21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkatseiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi.Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan pelayanankebidanan yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga danmasyarakat.Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampumemahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam memandangkualitas pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagaitempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kjkjkj

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin

meningkatseiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era

globalisasi.Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan landasan

yang kuat bagi profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan

pelayanankebidanan yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan

dalam berkarya di pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga

danmasyarakat.Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus

mampumemahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam

memandangkualitas pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam

pelayanan.

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagaitempat,

dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan

kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai

dimensi.Bidan sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik

berdasarkan /evidence based /Etika adalah penerapan dan proses dan teorifilsafat

moral pada situasi nyata. Etilka dibagi menjadi tiga bagian, meliputi:Metaetika

(etika); Etika atau teori moral; Etika praktik.

Etika atau teori moral untuk memformulasikan prosedur ataumekanisme

untuk memecahkan masalah etika. Etika praktik merupakan penerapan etika

1

Page 2: BAB I

dalam praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan terjadi

keputusan harus segera dibuat

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui Fungsi Etika dan Moral bagi Seorang Bidan di Dalam

Memberikan Asuhan Kebidanan

2. Kode Etik Profesi Bidan

3. Untuk mengetahui Pentingnya Landasan Hukum Bagi Seorang dalam

Menjalankan Praktik

4. Untuk mengetahui Standar Praktik Pelayanan Kebidanan

2

Page 3: BAB I

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Fungsi Etika dan Moral bagi Seorang Bidan di Dalam Memberikan

Asuhan Kebidanan

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai

tempat,dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi

pelayanankebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses

dariberbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu

menyatudengan ibu dan keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam

memberikanpelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi, screening

antenatal,pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal,

danpengakhiran kehamilan.

Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di

rumah,kelahiran SC dan sebagainya. Bidan sebagai pemberi pelayanan

harusmenjamin pelayanan yang professional dan akutabilitas serta aspek

legaldalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan

harusmenjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence based. Sehingga

disiniberbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika

merupakanhal yang penting untuk digali dan dipahami. Moralitas merupakan

suatugambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas hanya terdapat

padamanusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain manusia.

Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya

samadengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral

3

Page 4: BAB I

suatuperbuatan atau baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau

seluruhasas dan nilai yang menyangkut baik dan buruk. Kaitan antara etika

danmoralitas adalah, bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari

tentangtingkah laku moral atau ilmu yang membahas tentang moralitas.

Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat.

Etikaadalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasinyata.

Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalamberfikir

dan tindakannya didasari nilai-nilai. Etika dibagi menjadi tigabagian,

meliputi:

1. Mete etika (nilai);

2. Etika atau teori moral;

3. Etika praktik.

Adapun fungsi Etika dan Moral bagi Seorang Bidan di Dalam

Memberikan Asuhan Kebidanan yaitu :

1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien

2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan

yg merugikan/membahayakan orang lain

3. Menjaga privacy setiap individu

4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan

porsinya

5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan

apa alasannya

6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam

menganalisis suatu masalah

4

Page 5: BAB I

7. Menghasilkan tindakan yg benar

8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya

9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik,

buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya

10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak

11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik

12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik

13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun

tata cara di dalam organisasi profesi

14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya

yg biasa disebut kode etik profesi.

B. Kode Etik Profesi Bidan

Setiap profesi mutlak mengenal atau mempunyai kode etik. Dengan

demikian dokter, perawat,-,bidan, guru dan sebagainya yang merupakan bidang

pekerjaan profesi mempunyai kode etik.

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan

olehsetiap anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-

normatersebut berisi petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana

merekaharus menjalankan profesinya, dan larangan-larangan, termasukketentuan-

ketentuan apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat ataudilaksanakan oleh

anggota profesi, tidak hanya dalam menjalankan tugasprofesinya, melainkan

berkaitan juga dengan tingkah lakunya secara umumdalam pergaulan sehari-hari

di masyarakat.

5

Page 6: BAB I

Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan

anggotadan organisasi, meliputi :

1. Menjunjungtinggi martabat dan citra profesi;

2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota;

3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi;

4. Meningkatkan mutuprofesi.

C. Pentingnya Landasan Hukum Bagi Seorang Bidan dalam Menjalankan

Praktik

Aspek hukum dan keterkaitan dengan pelayanan/praktek bidan dan kode

etik Bidan merupakan suatu profesi yang selalu mempunyai ukuran atau standar

profesi. Standar profesi bidan yang terbaru adalah diatur dalam PERMENKES RI

No. 1464/MENKES/PER/X/2010 yang berisi mengenai latar belakang kebidanan.

Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang

penting dan di tuntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan

dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung

gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukuannya. Sehingga semua

tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu

evidence based. Accountability diperkuat dengan satu landasan hukum yang

mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan.

Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan

memiliki hak otonomi dan mandiri untuk bertindak secara profesional yang

dilandasi kemampuan berfikir logis dan sitematis serta bertindak sesuai standar

profesi dan etika profesi.

6

Page 7: BAB I

Praktek kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus-menerus ditingkatkan

mutunya melalui:

a. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

b. Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan

c. Akreditasi

d. Sertifikasi

e. Registrasi

f. Uji kompetensi

g. Lisensi

Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan Landasan Hukum maka

Bidan bertanggung jawab atas pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya secara

optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin.

D. Standar Praktik Pelayanan Kebidanan

Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan atau

nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah

ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab

profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatan

kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan

masyarakat (Depkes RI, 2001).

Standar Praktek Kebidanan (SPK) meliputi :

1. Standar I : Metode Asuhan

7

Page 8: BAB I

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen

kebidanan dengan langkah: pengumpulan data dan analisis data,

penentuan diagnosa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.

Definisi operasional :

a. Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan

medis.

b. Format manajemen kebidanan terdiri dari: format pengumpulan data,

rencana format pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan

dan evaluasi.

2. Standar II : Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan

dianalisis. Definisi operasional :

a. Ada format pengumpulan data

b. Pengumpulan data dilakukan secara sistimatis, terfokus, yang meliputi

data:

- Demografi identitas klien.

- Riwayat penyakit terdahulu.

- Riwayat kesehatan reproduksi.

- Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi.

- Analisis data.

8

Page 9: BAB I

c. Data dikumpulkan dari:

- Klien/pasien, keluarga dan sumber lain.

- Tenaga kesehatan.

- Individu dalam lingkungan terdekat.

d. Data diperoleh dengan cara:

- Wawancara

- Observasi.

- Pemeriksaan fisik.

- Pemeriksaan penunjang.

3. Standar III : Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang

telah dikumpulan. Definis operasional :

a. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi

oleh klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan

kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien.

b. Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas sistimatis

mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.

4. Standar IV : Rencana Asuhan

Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.

Definisi operasional :

1) Ada format rencana asuhan kebidanan

9

Page 10: BAB I

2) Format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana

tindakan dan evaluasi.

5. Standar V: Tindakan

Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan

perkembangan keadaan klien: tindakan kebidanan dilanjutkan dengan

evaluasi keadaan klien. Definisi operasional :

a. Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi.

b. Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi.

c. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan

perkembangan klien.

d. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan

wewenang bidan atau tugas kolaborasi.

e. Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik

kebidanan etika kebidanan serta mempeiti.•nbangkan hak klien aman

dan nyaman.

f. Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah tersedia.

6. Standar VI: Partisipasi Klien

Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/partisipasi klien

dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan

kesehatan. Definisi operasional :

a. Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang:

- Status kesehatan saat ini

10

Page 11: BAB I

- Rencana tindakan yang akan dilaksanakan.

- Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan.

- Peranan petugas kesehatandalam tindakan kebidanan.

- Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan.

b. Klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas melaksanakan tindal

kegiatan.

7. Standar VII: Pengawasan

Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus

menerus den, tujuan untuk mengetahui perkembangan klien. Definisi

operasional :

1) 1.Adanya format pengawasan klien.

2) 2.Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sistimatis untuk

mengetahui keadaan perkembangan klien.

3) 3.Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah

disediakan.

8. Standar VIII: Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring

dengan tindak kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana

yang telah dirumuskan. Definisi operasional :

a. Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakan tindakan kebidanan. Men

sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan.

b. Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan

11

Page 12: BAB I

c. Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.

9. Standar IX: Dokumentasi

Asuhan kebidanan didokumentasfican sesuai dengan standar

dokumentasi asuh. kebidanan yang diberikan. Definisi operasional :

a. Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah manajemen

kebidanan.

b. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang

bertanggung jawab.

c. Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan

kebidanan.

12

Page 13: BAB I

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai

tempat,dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi

pelayanankebidanan terhadap etika.

Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya

samadengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatuperbuatan

atau baik buruknya.

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan

olehsetiap anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-

normatersebut berisi petunjuk bagi anggota profesi.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan

mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan yang sesuai dengan

standar praktek bidan.

2. Bagi Petugas – petugas Kesehatan diharapkan dengan makalah ini dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan

sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education

dalam perawatan pada klien sesuai dengan standar praktek bidan.

13

Page 14: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, S. 2002. Hukum Kesehatan: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Heni Puji Wahyuningsih.2009. Etika Profesi Kebidanan,Fitramaya, Yogyakarta

Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Puji Heni, Yetty Asmar.2005.. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta.

14