Upload
truongminh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perindustrian. Bab VI Pasal 388 Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang industri
Elektronika dan telematika dan pada Pasal 389 dalam melaksanakan
tugas, Direktorat Industri Elektronika dan Telematika menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
1. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri elektronika dan telematika;
2. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian
informasi industri elektronika dan telematika;
3. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk
pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan,
pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal dan
fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di
bidang industri elektronika dan telematika;
4. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri
elektronika dan telematika;
5. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri elektronika dan
telematika;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 2
6. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar
industri hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada
industri elektronika dan telematika; dan
7. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika tersebut dijabarkan kedalam program yang didasarkan pada
arahan seperti Peningkatan Utilisasi Kapasitas Produksi, Peningkatan
Kemampuan Sumber daya Manusia, Peningkatan daya saing produk
industri Elektronika Konsumsi, dan peningkatan pasar dalam negeri dan
ekspor.
1.2. PERAN STRATEGIS ORGANISASI
Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk kurang lebih 240 Juta jiwa
merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi industri elektronika dan
telematika. Pada saat ini produk elektronika dan telematika sudah menjadi
kebutuhan hidup sehari-hari, oleh karena besarnya jumlah penduduk
tersebut menjadikan peluang bisnis dan investasi yang sangat menjanjikan
untuk produk-produk industri elektronika dan telematika.
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika sebagai bagian dari
Subsektor Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
mempunyai peran cukup penting dan strategis dalam pembinaan industri
khususnya dalam pengembangan cabang industri elektronika dan
telematika. Direktorat Industri Elektronika dan Telematika membina industri
elektronika konsumsi, elektronika komponen, dan industri telematika untuk
dapat maju dan berkembang di pasar dalam negeri maupun di pasar
regional. Pengembangan industri elektronika dan telematika sangat
dimungkinkan, hal ini dapat terjadi karena industri ini memiliki potensi yang
sangat besar seperti ketersediaan jumlah tenaga kerja yang besar, Industri
dan komponennya sudah tumbuh, besarnya pasar domestik, daya saing
industri alat rumahtangga cukup kuat di negara ASEAN, besarnya potensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 3
sumber daya alam sebagai bahan baku/komponen, industri Multi Nasional
sudah beroperasi di Indonesia. Melihat besarnya aspek strategis tersebut
maka keberadaan Direktorat Industri Elektronika dan Telematika sangat
penting dan sangat dibutuhkan untuk dapat menumbuh kembangkan
industri elektronika dan telematika tanah air.
Peran penting dan strategis tersebut meliputi antara lain:
a. Merumuskan dan menyusun konsep kebijakan pengembangan industri
untuk cabang Industri Elektronika dan Telematika.
b. Menyusun/merumuskan standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur pengembangan dan pembinaan untuk cabang Industri
Elektronika dan Telematika.
c. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi industri untuk cabang
Industri Elektronika dan Telematika.
d. Dan peran-peran lainnya termasuk untuk mendukung program kerja
dalam rangka pengembangan cabang industri maupun sektor ekonomi
lainnya.
1.3. STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika merupakan pengelompokkan
dalam pembinaan industri nasional, sesuai dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015, Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perindustrian dimana Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika merupakan salah satu bagian dari Instansi
Pemerintah yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika.
Struktur Bagan Organisasi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 4
BAGAN ORGANISASI
DIREKTORAT INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA
Gambar 1.1 Bagan Organisasi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
Struktur organisasi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 terdiri dari 4 (empat) Sub Direktorat yang dibantu masing-
masing oleh 2 (dua) Seksi dan 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha.
Tugas pokok masing-masing Subdit adalah sebagai berikut:
a. Sub Direktorat Program Pengembangan Industri Elektronika dan
Telematika; mempunyai tugas Subdirektorat Program Pengembangan
Industri Elektronika dan Telematika mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta
penyajian informasi di bidang industri elektronika dan telematika.
b. Sub Direktorat Industri Software dan Konten; mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
DIREKTORAT INDUSTRI
ELEKTRONIKA DAN
TELEMATIKA
SUBBAGIAN
TU DAN MANAJEMEN
KINERJA
SEKSI
IKLIM USAHA DAN
KERJASAMA
SEKSI
STANDARDISASI
DAN TEKNOLOGI
SEKSI
IKLIM USAHA DAN
KERJASAMA
SEKSI STANDARDISASI DAN
TEKNOLOGI
SEKSI
PROGRAM
SEKSI DATA,
EVALUASI, DAN
PELAPORAN
SEKSI
IKLIM USAHA DAN
KERJASAMA
SEKSI
STANDARDISASI
DAN TEKNOLOGI
SUBDIT INDUSTRI
SOFTWARE DAN
KONTEN
SUBDIT INDUSTRI PERALATAN TIK,
PERKANTORAN, DAN ELEKTRONIKA PROFESIONAL
SUBDIT PROGRAM
PENGEMBANGAN
INDUSTRI ELEKTRONIKA
DAN TELEMATIKA
SUB DIREKTORAT INDUSTRI ELEKTRONIKA
KONSUMSI DANKOMPONEN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 5
industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan
prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri software dan
konten.
c. Sub Direktorat Industri Peralatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Perkantoran, dan Elektronika Profesional; mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan
sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
peralatan teknologi informasi dan komunikasi, perkantoran, dan
elektronika profesional.
d. Sub Direktorat Industri Elektronika Konsumsi dan Komponen;
Komponen mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan,
pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman
modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan
industri di bidang industri elektronika konsumsi dan komponen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM
MESIN ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA
2.1.1. VISI PEMBANGUNAN INDUSTRI
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan, dan
tantangan yang dihadapi ke depan sebagaimana yang telah
dijelaskan pada Bab I, maka Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika dituntut untuk melakukan pengaturan,
pembinaan, dan pengembangan industri. Untuk itu, maka disusunlah
visi dan misi Pembangunan Industri yang akan dicapai melalui
pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan pelaksanaan program dan
kegiatan utama maupun kegiatan pendukung sebagaimana
digambarkan pada peta strategis Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika pada gambar 2.1 berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 7
Gambar 2.1 Peta Strategi Ditjen ILMATE
Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka berarti
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian
visi, misi, sasaran, dan target pembangunan nasional sebagaimana
diamanatkan pada RPJMN 2015 - 2019, serta mendukung
pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan amanat
UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur. Oleh karena itu, Visi Pembangunan Industri tahun 2015 –
2019 adalah:
“Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan
Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan
Berkeadilan”
2.1.2. MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan
nyata dalam bentuk 3 (tiga) misi sesuai dengan tugas dan fungsi
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika sebagai berikut:
PERSPEKTIF
PEMANGKU
KEPENTINGAN
PERSPEKTIF
PROSES INTERNAL
PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN
ORGANISASI
INFRASTRUKTUR PERENCANAAN DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS
4. Meningkatnya implementasi kebijakan industri melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
1. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
2. Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran
3. Meningkatnya kualitas pelaporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 8
1. Memperkuat dan memperdalam struktur industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika untuk mewujudkan industri nasional
yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan;
2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan
sumber daya industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan
penguasaan teknologi dan inovasi;
3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;
Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia
guna memperkuat dan memperk6kuh ketahanan nasional. Sesuai
dengan hasil analisis lingkungan strategis yang telah diidentifikasi
dan dengan memperhatikan visi dan misi Industri Nasional Indonesia
yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN), maka dapat dirumuskan kondisi mendatang yang
diharapkan dapat diwujudkan oleh Industri Nasional. Kondisi
mendatang ini dibagi ke dalam tiga tahapan waktu, yaitu kurun waktu
2015-2019 sebagai fase untuk mewujudkan visi pembangunan
industri nasional yang memiliki nilai tambah sumber daya alam pada
industri hulu berbasis agro, mineral dan migas, yang diikuti dengan
pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektif
melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di bidang industri,
serta meningkatkan penguasaan teknologi. Kurun waktu 2020-2024
sebagai fase mewujudkan visi pembangunan industri nasional yang
memiliki keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan melalui
penguatan struktur industri dan penguasaan teknologi, serta
didukung oleh SDM yang berkualitas. Kurun 2025-2035 sebagai
kelanjutan untuk mewujudkan kedua visi tersebut yaitu menjadikan
Indonesia Negara Industri Tangguh Dunia. Arah Pembangunan
Jangka Panjang adalah pembangunan daya saing bangsa dengan
menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, terwujudnya
perekonomian domestik berorientasi dan berdaya saing global,
penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan Iptek, tersedianya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 9
sarana dan prasarana yang memadai dan maju serta reformasi
hukum dan birokrasi.
Pembangunan industri diarahkan untuk mewujudkan industri
yang berdaya saing, baik di pasar lokal maupun internasional,
dengan struktur industri yang sehat dan berkeadilan serta
mendorong perkembangan ekonomi di luar Pulau Jawa terutama
untuk industri komponen dan industri perkapalan. Struktur industri
dalam hal penguasaan usaha akan disehatkan dengan meniadakan
praktik-praktik monopoli dan berbagai distorsi pasar melalui
penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip
pengelolaan usaha yang baik dan benar. Struktur industri dalam hal
skala usaha akan diperkuat dengan menjadikan industrI kecil dan
menengah sebagai basis industri nasional yang sehat, sehingga
mampu tumbuh dan terintegrasi dalam mata rantai pertambahan
nilai dengan industri hilir dan industri berskala besar.
Lima garis besar pengembangan yang dijabarkan pada RPJPN
adalah pengembangan industri yang mengolah Sumber Daya Alam,
pengembangan industri yang memperkuat kemampuan dan
pembangunan jaringan interaksi, komunikasi dan informasi,
pengembangan industri yang mampu merespon dinamika pasar
dalam negeri maupun pasar global dan pengembangan industri yang
memperkuat integrasi ekonomi nasional, kemandirian bangsa, dan
keterkaitan antar industri ke depan.
2.1.3. TUJUAN
Pembangunan Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan
Elektronika merupakan bagian dari penyokong dan penopang
pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan industri harus
diarahkan untuk mendorong terwujudnya industri yang mampu
memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial
dan politik Indonesia. Pembangunan sektor industri logam, mesin,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 10
alat transportasi, dan elektronika tidak hanya ditujukan untuk
mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor industri yang
disebabkan oleh melemahnya daya saing dan krisis global yang
melanda dunia saat ini saja, melainkan juga mampu turut
mengatasi permasalahan nasional, serta meletakkan dasar-dasar
membangun industri andalan masa depan.
Adapun tujuan pembangunan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan industri nasional sebagai pilar perekonomian nasional;
2. Mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur industri;
3. Mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu
kelompok atau perseorangan yang merugikan masyarakat;
4. Mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu
kelompok atau perseorangan yang merugikan masyarakat;
5. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kempatan kerja;
6. Mewujudkan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah
Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan
nasional;
Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara
berkeadilan.
2.2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DIREKTORAT
INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA
sesuai dengan Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019
serta mengacu kepada Renstra Ditjen ILMATE yang telah ditetapkan
RPJMN Direktorat Industri Elektronika dan Telematika mendefinisikan arah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 11
pembangunan jangka panjang kedalam rencana pembangunan pada setiap
lima tahunnya dengan tujuan membangunan daya saing bangsa dengan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, terwujudnya
perekonomian domestik berorientasi dan berdaya saing global,
penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan IPTEK, tersedianya sarana
dan prasarana yang memadai dan maju serta reformasi hukum dan
birokrasi. Target Sasaran Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.1
Matriks Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Direktorat
Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Tahun 2015
PENUMBUHAN INDUSTRI
ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA
INDIKATOR SATUAN TARGET 2015
Meningkatnya daya saing Industri Elektronika dan Telematika
Terlaksananya Pembangunan dan Pengembangan 5 (lima) ICT Center dalam bentuk Incubator Business Center (IBC), RICE dan Technopark
ICT Center
5
Pembangunan 5 Science and TechnoPark di daerah-daerah Kabupaten/Kota
Daerah 5
Terlaksananya Standarisasi Bidang Industri Elektronika dan Telematika
Standar 21
Meningkatnya Kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika
Orang 205
Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri Elektronika dan Telematika
Unit 2
Terlaksananya Promosi dan Kerjasama Industri Elektroika dan Telematika
Promosi 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 12
Di dalam mewujudkan Target tersebut, maka dirumuskan strategi
pengembangan Industri Elektronika dan Telematika dalam lima tahun ke
depan yaitu penguasaan dan pengembangan Industri Elektronika dan
Telematika. Adapun Strategi Pengembangan Industri Elektronika dan
Telematika tersebut mencakup :
a. Penumbuhan dan Pengembangan industri komponen/pendukung
berbasis ICT/digital;
b. Pengamanan pasar dalam negeri;
c. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dan teknologi;
d. Perbaikan dan peningkatan iklim usaha;
e. Menarik investor asing ke dalam negeri.
Program yang dilakukan Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam penyusunannya
senantiasa terkait dengan visi, misi, tujuan sasaran dan kebijakan yang
ditetapkan. Dalam rangka melaksanakan langkah-langkah pokok serta
langkah-langkah penunjang kegiatan Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika dikelompokkan kedalam program Penumbuhan Industri
Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi.
Adapun program pengembangan industri elektronika dan telematika untuk
jangka waktu 2015 – 2019 adalah penumbuhan industri logam mesin alat
transportasi dan Elektronika meliputi:
- Mengembangkan industri manufaktur dan komponen perangkat
elektronika dan telematika dalam mendukung pembangunan
infrastruktur;
- Mengembangkan industri animasi, konten dan aplikasi untuk pasar dalam
negeri dan luar negeri;
- Merumuskan kebijakan iklim usaha industri elektronika dan telematika
- Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM industri
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 13
- Mengusulkan insentif investasi (Tax Holiday, Tax Allowance, dan
BMDTP);
- Memfasilitasi promosi dalam negeri dan luar negeri;
- Merumuskan dan menerapkan standar serta memfasilitasi alat uji.
2.3. RENCANA KINERJA TAHUN 2015
Rencana Kinerja merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas
kinerja yang dimulai dari perencanaan strategik dan diakhiri adanya Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), sebagai bagian dari tugas dan
fungsi manajemen untuk peningkatan kinerja, rencana kinerja menjadi
sasaran analisis yang digunakan untuk menentukan target realisasi. Formulir
Rencana Kinerja terlampir.
Rencana Kinerja Industri Elektronika dan Telematika Tahun 2015 pada
dasarnya selalu dikaitkan dengan sasaran dan tujuan Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan, kebijakan Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika adalah menumbuhkembangkan industri elektronika dan
telematika yang berdaya saing dan bernilai tambah tinggi untuk
mewujudkan pertumbuhan dan kemandirian ekonomi Indonesia.
Disamping kebijakan tersebut telah disusun program yang memuat
berbagai macam kegiatan yang diharapkan dapat mewujudkan sasaran
yang ingin dicapai. Program dan kegiatan yang diselenggarakan pada
tahun 2015 diwujudkan melalui beberapa jenis kelompok kegiatan sebagai
berikut :
Koordinasi Pengembangan Industri Elektronika Dan Telematika
Melaksanakan koordinasi dalam rangka penguatan industri elektronika dan
telematika disemua sektor. Melakukan kegiatan-kegiatan penguatan iklim
usaha dan perlindungan industri dalam negeri serta mengusulkan insentif-
insentif serta peningkata nilai investasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 14
Pelaksanaan Standarisasi Bidang Industri Elektronika dan Telematika
Untuk melindungi pasar dalam negeri perlu diadakan pemberlakuan
standar produk elektronika dan telematika secara wajib dengan tahapan
penyusunan dan perumusan RSNI produk elektronika dan telematika.
Dalam rangka menghadapi AEC Tahun 2015 perlu dipersiapkan langkah-
langkah harmonisasi standar, disamping itu perlu dilakukan peningkatan
kemampuan SDM bidang Industri elektronika dan telematika dengan cara
menyusun dan merumuskan SKKNI bidang elektronika.
Peningkatan Kemampuan SDM Industri Elektronika Dan Telematika
Untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang industri elektronika dan
telematika, maka perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan di berbagai
bidang Industri elektronika dan telematika.
Pengembangan Teknologi Industri Elektronika Dan Telematika
Dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan teknologi ramah
lingkungan, untuk itu perlu dibangun dan dikembangkan Technopark sebagai
pusat pengembangan R & D dengan kegiatan Fasilitasi peralatan pusat
pengembangan industri telematika. Selanjutnya dalam rangka mengembangkan
industri telematika nasional dan apresiasi terhadap pengembang (Developer)
industri telematika terdapat kegiatan gelar kompetisi produk kreatif.
Promosi Kemampuan Industri Elektronika dan Telematika
Dalam rangka mempromosikan produk industri elektronika dan telematika
perlu dilaksanakan pameran-pameran di dalam negeri dan luar negeri serta
temu bisnis. Hal ini sangat diperlukan untuk mengembangkan pasar industri
elektronika dan telematika nasional dan update informasi-informasi
perkembangan produk dan teknologi industri elektronika dan telematika
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 15
Dokumen Perencanaan/evaluasi/database Industri Elektronika Dan
Telematika
Dalam mencapai kinerja dari Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
perlu dilakukan penyusunan Program dan Rencana Kerja melalui
koordinasi-koordinasi dengan pihak terkait.Pelaksanaan program dan
rencana kerja dituangkan kedalam laporan kinerja sebagai informasi setiap
tahun.
2.4. RENCANA ANGGARAN
Guna mewujudkan rencana jangka menengah Direktorat Industi Elektronika
dan Telematika tahun 2015 sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah
ditetapkan, maka telah disediakan dukungan anggaran berdasarkan DIPA
(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang berjumlah Rp 57.501.000.000,-
(Lima puluh tujuh milyar lima ratus satu juta rupiah). Dana tersebut
dipergunakan untuk membiayai kegiatan program penumbuhan industri
elektronika dan telematika pada Program Penumbuhan Industri Unggulan
Berbasis Teknologi Tinggi. Adapun rincian Rencana Anggaran dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2
Rencana Anggaran Program Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika
2015
(Rp. 000)
KODE.
OUTPUT/RINCIAN/AKUN
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL
JUMLAH SELURUHNYA
PAGU PAGU PAGU PAGU
8
Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Alat Transportasi, Mesin, Elektronika dan Alat Pertahanan
-
36.081.000
21.420.000 57.501.000
1848
Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika
-
36.081.000
21.420.000 57.501.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 16
1848.001
Koordinasi Pengembangan Industri Elektronika Dan Telematika
-
3.948.000
- 3.948.000
1848.002
Pelaksanaan Standarisasi Bidang Industri Elektronika Dan Telematika
-
1.390.000
- 1.390.000
1848.003
Peningkatan Kemampuan Sdm Industri Elektronika Dan Telematika
-
1.340.799
- 1.340.799
1848.004
Pengembangan Teknologi Industri Elektronika Dan Telematika
-
22.930.000
21.320.000 44.250.000
1848.005
Promosi Kemampuan Industri Elektronika Dan Telematika
-
3.205.201
- 3.205.201
1848.006
Dokumen Perencanaan/evaluasi/database Industri Elektronika Dan Telematika
-
3.267.000
100.000 3.367.000
2.5. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika memiliki peran yang sangat
strategis dalam pengembangan industri tanah air. Dengan prospek industri
elektronika dan telematika yang sangat besar maka sangat perlu ditetapkan
target-target yang ingin dicapai serta fokus kedalam beberapa kegiatan
dalam rangka mengembangkan industri elektronika dan telematika.
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika telah menetapkan Perjanjian
Kinerja 2015, berikut akan menampilkan tabel Perjanjian Kinerja Dit Iet
2015 :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 17
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika Tahun 2015
SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET 2015
(1) (2) (3)
PERSPEKTIF STAKE HOLDER
I Tingginya nilai
tambah industri
1 Laju pertumbuhan
Industri Elektronika dan
Telematika
Persen 1
2 Kontribusi Industri
Elektronika dan
Telematika terhadap
PDB nasional
Persen 0,3
II Tingginya
penguasaan pasar
dalam dan luar
negeri
1 Kontribusi ekspor
produk Industri
Elektronika dan
Telematika terhadap
ekspor nasional
Persen 5,2
2 Pangsa pasar produk
Industri Elektronika dan
Telematika terhadap
total permintaan di pasar
dalam negeri
Persen 32,5
III Meningkatnya
produktivitas
SDM industri
1 Tingkat Produktivitas
dan kemampuan SDM
Industri Elektronika dan
Telematika
Rupiah/Tenaga
Kerja
100.000
2 Penambahan jumlah
tenaga kerja Industri
Elektronika dan
Telematika
Tenaga Kerja 1.000
IV Kuat, lengkap dan
dalamnya struktur
industri
1 Jumlah investasi di
industri hulu dan antara
Industri Elektronika dan
Telematika
Proyek 2
2 Tingkat kandungan lokal Produk 1
PERSPEKTIF PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 18
SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET 2015
I Tersusunnya
usulan insentif
yang mendukung
pengembangan
industri
1 Rekomendasi usulan
insentif fiskal
Jenis 1
2 Perusahaan industri
yang memperoleh
insentif
Perusahaan 10
II Mengembangkan
R & D di instansi
dan industri
1 Kerjasama R&D instansi
dengan industri/
Lembaga
Kerjasama 5
III Meningkatnya
akses pembiayaan
dan bahan baku
untuk
meningkatkan
kapasitas produksi
1 Tingkat utilisasi
kapasitas produksi
Persen 80
2 Perusahaan yang
mendapat akses ke
sumber pembiayaan
Perusahaan 1
3 Perusahaan yang
mendapat akses ke
sumber bahan baku
Perusahaan 1
IV Meningkatnya
promosi industri
1 Perusahaan mengikuti
seminar/konferensi,
pameran, misi
dagang/investasi
Promosi produk/jasa dan
investasi industri
Perusahaan 35
V Meningkatnya
usulan penerapan
SNI
1 SNI yang sudah
diberlakukan secara
wajib
SNI 4
VI Meningkatnya
kualitas lembaga
pendidikan dan
pelatihan serta
kewirausahaan
1 Sertifikasi asessor Orang 1
2 Terbentuknya Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP)
LSP/tahun 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 19
SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET 2015
3 Terbentuknya Tempat
Uji Kompetensi (TUK)
TUK/tahun 1
4 Jumlah Standar
Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
(SKKNI) di sektor
Industri Elektronika dan
Telematika
SKKNI/tahun 1
VII Meningkatnya
budaya
pengawasan pada
unsur pimpinan
dan staff
1 Terbangunnya sistem
pengendalian intern di
unit kerja
Satker 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 20
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. GAMBARAN UMUM AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Semua instansi pemerintah, badan dan lembaga Negara di Pusat dan
daerah sesuai tupoksi masing-masing harus memahami lingkup
akuntabilitasnya
masing-masing karena akuntabilitas yang diminta meliputi keberhasilan dan
juga kegagalan melaksanakan misi Instansi yang bersangkutan.
Sistem Akuntabilitas memiliki beberapa prinsip-prinsip dasar seperti :
Harus ada komitmen pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.
Harus merupakan sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-
sumber daya secara konsisten dengan peraturan yang berlaku.
Harus menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan
manfaat yang diperoleh.
Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator
perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutahiran
metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan
akuntabilitas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 21
3.2. PERKEMBANGAN INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA TAHUN 2015
3.2.1.Capaian Indikator Kinerja Utama
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Direktorat Industri Elektronika
SASARAN INDIKATOR
KINERJA Satuan
TARGET
2015
Realisas
i
%
(1) (2) (3)
PERSPEKTIF STAKE HOLDER
I Tingginya
nilai tambah
industri
1 Laju pertumbuhan
Industri
Elektronika dan
Telematika
Persen 1 3,72 372%
2 Kontribusi Industri
Elektronika dan
Telematika
terhadap PDB
nasional
Persen 0,3 0,56 187%
II Tingginya
penguasaan
pasar dalam
dan luar
negeri
1 Kontribusi ekspor
produk Industri
Elektronika dan
Telematika
terhadap ekspor
nasional
Persen 5,2 2,18 42%
2 Pangsa pasar
produk Industri
Elektronika dan
Telematika
terhadap total
permintaan di pasar
dalam negeri
Persen 32,5 35 107%
III Meningkatn
ya
produktivitas
SDM
industri
1 Tingkat
Produktivitas dan
kemampuan SDM
Industri
Elektronika dan
Telematika
Rupiah/
Tenaga
Kerja
100.000 200.000 200%
2 Penambahan
jumlah tenaga kerja
Industri
Elektronika dan
Telematika
Tenaga
Kerja
1.000 11.542 1.154%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 22
SASARAN INDIKATOR
KINERJA Satuan
TARGET
2015
Realisas
i
%
IV Kuat,
lengkap dan
dalamnya
struktur
industri
1 Jumlah investasi di
industri hulu dan
antara Industri
Elektronika dan
Telematika
Proyek 2 16 800%
2 Tingkat kandungan
lokal
Produk 1 1 100%
PERSPEKTIF PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI
I Tersusunnya
usulan
insentif yang
mendukung
pengembang
an industri
1 Rekomendasi
usulan insentif
fiskal
Jenis 1 1 100%
2 Perusahaan industri
yang memperoleh
insentif
Perusah
aan
10 11 110%
II Mengemban
gkan R & D
di instansi
dan industri
1 Kerjasama R&D
instansi dengan
industri/ Lembaga
Kerjasa
ma
5 5 100%
III Meningkatn
ya akses
pembiayaan
dan bahan
baku untuk
meningkatka
n kapasitas
produksi
1 Tingkat utilisasi
kapasitas produksi
Persen 80 87,57 109%
2 Perusahaan yang
mendapat akses ke
sumber
pembiayaan
Perusah
aan
1 0 0%
3 Perusahaan yang
mendapat akses ke
sumber bahan baku
Perusah
aan
1 0 0%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 23
SASARAN INDIKATOR
KINERJA Satuan
TARGET
2015
Realisas
i
%
IV Meningkatn
ya promosi
industri
1 Perusahaan
mengikuti
seminar/konferensi
, pameran, misi
dagang/investasi
Promosi
produk/jasa dan
investasi industri
Perusah
aan
35 45 129%
V Meningkatn
ya usulan
penerapan
SNI
1 SNI yang sudah
diberlakukan
secara wajib
SNI 4 4 100%
VI Meningkatn
ya kualitas
lembaga
pendidikan
dan
pelatihan
serta
kewirausaha
an
1 Sertifikasi asessor Orang 1 0 0%
2 Terbentuknya
Lembaga
Sertifikasi Profesi
(LSP)
LSP/tah
un
1 2 200%
3 Terbentuknya
Tempat Uji
Kompetensi (TUK)
TUK/ta
hun
1 1 100%
4 Jumlah Standar
Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
(SKKNI) di sektor
Industri
Elektronika dan
Telematika
SKKNI/
tahun
1 2 200%
VII Meningkatn
ya budaya
pengawasan
pada unsur
pimpinan
dan staff
1 Terbangunnya
sistem
pengendalian
intern di unit kerja
Satker 1 1 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 24
Tabel 3.1 memperlihatkan bahwa capaian kinerja industri elektronika dan
telematika sangat baik. Capaian kinerja ini akan dibahas lebih mendetail
pada analisis capaian kinerja
3.3. ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2015
Dalam rangka memahami keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatu
kegiatan apakah telah sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika maka diperlukan analisis capaian terhadap target yang telah
ditetapkan pada tahun 2015.
Mengacu kepada besaran yang ada pada RPJM Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika tahun 2015-2019, pencapaian sasaran dapat
dilakukan melalui program program kegiatan.
3.3.1 Perspektif Stakeholder
Dalam perspektif stake holder, penetapan sasaran kinerja dilakukan agar
program-program kegiatan yang dilakukan dapat terarah serta ada
beberapa indikator pencapaian kinerja untuk program-program kegiatan
yang dilakukan terukur outcomes nya. Selain dari perspektif stake holder,
juga terdapat perspektif dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari
direktorat dimana keduanya saling berkaitan satu sama lainnya sehingga
memberikan dampak yang positif dengan melakukan terobosan program
kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta mengacu
kepada outcome yang diinginkan oleh stakeholder. Beberapa sasaran dan
program kegiatan yang dilakukan tersebut diantaranya adalah :
1. Tingginya nilai tambah Industri
Target dan sasaran tingginya nilai tambah Industri merupakan target
dan sasaran yang merupakan tujuan dari pembinaan Industri dalam
negeri yaitu tumbuh dan berkembangnya Industri dalam negeri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 25
Sasaran dan target tingginya nilai tambah Industri ini dicapai dengan
meningkatkan penguasaan pasar dalam dan luar negeri,
meningkatkan produktifitas SDM Industri dan menguatkan struktur
Industri dalam negeri dimana semuanya sudah tertuang dalam poin
– poin Perjanjian Kinerja
Tabel 3.2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang
Triwulan III Tahun 2015 (Y-on-Y)
Jenis Industri Manufaktur %
Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 15,31%
Pengolahan Lainnya 13,53%
Mesin dan Perlengkapan ytdl 8,28%
Barang Galian Bukan Logam 7,37%
Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 7,14%
Makanan 7,09%
Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 6,10%
Pengolahan Tembakau 5,78%
Karet, Barang dari Karet dan Plastik 5,28%
Logam Dasar 4,99%
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 4,42%
Furnitur 3,84%
Komputer, Barang Elektronik dan Optik 3,72%
Pakaian Jadi -12,01%
Minuman -7,38%
Alat angkut lainnya -5,71%
Kertas dan Barang dari Kertas -2,22%
Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -1,65%
Tekstil -1,49%
Source : BPS
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 26
Gambar 3.1 Pertumbuhan Industri Besar Sedang Triwulan II Tahun
2015
Seperti pada table 3.2 pertumbuhan produksi Industri elektronika dan
telematika Naik 3,72% sehingga mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. ada beberapa faktor penting seperti :
a. Masuknya Investasi
Pada tahun 2015 telah banyak terjadi proyek investasi
sehingga membuat naiknya nilai kapasitas produksi dan
peremajaan peralatan produksi. Hal ini sangat mempengaruhi
pertumbuhan produksi Industri elektronika dan telematika.
b. Insentif BMDTP dan naiknya utilisasi produksi
Insentif BMDTP membantu perusahaan dalam mengurangi
biaya produksi membuat Industri lebih efisien dalam
menggunakan anggaran perusahaannya
.
-15,00%
-10,00%
-5,00%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
Pertumbuhan Industri Besar Sedang TW III Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 27
c. Lesunya Pasar Ekspor.
Pada tahun 2015, permintaan pasar mengalami penurunan.
Dengan naiknya harga dolar, banyak perusahaan yang masih
tergantung dari impor untuk bahan baku membuat pengaruh
yang signifikan dalam pertumbuhan industri.
Untuk mendapatkan sasaran Tingginya nilai tambah Industri sangat
berat, hal ini dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah selama
tahun 2015 berlangsung dan naiknya UMP SDM Industri sehingga
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Industri.
Industri kawasan berikat sangat terkena efek dari pelemahan rupiah
ini karena banyak bahan baku yang masih tergantung dengan impor
dan melemahnya harga jual produk dan kurangnya permintaan pasar
regional akan barang elektronik membuat sulitnya keuntungan
didapatsehingga membuat sulitnya Industri untuk berkembang.
Kenaikan UMP SDM Industri dinilai juga membuat berat Industri
untuk berkembang, hal ini dikarenakan atas lesunya pasar dan
Industri elektronika dan telematika merupakan Industri yang padat
modal dan padat tenaga kerja sehingga naiknya UMP membuat
naiknya biaya produksi dan membuat makin sulitnya produk diterima
di pasar. Laju pertumbuhan industri ditargetkan sebesar naik 1% dan
terealisasi sebesar 3,72% Dan dari segi Kontribusi Industri
Elektronika dan Telematika terhadap PDB nasional ditargetkan
sebesar 0.3 % dari nilai PDB, sedangkan untuk target ini teralisasi
187 % yaitu sebesar 0,56% dari Nilai PDB
2. Tingginya Penguasaan Pasar Dalam dan Luar Negeri
Sasaran ini memiliki indikator kontribusi ekspor produk Industri
elektronika dan telematika terhadap ekspor nasional dan pangsa
pasar produk Industri elektronika dan telematika terhadap total
permintaan di pasar dalam negeri. Lihat tabel dan chart berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 28
Source : Bps, Kemenperin diolah
Gambar 3.2 Perkembangan Ekspor Produk Industri Elektronika dan
Telematika
Tabel 3.3 Persentase Ekspor impor Industri Elektronika dan
Telematika terhadap ekspor impor nasional
2011 2012 2013 2014 Sept 2015 Prognosa 2015
Kontribusi Ekspor IET 2,21% 1,67% 1,70% 1,68% 1,63%
2,18% Ekspor
4.498.825.171
3.171.655.521
3.110.080.250
2.963.602.382
1.880.786.247
Total Ekspor
203.496.620.060
190.031.845.244
182.551.794.701
175.980.836.906
115.134.328.984
Source : Bps, Kemenperin diolah
Trend ekspor Industri elektronika dan telematika sedang mengalami
penurunan. Menurunnya demand pasar serta naiknya harga produk
untuk menyesuaikan dengan production cost dinilai menjadi kurang
balance nya kemampuan atau daya beli dengan harga jual produk.
Dari tabel 3.3 diatas dapat disimpulkan bahwa Industri elektronika
-
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
12.000.000.000
2011 2012 2013 2014 Sept2015
US
$
Tahun
Perkembangan Ekspor Produk IET
Produk ElektronikaKonsumsi
Produk Komponen IET
Produk Telematika
Total
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 29
dan telematika diprognosakan tahun 2015 berkontribusi ekspor
sebesar 2,18 % terhadap total nilai ekspor nasional. Hal ini
mengindikasikan bahwa pentingnya sektor Industri elektronika dan
telematika menyokong penumbuhan ekspor Industri nasional agar
Industri nasional dapat maju dan berkembang.
pangsa pasar dalam negeri untuk Industri elektronika dalam negeri
cukup tinggi mencapai 35 % dari perkiraan pasar. Hal ini
mengindikasikan bahwa produk lokal dapat diterima oleh pasar
dalam negeri dan produk local cukup kompetitif dengan produk luar
negeri.
Sasaran ini berkaitan erat dengan sasaran meningkatnya promosi
industry dimana memiliki indikator kinerja berupa Perusahaan
mengikuti seminar/konferensi, pameran, misi dagang/investasi
Promosi produk/jasa dan investasi industry.
3. Meningkatnya produktivitas SDM Industri Elektronika dan Telematika
Sasaran ini memiliki indikator kinerja berupa tingkat produktifitas dan
kemampuan SDM Industri elektronika dan Telematika sebesar 100.000
Rupiah/tenaga kerja dan telah dicapai sebesar 200.000 Rupiah/tenaga kerja.
Indikator lainnya berupa penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 1000
orang dan telah dicapai sebanyak 11.542 orang. Indikator ini menunjukkan
bahwa SDM Industri elektronika sangat produktif dan iklim investasi juga masih
dapat terjaga karena masuknya investasi baru membuat terbukanya lapangan
usaha baru sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 30
Tabel 3.4 Tenaga Kerja PMA IET sampai TW III
Sektor KBLI PMA
2015 TW III
TKI
(2611 - 2009) Industri Tabung Elektron Dan Konektor Elektronik 0
(2622 - 2009) Industri Perlengkapan Komputer 24
(2632 - 2009) Industri Peralatan Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless) 3
(2639 - 2009) Industri Peralatan Komunikasi Lainnya 3056
(2649 - 2009) Industri Peralatan Audio Dan Video Elektronik Lainnya 629
(2752 - 2009) Industri Peralatan Elektrotermal Rumah Tangga 0
(2720 - 2009) Industri Batu Baterai Dan Akumulator Listrik 1179
(2731 - 2009) Industri Kabel Serat Optik 87
(2813 - 2009) Industri Pompa Lainnya, Kompresor, Kran Dan Klep/Katup 143
(2751 - 2009) Industri Peralatan Listrik Rumah Tangga 215
(2740 - 2009) Industri Peralatan Penerangan Listrik (Termasuk Peralatan Penerangan Bukan Listrik)
614
(2642 - 2009) Industri Peralatan Perekam, Penerima Dan Pengganda Audio Dan Video, Bukan Industri Televisi 788
(2612 - 2009) Industri Semi Konduktor Dan Komponen Elektronik Lainnya 3247
(2817 - 2009) Industri Mesin Dan Peralatan Kantor (Bukan Komputer Dan Peralatan Perlengkapannya)
0
TOTAL 9.985
Tabel 3.5 Tenaga Kerja PMDN IET sampai TW III
Sektor KBLI PMDN
2015 TW III
TKI
(2622 - 2009) Industri Perlengkapan Komputer 0
(2632 - 2009) Industri Peralatan Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless)
77
(2639 - 2009) Industri Peralatan Komunikasi Lainnya 165
(2751 - 2009) Industri Peralatan Listrik Rumah Tangga 1.211
(2621 - 2009) Industri Komputer Dan/Atau Perakitan Komputer 77
(2612 - 2009) Industri Semi Konduktor Dan Komponen Elektronik Lainnya
27
TOTAL 1.557
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 31
Untuk meningkatkan produktifitas dan kemampuan SDM Industri elektronika
dan telematika sangat dibutuhkan pelatihan pelatihan yang menunjang. Selain
itu perkembangan Industri elektronika dan telematika yang pesat membuat
Industri lokal harus lebih berinovasi dalam pengembangan produknya. Telah
banyak kegiatan yang dilakukan dalam peningkatan produktifitas SDM yaitu
dengan kegiatan pelatihan – pelatihan seperti :
1) Pelatihan Technopreneur Mobile Game dan Digital Marketing
2) Pelatihan Motion Sensor untuk Produksi Animasi dan Game dengan
Menggunakan Unity
3) Pelatihan Membuat Asset Game dengan Adobe Photoshop
4) Pelatihan Animasi 2D Menggunakan Anime Studio
5) Pelatihan Animation Masterclass
6) Pelatihan Pembentukan Animation Artist
7) Pelatihan Technopreneur Desain dan Multimedia
8) Pelatihan Teknisi Handphone di Palembang, Bandung, lampung, dan
Aceh
9) Pelatihan Dasar Teknologi 4G
10) Pelatihan Pengembangan Startup Pembuatan Film Animasi
Selain dari program pelatihan tersebut tercapainya target dan sasaran
meningkatnya produktivitas SDM Industri Elektronika dan Telematika ditunjang
dengan program kegiatan :
Gelar Kompetisi Produk Kreatif
Pemerintah melalui Kemenperin telah melakukan berbagai upaya untuk
menumbuhkembangkan kelompok usaha/industri di bidang
pengembangan animasi, games, dan software dengan harapan
dijadikan sebagai salah satu sumber penghasil devisa. Program ini
menghasilkan meningkatnya kemampuan pembuat produk kreatif
animasi, games, dan software.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 32
4. Kuat, lengkap dan dalamnya struktur Industri
Dalam memenuhi target kuat, lengkap dan dalamnya struktur industri
sangat diperlukan kerja sama semua pihak dari instansi pemerintah,
swasta, dan stakeholder terkait industri. Salah satu yang penting dalam
pemenuhan target tersebut adalah investasi.
Tabel 3.6 Realisasi Investasi
(Rp. Milyar)
Realiasi Investasi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 TW III
1. Elektronika Konsumsi 1327,5588 805,64224 2255,7763 3.984,60 4.076,60 1.844,83
2. Telematika 56,90955 147,56921 196,43771 655,85 418,67 244,88
3. Komponen Elektronik 641,96559 1505,5389 2321,6406 1.945,48 2.960,11 728,65
Total 2.026,4339 2.458,7503 4.773,8546 6.585,932 7.455,3855 2.818,359794 Source : LKPM BKPM, Kemenperin Diolah
Sasaran ini memiliki indikator kinerja berupa Jumlah investasi di industri
hulu dan antara Industri Elektronika dan Telematika sebesar 2 Proyek dan
target ini telah tercapai karena terdapat 16 proyek atau terealisasi sebesar
800% yang investasi di Industri hulu dan antara berdasarkan izin usaha
Industri tahun 2015. Untuk indikator lainnya adalah meningkatnya TKDN
Industri elektronika dan telematika yang ditargetkan 1 produk. Target ini
tercapai dengan adanya 1 produk telematika dengan TKDN 100 %.
3.3.2 Dalam Perspektif Pelaksana Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tersusunnya usulan insentif yang mendukung pengembangan
industri
Secara khusus, sasaran tingginya nilai tambah Industri ini dicapai
dengan program kegiatan kebijakan usulan insentif yang
mendukung pengembangan Industri yaitu berupa rekomendasi
insentif fiskal berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP)
yang terserap oleh 11 Perusahaan Elektronika dan Telematika
sebesar 13,5 miliar Rupiah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 33
Sesuai dengan sasaran dari perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok
dan Fungsi yaitu Tersusunnya usulan insentif yang mendukung
pengembangan Industri yang memiliki target Rekomendasi usulan
insentif fiskal sebesar 1 usulan telah tercapai yaitu usulan berupa
BMDTP, dan indikator lainnya berupa Perusahaan industri yang
memperoleh insentif dan terealisasi 11 Perusahaan dari 11
Perusahaan yang diusulkan Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika
Tabel 3.7 Realisasi BMDTP Sektor Industri Elektronika dan Telematika
Sektor Nilai Pagu (Rp) Nilai Realisasi (Rp) %
Elektronika
16.400.000.000 7.600.353.000 46,34%
Peralatan Telekomunikasi
3.500.000.000
202.667.000 5,79%
Kabel Serat Optik
5.200.000.000
1.886.390.000 36,28%
Smart Card
9.800.000.000
3.831.241.000 39,09%
Jumlah
34.900.000.000 13.520.651.000 38,74%
2. Mengembangkan R&D di Instansi dan Industri
Sasaran Mengembangkan R&D di Instansi dan Industri memiliki
indikator berupa kerja sama R&D instansi dengan industri/lembaga
dengan target 5 kerja sama dan terealisasi sebesar 5 kerja sama atau
100%. Target ini dicapai dengan pelaksanaan kegiatan fasilitasi pusat
peralatan pusat pengembangan industri telematika di Makassar, Batam,
Bali, Bandung dan Semarang.
Fasilitasi yang diberikan berupa bantuan peralatan dan pelatihan-
pelatihan serta bimbingan teknis yang diperlukan. Kerja sama ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 34
dimaksudkan untuk membangun dan mengembangkan technopark di
Indonesia sesuai dengan arahan Presiden dalam pembangunan
technopark.
3. Meningkatnya akses pembiayaan dan bahan baku untuk
meningkatkan kapasitas produksi
Sasaran Meningkatnya akses pembiayaan dan bahan baku untuk
meningkatkan kapasitas produksi memiliki indikator tingkat utilisasi
kapasitas produksi dengan target 80 % dan tercapai sebesar 87,57%
atau terealisasi sebesar 109%. Utilisasi produksi ini didapat dari
sampling beberapa produk dari beberapa perusahaan manufaktur
industri elektronika dan telematika dengan membandingkan antara
realisasi produksi dengan kapasitas produksinya. Kapasitas produksi
merupakan total produk yang dapat diproduksi dengan memanfaatkan
kapasitas mesin secara maksimal.
4. Meningkatnya Promosi Industri
Sasaran Meningkatnya Promosi Industri memiliki indikator kinerja
berupa perusahaan mengikuti seminar/konferensi, pameran, misi
dagang/investasi promosi produk/jasa dan investasi industri dan
memiliki target sebesar 35 Perusahaan dan terealisasi sebesar 45
Perusahaan atau terealisasi sebesar 129%
Target indikator kinerja ini dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan pameran
baik dalam maupun luar negri. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
penetrasi pasar dan pengenalan produk local sekaligus untuk
mengetahui perkembangan Industri luarnegeri sehingga dapat
mengukur dan membandingkan kemampuan Industri local dengan
Industri di luar negeri. Pada program ini telah dilakukan kegiatan-
kegiatan Pameran dan promosi yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 35
1) Pameran GITEX 2015
Pameran Industri telematika terbesar di Timur Tengah yang
bertempat di Dubai World Trade Center, Dubai pada tanggal 18 – 22
Oktober 2015. Pada pameran ini Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika memfasilitasi sebanyak 3 Perusahaan
2) PameranThe Indonesia International Lighting Exhibition 2015
Pameran ini merupakan pameran Industri elektronika yang
bertemakan produk lampu. Pameran ini dilaksanakan pada tanggal
20 - 22 Mei 2015 yang bertempat di JI Expo Kemayoran Jakarta.
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika memfasilitasi
sebanyak 8 Perusahaan. Dari pelaksanaan pameran ini terdapat
beberapa perusahaan yang mendapatkan beberapa prospek bisnis
produknya walaupun masih sebatas penjajakan.
3) Pameran INATRONICS
Pameran ini merupakan pameran Komponen Industri elektronika dan
telematika dalam negeri yang bersifat internasional sehingga banyak
perusahaan dari luar negeri yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pameran ini. Pameran ini dilaksanakan pada tanggal 20 - 22 Mei
2015 bertempat di JI Expo Kemayoran Jakarta. Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika memfasilitasi sebanyak 8 Perusahaan.
Dari pelaksanaan pameran ini terdapat beberapa perusahaan yang
mendapatkan beberapa prospek bisnis produknya walaupun masih
sebatas penjajakan.
4) Pameran Solartech
Pameran ini merupakan pameran Solar Cell yang bersifat
internasional. Pameran ini dilaksanakan pada tanggal 20 - 22 Mei
2015 bertempat di JI Expo Kemayoran Jakarta. Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika memfasilitasi sebanyak 4 Perusahaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 36
Dari pelaksanaan pameran ini terdapat beberapa perusahaan yang
mendapatkan beberapa prospek bisnis produknya walaupun masih
sebatas penjajakan.
5) Pameran Communic Asia 2015
Pameran ini merupakan pameran Industri telematika. Pameran ini
merupakan pameran Industri telematika terbesar di Asia Tenggara
sampai saat ini. Dengan akan berlakunya ASEAN Economic
Community (AEC) pada tahun 2015 maka keberadaan pameran ini
semakin dibutuhkan sebagai hub untuk masuk pasar ASEAN.
Pameran ini dilakukan pada tanggal 2 - 5 Juni 2015 bertempat di
Marina Bay Sands Singapore. Pada pameran ini Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika memfasilitasi sebanyak 8 Perusahaan.
6) Pameran 70 tahun Indonesia Merdeka
Pameran Multiproduk memperingati 70 tahun kemerdekaan
Indonesia yang dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition,
BSD Tangerang pada tanggal 1 – 9 Agustus 2015 dengan
memfasilitasi sebanyak 7 peserta
7) Pameran Filmares 2015
Pameran ini merupakan pameran industri perfilman dimana salah
satunya merupakan film animasi yang mana animasi merupakan
salah satu industri binaan dari direktorat industri elektronika dan
telematika. Pameran ini dilakukan pada tanggal 15 – 17 Oktober
2015 bertempat di Senayan City lantai 8. Pada pameran ini
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika memfasilitasi
sebanyak 7 Peserta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 37
5. Meningkatnya usulan penerapan SNI
Sasaran Meningkatnya usulan penerapan SNI ini memiliki indikator
kinerja berupa SNI yang sudah diberlakukan secara wajib dengan target
sebesar 4 SNI dan terealisasi sebesar 4 usulan SNI untuk tahun 2015
dengan total produk yang diatur sebanyak 24 Jenis Produk,
Yaitu :
1) SNI IEC 60335-2-14-2011 Peralatan listrik rumah tangga dan
peralatan serupa – keselamatan - Bagian 2 -14 : Persyaratan
khusus untuk peralatan dapur dengan mengusulkan 6 Jenis
produk yang diberlakukan secara wajib
2) SNI IEC 60335-2-15-2011 Peralatan listrik rumah tangga dan
sejenisnya – Keselamatan – Bagian 2-15: Persyaratan khusus
untuk peralatan pemanas cairan dengan mengusulkan 6 jenis
produk
3) SNI IEC 60335-2-29-2012 Peralatan listrik rumah tangga dan
sejenisnya – Keselamatan – Bagian 2-29: Persyaratan khusus
untuk pengisi baterai dengan mengusulkan 1 jenis produk
4) SNI 04-6253-2003 Peralatan audio, video dan elektronika sejenis
- Persyaratan keselamatan dengan mengusulkan 11 Jenis
Produk
secara keseluruhan sampai pada saat ini telah ada 10 SNI yang sudah
diberlakukan secara wajib didalam industri elektronika dan telematika
yaitu :
1) SNI 04-2051.1-2004 Baterai Primer-Bagian 1: Umum
2) SNI 04-2051.2-2004 Baterai primer - Bagian 2: Spesifikasi fisik
dan listrik
3) SNI 04-3560-1994 Lampu pijar
4) SNI 04-6504-2001 Lampu swa-balast untuk pelayanan
pencahayaan umum - Persyaratan keselamatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 38
5) SNI IEC 60335-2-24:2009 Peralatan listrik RT & serupa-
Keselamatan-Bag 2-24:Persyaratan Khusus Peralatan Pendingin
6) SNI IEC 60335-2-40:2009 Peralatan listrik rumah tangga dan
peralatan listrik serupa - Keselamatan - Bagian 2-40: Persyaratan
7) SNI IEC 60335-2-7:2009 Piranti listrik RT & sejenis-Keselamatan-
Bag 2-7:Persyaratan khusus untuk mesin cuci
8) SNI 04-6292.2.41-2003 Peranti listrik rumah tangga dan
sejenisnya - Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa
9) SNI 04-6292.2.3-2003 Peranti listrik rumah tangga dan
sejenisnya Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik
10) SNI 04-6253-2003 Peralatan audio, video dan elektronika sejenis
- Persyaratan keselamatan
6. Meningkatnya Kualitas Lembaga Pendidikan dan Pelatihan serta
kewirausahaan
Sasaran Meningkatnya Kualitas Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
serta kewirausahaan memiliki beberapa indikator kinerja dan telah
direalisasikan dengan program-program kegiatan Direktorat Industri
Elektronika dan telematika yaitu :
1) Indikator kinerja berupa terbentuknya lembaga sertifikasi profesi
(LSP) dengan target sebesar 1 LSP/tahun terealisasi sebesar 2
LSP atau terealisasi sebesar 200%. LSP yang terbentuk adalah
LSP Elektronika Indonesia (LSPEI) dan LSP Elektroteknika
(LSPE). Kegiatan ini didukung oleh kegiatan kegiatan berupa
FGD Fasilitasi Pendirian LSP Elektronikadimana kegiatan ini
memiliki tujuan penyamaan persepsi agar dapat menghasilkan
teknisi elektronika yang profesional, punya daya saing tinggi baik
lokal maupun internasional, mempunyai jiwa korsa tinggi dan
secara hukum dapat perlindungan profes,i serta mampu
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada
umumnya dan konsumen pada khususnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 39
2) Indikator Kinerja berupa Terbentuknya Tempat Uji Kompetensi
(TUK) dengan target sebesar 1 TUK/tahun terealisasi sebesar 1
TUK atau terealisasi sebesar 100% . TUK yang dibentuk adalah
TUK SMK N 26 Jakarta.
3) Indikator Kinerja berupa jumlah standar kompetensi kerja
nasional Indonesia (SKKNI) disektor industri elektronika dan
telematika dengan target sebesar 1 SKKNI/tahun dan terealisasi
sebesar 2 SKKNI atau terealisasi sebesar 200%. SKKNI yang
telah dikonvensikan adalah SKKNI perawatan Mesin Printer dan
SKKNI Otomasi Industri
7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staff
Sasaran Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan
staff memiliki indikator kinerja berupa terbangunnya sistem
pengendalian internal di unit kerja sebesar 1 Satker terealisasi sebesar
1 Satker. Sistem yang dibentuk adalah berupa SOP administrasi
persuratan dan pendelegasian administrasi persuratan dari eselon dua
ke masing-masing eselon 3.
3.4. REALISASI ANGGARAN 2015
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika pada tahun 2015 memiliki
anggaran sebesar Rp. 57.501.000.000 berupa Program Penumbuhan
Industri Elektronika dan Telematika. Program ini dicapai melalui 6 Output
program kegiatan yaitu Koordinasi Pengembangan Industri Elektronika dan
Telematika, Pelaksanaan Standarisasi Bidang Industri Elektronika dan
Telematika, Peningkatan Kemampuan SDM Industri Elektronika dan
Telematika, Pengembangan Teknologi Industri Elektronika dan Telematika,
Promosi Kemampuan Industri Elektronika dan Telematika, dan Dokumen
Perencanaan/Evaluasi/database Industri Elektronika dan Telematika.
Anggaran ini merupakan total dari APBN dan APBNP sehingga program-
program Quick Win yang merupakan program dari Presiden RI dapat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 40
diakomodir. Program Quick Win yang terdapat di Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika berupa program penguatan pusat-pusat industri
dimana program ini dimaksudkan dalam pembangunan technopark di
indonesia sehingga sejalan dengan program Quick Win Presiden yang
telah dicanangkan sebelumnya dalam hal pembangunan Technopark
Tabel 3.8 Realisasi Anggaran Belanja DIPA Tahun 2015 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
(Rp. 000)
KODE OUTPUT / RINCIAN
AKUN PAGU
REALISASI
SISA S.D.
BULAN
LALU
BULAN
DESEMB
ER
TOTAL %
08 Program Penumbuhan
dan Pengembangan
Industri Alat
Transportasi, Mesin,
Elektronika dan Alat
Pertahanan
57.501.0
00
14.564.7
05
35.777.185 50.341.8
89
87,5
5
7.159.1
11
1848 Penumbuhan Industri
Elektronika Dan
Telematika
57.501.0
00
14.564.7
05
35.777.185 50.341.8
89
87,5
5
7.159.1
11
1848.0
01
Koordinasi
Pengembangan Industri
Elektronika Dan
Telematika
3.948.00
0
2.693.24
5
189.315 2.882.56
0
73,0
1
1.065.4
40
1848.0
02
Pelaksanaan
Standarisasi Bidang
Industri Elektronika
Dan Telematika
1.390.00
0
1.106.50
8
85.641 1.192.14
9
85,7
7
197.852
1848.0
03
Peningkatan
Kemampuan Sdm
Industri Elektronika
Dan Telematika
1.340.79
9
1.246.81
4
17.900 1.264.71
4
94,3
3
76.086
1848.0
04
Pengembangan
Teknologi Industri
Elektronika Dan
Telematika
44.250.0
00
4.359.55
2
34.857.295 39.216.8
47
88,6
3
5.033.1
53
1848.0
05
Promosi Kemampuan
Industri Elektronika
Dan Telematika
3.205.20
1
2.884.99
0
52.315 2.937.30
5
91,6
4
267.896
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 41
KODE OUTPUT / RINCIAN
AKUN PAGU
REALISASI
SISA S.D.
BULAN
LALU
BULAN
DESEMB
ER
TOTAL %
1848.0
06
Dokumen
Perencanaan/evaluasi/da
tabase Industri
Elektronika Dan
Telematika
3.367.00
0
2.273.59
7
574.719 2.848.31
6
84,6
0
518.684
T O T A L 57.501.0
00
14.564.7
05 35.777.185
50.341.8
89
87,5
5
7.159.1
11
Sumber : Intranet Kemenperin
Pada Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa pelaksanaan kegiatan dengan anggaran
sebesar Rp. 57.501.000.000 terealisasi sebesar 87,55% yaitu sebesar Rp.
50.341.889.000. Ada beberapa anggaran yang tidak terealisasi. Anggaran
yang tidak terealisasi tersebut merupakan bagian-bagian dari pelaksanaan
kegiatan besar, baik yang dilaksanakan dengan swakelola, maupun dengan
menggunakan pihak ketiga. Beberapa diantaranya adalah pada output
1848.004. Pengembangan Teknologi Industri Elektronika dan Telematika,
terdapat kegiatan yang tidak terealisasi seperti Fasilitasi ICT Center Di
Kepulauan Riau berupa bantuan peralatan sebesar Rp. 2.696.173.000,-
sehingga membuat realisasi anggaran kurang maksimal. Hal ini dikarenakan
penyedia pada E-Katalog tidak ada yang sanggup akan tetapi peraturan
mewajibkan pengadaan jika memang ada barang yang ingin diadakan melalui
E-Katalog harus menggunakan perusahaan yang ada pada E-Katalog tersebut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 42
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika pada tahun 2015 telah
berkinerja (beberapa sasaran telah tercapai dan yang belum tercapai).
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika antara lain :
1. Industri Elektronika dan Telematika dalam negeri telah mampu
menyerap pasar dalam negeri sebesar 35 % dimana hanya ditargetkan
sebesar 32,5 %;
2. Penambahan jumlah tenaga kerja Industri Elektronika dan Telematika
sebesar 11.542 orang dari target yang ditetapkan sebanyak 1000
orang;
3. Terdapat 16 Investasi baru sehingga membuat ruang penyerapan
tenaga kerja dan merupakan pendapatan baru untuk negara dari sektor
pajak.
4.2 PERMASALAHAN DAN KENDALA
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika pada tahun 2015, antara lain:
a. pelemahan nilai rupiah terhadap dolar
Pada tahun 2015 Rupiah mengalami pelemahan, hal ini memicu
tingginya harga barang-barang impor, disisi lain Industri elektronika
dan telematika masih membutuhkan banyak bahan baku Industri dan
komponen yang berasal dari impor hal ini dikarenakan terbatasnya
pasokan bahan baku dalam negeri, terbatasnya kemampuan
perusahaan dalam negeri yang mampu mensuplai produk/komponen
yang memiliki kualitas yang diinginkan, serta masih banyak
komponen yang belum dapat diproduksi didalam negeri. Hal ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 43
sangat mempengaruhi pertumbuhan produksi Industri elektronika dan
telematika.
b. Kenaikan nilai UMP
Industri elektronika dan telematika merupakan Industri yang padat
modal dan padat karya. Satu manufaktur Industri elektronika dan
telematika mampu menyerap tenaga kerja sebesar 10.000 orang
dengan system shift. Kenaikan UMP dapat menyebabkan
perampingan tenaga kerja dan manufaktur lebih menekan SDM yang
dimiliki untuk bekerja lebih dalam manufaktur tersebut sehingga
dengan berkurangnya SDM tersebut membuat pengaruh yang
sangat significan dalam pertumbuhan produksi.
c. Lesunya Pasar.
Pada tahun 2015, permintaan pasar mengalami penurunan. Hal ini
juga terjadi di beberapa Industri lainnya seperti Industri tembakau,
jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, karet, barang
dari karet, dan plastik.
d. Aturan yang mengharuskan penyedia dari E-Katalog
Terdapat aturan yang mengharuskan mengunakan penyedia yang
sudah tersedia pada E-Katalog jika barang yang ingin diadakan telah
ada pada E-Katalog tersebut. Ketika penyedia lambat merespon dan
ketika merespon menyatakan tidak sanggup maka menjadi masalah
karena waktu yang ada kurang dalam menjalani proses pengadaan
dan pemenuhan dari penyedia.
e. Revisi DIPA
Revisi Dipa terjadi karena adanya aturan dari kemenpan untuk tidak
boleh menyelenggarakan kegiatan di Hotel. Kemudian aturan
tersebut dicabut dan tidak jadi diberlakukan serta adanya APBNP
sehingga membuat revisi dipa harus dilakukan. Waktu yang sangat
lama untuk revisi dipa tersebut membuat program kegiatan tertunda
untuk dilakukan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 44
4.3 REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN KINERJA
Rekomendasi Direktorat Industri Elektronika untuk perbaikan kinerja dalam
melaksanakan program, yaitu :
a. Konsistensi Peraturan kebijakan yang berlaku;
b. Dalam rangka membendung impor dan dalam meningkatkan daya
saing produk telematika dalam negeri serta menjaga iklim usaha
Industri nasional maka ditingkatkan kebijakan mengenai Standar
Nasional Indonesia beserta dengan pengawasan pelaksanaan
kebijakan standar tersebut serta perlu adanya program untuk
memetakan kembali kebutuhan Industri yang ada pada saat ini;
c. Dalam rangka meningkatkan penguasaan teknologi perlu diperluas
kerjasama pada industri dan lembaga litbang elektronika dan telematika
dan perlu konsistensi dalam program penumbuhan technopark
d. Masih diperlukan beberapa kebijakan untuk menghubungkan strategi
dan implementasi guna mewujudkan Visi dan Misi Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika 2015 Hal 45
Lampiran