11
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas- batas tertentu sebagai tempat kegiatan bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang prikanan. Pelabuhan Perikanan di Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 kategori utama yaitu : 1. PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera) 2. PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) 3. PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai) 4. PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Pelabuhan tersebut dikategorikan menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing pelabuhan dalam menangani kapal yang datang dan pergi. Pelabuhan perikanan merupakan salah satu faktor terpenting dalam bidang perikanan tangkap sebagai tempat berlangsungnya kegiatan operasional mulai dari

BAB I-2 Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

[email protected]

Citation preview

Page 1: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan

perairan disekitarnya dengan batas- batas tertentu sebagai tempat kegiatan

bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh,

dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran

dan kegiatan penunjang prikanan. Pelabuhan Perikanan di Indonesia sesuai

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006

tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 kategori

utama yaitu :

1. PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera)

2. PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara)

3. PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai)

4. PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan)

Pelabuhan tersebut dikategorikan menurut kapasitas dan kemampuan masing-

masing pelabuhan dalam menangani kapal yang datang dan pergi. Pelabuhan

perikanan merupakan salah satu faktor terpenting dalam bidang perikanan

tangkap sebagai tempat berlangsungnya kegiatan operasional mulai dari

berangkatnya kapal hingga pembongkaran hasil tangkapan serta inforamasi

mengenai pelabuhan beserta bisnis perikanan tangkap mulai dari praproduksi

sampai pasca produksi yang sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan

produktivitas pelabuhan.

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) dikenal sebagai Pelabuhan tipe

B. Salah satu pelabuhan terbesar dan merupakan Pelabuhan Perikanan

Nusantara di Jawa Timur adalah PPN Lamongan tepatnya terletak di Kecamatan

Page 2: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

2

Brondong. Terdapat beberapa alasan mengapa PPN Brondong dipilih sebagai

tempat Praktek Kerja Lapang, yang pertama dilihat dari skala prioritasnya PPN

Lamongan mampu memenuhi permintaan pasar ikan, tercatat hasil tangkapan

terakhir pada tanggal 1-8 mei 2013 sebanyak 542.105 kg. Kedua, aksesbilitas

transportasi. PPN Lamongan mempunyai aksesbilitas transportasi yang cukup

strategis, karena letaknya berada di poros jalur pantura yang merupakan jalur

transportasi degan nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk wilayah Pulau Jawa.

Oleh karena itu PPN Brondong dapat dikatakan sebagai tempat pusat

pertumbuhan dan pengembangan ekonomi perikanan bagi masyarakat. Kegiatan

operasional yang menjadi faktor utama antara lain kesyahbandaran seperti

penerbitan surat persetujuan berlayar, penerbitan Log Book dengan sistem

informasi berbentuk aplikasi software PIPP yaitu pusat informasi pelauhan

perikanan nusantara. (Pelabuhan Perikanan Nusantara Bondong, 2009). Surat

Persetujuan Berlayar (SPB) merupakan surat yang dibuat dan sikeluarkan oleh

Syahbandar dengan syarat dan ketentuan tertentu, Log Book merupakan

selembaran yang harus di isi oleh nahkoda selama berlayar mencakup data hasil

tangkapan sedangkan informasi pelabuhan perikanan merupakan sistem

informasi yang meliputi pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, penyajian

serta penyebaran data dan informasi pelabuhan perkanan.

Kegiatan operasional tersebut penting untuk keancaran bisnis perikanan.

Di pelabuhan peeikanan nusantara Brondong kegiatan operasional tersebut saat

ini masih belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan peraturan atau tata tertib

yang ada. Hal itu karena kurangnya kesadaran pelaku nelayan dan menejemen

yang ada. Oleh karena itu perlu adanya tinjauan lebih lanjut agar kegiatan

operasional di pelabuhan perikanan nusantara (PPN) Brondong bisa berjalan

sesuai dengan semestinya.

Page 3: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

3

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud diadakan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan mahasiswa tentang praktek kerja lapang serta dapat

mengaplikasikan apa yang di dapat dalam perkuliahan tentang kegiatan

operasional di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan,

Jawa Timur.

I.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah :

1. Mengetahui proses penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Log Book

penangkapan ikan dan aplikasi data entri Pusat Informasi Pelabuhan

Perikanan (PIPP) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong,

Lamongan.

2. Mengetahui Masalah dan kendala yang dihadapai selama proses penerbitan

Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Log Book penangkapan ikan dan aplikasi

data entri Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) di Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan.

I.3 Kegunaan

Hasil dari Praktek kerja lapang ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

- Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan informasi dan pengetahuan baru mengenai proses

penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Log Book penangkapan ikan

dan aplikasi data entri Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) di

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan.

Page 4: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

4

- Bagi Nelayan

Sebagai bahan informasi tentang proses penerbitan Surat Persetujuan

Berlayar (SPB), Log Book penangkapan ikan dan aplikasi data entri Pusat

Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) di Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) Brondong yang sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

- Bagi Instansi Terkait

Sebagai informasi mengenai keadaan penerbitan Surat Persetujuan

Berlayar (SPB), Log Book penangkapan ikan dan aplikasi data entri Pusat

Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) di Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) Brondong, Lamongan.

I.4 Waktu Dan Tempat

Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) Brondong, Kabupaten Lamongan pada tanggal 24 Juni – 06 Juli 2013.

I.5 Jadwal Kegiatan

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan pada bulan Juli dengan alokasi

waktu sebagai berikut :

No Kegiatan

Waktu (Minggu ke-)

Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan proposal

2. Konsultasi proposal

3. Persiapan Kegiatan

4. Partisipasi Aktif

5. Pengambilan Data

6. Penyusunan Laporan

Page 5: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

5

2. METODOLOGI PRAKTEK KERJA LAPANG

2.1 Metode Praktek Kerja Lapang

Metode Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan dengan cara observasi,

wawancara, partisipasi aktif Dan dokumentasi.

2.2 Jenis Data Dan Teknik Pengambilan Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Bila

perolehan data dengan cara menggunakan kuisioner atau wawancara, maka

sumber data disebut responden. Namun jika sumber data berupa benda, gerak

atau proses tertentu disebut teknik observasi. Dan apabila menggunakan

dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data. Data

yang akan diambil dalam Praktek Kerja Lapang ini meliputi data primer dan data

sekunder.

Pengambilan data praktek kerja lapang ini dilakukan dengan mengambil

Data primer yaitu hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan.

Sedangkan data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

2.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dapat dikumpulkan oleh penulis melalui

pihak pertama yaitu pada pihak yang berkaitan secara langsung (Usman dan

Akbar,1995). Jadi data primer ini diperoleh secara langsung dari pencatatan hasil

observasi, wawancara, partisipasi aktif, dan dokumentasi.

a) Observasi

Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila : (1)

sesuai dengan tujuan penelitian, (2) direncanakan dan dicatat secara

Page 6: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

6

sistematis, dan dapat dikontrol keadaannya (relibitasnya) dan kesahihannya

(validitasnya) (Usman dan Akbar, 1995).

Metode Observasi yang dilakukan dalam Praktek Kerja Lapang ini

dilakukan dengan cara mengamati secara langsung Kondisi PPN Brondong

serta Proses pelaksanaan kegiata SPB, Log Book dan PIPP.

b) Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan- tujuan

tertentu serta menggunakan format tanya jawab yang terencana.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil/sedikit

(Sugiyono, 2010).

Metode wawancara yang digunakan dalam Praktek kerja lapang ini

dilakukan wawancara dengan pihak – pihak terkait antara lain :

Kepala Sub Bagian Tata Operasional

Hasil wawancara dengan Bapak Sri Agung Prayitno, A.Pi selaku

kepala seksi tata operasional meliputi proses pelaksanaan Pusat

Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP). serta kendala dan solusinya.

Kepala Syahbandar

Hasil wawancara dengan Bapak Harnoto, S.ST selaku kepala

Syahbandar meliputi kegiatan operasioanal yang terdapat di kantor

kesyahbandaran dan pelaksanaan serta kendala dan solusinya. Kegiatan

tersebut meliputi:

1. Pelaksanaan Surat Perijinan Berlayar (SPB), dan

2. Pelaksanaan Log Book Hasil penangkapan Indonesia

Page 7: BAB I-2  Pkl penerbitan SIB,Log book dan PIPP

7

c) Partisipasi Aktif

Partisipasi aktif adalah teknik pengumpulan data yang mengharuskan

pengamat melibatkan diri dalam obyek yang diteliti untuk dapat melihat dan

memehami gejala-gejala yang sesuai maknanya (Patilima, 2004).

Dalam Praktek kerja lapang ini untuk memperoleh data dapat secara

langsung ikut serta mengikuti Proses Pelaksanaan SPB, Log Book dan

PIPP.

d) Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen- dokumen, baik

dokumen tertulis maupun gambar elektronik. Dalam kamus bahasa

Indonesia menyebutkan bahwa Dokumentasi sebagai sesuatu yang tertulis ,

tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan.

Dalam Praktek Kerja Lapang ini data dokumentasi didapatkan dari

dokumen- dokumen yang terkait dengan kegiatan operasioanal di Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Baik dokumen tertulis maupun

dokumen elektronik seperti gambar- gambar kegiatan, gambar kondisi

pelabuhan, laporan tahunan, profil, Dasar Hukum, Data pembongkaran ikan,

form persyaratan SPB, dan lain- lain

2.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang diluar dari penyelidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan

itu sesungguhnya adalah data asli (Soekanto, 1986).

Data Sekunder yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah

data enumerasi pembongkaran ikan, jumlah sarana dan prasarana, data jumlah

kapal dan alat tangkap yang beroperasi.