohnya. Dari beberapa episode Doraemon, Crayon Shinchan,

dan P-Man ditemukan adanya dominasi tokoh pria atas tokoh wanita, peneguhan

Page 17: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

36 

stereotipe peran gender, domestikasi dan ekstensinya sebagai profesi, serta

objektivikasi seksualitas wanita.

Pendapat dalam artikel ini

Daya tangkap anak-anak (garadus_picapoci@ya..., 13/09/2007 11:33)

daya tangkap anak saat ini sangat tinggi apalagi dengan tokoh kartun terkenal

dalam membawa pesan kehidupan sehari-hari, sehingga membawa dampak

psikologis secara permanen dalam ingatan, maka hal ini menjadi PR buat orang tua

untuk menyaring film animasi yang ditonton putra-putri tersayang. orang tua mana

yang kepingin anak-anaknya gangguan kejiwaan akibat salah mengkonsumsikan

film kartun saat ini.

tayanyan anak harus mendidik. (mira_savee@ya..., 02/09/2007 12:09)

Diharapkan tayangan anak-anak yang banyak menayangkan kekerasan dan berbau

porno bisa dihilangkan atau dipilah-pilah lah sebelum ditayangkan di TV, karena

dampaknya akan sangat fatal, si anak bisa dewasa sebelum waktunya!!seperti

Sinchan dll tidak mendidik..Harusnya tayangan anak-anak bisa menghibur dan

mendidik seperti sesame street..

Sunarto

Doktor komunikasi lulusan Universitas Indonesia dengan disertasi "Kekerasan Televisi

Terhadap Wanita", dosen Universitas Diponegoro dan Program Pascasarjana

Komunikasi Universitas Indonesia

[Kolom, Gatra Nomor 41 Beredar Kamis, 23 Agustus 2007]

( Sumber : http://www.gatra.com/2007-09-02/artikel.php?id=107371 )

Page 18: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

37 

Menurut Dr. Dini Adriani Spa, secara fisik perkembangan anak memang tidak

terganggu tayangan kekerasan. “Tapi secara kejiwaan, pasti ada dampaknya,”.

Pembentukan jiwa dipengaruhi 2 stimulus, visual dan audio. Televisi adalah salah satu

stimulus visual. Jika anak sering melihat adegan kekerasan melalui tayangan televisi, dia

akan menganggap kekerasan adalah hal biasa. Anak merasa tidak ada yang salah dengan

kekerasan. Tutur spesialis anak R.S. PHC Surabaya tersebut.

( Sumber : http://www.mutiara-hati.com/jauhkan-pesawat-televisi-dari-kamar-anak.html ) (terdapat di lampiran )

4.1.6 Teori tipografi

Seni tipografi diperlukan untuk kalimat penentu dalam ILM ini ( tag line ).

Berikut landasan teori berdasarkan sumber.

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan

pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan

kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan

kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan

pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf

sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Page 19: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

38 

Jenis huruf secara garis besar :

• Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui

di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi

seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.

• Serif, dengan ciri memiliki serif di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serif

juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.

• Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif

yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir

sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

• Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama

atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,

kontemporer dan efisien.

• Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil

tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast

pribadi dan akrab.

• Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.

Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki

adalah dekoratif dan ornamental.

Page 20: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

39 

Legibility dan keterbacaan :

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah

payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan

sebagainya.

2. Penggunaan warna

3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang

dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf

2. Ukuran

3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya

4. Kontras warna terhadap latar belakang

( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi )

Page 21: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

40 

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi komunikasi

4.2.1.1 Fakta kunci

Akibat film, kekerasan, anak

4.2.1.2 Masalah yang dikomunikasikan / dipecahkan

Akibat film kekerasan pada anak-anak

4.2.1.3 Tujuan komunikasi dan metode pendekatan

                  Menghimbau / menyampaikan pesan pada orang tua bahayanya film

kekerasan pada anak-anak. Penyampaian melalui objek yang berhubungan

langsung dengan orang tua, yaitu anak-anak. Anak-anak akan jadi pelaku

kekerasan itu sendiri akibat film kekerasan dan faktor penyebab anak menonton

kekerasan adalah orang tua. Dengan begitu jika orang tua melihat kejadian

tersebut, akan muncul rasa ketakutan, ngeri, dan kekhawatiran. Dan akan

melakukan tindak lanjut terhadap anak-anaknya. Penyampaian visual

menggunakan animasi dikarenakan, menghindari shooting dengan akting anak-

anak yang melakukan tindak kekerasan, karena dalam akting diperlukan rasa

penjiwaan untuk meyakinkan penonton. Jika anak-anak menjiwai kekerasan

dikhawatirkan anak yang berakting tersebut akan terbawa dalam kesehariannya.

Page 22: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

41 

Animasi dapat memberikan suasana yang berbeda dan terdapat sisi menghibur di

kalangan orang tua.

4.2.1.4 Target Audien

a.Sasaran primer

• Geografis = Orang tua di kota Jakarta

• Demografi = - Usia : 35 – 50 tahun

- Jenis kelamin : pria dan wanita

- Tingkat pendidikan : SMA 3 keatas

- Status ekonomi : Menengah keatas

• Psikografi = Orang tua yang memiliki anak, orang tua yang suka

animasi

Page 23: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

42 

b.Sasaran sekunder

• Geografis = Remaja

• Demografi = - Usia : 17 – 25 tahun

- Jenis kelamin : pria dan wanita

- Tingkat pendidikan : SMA 3

- Status ekonomi : Menengah keatas

• Psikografi = Orang yang suka animasi, orang yang peduli keadaan

sekitar.

4.2.1.5 Premis

Akibat film kekerasan pada anak

4.2.1.6 Judul

Jauhkan anak-anak dari film TV kekerasan

Page 24: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

43 

4.2.1.7 Storyline / synopsis

Cerita 1

Anak 1 dan Anak 2 sedang bermain di dalam rumah. Anak 2 memulai permainannya,

dan mendorong Anak 1. Ternyata permainan mereka adalah jatuh-jatuhan dari tangga.

Anak 1 pingsan setelah jatuh dari tangga, tetapi anehnya Anak 2 masih tertawa. Sesudah

itu mereka berdua ada dalam ruangan keluarga sedang menonton TV bersama Ibu. Ibu

lalai tertidur dan Anak 1 sudah penuh dengan perban. Tayangan TV tersebut tampak

lelaki dewasa yang mendorong perempuan jatuh dari tangga. Didapat penyebab tingkah

laku mereka adalah akibat tontonan tersebut. Anak yang terjatuh mengajak bergantian

didorong saat akan bermain lagi nanti. Anak 2 setuju, dan mereka berduapun masih bisa

tertawa lepas.

Cerita 2

Ayah mengajak anaknya bernyanyi, berharap anaknya ikut bernyanyi bersama. tetapi

anak perempuannya yang berumur 7 tahun ini diam saja dan merasa bosan. Berikutnya

Ayah membacakan cerita rakyat pada Anak 3, tetapi ia tetap merasa bosan. Dan

akhirnya ayah mengajak menggambar bersama, Anak 3 tiba-tiba merasa bersemangat

saat menggambar. Begitu gambar selesai ternyata gambarnya orang yang melakukan

kekerasan. Esok harinya, saat ayah pulang. Ayah mendapati anaknya membanting

boneka yang dipegangnya ke meja berkali-kali, dengan ekspresi puas dan senang.Anak 3

Page 25: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

44 

sambil menonton TV. Lalu anak ini mengajak ayahnya untuk menonton dan bermain

bersama, dan ternyata tayangan TV itu bernuansa kekerasan.

Cerita 3

Dalam sebuah ruangan keluarga, ibu dan anak sedang menonton TV. Ibu mulai

berekspresi khawatir saat tayangan TV mulai bernuansa kekerasan. Dengan cepat ibu

mulai mengganti saluran TV tersebut ke saluran berikut. Ternyata saluran TV itu juga

menayangkan adegan kekerasan. Lalau ibu mengganti lagi ke saluran berikut, dan ibu

mendapati lagi adegan kekerasan. Merasa lelah terhadap tayangan TV, ibu mematikan

TV. Ibu yang sedang bersama anaknya, untuk menghabiskan waktu bersama akhirnya

sang ibu mengajak anaknya melakukan kegiatan lain dibandingkan menonton TV.

4.2.1.8 Treatment

Cerita 1

Babak 1 : pengenalan tokoh ( 2 anak berusia 6-7 tahun, Anak 1 dan Anak 2 )

Babak 2 : masuk permasalahan ( peniruan tindak kekerasan )

Babak 3 : penyebab masalah ( akibat film kekerasan )

Cerita 2

Babak 1 : pengenalan tokoh ( Ayah dan Anak 3 )

Babak 2 : menuju permasalahan

Babak 3 : sebab dan akibat permasalahan ( tindakan dan film kekerasan )

Page 26: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

45 

Cerita 3

Babak 1 : pengenalan tokoh ( Ibu dan Anak 1 )

Babak 2 : menuju ke permasalahan ( tayangan film kekerasan )

Babak 3 : penyelesaian - solusi masalah

4.2.1.9 Naskah

Cerita 1 ( 30 detik ) Shot Keadaan & dialog Kamera Song&sound effect

01. - Fade in…dari kiri

- 2 orang anak laki-laki ( anak 1 dan anak 2 ). Berada di ruangan rumah, terlihat penyangga tangga ada di sebalah kanan mereka, bangku-bangku dan rak ditata rapih di belakang mereka. 1 lampu hias di atas tembok.

Anak 1 (di kanan) :

Ayo kita mulai permainannya !

Anak 2 (di kiri) :

OK ! Siap ya!

- medium shot pada 2 orang anak.

- kamera panning dari kiri ke kanan

02. - anak 2 mendorong anak 1

Anak 2 (di kiri) :

Ha….!

- close up saat mendorong dari belakang anak 1. Terlihat tangan

- buk! (suara mendorong)

Page 27: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

46 

anak 2 mendorong

03.

- anak 2 berekspresi melihat temannya jatuh seperti merasakan apa yang dirasakan anak 1.

- medium close up pada anak 2. Kamera dibuat shaking

- suara orang jatuh dari tangga

- dug! dag! gedebug!

04. - anak 1 ternyata jatuh dari tangga.

- Fade out…

- worm eye,wide shot, kamera dari belakang kiri anak 1, ke atas sampai terlihat anak 2.

- anak 2 tertawa

- suara anak 2 tertawa

05. - Fade in…

- 2 anak tadi sedang menonton TV, anak 1 ada di kanan dan anak 2 di kiri. Anak 1 dalam keadaan di perban. Mereka duduk di sofa. Bersama ibu duduk di kiri mereka.

- wide shot dari kiri atas

- suara tayangan TV lagu mencekam.

06. - terlihat ibu sedang tertidur - medium close up dari kanan ibu

- suara tayangan TV (adegan pertengkaran menuju kekerasan). Disertai lagu mencekam.

07. - tayangan TV, terlihat laki-laki dewasa mendorong perempuan dari tangga.

- tayangan TV, perempuan yang jatuh dari tangga

- close up pada TV

- point of view perempuan yang jatuh dari tangga

- suara orang jatuh dari tangga

- dug! dag! gedebug!

08. Anak 1 : - close up pada badan anak 1 yang

- suara tayangan TV

Page 28: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

47 

Lagi rame nih permainan kaya gini.

Anak 1 :

Nanti gantian ya…..!

diperban Dari kiri.

- zoom out cepat.

over the shoulder dari anak 2

medium close up

Kamera dari kiri.

lagu mencekam.

09. - Anak 2 turun dari bangku dan membalas ucapan anak 2 dengan semangat

Anak 2 :

Ooookey…..

- anak 1 dan anak 2 tertawa

- kalimat tag line

BAHAYA

Awasi jenis film anak anda

- Kalimat tag line ada di atas meja dangan dibelakangnya terdapat televisi dan hiasan ruang keluarga lain.

- Background blur dan mengggelap sedikit. Focus pada tulisan tag line. Dipertegas dengan cahaya dari TV.

- medium shot dari depan ke 2 anak.

panning – zoom out perlahan dan sedikit

- move kamera cepat menuju tag line pada meja.

- suara tayangan TV

lagu mencekam.

- suara tawa anak 1 dan anak 2

- suara tayangan TV

lagu mencekam

Page 29: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

48 

Cerita 2 ( 30 detik ) Shot Keadaan & dialog Kamera Song&sound effect

01. - Fade in…

- ayah sedang berdansa dengan mengikuti lagu pelangi

- ayah lipsing

- ayah melihat anaknya diam saja dan merasa bosan. Tidak ikut bernyanyi bersama.

- medium shot. Anak berada di depan kamera (over the shoulder).

Kamera panning dari kanan perlahan

- lagu anak – pelangi.

.

02. - ekspresi anak merasa bosan dan menguap karena mengantuk.

- ayah merasa kecewa dan sedih, ayah segera mematikan tape yang disembunyikan di belakang badannya.

- Fade out…..

- split camera dan medium shot

- lagu anak – pelangi.

- suara mematikan tape. Tak !

- lagu pelangi berhenti

03. - Fade in...

- ayah membacakan cerita rakyat malin kundang. Buku dipegang dengan 2 tangan, tepat berada di depan badannya. Di ruang keluarga, duduk di sofa. Anak berada di sebelah kiri ayah.

Ayah :

…akhirnya malin kundangpun menjadi batu dan…….

- ayah kaget melihat ekspresi anaknya yang diam dan merasa

- medium shot dari depan ayah dan anak

Page 30: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

49 

bosan.

Ayah :

Hah !

- Fade out…

04. - Fade in…

- Ayah dan anak sedang menggambar. Anak berada di kiri dan ayah di kanan meja, berseberangan. Ayah senang akhirnya anaknya ada semangat saat bermain dengannya.

Ayah :

Hm…hm..

Anak 3 :

Ihi hi hi hi…

- Ayah bergerak dan melihat gambar anaknya dan terkejut

Ayah :

Hah !

Anak 3 :

Ha .. !

- medium shot dari depan anak dan ayah

- sret!sret!sret! (suara goresan pensil)

05. - gambar anak yang bernuansa kekerasan.

- Fade out…

- close up pada gambar anak.

06. - Fade in…

- text : Keesokan harinya

Di pojok kiri bawah.

- Fade out….

07. - Fade in…

Page 31: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

50 

- Ayah yang pulang dari kantor dan ekspresi wajahnya penuh terkejut seolah tak percaya.

- medium shot dari depan ayah.

- dug ! (suara hentakan benda)

08.

- terlihat boneka dihentakan ke meja beberapa kali

- close up

- dukg!dugk!dukg! (suara boneka dihentakan ke meja)

09. -.Ternyata sang anak yang menghentakan bonekanya ke meja dan dengan perasaan senang. Anak berada di depan TV. Ibu sedang duduk menonton dan tak peduli dengan tingkah laku anaknya.

Anak 3 :

Eh ayah ! Yuk main sama-sama

Tuh kaya di Tv

- Fade out….

-.wide shot dan over the shoulder dari ayah sebelah kiri

- lagu mencekam

10. - Fade in….

- Tag line :

“Jauhkan anak-anak dari film kekerasan”

- lagu mencekam

Cerita 3 ( 30 detik ) Shot Keadaan & dialog Kamera Song&sound effect

01. - Ibu sedang menonton TV. Duduk di sofa ruang keluarga bersama Anak 1.

- Wide shot dari kiri

- Suara TV saluran 1

02. - Ibu berekspresi saat acara TV bernuansa kekerasan. Ibu berekspresi khawatir, takut, dan sampai merasakan seperti yang ditonton di TV.

- Medium shot dari depan ibu

- Suara TV saluran 1

Page 32: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00147-ds bab 4.pdf24 atau blender berat. Gerakan kulit dekat sendi dari dua tulang, oleh

51 

03. - Ibu mengganti saluran TV - Close Up pada remote saat mengganti saluran TV

- Suara TV berganti saluran

04.

- Ibu mendapati tayangan TV bernuansa kekerasan lagi. Ibu berekspreesi lagi seperti yang dirasakan saat menontonnya. Ibu mengganti saluran TV lagi

- Medium shot dari kanan bawah

- Suara TV saluran 2

05. - didapati tayangan bernuansa kekerasan lagi. Ibu merasa lelah dan kesal pada acara TV

- Over the shoulder dari kanan Ibu

- Suara TV saluran 3

06. - Ibu akhirnya mematikan TV

. -Sampai ia melihat kearah Anak 1 yang berada di sebelah kirinya.

- Medium shot dari depan ibu

- Suara TV dimatikan

- masuk back song (musik menenangkan)

07. . - Ibu mengusap kepala anaknya. Duduk di sofa berada di ruang keluarga. TV berada di depan mereka berdua. TV terlihat dari belakang, di depan kamera

- Fade out ….

- medium wide shot

- back song (Musik menenangkan)

08. - Fade in…

- Gambar ibu sedang bermain balok kayu bersama anaknya.

- masuk tag line dengan diteruskan gambar sebelumnya.

- Gambar sedikit digelapkan, agar tulisan terbaca.

- Tag line :

Antisipasi secepatnya

Jauhkan anak-anak dari film kekerasan

- back song (Musik menenangkan)