2
BAB I PENDAHULUAN Dislokasi adalah hilangnya hubungan yang normal antara kedua permukaan sendi secara komplit (lengkap). Dislokasi sendi siku merupakan suatu kondisi dimana tulang-tulang pada lengan bawah (radius dan ulna) bergeser dari tempatnya terhadap humerus sehingga secara anatomis tulang tidak lagi saling berhubungan. 1 Dislokasi sendi siku merupakan dislokasi kedua terbanyak setelah dislokasi sendi bahu yang insidennya mencapai 20% dari total dislokasi yang terjadi. 2 Dislokasi sendi siku yang terabaikan (neglected) adalah suatu kondisi dislokasi yang tidak direduksi setelah tiga minggu kejadian, dan dislokasi sendi siku terabaikan ini insidennya masih cukup tinggi di Negara berkembang. 3 Dislokasi sendi siku yang paling banyak dijumpai adalah tipe posterior atau posterior lateral, terjadi saat trauma dengan posisi tangan ekstensi. Dislokasi biasanya disebakan oleh trauma fisik, seperti terjatuh dengan posisi tangan overstretched, infeksi, muscle imbalance atau kongenital. 4 Gejala dislokasi mirip dengan tanda-tanda fraktur, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan penunjang radiologis untuk membantu menegakkan diagnosis dan memperjelas tipe dislokasi. 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

z

Citation preview

2

BAB IPENDAHULUAN

Dislokasi adalah hilangnya hubungan yang normal antara kedua permukaan sendi secara komplit (lengkap). Dislokasi sendi siku merupakan suatu kondisi dimana tulang-tulang pada lengan bawah (radius dan ulna) bergeser dari tempatnya terhadap humerus sehingga secara anatomis tulang tidak lagi saling berhubungan. 1 Dislokasi sendi siku merupakan dislokasi kedua terbanyak setelah dislokasi sendi bahu yang insidennya mencapai 20% dari total dislokasi yang terjadi.2 Dislokasi sendi siku yang terabaikan (neglected) adalah suatu kondisi dislokasi yang tidak direduksi setelah tiga minggu kejadian, dan dislokasi sendi siku terabaikan ini insidennya masih cukup tinggi di Negara berkembang.3Dislokasi sendi siku yang paling banyak dijumpai adalah tipe posterior atau posterior lateral, terjadi saat trauma dengan posisi tangan ekstensi. Dislokasi biasanya disebakan oleh trauma fisik, seperti terjatuh dengan posisi tangan overstretched, infeksi, muscle imbalance atau kongenital.4 Gejala dislokasi mirip dengan tanda-tanda fraktur, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan penunjang radiologis untuk membantu menegakkan diagnosis dan memperjelas tipe dislokasi. Pengobatan bertujuan untuk mengembalikan kedua permukaan sendi tersebut ke sisi yang normal dan akurat. Pengobatan bisa dilakukan dengan reposisi tertutup bila perlu dengan reposisi terbuka. Semakin dini diketahui adanya dislokasi dan segera dilakukan tindakan, maka semakin besar kemungkinan reposisi tertutup berhasil.41