BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

okkkkkkkkk

Citation preview

  • 5/23/2018 BAB I

    1/8

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSetiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan

    seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal,

    dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi.Pada awal masa pubertas, kadar

    hormon LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone) akan meningkat,

    sehingga merangsang pembentukan hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar

    hormon tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta

    dimulainya siklus menstruasi. Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder,

    misalnya tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak.

    Pubertas pada remaja putri umumnya terjadi pada usia 9-16 tahun. Tampaknya usia

    pubertas dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi, juga faktor sosial-ekonomi dan

    keturunan. Remaja putri yang gemuk cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih

    awal. Sedangkan remaja putri yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami siklus

    menstruasi pertama lebih lambat. Siklus menstruasi pertama juga terjadi lebih awal pada

    remaja putri yang tinggal di kota.

    Sedangkan pada anak laki-laki, mimpi basah menandakan seorang anak laki-laki sudahberanjak remaja, sama seperti menstruasi pada anak perempuan. Bedanya, semua anak

    perempuan pasti mengalami, tapi anak laki-laki tidak semuanya melewati mimpi basah ini.

    Kebanyakan anak merasa malu untuk mengakui dan membicarakan tentang mimpi basah

    mereka. Semua tergantung pada kedekatan dan keterbukaan anak dengan orangtua masing-

    masing, khususnya untuk bicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas.

    Tentu saja anak yang bias leluasa bicara atau bertanya tentang mimpi basah ini pada

    orangtua mereka sendiri akan melewati masa awal remajanya dengan baik.

    1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami ambil dalam

    makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Apa pengertian menstruasi ?2. Bagaimana proses siklus menstruasi ?

  • 5/23/2018 BAB I

    2/8

    2

    3. Apa yang mempengaruhi siklus menstruasi ?4. Apa pengertian mimpi basah ?5. Apa penyebab terjadinya mimpi basah ?

    1.3 Tujuan Penulisan1.3.1Tujuan Umum

    Tujuan umum penulisan makalah ini adalah agar kita dapat lebih mengetahui,

    memperoleh pengetahuan yang baru mengenai Menstruasi dan Mimpi Basah.

    1.3.2Tujuan Khusus1. Untuk Mengetahui pengertian menstruasi.2. Untuk Mengetahui bagaimana proses siklus menstruasi.3. Untuk Mengetahui apa yang mempengaruhi siklus menstruasi.4. Untuk Mengetahui pengertian dari mimpi basah.5. Untuk Mengetahui penyebab mimpi basah.

    1.4 Manfaat PenulisanManfaat penulisan dalam makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan

    wawasan para mahasiswa/mahasiswi keperawatan, khususnya keluarga besar STIKES EKA

    HARAP agar dapat lebih mengetahui dan mengerti mengenai Menstruasi dan Mimpi

    Basah.

    1.5

    Metode PenulisanMetode Penulsan yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu menggunakan

    metode pustaka

  • 5/23/2018 BAB I

    3/8

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Menstruasi2.1.1Pengertian Menstruasi

    Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan

    pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi

    yang berulang setiap bulan tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus

    menstruasi dihitung dari hari pertama haid sampai tepat satu hari pertama haid bulan

    berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari hanya sekitar 10-15 persen wanita

    yang memiliki siklus 28 hari.

    2.1.2Siklus Menstruasi

    Menstruasi adalah peluruhan dinding uterus (endometrium) pada setiap bulan secara

    periodik. Menstruasi biasanya terjadi selama 2-7 hari dengan rata-rata durasi menstruasi +

    4,7 hari. Saat menstruasi dapat kehilangan darah sekitar 10-80 cc darah dengan rata-rata 35

    cc. Siklus yang normal berlangsung 24-35 hari. Menstruasi pertama (menarke) pada remaja

    putri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada

    rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan

    seorang perempuan, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause. Awal siklus

    menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari ke-1 dan berakhir tepat sebelum

    siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus menstruasi yang terjadi berkisar antara 21-

    40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling

    panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.

    Bagi remaja putri, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur pada masa-masa awal

    adalah hal yang normal. Mungkin saja remaja putri mengalami jarak antar 2 siklus

    berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan terjadi 2 siklus. Namun jangan khawatir,

    setelah beberapa lama siklus menstruasi akan menjadi lebih teratur. Pengetahuan akan siklus

    menstruasi yang dialami sangatlah penting bagi remaja putri. Dengan mengetahui pola siklus

    menstruasi akan membantu dalam memperkirakan siklus menstruasi yang akan datang.

    Siklus dan lamanya menstruasi dapat diketahui dengan membuat catatan pada kalender.

    Tandai setiap hari ke-1 siklus menstruasi yang terjadi setiap bulannya dengan tanda silang,

  • 5/23/2018 BAB I

    4/8

    4

    lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui pola

    siklus menstruasi pada diri Anda. Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi,

    endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan

    terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14 terjadi pelepasan telur dari ovarium (disebut

    ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii. Di dalam tuba falopii dapat

    terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam

    rahim dan mulai tumbuh menjadi janin sehingga terjadilah kehamilan. Pada sekitar hari ke-

    28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah

    perdarahan atau disebut sebagai siklus menstruasi. Siklus dapat berlangsung selama 3-5 hari,

    terkadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian

    dimulai lagi pada siklus berikutnya.

    Menstruasi terbagi dalam empat stadium yaitu,

    1. Stadium Menstruasi atau Deskuamasi,Pada stadium ini, endometrium luruh dari dinding rahim disertai dengan perdarahan.

    Hanya lapisan tipis yang tertinggal yaitu stratum basale. Darah ini tidak membeku karena

    adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan

    mukosa. Bila darah banyak keluar, fermen tidak mencukupi hingga timbul bekuan darah

    dalam darah haid3. Pada saat ini ovarium mulai membentuk estrogen.

    2.Stadium Post Menstruum atau Regenerasi,

    Pada stadium regenerasi, endometrium mulai menebal. Luka peluruhan ditutup oleh

    selaput lendir baru yang terbentuk dari sel epitel kelenjar-kelenjar endometrium. Pada

    saat ini tebal endometrium 0,5 mm. Stadium ini sudah mulai saat stadium menstruasi

    dan berlangsung 4 hari.

    3. Stadium intermenstruum atau stadium proliferasiPada stadium proliferasi, endometrium tumbuh menjadi cepat menjadi tebal 3,5

    mm. Kelenjar endometrium tumbuh lebih cepat hingga berkelok-kelok. Stadium

    proliferasi berlangsung pada hari ke 5-14 dari hari haid pertama3. Pada saat ini terjadi

    peningkatan FSH yang memicu terjadinya pematangan folikel di ovarium menjadi folikel

    de graaf. Folikel ini menghasilkan estrogen dimana estrogen menghambat kerja FSH

    sehingga pembentukan folikel lainnya dapat dihambat sehingga didapatkan satu folikel de

    graaf saja yang matang. Estrogen memulai pembentukan lapisan baru pada uterus.

  • 5/23/2018 BAB I

    5/8

    5

    Ketika folikel telah matang, folikel mensekresikan cukup estradiol untuk memacu

    terjadinya pelepasan LH secara akut. Pelepasan LH ini terjadi pada hari ke-12 dan

    bertahan selama 48 jam. LH mematangkan ovum, menipiskan dinding folikel sehingga

    memungkinkan untuk terjadinya letupan pada folikel agar terjadi ovulasi. Pada ovarium

    manakah ovulasi terjadi masih belum diketahui, ovulasi terjadi pada ovarium secara acak.

    Pada beberapa wanita, ovulasi disertai oleh nyeri tengah siklus yang disebut

    mittelschmerz akibat ada cairan yang terbebas dari folikel yang meletup yang jatuh ke

    rongga abdomen dan merangsang terjadinya rangsang peritoneum. Perubahan hormonal

    tiba-tiba saat ovulasi dapat menyebabkan perdarahan ringan pada tengah siklus. Pada

    beberapa penelitian didapatkan peningkatan kemampuan penciuman perempuan saat

    ovulasi.

    4. Stadium praementruum atau stadium sekresi3.Pada stadium sekresi, tebal endometrium kira-kira tetap tetapi bentuk kelenjar

    menjadi berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah terjadi penimbunan

    glikogen dan kapur untuk makanan telur. Stadium sekresi ini berlangsung pada hari ke

    14-28 dari haid hari pertama3. Setelah terjadi ovulasi, folikel yang sudah kehilangan

    ovum berubah menjadi korpus luteum di bawah pengaruh kelenjar hipofise. Korpus

    luteum menghasilkan progesteron dan tambahan estrogen untuk sekitar 2 minggu, setelah

    itu korpus luteum mati. Progesteron bertugas untuk menghasilkan lapisan yang cocokuntuk implantasi embrio. Progesteron meningkatkan suhu basal sekitar 0,5- 10F. Bila

    fertilisasi terjadi, embrio akan mengalir ke dalam kavum uteri dan berimplantasi 6-12 hari

    setelah ovulasi. Segera setelah implantasi embrio memberikan sinyal pada sistem

    maternal. Sinyal awal berupa hCG. Sinyal ini berguna untuk mempertahankan korpus

    luteum agar dapat terus menghasilkan progesteron. Bila tidak terjadi kehamilan,

    endometrium akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi. prostaglandin dihasilkan dari

    dinding uterus dan menyebabkan otot uterus kontraksi. Proses ini membantu untuk

    mengeluarkan darah dari uterus dari dinding rongga uterus. Proses ini juga menjelaskan

    bagaimana terjadinya nyeri saat haid.

    2.1.3Faktor-Faktor Yang Mempengarui Siklus Menstruasi1. Kondisi hormonal belum stabil

  • 5/23/2018 BAB I

    6/8

    6

    Hal inilah yang menjadi penyebab menstruasi kadang datang kadang tidak atau super

    telat. Kondisi tubuh remaja yang masih belum stabil ini yang menyebabkan belum

    sepenuhnya memiliki siklus yang tepat untuk semua fungsinya, termasuk untuk

    menstruasi. Makanya ada kalanya kita menstruasi sampai dua kali dalam satu bulan, atau

    malah sampai beberapa bulan menstruasi tak kunjung datang.

    2. Kondisi fisik tergangguAktivitas yang sangat padat bisa mengganggu siklus menstruasi. Misalnya, di

    sekolah sedang ada kegiatan besar yang menuntut perhatian dan mengurangi tenaga kita

    selama hampir tiga bulan. Menstruasi bisa ikut menghilang selama tiga bulan. Karena

    kelelahan fisik juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab hormon kita gagal

    mematangkan sel telur kita. Makanya menstruasi kita jadi mundur selama kurang lebih

    tiga bulan.

    3. Kondisi psikis tergangguSederhananya kondisi psikis itu keadaan jiwa kita alias kondisi emosi kita. Ada

    kondisi stres, sedih berlebihan, panik, senang, dan sebagainya. Ternyata kondisi-kondisi

    ini juga berperan sebagai salah satu penyebab terganggunya siklus menstruasi.

    4. Kurangnya asupan giziKondisi hormon menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses pematangan sel

    telur. Jika gizi yang diperlukan untuk mematangkan telur tidak terpenuhi, jelas akanmenghambat proses menstruasi. Yang pertama adalah kualitas dan kuantitas makanan.

    Dan jangan lupa juga: pola hidup. Kalau kita sudah sangat memerhatikan kualitas dan

    kuantitas makanan, tetapi tidak diimbangi dengan pola hidup yang jelas, ya sama juga

    bohong.

    5. HamilKehamilan itu bisa terjadi kalau sel telur matang dibuahi oleh sel sperma. Kalau

    sudah dibuahi, berarti tidak mungkin sel telur matang tadi dikeluarkan. Yang terjadi

    kemudian adalah sel telur yang dibuahi tadi diantarkan dan disimpan oleh tubuh kita ke

    dalam rahim untuk kemudian tumbuh dan berkembang menjadi seorang bayi. Begini ini

    proses terjadinya kehamilan. Makanya perempuan yang sudah dalam keadaan hamil

    tidak mungkin mens, karena hormon yang biasa digunakan untuk mematangkan sel telur

    berubah fungsinya menjadi penyedia makanan bagi sang jabang bayi.

  • 5/23/2018 BAB I

    7/8

    7

    2.2 Mimipi Basah2.2.1 Pengertian Mimpi Basah

    Mimpi basah adalah pengeluaran cairan semen (mani) di waktu tidur dan hanya

    dialami olehlaki-laki.Mimpi basah sering dialami olehremaja laki-laki, yang sekaligus

    menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masapubertas.

    2.2.2 Penyebab Terjadinya Mimpi BasahKetika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma

    didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens

    kemudian berada dalam cairan mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang

    telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa

    rangsangan yang nyata disebut mimpi basah.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Air_manihttp://id.wikipedia.org/wiki/Laki-lakihttp://id.wikipedia.org/wiki/Remajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Remajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Laki-lakihttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_mani
  • 5/23/2018 BAB I

    8/8

    8

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 KesimpulanDitinjau dari segi medis mekanisme perdarahan menstruasi dari seorang wanita ini

    diakibatkan oleh pengaruh aktivitas hormonal tubuh yang aktivitasnya terjadi melalui suatu

    hubungan poros hipotalamus-hipofisis-ovarium dan dapat disertai dengan timbulnya

    beberapa keluhan. Mekanisme terjadinya perdarahan menstruasi secara medis belum

    diketahui seluruhnya tetapi ada beberapa fakor yang berperan penting dalam terjadinya

    proses perdarahan haid tsb yaitu; enzim, pembuluh darah, hormon prostaglandin, dan

    hormon-hormon seks steroid (estrogen dan progesteron).

    Sedangkan mimpi basah adalah pengeluaran cairan semen (mani) di waktu tidur dan

    hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki, yang

    sekaligus menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masapubertas.

    3.2 SaranDiharapkan untuk setiap orang agar lebih memahami dan mengetahui tentang

    menstruasi dan mimpi basah serta memberitahukan informasi kepada para remaja tentang

    masa pubertas.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Air_manihttp://id.wikipedia.org/wiki/Laki-lakihttp://id.wikipedia.org/wiki/Remajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Remajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Laki-lakihttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_mani