26
75 BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu Industri Seni Kerajinan Pahat Batu dalam konteks pengembangan kawasan dipilih dikarenakan merujuk pada surat edaran Kemedagri No.500/1404/V/BANGDA tentang Pengembangan Produk Unggulan Daerah berbasis Klaster, program pengembangan ekonomi lokal di selenggarakan hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Selanjutnya Propinsi Jawa Tengah melaksanakan program pengembangan ekonomi lokal berdasar SK Gubernur Jawa Tengah No.500.05/ 30/2003 mengenai pendirian Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumberdaya Daerah (FPESD) dan diperbarui lagi dengan SK Gubernur Jawa Tengah No.500.05/34/2008. Menyikapi SK tersebut maka dipilih beberapa kegiatan usaha yang akan mampu bersaing dalam pengembangan ekonomi lokal. Salah satunya dengan dipilih kegiatan usaha Industri Seni Kerajinan Pahat Batu di Kabupaten Magelang. Merujuk pada penunjukan Industri Pahat Batu maka pemerintah Kabupaten Magelang mulai menyelenggarakan pengembangan untuk melaksanakan program binaan agar pelaku usaha mampu bersaing dalam kancah pembangunan perekonomian. Penjelasan mengenai hal tersebut dimuat dalam warta surat kabar pada profil website daerah sebagai berikut. “Eksistensi keberadaan industri seni pahat batu akan dihidupkan pada 2013 dengan program yang akan dijembatani oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Berbagai aspek

BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

75

BAB 5

PEMBAHASAN

1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu

Industri Seni Kerajinan Pahat Batu dalam konteks pengembangan kawasan

dipilih dikarenakan merujuk pada surat edaran Kemedagri

No.500/1404/V/BANGDA tentang Pengembangan Produk Unggulan Daerah

berbasis Klaster, program pengembangan ekonomi lokal di selenggarakan hampir

di seluruh provinsi di Indonesia. Selanjutnya Propinsi Jawa Tengah melaksanakan

program pengembangan ekonomi lokal berdasar SK Gubernur Jawa Tengah

No.500.05/ 30/2003 mengenai pendirian Forum Pengembangan Ekonomi dan

Sumberdaya Daerah (FPESD) dan diperbarui lagi dengan SK Gubernur Jawa

Tengah No.500.05/34/2008. Menyikapi SK tersebut maka dipilih beberapa

kegiatan usaha yang akan mampu bersaing dalam pengembangan ekonomi lokal.

Salah satunya dengan dipilih kegiatan usaha Industri Seni Kerajinan Pahat Batu di

Kabupaten Magelang. Merujuk pada penunjukan Industri Pahat Batu maka

pemerintah Kabupaten Magelang mulai menyelenggarakan pengembangan untuk

melaksanakan program binaan agar pelaku usaha mampu bersaing dalam kancah

pembangunan perekonomian. Penjelasan mengenai hal tersebut dimuat dalam

warta surat kabar pada profil website daerah sebagai berikut.

“Eksistensi keberadaan industri seni pahat batu akan

dihidupkan pada 2013 dengan program yang akan dijembatani

oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Berbagai aspek

Page 2: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

76

fisik maupun nonfisik akan coba dihidupkan untuk

membuatnya menarik. Hal tersebut sebagai upaya mengangkat

ekonomi masyarakat maupun pelaku usaha di sekitar

kawasan”.1

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Gunadi M.Par, Kabid PDE

Telematika Diskom (sebelumnya staff di Dinas Disporabudpar) Kabupaten

Magelang dalam pernyataannya mengenai pengembangan kawasan adalah

sebagai berikut.

“....program pengembangan produksi pahat batu merujuk

pada pengembangan produk unggulan daerah, Provinsi Jawa

Tengah sendiri menginginkan daerah Kabupaten Magelang

yang memiliki kerajinan pahat batu yang terkenal untuk

dikembangkan apalagi dengan ikon Candi Borobudur yang

terkenal dengan pahat batu pada reliefnya maka diadakanlah

program pengembangan.”

Pengembngan kawasan dengan melihat pada komponen aspek secara

keseluruhan sendiri bertujuan untuk (1) meningkatkan apresiasi masyarakat

terhadap industri seni. (2) Mewujudkan kawasan yang mampu menginspirasi

masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya (3)

Menjadikan sebagai pranata sosial yang mampu memberikan kebanggaan bagi

masyarakat.

Industri Kerajinan Pahat Batu mulai melakukan pengembanagan yang

diarahkan kedalam berbagai kegiatan dan sub kegiatan yang mengarah pada

tujuan tersebut. Berbagai kegiatan dan sub kegiatan dipantau oleh Dinas yang

1( www.magelangkab.go.id) berita warta magelang

http://www.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1746:pemkab-

gelar-pengembangan-produksi-pahat-batu-di-muntilan=207:berita-perekonomian. Diakses pada

tanggal 20 april 2017

Page 3: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

77

telah mengacu pada rancangan yang diusulkan setiap tahunnya. Kegiatan

mencoba pada dirumuskannya kebutuhan prioritas dari kawasan. Sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan kegiatan dalam program pengembangan yang telah

dimandatkan lewat surat tugas dan keputusan. Berikut ini adalah penuturan dari

Bapak Iwan staff di Dinas Disporabudpar.

“dalam merumuskan pengembangan kawasan tentunya kita

sesuai dengan peraturan dari perundangan, kemudian nanti

ada tugas yang sifatnya kedinasan. Seperti halnya tembusan

dinas pariwisata kepada dinaskertrans, dalam rangka

menggerakkan pengembangan pada aspek ekonomi dengan

diusahankannya Koperasi Binaan. Dalam hal ini juga

berkaitan juga dengan pendanaan yang tentunya berkaitan

dengan program pengembangan. Selain itu juga terdapat

wacana dari Bapak Bupati yang mendukung pengembangan

karena kawasan sendiri merupakan icon Kabupaten yang

berdampingan dengan land-mark Kabupaten yaitu Monumen

Bambu Runcing.”

Berbagai kegiatan pengembangan mengacu pada aspek yang telah

disepakati oleh Pemerintah Daerah berupa aspek kebijakan, manajemen, fisik,

program, jaringan, dan pencitraan. Secara umum kegiatan diarahkan agar dapat

menyentuh seluruh aspek tersebut meskipun pada perkembangannya aspek fisik

cenderung lebih dominan menjadi objek pengembangan.

Dalam rangka pengembangan ekonomi kawasan Industri Seni Pahat Batu

Pemerintah Kabupaten Magelang mulai melibatkan kegiatan industri dengan

menggerakkan koperasi. Upaya menggerakan koperasi yang dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Magelang merupakan sebuah bentuk proses menekankan

Page 4: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

78

pada penggunaan sumberdaya yang ada di wilayah untuk membangun kesempatan

kerja dan menciptakan kesejahteraan melalui lokalitas. Sebagai langkah

mewujudkan upaya mengembangkan aktifitas ekonomi dengan membangun

kesempatan kerja dan menciptakan kesejahteraan melalui lokalitas, Pemerintah

Kabupaten Magelang merintis pemberdayaan Industri Seni Kerajinan Pahat Batu

melalui koperasi binaan yaitu “Koperasi Karya Agung Mandiri”.

Usaha Pemerintah Kabupaten

merintis koperasi binaan selain

bertujuan membangun kesempatan

kerja dan menciptakan kesejahteraan

melalui lokalitas, juga sebagai upaya

untu memberikan kesadaran terhadap

masyarakat maupun pelaku industri

kerajinan bahwa koperasi mampu memberikan kesempatan dan jalan keluar

terhadap pengembangan usaha dari industri kerajinan. Maka dari itu dirintisnya

koperasi dimungkinkan dapat memberikan kesadaran anggota masyarakat akan

manfaat koperasi dimana anggota masyarakat belum menyadari sepenuhnya

bahwa koperasi dapat memberikan kesempatan dan jalan keluar terhadap

tantangan sehari-hari terutama dalam kesulitan.

Adanya koperasi sendiri mampu membawa konsep aktifitas ekonomi

dalam rangka membantu usaha dari Industri Seni Kerajina Pahat Batu. Dengan

melihat adanya program dari koperasi binaan, konsen pengembangan kawasan

juga tetap memperhatikan aspek-aspek diluar dari aspek fisik, aspek-aspek lain

Gambar 7 : Plang Koperasi Pahat Batu Binaan

Disnakertrans

Page 5: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

79

juga perlu dipengembangan karena seluruhnya saling berkaitan dalam upaya

mengangkat citra Kabupaten Magelang khususnya untuk Industri Seni Kerajinan

Pahat Batu di Kota Muntilan sendiri sebagai lokasi dari landmark Kabupaten.

Program pengembangan kawasan erat kaitannya dengan jumlah

pengunjung candi borobudur setiap tahunnya, letak strategis dari kawasan yang

berada pada akses jalan utama memberikan dampak yang signifikan dikarenakan

wisatawan yang akan menuju ke candi borodudur terlebih dahulu melewati sentra

industri yang memberikan rasa penasaran wisatawan terhadap keberadaaan

potensi daerah tersebut. Hal tersebut seperti penuturan dari Kepala Klaster Pahat

Batu yang juga Ketua 1 Asmindo Bapak Ismartoyo.

“jika tahun lalu wisatawan berkunjung ke borobudur saja

hingga pertengahan tahun 2016 sudah tercapai sekitar 800

ribu orang, tentunya keberadaan sentra mampu manarik

paling tidak separo terhadap omzet penjulan kerajinan pada

wisatawan yang melewati sentra Industri Kerajinan Pahat

Batu, dalam hal ini juga wisatawan yang tertarik untuk

melihat secara langsung pemahatan batu.”

Peningkatan jumlah pengunjung yang penasaran akan keberadaan dari

Industri Seni Kerajinan Pahat Batu menjadi potensi yang harus ditanggapi

pemerintah Daerah maupun grup dari Klaster Pelaku Usaha Kerajinan. Penataan

perlu lebih ditingkatkan, agar masyarakat yang pernah berkunjung memiliki

keinginan untuk berkunjung kembali. Sehingga fasilitas, sarana dan prasarana

juga harus diperbaiki agar masyarakat merasa nyaman dan terlayani terhadap

keingintahuaan mereka terhadap wujud atraksi yang menjadi daya tarik. Akan

tetapi respon dari pengunjung sendiri sudah nampak bahwasanya ada kepuasan

Page 6: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

80

pada daya tarik Industri Seni Kerajian Pahat Batu. Berikut pernyataan dari

seorang pengunjung yang sedang mengadakan makrab komunitas live-in selama 3

hari di desa wisata yang letaknya tidak jauh dari kawasan Industri Seni Kerjinan

Pahat Batu.

“kalau sekarang yang dilihat sudah beda mas, apalagi dengan

adanya desa wisata. Dulu setiap dua minggu saya lewat sini

karena saya berasal dari semarang dan kuliah di jogja dan

hanya tau kalo ini sekedar kawasan bisnis. Tapi setelah saya

mengadakan kegiatan disini ternyata dalamnya memberikan

pengetahuan baru berupa kehidupan sosial, adat istiadat,

kesehaian, arsitekrutr banunan, struktur tata ruang desa yang

khas, alam dan lingkungan. Begitu pula penduduknya yang

masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli,

tampak pada kombinasi seperti makanan khas, selain itu

bangunan landmark bambu runcing juga turut mewarnai

terbentuknya sebuah desa wisata yang kompeten.

Keberadan desa wisata mewujudkan

kawasan sebagai media pendidikan non

formal bagi pengembangan ilmu

pengetahuan sejarah dengan nuansa

edutaiment. Dalam mewujudkan salah satu

misi tersebut maka kawasan sudah mampu

menciptkaan kondisi yang visitor oriented

melalui pengembangan.

Gambar 8: Plang Desa Wisata

Page 7: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

81

5.2 Analisis Lingkungan

Tujuan dari analisa lingkungan strategis adalah untuk mengetahui pengaruh-

pengaruh kunci, serta pemilihan strategi apa yang sesuai dengan tantangan yang

datangnya dari lingkungan. Mengidentifikasi lingkungan merupakan salah satu

tahapan dalam perencanaan strategis. Dengan mengetahui lingkungan baik

internal maupun eksternal, maka akan dapat menghasilkan strategi yang tepat

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Lingkungan merupakan kondisi

badan yang menangani hal ini. Analisis lingkungan ini menjelaskan keadaan di

dalam badan itu sendiri, dalam kasus ini merupakan Dinas Disporabudpar

Kabupaten Magelang. Dengan adanya analisis lingkungan akan membantu

menjelaskan komponen destinasi yang telah dimiliki. Dengan menganalisis

komponen-komponen lingkungan akan sangat membantu pengembangan kawasan

untuk menjadi lebih baik.

1.2.1 Analisis Lingkungan Internal

Dalam analisis lingkungan internal yang akan menjadi titik perhatian adalah

potensi yang di miliki oleh kawasan produksi seni pahat batu.

Berdasar data dan informasi yang didapat dari metode wawancara, survei

dan observasi, maka dapat di identifikasi dari lingkungan internal adalah sebagai

berikut :

a) Organisasi

Belum ada koordinasi antar lembaga, seperti yang dituturkan oleh

Bapak Ahmad pemilik Toko Dua Putra. Dengan adanya Kelompok

Page 8: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

82

Klaster seni pahat batu belum bisa membantu secara maksimal. Masing-

masing sanggar kerjasama masih sangat kurang karena masing-masing

berorientasi pada bisnis sehingga saling menjatuhkan antar sanggar

ataupun toko tetap ada. Hal ini dirasa akan sangat merugikan bagi

pemilik sanggar yang menpunyai modal sedikit.

b) Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk

menghasilkan suatu produk. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Sutikno,

sekretaris Desa Tamanagung atau Pak Carik lokasi tempat Industri Seni

Kerajinan Pahat Batu. Desa Tamanagung telah memberikan jenis

pekerjaan lain di luar bidang pertanian. Berkembangnya seni pahat batu

sangat baik dan cukup potensial dalam menampung tenaga kerja. Banyak

kaum muda yang tidak melanjutkan sekolah, akhirnya terjun menekuni

bidang pahat batu. Keadaan ini juga didukung oleh faktor lingkungan,

yaitu mereka tumbuh dan berkembang dalam lingkungan pemahat. Bagi

mereka yang mempunyai kemauan untuk belajar, akan berkembang

menjadi seorang pemahat yang kreatif. Tetapi mereka yang tidak

memiliki bekal pendidikan sama sekali perkembangannya akan lambat.

Mereka hanya sebagai tenaga buruh dan bekerja sesuai dengan perintah.

Belum tersedianya tenaga pariwisata. Menurut Gunadi M.Par,

Kabid PDE Telematika Diskom (sebelumnya staff di Dinas

Disporabudpar) Kabupaten Magelang, kawasan produksi seni pahat batu

Page 9: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

83

membutuhkan banyak tenaga pariwisata yang handal dalam pengelolaan

dan penataan kawasan untuk menjadi salah satu daerah tujuan wisata.

c) Sarana Prasarana

Letak yang sangat strategis dan kemudahan dalam menjangkau

lokasi. Keunggulan letak georafis yang dimiliki Kabupaten Magelang

khususnya kawasan produksi seni pahat batu, dapat menjadi nilai tambah

tersendiri bagi pengembangan sektor pariwisata. Menurut observasi

penulis, kawasan produksi seni pahat batu terletak pada lokasi yang

strategis karena secara geografis terletak dijalur kawasan wisata strategis

Borobudur – Jogjakarta, dua kawasan yang merupakan ikon wisata

Indonesia.

Belum tersediannya sarana dan prasarana penunjang kegiatan

wisata minat khusus seni pahat batu, hal ini di kemukakan oleh Bapak

Ismartoyo sebagai Ketua Klaster pahat batu. Untuk di jadikannya

kawasan produksi seni pahat batu sebagai salah satu tujuan wisata di

Kabupaten Magelang, sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata di

kawasan produksi seni pahat batu dirasa masih sangat kurang.

d) Promosi

Promosi kawasan produksi seni pahat batu, yaitu perlu

dilakukannya pengemasan pariwisata yang memiliki Brand Image. Hal

Page 10: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

84

ini diungkapakan oleh konsumen dan pengunjung yang merasa puas akan

hasil pahat batu yang dibeli konsumen.

e) Teknologi

Aspek teknologi yang telah dimiliki oleh kawasan produksi seni

pahat batu sesungguhnya cukup memadai (dari pengamatan penulis)

dengan tersedianya sarana dan prasaran penunjang pariwisata yang

dibutuhkan oleh dunia pariwisata. Sarana perhubungan dan

telekomunikasi dimiliki secara memadai, disamping sarana akomodasi

berupa penginapan, termasuk juga restoran dan kendaraan umum menuju

lokasi.

f) Tata tuang atau tata ruang kawasan

Tata ruang kawasan industri seni kerajinan pahat batu untuk

kegiatan wisata belum jelas. Menurut survei penulis adalah kurangnya

sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti area parkir yang

memadai, sarana bongkar muat barang untuk truk tronton yang sering

digunakan untuk mengirim barang keluar daerah. Tidak adanya efisiensi

tempat, ini dikarenakan tempat dari pengolahan batu yang belum jadi

menjadi patung yang siap jual berada di tempat yang terpisah pisah.

Potensi kekayaan alam dan budaya masyarakat sekitar kawasan

seni pahat batu, hal ini dikemukakan oleh Bapak Ismartoyo sebagai

Ketua Klaster pahat Batu. Tidak hanya Bapak Ismartoyo saja yang

Page 11: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

85

mempunyai pendapat di atas, para perajin, staff Desa Tamanagung dan

juga masyarakat sekitar.

Tabel 11

Analisis Lingkungan Internal

No Faktor dan Indikator Kekuatan Kelemahan

1 Potensi kekayaan alam dan budaya

masyarakat sekitar kawasan seni pahat batu √

2 Aspek teknologi yang telah dimiliki oleh

kawasan produksi seni pahat batu

sesungguhnya cukup memadai

3 Tenaga kerja, merupakan faktor yang sangat

penting dalam menghasilkan suatu produk. √

4 Promosi kawasan seni pahat batu dan image

kawasan seni pahat batu.

5 Letak yang strategis dan mudah dijangkau. √

6 Tata ruang kawasan untuk kegiatan wisata

belum jelas.

7 Belum tersedianya sarana dan prasarana

penunjang kegiatan wisata.

8 Belum tersedianya tenaga pariwisata. √

9 Belum ada koordinasi antar lembaga dan

sanggar.

Page 12: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

86

1.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Untuk memperoleh hasil yang optimal dari analisis SWOT, maka

fenomena lingkungan eksternal perlu di kemukakan untuk memperoleh details dan

dimensi yang nantinya berguna untuk mengetahui faktor ancaman yang datangnya

dari lingkungan eksternal maupun peluang yang diberikan oleh lingkungan

ekternal tersebut.

Berdasar data dan informasi yang didapat dari metode wawancara, survei

dan observasi, maka dapat di identifikasi dari lingkungan eksternal adalah sebagai

berikut :

a) Regulasi

Dukungan pemerintah dalam mengembangkan kawasan seni pahat

batu. Pemerintah daerah memberikan bantuan dana untuk sebesar 1 Milyar

untuk program Nata Desa dengan adanya PMPN Mandiri, P2KP dan

PLPBK masih dalam tahap perencanaan. Hal ini di kemukakan oleh Ibu

Titik Sumarni sebagai Kepala Dusun Sidoharjo (Prumpung).

b) Pesaing

Meningkatnya minat masyarakat terhadap seni pahat batu, terbukti

dengan tidak hanya warga Sidoharjo, warga dari dusun lain di Tamanagung

dan bahkan dari desa-desa sekitarnya pun ikut mengembangkan kerajinan

pahat batu di daerah mereka. Sehingga pertumbuhan sanggar pahat batu di

Page 13: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

87

Desa Tamanagung semakin menjamur setiap tahunnya. Hal ini di

kemukakan oleh Ibu Titik Sumarni sebagai Kepala Dusun Sidoharjo.

c) Pasar atau wisatawan

Atraksi seni pahat batu, menurut bapak Suwanto salah satu perajin di

Sanggar Gama Stone, banyak pengunjung khususnya wisatawan asing yang

tertarik untuk melihat atraksi seni pahat batu. Wisatawan biasanya

mengambil dokumentasi atraksi seni pahat batu, bahkan tidak jarang

wisatawan ingin belajar memahat dengan menggunakan alat tradisional

seperti palu dan tatah.

.

d) Psikologi

Aspek psikologis, menurut hasil observasi penulis yaitu sebagai sarana

memamerkan suatu karya seni sebuah galeri juga merupakan suatu tempat

atau wadah guna menampung berbagai macam kegiatan, bukan hanya untuk

memamerkan suatu karya seni saja sehingga membutuhkan ruang-ruang

yang memadai untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Sebuah galeri yang ada

merupakan suatu ruangan yang cukup luas dengan bentuk yang universal

kemudian oleh pengelolanya ditata sedemikian rupa dengan barang-barang

yang dipamerkan hanya sebatas pengunjung dapat melihatnya. Mereka tidak

dapat melihat bagaimana pengaruh psikologis ruang tersebut terhadap minat

pengunjung yang juga membutuhkan suatu kenyamanan dalam menikmati

suatu karya seni yang dipamerkan. Selain galeri sebagai tempat untuk

Page 14: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

88

memamerkan suatu karya seni, hal yang sangat mempengaruhi keberadaan

sebuah galeri yaitu keadaan galeri itu sendiri. Kenyamanan ruang galeri

sangat penting bagi pengunjung pameran dalam menikmati suatu karya seni.

Bahan, warna, tekstur, cahaya dan elemen- elemen pembentuk ruang

lainnya merupakan elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam suatu

galeri karena akan berpengaruh terhadap psikologis pengunjung galeri.

e) Ekonomi

Aspek ekonomi yang muncul sebagai ancaman adalah mekanisme

pasar dengan adanya persaingan dalam menjual atraksi dan karya seni

dalam kawasan tersebut. Hal ini di kemukakan oleh Bapak Bapak Gunadi

sebagai staff Dinas Pariwisata.

f) Politik

Aspek politik yang berpotensi muncul sebagai suatu ancaman

mengambil bentuk konkrit pertikaian pada tingkat politik berdampak pada

kendornya penerapan dan kesadaran hukum di masyarakat sehingga

berakibat pada tingginya tingkat kerawanan sosial berupa ancaman

ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.

g) Sosial

Aspek sosial, berdasarkan pemaparan dari Bapak Gunadi,

masyarakat Desa Tamanagung adalah masayarakat yang hangat, ramah dan

Page 15: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

89

bersahabat. Karakteristik masyarakat tersebut mampu membantu

berkembangnya kegiatan wisata, mengingat sifat welcome dari tuan rumah

dapat membuat pengunjung merasa aman dan nyaman.

Tabel 12

Analisis Lingkungan Eksternal

No Faktor dan Indikator Peluang Ancaman

1 Dukungan pemerintah dalam

pengembangan kawasan produksi seni

pahat batu.

2 Meningkatnya minat masyarakat terhadap

seni pahat batu.

3 Atraksi seni pahat batu, wisatawan

tertarik dengan atraksi seni pahat batu.

4 Aspek psikologis, penataan kawasan dan

galeri atau sanggar yang tidak memadai

berpengaruh pada psikologis pengunjung.

5 Aspek sosial, masyarakat desa

Tamanagung adalah masyarakat yang

ramah, hangat dan dersahabat

6 Kestabilan politik, ekonomi dan

keamanan.

Page 16: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

90

5.3 Matriks SWOT dan Identifikasi Isu Strategis

Sifat Analisis SWOT ini adalah sangat situasional. Artinya hasil analisis

tahun sekarang, belum tentu akan sama dengan hasil analisis tahun yang akan

datang. Biasanya hasil analisis akan banyak ditentukan oleh faktor-faktor seperti

situasi dan kondisi ekonomi, politik, stabilitas keamanan, dan keadaan sosial yang

melatar belakanginya.

Keempat analisis SWOT perlu mendapatkan perhatian yang seksama.

Kekuatan (Strength), harus diperhatikan sebaik-baiknya. Kelemahan (Weakness)

harus dihilangkan dengan segera. Kesempatan (Opportunity) atau peluang

hendaknya segera dimanfaatkan, Ancaman (Threat) atau tantangan harus segera

diantisipasi. Dengan cara demikian, dapat diambil langkah-langkah perbaikan,

sehingga lebih banyak wisatawan yang datang, lebih lama tinggal, dan lebih

banyak wisatawan yang membelanjakan uangnya selama melakukan perjalanan

wisata.

Tabel 13

Matrik SWOT

Internal

KEKUATAN (S)

1. Potensi kekayaan

alam dan budaya

masyarakat sekitar

kawasan seni pahat

batu,

2. Atraksi seni pahat

batu

3. Tenaga kerjadari

masyarakat sekitar,

4. Promosi kawasan

seni pahat batu,

5. Letak yang

KELEMAHAN (W)

1. Tata ruang kawasan

seni pahat batu

untuk kegiatan

wisata belum jelas,

2. Belum tersediannya

sarana dan

prasarana penunjang

kegiatan wisata

minat khusus seni

pahat batu,

3. Belum tersedianya

tenaga pariwisata,

Page 17: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

91

Eksternal

strategis. 4. Belum ada

koordinasi antar

lembaga dan

sanggar.

PELUANG (O)

1. Dukungan

pemerintah dalam

mengembangkan

kawasan seni pahat

batu.

2. Meningkatnya

minat masyarakat

terhadap seni pahat

batu,

3. Perkembangan

informasi dan

teknologi,

4. Banyak kendaraan

menuju lokasi

STRATEGI (SO)

1. Pemerintah

bekerjasama dengan

sanggar dan

masyarakat sekitar

2. Promosi digalakkan

dengan adanya

perkembangan

teknologi dan

informasi.

3. Adanya kerjasama

dengan biro

perjalanan.

STRATEGI (WO)

1. Meningkatkan

kesediaan sarana

dan prasarana

penunjang

kegiatan wisata.

2. Adanya pelatihan

sumber daya

manusia

3. Adanya kerjasama

antara organisasi

lembaga dengan

pemilik sanggar.

ANCAMAN (T)

1. Aspek psikogis,

2. Aspek sosial,

3. Kestabilan

ekonomi, politik

dan keamanan.

STRATEGI (ST)

1. Melibatkan peran

swasta dalam

pengembangan

pariwisata

2. Pemberdayaan

kinerja Sub Dinas

Pariwisata secara

menyeluruh.

STRATEGI (WT)

1. Perlunya

merancang galeri

seni pahat batu

sebagai wadah

penjualan,

promosi, rekreasi

dan pameran hasil

kerajinan.

2. Peningkatan

sarana dan

prasarana

pendukung, serta

upaya promosi

yang

berkesinambungan

3. Melibatkan

masyarakat lokal

dengan kegiatan

pariwisata.

Page 18: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

92

Adapun isu-isu strategik yang ditemukan dari hasil analisis dengan

menggunakan Matriks SWOT adalah sebagai berikut:

1. Melibatkan peran swasta dalam pengembangan pariwisata,

2. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata,

3. Promosi yang berkesinambungan untuk menarik minat wisatawan baik lokal

maupun mancanegara,

4. Melibatkan manajemen para pengembang skala besar untuk ikut bersama

mengembangkan dan meningkatkan skill sumber daya manusia yang terlibat,

5. Pemberdayaan kinerja organisasi Sub Dinas Pariwisata secara menyeluruh

dengan melakukan diagnosa dan intervensi, agar kinerja Sub Dinas

Pariwisata dapat bergerak secara cepat, tepat dan berdaya guna. Hal ini

disebabkan oleh tuntutan jaman yang membutuhkan kinerja organisasi yang

nyata, bukan organisasi yang masih menggunakan paradigma lama untuk

dilayani, melainkan melayani dan menciptakan prestasi yang nyata dalam

bidang yang menjadi tanggungjawabnya,

6. Mendekatkan dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat akan fasilitas,

sarana dan prasarana pariwisata, dengan cara setiap aktivitas pariwisata perlu

melibatkan masyarakat lokal sekitarnya, sehingga menjadi nilai tambah yang

dirisakan masyarakat baik penambahan atau peningkatan pendapatan

maupun proses sosialiasasi pada aktivitas pariwisata yang ada.

7. Kerjasama pemerintah daerah, dinas pariwisata, pemilik sanggar dan

masyarakat sekitar menuju pengembangan kawasan produksi seni pahat batu

sebagai salah satu daerah tujuan wisata,

Page 19: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

93

8. Promosi digalakkan dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi,

9. Mengadakan kerjasama dengan travel atau biro perjalanan,

10. Perlunya merancang galeri seni pahat batu sebagai wadah penjualan,

promosi, rekreasi dan pameran hasil kerajinan dan mengolah wadah tempat

sebagai pendukung kegiatan produksi, promosi, pemasaran dan pengepakan

untuk pengiriman barang. Dengan penekanan pada tata ruang, tata penyajian

dan tata ruang luar yang dapat mendukung kegiatan produksi promosi dan

rekreasi.

5.4 Hasil Temuan Komponen Destinasi Kawasan Industri Seni Kerajinan

Pahat Batu

5.4.1 Atraksi

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Daya tarik wisata yang terdapat di

daerah tujuan wisata merupakan motivasi orang untuk datang berkunjung ke

daerah tersebut.

Atraksi merupakan komponen dari produk pariwisata. Suatu tempat

atau daerah bisa dikatakan sebagai daerah tujuan wisata apabila tempat atau

daerah yang karena atraksinya, situasi dalam hubungan lalu-lintas, dan

fasilitas-fasilitas kepariwisataan yang menyebabkan tempat atau daerah

tersebut menjadi obyek kebutuhan wisatawan.

Page 20: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

94

Kawasan produksi seni pahat batu memiliki daya tarik yaitu atraksi seni

pahat batu dimana wisatawan bisa menikmati atraksi perajin atau pemahat batu

dalam menghasilkan sebuah karya seni.

5.4.2 Potensi Alam

Potensi desa Tamanagung kecamatan Muntilan sebagai daerah industri dan

kerajinan seni pahat batu. Kekayaan alam merupakan salah satu potensi yang

dimiliki oleh desa, yang diharapkan dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan dan

perkembangan suatu desa dan masyarakat warga desa tersebut harus dapat

mengusahakan daya potensi tersebut. Seperti halnya kerajinan batu yang terletak

di Muntilan, Kabupaten Magelang tepatnya di Desa Tamanagung.

Kerajinan seni pahat batu tersebut memanfaatkan potensi yang ada di desa

tersebut dan daerah sekitarnya. Bagi mereka batu memberikan penghasilan,

setelah batu-batu tersebut diolah, dipahat dengan aneka bentuk. Kerajinan seni

pahat batu tersebut masih tegak berdiri meskipun dalam dunia yang sudah maju.

Mereka masih mempertahankan bahkan mengalami kemajuan yang cukup pesat.

Hal tersebut dapat dilihat melalui produksi kerajinan batu yang tadinya

hanya berupa barang sederhana terbatas untuk kebutuhan rumah tangga, sekarang

kerajinan seni pahat batu berkembang menjadi seni yang bersifat komersial dan

memiliki nilai ekonomis.

Page 21: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

95

5.4.3 Kendala

Cukup banyak perusahaan sanggar seni dan tenaga kerja yang bergerak

dalam menekuni kerajinan seni pahat batu di Muntilan. Sebagai sarana

memamerkan suatu karya seni sebuah galeri juga merupakan suatu tempat atau

wadah guna menampung berbagai macam kegiatan, bukan hanya untuk

memamerkan suatu karya seni saja sehingga membutuhkan ruang-ruang yang

memadai untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Sebuah galeri yang ada merupakan

suatu ruangan yang cukup luas dengan bentuk yang universal kemudian oleh

pengelolanya ditata sedemikian rupa dengan barang-barang yang dipamerkan

hanya sebatas pengunjung dapat melihatnya.

Mereka tidak dapat melihat bagaimana pengaruh psikologis ruang tersebut

terhadap minat pengunjung yang juga membutuhkan suatu kenyamanan dalam

menikmati suatu karya seni yang dipamerkan. Selain galeri sebagai tempat untuk

memamerkan suatu karya seni, hal yang sangat mempengaruhi keberadaan sebuah

galeri yaitu keadaan galeri itu sendiri.

Kenyamanan ruang galeri sangat penting bagi pengunjung pameran dalam

menikmati suatu karya seni. Bahan, warna, tekstur, cahaya dan elemen- elemen

pembentuk ruang lainnya merupakan elemen-elemen yang perlu diperhatikan

dalam suatu galeri karena akan berpengaruh terhadap psikologis pengunjung

galeri.

Kapasitas ruang sanggar seni yang belum dapat sepenuhnya menampung

kegiatan yang ada khususnya ruang untuk memamerkan dan menjual. Sirkulasi

Page 22: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

96

yang tidak terpogram dengan baik, sehingga faktor-faktor pengkondisian ruang

seperti pencahayaan, penghawaan, keamanan menjadi terabaikan.

Kurangnya sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti area parkir

yang memadai, sarana bongkar muat barang untuk truk tronton yang sering

digunakan untuk mengirim barang keluar daerah. Tidak adanya efisiensi tempat,

ini dikarenakan tempat dari pengolahan batu yang belum jadi menjadi patung

yang siap jual berada di tempat yang terpisah pisah.

5.5 Strategi Perencanaan dan Pengembangan

Dari temuan potensi, atraksi dalam suatu obyek wisata yang menjadikan

daya tarik bagi suatu obyek wisata itu sendiri serta kendala-kendala yang ada,

perlu dirumuskannya suatu strategi perencanaan dalam pengembangan kawasan.

Dari perumusan strategi tersebut diharapkan mampu mendukung sepenuhnya

kegiatan pengembangan kawasan produksi seni pahat batu sebagai salah satu

tujuan daerah wisata. Hal ini perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah,

dinas pariwisata, masyarakat sekitar, maupun pemilik dan pengelola sanggar dan

juga dari perajin sendiri sebagai tokoh dalam memberikan atraksi dalam seninya

memahat.

Adapun penjabaran dari ringkasan strategi hasil temuan analisis SWOT

adalah:

a) Melibatkan peran swasta dalam pengembangan pariwisata melalui

langkah: Mempermudah ijin operasional dan kemudahan lainnya

sehingga ada daya tarik bagi para investor untuk terjun dalam bidang

Page 23: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

97

penyediaan akomodasi pariwisata. Membuka kesempatan bagi investor

bagi pengembangan penginapan maupun restoran.

b) Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata yang secara langsung

mendukung aktifitas wisata, seperti lahan pakir, pembuatan taman, toilet,

tempat duduk di taman, dan sebagainya, melalui program pengembangan:

Menggunakan dana yang diperoleh dari retribusi dan pajak. Strategi di

atas akan berjalan efektif, jika ada kontrol atas kinerja strategi ini dengan

melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dengan rela dan bersedia

memantau kinerja serta output yang dikerjakan oleh pihak yang

berwenang.

c) Melibatkan manajemen para pengembang skala besar untuk ikut bersama

mengembangkan dan meningkatkan skill sumber daya manusia yang

terlibat melalui: Pelatihan dilakukan melalui program terpadu untuk

merekrut sumber daya manusia setempat yang terlibat dalam bisnis

pariwisata. Dengan dukungan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki

manajemen para pengembang yang telah teruji, maka strategi dari strategi

ini akan berjalan lancar.

d) Pemberdayaan kinerja organisasi Sub Dinas Pariwisata secara

menyeluruh dengan melakukan diagnosa dan intervensi, agar kinerja Sub

Dinas Pariwisata dapat bergerak secara cepat, tepat dan berdaya guna.

Melalui program pengembangan: Pembenahan staff dan karyawan dengan

peningkatan skill, baik ketrampilan pengolahan maupun teknologi yang

ada.

Page 24: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

98

e) Mendekatkan dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat akan fasilitas,

sarana dan prasarana pariwisata, dengan cara setiap aktivitas pariwisata

perlu melibatkan masyarakat lokal sekitarnya, sehingga menjadi nilai

tambah dari masyarakat baik penambahan atau peningkatan pendapatan

maupun proses sosialiasasi pada aktivitas pariwisata yang ada. Melalui

program pemberian penyuluhan, sosialisasi dan pelibatan semua

komponen masyarakat yang ada dalam pengembangan pariwisata.

f) Kerjasama pemerintah daerah, dinas pariwisata, pemilik sanggar dan

masyarakat sekitar menuju pengembangan kawasan produksi seni pahat

batu sebagai salah satu daerah tujuan wisata dengan mengadakan

pertemuan antar pemerintah daerah, dinas pariwisata, pemilik sanggar dan

perwakilan masyarakat sekitar guna menuju kesepakatan untuk

pengembangan pariwisata di kawasan seni pahat batu.

g) Promosi digalakkan dengan adanya perkembangan teknologi dan

informasi. Promosi dapat dilakukan melalui media brosur yang

disebarkan di hotel maupun tempat umum, bekerja sama dengan pihak

hotel untuk mempromosikan kawasan seni pahat batu, promosi melalui

media internet, dan sebagainya.

h) Mengadakan kerjasama dengan travel atau biro perjalanan untuk

mempromosikan kawasan seni pahat batu, mempermudah akses menuju

lokasi dengan biaya yang tidak terlalu mahal karena adanya kerjasama

yang baik.

Page 25: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

99

i) Perlunya merancang galeri seni pahat batu sebagai wadah penjualan,

promosi, rekreasi dan pameran hasil kerajinan dan mengolah wadah

tempat sebagai pendukung kegiatan produksi, promosi, pemasaran dan

pengepakan untuk pengiriman barang. Dengan penekanan pada tata

ruang, tata penyajian dan tata ruang luar yang dapat mendukung kegiatan

produksi promosi dan rekreasi.

Dari deskripsi data, penulis mempunyai temuan dalam pengembangan

pariwisata di kawasan produksi seni pahat batu yaitu menciptakan citra atau image

Kawasan industri Seni Kerajinan Pahat batu di Prumpung, Tamanagung, Muntilan.

Sehingga mampu mengangkat kepariwisataan di Kabupaten Magelang. Dalam

menciptakan image tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk merancang galeri

seni pahat batu sebagai wadah penjualan, promosi, rekreasi dan pameran hasil

kerajinan dan mengolah wadah tempat sebagai pendukung kegiatan produksi,

promosi, pemasaran dan pengepakan untuk pengiriman barang. Dengan penekanan

pada tata ruang, tata penyajian dan tata ruang luar yang dapat mendukung kegiatan

produksi promosi dan rekreasi. Dimana wisatawan pada saat meninggalkan

Propinsi Yogyakarta memasuki Propinsi Jawa Tengah menuju Obyek Wisata

Candi Borobudur, wisatawan berasumsi telah memasuki Prumpung yang

merupakan kawasan produksi seni pahat batu. Dalam pelaksanaanya bisa

direalisasikan adalah patung-patung hasil karya seni diletakkan di sepanjang jalan

raya Magelang – Yogyakarta. Membuat icon dengan membuat patung besar

sebagai ciri khas kawasan produksi seni pahat batu di pintu masuk Propinsi Jawa

Page 26: BAB 5 PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batuetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116423/potongan/S1-2017... · PEMBAHASAN 1.1 Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ... program

100

Tengah, dilemgkapi juga dengan penataan sanggar dengan memajang hasil karya

seni pahat batu. Sehingga hal ini dapat menarik minat wisatawan dalam maupun

luar negeri dan merupakan ciri khas kawasan produksi seni pahat batu sebagai

salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Magelang yang terletak di

Prumpung, Tamanagung, Muntilan.