30
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar belakang Alat indra merupakan alat tubuh yang mampu menerima rangsanangan tertentu. Fungsi indra yaitu mengenal lingkunangan luar atau berbagai rangsangan dari lingkungan luar tubuh kita. Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau dating dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya., seperti kemoreseptor (penerima rangsangan zat kimia), fotoreseptor (penerima rangsangan cahaya), aodioreseptor (penerima rangsangan suara) dan mekanoreseptor (penerima rangsangan fisik seperti tekanan, sentuhan, getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi sebagai pengenal perubahan lingkungan luaryang dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan dalam disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat diseluruh tubuh manusia. Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam yaitu indra penglhatan (mata), indra pendengar (telinga), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit). Praktikum kali ini akan dikenalkan dan dilakukan bagaimana mengetahui tingkat kepekaan rasa pengecapan, penciuman dan perabaan. I.2 Tujuan dan Maksud Percobaan I.2.I Tujuan Percobaan Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui anatomi persyarafan dan Fungsi panca indra

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebuah file yang sangat penting, yg dapat memenuhi tugas seorang mahasiwa.

Citation preview

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I.I Latar belakang

    Alat indra merupakan alat tubuh yang mampu menerima rangsanangan

    tertentu. Fungsi indra yaitu mengenal lingkunangan luar atau berbagai

    rangsangan dari lingkungan luar tubuh kita. Semua organisme memiliki reseptor

    sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam

    dirinya atau dating dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan

    yang diterimanya., seperti kemoreseptor (penerima rangsangan zat kimia),

    fotoreseptor (penerima rangsangan cahaya), aodioreseptor (penerima rangsangan

    suara) dan mekanoreseptor (penerima rangsangan fisik seperti tekanan,

    sentuhan, getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi

    sebagai pengenal perubahan lingkungan luaryang dikelompokkan sebagai

    eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi mengenali

    perubahan lingkungan dalam disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat

    diseluruh tubuh manusia.

    Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam yaitu indra penglhatan

    (mata), indra pendengar (telinga), indra penciuman (hidung), indra pengecap

    (lidah) dan indra peraba (kulit).

    Praktikum kali ini akan dikenalkan dan dilakukan bagaimana mengetahui

    tingkat kepekaan rasa pengecapan, penciuman dan perabaan.

    I.2 Tujuan dan Maksud Percobaan

    I.2.I Tujuan Percobaan

    Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui anatomi

    persyarafan dan Fungsi panca indra

  • I.2.2 Maksud Percobaan

    1. Mengetahui secara antomi system panca indra

    2. Mengetahui system persyarafan panca indra

    3. Mampu membedakan fungsi panca indra

    I.3 Prinsip Percobaan

    1. Meraba, merasakan, mencium beberapa sampel dengan menutup mata lalu

    menebak smpel tersebut dengan cepat.

    2. Menentukan kepekaan kulit terhadap terhadap rangsangan dengan

    mencelupkan tangan pada air panas, air dingin, lalu hngat dengan

    perubahan perasaan yang dialami.

    .

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.I Teori umum

    Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi untuk mengetahui keadaan

    luar. Alat indra manusia disebut panca indra. Panca indra adalah organ-organ

    akhir yang di khususkan untuk menerima rangsangan tersebut. Serabut saraf

    melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ

    indra menuju otak tempat perassan itu di tafsirkan. Beberapa kesan perasaan

    timbul dari luar sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman,dan suara.

    Lainnya timbul dari dalam antara lain lapar, haus dan rasa sakit. Dalam segala

    hal, serabut saraf-saraf sensorik dianggap dengan ujunng-ujung akhir khusus

    guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu tempat organ

    berhubungan. ( Ahmad.1995)

    Macam macam panca indra :

    II.I.I Indra Penglihatan (Mata) (Adisoemario.1990)

    Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa

    cahaya. Bola mata terletak didalam rongga mata dan berlaskan lapisan lemak.

    Bola mata dapat bergerak dan diarahkan ke suatu arah dengan bantuan tiga

    otot penggerak mata yaitu:

    a. Musculus rectus okuli melical (otot disekitar mata) berfungsi

    menggerakkan bola mata.

    b. Muscuus obliques inferior berfungsi menggerkkan bola mata keatas dan

    kedalam.

    c. Musculus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata keatas dan

    kebawah.

    Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata dan

    mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk menutup mata yaitu

    musculus orbicularis okuli dan musculus rectus okuli inferior. Sedangkan

  • otot mata yng berfungsi mengangkat bola mata yaitu musculus levator

    palpebralis superior. Mata juga dilindungi oleh :

    a. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi

    mata dari debu atau sentuhan benda.

    b. Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu

    menyilaukan.

    c. Alis, untuk melindugi mata dari aliran keringat dan air hujan.

    d. Air mata yang dihasilakn oleh kelenjar air mata untuk menjaga

    kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.

    e. Kelenjar meibom berfungsi menghilangkan lemak sehingga

    mencengah kedua kelopak mata saling berdekatan.

    Adapun bagian-bagian mata yaitu bola mata tersusun dari selaput

    mata yang terdiri atas tiga lapisan.

    a. Lapisan putih, berfungsi melindungi struktur mata yang sangat

    halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Sclera akan

    membentuk kornea. Kornea berfungsi melewatkan rangsangan dari

    luar. Sclera berfungsi melindungi bagian dalam bola mata.

    b. Selaput hitam berfungsi memberi oksigen dan nutrisi kemata serta

    menyerap cahaya yang memantul disekitar mata bagian dalam. Pada

    koroid terdapat

    1. Iris berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang

    masuk kemata

    2. Lensa mata berfungsi mengatur mengatur pembentukan cahaya

    3. Pupil berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk.

    c. Selaput jala (retina) lapisan terdalam dari bola mata, banyak

    mengandung sel-sel saraf yang berfungsi menangkap cahaya. Bintik

    kuning tempat yang paling peka terhadap rangsang cahaya dan paling

    banyak mengandung sel-sel saraf.

    Mekanisme melihat yaitu suatu benda dapat dilihat oleh mata, bila

    benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda

    masuk kemata melalui korneayang diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh

  • lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan ke retinasehingga

    membntuk bayangan kecildan terbalik pada retina. Tetepi oleh otak

    bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang dilihat. Proses melihat

    benda tersebut adalah cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh

    mata menembus kornea, dan diteuskan oleh pupil. Intensitas cahaya yang

    telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata. Daya akomodasi

    pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat bintik kuning. Pada

    bintik kuning cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang kemudian

    disampaikan keotak. Akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bias

    mengetahui apa yang kita lihat. (Diah.2007)

    Gangguan pada mata (Pearce.1985)

    1. Rabun jauh (miopi) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda

    berjarak jauh.

    2. Rabun dekat (hipermetropi) adalah ketidakmampuan mata untuk

    melihat benda berjarak dekat.

    3. Rabun senja adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda berada

    di.tempat remang-remang dan malam hari

    4. Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna

    5. Katarak adalah gangguan penglihatan.

    II.1.2 Indra Penglihatan (Telinga) (Prawinohartono.1989)

    Telinga merupakan sebuah organ mampu mendeteksi/mengenal

    suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan tubuh.

    Bagian-bagian Telinga

    1. Telinga luar, berfungsi dalam mengangkap rangsang getaran

    suara/bunyi dari luar. Telinga luar terdiri atas :

    a. Daun telinga berfungsi menampung getaran

    b. Saluran/lubang telinga berfungsi menyalurkan getaran

    c. Kelenjar minyak berfungsi menyaring udara masuk sebagai

    pembawa gelombang suara

  • d. Membrab tympani atau selaput gendang berfungsi menerima dan

    memperbesar getaran suara.

    2. Telinga tengah, berfungsi dalam menghantarkan getaran suara atau

    bunyi dari telinga luar ketelinga dalam. Telinga tengah terdapat 2

    bagian yaitu:

    a. Saluran eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara

    ditelinga tengah sehingga tekanan udara diluar dan didalam akan

    sama.

    b. Tulang tenggorokan, berfungsi untuk menghanterkan dan

    memperbesar getaran keteling bagian dalam. Tulang pendengaran

    ada tiga, yaitu tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi.

    3. Telinga dalam, berfungsi menerima getaran suara/bunyi yang

    disampaikan telinga tengah. Bgaian-bagian telinga dalam yaitu:

    a. Tingkap jorong berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.

    b. Rumah siput berfungsi menerima, memperbesar dan

    menyampaikan getaran suara kesaraf pendengaran.

    c. Tiga saluran setengah ingkaran berfungsi sebagai alat untuk

    mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.

    Proses mendengar (Pearce.1985)

    Suara sampai pada lubang telinga karena getarannya diterima oleh

    gendang suara (membrane timpani). Getaran dimembran timpani ini akan

    diteruskan kebagian tengah telinga yaitu ketulang martil, tulang landasan

    kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan ketelinga bagian dalam yaitu

    rumh siput dan merangsang saraf sekitar cairan rumah isput dan dikirim

    keotak, selanjutnya diotak, suara tersebut diolah sehingga kita dapat

    mendengar dan mengartikannya.

    Kelainan pada Telinga (Diah.2007)

    1. Radang telinga disebabkan karena virus atau bakteri, sering menyerang

    pada anak-anak.

  • 2. Labirintitis, disebabkan oleh infeksi, geger otak dan alergi.

    3. Otot klerosis, kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan

    gejala titinus (dering pada telinga) ketika masih kecil.

    4. Presbikusis, perusakan pada sel saraf telinga terjadi pada usia manula.

    5. Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga dalam akibat dari

    mendengarkan suara yang amat besar.

    III.1.3. Indra Penciuman (hidung) (Guyton. 1994)

    Hidung berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalirkan ke dan

    dari paru-paru dan merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau

    (kemoreseptor).

    Bagian-bagian Hidung

    1. Rongga gidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari

    luar ketenggorokan menuju paru-paru. Rongga hidung ini dihubungkan

    dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung dispisahkan oleh

    langit-langit mulut kita yang disebut dengan plate.

    2. Mucus membrane, berfungsi menghangtkan dan melembabkannya.

    Bagian ini membuat mucus (lender atau ingus) yang berguna untuk

    menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel lainnya yang dapat

    merusak paru-paru.

    Proses penciuman (Diah. 2007)

    Didalam rongga hidung terdapat selaput lender yang mengandung

    sel-sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung sraf pembau

    atau saraf kranial yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-

    serabut saraf pembau untuk menjalin serabut-serabut otak. Zat kimia

    tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai

    reseptor pembau. Zai ini dapat larut dalam lender hidung, sehingga terjadi

    pengikat zat dengan protein membrane pada dendrit. Kemudian timbul

    impuls-impuls yang menjalar keaskson. Kita dapat membau suatu zat

  • karena zat berupa uap tersebut masuk kerongga hidung sewaktu kita

    menarik napad. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lender dan

    merangsang sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak

    sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.

    Gangguan pada telinga ( Wahyu.2008)

    1. Anosmia,tidak bias mendeteksi bau

    2. Hiposmia,penurunan kemampuan dalam mendeteksi bau

    3. Diosmia, distorsi identifikasi bau

    4. Phantosmia, persepsi bau tanpa adanya sumber bau.

    III.I.4 Indra Pengecap (Lidah) (Mukajuddin.2007)

    Lidah selain berfungsi sebagai indra pengecap yaitu mengatur letak

    makanan ketika dikunyah, membantu mendorong makanan kekerongkonan

    (pada waktu menelan) dan sebagai alat bantu dalam berbicara.

    Keadaan permukaan lidah yang kasar itu memiliki tonjolan yang

    disebut papilla. Bentuk tonjolan itu adalah

    1. Tonjolan berbentuk benang-benang halus yang disebut papilla filimilis,

    banyak terdapat bagain depan lidah.

    2. Tonjolan seperti kepala jamur yang disebut papilla fungi formis banyak

    terdapat dibagian depan dan sisi lidah.

    3. Tonjolan tang berbentuk bulat yang deisebut papilla circunvalata,

    tersusun seperti huruf V terbalik, banyak terdapat bagaian belakang

    lidah.

    Tunas pengecap adalah bagaian pengecap yang ada di pinggir

    papilla terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap.sel

    pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong

    berfungsi menopang.

    Bagian-bagian lidah (Wahyu.2008)

    1. Bgian depan lidah berfungsi sebagai mengecap rasa manis

    2. Bagian pinggir lidah berfungsi sebagai mengecap rasa asin dan asam

  • 3. Bagian belakang/pangkal berfungsi sebagai mengecap rasa pahit.

    Cara kerja Lidah (Mukajuddin.2007)

    Makanan atau minuman yang masuk kedalam mulut memberi

    ransangan keujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan tersebut

    kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian kita dapat merasakan

    makanan atau minuman tersebut. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai

    alat berbicara dan pengatur letal makanan.

    Gangguan pada Lidah (Mukajuddin.2007)

    Gangguan pada lidah bias disebabkan oleh makan atau minum

    sesuatu yang bersuhu terlalu tinggidan terlalu rendah sehingga lidah mati

    rasa. Gangguan ini hnya bersifat sementara. Gannguan yang bersifat

    permanen misalnya terjadi pada orang yang mengalami trauma pada

    bagian tertentu otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau

    kekurangan vitamin C.

    III.I.5 Indra Peraba (Kulit) (Sherwood.2001)

    Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus

    untuk sentuhan, panas, dingin, sakit dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit

    ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan,

    ujungnya berada didermis yang jauh dari epidermis.reseptor unutk

    rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak dekat epidermis.

    Kulit berfungsi sebagai pelindung dalam.

    Bagian-bagian Kulit (Sherwood.2001)

    Kulit trediri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan dalam

    dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel

    saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis yaitu:

    1. Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan disebelah atasnya

  • 2. Stratum granulosum yang berisi sedikit karatin yang menyebabkan

    kulit menjadi keras dan kulit.

    3. Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.

    4. Stratum korncum merupakan lapisan yang paling luar.

    Penyusun utama bagian dermis adalah jaringan penyokong yang

    terdiri dari serat yang berwarna putihdan saraf yang berwarna kuning.

    Cara kerja kulit (Guyton.1994)

    Rangsang yang diterima kulit berupa sentuhan, panas,dingin,

    tekanan dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang tersebut diterima oleh

    sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan keotak melalui

    urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya kita merasakan

    adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh penanggapi

    rangsang teraebut.

    Gangguan pada kulit (Guyton.1994)

    1. Jerawat mudah menyrang kulit wajah, leher,punggung, dan dada.

    Penyakit ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang

    kotor.

    2. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel dikulit.

    3. Kadas Nampak dikulit sebagai bulatan putih bersisik.

    4. Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis.

    5. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel

    kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.

  • II.2 Uraian Bahan

    II.2.1 Alkohol (FI Edisi III, halaman 65)

    Nama Resmi : AETHANOLIUM

    Nama Lain : Etanol, Alkohol

    RM/BM : C6H6O/-

    Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan

    mudah bergerak, bau khas rasa panas, mudah

    terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak

    berasap.

    Kegunaan :Zat tambahan

    Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam klorofom P

    dan eter P

    Penyimpanan :dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

    Ditempat sejuk jauh dari nyala api.

    II.2.2 Asam Asetat (FI Edisi III, halaman 41)

    Nama Resmi : ACIDUM ACETICUM

    Nama Lain : cuka

    RM/BM : C2H4O2/60.05

    Pemerian : Cairan jernih, tudak berwarna, bau menusuk tajam

    Kegunaan : Zat tambahan

    Kelarutan : dapat capur dengan air, dengan etanol (95%) dan

    dengan gliserol

    Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

  • II.2.3 Aquadest (FI Edisi III, halaman 96)

    Nama Resmi : AQUADESTILLATA

    Nama Lain : Air suling

    RM/BM : H2O/18.02

    Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

    mempunyai rasa

    Kegunaan : pelarut

    Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

    II.2.4 Eter (FI Edisi III, halaman 66)

    Nama Resmi : AETHER ANESTHETICUM

    Nama Lain : Eter

    RM/BM : C2H5O/-

    Pemerian : cairan mudah mengalir, mudah menguap dan tidak

    Berwarna

    Kegunaan :anastesi

    Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

    II.2.5 Klorofom (FI Edisi III, halaman 151)

    Nama Resmi : CHLOROFORMUM

    Nama Lain : Klorofom

    RM/BM : CHCL3/-

    Pemerian : cairan mudah menguap, tidak berwarna bau khas,

    Rasa manis dan membakar

  • Kegunaan : pereaksi

    Kelarutan : larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah

    Larut dalam etanol mutlak, dalam eter, dalam

    Sebagian besar pelarut organic, dalam minyak

    atsiri dan dalam minyak lemak

    Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, brsumbat kaca,

    terlindung dari cahaya

    II.2.6 Garam (FI Edisi III, halaman 403)

    Nama Resmi : NATRII CHIORIDUM

    Nama Lain : Natrium Klorida

    RM/BM : NaCl/58.44

    Pemerian : hablur hesahedral, tidak berwarna atau serbuk

    hablur putih, tidak berbau, rasa asin

    Kegunaan : sumber ion klorida dan iion natrium

    Kelarutan : larut dalam 2.8 bagian air, dalam 2.7 bagian air

    mendidih dan dalam kurang 10 bagian gliserol P,

    sukar larut dalam etanol (95%)

    Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

  • II.3 Klasifikasi Bahan

    II.3.1 Asam Jawa (Anonym.2014)

    Regnum : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Fabales

    Family : Fabaceae

    Genus : Tamarindus

    Spesies : Tamarindus indica L.

    II.3.2 Bawang Merah (Anonym.2014)

    Regnum : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Liliopsida

    Ordo : Liliales

    Family :Liliceae

    Genus : Allium

    Spesies : Allium cepa Var.

    II.3.3 Bawang Putih (Anonym.2014)

    Regnum : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Liliopsida

  • Ordo : Liliales

    Family :Liliceae

    Genus : Allium

    Spesies : Allium sativum L.

    II.3.4 Cabe atau Lombok (Anonym.2013)

    Regnum : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Solanales

    Family : Solanaceae

    Genus : Capsicum

    Spesies : Capsicum annum L.

    II.3.5 Jeruk Nipis (Anonym.2014)

    Regnum : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Spindales

    Family : Rotaceae

    Genus :Citrus

    Spesies : Citrus aurantifolia

  • BAB III

    METODE PERCOBAAN

    III.I Alat dan Bahan

    III.I.I

    1. Masker

    2. Gayung

    3. Gelas Kimia

    III.I.2

    1. Bahan Pengecap

    1. Asam Asetat

    2. Asam jawa

    3. Cabe

    4. Garam

    5. Gula Merah

    6. Jeruk

    2. Bahan Penciuman

    1. Alcohol

    2. Bawang Merah

    3. Bawang Putih

    4. Eter

    5. Klorofom

    3. Bahan Peraba

    1. Air Hangat

    2. Air Es

    3. Air Panas 300C

  • III.2 Cara Kerja

    III.2.I Percobaan I

    1. Diamati masing-masing probandus

    2. Digambar panca indra tersebut

    3. Diberi keterangan pada masing-masing gambar panca indra tersebut

    III.2.2 Percobaan 2

    1. Probandus ditutup matanya

    2. Dileskan sampel-sampel tersebut dilidah probandus

    3. Probandus menebak sampel apa yang telah dioleskan di lidahnya

    III.2.3 Percobaan 3

    1. Probandus ditutup matanya

    2. Dicium, dioleskan sedikit sampel pada tangan probandus lalu dicium

    3. Probandus menebak sampel apa yang telah diciumkan tadi

    III.2.4 Percobaan 4

    1. Disediakan 3 buah bak yang masing-masing berisi air es, air panas suhu

    500C dan air hangat 30

    0C

    2. Dimasukkan telunjuk kanan kedalam air es, telunjuk kiri kedalam air

    panas dicatat perasaan yang dirasakan.

    3. Segera dimasukkan kedua telunjuk kedalam bak berisi air hangat, lalu

    dicatat perasaan yang dirasakan.

  • III.2.5 Percobaan 5

    1. Ditempatkan punggung tangan didepan mulut

    2. Ditiup kulit punggung tangan perlahan-lahan dicatat rasa yang dialami

    3. Dibasahi punggung tangan itu dengan air dahulu lalu ditiup kembali

    seperti yang tadi

    4. Dioleskan punggung tangan dengan OH lebih dahulu lalu ditiup lagi

    dan dicatat perasaan yang dirasakan.

  • BAB IV

    DATA PENGAMATAN

    IV.1 Data Pengecap

    NO Probandus Bahan

    Tingkat kepekaan dalam membedakan

    bahan

    Tinggi Sedang Ringan

    1 Ira Asam jawa

    Cabe

    Garam

    Gula merah

    Jeruk nipis

    2 Fadillah Asam jawa

    Cabe

    Garam

    Gula merah

    Jeruk nipis

    3 Ati Asam jawa

    Cabe

    Garam

    Gula merah

    Jeruk nipis

    4 Prima Asam jawa

    Cabe

    Garam

    Gula merah

    Jeruk nipis

    5 Sri Asam jawa

    Cabe

  • Garam

    Gula merah

    Jeruk nipis

    6 Ayu Asam jawa

    Cabe

    Garam

    Gula merah

    Jeruk nipis

    IV.2 Data Penciuman

    NO Probandus Bahan

    Tingkat kepekaan dalam membedakan

    bahan

    Tinggi Sedang Ringan

    1 Niar Bawang merah

    Bawang putih

    Eter

    Klorofom

    Methanol

    2 Jemma Bawang merah

    Bawang putih

    Eter

    Klorofom

    Methanol

    3 Rofiqa Bawang merah

    Bawang putih

    Eter

    Klorofom

    Methanol

  • 4 Liah Bawang merah

    Bawang putih

    Eter

    Klorofom

    Methanol

    5 Sri Bawang merah

    Bawang putih

    Eter

    Klorofom

    Methanol

    6 Yunita Bawang merah

    Bawang putih

    Eter

    Klorofom

    Methanol

    IV. Data Paleo Sensibilitas

    NO Probandus Perlakuan Perasaan

    1 Ary 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air

    es Keram

    2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air

    panas 500C

    Kebas

    3. Kedua tangan kanan dimasukkan

    kedalam air hangat Normal

    2 Frenje 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air

    es Keram

    2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air

    panas 500C

    Kebas

    3. Kedua tangan kanan dimasukkan Normal

  • kedalam air hangat

    3 Mirna 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air

    es Keram

    2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air

    panas 500C

    Kebas

    3. Kedua tangan kanan dimasukkan

    kedalam air hangat Normal

    4 Nurhayanti 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air

    es Keram

    2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air

    panas 500C

    Kebas

    3. Kedua tangan kanan dimasukkan

    kedalam air hangat Normal

    5 Hikmah 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air

    es Keram

    2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air

    panas 500C

    Kebas

    3. Kedua tangan kanan dimasukkan

    kedalam air hangat Normal

    6 Masita 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air

    es Keram

    2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air

    panas 500C

    Kebas

    3. Kedua tangan kanan dimasukkan

    kedalam air hangat Normal

  • IV.4 Data Peraba

    NO Probandus Perlakuan Perasaan

    1 Ary 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas

    2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat

    3. Punggung tangan dibasahi dengan

    alcohol lalu ditiup Dingin

    2 Frenje 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas

    2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat

    3. Punggung tangan dibasahi dengan

    alcohol lalu ditiup Dingin

    3 Novita 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas

    2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat

    3. Punggung tangan dibasahi dengan

    alcohol lalu ditiup Dingin

    4 Rista 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas

    2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat

    3. Punggung tangan dibasahi dengan

    alcohol lalu ditiup Dingin

    5 Hikma 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas

    2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat

    3. Punggung tangan dibasahi dengan

    alcohol lalu ditiup Dingin

    6 Gita 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas

    2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat

    3. Punggung tangan dibasahi dengan

    alcohol lalu ditiup Dingin

  • BAB V

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    V.I Hasil Pengamatan

    IV.I Indra Peraba (kulit)

    IV.I Indra Pengecap (lidah)

    IV.I Indra Penciuman (hidung)

  • V.2 Pembahasan

    Persyarafan pada lidah dibagi menjadi dua yaitu persyarafan motoris dan

    persyarafan sensoris. Pada persyarafan motoris, semua otot-otot pada lidah baik

    yang intrinsic mauoun ekstrinsikdisarafin oleh nervus hypoglossus (n. cranialis

    XII), kecuali M. palatoglossus yang disarafi oleh nervus cranialis X. sedangkan

    peryarafan sensoris, dua pertiga bagian anterior lidah disarafi oleh n.lingualis

    (cabang n. mandibularis) untuk sensai umun dan chorda tympani (cabang n.

    facilais yang menuju kelidah) untuk gustasi (pengecap). Dua pertiga bagian

    posterior lidah dan papillae valatae disarafi oleh ramus lingualis nervus

    glossophryngeus (nervus cranalis X) untuk sensasi umum dan gustasi cabang-

    cabang kecil n. laryngeus internus, cabang n.vagus (n.cranial X) mempersarafi

    daerah kecil pada lingua tepat anterior terhadap epiglottis.

    Pembagian tugas dari masing-masing bagian lidah diantaranya pada bagian

    ujung lidah berfungsi sebagai pengecap rasa manis, bagian belakang berfungsi

    mengenali rasa asin sedangkan bagian pinggir dan bawah berfungsi mengenali

    rasa asam dan pahit. Semua bagian berfungsi maksimal sesuai pembagian

    tugasnya.

    Glandula salivatorius (kelenjar ludah) terdiri atas 3 kelenjar yaitu glandula

    parotis, glandula sub maksimalis dan glandula sublingualis. Glandula parotis yaitu

    kelenjar ludah yang terletak didepan telinga, jika kelenjar telinga ini terinfeksi

    maka akan menyebabkan penyakit gondok. Glandula submaksimalis yaitu

    kelenjar yang berada dirahang bawah. Glandula sublingualis yaitu kelenjar yang

    berada dibawah lidah.

    Reseptor hipolasis pada lingue (lidah) untuk membedakan rasa makanan.

    Apabila pada bagian lidah tersebut tidak tersebut tidak terdapat papilla, lidah

    menjadi tidak sensitive terhadap rasa. Sel reseptor pengecap adalah sel epitel

    termodifikasi dengan banyak lipatan permukaan atau mikrofili, sedikit menonjol

    melalui pori-pori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang

    terpajam dalam mulut.

  • Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel

    pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf

    kranial (nervul alfaktorius) yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-

    serabut saraf untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius).

    Indra penciuman (hidung) berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalirkan

    ke dan paru-paru dan merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau.

    Bagian-bagian hidung ada 2 yaitu rongga hidung berfungsi untuk megalirkan

    udara dari luar ketenggorokan menuju paru-paru. Dan mucus membrane berfungsi

    menghangatkan dan melembabkannya. Mekanisme penciuman yaitu didalam

    rongga hidung terdapat selaput lender yang mengandung sel-sel pembau. Pada sel

    pembau terdapat ujung saraf pembau atau saraf kranial yang selanjutnya akan

    bergabung membentuk serabut saraf pembau untuk menjalinserabut otak. Zat

    kimia tertentu berupa gas atau uap yang massuk bersama undara inspirasi

    menacapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam hidung sehingga terjadi

    pengikatan zat dengan protein membrane pada dendrit. Kemudian timbul impuls

    yang menjalar keakson. Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap

    tersebut masuk kerongga hdung sewaktu menarik nafas.

    Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karna adanya keenjar keringat yang

    terletak pada lapisan dermis dan mempunyau reseptor khusus untuk sentuhan,

    panas, dingin, sakit dan tekanan. Adapun bagian-bagian kulit yang terdiri dari

    epidermis yang tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan

    Malpighi. Lapisan korneum merupakan kulit mati yang dapat mengelupas dan

    digantikan sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan

    lapisan germinativum. Lapisan Malpighi berfungsi sebagai pelindung dari bahaya

    sianar matahari terutama ultraviolet. Dermis mengandung pembuluh darah, akar

    rambut, ujung saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak, dan hypodermis ini

    terletak dibwah dermis. Lapisan ni banyak mengandung lemak yang berfungsi

    sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan dan menahan

    panas tubuh.

  • Adapun fungsi dari kulit yaitu sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar

    keringat, sebagai alat peraba, sebagai pelindung organ dibawahnya,n dibuatnya

    vitamin D dengan bantuan sinar matahari, pengatur dan penyembangan suhu

    tubuh dan tempat menimbun lemak.

    Penyebab kulit kebal ketika dimasukkan kedalam air dingin karena adanya

    thermoreseptor yang mendeteksi rasa dingin (end Krause) dan pengurangan kalor

    pada tangan kiri. Kemudian yang menyebabkan kulit nyeri ketika dimasukkan

    kedalam air panas karena adanya thermoreseptor yang mendeteksi rasa panas dan

    menyebabkan kulit menjadi nyeri dan adanya penambahan kalor, sedangakn kulit

    kembali menjadi normal ketika kedua tangan ketika dimasukkan kedalam air

    hangat disebabkan karena terjadi pengurangan kalor ketika kulit dimasukkan

    kedalam air hangat (netral). Hal ini disebabkan karena kulit sensitive terhadap air

    dingnin, air panas dan air hangat.

    Percobaan pertama yaitu diamati masing-masing probandus menggunakan

    bahan yang telah disiapkan, lalu gambar panca indra tersebut dan berikan

    keterangan pada masing-masing gmabar panca indra percobaan kedua ditutup

    mata probandus, kemudian dioleskan sampel-sampel tersebut dilidah probandus

    dan menebak sampel apa yang dioleskan pada lidahnya. Percobaan ketiga yaitu

    probandus ditutup matanya, lalu dicium, diloeskan sedikit sampel pada tangan

    probandus, lalu dicium dan menebak sampel apa yang telah diciumkan tadi.

    Percobaan keempat yaitu disediakan tig buah bak yang masing-masing berisi air

    es, air panas 500C dan air hangat 30

    0C, lalu dimasukkan jari telunjuk kanan

    kedalam air es dan jari telunjuk kairi kedalam air panas dan dicatat perasaan yang

    dirasakan. Dan percobaan kelima yaitu diletakkan punggung tangan didepan

    mulut, lalu ditiup kulit punggung tangan secara perlahan-lahan dicatat perasaan

    yang dialami. Kemudian dibasahi punggung tangan itu dengan air dahulu lalu di

    tiup kembali seperti yang tadi. Lalu dioleskan punggung tangan dengan OH lebih

    dahulu, lalu lagi dan dicatat persaan yang dirasakan.

  • Pada percobaan pertama tingkat kepekaan bahan yang dirasakan tinggi

    (pengecap), percobaan kedua (penciuman) tingkat kepekaan bahan tinggi. Pada

    percobaan ketiga (peraba) perasaan yang dirasakan pada ketiga perlakuan yang

    dilakukan yaitu keram, kebas, dan normal. Sedangkan percobaan keempat

    (peraba) yaitu perasaan yang dirasakan yang dirasakan pada ketiga perlakuan

    yaitu panas, hangat dan dingin.

  • BAB VI

    PENUTUP

    VI.I Kesimpulan

    Dari pengamatan panca indra dapat disimpulkan bahwa:

    1. Panca indra terdiri dari kulit, hidung, mata,telinga dan lidah.

    2. a. Panca indra pengecapan (lidah) di persyarafi oleh hipolasus (saraf otak

    ke 12)

    b. Panca indra penciuman (hidung) dipersyarafi saraf cronial pertama.

    c. Panca indra penglihatan (mata) dipersyarafi saraf opticus (saraf cronial

    ke-2)

    d. Pada indra peraba (kulit) dipersyarafi saraf simpatis

    3. Indra kulit untuk perabaan, indra mata untuk melihat, indra hidung untuk

    penciuman, indra lidah untuk pengecapan, dan indra telinga untuk

    mendengar.

    VI.2 Saran

    Untuk para praktikan diharapkan agar lebih memperhatikan pembimbing dan

    jangan rebut jika sedang berlangsung.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Adisoemario S, dkk. 1990. Kamus Biologi Untuk Pelajar. Departemen Pendidikan

    dan Kebudayaan RI. Jakarta

    Ahmad.A.K.Muda. 1995. Kamus Lengkap Kedokteran. Citas Media Pers.

    Surabaya

    Aryulian, Diah. 2007.Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Esis. Jakarta

    Dirjen,POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes. Jakarta

    Guyhon.1994. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta

    Kurniawan,Wahyu. 2008. Bahan ajar IPA I. universitas PGRI. Yogyakarta

    Mukajuddin,dkk.2007. IPA Terpadi Jilid 3A. Erlangga. Jakarta

    Pearce,Evelyn. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia.

    Jakarta

    Sherwood,L. 2001. Fisiologi Manusia. EGC. Jakarta