65
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015 - 2019 7-1 7.1 Pengembangan Permukiman 7.1.1 Isu Strategis Pengembangan Permukiman Isu strategis dalam bidang Pengembangan Permukiman terkait dengan kawasan kumuh di perkotaan dan kondisi infrastruktur yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya. Adapun isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Tasikmalaya seperti yang dijelaskan pada tabel dibawah ini. Tabel 7.1 Isu-isu Strategis Pengembangan Permukiman di Kabupaten Tasikmalaya No Isu Strategis Keterangan 1 Masih kurangnya Dokumen Perencanaan Sektor Pengembangan Permukiman 2 Belum tuntasnya penanganan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni 3 Banyaknya permohonan pembangunan jalan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya 4 Belum optimalnya sarana dan prasarana dasar permukiman yang mendukung aksebilitas masyarakat berpenghasilsan rendah di perkotaan dan perdesaan, dikarenakan keterbatasan anggaran Daerah Sumber : Renstra Distarkim 2016 - 2021 Perkembangan Permukiman hendaknya juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat, agar pengembangannya dapat sesuai dengan kondisi masyarakat dan alam lingkungannya, pada akhirnya tujuan pengembangan permukiman adalah untuk : 1. Mengarahkan pemerataan pertumbuhan dan perkembangan wilayah. 2. Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (Prasarana dan sarana dasar permukiman). 3. Terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. 4. Menunjang kegiatan ekonomi melalui pengembangan permukiman. Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta karya

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-1

7.1 Pengembangan Permukiman

7.1.1 Isu Strategis Pengembangan Permukiman

Isu strategis dalam bidang Pengembangan Permukiman terkait dengan kawasan kumuh

di perkotaan dan kondisi infrastruktur yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya. Adapun isu

strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Tasikmalaya seperti yang dijelaskan pada

tabel dibawah ini.

Tabel 7.1

Isu-isu Strategis Pengembangan Permukiman di Kabupaten Tasikmalaya

No Isu Strategis Keterangan

1 Masih kurangnya Dokumen Perencanaan Sektor Pengembangan Permukiman

2 Belum tuntasnya penanganan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni

3 Banyaknya permohonan pembangunan jalan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya

4

Belum optimalnya sarana dan prasarana dasar permukiman yang mendukung aksebilitas masyarakat berpenghasilsan rendah di perkotaan dan perdesaan, dikarenakan keterbatasan anggaran Daerah

Sumber : Renstra Distarkim 2016 - 2021

Perkembangan Permukiman hendaknya juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial

budaya masyarakat setempat, agar pengembangannya dapat sesuai dengan kondisi masyarakat

dan alam lingkungannya, pada akhirnya tujuan pengembangan permukiman adalah untuk :

1. Mengarahkan pemerataan pertumbuhan dan perkembangan wilayah.

2. Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (Prasarana dan sarana dasar

permukiman).

3. Terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan

teratur.

4. Menunjang kegiatan ekonomi melalui pengembangan permukiman.

Bab 7

Rencana Pembangunan Infrastruktur

Cipta karya

Page 2: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-2

7.1.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman

Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemerintah wajib

memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh permukiman yang layak huni,

sejahtera, berbudaya, dan berkeadilan sosial. Pengembangan Permukiman baik di perkotaan

maupun di perdesaan pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan

perdesaan yang sehat dan layak huni (liveble), aman, nyaman, damai dan berkelanjutan serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Kondisi permukiman perkotaan di Kabupaten Tasikmalaya sangat erat dengan pesatnya

pembangunan dan perkembangan kota yang mengarah pada kegiatan perdagangan, hotel dan

restoran serta sektor jasa meningkatkan daya tarik bagi para penduduk, sehingga kebutuhan

perumahan juga akan semakin meningkat. Tingginya perkembangan kebutuhan perumahan dan

permukiman di perkotaan membawa dampak tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh

demikian juga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Kawasan kumuh di Kabupaten Tasikmalaya

telah tercatat dalam SK Kumuh 648,11/Kep.283-Distarkim/2015. Untuk lebih mengetahui mengenai

kawasan kumuh yang terdapat di Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.2 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Tasikmalaya

No Kecamatan No Desa Luas (Ha)

1 Ciawi

1 Gombong 1,3

2 Kertamukti 2,8

3 Kurniabakti 5,7

2 Rajapolah

4 Dawagung 9,0

5 Manggungjaya 7,0

6 Rajapolah 1,6

7 Tanjung Pura 5,0

3 Singaparna

8 Cikunten 2,6

9 Cipakat 2,7

10 Singaparna 4,0

4 Karangnunggal 11 Karangnunggal 10,6

12 Karang Mekar 2,9

5 Manonjaya 13 Kalimanggis 47,0

14 Kamulyan 11,0

6 Sukarame 15 Wargakerta 0,2

16 Padasuka 1,9

Jumlah Luasan 115,3

Sumber : SK Kumuh 648,11/Kep.283-Distarkim/2015

Page 3: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-3

7.1.3 Permasalahan Dan Tantangan

Proses program pembangunan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Tasikmalaya

selama ini terkendala dengan belum adanya Dokumen Perencanaan Bidang Perumahan dan

Kawasan Permukiman. Hal ini pula yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan

pemrograman di Bidang PKP Kabupaten Tasikmalaya . Adapun untuk lebih jelasnya mengenai

permasalahan dan tantangan dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Tasikmalaya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.3 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman

Kabupaten Tasikmalaya

No Aspek Pengembangan

Permukiman Permasalahan yang Dihadapi Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi

1 Aspek Teknis

1. Belum adanya dokumen Sektoral yang mendukung pelaksanaan kegiatan Pengembangan Permukiman

2. Belum adanya kegiatan Pendataan terkait jumlah infratsruktur PKP di Kabupaten Tasikmalaya

1. Kurangnya anggaran dalam Bidang Keciptakaryaan khususnya PKP

2. SDM yang masih belum optimal

3. Kebijakan yang masih belum berpihak kepada Bidang Cipta Karya

1. Sosialisasi kepada para petinggi kekuasaan di Kabupaten Tasikmalaya mengenai peran pentingnya pelaksanaan Pemrograman Bidang Cipta Karya khususnya dalam sektor Perumahan dan Kawasan Permukiman.

2. Penyusunan data dasar mengenai kondisi eksisting PKP di Kabupaten Tasikmalaya

3. Penyusunan Dokumen Sektoral bidang PKP sebagai pendukung kelengkapan readiness criteria untuk pengajuan program pembangunan Pengembangan Permukiman.

2 Aspek Kelembagaan Masih kurangnya SDM

3 Aspek Pembiayaan

Kecilnya anggaran pembangunan dalam Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabupaten Tasimalaya

4 Aspek Lingkungan

Permukiman

1. Belum optimalnya sarana dan prasarana dasar permukiman yang mendukung aksebilitas masyarakat berpenghasilsan rendah di perkotaan dan perdesaan, dikarenakan keterbatasan anggaran Daerah

2. Belum tuntasnya penanganan kawasan kumuh perkotaan dan rumah tidak layak huni

Sumber : Renstra Distarkim 2016 – 2021 dan Analisis Tahun 2016

7.1.4 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting.

Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai.

Analisis kebutuhan juga harus mengacu pada target pengembangan permukiman yang termuat

dalam RPIJM, RTRW maupun Renstra SKPD. Kebutuhan pengembangan permukiman

Page 4: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-4

Kabupaten Tasikmalaya diprioritaskan sesuai dengan arahan RPJMN tahun 2015 – 2019 yaitu

penuntasan kawasan permukiman kumuh hingga 0% di tahun 2019. Berdasarkan hal tersebut

maka disusunlan roadmap penuntasan kawasan kumuh seperti yang terlihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 7.4 Roadmap Penanganan Kawasan Kumuh

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Luas Kawasan Kumuh (Ha) 65,90 49,43 32,95 16,48 -

Roadmap Penanganan Kawasan Per Tahun

16,48 16,48 16,48 16,48

Roadmap Gerakan 100-0-100 100% 75% 50% 25% 0%

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

7.1.5 Kriteria Persiapan Daerah

Dalam kegiatan usulan program pembangunan Sektor Pengembangan Permukiman

Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017 – 2022 disesuaikan dengan ketersediaan readiness criteria.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, Kabupaten Tasikmalaya hingga tahun 2015 belum

mempunyai dokumen sektoral dan readiness criteria yang dapat mendukung kegiatan

pembangunan. Begitu pula dengan ketersediaan dana dalam hal ini DDUB sebagai pendamping

pelaksanaan kegiatan pembangunan, Kabupaten Tasikmalaya masih mengalami kendala dalam ha

tersebut.

7.1.6 Usulan Program Dan Kegiatan

A. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman

Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara kondisi

eksisting dengan kebutuhan, maka disusunlah usulan program dan kegiatan. Usulan program dan

kegiatan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan kriteria kesiapan daerah. Untuk lebih

lengkapnya mengenai usulan dan prioritas program infrastruktur permukiman Kabupaten

Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.5 Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten Tasikmalaya

No Kegiatan Volume Satuan Biaya ( x Rp 1.000.-) Lokasi

1 Penyusunan Dokumen RP2KPKP Kabupaten Tasikmalaya

1 Kabupaten 900.000 Kabupaten Tasikmalaya

Page 5: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-5

No Kegiatan Volume Satuan Biaya ( x Rp 1.000.-) Lokasi

2 Penyusunan Profil Kawasan Kumuh Kabupaten Tasikmalaya

16 Laporan 8.000.000 Kawasan Kumuh Kabupaten

Tasikmalaya

3 Revitalisasi Kawasan Permukiman Kumuh

106,3 Ha 20.500.000 Kawasan Kumuh Kabupaten

Tasikmalaya

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

B. Usulan Pembiayaan Pembangunan Permukiman

Usulan pembiayaan dapat dijabarkan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten

Tasikmalaya, APBD Provinsi Jawa Barat, APBN, maupun masyarakat dan swasta. Usulan

pembiayaan pembangunan permukiman di Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 7.6 Usulan Pembiayaan Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten Tasikmalaya

No Kegiatan

APBN APBD Prov

APBD Kab/kota

(Rp x Juta)

Masyarakat (Rp x Juta)

Swasta CSR Total

(Rp x Juta) (Rp x Juta) (Rp x Juta)

(Rp x Juta)

(Rp x Juta)

1 Penyusunan Dokumen RP2KPKP Kabupaten Tasikmalaya

900 - - - - - 900

2 Penyusunan Profil Kawasan Kumuh Kabupaten Tasikmalaya

- - 8.000 - - - 8.000

3 Revitalisasi Kawasan Permukiman Kumuh

2.500 6.000 12.000 - - - 20.500

4 Penataan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)

- 934 - - - - 934

5 Pendampingan Pelaksanaan Penataan Kawasan Nelayan

- - 200 - - - 200

6 Penyusunan DED PSD Permukiman Pedesaan

- - 400 - - - 400

7 Penataan Kawasan Permukiman Perdesaan Agropolitan

4.500 - - - - - 4.500

Jumlah Anggaran 7.900 6.934 20.600 - - - 35.434 Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

Usulan program pembangunan Pengembangan Permukiman Kabupaten Tasikmalaya

secara rinci telah tertuang dalam Indikasi Program RPIJM. Adapun untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel Lampiran 1 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Pengembangan Permukiman Kabupaten Tasikmalaya.

Page 6: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-6

7.2 Penataan Bangunan Dan Lingkungan

7.2.1 Isu Strategis Penataan Bangunan Dan Lingkungan

Penataan Bangunan dan Lingkungan merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan

sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan

lingkungan khususnya wujud fisik bangunan dan lingkungannya. Tujuan yang ingin dicapai dari

strategi penataan bangunan dan lingkungan. Adapun di Kabupaten Tasikmalaya, penataan

bangunan dan lingkungan masih belum menjadi isu prioritas pembangunan di Bidang Cipta Karya.

Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa isu strategis mengenai kondisi penataan bangunan

dan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.7 Isu Strategis Penataan Bangunana dan Lingkungan Kabupaten Tasikmalaya

No Kegiatan Sektor PBL Isu Strategis

1 Aspek Penyelenggaraan

Bangunan Gedung Dan Rumah Negara

1. Belum terealisasinya secara total pembangunan gedung kantor pemerintahan di Kawasan Pusat Pemerintahan

2. Pengelolaan data dan informasi pembangunan di kawasan pusat pemerintahan belum optimal

3. Perlunya pemeliharaan gedung-gedung pemerintahan secara berkala

2 Aspek Teknis

1. Masih kurangnya Dokumen Perencanaan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya

2. Belum memiliki alat survey yang maksimal 3. Sarana dan prasarana yang masih terbatas dalam pengendalian dan

pengawasan 4. Kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perijinan

3 Aspek Sumber Daya Manusia

(SDM) 1. Keterbatasan SDM dalam perencanaan dan pengawasan bangunan

gedung seringkali tidak dapat mengimbangi volume pekerjaan Sumber : Renstra Distarkim 2016 - 2021

7.2.2 Kondisi Eksisting Penataan Bangunan Dan Lingkungan

Kondisi penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya belum dapat

dipaparkan secara mendetail. Hal ini dikarenakan masih belum adanya dokumen perencanaan

pendukung yang dapat menjelaskan mengenai kondisi eksisting PBL di Kabupaten Tasikmalaya.

Secara umum Kabupaten Tasikmalaya telah memiliki Peraturan Daerah (Perda)

Kabupaten Tasikmalaya No 8 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung. Dimana dalam Perda

Bangunan Gedung tersebut sebagai suatu landasan hukum yang digunakan untuk membantu

menata pembangunan agar sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu juga adanya Perda Bangunan Gedung membantu mewujdukan pembangunan yang

berwawasan lingkungan dengan melalui adanya kegiatan penertiban dan penataan bangunan

dalam wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Page 7: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-7

7.2.3 Permasalahan Dan Tantangan

Permasalahan dan tantangan penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten

Tasikmalaya dirinci berdasarkan aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek

peran serta masyarakat/swasta dan aspek lingkungan permukiman yang meliputi kegiatan

penataan lingkungan permukiman, kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah

negara serta kegiatan pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan.

Permasalahan dan tantangan serta solusi alternatif pemecahannya dalam penataan bangunan dan

lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya meliputi :

1. Masih kurangnya Dokumen Perencanaan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan di

Kabupaten Tasikmalaya

2. Keterbatasan SDM dalam perencanaan dan pengawasan bangunan gedung seringkali tidak

dapat mengimbangi volume pekerjaan

3. Belum terealisasinya secara total pembangunan gedung kantor pemerintahan di Kawasan

Pusat Pemerintahan

4. Pengelolaan data dan informasi pembangunan di kawasan pusat pemerintahan belum optimal

5. Belum memiliki alat survey yang maksimal

6. Sarana dan prasarana yang masih terbatas dalam pengendalian dan pengawasan

7. Kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perijinan

8. Perlunya pemeliharaan gedung-gedung pemerintahan secara berkala.

7.2.4 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan Dan Lingkungan

Analisis kebutuhan program dan kegiatan sektor penataan bangunan dan lingkungan

mengacu pada lingkup tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk sektor penataan bangunan dan

lingkungan pada Permen PU No. 8 Tahun 2010. Pada Permen PU No. 8 Tahun 2010, dijabarkan

bahwa kegiatan penataan bangunan dan lingkungan meliputi:

1. Peraturan Penataan Bangunan Lingkungan

2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung

3. Penataan Bangunan

4. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)

5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

6. Pengembangan Kawasan Destinasi Wisata

7. Rawan Bencana

8. Kawasan Tematik Perkotaan dan Khusus Lainnya

9. Pos Lintas Batas Negara

Page 8: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-8

Adapun berdasarkan peraturan diatas maka dapat diidentifikasi kebutuhan Kabupaten

Tasikmalaya dalam penyelenggaran pemenuhan kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan.

Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan Kabupaten Tasikmalaya dalam sektor Penataan

Bangunan Dan Lingkungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.8 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan untuk 5 Tahun

No Uraian Volume Satuan Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

Ket Lokasi

I. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

1 Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2 Penataan Kawasan Alun - Alun

10.000 M2

Kec. Ciawi

3 Penataan Kawasan Alun - Alun Manonjaya

10.000 M2

Kec. Manonjaya

4 Penataan Kawasan Geger Hanjuang

10.000 M2

Kec. Leuwisari

5 Penataan Kawasan Perkotaan Cikatomas

10.000 M2

Kec. Cikatomas

6 Penataan Ruang Terbuka Hijau Pusat Pemerintahan

10.000 M2

Kec. Singaparna

7 Pembangunan Ruang Terbuka Hijau

10.000 M2

Kec. Singaparna

8 Penyediaan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU)

10.000 M2 Kab.

Tasikmalaya

9 Pemeliharaan Taman Kota

10.000 M2 Kec.

Singaparna

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

7.2.5 Kriteria Persiapan Daerah

Untuk mendukung program dan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di

Kabupaten Tasikmalaya , kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan

meliputi:

1. Penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi :

• Kawasan Gegerhanjuang pada tahun 2018

• Kawasan Cipasung pada tahun 2018

• Kawasan Perkotaan Cikatomas pada tahun 2019

2. Penyusunan Dokumen DED yang terdiri dari :

• Kawasan Alun – Alun Manonjaya pada tahun 2018

• Kawasan geger Hanjuang pada tahun 2019

• Kawasan Perkotaan Cikatomas pada tahun 2020

Page 9: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-9

• Kawasan Pendidikan Cipasung pada tahun 2018

• Kawasan Wisata Ziarah Pamijahan pada tahun 2019

7.2.6 Usulan Program Dan Kegiatan

Usulan prioritas program dan kegiatan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan di

Kabupaten Tasikmalaya telah tertuang dalam indikasi program RPIJM Bidang Cipta Karya tahun

2017 - 2022. Untuk lebih jelasnya mengenai usulan program tersebut dapat dilihat pada Tabel

Lampiran 2 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Penataan Bangunan dan

Lingkungan (PBL) Kabupaten Tasikmalaya.

7.3 Sistem Penyediaan Air Minum (Spam)

7.3.1 Isu Strategis Pengembangan Spam

Terdapat isu-isu strategis yang diperkirakan akan mempengaruhi upaya Indonesia untuk

mencapai target pembangunan di bidang air minum. Isu-isu strategis tersebut adalah::

1. Peningkatan Akses Aman Air Minum

2. Pengembangan Pendanaan

3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

4. Pengembangan dan Penerapan Peraturan Perundang-undangan

5. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum

6. Peningkatan Peran dan Kemitraan Badan Usaha dan Masyarakat

7. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM yang Sesuai dengan Kaidah Teknis dan

Penerapan Inovasi Teknologi

Sedangkan untuk Kabupaten Tasikmalaya isu strategis pembangunan bidang air minum,

meliputi:

1. Masih rendahnya cakupan pelayanan air minum PDAM ;

2. Masih tingginya tingkat kebocoran air minum PDAM perkotaan dan perdesaan;

3. Belum sesuainya kapasitas terpasang dengan kapasitas produksi infrastruktur yang ada;

4. Belum termanfaatkannya sumber-sumber air baku baru.

5. Masih rendahnya cakupan air bersih khususnya untuk masyarakat perdesaan yang

disebabkan karena kondisi geografis, terbatasnya sumber air serta minimnya sarana dan

prasarana penunjang air bersih.

Page 10: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-10

7.3.2 Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM

A. Aspek Teknis

Aspek teknis pengambangan SPAM di Kabupaten Tasikmalaya meliputi:

1. Sistem Perpipaan

a. Sistem Jaringan

Saat ini PDAM Tirta Sukapura diKabupaten Tasikmalaya telah mampu melayani 24

kecamatan dari 47 kecamatan yang ada di kota dan kabupaten Tasikmalaya dengan

sambungan langganan 37.897 (Juli 2014).

Dalam pelayanan air minum, PDAM Kabupaten Tasikmalaya terbagi dalam wilayah

pelayanan cabang dan unit IKK yang didasarkan pada pembagian produksi yang

dihasilkan dari masing-masing sumber air yang ada di wilayah tersebut.

Dalam beberapa periode ini, perkembangan jumlah pelanggan PDAM Kabupaten

Tasikmalaya relatif stagnan, tidak menunjukan pertumbuhanyang agresifsebagaimana

pertumbuhan kabupatennya. Peningkatan jumlahpelanggan selamakurun waktu 3 tahun,

hanya terjadi penambahan 32 SR, artinyapenambahan pertahunnya hanya 110 SR.

Adapun alasannya adalah keterbatasan dan kemampuan jaringan pipa dan keterbatasan

air baku.

Daerah pelayanan PDAM Kabupaten Tasikmalaya dibagi menjadi 2 cabang dan 9 unit

dari 11 wilayah pelayanan. Jumlah sambungan terbanyak adadiwilayah cabang

Singaparna yang mencapai 3.59 SL pada akhir Juni 2014. Berikut daerah pelayanan

PDAM Kabupaten Tasikmalaya.

Tabel 7.9 Daerah Pelayanan PDAM Kabupaten Tasikmalaya

No Daerah Pelayanan Tahun

2012 2013 Juni 2014

1.

Cabang Singaparna Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

109.039

3.47 20,02

110.239

3.500 20,63

111.451

3.59 19,81

2.

Cabang Ciawi Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

65.246

1.18 12,40

65.964

1.141 11,33

66.689

1.132 13,82

3.

Unit Leuwisari Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

39.679

847 12,66

40.206

852 14,23

40.648

858 13,81

4.

Unit Mangunreja Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

53.543

351 15,24

54.132

458 14,28

54.727

532 15,90

5. Unit Salawu Jumlah Penduduk

63.090

63.784

64.486

Page 11: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-11

No Daerah Pelayanan Tahun

2012 2013 Juni 2014

Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

519 13,47

509 13,97

514 13,39

6.

Unit Manonjaya Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

65.160

1.112 16,76

65.877

1.162 14,40

66.601

1.196 15,13

7.

Unit Sukaraja Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

51.280

128 14,13

51.844

138 16,79

52.414

142 20,37

8.

Unit Bantarkalong Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

127.413

665 10,64

128.815

705 14,11

130.232

711 13,83

9.

Unit Cisayong Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

56.253

358 15,81

56.872

393 11,67

57.497

405 14,08

10.

Unit Rajapolah Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

48.120

345 9,39

59.095

607 7,74

49.184

331 11,22

11.

Unit Pageurageung Jumlah Penduduk Jumlah SR Pemakaian Rata-rata (m³)

58.452

764 6,30

59.095

607 7,74

59.745

696 9,38

Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 251.888 jiwa atau 10,41% dari jumlah

penduduk sebanyak 2.423.110 jiwa yang terdiri daripenduduk Kabupaten Tasikmalaya

sebanyak 1.756.94 jiwa dan penduduk Kota Tasikmalaya sebanyak 666.147 jiwa.

Sedangkan penduduk teknis yang terlayani sebanyak 251.888 jiwa atau 26,95% dari

jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 94.572 jiwa. Cakupan

pelayanan masih di bawah target RPJMN debesar 62.5% dikarenakan hal-hal sebagai

berikut:

1) Kapasitas sumber air baku (mata air) yang dimanfaatkan cenderung menurun

2) Keterbatasan kemampuan instalasi dari jaringan pipa serta kondisi jaringan perpipaan

yang sudah melebihi usia ekonomis sehingga sulit menambah kapasitas debit air.

3) Sistem produksi unitIKK juga berada diluar sistem regional Tasikmalaya sehingga

memerlukan penambahan kapasitas sumber air di beberapa lokasi pelayanan dan

keterbatasan dana PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya untuk

melaksanakan investasi pengembangan/ penggantian jaringan.

Page 12: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-12

4) Masih rendahnya masyarakat pengguna air bersih yang berasal dari PDAM Tirta

Sukapura Kabupaten Tasikmalaya,karena adanya sumber air alternatif yang bisa

digunakan.

b. Sumber Air Baku dan Unit Produksi

Sebagian besar sumber air baku yang digunakan PDAM Kab. Tasikmalaya berasal dari

Sumber Mata Air yaitu sebanyak 9 titik mata air dengan kapasitas terpasang sekitar 117,5

l/detik dan air dan air permukaan dengan Instalasi Pengolahan (IPA) sebesar 20 l/ detik.

Tingkat pemanfaatan pada beberapa sumber air baku ada yang belum maksimal. Data

mengenai sumber air baku ini dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 7.10 Sumber Air Baku PDAM Kab Tasikmalaya Tahun 2012 – Juni 2014

No Lokasi Sumber

Air Baku Jenis Sumber

Kapasitas Terpakai (Liter/ detik)

2012 2013 Juni 2014

1 Cipondok Mata Air 421.32 280 282

2 Cisitu Mata Air 9 9 9

3 Cibatur Mata Air

4 Cibulak Mata Air 3 3 3

5 Cilangla Air Permukaan 18 18 20

6 Leuwirupit Mata Air 10 10 10

7 Cisaladah Mata Air 1.5 1.5 1.5

8 Cianeut Mata Air 12 12 12

9 Sangiang Mata Air

10 Cipanyusupan Mata Air 6.5 6.5 6.5

JUMLAH 481.32 340 344

Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Selain itu terdapat sumber air lain yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber air

baku antara lain:

1. Sumber mata air Cipondok di desa Mekarwangi Kecamatan Kadipaten sebesar 40 l/d.

2. Sumber air permukaan dari Sungai Citanduy di Kec. Pagerageung (dalam proses

kajian teknis PDAM)

3. Sungai Cilongan di Kec. Cibalong sebesar20 l/d yang sudah diusulkan masuk ke

RPIJM Pemerintah Provisi Jawa Barat

Kapasitas produksi yang telah dibangun belum semuanya dapat dimanfaatkan, namun

demikian kapasitas produksi riil sudah dapat dipergunakan sepenuhnya, adapun rincinnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 13: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-13

Tabel 7.11 Kapasitas Produksi PDAM Tirta Sukapura Kab. Tasikmalaya

No Instalasi Kapasitas Terpasang

(L/d)

Kapasitas Produksi Kapasitas Riil

m³ Volume Produksi

m³ Kapasitas Menganggur

m³ Terpasang

m³ Tidak Dimanfaatkan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mata Air Cipondok dan Cikawali Mata Air Cisitu/ Cibatur Mata Air Cibulak Mata Air Cilangla Mata Air Cibunigeulis Mata Air Cisaladah Mata Air Cipanyusupan Mata Air Sangiang Mata Air Leuwi Rupit

280 9 3

18 18 1.5 65 12 10

8.830.080 283.824

94.608 567.648 567.648

47.304 204.984 378.432 315.360

- 194.302,10

60.093 390.775

(0.40) (194.40)

117.551,60 6.072

(315.360)

8.830.060 89.521,90

34.515 176.873

567.648,40 87.432,40

47.498 15.360,00

630.720

8.830.060 89.521,90

34.515 176.873

567.648,40 87.432,40

47.498 15.360,00

630.720

- - - - - - - - -

JUMLAH 358 11.289.888 510.238,90 10.779.649,10 10.779.649,10 - Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Page 14: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-14

Plant Utility Factor/ Faktor penggunaan dari instalasi yang ada,menunjukan angka 95%

artinya hanya 5% saja dari kapasitas yang ada belum diproduksi/ hampir semua instalasi

sudah tereksploitasi. Kapasitas produksi terpasang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak

510.238,90 m³ (4.52%), disebabkan sebagai berikut:

a) Keterbatasan kapasitas unit pengolahan sehingga sebagian air yang masuk tidak

tertampung

b) Kebocoran padapipatransmisi dari unitpengolahan kereservoir Gunung Tajur

(sepanjang 20m), karena sudah melebigi umur ekonomis. Di Samping itu, letak pipa

beradadi tengah sawah dan di bagian bawah bangunan rumah penduduk sehingga

kesulitan dalam melakukan pemeliharaan pipa.

c) Dalam system air bersih regional Tasikmalaya terdapat sisa kapasitas sebesar 45 l/d

yang belum dimanfaatkan karena dijadikan cadangan untuk musim kemarau

d) Sistem air bersih unit Cisayong dan mangunreja distribusinya diturunkan dari

kapasitas terpasang 20 l/d menjadi 10l/d karena masih rendahnya jumlah pelanggan

akibat terbatasnya jaringan pipa distribusi. Hal ini dilakukan untuk menghindari resiko

pecahnya pipa pada bagian yang melalui jalur sungai akibat tekanan yang terlalu

tinggi.

e) Sistem air bersih unit Bntarkalong, kapasitas produksi WTP yang baru sebesar 20 l/d,

baru dimanfaatkan sebesar 5 l/d, karena rendahnya jumlah pelanggan akibat

terbatasnya jaringan pipa distribusi.

Seluruh kapasitas produksi riil telah digunakan untuk produksi. Dari volume air yang

diproduksi, dihasilkan air sebesar 10.779.649,00 m³ dan telah didistribusikan ke

pelanggan sebesar 9.745.900,18 m³. Dengan demikian persentase NRW (non revenue

water) atau air tanparekening di unit produksi tahun 2013 sebesar 9,59% darivolume

produksi riil, sedangkan pada tahun 2012 sebesar 8,42%. NRW tahun 2013 nail 1,17%

disbanding tahun 2012. NRW di unit produksi ini disebabkan :

a. Pemakaian sendiri olehPDAM Tirta Sukapura Kab. Tasikmalaya sendiri untuk

pembersihan sedimentasi,pencucian filter, wash-out, memfungsikan air release valve,

pengurasan reservoir.

b. Pemakaian tercatat tetapitidak terjual,yaitu adanya penyadapan (tapping) daripipa

transmisi untuk pemakaian masyarakat dikawasan sumber air, sebagai kompensasi

penggunaan sumber air.

c. Jaringan pipa transmisi sudah melebihi umur teknis,sehinggarentan terjadinya

kebocoran

Page 15: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-15

d. Adanya jebakan udara dalampipa sehingga air tidak masuk/ mengalirdan

menimbulkan over flow

Dari volume air yang didistribusikan ke pelanggan sebesar 9.453.380,62 m³, telah dijualke

pelanggan sebesar 6.461.896,00 m³. Dengan demikian,presentase NRW distribusi tahun

2013 sebesar 33,70% dari air yang didistribusikan,sedangkan pada tahun 2012 sebesar

30,50%. Persentase NRW masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang

ditentukan sebesar 20%. Masih tingginya tingkat NRW distribusi tahun 2013 disebabkan :

a. Jaringan pipa distribusi danretikulasi sudah melebihi usia teknis

b. Pada jaringan pipa distribusi terdapat p[ipa jenis Asbestos Cement Pipe (ACP) yang

sudah tua dan sudah tidakdiproduksi,sehingga sulit dalam pemeliharaannya

c. Kebocoran pada pipa tersier/ dinas, terutama pipa jenis besi yang sudah keropos

akibat korosi

d. Kondisi meter air pelanggan banyak yang melewati batas usia pemakaian dan

akurasinya telah berkurang

e. Pencurian air

f. Kesalahan administrasi/pencatatan meter

g. Water meter induk yangtidakberfungsi

h. Pemakaian sendiri untuk pengurasan pipa distribusi

i. Bencana longsor di daerah Salawu

c. Jaringan Perpipaan

1. Cabang Singaparna

Cabang Singaparna merupakan SPAM Regional dari 3 unit SPAM IKK, yaitu unit IKK

Manonjaya,Unit IKK Leuwisari, dan Unit IKK Mangunreja.

Cabang Singaparna ini mengambil air baku dari MA Cipondok, MA Cikawali, MA DHV, MA

P2KT, MA Turap dan MA Inpres dengan kapasitas produksi 280 l/dtk, Kapasitas

terpasang/ distribusi 58 liter/detik, jumlah SL mencapai 5.972 yang tersebar di Kec.

Singaparna dan 3 unit SPAM IKK tersebut. Daerah pelayanan dari cabang Singaparna ini

adalah Kec. Singaparna, Kec. Manonjaya, Kec. Leuwisari dan Kec. Mangunreja. Berikut

adalah tabel dan skematik SPAM Cabang Singaparna.

Page 16: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-16

Tabel 7.12 SPAM Cabang Singaparna

No Lokasi Kecamatan Jumlah

Penduduk

Parameter

Modul Jumlah IKK Terlayani

Tingkat Pelayanan Jenis Jumlah

1 Kec. Singaparna 88.157 SL 3.500 21.752 24,67 %

2 Kec. Manonjaya 59.518 SL 1.162 7.458 12,53 %

3 Kec. Leuwisari 36.428 SL 852 6.012 16,50 %

4 Kec. Mangunreja 50.154 SL 458 3.282 6,54 % Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Gambar 7.1

Skematik Cabang Singaparna

2. Unit Salawu

Unit Salawu ini memanfaatkan air baku dari MA Cisitu dan MA Cibatur, dengan kapasitas

produksi 9 liter/ detik. Kapasitas terpakai 8,49 ltr/dtk dengan jumlah Sambungan

Langsung adalah 509 SL. Tingkat kebocoran Unit Salawu ini 11,11%, sedangkan daerah

pelayanan unit ini dari MA Cisitu adalah Dsn. Karangmukti, Dsn. Nangerang, Dsn.

Salawu. Sedangkan daerah pelayanan unit ini dari MA Cibatur adalah Dsn. Margasari,

Dsn. Sindang Palay dan Dsn. Warung Peuteuy.

Page 17: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-17

Gambar 7.2 Sumber Air Baku Unit Salawu

3. Unit Sukaraja

Unit Sukaraja ini memanfaatkan air baku dari MA Cibulak, dengan kapasitas produksi 3

liter/ detik. Kapasitas terpakai 2,91 ltr/dtk dengan jumlah Sambungan Langsung adalah

138 SL. Tingkat kebocoran Unit Sukaraja ini 23,54%, sedangkan daerah pelayanan unit

ini adalah Kecamatan Sukaraja.

4. Unit Cisayong

Unit Cisayong ini memanfaatkan air baku dari MA Leuwirupit, dengan kapasitas produksi

10 liter/ detik. Kapasitas terpakai 2,30 ltr/dtk dengan jumlah Sambungan Langsung adalah

393 SL. Tingkat kebocoran Unit Cisayong ini 20,01%, sedangkan daerah pelayanan unit

ini adalah Kecamatan Cisayong (Ds. Cisayong, Ds.Sukamaju danDs. Pagendingan).

Berikut Skematik SPAM Unit Cisayong.

Gambar 7.3 Skematik Unit Cisayong

Page 18: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-18

5. Unit Rajapolah

Unit Rajapolah ini memanfaatkan air baku dari MA Cisaladah, dengan kapasitas produksi

1,5 liter/ detik. Kapasitas terpakai 1,5 ltr/dtk dengan jumlah Sambungan Langsung adalah

330 SL. Tingkat kebocoran Unit Rajapolah ini 12,03%, sedangkan daerah pelayanan unit

ini adalah Kecamatan Rajapolah.

Gambar 7.4 Skematik Unit Rajapolah

6. Unit Pageurageung

Unit Pagerageung ini memanfaatkan air baku dari MA Cipanyusupan, dengan kapasitas

produksi 6,5 liter/ detik. Kapasitas terpakai 3,09 ltr/dtk dengan jumlah Sambungan

Langsung adalah 701 SL. Tingkat kebocoran Unit Pagerageung ini 19,85%, sedangkan

daerah pelayanan unit ini adalah Kecamatan Pagerageung. Berikut Skematik SPAM Unit

Pagerageung.

Gambar 7.5 Skematik Unit Pagerageung

Page 19: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-19

7. Unit Bantarkalong/ Karang Nunggal

Unit Bantarkalong ini memanfaatkan air baku dari Sungai Cilangla, dengan kapasitas

produksi 18 liter/ detik. Kapasitas terpakai 9,90 ltr/dtk dengan jumlah Sambungan

Langsung adalah 705 SL. Tingkat kebocoran Unit Pagerageung ini 11,26%, sedangkan

daerah pelayanan unit ini adalah Kecamatan Bantarkalong dan Kec. Karangnunggal.

Berikut Skematik SPAM Unit Bantarkalong dan Karangnunggal.

Gambar 7.6 Skematik Unit Bantarkalong dan Karangnunggal

8. Unit Taraju

Unit Taraju ini tidak aktif karena debit sumber air baku yaitu MA Palasari berkurang,

terjadinya penggundulan hutan dan catchment area yang berkurang.

9. Unit Cineam

Unit Cineam ini tidak aktif karena debit sumber air baku yaitu S. Ciampanan berkurang

dan kualitas yang kurang memadai.

10. Unit Cibalong

Unit Cibalong ini tidak aktif karena debit sumber air baku yaitu MA Cigelap berkurang dan

konflik dengan petani.

11. Unit Cigalontang

Unit Cigalontang ini tidak aktif karena debit sumber air baku yaitu MA Cimonyong

berkurang.

Page 20: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-20

12. Cabang Ciawi

Cabang Ciawi ini memanfaatkan air baku dari MA Sangiang dan MA Cianeut, dengan

kapasitas produksi 12 liter/ detik. Kapasitas terpakai 9,51 ltr/dtk dengan jumlah

Sambungan Langsung adalah 1.141 SL. Tingkat kebocoran cabang ciawi ini 44,21%,

sedangkan daerah pelayanan cabang ini adalah Kecamatan Ciawi. Berikut Skematik

SPAM Cabang Ciawi.

Gambar 7.8 Skematik Cabang Ciawi

Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi eksisting jaringan perpipaan pada SPAM IKK di

Kabupaten Tasikmalaya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.13 SPAM Eksisting Jaringan Perpipaan IKK

Kabupaten Tasikmalaya

No Lokasi IKK Jumlah

Penduduk (Jiwa)

SPAM

Demand/ Tingkat

Kebutuhan

Unit Air Baku Unit Produksi Unit

Pelayanan Tingkat

Pelayanan (%) Jenis

Kapasitas (L/dtk)

Jenis Kapasitas

(L/dtk) Jumlah SR/HU

1 Rajapolah 47.633 Mata Air 1,5 BPT (3 Unit)

1,5 330 SL 3,5

2 Pagerageung 54.002 Mata Air 6,5 BPT (4 Unit)

3,09 701 SL 6,5

3 Salawu 5.995 Mata Air 9 Pengumpul 8,49 509 SL 42,5

4 Sukaraja 52.249 Mata Air 3

2,91 138 SL 1,3

5 Bantarkalong dan Karangnunggal

121.687 Air

Permukaan 18 IPA 9,9 705 SL 2,9

6 Cisayong 54.721 Mata Air 10 Reservoir 2,3 393 SL 3,6

7 Cabang Ciawi

Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Page 21: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-21

d. Reservoir

Tipe bangunan reservoar berbentuk bujur sangkar dengan kontruksi beton, mempunyai

350 m3 untuk reservoar Mangunreja dan 750 m3 untuk reservoar cabang Singaparna .

Gambar 7.9

Reservoar Unit Mangunreja Dan Reservoar Cabang Singaparna

e. Jumlah Pelanggan

Dalam beberapa periode ini, perkembangan jumlah pelanggan PDAM Kabupaten

Tasikmalaya relatif stagnan, tidak menunjukan pertumbuhanyang agresifsebagaimana

pertumbuhan kabupatennya. Peningkatan jumlahpelanggan selamakurun waktu 3 tahun,

hanya terjadi penambahan 32 SR, artinyapenambahan pertahunnya hanya 110 SR.

Adapun alasannya adalah keterbatasan dan kemampuan jaringan pipa dan keterbatasan

air baku.

Berikut adalah data perkembangan pelanggan PDAM di wilayah Kabupaten Tasikmalaya

dari tahun 2012 s/d 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.14 Perkembangan Pelanggan PDAM Kabupaten Tasikmalaya

No Klasifikasi Pelanggan 2012 2013 Juni 2014

1 Sosial Umum 414 437 447

2 Sosial Khusus 194 201 207

3 Kran umum/ Hidran umum 101 101 102

4 Rumah Tangga 1 5.048 2.253 5.353

5 Rumah Tangga 2 23.148 2.966 24.404

6 Rumah Tangga 3 2.186 2.141 2.128

7 Pemerintah & Hankam 659 644 501

8 Niaga Kecil 2.810 2.865 2.859

9 Niaga Besar 1.774 1.629 1.627

10 Industri Kecil 127 95 90

11 Industri Besar 40 36 35

12 Khusus - - -

JUMLAH 36.501 37.368 37.897 Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Page 22: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-22

2. Sistem Non Perpipaan

Untuk penyediaan sarana air bersih masyarakat pada bukan jaringan perpipaan (BJP) di

wilayah Kabupaten Tasikmalaya di bawah wewenang Dinas Tata Ruang dan Permukiman.

B. Aspek Pendanaan

a. Pendapatan Air per Kelompok Tarif

Pendapatan Air (termasuk bebantetap) perkelompok tariff pada PDAM Tirta Sukapura

KabupatenTasikmalaya tahun 2014 sebesar Rp. 3.460.958.526,90. Untuk lebih jelasya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.15 Tarif Air Per Kelompok

No Kelompok Piutang Pemakaian Air (M³) Jumlah Pendapatan (Rp)

1

Rumah Tangga Kelompok 1 Kelompok2 Kelompok 3

564.206

3.819.413 462.889

1.670.111.950

18.648.601.176 2.715.104.700

2 Sosial Umum Khusus

147.230 238.590

145.986.900 204.370.700

3 Niaga Niaga Kecil Niaga Besar

577.964 306.816

3.265.071.500 4.224.484.200

4 Industri Industri Kecil Industri Besar

13.767 19.729

236.014.650 418.771.600

5 Instansi Pem/ ABRI 281.079 1.825.533.450

6 Kran Umum 20.621 20.033.700

7 Tangki Air 9.574 86.874.000

Jumlah 6.461.896 33.460.958.526 Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Page 23: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-23

Tabel 7.16 SPAM Eksisting Jaringan Perpipaan Perdesaan

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

1 Bantarkalong 2.843 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Bojongasih

2 Cikatomas 5.822 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 3 Pakemitan

3 Cikatomas 3.878 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Lengkongbarang

4 Cigalontang 4.222 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Pusparaja

5 Sukaraja 4.791 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Janggala

6 Bojonggambir 6.233 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 1,5 Ciroyom

7 Kadipaten 5.802 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 5 Buniasih

8 Cibalong 3.265 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Karyabakti

9 Ciawi 5.006 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Mekarsari

10 Cigalontang 1.224 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2,5 Parentas

11 Kadipaten 4.611 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 3 Kadipaten

12 Salopa 6.546 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 1,5 Kaputihan

13 Cikatomas 3.270 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Tanjungbarang 20

14 Sukaraja 7.656 MAG Broncap, Pem. Pipa, HU, MCK 2 Sirnajaya 25

15 Ciawi 3.835 APG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Cibahayu 30

16 Cibalong 7.241 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 1,5 Setiawaras 30

17 Bojonggambir 4.219 MAG Stimulan Pipa 2 Kertanegla 25

18 Karangnunggal 2.690 MAG Stimulan Pipa 1,5 Cintawangi 35

19 Pancatengah 3.979 MAG Stimulan Pipa 3 Cibongas 40

20 Cikatomas 6.873 MAG Stimulan Pipa 2 Cogreg 50

21 Cikatomas 3.388 MAG Stimulan Pipa 2 Linggalaksana 35

22 Cibalong 3.300 MAG S I P A S 2 Cibalong 50

23 Pagerageung 5.824 MAG S I P A S 2,5 Sukapada 20

Page 24: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-24

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

24 Salawu 3.731 MAG Stimulan Pipa 2,5 Sukasari 50

25 Salawu 3.754 MAG Stimulan Pipa 1,5 Cimanggu 45

26 Pancatengah 3.345 MAG Stimulan Pipa 2 Mekarsari 50

27 Sodonghilir 6.745 MAG Stimulan Pipa 2 Cikalong 40

28 Tanjungjaya 6.354 MAG Stimulan Pipa 1,5 Cikeusal 50

29 Cikatomas 5.960 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 1,5 Gunungsari 40

30 Pancatengah 2.869 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Margaluyu 50

31 Cikatomas 3.777 MAG Stimulan Pipa 2 Tawang 30

32 Salopa 4.882 MAG Stimulan Pipa 2 Neglasari 35

33 Salopa 4.470 MAG Stimulan Pipa 2 Papayan 50

34 Karangjaya 1.523 MAG Stimulan Pipa 4 Citalahab 92 47%

35 Ciawi 3.835 MAG Stimulan Pipa 2 Cibahayu 72 15%

36 Salawu 3.753 MAG Stimulan Pipa 2 Kutawaringin 50 12%

37 Leuwisari 3.939 MAG Stimulan Pipa 5 Linggamulya 50 11%

38 Cigalontang 4.764 MAG Stimulan Pipa 3 Lengkongjaya 50 9%

39 Ciawi 5.802 MAG Stimulan Pipa 2,5 Buniasih 50 8%

40 Tanjungjaya 5.551 MAG Stimulan Pipa 3 Sukasenang 50 7%

41 Salawu 5.224 MAG Stimulan Pipa 4 Puspasari 50 11%

42 Bojonggambir 4.943 MAG Stimulan Pipa 2,5 Ciroyom 48 11%

43 Cigalontang 4.001 MAG Stimulan Pipa 4 Sirnagalih 50 11%

44 Cigalontang 3.319 MAG Stimulan Pipa 4 Tanjungkarang 50 17%

45 Salopa 5.087 MAG Stimulan Pipa 5 Tanjungsari 62 14%

46 Cibalong 3.753 MAG Stimulan Pipa 5 Cigunung 50 13%

47 Singaparna 5.161 MAG Stimulan Pipa 3 Pasir Salam 40 10%

48 Salawu 5.262 MAG Stimulan Pipa 2 Sundawenang 40 10%

Page 25: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-25

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

49 Cikatomas 5.249 APG Stimulan Pipa 5 Cayur 50 11%

50 Salawu 3.071 APG Stimulan Pipa 5 Margalaksana 50 31%

51 Cikalong 4.014 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Panyiaran 40 20%

52 Bojonggambir 2.774 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2,5 Wandasari 40 23%

53 Cigalontang 5.151 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 5 Cidugaleun 40 16%

54 Ciawi 5.237 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 5 Bugel 40 13%

55 Bantarkalong 4.121 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Mertajaya 40 13%

56 Sariwangi 3.696 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 5 Jayaratu 40 16%

57 Cikalong 4.585 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2,5 Cibeber 40 12%

58 Tanjungjaya 4.570 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 7 Tanjungjaya 60 15%

59 Taraju 3.078 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Singasari 40 18%

60 Sariwangi 3.831 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2,5 Mandalagiri 50 18%

61 Puspahiang 2.382 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Puspajaya 50 34%

62 Parungponteng 3.636 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Cibungur 40 17%

63 Salawu 3.772 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Neglasari 50 16%

64 Kadipaten 3.611 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 5 Kadipaten 40 17%

65 Kadipaten 5.006 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 6 Mekarsari 30 11%

66 Bojongasih 3.141 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 5 Girijaya 80 25%

67 Karangjaya 2.937 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Karangjaya 40 17%

68 Cineam 2.537 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Cisarua 30 18%

69 Salopa 3.725 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Mandalaguna 60 16%

70 Kadipaten 4.188 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Dirgahayu 50 13%

71 Pagerageung 4.686 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 4 Guranteng 20 13%

72 Bantarkalong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 4 Wangunsari

73 Jatiwaras 2.958 MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Ciwarak

Page 26: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-26

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

74 Cikatomas 2.490 MAG Pemas. Pompa, Pipa, HU, Reservoar 3 Pakemitan

75 Sariwangi MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 4 Sukamulih

76 Karangjaya MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 3 Karanglayung

77 Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 4 Mulyasari

78 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 4 Parentas

79 Sukaraja MAG Sumur , Pemas. Pipa, HU 2 Janggala

80 Pagerageung MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Pagerageung

81 Bantarkalong Pompa Intake/sumur, Pompa,Pemas Pipa,HU 2 Simpang

82 Taraju MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Singasari

83 Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU 2 Banjarwaringin

84 Cikatomas Pompa Pemas Pompa,Pipa,HU,Reservoar 5 Pakemitan

85 Salawu MAG Broncap, Pemas Pipa, HU 7 Kutawaringin

86 Salopa MAG Pengadaan Pipa dan accessories 4 Tanjungsari

87 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cigalontang

88 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Puspamukti

89 Parungponteng MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cigunung

90 Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Mulyasari

91 Sodonghilir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cukangjayaguna

92 Bajonggambir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kertanegla

93 Bojonggambir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Campakasari

94 Sodonghilir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cikalong

95 Kadipaten MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cibahayu

96 Salawu MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sundawenang

97 Bojonggambir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Purwaraharja

98 Salawu Pompa Broncap, Pemas. Pipa, HU Margalaksana

Page 27: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-27

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

99 Cipatujah MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Nagrog

100 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Parentas

101 Cineam MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cisarua

102 Cineam Pompa Broncap, Pemas. Pipa, HU Cineam

103 Puspahiang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Puspasari

104 Purwasari MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cisayong

105 Karyawangi MAG Pengadaan Pipa & Accessories Salopa

106 Kaputihan MAG Pengadaan Pipa & Accessories Jatiwaras

107 Sariwangi MAG Pengadaan Pipa & Accessories Sukaharja

108 Cisayong MAG Pengadaan Pipa & Accessories Purwasari

109 Salopa dan Jatiwaras

MAG Pengadaan Pipa & Accessories Karyawangi dan Kaputihan

110 Cigalontang dan Leuwisari

MAG Pengadaan Pipa & Accessories Kersamaju, Sirnaputra,Sirnaraja

111 Kadipaten, Pagerageung, Ciawi

MAG Pengadaan Pipa & Accessories Mekarsari, Nangewer dan

112 Ciawi MAG Pengadaan Pipa & Accessories Citamba

113 Cikatomas, Pancatengah dan

MAG Pengadaan Pipa & Accessories Tanjungbarang, Cibingas

114 Bojongasih MAG Pengadaan Pipa & Accessories dan Mertajaya

115 Ciandum dan Cipatujah

MAG Pengadaan Pipa & Accessories Ciheras, Pameutingan, Kalapagenep

116 Bojonggambir MAG Pengadaan Pipa & Accessories Purwaraharja

117 Gn.tanjung & Pd.kembang

MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Malatisuka dan Cilampunghilir

118 Sukaratu dan Singaparna

MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kp. Palasari Ds. Indrajaya

Page 28: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-28

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

dan Kp. Panjangan Ds.

Rancapaku

119 Salopa dan Cigalontang

MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kp. Ciupas Ds. Mulyasari dan Kp. Para-

ngpanjang (Ponpes Nurul

Iman) Ds.

Sukamanah

120 Pageurageng MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sukapada

Sukahening MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sundakerta

121 Jatiwaras MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Ciwarak

122 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Pusparaja, Nantang,

Tanjungjarang

123 Sariwangi MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Jayaratu

124 Salawu MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Neglasari

125 Taraju MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kertaharja

Sodonghilir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Parumasan

126 Bantarkalong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sukamaju

Bojongasih MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sindangsari

127 Pancatengah MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Jayamukti

128 Cibalong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Singajaya

129 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sirnaputra Kadupungur-

Cilimus

130 Sariwangi MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Pangkalan dan Sukamulih

131 Puspahiang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU

132 Parungponteng MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU

133 Cisayong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU

134 Karangnunggal MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Pasirkujang

Page 29: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-29

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

135 Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kersamaju

136 Sariwangi MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sukaharja

137 Bojonggambir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Ciroyom

138 Cikatomas MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Linggalaksana

139 Kadipaten MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cibahayu

140 Padakembang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Cilampunghilir

141 Jenggala MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Sukaraja

142 Cikeusal MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Tanjungjaya

143 Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kawitan

144 Sukahening MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Banyurasa

145 Sukahening MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Kiarajangkung

146 Bojonggambir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Girimukti

147 Manonjaya MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Batusumur

148 Cipatujah MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Nagrog

149 Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Tanjungsari

150 Karangnunggal MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Pasirkujang

151 Kec. Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Sirnaraja

152 Kec. Karangjaya MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Sirnajaya

153 Kec. Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Mulyasari

154 Kec. Jatiwaras MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Kertarahayu &

155 Desa Kersagalih

156 Kec. Sukahening MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Banyuresmi

157 Kec. Cisayong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Purwasari

158 Kec. Ciawi MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Bugel

159 Kec. Cisayong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Sukamukti

Page 30: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-30

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

160 Kec. Cisayong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Santanamekar

161 Kec. Sukaraja MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Sirnajaya

162 Kec. Sodonghilir MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Muncang

163 Kec. Bantarkalong MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Sirnagalih

164 Kec. Bojongasih MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Mertajaya

165 Kec. Cineam MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Pasirmukti

166 Kec. Pancatengah MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Jayamukti

167 Kec.Karangnunggal MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Kujang

168 Kec.Culamega MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Cikuya

169 Kec.Cineam MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Cikondang

170 Kec. Sukaratu MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Indrajaya 7

171 Kec. Culamega Pompa Bronc, Pemas Pompa,Pipa,HU,Reservoar Desa Cintabodas 4

172 Kec. Kadipaten MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Dirgahayu 4

173 Kec. Bojongasih Pompa Bronc, Pemas Pompa,Pipa,HU,Reservoar Desa Cikadongdong 8

174 Kec. Jamanis MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Karangmulya 5

175 Kec Parungponteng MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Burujuljaya

176 Kec Cineam MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Pasirmukti

177 Kec.Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Tanjungsari

178 Kec. Sukahening MAG Broncap, Pemas. Pipa, HU Desa Sundakerta

179 Kec. Manonjaya Pompa Pemas Pompa,Pipa,HU,Menara Air Desa Margaluyu

180 Kec. Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Mandalaguna 3

181 Kec. Pancatengah Pompa Bronc, Pemas Pompa,Pipa,HU,Reservoar Desa Pangliaran 3

182 Kec. Taraju MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Pageralam 2

183 Kec. Sukaratu MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Linggajati 3

184 Kec. Karangnunggal MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Cibatu 4

Page 31: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-31

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT PELAYANAN TINGKAT

PELAYANAN JENIS KAP

(L/Dtk) JENIS

KAP (L/Dtk)

DESA TERLAYANI SR/HU

185 Kec. Bantarkalong MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Parakanhonje 5

186 Kec. Manonjaya MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Cihaur 7

187 Kec. Salopa MAG Broncap, Pemas. Pipa, Reservoar,HU Desa Karyawangi 6

188 Kec. Cikatomas Pompa Pemas Pompa,Pipa,HU,Reservoar Desa Lengkongbarang 5

189 Kec. Singaparna Pompa Pemas Pompa,Pipa,HU,Reservoar Desa Sukaasih

190 Kec. Cigalontang MAG Broncap, Pemas. Pipa, Desa Sirnaputra

191 Kec. Manunreja Pompa Bronc, Pemas Pompa,Pipa, Desa Sukaluyu

192 Kec. Cigalontang MAG Desa Jayapura

Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Page 32: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-32

b. Struktur Harga Pokok Air (Full Cost Recovery)

1. Pendapatan air tahun 2013 Rp 3.460.958.527

2. Beban operasional tahun 2013 Rp 30.334.587.228

3. Jumlah m3 air terjual tahun 2013 M3 6.461.896

4. Jumlah m3 air produksi tahun 2013 M3 10.779.649

5. Harga jual air per m3 Rp/ M3 5.178,20

6. Harga pokok air per m3 (beban operasional dibagi

(volume produksi dikurangi kebocoran riil maksimal

20%))

Rp/ M3

3.518,74

Selisih harga jual air per m3 dengan harga pokok air per

m3 (pada tingkat kebocoran maksimal 20%)

Rp 1.659,46

Harga jual air terjual dibandingkan harga pokok air per m3 % 112,96%

Harga per m3 (beban operasional dibagi (volume

produksi dikurangi kebocoran riil maksimal 3,70%) Rp/ M3 4.681,60

Selisih harga jual air per m3 dengan harga pokok air per

m3 (pada tingkat kebocoran maksimal 33,70%)

Rp 496,60

Dari data diatas,harga jual air perm3 adalahsebesar 112,96% dari harga pokok aiperm3 atau

lebih tinggi 12,96% dar titik impas yang berarti perusahaan mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 1.59,4 m3 air terjual. Dengan demikian harga jual air sudah berada di atas harga

pokok air sehingga tarif rata-rata yang berlaku sudah dapat menutup biaya secara penuh (full

cost recovery).

C. Kelembagaan

Struktur organisasi dan tata kerja PDAM TirtaSukapura Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan

berdasarkan Perda Kabupaten Tasikmalaya Nomor 10 tahun 2008, tentang Organ dan

Kepegawaian PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya dan Peraturan Bupati

Tasikmalaya Nomor 5 tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan

Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Tasikmalaya. Selanjutnya Struktur

Organisasi ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan Keputusan Direksi PDAM Tirta Sukapura

Kabupaten Tasikmalaya Nomor 064/58/XI2011 tanggal 30 November 2011.

D. Peraturan Perundangan

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya merupakan Badan

Usaha Milik Pemerintah kabupaten Tasikmalaya yang didirikan berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Tasikmalaya nomor 7 tanggal 11 Juni 1975 yang disahkan oleh Gubernur

Page 33: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-33

Provinsi Jawa Barat dengan Surat Keputusan Nomor 210.33/HK-011/SK/76 tanggal 14

Januari 1976 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor3

tahun 1977 Seri C dan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Peraturan Daerah

Nomor 24Tahun 2002.

7.3.3 Permasalahan Dan Tantangan

Permasalahan yang dihadapi PDAM saat ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan,

secara garis besarnya sebagai berikut :

1. Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan pesatnya pula kebutuhan air

minum sedangkan sumber air baku yang ada semakin terbatas akibat faktor iklim yang

tidak menentu

2. Sumber daya manusia yang mengelola SPAM terbatas akibatnya Kinerja dalam melayani

air minum menjadi kurang efektif.

3. Terbatasnya jaringan pipa distribusi yang ada. Mengakibatkan jaringan masih terbatas,

terutama daerah pinggir kota.

4. Kapasitas produksi semakin menurun dan perlu meningkatkan kapasitas untuk menaikkan

tingkat pelayanan yang memadai guna memenuhi kebutuhan kota di masa depan.

5. Besarnya kuantitas kehilangan/Kebocoran air.

7.3.4 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum

A. Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM

Perkiraan kebutuhan air bersih pada pembahasan ini diperhitungkan berdasarkan

kebutuhan air per kapita, pertumbuhan dan pengembangan penduduk, dan

pengklasifikasian jenis kebutuhan.

Perlu juga diperhitungkan adanya perkembangan tingkat perekonomian dan kemampuan

penyedia dalam melayani perkembangan kebutuhan air bersih di masa yang akan datang.

Diterbitkannya PP 16/2005 yang mengharuskan para penyedia air harus mampu

mendistribusikan air layak minum (potable water) pada tahun 2026 juga harus menjadi

pertimbangan. Untuk kebutuhan air bersih yang akan digunakan dalam studi ditetapkan

sebesar antara 100 - 150 L/orang/hari, untuk perkotaan dan 80 L/orang/hari untuk daerah

perdesaan.

Perhitungan kebutuhan air minum didasarkan pada jumlah penduduk, jumlah dan jenis

kegiatan perkotaan yang memerlukan air, dan standar pemakaian air. Kebutuhan air

terdiri dari domestik dan non domestik, Kebutuhan domestik adalah kebutuhan yang

berdasarkan jumlah penduduk dan pemakaian air per orang. Kebutuhan non domestik

Page 34: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-34

adalah kebutuhan air untuk kegiatan penunjang kota, yang terdiri dari kegiatan komersial

yang berupa industri, perkantoran, dan lain-lain, maupun kegiatan sosial seperti sekolah,

rumah sakit dan tempat ibadah. Berikut besar proyeksi kebutuhan air minum masing-

masing wilayah administrasi.

Tabel 7.17 Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Tasikmalaya

No. URAIAN Satuan TAHUN

2015 2020 2025 2030 2035

1

POPULASI

a. Penduduk Administrasi jiwa 1.789.535 1.919.213 2.058.820 2.209.159 2.371.107

b. Cakupan Daerah Pelayanan (%) % 20 40 62 74 82

c. Penduduk Terlayani (Jiwa) jiwa 357.907 767.685 1.276.468 1.634.777 1.944.307

d. Jumlah Jiwa SR % 5 5 5 5 5

2

SAMBUNGAN RUMAH

a. Tingkat Pelayanan (%) % 40 50 60 70 80

b. Cakupan Pelayanan (Jiwa) jiwa 143.163 383.843 765.881 1.144.344 1.555.446

c. Konsumsi (l/oh) l/oh 100 105 110 115 120

d. Jumlah Jiwa/SR jiwa 5 5 5 5 5

e. Jumlah SR (unit) unit 28.633 76.769 153.176 228.869 311.089

f. Kebutuhan Air (l/det) l/det 166 466,5 975,1 1.523,1 2.160,3

3

HIDRAN UMUM

a. Tingkat Pelayanan (%)

60 50 40 30 20

b. Cakupan Pelayanan (Jiwa) jiwa 214.744 383.843 510.587 490.433 388.861

c. Konsumsi (l/oh) l/oh 30 30 30 30 30

d. Jumlah Jiwa / HU jiwa 50 50 50 50 50

e. Jumlah HU (unit) unit 4.295 7.677 10.212 9.809 7.777

f. Kebutuhan Air (l/det) l/det 74,6 133,3 177,3 170,3 135,0

4 KEBUTUHAN DOMESTIK l/det 240,3 599,8 1.152,4 1.693,4 2.295,4

5 KEBUTUHAN NON DOMESTIK 10%

l/det 48,1 120,0 230,5 338,7 459,1

6 KEBUTUHAN DOMESTIK DAN NON DOMESTIK (l/dt)

l/det 288,3 719,7 1.382,8 2.032,1 2.754,4

7

KEHILANGAN AIR

a. Kehilangan Air (% Qr)

40 35 30 25 20

b. Kehilangan Air (l/dt) l/det 192,2 387,5 592,6 677,4 688,6

8 KEBUTUHAN RATA-RATA (Qr) = (7+8)

l/det 480,5 1.107,2 1.975,5 2.709,5 3.443,0

9 KEBUTUHAN HARIAN MAKSIMUM (1,15Qr)

l/det 552,6 1.273,3 2.271,8 3.115,9 3.959,5

10 KEBUTUHAN JAM PUNCAK (1,72Qr)

l/det 826,5 1.904,5 3.397,8 4.660,3 5.922,0

Sumber : RISPAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

B. Kebutuhan Pengembangan SPAM

Realisasi dan target pengembangan sistem penyediaan air minum di Kabupaten

Tasikmalaya diuraikan dalam tabel dibawah ini.

Page 35: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-35

Tabel 7.18 Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM

No Output Satuan Kebutuhan

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

1

Laporan Fasilitasi Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Bidang Air Minum

Lap

Identifikasi dan Pemetaan Prasarana dan Sarana Air Minum di Kabupaten Tasikmalaya

Lap Sistem Informasi Manajemen Sektor Air Minum

Lap

Penyusuan SK Kawasan Rawan Air Kabupaten Tasikmalaya

2 Pembangunan SPAM IKK

L/det Pembuatan IPA Sungai Ciwulan

Pengembangan SPAM IKK Cisayong

L/det Pembuatan IPA Sungai Ciwulan

L/det

Pembangunan SPAM IKK Kadipaten - Sukaresik

3

Pengembangan Jaringan Perpipaan Kws. Perkotaan

L/det

Optimalisasi Unit Cisayong (Penambahan Jaringan)

Optimalisasi Unit Sukaraja (Penambahan Jaringan)

Optimalisasi Jaringan Pipa Distribusi Utama

L/det

Optimalisasi Unit Bantarkalong (Penambahan Jaringan)

Optimalisasi Unit Mangunreja (Penambahan Jaringan)

L/det Optimalisasi Cabang Singaparna

4 Pembangunan SPAM Berbasis Masyarakat

L/det Pembangunan Pamsimas

Pembangunan Pamsimas

Pembangunan Pamsimas

Pembangunan Pamsimas

Pembangunan Pamsimas

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

7.3.5 Kriteria Persiapan Daerah

Untuk mendukung program dan kegiatan pengembangan SPAM di Kabupaten

Tasikmalaya adapun kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan

meliputi:

1. Dokumen RISPAM Kabupaten Tasikmalaya yang sudah disusun pada tahun 2014

2. Dokumen DED yang akan disusun meliputi :

• Penyusunan DED IPA Sungai Ciwulan pada tahun 2017

• Penyusunan DED SPAM IKK Kadipaten – Sukaresik pada tahun 2017

• DED Pemanfaatan Sumber Air Ceungceum pada tahun 2017

Page 36: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-36

7.3.6 Usulan Program Dan Kegiatan

Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan SPAM disusun berdasarkan

paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan

tersebut memperhatikan kebutuhan air minum berkaitan dengan pengembangan atau

pembangunan sektor dan kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup

pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi.

Usulan program yang diajukan akan disesuaikan dengan hasil analisis dan identifikasi

yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga dicek keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan

program diupayakan dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau

dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya. Penjabaran

program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan

dalam paket-paket kegiatan/program.

Selain itu, pembiayaan pengembangan SPAM perlu disusun berdasarkan klasifikasi

tanggung jawab masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan

Masyarakat. Jika ada indikasi program pengembangan SPAM yang melibatkan swasta perlu

dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya. Pembiayaan kegiatan

pengembangan SPAM sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan

Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat

dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan

stimulan, dan bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Untuk lebih jelasnya

mengenai usulan program tersebut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 3 Rencana Program

Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Air Minum Kabupaten Tasikmalaya.

7.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

7.4.1 Air Limbah

7.4.1.1 Isu Strategis Pengembangan Air Limbah

Isu-isu strategis dalam pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia antara lain:

1. Akses masyarakat terhadap pelayanan pengelolaan air limbah permukiman

Sampai saat ini walaupun akses masyarakat terhadap prasarana sanitasi dasar mencapai

90,5% di perkotaan dan di pedesaan mencapai 67% (Susenas 2007) tetapi sebagian

besar fasilitas pengolahan air limbah setempat tersebut belum memenuhi standar teknis

yang ditetapkan. Sedangkan akses layanan air limbah dengan sistem terpusat baru

mencapai 2,33% di 11 kota (Susenas 2007 dalam KSNP Air Limbah).

Page 37: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-37

2. Peran Masyarakat

Peran masyarakat berupa rendahnya kesadaran masyakat dan belum diberdayakannya

potensi masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan air limbah serta terbatasnya

penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman berbasis

masyarakat.

3. Peraturan perundang-undangan

Peraturan perundang-undangan meliputi lemahnya penegakan hukum dan belum

memadainya perangkat peraturan perundangan yang dibutuhkan dalam sistem

pengelolaan air limbah permukiman serta belum lengkapnya NSPM dan SPM pelayanan

air limbah.

4. Kelembagaan

Kelembagaan meliputi kapasitas SDM yang masih rendah, kurang koordinasi antar

instansi dalam penetapan kebijakan di bidang air limbah, belum terpisahnya fungsi

regulator dan operator, serta lemahnya fungsi lembaga bidang air limbah.

5. Pendanaan

Pendanaan terutama berkaitan dengan terbatasnya sumber pendanaan pemerintah dan

rendahnya alokasi pendanaan dari pemerintah yang merupakan akibat dari rendahnya

skala prioritas penanganan pengelolaan air limbah. Selain itu adalah rendahnya tarif

pelayanan air limbah sehingga berakibat pihak swasta kurang tertarik untuk melakukan

investasi di bidang air limbah.

Sedangkan isu-isu strategis dalam pengelolaan air limbah di Kabupaten/Kota……

meliputi:

1. Belum seimbangnya penyediaan prasarana dan sarana pengolahan air limbah domestik

dengan pertumbuhan penduduk;

2. Rendahnya kepedulian masyarakat dan swasta/dunia usaha terhadap bidang

kesanitasian;

3. Belum adanya Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT)

4. Alokasi anggaran APBD Kabupaten untuk pengelolaan limbah domestik masih sangat

rendah

5. Tingkat layanan pengelolaan air limbah domestik oleh pemerintah kabupaten masih

rendah

6. Belum ada sinergitas kelembagaan di pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk

pengelolaan limbah domestik

7. Belum ada peraturan terkait pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

Page 38: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-38

8. Belum ada kerjasama swasta untuk pengelolaan limbah domestik di Kabupaten

Tasikmalaya

7.4.1.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah

A. Aspek Teknis

Cakupan pelayanan air limbah di Kota Tasikmalaya pada tahun 2015 ialah sebesar

52.83%. Sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya masih

dilakukan dengan sistem on-site.

Pada sistem ini, pengelolaan air limbah domestik dilakukan secara setempat dengan

fasilitas instalasi pengolahan yang berlokasi dekat dengan jamban keluarga atau MCK. Fasilitas

pengumpulan/penampungan/ pengolahan awal yang ideal digunakan dalam sistem on-site yaitu

tanki septik. Sistem on-site pengelolaan air limbah dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu

sistem individual dan sistem komunal. Pembedaan ini didasarkan pada kelompok pengguna

fasilitas pengelolaan air limbah domestik tersebut.

Pada sistem on-site individual, cakupan pelayanan fasilitas pengelola air limbah domestik

umumnya melayani satu keluarga. Pada sistem on-site komunal, cakupan pelayanan fasilitas

pengelola air limbah domestik melayani lebih dari satu rumah tangga melalui mekanisme sharing

dalam penggunaan fasilitas MCK.

Berdasarkan hasil studi EHRA (Environmental Risk and Health Assessment) Kabupaten

Tasikmalaya Tahun 2013, sekitar 57% rumah tangga di Kabupaten Tasikmalaya sudah memiliki

jamban pribadi dengan tempat penyaluran akhir tinja terdiri dari cubluk atau lobang tanah (29%),

kolam atau lapang (20%), tangki septik (10%), dan sungai (7%). Untuk sistem on-site komunal

berupa MCK++, hingga akhir tahun 2013, telah dibangun 15 unit tanki septik komunal dan 5

degester yang tersebar di beberapa kecamatan. Sementara ini belum ada pengelolaan air limbah

dengan sistem off-site (terpusat) di Kabupaten Tasikmalaya.

Tabel 7.19 Cakupan Pelayanan Sistem Onsite

Kecamatan

Jumlah Jumlah Penduduk

Jamban Keluarga

Jumlah MCK Tahun MCK

dibangun RT RW Dikelola

RT Dikelola

RW Dikelola

CBO Dikelola Lainnya

Cipatujah 386 90 65,724 13,221 - - - - -

Karangnunggal 516 85 82,717 17,732 - - - - -

Cikalong 307 91 62,231 11,972 - - - - -

Pancatengah 260 106 45,053 6,899 - - - - -

Cikatomas 306 78 46,075 8,791 1 - - - 2011

Cibalong 307 91 30,564 4,838 - - - - -

Parungponteng 184 41 35,124 6,592 - - - - -

Bantarkalong 196 58 34,888 4,683 - - - - -

Page 39: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-39

Kecamatan

Jumlah Jumlah Penduduk

Jamban Keluarga

Jumlah MCK Tahun MCK

dibangun RT RW Dikelola

RT Dikelola

RW Dikelola

CBO Dikelola Lainnya

Bojongasih 100 29 20,200 3,012 1 - - - 2011

Culamega 147 39 24,445 2,826 2 - - - 2011

Bojonggambir 309 59 39,382 7,461 1 - - - 2011

Sodonghilir 393 166 66,229 12,488 - - - - -

Taraju 270 65 39,389 4,929 - - - - -

Salawu 318 41 56,745 7,934 - - - - -

Puspahiang 183 37 33,840 3,831 - - - - -

Tanjungjaya 194 42 41,443 5,787 1 - - - 2011

Sukaraja 235 74 48,004 11,234 - - - - -

Salopa 261 50 47,917 7,850 - - - - -

Jatiwaras 257 68 50,059 8,299 - - - - -

Cineam 303 58 33,344 5,306 1 - - - 2011

Karangjaya 95 27 12,534 2,102 1 - - - 2011

Manonjaya 383 74 56,837 6,376 - - - - -

Gunungtanjung 160 48 29,715 3,168 - - - - -

Singaparna 354 111 63,656 8,583 - - - - -

Sukarame 179 38 38,762 6,838 - - - - -

Mangunreja 188 41 37,426 6,976 - - - - -

Cigalontang 389 96 71,542 14,821 - - - - -

Leuwisari 185 37 36,741 6,506 - - - - -

Sariwangi 158 38 30,878 5,167 1 - - - 2011

Padakembang 187 31 27,774 3,760 - - - - -

Sukaratu 216 47 47,587 5,559 1 - - - 2011

Cisayong 322 73 55,848 13,214 - - - - -

Sukahening 166 55 29,148 4,830 - - - - -

Rajapolah 243 56 46,504 6,762 - - - - -

Jamanis 192 65 36,132 8,400 2 - - - 2011

Ciawi 358 103 57,593 11,469 - - - - -

Kadipaten 211 66 34,480 6,583 1 - - - 2011

Pagerageung 282 99 54,369 13,997 - - - - 2011

Sukaresik 188 68 36,753 7,291 2 - - - 2011 Sumber : SSK Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013

B. Pendanaan

Realisasi pendanaan sanitasi untuk komponen air limbah domestik di Kabupaten

Tasikmalaya dapat dilihat mulai tahun 2010 sampai dengan 2102 yaitu adanya anggaran untuk

pendanaan investasi, tetapi belum tersedia untuk pendanaan operasional dan pemeliharaan yang

dialokasikan dalam APBD. Perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan berdasarkan

infrastruktur terbangun juga belum didapatkan, hal ini karena data pengelolaan sarana air limbah

domestik selain jamban pribadi belum tersedia secara memadai.

Page 40: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-40

C. Kelembagaan

Secara kelembagaan dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, SKPD

terkait pengelolaan air limbah domestik adalah Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Dinas

Kesehatan, dan Kantor Lingkungan Hidup.

1. Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Dinas Tata Ruang dan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan

pemerintah Daerah mengenai urusan penataan ruang dan urusan perumahan

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Secara teknis pengelolaan limbah

domestik berada pada Bidang Permukiman yang membawahi Seksi Perencanaan, Seksi

Perumahan, dan Seksi Penyehatan Lingkungan.

2. Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah

Daerah mengenai urusan kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Secara teknis pengelolaan limbah domestik berada pada Bidang Promosi Kesehatan dan

Hygiene Sanitasi yang membawahi Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan

Pemukiman, Seksi Pengawasan Kualitas Tempat-Tempat Umum, Industri dan Makanan,

Minuman, dan Seksi Promosi Kesehatan.

3. Kantor Lingkungan Hidup

Kantor Lingkungan Hidup memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan penanganan

urusan lingkungan hidup serta tugas lain yang diberikan Bupati. Secara teknis

pengelolaan limbah domestik berada pada Seksi Analisis Dampak Lingkungan, Seksi

Pengawasan dan Pengendalian, dan Seksi Pemulihan dan Pelestarian.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Tata Ruang dan Permukiman dalam pengelolaan air

limbah domestik lebih banyak berkaitan dengan perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan,

pengaturan dan pembinaan, terutama pada aspek teknis. Dinas Kesehatan lebih banyak berkaitan

dengan pengaturan dan pembinaan, terutama yang berhubungan dengan penyehatan masyarakat.

Kantor Lingkungan hidup lebih banyak berkaitan dengan pengaturan dan pembinaan serta

monitoring dan evaluasi.

D. Peraturan Perundangan

Belum ada peraturan yang terkait pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten

Tasikmalaya. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya peraturan terkait yang berhubungan dengan :

1. Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

saat ini

Page 41: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-41

2. Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kabupaten dalam menyediakan layanan

pengelolaan air limbah domestik

3. Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kabupaten dalam memberdayakan masyarakat

dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik

4. Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana

pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah

5. Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan

air limbah domestik di tempat usaha

6. Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah

domestik di tempat usaha

7. Kewajiban pengelolaan air limbah domestik untuk masyarakat , industri rumah tangga dan

kantor pemilik tangki septik

8. Retribusi pengelolaan air limbah domestik

9. Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan

pemukiman, usaha rumah tangga dan perkantoran

E. Peran Serta Masyarakat dan Swasta

Pada bagian ini akan dibahas mengenai tingkat kesadaran masyarakat dalam

pengelolaan air limbah domestik, informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan

perempuan) dalam pengelolaan air limbah domestik, dan informasi mengenai akses, pengaruh,

dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin.

1. Kesadaran Masyarakat dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik

Comunity Led Total Sanitation (CLTS) merupakan salah-satu kegiatan yang memicu

kesadaran masyarakat untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Secara umum

dapat dikatakan bahwa masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya sudah memiliki kesadaran

yang cukup mengenai pentingnya pengelolaan limbah domestik, terutama dalam

kaitannya dengan upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan.

Namun demikian tingkat kesadaran tersebut belum berbanding lurus dengan kepemilikan

sarana dan praktek pengelolaan limbah domestik pada keluarga. Dalam hal ini

keterbatasan finansial dan tingkat kewenangan dalam membuat keputusan seringkali

menjadi alasan utama.

2. Keterlibatan Masyarakat (Laki-laki dan Perempuan)

Dalam kegiatan CLTS, yang menjadi salah-satu pendekatan dalam program Penyediaan

Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), keterlibatan laki-laki

dan perempuan termasuk cukup tinggi. Melalui CLTS, masyarakat dipicu untuk memiliki

sarana jamban sendri, dengan pilihan teknologi dan biaya sendiri (tanpa subsidi).

Page 42: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-42

Dengan demikian sudah jelas mulai identifikasi kebutuhan, perencanaan, pemilihan

teknologi, implementasi, operasional dan pemeliharaan, sampai monitoring dan evaluasi,

sepenuhnya berdasarkan keputusan masyarakat sendiri.

3. Akses Informasi dan Manfaat

Segala keputusan berpartisipasi dalam Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

sepenuhnya berada di tangan masyarakat. Sebagai kegiatan yang tanpa subsidi, CLTS

mendorong masyarakat untuk lebih mengerti kebutuhan mereka sendiri akan pengelolaan

limbah domestik, mengakses informasi seluas-luasnya, dan tentu saja untuk

berkeputusan sesuai kemampuan mereka masing-masing. Melalui natural leader, proses

pengelolaan mandiri dan tanpa subsidi sepenuhnya dijalankan oleh masyarakat.

7.4.1.3 Permasalahan dan Tantangan

Permasalahan dan isu srategis komponen pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten

Tasikmalaya meliputi aspek kebijakan dan kelembagaan, keuangan, komunikasi, partisipasi dunia

usaha, partisipasi masyarakat, dan aspek teknis. Untuk lebih jelasnya mengenai permasalahan

dan tantangan dalam pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.20 Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Yang Dihadapi

Permasalahan Tantangan

Alokasi anggaran APBD Kabupaten untuk pengelolaan limbah domestik masih sangat rendah

1. Perlu peningkatan alokasi anggaran APBD untuk pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

Tingkat layanan pengelolaan air limbah domestik oleh pemerintah kabupaten masih rendah

2. Perlu peningkatan layanan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

Belum ada sinergitas kelembagaan di pemerintah kabupaten untuk pengelolaan limbah domestik

3. Perlu peningkatan sinergi kelembagaan di pemerintah kabupaten untuk pengelolaan air limbah domestik

Belum ada peraturan terkait pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

4. Perlu peraturan terkait pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

Belum ada kerjasama swasta untuk pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Tasikmalaya

5. Perlu membangun kerjasama dengan pihak swasta untuk pengelolaan air limbah domestik

Sumber : PPSP Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013

Permasalahan pada aspek kebijakan dan kelembagaan adalah belum jelasnya tupoksi

penanganan air limbah domestik berada di SKPD mana. Permasalahan pada aspek kuangan

adalah proporsi anggaran yang masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan sarana dan

prasarana air limbah. Pada aspek partisipasi dunia usaha, kurangnya kesadaran dalam

berinvestasi di air limbah domestik yang layak dan belum ada kerja sama dengan pihak swasta

dalam pengelolaan limbah domestik. Pada aspek partisipasi masyarakat, kesadaran pengelolaan

Page 43: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-43

air limbah domestik masih kurang. Pada aspek teknis, tempat penampungan awal yang ada belum

memenuhi standar (kebanyakan masih berupa cubluk).

7.4.1.4 Kriteria Kesiapan Daerah

Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten

Tasikmalaya kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi:

1. Dokumen Strategis Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Tasikmalaya yang disusun pada

tahun 2013

2. Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Tasikmalaya yang disusun pada tahun

2013

3. Dokumen Memorandum Program Strategi Sanitasi (MPSS) Kabupaten Tasikmalaya yang

disusun pada tahun 2014

4. Masterplan Air Limbah Terpusat IPLT Kabupaten Tasikmalaya yang akan disusun pada

tahun 2017

7.4.1.5 Analisis Kebutuhan Pengembangan Air Limbah

Kebutuhan komponen pengelolaan air limbah adalah secara teknis dan non teknis baik

sistem setempat individual, komunal maupun terpusat skala kota, serta memperlihatkan arahan

struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati. Sedangkan analisis yang terkait

dengan kebutuhan air limbah adalah analisis sistem pengelolaan air limbah (on site dan off site),

analisis jaringan perpipan air limbah untuk sistem terpusat, analisis kualitas dan tingkat pelayanan

serta analisis ekonomi. Hasil analisis kebutuhan dituangkan dalam table-6.46 berikut ini.

Page 44: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-44

Tabel 7.21 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan Air Limbah

No Uraian Kondisi

Eksisting Kebutuhan Ket

2017 2018 2019 2020 2021 2022

I

Aspek Non Teknik

A.

Peraturan Terkait Sektor Air Limbah

a

Ketersediaan Peraturan Bidang Air Limbah (Perda, Pergub, Perbub/Perwali, dsb)

Tidak

B.

Kelembagaan

a Bentuk Organisasi

SKPD Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Dinas Kesehatan,

dan Kantor Lingkungan

Hidup.

b

Ketersediaan Tata Laksana (Tupoksi, SOP, dll)

Ya

c

Kualitas dan Kuantitas SDM

Ya

C.

Pembiayaan

a Sumber Pembiayaan

APBN, APBD Provinsi dan

APBD Kabupaten

b Tarif Retribusi Tidak

c

Realisasi Penarikan Retribusi (% terhadap target)

Tidak

D.

Peran Serta Masyarakat dan Swasta (sudah ada/belum ada/bentuk

Ada

Page 45: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-45

No Uraian Kondisi

Eksisting Kebutuhan Ket

2017 2018 2019 2020 2021 2022

kontribusi, dll)

II

Aspek Teknis

A.

Sistem Setempat

a

Ketersediaan dan Kondisi IPLT

Tidak

b Kapasitas IPLT Tidak

c

Tingkat Cakupan Pelayanan IPLT

Tidak

d

Ketersediaan dan Kondisi Truk Tinja

Tidak

e Biaya O & P Tidak

f

Kualitas Efluen IPLT (BOD dan COD)

Tidak

g

Ketersediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Skala Kecil/Kawasan/Komunitas

Ada Pembangunan Sanitasi Desa

Pembangunan Sanitasi Desa

Pembangunan Sanitasi Desa

Pembangunan Sanitasi Desa

Pembangunan Sanitasi Desa

Pembangunan Sanitasi Desa

Pembangunan Sanitasi di

Prioritaskan sesuai dengan Desa Rawan

Sanitasi

B.

Sistem Terpusat (off site)

a

Ketersediaan dan Kondisi IPAL

Tidak

Pembangunan IPAL Kombinasi dan SR (MCK++

dan SR)

Pembangunan IPAL Kombinasi dan SR (MCK++

dan SR)

Pembangunan IPAL Kombinasi dan SR (MCK++

dan SR)

Pembangunan IPAL Kombinasi dan SR (MCK++ dan SR)

Pembangunan IPAL Kombinasi dan SR (MCK++

dan SR)

Pembangunan IPAL Kombinasi dan SR (MCK++

dan SR)

Pembangunan IPAL berkala

sesuai dengan Prioritas Desa

Rawan Sanitasi

b Kapasitas IPAL Tidak

c

Tingkat Cakupan Pelayanan IPAL

Tidak

d Biaya O & P Tidak

e

Kualitas Efluen IPAL (BOD dan COD)

Tidak

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

Page 46: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-46

7.4.2 Persampahan

7.4.2.1 Isu Strategis Pengembangan Persampahan

Isu-isu strategis dan permasalahan dalam pengelolaan persampahan di Indonesia antara

lain:

1. Kapasitas Pengelolaan Sampah Kapasitas pengelolaan sampah erat kaitannya dengan:

a. Makin besarnya timbulan sampah berupa peningkatan laju timbulan sampah

perkotaan antara 2-4% per tahun.

Dengan bertambahnya penduduk, pertumbuhan industri dan peningkatan konsumsi

masyarakat dibarengi peningkatan laju timbulan sampah.

b. Rendahnya kualitas dan tingkat pengelolaan persampahan.

Rendahnya kualitas pengelolaan persampahan terutama pengelolaan TPA memicu

berbagai protes masyarakat. Di sisi lain rendahnya tingkat pengelolaan sampah

mengakibatkan masyarakat yang tidak mendapat layanan membuang sampah

sembarangan atau membakar sampah di tempat terbuka.

c. Keterbatasan Lahan TPA

Keterbatasan lahan TPA merupakan masalah terutama di kota-kota besar dan kota

metropolitan. Fenomena keterbatasan lahan TPA memunculkan kebutuhan

pengelolaan TPA Regional namun banyak terkendala dengan banyak faktor

kepentingan dan rigiditas otonomi daerah.

2. Kemampuan Kelembagaan

Masih terjadinya fungsi ganda lembaga pengelola sampah sebagai regulator sekaligus

operator pengelolaan serta belum memadainya SDM (secara kualitas dan kuantitas)

menjadi masalah dalam pelayanan persampahan.

3. Kemampuan Pembiayaan

Kemampuan pendanaan terutama berkaitan dengan rendahnya alokasi pendanaan dari

pemerintah daerah yang merupakan akibat dari rendahnya skala prioritas penanganan

pengelolaan sampah. Selain itu adalah rendahnya dana penarikan retribusi pelayanan

sampah sehingga biaya pengelolaan sampah menjadi beban APBD. Permasalahan

pendanaan secara keseluruhan berdampak pada buruknya kualitas penanganan sampah.

4. Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan

belum dikembangkan secara sistematis potensi masyarakat dalam melakukan sebagian

sistem pengelolaan sampah, serta rendahnya minat pihak swasta berinvestasi di bidang

persampahan karena belum adanya iklim kondusif membuat pengelolaan sampah sulit

untuk ditingkatkan.

Page 47: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-47

5. Peraturan perundangan dan Lemahnya Penegakan Hukum

Lemahnya penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah dan

kurangnya pendidikan masyarakat dengan PHBS sejak dini juga menjadi kendala dalam

penanganan sampah.

Sedangkan isu-isu strategis dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Tasikmalaya

meliputi:

1. Belum optimalnya pengembangan sistem sanitasi (penyediaan air bersih, penanganan air

limbah dan pengelolaan sampah) pada kawasan perumahan dan permukiman untuk

menciptakan lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;

2. Sarana operasional persampahan yang sudah tidak efektif dan minim untuk digunakan

3. Jumlah lokasi pengolahan sampah di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang masih kurang

7.4.2.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Persampahan

A. Aspek Teknis

Cakupan pelayanan persampahan di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2015 mencapai

28,27%. Terdapat beberapa aliran pengelolaan sampah di Kabupaten Tasikmalaya; (1) dari

sumber sampah, ada TPS, tanpa pengolahan akhir, (2) dari sumber sampah tanpa pengumpulan

setempat, penampungan setempat dan pengolahan akhir, (3) dari sumber sampah, ada kontainer,

tanpa pengumpulan setempat dan pengolahan akhir, (4) dari sumber sampah tanpa pengolahan

akhir, (5) dari sumber sampah, ada kontainer tanpa pengolahan akhir.

• Pola Penanganan

1. Pewadahan

Sarana Pewadahan yang selama ini digunakan terdiri dari wadah sampah individual

maupun komunal. Wadah sampah individual ditempatkan di muka rumah atau bangunan

lainnya. Sedangkan wadah sampah komunal ditempatkan di tempat terbuka yang mudah

diakses oleh kendaraan pengangkut. Wadah sampah individual yang selama ini

digunakan antara lain kantong plastik, bin/ tong sampah, karung-karung plastik atau

keranjang sampah. Sedangkan wadah sampah komunal terdiri dari bak sampah dan

kontainer. Wadah sampah komunal ini pada umumnya berfungsi sebagai tempat

pembuangan samapah sementara (TPS).

2. Pengumpulan

Sarana pengumpulan sampah yang digunakan adalah gerobak sampah 1 m³. Sedangkan

pola pengumpulannya pada umumnya adalah dengan secara tidak langsung. Dengan

pola tidak langsung ini, sampah dari sumber –sumber sampah dikumpulkan dengan

Page 48: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-48

gerobak dorong untuk selanjutnya disimpan di container yang berfungsi sebagai

penyimpanan sampah sementara (TPS).

3. Pengangkutan

Sarana pengangkutan sampah yang dimiliki oleh UPTD KPP Kabupaten Tasikmalaya

adalah Dump Truck dan Armroll Truck dengan kapasitas angkut rata-rata 5 ton. Berikut

data mengenai armada pengangkut sampah di Kab. Tasikmalaya.

4. Pengangkutan

Pemindahan sampah dilakukan dari gerobak atau sarana pengumpul lainnya ke TPS

(tempat Penampungan Sementara). Terdapat kurang lebih 18 TPS dan beberapa titik non

TPS yang saat ini dilayani dan tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya

dengan kapasitas masing-masing TPS ± 2 M³ dan non TPS bervariasi. Di Kab.

Tasikmalaya juga terdapat beberapa TPS-TPS liar yang tidak dikelola oleh UPTD KPP.

Berdasarkan survey yang dilakukan ada beberapa TPS yang sudah berubah fungsi.

Berikut adalah data mengenai TPS yang ada di Kab. Tasikmalaya.

5. Pemrosesan Akhir

Tempat Pemrosesan Akhir sampah merupakan terminal akhir dari pewadahan,

pengumpulan, dan pengangkutan. Terdapat 3 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Sampah di Kabupaten Tasikmalaya , yaitu sebagai berikut:

a) TPA Cinangsi yang terletak di Desa Mangunreja Kecamatan Mangunreja

TPA Cinangsi secara administrasi beradaa di wilayah Desa Margajaya Kecamatan

Mangunreja dan berada sekitar 20 km sebelah barat Kota Tasikmalaya. Sedangkan

secara geografis TPA Cinagsi ini terletak pada posisi 07:22’40” LS dan 108:06’10” BT.

TPA Cinangsi sudah beroperasi selama ±24 tahun, dengan sistem operasional Open

Dumping. Luas areal TPA Cinangsi adalah ±3,4 Ha dengan status kepemilikan lahan milik

Pemerintah Kabuaten Tasikmalaya. Area 3,4 Ha tersebut sekitar ±2 Ha dipergunakan

untuk area penimbunan sampah dan sisanya untuk fasilitas TPA lainnya.

Permukiman penduduk terdekat dengan TPA berjarak ± 500 m dan sungai terdekat

berjarak ± 50 m. Lahan sekeliling TPA merupakan hutan campuran dengan beraneka

ragam pepohonan, hutan campuran ini membatasi areal TPA dengan permukiman

terdekat. Sekitar lokasi TPA juga dilakukan penghijauan dengan tanaman glodogan dan

areal TPA dibatasi dengan pagar dari kihujan. Saat ini TPA Cinangsi sudah tidak

beroperasi karena sering terjadi kebakaran yang mengkhawatirkan warga sekitar,

sehingga masyarakat resah dan menuntut pemerintah daerah untuk menutup TPA

Cinangsi.

Page 49: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-49

Gambar 7.10

TPA Cileungsi Kabupaten Tasikmalaya

b) TPA Nangkaleah yang terletak di Desa Sukasukur Kecamatan Mangunreja

TPA Nangkaleah secara administrasi berada di wilayah Desa Sukasukur Kec. Mangunreja

dengan posisi geografis 07:22’56” LS dan 108:05’11,4” BT. TPA Nangkaleah dibangun

dengan luas ±6 Ha. TPA ini rencananya akan dioperasikan secara Sanitary Landfill, akan

tetapi sampai saat ini diperasikan dengan sistem open dumping. Status kepemilikan lahan

milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. TPA Nangkaleah ini belum memenuhi kriteria

sebagai TPA, hanya lahan yang diisi dengan sampah. Lahan sekeliling TPA merupakan

kebun campuran dengan tumbuhan yang dominan adalah semak belukar. Secara

topografi dan geografi TPA ini cukup representatif karena selain ada area untuk tempat

penimbunan dan penempatan prasarana-sarana pendukung yang cukup luas juga ada

lahan bukit yang cukup potensial untuk dijadikan quary untuk lahan urug.

Hanya saja kendalanya adalah ada salah satu ruas ruas jalan masuk yang kemiringannya

terlampau terjal, sehingga kendaraan pengangkut sampah akan kesulitan untuk melewati

jalan tersebut. Saat ini sudah ada pemisahan antara sampah organik dan anorganik di

TPA Nangkaleah. Sampah organik terutama dari pasar langsung dilakukan proses

pengomposan dengan cara ditimbun didalam lubang berdiameter 50 cm. Pengelola

kompos ini merupakan kelompok tani yang sudah berbadan hukum. Kelompok ini juga

Page 50: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-50

sudah mendapat bantuan untuk peralatan pengomposan seperti mesin pencacah dan

mesin pemisah, akan tetapi yang menjadi kendala saat ini adalah belum tersedianya

tempat untuk melakukan proses kompos tersebut.

Untuk sampah anorganik di TPA Nangkaleah sudah terbentuk koperasi yang

beranggotakan para pemulung, personil pengangkutan dan masyarakat/ pemulung

sekitar. Koperasi ini baru terbentuk kepengurusannya dan belum berbadan hukum.

Gambar 7.11

TPA Nangkaleah Kabupaten Tasikmalaya

c) TPA Guranteng yang terletak di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung

TPA Guranteng secara administrasi berada di wilayah Desa Guranteng Kec.

Pagerageung. Sedangkan secara geografis TPA Guranteng ini terletak pada posisi

07:05’14,6” LS dan 108:11’48,5” BT. TPA Guranteng dibangun pada tahun 1993 dengan

luas ± 2 Ha dan mulai dioperasikan tahun 1996 sampai dengan 1997. Saat ini TPA

guranteng ini tidak tidak dioperasikan lagi karena masalah teknis dan non teknis. Secara

teknis lokasi TPA terlalu jauh dari daerah pelayanan dan topografi TPA yang relatif curam,

sehingga kendaraan pengangkut sampah kesulitan menjangkau lokasi TPA. Sedangkan

secara non teknis TPA Guranteng mendapat penolakan dari masyarakat. Adapun alasan

penolakan masyarakat tersebut antara lain :

1) Tercemarnya mata air yang berada di sebelah hilir TPA. Mata Air tersebut

dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan domestik.

Page 51: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-51

2) Masalah lalat yang mengganggu ke permukiman terdekat terutama kampung

Cisema Hilir dan Kampung Cisema Girang.

3) Status lahan adalah milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, karena pada tahun

1993 lahan tersebut telah dibebaskan. Lahan sekeliling TPA merupakan kebun

campuran dengan tumbuhan yang dominan adalah pohon pinus.

Dari ketiga TPA tersebut, TPA yang beroperasi saat ini hanya TPA Nangkaleah. Untuk

TPA Guranteng tidak dioperasikan karena kondisi topografi TPA yang tidak

memungkinkan, sedangkan untuk TPA Cinangsi pada saat ini sudah tidak dioperasikan.

B. Pendanaan

Berdasarkan Perda Kabupaten Tasikmalaya Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa

Umum dan Peraturan Bupati Kabupaten Tasikmalaya Nomor 19 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan adalah pungutan atau jasa

pelayaman kebersihan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Obyek retribusi adalah setiap jasa

pelayanan persampahan/ kebersihan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten. Sedangkan

subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan jasa pelayanan

persampahan/ kebersihan dari Pemerintah Daerah. Subyek retribusi pelayanan persampahan/

kebersihan adalah :

1) Pengusaha industri, pabrik-pabrik dan sejenisnya

2) Pengusaha/ pemilik hotel, penginapan, bioskop, toko dan tempat – tempat usaha

sejenisnya serta lembaga pendidikan

3) Pemilik/ penghuni rumah tinggal

Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah berdasarkan jenis dan fungsi bangunan

dikalikan tarif retribusi. Penyimpanan sampah yang berasal dari RT, perkantoran, perdagangan/

tempat usaha industri dan sejenisnya ke TPSS disediakan Pemerintah Kabupaten merupakan

tanggung jawab penghuni/ pimpinan kantor/ pemilik perusahaan masing-masing. Pengambilan

sampah dari TPSS untuk dibuang ke TPSA dilaksanakan oleh petugas yang ditugaskan sesuai

dengan wilayah yang ditetapkan.

Retribusi pelayanan persampahan/ kebersihan dikenakan kepada setiap orang/ badan

yang berdomisili di daerah dan mendapat pelayanan persampahan kebersihan dari Pemerintah

Kabupaten Tasikmalaya. Adapun besarnya tarif retribusi pelayanan persampahan Kab.

Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 52: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-52

Tabel 7.22 Tarif Retribusi Pelayanan Persampahan Kabupaten Tasikmalaya

No Jenis Bangunan Tarif Retribusi ( Rp / Bulan)

1 Rumah Tinggal 3.500

2 Bangunan Pabrik Industri 250.000

3 Home Industri 25.000

4 Perbankan 40.000

5 Rumah Sakit / Rumah Bersalin 75.000

6 Rumah makan / Restoran 75.000

7 Warung Nasi / Toko 10.000

8 Bengkel 25.000

9 Minimarket 150.000

10 Hotel 75.000

11 Penginapan 40.000

12 Gudang 25.000

13 Lembaga Pendidikan 25.000

14 Perkantoran 25.000

15 Grosir / Dealer 50.000

16 Puskesma/Poliklinik/Balai Pengobatan 25.000

17 Obyek Wisata 250.000

18 Pesta Umum/ Hajatan 250.000 / 12 Jam

19 Membuang sampah perosangan langsung ke TPSA

10.000 / m3

Sumber : Perda Kabupaten Tasikmalaya No 19 Tahun 2011

C. Kelembagaan

Berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2004 tentang pengelolaan persampahan semula

dilakukan oleh Seksi Penyehatan, Bidang Perumahan, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab.

Tasikmalaya, namun berdasarkan Perda No. 16 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah

Kab. Tasikmalaya, dikelola oleh UPTD Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Kedudukan

UPT sebagai unsur pelaksana teknis operasional pada Badan yang memberikan pelayanan

langsung kepada masyarakat. Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala UPT yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan secara operasional berkoordinasi

dengan Camat.

Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan

yang diberikan oleh Kepala Badan, dan mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 32, Unit Pelaksana

Teknis mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan dan pengembangan sebagian tugas Badan sesuai dengan kewenangannya;

2) Koordinasi pelaksanaan kegiatan teknis sesuai dengan bidang urusannya;

3) Pelaksanaan administrasi dan ketatausahaan serta fungsi lain yang ditetapkan oleh

Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Page 53: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-53

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Tasikmalaya berada di bawah tanggung jawab

UPTD Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman yang berada di bawah koordinasi Dinas Tata

Ruang dan Permukiman Kabupaten Tasikmalaya.

D. Peraturan Perundangan

Peraturan yang mengatur penindakan terhadap pelanggar di bidang pengelolaan sampah

harus ditegakkan baik dengan kesadaran masyarakat sendiri maupun dengan pembinaan dari

aparat pengawas dan penegak hukum seperti contohnya penegakan hukum bagi masyarakat yang

membuang sampah sembarangan. Untuk peraturan perundangan yang telah ditetapkan perlu dikaji

ulang setiap jangka waktu tertentu sesuai perkembangan misalnya untuk peraturan retribusi.

Kabupaten Tasikmalaya belum mempunyai peraturan daerah yang khusus mengatur

mengenai pengelolaan persampahan. Sistem pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten

Tasikmalaya harus berpedoman kepada:

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

2) Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

3) Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kab. Tasikmalaya

E. Peran Serta Masyarakat

Sampah biasanya dikelola dengan konsep buang begitu saja (open dumping), buang

bakar (dengan incinerator atau dibakar begitu saja), gali tutup (sanitary landfill). Pengelolaan

seperti itu tidak ternyata tidak memberikan solusi yang baik, ditambah pula faktor pelaksanaannya

yang tidak disiplin. Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan

tentang prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse, dan recycle yang artinya adalah

mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah. Sedangkan pola hidup masyarakat saat ini

dalam pengelolaan sampah jarang sekali dikelola dan digunakan kembali.

Di Kab. Tasikmalaya sudah ada uaya pengolahan sampah meskipun masih bersifat

parsial. Upaya - upaya tersebut antara lain :

1) Pengomposan

Upaya pengomposan sudah mulai dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya

walaupun masih dalam skala kecil, baik oleh perorangan (skala rumah tangga) maupun

oleh perkumpulan. Seperti perkumpulankelompok Tani Mitra Tani Organik (MITOK) yang

berlokasi di Kp. Panugaran, Desa Neglasari Kecamatan Salawu. Sedangkan yang

dilakukan oleh perorangan di perumahanperumahan, pasar serta sekolah-sekolah.

Page 54: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-54

Sebelum TPA Cinangsi ditutup sempat dilakukan upaya pengomposan di sekitar lokasi

TPA dengan memanfaatkan sampah organik yang masuk ke TPA. Pengomposan ini

dilakukan oleh Echo Group.

2) Bank Sampah

Nama Bank Sampah : Bank Sampah Tasikmalaya (BST)

Alamat : Kp. Pojok No.01 RT.01 RW.04 Desa Cikunir

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya

Pengukuhan Pengurus :

Keputusan Bupati Tasikmalaya Nomor :

658.1/Kep.323- Distarkim/2014 tentang

Pengukuhan Pengurus Bank Sampah

Tasikmalaya Periode 2014-2019, tanggal 10

Nopember 2014

Jumlah Penabung : ± 3.500 org

Jumlah Tenaga Kerja : 7 orang

Jumlah sampah yang dikelola per

bulan : 8 ton

Prosentasi sampah : Yang dikelola 60 % yang dibuang ke TPA 40 %

Penghasilan : Rp. 37.600.000,-

Jenis kegiatan :

1) Mengumpulkan sampah kering dari nasabah

kemudian menjual hasil pengumpulan

sampah ke mitra Bank Sampah

2) Mendaur ulang sampah plastik menjadi

bahan baku plastik;

3) Mengolah sampah kertas menjadi kertas daur

ulang;

4) Mengolah gabus styrefoam menjadi bata

ringan/batako;

5) Mengolah sampah kaca menjadi aneka

bentuk barang seni/kerajinan;

6) Mengolah sampah plastik yang tidak bernilai

menjadi aneka kerajinan seperti tas, tikar dari

bekas bungkus kopi, vas bunga dari kresek

dll.

7) Mengolah sampah organik menjadi pupuk

kompos melalui komposter, bioetanol, pupuk

Page 55: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-55

organik, suplemen ternak dll. Untuk

dikembangkan menjadi kegiatan urban

farming di perkotaan;

8) Menjalin kemitraan dengan pemerintah dan

lembaga lain dalam mengurangi dan

menangani sampah;

9) Menyelenggarakan program :

• Bayar Listrik pake sampah;

• Bayar Telpon pake sampah;

• Beli pulsa pake sampah; dll.

10) Memasarkan hasil produk Bank Sampah;

11) Menyelenggarakan jasa penjemputan

sampah;

12) Membentuk kelompok-kelompok binaan;

13) Memberikan pendidikan dan pelatihan,

kampanye dan pendampingan dalam

pengelolaan sampah untuk mengubah prilaku

anggota masyarakat

Produk yang dihasilkan

:

1) Bahan baku daur ulang;

2) Kerajinan sampah;

3) Pupuk organik/kompos;

Bank Sampah mitra binaan Bank

Sampah Tasikmalaya (BST) : 41 Bank Sampah

3) Aktivitas Pemulung

Aktivitas para pemulung di TPA maupun di TPS-TPS yang mengambil sampah-sampah

an-organik yang layak jual berupa : botol, logam, plastik. Aktivitas ini menghasilkan sampah layak

jual sebesar 7 – 10 Kg /hari dalam kondisi sudah bersih/dicuci. Hasil dari para pemulung ini

selanjutnya dijual ke bandar. Penghasilan dari para pemulung sebesar Rp.15.000,00 –

Rp.20.000,00 per orang/hari.

4) Daur Ulang

Teknologi daur ulang juga mulai diperkenalkan ke sekolah-sekolah melalui program Eco

School. Bahkan sudah ada beberapa sekolah yang memasukkan kegiatan daur ulang sampah ke

dalam kurikulum maupun ekstrakurikuler.

Page 56: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-56

7.4.2.3 Permasalahan dan Tantangan

Beberapa permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Tasikmalaya dapat

diidentifikasi dari studi dan kunjungan ke lapangan. Permasalahan tersebut meliputi kelima aspek

pengelolaan sampah perkotaan yaitu aspek pembiayaan, kelembagaan, peraturan, peran serta

masyarakat dan swasta, dan yang terpenting aspek teknis operasional. Untuk lebih jelasnya

mengenai permasalahan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 7.23 Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi Kabupaten Tasikmalaya

No Aspek Pengelolaan Persampahan Permasalahan Yang Dihadapi

1

Teknis

a. Pemilahan / Pewadahan

1) Belum ada kegiatan pemilahan sampah oleh masyarakat 2) Pewadahan sampah di sumber terdiri dari kantong plastik dan

tong sampah 3) Sarana pewadahan belum merata di seluruh kecamatan di

Kabupaten

b. Pengumpulan

Layanan pengumpulan sampah masih untuk daerah yang terjangkau oleh gerobak dan motor sampah, diperlukan alternatif lain sarana pengumpul untuk rumah tangga di pelosok (ganggangkecil)

c. Pengangkutan 1) Cakupan pelayanan baru mencapai 13% 2) Jarak yang jauh menjadi kendala utama bagi pemerintah

kabupaten

d. Pengolahan

1) Cakupan pelayanan TPS/ TPS 3R belum ada 2) Ritasi pengangkutan sampah dari tempat pengolahan kurang

terjadwal sehingga masih sering terjadinya penumpukan sampah

3) Di TPS hanya ada pemilahan untuk sampah yang mempunyai nilai ekonomis saja, sedangkan untuk sampah organik belum ada perlakuan pengurangan timbulan.

e. Pemrosesan Akhir 1) Masih menggunakan sistem open dumping 2) Pengolahan lindi tidak berjalan 3) Perlu adanya alternatif lokasi TPA

2 Pengaturan Permasalahan yang dihadapi oleh Kab. Tasikmalaya dalam sub sistem pengaturan adalah belum mempunyai peraturan daerah tentang pengelolaan sampah.

3 Kelembagaan Tidak adanya kewenangan penuh dalam mengelola operasional dan pemeliharaan.

4 Pembiayaan

Dari segi aspek pembiayaan, pengelolaan persampahan belum menjadi prioritas yang dapat dilihat dari minimnya alokasi dana untuk pengelolaan sampah dan rendahnya investasi dunia usaha persampahan. Pembiayaan untuk operasional dan pemeliharaan masih di bawah sekretariat Dinas Tata Ruang dan Permukiman

5 Peran Serta Masyarakat

1) Kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah masih sedikit

2) Masyarakat masih berfikir bahwa sampah itu merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten

3) Masyarakat belum mau melakukan kegiatan pemilahan Sumber : Review Masterplan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016

Page 57: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-57

7.4.2.4 Kriteria Kesiapan Daerah

Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan persampahan di Kabupaten

Tasikmalaya, kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi:

1. Dokumen Review Masterplan Persampahan Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan tahun

2016

2. Dokumen Strategis Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Tasikmalaya yang disusun pada tahun

2013

3. Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Tasikmalaya yang disusun pada tahun

2013

4. Dokumen Memorandum Program Strategi Sanitasi (MPSS) Kabupaten Tasikmalaya yang

disusun pada tahun 2014

5. Dokumen DED dan Amdal yang meliputi :

• Pembangunan TPA di wilayah Singaparna, Manonajaya yang akan dilaksanakan pada

tahun 2018

• Pembangunan TPA di wilayah Karangnunggal, Cikatomas, Ciawi, Taraju yang akan

dilaksanakan pada tahun 2019

6. Kesiapan lahan dari kegiatan :

• Pembangunan TPA di wilayah Singaparna, Manonajaya seluas 20 Ha yang akan

dilaksanakan pada tahun 2018

• Pembangunan TPA di wilayah Karangnunggal, Cikatomas, Ciawi, Taraju seluas 40 Ha

yang akan dilaksanakan pada tahun 2019

7.4.2.5 Analisis Kebutuhan Pengembangan Persampahan

Kebutuhan komponen pengelolaan persampahan yang meliputi aspek teknis operasional

(sejak dari sumber sampai dengan pengolahan akhir sampah), aspek kelembagaan, aspek

pendanaan, aspek peraturan perundangan dan aspek peran serta masyarakat, serta

memperlihatkan arahan struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati. Analisis

yang terkait dengan kebutuhan persampahan adalah analisis sistem pengelolaan persampahan,

analisis kualitas dan tingkat pelayanan serta analisis ekonomi.Untuk lebih jelasnya mengenai

analisis hasil kebutuhan dan target pencapaian pengelolaan persampahan Kabupaten Tasikmalaya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 58: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-58

Tabel 7.24 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan Persampahan Kabupaten Tasikmalaya

No Uraian Kondisi

Eksisting

Kebutuhan Ket

2017 2018 2019 2020 2021 2022

Aspek Teknis

1 Teknis Operasional

a Perencanaan (Dokumen MP, FS, DED)

Belum Tersedia

FS Pembangunan

TPA (Singaparna, Manonajaya)

FS Pembangunan

TPA (Karangnunggal,

Cikatomas, Ciawi, Taraju)

DED Pembangunan

TPA (Singaparna, Manonajaya)

DED Pembangunan

TPA (Karangnunggal,

Cikatomas, Ciawi, Taraju)

2 Prasana dan Sarana

a Pengadaan Armada Dump Truck Belum

Tersedia 30 54 4 17

Pengadaan alat berat

disesuaikan dengan wilayah Prioritas

Pembangunan TPA

b Pengadaan Motor Sampah Belum

Tersedia 106 111 125

c Pengadaan Container Belum

Tersedia 36 18 30 30

Penyediaan Container di

masing - masing

kecamatan sebanyak 3

Unit

Page 59: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-59

No Uraian Kondisi

Eksisting

Kebutuhan Ket

2017 2018 2019 2020 2021 2022

3 TPA

a Penyediaan lahan Belum

Tersedia

Penyediaan Lahan 20 Ha ((Singaparna, Manonajaya)

Penyediaan Lahan 40 Ha

(Karangnunggal, Cikatomas,

Ciawi, Taraju)

b Pembangunan TPA Belum

Tersedia

Pembangunan TPA wilayah

Singaparna dan Manonjaya

Pembangunan TPA wilayah

Ciawi

Pembangunan TPA wilayah

Taraju

Pembangunan TPA wilayah

Karangnunggal dan Cikatomas

Pembangunan TPA

dikelompokan berdasarkan

Wilayah Prioritas

Penanganan Persampahan

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

Page 60: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-60

7.4.3 Drainase

7.4.3.1 Isu Strategis Pengembangan Drainase

Isu-isu strategis dalam pengelolaan Sistem Drainase Perkotaan di Indonesia antara lain:

1. Belum adanya ketegasan fungsi sistem drainase

Belum ada ketegasan fungsi saluran drainase, untuk mengalirkan kelebihan air

permukaan/mengalirkan air hujan, apakah juga berfungsi sebagai saluran air limbah

permukiman (“grey water”). Sedangkan fungsi dan karakteristik sistem drainase berbeda

dengan air limbah, yang tentunya akan membawa masalah pada daerah hilir aliran.

Apalagi kondisi ini akan diperparah bila ada sampah yang dibuang ke saluran akibat

penanganan sampah secara potensial oleh pengelola sampah dan masyarakat.

2. Pengendalian debit puncak

Untuk daerah-daerah yang relatif sangat padat bangunan sehingga mengurangi luasan air

untuk meresap, perlu dibuatkan aturan untuk menyiapkan penampungan air sementara

untuk menghindari aliran puncak. Penampungan- penampungan tersebut dapat dilakukan

dengan membuat sumur-sumur resapan, kolam-kolam retensi di atap-atap gedung,

didasar-dasar bangunan, waduk, lapangan, yang selanjutnya di atas untuk dialirkan

secara bertahap.

3. Kelengkapan perangkat peraturan

Aspek hukum yang harus dipertimbangkan dalam rencana penanganan drainase

permukiman di daerah adalah:

▪ Peraturan Daerah mengenai ketertiban umum perlu disiapkan seperti pencegahan

pengambilan air tanah secara besar-besaran, pembuangan sampah di saluran,

pelarangan pengurugan lahan basah dan penggunaan daerah resapan air (wet land),

termasuk sanksi yang diterapkan.

▪ Peraturan koordinasi dengan utilitas kota lainnya seperti jalur, kedalaman, posisinya,

agar dapat saling menunjang kepentingan masing-masing.

▪ Kejelasan keterlibatan masyarakat dan swasta, sehingga masyarakat dan swasta

dapat mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

▪ Bentuk dan struktur organisasi, uraian tugas dan kualitas personil yang dibutuhkan

dalam penanganan drainase harus di rumuskan dalam peraturan daerah.

4. Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan saluran drainase

terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke dalam saluran

drainase, kurang peduli dalam perawatan saluran, maupun penutupan saluran drainase

dan pengalihan fungsi saluran drainase sebagai bangunan, kolam ikan dll.

Page 61: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-61

5. Kemampuan Pembiayaan

Kemampuan pendanaan terutama berkaitan dengan rendahnya alokasi pendanaan dari

pemerintah daerah yang merupakan akibat dari rendahnya skala prioritas penanganan

pengelolaan drainase baik dari segi pembangunan maupun biaya operasi dan

pemeliharaan. Permasalahan pendanaan secara keseluruhan berdampak pada buruknya

kualitas pengelolaan drainase perkotaan.

6. Penanganan Drainase Belum Terpadu

Pembangunan sistem drainase utama dan lokal yang belum terpadu, terutama masalah

peil banjir, disain kala ulang, akibat banjir terbatasnya masterplan drainase sehingga

pengembang tidak punya acuan untuk sistem lokal yang berakibat pengelolaan sifatnya

hanya pertial di wilayah yang dikembangkannya saja.

Sedangkan isu-isu strategis dalam pengelolaan sistem drainase di Kabupaten/Kota……

meliputi:

1. Keterbatasan anggaran untuk pengelolaan drainase

2. Koordinasi antar lembaga yang mengelola drainase belum berjalan

3. Partisipasi swasta tidak ada

4. Partisipasi masyarakat rendah

5. Keterbatasan SDM untuk menangani drainase

6. Tempat penampungan awal yang ada belum memenuhi standar (kebanyakan masih

berupa cubluk),

7.4.3.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase

A. Aspek Teknis

Persentase rumah tangga yang mengalami banjir rutin di cluster 0 sebesar 84%, cluster 1

adalah 44%, cluster 2 sebesar 23%, cluster 3 sebesar 0%, cluster 3 sebesar 100%. Secara umum

dapat diketahui bahwa rumah tangga yang mengalamai banjir rutin di Kabupaten Tasikmalaya

adalah sebesar 57%. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi drainase lingkungan di tingkat

kecamatan/kelurahan Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.25 Kondisi Drainase Lingkungan Di Tingkat Kecamatan / Kelurahan

Kabupaten Tasikmalaya

Kelurahan/Desa

Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini Pembersihan Drainase

RT RW Lancar Mampet Rutin Tidak Rutin

L P L P

Cipatujah 386 90

Karangnunggal 516 85

Cikalong 307 91

Page 62: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-62

Kelurahan/Desa

Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini Pembersihan Drainase

RT RW Lancar Mampet Rutin Tidak Rutin

L P L P

Pancatengah 260 106

Cikatomas 306 78

Cibalong 307 91

Parungponteng 184 41

Bantarkalong 196 58

Bojongasih 100 29

Culamega 147 39

Bojonggambir 309 59

Sodonghilir 393 166

Taraju 270 65

Salawu 318 41

Puspahiang 183 37

Tanjungjaya 194 42

Sukaraja 235 74

Salopa 261 50

Jatiwaras 257 68

Cineam 303 58

Karangjaya 95 27

Manonjaya 383 74

Gunungtanjung 160 48

Singaparna 354 111

Sukarame 179 38

Mangunreja 188 41

Cigalontang 389 96

Leuwisari 185 37

Sariwangi 158 38

Padakembang 187 31

Sukaratu 216 47

Cisayong 322 73

Sukahening 166 55

Rajapolah 243 56

Jamanis 192 65

Ciawi 358 103

Kadipaten 211 66

Pagerageung 282 99

Sukaresik 188 68

Sumber : Dokumen BPS Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013

B. Pendanaan

Pendanaan APBD untuk drainase lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya dapat ada pada

tahun 2011. Anggaran untuk pengelolaan drainase di Kabupaten Tasikmalaya tersedia dalam

pendanaan investasi, tetapi belum tersedia untuk pendanaan operasional dan pemeliharaan yang

dialokasikan dalam APBD.

Tidak ada realisasi retribusi dari pengelolaan drainase lingkungan, demikian pula dengan

peraturan yang terkait retribusi pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya.

Page 63: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-63

C. Kelembagaan

Secara kelembagaan dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, SKPD

terkait pengelolaan drainase lingkungan adalah Dinas Tata Ruang dan Permukiman dan Dinas

Kesehatan.

1. Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Dinas Tata Ruang dan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan

pemerintah Daerah mengenai urusan penataan ruang dan urusan perumahan

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Secara teknis pengelolaan drainase

lingkungan berada di Bidang Permukiman yang membawahi Seksi Perencanaan, Seksi

Perumahan, dan Seksi Penyehatan Lingkungan.

2. Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah

Daerah mengenai urusan kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Secara teknis pengelolaan drainase lingkungan berada di Bidang Promosi Kesehatan dan

Hygiene Sanitasi yang membawahi Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan

Pemukiman, Seksi Pengawasan Kualitas Tempat-Tempat Umum, Industri dan Makanan,

Minuman, dan Seksi Promosi Kesehatan.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Tata Ruang dan Permukiman dalam pengelolaan drainase

lingkungan lebih banyak berkaitan dengan perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan,

pengaturan dan pembinaan, terutama pada aspek teknis. Dinas Kesehatan lebih banyak berkaitan

dengan pengaturan dan pembinaan, terutama yang berhubungan dengan penyehatan masyarakat.

D. Peraturan Perundangan

Belum ada peraturan yang terkait pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten

Tasikmalaya.

E. Peran Serta Masyarakat

Pembangunan drainase lingkungan yang dibangun melalui PAMSIMAS adalah drainase

yang melekat pada pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), antara lain dengan

penyadaran masyarakat. Selain itu, pembangunan sarana air bersih dan sarana sanitasi dalam

PAMSIMAS juga memperhatikan dan menerapkan penyediaan drainase lingkungan.

Page 64: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-64

7.4.3.3 Permasalahan dan Tantangan

Permasalahan tantangan komponen pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten

Tasikmalaya meliputi aspek kebijakan dan kelembagaan, keuangan, komunikasi, partisipasi dunia

usaha, partisipasi masyarakat, dan aspek teknis. Adapun permasalahan dan tantangan yang

dihadapi dalam pengelolaan sistem drainase di Kabupaten Tasikmalaya meliputi :

1) Tingkat layanan pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya masih

sangat rendah

2) Belum ada sinergitas kelembagaan di pemerintah kabupaten untuk pengelolaan drainase

lingkungan

3) Alokasi anggaran APBD Kabupaten untuk pengelolaan drainase lingkungan masih sangat

rendah

4) Belum ada kerjasama swasta untuk pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten

Tasikmalaya

5) Belum ada peraturan terkait pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya

6) Kegiatan komunikasi untuk pengelolaan drainase lingkungan oleh masih terbatas

7) Belum ada data yang jelas mengenai pengelolaan drainase lingkungan

8) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan masih rendah

7.4.3.4 Kriteria Kesiapan Daerah

Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan drainase di Kabupaten

Tasikmalaya, kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi:

1. Dokumen Strategis Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Tasikmalaya yang disusun pada

tahun 2013

2. Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Tasikmalaya yang disusun pada tahun

2013

3. Dokumen Memorandum Program Strategi Sanitasi (MPSS) Kabupaten Tasikmalaya yang

disusun pada tahun 2014

4. Dokumen Masterplan Drainase Lingkungan Kabupaten Tasikmalaya yang akan disusun

pada tahun 2017

7.4.3.5 Analisis Kebutuhan Pengembangan Drainase

Analisis yang terkait dengan kebutuhan drainase adalah analisis aspek teknis maupun

non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat dan

swasta. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis kebutuhan dan target pencapaian pengelolaan

drainase di Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 65: Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 5. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tasikmalaya

Tahun 2015 - 2019

7-65

Tabel 7.26 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan Drainase

Kabupaten Tasikmalaya

No Uraian Kondisi

Eksisting

Kebutuhan Ket

2018 2019 2020 2021 2022

Aspek Teknis

1. Aspek

Perencanaan (MP, FS, DED)

Belum Tersedia

Penyusuan DED Drainase

Lingkungan DAS Ciwulan dan

Citanduy

Penyusuan DED Drainase

Lingkungan DAS Cimedang dan Cilanglak

2.

Sistem Pengelolaan

Drainase Lingkungan

Belum Tersedia

Pembangunan Sistem

Pengelolaan Drainase

Lingkungan DAS Ciwulan

Pembangunan Sistem

Pengelolaan Drainase

Lingkungan DAS Citanduy

Pembangunan Sistem

Pengelolaan Drainase

Lingkungan DAS

Cimedang

Pembangunan Sistem

Pengelolaan Drainase

Lingkungan DAS Cilanglak

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2016

7.4.4 Usulan Program Dan Kegiatan

Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan

paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan

usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan RPP berkaitan dengan pengembangan atau

pembangunan sektor dan kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup

pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang

diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga

diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat

mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi

fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya.

Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari

dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat.

Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan

prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan

kawasan). Untuk lebih jelasnya mengenai usulan program tersebut dapat dilihat pada Tabel

Lampiran 4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP) Kabupaten Tasikmalaya.