8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dan tak bisa dipungkiri keberadaannya. Jika sehari saja tidak ada energi listrik masyarakat menjadi panik. Tetapi di balik manfaat energi listrik yang sangat penting, proses untuk menghasilkan energi listrik tersebut sangat rumit dan perlu penanganan yang handal. Dari proses pembangkitan sampai ke pendistribusian ke konsumen merupakan suatu perjalanan panjang, tidak semudah menyalakan lampu dengan memanfaatkan energi listrik. Dari proses pembangkitan dengan mengkonversi suatu bentuk energi tertentu menjadi energi listrik. Pentransferan energi listrik dari pembangkitan ke area distribusi dilakukan menggunakan transmisi tegangan tinggi untuk mengurangi loses atau kerugian – kerugian energi yang terjadi akibat perjalanan mentransmisikan energi dengan jarak yang jauh. Hingga pendistribusian dari stasiun listrik atau biasa disebut Gardu Induk dan Gardu distribusi dengan 1

BAB I (1) esp

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahEnergi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dan tak bisa dipungkiri keberadaannya. Jika sehari saja tidak ada energi listrik masyarakat menjadi panik. Tetapi di balik manfaat energi listrik yang sangat penting, proses untuk menghasilkan energi listrik tersebut sangat rumit dan perlu penanganan yang handal. Dari proses pembangkitan sampai ke pendistribusian ke konsumen merupakan suatu perjalanan panjang, tidak semudah menyalakan lampu dengan memanfaatkan energi listrik.

Dari proses pembangkitan dengan mengkonversi suatu bentuk energi tertentu menjadi energi listrik. Pentransferan energi listrik dari pembangkitan ke area distribusi dilakukan menggunakan transmisi tegangan tinggi untuk mengurangi loses atau kerugian kerugian energi yang terjadi akibat perjalanan mentransmisikan energi dengan jarak yang jauh. Hingga pendistribusian dari stasiun listrik atau biasa disebut Gardu Induk dan Gardu distribusi dengan membagi jalur energi listrik menjadi banyak jaringan, mengubah tegangan listrik yang saat melewati jalur transmisi mempunyai tegangan tinggi menjadi tegangan rendah sehingga tidak membahayakan pengguna.

Perlu diketahui bahwa energi listrik yang sudah dibangkitkan tidak memungkinkan untuk disimpan dan dimasukkan tempat penyimpanan. Tidak seperti produk industri lainnya yang bisa diproduksi secara masal dan disimpan dalam gudang untuk menyesuaikan dan mengantisipasi kebutuhan pasar jika tiba tiba permintaan melonjak naik. Energi listrik yang sudah dibangkitkan harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Sehingga kesadaran masyarakat untuk bisa menghemat energi listrik perlu ditanamkan sejak dini.

Karena kebutuhan listrik semakin hari meningkat maka Pemerintah yaitu pihak PT. PLN (Persero) diberi program 10.000 MW tahap pertama dan tahap kedua. Program ini untuk menjaga terjaminnya pasokan listrik kepada masyarakat serta memberikan kenyamanan kepada masyarakat sehingga tidak ada lagi pemadaman bergilir dan 100% daerah di Indonesia teraliri listrik. Untuk program 10.000 MW tahap pertama pihak PT. PLN (Persero) yang ditunjuk langsung oleh pemerintah yang tercantum pada peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara. Perpres ini menjadi dasar bagi pembangunan 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali atau yang dikenal dengan nama Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW. Proyek tahap pertama diperkirakan tuntas pada tahun 2012. Pihak PT. PLN (Persero) menunjuk PT. PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi untuk melaksanakan supervisi selama periode konstruksi. Selain itu investor sebagian besar berasal dari pihak China, karena pendanaan sebagian besar dari Buyer's Credit from Bank of China dan APLN. B. Batasan MasalahDalam laporan praktek kerja lapangan ini akan menangkat masalah mengenai proses operasi Electrostatic Pricipitator pada PLTU Paiton Unit 9. Termasuk didalamnya gambaran umum, perawatan Electrostatic Pricipitator, pengoprasian pada Electrostatic Pricipitator dan uraian tentang komponen yang merupakan bagian dari Electrostatic Pricipitator tersebut.

C. Maksud dan ManfaatBeberapa alasan mengenai tujuan penulisan laporan praktek kerja lapangan dengan judul Proses Operasi Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9 adalah sebagai berikut:1. Sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PLTU Paiton Unit 9.

2. Penulis ingin memaparkan keadaan sebenarnya mengenai proses operasi dan perawatan Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9.

3. Penulis juga ingin menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan laporan dengan baik dan benar.

Penulis berharap dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini akan memberi manfaat antara lain:

1. Dapat menambah wawasan tentang bagaimana proses operasi Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9.

2. Memberi gambaran kepada para pembaca prinsip kerja dari Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9.

3. Menjadi pedoman penulisan laporan adik adik kelas sehingga akan menghasilkan laporan kerja praktek dengan penulisan yang baik.

D. METODE PENULISANDalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain:

1. Metode Observasi

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian terhadap objek secara langsung pada objek kajian. Penulis mengikuti dan mengamati secara langsung proses operasi Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9.

2. Metode Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber mengenai pokok permasalahan. Penulis mengajukan pertanyaan langsung mengenai hal hal yang berhubungan dengan perawatan dan cara Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9 kepada pembimbing praktek kerja lapangan.

3. Metode Studi Pustaka

Yaitu metode pengumpulan data dengan membaca buku buku panduan tentang perawatan dan pengoprasian pada Electrostatic Pricipitator PLTU Paiton Unit 9.E. Manfaat Kerja Praktek

1. Bagi Universitas Gadjah Mada :

a. Menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi antara pihak perusahaan dengan universitas, sehingga terjalin hubungan yang saling menguntungkan.

b. Mengetahui sejauh mana ilmu yang telah diserap dan dipahami oleh mahasiswa selama studi.

c. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada.

d. Memperoleh informasi tentang perkembangan teknologi yang berhubungan dengan keteknikkan khususnya yang berkaitan dengan Teknik Elektro.

e. Memperoleh gambaran perbandingan tentang kesiapan mahasiswa terhadap dunia industri saat ini.2. Bagi Mahasiswa :a. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di lingkungan perusahaan atau industri.

b. Sebagai latihan untuk memasuki dunia kerja dan belajar bersosialisasi dengan para karyawan/masyarakat di lingkungan perusahaan atau industri.

c. Melatih pemahaman tentang aplikasi pengetahuan tentang teknik yang diterapkan pada bidang industri.

d. Memahami kinerja perusahaan secara keseluruhan.

e. Memperoleh wawasan yang mendukung dalam penyusunan tugas akhir.3. Bagi Perusahaana. Merupakan perwujudan nyata sebagai peran serta perusahaan dalam mengembangkan bidang pendidikan.

b. Mengenalkan perusahaan kepada masyarakat umum melalui kerjasama antara pihak perusahaan dengan universitas melalui kerja praktek mahasiswa.

c. Sebagai perwujudan salah satu persiapan alih teknologi kepada generasi muda penerus bangsa.F. SISTEMATIKA

Untuk memudahkan pembaca dalam membaca dan mengambil manfaat dari isi laporan praktek kerja lapangan ini maka penulis menyusunnya dalam sistematika yang terdiri dari beberapa bab.

BAB I. PENDAHULUANPendahuluan merupakan uraian umum yang memuat :

A.latar belakang masalah

B. Batasan Masalah

C. Maksud dan Tujuan

D. Metode Pengumpulan Data

E. Manfaat Kerja Praktek

F.Sistematika Penulisan. BAB II. PROFIL PERUSAHAANBerisi tentang gambaran atau deskripsi perusahaan seperti :A. Lokasi perusahaan

B. Visi dan misi perusahaan

C. Sekilas tentang PLTU

D. Lingkup perusahaan

E. Sumber daya manusia

F. Struktur organisasi

G. Data teknik peralatan umumBAB III. LANDASAN TEORI Berisi tentang gambaran umun proses produksi listrik

A. Diskripsi umum

B. Bagian-bagian umum

BAB IV. Pembahasan

BAB V. PENUTUP

6