Upload
hutbunbanyuasin
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 1
BAB VI
DATA SPASIAL KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KAB. BANYUASIN
6.1. Kehutanan
Kawasan hutan Kabupaten Banyuasin luasnya mencapai
495.213,88 Ha atau sekitar 40% dari total luas Kabupaten Banyuasin.
Kawasan hutan tersebut di dominasi oleh Taman Nasional
Sembilang seluas 202.750 Ha yang telah ditetapkan menurut
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 95/Kpts-II/003 tanggal 19
Maret 2003 serta jenis kawasan lainnya berupa kawasan hutan
lindung, kawasan hutan produksi, kawasan huntan konversi, dan
hutan yang terdapat di kawasan suaka alam berupa suaka
margasatwa. (Perhatikan Gambar 1.16 Peta Kawasan Hutan). Untuk
lebih jelasnya, secara rinci jenis kawasan hutan di Kabupaten
Banyuasin menurut fungsinya, dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
Tabel1.8 Kondisi Eksisting Hutan Di Kabupaten Banyuasin
No Kawasan Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung 68.988,66 2. K.Hutan Produksi 68.393,37 3. HPK 60.781,85 4. Kawasan Suaka Alam :
Suaka Margasatwa 94.300 Taman Nasional
Sembilang 202.750
Total 495.213,88 Sumber : - Peta Rupa Bumi Bakosurtanal - Peta Kawasan Hutan - Draft RTRWP Sumatera Selatan 2010-2030
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 2
Dari kawasan hutan tersebut, dihasilkan berbagai potensi sumberdaya hutan diantaranya berupa kayu yaitu jenis kayu bulat dan olahan yang telah dipasarkan
6.1.2. Kawasan Hutan Lindung;
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah
intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Berdasarkan
kondisi lapangan telah terjadi perubahan fungsi kawasan hutan
lindung Air Telang, Muara Salek menjadi pemukiman transmigrasi,
areal perkebunan rakyat, tambak rakyat serta persawahan. Dalam
Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-3030 perubahan
fungsi tersebut telah diakomodasi dalam rencana pola ruang.
Berikut secara rinci perubahan peruntukan seperti pada Tabel 4.1.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 3
Tabel 4.1 Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Lindung
Perkebunan
Masyarakat Tambak Sawah Permukiman Akses
Jalan Total Lokasi
Kawasan Hutan Lindung Pantai Telang 3.975,5 350,25 163 57
4.545,75
Desa Karang Anyar, Sritiga, Teluk Payau,
Muara Sungsang, Marga Sungsang
Pantai Telang 180 180
desa Teluk Payau, Sungsang I. Sungsang II,
Sungsang III dan Sungsang IV
Kawasan Hutan Lindung Muara Saleh
489 1.665 1.461 240
3.855 Desa Gilirang, Sido
Makmur, Ganesa Mukti, Juru Taro
Total Pengurangan 8.610,75
Sumber : Dinas Kehutanan
Di Kabupaten Banyuasin pengembangan hutan lindung
semula direncanakan seluas 68.988,66 Ha dari total tersebut kawasan
hutan lindung diusulkan akan mengalami perubahan yaitu untuk
kawasan lindung Pantai Telang sebesar 4.545,75 Ha dengan
perubahan terbesar menjadi perkebunan, sedangkan pada Kawasan
Hutan Lindung Muara Saleh total perubahan sebesar 3.885 Ha
dengan perubahan terbesar menjadi tambak. Selain perubahan
fungsi tersebut, terdaapt juga usulan perubahan untuk
mengakomodasi kebutuhan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 4
dan pembuka akses desa nelayan terisolir seuas 180 Ha. Di samping
usulan perubahan fungsi sebagian kawasan hutan lindung, juga
diusulkan beberapa kawasan APL menjadi Hutan lindung dan
Hutan bagian dari Taman Nasional sembilang, yakni Pulau Payung
menjadi Hutan Lindung Air Upang, APL Muara Salek menjadi
bagian dari Hutan Lindung Muara Salek, APL di kawasan Sungsang
II berupa APL penyangga antara Areal Perkebunan Swasta dan
Taman Nasioanl Sembilang serta Areal Penggantii Hutan lindung
untuk pelabuhan Tanjung Api-api dengan tota penambahan sebesar
1.891,34 Ha. Setelah perhitungan penambahan dan pengurangan
kawasan Hutan lindung, Total luas rencana pengembangan Hutan
lindung di Kabupaten Banyuasin 62.269,25 ha. Persebaran kawasan
hutan lindung di Kabupaten Banyuasin meliputi Kecamatan Air
Salek, Banyuasin II, Makarti Jaya, Muara Sugihan, Muara Telang,
Tanjung Lago, Sumber Marga Telang. Secara rinci rencana
pengembangan dan persebaran kawasan Hutan lindung di
kabupaten Banyuasin seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Rincian rencana pengembangan kawasan hutan lindung Kab. Banyuasin
Perubahan Kawasan Hutan Lindung (Ha)
Nama Kawasan Pengurangan Luasan HL
Nama Kawasan Penambahan Luasan HL
Hutan Lindung Pantai Telang
4.545,75 Air Upang 497,18
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 5
HL Pantai Telang 180 Saleh Barat I 1.394,16
HL Muara Saleh 3.885
Total 8.610,75 Total 1.891,34
Total kawasan hutan lindung
68.988,66 - 8.610,75 + 1.891,34 = 62.269,25
Sumber : Usulan Perubahan Hutan, 2011
Sebaran rencana pengembangan kawasan hutan lindung untuk setiap kecamatan ditampilkan pada tabel berikut
Tabel 4.3 Luasan Kawasan Hutan Lindung
No Kecamatan Luasan (Ha)
1. Air Salek 1.731,57 2. Banyuasin II 27.356,40 3. Makarti Jaya 4.922,54 4. Muara Sugihan 23.230,19 5. Muara Telang 660,22 6. Tanjung Lago 4.339,95 7. Sumber Marga Telang 28,38 Total 62.269,25
Sumber : Hasil Rencana,2011
Luas perubahan kawasan Hutan lindung
yang diusulkan perubahan (pengurangan)
tersebut diatas, sebelum ada keputusan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 6
Menteri Kehutanan statusnya sebagai Holding Zone. Selanjutnya
arahan pengelolaan kawasan hutan lindung yang akan
dikembangkan di Kabupaten Banyuasin mencakup :
Perlindungan dan penetapan kawasan hutan lindung seluas
62.269,25 Ha yang tersebar di Kecamatan Air Salek, Banyuasin II,
Makarti Jaya, Muara Sugihan, Muara Telang, Tanjung Lago dan
Sumber Marga Telang.
Kawasan Hutan lindung yang sebagian berubah fungsi
dikembalikan ke fungsi awal yaitu sebagai hutan lindung.
Melakukan Kegiatan Rehabilitasi, Redeliniasi, reboisasi pada
lahan-lahan kritis melalui kerjasama dengan berbagai lembaga
peduli hutan, lintas instansi pemerintah dan masyarakat setempat.
Penguatan manajemen kawasan dan pemantapan blok lindung
pada kawasan Hutan Lindung untuk mendukung kawasan
konservasi di atasnnya.
Penegakan hukum bagi kegiatan illegal logging dengan
penanganan (represif, persuasif, dan preventif) secara kontinu.
6.1.3. Kawasan Hutan Produksi
Kawasan hutan produksi merupakan kawasan hutan yang
dikelola untuk peningkatan kesejahteraan penduduk, dalam arti
keberadaan hutan produksi dapat difungsikan sebagai lahan
produktif dengan tidak mengganggu tegakan dan yang diambil
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 7
hanya hasil dari tanaman tersebut. Penetapan kawasan hutan
produksi ditujukan untuk mewujudkan kawasan hutan produksi
yang dapat memberikan manfaat:
a. Mendorong peningkatan perkembangan pembangunan lintas
sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
b. Mampu meningkatkan fungsi lindung, menjaga keseimbangan
tata air dan lingkungan serta pelestarian kemampuan sumberdaya
hutan;
c. Mampu menjaga kawasan lindung terhadap pengembangan
kawasan budidaya;
d. Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan,
meningkatkan pendapatan daerah, dan meningkatkan lapangan
kerja bagi masyarakat sekitar hutan;
e. Meningkatkan nilai tambah produksi hasil hutan dan industri
pengolahannya dan meningkatkan ekspor; atau
f. Mendorong perkembangan usaha dan peran masyarakat sekitar
hutan.
Kawasan hutan produksi yang terdapat di wilayah Kabupaten
Banyuasin hanya berupa kawasan hutan produksi tetap (± 68.393,37
Ha) dan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi. Kawasan
hutan produksi ini pengembangannya berdasarkan ketentuan Tata
Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) berlokasi di wilayah Kecamatan
Banyuasin II yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional
Sembilang. Namun demikian kawasan hutan produksi tersebut saat
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 8
ini dalam kondisi tidak produktif karena potensi kayu yang rendah
pasca penebangan.
a. Peruntukan hutan produksi tetap
Hutan produksi tetap Adalah kawasan yang diperuntukkan
bagi hutan produksi dimana eksploitasinya dapat dengan tebang
pilih atau tebang habis dan tanam. Pada hutan produksi tetap pada
dasarnya hasil hutan dapat dikelola seoptimal mungkin, tetapi tetap
memberlakukan prinsip dasarnya yakni apa yang diambil dari alam
harus diganti dengan hal yang serupa kepada alam, sehingga
pengambilan hasil hutan harus dilaksanakan secara bergilir dan
dilakukan penanaman kembali sebagai bagian dari upaya
pelestarian sekaligus mempertahankan kualitas alam.
Kawasan hutan produksi tetap yang direncanakan di
Kabupaten Banyuasin seluas 67.051,16 Ha atau sebesar 5,2% dari
luas wilayah Kabupaten Banyuasin, dan
tersebar di Kecamatan Banyuasin II seluas
61.746,12 Ha, Kecamatan Muara Sugihan
seluas 5.290,01 Ha dan Kecamatan Tungkal
Ilir seluas 15,026 Ha. Dalam
Pengembangannya terjadi perubahan luas untuk hutan produksi di
Kabupaten Banyuasin berupa penambahan luas hutan di Muara
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 9
Sugihan seluas 1.342,21 sehingga total kawasan hutan produksi di
Kabupeten Banyuasin menjadi 68.393,37 Ha.
Rencana penanganan kawasan produksi tetap adalah :
1. Penetapan dan perlindungan kawasan hutan produksi tetap
seluas 68.393,37 Ha di Kecamatan Banyuasin II, Muara Sugihan
dan Tungkal Ilir.
2. Reboisasi dan rehabilitasi lahan pada bekas tebang, dan tidak
dapat dialihfungsikan ke budidaya lainnya kecuali untuk
tanaman dengan tegakan yang dapat memberikan fungsi
perlindungan.
3. Pengembangan kawasan penyangga pada kawasan hutan
produksi yang berbatasan dengan hutan lindung.
4. Melakukan pemantauan dan pengendalian kegiatan
pengusahaan hutan serta gangguan keamanan hutan lainnya.
5. Pembangunan dan pengembangan industri yang berbasis hutan
tanaman industry
b. Peruntukan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi
Kawasan peruntukan hutan
produksi yang dapat dikonversi (HOK)
adalah kawasan hutan yang secara ruang
dicadangkan untuk digunakan bagi
perkembangan transportasi, transmigrasi,
permukiman, pertanian, perkebunan, industri, dan lain-lain.
Kawasan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 10
Kondisi eksisting dan telah ditinjau oeh tim terpadu, Melalui
surat keputusan Kementerian Kehutanan, terdapat perubahan
kawasan hutan produksi yang dikonversi menjadi perkebunan sawit
sebesar 15.396 Ha. Selain perubahan tersebut, dari penetapan
kawasan hutan dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan dan dan
Berdasarkan hasil peninjauan ke lapangan oleh Tim terpadu pusat
Tanggal 2 November sampai dengan 5 November 2011 dalam rangka
penelitian Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin terdapat usulan
perubahan peruntukan kawasan hutan produksi yang dapat
dikonversi di Kabupaten Banyuasin dengan total yang diusulkan
sebesar 60.781,85 Ha, rincian usulan perubahan tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.6 Usulan Perubahan Hutan Produksi yang di konversi
Sumber : Usulan Perubahan
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, Keseluruhan usulan
perubahan status hutan yang dapat dikonversi tersebut, berubah
menjadi areal penggunaan lain (APL) untuk kebutuhan mendesak,
FUNGSI Nama Kawasan
Awal Usulan
Luas (Ha)
HPK Tanjunglago HPK APL 11.295,97
HPK Air Senda Air Limau HPK APL 1.469,59
HPK. Bertak/Sungai Lilin HPK APL 40.525,29
HPK Gelumbang HPK APL 7.491,00
Total 60.781,85
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 11
Di wilayah HPK Tanjunglago berdasarkan fakta dilapangan
merupakan bagian dari sentra penghasil padi/beras pasang surut
Kabupaten Banyuasin, dimana yang tersisa terdapat Desa Asli (Desa
Tanjunglago dan Desa Srimenanti) Desa Tanjungago telah menjadi
pusat Kecamatan Tanjunglago dilengkapai dengan infrastruktur
seperti kantor camat, Puskesmas, Pustu dan fasilitas pendidikan
serta terdapat desa-desa eks transmigrasi antara lain Desa
Sukadamai ,Tanjung Lago, Desa Sukatani dan Desa Banyuurip.
Sedangkan HPK di Air Senda Air Limau yang tersisa semuanya
merupakan permukiman dan perkebunan masyarakat.
Pada Kawasan HPK Bertak/Sungai Lilin ini terdapat Desa Asli
( Desa Keluang dan Desa Bentayan) serta Desa eks transmigrasi
antara lain Desa Bumi Serdang, Desa Sidomulyo, Desa Pancamulya
,Desa Sukajaya ,Desa Sukakarya. Selain itu di wilayah HPK Bertak
dan telah ada Puskesmas, SD, SMP, SMA, Pustu, Kantor KUA, dan
Kantor Camat serta salah satu desa tersebut telah menjadi ibukota
kecamatan tungkal ilir yaitu sidomulyo. Sedangkan untuk HPK
Gelumbang areal ini sebagian besar telah berupa Areal pesawahan
dan perkebunan rakyat.
Penetapan kawasan Secara resmi usulan kawasan tersebut
telah diusulkan melalui Surat keputusan Bupati Nomor
050/3713/Bappeda-PM/PPWFS/2011 tanggal 25 November 2011 dan
diteruskan oeh Surat keputusan Gubernur Nomor
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 12
522/3519/Bappeda/2011 tanggal 20 Desember 2011. Sehubungan
dengan belum dikeluarkannya Keputusan Menteri Kehutanan
terhadap usulan perubahan HPK menjadi APL maka status Kawasan
HPK masih dalam bentuk Holding Zone , segala proses perizinan di
kawasan ini masih mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan
yang berlaku terahir.
Adapun rencana penanganan kawasan produksi yang dikonversi
adalah :
1. Apabila dilakukan penebangan, digunakan pola tebang pilih agar
hutan yang ada dapat dikelola secara selektif, sehingga keutuhan
hutannya sejauh mungkin terpelihara. Kond`isi tersebut
dilakukan untuk menghindari adanya bencana alam longsor,
2. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan
serta gangguan keamanan hutan lainnya.
a. Perkebunan
Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin dikembangkan
berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada masing-
masing kecamatan. Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin
dibedakan berdasarkan komoditas dengan potensi luas
dominan/terbesar meliputi perkebunan sawit, perkebunan karet,
perkebunan kelapa dalam dan tebu. Total Luas perkebunan yang
direncanakan di Kabupaten Banyuasin seluas 406.520,07 ha atau
sekitar 27% dari luas Kabupaten Banyuasin yang pengembangannya
hampir di seluruh kecamatan. Luas tersebut terdiri dari perkebunan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 13
karet sebesar 142.041,87 Ha, perkebunan sawit 241.506,03 Ha,
perkebunan kelapa dalam sebesar 21.559,60 Ha dan perkebunan
tebu seluas 1.412,57 Ha.
Arahan pengembangan kawasan perkebunan di Kabupaten
Banyuasin adalah :
1. Penetapan dan perlindungan kawasan perkebunan dengan total
406.520,07 ha, terdiri dari perkebunan karet sebesar 142.041,87
Ha, perkebunan sawit 241.506,03 Ha, perkebunan kelapa dalam
sebesar 21.559,60 Ha dan perkebunan tebu seluas 1.412,57 Ha.
2. melakukan peremajaan tanaman perkebunan secara berkala
3. Memperbaiki dan mengembangkan prasarana dan sarana
infrastruktur ke lokasi perkebunan maupun untuk pengolahan
dan pemasaran.
5. Pemilihan komoditas unggulan di kawasan agropolitan sifatnya
tidak tetap/dinamis, disesuaikan dengan kondisi fisik tanah di
kawasan tersebut dan kondisi pasar yang ada.
Kawasan Perkebunan di Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 14
6. Mendorong tumbuh berkembangnya organisasi kerjasama antar
pelaku usaha.
7. Menjalankan mekanisme insentif dan disinsentif bagi para pelaku
usaha perkebunan.
Selanjutnya langkah yang sangat relevan dalam pembangunan
perkebunan ke depan adalah menerapkan pengembangan konsep
”Corporate Community Relationship”. Melalui pengembangan konsep
ini, diharapkan :
1. Pengusaha perkebunan rakyat atau masyarakat sekitar
perkebunan dapat berperan di dalam pengelolaan perkebunan
2. Pengusaha perkebunan besar dengan segala kelebihan yang
dimilikinya dapat berperan membantu meningkatkan
produktivitas dan mutu hasil perkebunan rakyat, baik melalui
kegiatan peremajaan, rehabilitasi maupun diversifikasi usaha
perkebunan.
3. Pengusaha perkebunan dapat ikut berperan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan melakukan berbagai bentuk
kerjasama dengan pemerintah daerah dalam pengembangan
infrastruktur setempat.
Perkebunan ditinjau dari sisi pelaku usaha, terbagi menjadi
dua yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Komoditas
perkebunan yang banyak diusahakan rakyat di Kabupaten
Banyuasin adalah karet, kelapa sawit dan kelapa. Komoditi lain
yang diusahakan rakyat adalah kopi dan kakao.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 15
Perkebunan rakyat seperti karet, kelapa sawit dan kelapa
merupakan komoditi perkebunan yang banyak diusahakan oleh
rakyat di banding dengan komoditi kopi dan kakao. Karet dan
kelapa sawit merupakan komoditas ekspor yang harganya relatif
stabil tinggi sehingga kehidupan petani pekebun karet dan kelapa
sawit lebih sejahtera dibanding dengan kehidupan petani lainnya.
Harga yang relative stabil tinggi untuk karet dan kelapa sawit jatuh
turun sejak terjadi krisis ekonomi global yang melanda
perekonomian dunia sekitar bulan September 2008 dan baru stabil
lagi pada pertengahan tahun 2009. Selama tahun 2011, karet, kelapa
sawit, dan kelapa merupakan komoditas yang berproduksi secara
signifikan dibandingkan komditas perkebunan lainnya. Produksi
komoditas karet mencapai 95.230 ton, kelapa sawit 39.012 ton, dan
kelapa 47.675 ton. Pada hakekatnya komoditi perkebunan besar
tidak jauh berbeda dari komoditi perkebunan rakyat, ini
menunjukan bahwa untuk komoditi perkebunan yang cocok di
daerah ini adalah karet, kelapa dan kelapa sawit. Rincian peta
penyebaran komoditas perkebunan di Kabupaten Banyuasin di
tampilkan pada gambar 2.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 16
Gambar 2. Peta penyebaran komoditas perkebunan di KabupatenBanyuasin
6.2.1. Data Komoditas Perkebunan
6.2.1.1. Karet
Karet merupakan komoditi utama yang diusahakan di
Kabupaten Banyuasin. Sebagian besar komoditi karet diusahakan
oleh rakyat dengan luas areal 88.875 hektar dan sebagian besar
sudah menghasilkan. Rincian luas areal dan produksi perkebunan
karet rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta besar
ditampilak pada Tabel 5.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 17
Tabel 5. Luas areal dan produksi perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin
Entres NO PERKEBUNAN TBM
(Ha) TM (Ha)
TT (Ha) Pembibitan
(Ha)
Luas Areal (Ha)
1 Perkebunan Rakyat Karet Rakyat 26.539 53.956 8.851 69,5 89.330 2 Perkebunan Negara
- PTPN VII Musi
Landas 722 1,622 492 3 2,839 - PTPN Tebenan 539 1,130 273 26 1,968
- Puslitbun Sembawa
223 1,991 380 - 2,594 3 Perkebunan Swasta
a. Swasta Asing (Melania) 529 1,620 121 20 2,290
b. Swasta Nasional 789 2,074 227 8 3,098
TOTAL 29.441 62.393 10.344 126,5 102.119 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak
Berdasarkan Tabel 5, perkebunan karet rakyat memiliki luas yang
lebih besar dibandingkan dengan perkebunan besar negara dan
swasta. Luasnya perkebunan karet rakyat menunjukkan bahwa
komoditi ini memiliki peran penting bagi perekonomian rakyat di
Kabupaten Banyuasin. Gambaran tentang luasan areal perkebunan
karet ditampilkan pada Gambar 3.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 18
Gambar 3. Luas areal perkebunan karet rakyat, negara dan swasta di Kabupaten Banyuasin, 2011 Tanaman karet rakyat di Kabupaten Banyuasin banyak terdapat
di Kecamatan Betung dan Banyuasin III, dengan luasan masing-
masing: 40.134 hektar di Kecamatan Betung dan 39,099 di Kecamatan
Banyuasin III. Rincian luas areal tanaman karet berdasarkan
kecamatan ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel6. Luas areal, produksi dan Jumlah Kepala Keluarga yang mengusahakan tanaman perkebunan karet rakyat di Kabupaten Banyuasin,2011
NO Kecamatan TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
Luas (Ha)
Pembibitan/
Entres Produksi
(Ton) KK KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Talang Kelapa 521 1,155 148 1,824 18.5 1,267 773 Sleb 2 Muara Padang 849 20 - 869 - 32 483 Sleb 3 Makarti Jaya 17 17 - 34 - 21 20 Sleb 4 Banyuasin III 7,482 20,694 4,080 32,256 27 39,099 12,046 Sleb 5 Banyuasin II 56 - - 56 - - 56 Sleb 6 Banyuasin I 1,315 302 31 1,632 - 424 1,003 Sleb 8 Rantau Bayur 2,921 1,627 - 4,548 - 3,031 4,128 Sleb 9 Muara Telang - - - - - - - -
10 Betung 9,498 22,192 4,179 35,869 - 40,314 10,068 Sleb 11 Rambutan 1,726 2,715 171 4,612 9.5 2,738 4,289 Sleb 12 Tanjung Lago 155 19 - 174 13.5 31 109 Sleb 13 Air Saleh 116 2 - 118 - 9 94 Sleb
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 19
14 Muara Sugihan 3 - - 3 - - 3 Sleb
15 Tungkal Ilir 255 196 - 451 1 1,541 363 Sleb Jumlah 26,539 53,956 8,851 89,330 69.5 95,230 37,703
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa sebagian perkebunan karet
rakyat banyak terdapat di Kecamatan Betung dan Banyuasin III.
Kedua kecamatan ini memiliki areal perkebunan yang lebih luas
dibandingkan kecamatan lainnya karena kondisi lahan yang kering
sehingga cocok untuk pengembangan komoditi tersebut. Gambaran
luas areal, produksi dan kepala keluarga yang mengusahakan
perkebunan karet rakyat di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada
Gambar 4.
Gambar 4. Luas areal, produksi dan Kepala Keluarga yang mengusahakan perkebunan karet rakyat di Kabupaten Banyuasin, 2011
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 20
Tanaman karet yang diusahakan rakyat sebagian besar berupa
tanaman menghasilkan yaitu sebesar 53.956 sedangkan sisanya:
26.539 hektar tergolong pada tanaman belum menghasilkan dan
8.851 merupakan tanama tua/rusak yang harus dilakukan
peremajaan. Pembagian kondisi tanaman perkebunan karet rakyat
ditampilkan pada Gambar 5.
Gambar 5.Luas areal berdasarkan kondisi tanaman karet yang diusahakan rakyat di Kabupaten Banyuasin.
Dibandingkan dengan perkebunan besar, sebagian besar
perkebunan karet yang diusahakan rakyat memiliki produktivitas
yang rendah karena sistem pemeliharaan yang belum intensif.
Gambaran kondisi areal perkebunan karet rakyat ditampilkan pada
Gambar 6.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 21
Gambar 6. Kondisi areal kebun karet rakyat di Kabupaten
Banyuasin
Komoditas karet selain diusahakan oleh perkebunan rakyat juga
diusahakan oleh perkebunan besar. Perkebunan besar yang
mengusahakan perkebunan karet terdiri dari perkebunan besar milik
negara dan perkebunan besar milik swasta baik swasta nasional
maupun asing.
Tabel 7. Luas areal dan luas areal perusahaan perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin
No. Nama Perusahaan
Luas TBM (Ha)
Luas TM (Ha)
Luas TTR/ TT
(Ha)
Entres/ Pembibita
n (Ha)
Jumlah (Ha)
Produksi (Ton)
Jenis Produksi
1 PT. Musi Landas 1,589 1,245 204 3 3,041 6,739 Karet Kering
2 PT. Lubuk Lancang Kuning 270 379 192 6 847 1,128
Karet Kering
3 PT. Citra Sembawa 306 468 - 2 776 1,116
Karet Kering
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 22
4 PTPN VII Betung Tebenan 539 1,130 273 26 1,968 5,608
Karet Kering
5 PT. Karya Tani Pratama Sakti 18 75 2 - 95 320
Karet Kering
6 PT. Melania Indonesia 529 1,620 121 20 2,290 7,781
Karet Kering
7 Balai Penelitian Sembawa 223 1,991 380 - 2,594 5,968
Karet Kering
8 PT. Lubuk Karet Murni - 116 - - 116 276
Karet Kering
9 PT. Pulau Harpindo Mas - 65 - - 65 165
Karet Kering
10 PT. Pulau Hijau Asri - 36 - - 36 89
Karet Kering
11 PT. Serasan Sekate Nia - 40 - - 40 112
Karet Kering
12 PT. PalemBaja - 357 33 - 390 960 Karet Kering
13 PT. Briand Sejahtera 195 - - - 195 -
Karet Kering
14 PT. Agro Polindo Sakti - 538 - - 538 1,358
Karet Kering
J U M L A H 3,669 8,060 1,205 57 12,990 31,620 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Kondisi tanaman perkebunan karet yang diusahakan oleh
perusahaan besar merupakan tanaman yang sudah menghasilkan,
sedangkan sisanya merupakan tanaman yang belum menghasilkan
dan tanaman yang tidak produktif lagi karena sudah tua/rusak.
Gambaran luas areal berdasarkan kondisi tanaman karet yang
diusahakan perusahaan besar ditampilkan pada Gambar 7.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 23
Gambar 7. Luas areal berdasarkan kondisi tanaman karet yang diusahakan perkebunan besar di Kabupaten Banyuasin.
Kegiatan budidaya tanaman karet yang dilaksanakan
perkebunan besar umumnya sudah dilakuka secara intensif.
Gambaran contoh areal perkebunan karet pada perusahaan
perkebunan besar ditampilkan padaGambar 8.
Gambar8. Areal perkebunan karet perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 24
Untuk mendukung usaha perkebunan karet, di Kabupaten
Banyuasin juga telah berkembang usaha pembibitan karet. Usaha
pembibitan karet selain di usahakan oleh rakyat dengan skala yang
kecil juga diusahakan oleh perusahaan besar. Usaha pembibitan
karet yang diusahakan oleh rakyat tersebar di lima kecamatan, yaitu:
Talang Kelapa, Banyuasin III, Rambutan, Tanjung Lago dan Tungkal
Ilir.
Tabel 8. Luas Areal Usaha Pembibitan Karet rakyat di Kabupaten Banyuasin
NO Kecamatan Luas (Ha)
1 2 3 1 Talang Kelapa 18,5 2 Banyuasin III 27,0 3 Rambutan 9,0 4 Tanjung Lago 13,5 5 Tungkal Ilir 1,0 Jumlah 69.5 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Kondisi usaha pembibitan karet rakyat ditampilkan pada
Gambar 9.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 25
Gambar 9. areal pembibitan karet di Kabupaten Banyuasin
Kegiatan pembibitan karet juga dilaksanakan oleh perusahaan
besar. Beberapa perusahaan yang mengusahakan pembibitan karet,
yaitu: PT. Musi Landas, PT. Lubuk Lancang Kuning, PT. Citra
Sembawa, PTPN VII Betung Tebenan dan PT. Melania Indonesia.
Rincian luas areal pembibitan karet yang diusahakan perusahaan
ditampilkan pada Tabel 9.
Tabel 9. Luas areal usaha pembibitan karet oleh perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin
No. Nama Perusahaan Luas (Ha)
1 PT. Musi Landas 3 2 PT. Lubuk Lancang Kuning 6 3 PT. Citra Sembawa 2 4 PTPN VII Betung Tebenan 26 6 PT. Melania Indonesia 20
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 26
J U M L A H 57 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
6.2.1.2. Kelapa Sawit
Komoditas sawit merupakan komoditas yang cukup penting di
Kabupaten Banyuasin. Komoditas ini menempati peringkat ke dua
setelah karet dilihat dari luasan areal penanamannya. Rincian luas
areal dan produksi kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin
ditampilkan pada tabel 10.
Tabel10. Datasementara perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin
No Perkebunan TBM (Ha)
TM (Ha)
TT (Ha)
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
1 Perkebunan Rakyat Kelapa Sawit Rakyat 7.499 10.542 - 18.041 39.012 2 Perkebunan Negara
a. PTPN Betung
Krowo - 8.221 - 8.221 14.682 b. PTPN Bentayan - 2.800 - 2.800 5.321
c. Puslitbun
Sembawa - 1.051 102 1.153 16.900
3 Perkebunan Swasta
a. Swasta Asing (Melania) 14 541 - 555 1.291
b. Swasta Nasional 41.688 8.456 2.201 52.345 40.990
TOTAL 49.201 31.611 2.303 83.115 118.106 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 27
Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa sebagian perkebunan
kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin banyak diusahakan oleh
perkebunan besar milik negara. Kemudian diikuti oleh perkebunan
besar milik swasta dan sisanya oleh perkebunan rakyat. Rincian luas
areal perkebunan kelapa sawit ditampilkan pada Gambar 10
Gambar 10.Luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat, negara dan swasta di Kabupaten Banyuasin, 2011
Perkebunan kelapa sawit yang diusahakan rakyat banyak
terdapat di Kecamatan Pulau Rimau dan Talang Kelapa. Sebagian
besar perkebunan kelapa sawit tersebut diusahakan di wilayah eks
transmigrasi yang sebelumnya digunakan untuk tanaman pangan.
Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh
rakyat ditampilkan pada Tabel 11.
Tabel11. Data perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin
NO Kecamatan TBM
(Ha) TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Luas (Ha)
Produksi (Ton) KK KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Talang Kelapa 1,463 2,025 - 3,488 6,893 2,614 TBS
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 28
2 Muara Padang 199 291 - 490 183 422 TBS 3 Makarti Jaya 67 9 - 76 9 71 TBS 4 Banyuasin III 488 425 - 913 513 952 TBS 6 Banyuasin I 559 270 - 829 315 608 TBS 9 Muara Telang 127 - - 127 - 127 -
10 Betung 301 1,670 - 1,971 5,426 1,619 TBS 12 Tanjung Lago 63 - - 63 - 63 - 13 Air Saleh - - - - - - - 14 Muara Sugihan 54 3 - 57 6.0 39 TBS
Jumlah 7,499 10,542 - 18,041 39,012 17,108 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 11, terlihat bahwa Kecamatan yang memiliki
luas areal tanaman kelapa sawit terbanyak adalah Pulau Rimau,
disusul Talang Kelapa dan Betung. Sedangkan kecamatan yang
tidak terdapat perkebunan kepala sawit adalah Air Saleh, Muara
Sugihan dan Tungkal Ilir. Gambaran luasan areal perkebunan
kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Gambar 11.
Gambar 11.Luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin, 2011
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 29
Berdasarkan kondisi tanaman, sebagian besar perkebunan karet
rakyat di Kabupaten berada dalam kondisi produktif, hal ini terlihat
dari sebagian besar (58,31 persen) luas areal tanaman karet
terkategori tanaman menghasilkan dan hanya 41,51 persen
terkategori tanaman belum menghasilkan, seperti terlihat pada
Gambar 12.
Gambar 12. Kondisi tanaman kelapa sawit rakyat di Kabupaten
Banyuasin
Tanaman kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin yang diusahakan
rakyat selain diusahaikan di lahan kering juga di lahan basah (lahan
rawa pasang surut. Kondisi areal perkebunan kelapa sawit rakyat
ditampilkan pada Gambar 13.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 30
Gambar 13. Areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin
Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin banyak
diusahakan oleh perusahaan negara dan swasta besar.
Pengusahaannya dalam bentuk perkebunan inti yang dikelola secara
langsung oleh perusahaan perkebunan dan sistem plasma yang
diusahakan oleh perusahaan perkebunan dengan cara bermitra
dengan masyarakat. Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit
yang diusahakan oleh perkebunan besar ditampilkan pada tabel 12.
Tabel 12. Statistik perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin
No. Nama Perusahaan Luas TBM (Ha)
Luas TM (Ha)
Luas TR/TT (Ha)
Jumlah (Ha)
Produksi (Ton) Ket
1 PTPN VII - Betung Krawo - 8,221 - 8,221 14,682 TBS - Bentayan dan Keluang - 2,800 - 2,800 5,321
2 PT. Melania 14 541 - 555 1,291
TBS
3 Balai Penelitian Sembawa - 1,051 102 1,153 16,900
TBS
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 31
4 PT. Agro Polindo Sakti 54 680 - 734 1,972
TBS 5 PT. Surya Hutama Sawit - Inti 1,083 938 214 2,235 2,013 TBS - Plasma 1,469 2,143 1,736 5,348 2,819 TBS
6 PT. Sawit Mas Sejahtera 753 3,778 251 4,782 7,655
TBS
7 PT. Daya Semesta Agro Persada - 5,182 - 5,182 56,880
TBS
8 PT. Perkindo Makmur - 3,607 - 3,607 23,500
TBS
9 PT.Pesuma - 500 - 500 5,875
TBS
10 PT.Agro Bintang Dharma Nusantara -
- Inti - 1,594 - 1,594 17,729 TBS - Plasma - 590 - 590 6,933 TBS
11 PT. Andiro Agro
- Inti 950 4,005 - 4,955 12,880 TBS - Plasma - 3,973 - 3,973 12,495 TBS
12 PT.Swadaya Indo Palma - Inti - 5,736 - 5,736 58,348 TBS - Plasma - 2,485 - 2,485 24,499 TBS
13 PT.Cipta Lestari Sawit - - Inti 1,522 - - 1,522 11,656
- Plasma - 1,372 - 1,372 15,974 TBS
14 PT.Tanie Abadi Sejahtera - 1,350 - 1,350 15,862
15 PT.Tunas Baru Lampung - Inti - 7,818 - 7,818 83,848 TBS - Plasma - 1,875 - 1,875 38,777 TBS
16 PT.Palem Baja - 704 - 704 423
TBS
17 PT.Patri Agung Perdana - 840 - 840 9,870
TBS
18 PT.Sutopo Lestari Jaya - 924 - 924 8,255
TBS
19 PT.Tanjung Kasih Lestari - 600 - 600 7,050
TBS
20 PT.Rawa Bangun Nyaman - 1,000 - 1,000 11,750
TBS
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 32
21 PT.Mahkota Andalan Sawit - 1,150 - 1,150 13,512
TBS
22 PT.Pulau Subur - 600 - 600 7,050
TBS
23 PT. Citra Indo Niaga - 300 - 300 3,525
TBS
24 PT. Trans Pasifik Agro Industri - 3,861 - 3,861 30,381
TBS
25 PT. Sukses Sawit Gasing - 480 - 480 5,640
TBS
26 PT. Andalan Alam Sumatera - 1,000 - 1,000 11,750
TBS
27 PT.Karya Sawit Lestari - inti - 742 - 742 8,718 TBS - plasma - - - - -
28 PT. Dinamika Rimba Utama - 258 - 258 3,031
TBS
29 PT. Hindoli - 2,200 - 2,200 25,850
TBS
30 PT. Hanuraba Sawit Kencana - 4,900 - 4,900 33,840
TBS
31 PT. Abi Putra Bina Inter - 500 - 500 5,875
TBS
32 PT. Rizki Setia Nusa Abadi - 580 - 580 6,815
TBS
33 Duta Reka Mandiri - 500 500 5,875
TBS
34 Usaha Muda Jaya - 151 - 151 1,774
TBS
35 Cahaya Cemerlang Lestari 180 - - 180 -
36 Bumi Indah Multiperkasa - 410 - 410 4,817
TBS
37 Kasih Agro Mandiri - 1,990 - 1,990 20,950
TBS
38 PT. Agrindo Raya 965 965 39 PT. Sawit Agro Lestari 362 - - 362 -
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 33
TBS
J U M L A H 7,352 74,898 2,303 93,584 664,660 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Tanaman kelapa sawit yang diusahakan oleh perkebunan besar
sebagian besar atau 80,03persen sedang menghasilkan, sedangkan
sisanya yaitu: 7,85 persen belum menghasilkan dan 2,46 persen
termasuk tanaman tidak produktif lagi karena sudah tua/rusak.
Gambaran kondisi tanaman pada perkebunan kelapa sawit yang
diusahakan perusahaan besar ditampilkan pada Gambar 14.
Gambar 14. Kondisi tanaman kelapa sawit perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin
Secara umum jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
beroperasi di Kabupaten Banyuasin sebanyak 56 perusahaan.
Rincian naman perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
beroperasi di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Nama perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 34
Realisasi Tanam Ha Produksi TBS Ton No Nama
Perus ahaan Inti Plasma
Jumlah Inti Plasma
1 2 3 4 5 6 7 1 Balai Penelitian
Sembawa
1.153,00
1.153,00
16.900,00
2 PT.Sawit Mas Sejahtera
4.782,00 4.782,00 7.655,00
3 PT. Surya Hutama Sawit
2.235,00 5.348,00 7.583,00 2.013,00 2.819,00
4 PT.Agro Palindo Sakti 734.00 734.00 1.972,00 5 PT. Melania Indonesia 555,00 555,00 1.291,00 6 PTPN VIII Betung
Krawo 8.221,00 8.221,00 14.682,00
7 PTPN VII Bentayan dan Keluang
2.800,00 2.800,00 5.321,00
8 PT. Pesuma 500,00 500,00 5.875,00 9 PT.Perkindo Makmur 2.000,00 1.607,00 3.607,00 23.500,00 10 PT.Swadaya Indo
Palma(Tanjung Lago) PT.swadaya Indo Palma (Talang Kelapa)
5.136,00 600,00
2.485,00
5.736,00
2.485,00
58.348,00 24.499,00
PT. Tani Abdi sejahtera (Muara Padang)
1.000,00 1.000,00 15.862,00 11
PT. Tani Abdi sejahtera (Banyuasin I)
350,00 350,00
12 PT.Cipta Lestari Sawit 1.521.66 1,371,86 2.893,52 11.656,00 15.974,00 13 PT.Trans Pasific Agro
Industri 3.861,00 3,861,56 30.381,00
14 PT.Daya semesta agro Persada
5.182.00 5.182.00 56.880,00
15 PT.Putri Agung Perdana
840,00 840,00 9.870,00
16 PT.Hanuraba Sawit Kencana
3,500,00 1.400,00 4.900,00 33,840,00
17 PT.Tunas Baru Lampung
7.818.00 1.875.77 9.693.77 83.848,00 38.777,00
18 PT. Palem Baja 740,00 704,00 423,00 19 PT.Sukses Sawit
Gasing Pembaharuan 480,00 480,00 5,640,00
20 PT.Abi Putra Bina Inter 500,00 500,00 5.875,00 21 PT.Tanjung Kasih
Lestari 600,00 600,00 7.050,00
22 PT.Citra Indo Niaga 300.00 300,00 3.525,00 23 PT.Sutopo Lestari Jaya 824.10 100.00 924,10 8,255,00 24 PT.Rawa bangun
Nyaman 1.000,00 1.000,00 11,750,00
25 PT.Raja Palma* 26 PT. Mahkota Andalan 1.150,00 1.150,00 13.512,00
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 35
Sawit 27 PT.Rizki Setia Nusa
Abadi 580,00 580,00 6.815,00
28 PT. Andalan Alam Sumatera
1.000,00 1.000,00 11,750,00
29 PT.Pulau Subur 600,00 600,00 7.050,00 30 PT.Campang Tiga* 31 PT.Agro Bintang
Darma Nusantara 1.594,00 590,04 2.184,04 17.729,00 6.933,00
32 PT.Andira Agro (Banyuasin I dan Muara Padang) PT.Andira Agro (Makarti Jaya)
4,004,72
950,00
3,973,54
-
7.978,26
950,00
12,880,00 12.495,00
33 PT.Sri Andal Lestari* 34 PT. Duta Reka Mandiri 500,00 500,00 5,875,00 35 PT.Hamita Utama
Karsa*
36 PT.Sumber Terang Argo Lestari*
37 PT.Sawit Agro Lestari 361,61 361,61 38 PT. Kasih Agro Mandiri 1.990,03 1,990.03 20.950,00 39 PT. Dinamika Rimba
Utama 258,00 258,00 3.031,00
40 PT. Usaha Muda Jaya 151,00 151,00 1,774,00 41 PT. Cahaya Sawit* 42 PT. Sinar Musi Mitra
Sukses*
43 PT.Hindoli 2.200,00 2,200,00 25.850.00 44 PT.Cahaya Cemerlang
Lestari 180.00 180.00
45 PT. Karya Sawit Lestari
742,00 742,00 8.718.00
46 PT.Agrindo Raya 964,76 - 964,76 47 PT. Nurul Ikhwan
Utama*
48 PT. Bumi Indah Multiperkasa
410,00 410,00 4.817.00
49 PT.Agro Nusa Bumi Lestari*
50 PT.Agro Mitramas Lestari*
51 PT.Ganda Jaya Pratama Agro Lestari*
52 PT.Agronusa Alam Perkasa*
53 PT.Prima Bumi Sejahtera*
54 PT.Agronusa Inti Mandiri*
55 PT.Cahya Vidi Abadi* 56 PT.Cahaya Sawit
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 36
Sejahtera* 74.233,44 19.351,21 93.584,65 563.163.00 101.497.00
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Keterangan: * Belum ada data realisasi tanam dan produksi
Jenis produk yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit baik
perusahaan besar maupun rakyat adalah dalam bentuk tandan buah
segar (TBS), seperti yang terlihat pada Gambar 15.
Gambar 15. TBS yang dihasilkan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin
6.2.1.3. Kelapa
Komoditas kelapa banyak diusahakan oleh rakyat yang berada di
kawasan pesisir dengan luasan mencapai 32.955 hektar, sedangkan
yang diusahakan oleh perkebunan besar relatif masih sedikit dan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 37
hanya diusahakan oleh satu perusahaan yaitu PT. Sumatera Candi
Kecana dengan luasan 2.148 hektar. Rincian luas areal dan produksi
perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel
14.
Tabel 14. Luas areal dan Produksi perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin
NO Perkebunan TBM (Ha) TM (Ha) TT (Ha) Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
1 Perkebunan Rakyat
Kelapa Rakyat 5.699 36.863 3.914 46.476 47.675
2 Perkebunan Swasta
PT. Sumatera Candi Kencana - 649 2.296 2.945 1.817
TOTAL 5.699 37.512 6.210 49.421 49.492
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 38
Berdasarkan Tabel 14, perkebunan kelapa di Kabupaten
Banyuasin hanya diusahakan oleh perkebunan rakyat dan swasta.
Luas areal perkebunan rakyat mencapai 94,04 persen sedangkan
perkebunan besar hanya 5,95 persen yang seluruhnya diusahakan
oleh PT. Sumatera Candi Kencana. Gambaran pembagian luas areal
perkebunan kelapa yang diusahakan oleh rakyat dan perusahaan
swasta ditampilkan pada Gambar 16.
Gambar 16. Luas areal perkebunan kelapa rakyat dan swasta di Kabupaten Banyuasin, 2011 Perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin banyak diusahakan
di Kecamatan Muara Telang dan Muara Padang. Sebagian besar
tanaman yang diusahakan sebagian besar merupakan tanaman
menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa yang
diusahakanrakyat ditampilkan pada Tabel 15.
Tabel 15. Data perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten Banyuasin
NO Kecamatan TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR
(Ha)
Luas (Ha)
Produksi
(Ton) Ket KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Talang Kelapa 71 259 3 333 131 Kopra 35 2 Muara Padang 850 11,126 900 12,876 16,521 Kopra 14,564 3 Makarti Jaya 689 2,176 631 3,496 552 Kopra 183
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 39
4 Banyuasin III 6 101 - 107 65 Kopra 26 5 Banyuasin II 503 1,500 203 2,206 372 Kopra 349 6 Banyuasin I 32 181 8 221 122 Kopra 58 7 Pulau Rimau 936 1,484 514 2,934 3,973 Kopra 179 8 Rantau Bayur 90 230 21 341 662 Kopra 103 9 Muara Telang 709 16,013 996 17,718 20,219 Kopra 9,918
10 Betung 12 53 - 65 76 Kopra 24.0 11 Rambutan 25 1,210 152 1,387 3,206 Kopra 154 12 Tanjung Lago - - - - - - - 13 Air Saleh 4 447 - 451 227 Kopra 272 14 Muara Sugihan 1,751 2,014 483 4,248 1,512 Kopra 2672 15 Tungkal Ilir 21 69 3 93 37 Kopra 70
Jumlah 5,699 36,863 3,914 46,476 47,675 28.607 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011.
Berdasarkan Tabel 15, terlihat bahwa kecamatan yang menjadi
sentra pengembangan perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin
yaitu kecamatan Muara Telang dan Muara Padang. Sedangkan
kecamatan Tanjung Lago, Air Saleh dan Tungkal Ilir tidak
ditemukan perkebunan kelapa. Gambaran luasan areal perkebunan
kelapa yang diusahakan rakyat di Kabupaten Banyuasin
ditampilkan pada Gambar 17.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 40
Gambar 17. Luas areal perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten Banyuasin,2011.
Sebagian besar tanaman kelapa yang diusahakan rakyat
sebagian besar berada dalam umur produktif. Kondisi usaha
perkebunan kelapa yang diusahakan rakyat dilihat dari kondisi
tanaman ditampilkan pada Gambar 18.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 41
Gambar 18. Kondisi usaha perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten
Banyuasin Usaha perkebunan kelapa banyak diusahakan di lahan basah
khususnya di wilayah lahan pasang surut. Kondisi usaha
perkebunan kelapa rakyat ditampilkan pada Gambar 19.
Gambar 19. Kondisi areal dan aktivitas panen kelapa di Kabupaten Banyuasin
Perusahaan perkebunan besar yang mengusahakan kelapa
adalah PT. Sumatera Candi Kencana dengan luasan mencapai 2.945
hektar. Luasan produksi, tanaman belum menghasilkan, tanaman
menghasilkan di tampilkan pada Tabel 16.
Tabel 16. Data perkebunan kelapa perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 42
NO Nama Perusahaan
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
JUMLAH (Ha)
Produksi
(ton)
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
1
PT. Sumatera Candi Kencana - 649 2.296 2.945
1.817
Kopra
Jumlah 649 2.296 2.945 1.817 - Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Hasil produksi kelapa sawit sebagian besar dijual dalam bentuk
kelapa bulat, sedangkan yang tidak memenuhi syarat dibuat kopra
yang akan dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak
kelapa. Kegiatan pengolahan buah kelapa ditampilkan pada
Gambar 20.
Gambar 20. Kegiatan pembuatan kopra di Kabupaten Banyuasin
6.2.1.4. Kopi
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 43
Kopi merupakan komoditas perkebunan yang diusahakan di
Kabupaten Banyuasin. Tanaman kopi banyak diusahakan di
Kecamatan Muara Padang, dengan jenis produk berupa biji kering
dan sebagian besar diusahakan oleh rakyat. Rincian data
perkebunan kopi takyat di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada
Tabel 17.
Tabel 17. Data perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Banyuasin
NO Kecamatan TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR
(Ha)
Luas (Ha)
Produksi
(Ton) Ket KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Talang Kelapa - 5 5 3 - 7 2 Muara Padang 627 2,018 1,348 3,993 1,506 Biji Kering 4,686 3 Makarti Jaya 20 30 12 62 27 Biji Kering 81 4 Banyuasin III - - - - - - - 5 Banyuasin II 8 48 32 88 72 Biji Kering 57 6 Banyuasin I 9 65 21 95 59 Biji Kering 35 7 Pulau Rimau 39 47 8 94 37 Biji Kering 98 8 Rantau Bayur - - - - - - - 9 Muara Telang 70 - - 70 - Biji Kering 70
10 Betung - - - - - - 11 Rambutan 5 18 45 68 16 Biji Kering 51 12 Tanjung Lago - - - - - - - 13 Air Saleh - - - - - - - 14 Muara Sugihan 122 501 36 659 469 - 403 15 Tungkal Ilir - 2 - 2 2 - 2
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 44
Jumlah 900 2,734 1,502 5,136 2,191 5078 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Berdasarkan Tabel 17 perkebunan kopi rakyat banyak terdapat di
Kecamatan Muara Padang yang sebagian besar diusahakan di
tanaman pekarangan atau lahan tegalan. Berdasarkan data ini dapat
disimpulkan bahwa kecamatan Muara Padang merupakan
kecamatan yang memiliki potensi untuk pengembangan tanaman
kopi. Gambaran luasan areal perkebunan kopi rakyat di Kabupaten
Banyuasin ditampilkan pada Gambar 21.
Gambar 21.Luas areal perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Banyuasin, 2011.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 45
Tanaman kopi yang diusahakan rakyat sebagian besar berada
merupakan tanaman yang produktif. Gambaran kondisi tanaman
ditampilkan pada Gambar 22.
Gambar 22. Luas areal tanaman kopi berdasarkan kondisi produktivitas di Kabupaten Banyuasin
Usaha perkebunan karet yang dilakukan rakyat di Kabupaten
Banyuasin dilakukan pada lahan dengan luasan yang relatif sempit
dan hanya digunakan disekitar pekarangan rumah penduduk.
Kondisi areal penanaman kopi di Kabupaten Banyuasin ditampilkan
pada Gambar 23.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 46
Gambar 23. Areal tanaman kopi di Kabupaten Banyuasin
6.2.1.5. Kakao
Jenis komoditas perkebunan lain yang diusahakan di Kabupaten
Banyuasin adalah kakao. Tanaman Kakao banyak diusahakan di
Kecamatan Muara Telang. Rincian luas areal dan produksi kakao di
Kabupaten Banyuasin di tampilkan pada Tabel 18.
Tabel 18. Luas areal dan produktivitas perkebunan kakao rakyat di Kabupaten Banyuasin
NO Kecamatan TBM
(Ha) TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Luas (Ha)
Produksi
(Ton) KK Ket
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 47
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Talang Kelapa
2 2 - 4 0.70 2 Biji Kering 2 Muara Padang 4 - - 4 - 4 3 Makarti Jaya - 9 - 9 1.20 9 Biji Kering 4 Banyuasin III - - - - - - - 5 Banyuasin II 7 3 - 10 1.10 10 Biji Kering 6 Banyuasin I - - - - - - - 7 Pulau Rimau - - - - - - - 8 Rantau Bayur - - - - - - - 9 Muara Telang 193 138 56 387 13.21 373 Biji Kering
10 Betung - - - - - - - 11 Rambutan - - - - - - - 12 Tanjung Lago - - - - - - - 13 Air Saleh - - - - - - - 14 Muara Sugihan - - - - - - - 15 Tungkal Ilir - - - - - - -
Jumlah 206 152 56 414 16,21 398 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak
Berdasarkan Tabel 17, tanaman kakao banyak terdapat di
Kecamatan Muara Telang. Selain itu tanaman kakao juga banyak
terdapat di Kecamatan: Pulau Rimau, Mariana, Makarti Jaya, Talang
Kelapa dan Muara Padang. Gambaran penyebaran tanaman Kakao
di Kabupaten Banyuasin di Tampilkan pada Gambar 24.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 48
Gambar 24. Luas areal perkebunan kakao di Kabupaten Banyuasin,
2011.
Tanaman kopi yang diusahakan di kabupaten Banyuasin
sebagian besar berupa tanaman yang belum menghasilkan. Kondisi
tanaman kopi yang diusahakan di Kabupaten Banyuasin
ditampilkan pada Gambar 25.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 49
Gambar 25. Luas areal berdasakan kondisi tanaman kopi di Kabupaten Banyuasin
6.2.2. Data Perkebunan Per Kecamatan
Kabupaten Banyuasin merupakan kabupaten yang memiliki
potensi yang besar pada pengembangan sektor perkebunan.
Terdapat lima jenis komoditas perkebunan yang diusahakan di
Kabupaten Banyuasin adalah: karet, kelapa sawit, kelapa, kopi dan
kakao. Tanaman tersebut selain diusahakan oleh rakyat juga oleh
perkebunan besar baik perusahaan perkebunan milik negara,
maupun swasta.
6.2.2.1. Perkebunan Rakyat
6.2.2.1.1. Kecamatan Muara Padang
Kecamatan Muara Padang merupakan kecamatan yang menjadi
sentra perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin. Rincian luas
komoditi di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel19.
Tabel 19. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 50
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 849 20 - 869 - 32 483
2 Sawit
199 291 - 490 - 183
422 3 Kelapa 850 11,126 900 12,876 - 16.521 14.564
4 Kopi 627 2,018 1,34
8 3,993 - 1.506
4.686
5 Kakao
4 - - 4 - -
4
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa kecamatan Muara Padang
merupakan sentra tanaman kelapa di Kabupaten Banyuasin. Selain
Kelapa, kecamatan muara padang juga menjadi penghasil beberapa
jenis komoditi perkebunan lainnya, yaitu: karet, kelapa sawit, kopi
dan kakao. Gambaran pembagian komoditi perkebunan di
Kecamatan Muara Padang ditampilkan pada Gambar 26..
Gambar 26. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 51
Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin
a. Karet
Luas areal perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin
869 hektar, yang terdiri dari 849 hektar tanaman belum
menghasilkan dan 20 hektar sudah menghasilkan. Rincian
luasan areal tanaman karet berdasakan kondisi produktivitas
ditampilkan pada Tabel 20.
Tabel 20. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di
Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 849
2 Tanaman Menghasilkan 20
Jumlah 869
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasakan Tabel 19, terlihat bahwa 98 persen tanaman
karet di Kabupaten Banyuasin masih tergolong belum
menghasilkan sedangkan sisanya 2 persen sudah
menghasilkan. Gambaran kondisi tanaman dilihat dari
produktivitas dapat dilihat pada Gambar berikut 27.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 52
Gambar 27. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman karet rakyat diKecamatan Muara PadangKabupaten Banyuasin
b. Kelapa Sawit
Luas areal tanaman kelapa sawit di Kecamatan Muara Padang
seluas 490 hektar yang sebagian besar sudah menghasilkan.
Rincian luas tanaman karet berdasarkan umur produktif dapat
dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 53
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 199
2 Tanaman Menghasilkan 291
Jumlah 490
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan data pada Tabel 21, di atas terlihat bahwa 59
persen tanaman kelapa sawit sudah berada pada umur
produktif, dan hanya 41 persen merupakan tanaman yang
belum menghasilkan atau produktif. Gambaran tentang
persentase tanaman berdasarkan kondisi tanaman dapat
dilihat pada Gambar 28.
Gambar 28. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin
c. Kelapa
Kecamatan Muara Padang merupakan sentra penghasil kelapa
di Kabupaten Banyuasin. Luas areal kelapa di Kecamatan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 54
Muara Padang 12.876, yang terbagi atas tanaman belum
menghasilkan, sedang menghasilkan dan tanaman tua/rusak.
Rincian persentase luas lahan perkebunan kelapa berdasarkan
umur produktifnya ditampilkan pada tabel 22.
Tabel 22. Luas areal tanaman perkebunan kelapa rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas(Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 850
2 Tanaman Menghasilkan 11.126
3 Tanaman Tua/Rusak 900
Jumlah 12.876
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan data pada Tabel 22 terlihat bahwa sebagian besar
tanaman kelapa di Kecamatan Muara Padang terkategori
tanaman menghasilkan. Persentase kondisi tanaman
berdasarkan masa produktivitas dapat dilihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 55
d. Kopi
Kopi merupakan komoditi yang banyak ditemukan di
Kecamatan Muara Padang. Luas areal tanaman kopi di
Kecamatan Muara Padang 3.993 yang sebagian besar sudah
menghasilkan. Rincian luas areal tanaman kopi berdasarkan
kondisi tanaman ditampilkan pada tabel 23.
Tabel 23. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan
Muara Padang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 627
2 Tanaman Menghasilkan 2.018
3 Tanaman Tua/Rusak 1.348
Jumlah 3.993 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa sebagian besar
perkebunan kopi di Kecamatan Muara Padang merupakan
perkebunan yang sudah menghasilkan. Gambaran kondisi
perkebunan kopi di Kecamatan Muara Padang ditampilkan
pada Gambar 30.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 56
Gambar 30. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman kopi di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin
e. Kakao
Kakao merupakan komoditi perkebunan yang baru
dikembangkan di Kecamatan Muara Padang. Luas areal
tanaman kakao di Muara Padang seluas 4 hektar yang sebagian
besar merupakan tanaman yang belum menghasilkan seperti
yang terlihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Luas areal tanaman perkebunan kakao di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 4
Jumlah 4
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 24,terlihat bahwa tanaman kakao yang
dikembangkan di Kecamatan Muara Padang seluruhnya
merupakan tanaman yang belum menghasilkan yang secara
jelas dapat dilihat pada Gambar diagram berikut 31.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 57
Gambar 31. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Muara padang Kabupaten Banyuasin
6.2.2.1.2. Kecamatan Tanjung Lago
Kecamatan Tanjung Lago merupakan kawasan yang berpotensi
untuk pengembangan tanaman perdkebunan, khususnya Karet,
kelapa sawit dan kelapa. Jenis komoditas perkebunan yang banyak
diusahakan adalah karet yang sebagian besar merupakan tanaman
belum menghasilkan. Rincian jenis dan luas komoditas perkebunan
yang diusahakan di Kecamatan Tanjung Lago ditampilkan pada
Tabel 25.
Tabel 25. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produski (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 58
1 Karet 155 19 - 174 13.5 31 109
2 Sawit
63 - - 63 - -
63 3 Kelapa 24 - - 24 - - 4 Kopi - - - - - - 5 Kakao - - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Berdasarkan Tabel 25, terlihat bahwa Komoditi terbanyak yang
dikembangkan di Kecamatan Tanjung Lago adalah karet. Komoditi
perkebunan lain yang diusahakan di kecamatan ini adalah kelapa
sawit dan kelapa. Gambaran pembagian komoditi perkebunan di
Kecamatan Tanjung Lago ditampilkan pada Gambar 32.
Gambar 32. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di KecamatanTanjung Lago , 2011
a. Karet
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 59
Karet merupakan komoditi perkebunan utama di Kecamatan
Tanjung Lago. Luas areal tanaman karet di Kecamatan
Tanjung Lago 174 hektar. Rincian luas karet di Tanjung Lago
ditampilkan pada Tabel 26.
Tabel 26. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 155
2 Tanaman Menghasilkan 19
Jumlah 174
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan data pada Tabel 26 terlihat bahwa sebagian besar
perkebunan karet di Kecamatan Tanjung Lago merupakan
tanaman yang belum menghasilkan. Persentase luas areal
tanaman karet berdasarkan kondisi produktifnya ditampilkan
pada Gambar 33.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 60
Gambar 33. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin
b. Kelapa Sawit
Komoditi kelapa sawit merupakan komoditi yang baru
dikembangkan di Kecamatan Tanjung Lago. Luas areal
tanaman kelapa sawit di Kecamatan ini 63 hektar. Rincian luas
areal tanaman kelapa sawit ditampilkan pada Tabel 27.
Tabel 27. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di
Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 63
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 63
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total tanaman karet seluas 63 hektar, seluruhnya
merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Persentase
tanaman berdasarkan umur produktifnya ditampilkan pada
Gambar 34.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 61
Gambar 34. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin
c. Kelapa
Komoditi perkebunan lain yang berpotensi untuk
dikembangkan adalah tanaman kelapa. Luas areal tanaman
kelapa di Kecamatan Tanjung Lago 24 hektar.
Tabel 28. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di
Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 24
2 Tanaman Menghasilkan -
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 24 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total tanaman kelapa seluas 24 hektar, seluruhnya
merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Persentase
luas areal tanaman ditampilkan pada Gambar 35.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 62
Gambar 35. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin
6.2.2.1.3. Kecamatan Talang Kelapa
Kecamatan Talang Kelapa merupakan sentra untuk
pengembangan tanaman kelapa sawit. Kelapa sawit di kecamatan
ini banyak diusahakan di kawasan perairan. Rincian jenis dan luas
komoditi perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Talang Kelapa
di tampilkan pada Tabel 29.
Tabel 29. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
No Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 521 1,155 148 1,824 18.5 1.267 773
2 Sawit
1,463 2,025 - 3,488 - 6.893
2.614 3 Kelapa 71 259 3 333 - 131 35
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 63
4 Kopi - 5 5 - 3 7
5 Kakao
2 2 - 4 - 0,70
2
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 29, Kecamatan Talang Kelapa berpotensi
untuk pengembangan berbagai komoditi perkebunan. Komoditi
utama yang dikembangkan di Kecamatan Talang Kelapa yaitu:
kelapa sawit dan karet. Gambaran luas areal komoditi yang
dikembangkan di Kecamatan Talang Kelapa ditampilkan pada
Gambar 36.
Gambar 36. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Talang Kelapa, 2011
a. Karet
Komoditi karet merupakan komoditi yang memiliki luas
nomor dua setelah kelapa sawit dengan total mencapai 1.824
hektar. Rincian luas areal tanaman karet di Kecamatan Talang
Kelapa ditampilkan pada Tabel 30.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 64
Tabel 30. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 521
2 Tanaman Menghasilkan 1.155
3 Tanaman Tua/Rusak 148
Jumlah 1.824
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 30, terlihat bahwa sebagian besar atau 62
persen luas areal perkebunan di Kecamatan Talang Kelapa
merupakan tanaman yang sudah menghasilkan sedangkan
sisanya merupakan tanaman yang belum menghasilkan dan
tanaman tua/rusak. Persentase luas areal berdasarkan kondisi
tanaman karet ditampilkan pada Gambar 37.
Gambar 37. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman karet di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 65
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan komoditi utama yang ada di
Kecamatan Talang Kelapa. Luas areal tanaman kelapa 3.488
hektar, yang terbagi menjadi tanaman yang belum
menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Rincian luas areal
perkebunan kelapa sawit ditampilkan pada Tabel 31.
Tabel 31. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.463
2 Tanaman Menghasilkan 2.025
Jumlah 3.488
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 31di atas terlihat bahwa sebagian besar atau
2.025 hektar tanaman kelapa sawit di Kecamatan Talang
Kelapa merupakan tanaman yang sudah menghasilkan
sedangkan sisanya merupakan tanaman yang belum
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 66
menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit
berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 38.
Gambar 38. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi perkebunan yang cukup luas di
Kecamatan Talang Kelapa. Luas areal perkebunan kelapa di
Kecamatan Talang Kelapa yaitu 333 hektar yang sebagian besar
merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian luas
areal perkebunan kelapa di Kecamatan Talang Kelapa
ditampilkan pada Tabel 32.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 67
Tabel 32. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 71
2 Tanaman Menghasilkan 259
3 Tanaman Tua/Rusak 3
Jumlah 333
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Luas areal tanaman kelapa di Kecamatan Talang Kelapa yaitu
333 hektar. Dari luasan tersebut sebagian besar atau 78 persen
merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian luas
areal perkebunan kelapa berdasarkan kondisi tanaman
ditampilkan pada Gambar 39.
Gambar 39. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
d. Kopi
Tanaman kopi di Kecamatan Talang Kelapa banyak
dikembangkan penduduk pada lahan pekarangan. Luas areal
tanaman kopi di Kecamatan Talang Kelapa seluas 5 hektar
yang semuanya sudah menghasilkan.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 68
Tabel 33. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan
Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan -
2 Tanaman Menghasilkan 5
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 5
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas total 5 hektar semua tanaman kopi berada dalam umur produktif, hal ini terlihat dari gambar berikut 40.
Gambar 40. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
e. Kakao
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 69
Kakao merupakan komoditi perkebunan yang juga diusahakan
oleh petani Kecamatan Talang Kelapa. Luas areal perkebunan
kakao di Kecamatan Talang Kelapa adalah 4 hektar yang
terdiri dari 2 hektar tanaman belum menghasilkan dan 2 hektar
tanaman sudah menghasilkan.
Tabel 34. Luas areal tanaman perkebunan kakao di
Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 2
2 Tanaman Menghasilkan 2
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 4
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Gambaran pembagian tanaman kakao berdasarkan umur
produktif ditampilkan pada Gambar 41.
Gambar 41. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman kakao di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 70
6.2.2.1.4. Kecamatan Makarti Jaya
Kecamatan Makarti Jaya merupakan sentra untuk pengembangan
tanaman kelapa. Sebagian besar kelapa yang diusahakan di
kawasan sudah menghasilkan. Rincian jenis dan luas areal komoditi
perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Makarti Jaya
ditampilkan pada Tabel 35.
Tabel 35. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 17 17 - 34 - 21 20
2 Sawit
67
9 - 76 - 9
71 3 Kelapa 689 2,176 631 3,496 - 552 183 4 Kopi 20 30 12 62 - 27 81
5 Kakao -
9 - 9 - 1,20
9
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 71
Berdasarkan Data pada Tabel 35 Kecamatan Makarti Jaya
merupakan penghasil kelapa cukup besar di Kabupaten Banyuasin.
Komoditi lain yang dikembangkan di Kecamatan ini, yaitu: karet,
kelapa sawit. Gambaran luas komoditi perkebunan yang
diusahakan di Kecamatan Makarti Jaya ditampilkan pada Gambar
42.
Gambar 42. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Makarti Jaya, 2011
a. Karet Tanaman karet merupakan komoditi yang belum terlalu
banyak dikembangkan di Kecamatan Makarti Jaya
dibandingkan komoditi utama kelapa sawit. Luas areal karet
hanya 2 persen dari total luas areal perkebunan di kecamatan
ini. Luas areal tanaman karet di Kecamatan Makarti Jaya
ditampilkan pada Tabel 36
Tabel 36. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di
Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 72
No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 17
2 Tanaman Menghasilkan 17
Jumlah 34
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dilihat dari data pada Tabel 36terlihat bahwa dari total luas
areal tanaman karet di Kecamatan Makarti Jaya 50 persen
tanaman sudah menghasilkan sedangkan 50 persen lainnya
belum menghasilkan. Rincian luas areal berdasarkan persentase
produktifnya ditampilkan pada Gambar 43.
Gambar 43. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang
berpotensi untuk dikembangkan. Luas areal tanaman kelapa
sawit 76 hektar, yang terdiri dari 67 hektar tanaman belum
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 73
menghasilkan dan sisanya 9 hektar merupakan tanaman yang
menghasilkan.
Tabel 37. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di
Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 67
2 Tanaman Menghasilkan 9
Jumlah 76
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas total tanaman karet sebesar 76 hektar, 80 persen
merupakan tanaman belum menghasilkan sedangkan sisanya
sebesar 20 persen merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan.
Gambar 44. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin
c. Kelapa
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 74
Kelapa merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Makarti
Jaya. Luas total tanaman kelapa 3.496 hektar yang sebagian
besar merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian
luas areal tanaman kelapa di Kecamatan Makarti Jaya
ditampilkan pada Tabel 38.
Tabel 38. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di
Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 689
2 Tanaman Menghasilkan 2.176
3 Tanaman Tua/Rusak 631
Jumlah 3.496
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 38, terlihat bahwa sebagian besar tanaman
kelapa di Kecamatan Makarti Jaya sudah menghasilkan.
Rincian persentase tanaman kelapa berdasarkan kondisi
tanaman ditampilkan pad Gambar 45.
Gambar 45. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 75
d. Kopi
Kopi merupakan komoditi perkebunan yang menduduki
peringkat ketiga dilihat dari luas areal tanaman perkebunan.
Luas areal tanaman kopi 62 hektar yang terbagi menjadi
tanaman yang belum menghasilkan, sedang menghasilkan dan
tidak produktif karena tua/rusak. Rincian luas areal tanaman
kopi di Kecamatan Makarti Jaya ditampilkan pada tabel 39.
Tabel 39. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan
Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 20
2 Tanaman Menghasilkan 30
3 Tanaman Tua/Rusak 12
Jumlah 62 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dilihat dari kondisi tanaman, terlihat bahwa sebagian besar atau
49 persen tanaman kopi di Kecamatan Makarti Jaya berada
dalam kondisi produktif, sedangkan sisanya belum/tidak
produktif karena belum menghasilkan atau sudah tua/rusak.
Rincian persentase luas areal berdasarkan kondisi tanaman
ditampilkan pada Gambar 46.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 76
Gambar 46. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin
e. Kakao
Kakao merupakan komoditi perkebunan yang baru
dikembangkan di Kecamatan Makarti Jaya. Luas areal
tanaman kakao di Kecamatan Makarti Jaya seluas 9 hektar dan
sebagian besar merupakan tanaman yang belum
menghasilkan.
Tabel 40. Luas areal tanaman perkebunan kakao di
Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 9
Jumlah 9
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 77
Berdasarkan data pada Tabel 40, terlihat bahwa dari luas total 9
hektar perkebunan kakao, semuanya dalam kondisi belum
produktif. Rincian persentase luas areal tanaman kakao
berdasarkan tingkat produktif dapat dilihat pada Gambar 47.
Gambar 47. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin
6.2.2.1.5. Kecamatan Banyuasin III
Kecamatan Banyuasin III merupakan salah satu kecamatan yang
menjadi sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten
Banyuasin. Luas areal dan produksi komoditas perkebunan yang
diusahakan di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel 41.
Tabel 41. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 78
1 Karet 7,482 20,694 4,080 32,256 27 39.099 12.046
2 Sawit
488
425 - 913 - 513
952 3 Kelapa 6 101 - 107 - 65 26 4 Kopi - - - - - 5 Kakao - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 40, Kecamatan Banyuasin III merupakan
sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin.
Komoditi lain yang dikembangkan di Kecamatan ini adalah kelapa
sawit dan kelapa. Gambaran luasan areal komoditi perkebunan di
Kecamatan Banyuasin III ditampilkan pada Gambar 48.
Gambar 48.Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin III, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Banyuasin
III. Luas areal tanaman karet di Kecamatan Banyuasin III
seluas 32.256 hektar yang terbagi menjadi tanaman sudah
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 79
menghasilkan, belum menghasilkan dan tanaman tidak
produktif karena sudah tua/rusak. Rincian luas areal
perkebunan karet ditampilkan pada Tabel 42.
Tabel 42. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di
Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 7.482
2 Tanaman Menghasilkan 20.694
3 Tanaman Tua/Rusak 4.080
Jumlah 32.256
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 41, terlihat bahwa dari luas total perkebunan
karet sebagian besar dalam kondisi produktif. Rincian
persentase luas areal berdasarkan kondisi produktif ditampilkan
pada Gambar 49.
Gambar 49. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 80
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang
menduduki peringkat kedua dilihat dari luas areal tanaman
perkebunan di Kecamatan Banyuasin III. Luas areal
perkebunan kelapa sawit di Kecamatan ini mencapai 913
hektar, yang terdiri dari tanaman yang belum menghasilkan
dan sedang menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan
kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin III ditampilkan pada
tabel 43.
Tabel 43. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Banyasin III Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 488
2 Tanaman Menghasilkan 425
Jumlah 913
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 43, terlihat bahwa sebagian besar atau 53
persen tanaman kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin III
sedang berada dalam kondisi produktif atau sudah
menghasilkan, sedangkan sisanya 47 persen merupakan
tanaman yang belum produktif. Rincian luas areal tanaman
berdasarkan kondisi produktif ditampilkan pada Gambar 50.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 81
Gambar 50. Kondisi tanaman kelapa sawit diKecamatan
Banyuasin III KabupatenBanyuasin
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi lain yang sudah dikembangkan di
Kecamatan Banyuasin III. Luas areal tanaman kelapa di
Kecamatan ini mencapai 107 hektar yang terdiri dari 101 hektar
tanaman menghasilkan dan 6 hektar merupakan tanaman yang
belum menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa di
Kecamatan Banyuasin III ditampilkan pada Tabel 44.
Tabel 44. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Banyasin III Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 6
2 Tanaman Menghasilkan 101
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 107
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total 107 hektar, sebagian besar atau 94 persen
merupakan tanaman yang produktif dan hanya 6 persen
merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Rincian
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 82
persentase luas areal berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan
pada Gambar 51.
Gambar 51. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
6.2.2.1.6. Kecamatan Banyuasin II
Jenis komoditi yang banyak di usahakan di Kabupaten Banyuasin
II adalah kelapa. Dengan kondisi wilayah yang berupa perairan
maka wilayah ini sangat cocok untuk pengembangan perkebunan
kelapa. Rincian jenis dan luas komoditi perkebunan yang
disuahakan di Kecamatan Banyuasin II ditampilkan pada Tabel 45.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 83
Tabel 45. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
Jumlah KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 56 - - 56 - - 56
2 Sawit
193 - - 193 - - 60 3 Kelapa 503 1,500 203 2,206 - 372 349 4 Kopi 8 48 32 88 - 72 57 5 Kakao 7 3 - 10 - 1,10 10
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Kecamatan Banyuasin II merupakan sentra penghasil kelapa di
Kabupaten Banyuasin. Selain itu di kecamatan ini juga berpotensi
untuk pengembangan komoditi kelapa sawit, dan karet. Gambaran
luasan areal perkebunan di Kecamatan Banyuasin II ditampilkan
pada Gambar 52.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 84
Gambar 52. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin II, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi perkebunan yang baru
dikembangkan di Kedcamatan Banyuasin II. Hal ini terlihat
dari dari luas total 56 hektar semuanya merupakan tanaman
yang belum menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan
karet ditampilkan pada Tabel 46
Tabel 46. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di
Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 56
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 56
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 46, terlihat bahwa dari luas areal tanaman
karet di Kecamatan Banyuasin II sebagian besar merupakan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 85
tanaman yang belum menghasilkan atau seperti yang terlihat
pada Gambar 53.
Gambar 53. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit juga merupakan komoditi perkebunan yang baru
berkembang di kecamatan Banyuasin II. Luas areal
perkebunan kelapa sawit di Kecamatan ini mencapai 193
hektar, dengan rincian seperti terlihat pada Tabel 47.
Tabel 47. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 193
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 86
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 193
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Persentase luas areal kelapa sawit berdasarkan kondisi tanaman di kecamatan Banyuasin II ditampilkan pada Gambar 53.
Gambar 53. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi unggulan pada subsektor
perkebunan di Kecamatan Banyuasin II. Luas areal tanaman
kelapa sawit mencapai 2.206 atau 86 persen dari luas areal
tanaman perkebunan di kecamatan ini. Rincian luas areal
perkebunan kelapa ditampilkan pada Tabel 48.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 87
Tabel 48. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di
Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 503
2 Tanaman Menghasilkan 1.500
3 Tanaman Tua/Rusak 203
Jumlah 2.206 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total tanaman kelapa yang mencapai 2.206 hektar,
sebagian besar atau 68 persen merupakan tanaman yang
produktif sedangkan sisanya merupakan tanaman yang belum
produktif karena belum menghasilkan atau sudah tua/rusak.
Rincian persentase luas areal perkebunan kelapa berdasarkan
kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 54.
Gambar 54. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin
d. Kopi
Kopi merupakan komoditi yang sudah cukup berkembang di
Kecamatan Banyuasin II. Luas areal perkebunan kopi di
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 88
Kecamatan ini mencapai 88 hektar, yang terdiri dari tanaman
yang sudah menghasilkan, tanaman tua/rusak dan tanaman
belum menghasilkan. Rincian luas areal berdasarkan kondisi
tanaman ditampilkan pada Tabel 49.
Tabel 49. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 8
2 Tanaman Menghasilkan 48
3 Tanaman Tua/Rusak 32
Jumlah 88
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 48, terlihat bahwa dari total perkebunan kopi
seluas 88 hektar 48 hektar atau 55 persen merupakan tanaman
yang sudah menghasilkan, sedangkan sisanyta merupakan
tanaman yang belum atau tidak produktif seperi yang terlihat
pada Gambar 55.
Gambar 55. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 89
e. Kakao
Kakao merupakan tanaman perkebunan yang memiliki luasan
paling kecil di Kecamatan Banyuasin II. Luas areal tanaman ini
hanya 10 hektar, yang terdiri dari tanaman yang belum
menghasilkan dan menghasilkan. Rincian luas areal tanaman
kakao di Kecamatan Banyuasin II ditampilkan pada Tabel 50.
Tabel 50. Luas areal tanaman perkebunan kakao di Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 7
2 Tanaman Menghasilkan 3
Jumlah 10
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar yaitu 7
hektar atau 70 persen tanaman kakao di kecamatan Banyuasin II
merupakan tanaman yang belum menghasilkan, sedangkan
sisanya seluas 3 hektar atau 30 persen merupakan tanaman yang
sudah menghasilkan.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 90
Gambar 56. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin
6.2.2.1.7. Kecamatan Banyuasin I
Tanaman karet merupakan tanaman yang banyak diusahakan di
Kecamatan Banyuasin I. Tanaman lain yang banyak diusahakan di
Kecamatan ini adalah kelapa sawit. Rincian jenis dan luas areal
komoditi perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Banyuasin I
ditampilkan pada tabel 51.
Tabel 51. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 1,315 302 31 1,632 - 424 1.003
2 Sawit
559
270 - 829 - 315
608
3 Kelapa 24 - - 24 - -
4 Kopi 32 181 8 221 - 122 58
5 Kakao 9 65 21 95 - 59 45
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 91
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi perkebunan yang banyak diusahakan di Kecamatan
Banyuasin I adalah karet. Komoditi lain yang menjadi unggulan
kecamatan Banyuasin I adalah Kelapa sawit dan kopi. Gambaran
luasan areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin I
ditampilkan pada Gambar 57.
Gambar 57.Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin I, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Banyuasin
I. Luas areal perkebunan karet di Kecamatan Banyuasin I
mencapai 1.632 hektar atau sebesar 59 persen dari total luas
areal perkebunan di Kecamatan ini. Rincian luas areal
perkebunan karet di Kecamatan Banyuasin I ditampilkan pada
Tabel 52.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 92
Tabel 52. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.315
2 Tanaman Menghasilkan 302
3 Tanaman Tua/Rusak 31
Jumlah 1.632
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 52, di atas terlihat bahwa sebagian besar
areal perkebunan karet di Kecamatan Banyuasin I merupakan
perkebunan yang sudah produktif, dengan tanaman yang
belum menghasilkan mencapai 1.515 hektar, sedangkan sisanya
sebesar 302 hektar merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan dan 31 hektar merupakan tanaman yang tidak
produktif karena sudah tua/rusak. Persentase luas areal
tanaman perkebunan karet berdasarkan kondisi tanaman
ditampilkan pada Gambar 58.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 93
Gambar 58. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan komoditi yang memiliki luas areal
nomor terluas setelah karet. Luas areal perkebunan kelapa
sawit di Kecamatan Banyuasin II mencapai 829 hektar atau 29
persen dari luas total areal perkebunan di Kecamatan ini.
Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit berdasarkan
kondisi tanama ditampilkan pada Tabel 53.
Tabel 53. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat
di Kecamatan Banyasin I Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 559
2 Tanaman Menghasilkan 270
Jumlah 829
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan kondisi tanaman, sebagian besar areal
perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin I
merupakan tanaman yang belum menghasilkan yang
mencapai 559 hektar atau 67 persen sedangkan sisanya seluas
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 94
270 hektar atau 33 persen merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan
Gambar 59. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi yang baru dikembangkan di
Kecamatan Banyuasin I. Luas areal perkebunan kelapa
mencapai 24 hektar yang menduduki peringkat terakhir dari
lima komoditi yang dikembangkan di kecamatan Banyuasin I.
Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan Banyuasin I
ditampilkan pada Tabel 54.
Tabel 54. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 24
2 Tanaman Menghasilkan -
3 Tanaman Tua/Rusak -
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 95
Jumlah 24 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total perkebunan kelapa seluas 24 hektar di Kecamatan
Banyuasin I, seluruhnya merupakan tanaman yang belum
menghasilkan. Persentase luas areal berdasarkan kondisi
tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin I ditampilkan pada
Gambar 60.
Gambar 60. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin
d. Kopi
Kopi merupakan komoditi yang cukup berkembang di
Kecamatan Banyuasin I. Luas areal perkebunan kopi di
Kecamatan Banyuasin I mencapai 221 hektar yang terdiri dari
tanaman yang belum menghasilkan, tanaman yang sudah
menghasilkan dan tanaman tua/rusak. Rincian luas areal
perkebunan kopi di Kecamatan Banyuasin I ditampilkan pada
Tabel 55.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 96
Tabel 55. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan
Banyuasin I Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 32
2 Tanaman Menghasilkan 181
3 Tanaman Tua/Rusak 8
Jumlah 221
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarka Tabel 55di atas terlihat bahwa dari total luas
perkebunan yang mencapai 221 hektar sebagian besar atau 181
hektar atau 82 persen merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan sedangkan sisanya merupakan tanaman yang
belum/tidak produktif. Rincian persentase luas areal
berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 61.
Gambar 61. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.
e. Kakao
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 97
Kakao merupaka komoditi yang juga berpotensi
dikembangkan di kecamatan Banyuasin I. Luas areal
perkebunan kakao di kecamatan Banyuasin I mencapai 95
hektar atau 3 persen dari total perkebunan di kecamatan ini.
Luas areal perkebunan kakao di Kecamatan Banyuasin I
ditampilkan pada Tabel 56.
Tabel 56. Luas areal tanaman perkebunan kakao di
Kecamatan Banyiasin I Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 9
2 Tanaman Menghasilkan 65
3 Tanaman Tua/Rusak 21
Jumlah 95 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 56, terlihat bahwa dari total luas areal
tanaman kakao seluas 95 hektar, sebagian besar merupakan
tanaman yang sudah menbghasilkan. Rincian persentase
tanaman kakao berdasarkan kondisi tanama di Kecamatan
Banyuasin I ditampilkan pada Gambar 62.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 98
Gambar 62. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin
6.2.2.1.8. Kecamatan Pulau Rimau
Kecamatan Pulau Rimau merupakan kecamatan yang berpotensi
untuk pengembangan berbagai jenis komoditi perkebunan, yaitu:
karet, kelapa sawit dan kelapa. Komoditi terbanyak yang
diusahakan di Kecamatan ini adalah karet dan peringkat kedua
diduduki oleh kelapa sawit. Rincian jenis dan luas areal komoditas
perkebunan yang diusahakan di kecamatan Pulau Rimau
ditampilkan pada Tabel 57.
Tabel 57. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Pulau Rimau KabupatenBanyuasin.
NO Jenis komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 1,625 5,017 242 6,884 - 6.723 4.268
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 99
2 Sawit
2,228
2,958 - 5,186 - 18.323
4.922 3 Kelapa 936 1,484 514 2,934 - 3.973 179 4 Kopi 39 47 8 94 - 37 98 5 Kakao - - - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak
Kecamatan Pulau Rimau merupakan sentra penghasil kelapa
sawit dan karet di Kabupaten Banyuasin. Komoditi lain yang
berpotensi dikembangkan di kecamatan ini adalah: kelapa dan kopi.
Gambaran luasan areal komoditi perkebunan di Kecamatan Pulau
Rimau ditampilkan pada Gambar 63.
Gambar 63. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Pulau Rimau, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi utama dilihat dari luas areal
perkebunan di Kecamatan Pulau Rimau. Luas areal
perkebunan karetr di Kecamatan Pulau Rimau mencapai 6.884
hektar atau 46 persen dari total luas perkebunan di kecamatan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 100
ini. Dari luas total 6.884 hektar terbagi menjadi tanaman yang
belum menghasilkan, tanaman menghasilkan dan tanaman
tua/rusak. Rincian luas areal perkebunan karet di Kecamatan
Pulau Rimau ditampilkan pada Tabel 58.
Tabel 58. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.625
2 Tanaman Menghasilkan 5.017
3 Tanaman tua/rusak 242
Jumlah 6.884
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 58 terlihat dari luas total perkebunan karet
seluas 6.884 hektar, sebagian besar atau 5.017 hektar merupakan
tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian persentase luas
areal perkebunan karet berdasarkan kondisi tanaman di
Kecamatan Pulau Rimau ditampilkan pada Gambar 64.
Gambar 64. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 101
b. Kelapa Sawit
Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan di
Kecamatan Pulau Rimau selain karet. Luas areal perkebunan
kelapa sawit di kecamatan ini mencapai 5.186 hektar yang
terdiri dari tanaman yang sudah dan belum menghasilkan.
Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan
Pulau Rimau ditampilkan pada Tabel 59.
Tabel 59. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 2.228
2 Tanaman Menghasilkan 2.958
Jumlah 5.186
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan kondisi tanaman terlihat bahwa sebagian besar
areal perkebunan karet di Kecamatan Pulau Rimau sudah
menghasilkan. Rincian persentase luas areal berdasarkan
kondisi tanaman karet di kecamatan Pulau Rimau ditampilkan
pada Gambar 65.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 102
Gambar 65. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi cukup penting dan menduduki
peringkat ketiga dilihat dari luas areal tanaman di kecamatan
Pulau Rimau. Luas areal perkebunan kelapa di kecamatan
Pulau Rimau mencapai 2.934 hektar yang sebagian besar sudah
menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa di
kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin ditampilkan
pada Tabel 60.
Tabel 60. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 936
2 Tanaman Menghasilkan 1.484
3 Tanaman Tua/Rusak 514
Jumlah 2.934 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dilihat dari kondisi tanaman sebagian besar luas areal
perkebunan kelapa di Kecamatan Pulau Rimau sudah
tergolong produktif atau sudah menghasilkan dengan luas
areal mencapai 1.484 hektar . Sedangkan yang belum
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 103
produktif terbagi menjadi dua, yaitu: tanaman belum
menghasilkan seluas 936 hektar dan tanaman tua/rusak
mencapai 514 hektar. Persentase luas areal berdasarkan
kondisi tanaman kelapa di Kecamatan Pulau Rimau
ditampilkan pada Gambar 66.
Gambar 66. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman kelapa di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
d. Kopi
Komoditi lain yang cukup berpotensi dikembangkan di
Kecamatan Pulau Rimau adalah kopi. Luas areal perkebunan
kopi di Kecamatan Pulau Rimau mencapai 94 hektar yang
terbagi menjadi tanaman belum menghasilkan, sudah
menghasilkan dan tanaman yang tidak produktif karena sudah
tua atau rusak. Rincian luas areal perkebunan kopi di
Kecamatan Pulau Rimau ditampilkan pada Tabel 61.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 104
Tabel 61. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 39
2 Tanaman Menghasilkan 47
3 Tanaman Tua/Rusak 8
Jumlah 94
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Sebagian besar tanaman kopi di Kecamatan Pulau Rimau
sudah tergolong pada kelompok tanaman yang sudah
produktif, yaitu mencapai 50 persen dari luas total tanaman
sebesar 94 hektar. Gambaran persentase luas areal tanaman
berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi ditampilkan pada
Gambar 67.
Gambar 67. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 105
6.2.2.1.9. Kecamatan Rantau Bayur
Kecamatan Rantau merupakan kecamatan yang banyak
diusahakan untuk perkebunan karet. Sebagian besar tanaman karet
yang diusahakan oleh rakyat dalam bentuk tanaman belum
menghasilkan. Selain itu kecamatan ini banyak terdapat komoditas
lainnya, yaitu: kelapa sawit dan kelapa. Rincian jenis dan luas areal
serta produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Rantau Bayur
ditampilkan pada Tabel 62.
Tabel 62. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Rantau Bayur KabupatenBanyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Karet 2,921 1,627 - 4,548 - 3.031 4.128
2 Sawit
75 - - 75 - 75
3 Kelapa 90 230 21 341 - 662 103 4 Kopi - - - - - 5 Kakao - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 106
Berdasarkan data pada Tabel 62, komoditi perkebunan terbanyak
yang diusahakan di Kecamatan Rantau Bayur adalah karet.
Komoditi lain yang diusahakan di kecamatan ini adalah: kelapa
sawit dan kelapa. Gambaran luasan areal perkebunan di Kecamatan
Rantau Bayur ditampilkan pada Gambar 68.
Gambar 68. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Rantau Bayur, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi perkebunan utama di Kecamatan
Rantau Bayur. Luas areal tanaman karet di Kecamatan ini
mencapai 4.548 hektar atau mencapai 92 persen dari luas total
tanaman perkebunan di kecamatan ini. Rincian luas areal
perkebunan karet ditampilkan pada Tabel 63.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 107
Tabel 63. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 2.291
2 Tanaman Menghasilkan 1.627
Jumlah 4.548
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total tanaman karet 4.548 hektar, sebagian besar atau
2.291 hektar merupakan tanaman yang belum menghasilkan,
sedangkan 1.627 hektar merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan. Rincian persentase luas areal berdasarkan
kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 69.
Gambar 69. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan komoditi yang baru berkembang dan
memiliki luasan relatif yang lebih rendah dibandingkan
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 108
dengan jenis komoditi perkebunan lain yang sudah
dikembangkan di kecamatan Rantau Bayur khususnya karet
dan kelapa. Luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan
Rantau Bayur mencapai 75 hektar atau hanya sekitar satu
persen dari luas total tanaman perkebunan yang
dikembangkan di kecamatan ini. Luas areal perkebunan
kelapa sawit di Kecamatan Rantau Bayur ditampilkan pada
Tabel 64.
Tabel 64. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat
di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 75
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 75
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas total tanaman kelapa sawit seluas 75 hektar
seluruhnya merupakan tanaman yang belum menghasilkan,
hal ini dapat dilihat dari gambar 70.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 109
Gambar 70. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi perkebunan yang cukup banyak
dikembangkan di kecamatan Rantau Bayur. Luas areal
perkebunan kelapa di kecamatan ini mencapai 341 hektar dan
menduduki peringkat kedua setelah tanaman karet dilihat dari
luas areal. Rincian luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan
Rantau Bayur ditampilkan pada Tabel 65.
Tabel 65. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 90
2 Tanaman Menghasilkan 230
3 Tanaman Tua/Rusak 21
Jumlah 341 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 65, terlihat bahwa sebagian besar tanaman
kelapa di Kecamatan Rantau Bayur merupakan tanaman yang
sudah menghasilkan yaitu sebesar 68 persen dari luas total
perkebunan, sedangkan sisanya yaitu 26 persen merupakan
tanaman belum menghasilkan dan 6 persen merupakan
tanaman tua/rusak.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 110
Gambar 71. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
6.2.2.1.10. Kecamatan Muara Telang
Kecamatan Muara Telang meru;akan kecamatan yang berpotensi
untuk pengembangan empat jenis komoditi, yiatu; Kelapa sawit,
kelapa, kopi dan kakao. Jenis komoditas perkebunan yang banyak
di usahakan di kecamatan ini adalah kelapa sawit yang sebagian
besar diusahakan oleh perkebunan besar dan rakyat. Rincian
komoditas perkebunan di Kecamatan Muara Telang ditampilkan
pada tabel 66.
Tabel 66. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Muara Telang KabupatenBanyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 111
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Karet - - - - - - 2 Sawit 127 127 127 3 Kelapa 709 16,013 996 17,718 - 20.129 9.918 4 Kopi 70 - - 70 - - 70 5 Kakao 193 138 56 387 13,81 373
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi yang banyak diusahakan di Kecamatan Muara Telang
adalah kelapa. Komoditi lain yang banyak diusahakan adalah
kelapa sawit. Gambaran luas areal komoditi perkebunan di
Kecamatan Muara Telang ditampilkan pada Gambar 72.
Gambar 72. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Muara Telang, 2011
a. Kelapa Sawit
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 112
Kelapa sawit merupakan yang baru berkembang di Kecamatan
Muara Telang. Luas areal komoditi ini mencapai 127 hektar
atau mencapai 10 persen dari luas total tanaman perkebunan di
kecamatan ini. Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit di
kecamatan ini ditampilkan pada Tabel 67.
Tabel 67. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 127
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 127
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan tabel 67diatas terlihat bahwa seluruh dari luasan
total 127 hektar, semuanya merupakan tanaman yang belum
produktif atau menghasilkan, seperti yang terlihat pada Gambar
73.
Gambar 73. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 113
b. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi utama yang dikembangkan di
kecamatan Muara Telang. Luas areal perkebunan kelapa di
kecamatan ini mencapai 17.718 hektar atau mencapai 88 persen
dari luas areal perkebunan di kecamatan ini. Rincian luas areal
perkebunan kelapa di kecamatan Muara Telang ditampilkan
pada Tabel 68.
Tabel 68. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 709
2 Tanaman Menghasilkan 16.013
3 Tanaman Tua/Rusak 996
Jumlah 17.718 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total areal perkebunan kelapa seluas 17.718 hektar,
sebagian besar atau 90 persen merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan, sedangkan sisanya, yaitu: 4 persen belum
menghasilkan, dan 6 persen tidak produktif karena sudah
tua/rusak. Rincian persentase luas areal perkebunan kelapa
ditampilkan pada Gambar 74.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 114
Gambar 74. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
c. Kopi
Luas areal tanaman kopi di Kecamatan Muara Telang 70
hektar, yang sebagian besar merupakan tanaman yang belum
menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kopi di
kecamatan Muara Telang ditampilkan pada Tabel 69.
Tabel 69. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 70
2 Tanaman Menghasilkan -
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 70
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan tabel 68 terlihat bahwa dari luas total tanaman kopi
seluas 70 hektar di Kecamatan Muara Telang Kabupaten
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 115
Banyuasin, semuanya merupakan tanaman yang belum
menghasilkan.
Gambar 75. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
d. Kakao
Kakao merupakan komoditi yang berpotensi dikembangkan di
Kecamatan Muara Telang. Luas areal perkebunan kakao di
kecamatan ini mencapai 387 hektar yang terdiri dari tanaman
yang sudah produktif dan belum/tidak produktif. Rincian luas
areal perkebunan kakao di Kecamatan Muara Telang
ditampilkan pada tabel 70.
Tabel 70. Luas areal tanaman perkebunan kakao di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 193
2 Tanaman Menghasilkan 138
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 116
3 Tanaman Tua/Rusak 56
Jumlah 387
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 69, dari luas total tanaman kakao 387 hektar,
sekitar 193 persen merupakan tanaman yanbg belum
menghasilkan, 138 hektar merupakan tanaman belum
menghasilkan sedangkan sisanya 56 hektar merupakan tanaman
yang tidak produktif karena sudah tua atau rusak. Rincian
persentase luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman
karet ditampilkan pada Gambar 76.
Gambar 77. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
6.2.2.1.11. Kecamatan Betung
Kecamatan Betung merupakan kecamatan yang sebagian besar
wilayahn ya berupa wilayah kering. Jenis komoditas yang banyak
diusahakan di kecamatan ini adalah karet. Komoditas lain yang
banyak diusahakan di kecamatan Betung adalah kelapa sawit.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 117
Rincian jenis dan luas areal perkebunan di Kecamatan Betung
ditampilkan pada Tabel 71.
Tabel 71. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Betung KabupatenBanyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 9,498 22,192 4,179 35,869 - 40.314 10.068
2 Sawit
301
1,670 - 1,971 - 4.426
1.619 3 Kelapa 12 53 - 65 - 76 24 4 Kopi - - - - - 5 Kakao - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi unggulan yang terdapat di Kecamatan Betung adalah
karet. Komoditi lain yang dikembangkan di kecamatan ini adalah
kelapa sawit dan kelapa. Gambaran luas areal komoditi perkebunan
di kecamatan Betung ditampilkan pada Gambar 78.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 118
Gambar 78. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Betung, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Betung.
Luas areal di Kecamatan Betung mencapai 35.869 hektar atau
sebesar 92 persen dari luas total tanaman perkebunan di
kecamatan ini. Dari luasan total tersebut sebagian besar
merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian luas
areal perkebunan karet di Kecamatan Betung ditampilkan pada
Tabel 72.
Tabel 72. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 9.498
2 Tanaman Menghasilkan 22.192
3 Tanaman Tua/Rusak 4.179
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 119
Jumlah 35.869
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dilihat dari kondisi tanaman, sebagian besar luas areal
perkebunan karet di Kecamatan Betung berada dalam kondisi
produktif yaitu sebesar 62 persen atau 22.192 hektar dari luas
total perkebunan karet di Kecamatan Betung. Rincian
persentase luas areal perkebunan karet di Kecamatan Betung
ditampilkan pada Gambar 79.
Gambar 79. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan komoditi yang juga berpotensi untuk
dikembangkan di Kecamatan Betung. Luas areal tanaman kopi
di Kecamatan Betung mencapai 1.971 hektar atau sebesar 7
persen dari luas areal perkebunan di Kecamatan Betung.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 120
Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan
Betung ditampilkan Pada Tabel 73.
Tabel 73. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di
Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas(Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 301
2 Tanaman Menghasilkan 1.670
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 1.971
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 73, terlihat bahwa dari luas total 1.971
hektar sebagian besar atau 85 persen merupakan tanaman yang
sudah menghasilkan sedangkan sisanya merupakan tanaman
yang belum menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan
kelapa sawit di Kecamatan Betung ditampilkan pada Gambar
80.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 121
Gambar 80. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
c. Kelapa
Komoditi perkebunan lain yang juga sudah dikembangkan di
Kecamatan Betung adalah komoditi kelapa. Luas areal
perkebunan kelapa di Kecamatan Betung mencapai 65 hektar,
yang terdiri dari tanaman yang belum menghasilkan, sudah
menghasilkan dan tanaman tua/rusak. Rincian luas areal
perkebunan kelapa di Kecamatan Betung ditampilkan pada
Tabel 74.
Tabel 74. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas(Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 12
2 Tanaman Menghasilkan 53
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 65
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 122
Dari luas total tanaman kelapa seluas 65 hektar, sebagian besar
atau 53 hektar (82 persen) merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan sedangkan sisanya sebesar 12 hektar merupakan
tanaman yang belum menghasilkan. Rincian persentase luas
areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa
ditampilkan pada Gambar 81.
Gambar 81. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
6.2.2.1.12. Kecamatan Rambutan
Jenis komoditas perkebunan yang banyak diusahakan di
Kecamatan Rambutan adalah karet dan kelapa sawit. Sebagian besar
karet yang diusahakan di Kecamatan Rambutan adalah tanaman
yang menghasilkan, sedangkan kondisi tanaman sawit yang
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 123
diusahakan sebagian besar merupakan tanaman belum
menghasilkan. Rincian jenis dan luas areal tanaman perkebunan di
Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Tabel 75.
Tabel 75. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Rambutan KabupatenBanyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 1,726 2,715 171 4,612 9.5 2.738 4.289
2 Sawit
385 - - 385 -
168 3 Kelapa 25 1,210 152 1,387 - 3.206 154 4 Kopi 5 18 45 68 - 16 51 5 Kakao - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Berdasarka Tabel 74 terlihat bahwa karet merupakan komoditi
unggulan di Kecamatan Rambutan dengan luasan mencapai 71
persen dari total perkebunan di Kecamatan Rambutan. Komoditi
lain yang berpotensi dikembangkan adalah kelapa, lalu disusul
kelapa sawit dan kopi. Gambaran luas areal komoditi perkebunan di
Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Gambar 82.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 124
Gambar 82. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Rambutan, 2011
a. Karet
Luas areal tanaman karet di Kecamatan Rambutan sebesar
4.612 hektar atau 71 persen dari luas total tanaman perkebunan
di kecamatan ini, dan merupakan komoditi unggula di
Kecamatan Rambutan. Rincian luas areal tanaman karet di
Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Tabel 76.
Tabel 76. Luas areal tanaman perkebunan karet di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan
(Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.726
2 Tanaman Menghasilkan 2.715
3 Tanaman tua/Rusak 171
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 125
Jumlah 4.612
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan tabel 76, terlihat bahwa sebagian besar lahan
perkebunan karet di Kecamatan Rambutan dalam kondisi
tanaman sudah menghasilkan.
Gambar 83. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
b. Kelapa Sawit
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Rambutan
adalah 385 hektar atau sebesar 6 persen dari total luas areal
perkebunan di Kabupaten Banyuasin. Kelapa sawit
merupakan komoditi yang baru dikembangkan hal ini terlihat
dari sebagian besar tanaman masih belum menghasilkan
seperti terlihat pada Tabel 77.
Tabel 77. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di
Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 126
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 385
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 385
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 385
hektar, seluruhnya merupakan tanaman yang belum
memghasilkan, seperti yang terlihat pada Gambar 84.
Gambar 84. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi yang menduduki peringkat
kedua terluas di Kecamatan Rambutan dibawah perkebunan
karet. Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan Rambutan
sebesar 1.387 hektar atau sebesar 22 persen dari luas total
perkebunan di kecamatan tersebut. Dari luasan tersebut,
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 127
dilihat dari kondisi tanaman terbagi menjadi tanaman belum
menghasilkan, tanaman menghasilkan dan tanaman tua/rusak
atau tidak produktif. Rincian luas areal perkebunan kelapa di
Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Tabel 78.
Tabel 78. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 25
2 Tanaman Menghasilkan 1.210
3 Tanaman Tua/Rusak 152
Jumlah 1.387 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel diatas, dari luas total 1.387 hektar, sekitar 87
persen atau 1.210 hektar merupakan tanaman yang sudah
menghasilkan, sedangkan sisanya yaitu: 25 hektar atau 2 persen
merupakan tanaman yang belum produktif/belum
menghasilkan dan 162 hektar atau 11 persen merupakan
tanaman tua yang perlu diremajakan. Rincian persentase luas
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 128
areal berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar
85.
Gambar 85. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin
d. Kopi
Komoditi lain yang sudah dikembangkan di Kecamatan
Rambutan adalah kopi. Luas areal tanaman kopi di Kecamatan
Rambutan sebesar 68 hektar, yang sebagian besar merupakan
tanaman yang tidak produktif lagi karena sudah berumur tua
atau sudah rusak. Rincian luas areal perkebunan kopi
ditampilan pada Tabel 79.
Tabel 79. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 5
2 Tanaman Menghasilkan 18
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 129
3 Tanaman Tua/Rusak 45
Jumlah 68
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dari luas total tanaman kopi seluas 68 hektar, sebanyak 45
hektar atau 66 persen merupakan tanaman yang tidak produktif
karena sudah tua/rusak sehingga perlu dilakukan peremajaan
atau diganti dengan tanaman lain yang memiliki nilai ekonomi
lebih tinggi. Rincian persentase luas areal tanaman kopi dilihat
dari kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 86.
Gambar 86. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
6.2.2.1.13. Kecamatan Muara Sugihan
Kecamatan Muara Sugihan merupakan kecamatan yang sebagian
besar wilayahnya berupa wilayah peraiaran. Dengan kondisi
wilayah yang demikian maka sebagian besar wilayah ini cocok
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 130
untuk pengembangan perkebunan kelapa. Komoditas lain yang
cocok dikembangkan di wilayah ini adalah: kpi, kelapa sawit.
Rincian jenis dan luas areal tanaman perkebunan di Kecamatan
Muara Sugihan ditampilkan pada Tabel 80.
Tabel 80. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Muara Sugihan KabupatenBanyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/ TR
(Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 3 - - 3 - - 3
2 Sawit
54
3 -
57 - 6,0
39 3 Kelapa 1,751 2,014 483 4,248 - 1.514 2.672 4
Kopi
122
501
36
659
-
469
403
5 Kakao - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi perkebunan yang banyak diusahakan di Kecamatan
Muara Sugihan adalah kelapa. Komoditi lain yang berpotensi untuk
dikembangkan adalah kopi. Gambaran luas areal komoditi
perkebunan di Kecamatan Muara Sugihan ditampilkan pada
Gamber 87.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 131
Gambar 87. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Muara Sugihan, 2011
a. Karet
Karet merupakan komoditi yang baru dikembangkan di
Kecamatan Muara Sugihan. Luas areal tanaman karet di
Kecamatan ini relatif kecil karena sebagian besar kondisi lahan
yang berupa rawa pasang surut memang kurang sesuai untuk
pengembangan tanaman karet. Luas tanaman karet di
Kecamatan ini hanya 3 hektar, dengan rincian seperti pada
Tabel 81.
Tabel 80. Luas areal tanaman perkebunan karet di Kecamatan
Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 3
2 Tanaman Menghasilkan -
Jumlah 3
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 132
Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar
tanaman karet masih belum produktif atau belum
menghasilkan. Persentase luas areal berdasarkan kondisi
tanaman ditampilkan pada Gambar 88.
Gambar 88. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.
b. Kelapa Sawit
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Muara
Sugihan 57 hektar, yang terdiri dari tanaman belum
menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Rincian luas areal
tanaman kelapa sawit di Kecamatan Muara Sugihan
ditampilkan pada Tabel 82.
Tabel 82. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di
Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 54
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 133
2 Tanaman Menghasilkan 3
Jumlah 57
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 82, dari luas total perkebunan kelapa sawit
sebanyak 57 hektar sebagian besar dalam kondisi belum
menghasilkan. Persentase luas areal perkebunan kelapa sawit
berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 89.
Gambar 89. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
c. Kelapa
Kelapa merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Muara
Sugihan. Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan ini
mencapai 4.248 atau 86 persen dari luas areal perkebuan di
kecamatan tersebut. Rincian luas lahan perkebunan kelapa di
Kecamatan Muara Sugihan ditampilkan pada Tabel 83.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 134
Tabel 83. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.751
2 Tanaman Menghasilkan 2.014
3 Tanaman Tua/Rusak 483
Jumlah 4.248
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Sebagian besar lahan perkebunan kelapa di Kecamatan Muara
Sugihan dalam kondisi produktif dengan luas lahan yang
menghasilkan mencapai 48 persen dari luas total sebesar 4.248
hektar. Rincian luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan
Muara Sugihan ditampilkan pada Gambar 90.
Gambar 90. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi
produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
d. Kopi
Luas areal perkebunan kopi di Kecamatan Muara Sugihan
mencapai 659 hektar 13 persen dari luas areal perkebunan di
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 135
Kecamatan tersebut. Dilihat dari kondisi tanaman, sebagian
besar dalam kondisi produktif atau menghasilkan. Rincian
luas areal perkebunan kopi di Kecamatan Muara Sugihan
ditampilkan pada Tabel 84.
Tabel 84. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 122
2 Tanaman Menghasilkan 501
3 Tanaman Tua/Rusak 36
Jumlah 659 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan tabel 84, sebagian besar lahan perkebunan kelapa
di Kecamatan Muara Sugihan dalam kondisi produktif dengan
luas mencapai 76 persen dari luas total lahan perkebunan
sebesar 659 hektar.
Gambar 91. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 136
6.2.2.1.14. Kecamatan Tungkal Ilir
Kecamatan Tungkal Ilir merupakan kecamatan yang berpotensi
untuk pengembangan tanaman kelapa sawit dan karet. Berdasarkan
luas arealnya kec amatan ini banyak ditemukan kelapa sawit.
Rincian jenis dan luas areal perkebunan di Kecamatan Tungkal Ilir
ditampilkan pada Tabel 85.
Tabel 85. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Tungkal Ilir KabupatenBanyuasin.
NO Jenis Komoditi
TBM (Ha)
TM (Ha)
TT/TR (Ha)
Jumlah (Ha)
Pembibitan Entres
(khusus karet)
Produksi (Ton)
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 255 196 - 451 1 1.541 363
2 Sawit
1,297
2,891 -
4,188 - 7.344
5.368 3 Kelapa 21 69 3 93 - 37 70 4 Kopi - 2 - 2 - 2 2 5 Kakao - - - - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan tabel 85, komoditi perkebunan yang banyak
diusahakan di Kecamatan Tungkal Ilir adalah kelapa sawit.
Komoditi lain yang banyakdiusahakan adalah karet dan kelapa.
Rincian luas areal komoditi perkebunan yang diusahakan di
Kecamatan Tungkal Ilir ditampilkan pada Gambar 92.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 137
Gambar 92. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Tungkal Ilir, 2011
a. Karet
Luas perkebunan karet di Kecamatan Tungkal Ilir mencapai
451 hektar atau sebesar 10 persen dari luas total perkebunan di
kecamatan ini. Rincian luas areal perkebunan karet di
Kecamatan Tungkal Ilir ditampilkan pada tabel 86.
Tabel 86. Luas areal tanaman perkebunan karet di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 255
2 Tanaman Menghasilkan 196
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 451
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Dilihat dari kondisi tanaman, sebagian besar lahan perkebunan
karet di Kecamatan Tungkal Ilir dalam kondisi produktif.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 138
Rincian persentase luas areal berdasarkan kondisi tanaman
ditampilkan pada Gambar 93.
Gambar 93. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
b. Kelapa Sawit
Kelapa sawit memiliki lahan terbesar di Kecamatan Tungkal
Ilir yaitu mencapai 4.188 hektar atau 88 persen dari luas total
perkebunan di kecamatan tersebut. Dilihat dari kondisi
tanaman sebagian lahan sudah produktif. Rincian luas lahan
perkebunan di Kecamatan Tungkal Ilir ditampilkan pada Tabel
87.
Tabel 87. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.297
2 Tanaman Menghasilkan 2.891
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 139
Jumlah 4.188
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan tabel 86, sebagian besar kondisi tanaman dalam
kondisi produktif atau menghasilkan. Rincian persentase luas
areal berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar
94.
Gambar 94. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
c. Kelapa
Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan Tungkal Ilir
mencapai 93 hektar, yang terdiri dari: tanaman belum
menghasilkan, menghasilkan dan tanaman tua/rusak.
Tabel 88. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 140
1 Tanaman Belum Menghasilkan 21
2 Tanaman Menghasilkan 69
3 Tanaman Tua/Rusak 3
Jumlah 93 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011
Berdasarkan kondisi lahan terlihat bahwa sebagian besar
tanaman kelapa di Kecamatan Tungkal Ilir dalam kondisi
produktif atau sudah menghasilkan. Rincian dapat dilihat pada
Gambar 95.
Gambar 95. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
d. Kopi
Luas areal tanaman kopi di Kecamatan Tungkal Ilir seluas 2
hektar yang sebagian besar berupa tanaman yang sudah
menghasilkan. Rincian luas areal tanaman Tungkal Ilir
ditampilkan pada Tabel 89.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 141
Tabel 89. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
No Kondisi Tanaman Luas (Ha)
1 Tanaman Belum Menghasilkan -
2 Tanaman Menghasilkan 2
3 Tanaman Tua/Rusak -
Jumlah 2
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas areal taaman kopi di Kecamatan Tungkal Ilir,
sebagian besar berupa tanaman yang sudah menghasilkan.
Gambar 96. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 142
6.2.3. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan
Industri pengolahan hasil perkebunan yang sudah berkembang
di Kabupaten Banyuasin adalah industri pabrik crude palm oil
(CPO) yang mengelola hasil perkebunan kepala sawit dan industri
pengolahan crumb rubber yang mengelola karet. Pelaku industri
pengolahan tersebut adalah perusahaan besar milik pemerintah
maupu swasta.
6.2.3.1. Industri Pengolahan CPO (Kelapa Sawit)
Jumlah perusahaan yang bergerak di dalam bidang pengolahan
CPO di Kabupaten Banyuasin terdiri dari 10 perusahaan, yaitu: 9
perusahaan swasta dan 1 perusahaan milik pemerintah. Rincian
nama perusahaan dan kapasitas pabrik pengolahan CPO pada
masing-masing perusahaan pengolahan CPO ditampilkan pada
Tabel90.
Tabel 80. Nama perusahaan parbrik crude palm oil (CPO) di
Kabupaten Banyuasin No Perusahaan Kapasitas 1 PT. Karya Sawit Lestari 100 ton/jam 2 PT. Pulau Hijau Asri 5 ton/jam 3 PTPN. VII Unit Usaha Bentayan 60 ton/jam 4 PT. Sawit Mas Sejahtera 60 ton/jam 5 PT. Sriwijaya Palm Oil Indonesia 30 ton/jam 6 PT. Surya Hutama Sawit 30 ton/jam 7 PT. Cahaya Cemerlang Lestari 45 ton/jam 8 PT. Andira Agro 30 ton/jam 9 PT. Tunas Baru Lampung Tbk 90 ton/jam
10 PT. Agro Palindo Sakti 10 ton/jam
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 143
Jumlah 460ton/jam Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Berdasarkan tabel 80, kapasitas total pabrik pengolahan CPO dari 10
perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Banyuasin adalah 460
ton/jam. Kapasitas tertinggi pada PT. Karya Sawit Lestari dengan
kapasitas 100 ton dan terendah pada PT. Pulau Hijau Asri dengan
kapasitas 5 ton/jam. Perbandingan kapasitas pabrik pengolahan
CPO pada masing-masing perusahaan ditampilkan pada Gambar 97.
Gambar 87. Kapasitas pabrik pengolahan CPO di Kabupaten
Banyuasin
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 144
6.2.3.2. Industri Pengolahan Crumb Rubber (Karet)
Industri pengolahan karet di Indonesia berupa industri
pengolahan crumb rubber yang dilakukan oleh 7 perusahaan, yaitu:
perusahaan milik negara (PTPN VII Unit usaha Musi Landas dan
Unit Usaha Tebenan, Balai Penelitian Sembawa) serta perusahaan
swasta (PT. Bintang Gasing Persada, PT. Mardec Musi Lestari, PT.
Melania Indonesia, PT. Cakrawala Sembawa).
Tabel81. Nama perusahaan parbrik crude palm oil (CPO) di
Kabupaten Banyuasin No Perusahaan Kapasitas
Terpasang Kapasitas Terpakai
1 PT. Bintang Gasing Persada 60 ton/hari 60 ton/hari 2 PT. Mardec Musi Lestari 60 ton/hari 60 ton/hari 3 PTPN VII Unit Usaha Musi Landas 12 ton/hari 8 ton/hari 4 Balai Penelitian Sembawa 5 ton/hari 4 ton/hari 5 Melania Indonesia 5 ton/hari 5 ton/hari 6 PTPN VII Unit Usaha Tebenan 30 ton/hari 15 ton/hari 7 PT. Cakrawala Sembawa 6 ton/hari 6 ton/hari
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011
Berdasarkan Tabel 81, kapasitas pabrik pengolahan crumb rubber
yang beroperasi di Kabupaten Banyuasin memiliki kapasitas antara 5
sampai dengan 60 ton per jam. Kapasitas terbesar pada PT. Bintang
Gasing Persada dan PT. Mardec Musi Lestari. Perbandingan
kapasitas terpasang dan terpakai pabrik pengolahan crumb rubber di
Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada gambar98.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 145
Gambar 88. Kapasitas pabrik pengolahan crumb rubber di Kabupaten Banyuasin
6.2.4. Potensi Pengembangan Perkebunan
Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin dikembangkan
berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada setiap
kecamatan. Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin
dibedakan berdasarkan komoditas dengan potensi terbesar meliputi
perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa dalam dan tebu. Luas
perkebunan yang direncanakan di Kabupaten Banyuasin seluas
406.520,07ha atau sekitar 27% dari luas Kabupaten Banyuasin yang
terdiri dari: perkebunan karet sebesar 142.041,87 Ha, perkebunan
sawit 241.506,03Ha, perkebunan kelapa dalam sebesar 21.559,60 Ha
dan perkebunan tebu seluas 1.412,57 Ha.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 146
Tabel 82. Luasan Peruntukan Areal PengembanganPerkebunan di Kabupaten Banyuasin.
LuasKomoditi Total (Ha) Kecamatan Sawit Karet Kelapa Tebu
Air Salek 2.937,91 - 845,62 - 4.283,53 Banyuasin I 4.772,65 7.143,20 - - 12.915,85 Banyuasin II 28,069,92 27,43 2.014,98 - 2.042,41 Banyuasin III 656,03 24.019,32 - - 27.586,35 Betung 2.321,81 30.175,81 - - 32.497,62 Makarti Jaya 1.787,75 21,10 7.284,89 - 9.093,74 Muara Padang 3.332,24 11.819,08 - - 16.151,32 Muara Sugihan - 123,48 1.088,87 - 1.212,35 Muara Telang - - 53,67 - 53,67 Pulau Rimau 44.666,23 3.308,25 2.716,99 - 57.760,39 Rambutan 14.985,32 10.679,06 - - 28.664,38 Rantau Bayur 8.446,09 3.783,21 - - 13.229,30 Sembawa 5.550,08 12.840,22 - - 19.390,30 Suak Tapeh 14.749,24 13.589,32 - - 30.729,56 Talang Kelapa 21.435,63 1.525,26 - - 24.160,88 Tanjung Lago 33.991,91 2,18 - - 38.994,09 Tungkal Ilir 31.396,63 13.817,60 - 1.412,57 49.626,80 Sumber Marga Telang 900 -
7.554,58 8.454,58
Air Kumbang 21.505,60 9.167,35 - 29.672,95 Total 241.506,03 142.041,87 21.559,60 1.412,57 406.520,07
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 BerdasarkanTabel82, terlihat bahwa luas total lahan yang
direncanakan untuk pengembangan tanaman perkebunan di
Kabupaten Banyuasin sebesar 406.520,07 hektar yang diperuntukan
untuk pengembangan empat komoditi perkebunan, yaitu: karet,
kelapa sawit, kelapa dan tebu. Ditetapkannya keempat jenis
komoditi ini untuk pengembangan perkebunan dengan beberapa
alasan, yaitu: sesuai dengan kondisi tanah dan iklim di Kabupaten
Banyuasin, memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi serta
masyarakat sudah terbiasa membudidayakan keempat jenis
komoditi ini, terutama: karet dan kelapa sawit serta kelapa.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 147
Gambar 89. Persentase luas areal untuk pengembangan komoditi perkebunan di Kabupaten Banyuasin.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 148
Gambar 90. Luas Areal Pengembangan Komoditi Perkebunan pada masing-masing kecamatan
Wilayah utama untuk pengembangan tanaman kelapa sawit
adalah di Kecamatan Pulau Rimau.Pemilihan PulauRimau untuk
pengembangan tanaman kelapa sawit adalah: kondisi lahan basah
yang sesuai untuk budidaya kelapa sawit, lahan yang tersedia masih
cukup luas, serta berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat.
Gambar 91. Luas lahan pengembangan kelapa sawit pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuasin.
Wilayah utama untuk pengembangan tanaman karet adalah:
Kecamatan Betungdan Kecamatan Banyuasin III. Alasan pemilihan
lokasi ini sebagai pusat pengembangan komoditi perkebunan karet
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 149
karena: lahan yang kering sehingga sesuai untuk budidaya karet,
lahan yang sudah tersedia khususnya pengembangan perkebunan
karetmelalui kegiatan peremajaan serta kondisi sosial budaya
masyarakat yang sudah terbiasa berusahatani karet.
Gambar 92. Luas lahan pengembangan karet pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuasin.
Wilayah utama untuk pengembangan kelapa adalah di
Kecamatan Makarti Jaya. Wilayah ini dijadikan sebagai sentra
pengembangan kelapa karena dengan pertimbangan: wilayah ini
dikenal sebagai sentra penghasil kelapa di Kabupaten Banyuasin,
kondisi lahan basah yang sesuai untuk pengembangan kelapa,
kondisi sosial budaya masyarakat khususnya dari suku bugis yang
sudah terbiasa mengusahakan tanaman ini.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 150
Gambar93. Luas lahan pengembangan kelapa pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuasin.
Satu-satunya wilayah yang dapat dijadikan areal untuk
pengembangan tanaman tebu adalah di Kecamatan TungkalIlir.
Dipilihnya kecamatan ini sebagai wilayah pengembangan tanaman
tebu adalah: lahan yang cukup sesuai untuk pengembangan
tanaman tebu.
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 151