Upload
anhaaannuur
View
20
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sebuah file yang sangat penting, yg dapat memenuhi tugas seorang mahasiwa.
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar belakang
Alat indra merupakan alat tubuh yang mampu menerima rangsanangan
tertentu. Fungsi indra yaitu mengenal lingkunangan luar atau berbagai
rangsangan dari lingkungan luar tubuh kita. Semua organisme memiliki reseptor
sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam
dirinya atau dating dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan
yang diterimanya., seperti kemoreseptor (penerima rangsangan zat kimia),
fotoreseptor (penerima rangsangan cahaya), aodioreseptor (penerima rangsangan
suara) dan mekanoreseptor (penerima rangsangan fisik seperti tekanan,
sentuhan, getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi
sebagai pengenal perubahan lingkungan luaryang dikelompokkan sebagai
eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi mengenali
perubahan lingkungan dalam disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat
diseluruh tubuh manusia.
Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam yaitu indra penglhatan
(mata), indra pendengar (telinga), indra penciuman (hidung), indra pengecap
(lidah) dan indra peraba (kulit).
Praktikum kali ini akan dikenalkan dan dilakukan bagaimana mengetahui
tingkat kepekaan rasa pengecapan, penciuman dan perabaan.
I.2 Tujuan dan Maksud Percobaan
I.2.I Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui anatomi
persyarafan dan Fungsi panca indra
I.2.2 Maksud Percobaan
1. Mengetahui secara antomi system panca indra
2. Mengetahui system persyarafan panca indra
3. Mampu membedakan fungsi panca indra
I.3 Prinsip Percobaan
1. Meraba, merasakan, mencium beberapa sampel dengan menutup mata lalu
menebak smpel tersebut dengan cepat.
2. Menentukan kepekaan kulit terhadap terhadap rangsangan dengan
mencelupkan tangan pada air panas, air dingin, lalu hngat dengan
perubahan perasaan yang dialami.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.I Teori umum
Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi untuk mengetahui keadaan
luar. Alat indra manusia disebut panca indra. Panca indra adalah organ-organ
akhir yang di khususkan untuk menerima rangsangan tersebut. Serabut saraf
melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ
indra menuju otak tempat perassan itu di tafsirkan. Beberapa kesan perasaan
timbul dari luar sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman,dan suara.
Lainnya timbul dari dalam antara lain lapar, haus dan rasa sakit. Dalam segala
hal, serabut saraf-saraf sensorik dianggap dengan ujunng-ujung akhir khusus
guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu tempat organ
berhubungan. ( Ahmad.1995)
Macam macam panca indra :
II.I.I Indra Penglihatan (Mata) (Adisoemario.1990)
Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa
cahaya. Bola mata terletak didalam rongga mata dan berlaskan lapisan lemak.
Bola mata dapat bergerak dan diarahkan ke suatu arah dengan bantuan tiga
otot penggerak mata yaitu:
a. Musculus rectus okuli melical (otot disekitar mata) berfungsi
menggerakkan bola mata.
b. Muscuus obliques inferior berfungsi menggerkkan bola mata keatas dan
kedalam.
c. Musculus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata keatas dan
kebawah.
Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata dan
mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk menutup mata yaitu
musculus orbicularis okuli dan musculus rectus okuli inferior. Sedangkan
otot mata yng berfungsi mengangkat bola mata yaitu musculus levator
palpebralis superior. Mata juga dilindungi oleh :
a. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi
mata dari debu atau sentuhan benda.
b. Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu
menyilaukan.
c. Alis, untuk melindugi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d. Air mata yang dihasilakn oleh kelenjar air mata untuk menjaga
kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
e. Kelenjar meibom berfungsi menghilangkan lemak sehingga
mencengah kedua kelopak mata saling berdekatan.
Adapun bagian-bagian mata yaitu bola mata tersusun dari selaput
mata yang terdiri atas tiga lapisan.
a. Lapisan putih, berfungsi melindungi struktur mata yang sangat
halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Sclera akan
membentuk kornea. Kornea berfungsi melewatkan rangsangan dari
luar. Sclera berfungsi melindungi bagian dalam bola mata.
b. Selaput hitam berfungsi memberi oksigen dan nutrisi kemata serta
menyerap cahaya yang memantul disekitar mata bagian dalam. Pada
koroid terdapat
1. Iris berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang
masuk kemata
2. Lensa mata berfungsi mengatur mengatur pembentukan cahaya
3. Pupil berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk.
c. Selaput jala (retina) lapisan terdalam dari bola mata, banyak
mengandung sel-sel saraf yang berfungsi menangkap cahaya. Bintik
kuning tempat yang paling peka terhadap rangsang cahaya dan paling
banyak mengandung sel-sel saraf.
Mekanisme melihat yaitu suatu benda dapat dilihat oleh mata, bila
benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda
masuk kemata melalui korneayang diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh
lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan ke retinasehingga
membntuk bayangan kecildan terbalik pada retina. Tetepi oleh otak
bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang dilihat. Proses melihat
benda tersebut adalah cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh
mata menembus kornea, dan diteuskan oleh pupil. Intensitas cahaya yang
telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata. Daya akomodasi
pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat bintik kuning. Pada
bintik kuning cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang kemudian
disampaikan keotak. Akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bias
mengetahui apa yang kita lihat. (Diah.2007)
Gangguan pada mata (Pearce.1985)
1. Rabun jauh (miopi) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda
berjarak jauh.
2. Rabun dekat (hipermetropi) adalah ketidakmampuan mata untuk
melihat benda berjarak dekat.
3. Rabun senja adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda berada
di.tempat remang-remang dan malam hari
4. Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna
5. Katarak adalah gangguan penglihatan.
II.1.2 Indra Penglihatan (Telinga) (Prawinohartono.1989)
Telinga merupakan sebuah organ mampu mendeteksi/mengenal
suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan tubuh.
Bagian-bagian Telinga
1. Telinga luar, berfungsi dalam mengangkap rangsang getaran
suara/bunyi dari luar. Telinga luar terdiri atas :
a. Daun telinga berfungsi menampung getaran
b. Saluran/lubang telinga berfungsi menyalurkan getaran
c. Kelenjar minyak berfungsi menyaring udara masuk sebagai
pembawa gelombang suara
d. Membrab tympani atau selaput gendang berfungsi menerima dan
memperbesar getaran suara.
2. Telinga tengah, berfungsi dalam menghantarkan getaran suara atau
bunyi dari telinga luar ketelinga dalam. Telinga tengah terdapat 2
bagian yaitu:
a. Saluran eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara
ditelinga tengah sehingga tekanan udara diluar dan didalam akan
sama.
b. Tulang tenggorokan, berfungsi untuk menghanterkan dan
memperbesar getaran keteling bagian dalam. Tulang pendengaran
ada tiga, yaitu tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi.
3. Telinga dalam, berfungsi menerima getaran suara/bunyi yang
disampaikan telinga tengah. Bgaian-bagian telinga dalam yaitu:
a. Tingkap jorong berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
b. Rumah siput berfungsi menerima, memperbesar dan
menyampaikan getaran suara kesaraf pendengaran.
c. Tiga saluran setengah ingkaran berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.
Proses mendengar (Pearce.1985)
Suara sampai pada lubang telinga karena getarannya diterima oleh
gendang suara (membrane timpani). Getaran dimembran timpani ini akan
diteruskan kebagian tengah telinga yaitu ketulang martil, tulang landasan
kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan ketelinga bagian dalam yaitu
rumh siput dan merangsang saraf sekitar cairan rumah isput dan dikirim
keotak, selanjutnya diotak, suara tersebut diolah sehingga kita dapat
mendengar dan mengartikannya.
Kelainan pada Telinga (Diah.2007)
1. Radang telinga disebabkan karena virus atau bakteri, sering menyerang
pada anak-anak.
2. Labirintitis, disebabkan oleh infeksi, geger otak dan alergi.
3. Otot klerosis, kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan
gejala titinus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
4. Presbikusis, perusakan pada sel saraf telinga terjadi pada usia manula.
5. Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga dalam akibat dari
mendengarkan suara yang amat besar.
III.1.3. Indra Penciuman (hidung) (Guyton. 1994)
Hidung berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalirkan ke dan
dari paru-paru dan merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau
(kemoreseptor).
Bagian-bagian Hidung
1. Rongga gidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari
luar ketenggorokan menuju paru-paru. Rongga hidung ini dihubungkan
dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung dispisahkan oleh
langit-langit mulut kita yang disebut dengan plate.
2. Mucus membrane, berfungsi menghangtkan dan melembabkannya.
Bagian ini membuat mucus (lender atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel lainnya yang dapat
merusak paru-paru.
Proses penciuman (Diah. 2007)
Didalam rongga hidung terdapat selaput lender yang mengandung
sel-sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung sraf pembau
atau saraf kranial yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-
serabut saraf pembau untuk menjalin serabut-serabut otak. Zat kimia
tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai
reseptor pembau. Zai ini dapat larut dalam lender hidung, sehingga terjadi
pengikat zat dengan protein membrane pada dendrit. Kemudian timbul
impuls-impuls yang menjalar keaskson. Kita dapat membau suatu zat
karena zat berupa uap tersebut masuk kerongga hidung sewaktu kita
menarik napad. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lender dan
merangsang sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak
sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
Gangguan pada telinga ( Wahyu.2008)
1. Anosmia,tidak bias mendeteksi bau
2. Hiposmia,penurunan kemampuan dalam mendeteksi bau
3. Diosmia, distorsi identifikasi bau
4. Phantosmia, persepsi bau tanpa adanya sumber bau.
III.I.4 Indra Pengecap (Lidah) (Mukajuddin.2007)
Lidah selain berfungsi sebagai indra pengecap yaitu mengatur letak
makanan ketika dikunyah, membantu mendorong makanan kekerongkonan
(pada waktu menelan) dan sebagai alat bantu dalam berbicara.
Keadaan permukaan lidah yang kasar itu memiliki tonjolan yang
disebut papilla. Bentuk tonjolan itu adalah
1. Tonjolan berbentuk benang-benang halus yang disebut papilla filimilis,
banyak terdapat bagain depan lidah.
2. Tonjolan seperti kepala jamur yang disebut papilla fungi formis banyak
terdapat dibagian depan dan sisi lidah.
3. Tonjolan tang berbentuk bulat yang deisebut papilla circunvalata,
tersusun seperti huruf V terbalik, banyak terdapat bagaian belakang
lidah.
Tunas pengecap adalah bagaian pengecap yang ada di pinggir
papilla terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap.sel
pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong
berfungsi menopang.
Bagian-bagian lidah (Wahyu.2008)
1. Bgian depan lidah berfungsi sebagai mengecap rasa manis
2. Bagian pinggir lidah berfungsi sebagai mengecap rasa asin dan asam
3. Bagian belakang/pangkal berfungsi sebagai mengecap rasa pahit.
Cara kerja Lidah (Mukajuddin.2007)
Makanan atau minuman yang masuk kedalam mulut memberi
ransangan keujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan tersebut
kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian kita dapat merasakan
makanan atau minuman tersebut. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai
alat berbicara dan pengatur letal makanan.
Gangguan pada Lidah (Mukajuddin.2007)
Gangguan pada lidah bias disebabkan oleh makan atau minum
sesuatu yang bersuhu terlalu tinggidan terlalu rendah sehingga lidah mati
rasa. Gangguan ini hnya bersifat sementara. Gannguan yang bersifat
permanen misalnya terjadi pada orang yang mengalami trauma pada
bagian tertentu otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau
kekurangan vitamin C.
III.I.5 Indra Peraba (Kulit) (Sherwood.2001)
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus
untuk sentuhan, panas, dingin, sakit dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit
ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan,
ujungnya berada didermis yang jauh dari epidermis.reseptor unutk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak dekat epidermis.
Kulit berfungsi sebagai pelindung dalam.
Bagian-bagian Kulit (Sherwood.2001)
Kulit trediri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan dalam
dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel
saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis yaitu:
1. Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan disebelah atasnya
2. Stratum granulosum yang berisi sedikit karatin yang menyebabkan
kulit menjadi keras dan kulit.
3. Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.
4. Stratum korncum merupakan lapisan yang paling luar.
Penyusun utama bagian dermis adalah jaringan penyokong yang
terdiri dari serat yang berwarna putihdan saraf yang berwarna kuning.
Cara kerja kulit (Guyton.1994)
Rangsang yang diterima kulit berupa sentuhan, panas,dingin,
tekanan dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang tersebut diterima oleh
sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan keotak melalui
urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya kita merasakan
adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh penanggapi
rangsang teraebut.
Gangguan pada kulit (Guyton.1994)
1. Jerawat mudah menyrang kulit wajah, leher,punggung, dan dada.
Penyakit ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang
kotor.
2. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel dikulit.
3. Kadas Nampak dikulit sebagai bulatan putih bersisik.
4. Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis.
5. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel
kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.
II.2 Uraian Bahan
II.2.1 Alkohol (FI Edisi III, halaman 65)
Nama Resmi : AETHANOLIUM
Nama Lain : Etanol, Alkohol
RM/BM : C6H6O/-
Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak, bau khas rasa panas, mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kegunaan :Zat tambahan
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam klorofom P
dan eter P
Penyimpanan :dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Ditempat sejuk jauh dari nyala api.
II.2.2 Asam Asetat (FI Edisi III, halaman 41)
Nama Resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama Lain : cuka
RM/BM : C2H4O2/60.05
Pemerian : Cairan jernih, tudak berwarna, bau menusuk tajam
Kegunaan : Zat tambahan
Kelarutan : dapat capur dengan air, dengan etanol (95%) dan
dengan gliserol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
II.2.3 Aquadest (FI Edisi III, halaman 96)
Nama Resmi : AQUADESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O/18.02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
Kegunaan : pelarut
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
II.2.4 Eter (FI Edisi III, halaman 66)
Nama Resmi : AETHER ANESTHETICUM
Nama Lain : Eter
RM/BM : C2H5O/-
Pemerian : cairan mudah mengalir, mudah menguap dan tidak
Berwarna
Kegunaan :anastesi
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
II.2.5 Klorofom (FI Edisi III, halaman 151)
Nama Resmi : CHLOROFORMUM
Nama Lain : Klorofom
RM/BM : CHCL3/-
Pemerian : cairan mudah menguap, tidak berwarna bau khas,
Rasa manis dan membakar
Kegunaan : pereaksi
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah
Larut dalam etanol mutlak, dalam eter, dalam
Sebagian besar pelarut organic, dalam minyak
atsiri dan dalam minyak lemak
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, brsumbat kaca,
terlindung dari cahaya
II.2.6 Garam (FI Edisi III, halaman 403)
Nama Resmi : NATRII CHIORIDUM
Nama Lain : Natrium Klorida
RM/BM : NaCl/58.44
Pemerian : hablur hesahedral, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa asin
Kegunaan : sumber ion klorida dan iion natrium
Kelarutan : larut dalam 2.8 bagian air, dalam 2.7 bagian air
mendidih dan dalam kurang 10 bagian gliserol P,
sukar larut dalam etanol (95%)
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
II.3 Klasifikasi Bahan
II.3.1 Asam Jawa (Anonym.2014)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica L.
II.3.2 Bawang Merah (Anonym.2014)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Family :Liliceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa Var.
II.3.3 Bawang Putih (Anonym.2014)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Family :Liliceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L.
II.3.4 Cabe atau Lombok (Anonym.2013)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
II.3.5 Jeruk Nipis (Anonym.2014)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Spindales
Family : Rotaceae
Genus :Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.I Alat dan Bahan
III.I.I
1. Masker
2. Gayung
3. Gelas Kimia
III.I.2
1. Bahan Pengecap
1. Asam Asetat
2. Asam jawa
3. Cabe
4. Garam
5. Gula Merah
6. Jeruk
2. Bahan Penciuman
1. Alcohol
2. Bawang Merah
3. Bawang Putih
4. Eter
5. Klorofom
3. Bahan Peraba
1. Air Hangat
2. Air Es
3. Air Panas 300C
III.2 Cara Kerja
III.2.I Percobaan I
1. Diamati masing-masing probandus
2. Digambar panca indra tersebut
3. Diberi keterangan pada masing-masing gambar panca indra tersebut
III.2.2 Percobaan 2
1. Probandus ditutup matanya
2. Dileskan sampel-sampel tersebut dilidah probandus
3. Probandus menebak sampel apa yang telah dioleskan di lidahnya
III.2.3 Percobaan 3
1. Probandus ditutup matanya
2. Dicium, dioleskan sedikit sampel pada tangan probandus lalu dicium
3. Probandus menebak sampel apa yang telah diciumkan tadi
III.2.4 Percobaan 4
1. Disediakan 3 buah bak yang masing-masing berisi air es, air panas suhu
500C dan air hangat 30
0C
2. Dimasukkan telunjuk kanan kedalam air es, telunjuk kiri kedalam air
panas dicatat perasaan yang dirasakan.
3. Segera dimasukkan kedua telunjuk kedalam bak berisi air hangat, lalu
dicatat perasaan yang dirasakan.
III.2.5 Percobaan 5
1. Ditempatkan punggung tangan didepan mulut
2. Ditiup kulit punggung tangan perlahan-lahan dicatat rasa yang dialami
3. Dibasahi punggung tangan itu dengan air dahulu lalu ditiup kembali
seperti yang tadi
4. Dioleskan punggung tangan dengan OH lebih dahulu lalu ditiup lagi
dan dicatat perasaan yang dirasakan.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
IV.1 Data Pengecap
NO Probandus Bahan
Tingkat kepekaan dalam membedakan
bahan
Tinggi Sedang Ringan
1 Ira Asam jawa
Cabe
Garam
Gula merah
Jeruk nipis
2 Fadillah Asam jawa
Cabe
Garam
Gula merah
Jeruk nipis
3 Ati Asam jawa
Cabe
Garam
Gula merah
Jeruk nipis
4 Prima Asam jawa
Cabe
Garam
Gula merah
Jeruk nipis
5 Sri Asam jawa
Cabe
Garam
Gula merah
Jeruk nipis
6 Ayu Asam jawa
Cabe
Garam
Gula merah
Jeruk nipis
IV.2 Data Penciuman
NO Probandus Bahan
Tingkat kepekaan dalam membedakan
bahan
Tinggi Sedang Ringan
1 Niar Bawang merah
Bawang putih
Eter
Klorofom
Methanol
2 Jemma Bawang merah
Bawang putih
Eter
Klorofom
Methanol
3 Rofiqa Bawang merah
Bawang putih
Eter
Klorofom
Methanol
4 Liah Bawang merah
Bawang putih
Eter
Klorofom
Methanol
5 Sri Bawang merah
Bawang putih
Eter
Klorofom
Methanol
6 Yunita Bawang merah
Bawang putih
Eter
Klorofom
Methanol
IV. Data Paleo Sensibilitas
NO Probandus Perlakuan Perasaan
1 Ary 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air
es Keram
2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air
panas 500C
Kebas
3. Kedua tangan kanan dimasukkan
kedalam air hangat Normal
2 Frenje 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air
es Keram
2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air
panas 500C
Kebas
3. Kedua tangan kanan dimasukkan Normal
kedalam air hangat
3 Mirna 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air
es Keram
2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air
panas 500C
Kebas
3. Kedua tangan kanan dimasukkan
kedalam air hangat Normal
4 Nurhayanti 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air
es Keram
2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air
panas 500C
Kebas
3. Kedua tangan kanan dimasukkan
kedalam air hangat Normal
5 Hikmah 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air
es Keram
2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air
panas 500C
Kebas
3. Kedua tangan kanan dimasukkan
kedalam air hangat Normal
6 Masita 1. Tangan kanan dimasukkan kedalam air
es Keram
2. Tangan kiri dimasukkan kedalam air
panas 500C
Kebas
3. Kedua tangan kanan dimasukkan
kedalam air hangat Normal
IV.4 Data Peraba
NO Probandus Perlakuan Perasaan
1 Ary 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas
2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat
3. Punggung tangan dibasahi dengan
alcohol lalu ditiup Dingin
2 Frenje 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas
2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat
3. Punggung tangan dibasahi dengan
alcohol lalu ditiup Dingin
3 Novita 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas
2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat
3. Punggung tangan dibasahi dengan
alcohol lalu ditiup Dingin
4 Rista 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas
2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat
3. Punggung tangan dibasahi dengan
alcohol lalu ditiup Dingin
5 Hikma 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas
2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat
3. Punggung tangan dibasahi dengan
alcohol lalu ditiup Dingin
6 Gita 1. Punggung tangan ditiup dengan mulut Panas
2. Punggung tangan dibasahi air lalu ditiup Hangat
3. Punggung tangan dibasahi dengan
alcohol lalu ditiup Dingin
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.I Hasil Pengamatan
IV.I Indra Peraba (kulit)
IV.I Indra Pengecap (lidah)
IV.I Indra Penciuman (hidung)
V.2 Pembahasan
Persyarafan pada lidah dibagi menjadi dua yaitu persyarafan motoris dan
persyarafan sensoris. Pada persyarafan motoris, semua otot-otot pada lidah baik
yang intrinsic mauoun ekstrinsikdisarafin oleh nervus hypoglossus (n. cranialis
XII), kecuali M. palatoglossus yang disarafi oleh nervus cranialis X. sedangkan
peryarafan sensoris, dua pertiga bagian anterior lidah disarafi oleh n.lingualis
(cabang n. mandibularis) untuk sensai umun dan chorda tympani (cabang n.
facilais yang menuju kelidah) untuk gustasi (pengecap). Dua pertiga bagian
posterior lidah dan papillae valatae disarafi oleh ramus lingualis nervus
glossophryngeus (nervus cranalis X) untuk sensasi umum dan gustasi cabang-
cabang kecil n. laryngeus internus, cabang n.vagus (n.cranial X) mempersarafi
daerah kecil pada lingua tepat anterior terhadap epiglottis.
Pembagian tugas dari masing-masing bagian lidah diantaranya pada bagian
ujung lidah berfungsi sebagai pengecap rasa manis, bagian belakang berfungsi
mengenali rasa asin sedangkan bagian pinggir dan bawah berfungsi mengenali
rasa asam dan pahit. Semua bagian berfungsi maksimal sesuai pembagian
tugasnya.
Glandula salivatorius (kelenjar ludah) terdiri atas 3 kelenjar yaitu glandula
parotis, glandula sub maksimalis dan glandula sublingualis. Glandula parotis yaitu
kelenjar ludah yang terletak didepan telinga, jika kelenjar telinga ini terinfeksi
maka akan menyebabkan penyakit gondok. Glandula submaksimalis yaitu
kelenjar yang berada dirahang bawah. Glandula sublingualis yaitu kelenjar yang
berada dibawah lidah.
Reseptor hipolasis pada lingue (lidah) untuk membedakan rasa makanan.
Apabila pada bagian lidah tersebut tidak tersebut tidak terdapat papilla, lidah
menjadi tidak sensitive terhadap rasa. Sel reseptor pengecap adalah sel epitel
termodifikasi dengan banyak lipatan permukaan atau mikrofili, sedikit menonjol
melalui pori-pori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang
terpajam dalam mulut.
Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf
kranial (nervul alfaktorius) yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-
serabut saraf untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius).
Indra penciuman (hidung) berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalirkan
ke dan paru-paru dan merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau.
Bagian-bagian hidung ada 2 yaitu rongga hidung berfungsi untuk megalirkan
udara dari luar ketenggorokan menuju paru-paru. Dan mucus membrane berfungsi
menghangatkan dan melembabkannya. Mekanisme penciuman yaitu didalam
rongga hidung terdapat selaput lender yang mengandung sel-sel pembau. Pada sel
pembau terdapat ujung saraf pembau atau saraf kranial yang selanjutnya akan
bergabung membentuk serabut saraf pembau untuk menjalinserabut otak. Zat
kimia tertentu berupa gas atau uap yang massuk bersama undara inspirasi
menacapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam hidung sehingga terjadi
pengikatan zat dengan protein membrane pada dendrit. Kemudian timbul impuls
yang menjalar keakson. Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap
tersebut masuk kerongga hdung sewaktu menarik nafas.
Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karna adanya keenjar keringat yang
terletak pada lapisan dermis dan mempunyau reseptor khusus untuk sentuhan,
panas, dingin, sakit dan tekanan. Adapun bagian-bagian kulit yang terdiri dari
epidermis yang tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan
Malpighi. Lapisan korneum merupakan kulit mati yang dapat mengelupas dan
digantikan sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan
lapisan germinativum. Lapisan Malpighi berfungsi sebagai pelindung dari bahaya
sianar matahari terutama ultraviolet. Dermis mengandung pembuluh darah, akar
rambut, ujung saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak, dan hypodermis ini
terletak dibwah dermis. Lapisan ni banyak mengandung lemak yang berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan dan menahan
panas tubuh.
Adapun fungsi dari kulit yaitu sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar
keringat, sebagai alat peraba, sebagai pelindung organ dibawahnya,n dibuatnya
vitamin D dengan bantuan sinar matahari, pengatur dan penyembangan suhu
tubuh dan tempat menimbun lemak.
Penyebab kulit kebal ketika dimasukkan kedalam air dingin karena adanya
thermoreseptor yang mendeteksi rasa dingin (end Krause) dan pengurangan kalor
pada tangan kiri. Kemudian yang menyebabkan kulit nyeri ketika dimasukkan
kedalam air panas karena adanya thermoreseptor yang mendeteksi rasa panas dan
menyebabkan kulit menjadi nyeri dan adanya penambahan kalor, sedangakn kulit
kembali menjadi normal ketika kedua tangan ketika dimasukkan kedalam air
hangat disebabkan karena terjadi pengurangan kalor ketika kulit dimasukkan
kedalam air hangat (netral). Hal ini disebabkan karena kulit sensitive terhadap air
dingnin, air panas dan air hangat.
Percobaan pertama yaitu diamati masing-masing probandus menggunakan
bahan yang telah disiapkan, lalu gambar panca indra tersebut dan berikan
keterangan pada masing-masing gmabar panca indra percobaan kedua ditutup
mata probandus, kemudian dioleskan sampel-sampel tersebut dilidah probandus
dan menebak sampel apa yang dioleskan pada lidahnya. Percobaan ketiga yaitu
probandus ditutup matanya, lalu dicium, diloeskan sedikit sampel pada tangan
probandus, lalu dicium dan menebak sampel apa yang telah diciumkan tadi.
Percobaan keempat yaitu disediakan tig buah bak yang masing-masing berisi air
es, air panas 500C dan air hangat 30
0C, lalu dimasukkan jari telunjuk kanan
kedalam air es dan jari telunjuk kairi kedalam air panas dan dicatat perasaan yang
dirasakan. Dan percobaan kelima yaitu diletakkan punggung tangan didepan
mulut, lalu ditiup kulit punggung tangan secara perlahan-lahan dicatat perasaan
yang dialami. Kemudian dibasahi punggung tangan itu dengan air dahulu lalu di
tiup kembali seperti yang tadi. Lalu dioleskan punggung tangan dengan OH lebih
dahulu, lalu lagi dan dicatat persaan yang dirasakan.
Pada percobaan pertama tingkat kepekaan bahan yang dirasakan tinggi
(pengecap), percobaan kedua (penciuman) tingkat kepekaan bahan tinggi. Pada
percobaan ketiga (peraba) perasaan yang dirasakan pada ketiga perlakuan yang
dilakukan yaitu keram, kebas, dan normal. Sedangkan percobaan keempat
(peraba) yaitu perasaan yang dirasakan yang dirasakan pada ketiga perlakuan
yaitu panas, hangat dan dingin.
BAB VI
PENUTUP
VI.I Kesimpulan
Dari pengamatan panca indra dapat disimpulkan bahwa:
1. Panca indra terdiri dari kulit, hidung, mata,telinga dan lidah.
2. a. Panca indra pengecapan (lidah) di persyarafi oleh hipolasus (saraf otak
ke 12)
b. Panca indra penciuman (hidung) dipersyarafi saraf cronial pertama.
c. Panca indra penglihatan (mata) dipersyarafi saraf opticus (saraf cronial
ke-2)
d. Pada indra peraba (kulit) dipersyarafi saraf simpatis
3. Indra kulit untuk perabaan, indra mata untuk melihat, indra hidung untuk
penciuman, indra lidah untuk pengecapan, dan indra telinga untuk
mendengar.
VI.2 Saran
Untuk para praktikan diharapkan agar lebih memperhatikan pembimbing dan
jangan rebut jika sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Adisoemario S, dkk. 1990. Kamus Biologi Untuk Pelajar. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan RI. Jakarta
Ahmad.A.K.Muda. 1995. Kamus Lengkap Kedokteran. Citas Media Pers.
Surabaya
Aryulian, Diah. 2007.Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Esis. Jakarta
Dirjen,POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes. Jakarta
Guyhon.1994. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta
Kurniawan,Wahyu. 2008. Bahan ajar IPA I. universitas PGRI. Yogyakarta
Mukajuddin,dkk.2007. IPA Terpadi Jilid 3A. Erlangga. Jakarta
Pearce,Evelyn. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia.
Jakarta
Sherwood,L. 2001. Fisiologi Manusia. EGC. Jakarta